• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI DISUSUN OLEH: LATIFATUR ROSYIDAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI DISUSUN OLEH: LATIFATUR ROSYIDAH"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEANEKARAGAMAN MANGROVE DENGAN

KELIMPAHAN MAKROZOOBENTOS DI HUTAN

MANGROVE PANTAI CLUNGUP KABUPATEN MALANG

DIMANFAATKAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

DISUSUN OLEH:

LATIFATUR ROSYIDAH

201410070311163

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2020

(2)

ii

HUBUNGAN KEANEKARAGAMAN MANGROVE DENGAN

KELIMPAHAN MAKROZOOBENTOS DI HUTAN

MANGROVE PANTAI CLUNGUP KABUPATEN MALANG

DIMANFAATKAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

DISUSUN OLEH:

LATIFATUR ROSYIDAH

201410070311163

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2020

(3)

iii

(4)

iv

(5)
(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa

memudahkan (urusan) orang yang kesulitan, maka Allah Azza wa Jalla memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat.”

(H.R Muslim)

“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Dan orang-orang yang kafir, maka

kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menyesatkan amal-amal mereka. Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al Quran) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal

mereka.”

(QS. Muhammad : 7-9)

Kupersembahkan karya ini untuk orang-orang yang berperan penting dalam hidupku:

Bapak Slamet dan Ibu Umi Nazhiroh

Adik Rifdatun Jalilah, Hanifatul Azizah dan Mufidatul Khoiroh Terimakasih atas segala do’a, kasih sayang, nasehat, semangat, dan

motivasi yang tak ada hentinya untukku

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Keanekaragaman Mangrove Terhadap Kelimpahan Makrozoobentos di Hutan Mangrove Pantai Clungup Kabupaten Malang Dimanfaatkan Sebagai Sumber Belajar Biologi”. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada teladan kita Sang Pelopor Ilmu Pengetahuan untuk membaca tanda-tanda kekuasaan-Nya, Nabi Muhammad SAW.

Selama proses penyusunan hingga selesainya skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, pengarahan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dr. Iin Hindun M.Kes., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMM.

3. Bapak Dr. Sukarsono, M.Si. selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Wahyu Prihanta, M.Kes. selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak / Ibu Dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah. 6. Ayahanda Slamet Ibunda Umi Nazhiroh atas segala kasih sayang,

pengorbanan serta doa yang tiada batasnya sepanjang masa.

7. Adik tersayang Lila, Ifah dan Khoiroh yang selau memberikan semangat. 8. Teman seperjuangan insyaallah sesurga Filsa Hawami, Nurul Khalida,

Uswatun Hasanah, Resty Ayu Pratiwi, Nina Mardiana, Adilla Sarah yang selalu memotivasi, membantu di lapangan, membantu jika saya mengalami kesulitan.

(8)

viii

9. Teman seperjuangan Moh. Qawarir Azizy, Nurdin, Hainur Rasyid dan Rizka Amilia yang membantu saya mengambil data di Pantai Clungup

10. Pihak CMC (Clungup Mangrove Conservation) yang memfasilitasi saya untuk penelitian ini khususnya Bapak Iswicahyo Kurniadi yang senantiasa menjadi pengarah dan pembimbing di lapangan.

11. Berbagai pihak pembantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu, baik secara waktu ataupun materi dalam pengerjaan tugas ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda. Akhirnya tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang konstruktif. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan IPTEK di Indonesia.

Malang, 23 Januari 2020 Penulis,

(9)

ix ABSTRAK

Rosyidah, Latifatur. 2020. Hubungan Keanekaragaman Mangrove Terhadap Kelimpahan Makrozoobentos di Hutan Mangrove Pantai Clungup Kabupaten Malang Dimanfaatkan Sebagai Sumber Belajar Biologi: Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) Dr. Sukarsono, M.Si, (II) Drs. Wahyu Prihanta, M.Kes.

Mangrove mempunyai faktor biotik dan abiotik didalamnya yang saling berhubungan, karena hubungan tersebut hutan mangrove dapat dikatakan sebagai ekosistem. Ekosistem hutan mangrove di dalamnya mempunyai fungsi ekologis yaitu sebagai tempat tinggal biota-biota laut termasuk makrozoobentos. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis mangrove, dan hubungannya dengan kelimpahan makrozoobentos yang terdapat disana. Metode penelitian yang digunakan adalah deskritif kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis hubungan. Penelitian dilakukan dengan menentukan stasiun penelitian berdasarkan kerapatan vegetasi menggunakan aplikasi ArcGIS. Kemudian memasang transek dengan ukuran 10x100 yang di dalamnya terdapat plot-plot bertingkat. Pengumpulan data mangrove menggunakan 3 stasiun penelitian dengan jumlah total plot sebanyak 9 plot. Hasil penelitian terdapat 16 spesies mangrove terdiri dari 8 famili. Makrozoobentos yang ditemukan terdapat 9 spesies yang terdiri dari 4 kelas yaitu Gastropoda, Bivalvia, Malacostraca dan Actinopterygii spesies yang tersebar di 3 stasiun pengamatan. Terdapat pengaruh keanekaragaman terhadap makrozoobentos dengan kontribusi sebesar 76.0%. Koefisien hubungannya bersifat positif. Dengan menggunakan Uji-t dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kenakekaragaman mangrove dengan kelimpahan makrozoobentos.

Kata kunci: keanekaragaan, kelimpahanan, mangrove, makrozoobentos dan

(10)

x ABSTRACT

Rosyidah, Latifatur. 2020. The Relationship of Mangrove Diversity to the Abundance of Macrozoobenthos in the Mangrove Forests of Clungup Beach, Malang Regency Utilized as Biology Learning Resources. Thesis. Malang: Biology Education Course, FKIP, University of Muhammadiyah Malang. Supervisor: (I) Dr. Sukarsono, M.Si, (II) Drs. Wahyu Prihanta, M.Kes.

Mangroves have biotic and abiotic factors in them that are interconnected, due to this connection the mangrove forest called to be an ecosystem. The mangrove forest ecosystem has an ecological function that is as a habitat for marine biota including macrozoobenthos. The purpose of this study was to determine the diversity of mangrove species, and their relationship to the abundance of macrozoobenthos in Pantai Clungup. The research method used is quantitative descriptive. The type of research used was relationship analysis. The study was conducted by determining the research station based on vegetation density using the ArcGIS application. Then put up a transect with a size of 10x100 in which there are metric plots. Mangrove data collection uses 3 stations with total 9 plots. The results of the research were 16 species of mangrove consisting of 8 families. Macrozoobentos found there are 9 species and 4 class that are scattered in 3 observation stations. There was an influence of diversity on macrozoobenthos with a contribution of 76.0%. The correlation coefficient is positive. Using the t-test it can be concluded that there was a significant relationship between the diversity of mangroves with abundance of macrozoobenthos.

Keywords: diversity, abundance, mangroves, macrozoobenthos and Clungup

Beach

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

SURAT PERNYATAAN... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 4 1.4 Manfaat Penelitian ... 5 1.5 Batasan Penelitian ... 5 1.6 Definisi Istilah ... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Kajian Tentang Hutan Mangrove ... 7

2.1.1 Hutan Mangrove... 7

2.1.2 Ekosistem Mangrove ... 7

2.1.3 Fungsi Hutan Mangrove ... 8

2.1.4 Tipe Komunitas Mangrove ... 8

2.1.5 Zonasi Komunitas Mangrove ... 11

2.2 Kajian Tentang Makrozoobentos ... 11

(12)

xii

2.2.2 Klasifikasi Makrozoobentos... 13

2.3 Keanekaragaman Mangrove... 23

2.4 Kelimpahan Makrozoobentos ... 23

2.5 Hubungan Keanekaragaman Mangrove dan Kelimpahan Makrozoobentos24 2.6 Parameter Abiotik ... 24

2.7 Deskripsi Umum Pantai Clungup... 26

2.8 Sumber Belajar Biologi ... 28

2.9 Hasil Penelitian Terdahulu ... 29

2.10 Kerangka Konsep ... 31

2.11 Hipotesis ... 32

BAB III. METODE PENELITIAN ... 33

3.1 Pendekatan Jenis Penelitian ... 33

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 33

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 33

3.4 Variabel Penelitian ... 34

3.5 Prosedur Penelitian... 34

3.5.1 Tahap Persiapan ... 34

3.5.1.1 Alat dan Bahan ... 34

3.5.1.2 Penentuan Stasiun ... 35

3.5.2 Tahap Pelaksanaan ... 37

3.5.2.1 Pengumpulan Data Mangrove ... 37

3.5.2.2 Pengumpulan Data Makrozoobentos ... 37

3.5.2.3 Pengukuran Parameter Abiotik ... 38

3.6 Teknis Analisis Data ... 40

3.6.1 Analisis Data Mangrove ... 40

3.6.2 Analisis Data Makrozoobentos ... 42

3.6.3 Hubungan Kerapatan Mangrove dengan Makrozo ... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 43

(13)

xiii

4.2 Identifikasi Jenis Mangrove ... 44

4.3 Kerapatan Jenis Mangrove ... 61

4.4 Frekuensi Jenis Mangrove ... 64

4.5 Dominansi Jenis Mangrove ... 65

4.6 Indeks Nilai Penting ... 65

4.7 Indeks Keanekaragaman Mangrove ... 66

4.8 Kelimpahan Makrozoobentos ... 67

4.9 Parameter Abiotik ... 70

4.10 Pengaruh Keanekaragaman Mangrove terhadap Kelimpahan Makrozoobentos ... 73 4.11 Sumber Belajar ... 76 BAB V PENUTUP ... 77 5.1 Kesimpulan ... 77 5.2 Saran ... 77 DAFTAR PUSTAKA ... 78 LAMPIRAN ...

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komunitas Mangrove Berdasarkan Tanda-tanda Struktural ... 9

Tabel 2.2 Hewan yang Biasa Terdapat pada Mangrove ... 27

Tabel 2.3 Mangrove yang Terdapat pada Kawasan Mangrove... 27

Tabel 3.1 Alat yang Digunakan untuk Sampel Mangrove ... 34

Tabel 3.2 Alat yang Digunakan untuk Sampel Makrozoobentos ... 35

Tabel 3.3 Alat yang Digunakan untuk Mengukur Parameter Abiotik ... 35

Tabel 3.4 Penentuan Stasiun ... 35

Tabel 4.1 Hasil D, DR, K, KR, F, FR dan INP Stasiun I ... 61

Tabel 4.2 Hasil D, DR, K, KR, F, FR dan INP Stasiun II... 61

Tabel 4.3 Hasil D, DR, K, KR, F, FR dan INP Stasiun III ... 61

Tabel 4.4 Indeks Keanekaragaman Mangrove pada Lokasi Penelitian ... 66

Tabel 4.5 Jenis dan Jumlah Makrozoobentos pada Setiap Stasiun ... 68

Tabel 4.6 Indeks Kelimpahan Makrozoobentos pada Setiap Stasiun ... 69

Tabel 4.7 Hasil Parameter Abiotik Setiap Stasiun ... 71

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

2.1 Habitus, ranting, bunga, buah Avecennia marina ... 9

2.2 Habitus, ranting, bunga, buah Avecennia alba ... 10

2.3 Habitus, ranting, bunga, buah Rhizopora muncrota ... 10

2.4 Habitus, ranting, bunga, buah Nypah sp. ... 11

2.5 Model Zonasi Mangrove... 11

2.6 Nereis virens ... 14

2.7 Chiton magnificus dari Ordo Polyplacopora ... 15

2.8 Turbo; Turritella; dan Murex ... 15

2.9 Chepalaspidea ... 16

2.10 Contoh sub klas Protobranchia, Pteriomorphia, Palaeoheterodonta, Heterodonta... 17

2.11 Septibranchia ... 18

2.12 Larva tipe Branchiopoda... 19

2.13 Ordo Podocopa ... 20

2.14 Cirripeda ... 21

2.15 Decapoda ... 22

2.16 Peta Luasan Pantai Clungup ... 26

2.17 Pantai Clungup Literatur... 27

1.1 Sorber Net ... 38 4.1 Achantus ebracteatus ... 44 4.2 Acanthus ilifolius ... 46 4.3 Ceriops tagal ... 46 4.4 Ceriops Decandra ... 47 4.5 Exocaria agollacha ... 48 4.6 Rhizophora apiculata ... 49 4.7 Rhizophora muncronata ... 50 4.8 Rhizophora stylosa ... 52 4.9 Bruguiera gymnoriza ... 53 4.10 Bruguiera cylindrical... 54

(16)

xvi 4.11 Xylocarpus granatum... 55 4.12 Xylocarpus rumphii ... 56 4.13 Sonnertia alba ... 57 4.14 Agiceras cornilatum... 58 4.15 Lumnitzera racemora ... 59 4.16 Clerodendrum inerme ... 60

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Alat dan Bahan Penelitian ... Lampiran 2. Langkah Kerja Penelitian ... Lampiran 3. Hasil Perhitungan Excel ... Lampiran 4. Hasil Analisis Data SPSS ... Lampiran 5. Form Pengisian Data Penelitian ... Lampiran 6. Hasil Mangrove yang ditemukan ... Lampiran 7. Biro Skripsi ... Lampiran 8. Surat Perizinan Penelitian ... Lampiran 9. Surat Plagiasi ...

(18)

78

DAFTAR PUSTAKA

Abigail, W., Zainuri, M., & Pranowo, W. S. (2015). Studi Tentang Produktivitas Primer Berdasarkan Distribusi. Jurnal Oseanografi, 4(1989), 150–158.

Adha, M. (2015). Analisis Kelimpahan Kepiting Bakau (Scylla Spp.) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG.

Adil. (2008). Hubungan Struktur dan Komposisi Jenis Tumbuhan Dengan Keanekaragaman Jenis Burung di Hutan Mangrove Suaka Margasatwa Karang Gading dan Langkat Timur Laut Provinsi Sumatera Utara. Tesis SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Aksornkoae, S. (1993). Ecology and management of mangroves. Retrieved from http://agris.fao.org/agris-search/search.do?recordID=XF2015006622

Aphotomarine. (2004). http://marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=758743 Arief. (2003). Hutan mangrove fungsi dan manfaatnya. In Kanisius, Yogyakarta.

Arobaya, A., Wanma, A., & Pattiselanno, F. (2006). Menelusuri sisa areal hutan mangrove di Manokwari. Warta Konservasi Lahan Basah, 14(4), 4-5.

Barnes, R., & Hughes, R. (1999). An introduction to marine ecology. Retrieved from https://books.google.com/

Bengen, D. (2000). Pedoman teknis pengenalan & pengelolaan ekosistem mangrove. Beesley et al.

(1998).https://www.researchgate.net/figure/A-Protobranchia-Solemyoidea-Solemya-australis-B-Protobranchia-Nuculanoidea_fig4_281209244 Boullet, 2019 https://inpn.mnhn.fr/espece/cd_nom/674326?lg=en

Campbell, N. A. & J. B. Reece. (2010). 3. Biologi, Edisi Kedelapan Jilid 3 Terjemahan: Damaring Tyas Wulandari. Jakarta: Erlangga.

Carter, H., & Western, M. M. (1992). Status and conservation of the Marbled Murrelet in

North America. In Proceedings of the. Retrieved from

http://www.pacificseabirdgroup.org/publications/mmstatconpub.html

Dahuri, H., Rais, J., Ginting, S., & Sitepu, M. (1996). Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan SecaraTerpadu (Jakarta: PT. Pradnya Paramita).

Daniell, (2019) http://marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=758743

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang. (2016). https://kbr.id/nusantara/09 2016/hampir_setengah_hutan_mangrove_di_kabupaten_malang_rusak/84885.html Departemen Kehutanan - Rehabilitasi Lahan. (1994). Pedoman penyusunan rencana

teknik rehabilitasi (RTR) daerah pantai. Jakarta.

Dharma, G. B. (1988). Kerang dan Siput di Indonesia I (Indonesia Shells I) Jakarta: PT. Sarana.

(19)

79

perairan. Kanisius Yogyakarta,.

Elias, R. (1994). Biomonitoring of water quality using benthic communities in Blanca Bay (Argentina). Environment, CS Bremec - Science of the Total. Retrieved from https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/0048969794900434

Ernawati, S., Niartiningsih, A., Nessa, M. N., & Andi, B. (2011). Rehabilitasi Di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. (1).

Fachrul, M. (2007). Metode Sampling Bioekologi.(cetakan pertama). Jakarta.

Fryer (1983). https://www.researchgate.net/figure/Basalphylogenyofthe Podocopa -The- Lepidocaris- _fig5_226391919

Fryer (1983). https://www.researchgate.net/figure/Thecostracan-larvae-A-Y-nauplius-Facetotecta-B-Y-cyprid-Facetotecta-C-A-cyprid_fig1_24305881

Gholizadeh, M. (2012). Effects of environmental factors on polychaete assemblage in

Penang National Park, Malaysia. Retrieved from

https://www.researchgate.net/publication/250926693

Husamah, H., & Hudha, A. M. (2018). Evaluasi implementasi prinsip ekowisata berbasis masyarakat dalam pengelolaan Clungup Mangrove Conservation Sumbermanjing Wetan, Malang. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan (Journal of

Natural Resources and Environmental Management), 8(1), 86–95.

https://doi.org/10.29244/jpsl.8.1.86-95

Jayanti, NW. (2012). Pengaruh Penerapan Strategi Student Team Achievement Divisions ( Stad ) Dengan Strategi Make a Match Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMP Negeri 4 Selogiri Tahun Ajaran 2011/2012. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Karuniastuti, N. (2013). Peranan hutan mangrove bagi lingkungan hidup. Forum

Manajemen, 06(1).

Kasmini, L. (2014). Identifikasi populasi makrozoobentos di Kawasan Ekosistem Mangrove Desa Ladong Aceh Besar. Journal Visipena.stkipgetsempena.ac.id.

Retrieved from

http://visipena.stkipgetsempena.ac.id/?journal=home&page=article&op=view&path %5B%5D=70/71

Kawaroe, M., Bengen, D., Eidman, M., lautan, M. B.-P. dan, & 2001, undefined. (n.d.). Kontribusi ekosistem mangrove terhadap struktur komunitas ikan di Pantai Utara

Kabupaten Subang, Jawa Barat. Academia.edu. Retrieved from

http://www.academia.edu/download/32693680/Journal_Pesisir_dan_Lautan.pdf#pag e

Kusmana, C. 2005. Pedoman Pembuatan Persemaian Jenis-Jenis Pohon Mangrove. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. (tidak dipublikasikan).

Krebs, C., & Haper, R. (1978). Ecology: the experimental analysis of abundance and distribution. In New York.

(20)

80

Majid, A. (2008). Perencanaan pembelajaran mengembangkan standar kompetensi guru Bandung: PT.Rosdakarya Remaja.

Martin (1992) http://marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=758743

Michael.P. (1984). Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. UI PRESS: JAKARTA

Muzaki, F.K. dkk. 2012. Menjelajah Mangrove Surabaya. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. ITS: Surabaya

Nasution SR 2005. Perbedaan Struktur dan Komposisi Hutan Mangrove di Kawasan Muara Sungai Mesjid Kota Administratif Dumai. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.

Ningsih, S. (2008). Inventarisasi hutan mangrove sebagai bagian dari upaya pengelolaan wilayah pesisir Kabupaten Deli Serdang.

Nipper, M. (2000). Current approaches and future directions for contaminant-related impact assessments in coastal environments: Brazsian perspective. Aquatic

Ecosystem Health and Management, 3(4), 433–447.

https://doi.org/10.1080/14634980008650680

Nontji, A. (2007). Laut nusantara. edisi revisi cetakan kelima Djambatan: Jakarta. Noortiningsih. (2008). Keanekaragaman Makrozoobenthos, Meiofauna dan Foraminifera

di Pantai Pasir Putih Barat dan Muara Sungai Cikamal Pangandaran, Jawa Barat. Fakultas Biologi Universitas Indonesia Jakarta

Nur Amin, Dwi Irawan Henky Zulfikarv Andi. 2015. Hubungan Jenis Substrat dengan Kerapatan Vegetasi Rhizophora sp. di Hutan Mangrove Sungai Nyirih Kecamatan Tanjungpinang Kota Kota Tanjungpinang Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, UMRAH

Nurserylive.com, 2019https://nurserylive.com/en/plants/plants-by-season/year-round-plants/clerodendrum-inerme-koinal-plants-in-india

Odum, E., & Srigandono, B. (1993). Dasar-dasar ekologi.

Onrizal, Simarmata, F. S. P., & Wahyuningsih, H. (2009). Keanekaragaman makrozoobenthos pada hutan mangrove yang direhabilitasi di Pantai Timur Sumatera Utara. Biodiversitas, Journal of Biological Diversity, 11(65), 94–103. Pimpao et.al, (2010)https://www.researchgate.net/figure/Septibranchia

Prasetio, Rais. Apdillah, D. Pratomo, Arief. (2014). Analisis Sebaran dan Keanekaragaman Ekosistem Mangrove di Pulau Duyung Kabupaten Lingga FIKP UMRAH

Prasetya, A. N. (2011). Struktur komunitas mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya. Departemen Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Airlangga, 30(5), 1013–1017.

(21)

81

Romimohtarto, K., & Juwana, S. (2001). Biologi laut: Ilmu pengetahuan tentang biota laut.

Sahidin, A., Setyobudiandi, I., & Wardiatno, Y. (2014). Struktur komunitas makrozoobentos di Perairan Pesisir Tangerang, Banten. Depik, 3(3). https://doi.org/10.13170/depik.3.3.2150

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, cet VIIGroup, Jakarta: Prenada Media 2010, Undefined.

Saparinto, C. (2007). Pendayagunaan ekosistem mangrove. Dahara Prize.

Sinaga, T. (2009). Keanekaragaman makrozoobentos sebagai indikator kualitas perairan danau toba balige kabupaten toba samosir.

Specht, R. (1970). Vegetation. In “The Australian Environment”.(Ed. GW Leeper.) pp. 44–67.

Sugiarto, W., Ekayanto. 1996. Penghijauan Pantai. Penebar Swadaya. Jakarta

Sugiyono, P. (2008). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R&D Bandung (ID): Alfabeta.

Suwardi, Tambaru, E., & Priosambodo, D. (2013). Keanekaragaman jenis mangrove di Pulau Panikiang Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Panikiang, Pulau Regency, Hasanuddin, Universitas Selatan, Sulawesi Selatan, 005.

Suwignyo, Sugiarti dkk. (2005). Avertebrata Air Jilid 1, Jakarta: Swadaya. Hardy, E. (2019). http://www.gastropods.com/5/Shell_255.shtml

Hari Sulistiyowati. (2009). BIODIVERSITAS MANGROVE DI CAGAR ALAM PULAU SEMPU Jurnal Sainstek,8(1)

Hawari, Akmal. Amin, Bintal. Efriyeldi.Hubungan Antara Bahan Organik Sedimen dengan Kelimpahan Makrozoobenthos di Perairan Pantai Pandan Provinsi Sumatera Utara. Student of Fisheries and Marine Science Faculty University of Riau

Syarifuddin, A. (2012). Analisa vegetasi hutan mangrove pelabuhan lembar Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat. Jurusan Pertanian Dan Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang, 7(2), 2086–3071. Retrieved from

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/issue/view/238/showToc

Tahmid, M. dkk. 2015. Kualitas Habitat Kepiting Bakau (Scylla serrata) Pada Ekosistem Mangrove Teluk Bintan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 7 (2), Hlm. 535-551. Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Persisir dan Laut, FPIK-IPB, Bogor

Tapilatu, Y., & Pelasula, D. (2012). Fouling organisms associated with mangrove in Ambon Inner Bay. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 4(2), 267–279. https://doi.org/10.29244/jitkt.v4i2.7789

(22)

82

Bell and Howell co.

Ulfah, Y., & Zainuri, M. (2012). Struktur komunitas makrozoobenthos di Perairan Wilayah Morosari Desa Bedono Kecamatan Sayung Demak. Journal of Marine Research, 1(2), 188–196.

Valiela, I. et. a. (2001). Mangrove forests: one of the world’s threatened major tropical environments. BioScience, 51 (10)(3), 156–161. https://doi.org/10.1641/0006-3568(2001)051.

Wahyudi, Eka. 2017hubungan Keanekaragaman Mangrove terhadap Fungsi Nursery Ground Kepiting Bakau Pantai Cengkrong Kabupaten Trenggalek dikembangkan Sebagai Sumber Belajar Biologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Wardhani, M. K. (2011). Kawasan konservasi mangrove: suatu potensi ekowisata. Jurnal KELAUTAN, 4(1), 60–79.

Waqiatus Sholiha Studi Kelimpahan Makrozoobentos Pada Ekosistem Mangrove di Desa Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan sebagai Sumber Belajar

Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MALANG 2016

Widagdo, R. F., & Agung, S. (2014). Kajian Pengendalian Dalam Mengatasi Kerusakan Ekosistem Mangrove di Kawasan Pesisir Kabupaten Pekalongan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Jurnal Teknik PWK, 3(2), 285–294.

Wikipedia.(2015).https://en.wikipedia.org/wiki/Chiton_magnificus.

Wikipedia.(2011).https://en.wikipedia.org/wiki/Murex_troscheli#/media/File:Murex_tros. jpg

Wikipedia.(2006).https://en.wikipedia.org/wiki/ArchaeogastropodaWikipedia.(2006).http s://en.wikipedia.org/wiki/Cephalaspidea

Weisz, P. B. 1973. The Science of Zoology. Second Edition Mc. Graw- Hill, Inc. United States Of America, hlm: 125

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Melihat jenis musik yang diusung oleh kelompok musik BIG BROADSIDE yang mana dapat dikategorikan dalam music hardcore atau yang lazim di dengar masyarakat

Objektif umum kajian ini adalah untuk mengenal pasti hubungan antara peruntukan masa, jenis dan cara pengelolaan guru terhadap kerja rumah bagi mata pelajaran Bahasa Cina dengan

daerah. Namun hal ini tidak dapat terlaksana yang disebabkan banyaknya desa belum mendapat pembangunan infrastruktur. Salah satu infrastruktur yang minim diperoleh tiap

Tujuan utama penyusunan buku Korespondensi KBKI dengan KKI 1998/1999, KBLI 2009, dan HS 2012 adalah menyediakan kerangka kerja yang lebih lengkap dan komprehensif untuk

Parliament Panel Endorses Warjiyo as Bank Indonesia Governor Final reading on US Q4 GDP is up 2.9%.. Indonesia

Lamanya benih hidup tergantung pada RH dan suhu ruang simpan, jenis benih dan kondisi benih sebelum disimpan. • Ruang simpan dingin dan kering 

(kejelasan dan rincian temuan, kedalaman analisis temuan, keakuratan interpretasi temuan, dan upaya mengaitkan dengan landasan teori yang digunakan).

Langkah kerja menutup outdoor unit seperti posisi semula memiliki hasil yang lebih baik dengan peserta didik 3, 4, 5 dan 6 memiliki rata-rata waktu yang