01 ce Di\ M ;akro ada ; UITb
Tu
:0 t Th :rnn: tar ia a rv u "gar m3 e din-mess et, Keuangan dan Perbankan, Vo1.16, No .3 September 2012, him. 399-406 red itasi SK. No. 64a/DIKTI/Kep/2010
'iurkubank.wordpress.com
E
NERAPAN METODE
OOTSTRAP FINAN
C
IN
G
P
ADA US
A
KEC
IL
DAN
E
NEN
GAH 01 SUR
A
BA
Y
A
Tommy C. Efrata Christian Herdinata
Program Studt International Business Management Fakultas Ekonomi Universitas Ciputra Surabaya JI. Waterpark - Boulevard CitraLand, $urabaya, 60216.
Abstract
Applicationofbootstrap financing methods had been very popular amongsmall-scale entrepreneurs inIndo nesia. This wasbecause theiraccess to capital was still very limited. Although bootstrapfinancingmethods were usedbymanyentrepreneurs,therisk factors, timing, market share, education,age,andgender was not
yet
nown.This studyaimedto determine whether there was an influence ofrisk, time, marketshare, education,Jge,
andgenderof the applicationof bootstrap financing methods. The samplein thisstudy was smalland edium entrepreneurs in thecityofSurabaya. The sampling method usedwas stra tified random sampling. Theanalysistechnique used was multiple regression.The results of this study showed that therisk factors, time, age,andgender affected significantly to the application of thebootstrap method significantfinancing, tohiie themarket share and educationhadno significant effect.Key words:bootstrap financing, smalland medium enterprises, risk, education, age, gender.
~ terhad ap perrnodalan sering dianggap seba Penelitian scbelumnya membuktikan bahwa unci suks es dalam mendirikan dan mengem para wirausahawan telah memanfaatkan beberapa an su a tu usaha bisnis. Walau demikian bagi pembiayaan altematif atau yang dikenal sebagai sahaw a n, utamanya pada perusahaan skala metode bootstrap financing (Bhide, 1992; Winborg o akses terhadap permodalan merupakan sa- & Landstrom, 2001; Van Auken, 2005; Efrata, 2(09). tu pennasalahan utama (Carter, et al., 2003) . Mctode ini menyediakan aIternatif pembiay aan salah an permodalan juga mcrupakan alasan bagi wirausaha wan, khususnya untuk perusahaan a bagi wirausahawan untuk menunda pe kecil. Walaupun telah banyak penelitian yang telah bangan usaha (Kaplan & Schear. 2005). Per- didedikasikan untuk menelaah
tentang
metode ini, salahan ini menjad i semakin mcngemuka bagi rnasih sedikit penelitian yang secara khusus mengeusahaw an wan ita. Studi empiris yang pernah laborasi antara risiko, waktu, pangsa pasar, pen d i ukan menunjukkan bahwa mereka membayar dikan, urnur, dan gender dengan penggunaan me
mahal untukpinjarnan usaha yang dilakukan tode bootstrapfinancing.
ina, et al., 2009).
nde nsi dengan Penuli"
a n Herdlnata: Telp./Fax, ~62 31 745 1699 christ ia n,herdinata@c;putra.3c.id
Ju m al Keuangan dan Perbankan
I KEU
ANGAN Vol 16. Nu.3. September 20 12: 399-406Penelitian ini merupaka n pengembangan dari penelitian yang pem ah dilakukan oleh Win bo rg & Landstrom (2001) dari sisi penggunaan me tode bootstrap financing dan penelitian Neeley & Van Au ken (2010) untuk fa ktor -faktor yang me men ga ru h i pen g gu n aa nnya . Tu juan utarna dari penelitian ini ada lah untuk mengetah u i apakah risiko, waktu, pangsa pasar, pendidikan, urnur.
dan gender mem iliki pengaruh terhadap penerapan metod e bootstrapfinancing yang dilakukan oleh para pengusaha kccil dan menengah di Surabaya.
Per m odalan pada Usaha Kedl dan Menengah
Pennasalahan yang sering kali dihadapi oleh
wirausah a w an utamanya mereka yang bergerak pada usaha keeil dan menengah adalah keter batasan akses terhadap surnber-sumber pembiaya an kon vens io n al scperti pinjaman perbankan dan pasar mod al. Institusi keuangan sering kali gagal melihat pcluang dan kesempatan untuk mernbiayai usaha-usaha mik ro, kecil, dan rnenengah yang se dang tumbuh (start-up business). Hal inilah yang ?,enyeba bkan akses perusahaan kecil dan me
nen ga h menjadi sangat terbatas kepada pihak lem
bagapembiayaan konvensional.Di kalangan peng
usaha kecil sen d iri, mereka cenderung untuk ber
sik ap skepris terhadap lembaga pcmbiayaan kon
vensional in i (Bhide, 1992).
Permodalan dari sisi perusahaan merupakan kunei utama yang dapat dilakukan untuk mengem
bangkan usaha agar tetap dapat bertahan dan ber
saing di pasar . Permodalan yang mernadai me mungkinkan perusahaan untuk dapat selalu mela
kukan proses inovasi yan g merupakan kunci dari
kon tinuitas usaha, Kegagalan dalam mendapatkan
akses penn odala n sering kali berujung pada kc bangkru tan usaha , baik sccara langsung maupun tidaklangsung.Bcbcrapa penclitian membuktikan adanya keterkaitan antara kuran gn ya ketersediaan
moda l dengan kegagala n usaha, khususnya pada
perusahaan kceil dan menengah (Carter & Va n
Auken, 2005).
Di sisi lain, kegagala n dan ins ti ru si finan sia dalam menyed iakan per m o d alan bagi usaha mil. dan kecil in i le bih disebabkan ada n ya kesenjangar teori dan informasi dian tara kedua belah pih
Pihak bank ccnderung mengh ar ap kan para pen·-
usaha dapat mernaharni persyara ta n yangdiharaj
kan oleh pihak bank, teta pi di sisilain kernamp uar
pengusaha kecil dan menen gah untuk mengakses
informasi mengenai prosed u r untuk mend apa tka:
modal eksternal juga serin g kali men jadi ken dala
Peranan Bootstrap Financing
Pcnerapan metode bootstrap financing sering
kali dipandang sebagai metode alternatif bagi per
usahaankecil dan mcnengah dalam rangkamenda
patkan surnber-sumber modal yang berasal dar:
eksternal perusahaan (Van Auken, 2005). Penggu
naan bootstrap financing in i sering digunakan pad
saat perusahaan kesulitan untuk mendapa tka
akses dati pihak eksternalun tu k mendapatkan SUI'
tikan modal. Dalam hal ini bisa dikata kan me tod
bootstrap finance dapat dipakai untuk mengisi ke
kosongan pad a saat metode pem biaya an tradisiona,
tidak terscdia bagi pengusaha kecil dan menen gal
(Winborg & Landstrom, 2000). Bagi wirausahaw ar
kecil dan menengah, ada beberapa keuntun gar
penggunaan metode alternatif ini dibandingkar
dengan metode konvcnsional. Keuntungan-ke un
tungan itu antara lain: (1) mudah didapatkan, (2
persyaratan yang sangat min im al, (3) tidak dip er
lukan reneana bisnis yang terlalu detail, (4) tid ak
memerlukan jaminan pinjaman (Van Auken, 2000).
Metode pern bia y a a n aItematif ini sudah se
ring digunakan oleh wirausahawan dalam mem
biayai perusahaannya. Dari beberapa studi yang
dilakukan di Swedia dan Arner ika Serikat men un
jukkan bahwa sudah banyak perusahaan mikr
dan keeil yang memanfaa tkan metode bootstrapfi
nancing. Lebih dari itu, Iakta empiris menunjukkan
bahwa perusahaan yang sekarang tumbuh dan ber
kcmbang menjadi perusahaan besar masih meng
gu na k an mctode ini dalam mcngatasi masalah
Penerapan Metode Bootstrap Financing pada Usaha Kecil dan Menengah dl Surabaya
Tommy C. Efrata & Christian Herdinara
ans' mikr mga )ih pen~· iarar IpUa:
;aks
at )da seri ;J enda ) dar 199u pad atka ) sun erode ike ; IOna; -ngah awa gap gkar ceun nern yang I n un likr
r apfi
kan I ber ng alah l).Walau pu n penelitian di bidang ini masih nzat terba ta s (Thome, 1989), peneli ti an yang hdilaku kan sebelumnya diSwedia mengelom
n
b
o
otstrap fina
nce
ini men ja d i 6 metode.e-metode tersebut melipu ti (1) sumber-sum dan pernilik dan keluarga, (2) manajemen pi
g,
(3)
penggunaan fasiIitas atau perlengkapan bersam a-sam a, (4)penundaan pembayaran, . imalisasi persediaan, dan (6) pemanfaatan idi (Win borg & Landstrom, 2000). Penggunaan e ini masih dipilah-pilah Iagi menjadi sub agian yang lebih detail dan menjadi suatumen pembiayaan. Penelitian serupa dengan
eyan g hamp ir sarna untukmengidentifikasi e-m etode
bootstrap financing
juga dilakukan Amerika Serikat dan berhasil mengidentifikasi fa pernanfaatan sumber-sumber yang berasalpemilik dan optimalisasi manajemen kas atau
meru p akan instrumen utama yang paling
g digunakan (Neeley, 2003).
Alasan perusahaan dalam memanfaatkan
e
bootstrap financing
ini tentunya cukup berLSecara umum (1) besamya risiko yang di
- ggung oleh perusahaan, (2)besamya pasar yang
yani, dan (3)waktu yang dipakai untuk meneari dal ad a la h faktor-faktor yang sangat ber
garuh untuk menentukan apakah perusahaan
memanfaa tkan metode non konvensional ini mernenuhi kebutuhan perrnodalannya (Van en , 2005). Dalam penelitiannya Van Auken
_ ...6) berhasil membuktikan bahwa semakin besar
kat risiko perusahaan, sernakin besar pula ke derungan perusahaan untuk menggunakan boot
p
finan
cing
da lam memenuhi kebutuhan peralan. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki
o yang rendah merniliki akses yang lebih besar adap sumber-sumber pembiayaan tradisional,
Penelitian Van Auken (2005) juga menunjuk bahw a besarnya pasar yang dilayani oleh per
aan berbanding terbalik dengan kecenderung perusa haan menggunakan metode bootstrap fi
ci
n
g.
Perusahaan yang merniliki pangsa pasaryang kecil diasosiasikan sebagai perusahaan keeil atau menengah yang sed ang berkembang. Akses perusahaan-perusahaan ini terh adap pcrnbiayaan
tradisional cenderung lebih rendah . Akibatnya kecenderungan mereka dalam mem an faa tka n metode
bootstrap fin
a
n
ci
ng
menjadi lebih besar. Penelitian yang sarna jugamenunjukkan hubungan negatif antara waktu yan gdibu tu hkan untuk men can sumber-sumber permodalan dengan kecen derungan perusahaan dala m memanfaatkan bootstrapfinancing
.
Perusahaan-perusahaan yang hanya menyediakan sedikit waktu untuk mencari sum ber-sumber permodalan adalah mereka yang memiliki sedikit akses pada sumber-sumber pem biayaan tradisional. Sebagai konsekuens inya me
reka akan cendenmg memanfaatkan surnber-sum her pembiayaan altematif.
Pendidikan akan akan mendorong seorang
pengusaha mendapatkan peluang yang semakin
besar dalam memperoleh modal dari sumber-sum
ber konvensional, sehingga tidak membutuhkan
bootstrap financing
.
Di sisi lain, usia dari pemilikperusahaan seringkali diasosiasikan sebagai proksi dari pengalaman pernilik dalam mendapatkan
sumber-surnber pembiayaan usaha (Neeley & Van Auken, 2010). Oleh karena itu, semakin tinggi usia pernilik, semakin tinggi (secure) posisi keuangan pe
milik, sehingga tidak terlalu membutuhkan
boot
strap financial.
Beberapa studi mengindikasikan adanya dis kriminasi perlakuan antara wirausahawan pria dan wanita dari sisi akses terhadap modal. Wirausa hawan wanita
hams
membayarlebih
tinggi bungapinjarnan usaha (Alesina, et al., 2008). Ironisnya be berapa penelitian menunjukkan bahwa pinjaman
yang dilakukan oleh wirausahawan wanita merni liki tingkat risiko gaga) bayar yang Iebih rendah dari pada wirausahawan pria (Armendiz & Morduch,2005).
Walau dernikian, beberapa penelitian ter dahulu juga tidak melihat adan ya karakteristik dari wirausahawan, terrnasuk gend er, scbagai faktor
Ju malKeuangan dan Perbankan
I
KEUANGANVol. 16, No.3. September 2012: 399-406
yang relevan terha d ap akses perrnodalan (Cassar, 2004). Perbedaan dari hasil studi ini tentunya ber gantungdari dimanadankapan penelitian ini dila kukan. Perbed aan kedudukandanstatus sosial dan budaya wanita, utaman ya di negara-negara yang sed ang berkem ban g tentunya patut dijadikan per timbangan.
HIPOTESIS
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka hipotesis ya ng dibentuk sebagai berikut:
H : Risiko merniliki pengaruh negatif dan signi
1
fikan ter h ad ap penerapan metode bootstrap financing.
H
2: Pangsa pasar merniliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap penerapan rnetode bootstrap financing.
H : Waktu memiliki pengaruh negatif dan signifi 3
kan terh adap penerapan metode bootstrap finan cing.
H~ : Pendidikan merniliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap penerapan rnetode bootstrap financing.
H s: Um ur memiIiki pengaruh negatif dan signifi
kan terhadap pen erap an metode bootstrapfinan cing.
H :Gen d er memiliki pengaruh signifikan terhadap 6
penerapan metode bootstrap financing.
METODE
Populasi dalam penelitian ini adalah para pengusah a keeil sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2008 yan g berada di kota Surabaya. Adapun kri teria usah a keeil yang dimaksud yaitu memiliki asettidak lebihdari 500 juta rupiah, tidak terrnasuk bang unan atau tempat usaha dan merniliki per putaran penjualan tidak melebihi 2,5 mil yar rupiah. SarnpeJ yang dipakai dalam penelitian ini ad alah 67 respondcn yang merupakan pcn gusaha ked !
dan menengah yangada di Kota Surabaya. Metode sam p lin g yang digunakan adalah stratified random sampling den ga n kriteria sampeI meliputi sebagai berikut: (1)kesesuaiandengan kriteria usaha dalam perundang-undangan yang berlaku; dan
(2)
ke lengkapan dari hasil da ta kuesioner.Pengarnbilan data kuesioner dilak u kan se
lama periode April 2012 sarnpai den gan Septem ber 2012. Data primer dari penelitian ini dida patkan dari data yang diperoleh melalui kuesioner. [enis pertanyaan daJam ku esion e r adalah pe r
tanyaan tertutup. Pilihan jawaban yang disediakan menggunakan rentang skala likert. Untuk da ta se kunder diperoleh dari berbagai surnbe r sep er ti: kantor BPS Jawa Timur, pu blikasi institusi peme rintah dan lembaga non pem erin tah serta jurnal ilmiah dan buku-buku pendukung.
Definisi Operasional Variabel Bootstrap Financing
Metode altematif bagi perusahaan kecil dan menengah dalam rangka mendapatkan su m be r
sumber modal yang berasal dati eks te r n al perusahaan (Van Auken, 2005).
Risiko
Risiko yang ditanggung oleh perusahaan yang diproksikan dengan menggunakan faktor faktor tingkat kesulitan dalam mendapatkan mo dal, tingkat ketersediaan modal, dan perturnbuhan yang diinginkan, sebagai berikut:
. ik Kesulitan Modal + Kctersedia an Modal + Pertllmbuha r R151 0
3 Pangsa pasar
Pangsa pasar merupakan jangkauan pas ar dati perusahaan tersebut dalam mendapatkan a kepada pembiayaan konvensional (Van Auken,
~
Pene ra pa n Metode Bootstrap Financing pada Usaha Kedl dan Mcnenga h diSurabaya TommyC. Efrata & Christian Herdinata
etod
ndo
baga lalam ) ke n item Iida on per akan tase,
ern
erne irnal dan iber rnal aan ctorr:
an :uhan asarks
es
cen,u
Waktu yang dialokasi untuk mend ap a tkan al itu send iri.
idikan
Faktor tingkat pendidikan sering kali diaso
san den gan keterjangkauan terhadap sumber ber mod al (Storey, 1994).
Usia dari pernilik perusahaan sebagai proksi peng alarnan pemiIik dalam mendapatkan ber-su m ber pernbiayaan usaha (Neeley & Van
en,2010)
.
der
Gender sebagai faktor yang relevan terha akses pennod ala n (Cassar, 2004).
Data akan dianalisis dengan menggunakan esi bergan d a untuk rnengetahui adanya faktor or yang berpen ga ru h terhadap penggunaan
e bootstrap financing, sebagai berikut: trap Financing ::;
a
+Pl
Proksi Risiko + ~2PangsaPasar + ~3 Waktu +
~4Tingkat Pendidikan +
psUmur + p6Gender+£
11. Statistik Deskriptif
HASll
Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik yang dilaku kan me nunjukkan bahwa selu ru h model tidak mengaTl dung multikolinieritas, autokorelasi, da n heteros kedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi mod el.
Analisis Deskriptif
Berdasarkan analisis deskriptif rnenunjukkan bahwa berdasarkan sampel dari 67 pengusaha kecil dan menengah di kota Sura baya sebagai penelitian memperlihatkan bahw a variabel waktu
memiliki standar dev iasiyangpal ing tinggi.\Vaktu disini merniliki pengaruh daJam permodaJan untu mendapatkan modal itu sendiri (waktu).Berdasar
kan hasil data statistik ini men unjukkan bahwa pengusaha dalam mend apatkan modal memiliki perbedaan yang cuk u p tinggi antara satu peng usaha dengan pengusaha yan g lain. Di sisi lain, umur dan para pengusahayan g menjad i objek pe nelitian ini merniliki perbedaan umur yang berbed a satu dengan yang lain. Gend er yang diteliti dala penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan yang kcseluruhan merupakan pemilik usaha kecil dan mcnengah di kota Surabaya. Berikut ini pada Tabel 1 mer upakan hasil analisis deskriptif, yaitu:
N Min im u m Maximum Mean Std. Deviation
BootStp 67 0,96 2,64 1,7649 0,35 214 isiko 67 1,33 4,67 2,8803 0,83787 angsa 67 1,00 3,00 1,7313 9,72993 aktu 67 1,00 5,00 3,0896 1,21520 end ik 67 2,00 4,00 2,9701 0,93695 mur 67 1,00 5,00 2,9701 1,19304 Gender 67 0,00 1,00 0,5821 0,49694 /alid N 67 listwisel
Jurnal Keuangan dan Perbankan
I
KEUANGANVol. 16. No3. SepfOOIbef 20 12: 399-406
Hasil regrcsi berganda pada Tabel 2 rnenun
jukkan pengaruh variabel in d ependen yaitu risiko,
pangsa pasar, waktu, pendidikan, um u r, dan gen
der terhadap variabel dependen yaitu bootstraping
finance. Has iI ini men u njukk an bah wa umur me rniliki penga r uh sign ifikan terhadap booistraping
finance sebesar 0,000. Selain itu, waktu, gend er ,
dan risiko. Pangsa pasardan pcndidikan yang tid a k
memiliki pengaruh signifikan terh ad ap bootstraping
'inance sebes ar 0,658. Oleh karena itu, hipotesis 1,
hipotesis 3, hipotesis 5, dan hipotesis 6 diterima,
teta pi hipotesis 2 clan hipo tesis 4 ditolak. PEM BAHASAN
Risiko da larn penelitian ini merupakan besar
nya risiko yang dilan ggun g oleh perusahaan yang
diproksikan dengan menggu n ak an faktor-faktor
tingkat kesulitan dalam mcndapatkan modal, ting
kat keterscdiaan modal dan pertumbuhan yang
diinginkan. Oleh karen a itu, semakin tinggi risiko
yan g ditanggung oleh perusahaan, makin tinggi
pu la kecenderungan perusahaan dalam mengguna
kan metode altem atif dalam mendapatkan permo
da lan dan demikian pula sebaliknya.
Pangsa pasar akan menunjukkan bahwa se
makin rcnda h jangkau an pasardari perusahaan ter
sebut,sem akin sulitbagi perusahaanuntukmenda
pa tka n akse s kepada pembiayaan konvensional
label 2. Hasil Regresi Berganda Unstandardized Coefficients Model B Std. Error (Constant) 2,077 0,224 Risiko 0,097 0,042 Pangsa 0,020 0,044 Waktu -0,073 0,029 Pendik -0,052 0,035 Umur -0,112 0,027 Conder 0,151 0,068
Variabel Depen d e n: bootstraping finance .) signifikansi pada levelS%
(Van Auken, 2005). Dalam penelitia n ini tidak ter
bukti bahwa terjad i hubungan yang negatif antara
besamya jangkau an pas ar dan akses dari peru sa
haan. Hal ini disebabkan akses permodalan seka
ran g dap at diperoleh denganlebih mudah sehing
ga tidak terpengaruh oleh jangkauan pasar yan
dirniliki oleh perusahaan .
Variabel bebas lain yang diduga rnem ilik i hu
bungan dengan mctod e bootstrap financing dalarn
permodalan adalah wak tu yang dialokasi untuk
mendapatkan modal itu sen d iri, Berdasarkan hasil
penelitian bahwa tcrdapa t hubunga n terb a l ik
antara waktu yang diguna kan untuk mcn eill; su m
ber-sumber permodalan den gan penggunaan me
tode bootstrap financing . Hal ini dapat tcrjadi karena
perusahaan yang men galokasikan waktu Iebih
banyak akan berhasil mendapatkan sumber-surn
ber pembiayaan konven sional dibandingkan de
ngan perusahaan yang han y a mengalokasika n
waktu yang sangat terba tas untuk hal yangsarna.
Faktor tingkat pendidikan sering kali diaso
siasikan dengan keterjan gkauan tcrhadap surnber
sumber modal (Storey, 1994) . Pengusaha yang
rnerniliki tingkat Pendidikan akan semakin besar
peluang untuk mendapatkan modal dari surnber
sumber konvensional, seh ingga tidak membu tu h
kan bootstrap financing . Hal ini tidakterbukti da lam
penelitian ini. Hal ini discbabkan karena seorang
Standardized Coefficients Sig. Beta 9,254 0,000* 0,232 2,319 0,024* 0,041 0,445 0,658 -0,253 -2,532 0,014* -0,140 -1,485 0,143 -0,379 -4,093 0,000· 0,213 2,227 0,030*
Penerap an Metode Bo o tstr ap Financing pada Usaha Kecil dan Menengah di Sura ba ya Tommy C. Efrat« & Christian Herdinata
ter :ara rsa -ka ng
m
g
hu lam tuk.
, asi. llik Jm me ena .bih rm e an rna. aso ber ang esar OCI u h "a m ang * * 3 I j)ilik tidak secara langsung harusmern iliki pen
dikan yang tinggi, karena mereka bisa menggu
kan para manajer dan staf dalam menjalank an
ha sccara profes ional.
Usia seringkali diasosiasikan sebagai proksi
"pengalarnanpernilikdalam mendap a tkan sum
-surnb er pe m b iay aa n usaha (Ne e ley & Van
ken, 2010). Didalam penelitian ini terbukti bah
semakin tinggi usia pemilik, semakin tinggi (se
) posisi kcuangan pemilik, seh in gga tidak ter
'-l memb u tu h kan bootstrap financial.
Ber d asark an hasil analisis menunjukkan bah
gender rnemiliki pengaruh yang signifikan ter
dap booistrapingjinance. Pria dan wanita memiliki
bed aan dalam penerapan bootstraping finance. ini ditunjukkan dari pria yang lebih sering meng
__nakan bootsiraping finance dibandingkan wanita tuk hasil pen elitian ini, Oleh karena itu, hal ini
ten ta ngan dengan temuan Coleman & Robb
) bah wa wanita dianggap mcmbutuhkan lebih
dik it modal untuk meluncurkan dan mengelola
ha yang merupakan bagian dari bootstraping fi
ee.
SIMPU LAN DAN SARAN
esimpulan
Pene li tian ini memberikan pernbuktian bah
bootstrapfinancing merupakan rnetode al ternatif
g dap a t digunakan bagi perusahaan kccil dan
nen gah dalarn rangka mendapatkan sumber
rnber mo d a l yang berasal dari eksternal per
haan, ketika akses permodalan yang konven
nal relatif sulit, ter ba tas, dan memiliki beberapa
yaratan yang tidak mampu dipenuhi oleh para
ngu sah a kecil dan menengah Selain itu, pene
an in i mcnunjukkan beberapa faktor yang
mengaruhi secara signifikan terhadap penerapan tst rap .financing, yaitu: risiko, waktu, urnur, dan
der, sedangkan pangsa pasar dan pendidikan
k secara sign ifikan memengaruhi pencrapan
'tstrap financing.
Saran
Saran dari pene li tian ini yaitu pengusaha kecil dan menengah se bagai wira usahawan dan
khususnya yan g masih berad a pa d a tah a p start up business akan tetap mampu mend a p atkan modal meJalui model permod alan bootstrap financing karena mudah didapa tkan, persyaratan ya n g sangat minimal, tidak diperl u k an rencan a bisnis
yang terlalu detail, serta tid ak memerlukan ja minan pinjaman.
Saran untuk penelitian selanju tn y a, ya i tu dapat menggunakan jumlah penelitian yang leb ih
banyak. Selain itu juga dap at menggunakan pro
porsi jumlah sampcl yang seimbang antara pri
dan wanita. Selanjutnya, penelitian ini masih ter
batas di daerah Surabaya, oleh karena itu dapat
dilakukan penelitian di kota lain dan dengan rnern
pertimbangkan variabel budaya yang dapat me
memengaruhi penerapan bootstrap finan cing yang
belurn dilakukan dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Alesina, A. & Lotti, F. 2009. Do Women Pay More for
Credit? Evidence fro m Italy. Working Paper.
Harvard Universit y.
Bhide, A. 1992. Bootstrap Finance: The Art of Start-Ups.
Havard Business Review, 70: 109-117.
Carter, N., Brush, C,Greene , P., Gatewood, E.,& Har t, M. 2003. Women Entrepreneurs Who Break throu gh to Equity Financing: the Influence of Human, S0 cial and Financial Capital. Venture Capital, 5(1); 1 28.
Carter, R. & Van Auken, H. 2005. Bootstrap Fina ncing and Owner's Percep tions of Their Business Con straints and Opport unities . Entrepreneurship &
Regional Development, 17(2): 129-44.
Coleman, S. & Robb, A. 2009. AComparison of Ne w Firm Financing by Gend er: Evidence fro m Ka uffm a n
Firm Survey Datil. Small Business Economics.
Cornwall, j.R. 2004., Entrepreneurial Financial Management,
Jurnal Keuangan dan Perbankan
I
KEUANGANVol. 16, No.3, September 2012: 399-4()(j
Gatewood, E., Brush, C, Carter, N.,Crenee, P., & Hart, M. 2004. Women Entrepreneurs, Growth and Impli-cation for the O assroom. 2004 Coleman Foundation
White Paperfor USASBE.
Kaplan, S. & Schoar, A. 2005. Priva te Equity Performance: Return, Persisten ce an d Capital Flows. Journal of
Finance, 60(4): 1791-1823.
Neeley, L. 2003. En trep ren eur and Bootstrap Finance.
Working Paper. Northtem lllinois University. Neeley, L & Van Auken, H. 2010. The Relationship
be-tween Owner Characteristics and Use of Bootstrap Financing Method. Journal of Small Business and
Entrepreneurship, 23(1): 399-412.
Neeley, L. & Van Auken, H. 2010. Differences between Female and male Entrepreneurs' Use of Bootstrap Financing. Journal of Developmental
Entrepreneur-ship., 15(1): 19-34.
Thorne,
J
.
1989. Alternative Financing for Entrepreneur-ial Ventures. Entrepreneurship: Theory and Practice,13: 7-9.
Storey, D. 1994. Understanding the Small Firm. Loi _
Routledge.
Van Auken, H. 2005. Diffrence in the Ussage of B Financing ama on g Tech n olo gy-Base d v Nontechnology-Base d Fir ms. Journal or Small =
ness Managrnlen t, 43.
Van Auken, H. 2004. The Use of Bootstrap Finar Among Small Technology-Based Firm. lou; Development Entrepreneurship, 9(2).
Van Auken, H. 2000. The Fam iliarity of Small T ogy-Based Business Ow n ers with Sour ce of Ca tal: Impact on Loca tion and Capitalization.
nal of Small Business and StrategJj, 99: 33-47. Van Auken, H. &Neeley, L. 1996. New-Technology
t:l-Firm, Pursuit of SBIR Funds., Jaunt
Entreprenerial and Small Business, 12: 14-25. Winborg, ]. & Landstrom, H. 2001 . Fin an
Bootstrapping in Sm a ll Businesses: Examine-Small Business Managers' Resource Acquisiti Behaviors. Journal of Business Venturing, 16: