• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM KARDIOVASKULER 3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER) 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM KARDIOVASKULER 3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER) 1"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM

KARDIOVASKULER

D I V I SI F I S I OLOGI

D E PA RTEM EN A N ATO M I, F I S I O LO GI DA N FA R M A KO LO GI

FA KU LTAS K E DO K T ERA N H E WA N I P B

(2)

JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH

Fungsi:

Transport O

2

ke jaringan dan CO

2

dari

jaringan

Transport nutrisi ke jaringan dan produk

hasil metabolisme dari jaringan

Mengatur suhu tubuh

Dua bentuk transport:

(3)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

3

(4)
(5)

Open Circulation System

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

5

(6)
(7)
(8)
(9)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

9

Anatomi Jantung

- Ukuran jantung mamalia (0.3-1% BB)

- Terdapat di ruang perikardial

- Diselaputi oleh perikardium

- Dinding terdiri dari (dalam ke luar) :

Endokardium

Miokardium

Epikardium

(10)

Anatomi Jantung

Otot jantung  miofibril, bergaris melintang, mempunyai sistem

sinsitium, intercalated disc

Mempunyai katup2 :

- Katup atrioventrikularis (antara atrium dan ventrikel)

 ki: bikuspidalis (mitralis)

 ka: trikuspidalis

(11)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

11

Katup jantung berfungsi untuk memastikan aliran satu arah

(12)

K

on

tr

ak

si

v

en

tri

kel

R

el

ak

sas

i v

en

(13)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

13

Serabut Otot Jantung

a. Serabut Otot Kontraktil

Sama dengan otot kerangka (bagian miokardium)

Menggunakan ATP sebagai energi untuk kontraksi

Kaya mitokondria

Jaringan kapiler luas untuk suplai O

2

Memiliki membran plasma yang terspesialisasi yang disebut

desmosome yang menghubungkan antar sel

Memiliki gap junctions antar sel yang merupakan area

dengan tahanan rendah (areas of low resistance) 

memungkinkan hantaran aksi potensial dari satu sel ke sel di

sebelahnya

(14)
(15)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

15

(16)

Karakteristik Hantaran Listrik

Potensial membran istirahat sel otot

jantung bergantung pada :

o

Permeabilitas terhadap Na

+

dan Ca

2+

rendah

o

Permeabilitas terhadap K

+

lebih tinggi

Pada saat sel otot jantung terdepolarisasi,

akan timbul aksi potensial

Frekuensi aksi potensial tertinggi

diproduksi oleh nodus SA (Ganglion

Remark di amfibi dan reptil) = pemicu

denyut (pacemaker)

(17)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

17

(18)

Aksi Potential Otot Jantung

Aksi Potensial otot jantung memiliki:

Fase depolarisasi cepat (Fase 0)

Fase sebagian repolarisasi awal yang cepat (Fase 1)

Fase plateau atau peride repolarisasi lambat yang

lama/Prolonged period of slow repolarization (Fase 2)

(19)
(20)

Karakteristik Otot Jantung

Sifat kronotropik (automatisitas, ritmisitas)

Sifat bathmotropik (eksitabilitas)

Sifat dromotropik (konduktivitas)

(21)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

21

Sistem Konduksi Listrik Jantung

SERABUT CEPAT (FAST FIBERS)

- Otot jantung regular

- Bundle of His dan serabut Purkinye

SERABUT LAMBAT (SLOW FIBERS)

- Pencetus denyut (pacemaker)

(22)

Sinoatrial (SA) node:

terletak di dinding belakang atrium kanan  pemicu denyut

jantung (cardiac pacemaker) AP menyebar ke seluruh atrium

kontraksi atrium

Aksi potensial juga dihantarkan ke nodus AV dengan velositas

yang lebih tinggi  sehingga aksi potensial akan mencapai nodus

AV sebelum keseluruhan otot atrium tereksitasi

Kecepatan letupan impuls ini dipengaruhi oleh saraf simpatis dan

parasimpatis  ritmik denyutan dapat di percepat atau

diperlambat

(23)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

23

Atrioventrikular (A-V) node:

Konduksi lambat (50 -150 msec)  Impuls listrik

diperlambat kecepatannya ketika mencapat A-V node

ini sebelum dihantarkan secara keseluruhan ke A-V

bundle dan Serabut Purkinje  delay antara kontraksi

atrium dan ventrikel

AV Node

(24)

A-V Bundle (of His):

Setelah impuls melewati nodus AV, maka velositas

hantaran akan meningkat

Hubungan antara A-V node dan A-V Bundle adalah hanya

menghubungkan impuls listrik dari atrium ke ventrikel.

Sekali impuls menstimulir A-V Bundle, impuls ini

langsung dihantarkan ke interventrikel septum dan

masuk ke ke Bundle Branches kiri dan kanan dan akhirnya

menstimulir serabut Purkinje untuk secara spontan

terjadi kontraksi ventrikel.

(25)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

25

Serabut Purkinje

Serabut otot khusus yang dapat menghantarkan impuls

listrik lima kali lebih cepat dari serabut otot biasa.

(26)
(27)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER) 27

Mi

ok

ar

dium

Pacemak

er

(28)
(29)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

29

Sifat Otomasi Jantung

Beberapa sel otot jantung

mampu menimbulkan aksi

potensial secara spontan

 ectopic focus

Ectopic foci dapat terjadi

apabila:

Nodus SA tidak

berfungsi dengan baik

Adanya gangguan pada

sistem penghantaran

(30)

Periode Refrakter

Periode refrakter absolut

Periode refrakter relatif

Fase plateau dan periode repolarisasi yang lebih lama  periode

refrakter akan lebih lama

(31)
(32)

Elektrokardiogram (EKG)

Aksi potensial yang terjadi pada otot jantung  arus elektrik  dapat dideteksi

pada permukaan tubuh

Arus listrik  elektroda pada permukaan tubuh  menghasilkan

elektrokardiogram (EKG)

(33)

Elektrokardiogram (EKG)

EKG merupakan alat bantu diagnostik untuk

menentukan:

Abnormalitas denyut maupun ritme jantung

Abnormalitas sistem konduksi

Hipertrofi/atrofi jantung

Dll

(34)

Elektrokardiogram (EKG)

EKG normal ECG  gelompang P, kompleks QRS, dan

gelombang T

Interval PR  waktu yang dimulai saat awal gelombang P dan

awal kompleks QRS

Interval QT  waktu yang dimulai saat awal kompleks QRS dan

akhir gelombang T

(35)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

35

(36)

• Gelombang P

– Depolarisasi atrium

• Kompleks QRS

– Depolarisasi

ventrikel

• Gelombang T

– Repolarisasi

ventrikel

(37)

Tanda-tanda elektroda:

•RA, untuk kaki depan kanan pasien

•LA, untuk kaki depan kiri pasien

•RL, untuk kaki belakang kanan pasien

•LL, kaki belakang kiri pasien

•V1 – V6 untuk hantaran dada

Elektroda dan Sandapan EKG

Ada 12 sandapan yang rutin digunakan :

• 3 buah sandapan baku bipolar (I, II dan

III).

• 3 buah sandapan ekstremitas unipolar

(aVR, aVL dan aVF).

• 6 buah sandapan dada unipolar (V1 – V6)

Sandapan I : Menggambarkan beda potensial antara kaki depan kanan (RA) dan

kaki depan kiri (LA)

Sandapan II : Menggambarkan beda potensial antara kaki depan kanan (RA) dan

kaki belakang kiri (LL)

Sandapan III : Menggambarkan beda potensial antara kaki depan kiri (LA) dan

kaki belakang kiri (LL)

Sandapan aVR : Sandapan unipolar kaki depan kanan dibandingkan dengan netral

Sandapan aVL : Sandapan unipolar kaki depan kiri dibandingkan dengan netral

Sandapan aVF : Sandapan unipolar kaki belakang dibandingkan dengan netral

Sandapan (V1 – V6) : Rekaman potensial dari satu titik di permukaan dada.

(38)
(39)
(40)

EKG Normal, Satu Siklus

jantung

Kertas EKG

(41)
(42)

Aritmia Jantung

Aritmia  abnormalitas ritme jantung

Penyebab:

Pemicu denyut secara alami menimbulkan ritme atau frekuensi yang abnormal

Sistem konduksi mengalami hambatan

Bagian lain dari jantung mengambil alih fungsi pemicu denyut

Bradikardia  penurunan frekuensi denyut

Dapat mengakibatkan kelemahan, sakit kepala, tidak tahan terhadap cahaya, pingsan,

limbung

Takikardia  peningkatan frekuensi denyut

(43)

Fibrilasi

Fibrilasi Atrial:

Atrium tidak berkontraksi dengan normal  bergetar

Darah tidak dapat dipompa secara normal

Darah akan terbendung dan kemungkinan membentuk gumpalan (clots)  bila

menyumbat ke sirkulasi otak  stroke

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

43

Fibrilasi Ventrikular:

Ventrikel berkontraksi dengan cepat, tidak teratur dan tidak terkoordinasi

(44)

Heart Block

Hantaran impuls dari atrium ke ventrikel terganggu

Diklasifikan berdasarkan derajat kerusakan:

Derajat pertama (First-degree) = Impuls dihantarkan melalui

nodus AV secara lebih lambat dibandingkan normal

Derajat kedua (Second-degree) = Tidak semua impuls dari atrium

mencapai ventrikel (dropped beats)

(45)

Penggunaan EKG sebagai alat bantu diagnostik

• Abnormalitas EKG  penyakit jantung

koroner

• Depresi segmen ST  myocardial ischemia

(46)
(47)
(48)

Thank you

Question?

(49)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

49

Siklus Jantung

Jantung merupakan dua pompa, kanan dan kiri

Siklus jantung: periode yang dimulai dari awal suatu

kontraksi dan berakhir pada awal kontraksi selanjutnya

Siklus jantung normal berlangsung sekitar 0.7 – 0.8 detik

Sistol = kontraksi

Diastol = relaksasi

(50)

Siklus Jantung

Ada lima fase dalam siklus jantung:

Sistol: Kontraksi ventrikular isovolumetrik

Sistole: Ejeksi ventrikular

Diastol: Relaksasi ventrikular isovolumetrik

Diastol: Pengisian ventrikular pasif

(51)

Kontraksi Ventrikular Isovolumetrik

Ventrikel kontraksi

Peningkatan tekanan ventrikel

secara cepat

Seluruh katup tetap tertutup 

tidak ada darah yang dipompa

keluar jantung

Volume ventrikel tetap konstan

(52)

Ejeksi Ventrikular

Ventrikel terus kontraksi

Tekanan terus meningkat

Tekanan di ventrikel >

tekanan di aorta & di arteri

pulmonalis

Katup aorta & pulmonal

terbuka

(53)

Relaksasi Ventrikel Isovolumetrik

Ventrikel relaksasi

Tekanan ventrikel

menurun dengan cepat

Katup aorta dan pulmonal

menutup

Volume ventrikel tetap

konstan

(54)

Pengisian Ventrikel Pasif

Tekanan atrium lebih besar daripada tekanan ventrikel

Katup AV membuka

Darah akan mengalir dari atrium ke ventrikel

Berperan dalam pengisian ventrikel sekitar 70%

(55)

Pengisian Ventrikel Aktif

Depolarisasi nodus SA menimbulkan potensial

aksi yang menyebar di seluruh atrium

Atrium berkontraksi pada saat 1/3 akhir diastol

Volume akhir darah dari atrium mengisi

ventrikel selama kontraksi atrium

Menghasilkan volume akhir/final ventrikel (End

Diastolic Volume = EDV)

(56)

Suara Jantung

LUBB-DUPP (suara jantung I dan II)

LUBB = penutupan katup AV (awal sistol).

DUPP = penutupan katup aorta dan pulmonal

Fonograf

Suara jantung III dan IV

Suara jantung III

Pengisian ventrikel pasif (1/3 akhir diastol)

Suara jantung IV

Pengisian ventrikel aktif

Suara abnormal

(57)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

57

(58)
(59)
(60)
(61)

3/28/2016 BAH AN A JAR FIS IOLO GI VET ER INER 2 (KA RDIO VA SKUL ER )

61

(62)

Isi Secungkup = Stroke Volume

SV meningkat apabila EDV meningkat atau ESV

menurun  saat exercise

Peningkatan EDV terjadi akibat peningkatan

aliran darah di vena (venous return)

ESV menurun disebabkan oleh peningkatan

kontraksi jantung

(63)

Curah Jantung = Cardiac Output (Q)

• Q = HR x SV or Q = (F

H)

(V

s

)

• Dimana:

• Q = volume darah yang dipompakan

oleh ventrikel kiri per menit (L/menit)

• F

H

= Frekuensi denyut jantung

(denyut/menit)

• Vs = stroke volume (rataan volume

darah yang dipompakan per kontraksi (

(L/denyut)

(64)

Curah Jantung = Cardiac Output (Q)

• Selama aktivitas aerobik, peningkatan

curah jantung setara dengan intensitas

• Faktor: ukuran tubuh, hereditas dan

(65)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

65

Faktor2 yang mempengaruhi Cardiac Output:

(66)

Regulasi Fungsi Jantung

Regulasi Intrinsik versi Ekstrinsik

Intrinsik

Preload

Starling’s law of the heart

Afterload

Ekstrinsik

(67)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

67

(68)
(69)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

69

(70)
(71)

Mean Arterial Blood Pressure

MAP  rataan tekanan darah antara tekanan sistolik

dan tekanan diastolik di aorta

MAP

Q x PR

Curah jantung = Cardiac output (Q) = HR x SV

Isi secungkup = Stroke volume (SV) merupakan EDV

– ESV

(72)

Tekanan Darah Arterial

• Merupakan tekanan sistolik/diastolik

– Normal – 120/80 mmHg

– Tinggi – 140/90 mmHg

• Tekanan sistolik (nilai di bagian atas)

– Tekanan yang timbul pada saat ventrikel

kontraksi

(73)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

73

(74)
(75)

Tekanan Darah

• Tekanan Pulsus = Pulse Pressure (PP)

– Perbedaan antara tekanan sistolik dan

disatolik

– PP = systolic - diastolic

• Mean Arterial Pressure (MAP)

– Rataan tekanan di arteri

– MAP = diastolic + 1/3 (systolic – diastolic)

(76)
(77)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

77

(78)

Dinamika Sirkulasi Darah

1.

Aliran Laminar & Turbulen

2.

Tekanan Darah

3.

Aliran Darah

4.

Hukum Poiseuille

(79)

1. Aliran Laminar & Turbulen

Aliran laminar menghasilkan tahanan

paling kecil

Aliran turbulen terjadi apabila aliran

laminar terganggu

(80)
(81)

ALIRAN TURBULER

(82)

2. Tekanan Darah

Mengukur daya yang ditimbulkan oleh

darah untuk menekan dinding

pembuluh

Satuan mmHg

Sering dilakukan pada tingkat

(83)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

83

3. Aliran Darah

Mengukur laju aliran darah sepanjang pembuluh.

Satuan liter atau milliliter per menit

Aliran darah berbanding lurus dengan perbedaan

tekanan dalam pembuluh

Aliran darah berbanding terbalik dengan tahanan

di dalam pembuluh

(84)

4. Hukum Poiseuille

Menggambarkan faktor-faktor yang

mempengaruhi tahanan terhadap aliran darah

R = 8

vl/µr

4

Flow = (P

1

– P

2

) / R

Flow =

π (P

1

– P

2

) / 8

vl / r

4

(85)

5. Viskositas

Menggambarkan tahanan suatu cairan

terhadap aliran

Semakin tinggi viskositas, semakin besar

tekanan yang diperlukan untuk

mengalirkan cairan tersebut

Viskositas darah sangat dipengaruhi oleh

nilai hematokrit

(86)

6. Compliance

Compliance = “stretchability”.

Daya kembang vena kira-kira 24 kali lebih

besar daya kembang arterial

Vena berperan sebagai reservoar

(87)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

87

(88)
(89)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

89

ARTERI

Distensibilitas/Windkessel Effect

Melawan tekanan

Recoil elastik

(90)
(91)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

91

(92)
(93)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

93

(94)

Vena

• Aliran dari Perifer ke Jantung

• Aliran lambat

• Mengandung banyak CO2

• Bertekanan rendah

(95)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

95

(96)
(97)
(98)

Pengaturan Aliran Darah ke Jaringan

Pada sebagian besar jaringan, aliran darah

proposional dengan kebutuhan metabolik

jaringan

Aliran darah ditentukan oleh dilatasi

metarteriol dan relaksasi sfinkter prekapiler

(99)

Pengaturan Aliran Darah ke Jaringan

Substansi vasodilator diproduksi pada

saat metabolisme meningkat:

CO

2

Asam laktat

Ion hidrogen

Dll

(100)

Pengaturan Aliran Darah ke Jaringan

Pengaturan Saraf & Hormonal untuk

Sirkulasi Lokal:

Kontrol otonom berfungsi secara cepat

Serabut motorik simpatis menginervasi semua

pembuluh darah KECUALI kapiler, sfinkter

pre-kapiler dan metarteriole

(101)

Pengaturan Aliran Darah ke Jaringan

Pengaturan Saraf & Hormonal untuk Sirkulasi

Lokal

Area di pons, otak tengah, dan diencephalon

berperan dalam stimulasi dan inhibisi pusat

vasomotor

Neurotransmitter = norepinephrine

Berikatan dengan reseptor α-adrenergik akan

menyebabkan vasokonstriksi

(102)

Pengaturan Saraf & Hormonal untuk Sirkulasi

Lokal

Epinefrin dan norepinefrin dari medulla adrenal

memberikan efek yang sama

Hormon ini umumnya menyebabkan

vasokonstriksi, namun di jaringan lain seperti

otot skelet, epinefrin berikatan dengan

β-receptors dan menyebabkan dilatasi pembuluh

(103)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

103

(104)
(105)

Pengaturan Mean Arterial Pressure

MAP = diastolik + 1/3 (pulse pressure)

MAP = Q X PR

MAP = HR X SV X PR

(106)

Pengaturan Mean Arterial Pressure

Pengaturan Jangka Pendek

Refleks Baroreseptor

Baroreceptor merupakan receptor yang sensitif

terhadap peregangan

Terdapat di arteri karotis dan arkus aortikus

Refleks Kemoreseptor

Badan karotis dan badan aortik

Terstimulir dengan penurunan tekanan Oksigen dan

peningkatan karbondioksida serta konsentrasi ion

(107)
(108)
(109)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

109

(110)
(111)

Pengaturan Mean Arterial Pressure

Pengaturan Jangka Panjang

Sistem Renin-Angiotensin-Aldosterone

(112)
(113)

Organisasi : disuplai oleh arteri koronaria

Aliran darah : merupakan 5% dari curah jantung

Faktor yang mempengaruhi aliran darah :

o

Kerja fisik

o

Adenosin (vasodilatasi koroner pada keadaan hipoksia)

o

Sistem saraf otonom

Sirkulasi koroner

(114)

Sirkulasi Koroner

Arteria

Ekstrakoroner

Arteria koroner

Arteriole

Arteriole

Kapiler

Vena

Pembuluh

Arteriosinusoidal

Pembuluh

Arterioluminal

Vena Thebesian

Arteri koroner kiri dan kanan yang ada di pangkal Aorta

memasok darah ke Jantung

Aliran darah balik ke jantung melalui sinus koroner dan v.

kardian anterior, menuju atrium kanan (Ruang jantung)

Beberapa pembuluh yang dapat

mengosongan pasokan darah ke

(115)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

115

(116)

Sirkulasi Splanchnic:

Darah dari intestin, pancreas, dan limpa mengalir melalui v. portal hepatik

ke hati dan dari hati melalui v. hepatik ke inferior vena cava

Hati menerima + 1000

ml/min dari v. portal

dan + 500 ml/min dari

arteri hepatika

(117)

Sirkulasi Fetal

Plasenta= Paru-paru

fetus.

Dari maternal, O

2

diambil oleh fetus, CO

2

dari fetus dikeluarkan

menuju sirkulasi

maternal melewati

villi-villi selluler menyerupai

fungsi paru-paru

Pada Domba/Manusia:

Saturasi O

2

di v. umbilical = 80%

Saturasi O

2

di a. umbilical = 55%

Saturasi O2 pada manusia

dewasa di arteri sistemik = 98%

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

117

(118)

Diluar sistim Arteri - vena

Berfungsi mengembalikan cairan yang tersisa akibat filtrasi di kapiler

Ujungnya terbuka, bermuara ke jantung

(119)

Terdiri dari:

1.Organ yang menghasilkan dan menyimpan sel-sel

limfosit (limfonodus).

2.Pembulu limfe yang mengembalikan cairan limfe

ke sistem sirkulasi.

(120)

Fungsi:

• Mengembalikan kelebihan cairan jaringan yang keluar dari

kapiler.

• Mengembalikan plasma protein yang keluar dari kapiler, dan

di absorpsi lagi melalui pembulu limfe.

• Membantu transportasi nutrien yang terabsorpsi, terutama

lemak, dari sistem pencernaan ke darah.

(121)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

121

(122)
(123)

Air dan substrat yang terlarut dalam

plasma darah (kecuali sel-sel darah dan

protein molekul besar) dapat secara

bebas menembus melewati dinding

kapiler yang tipis (pori-pori, D: 8 nm).

Setiap hari diperkirakan 20 liter cairan

di saring dan masuk ke ruangan/jaringan

interstisial (nonrenal). 18 l/hari darinya

di reabsorsi lagi masuk ke kapiler darah

sedangkan 2 l/hari kembali ke aliran

darah melalui sistem limfatik.

(124)
(125)

3/28/2016 BAHAN AJAR FISIOLOGI VETERINER 2 (KARDIOVASKULER)

125

Thank you

Question?

(126)
(127)

Referensi

Dokumen terkait

Cara melakukan gerakan ini adalah dengan berdiri kedua kaki rapat, kemudian tekuk lutut kanan ke atas, luruskan ke depan, dan kaki kiri sebagai tumpuan.. Lakukan

 Mengontrol/merhentikan bola yang datang dari berbagai arah dengan berbagai variasi menggunakan kaki kanan dan kaki kiri pada posisi diam dan bergerak secara individu

Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau dari atas ke bawah dalam satu

Lakukan sambil mengayun gada ke depan dan ke belakang dengan tangan kanan adalah gerakan senam irama memakai gada beregu gerakan ke...1. Hitungan 1-4 melangkah ke samping kiri,

 Setelah melihat gerak yang dicontohkan guru, siswa dapat menirukan cara berlari ke depan, ke samping kanan, ke samping kiri, dan berlari dengan ujung kaki dengan benar.. 

Pada skenario pengujian ini, metode LPP dan LNMF dibandingkan berdasarkan jumlah database dengan arah objek yang berbeda yaitu depan, kanan, kiri dengan dua kondisi

Basahi tangan dengan air dan sabun, gosok telapak tangan kiri dan kanan, punggung jari dengan telapak jari, punggung telapak tangan kiri dan kanan, telapak dengan telapak

a) posisi awal : berdiri sikap melangkah (kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang) menghadap meja tenismeja, badan condong agak kekanan dengan sedikit