HUBUNGAN KEANEKARAGAMAN MANGROVE DENGAN
KELIMPAHAN MAKROZOOBENTOS DI HUTAN
MANGROVE PANTAI CLUNGUP KABUPATEN MALANG
DIMANFAATKAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI
SKRIPSI
DISUSUN OLEH:
LATIFATUR ROSYIDAH
201410070311163
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
ii
HUBUNGAN KEANEKARAGAMAN MANGROVE DENGAN
KELIMPAHAN MAKROZOOBENTOS DI HUTAN
MANGROVE PANTAI CLUNGUP KABUPATEN MALANG
DIMANFAATKAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
DISUSUN OLEH:
LATIFATUR ROSYIDAH
201410070311163
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
iii
iv
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa
memudahkan (urusan) orang yang kesulitan, maka Allah Azza wa Jalla memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat.”
(H.R Muslim)
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Dan orang-orang yang kafir, maka
kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menyesatkan amal-amal mereka. Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al Quran) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal
mereka.”
(QS. Muhammad : 7-9)
Kupersembahkan karya ini untuk orang-orang yang berperan penting dalam hidupku:
Bapak Slamet dan Ibu Umi Nazhiroh
Adik Rifdatun Jalilah, Hanifatul Azizah dan Mufidatul Khoiroh Terimakasih atas segala do’a, kasih sayang, nasehat, semangat, dan
motivasi yang tak ada hentinya untukku
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Keanekaragaman Mangrove Terhadap Kelimpahan Makrozoobentos di Hutan Mangrove Pantai Clungup Kabupaten Malang Dimanfaatkan Sebagai Sumber Belajar Biologi”. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada teladan kita Sang Pelopor Ilmu Pengetahuan untuk membaca tanda-tanda kekuasaan-Nya, Nabi Muhammad SAW.
Selama proses penyusunan hingga selesainya skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, pengarahan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dr. Iin Hindun M.Kes., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMM.
3. Bapak Dr. Sukarsono, M.Si. selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Wahyu Prihanta, M.Kes. selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak / Ibu Dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah. 6. Ayahanda Slamet Ibunda Umi Nazhiroh atas segala kasih sayang,
pengorbanan serta doa yang tiada batasnya sepanjang masa.
7. Adik tersayang Lila, Ifah dan Khoiroh yang selau memberikan semangat. 8. Teman seperjuangan insyaallah sesurga Filsa Hawami, Nurul Khalida,
Uswatun Hasanah, Resty Ayu Pratiwi, Nina Mardiana, Adilla Sarah yang selalu memotivasi, membantu di lapangan, membantu jika saya mengalami kesulitan.
viii
9. Teman seperjuangan Moh. Qawarir Azizy, Nurdin, Hainur Rasyid dan Rizka Amilia yang membantu saya mengambil data di Pantai Clungup
10. Pihak CMC (Clungup Mangrove Conservation) yang memfasilitasi saya untuk penelitian ini khususnya Bapak Iswicahyo Kurniadi yang senantiasa menjadi pengarah dan pembimbing di lapangan.
11. Berbagai pihak pembantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu, baik secara waktu ataupun materi dalam pengerjaan tugas ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda. Akhirnya tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang konstruktif. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan IPTEK di Indonesia.
Malang, 23 Januari 2020 Penulis,
ix ABSTRAK
Rosyidah, Latifatur. 2020. Hubungan Keanekaragaman Mangrove Terhadap Kelimpahan Makrozoobentos di Hutan Mangrove Pantai Clungup Kabupaten Malang Dimanfaatkan Sebagai Sumber Belajar Biologi: Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) Dr. Sukarsono, M.Si, (II) Drs. Wahyu Prihanta, M.Kes.
Mangrove mempunyai faktor biotik dan abiotik didalamnya yang saling berhubungan, karena hubungan tersebut hutan mangrove dapat dikatakan sebagai ekosistem. Ekosistem hutan mangrove di dalamnya mempunyai fungsi ekologis yaitu sebagai tempat tinggal biota-biota laut termasuk makrozoobentos. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis mangrove, dan hubungannya dengan kelimpahan makrozoobentos yang terdapat disana. Metode penelitian yang digunakan adalah deskritif kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis hubungan. Penelitian dilakukan dengan menentukan stasiun penelitian berdasarkan kerapatan vegetasi menggunakan aplikasi ArcGIS. Kemudian memasang transek dengan ukuran 10x100 yang di dalamnya terdapat plot-plot bertingkat. Pengumpulan data mangrove menggunakan 3 stasiun penelitian dengan jumlah total plot sebanyak 9 plot. Hasil penelitian terdapat 16 spesies mangrove terdiri dari 8 famili. Makrozoobentos yang ditemukan terdapat 9 spesies yang terdiri dari 4 kelas yaitu Gastropoda, Bivalvia, Malacostraca dan Actinopterygii spesies yang tersebar di 3 stasiun pengamatan. Terdapat pengaruh keanekaragaman terhadap makrozoobentos dengan kontribusi sebesar 76.0%. Koefisien hubungannya bersifat positif. Dengan menggunakan Uji-t dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kenakekaragaman mangrove dengan kelimpahan makrozoobentos.
Kata kunci: keanekaragaan, kelimpahanan, mangrove, makrozoobentos dan
x ABSTRACT
Rosyidah, Latifatur. 2020. The Relationship of Mangrove Diversity to the Abundance of Macrozoobenthos in the Mangrove Forests of Clungup Beach, Malang Regency Utilized as Biology Learning Resources. Thesis. Malang: Biology Education Course, FKIP, University of Muhammadiyah Malang. Supervisor: (I) Dr. Sukarsono, M.Si, (II) Drs. Wahyu Prihanta, M.Kes.
Mangroves have biotic and abiotic factors in them that are interconnected, due to this connection the mangrove forest called to be an ecosystem. The mangrove forest ecosystem has an ecological function that is as a habitat for marine biota including macrozoobenthos. The purpose of this study was to determine the diversity of mangrove species, and their relationship to the abundance of macrozoobenthos in Pantai Clungup. The research method used is quantitative descriptive. The type of research used was relationship analysis. The study was conducted by determining the research station based on vegetation density using the ArcGIS application. Then put up a transect with a size of 10x100 in which there are metric plots. Mangrove data collection uses 3 stations with total 9 plots. The results of the research were 16 species of mangrove consisting of 8 families. Macrozoobentos found there are 9 species and 4 class that are scattered in 3 observation stations. There was an influence of diversity on macrozoobenthos with a contribution of 76.0%. The correlation coefficient is positive. Using the t-test it can be concluded that there was a significant relationship between the diversity of mangroves with abundance of macrozoobenthos.
Keywords: diversity, abundance, mangroves, macrozoobenthos and Clungup
Beach
xi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN... iii
LEMBAR PENGESAHAN ... iv
SURAT PERNYATAAN... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... ix
ABSTRACT ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 4 1.4 Manfaat Penelitian ... 5 1.5 Batasan Penelitian ... 5 1.6 Definisi Istilah ... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Kajian Tentang Hutan Mangrove ... 7
2.1.1 Hutan Mangrove... 7
2.1.2 Ekosistem Mangrove ... 7
2.1.3 Fungsi Hutan Mangrove ... 8
2.1.4 Tipe Komunitas Mangrove ... 8
2.1.5 Zonasi Komunitas Mangrove ... 11
2.2 Kajian Tentang Makrozoobentos ... 11
xii
2.2.2 Klasifikasi Makrozoobentos... 13
2.3 Keanekaragaman Mangrove... 23
2.4 Kelimpahan Makrozoobentos ... 23
2.5 Hubungan Keanekaragaman Mangrove dan Kelimpahan Makrozoobentos24 2.6 Parameter Abiotik ... 24
2.7 Deskripsi Umum Pantai Clungup... 26
2.8 Sumber Belajar Biologi ... 28
2.9 Hasil Penelitian Terdahulu ... 29
2.10 Kerangka Konsep ... 31
2.11 Hipotesis ... 32
BAB III. METODE PENELITIAN ... 33
3.1 Pendekatan Jenis Penelitian ... 33
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 33
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 33
3.4 Variabel Penelitian ... 34
3.5 Prosedur Penelitian... 34
3.5.1 Tahap Persiapan ... 34
3.5.1.1 Alat dan Bahan ... 34
3.5.1.2 Penentuan Stasiun ... 35
3.5.2 Tahap Pelaksanaan ... 37
3.5.2.1 Pengumpulan Data Mangrove ... 37
3.5.2.2 Pengumpulan Data Makrozoobentos ... 37
3.5.2.3 Pengukuran Parameter Abiotik ... 38
3.6 Teknis Analisis Data ... 40
3.6.1 Analisis Data Mangrove ... 40
3.6.2 Analisis Data Makrozoobentos ... 42
3.6.3 Hubungan Kerapatan Mangrove dengan Makrozo ... 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 43
xiii
4.2 Identifikasi Jenis Mangrove ... 44
4.3 Kerapatan Jenis Mangrove ... 61
4.4 Frekuensi Jenis Mangrove ... 64
4.5 Dominansi Jenis Mangrove ... 65
4.6 Indeks Nilai Penting ... 65
4.7 Indeks Keanekaragaman Mangrove ... 66
4.8 Kelimpahan Makrozoobentos ... 67
4.9 Parameter Abiotik ... 70
4.10 Pengaruh Keanekaragaman Mangrove terhadap Kelimpahan Makrozoobentos ... 73 4.11 Sumber Belajar ... 76 BAB V PENUTUP ... 77 5.1 Kesimpulan ... 77 5.2 Saran ... 77 DAFTAR PUSTAKA ... 78 LAMPIRAN ...
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Komunitas Mangrove Berdasarkan Tanda-tanda Struktural ... 9
Tabel 2.2 Hewan yang Biasa Terdapat pada Mangrove ... 27
Tabel 2.3 Mangrove yang Terdapat pada Kawasan Mangrove... 27
Tabel 3.1 Alat yang Digunakan untuk Sampel Mangrove ... 34
Tabel 3.2 Alat yang Digunakan untuk Sampel Makrozoobentos ... 35
Tabel 3.3 Alat yang Digunakan untuk Mengukur Parameter Abiotik ... 35
Tabel 3.4 Penentuan Stasiun ... 35
Tabel 4.1 Hasil D, DR, K, KR, F, FR dan INP Stasiun I ... 61
Tabel 4.2 Hasil D, DR, K, KR, F, FR dan INP Stasiun II... 61
Tabel 4.3 Hasil D, DR, K, KR, F, FR dan INP Stasiun III ... 61
Tabel 4.4 Indeks Keanekaragaman Mangrove pada Lokasi Penelitian ... 66
Tabel 4.5 Jenis dan Jumlah Makrozoobentos pada Setiap Stasiun ... 68
Tabel 4.6 Indeks Kelimpahan Makrozoobentos pada Setiap Stasiun ... 69
Tabel 4.7 Hasil Parameter Abiotik Setiap Stasiun ... 71
xv
DAFTAR GAMBAR
2.1 Habitus, ranting, bunga, buah Avecennia marina ... 9
2.2 Habitus, ranting, bunga, buah Avecennia alba ... 10
2.3 Habitus, ranting, bunga, buah Rhizopora muncrota ... 10
2.4 Habitus, ranting, bunga, buah Nypah sp. ... 11
2.5 Model Zonasi Mangrove... 11
2.6 Nereis virens ... 14
2.7 Chiton magnificus dari Ordo Polyplacopora ... 15
2.8 Turbo; Turritella; dan Murex ... 15
2.9 Chepalaspidea ... 16
2.10 Contoh sub klas Protobranchia, Pteriomorphia, Palaeoheterodonta, Heterodonta... 17
2.11 Septibranchia ... 18
2.12 Larva tipe Branchiopoda... 19
2.13 Ordo Podocopa ... 20
2.14 Cirripeda ... 21
2.15 Decapoda ... 22
2.16 Peta Luasan Pantai Clungup ... 26
2.17 Pantai Clungup Literatur... 27
1.1 Sorber Net ... 38 4.1 Achantus ebracteatus ... 44 4.2 Acanthus ilifolius ... 46 4.3 Ceriops tagal ... 46 4.4 Ceriops Decandra ... 47 4.5 Exocaria agollacha ... 48 4.6 Rhizophora apiculata ... 49 4.7 Rhizophora muncronata ... 50 4.8 Rhizophora stylosa ... 52 4.9 Bruguiera gymnoriza ... 53 4.10 Bruguiera cylindrical... 54
xvi 4.11 Xylocarpus granatum... 55 4.12 Xylocarpus rumphii ... 56 4.13 Sonnertia alba ... 57 4.14 Agiceras cornilatum... 58 4.15 Lumnitzera racemora ... 59 4.16 Clerodendrum inerme ... 60
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Alat dan Bahan Penelitian ... Lampiran 2. Langkah Kerja Penelitian ... Lampiran 3. Hasil Perhitungan Excel ... Lampiran 4. Hasil Analisis Data SPSS ... Lampiran 5. Form Pengisian Data Penelitian ... Lampiran 6. Hasil Mangrove yang ditemukan ... Lampiran 7. Biro Skripsi ... Lampiran 8. Surat Perizinan Penelitian ... Lampiran 9. Surat Plagiasi ...
78
DAFTAR PUSTAKA
Abigail, W., Zainuri, M., & Pranowo, W. S. (2015). Studi Tentang Produktivitas Primer Berdasarkan Distribusi. Jurnal Oseanografi, 4(1989), 150–158.
Adha, M. (2015). Analisis Kelimpahan Kepiting Bakau (Scylla Spp.) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG.
Adil. (2008). Hubungan Struktur dan Komposisi Jenis Tumbuhan Dengan Keanekaragaman Jenis Burung di Hutan Mangrove Suaka Margasatwa Karang Gading dan Langkat Timur Laut Provinsi Sumatera Utara. Tesis SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Aksornkoae, S. (1993). Ecology and management of mangroves. Retrieved from http://agris.fao.org/agris-search/search.do?recordID=XF2015006622
Aphotomarine. (2004). http://marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=758743 Arief. (2003). Hutan mangrove fungsi dan manfaatnya. In Kanisius, Yogyakarta.
Arobaya, A., Wanma, A., & Pattiselanno, F. (2006). Menelusuri sisa areal hutan mangrove di Manokwari. Warta Konservasi Lahan Basah, 14(4), 4-5.
Barnes, R., & Hughes, R. (1999). An introduction to marine ecology. Retrieved from https://books.google.com/
Bengen, D. (2000). Pedoman teknis pengenalan & pengelolaan ekosistem mangrove. Beesley et al.
(1998).https://www.researchgate.net/figure/A-Protobranchia-Solemyoidea-Solemya-australis-B-Protobranchia-Nuculanoidea_fig4_281209244 Boullet, 2019 https://inpn.mnhn.fr/espece/cd_nom/674326?lg=en
Campbell, N. A. & J. B. Reece. (2010). 3. Biologi, Edisi Kedelapan Jilid 3 Terjemahan: Damaring Tyas Wulandari. Jakarta: Erlangga.
Carter, H., & Western, M. M. (1992). Status and conservation of the Marbled Murrelet in
North America. In Proceedings of the. Retrieved from
http://www.pacificseabirdgroup.org/publications/mmstatconpub.html
Dahuri, H., Rais, J., Ginting, S., & Sitepu, M. (1996). Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan SecaraTerpadu (Jakarta: PT. Pradnya Paramita).
Daniell, (2019) http://marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=758743
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang. (2016). https://kbr.id/nusantara/09 2016/hampir_setengah_hutan_mangrove_di_kabupaten_malang_rusak/84885.html Departemen Kehutanan - Rehabilitasi Lahan. (1994). Pedoman penyusunan rencana
teknik rehabilitasi (RTR) daerah pantai. Jakarta.
Dharma, G. B. (1988). Kerang dan Siput di Indonesia I (Indonesia Shells I) Jakarta: PT. Sarana.
79
perairan. Kanisius Yogyakarta,.
Elias, R. (1994). Biomonitoring of water quality using benthic communities in Blanca Bay (Argentina). Environment, CS Bremec - Science of the Total. Retrieved from https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/0048969794900434
Ernawati, S., Niartiningsih, A., Nessa, M. N., & Andi, B. (2011). Rehabilitasi Di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. (1).
Fachrul, M. (2007). Metode Sampling Bioekologi.(cetakan pertama). Jakarta.
Fryer (1983). https://www.researchgate.net/figure/Basalphylogenyofthe Podocopa -The- Lepidocaris- _fig5_226391919
Fryer (1983). https://www.researchgate.net/figure/Thecostracan-larvae-A-Y-nauplius-Facetotecta-B-Y-cyprid-Facetotecta-C-A-cyprid_fig1_24305881
Gholizadeh, M. (2012). Effects of environmental factors on polychaete assemblage in
Penang National Park, Malaysia. Retrieved from
https://www.researchgate.net/publication/250926693
Husamah, H., & Hudha, A. M. (2018). Evaluasi implementasi prinsip ekowisata berbasis masyarakat dalam pengelolaan Clungup Mangrove Conservation Sumbermanjing Wetan, Malang. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan (Journal of
Natural Resources and Environmental Management), 8(1), 86–95.
https://doi.org/10.29244/jpsl.8.1.86-95
Jayanti, NW. (2012). Pengaruh Penerapan Strategi Student Team Achievement Divisions ( Stad ) Dengan Strategi Make a Match Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMP Negeri 4 Selogiri Tahun Ajaran 2011/2012. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Karuniastuti, N. (2013). Peranan hutan mangrove bagi lingkungan hidup. Forum
Manajemen, 06(1).
Kasmini, L. (2014). Identifikasi populasi makrozoobentos di Kawasan Ekosistem Mangrove Desa Ladong Aceh Besar. Journal Visipena.stkipgetsempena.ac.id.
Retrieved from
http://visipena.stkipgetsempena.ac.id/?journal=home&page=article&op=view&path %5B%5D=70/71
Kawaroe, M., Bengen, D., Eidman, M., lautan, M. B.-P. dan, & 2001, undefined. (n.d.). Kontribusi ekosistem mangrove terhadap struktur komunitas ikan di Pantai Utara
Kabupaten Subang, Jawa Barat. Academia.edu. Retrieved from
http://www.academia.edu/download/32693680/Journal_Pesisir_dan_Lautan.pdf#pag e
Kusmana, C. 2005. Pedoman Pembuatan Persemaian Jenis-Jenis Pohon Mangrove. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. (tidak dipublikasikan).
Krebs, C., & Haper, R. (1978). Ecology: the experimental analysis of abundance and distribution. In New York.
80
Majid, A. (2008). Perencanaan pembelajaran mengembangkan standar kompetensi guru Bandung: PT.Rosdakarya Remaja.
Martin (1992) http://marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=758743
Michael.P. (1984). Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. UI PRESS: JAKARTA
Muzaki, F.K. dkk. 2012. Menjelajah Mangrove Surabaya. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. ITS: Surabaya
Nasution SR 2005. Perbedaan Struktur dan Komposisi Hutan Mangrove di Kawasan Muara Sungai Mesjid Kota Administratif Dumai. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.
Ningsih, S. (2008). Inventarisasi hutan mangrove sebagai bagian dari upaya pengelolaan wilayah pesisir Kabupaten Deli Serdang.
Nipper, M. (2000). Current approaches and future directions for contaminant-related impact assessments in coastal environments: Brazsian perspective. Aquatic
Ecosystem Health and Management, 3(4), 433–447.
https://doi.org/10.1080/14634980008650680
Nontji, A. (2007). Laut nusantara. edisi revisi cetakan kelima Djambatan: Jakarta. Noortiningsih. (2008). Keanekaragaman Makrozoobenthos, Meiofauna dan Foraminifera
di Pantai Pasir Putih Barat dan Muara Sungai Cikamal Pangandaran, Jawa Barat. Fakultas Biologi Universitas Indonesia Jakarta
Nur Amin, Dwi Irawan Henky Zulfikarv Andi. 2015. Hubungan Jenis Substrat dengan Kerapatan Vegetasi Rhizophora sp. di Hutan Mangrove Sungai Nyirih Kecamatan Tanjungpinang Kota Kota Tanjungpinang Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, UMRAH
Nurserylive.com, 2019https://nurserylive.com/en/plants/plants-by-season/year-round-plants/clerodendrum-inerme-koinal-plants-in-india
Odum, E., & Srigandono, B. (1993). Dasar-dasar ekologi.
Onrizal, Simarmata, F. S. P., & Wahyuningsih, H. (2009). Keanekaragaman makrozoobenthos pada hutan mangrove yang direhabilitasi di Pantai Timur Sumatera Utara. Biodiversitas, Journal of Biological Diversity, 11(65), 94–103. Pimpao et.al, (2010)https://www.researchgate.net/figure/Septibranchia
Prasetio, Rais. Apdillah, D. Pratomo, Arief. (2014). Analisis Sebaran dan Keanekaragaman Ekosistem Mangrove di Pulau Duyung Kabupaten Lingga FIKP UMRAH
Prasetya, A. N. (2011). Struktur komunitas mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya. Departemen Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Airlangga, 30(5), 1013–1017.
81
Romimohtarto, K., & Juwana, S. (2001). Biologi laut: Ilmu pengetahuan tentang biota laut.
Sahidin, A., Setyobudiandi, I., & Wardiatno, Y. (2014). Struktur komunitas makrozoobentos di Perairan Pesisir Tangerang, Banten. Depik, 3(3). https://doi.org/10.13170/depik.3.3.2150
Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, cet VIIGroup, Jakarta: Prenada Media 2010, Undefined.
Saparinto, C. (2007). Pendayagunaan ekosistem mangrove. Dahara Prize.
Sinaga, T. (2009). Keanekaragaman makrozoobentos sebagai indikator kualitas perairan danau toba balige kabupaten toba samosir.
Specht, R. (1970). Vegetation. In “The Australian Environment”.(Ed. GW Leeper.) pp. 44–67.
Sugiarto, W., Ekayanto. 1996. Penghijauan Pantai. Penebar Swadaya. Jakarta
Sugiyono, P. (2008). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R&D Bandung (ID): Alfabeta.
Suwardi, Tambaru, E., & Priosambodo, D. (2013). Keanekaragaman jenis mangrove di Pulau Panikiang Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Panikiang, Pulau Regency, Hasanuddin, Universitas Selatan, Sulawesi Selatan, 005.
Suwignyo, Sugiarti dkk. (2005). Avertebrata Air Jilid 1, Jakarta: Swadaya. Hardy, E. (2019). http://www.gastropods.com/5/Shell_255.shtml
Hari Sulistiyowati. (2009). BIODIVERSITAS MANGROVE DI CAGAR ALAM PULAU SEMPU Jurnal Sainstek,8(1)
Hawari, Akmal. Amin, Bintal. Efriyeldi.Hubungan Antara Bahan Organik Sedimen dengan Kelimpahan Makrozoobenthos di Perairan Pantai Pandan Provinsi Sumatera Utara. Student of Fisheries and Marine Science Faculty University of Riau
Syarifuddin, A. (2012). Analisa vegetasi hutan mangrove pelabuhan lembar Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat. Jurusan Pertanian Dan Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang, 7(2), 2086–3071. Retrieved from
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/issue/view/238/showToc
Tahmid, M. dkk. 2015. Kualitas Habitat Kepiting Bakau (Scylla serrata) Pada Ekosistem Mangrove Teluk Bintan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 7 (2), Hlm. 535-551. Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Persisir dan Laut, FPIK-IPB, Bogor
Tapilatu, Y., & Pelasula, D. (2012). Fouling organisms associated with mangrove in Ambon Inner Bay. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 4(2), 267–279. https://doi.org/10.29244/jitkt.v4i2.7789
82
Bell and Howell co.
Ulfah, Y., & Zainuri, M. (2012). Struktur komunitas makrozoobenthos di Perairan Wilayah Morosari Desa Bedono Kecamatan Sayung Demak. Journal of Marine Research, 1(2), 188–196.
Valiela, I. et. a. (2001). Mangrove forests: one of the world’s threatened major tropical environments. BioScience, 51 (10)(3), 156–161. https://doi.org/10.1641/0006-3568(2001)051.
Wahyudi, Eka. 2017hubungan Keanekaragaman Mangrove terhadap Fungsi Nursery Ground Kepiting Bakau Pantai Cengkrong Kabupaten Trenggalek dikembangkan Sebagai Sumber Belajar Biologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Wardhani, M. K. (2011). Kawasan konservasi mangrove: suatu potensi ekowisata. Jurnal KELAUTAN, 4(1), 60–79.
Waqiatus Sholiha Studi Kelimpahan Makrozoobentos Pada Ekosistem Mangrove di Desa Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan sebagai Sumber Belajar
Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG 2016
Widagdo, R. F., & Agung, S. (2014). Kajian Pengendalian Dalam Mengatasi Kerusakan Ekosistem Mangrove di Kawasan Pesisir Kabupaten Pekalongan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Jurnal Teknik PWK, 3(2), 285–294.
Wikipedia.(2015).https://en.wikipedia.org/wiki/Chiton_magnificus.
Wikipedia.(2011).https://en.wikipedia.org/wiki/Murex_troscheli#/media/File:Murex_tros. jpg
Wikipedia.(2006).https://en.wikipedia.org/wiki/ArchaeogastropodaWikipedia.(2006).http s://en.wikipedia.org/wiki/Cephalaspidea
Weisz, P. B. 1973. The Science of Zoology. Second Edition Mc. Graw- Hill, Inc. United States Of America, hlm: 125