• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Guna mengatur standar perangkat keras yang digunakan oleh penyedia jasa telekomunikasi didunia sekaligus melakukan kontrol terhadap kemungkinan terjadinya masalah yang muncul seiring berjalannya operasi bisnis, pada tahun 1992 dibentuklah organisasi non profit yaitu ETSI. Pada tahun 2012, ETSI melaksanakan pertemuan dengan beberapa kontributor perwakilan penyedia jasa telekomunikasi didunia. Pertemuan tersebut membahas beberapa faktor yang menjadi masalah selama bisnis beroperasi, berdasarkan hasil pertemuan tersebut, untuk menyediakan layanan jaringan baru membutuhkan beberapa syarat yaitu ruang dan daya yang mendukung, biaya untuk daya, operasi perangkat keras yang kompleks, dan investasi yang besar[1]. Disamping itu, pengembangan alat berbasis perangkat keras telah mencapai batas, membutuhkan banyak pengadaan, desain, integrasi, dan penyebaran yang dilakukan berulang-ulang dengan sedikit atau bahkan tanpa pendapatan yang seimbang[1]. Pertemuan tersebut didokumentasikan dan dirilis dalam bentuk white paper dengan judul NFV White Paper [2012]. NFV (Network

Function Virtualization) merupakan konsep berbasis virtualisasi yang digagas oleh

ETSI sebagai solusi timbulnya pengenalan berbagai masalah tersebut. Implementasi dari NFV adalah VNF (Virtual Network Function) yang diharapkan mampu untuk menggantikan peran devais jaringan secara fungsionalitas, dengan kata lain VNF yang akan diimplementasi memiliki kapabilitas yang tidak jauh berbeda dengan devais jaringan sebenarnya.

Secara umum, virtualisasi dapat dijalankan diatas platform hypervisor atau

container. Baik hypervisor seperti XEN, KVM, dan VMWare maupun container

seperti LXC dan Docker memiliki fungsi yang sama yaitu mengatur seluruh isolasi dan manajemen hardware untuk virtual environment. Perbedaan keduanya adalah pada layer-layer yang divirtualisasi. Menurut hasil yang didapat oleh Michael Eder [2016] mengenai perbandingan virtualisasi berbasis hypervisor dan container, kedua platform tersebut memiliki kapabilitas untuk menyediakan portabilitas, isolasi, dan pemanfaatan perangkat keras secara optimal dan virtualisasi berbasis

(2)

2 kecepatan dalam melakukan proses, dan kemudahan. Oleh karena itu, container dipercaya sebagai platform yang ringan untuk menjalankan VNF. Docker dan LXC merupakan container dengan basis open source sehingga menunjang untuk melakukan perancangan sesuai kebutuhan., mengacu pada alasan tersebut, didalam pengujian ini penulis menggunakan dua container tersebut sebagai platform untuk menjalankan VNF. VNF yang dijalankan untuk dilakukan pengujian adalah virtual

router menggunakan image Vyos yang dijalankan diatas Docker dan Quagga yang

dijalankan diatas platform Ubuntu pada LXC. Uji performansi pada jaringan berbasis NFV perlu dilakukan guna mengetahui seberapa baik fungsi jaringan mengingat tidak ada acuan standar tertentu dalam penggunaan NFV, artinya bahwa standar yang digunakan adalah dari masing-masing pengguna tergantung dari kebutuhan.

Uji performansi NFV dalam penelitian ini meliputi uji performansi sistem, uji performasi jaringan, dan uji performansi jaringan komunikasi internal, uji statistik, serta perbandingan performansi jaringan internal NFV dengan platform hypervisor. Uji performansi dilakukan untuk membuktikan bahwa arsitektur NFV yang dibangun yang dijalankan diatas platform Docker dan LXC menggunakan OVS sebagai bridge container dan NIC fisik dapat bekerja secara maksimal pada network

environment Ubuntu Server 16.04 LTS sebagai host OS. Penggunaan OVS

dimaksudkan agar environment bersifat terbuka sehingga memudahkan integrasi dengan jenis platform container yang berbeda. Uji performansi sistem menggunakan parameter RAM Speed dan IO Write And Read sebab parameter-parameter tersebut dipercaya sebagai parameter-parameter yang memperngaruhi kerja sistem dan berpengaruh pada hasil jaringan [2]. Performansi jaringan dan jaringan komunikasi internal memperhatikan CPU usage, memory usage, dan throughput pada end user dengan tujuan seberapa baik platform meneruskan paket dari luar sistem. Uji statistik diaplikasikan pada beberapa pengujian dengan memperhatikan nilai rata-rata data, variansi, dan standar deviasi guna membantu analisa pengujian.

(3)

3 1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan deskripsi latar belakang terkait, dapat dirumuskan beberapa masalah didalam tugas akhir ini yaitu :

1. Penerusan paket yang dilakukan oleh virtual router yang menjadi indikasi bahwa fungsi jaringan dapat bekerja diatas platform container.

2. Konsumsi resources oleh platform container ketika menjalankan satu

container. Tinjauan dilakukan dari hasil pengujian dengan memperhatikan CPU usage, dan memory usage.

3. Dengan beban traffik yang berbeda, apakah terjadi pengaruh terhadap CPU

usage pada container.

1.3. Tujuan

1. Menguji performansi sistem yang dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan sistem container dalam hal baca-tulis dan pemanfaatan penggunaan RAM. 2. Menguji performansi jaringan yang dilakukan dengan memperhatikan

throughput dengan melewatkan beban trafik UDP dan packet loss dengan

melewatkan variasi beban trafik UDP dengan melakukan pengaturan bandwidth pada aplikasi perangkat lunak yang membangkitkan trafik sebesar 100 MB sampai 1000MB dengan kenaikan 100MB pada setiap pengujian, serta konsumsi CPU dan RAM (memory) selama proses transmisi berlangsung. 3. Menguji performansi inter-komunikasi jaringan yang dijalankan dengan

melibatkan metode Linux-namespace sebagai virtual user yang akan melakukan pembangkitan trafik TCP untuk mengetahui besar throughput maksimal, penggunaan CPU dan RAM selama pengujian berlangsung.

4. Melakukan analisis kepada masing-masing pengujian.

5. Melakukan analisis kepada uji performansi sistem, uji performansi jaringan menggunakan uji statistik menggunakan parameter nilai rata-rata, variansi dan standar deviasi yang diterapkan pada parameter uji yaitu delay, serta melakukan perbandingan dengan platform hypervisor.

6. Melakukan perbandingan performansi jaringan komunikasi internal dengan menggunakan NFV dengan platform Hypervisor mengacu pada hasil yang telah dilakukan pada penelitian sebelumnya guna mengetahui perbandingan performansi virtual router untuk menyediakan throughput maksimal.

(4)

4 1.4. Batasan Masalah

Batasan masalah yang dibuat dalam tugas akhir ini adalah :

1. VNF yang dijalankan berupa virtual router yaitu Vyos pada Docker dan Quagga pada LXC dengan jumlah 1 VNF pada masing-masing container. 2. VNF dijalankan diatas container Docker dan LXC.

3. OVS digunakan sebaga bridge container dan NIC fisik. 4. Pengujian tidak melibatkan inter-komunikasi container. 5. Pengujian hanya dilakukan untuk melakukan uji performansi.

6. Parameter yang digunakan pada uji statistik adalah Nilai Rata-rata, Variansi, dan Standar Deviasi.

7. Pengujian pada uji performansi sistem tidak melibatkan fitur caching. 1.5. Metode Penelitian

Berikut merupakan poin-poin metodologi penelitian : 1. Perumusan masalah melalui studi pustaka

2. Studi kepustakaan mengenai materi yang diangkat 3. Melaksanakan perancangan topologi dan simulasi

4. Melakukan pengujian terhadap simulasi yang dibuat dengan memperhatikan parameter uji yang sudah ditentukan serta melakukan analisa dari keluaran. 5. Bimbingan oleh dosen pembimbing untuk mendapatkan masukan berupa

arahan terhadap penelitian.

6. Membuat laporan dari apa yang telah dilaksanakan selama penelitian berlangsung

Metodologi penelitian dilaksanakan dengan melakukan beberapa kali studi pustaka dan bimbingan dengan dosen pembimbing. Diagram alir mengenai metodologi penelitian disajikan pada Gambar 1.1 pada halaman berikut :

(5)

5 Perumusan Masalah

Studi Pustaka

Perancangan Topologi dan Simulasi

Melaksanakan Bimbingan dengan Dosen Pembimbing

Perancangan sesuai dengan tujuan

penelitian?

Penentuan Parameter Uji

Parameter Uji sesuai dengan tujuan

penelitian? Diskusi mengenai Perancangan Topologi telah dilakukan

sebelumnya dan sesuai?

Diskusi mengenai penentuan Parameter Uji telah dilakukan

sebelumnya dan sesuai?

Pengujian dan Pengambilan Data A A Diskusi mengenai Evaluasi telah dilakukan sebelumnya? Evaluasi

Evaluasi sudah benar?

Kesimpulan dan Analisa

Kesimpulan dan Analisa sudah ditetapkan?

Pembuatan Laporan Penelitian

Ya Tidak Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Ya

(6)

6 1.6. Sistem Penulisan

Struktur penulisan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN: Membahas latar belakang, tujuan penelitian, rumusan masalah dari tujuan yang diingkan, batasan masalah yang muncul dari tujuan penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir.

2. BAB II LANDASAN TEORI: Membahas teori yang digunakan dalam tugas akhir,dimulai dari gambaran umum mengenai virtualisasi, network function

virtualization, container, Docker dan Linux Container.

3. BAB III PERANCANGAN: Membahas diagram alir penyelesaian tugas akhir serta parameter-parameter yang digunakan melakukan uji performansi. 4. BAB IV ANALISIS HASIL SIMULASI: Membahas analisis dari hasil

penelitian yang dilakukan.

5. BAB V PENUTUP: Membahas kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan sebagai pembahasan Tugas Akhir

Gambar

Gambar 1.1 Metodologi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Posted at the Zurich Open Repository and Archive, University of Zurich. Horunā, anbēru, soshite sonogo jinruigakuteki shiten ni okeru Suisu jin no Nihon zō. Nihon to Suisu no kōryū

1 M.. Hal ini me nunjukkan adanya peningkatan keaktifan belajar siswa yang signifikan dibandingkan dengan siklus I. Pertukaran keanggotaan kelompok belajar

SEGMEN BERITA REPORTER A Kreasi 1000 Jilbab Pecahkan Muri Rina & Deska. CAREER DAY AMIKOM Adib & Imam Wisuda smik amikom Adib

menurut tokoh masyarakat, jika air tersebut diminum kepada orang yang salah.. akan mengalami sakit perut yang parah. Hal ini dilakukan apabila kedua belaha. pihak

Oleh karena itu, peristiwa turunnya Al Qur’an selalu terkait dengan kehidupan para sahabat baik peristiwa yang bersifat khusus atau untuk pertanyaan yang muncul.Pengetahuan

Sehingga dapat dilihat hasil penilaian rata – rata yang dicapai nilai dari kegiatan kondisi awal 64,77 dan pada silkus pertama nilai rata – rata yang dicapai 65,45

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI