Dr. Windhu Purnomo , dr., M.S.
Program S1 Keperawatan
2007
METODOLOGI
Batasan:
Penelitian
Kuantitatif
Data agregat StatistikalPenelitian
Kualitatif
Non statistikal Data individual Sistematika penulisan Usulan Penelitian: JUDUL 1. Pendahuluan(Latarbelakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan dan Manfaat penelitian)
2. Tinjauan Pustaka
3. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 4. Metode Penelitian (dan Rencana
Pelaksanaan) Daftar Pustaka
Sistematika penulisan Laporan Penelitian:
JUDUL
1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka
3. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 4. Metode Penelitian
5. Analisis dan Hasil Penelitian 6. Pembahasan
7. Kesimpulan dan Saran Daftar Pustaka Siklus penelitian TEORI PROBLEM Rumusan masalah Studi pustaka HIPOTESIS Disain Pengukuran OBSERVASI DATA Analisis KESIMPULAN Teoritisasi / rekonsepsi Deduktif Induktif Prosedur logika Prosedur penelitian
PERUMUSAN
PERUMUSAN
PERUMUSAN
PERUMUSAN
MASALAH
MASALAH
MASALAH
MASALAH
MASALAH
(Problem)
HARAPAN (Das Sollen) Apa yang seharusnyaTarget
KENYATAAN
(Das Sein)
Apa yang sebenarnya terjadi Pencapaian
Contoh menetapkan masalah
• Harapan: Target angka kejadian BBLR di Indonesia maksimum 7% pd th 2000 (World
Summit of Children)
(alasan pendukung: pembangunan di sektor kesehatan sangat pesat)
• Kenyataan: Pada tahun 2000 angka BBLR di Indonesia masih 14%
• Masalah: Masih tingginya angka BBLR di Indonesia
Daftar semua pertanyaan yg muncul!
• Mengapa (apa penyebab) angka BBLR masih tinggi?
(Apa determinan dari kejadian BBLR?)
• Berapa angka kejadian BBLR di kab. Jombang? • Bagaimana distribusi kejadian BBLR antar
kecamatan di kab. Jombang?
• Apakah tingkat sosial-ekonomi merupakan faktor dominan dari kejadian BBLR?
• Apa dampak dari BBLR? • dsb.
Pilih beberapa pertanyaan
sebagai
research question(s)!
(Rumusan Masalah)
1. Berapa angka prevalensi BBLR di kab.
Jombang?
2. Apa faktor dominan dari kejadian
BBLR di kab. Jombang?
Tetapkan JUDUL
JUDUL
JUDUL Penelitian
JUDUL
(setiap pertanyaan penelitian akan menghasilkan sebuah judul)!
Angka Prevalensi BBLR di Kab. Jombang
Faktor Dominan Kejadian BBLR di Kab. Jombang
Berapa angka prevalensi BBLR di kab. Jombang?
Apa faktor dominan dari kejadian BBLR di kab. Jombang?
Judul EKSPLANATIF Judul DESKRIPTIF
Tetapkan JUDULJUDULJUDULJUDUL Penelitian
(bila ada beberapa research questions, pilih judul yang bobotnya tinggi, yaitu analitik/eksplanatif)!
Faktor Dominan Kejadian BBLR di Kab. Jombang
Judul EKSPLANATIF Membuktikan HUBUNGAN antar konsep / variabel
Atau, tetapkan JUDULJUDULJUDUL PenelitianJUDUL
dgn menggabungkan research questions
deskriptif & eksplanatif sekaligus!
Angka Prevalensi dan Faktor Dominan
Kejadian BBLR di Kabupaten Jombang
TUJUAN
TUJUAN
TUJUAN
TUJUAN
PENELITIAN
PENELITIAN
PENELITIAN
PENELITIAN
Tujuan penelitian (operasionalisasi u/ menjawab rumusan masalah)
1. Mengetahui angka prevalensi BBLR di kab.
Jombang
2. Menganalisis hubungan antara infeksi di masa
kehamilan dengan kejadian BBLR
3. Menganalisis hubungan antara penggunaan
obat-obatan dengan kejadian BBLR
4. Menganalisis hubungan antara tingkat
Proses berpikir:
Harapan vs Kenyataan: MASALAH Daftar pertanyaan Rumusan masalah JUDUL penelitian Tujuan penelitianManfaat penelitian:
• Kontribusi terhadap implementasi
program, dan implikasinya terhadap
perumusan kebijakan
• Kontribusi bagi pengembangan
profesionalitas
Tinjauan pustaka
(landasan teoritik)
• Uraian sistematik tentang fakta,
hasil penelitian sebelumnya
• Sumber pustaka mutakhir (recent)
yang memuat teori atau
pendekatan baru yang relevan
• Diupayakan mengambil dari
sumber asli
Kerangka konseptual:
• Intisari dari tinjauan pustaka
• Skema hubungan antar konsep
Contoh kerangka konseptual
Infeksi Kehamilan ganda Obat-obatan Genetik Sosial-ekonomi Prematuritas Malnutrisi BBLRHipotesis:
pernyataan/jawaban sementara ttg hubungan antar konsep (variabel) di dalam sebuah populasi1. Terdapat hubungan antara infeksi
dengan BBLR
2. Tingkat sosial ekonomi mempunyai
kontribusi terhadap kejadian BBLR
3. Penggunaan obat-obatan
Metode penelitian
• Rancang bangun
• Lokasi dan waktu penelitian
• Populasi dan sampel
• Variabel dan definisi operasional
• Instrumen penelitian
• Prosedur pengumpulan data
• Analisis data
RANCANG BANGUN
RANCANG BANGUN
RANCANG BANGUN
RANCANG BANGUN
PENELITIAN
PENELITIAN
PENELITIAN
PENELITIAN
Rancang bangun (disain studi)
Penelitian Observasional Eksperimental Cohort Case-control Cross-sectional Pra-eksperimental Eksperimental murni Eksperimental kuasi Eksplanatif /Analitik Deskriptif & Eksploratif K o re la si o n alDisain Eksperimental (sejati)
Populasi Perlakuan Kontrol Outcome+ Outcome -Outcome + Outcome -Saat ini Yang akan datang Mulai Alokasi
(random)
Pengukuran Outcome (komparasi) Intervensi
Disain Eksperimental-kuasi
Populasi Perlakuan Kontrol Outcome+ Outcome -Outcome + Outcome -Saat ini Yang akan datang Mulai Tak ada alokasirandom Pengukuran Outcome (komparasi) Intervensi
Disain Pra-eksperimental
(one-group) Populasi Perlakuan Outcome+ Outcome-Saat ini Yang akan datang Mulai Intervensi Pengukuran Outcome
Disain Kohor
(follow-up design)
Populasi Faktor + Faktor -Outcome+ Outcome -Outcome + Outcome -Saat ini Yang akan datang Mulai Klasifikasi Pengukuran Outcome(komparasi) Sudah ada Outcome +
Disain
Case-control
Outcome + Outcome -Faktor + Faktor -Faktor + Faktor-Masa lalu Saat ini Klasifikasi
(komparasi)
Disain
Cross-sectional
(belah-lintang)
Populasi Faktor + Faktor -Outcome+ Outcome -Outcome + Outcome -Saat iniMulai Pengukuran / Klasifikasi (komparasi)
TEKNIK PENGAMBILAN
TEKNIK PENGAMBILAN
TEKNIK PENGAMBILAN
TEKNIK PENGAMBILAN
&
&
&
POPULASI
Populasi: adalah kumpulan atau agregat obyek/unit analisis ke mana generalisasi dirumuskan dan dari mana sampel diambil Contoh:
Populasi penelitian adalah ibu yang bekerja dan
mempunyai bayi 0-6 bln di Kecamatan Diwek, Kab. Jombang
SAMPEL (
subset
dari populasi)
• Sampel probabilitas (random, acak)
– Bisa digeneralisasi ke populasi
• Sampel non probabilitas (non random,
tak acak)
– Tidak bisa digeneralisasi
Syarat sampel yang bisa digeneralisasi:
• Representatif (diambil secara acak):
sampel probabilitas
• Reliabel:
besar sampel cukup (dihitung dengan rumus,
yang memperhitungkan standard error)
Sampel probabilitas
(random)
• Acak sederhana (simple random)
• Acak sistematik (systematic random)
• Acak berstrata (stratified random)
• Acak bergugus (cluster random)
• Acak bertahap (multistage random)
• Probability proportional to size (PPS)
Rumus besar sampel Penelitian Deskriptif
Estimasi Proporsi (data kualitatif – nominal/ordinal):
2 2
)
1
(
4
W
z
n
=
•
α•
π
•
−
π
π = proporsi kejadian / angka prevalensi
bilaπ tdk diketahui hrs dianggap = 50% = 0,50
W = lebar penyimpangan (maksimum = 10-20% = 0,1-0,2)
α = 0,05 zα(adjusted SD untuk α) = 1,96
Contoh perhitungan n:
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian anemia bumil di kab. Jombang.
Bila dari penelitian terdahulu diketahui angka prevalensi anemia pd bumil di Jawa Timur = 20%, maka besar sampel: 246 86 , 245 1 , 0 ) 2 , 0 1 ( ) 2 , 0 ( ) 96 , 1 ( 4 2 2 = = − • • • = n 2 2 ) 1 ( 4 W z n = • α •
π
• −π
Rumus besar sampel Penelitian Deskriptif
Estimasi Rerata (data kuantitatif – rasio/interval):
2 2 2
4
W
z
n
=
•
α•
σ
σ = simpangan baku (SD) kejadian W = lebar penyimpangan
(maksimum = 10% dari rerata kejadian)
α = 0,05 z = 1,96
Rumus besar sampel u/
Penelitian Analitik Komparatif
Uji hipotesis data kategorikal (nominal/ordinal):
[
]
2 2 1 2 2 2 1 1)
(
)
1
(
2
)
1
(
2
)
1
(
4
π
π
π
π
π
π
π
π
β α−
−
•
•
+
−
•
•
+
−
•
•
=
z
z
n
z1/2.α = adjusted SD untuk α uji 2 arah
zβ = adjusted SD untuk β (β=0,20 z =0,84)
π1 = proporsi respons kelompok 1 yang diharapkan
π2 = proporsi respons kelompok 2 yang diharapkan
Rumus besar sampel u/
Penelitian Analitik Komparatif
Uji hipotesis data kuantitatif (interval/rasio):
z1/2.α = adjusted SD untuk α uji 2 arah
zβ = adjusted SD untuk β (β=0,20 z =0,84)
σ = SD respons kelompok kontrol/konvensional
µ1 = rerata respons kelompok 1 yg diharapkan
µ2 = rerata respons kelompok 2 yg diharapkan
2 2 1 2 2
)
(
)
(
4
µ
µ
σ
α β−
+
•
•
=
z
z
n
Rumus besar sampel u/ Penelitian Analitik Korelatif:
z1/2.α = adjusted SD untuk α uji 2 arah
zβ = adjusted SD untuk β (β=0,20 z =0,84)
ρ = koefisien korelasi antar variabel yg diharapkan
3
1
1
ln
2
1
2+
−
+
+
=
ρ
ρ
β αz
z
n
Konversi KonversiKonversi
Konversi ke besar sampel dengan populasi finit (terbatas) n*:
dilakukan bila:
* besar populasi (N) diketahui
* besar sampel (n) terhitung terlalu besar (ditinjau dari sumber daya peneliti, atau lebih besar daripada besar populasi
N
n
n
n
1
1
*
−
+
=
Contoh konversi n pd populasi finit
Bila besar populasi (N) bumil di suatu daerah = 90, dan n (pd populasi infinit) terhitung = 246, maka besar sampel pd populasi finit ini: N n n n 1 1 * − + = 66 09 , 66 90 1 246 1 246 * = = − + = n
Kriteria sampel
(kriteria inklusi & eksklusi):
Kriteria sampel dibuat karena: • Alasan teknis
• Pengendalian variabel eksternal (confounding
variable)
Generalisasi:
• Generalisasi ke populasi inferensi yang sesuai dengan kriteria sampel (bukan ke populasi target)
• Populasi target akan sama dgn populasi inferensi bila tidak terdapat kriteria sampel
Populasi target Populasi inferensi
(area generalisasi, sesuai kriteria sampel)
Sampel
POPULASI TARGET, POPULASI INFERENSI & SAMPEL
PENYUSUNAN
PENYUSUNAN
PENYUSUNAN
PENYUSUNAN
INSTRUMEN PENELITIAN
INSTRUMEN PENELITIAN
INSTRUMEN PENELITIAN
INSTRUMEN PENELITIAN
Konsep KonsepKonsep
Konsep ---- VariabelVariabelVariabelVariabel Definisi
DefinisiDefinisi
Definisi konseptualkonseptualkonseptual ---- Definisikonseptual DefinisiDefinisi operasionalDefinisioperasionaloperasionaloperasional
Abstrak
Konkrit
Konsep Definisi konseptual
Variabel Definisi operasional Penentuan indikator
VARIABEL
• Karakteristik hasil pengamatan dari
sekumpulan obyek yang mempunyai nilai
yang bervariasi (beragam)
Variabel
Variabel
Variabel
Variabel (pada penelitian analitik)
Var bebas Var tergantung
Var bebas
Var perancu
Var tergantung
Contoh Variabel:
1. Variabel bebas (independent variable):
a. Penggunaan obat-obatan b. Infeksi pada masa kehamilan c. Tingkat sosial ekonomi
2. Variabel tergantung (dependent variable):
Kejadian BBLR
Definisi Operasional
• definisi dari variabel-variabel yang diukur / diamati:
- arti
- cara mengukur
- kategorisasi & kriteria • bukan definisi teoritis!
• yang di-definisi-operasional-kan adalah hanya variabel yang diamati (diteliti)
Contoh definisi operasional:
Kejadian BBLR: adalah berat bayi lahir rendah yang didapatkan dari catatan medik kelahiran di tempat pelayanan pertolongan persalinan, yang terbagi dalam 2 kategori:
1. BBLR: bila berat waktu lahir <2500 gram
2. Bukan BBLR: bila berat waktu lahir >=2500
gram
Skala pengukuran: nominal.
Contoh definisi operasional yg lain:
Proporsi (%) Skala: Ordinal 1. Rendah: responden memperoleh 0-7 jawaban benar 2. Sedang: 8-14 jawaban benar 3. Tinggi: 15 atau lebih jawaban benar jumlah jawaban responden yang benar terhadap 20 pertanyaan mengenai imunisasi Pengetahuan imunisasi Parameter & skala pengukuran Kategori & kriteria Definisi operasional Variabel
Instrumen
Instrumen
Instrumen
Instrumen
• Alat yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel yg diamati dalam penelitian:
– kuesioner, lembar pengumpul data / LPD,
check-list, timbangan, spektrofotometer, dll.
• Sebutkan merk dan hasil kalibrasi terakhir • Lakukan uji coba untuk melihat validitas
(akurasi) dan reliabilitas (presisi, keandalan)
KUESIONER
• Nomor
• Identitas pewawancara
• Identitas responden (tidak harus ada
nama)
• Pertanyaan substantif
– Relevan – Kalimat lugas
– Istilah yang dimengerti (sesuai budaya setempat)
Pertanyaan
Pertanyaan terbuka
1. Umur ibu saat menikah pertama kali: ….. Tahun
2. Bagaimana pendapat ibu mengenai program
imunisasi Hepatitis B yang baru dilaksanakan ini?
Pertanyaan
Pertanyaan tertutup
1. Alat kontrasepsi yang sedang digunakan saat ini:
a. Tidak memakai alat kontrasepsi b. Kondom c. Pil d. Suntik e. Susuk f. Spiral g. Steril h. Lain-lain
Pertanyaan
Pertanyaan semi terbuka
1. Alat kontrasepsi yang sedang digunakan saat ini:
a. Tidak memakai alat kontrasepsi b. Kondom c. Pil d. Suntik e. Susuk f. Spiral g. Steril h. Lain-lain, sebutkan: …….
Pertanyaan
Pertanyaan kombinasi
1. Tempat pelayanan kesehatan mana saja yang pernah ibu datangi ketika anak ibu sakit? (jawaban bisa lebih dari satu)
a. RS pemerintah b. RS/klinik swasta c. Puskesmas
d. Dokter praktek swasta
e. Perawat/bidan praktek swasta f. Sinshe
g. Dukun h. Lain-lain
Pertanyaan
Pertanyaan2 yang membentuk konsep
tertentu (berupa variabel komposit)
Pengetahuan:
1. Apa arti imunisasi?
2. Apa manfaat imunisasi?
3. Sebutkan jenis-jenis imunisasi?
4. Kapan imunisasi diberikan?
Konsep
VALIDITAS
• Validitas (accuracy): apakah ukuran yang
diperoleh dengan menggunakan instrumen
tertentu adalah ukuran yang sebenarnya
dari obyek tersebut
• Cara penilaian validitas: dengan
membandingkan hasil pengukuran dengan
menggunakan instrumen yang akan dinilai
validitasnya dengan instrumen standar
(gold standard)
RELIABILITAS
• Reliabilitas menyangkut keandalan
instrumen.
Jika himpunan obyek yang sama diukur berkali-kali dengan instrumen yang sama, apakah akan diperoleh hasil yang sama?
• Suatu instrumen disebut mantap, tidak
berubah-ubah pengukurannya dan dapat
diandalkan, bila penggunaan instrumen
berulang-kali ternyata memberikan hasil
yang serupa
• Varians = SD
2Hubungan antara
validitas & reliabilitas
nilai yang benar nilai hasil pengukuran
nilai yang benar
nilai hasil pengukuran
nilai yang benar nilai hasil pengukuran
nilai yang benar
nilai hasil pengukuran
Tinggi Rendah V A L I D I T A S Tinggi Rendah RELIABILITAS
Uji validitas instrumen
• Hanya pertanyaan2 yg membentuk
sebuah konsep (konstruksi) yg diuji
validitasnya:
– Validitas konstruksi (construct validity)
statistical): dgn uji korelasi antar item
pertanyaan dgn variabel kompositnya
(total skor semua pertanyaan)
– Validitas muka (face validity): konsultasi
dgn pakar bidang substansi yg
bersangkutan
Uji reliabilitas instrumen
• Reliabilitas eksternal (statistical): dgn
uji komparasi antara hasil test &
retest
• Reliabilitas internal (statistical): dgn
uji korelasi antar item pertanyaan yg
membentuk sebuah konsep
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur pengumpulan
pengumpulan
pengumpulan
pengumpulan data
data
data
data
• Wawancara berstruktur
• Angket
• Observasi
• Pengukuran melalui penimbangan
• Pencatatan statistik rutin sumber data
sekunder
ANALISIS DATA
ANALISIS DATA
ANALISIS DATA
ANALISIS DATA
Tujuan Penelitian Menjawab pertanyaan penelitian: fenomena sosial fenomena alamiah
Analisis data
(Raw) DATA INFORMASI STATISTIKA
(peringkasan/pengorganisasian, generalisasi)
Pengambilan keputusan
Posisi statistikastatistikastatistika (analisis data) dalam penelitianstatistika Masalah & rumusan masalah Studi pustaka Formulasi hipotesis Pengumpulan data Manajemen & analisis data Generalisasi & kesimpulan Model pengujian hipotesis Laporan ilmiah S T A T I S T I K A
Tahapan analisis data
Analisis DESKRIPTIF:
meringkas & mengorganisasikan data • ukuran sentral (mean, median, modus)
& frekuensi relatif (rasio, proporsi, rate) • ukuran dispersi (SD)
• pola distribusi (skewness & kurtosis)
Analisis INFERENSIAL: generalisasi / induksi • estimasi
• uji hipotesis
(hanya bila sampel random & cukup)
sampel
populasi profil
Deskriptif Analitik/ eksplanatif Deskriptif (sampel) Inferensial (populasi) Estimasi Uji hipotesis Jenis penelitian (disain) Lingkup statistika (analisis data)
≠
Analisis data
• Transformasi variabel
• Analisis deskriptif (proporsi, rerata)
• Time series analysis
• Analisis komparasi (uji t, anava, uji
khi-kuadrat, dll)
• Analisis korelasi (Pearson, Spearman, dll)
• Analisis multivariabel (regresi ganda, dll)
Contoh-contoh analisis deskriptif
PS.INFUS Kepatuhan infus
1 1.1 1.1 1.1
1 1.1 1.1 2.2
86 96.6 96.6 98.9
1 1.1 1.1 100.0
89 100.0 100.0
1 Sangat tak patuh 2 Tak patuh 3 Kurang patuh 4 Patuh Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Descriptive Statistics 89 72 111 91.37 8.04 89 44 59 50.79 4.04 89 MAMPU Kemampuan MOTIF Motivasi Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
Contoh diagram
Umur (tahun) 85.0 80.0 75.0 70.0 65.0 60.0 55.0 50.0 45.0Distribusi Umur (tahun)
20 10 0 Std. Dev = 9.81 Mean = 60.3 N = 75.00
Arti “HUBUNGANHUBUNGANHUBUNGAN”HUBUNGAN (relationship)
antar variabel:
• Bila nilai x berubah (berbeda) diikuti dg perubahan
(perbedaan) yg terpola dari nilai y, atau sebaliknya
ada hubungan antara x dan y
• Bila nilai x berubah (berbeda) tidak diikuti dg
perubahan (perbedaan) yg terpola dari nilai y, atau
sebaliknya tidak ada hubungan antara x dan y asimetris
x
x
y
y
y
x
simetris reciprocal“hubungan” /
relationship
(simetris/asimetris)perbedaan / komparasi
(dgn mengendalikan semua variabel eksternal)Contoh hubungan:
analisis komparasi (nilai x berbeda nilai y berbeda)
Health Education HE (-) HE (+) R e ra ta s k o r h y g ie n e p e ro ra n g a n 3.5 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 .5 Contoh hubungan:
analisis korelasi regresi
(nilai x makin tinggi nilai y makin rendah)
Frekuensi Health Education
3.0 2.0 1.0 S k o r ti m n u ln y a p e n y a k it 7 6 5 4 3 2 1 0
Contoh hubungan:
analisis komparasi (nilai x berbeda nilai y berbeda)
Gaya kepemimpinan instalasi
Partisipatif Kombinasi Konsultatif % p e ra w a t y g p a tu h p d p ro ta p 70 60 50 40 30 20 10 0 Contoh hubungan:
analisis korelasi regresi
(nilai x berubah nilai y berubah dg pola tertentu)
Tingkat motivasi kerja
30 28 26 24 22 20 18 16 14 K in e rj a a s u h a n k e p e ra w a ta n 200 180 160 140 120 100
Struktur Tabel Silang (r x c): u/ melihat hubungan antar variabel
Jumlah Z Y X Variabel I (Var bebas) B n (%) A n (%) Jumlah n (%) Variabel II (Var tergantung) Tubuh (sel-sel) Total marginal baris Total marginal
kolom Grand total
Data kategorikal: % BARIS
Tabel 5.3.
Hubungan antara pencemaran tanah dengan eksistensi cacing pada responden anak balita di kecamatan “Udan Banjir” kabupaten “Sumber Banyu”, tahun
2000 117 (100,0) 103 (88,0) 14 (12,0) Jumlah 19 (100,0) 98 (100,0) 13 (68,4) 90 (91,8) 6 (31,6) 8 ( 8.2) Ya Tidak Negatif n (%) Positif n (%) Jumlah n (%) Eksistensi cacing Pencemaran tanah Angka prevalensi
Data kategorikal: % BARIS
Tabel 5.3. Hubungan antara pencemaran tanah dengan eksistensi cacing pada responden anak balita di kecamatan “Udan Banjir”
kabupaten “Sumber Banyu”, tahun 2000
117 (100,0100,0100,0)100,0 103 (88,0) 14 (12,012,012,012,0) Jumlah 19 (16,2) 98 (83,8) 13 (11,1) 90 (76,9) 6 ( 5,15,15,1)5,1 8 ( 6,86,86,8)6,8 Ya Tidak Negatif n (%) Positif n (%) Jumlah n (%) Eksistensi cacing Pencemaran tanah Populasi Sampel Rerata(mean)
skor Motivasi di sampel =
= 52,40
Rerata(mean)
skor Motivasi di populasi: 50,3 < µ µ µ µ < 54,5 GEN ERA LISASI statistik parameter
Statistik & parameter
• Statistik: ukuran/karakteristik yg
dimiliki sampel (simbol: huruf kecil
Latin
, s, p, r,
dll)
• Parameter: ukuran/karakteristik yg
dimiliki populasi (simbol: huruf kecil
Yunani
µ, σ, π, ρ,
dll)
Kapan analisis data menggunakan
uji
uji
uji
uji statistik
statistik
statistik
statistik
( statistikastatistikastatistikastatistika inferensialinferensialinferensialinferensial)?• Berhadapan dgn pengamatan pada
sampel (bagian/subset dari populasi)
• Bertujuan untuk generalisasi
• Syarat sampel:
– Representatif (random)
Tabel skala pengukuran
Tabel skala pengukuranTabel skala pengukuran
Tabel skala pengukuran
+ + -Selisih (operasi matematik) + -Nol mutlak berat badan temperatur tingkat pendidikan jenis kelamin Contoh Jenjang Perbedaan + + + -+ + + + Rasio Interval Ordinal Nominal
Selanjutnya Interval & Rasio jadikan satu = Kuantitatif
Lihat definisi operasional!
Tujuan uji Jumlah sampel / pasangan Sampel bebas / berpasangan Jenis variabel Rasio-Interval pop. berdistribusi normal Ordinal / Rasio-Interval distrib. tak normal Nominal / kategorik Komparasi 2 Bebas (independent) Uji t 2 sampel bebas ~ Uji Mann-Whitney ~ Uji jumlah peringkat dari Wilcoxon ~ Uji khi-kuadrat
~ Uji eksak dari Fisher Berpasangan (related/paired) Uji t sampel berpasangan Uji peringkat bertanda dari Wilcoxon Uji McNemar (u/ kategori dikotomik) 2 (k) Bebas (independent)
Anava 1 arah Uji Kruskall-Wallis Uji khi-kuadrat
Berpasangan
(related/paired)
Anava u/ subyek yg sama
Uji Friedman Uji Cochran's Q
(u/ kategori dikotomik) Korelasi ~ Korelasi dari Pearson (r) ~ (Regresi) ~ Korelasi dari Spearman (rs) ~ Asosiasi Kappa (κ) ~ Koefisien Kontingensi (C) ~ Koefisien Phi
PEMILIHAN UJI STATISTIK UNIVARIAT / BIVARIAT PEMILIHAN UJI STATISTIK UNIVARIAT / BIVARIATPEMILIHAN UJI STATISTIK UNIVARIAT / BIVARIAT PEMILIHAN UJI STATISTIK UNIVARIAT / BIVARIAT
Tabel pemilihan analisis statistik Tabel pemilihan analisis statistikTabel pemilihan analisis statistik
Tabel pemilihan analisis statistik bivariabelbivariabelbivariabelbivariabel u/ riset eksplanatifu/ riset eksplanatifu/ riset eksplanatifu/ riset eksplanatif
• Uji Mann-Whitney • Uji jumlah peringkat
dari Wilcoxon
• Uji Median • Uji
Kolmogorov-Smirnov 2 sampel
• Uji Kruskal-Wallis • Korelasi dari Spearman
(ρs) • Kendall’s Tau (τ) • Kappa • Korelasi dari Spearman (ρs) • Kendall’s Tau (τ) • Kappa Ordinal
• Uji t 2 sampel bebas • Anava 1 arah • Korelasi dari Spearman
(ρs)
• Kendall’s Tau (τ)
• Kappa • Korelasi hasil kali
momen dari Pearson (ρ)
Rasio-Interval
• Uji Khi-kuadrat (χ2)
2 atau k sampel
• Uji eksak dari Fisher • Koefisien kontingensi • Cramer’s V, Phi (φ)
• Kappa • Uji Mann-Whitney
• Uji jumlah peringkat
dari Wilcoxon
• Uji Median • Uji
Kolmogorov-Smirnov 2 sampel
• Uji Kruskal-Wallis • Uji t 2 sampel bebas
• Anava 1 arah
Nominal
atau Kategorik
Variabel tergantung (1 variabel)
Nominal atau Kategorik Ordinal Rasio-Interval Variabel bebas (1 variabel)
Cara pemilihan uji statistik (s/d multivariat)
Model loglinier Model loglinier Model loglinier Model loglinier Koefisien konkordans W Fungsi diskriminan Fungsi diskriminan > 1 variabel Model loglinier Regresi logistik ganda Uji tanda Uji median Uji jumlah peringkat dari Wilcoxon Uji Mann-Whitney Uji Kruskal Wallis Model log-linier Koefisien konkordans W Regresi logistik ganda Korelasi Spearman Korelasi Kendall's tau Korelasi kappa Fungsi diskriminan Regresi logistik ganda Korelasi Spearman Korelasi Kendall's tau 1 variabel Ordinal Multivariat anava Anava pada komponen prinsipal Multivariat anava Anava pada komponen prinsipal Hotelling's T Analisis profil Multivariat anava Anava pada komponen prinsipal Multivariat anava Anava pada komponen prinsipal Korelasi kanonikal Analisis jalur Model struktural Korelasi kanonikal > 1 variabel
Anava multi faktor Regresi ganda Multiple-classification analysis Analisis survival Uji t 2 sampel bebas Anava 1 faktor Analisis survival Anova multi faktor
Regresi ganda Multiple-classification analysis Analisis survival Korelasi Spearman Korelasi Kendall's tau Korelasi ganda Regresi ganda Analisis survival Korelasi Regresi Analisis survival 1 variabel Ra sio / Interval Model loglinear Uji chi-square 1 sampel Uji binomial / McNemar Model loglinear Uji Kolmogorof-Smirnov 1 sampel Uji peringkat bertanda dari Wilcoxon Analisis faktor Analisis kluster Komponen prinsipal Matriks korelasi Uji t 1 sampel Uji normalitas (G) Uji t sampel berpasangan 0 variabel > 1 variabel 1 variabel > 1 variabel 1 variabel > 1 variabel 1 variabel Nominal (kategorikal) Ordinal Rasio / Interval Variabel Bebas Variabel Tergantung
Lanjutan
Cara pemilihan uji statistik (s/d multivariat)
Model loglinier Model loglinier Model loglinier Model loglinier Fungsi diskriminan Fungsi diskriminan > 1 variabel Regresi logistik ganda Model loglinier Uji chi-square
Uji pasti Fisher Koefisien Phi Korelasi kappa Regresi logistik ganda Model loglinier Uji tanda Uji median Uji jumlah peringkat dari Wilcoxon Uji Mann-Whitney Uji Kruskall Wallis Fungsi diskriminan Regresi logistik ganda Uji t 2 sampel bebas Anava 1 faktor 1 variabel Nominal (kate-gorikal) > 1 variabel 1 variabel > 1 variabel 1 variabel > 1 variabel 1 variabel Nominal (kategorikal) Ordinal Rasio / Interval Variabel Bebas Variabel Tergantung Keputusan KeputusanKeputusan
Keputusan menolakmenolakmenolakmenolak atauatauatauatau menerimamenerimamenerimamenerima hipotesishipotesishipotesishipotesis
• Tentukan tingkat kemaknaan (ααα = error tipe I), pada α penelitian kesehatan/kedokteran α=5%
• Bila p<0,05, atau
statistik hitung>statistik tabel (nilai kritis)
hipotesis nihil ditolak:
“Ada hubungan/pengaruh” atau “Ada perbedaan” • Bila p>=0,05, atau
statistik hitung<=statistik tabel
hipotesis nihil diterima:
“Tidak ada hubungan/pengaruh” atau “Tidak ada perbedaan”
Contoh analisis inferensial
Asosiasi antara mobilisasi dini daninvolusi uteri
Mobilisasi dini Involusi uteri Normal Tak normal Total Ya Tidak 50 (75,8%) 11 (21,2%) 16 (24,2%) 41 (78,8%) 66 (100%) 52 (100%) Total 61 (51,7%) 57 (48,3%) 118 (100%)
+ Disease - Analysis of Single Table
+---+---+ Odds ratio = 11.65 (4.50 <OR< 30.92) +| 50 | 16 | 66 Cornfield 95% confidence limits for OR
+---+---+ Relative risk = 3.58 (2.08 <RR< 6.16) -| 11 | 41 | 52 Taylor Series 95% confidence limits for RR
+---+---+ Ignore relative risk if case control study. E 61 57 118 x Chi-Squares P-values p --- ---o Unc---orrected : 34.73 0.0000000 s Mantel-Haenszel: 34.43 0.0000000 u Yates corrected: 32.57 0.0000000 r e Nominal Nominal
Hoditolak (ada asosiasi yg signifikan)
Penyebab tidak terbuktinya
hipotesis penelitian:
• Landasan teori sudah kadaluarsa
• Sampel tidak representatif & tidak reliabel
(padahal bertujuan untuk generalisasi)
• Instrumen penelitian tidak reliabel & tidak
valid
• Disain penelitian tidak tepat
• Metode analisis tidak tepat
Software
(u/ komputer)
Analisis data
• SPSS for Windows • Epi Info • Minitab • dllPembuatan diagram
• Excel • Harvard Graphic • dllHASIL PENELITIAN &
PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN
• Deskripsi lokasi/daerah penelitian yang relevan dgn substansi penelitian
• Deskripsi hasil analisis deskriptif & inferensial, disertai narasi yang merupakan interpretasi hasil analisis:
– Bisa berbentuk narasi saja, tabel & gambar (diagram, foto, dll)
– Isi print-out komputer atau perhitungan manual tidak serta merta dikutip semua (print-out & perhitungan manual dilampirkan)
– Narasi hanya berisi informasi penting & menonjol, tidak mengulang apa yg sdh dicantumkan di tabel/diagram
Contoh hasil penelitian:
Tabel 5.1. Komparasi perubahan pengetahuan antara kelompok intervensi simulasi dan kelompok intervensi ceramah pada kader kesehatan di kecamatan “Arum
Dalu”, kabupaten “Bunga Indah”, tahun 2000
Berbeda bermakna 0,002 11,44 13,53 33,33 20,39 15 15 Simulasi Ceramah Simpangan baku Rerata Keterangan p
Perubahan skor pengetahuan n
Intervensi
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata perubahan skor pengetahuan antara kelompok yang mendapatkan penyuluhan dengan metode simulasi dan metode ceramah (p=0,002 atau p<0,05). Metode simulasi memberikan perubahan skor pengetahuan (rerata=33,3) yang lebih tinggi daripada ceramah (rerata=20,39). Print-out bisa dilihat di Lampiran 1.
Contoh lain hasil penelitian:
Tabel 5.1. Komparasi perubahan pengetahuan antara kelompok intervensi simulasi dan kelompok intervensi ceramah pada kader kesehatan di kecamatan “Arum
Dalu”, kabupaten “Bunga Indah”, tahun 2000
Berbeda bermakna 3,234 11,44 13,53 33,33 20,39 15 15 Simulasi Ceramah Simpangan baku Rerata Keterangan t hitung
Perubahan skor pengetahuan n
Intervensi
Tabel 5.1 menunjukkan hasil uji t 2 sampel bebas bahwa terdapat perbedaan rata-rata perubahan skor pengetahuan antara kelompok yang mendapatkan penyuluhan dengan metode simulasi dan metode ceramah
(t hitung=3,234>t tabel=2,160). Metode simulasi memberikan perubahan skor pengetahuan (rerata=33,3) yang lebih tinggi daripada ceramah (rerata=20,39). Perhitungan bisa dilihat di Lampiran 1.
Contoh lain:
Tabel 5.3. Hubungan antara pencemaran tanah dengan eksistensi cacing pada responden anak balita di kecamatan “Udan Banjir” kabupaten “Sumber Banyu”, tahun
2000 84 (100,0) 70 (83,3) 14 (16,7) Jumlah 35 (100,0) 49 (100,0) 23 (65,7) 47 (95,9) 12 (34,3) 2 ( 4,1) Ya Tidak Negatif n (%) Positif n (%) Jumlah n (%) Eksistensi cacing Pencemaran tanah
Tabel 5.3 menunjukkan hasil uji khi-kuadrat bahwa terdapat perbedaan proporsi kejadian kecacingan antara kelompok yang tinggal di daerah tercemar (34,3 persen) dan yang tidak tinggal di daerah tercemar (4,1 persen), dengan χ2 hitung=11,32>χ2tabel=3,84. Perhitungan manual bisa dilihat di Lampiran 1.
Contoh
print-out
:
Correlations 1 -.031 . .774 89 89 -.031 1 .774 . 89 89 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Skor motivasi Skor kepatuhan memasang infus Skor motivasi Skor kepatuhan memasang infus p=0,774 (>0,05) tak ada korelasi yg signifikanNarasi
print out
sebelumnya
(tidak perlu dibuat tabel!):
Dengan menggunakan analisis korelasi dari Pearson, ditemukan bahwa tidak ada korelasi antara skor motivasi dengan skor kepatuhan memasang infus (p=0,774 atau p>0,05, dengan r=-0,031).
Symmetric Measures .490 .181 3.507 .001c .463 .158 3.259 .002c 41 Pearson's R Interval by Interval Spearman Correlation Ordinal by Ordinal N of Valid Cases Value Asymp.
Std. ErroraApprox. TbApprox. Sig.
Not assuming the null hypothesis. a.
Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. b.
Based on normal approximation. c.
Contoh
print-out
lain:
p=0,001 (<0,05) ada korelasi yg signifikan
Skor koordinasi * Skor kinerja
korelasi sedang dan positif kooordinasi>>, kinerja >>
Narasi
print out
sebelumnya
(tidak perlu dibuat tabel!):
Dengan menggunakan analisis korelasi dari Pearson, ditemukan bahwa ada korelasi antara skor
koordinasi dengan skor kinerja (p=0,001 atau p<0,05, dengan r=0,490). Kekuatan korelasi antara koordinasi dan kinerja adalah sedang, dan semakin baik koordinasi akan diikuti dengan semakin baiknya kinerja. Print-out bisa dilihat di Lampiran 2.
Pembahasan
• Berisi DISKUSI tentang hasil penelitian
(dukungan literatur dengan menyebutkan
sumber yaitu nama pengarang dan tahun,
& opini berupa hasil sintesis peneliti)
• Menjelaskan MENGAPA hasil penelitian
seperti itu:
– Bila sesuai dgn hipotesis penelitian, sebutkan dukungan teoritiknya
– Bila tdk sesuai dgn hipotesis penelitian, berikan penjelasan dlm bentuk opini & dukungan literatur kontroversi ttg
kemungkinan yang mendasari penolakan hipotesis penelitian tersebut
Pembahasan
• Dlm pembahasan tdk lagi ditulis hasil
penelitian yg berupa istilah-istilah statistik
(seperti nama uji statistik, nilai signifikansi,
dll)
• Urutan pembahasan mulai dari membahas
temuan deskriptif, dilanjutkan dgn temuan
generalisasi dari hasil estimasi atau uji
hipotesis
Daftar pustaka:
Sistem Vancouver (urut angka) atau sistem Harvard (urut abjad)
Contoh:
Dari Majalah:
Kishor, S. and Parasuraman, S. 1998.
Mother’s Employment and Infant and Child
Mortality in India. American Journal of
Public Health 74: 273-285.
Daftar pustaka
Dari Buku:
Beaglehole, R., Bonita, R., and Kjellstrom, T.
1993. Basic Epidemiology. Geneva: World
Health Organization, pp. 55-69
Dari Internet:
Smith, J. 1996. Time to Go Home. Journal of
Hiperactivity [Internet] 12
th, October, 6(4).
Available from: http://www.lmu.ac.uk
[Accessed June 6
th, 1997].
Referensi
Gehlbach SH. 1993. Interpreting the Medical Literature. 3th
Ed. McGraw-Hill Book Co. Singapore.
Hathaway, RS. 1995. Assumptions Underlying Quantitative and Qualitative Research: Implications for Institutional Research. Research in Higher Education 36(5): 535-562. Hulley SB and Cummings SR. 1988. Designing Clinical
Research: An Epidemiologic Approach. Williams & Wilkins.
Baltimore.
Kerlinger FN. 1986. Foundation of Behavioral Research. 3th
Ed. Holt, Rinehart & Winston, Inc.
Warwick DP and Lininger CA. 1975. The Sample Survey:
Theory and Practice. McGraw-Hill Book Co. New York.