• Tidak ada hasil yang ditemukan

P.T. VICTORIA INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P.T. VICTORIA INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Halaman

SURAT PERNYATAAN DIREKSI

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN – Pada tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 3

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 5

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 7

Laporan Arus Kas Konsolidasian 8

(3)
(4)
(5)
(6)

Kas dan setara kas 4

Pihak berelasi 42 - 33.368.047 21.923.385

Pihak ketiga 3.013.116.732 1.901.227 6.063.154

Investasi jangka pendek 5

Pihak berelasi 42 18.018.044 7.958.200

-Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan

kerugian penurunan nilai sebesar Rp 337.500 7.557.322.849 302.735.597 214.744.426 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali

- setelah dikurangi pendapatan bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp 457.083 tahun 2016,

Rp 338.000 tahun 2015 dan Rp 660.833 tahun 2014 6 54.542.917 21.662.000 89.839.167

Piutang premi dan reasuransi 7

Pihak berelasi 42 229.500 1.122.181 1.246.837

Pihak ketiga 35.405.512 20.456.517 7.986.420

Aset reasuransi 20 20.671.240 15.042.913 26.272.144

Piutang lembaga kliring dan penjaminan 19.403.332 6.704.680 3.563.859

Piutang nasabah 15.999.555 17.426.205 38.022.164

Piutang perusahaan efek lain - setelah dikurangi cadangan

kerugian penurunan nilai sebesar Rp 2.954.716 13.120.894 10.728.010

-Pendapatan bunga yang masih akan diterima 8 214.416.902 -

-Piutang kegiatan manajer investasi

Pihak berelasi 42 817.045 22.927

-Pihak ketiga 6.766 -

-Piutang lain-lain 13.027.189 4.464.514 2.886.480

Uang muka dan biaya dibayar dimuka 19.171.841 1.582.260 2.153.815

Pajak dibayar dimuka 20.636 206.530 18.573

Pinjaman yang diberikan, pembiayaan dan piutang syariah 9

Pihak berelasi 42 57.589.100 -

-Pihak ketiga 14.479.925.709 -

-Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (277.093.053) -

-Tagihan akseptasi 9.730.501 -

-Investasi jangka panjang 10

Pihak berelasi 42 - 832.242.759 688.277.240

Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan

kerugian penurunan nilai sebesar Rp 605 tahun 2016 15.773.239 275.000 275.000 Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi

cadangan kerugian penurunan nilai

sebesar Rp 26.744.515 12 532.102.252 -

-Aset pajak tangguhan 40 100.744.157 1.340.671 1.263.622

Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 65.687 tahun 2016,

Rp 54.264 tahun 2015 dan Rp 42.840 tahun 2014 4.135.215 1.045.736 1.057.160 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar Rp 43.231.160 tahun 2016,

Rp 9.575.099 tahun 2015 dan Rp 7.912.664 tahun 2014 11 548.243.195 2.288.769 3.135.200 Aset tak berwujud - setelah dikurangi akumulasi

amortisasi sebesar Rp 4.862.912 tahun 2016 13 10.179.379 5.103.149 5.103.149

Aset lain-lain 14 24.215.873 988.678 698.220

JUMLAH ASET 26.500.836.521 1.288.666.570 1.114.530.015

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian

(7)

LIABILITAS

Liabilitas segera 15 3.372.928 -

-Simpanan nasabah 16

Pihak berelasi 42 57.676.643 -

-Pihak ketiga 19.463.251.402 -

-Simpanan dari bank lain 17 1.332.527.013 -

-Utang bank 18

Pihak berelasi - - 12.336.758

Pihak ketiga 13.634.734 2.850.000 17.867.111

Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 19 101.621.102 -

-Utang klaim 62.685 617.556 7.406

Utang reasuransi 20 13.668.365 9.096.292 6.410.979

Utang komisi

Pihak berelasi 42 - 2.397 3.046

Pihak ketiga 3.646.519 1.961.405 1.131.373

Utang lembaga kliring dan penjaminan 9.233.122 2.447.964 12.006.277

Utang nasabah 22.554.541 3.669.826 2.536.835

Utang pajak 21 31.506.039 926.350 1.048.291

Liabilitas asuransi 22

Estimasi liabilitas klaim 13.070.183 6.756.257 17.267.688

Premi yang belum merupakan pendapatan 25.803.587 17.345.353 16.085.704

Uang titipan nasabah 23

Pihak berelasi 42 1.617.439 2.545.478 3.131.026

Pihak ketiga 5.696.214 6.166.444 4.199.085

Liabilitas akseptasi 4.682.005

-Efek-efek yang diterbitkan 24 951.174.870 -

-Akrual dan liabilitas lain-lain 25 122.205.854 1.443.244 1.870.755

Liabilitas imbalan pasca kerja 26 64.788.477 1.682.915 1.563.307

Jumlah Liabilitas 22.241.793.722 57.511.481 97.465.641

DANA SYIRKAH TEMPORER 27

Simpanan nasabah

Pihak berelasi 42 2.274.586 -

-Pihak ketiga 1.138.774.416 -

-Simpanan bank lain 31.250.000 -

-Jumlah Dana Syirkah Temporer 1.172.299.002 -

-EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham (angka penuh) Modal dasar - 1.500.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor - 9.150.094.680 saham pada tanggal 31 Desember 2016 dan 7.742.000.180 saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 7.742.000.050 saham

pada tanggal 1 Januari 2015/31 Desember 2014 28 915.009.468 774.200.018 774.200.005

Tambahan modal disetor - bersih 29 77.330.262 37.738.963 37.738.960

Komponen ekuitas lainnya 30 198.560.538 121.934.936 17.538.716

Saldo laba 31

Sudah ditentukan penggunaannya 4.000.000 3.000.000 2.000.000

Belum ditentukan penggunaannya 718.674.373 243.310.617 182.989.350

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 1.913.574.641 1.180.184.534 1.014.467.031

Kepentingan non-pengendali 32 1.173.169.156 50.970.555 2.597.343

Jumlah Ekuitas 3.086.743.797 1.231.155.089 1.017.064.374

JUMLAH LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS 26.500.836.521 1.288.666.570 1.114.530.015

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian

(8)

Pendapatan hasil investasi 34 73.658.621 26.259.039

Pendapatan premi - bersih 35 24.581.332 15.703.484

Pendapatan kegiatan penjaminan emisi dan penjualan efek 10.203.435 6.716.691 Pendapatan provisi dan komisi selain dari pinjaman - bersih 6.881.466 1.355.115

Pendapatan kegiatan perantara perdagangan efek 5.290.254 10.607.932

Pendapatan kegiatan manajer investasi 3.612.508 121.294

Pendapatan operasional lainnya 36 17.464.931

-Jumlah Pendapatan Usaha 263.111.378 73.940.950

BEBAN USAHA

Beban tenaga kerja 37 79.766.064 20.432.692

Beban klaim 16.151.001 6.942.134

Pajak-pajak 14.202.242 6.061.871

Premi asuransi 12.179.202

-Sewa 8.222.812 3.446.774

Administrasi dan umum 8.218.848 3.012.020

Penyusutan 11 5.652.327 1.662.435

Pemeliharaan dan perbaikan 4.164.566 508.248

Pungutan OJK tahunan 3.499.370 428.321

Jasa profesional 2.915.007 1.405.947

Telekomunikasi 2.340.750 885.421

Pemasaran 2.211.364 3.739.976

Asuransi 2.184.935 219.651

Beban referral dan penasehat keuangan 1.841.629 553.117

Transportasi dan perjalanan dinas 1.663.354 349.233

Pendidikan dan pengembangan 1.416.676 199.930

Pengembangan teknologi 1.135.437

-Transaksi bursa 727.127 448.324

Jasa pihak ketiga 395.524

-Representasi dan sumbangan 379.743 109.523

Lain-lain 1.355.285 235.000

Jumlah Beban Usaha 170.623.263 50.640.617

LABA USAHA 92.488.115 23.300.333

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Laba pembelian saham dengan diskon 10 250.468.211

-Laba atas penyesuaian reklasifikasi bagian ekuitas entitas asosiasi 141.057.398

-Keuntungan penilaian kembali nilai wajar investasi 10 18.538.844

-Keuntungan penjualan aset tetap - bersih 11 10.299.166

-Pemulihan (cadangan) kerugian penurunan nilai aset keuangan 38 10.128.671 (119.136)

Penghasilan bunga 3.717.521 3.359.381

Bagian laba bersih entitas asosiasi 10 2.109.978 38.272.708

Pendapatan sewa 84.398

-Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih (75.898) 303.231

Beban bunga dan keuangan 39 (3.134.311) (2.929.461)

Cadangan kerugian penurunan nilai aset non-keuangan 38 (15.379.031)

-Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai 10 - 1.410.386

Lain-lain - bersih (1.252.148) (97.747)

Jumlah Penghasilan Lain-Lain - Bersih 416.562.799 40.199.362

LABA SEBELUM PAJAK 509.050.914 63.499.695

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 40 13.083.760 (1.395.927)

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 522.134.674 62.103.768

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

(9)

menjadi laba atau rugi:

Kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan

yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual 5 (60.852.624) (1.424.551) Bagian penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi 10 (121.576.470) 105.692.810 Penghasilan komprehensif lain yang tidak direklasifikasikan

menjadi laba atau rugi pada periode berikutnya:

Keuntungan (kerugian) aktuarial - bersih setelah pajak 26 (1.738.421) 245.374

Surplus revaluasi aset tetap 11 339.470.126

-Jumlah Penghasilan Komprehensif Lain 155.302.611 104.513.633

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 677.437.285 166.617.401

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN DIATRIBUSIKAN KEPADA:

Entitas induk 476.363.756 61.321.267

Kepentingan non-pengendali 32 45.770.918 782.501

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 522.134.674 62.103.768

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF DIATRIBUSIKAN KEPADA:

Entitas induk 32 503.491.404 165.717.487

Kepentingan non-pengendali 173.945.881 899.914

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 677.437.285 166.617.401

LABA PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA

PEMILIK ENTITAS INDUK 41

DASAR 58,35 8,25

DILUSIAN 58,35 8,25

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian

(10)

Hasil pelaksanaan Waran Seri I 28,29 13 3 - - - 16 - 16 Setoran kepentingan non-pengendali pada entitas anak - - - 47.473.298 47.473.298 Jumlah laba komprehensif tahun berjalan - - 105.692.810 (1.537.111) 240.521 - - - 61.321.267 165.717.487 899.914 166.617.401

Saldo per 31 Desember 2015 774.200.018 37.738.963 121.576.470 (53.332) 411.798 - - 3.000.000 243.310.617 1.180.184.534 50.970.555 1.231.155.089 Hasil pelaksanaan Waran Seri I 28,29 140.809.450 35.202.363 - - - 176.011.813 - 176.011.813

Pencadangan saldo laba 31 - - - 1.000.000 (1.000.000) - -

-Tambahan modal disetor sehubungan dengan

pengampunan pajak 29 - 4.388.936 - - - 4.388.936 - 4.388.936 Bagian tambahan modal disetor dari entitas anak - - - 1.515.635 - - 1.515.635 133.665 1.649.300 Penambahan saldo sehubungan dengan konsolidasi entitas anak - - - 41.826.591 6.155.728 - - - - 47.982.319 - 47.982.319 Setoran/penambahan kepentingan non-pengendali pada entitas anak 32 - - - - 968.461.697 968.461.697 Pengurangan kepentingan non-pengendali pada entitas anak 32 - - - (20.342.642) (20.342.642) Jumlah laba komprehensif tahun berjalan - - (121.576.470) (30.879.871) (878.330) 180.462.319 - - 476.363.756 503.491.404 173.945.881 677.437.285

Saldo per 31 Desember 2016 915.009.468 77.330.262 - 10.893.388 5.689.196 180.462.319 1.515.635 4.000.000 718.674.373 1.913.574.641 1.173.169.156 3.086.743.797

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

(11)

Penerimaan bunga dan komisi - bersih 33 67.098.395 15.133.825

Penerimaan dari penjualan agunan yang diambil alih 12 65.475.700

-Penerimaan premi 7,35 54.234.470 35.162.872

Penerimaan jasa penjaminan emisi dan penjualan efek 10.205.830 6.716.691

Penerimaan dari nasabah 14.862.617 10.952.430

Penerimaan klaim reasuransi 35 6.830.912 4.746.221

Penerimaan kegiatan perantara perdagangan efek 5.290.254 10.607.932

Penerimaan pengelolaan investasi 2.811.624 121.295

Pembayaran kepada lembaga kliring dan penjaminan (5.913.493) (12.699.134)

Pembayaran klaim (24.227.726) (14.845.684)

Pembayaran premi reasuransi 7 (30.778.338) (20.582.390)

Penerimaan (pembayaran) atas penjualan efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 6 (32.325.833) 68.515.167

Pembayaran kepada pemasok dan karyawan (105.698.640) (41.652.240)

Penerimaan (pembayaran) lain-lain 7.433.878 (1.755.969)

Pembayaran pajak penghasilan 40 (14.992.072) (1.305.016)

Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi 121.928.680 59.116.000

Kenaikan dalam aset operasi:

Pinjaman yang diberikan, pembiayaan dan piutang syariah 9 (622.358.029)

-Kenaikan dalam liabilitas operasi:

Liabilitas segera 15 36.550

-Simpanan nasabah 16 959.854.692

-Simpanan dari bank lain 17 729.239.024

-Dana syirkah temporer 27 198.444.510

-Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 1.387.145.427 59.116.000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Pencairan deposito berjangka 5 14.500.000 3.246.543

Penempatan deposito berjangka 5 (6.000.000) (31.400.000)

Penerimaan hasil investasi 34 14.151.472

-Penempatan efek-efek 5 (1.311.586.928) (42.961.426)

Penambahan investasi jangka panjang 10 (15.438.375)

-Hasil penjualan aset tetap 11 19.248.356

-Perolehan aset tetap 11 (7.405.020) (816.004)

Perolehan properti investasi (3.100.902)

-Perolehan aset tak berwujud 13 (839.137)

-Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (1.296.470.534) (71.930.887)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan utang bank 18 1.809.999.000 1.750.423.896

Pembayaran utang bank 18 (1.799.792.636) (1.777.777.765)

Penerimaan dari pelaksanaan waran 28 176.011.813 16

Penerimaan dari tambahan modal disetor 29 1.553.962

-Pembayaran utang pembelian kendaraan (517.448) (21.823)

Penerimaan setoran kepentingan non-pengendali entitas anak 257.681.700 47.473.298

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 444.936.391 20.097.622

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 535.611.284 7.282.735

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 4 35.269.274 27.986.539

SALDO KAS ENTITAS ANAK PADA SAAT KONSOLIDAS 2.442.236.174

-KAS DAN SETARA -KAS AKHIR TAHUN 4 3.013.116.732 35.269.274

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan

(12)

a. Pendirian Perusahaan

P.T. Victoria Investama Tbk (Entitas Induk) didirikan berdasarkan akta No. 39 tanggal 26 Oktober 1989 dari Ny. Machrani Moertolo Soenarto, S.H., notaris di Serang, dengan nama

PT Tata Sekuritas Maju. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-10137.HT.01.01-Th.89 tanggal 2 Nopember 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 100 tanggal 15 Desember 1989, Tambahan No. 3537. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 8 tanggal 2 Agustus 2016 dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, mengenai perubahan modal ditempatkan dan disetor. Akta perubahan anggaran dasar tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AH.01.03-0069350 tanggal 5 Agustus 2016.

Entitas Induk mulai beroperasi secara komersial di bidang perantara efek dan penjaminan emisi efek pada tahun 1989, dan sejak tanggal 28 Mei 2012, Entitas Induk mulai beroperasi secara komersial di bidang penyediaan jasa konsultasi bisnis, manajemen dan administrasi kepada masyarakat dan melakukan investasi dalam penyertaan saham baik di bidang pasar modal maupun bukan pasar modal.

Entitas Induk berdomisili di Jakarta dengan kantor beralamat di Senayan City, Panin Tower Lantai 8, Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta.

PT Gratamulia Pratama adalah entitas induk Perusahaan. Entitas Induk dan entitas anak (Grup) tergabung dalam kelompok usaha Victoria Group.

Susunan pengurus Entitas induk pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Suzanna Tanojo

Komisaris Independen : Peter Rulan Isman

Komisaris : Rebecca Wahjutirto Tanoyo

Direksi

Direktur Utama : Aldo Jusuf Tjahaja Direktur Independen : Cendrasuri Ependy

Direktur : Debora Wahjutirto Tanoyo

Sekretaris Perusahaan : Caprie Ardira

Audit Internal : Christine Wahyu Indrayani Komite Audit

Ketua Komite Audit : Peter Rulan Isman

Anggota : Tety Achdijati

Anggota : Nita Rama Yunita

Manajemen kunci adalah Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Induk. Ruang lingkup Direktur Utama mencakup operasional, pemasaran, teknologi informasi dan pengembangan bisnis, ruang lingkup Direktur Independen mencakup bidang akuntansi dan keuangan, dan ruang lingkup Direktur mencakup bidang umum, administrasi dan sumber daya manusia.

(13)

a. Pendirian Entitas Induk (lanjutan)

Sehubungan dengan pemenuhan ketentuan Peraturan BAPEPAM-LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan) No. IX.I.5, Surat Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Entitas Induk telah memiliki Piagam Komite Audit tertanggal 24 Desember 2013. Jumlah karyawan Grup adalah sebanyak 1.744 orang dan 92 orang masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

Gaji dan tunjangan lain yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Induk pada 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebagai berikut:

2016 2015

Dewan Komisaris 3.042.400 2.918.000 Dewan Direksi 2.167.100 1.895.750 Jumlah 5.209.500 4.813.750

b. Penawaran Umum Efek Entitas Induk

Pada tanggal 26 Juni 2013, Entitas Induk memperoleh pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan dengan surat No. S-190/D.04/2013 untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 1,2 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 125 per saham. Pada tanggal 8 Juli 2013, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Dalam rangka penawaran umum perdana ini, Entitas Induk secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 2,1 milyar Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma yang menyertai seluruh saham biasa dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 4 (empat) saham akan memperoleh 7 (tujuh) Waran Seri I. Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham Entitas Induk dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125

per saham yang dapat dilaksanakan mulai tanggal 8 Januari 2014 sampai dengan 8 Juli 2016.

c. Entitas Anak

Entitas Induk memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% kepemilikan terhadap entitas anak sebagai berikut:

Tahun Operasi

Entitas Anak Domisili Jenis Usaha 2016 2015 Komersial 2016 2015

% %

Pemilikan langsung

PT Victoria Securities Jakarta Perantara perdagangan 99,5 99,5 2012 187.944.803 143.082.881 Indonesia (VSI) efek, manajer investasi/

penasihat investasi dan penjamin emisi efek

PT Victoria Insurance Tbk Jakarta Asuransi kerugian 82,75 73,37 2010 233.874.625 210.608.053 (VINS)

Jumlah Aset Sebelum Eliminasi Persentase Kepemilikan

(14)

c. Entitas Anak (lanjutan)

Tahun Operasi

Entitas Anak Domisili Jenis Usaha 2016 2015 Komersial 2016 2015

% %

Pemilikan langsung (lanjutan)

PT Victoria Manajemen Jakarta Pengelolaan investasi 95 95 2015 29.183.983 38.401.620 Investasi (VMI)

PT Victoria Alife

Indonesia (VAI) Jakarta Asuransi jiwa 99 99 - 96.905.006 100.000.000

PT Bank Victoria

International Tbk (BVIC) Jakarta Bank umum 53,16 - 1994 25.999.981.283

-Pemilikan tidak langsung (melalui BVIC)

PT Bank Victoria Jakarta Perbankan syariah 99,99 - 1966 1.621.401.228

Syariah (BVIS)

Pemilikan tidak langsung (melalui VMI)

Reksa Dana Campuran Jakarta Reksadana - 56,04 2015 - 25.248.994

Victoria Jupiter (Reksa Dana)

Jumlah Aset Sebelum Eliminasi Persentase Kepemilikan

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Bapepam dan LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan – OJK) No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK (sekarang OJK) No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.

Sehubungan dengan konsolidasi BVIC, entitas anak, pada 30 September 2016 seperti yang dijelaskan dalam Catatan 10 atas laporan keuangan konsolidasian, maka pada tahun 2016, laporan keuangan konsolidasian yang sebelumnya disajikan dengan mengelompokkan ke dalam unsur lancar dan tidak lancar atau jangka pendek dan jangka panjang (classified

statement of financial position) diubah dengan tanpa mengelompokkan ke dalam unsur lancar

dan tidak lancar atau jangka pendek dan jangka panjang (unclassified statement of financial

position). Perubahan penyajian tersebut mengakibatkan laporan posisi keuangan

konsolidasian tangal 31 Desember 2015 dan tanggal 1 Januari 2015/31 Desember 2014 disajikan kembali.

b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah biaya historis dan instrumen keuangan tertentu yang diukur pada nilai wajar dan basis akrual kecuali untuk penyusunan laporan arus kas konsolidasian pada setiap akhir periode pelaporan yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp), yang juga merupakan mata uang fungsional.

Pada umumnya biaya historis didasarkan pada nilai wajar yang didasarkan atas pertukaran suatu barang atau jasa.

(15)

b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Grup memperhitungkan karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Untuk tujuan pelaporan keuangan konsolidasian, pengukuran dan pengungkapan nilai wajar ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK No. 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai pakai (value in use) dalam PSAK No. 48.

Selain itu, untuk pelaporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan ke dalam level 1, 2, atau 3 berdasarkan peringkat dimana perhitungan nilai wajar diamati dan signifikansi atas input masukan untuk perhitungan nilai wajar secara keseluruhan, dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Input level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran;

 Input level 2 adalah input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan  Input level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas tertentu. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam Ribuan yang terdekat.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)

Standar yang berlaku efektif pada periode berjalan

Dalam periode berjalan, Grup telah menerapkan standar dan penyesuaian yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan

dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2016.

Standar

 PSAK No. 70: Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak.

Grup menerapkan PSAK 70 (2016), “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”.

PSAK ini mengatur perlakuan akuntansi atas aset dan liabilitas pengampunan pajak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak (“UU Pengampunan Pajak”) yang berlaku efektif tanggal 1 Juli 2016.

PSAK 70 memberikan pilihan kebijakan dalam pengakuan awal aset atau liabilitas yang timbul dari pelaksanaan undang-undang pengampunan pajak, yaitu dengan mengikuti SAK yang relevan menurut sifat aset atau liabilitas yang diakui (PSAK 70 Par. 06) atau mengikuti ketentuan yang diatur dalam paragraf 10 hingga 23 PSAK 70 (Pendekatan Opsional). Keputusan yang dibuat oleh entitas harus konsisten untuk semua aset dan liabilitas pengampunan pajak yang diakui.

Grup mengakui aset dan liabilitas pengampunan pajak dalam laporan keuangan sesuai dengan SAK yang relevan untuk masing-masing aset atau liabilitas.

(16)

b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)

Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) (lanjutan)

Standar (lanjutan)

 PSAK No. 70: Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak. (lanjutan)

Aset pengampunan pajak diakui sebesar biaya perolehan berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP). Liabilitas pengampunan pajak diakui sebesar kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau setara kas untuk menyelesaikan kewajiban yang berkaitan langsung dengan perolehan aset pengampunan pajak.

Grup mengakui selisih antara aset pengampunan pajak dan liabilitas pengampunan pajak sebagai bagian dari tambahan modal disetor di ekuitas. Selisih tersebut tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba.

Aset dan liabilitas pengampunan pajak disajikan secara terpisah dari aset dan liabilitas lainnya dalam laporan posisi keuangan.

Grup telah memilih untuk mengukur kembali aset dan liabilitas pengampunan pajak berdasarkan nilai wajar sesuai dengan SAK pada tanggal Surat Keterangan Pengampunan Pajak. Selisih pengukuran kembali antara nilai wajar tersebut dengan biaya perolehan yang telah diakui sebelumnya, disesuaikan dalam saldo tambahan modal disetor.

Setelah Grup melakukan pengukuran kembali aset dan liabilitas pengampunan pajak pada nilai wajar sesuai SAK, Grup mereklasifikasi aset dan liabilitas pengampunan pajak tersebut ke dalam pos aset dan liabilitas serupa.

Penyesuaian

 Penyesuaian PSAK No. 4: Laporan Keuangan Tersendiri: Metode Ekuitas dalam Laporan keuangan Tersendiri.

Penyesuaian ini memperkenankan penggunaan metode ekuitas untuk mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri.

 Penyesuaian PSAK No. 5: Segmen Operasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi tentang:

- Entitas wajib mengungkapkan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK No. 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat mengenai segmen operasi yang diagregasi dan karakteristik ekonominya.

- Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap jumlah aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen.

 Penyesuaian PSAK No. 7: Pengungkapan pihak-pihak berelasi.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang termasuk dalam ruang lingkup pengungkapan pihak berelasi. Di samping itu, entitas yang menggunakan jasa entitas manajemen disyaratkan untuk mengungkapkan jumlah biaya jasa manajemen tersebut.

(17)

b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)

Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) (lanjutan)

Penyesuaian (lanjutan)

 Penyesuaian PSAK No. 13: Properti Investasi.

Penjelasan tambahan jasa PSAK No. 13 membedakan antara properti investasi dan properti yang digunakan sendiri. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa PSAK No. 22, dan bukan penjelasan tambahan jasa PSAK No. 13, digunakan untuk menentukan apakah transaksi tersebut adalah pembelian aset.

 Penyesuaian PSAK No. 16: Aset Tetap.

Penyesuaian ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Dengan demikian, penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.  Penyesuaian PSAK No. 19: Aset Tak Berwujud.

Penyesuaian ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 19 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Dengan demikian, metode amortissi aset takberwujud yang berdasarkan pada pendapatan mungkin hanya dapat digunakan dalam situasi yang sangat terbatas.

 Penyesuaian PSAK No. 22: Kombinasi Bisnis.

Penyesuaian ini mengklarifikasi ruang lingkup dan kewajiban membayar imbalan kontinjensi yang memenuhi definisi instrumen keuangan diakui sebagai liabilitas keuangan atau ekuitas.

PSAK No. 22 juga mengakibatkan dampak penyesuaian terhadap PSAK sebagai berikut: - PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

- PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi

 Penyesuaian PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja. PSAK No. 24 mensyaratkan entitas untuk mempertimbangkan iuran dari pekerja atau pihak ketiga pada saat menghitung program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut terkait dengan jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, dan tidak mengalokasikan iuran tersebut selama periode jasa.

 Penyesuaian PSAK No. 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.

(18)

b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)

Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) (lanjutan)

Penyesuaian (lanjutan)

 Penyesuaian PSAK No. 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi.

Penyesuaian ini menjelaskan mengenai hal-hal terkait dengan penerapan pengecualian entitas investasi dalam PSAK No. 65, memberikan klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diterapkan pada entitas induk yang merupakan entitas anak dari entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut mengukur semua entitas anaknya dengan nilai wajar.

 Penyesuaian PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK No. 68 dapat diterapkan tidak hanya pada kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55. Penerapan dari penyesuaian-penyesuaian tersebut diatas tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.

Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan

Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017:

1. Amandemen PSAK 1 (2015) - “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan”.

2. ISAK 31 - “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”. 3. PSAK 3 (Penyesuaian 2016) - "Laporan Keuangan Interim”.

4. PSAK 24 (Penyesuaian 2016) - "Imbalan Kerja”.

5. PSAK 58 (Penyesuaian 2016) - "Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.

6. PSAK 60 (Penyesuaian 2016) - “Instrumen Keuangan - Pengungkapan”.

Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2018:

1. PSAK 69 - "Agrikultur”;

2. Amandemen PSAK 2 (2016): “Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan.” 3. Amandemen PSAK 46 (2016): Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak

Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi.

4. Amandemen PSAK 16 (2015) - “Agrikultur: Tanaman Produktif”.

Grup sedang menganalisa dampak penerapan standar akuntansi dan interpretasi tersebut di atas terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.

(19)

c. Prinsip Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Entitas Induk dan entitas yang dikendalikan oleh Entitas Induk dan entitas anak (termasuk entitas terstruktur). Pengendalian tercapai dimana Entitas Induk memiliki kekuasaan atas investee; eksposur, atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor.

Entitas Induk menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian yang disebutkan diatas.

Ketika Entitas Induk memiliki kurang dari hak suara mayoritas di-investee, ia memiliki kekuasaan atas investee ketika hak suara investor cukup untuk memberinya kemampuan praktis untuk mengarahkan aktivitas relevan secara sepihak. Entitas Induk mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan, ketika menilai apakah hak suara atas

investee tersebut mencukupi untuk memberinya kekuasaan, termasuk (i) ukuran kepemilikan

hak suara Entitas induk relatif terhadap ukuran dan penyebaran kepemilikan pemilik suara lain (ii) hak suara potensial yang dimiliki oleh Entitas Induk, pemegang suara lain atau pihak lain (iii) hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain dan (iv) fakta dan keadaan tambahan apapun yang mengindikasikan bahwa investor memiliki atau tidak memiliki kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan pada saat keputusan perlu dibuat, termasuk pola pemilihan suara dalam RUPS sebelumnya.

Konsolidasi entitas anak dimulai ketika Entitas Induk memperoleh pengendalian atas entitas anak tersebut dan tidak mengkonsolidasikan entitas anak ketika kehilangan pengendaliannya. Secara khusus, penghasilan dan beban entitas anak yang diakuisisi dan dilepas selama setahun berjalan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal diperolehnya pengendalian sampai dengan ketika entitas kehilangan pengendalian atas entitas anak tersebut.

Laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada Entitas Induk dan kepentingan nonpengendali. Entitas Induk juga mengatribusikan total laba komprehensif entitas anak kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Kebijakan akuntansi penting yang dipakai dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Grup, kecuali dinyatakan secara khusus. Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup.

Seluruh aset dan liabilitas dalam intra kelompok usaha, ekuitas, pendapatan, biaya dan arus kas yang berkaitan dengan transaksi dalam kelompok usaha dieliminasi secara penuh pada saat konsolidasian.

Perubahan kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan entitas anak dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Selisih antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.

Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui di dalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali.

(20)

c. Prinsip Konsolidasian (lanjutan)

Seluruh jumlah yang diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas anak yang dicatat seolah-olah Grup telah melepaskan secara langsung aset atau liabilitas terkait entitas anak (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer ke kategori lain dari ekuitas sebagaimana ditentukan/diiizinkan oleh standar akuntasi yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal untuk akuntansi berikutnya dalam PSAK No. 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, ketika berlaku, biaya perolehan pada saat pengakuan awal dari investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama.

d. Kombinasi Bisnis

Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.

Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan.

Goodwill diukur sebagai selisih lebih dari nilai gabungan dari imbalan yang dialihkan, jumlah

setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada) atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi. Jika, setelah penilaian kembali, jumlah neto dari aset yang teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi melebihi jumlah imbalan yang dialihkan, jumlah dari setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada), selisih lebih diakui segera dalam laba rugi sebagai pembelian dengan diskon.

Kepentingan nonpengendali yang menyajikan bagian kepemilikan dan memberikan mereka hak atas bagian proporsional dari aset neto entitas dalam hal terjadi likuidasi pada awalnya diukur baik pada nilai wajar ataupun pada bagian proporsional kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan dasar pengukuran dilakukan atas dasar transaksi. Kepentingan nonpengendali jenis lain diukur pada nilai wajar atau, jika berlaku, pada dasar pengukuran lain yang ditentukan oleh standar akuntansi lain.

Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration

arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan

termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.

(21)

d. Kombinasi Bisnis (lanjutan)

Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal sesudah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai aset dan liabilitas diukur setelah tanggal pelaporan sesuai dengan PSAK No. 55, Instrumen keuangan, Pengakuan dan Pengukuran atau Kebijakan Akuntansi PSAK No. 25, Perubahan dalam Kebijakan Akuntansi yang tepat, dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba atau dalam penghasilan komprehensif lain. Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugiannya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepas/dijual.

Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.

e. Investasi Jangka Panjang Investasi pada entitas asosiasi

Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh yang signifikan. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut.

Penghasilan operasi dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasian dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK No. 58, Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Grup atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari Grup dan nilai investasi bersih entitas anak dalam entitas asosiasi) diakui hanya sebatas bahwa Grup telah mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif atau melakukan pembayaran atas kewajiban entitas asosiasi.

Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dari tanggal pada saat investee menjadi entitas asosiasi. Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Grup atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill.

Goodwill termasuk dalam jumlah tercatat investasi, dan diuji penurunan nilai sebagai bagian

dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Grup dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi pada periode dimana investasinya diperoleh.

(22)

e. Investasi Jangka Panjang (lanjutan) Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan)

Persyaratan dalam PSAK No. 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran: diterapkan untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan dengan investasi pada entitas asosiasi Grup. Jika perlu, jumlah tercatat investasi yang tersisa (termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2014) Penurunan Nilai Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual) dengan jumlah tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap aset yang membentuk bagian nilai tercatat investasi. Setiap pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK No. 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian meningkat.

Grup menghentikan penggunaan metode ekuitas dari tanggal ketika investasinya berhenti menjadi investasi pada entitas asosiasi atau ketika investasi diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual. Ketika Grup mempertahankan kepentingan dalam entitas asosiasi terdahulu dan sisa kepentingan adalah aset keuangan, Grup mengukur setiap sisa kepentingan pada nilai wajar pada tanggal tersebut dan nilai wajar dianggap sebagai nilai wajarnya pada saat pengakuan awal sesuai dengan PSAK No. 55. Selisih antara jumlah tercatat entitas asosiasi pada tanggal metode ekuitas dihentikan penggunaannya, dan nilai wajar setiap investasi yang tersisa dan setiap hasil dari pelepasan bagian kepentingan dalam entitas asosiasi termasuk dalam penentuan keuntungan atau kerugian pelepasan dari entitas asosiasi. Selanjutnya, Grup mencatat seluruh jumlah yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi tersebut dengan menggunakan dasar perlakuan yang sama dengan yang disyaratkan jika entitas asosiasi telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas yang terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain oleh entitas asosiasi akan direklasifikasi ke laba rugi pada saat pelepasan dari aset dan liabilitas terkait, Grup mereklasifikasikan laba rugi dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) entitas asosiasi ketika metode ekuitas dihentikan penggunaannya.

Grup melanjutkan penerapan metode ekuitas jika investasi pada entitas asosiasi menjadi investasi pada ventura bersama atau investasi pada ventura bersama menjadi investasi pada entitas asosiasi. Tidak terdapat pengukuran kembali ke nilai wajar pada saat perubahan kepentingan.

Ketika Grup mengurangi kepemilikannya di entitas asosiasi tetapi Grup terus menggunakan metode ekuitas, Grup mereklasifikasi ke dalam laba rugi proporsi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain yang berkaitan dengan penurunan kepemilikan (jika keuntungan atau kerugian tersebut akan direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan aset atau liabilitas terkait).

Ketika Grup melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan konsolidasian Grup hanya sepanjang kepemilikan dalam entitas asosiasi yang tidak terkait dengan Grup. Penyertaan saham

Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik. Penyertaan dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk penyertaan jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.

(23)

e. Investasi Jangka Panjang (lanjutan) Penyertaan pada bursa efek

Penyertaan pada Bursa Efek, yang mewakili kepentingan kepemilikan di bursa dan memberikan hak pada Grup untuk menjalankan usaha di bursa, dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat keanggotaan di bursa dievaluasi dan diturunkan langsung ke jumlah terpulihkan. f. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam mata uang Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Grup. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun yang bersangkutan. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 kurs yang digunakan masing-masing adalah sebagai berikut (nilai penuh) :

2016 2015

1 Euro Eropa 14.162 15.070 1 Dollar Amerika Serikat 13.436 13.795 1 Dollar Singapura 9.299 9.751 1 Yen Jepang 115 115

1 Swiss Franc - 13.951

g. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi

Pihak yang berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup yaitu:

a) Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan Grup jika orang tersebut:

1. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Grup; 2. Memiliki pengaruh signifikan atas Grup; atau

3. Personil manajemen kunci Grup atau entitas induk dari Perusahaan. b) Suatu entitas berelasi dengan Grup jika memenuhi salah satu hal berikut:

1. Entitas dan Grup adalah anggota dari kelompok usaha yang sama.

2. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain atau sebaliknya (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

3. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

4. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga atau sebaliknya.

5. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Grup.

6. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a.

7. Orang yang diidentifikasi dalam huruf a1 memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas.

Semua transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

(24)

h. Aset Keuangan

Seluruh aset keuangan Grup diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut:

Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)

Dimiliki hingga jatuh tempo (HTM)

Tersedia untuk dijual (AFS)

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pengklasifikasian ini tergantung pada sifat dan tujuan aset keuangan dan ditetapkan pada saat pengukuran awal. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Grup memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL, aset keuangan AFS, aset keuangan HTM dan pinjaman yang diberikan dan piutang.

Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)

Aset keuangan Grup diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengukuran awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan FVTPL diakui sebesar nilai wajar.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika:

• Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat; atau

• Merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau • Merupakan derivatif (kecuali derivatif yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau

sebagai instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif).

Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada pengakuan awal, jika:

• penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan atau kerugian atas aset tersebut karena penggunaan dasar yang berbeda; atau

• aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau

• instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Keuntungan atau kerugian lain mencakup nilai dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan juga diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Nilai wajar ditentukan dengan cara yang dijelaskan pada Catatan 5.

Kelompok aset keuangan ini meliputi akun investasi jangka pendek berupa reksadana, obligasi korporasi, saham, surat berharga syariah korporasi dan surat utang negara.

(25)

h. Aset Keuangan (lanjutan)

Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)

Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi ekonomi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar, dengan keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan ”Keuntungan dari pengukuran kembali aset keuangan yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual” di ekuitas, kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada keuntungan dari pengukuran kembali aset keuangan yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual, direklas ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.

Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat hak Grup untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.

Kelompok aset keuangan ini meliputi akun investasi jangka pendek berupa sertifikat Bank Indonesia, surat utang negara, obligasi korporasi, reksadana, surat berharga syariah negara, wesel jangka menengah, efek beragun aset dan saham.

Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo (HTM)

Aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai.

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi dan penurunan nilai dari aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Kelompok aset keuangan ini meliputi investasi jangka pendek berupa reksadana, obligasi korporasi, surat utang negara dan wesel jangka menengah.

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Aset keuangan lainnya milik Grup dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

(26)

h. Aset Keuangan (lanjutan)

Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.

Kelompok aset keuangan ini meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek berupa deposito berjangka, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, piutang premi dan reasuransi, piutang lembaga kliring dan penjaminan, piutang nasabah, piutang perusahaan efek lain, pendapatan bunga yang masih akan diterima, piutang kegiatan manajer investasi, piutang lain-lain, pinjaman yang diberikan, pembiayaan dan piutang syariah, tagihan akseptasi dan aset lain-lain.

Aset keuangan diukur pada biaya perolehan

Investasi pada efek – efek syariah diklasifikasikan sesuai dengan PSAK 110 (Revisi 2015). Efek-efek syariah diklasifikasikan sebagai biaya perolehan dan disajikan sebesar biaya perolehan (termasuk biaya transaksi, jika ada), yang disesuaikan dengan premi/diskonto yang belum diamortisasi.

Metode suku bunga efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode perolehan yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Penurunan nilai aset keuangan

Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi

Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

Kriteria yang digunakan untuk menentukan bukti obyektif penurunan nilai adalah sebagai berikut:

 Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

 Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

 Pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kerugian tersebut; atau

 Data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut, atau

(27)

h. Aset Keuangan (lanjutan)

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)  Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan

reorganisasi keuangan lainnya; atau

 Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan.

Estimasi periode antara peristiwa kerugian dan identifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi.

Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan dilakukan penilaian secara kolektif.

Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi menggunakan cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui sebagai laba/rugi. Jika pinjaman yang diberikan atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.

Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.

Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.

Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (misalnya perbaikan pada rating kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laba/rugi.

Ketika pinjaman yang diberikan tidak tertagih, pinjaman tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.

Penerimaan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan, pada tahun berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan nilai.

Penerimaan kemudian atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya diakui sebagai pendapatan lain-lain pada laporan laba rugi.

Gambar

Tabel  di  bawah  ini  merupakan  jadwal  jatuh  tempo  liabilitas  keuangan  Grup  per                    31  Desember  2016  dan  2015  berdasarkan  pembayaran  kontraktual  yang  tidak
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen  keuangan Grup yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian
Tabel  berikut  menyajikan  efek-efek  Grup  yang  diukur  sebesar  nilai  wajar  pada                                     31 Desember 2016 dan 2015 :

Referensi

Dokumen terkait

34) Yè cam kak, yang mane bujang la ngatè atak kami brèkat segalè titik tampung kami hanggup, bujang dak sak tengah jalan dan pulè iyè dak ngecas naèk.. tebing dan

Transaksi penjualan kredit yang terjadi pada PT. Armada Pagora Jaya hanya dilakukan oleh bagian akuntansi yang terdiri dari satu orang karyawan. Apabila bagia akuntansi

Kelompok kerja Bagian Layanan Pengadaan, telah melaksanakan tahapan Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) Dokumen Pengadaan dengan metode tanya jawab secara elektronik melalui

Pada hari ini Selasa tanggal Dua Puluh Satu bulan Juni tahun Dua Ribu Enam Belas kami Pokja Pekerjaan Konstruksi Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Surat undangan ini disamping dikirimkan melalui email juga ditayangkan pada website SPSE Kabupaten Bolaang Mongondow, oleh karenanya Pokja tidak dapat menerima

Menurut Handoko (2011: 361), pengawasan tipe feedforward control (pengawasan pendahuluan) dirancang untuk mengantisipasi masalah- masalah atau penyimpangan-penyimpangan

Pelamar yang telah dinyatakan lulus namun mengundurkan diri, diwajibkan mengganti biaya yang telah dikeluarkan Panitia sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah)

Jenis alat peraga yang direncanakan adalah kartu soal dan lembar kerja siswa yang telah disesuaikan dengan teori pendekatan cooperative learning (CL) versi Jigsaw