• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang umum. Begitu juga dengan piranti keras, maupun piranti lunak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang umum. Begitu juga dengan piranti keras, maupun piranti lunak"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Penggunaan komputer dalam pencatatan kegiatan usaha pada saat ini adalah suatu hal yang umum. Begitu juga dengan piranti keras, maupun piranti lunak komputer yang telah semakin terjangkau oleh berbagai macam Kementerian. Para pengguna umumnya sangat merasakan manfaat yang diperoleh, terutama dalam hal kemudahan dan kecepatan pengolahan data. Hal ini mampu meningkatkan kinerja Kementerian menjadi lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh piranti komputer itu sendiri. Usaha-usaha untuk memperoleh manfaat tersebut telah menghasilkan berbagai strategi perencanaan dan implementasi teknologi yang terbukti berhasil.

Kementerian Perindustrian disingkat Kemenperin (dahulu Departemen Perindustrian, disingkat Depperin) adalah Kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan industri. Kementerian Perindustrian dipimpin oleh seorang Menteri (Menperin). Kementerian Perindustrian Republik Indonesia membidangi industri-industri di Indonesia, mulai dari skala kecil hingga besar. Untuk meningkatkan kinerja pegawai, Kementerian harus menggunakan teknologi informasi yang mampu mendukung kegiatan secara umum. Kegiatan sistem informasi dikelola oleh Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian Republik Indonesia yang bertugas melaksanakan pembinaan dan pengelolaan sistem informasi, manajemen data, serta pelayanan data dan informasi industri. Dengan

(2)

menggunakan sistem basis data, data-data tersebut dapat diolah dengan mudah dan tepat untuk menghasilkan informasi yang akurat.

Permasalahan terletak pada pengajuan kenaikan pangkat di Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, pejabat fungsional harus melakukan pengajuan angka kredit dengan menyerahkan bukti fisik seperti dokumentasi, laporan, catatan, buku, fotokopi berkas ataupun program yang telah dibuat untuk mencapai kriteria penilaian yang telah ditentukan. Selain itu tim penilai juga mengalami kesulitan untuk memberikan nilai, dikarenakan tim penilai harus memeriksa satu per satu bukti fisik yang di berikan oleh pejabat fungsional. Selain itu, adanya perbedaan angka kredit untuk masing-masing kegiatan pejabat fungsional mengharuskan tim penilai untuk mencari angka kredit dengan lebih teliti.

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia membutuhkan sarana untuk memudahkan pejabat fungsional dalam mengajukan angka kredit. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem basis data yang dapat digunakan untuk penyerahan berkas oleh pejabat fungsional dan penilaian secara online yang di lakukan tim penilai.

Hal ini untuk mengurangi waktu memeriksa dan mencari satu per satu bukti fisik yang menumpuk dalam satu ikatan yang diserahkan pejabat fungsional, dan juga untuk menghemat biaya yang dikeluarkan pejabat fungsional untuk mengumpulkan bukti fisik kepada tim penilai.

(3)

1.2 Ruang Lingkup

Pembahasan skripsi, mengarah kepada informasi-informasi pejabat fungsional secara lebih terstruktur dengan membuat sistem basis data pejabat fungsional pada Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian Republik Indonesia yang mencakup informasi dan pengajuan angka kredit untuk kenaikan pejabat fungsional, dengan menggunakan data pegawai, peraturan pemerintah, dan data-data pendukung lainnya. Entititas-entitas yang digunakan, diantaranya, entitas pegawai, pejabat fungsional, jenis fungsional, jenjang fungsional, kegiatan fungsional, pengajuan, PAK (Penetapan Angka Kredit), golongan, provinsi, dan lain-lain. Agar pembahasan skripsi ini memiliki ruang lingkup yang jelas maka ditentukan batasan-batasan sebagai berikut:

1. Data Pejabat Fungsional

Menampilkan informasi yang berkaitan dengan data pejabat fungsional. 2. Kegiatan Pejabat Fungsional pada jenjang Pranata Komputer Golongan ≤ 3d

Meliputi kegiatan-kegiatan apa saja yang harus di lakukan oleh pejabat fungsional pranata komputer golongan ≤ 3d untuk memenuhi angka kreditnya. 3. Pengajuan Angka Kredit untuk Kenaikan Golongan Pejabat Fungsional pada

jenjang Pranata Komputer Golongan ≤ 3d

Pengajuan ini dimaksudkan agar pejabat fungsional yang akan mengajukan angka kredit tidak kesulitan dalam mengumpulkan dan mengirim bukti fisik yang diperlukan untuk kenaikan golongan.

4. Penilaian Angka Kredit untuk Kenaikan Golongan Pejabat Fungsional pada jenjang Pranata Komputer Golongan ≤ 3d

(4)

Penilaian ini meliputi nilai dari pejabat fungsional, tim penilai, dan nilai acuan yang sudah ditentukan oleh Keputusan Kepala Badan Statistik.

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan skripsi ini, antara lain:

1. Menganalisis sistem berjalan dan kebutuhan akan informasi pada Kementerian Perindustrian Republik Indonesia yang berhubungan dengan proses penetapan angka kredit pejabat fungsional.

2. Merancang basis data pejabat fungsional, nilai, bukti fisik yang berhubungan dengan proses penetapan angka kredit angka kredit.

3. Merancang aplikasi untuk pengelolaan pejabat fungsional sehingga memudahkan proses penetapan angka kredit pejabat serta penilaiannya oleh tim penilai dan sekretariat.

Adapun manfaat-manfaat yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Mempermudah tim penilai untuk melakukan penilaian pada dokumen yang diberikan oleh pejabat fungsional.

2. Pejabat fungsional dapat mengumpulkan berkasnya dengan terorganisir, sehingga tidak tercecer seperti sewaktu pengumpulan manual.

3. Sekretariat dapat menjalankan tugasnya dengan efisien, karena tidak perlu menampung berkas-berkas pejabat yang dikumpulkan secara manual.

4. Menghemat biaya cetak yang harus dikeluarkan pejabat fungsional untuk mengumpulkan berkas secara manual kepada tim penilai.

5. Mengurangi kesalahan yang dapat ditimbulkan jika dilakukan penilaian secara manual.

(5)

1.4 Metodologi

1. Metode Analisis

Metodologi yang akan digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut :

i. Pengumpulan Data 1. Observasi

Menggunakan metode pengamatan lapangan untuk meninjau langsung pada objek skripsi, yaitu Kementerian Perindustrian Republik Indonesia guna memperoleh atau mengumpulkan data dan informasi yang benar-benar dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini, terutama sistem yang sedang berjalan dan data-data pejabat fungsional yang dimiliki Kementerian.

2. Wawancara (Interview)

Dilakukan wawancara secara langsung maupun tidak langsung (melalui e-mail) dengan pihak Kementerian untuk memperoleh data dan informasi serta penjelasan yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini, terutama yang berupa masalah dan kebutuhan yang dihadapi oleh bagian Pusat Data dan Informasi pada Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.

3. Pemeriksaan Dokumen

Mengumpulkan informasi dan data dengan mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan sistem yang ada pada Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, terutama untuk memperoleh data pejabat fungsional, berkas-berkas apa saja yang telah ditentukan sebagai

(6)

kriteria untuk kenaikan pangkat pejabat fungsional, riwayat Kementerian, struktur organisasi beserta wewenang dan tanggung jawab tiap jabatan, dan prosedur-prosedur terkait yang dimiliki oleh Kementerian.

ii. Studi Pustaka

Menggunakan metode skripsi kepustakaan untuk mencari dan mengumpulkan data dan informasi melalui buku-buku yang ada di perpustakaan ataupun buku penunjang lainnya yang berkaitan dengan penyusunan skripsi ini.

iii. Penyusunan Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan aliran ataupun arus data dalam sebuah sistem, yang merupakan masukan maupun keluaran yang diperlukan dari sistem yang sedang dirancang. DFD menggambarkan komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana komponen-komponen tersebut berasal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut.

2. Metode Perancangan

Metode perancangan ini menggunakan database lifecycle yang dirumuskan dalam buku Connolly dan Begg (2005, p69), Database System, meliputi :

i. Perancangan Basis Data

- Perancangan Konseptual (Conceptual Database Design)

Proses membangun suatu model berdasarkan informasi yang digunakan oleh perusahaan, tanpa pertimbangan perencanaan fisik. Perancangan

(7)

basis data konseptual dimulai dengan mengidentidikasikan tipe-tipe entity, mengidentifikasikan tipe-tipe hubungan atau relationship, mengidentifikasikan atribut dan domain atribut.

- Perancangan Logikal (Logical Database Design)

Proses pembuatan suatu model informasi yang digunakan perusahaan berdasarkan pada model data yang spesifik, tetapi tidak tergantung dari Database Management System (DBMS) yang khusus dan pertimbangan fisik yang lain. Perancangan basis data logikal terdiri dari validasi model dengan normalisasi, dan membuat model rancangan logikal.

- Perancangan Fisikal (Physical database design)

Proses untuk menghasilkan gambaran dari implementasi basis data pada tempat penyimpanan, menjelaskan dasar dari relasi, organisasi file, dan indeks yang digunakan untuk efisiensi data dan menghubungkan beberapa integrity constraints dan pengukuran keamanan. Perancangan basis data fisikal terdiri dari menerjemahkan rancangan logikal global untuk target Database Management System (DBMS), dan merancang representasi fisikal.

ii. Perancangan Aplikasi Basis Data

Perancangan user interface dan program aplikasi untuk menggunakan dan memproses basis data.

(8)

1.5 Sistematika Penulisan

Secara sistematis, pembahasan dalam skripsi ini akan dikelompokkan ke dalam 5 (lima) bab yang garis besarnya dapat dijabarkan sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang penulisan, ruang lingkup atau batasan dalam skripsi ini, tujuan yang hendak dicapai, manfaat yang diharapkan, dan metodologi yang digunakan dalam skripsi ini serta sistematika penulisan skripsi.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini dan sumber landasan teori tersebut.

BAB 3 : ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini akan membahas mengenai gambaran umum perusahaan, analisis kebutuhan informasi, analisis proses yang sedang berjalan, analisis masalah yang timbul dari proses tersebut, usulan pemecahan masalah, perancangan basis data dan aplikasi.

BAB 4 : PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Dalam bab ini akan dibahas perancangan basis data konseptual, logikal, dan fisikal yang telah dibuat, juga perancangan aplikasi serta spesifikasi perangkat keras dan lunak yang dibutuhkan, dan evaluasinya.

BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan akhir penulisan skripsi dimana berdasarkan uraian-uraian yang telah dibahas akan dituangkan kedalam suatu bentuk kesimpulan akhir serta saran-saran.

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan praktik kerja industri merupakan salah satu cara dalam menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan pada program SMK di mana peserta didik melakukan praktek kerja

Kelompok- kelompok Yahudi, Kristen, Zoroaster, dan bahkan kelompok-kelompok yang beragama Hindu dapat menjadi golongan minoritas yang dilindungi (yang pada masa kerajaan

Lingkup Badan Publik dalam UU KIP meliputi lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif serta penyelenggara negara lainnya dan mencakup pula organisasi

Penelitian ini dilaksanakan secara deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif pada pasien stroke hemoragik yang dirawat di instalasi rawat inap RSU

[r]

Proses Penerimaan karyawan Baru memiliki 3 level yaitu top level sistem secara keseluruhan kemudian dibawah pada level 0 terdapat 3 proses yaitu master yang

(3) Subjek berkemampuan rendah (a) memenuhi semua indikator pada tahap aksi, yakni mampu menuliskan yang diketahui dan ditanyakan serta mampu membuat model matematika dari

Untuk kategori sub materi yang sangat dipahami, kelompok kami menyimpulkan berdasarkan jawaban siswa yaitu yang berkaitan dengan sifat periodik unsur secara