AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 232
Hubungan Somatotype dengan Kelincahan Atlet Sepak Takraw
UPT SMA Negeri Olahraga Jawa Timur
Deavy Khoirul Qurun
Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya
Abstract
This study aimed to find the relation between somatotype and agility of takraw athletes of UPT SMA Negeri Olahraga of East Java. This study used descriptive quantitative statistics methods in order to obtain the numeral data, which consist of anthropometry and agility. To found out about the relation between the two variables, the data analysis used Chi-square statistics. The result showed that there was a significant correlation between somatotype and the agility of male takraw athletes of UPT SMA Negeri Olahraga of East Java, with the Asymp. Sig. (2-sided) value was 0.008. Thus it could be concluded that Ho was rejected and Ha was accepted, Somatotype Balanced Mesomorph athlete was the most agile compared to athletes from other categories. While on female takraw athletes, there was no significant relation which was found with the Asymp. Sig. (2 sided) value was 0.206. Therefore, it could be concluded that Ho was accepted and Ha was rejected. The fact that there was no relation between the two variables was because the female athletes agility were not affected by somatotype factor, but it was affected by other factors, like age, sex, weight, or exhaustion.
Keywords: Somatotype, Agility, Takraw.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara somatotype dengan kelincahan atlet sepak takraw UPT SMA Negeri Olahraga Jawa Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif statistik deskriptif, untuk mendapatkan data mengenai angka-angka, yaitu ukuran antropometri dan kelincahan. Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel, analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara somatotype dengan kelincahan atlet sepak takraw putra UPT SMA Negeri Olahraga Jawa Timur, dengan nilai Asymp. Sig. (2-sided) sebesar 0.008, maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Dimana kategori somatotype Balanced Mesomorph merupakan atlet yang paling lincah
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 233 dibandingkan atlet dengan kategori somatotype lain. Sedangkan pada atlet putri sepak takraw putra UPT SMA Negeri Olahraga Jawa Timur menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara somatotype dengan kelincahan, dengan nilai Asymp. Sig. (2-sided) sebesar 0.206, maka dapat disimpulkan Ho diterima dan Ha ditolak. Tidak adanya hubungan yang terjadi antara kedua variabel, dikarenakan kelincahan pada atlet putri tidak dipengaruhi oleh faktor somatotype, melainkan karena faktor lain, misalkan usia, jenis kelamin, berat badan, atau kelelahan.
Kata Kunci: Somatotype, Kelincahan, Sepak Takraw.
PENDAHULUAN
Kelincahan dibutuhkan oleh atlet cabang olahraga yang
membutuhkan kemampuan
mengubah arah gerak tubuh dengan cepat. Dalam olahraga sepak takraw, kelincahan digunakan untuk berlari dan berpindah secara cepat dalam mengejar dan menangkap bola agar tidak terjatuh ke daerah sendiri, melainkan dapat memasukkan bola ke daerah lawan. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelincahan menurut Moeloek & Tjokronegoro (1984 : 8-9), antara lain tipe tubuh, usia, jenis kelamin, berat badan, dan kelelahan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kelincahan adalah tipe tubuh.
Somatotype adalah studi mengenai tipologi tubuh manusia.
Terdapat 13 kategori somatotype menurut Carter & Heath (1990) dalam Duquet & Carter (2001: 65-66), yaitu: Central, Balanced
endomorph, Mesomorphic
endomorph, Mesomorph endomorph, Endomorphic mesomorph, Balanced
mesomorph, Ectomorphic
mesomorph, Mesomorph ectomorph, Mesomorphic ectomorph, Balanced ectomorph, Endomorphic ectomorph,
Endomorph ectomorph, dan
Ectomorphic endomorph.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
somatotype dengan kelincahan atlet
sepak takraw UPT SMA Negeri Olahraga Jawa Timur.
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 234 METODE
Tipe penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif statistik deskriptif, untuk mendapatkan data mengenai angka-angka, yaitu ukuran antropometri dan kelincahan. Titik antropometri yang diukur untuk menentukan somatotype adalah:
weight, height, triceps skinfold, subscapular skinfold, supraspinale skinfold, calf skinfold, biepicondylus humerus width, biepicondylus femur width, biceps girth, dan calf girth.
Pengukuran antropometri dilakukan dengan menggunakan alat-alat, seperti: timbangan badan, antropometer, skinfold caliper, slidding caliper, dan pitameter.
Pencatatan pengukuran antropometri dimasukkan ke dalam Heath-Carter
Somatotype Rating Form, dan kemudian dikategorikan ke dalam
Somatochart. Tes kelincahan menggunakan metode Shuttle Run
Test. Alat untuk mengukur kelincahan menggunakan stopwatch. Penilaian skor dan kategori kelincahan menggunakan standard Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat (1999).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik
Purposive Sampling, yaitu teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Alasan pengambilan sampel purposive,
karena sampel yang dipilih hanya atlet pada cabang olahraga sepak takraw di UPT SMA Negeri Olahraga Jawa Timur. Pengambilan ukuran antropometri dan tes kelincahan dilakukan pada seluruh atlet sepak takraw yang berjumlah 29 atlet. 29 atlet yang menjadi sampel penelitian terdiri atas 21 sampel laki-laki, dan 8 sampel perempuan. Sampel penelitian merupakan siswa aktif dari kelas X, XI, dan XII, serta dengan rentangan usia sekolah 15-18 tahun. Data yang berasal dari kategori somatotype dan kategori
shuttle run test, selanjutnya akan
dikelompokkan sesuai jenis kelamin, yang kemudian dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS.18 dan uji statistik Chi-Square, untuk diketahui hubungan antara
somatotype dengan kelincahan atlet
sepak takraw putra dan hubungan antara somatotype dengan kelincahan atlet sepak takraw putri.
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 235 HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebelum melakukan analisis data, hal yang perlu dilakukan adalah melakukan uji prasyarat analisis data dengan menggunakan uji normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov.
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui persebaran datanya
normal atau tidak. Hasil Uji normalitas data dari kedua jenis kelamin menunjukkan, bahwa data berdistribusi normal.
Tabel 1.1. . Hasil Tabel Silang Kategori Somatotype dengan Kategori Shuttle Run
Test Atlet Sepak Takraw Putra
Kategori Shuttle Run Test
Total Sedang Baik Baik
Sekali Kategori Somatotype Balanced endomorph 2 1 - 3 Mesomorphic endomorph - 1 - 1 Mesomorph endomorph - 4 - 4 Balanced mesomorph - 1 5 6 Balanced ectomorph 2 2 - 4 Endomorph ectomorph 2 1 - 3 Total 6 10 5 21
Berdasarkan Tabel 1.1., terlihat tabel silang yang memuat hubungan antara kategori somatotype dengan kategori shuttle run test atlet sepak takraw putra. Kategori somatotype
Balanced Endomorph memiliki kategori shuttle run test Sedang sebanyak 2 atlet dan kategori shuttle
run test Baik sebanyak 1 atlet, jadi
total keseluruhan ada 3 atlet. Kategori somatotype Mesomorphic
endomorph memiliki kategori shuttle run test Baik sebanyak 1 atlet.
Kategori somatotype Mesomorph
endomorph memiliki kategori shuttle run test Baik sebanyak 4 atlet.
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 236 Kategori somatotype Balanced
Mesomorph memiliki kategori
shuttle run test Baik sebanyak 1 atlet
dan kategori shuttle run test Baik Sekali sebanyak 5 atlet, jadi total keseluruhan ada 6 atlet. Kategori
somatotype Balanced ectomorph
memiliki kategori shuttle run test Sedang sebanyak 2 atlet dan kategori
shuttle run test Baik sebanyak 2 atlet,
jadi total keseluruhan ada 4 atlet. Kategori somatotype Endomorph
ectomorph memiliki kategori shuttle run test Sedang sebanyak 2 atlet dan
kategori shuttle run test Baik sebanyak 1 atlet, jadi total keseluruhan ada 3 atlet.
Tabel 1.2. Hasil Hubungan Kategori Somatotype dengan Kategori Shuttle Run
Test Atlet Sepak Takraw Putra
Case Processing Summary Chi-Square Tests
Valid Pearson Chi-Square
N Percent Asymp. Sig. (2-sided)
Kategori Somatotype * Kategori Shuttle Run Test 21 100.00% 0.008 N = Jumlah Berdasarkan Tabel 1.2., terdapat 21 data sampel penelitian yang merupakan atlet sepak takraw putra, dan semuanya diproses tanpa ada data yang hilang, sehingga tingkat kevalidannya 100%. Terlihat nilai Asymp. Sig. (2-sided) sebesar 0.008. Karena nilai Asymp. Sig.
(2-sided) < 0.05, maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya “Terdapat
hubungan yang signifikan antara
somatotype dengan kelincahan atlet
sepak takraw putra UPT SMA Negeri Olahraga Jawa Timur”.
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 237 Tabel 1.3. Hasil Tabel Silang antara Kategori Somatotype dengan Kategori Shuttle
Run Test Atlet Sepak Takraw Putri
Kategori Shuttle Run Test
Total Sedang Baik Kategori Somatotype Balanced endomorph 2 3 5 Mesomorphic endomorph - 3 3 Total 2 6 8
Berdasarkan Tabel 1.3., terlihat tabel silang yang memuat hubungan antara kategori somatotype dengan kategori shuttle run test atlet sepak takraw putri. Kategori somatotype
Balanced Endomorph memiliki kategori shuttle run test Sedang
sebanyak 2 atlet dan kategori shuttle
run test Baik sebanyak 3 atlet, jadi
total keseluruhan ada 5 atlet. Kategori somatotype Mesomorphic
endomorph memiliki kategori shuttle run test Baik sebanyak 3 atlet.
Tabel 1.4. Hasil Hubungan Kategori Somatotype dengan Kategori Shuttle Run
Test Atlet Sepak Takraw Putri
Case Processing Summary Chi-Square Tests
Valid Pearson Chi-Square
N Percent Asymp. Sig. (2-sided)
Kategori Somatotype * Kategori Shuttle Run Test 8 100.00% 0.206 N = Jumlah Berdasarkan Tabel 1.4., terdapat 8 data sampel penelitian yang merupakan atlet sepak takraw putri, dan semuanya diproses tanpa ada data yang hilang, sehingga
tingkat kevalidannya 100%. Terlihat nilai Asymp. Sig. (2-sided) sebesar 0.206. Karena nilai Asymp. Sig.
(2-sided) > 0.05, maka dapat
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 238 ditolak, yang artinya “Tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara
somatotype dengan kelincahan atlet
sepak takraw putri UPT SMA Negeri Olahraga Jawa Timur”.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diambil simpulan, bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara somatotype dengan kelincahan atlet sepak takraw putra UPT SMA Negeri Olahraga Jawa Timur, di mana kategori
somatotype Balanced Mesomorph
merupakan atlet yang paling lincah dibandingkan atlet dengan kategori
somatotype lain. Tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara
somatotype dengan kelincahan atlet
sepak takraw putri UPT SMA Negeri Olahraga Jawa Timur. Tidak adanya hubungan yang terjadi antara kedua variabel pada atlet putri, dikarenakan kelincahan pada atlet putri tidak dipengaruhi oleh faktor somatotype, melainkan karena faktor lain, misalkan usia, jenis kelamin, berat badan, atau kelelahan.
DAFTAR PUSTAKA
Carter, J. E. L. (2002) The
Heath-Carter Anthropometric
Somatotype: Instruction Manual, San Diego, CA. U.S.A., Department of Exercise and Nutritional Sciences, San Diego State University.
Darwis, R. & Basa, Dt. P. (1992) Olahraga Pilihan Sepak Takraw, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Duquet, W. & Carter, J. E. L. (2001)
Somatotyping in
Kinanthropometry and Exercise Physiology Laboratory Manual: Test, Procedure an Data, New York, Routledge, vol. 1, pp. 54-72, 3rd edn.
Lutan, et al. (1999) Sistem Monitoring Evaluasi dan
Pelaporan (SMEP):
Pelaksanaan dan Hasil Program Pelatihan Olahraga,
Jakarta, Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat. Moeloek, D. & Tjokronegoro, A.
(1984) Kesehatan dan Olahraga, Jakarta, Balai Penerbitan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia.
Sugiyono (2002) Statistika untuk
Penelitian, Bandung, CV Alfabeta.
Toth, T. et al. 2014. „Somatotypes in Sport‟, Acta Mechanica et
Automatica, vol. 8, no. 1, pp.
27-32.
Widiastuti. 2015, Tes dan Pengukuran Olahraga, Jakarta,