• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN FISKAL REGIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN FISKAL REGIONAL"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KANWIL DJPb PROVINSI SULAWESI TENGAH

KAJIAN

FISKAL

REGIONAL

Triwulan II

2019

Provinsi Sulawesi Tengah

Penyusun:

Penanggung Jawab: Endah Martiningrum I Ketua Tim: Eko Kusdaryanto I Editor: Dodik Hari Mulyono I Desain Grafis: : Dodik Hari Mulyono I Anggota: Dodik Hari Mulyono I Sulamto Singgih Partono I Watono Rahman S Halim I Maria Lolongan I Adtya Dimas I

(2)
(3)
(4)
(5)

Executive Summary iii

EXECUTIVE SUMMARY

Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah triwulan II-2019 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku sebesar Rp41,74 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan sebesar Rp27,81 triliun. Pertumbuhan ekonomi semester I-2019 terhadap semester I-2018 (c-to-c) tumbuh 6,80 persen lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,06 persen. Struktur perekonomian menurut lapangan usaha semester I-2019 masih didominasi oleh empat lapangan usaha utama yaitu: Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (26,81 persen); Pertambangan dan Penggalian (14,48 persen); Konstruksi (12,52 persen); serta Industri Pengolahan (12,36 persen).

Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Juni 2019 sebesar 2,13 persen hal ini mengindikasikan bahwa inflasi masih cukup terkendali karena dibawah target tingkat inflasi 2019 sebesar 4-5 persen. Tingginya pertumbuhan ekonomi dan terkendalinya inflasi sampai sementer I-2019 berdampak pada menurunnya tingkat kemiskinan baik dari jumlah dan persentase penduduk miskin serta nilai Gini Ratio yang cenderung terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Sejalan dengan adanya upaya untuk mensejahterakan masyarakat, dalam rangka meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, pemerintah memberikan kredit kepada pelaku usaha di Provinsi Sulawesi Tengah melalui kredit KUR yang telah teralisasi sampai dengan triwulan II-2019 sebesar Rp806,06 Miliar yang disalurkan kepada 24.328 debitur. Selain KUR, pemerintah juga telah meluncurkan program pembiayaan Ultra Mikro (UMi) untuk menyisir pengusaha Ultra Mikro yang tidak tersentuh oleh perbankan dengan realisasi sampai dengan triwulan II-2019 sebesar Rp7,74 miliar yang tersalurkan kepada 2.031 debitur.

Realisasi Pendapatan Negara (APBN) sampai dengan triwulan II-2019 sebesar Rp2,10 triliun, tumbuh 31,46 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2018 (c-to-c) sebesar Rp1,60 triliun. Dari sisi belanja sampai dengan akhir triwulan II-2019, realisasi belanja sebesar Rp11,32 triliun atau telah mencapai 46,22 persen dari pagu sebesar Rp24,49 triliun, naik sebesar 12,72 persen dibandingkan dengan belanja pada periode yang sama pada tahun 2018 (c-to-c). Sedangkan secara keseluruhan, realisasi

(6)

iv Executive Summary

pendapatan di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah lebih kecil dari realisasi belanjanya sehingga terjadi defisit sebesar minus Rp9,22 triliun.

Target pendapatan Pemda di Sulawesi Tengah tahun 2019 sebesar Rp21,29 triliun naik Rp2,23 triliun atau tumbuh 11,10 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 (y-on-y). Realisasi pendapatan sampai dengan triwulan II-2019 sebesar Rp9,39 triliun atau 44,13 persen mengalami kenaikan sebesar Rp127,90 miliar namun dari sisi pertumbuhan mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 4,23 persen dibanding realisasi pendapatan dengan periode yang sama tahun 2018 (c-to-c). Pagu belanja dan transfer tahun 2019 sebesar Rp20,86 triliun mengalami kenaikan Rp1,24 triliun (y-on-y) dengan realisasi sebesar Rp6,39 triliun atau 30,63 persen.

Pada triwulan II-2019, berdasarkan realisasi PAD terhadap terhadap total pendapatan Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah, rata-rata tingkat kemandirian hanya sebesar 8,84 persen mengalami kenaikan 0,62 persen poin (q-to-q) jika dibandingkan triwulan I-2019 sebesar 8,22 persen. Tingkat kemandirian Pemerintah Daerah terhadap dana perimbangan masih sangat tinggi hal ini terlihat sampai dengan triwulan II-2019 rata-rata tingkat kemandirian pendapatan terhadap dana perimbangan sebesar 80,34 persen namun memiliki tingkat ketergantungan yang lebih baik jika dibandingkan pada triwulan I-2019 (q-to-q) yang mencapai 81,07 persen.

Pendapatan Pemerintahan Umum (General Government Revenue) atau Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah sampai triwulan II-2019 sebesar Rp3,04 triliun tumbuh sebesar Rp552,19 miliar atau 22,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018 (c-to-c) sebesar Rp2,49 triliun. Dari hal tersebut secara umum kenaikan pendapatan konsolidasian berpengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah. Dari sisi belanja, realisasi belanja konsolidasian di Provinsi Sultawesi Tengah triwulan II-2019 secara agregat sebesar Rp9,23 triliun naik sebesar Rp19,08 miliar atau tumbuh 0,21 persen dibanding periode yang sama tahun 2018 (c-to-c) sebesar Rp9,21 triliun.

Dari Laporan Operasional sebagai salah satu komponen Laporan Statistik Keuangan Pemerintah Tk. Wilayah Prov. Sulteng Triwulan II-2019, kontribusi belanja pemerintah mencapai 23,49 persen dan Investasi Pemerintah yang diproxikan dari PMTB mempunyai kontribusi sebesar 5,49 persen dari nilai PDRB sebesar Rp41,74 triliun. Hal ini dapat disimpulkan bahwa selama semester I-2019 kontribusi belanja pemerintah cukup signifikan dalam menggerakkan perekonomian di Provinsi Sulawesi Tengah

(7)

Daftar Isi v

Daftar Isi

Kata Pengantar ... Executive Summary ... Daftar Isi ... Daftar Tabel ... Daftar Grafik ... i iii v vi vii

I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL ...

A. Produk Domestik Regional Bruto ... B. Inflasi ... C. Indikator Kesejahteraan ... 1 1 2 3

II. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN ...

A. Pendapatan Negara ... B. Belanja Negara ... C. Prognosis Realisasi APBN Sampai Dengan Akhir Tahun 2019

5 5 8 10

III. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD ...

A. Pendapatan Daerah ... B. Belanja Daerah ... C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Akhir Tahun 2019

11 12 16 17

IV. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD) ...

A. Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian ... B. Pendapatan Konsolidasian ... C. Belanja Konsolidasian ... D. Analisis Kontribusi Pemerintah Dalam PDRB ...

18 18 18 21 23

V. BERITA/ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH ...

A.

Smelter Mangan Kapasitas 84 Ribu Ton Segera Groundbreaking di

KEK Palu ...

...

B.

Realisasi Belanja Modal dan DAK Fisik untuk Percepatan Pemulihan Pasca Bencana

...

24 24 25

(8)

vi Daftar Tabel

Daftar Tabel

Tabel 2.1 Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Akhir Triwulan II Tahun 2018 dan Tahun 2019 (dalam Miliar Rp)

...

5 Tabel 2.2 Profil Badan Layanan Umum Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan II Tahun

2019 (dalam Juta Rp) ... 9 Tabel 2.3 Profil Penerusan Pinjaman Provinsi Sulawesi Tengah Per 30 Juni 2019 ... 9 Tabel 2.4 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan IV

Tahun 2019 (dalam Juta Rp) ... 10 Tabel 3.1 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Akhir Triwulan II Tahun

2018 dan Tahun 2019 (dalam Miliar Rp) ... 11 Tabel 3.2 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan IV

Tahun 2019 (dalam Miliar Rp) ... 17 Tabel 4.1 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulawesi

Tengah s.d.Triwulan II Tahun 2019 (dalam Juta Rupiah) ...

18 Tabel 4.2 Realisasi Pendapatan Konsolidaian Pempus dan Pemda di Wilayah Provinsi

Sulawesi Tengah Triwulan II Tahun 2018 dan 2019 ... 20 Tabel 4.3 Target dan Realisasi Indikator Ekonomi Regional Tahun 2019 ... 22

(9)

Daftar Grafik vii

Daftar Grafik

Grafik 1.1 Pertumbuhan PDRB Provinsi Sulawesi Tengah dan PDB Indonesia per Triwulan Tahun 2018 dan 2019 (q-to-q) ... 1 Grafik 1.2 Tingkat Inflasi Provinsi Sulawesi Tengah dan Nasional Tahun 2018 dan 2019 ... 2 Grafik 1.3 Grafik 1.3. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Tahun 2015 – 2019 ... 3 Grafik 1.4 Perkembangan Gini Ratio di Sulawesi Tengah Periode Maret 2015 – Maret 2019 .. 4 Grafik 2.1 Realisasi Penerimaan PPh Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d

Triwulan II Tahun 2019 (dalam Juta Rp) ... 6 Grafik 2.2 Realisasi Penerimaan PPN Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d

Triwulan II Tahun 2019 (dalam Juta Rp) ... 6 Grafik 2.3 Penerimaan Bea Masuk Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d

Triwulan II Tahun 2019 (dalam Juta Rp) ... 7 Grafik 2.4 Realisasi PNBP Lainnya Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d.

Triwulan II Tahun 2019 (dalam Juta Rp) ... 7 Grafik 2.5 Realisasi PNBP BLU Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Tengah

s.d. Triwulan I Tahun 2019 (dalam Juta Rp) ... 8 Grafik 2.6 Tren Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja

Bantuan Sosial Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. TW II Tahun 2019 ... 8 Grafik 2.7 Tren Realisasi Dana Transfer dan Dana Desa Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah

s.d. TW II Tahun 2019 ... 9 Grafik 2.8 Realisasi dan Jumlah Debitur KUR di Sulawesi Tengah Triwulan II Tahun 2018 ... 10 Grafik 3.1. Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi

Tengah Triwulan II Tahun 2019 (dalam Juta Rp) ... 12 Grafik 3.2. Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi

Tengah Triwulan II Tahun 2019 (dalam Juta Rp) ... 13 Grafik 3.3 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi

Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2019 (dalam Juta Rp) ... 13 Grafik 3.4. Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Berdasarkan Rasio PAD Terhadap Total

Pendapatan Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan II Tahun 2019 ... 14 Grafik 3.5 Realisasi Pendapatan Transfer Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan II Tahun 2019 .. 14 Grafik 3.6 Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Berdasarkan Rasio Dana Transfer

Terhadap Pendapatan Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan II Tahun 2019 15 Grafik 3.7 Pagu dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Lingkup Provinsi

Sulawesi Tengah Triwulan II Tahun 2019 ... 15 Grafik 3.8 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal Lingkup

Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan II Tahun 2019 ... 16 Grafik 3.10 Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan (Lima Urusan Tertinggi) Lingkup

(10)

viii Daftar Grafik Grafik 4.1 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Sulawesi Tengah

s.d. Triwulan I Tahun 2019 dan Tahun 2018 ... 19 Grafik 4.2. Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan

Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan II Tahun 2019 ... 19 Grafik 4.3 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap

Penerimaan Perpajakan Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan II

Tahun 2019 ... 20 Grafik 4.4 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian pada Provinsi Sulawesi Tengah

Triwulan II Tahun 2019 (dalam Miliar Rp) ... 21 Grafik 4.5 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan II Tahun

(11)

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019 1

I

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS

EKONOMI REGIONAL

A. Produk Domestik Regional Bruto

Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah triwulan II-2019 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku sebesar Rp41,74 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan sebesar Rp27,81 triliun.

Grafik 1.1.Pertumbuhan PDRB Provinsi Sulawesi Tengah dan PDB Indonesia per Triwulan Tahun 2018 dan 2019 (q-to-q)

Sumber: BPS Sulteng, BPS Indonesia Tahun 2019 (diolah)

Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah triwulan II-2019 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 5,64 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial sebesar 28,60 persen. Sedangkan, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 110,31 persen.

Ekonomi Sulawesi Tengah semester I-2019 terhadap semester I-2018 (c-to-c) tumbuh 6,80 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 14,12 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Impor sebesar 33,05 persen.

Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah triwulan II-2019 tumbuh 6,62 persen lebih tinggi dibanding pertumbuhan triwulan II-2018 (y-on-y) yang sebesar 6,20 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial sebesar 19,11 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Impor sebesar 53,57 persen.

Struktur perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah menurut lapangan usaha semester I-2019 masih didominasi oleh empat lapangan usaha utama yaitu:

-2,30 5,59 0,62 0,55 -0,99 5,64 -0,42 4,21 3,09 -1,69 -0,52 4,20 -4,00 -2,00 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 2018 2019

(12)

2 Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (26,81 persen); Pertambangan dan Penggalian (14,48 persen); Konstruksi (12,52 persen); serta Industri Pengolahan (12,36 persen).

B. Inflasi

Pengendalian inflasi Provinsi Sulawesi Tengah dilakukan melalui kelembagaan yang dibentuk oleh Gubernur Sulawesi Tengah yaitu Tim Pengendali Inflasi Provinsi Sulawesi tengah yang terdiri dari Pemda, akademisi dan perbankan. Proyeksi inflasi Provinsi Sulawesi Tengah diharapkan dapat ditekan sebesar 4 - 5 persen pada tahun 2019 namun masih berada di atas angka nota keuangan tahun 2019 yang ditetapkan Pemerintah Pusat sebesar 3,5 +/- 1 persen.

Grafik 1.2. Tingkat Inflasi Provinsi Sulawesi Tengah dan Nasional Tahun 2018 dan 2019

Sumber: BPS Sulawesi Tengah, BPS Indonesia Tahun 2019 (diolah)

Inflasi provinsi Sulawesi Tengah pada bulan Juni 2019 sebesar 0,96 persen sedangkan laju inflasi tahun kalender sampai bulan Juni 2019 sebesar 2,13 persen dan secara y-on-y tercatat sebesar 5,32 persen.

Beberapa komoditas utama yang memiliki andil terhadap inflasi antara lain ikan selar (0,27%), tarif angkutan udara (0,18%), ikan cakalang (0,15%), ikan kembung (0,10%), ikan ekor kuning (0,09%), cabai rawit (0,08%), ikan layang (0,08% persen), ikan mujair (0,04%), kue basah (0,04%) dan kue kering berminyak (0,04%).

Untuk beberapa komoditas yang memiliki andil negatif terhadap inflasi antara lain kangkung (0,06%), ikan teri (0,06%), bawang putih (0,05%), bawang merah (0,04%), tomat sayur (0,04%), telur ayam ras (0,03%), udang basah (0,02%), minyak goreng (0,02%), bayam (0,01%), dan shampo (0,01%).

C. Indikator Kesejahteraan 1. Tingkat Kemiskinan

Jumlah penduduk miskin di Sulawesi Tengah pada Maret 2019 mencapai 410,36 ribu orang. Terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 3,13 ribu orang dibandingkan September 2018. Sementara dibandingkan Maret 2018 jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 9,85 ribu orang. Secara umum, pada

1,89 1,10 0,96 0,59 0,62 0,55 -2,00 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni

(13)

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019 3

periode Maret 2018 - Maret 2019 tingkat kemiskinan di Sulawesi Tengah menunjukkan fluktuatif namun cenderung mengalami penurunan baik dari sisi jumlah maupun persentasenya. Kondisi fluktuatif tersebut terutama dipicu harga barang kebutuhan pokok seperti beras, ikan, telur, gula, dan mie instan, serta juga dipicu tingginya konsumsi rokok di kalangan penduduk miskin. Perkembangan tingkat kemiskinan tahun 2015 sampai dengan 2019 disajikan pada Grafik 1.3.

Grafik 1.3. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Tahun 2015 - 2019

Sumber: BPS Prov. Sulteng Tahun 2019 (data diolah)

Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode September 2018 – Maret 2019, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebesar 0,9 ribu orang, sedangkan daerah perdesaan turun sebesar 4,03 ribu orang. Persentase kemiskinan di perkotaan turun dari 9,50 persen menjadi 9,32 persen, sedangkan di perdesaan turun dari 15,41 persen menjadi 15,26 persen

Beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode September 2018 - Maret 2019 antara lain adalah:

1. Rata-rata pengeluaran per kapita per bulan untuk penduduk yang berada di 40 persen lapisan terbawah tumbuh.

2. Rata-rata pengeluaran per kapita pada triwulan 1 dan triwulan 2 mengalami peningkatan.

3. Turunnya harga beberapa komoditi yang memiliki pengaruh besar terhadap Garis Kemiskinan pada Maret 2019 dibanding September 2018

2. Ketimpangan (Gini Ratio)

Nilai Gini Ratio Sulawesi Tengah selama periode Maret 2015 – Maret 2019 terus mengalami fluktuasi dan sejak Maret 2016 hingga Maret 2019 nilainya cenderung menurun. Kondisi ini menunjukkan bahwa selama periode Maret 2016 - Maret 2019 terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran di Sulawesi Tengah. Berdasarkan daerah tempat tinggal, Gini Ratio di daerah perkotaan pada Maret

421,63 406,34 420,52 413,15 417,87 423,27 420,21 413,49 410,36 14,66 14,07 14,45 14,09 14,14 14,22 14,01 13,69 13,48 10 12 14 16 18 20 300 325 350 375 400 425 450

Mar '15 Sep '15 Mar '16 Sep '16 Mar '17 Sep '17 Mar '18 Sep '18 Mar '19

Jumlah Penduduk Miskin % penduduk Miskin Linear (% penduduk Miskin)

P e rse n ta se Ju m la h P e n d u d u k M isk in (J u ta J iwa )

(14)

4 Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019

2019 adalah sebesar 0,335 mengalami penurunan sebesar 0,035 poin dibanding Maret 2018 yang sebesar 0,370, tetapi naik sebesar 0,004 poin dari September 2018 yang sebesar 0,331. Untuk daerah perdesaan, pada Maret 2019 Gini Ratio adalah sebesar 0,287 turun 0,020 poin dibanding Maret 2018 yang sebesar 0,307 namun naik 0,007 poin dibanding September 2018 yang sebesar 0,280.

Grafik 1.4. Perkembangan Gini Ratio di Sulawesi Tengah Periode Maret 2015 – Maret 2019

Sumber: BPS Prov. Sulteng Tahun 2019 (data diolah)

Selain Gini Ratio ukuran ketimpangan lain yang sering digunakan adalah persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah atau yang dikenal dengan ukuran Bank Dunia. Berdasarkan ukuran ini tingkat ketimpangan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu tingkat ketimpangan tinggi jika persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah angkanya dibawah 12 persen, ketimpangan sedang jika angkanya berkisar antara 12-17 persen, serta ketimpangan rendah jika angkanya berada diatas 17 persen. Pada Maret 2019, persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 20,28 persen yang berarti ada pada kategori ketimpangan rendah. Persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah pada bulan Maret 2019 ini naik jika dibandingkan dengan kondisi Maret 2018 yang sebesar 19,54 persen dan naik pula jika dibandingkan dengan kondisi September 2018 yang sebesar 20,95 persen.

Beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap tingkat ketimpangan pengeluaran selama periode Maret 2018 – Maret 2019 diantaranya adalah: a. Terjadinya penurunan pertumbuhan pengeluaran per kapita kelompok 40

persen terbawah, baik di level provinsi maupun pada level perkotaan dan perdesaan.

b. Meningkatnya pertumbuhan pengeluaran per kapita per bulan pada kelompok penduduk 40 persen menengah dan penduduk 20 persen atas.

0,425 0,415 0,387 0,372 0,379 0,367 0,370 0,331 0,335 0,329 0,303 0,320 0,308 0,309 0,313 0,307 0,280 0,287 0,374 0,370 0,362 0,347 0,355 0,345 0,346 0,317 0,327 0,25 0,30 0,35 0,40 0,45

Maret '15 Sept '15 Maret '16 Sept '16 Maret '17 Sept '17 Maret '18 Sept '18 Maret '19

(15)

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019 5

II

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS

PELAKSANAAN APBN

Sampai dengan triwulan II-2019, realisasi Pendapatan Negara sebesar Rp2,10 triliun, tumbuh 31,46 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2018 (c-to-c) sebesar Rp1,60 triliun. Dari sisi belanja sampai dengan akhir triwulan II-2019, realisasi belanja sebesar Rp11,32 triliun atau telah mencapai 46,22 persen dari pagu sebesar Rp24,49 triliun, naik sebesar 12,72 persen dibandingkan dengan belanja pada periode yang sama pada tahun 2018 (c-to-c). Sedangkan secara keseluruhan, realisasi pendapatan di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah lebih kecil dari realisasi belanjanya sehingga terjadi defisit sebesar minus Rp9,22 triliun.

Tabel 2.1. Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Akhir Triwulan II Tahun 2018 dan Tahun 2019 (dalam Miliar Rp)

Uraian Tahun 2018 Tahun 2019

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A. PENDAPATAN NEGARA 3.912 1.600 4.532 2.103

PENERIMAAN DALAM NEGERI 3.912 1.600 4.532 2.103

1. Penerimaan Pajak 3.580 1.400 4.127 1.837

2. PNBP 332 199 405 265

B. BELANJA NEGARA 23.951 10.041 24.488 11.318

I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 7.968 2.669 7.312 2.918

1. Belanja Pegawai 2.294 1.028 2.157 1.118

2. Belanja Barang 3.410 1.037 2.913 1.272

3. Belanja Modal 2.251 601 2.231 525

4. Belanja Bantuan Sosial 14 3 11 2

II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 15.983 7.373 17.175 8.400

1. Transfer ke Daerah 14.619 6.554 15.608 7.463

a. Dana Perimbangan 14.482 6.486 15.409 7.322

1) Dana Alokasi Umum 9.540 5.565 9.936 5.791

2) Dana Bagi Hasil 1.194 464 967 374

3) Dana Alokasi Khusus 3.748 457 4.506 1.157

b. Dana Otonomi Khusus 137 68 199 141

c. Dana Keistimewaan Yogyakarta 0 0 0 0

2. Dana Desa 1.364 818 1.568 937

C. SURPLUS DEFISIT -20.038 -8.442 -19.955 -9.216

Sumber : GFS Preleminary Sem I-2019 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, DJPK (diolah)

A. Pendapatan Negara

Pendapatan negara di Provinsi Sulawesi Tengah terdiri dari penerimaan perpajakan dan PNBP dengan realisasi sampai dengan triwulan II-2019 sebesar Rp1,84 triliun dan Rp265 miliar.

(16)

6 Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019 1. Penerimaan Perpajakan

Penerimaan perpajakan sampai triwulan II-2019 sebesar Rp1,84 triliun mengalami pertumbuhan sebesar 31,18 persen (c-to-c) dibandingkan periode yang sama tahun 2018 dengan realisasi sebesar Rp1,40 triliun.

a) Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh per Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

Grafik 2.1. Realisasi Penerimaan PPh Kabupaten/Kota

Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan II Tahun 2019 (dalam Juta Rp)

Sumber: GFS Preleminary Sem I-2019 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (diolah)

Realisasi penerimaan PPh sampai triwulan II-2019 sebesar Rp708,61 miliar atau 38,57 persen dari jumlah penerimaan perpajakan sebesar Rp1,84 triliun. Realisasi penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) tumbuh sebesar 7,24 persen jika dibandingkan penerimaan pada periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp660,75 miliar (c-to-c).

b) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Penerimaan PPN per Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

Grafik 2.2. Realisasi Penerimaan PPN Kabupaten/Kota

Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan II Tahun 2019 (dalam Juta Rp)

Sumber: GFS Preleminary Sem I-2019 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (diolah)

Realisasi penerimaan PPN sampai triwulan II-2019 sebesar Rp633,57 miliar atau 34,49 persen dari jumlah penerimaan perpajakan sebesar Rp1,84 triliun. Realisasi penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bertambah sebesar 4,48 persen jika dibandingkan penerimaan pada periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp606,37 miliar (c-to-c).

33.511 29.955 31.660 60.239 65.860 38.030 55.141 63.799 41.636 73.487 65.967 30.028 3.493 3.474 4.647 6.098 8.663 3.882 10.993 10.452 12.196 24.809 19.947 10.646 20.000 40.000 60.000 80.000

Januari Pebruari Maret April Mei Juni

Palu, Sigi, Donggala, Parimo Poso, Maorowali, Morut, Touna Tolitoli, Buol Banggai, Bankep, Banglut (100.000) (50.000) 50.000 100.000 150.000 200.000

Januari Pebruari Maret April Mei Juni

Palu, Sigi, Donggala, Parimo Poso, Morowali, Morut, Touna Tolitoli, Buol Banggai, Bankep, Banglut

(17)

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019 7

c) Penerimaan Bea Masuk

Penerimaan Bea Masuk per Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

Grafik 2.3. Penerimaan Bea Masuk Kabupaten/Kota

Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan II Tahun 2019 (dalam Juta Rp)

Sumber: GFS Preleminary Sem I-2019 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (diolah)

Penerimaan Bea Masuk sampai triwulan II-2019 sebesar Rp109,14 miliar dengan penerimaan terbesar dibukukan oleh KPBC Poso mencapai 98,00 persen dari seluruh penerimaan bea masuk sampai dengan triwulan II-2019. 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sampai triwulan II-2019 sebesar Rp265 miliar atau telah mencapai 65,55 persen dari target penerimaan tahun 2019 sebesar Rp405 miliar. Mengalami kenaikan sebesar 33,40 persen dibandingkan penerimaan pada periode yang sama tahun 2018 (c-to-c) sebesar Rp199 miliar.

a) Penerimaan PNBP Lainnya

Penerimaan PNBP pada Provinsi Sulawesi Tengah per Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

Grafik 2.4. Realisasi PNBP Lainnya Kabupaten/Kota

Lingkup ProvinsiSulawesi Tengah s.d. TW II Tahun 2019 (dalam Juta Rp)

Sumber: GFS Preleminary Sem I-2019 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (diolah)

Penerimaan PNBP Lainnya sampai dengan triwulan II-2019 sebesar Rp125,48 miliar atau telah mencapai 119,92 persen, melampaui dari target penerimaan PNBP Lainnya tahun 2019 sebesar Rp104,63.

31.506 25.006 8.524 9.227 26.928 5.775 1.139 397 281 64 274 23 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000

Januari Pebruari Maret April Mei Juni

Palu, Sigi, Donggala, Parimo Poso, Maorowali, Morut, Touna Tolitoli, Buol Banggai, Bankep, Banglut 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000

Jan Feb Maret April Mei Juni

Palu, Sigi, Donggala, Parimo Poso, Maorowali, Morut, Touna Tolitoli, Buol Banggai, Bankep, Banglut

(18)

8 Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019

b) Penerimaan PNBP BLU

Penerimaan PNBP BLU pada Prov. Sulawesi Tengah adalah sebagai berikut:

Grafik 2.5. Realisasi PNBP BLU Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan II Tahun 2019 (dalam Juta Rp)

Sumber: GFS Preleminary Sem I-2019 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (diolah)

Sulawesi Tengah mengelola tiga BLU yang berkedudukan di Kota Palu, Penerimaan PNBP BLU sampai dengan triwulan II-2019 sebesar Rp254,06 miliar atau 130,82 persen telah melampaui dari target penerimaan BLU tahun 2019 sebesar Rp194,21 miliar. Penerimaan BLU sampai dengan triwulan II- 2019 tumbuh sebesar 153,14 persen jika dibandingkan periode yang sama (c-to-c) tahun 2018 sebesar Rp100,36 miliar.

B. Belanja Negara

Belanja Negara lingkup Provinsi dalam kelompok besar terdiri dari belanja Pemerintah Pusat dan Transfer ke Daerah dengan realisasi belanja sebesar Rp2,92 triliun dan Rp8,40 triliun dengan rincian sebagai berikut:

1. Belanja Pemerintah Pusat

Grafik 2.6. Tren Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Bantuan Sosial Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. TW II Tahun 2019 (dalam Juta Rupiah)

Sumber: GFS Preleminary Sem I-2019 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (diolah)

Realisasi belanja Pemerintah Pusat sampai dengan triwulan II-2019 sebesar Rp2,92 triliun atau 39,91 persen dari pagu tahun 2019 sebesar Rp7,31 triliun. Realisasi belanja Pemerintah Pusat tumbuh 9,35 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018 (c-to-c) sebesar Rp2,67 triliun.

20.000 40.000 60.000 80.000 100.000

Januari Pebruari Maret April Mei Juni

Untad RSU Bayangkara Bandara Mutiara 100.000 200.000 300.000 400.000

Januari Pebruari Maret April Mei Juni

Bel.Pegawai Bel.Barang Bel.Modal Bel.Bansos

(19)

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019 9 2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Grafik 2.7. Tren Realisasi Dana Transfer dan Dana Desa

Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. TW II Tahun 2019 (dalam Miliar Rupiah)

Sumber: GFS Preleminary Sem I-2019 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, OMSPAN (diolah) Secara umum periode penyaluran Transfer ke Daerah dan Dana Desa di Provinsi Sulawesi Tengah telah sesuai dengan tahapan, periode dan mekanisme yang berlaku. Khusus untuk DAK Fisik tahap I baru tersalurkan di bulan Juni 2019 sebesar 7,67 persen dari alokasi DAK Fisik 2019.

3. Pengelolaan BLU

Tabel 2.2. Profil Badan Layanan Umum Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan II Tahun 2019 (dalam Juta Rp)

No. Nama BLU Jenis Layanan Aset Pagu 2019

2019 RM BLU

1. Universitas Tadulako Pendidikan 2.786.368 211.844 147.331 2. Rumkit Bhayangkara Kesehatan 29.693 8.542 20.189 3. Bandara Mutiara Palu Barang dan Jasa Lainnya 3.737.024 40.643 27.491

Jumlah 6.553.085 261.029 195.011

Sumber: BLU lingkup Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, 2019 (diolah)

Terdapat tiga BLU di Sulawesi Tengah yang mengelola aset sampai dengan triwulan II-2019 sebesar Rp6,55 triliun. Dari sisi pagu belanja, tingkat kemandirian BLU dapat terlihat bahwa Rumkit Bhayangkara dapat dikatakan cukup mandiri dengan komposisi alokasi anggaran BLU dibandingkan RM sebesar 70,43 persen dan 29,57 persen dari total alokasi anggaran.

4. Manajemen Investasi Pusat

a. Penerusan Pinjaman

Tabel 2.3. Profil Penerusan Pinjaman Provinsi Sulawesi Tengah Per 30 Juni 2019

No LOAN ID Nama SLA Penerima SLA Hak Tagih Tingkat

Bunga (%)

1 2130401 RDA-284/DP3/1997 Pemkot Palu 0 11.05 2 2130501 RDA.P5-254/DP3/1996 Pemkot Palu 0 10.05 3 2130601 SLA-1083/DP3/1998 Pemkot Palu 0 11.05 4 2180201 SLA-1203/DP3/2006 Pemkab. Parimo 27.994.229.001 08.29 5 2198001 SLA-1241/DSMI/2011 Pemkab. Morowali 19.064.501.000 08.29

Jumlah 47.058.730.001

Sumber: Direktorat SMI, 2019 (diolah)

500 1.000 1.500 2.000

Januari Pebruari Maret April Mei Juni

DAU DBH Dana Desa DAK Non Fisik DAK Fisik

(20)

10 Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019

Sampai dengan triwulan II-2019, di Provinsi Sulawesi Tengah mengelola 3 debitur yang terdiri dari 5 LOAN dengan hak tagih pemerintah sebesar Rp47,06 miliar.

b. Kredit Program

Grafik 2.8. Realisasi dan Jumlah Debitur KUR di Sulawesi Tengah Triwulan II Tahun 2019

Sumber: Direktorat SMI, 2019 (diolah)

Dalam rangka meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, pemerintah memberikan kredit kepada pelaku usaha di Sulawesi Tengah melalui kredit Kerdit Usaha Rakyat (KUR). Realisasi kredit KUR sampai triwulan II-2019 sebesar Rp797,78 miliar yang disalurkan kepada 25.383 debitur.

Sebagai tindak lanjut dari penyaluran pembiayaan Kredit Program, pemerintah telah meluncurkan program UMi (Ultra Mikro) untuk menyentuh pengusaha Ultra Mikro dengan realisasi sampai dengan triwulan II-2019 sebesar Rp7,74 miliar yang disalurkan kepada 2.031 debitur.

C. Prognosis Realisasi APBN

Perkiraan pendapatan negara dan belanja negara sampai dengan akhir tahun 2019 dalam lingkup Provinsi Sulawesi Tengah sebagai berikut:

Tabel 2.4. Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan II Tahun 2019 (dalam Juta Rp)

Uraian

Realisasi s.d. Triwulan II Perkiraan Realisasi s.d. Triwulan IV

Pagu Realisasi % Realisasi Terhadap Pagu Rp % Perkiraan Realisasi Terhadap Pagu Pendapatan Negara 4.532.305 2.102.706 46,39% 4.009.818 88,47% Belanja Negara 24.487.774 11.318.295 46,22% 23.335.033 95,29% Surplus/Defisit -19.955.469 -9.215.589 46,18% -18.607.789 96,72% Perkiraan realisasi pendapatan dan belanja negara diproyeksikan dengan menggunakan analisis trend dalam kurun waktu tahun 2015 s.d 2018 selanjutnya dikaitkan dengan target penerimaan dan belanja negara 2019. Perkiraan realisasi pendapatan dan belanja negara sampai akhir tahun 2019 sebesar Rp4,01 triliun dan Rp23,34 triliun sehingga masih terjadi defisit sebesar Rp18,61 triliun.

2.197 2.865 1.739 2.320 1.354 1.997 2.839 6.764 925 851 49 1.483 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 50 100 150 200

Banggai Poso Donggala Toli-toli Buol Morowali Bangkep Parimo Touna Sigi Banglut Kota Palu

M

ili

ar

R

p

(21)

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019 11

III

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS

PELAKSANAAN APBD

APBD merupakan salah satu mesin pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Selain itu, APBD juga sebagai alat pendorong dan salah satu penentu tercapainya target dan sasaran makro ekonomi daerah yang diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan mandiri. Arah kebijakan fiskal Provinsi Sulawesi Tengah dapat dilihat pada profil I-account-nya, sebagaimana Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Akhir Triwulan II Tahun 2018 dan Tahun 2019 (dalam Miliar Rp)

Uraian

Tahun 2018 Tahun 2019

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

PENDAPATAN 19.170 9.271 21.299 9.399

Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2.653 862 2.413 809

Pendapatan Pajak Daerah 1.098 521 1.254 519

Hasil Retribusi 416 44 249 77

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 46 33 41 41 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 1.094 264 870 171

Dana Perimbangan 16.244 8.346 18.235 8.456

Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 14.476 7.446 15.448 7.327 Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan pajak 1.184 464 1.006 364 Dana Alokasi Umum 9.514 5.657 9.936 5.831 Dana Alokasi Khusus 3.778 1.324 4.506 1.132 Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 1.435 820 2.415 1.055 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 1.435 820 2.415 1.055 Transfer Pemerintah Provinsi 333 80 371 74 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 333 80 371 74

Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 273 63 650 134

Pendapatan Hibah 102 7 384 12

Bantuan Keuangan dari Provinsi/Kabupaten/Kota lainnya 0 0 261 26

Pendapatan lainnya 171 56 5 96

BELANJA 18.375 6.191 17.944 5.424

Belanja Pegawai 7.483 3.205 8.103 3.259

Belanja Barang dan Jasa 4.446 1.247 4.562 1.251

Belanja Bunga 3 0 3 1

Belanja Subsidi 3 0 1 0

Belanja hibah 897 465 735 361

Belanja Bantuan Sosial 57 14 45 6

Belanja Batuan Keuangan 1.387 603 6 0

Belanja Modal 4.065 649 4.459 536

Belanja tidak terduga 33 8 32 11

TRANSFER BANTUAN KEUANGAN 1.240 443 2.913 965

Transfer Bantuan Keuangan ke Desa 409 109 780 80 Transfer Bantuan Keuangan lainnya 831 335 2.133 885

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 19.615 6.634 20.857 6.389

SURPLUS/DEFISIT -445 2.637 442 3.011

(22)

12 Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019

Target pendapatan pemda di Sulawesi Tengah tahun 2019 sebesar Rp21,29 triliun naik Rp2,23 triliun atau tumbuh 11,10 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 (c-to-c). Realisasi pendapatan sampai dengan triwulan II-2019 sebesar Rp9,39 triliun atau 44,13 persen mengalami kenaikan sebesar Rp127,90 miliar namun dari sisi pertumbuhan mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 4,23 persen dibanding realisasi pendapatan dengan periode yang sama tahun 2018 (c-to-c). Dari sisi belanja dan transfer, pagu tahun 2019 sebesar Rp20,86 triliun mengalami kenaikan Rp1,24 triliun (c-to-c) dengan realisasi sebesar Rp6,39 triliun atau 30,63 persen.

A. Pendapatan Daerah

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Realisasi PAD agregat seluruh Pemda di Provinsi Sulawesi Tengah sampai dengan triwulan II-2019 sebesar Rp808,93 miliar atau 33,52 persen dari target PAD tahun 2019 sebesar Rp2,41 triliun, realisasi ini turun sebesar minus 53,45 miliar mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 6,20 persen jika dibanding dengan periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp521,37 miliar (c-to-c).

a) Penerimaan Pajak Daerah

Penerimaan pajak daerah sampai dengan triwulan II-2019 mencapai Rp519,19 miliar tumbuh negatif sebesar minus 0,42 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2018 sebesar Rp521,37 miliar (y-on-y). Secara terinci penerimaan pajak daerah per kabupaten/kota di Sulawesi Tengah tersaji pada Grafik 3.1.

Grafik 3.1. Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan II Tahun 2019 (dalam Juta Rp)

Sumber: BPKAD se-Provinsi Sulteng (diolah)

20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000

Jan Feb Maret April Mei Juni

Pemprov Banggai Bangkep Buol Tolitoli Donggala Morowali Poso Palu Parimo Touna Sigi Banglut Morut

(23)

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019 13

b) Penerimaan Retribusi Daerah

Kontribusi retribusi daerah pada PAD di Sulawesi Tengah sebesar 9,57 persen dengan realisasi sebesar Rp77,38 miliar atau 31,13 persen dari target penerimaan sebesar Rp248,54 miliar. Jika dibandingkan dengan penerimaan pada periode yang sama tahun 2018, penerimaan retribusi daerah mengalami kenaikan sebesar Rp33,76 miliar atau tumbuh 77,42 persen (c-to-c). Secara terinci penerimaan retribusi daerah tersaji pada Grafik 3.2.

Grafik 3.2. Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan II Tahun 2019 (dalam Juta Rp)

Sumber: BPKAD se-Provinsi Sulteng (diolah)

c) Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

Penerimaan hasil kekayaan daerah yang dipisahkan lingkup Provinsi Sulawesi Tengah sampai dengan triwulan II-2019 sebesar Rp41,07 miliar atau 99,73 persen dari target penerimaan tahun 2019 sebesar Rp41,19 miliar. Tingginya persentase penerimaan ini disebabkan oleh siklus pembagian laba pada BUMD dilakukan pada triwulan II-2019. Secara terinci penerimaan hasil kekayaan daerah yang dipisahkan tersaji pada Grafik 3.3.

Grafik 3.3. Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan II Tahun 2019 (dalam Juta Rp)

Sumber: BPKAD se-Provinsi Sulteng (diolah)

2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 16.000 18.000

Jan Feb Maret April Mei Juni

Pemprov Banggai Bangkep Buol Tolitoli Donggala Morowali Poso Palu Parimo Touna Sigi Banglut Morut 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000

Jan Feb Maret April Mei Juni

Pemprov Banggai Bangkep Buol Tolitoli Donggala Morowali Poso Palu Parimo Touna Sigi Banglut Morut

(24)

14 Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019

Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah (PAD terhadap Total Pendapatan)

Pada triwulan II-2019, berdasarkan realisasi PAD terhadap terhadap total pendapatan Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah, rata-rata tingkat kemandirian hanya sebesar 8,84 persen mengalami kenaikan 0,62 persen poin (q-to-q) jika dibandingkan triwulan I-2019 sebesar 8,22 persen. Namun jika dianalisis lebih jauh, dengan tidak memasukkan data penerimaan PAD pada Pemprov Sulteng, Kota Palu dan Kabupaten Morowali maka rata-rata kemandirian keuangan daerah dari realisasi PAD terhadap total pendapatan hanya sebesar 3,74 persen. Secara terinci kemandirian keuangan daerah berdasarkan realisasi PAD terhadap terhadap total pendapatan Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah tersaji pada Grafik 3.4.

Grafik 3.4. Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Berdasarkan Rasio PAD Terhadap Total Pendapatan Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan II Tahun 2019

Sumber: BPKAD se-Provinsi Sulteng (diolah)

2. Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer triwulan II-2019 sebesar Rp8,47 triliun atau 46,37 persen dari target pendapatan transfer tahun 2019 sebesar Rp18,24 triliun. Penyerapan pada triwulan II-2019 belum mencapai 50 persen, salah satu penyebab penyerapan belum optimal karena sampai dengan akhir triwulan II-2019 belum ada realisasi penyerapan DAK Fisik.

Grafik 3.5. Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan II Tahun 2019

Sumber: BPKAD se-Provinsi Sulteng (diolah)

Rata-rata realisasi penyerapan dana transfer sampai triwulan II-2019 sebesar 46,37 persen telah dapat memenuhi kebutuhan belanja pada Pemda hal terlihat

21,49% 3,33% 2,35% 0,76% 1,70% 3,50% 9,12% 1,51% 13,64% 2,36% 2,36% 1,00% 3,31% 2,90% 8,22% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 0% 5% 10% 15% 20% 25%

Pemprov Banggai Bangkep Buol Tolitoli Donggala Morowali Poso Palu Parimo Touna Sigi Banglut Morut

Rasio PAD terhadap Pendapatan Rata-rata Rasio

47,43% 43,69% 19,80% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 3.000 6.000 9.000 12.000 15.000 18.000

Dana Perimbangan Transfer Pemerintah Pusat - LainnyaTransfer Pemerintah Provinsi

M

ili

ar

Rp

(25)

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019 15

dengan tingginya surplus APBD sampai dengan triwulan II-2019 yang mencapai Rp3,01 triliun.

Tingkat Kemandirian Pemerintah Daerah (Dana Perimbangan terhadap Pendapatan)

Pemerintah Daerah di Provinsi Sulawesi Tengah masih sangat tergantung dana perimbangan hal ini terlihat pada triwulan II-2019 rata-rata tingkat kemandirian pendapatan terhadap dana perimbangan sebesar 80,34 persen namun memiliki tingkat ketergantungan yang lebih baik jika dibandingkan pada triwulan I-2019 (q-to-q) yang mencapai 81,07 persen. Untuk melihat secara terinci tingkat kemandirian daerah berdasdarkan rasio dana transfer tersaji pada Grafik 3.7.

Grafik 3.6. Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Berdasarkan Rasio Dana Transfer Terhadap Total Pendapatan Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan II Tahun 2019

Sumber: BPKAD se-Provinsi Sulteng (diolah)

3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan triwulan II-2019 sebesar Rp134,32 miliar atau 20,66 persen dari target penerimaan sebesar Rp650,29 miliar. Secara terinci realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah tersaji pada Grafik 3.8.

Grafik 3.7. Pagu dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan II Tahun 2019

Sumber: BPKAD se-Provinsi Sulteng (diolah)

76,13% 77,37% 96,87% 88,23%86,23% 82,95% 64,72% 97,00% 73,24% 74,71% 79,31% 75,85% 97,52% 82,15% 80,34% 60% 70% 80% 90% 100% 60% 80% 100% 120%

Pemprov Banggai Bangkep Buol Tolitoli DonggalaMorowali Poso Palu Parimo Touna Sigi Banglut Morut

Rasio Dana Transfer terhadap Pendapatan Rata-rata Rasio

90,84% 44,44% 34,66% 19,86% 33,85% 45,34% 109,00% 12,69% 46,76% 58,88% 45,71% 53,29% 44,82% 47,62% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 140% 100 200 300 400 500

Pemprov Banggai Bangkep Buol Tolitoli DonggalaMorowali Poso Palu Parimo Touna Sigi Banglut Morut

M

ili

ar

R

p

(26)

16 Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019

B. Belanja Daerah

1. Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal

Realisasii belanja dan transfer tahun 2019 sebesar Rp6,39 triliun atau 30,63 persen dari alokasi belanja sebesar Rp20,86 triliun. Jika dibandingkan realisasi triwulan I-2019 (q-to-q) tumbuh 307,01 persen atau sebesar Rp4,82 triliun dengan realisasi triwulan I-2019 sebesar Rp1,57 triliun.

Grafik 3.8. Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan II Tahun 2019

Sumber: BPKAD se-Provinsi Sulteng (diolah)

Pertumbuhan realisasi belanja sampai triwulan II-2019 (c-to-c) secara umum mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 3,70 persen. Pertumbuhan tiga belanja besar yaitu belanja pegawai mengalami pertumbuhan 1,68 persen, belanja barang tumbuh 0,31 persen dan belanja modal mengalami kontraksi sebesar minus 17,43 persen jika dibandingkan triwulan II-2018.

2. Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Grafik 3.9. Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan (Lima Urusan Tertinggi) Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan II Tahun 2019

Sumber: BPKAD se-Provinsi Sulteng (diolah)

Klasifikasi belanja berdasarkan urusan di Sulawesi Tengah terbagi dalam 32 belanja urusan. Urusan yang memperoleh pagu tertinggi adalah Otda, Pem Umum, Adm Keuda dan Kepegawaian mencapai 32,63 persen dari pagu belanja tahun 2019 dengan capaian realisasi sampai triwulan II-2019 sebesar 10,85 persen. Belanja urusan Pekerjaan Umum yang terkait infrastruktur dan Pertanian yang bersifat produktif masih masuk dalam lima tertinggi memperoleh porsi pagu

8.103 4.562 4.459 3.259 1.251 536 40,22% 27,42% 12,01% 0% 20% 40% 60% 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000

Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal

M

ili

ar

R

p

Pagu Realisasi Persentase

10,85% 30,12% 24,28% 15,42% 32,28% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 2.000 4.000 6.000 8.000

Otda, Pem Umum, Adm Keuda dan

Kepegawaian

Pendidikan Kesehatan Pekerjaan Umum Pertanian

M

ili

ar

R

p

(27)

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019 17

anggaran tertinggi sebesar Rp2,47 triliun dan Rp0,57 triliun atau 11,84 persen dan 2,75 persen dari total pagu belanja tahun 2019 sebesar Rp20,86 triliun .

C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Akhir Tahun 2019

Perkiraan pendapatan dan belanja daerah sampai dengan akhir tahun 2019 dalam lingkup Provinsi Sulawesi Tengah sebagai berikut:

Tabel 3.2. Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan IV Tahun 2019 (dalam Miliar Rp)

Uraian Pagu

Realisasi s.d. Triwulan I Perkiraan Realisasi s.d. Triwulan IV Rp % Realisasi Terhadap Pagu Rp % Perkiraan Realisasi Terhadap Pagu Pendapatan Daerah 21.299 9.399 0,44 20.392 95,74 Belanja Daerah 20.857 6.389 0,31 18.869 90,47 Surplus/Defisit 442 3.011 1.522

Perkiraan realisasi pendapatan daerah dan belanja daerah diproyeksikan dengan menggunakan analisis trend dalam kurun waktu tahun 2015 s.d 2018, dari hasil analisis tersebut maka diperkirakan pendapatan daerah sebesar Rp20,39 triliun (95,74 persen) dan capaian belanja daerah sebesar Rp18,87 triliun (90,47 persen).

Boks I Realisasi Pendapatan APBD Sulteng Jauh di Bawah Target

Tercatat sampai 30 Juni 2019, realisasi pendapatan APBD Sulteng baru mencapai Rp1,38 triliun atau mencapai 31,82 persen dari total target Rp4, 34 triliun.Sedangkan, realisasi belanja tidak langsung sebesar Rp882,8 miliar dan belanja langsung Rp498,5 miliar. Realisasi anggaran yang belum sesuai dengan target dipengaruhi adanya libur dan cuti bersama lebaran sehingga proses pertanggungjawaban kegiatan cenderung lambat dan juga masih banyak kegiatan pengadaan barang dan jasa dalam proses lelang.

Melihat realisasi tersebut, Sekdaprov menilai, perlu dilakukan pola atau cara yang baik agar realisasi anggaran sesuai dengan target yang sudah ditetapkan. Selain itu, diharapkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat memberikan klarifikasi terkait dengan belum tercapainya realisasi anggaran yang belum sesuai dengan target di instansi masing-masing.

Kepala BPKAD Provinsi Sulawesi Tengahmenjelaskan, saat ini terjadi ketimpangan antara realisasi belanja dengan realisasi pendapatan daerah.Yakni, realisasi pendapatan Pemda provinsi sudah mencapai lebih dari 50 persen, tetapi realisasi belanja sangat rendah hanya mencapai 31, 82 persen.

Sehingga sudah dipastikan adanya kelambatan pertumbuhan ekonomi masyarakat akibat lambatnya uang yang beredar di masyarakat untuk itu diharapkan strategi dari kepala OPD untuk dapat segera merealisasikan anggarannya.

(28)

18 Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019

IV

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS

PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A. Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Konsolidasian dalam periode tertentu. Pada tingkat wilayah, Kanwil Ditjen Perbendaharaan menyusun LKPK Tingkat Wilayah yang mengonsolidasikan LKPP Tingkat Wilayah dan LKPD Konsolidasian di wilayah kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

Tabel 4.1. Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah s.d.Triwulan II Tahun 2019 (dalam Juta Rupiah)

Uraian

2019 2018

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 2.102.706 9.341.182 3.043.708 22,16% 2.491.550

Pendapatan Perpajakan 1.837.208 519.195 2.356.402 22,61% 1.921.859

Pendapatan Bukan Pajak 265.499 385.717 651.215 20,59% 540.032

Hibah 0 12.440 12.440 68,07% 7.402 Transfer 0 8.423.831 23.651 6,26% 22.258 Belanja Negara 11.318.295 6.312.769 9.230.884 0.21% 9.211.801 Belanja Pemerintah 2.918.114 5.423.721 8.341.836 -5,84% 8.859.242 Transfer 8.400.181 889.048 889.048 152,17% 352.559 Surplus/(Defisit) -9.215.589 3.028.413 -6.187.175 -7,93% -6.720.251 Pembiayaan 0 689.487 689.487 86,64% 369.416

Penerimaan Pembiayaan Daerah 0 696.939 696.939 70,02% 409.924

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 0 7.452 7.452 -81,60% 40.508

Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran -9.215.589 3.717.901 -5.497.688 -13,43% -6.350.835 Sumber: GFS Preleminary Sem II-2019 Kanwil DJPb Prov. Sulawesi Tengah (diolah)

Catatan:

*) Seluruh Pengeluaran Transfer pemerintah pusat dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemerintah Daerah

B. Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Pemerintahan Umum (General Government Revenue) atau Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah sampai triwulan II-2019 sebesar Rp3,04 triliun tumbuh sebesar Rp552,19 miliar atau 22,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018 (c-to-c) sebesar Rp2,49 triliun.

(29)

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019 19

1. Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian sampai triwulan II-2019 sebesar 3,04 triliun dengan proporsi realisasi penerimaan perpajakan konsolidasian sebesar Rp2,37 triliun atau 77,42 persen tumbuh 22,61 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp540,03 miliar (c-to-c). Sedangkan proporsi pendapatan PNBP konsolidasian sebesar Rp651,21 miliar atau 21,40 persen mengalami pertumbuhan sebesar 20,59 persen jika dibandingkan pendapatan PNBP konsolidasian pada periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp540,03 miliar. Secara terinci perbandingan komposisi pendapatan konsolidasian disajikan pada Grafik 4.1.

Grafik 4.1. Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2018

Sumber: GFS Preleminary Sem II-2019 Kanwil DJPb Prov. Sulawesi Tengah (diolah)

Pendapatan konsolidasian sampai dengan triwulan II-2019 secara umum masih lebih besar dibukukan oleh Pendapatan Pempus dibandingkan Pemda dengan perbandingan 69,08 persen dibanding 30,92 persen dari total pendapatan konsolidasian sebesar Rp3,04 tiliun. Secara terinci perbandingan komposisi pendapatan terhadap penerimaan konsolidasian disajikan pada Grafik 4.2.

Grafik 4.2. Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan II Tahun 2019

Sumber: GFS Preleminary Sem II-2019 Kanwil DJPb Prov. Sulawesi Tengah (diolah)

Tahun 2019 Tahun 2018

Transfer 23.650.531.821 22.257.627.048

Hibah 12.440.141.287 7.401.694.840

Pendapatan Bukan Pajak 651.215.204.151 540.032.496.724

Pendapatan Perpajakan 2.356.402.418.460 1.921.858.520.580 77,42% 77,14% 21,40% 21,67% 1,00% 1,16% 0,41% 0,30% 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 M ili ar R p 2.103 M 69,08% 1,837 M 77,97% 265 M 40,77% - -941 M 30,92% 519M 22,03% 386 M 59,23% 12 M 100% 24 M 100% 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500

Pendapatan Pen. Perpajakan PNBP Hibah Transfer

M

ili

ar

R

p

(30)

20 Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019

2. Analisis Perubahan

Grafik 4.3. Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan Perpajakan Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan II Tahun 2019

Sumber: GFS Preleminary Sem II-2019 Kanwil DJPb Prov. Sulawesi Tengah (diolah) Dari sisi penerimaan perpajakan, penerimaan masih didominasi penerimaan pajak dalam negeri yang mencapai 92,76 persen atau Rp2,18 triliun dari penerimaan pajak sebesar Rp2,36 triliun dan 7,24 persennya merupakan penerimaan pajak perdagangan internasional yang diterima oleh pemerintah pusat.

BOKS II Menuju Satu Neraca NKRI

Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tengah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Palu terkait pengelolaan keuangan daerah dalam APBD. Langkah itu dilakukan untuk memastikan penggunaan keuangan daerah benar-benar bermanfaat bagi masyarakat dan mekanisme pelaporan serta pertanggungjawabannya sudah tepat, andal dan akuntabel.

Kepala Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan, walaupun mekanisme pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan negara baik APBN, APBD Propinsi dan APBD kabupaten/kota dilakukan oleh masing-masing Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat tetapi Pemerintah Pusat tetap melakukan konsolidasi atas masing-masing laporan keuangan tersebut melalui penyusunan

Government Finance Statistics (GFS) dimana laporan tersebut memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai kebijakan di bidang fiskal karena data yang disajikan dalam GFS memberikan informasi mengenai kegiatan pemerintah dan kebutuhan dananya serta pengaruh transaksi pemerintah tersebut terhadap pendapatan nasional, keadaan moneter dan neraca pembayaran.

Sumber : www.kabarselebes.id, Juli 2019

1,667 M (76,25%) 170,67 M (100%) 519 M (23,75%) 0 500 1.000 1.500 2.000 2.500

Pajak Dalam Negeri Pajak Perd. Int.

M ili ar R p Pempus Pemda

(31)

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019 21

3. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan Konsolidasian

Tabel 4.2. Realisasi Pendapatan Konsolidaian Pempus dan Pemda di Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan II Tahun 2018 dan 2019

Uraian 2019 2018

Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 2.356.402 22,61% 1.921.859 13,01% Pendapatan Bukan Pajak 651.215 20,59% 540.032 -0,07%

Total 3.007.618 2.461.891

PDRB/Pert. Ekonomi 41,74 T 6,80 37,54 T 6,24%

Sumber: GFS Preleminary Sem II-2019 Kanwil DJPb Prov. Sulawesi Tengah (diolah)

Pada triwulan II-2019 PDRB ADHB terealisasi sebesar Rp41,74 triliun dengan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah sebesar 6,80 persen (c-to-c). Sedangkan pada saat yang sama, pendapatan yang diterima Pempus dan Pemda terealisasi sebesar Rp3,04 triliun atau naik 22,16 persen dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun 2018 sebesar 2,49 triliun (c-to-c). Dari hal tersebut secara umum kenaikan pendapatan konsolidasian berpengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah.

C. Belanja Konsolidasian

1. Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja konsolidasian triwulan II-2019 sebesar Rp9,92 triliun yang merupakan belanja konsolidasian Pempus dan Pemda dengan proporsi 29,41 persen dan 63,64 persen dari total realisasi belanja konsolidasian. Dari total realisasi belanja konsolidasian proporsi belanja pegawai sebesar 40,78 persen, belanja barang sebesar 31,97 persen, belanja modal sebesar 23,11 persen dan belanja lainnya sebesar 4,14 persen. Secara terinci perbandingan komposisi pendapatan konsoliadasian disajikan pada Grafik 4.4.

Grafik 4.4. Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian pada Provinsi Sulawesi Tengah

Triwulan II Tahun 2019 (dalam Miliar Rp)

Sumber: GFS Preleminary Sem II-2019 Kanwil DJPb Prov. Sulawesi Tengah (diolah)

500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Pembayaran Bunga Utang

Subsidi Hibah Bantuan

Sosial

Belanja Tak Terduga

Transfer

(32)

22 Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019

2. Analisis Perubahan

Grafik 4.5. Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan II Tahun 2019 dan 2018

2019 2018

Sumber: GFS Preleminary Sem II-2019 Kanwil DJPb Prov. Sulawesi Tengah (diolah)

Realisasi belanja konsolidasian di Provinsi Sultawesi Tengah triwulan II-2019 secara agregat sebesar Rp9,23 triliun naik sebesar Rp19,08 miliar atau tumbuh 0,21 persen dibanding periode yang sama tahun 2018 (c-to-c) sebesar Rp9,21 triliun. Komposisi tiga kelompok belanja yang sangat berpengaruh adalah belanja pegawai mengalami kenaikan sebesar Rp144,49 miliar tumbuh 3,41 persen, belanja barang naik Rp239,04 miliar tumbuh 10,47 persen dan belanja modal mengalami turun sebesar minus Rp0,90 miliar atau mengalami kontraksi sebesar minus 15,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018 (c-to-c).

3. Analisis dampak kebijakan fiskal kepada indikator ekonomi regional

Tabel 4.3. Target dan Realisasi Indikator Ekonomi Regional Tahun 2019

Uraian Kebijakan Umum

APBD Tahun 2019 Realisasi Triwulan II - 2019 PDRB 7-7,5 6,80 Inflasi 4-5 % 2,13% Pengangguran Terbuka 3,5-4,0 3,54 Penduduk Miskin 12,7-13,2 13,69

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 2,6-2,7 2,28

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 0,72-0,75% 0,68

Sumber: Bapedda Prov. Sulteng, BPS Sulteng 2019 (diolah)

Secara umum target indikator yang telah ditetapkan masih dapat terpenuhi kecuali untuk pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2019 masih berada dibawah target yang ditetapkan pada tahun 2019 sebesar 7-7,5 dengan realisasi sebesar 6,80 (c-to-c). 47% 27% 12% 0% 0% 4% 0% 0% 10% Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Pemby. Bunga Utang Subsidi Hibah Bantuan Sosial Belanja Tak Terduga Transfer 46% 25% 13% 0% 0% 5% 0% 7% 4% Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Pemby. Bunga Utang Subsidi Hibah Bantuan Sosial Belanja Tak Terduga Transfer

(33)

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019 23

Tumbuhnya pendapatan konsolidasian dan belanja konsolidasian baik secara

q-to-q maupun c-to-c sangat berpengaruh terhadap indikator makro dan

kesejahteraan yang telah ditetapkan Pemda. Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran pada triwulan II-2019 (q-to-q) pertumbuhan tertinggi dari komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang mencapai 110,31 persen.

D. Analisis Kontribusi Pemerintah Dalam PDRB

Ringkasan Laporan Operasional sebagai salah satu komponen Laporan Statistik Keuangan Pemerintah Tk. Wilayah Prov. Sulteng Triwulan II-2019:

Transaksi yang mempengaruhi kekayaan neto

Pendapatan: 8.643.799.240.260

a. Pajak 363.274.790.417

b. Pendapatan Negara Bukan Pajak 505.399.520.694

c. hibah

Pendapatan Transfer 7.617.843.717.888

d. Pendapatan Lain 157.281.211.262

Beban: 9.806.160.308.346

a. Kompensasi Pegawai 4.324.508.559.379

b. Penggunaan Barang dan Jasa 2.610.178.400.008

c. Konsumsi Aset Tetap

d. Bunga 1.048.860.859

e. Subsidi 159.381.500

f. Hibah 359.642.741.050

g. Manfaat Sosial 8.090.011.555

h. Beban Lainnya 2.502.532.353.995

Keseimbangan operasi neto/bruto 1.162.361.068.086)

Transaksi Aset Non Keuangan Neto 2.291.988.125.751

a. Aset Tetap 2.291.988.125.751

b. Persediaan

c. Barang Berharga

d. Aset Non Produksi -

Net Lending/Borrowing (3.454.349.193.837)

Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban (19.923.003.659)

a. Akuisisi Neto Aset Keuangan 1.009.008.998

- Domestik 1.009.008.998

- Luar Negeri -

b. Keterjadian Kewajiban 20.932.012.657

- Domestik 20.932.012.657

- Luar Negeri -

Sumber: LKPK Kanwil DJPb (diolah)

Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah triwulan II-2019 yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp41,74 triliun dari nilai tersebut kontribusi belanja pemerintah mencapai 23,49 persen dan Investasi Pemerintah yang diproxikan dari PMTB mempunyai kontribusi sebesar 5,49 persen.

(34)

24 Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019

V

BERITA/ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A. Smelter Mangan Kapasitas 84 Ribu Ton Segera Groundbreaking di KEK Palu

Bencana gempa bumi disertai tsunami dan likuefaksi di Palu, Sigi, dan Donggala, tak menyurutkan semangat para investor untuk tetap berinvestasi khususnya di Kota Palu, yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Sejumlah perusahaan yang telah datang ke Palu dan menyatakan segera berinvestasi di KEK Palu itu antara lain PT Indo Mangan Industri, PT Sarana Dwima Jaya, PT Hashimoto Gemilang Indonesia dan salah satu perusahaan asal China. Salah satu dari perusahaan itu yakni PT Indo Mangan Industri, akan membangun smelter pengolahan batu mangan dengan nilai investasi Rp1,2 triliun. Perusahaan tersebut merupakan joint venture antara Inggris dan Indonesia. Dalam proses produksinya, akan mendatangkan bahan baku dari tambang batu mangan di NTT dan Kalimantan Barat untuk diolah di pabrik yang akan dibangun di KEK Palu. Perusahaan ini sudah memulai pembangunan pabrik dan ditargetkan selesai dalam setahun dan sudah mulai beroperasi tahun 2020.

PT Sarana Dwima Jaya, yang membangun pabrik baja ringan, panel, holo, atap dan kalsiboard. Pembangunan pabrik ini juga sedang berjalan dan ditargetkan beroperasi pada April 2019 dengan nilai investasi Rp 100 miliar.

Perusahaan asal Tiongkok, bergerak di bidang industri pengolahan biji tembaga saat ini sedang menyelesaikan berbagai administrasi yang dipersyaratkan oleh pihak badan pengelola KEK Palu, selanjutnya akan menghitung nilai investasinya, melakukan pembebasan lahan, kemudian memulai pembangunan pabrik.

Dua perusahaan lainnya adalah pabrik pengolahan cips yang berasal dari Jepang bernama PT Hashimoto Gemilang Indonesia yang bekerja sama dengan PT Astra dalam hal bahan baku . PT Hashimoto Gemilang Indonesia belum menentukan nilai invetsasi namun pihak perusahaan telah menyatakan komitmennya.

Para investor tersebut berpendapat, usaha mereka akan aman di daerah yang baru saja dilanda bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi. Menurut kajian geologi, siklus bencana seperti yang melanda ketiga wilayah itu, baru akan terjadi lagi pada 100 tahun akan datang dan daerah di KEK Palu termasuk wilayah hijau atau wilayah aman untuk pembangunan.

(35)

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan II-2019 25

B. Realisasi Belanja Modal dan DAK Fisik untuk Percepatan Pemulihan Pasca Bencana

Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sulawesi Tengah menargetkan masa pemulihan hingga 31 Desember 2020. Beberapa indikator telah menunjukkan perkembangan yang positif, seperti tingkat kemiskinan masyarakat yang secara

umum mengalami penurunan baik dari sisi jumlah maupun persentasenya selama

periode sampai dengan bulan maret 2019. Demikian halnya Nilai Gini Ratio Sulawesi Tengah selama periode Maret 2015 – Maret 2019 terus menurun hingga Maret 2019. Kondisi ini menunjukkan bahwa terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran di Sulawesi Tengah. Namun demikian, dalam implementasinya tahapan pemulihan juga menghadapi banyak kendala dan permasalahan. Isu-isu penting terkait pemulihan ekonomi menjadi salah satu tolok ukur yang harus mendapatkan prioritas

utama. Sebagai salah satu unsur pendukung Percepatan Rehabilitasi dan

Rekonstruksi Sulawesi Tengah, konsentrasi pemerintah dalam pembangunan

kembali infrastruktur di wilayah Provinsi Sulawesi tengah belum tercapai secara maksimal, ini dapat terlihat diantaranya dari angka realisasi belanja modal konsolidasian terjadi kontraksi sebesar minus 15,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018 (c-to-c) hal ini berbanding terbalik dengan belanja pegawai dan belanja barang konsolidasian yang mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 3,41 persen dan 10,47 persen.

Fenomena adanya penurunan realisasi terkait dengan belanja modal ini juga terjadi karena adanya efek domino dari berbagai faktor antara lain penyaluran DAK Fisik untuk wilayah terdampak gempa yaitu Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala sampai akhir bulan Juni 2019 belum ada realisasi penyaluran. Untuk total penyaluran DAK Fisik tahap I di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah baru sebesar Rp193,78 miliar atau 7,87 persen dari alokasi DAK Fisik 2019 sebesar Rp2,46 triliun. Dalam penyaluran DAK Fisik Tahap I-2019 khususnya daerah terdampak gempa berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 145/PMK.07/2018 Tentang Penyaluran dan Penggunaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2018 dan Tahun Anggaran 2019 untuk Mendukung Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Bumi. Kondisi ini mengharuskan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi tengah serta seluruh Kabupaten/Kota di wilayah Sulawesi Tengah untuk bekerja ekstra keras agar segera merealisasikan langkah-langkah mempercepat realisasi belanja modal dan DAK dalam rangka mewujudkan amanat Presiden dimaksud.

(36)

PROVINSI SULAWESI TENGA

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tengah Jalan Tanjung Dako Nomor 15 Palu 94112

Telephone : (0451) 422924-454040 Faxsimile : (0451) 422936

(37)

Gambar

Grafik 1.1.Pertumbuhan PDRB Provinsi Sulawesi Tengah dan PDB Indonesia   per Triwulan Tahun 2018 dan 2019 (q-to-q)
Grafik 1.2. Tingkat Inflasi Provinsi Sulawesi Tengah dan Nasional Tahun 2018 dan 2019
Grafik 1.3. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Tahun 2015 - 2019
Grafik 1.4. Perkembangan Gini Ratio di Sulawesi Tengah   Periode Maret 2015 – Maret 2019
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Aplikasi Media Pembelajaran diujicobakan kepada 32 siswa yaitu kelas E kemudian diberikan latihan soal yang berisi 30 soal pertanyaan guna mendapatkan data yang

Fungsi produksi menurut Soekartawi (2003) adalah hubungan fisik antara variabel yang dijelaskan (Y) dengan variabel yang menjelaskan (X). Variabel yang dijelaskan biasanya berupa

“Sekitar tiga tahun R bekerja dan memiliki banyak pengalaman dalam perusahaan X tersebut tapi setelah R mendapat tawaran oleh temannya untuk ikut bergabung dalam

Penyajian data atau display data merupakan langkah kedua setelah reduksi data dilakukan oleh peneliti. Penyajian data di ikuti oleh proses mengumpulkan data-data

Jadi proses terjadinya persepsi itu berawal dari objek yang menimbulkan stimulus kemudian stimulus itu mengenai alat indera, kemudian dilanjutkan oleh syaraf sensorik ke

Permasalahan yang diangkat pada Gedung Pertunjukan Seni Musik di Yogyakarta adalah Bagaimana wujud rancangan Gedung Pertunjukan Seni Musik di Yogyakarta dengan pengolahan

Sumber data yang dipergunakan adalahdata sekunder, yaitu data yang telah jadi berupa laporan keuangan, dokumen yang berasal dari koperasi Credit Union Pancuran