• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER PANDUAN PRAKTIKUM KEPERAWATAN JIWA 2. No

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER PANDUAN PRAKTIKUM KEPERAWATAN JIWA 2. No"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER PANDUAN PRAKTIKUM KEPERAWATAN JIWA 2

No. 0080117234

Status Dokumen : c Master c Salinan No. Nomor Revisi : 00

Tanggal Terbit : 12 Agustus 2017 Jumlah Halaman :

Dibuat oleh : Diperiksa oleh:

Nama Ns. Mad Zaini, M.Kep. Nama Ns. Susi Wahyuning A, M.Kep.

Jabatan Dosen Pengampu Jabatan Ka Prodi Ners

Tanggal 12 Agustus 2017 Tanggal 12 Agustus 2017

Disetujui oleh:

Nama Ns. Awatiful Azza, M.Kep., Sp.Kep.Mat Jabatan Dekan

Tanggal 12 Agustus 2017

Isi dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember dan tidak boleh diperbanyak, baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain tanpa ijin tertulis dari Rektor Universitas Muhammadiyah Jember.

(2)

ii

DAFTAR REVISI

(3)

iii DAFTAR ISI

Halaman Judul dan Persetujuan ………. 1

Daftar Revisi ………. 2

Daftar Isi Visi dan Misi

Kemampuan Akhir Yang Diharapkan ………. ………. ………. 3 4 5 Deskripsi Mata Kuliah

Isi Modul

………. ……….

6 7

(4)

iv VISI MISI PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER VISI PROGRAM STUDI NERS Menjadi program studi unggul dalam pendidikan profesi keperawatan yang berjiwa entrepreneur di tingkat Asia Tenggara berdasarkan nilai-nilai ke-Islaman tahun 2030 MISI PROGRAM STUDI NERS

1. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan yang profesional, berkualitas, dan bermartabat serta menghasilkan lulusan berdaya saing di tingkat Asia Tenggara.

2. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan nilai-nilai ke-islaman yang berkonsentrasi kepada pengembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi bidang keperawatan.

3. Menyelenggarakan dan mengembangkan atmosfir akademik yang kondusif, dan berfikir kritis guna menghasilkan lulusan sebagai tenaga keperawatan profesional yang berjiwa entrepreneurship mengedepankan nilai nilai keislaman.

4. Menyelengarakan sistem manajemen kinerja berbasis standar mutu pendidikan tinggi

5. Menyelenggarakan kerjasama kemitraan lintas program dan lintas sektoral dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang keperawatan.

TUJUAN PROGRAM STUDI NERS

1. Menghasilkan lulusan perawat profesional yang kreatif, kompetetif, bermoral, berwawasan luas, dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya, dan mampu bersaing di tingkat Asia Tenggara.

2. Menghasilkan lulusan yang berjiwa entrepeneur yang berpegang teguh pada nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

3. Menghasilkan penelitian secara aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta keterampilan keperawatan.

4. Menghasilkan kegiatan pengabmas yang secara dinamis mampu menyelesaikan masalah-masalah kesehatan dan atau keperawatan yang dihadapi masyarakat sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

5. Terwujudnya atmosfir akademik yang kondusif berbasis budaya akademik islami (BUDAI).

6. Menghasilkan sistem manajemen kinerja berbasis standar akreditasi

7. Terjalinnya kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam bidang kesehatan dan keperawatan

(5)

v

TINJAUAN MATA KULIAH

Mata kuliah ini memiliki beban SKS sebesar 3. Mata kuliah Keperawatan Jiwa II merupakan mata kuliah yang membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan jiwa.

MODUL 1 : Konsep Resiko Perilaku Kekerasan MODUL 2 : Konsep Resiko Bunuh Diri

MODUL 3 : Waham MODUL 4 : Halusinasi

MODUL 5 : Harga Diri Rendah MODUL 6 : Defisit Perawatan Diri

Untuk mempermudah Anda mempelajari modul ini, ikutilah langkah-langkah belajar sebagai berikut :

1. Pahami lebih dulu konsep Praktik Keperawatan Jiwa II

2. Pelajari dan pahami secara sungguh-sungguh modul teori 1 sampai 6

3. Kerjakan latihan - latihan yang ada pada setiap materi yang dibahas dan diskusikan dengan teman Anda, bila mengalami kesulitan hubungi fasilitator

4. Buatlah ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan Anda mengingat

5. Kerjakan test formatif untuk menilai keberhasilan proses pembelajaran pada setiap materi yang dibahas dan cocokkan jawaban Anda dengan kunci yang disediakan pada halaman terakhir modul

6. Bila nilai anda kurang dari 75, maka pelajari kembali materi yang belum andai kuasai 7. Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam mempelajari materi dalam modul ini

tergantung dari kesungguhan Anda dalam mengerjakan latihan. Untuk itu belajar dan berlatihlah secara mandiri atau berkelompok dengan teman anda.

Kami berharap, Anda dapat mengikuti keseluruhan modul dan kegiatan belajar dalam modul ini dengan baik.

Setelah mengikuti pratikum, Mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang praktek pada klien :

1. Pada Resiko Perilaku Kekerasan 2. Pada Resiko Bunuh Diri

(6)

vi 3. Waham

4. Halusinasi

5. Harga Diri Rendah 6. Defisit Perawatan Diri

(7)

1

MODUL 1

KONSEP RESIKO PERILAKU KEKERASAN

MODUL 1 : Konsep Resiko Perilaku Kekerasan Pendahuluan

Saat ini anda sedang mempelajari Modul Mata Kuliah Keperawatan Jiwa II. Anda diharapkan mendapat pengalaman belajar yang memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran secara utuh dan komprehensif, salah satunya melalui mata kuliah ini.

Mata kuliah ini memiliki beban SKS sebesar 3. Mata kuliah Keperawatan Jiwa II merupakan mata kuliah yang membahas tentang Konsep Resiko Perilaku Kekerasan

I. Materi Pokok Praktikum A. Pengertian

Resiko perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang pernah atau mempunyai riwayat melakukan tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain atau lingkungan baik secara fisik, emosional, seksual dan verbal.

Diagnosa keperawatan risiko perilaku kekerasan dirumuskan jika pasien saat ini tidak melakukan perilaku kekerasan, tetapi pernah melakukan perilaku kekerasan dan belum mempunyai kemampuan mencegah / mengendalikan perilaku kekerasan tersebut ( Keliat & Akemat, 2010).

B. Proses terjadi Resiko Perilaku kekerasan

Resiko perilaku kekerasan berada dalam rentang respon marah. Pada rentang respon marah ini, perilaku agresif merupakan perilaku untuk resiko perilaku kekerasan. Agresif beerhubungan dengan rendahnya aktifitas di girus dan korteks frontal, yang mengakibatkan penurunan aktifitas sistem eksekutif. Akibatnya terjadi kehilangan penghambatan pesan dan ketidakmampuan untuk mengatur pikiran dan perilaku agresif. Penurunan aktifitas serotonin, juga faktor genetik dan stressor lingkungan dapat menjadi pencetus terjadinya impulsif dan agresif (Fontaine, 2009).

(8)

2

1. Evaluasi dan tindakan yang belum lengkap (klien baru dirawat 1 atau 2 hari), 2. Halusinasi pendengaran, penglihatan dan raba.

3. Waham

4. Gangguan fungsi afektif ; diakibatkan oleh takut, frustasi. 5. Rendahnya impuls kontrol

6. Intoksikasi obat dan alkohol. 7. Penguatan lingkungan. 8. Penyakit Alzheimers.

9. Masalah kesehatan umum ; hipoglikemia, epilepsi pada lobus temporal dan trauma kepala.

C. Tanda dan Gejala Perilaku Kekerasan

Tanda dan gejala individu dengan perilaku kekerasan dapat ditemukan karakteristik sebagai berikut : 1. Ada ide melukai diri sendiri/ orang lain.

2. Merencanakan tindakan kekerasan pada diri sendiri/orang lain/ lingkungan 3. Mengancam.

4. Penyalahgunaan obat 5. Depresi berat

6. Marah/ sikap bermusuhan. 7. Bicara ketus

8. Mengucapkan kata-kata kotor

9. Mempunyai riwayat perilaku kekerasan

D. Diagnosa Keperawatan Risiko perilaku kekerasan E. Intervensi Keperawatan

1. Intervensi Generalis a. Tujuan tindakan untuk pasien :

1) Pasien mengenali perilaku kekerasan yang dialaminya 2) Pasien dapat mengontrol perilaku kekerasan

3) Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal. b. Tindakan Keperawatan

1) Membantu klien mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan : menyebutkan penyebab perilaku kekerasan, menyebutkan tanda dan gejala perilaku kekerasan, menyebutkan perilaku

(9)

3

kekerasan yang dilakukan, menyebutkan akibat perilaku kekerasan, menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan.

2) Melatih pasien mengontrol perilaku kekerasan

• Mengontrol perillaku kekerasan dengan latihan fisik 1 • Mengontrol perillaku kekerasan dengan latihan fisik 2 • Mengontrol perillaku kekerasan secara verbal

• Mengontrol perillaku kekerasan secara spritual • Mengontrol perilaku kekerasan dengan minum obat 3) TAK : Stimulasi persepsi PK

c. Tindakan Keperawatan untuk Keluarga 1) Tujuan untuk keluarga adalah :

Keluarga dapat merawat pasien di rumah dan menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien. 2) Tindakan keperawatan :

a) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien.

b) Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga meliputi ; pengertian perilaku kekerasan, penyebab PK yang dialami oleh pasien, tanda dan gejala PK dan proses terjadinya perilaku kekerasan.

c) Berikan kesempatan pada keluarga untuk memperagakan cara merawat pasien dengan perilaku kekerasan.

d) Buat perencanaan pulang dengan keluarga

II. Aktifitas/Tugas Mahasiswa

1. Sebelum Anda memulai mempelajari kegiatan praktikum ini sebaiknya Anda telah memahami Topik asuhan keperawatan pada perilaku kekerasan dengan baik. Banyaklah berdiskusi dengan teman Anda. Jika dalam diskusi dengan teman, Anda masih memiliki beberapa pertanyaan yang tidak terjawab mintalah bantuan pembimbing untuk menjelaskannya kembali, sehingga pemahaman Anda menjadi semakin baik.

2. Buatlah laporan pendahuluan, pahami dengan baik cara membuat laporan pendahuluan sesuai dengan petunjuk yangada.

(10)

4 praktikum ini..

4. Buatlah analisis data dan rumuskanlah masalah keperawatan sesuai dengan kasus yang ada.

5. Selanjutnya buatlah pohon masalah berdasarkan analisis data yang telah ada tetapkan dan tetapkanlah diagnosis keperawatan utama pada kasus yangada..

6. Lakukanlah latihan asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian, implementasi dan evaluasi dengan teman Anda sesering mungkin sehingga Anda tidak menemui kesulitan pada saat praktiknanti.

7. Latihanlah bersama teman Anda cara memberikan pendidikan keperawatan pada pasien perilaku kekerasan yaitu cara fisik, melakukan aktivitas, cara verbal, spiritual dan minumobat.

8. Anda dapat menemui pembimbing untuk mendapatkan bimbingan, masukan dan penilaian jika Anda telah merasa mampu untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien perilakukekerasan.

III. Prasyarat Instruktur/Pembimbing Praktikum

a. Jumlah

Setiap kelompok dibimbing oleh satu orang pembimbing. Jumlah anggota kelompok maksimal 12 orang.

b. Institusi

Pembimbing dapat berasal dari institusi pendidikan D.III Keperawatan, atau Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan atau RS Jiwa

c. KualifikasiPembimbing

a. Berpendidikan minimal D.IIIKeperawatan b. Berstatus sebagai dosen atau instrukturklinik c. Memiliki sertifikat dosen atau instrukturklinik

d. Memiliki pengalaman kerja di bidang keperawatan jiwa minimal 5tahun e. Memiliki pengetahuan yang baik dan luas tentang keperawatanjiwa

(11)

5 IV. Teknis Pelaksanaan Bimbingan

1. Tugaspembimbing

a. Mengidentifikasi kesulitan yang mahasiswa hadapi dalam mempelajari praktikumini.

b. Mengidentifikasi kesulitan mahasiswa dalam melakukan tugas-tugaslatihan. c. Lakukanlah pre confrence dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang ada

pada laporan pendahuluan yang telah mahasiswa buat untuk menilai sejauh mana mahasiswa Anda memahami kasustersebut

d. Mintalah mahasiswa untuk menjelaskan strategi pelaksanaan yang akan mereka lakukan terhadap pasien perilakukekerasan.

e. Mendemonstrasikan dan menjelaskan cara melakukan pengkajian, analisis data, cara merumuskan masalah, cara membuat pohon masalah, cara menentukan core problem dan prioritas diagnosis keperawatan.

f. Memberikan contoh aplikasi latihan SP tindakankeperawatan.

g. Melakukan diskusi terhadap masalah-masalah yang belum dipahami oleh mahasiswa.

2. TeknisBimbingan

a. Bagilah jumlah mahasiswa ke dalam beberapa kelompokbesar b. Setiap kelompok terdiri dari maksimal 12mahasiswa

c. Buatlah kelompok kecil dari kelompok besar tersebut dan buatlah berpasangan. Sehingga dalam kelompok besar ada 6 kelompokkecil

d. Mintalah setiap mahasiswa untuk membuat laporan pendahuluan sesuai dengan kasus fiktif yang ada pada praktikum ini. Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa, Anda dapat membuat berbagai kasus fiktif yang lain sesuai dengan kasus yang ada sering temui di lahan praktik. Contoh membuat kasus dapat Anda pelajari dari contoh kasus pada praktikumini

e. Mintalah mahasiswa untuk membuat strategi pelaksanaan sesuai dengan kasus yang ada

f. Periksalah setiap laporan pendahuluan dan strategi pelaksanaan yang telah mahasiswa Andabuat

(12)

6

g. Mintalah mahasiswa untuk berpasangan sesuai dengan yang telah ditetapkan di awal praktikum ini. Langkah pertama tetapkanlah salah satu mahasiswa Anda menjadi perawat jiwa dan mahasiswa yang lain menjadi pasien. Lakukanlah hal ini untuk semua pasangan dalam kelompokAnda

h. Mintalah mahasiswa untuk melakukan asuhan keperawatan pada pasien perilaku kekerasan sesuai dengan strategi pelaksanaan yang mahasiswa telahbuat.

i. Mintalah mahasiswa untuk melakukanlah beberapa strategi pelaksanaan dan nilailah kemampuan mereka. Sebelum Anda memberikan penilaian mintalah mahasiswa untuk melakukan evaluasi diri terhadap kemampuan mereka berperan sebagai perawat jiwa. Minta pula penilaian dari pasangan yang berperan sebgai pasien untuk menilai aspek positif dari teman yang peran sebagai perawatjiwa. j. Selanjutnya mintalah mahasiswa Anda untuk bertukar peran. Yang pada awalnya

berperan sebagai perawat jiwa sekarang berperan sebagai pasien dan yang berperan sebagai pasien perilaku kekerasan sekarang berperan sebagai perawat jiwa.

k. Lakukanlah semua ini untuk kelompok Anda hingga waktu praktikumselesai. l. Buatlah penilaian atau evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa sesuai dengan

format yang ada pada praktikumini.

V. Tempat Praktikum

Praktikum ini tidak memerlukan ruangan khusus. Ruangan untuk praktikum dapat mempergunakan ruangan yang ada asalkan ruangan tersebut tidak berisik dan tidak banyak orang yang berlalu lalang sehingga akan mengganggu jalannya praktikum.

VI. Alokasi Waktu Praktikum

Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan praktikum ini adalah 2 x 160 menit. Buat ini adalah rincian alokasi waktu untuk praktikum asuhan keperawatan pada pasien perilaku kekerasan.:

(13)

7

Tabel 1.1 Alokasi Waktu Praktikum

No Kegiatan Praktikum/ Aktivitas Durasi

1 Membuat laporan pendahuluan 10 menit

2 Membuat strategi pelaksanaan 10 menit

3 Membuat asuhan keperawatan 30 menit

4

Melakukan pre confrence dan pembimbing mendemonstrasikan cara melakukan asuhan keperawatan

15 menit

5

Mahasiswa mendemonstrasikan kembali cara melakukan asuhan keperawatan dengan berpasangan…….

85 menit

6 Melakukan post confrence, evaluasi dan memberikan umpan balik serta penilaian

10 menit

Total 160 menit

VII. Penilaian

Berikut ini adalah petunjuk penilaian praktikum. Pembimbing Anda akan memberikan penilaian sesuai dengan bobot di bawah ini.

1. Bobot Penilaian:

Tabel 1.2 Bobot Penilaian

No Unsur yang dinilai Proposi (%) 1 Kehadiran 10 2 Laporan Pendahuluan 10 3 Strategi Pelaksanaan 10 4 Praktikum 60

(14)

8

5 Laporan Praktikum 10

Total 100

RAMBU-RAMBUPENILAIAN

1. Penilaian StrategiPelaksanaan

Tabel 1.3 Penilaian Strategi Pelaksanaan

ASPEK YANG DINILAI NIL

AI KE T ya tidak Orientasi 1. Mengucapkan salam 2. Memperkenalkan diri 3. Menjelaskan kontrak Waktu Tempat Tujuan Kerja

1. Evaluasi dan Validasi

(15)

9 2. Memberikan intervensi sesuai dengan

kondisiklien. n Klien n Keluarga Berilah nilai di masing-masing item dengan angka: 1 = Ya 0 = Tidak 3. Mendemonstrasikan keterampilan

sesuai dengan intervensi yangdiberikan Terminasi

1. Evaluasi n Subyekti

f

Obyektif

2. Rencana Tindak Lanjut n Pasien n Keluarga n Perawat TOTAL =……….. x 100 Total Skor 14 NILAI =

(16)

10 2. Penilaian SikapTerapeutik

Tabel 1.4 Penilaian Sikap Terapeutik

No Aspek Yang Dinilai Penilaian Ket

Y a Tidak 1 Duduk Berhadapan Berilah nilai di masing-masing item dengan angka: 1 = Ya 0 = Tidak 2 Kontak Mata

3 Membungkuk ke arah pasien 4 Mempertahankan sikap terbuka

n Tidak menyilangkanKaki n Tidak melipattangan 5 Rileks 6 Suara Jelas Nilai Akhir : Nilai A + Nilai B 2 3. Penilaian Laporan

Tabel 1.5 Penilaian Laporan

No Aspek Yang Dinilai Penilaian Ket

1 2 3 4

1 Seluruh data dan informasi

pasiendilaporkan Berilah nilai di masing-

masing item dengan 2 Diagnosis perawatan sesuai

NILAI B = Total Skorx 100 7

(17)

11 = ………..

x 100 Total Skor NILAI =

dengan kasus pasien angka:

1 = Kurang(50-60) 2 = Cukup(60170) 3 = Baik (71-85) 4 = sangat baik.

(86-100) 3 Perencanaan pasien sesuai

dengan diagnosis keperawatan 4 Respons pasien dan hasilevaluasi

tindakan dilaporkan

5 Catatan keperawatan pasien Ditandatangani

(18)

12

4. Lembar Observasi Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gangguan Jiwa

NamaMahasiswa : Tanggal :

NamaPenguji : Tempat:

1. Berikan tanda V pada kolom K( Kompeten) bila mahasiswa Anda merasa sudah mampu melakukannya pada aspek yang tertulis pada kriteria pencapaian kompetensi dan sebaliknya berikan tanda pada kolom BK (belum Kompeten) apabila mahasiswa Anda merasa belum mampumelakukannya

2. Tanyakan pada penguji bila ada hal-hal yang belumdimengerti

Tabel 1.6 Penilaian Asuhan Keperawatan

NAMA MAHASISWA TANGGAL

NAMA PENGUJI: 1 ... 2... NOMOR UNIT : 25

JUDUL UNIT : Melaksanakan Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Masalah Gangguan Jiwa

No Sub

Kompetens i

Kriteria Pencapaian Kompetensi Skala Ket Y/K T/BK

1 Melakukan pengkajian

1. Mengobservasi perilakupasien diidentifikasi

2. Menerapkan aspek legal, nilai dan moral, etika, norma dan budaya dalam pengkajianditerapkan

3. Teknik Komunikasi terapaeutik pada diterapkan

(19)

13 4. Prosedur pengkajianditunjukkan 5. Masalah pasiendiidentifikasi 2 Merumuskan diagnosis keperawatan

Diagnosis keperawatan yang

menggambarkan masalah gangguan jiwa Diidentifikasi

3 Membuat perencanaan keperawatan

1. Tujuan tindakan keperawatan pasien dirumuskan

2. Indikator hasil asuhankeperawatan dirumuskan

3. Rencana tindakan keperawatan pasien disusun

4. Rencana tindakankeperawatan Diprioritaskan

(20)

4 Melaksanakan tindakan kolaboratif

1. Indikasi tindakan kolaboratif (terapi psikofarmaka) pasien ansietas diidentifikasi

2. Tindakan kolaboratif terapi psikofarmaka pasienditunjukkan 3. Evaluasi dan tindak lanjutdilakukan 5 Melaksanakan evaluasi keperawatan pasien dengan masalah gangguan jiwa

1. Indikator keberhasilan tujuan perawatandiidentifikasi

2. Evaluasi sesuai kriteria tujuandilakukan 3. Kesimpulan hasil perawatan dibuat 4. Tindak lanjut asuhankeperawatan

Dirumuskan 6 Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pasien dengan masalah gangguan jiwa

1. Seluruh data dan informasi pasien didokumentasikan

2. Diagnosis perawatan didokumentasikan

3. Perencanaan pasienterdokumentasi 4. Respons pasien dan hasil evaluasi

tindakan dicatat 5. Catatan keperawatanpasien ditandatangani Rekomendasi Catatan Pembimbing I Catatan PembimbingII

(21)

Tanda tangan Mahasiswa

(22)

5. Penilaian PencapaianKompetensi

NamaMahasiswa : Tanggal :

NamaPenguji : Tempat:

a. Berikan tanda V pada kolom K (Kompeten) mahasiswa sudah mampu melakukannya pada aspek yang tertulis pada kriteria pencapaian kompetensi dan sebaliknya berikan tanda pada kolom BK (belum Kompeten) apabila mahasiswa belum mampu melakukannya

Tabel 1.7 Penilaian Pencapaian Kompetensi

SUB KOMPETE NSI KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI PENILAIAN VALIDA SI PENGU JI K B K Melakukan Pengkajian

1. Menjelaskan konsep asuhan keperawatan pada klien dengan masalah gangguanjiwa 2. Mengidentifikasi perilaku abnormalpasien 3. Menerapkan prinsip legal dan nilai, moral,

etika dan norma budaya pengkajian masalah gangguanjiwa

4. Memperhatikan teknik komunikasi terapeutik asuhan keperawatan masalah gangguanjiwa

5. Menunjukkan prosedur pengkajian masalah gangguanjiwa

6. Memperhatikan aspek/komponen penting pengkajian masalah gangguanjiwa

(23)

Merumuskan diagnosa keperawatan

1. Mengidentifikasi diagnosis keperawatan yang menggambarkan masalah gangguan jiwa

2. Menunjukkan struktur diagnosis keperawatan

3. Menuliskan struktur diagnosis yang rasional

Membuat perencanaan

1. Merumuskan tujuan asuhankeperawatan 2. Merumuskan indikator hasil asuhan

keperawatan

3. Menyusun rencana tindakankeperawatan 4. Memilih dan memprioritaskanrencana

tindakan keperawatan Melaksanakan

tindakan kolaboratif

1. Menjelaskan prinsip tindakan kolaboratif pada pasien

(24)

2. Mengidentifikasi indikasi tindakan kolaboratif

3. Menunjukkan tindakan kolaboratifterapi psikofarmaka pada psien

Melaksanakan evaluasi keperawatan

1. Mengidentifikasi aspek yang dinilai pada evaluasipasien

2. Mengidentifikasi indikator keberhasilan sesuai tujuankeperawatan

3. Menunjukkan pengumpulan data hasil tindakan sesuai kriteriatujuan

4. Membuat kesimpulan hasilperawatan 5. Merumuskan tindak lanjut asuhan

keperawatan Melaksanakan

dokumentasi asuhan keperawatan

1. Menuliskan seluruh data dan informasi tentang pasien dan tindakan yang diberikan dalam dokumenpasien

2. Menuliskan diagnosis keperawawatan dalam dokumenpasien

3. Menuliskan perencanaan pasien dalam dokumen pasien

4. Mencatat respons pasien dan hasil evaluasi setelah tindakan

5. Menandatangani catatankeperawatan dan catatan perkembangan

Rekomendasi Dapat/tidak dapat dilanjutkan pada tahap Berikutnya Penguji I Penguji II

(25)

Saran Perbaikan

Nama mahasiswa

Tanda tangan Mahasiswa

Mahasiswa dinyatakan kompeten bila seluruh komponen ini dinyatakan kompeten oleh pembimbing/tutor/dosen. Bila ada salah satu komponen yang belum kompeten, maka mahasiswa diharuskan melakukan praktikumkembali.

VIII. Tata Tertib Praktikum

Berikut ini adalah tata tertib pelaksanaan praktikum. 3. UntukMahasiswa

a. Anda harus hadir 10 menit di tempat praktikum sebelum kegiatan praktikum berlangsung

b. Menggunakan jas praktikum yang telah ditetapkan dilengkapi dengan papan nama c. Diwajibkan menggunakan sepatu. Bila pembimbing Anda menginginkan melepas

sepatu ketika memasuki ruang praktikum, maka Anda wajibmematuhinya.

d. Pada saat praktikum berlangsung Anda dilarang mempergunakan alat komunikasi apapun sampai kegiatan praktikumselesai

e. Anda harus menyiapkan alat tulis sendiri karena pembimbing tidak mempersiapkannya

f. Semua kelengkapan untuk praktikum Anda harus siapkan seperti format laporan pendahuluan, format strategi pelaksanaan dan format asuhan keperawatan serta lembarevaluasi

g. Selama kegiatan praktikum berlangsung Anda diberikan kesempatan untuk ke kamar kecil sebelum kegiatan berlangsung dan tidak diperbolehkan makan dan minum ketika kegiatan praktikum sedangberlangsung.

4. UntukPembimbing

a. Anda harus hadir 10 menit di tempat praktikum sebelum kegiatan praktikum berlangsun

(26)

c. Pada saat praktikum berlangsung Anda dilarang mempergunakan alat komunikasi apapun sampai kegiatan praktikumselesai

d. Memberikan penilaian sesuai format yang ada dan menyerahkannya kepada koordinator mataajar.

e. Selama kegiatan praktikum berlangsung Anda tidak diperkenankan untuk melakukan kegiatan lain yang dapat mengganggu kegiatanpraktikum.

IX. Laporan Praktikum

Laporan praktikum dikumpulkan segera setelah Anda melakukan praktikum. Berikut ini adalah syarat yang harus Anda penuhi ketika mengumpulkan laporan praktikum

1. Laporan praktikum terdiri dari laporan pendahuluan, strategi pelaksanaan, Laporan asuhan keperawatan (pengkajian, perencanaan, implementasi, intervensi dan dokumentasi) harus ditulis tangan, tidak boleh diketik. Menggunakan kertas double foliobergaris

2. Tulis harus mudah dibaca oleh tutor/pembimbing. Gunakanlah tinta warna hitam untuk menuliskan laporan hasilpraktikum

3. Seluruh laporan dijadikan satu dengan menggunakan map berpenjepit (snelhekter) warna coklat. Dan di depan map ditulis nama Anda dan nomor mahasiswaAnda

Kegiatan Praktikum 1: Konsep Resiko Prilaku Kekerasan A. Landasan Teori

Latihan :

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi diatas, kerjakan latihan berikut. Anda dianjurkan untuk mendiskusikan mengenai tanda gejala resiko perilaku kekerasan beserta penatalaksanaan asuhan keperawatan jiwa pada klien dengan asuhan keperawatan.

(27)

Pre – Post Test :

1. Test Formatif

Jawalah soal dibwah ini dengan memilih satu pilihan yang tepat :

1) Berikut adalah salah satu tanda obyektif dari pasien dengan perilaku kekerasan…. A. Muka memerah, suara keras dantinggi

B. Pasien mengatakan ingin memukul oranglain

C. Keluarga mengatakan pasien baru saja merusak barang-barangdirumah D. Keluarga membuatkan jadwal kegiatan pasiensehari-hari

E. Pasien mengatakan telah minum obat sesuaiaturan

2) Penyuluhan yang harus dilakukan perawat terhadap keluarga dalam merawat pasien dengan risiko perilaku kekerasan adalahkecuali….

A. Tanda memerlukan rujukan segera ke RS atau puskesmas B. Pentingnya keteraturan kunjungan ke puskesmas atau RS C. Merawat pasien dengan risiko perilakukekerasan

D. Mampu berinteraksi denganpasien E. Tanda dan gejala ketergantunganobat

3) Berikut ini adalah berbagai cara untuk mengontrol perilaku kekerasan kecuali…. A. Secara sosial/verbal: meminta, menolak, dan mengungkapkan perasaan dengan

carabaik.

B. Secara fisik: tarik nafas dalam dan pukulbantal/kasur C. Minum obat secarateratur

D. Secara spiritual:berdoa E. Pergi kedukun

(28)

2. Kunci Jawaban 1. A

2. D 3. E

(29)
(30)

MODUL 2 : Konsep Resiko Bunuh Diri Pendahuluan

Saat ini anda sedang mempelajari Modul Mata Kuliah Keperawatan Jiwa II. Anda diharapkan mendapat pengalaman belajar yang memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran secara utuh dan komprehensif, salah satunya melalui mata kuliah ini.

Mata kuliah ini memiliki beban SKS sebesar 3. Mata kuliah Keperawatan Jiwa II merupakan mata kuliah yang membahas tentang Konsep Resiko Bunuh Diri

I. Materi Pokok Praktikum A. Pengertian

Bunuh diri adalah suatu upaya yang disadari untuk mengakhiri kehidupan individu secara sadar berhasrat dan berupaya melaksanakan hasratnya untuk mati (Yosep, 2007). Bunuh diri menurut Edwin Schneidman dalam Kaplan 2010 adalah tindakan pembinasaan yang disadari dan ditimbulkan diri sendiri, dipandang sebagai malaise multidimensional pada kebutuhan individual yang menyebabkan suatu masalah di mana tindakan yang dirasakan sebagai pemecahan yang terbaik.Bunuh diri berhubungan dengan kebutuhan yang dihalangi atau tidak terpenuhi, perasaan ketidak berdayaan, keputusasaan, konflik ambivalen antara keinginan hidup dan tekanan yang tidak dapat ditanggung, menyempitkan pilihan yang dirasakan dan kebutuhan meloloskan diri; orang bunuh diri menunjukkan tanda-tanda penderitaan (Kaplan & Saddock,2010)

B. Tanda dan gejala

Risiko bunuh diri diekspresikan melalui perilaku yang muncul,meliputi: 1. Isyarat

Perilaku iniditunjukkan dengan perilaku secara tidak langsung ingin bunuh diri. Pada kondisi ini mungkin klien sudah memiliki ide untuk mengakhiri hidupnya, namun tidak disertai dengan ancaman dan percobaan bunuh diri. Klien umumnya mengungkapkan perasaan bersalah/sedih/marah/putus asa/tidak berdaya. Klien juga mengungkapkan hal-hal negatif tentang diri sendiri yang menggambarkan harga dirirendah.

i. Tanda dan gejala Isyarat BunuhDiri Subyektif

ii. Klien mungkin sudah memiliki ide untuk mengakhiri hidupnya, namun tidak disertai dengan ancaman dan percobaan bunuhdiri

(31)

iii. “Tolong jaga anak-anak karena saya akan pergi jauh!” atau “Segala sesuatu akan lebih baik tanpasaya”.

iv. Mengungkapkan perasaan seperti rasa bersalah / sedih / marah / putus asa / tidakberdaya.

v. Mengungkapkan hal-hal negatif tentang diri sendiri yang menggambarkan harga dirirendah

vi. Tanda dan gejala Isyarat Bunuh Diri Obyektif:sedih, murung, marah, menangis, banyakdiam, kontak matakurang, emosi labil, tidurkurang.

2. Ancaman

Ancaman bunuh diri umumnya diucapkan oleh klien, berisi keinginan untuk mati disertai dengan rencana untuk mengakhiri hidupnya dan persiapan alat untuk melaksanakan rencana tersebut. Secara aktif klien telah memikirkan rencana bunuh diri, namun tidak disertai percobaan bunuh diri.

Tanda dan gejala ancaman bunuh diri subyektif:

i. Ungkapan ingin mati diucapkan oleh pasien berisi keinginan untukmati ii. Ungkapan rencana untuk mengakhirikehidupan

iii. Ungkapan dan tindakan menyiapkan alat untuk melaksanakan rencana tersebut.

Tanda dan gejala ancaman bunuh diri obyektif: banyakmelamun, menyiapkan alat untuk rencana bunuhdiri, gelisah, mudahemosi, sedih, murung, menangis, jalanmondar-mandir

1. Percobaan

Percobaan bunuh diri adalah tindakan klien mencederai atau melukai diri untuk mengakhiri kehidupannya. Pada kondisi ini, klien aktif mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri, minum racun, memotong urat nadi atau menjatuhkan diri dari tempat yangtinggi.

Tanda dan gejala percobaan bunuh diri subyektif: a. “Saya maumati!

b. “Jangan tolongsaya!” c. “Biarkansaya!”

(32)

3.2 Tanda dan gejala percobaan bunuh diri obyektif: klien aktif mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri, minum racun, memotong urat nadi, atau menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi, membenturkankepala, dan emosi labil.

II. Aktifitas/Tugas Mahasiswa

1. Sebelum Anda memulai mempelajari kegiatan praktikum ini sebaiknya Anda telah memahami Topik asuhan keperawatan pada perilaku kekerasan dengan baik. Banyaklah berdiskusi dengan teman Anda. Jika dalam diskusi dengan teman, Anda masih memiliki beberapa pertanyaan yang tidak terjawab mintalah bantuan pembimbing untuk menjelaskannya kembali, sehingga pemahaman Anda menjadi semakin baik.

2. Buatlah laporan pendahuluan, pahami dengan baik cara membuat laporan pendahuluan sesuai dengan petunjuk yangada.

3. Buatlah strategi pelaksanaan sesuai dengan kasus yang Anda temui pada latihan praktikum ini..

4. Buatlah analisis data dan rumuskanlah masalah keperawatan sesuai dengan kasus yang ada.

5. Selanjutnya buatlah pohon masalah berdasarkan analisis data yang telah ada tetapkan dan tetapkanlah diagnosis keperawatan utama pada kasus yangada..

6. Lakukanlah latihan asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian, implementasi dan evaluasi dengan teman Anda sesering mungkin sehingga Anda tidak menemui kesulitan pada saat praktiknanti.

7. Latihanlah bersama teman Anda cara memberikan pendidikan keperawatan pada pasien perilaku kekerasan yaitu cara fisik, melakukan aktivitas, cara verbal, spiritual dan minumobat.

8. Anda dapat menemui pembimbing untuk mendapatkan bimbingan, masukan dan penilaian jika Anda telah merasa mampu untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien perilakukekerasan.

(33)

III. Prasyarat Instruktur/Pembimbing Praktikum

a. Jumlah

Setiap kelompok dibimbing oleh satu orang pembimbing. Jumlah anggota kelompok maksimal 12 orang.

b. Institusi

Pembimbing dapat berasal dari institusi pendidikan D.III Keperawatan, atau Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan atau RS Jiwa

c. KualifikasiPembimbing

a. Berpendidikan minimal D.IIIKeperawatan b. Berstatus sebagai dosen atau instrukturklinik c. Memiliki sertifikat dosen atau instrukturklinik

d. Memiliki pengalaman kerja di bidang keperawatan jiwa minimal 5tahun e. Memiliki pengetahuan yang baik dan luas tentang keperawatanjiwa

IV. Teknis Pelaksanaan Bimbingan

5. Tugaspembimbing

a. Mengidentifikasi kesulitan yang mahasiswa hadapi dalam mempelajari praktikumini.

b. Mengidentifikasi kesulitan mahasiswa dalam melakukan tugas-tugaslatihan. c. Lakukanlah pre confrence dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang ada

pada laporan pendahuluan yang telah mahasiswa buat untuk menilai sejauh mana mahasiswa Anda memahami kasustersebut

d. Mintalah mahasiswa untuk menjelaskan strategi pelaksanaan yang akan mereka lakukan terhadap pasien perilakukekerasan.

e. Mendemonstrasikan dan menjelaskan cara melakukan pengkajian, analisis data, cara merumuskan masalah, cara membuat pohon masalah, cara menentukan core problem dan prioritas diagnosis keperawatan.

f. Memberikan contoh aplikasi latihan SP tindakankeperawatan.

(34)

mahasiswa.

6. TeknisBimbingan

a. Bagilah jumlah mahasiswa ke dalam beberapa kelompokbesar b. Setiap kelompok terdiri dari maksimal 12 mahasiswa

c. Buatlah kelompok kecil dari kelompok besar tersebut dan buatlah berpasangan. Sehingga dalam kelompok besar ada 6 kelompokkecil

d. Mintalah setiap mahasiswa untuk membuat laporan pendahuluan sesuai dengan kasus fiktif yang ada pada praktikum ini. Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa, Anda dapat membuat berbagai kasus fiktif yang lain sesuai dengan kasus yang ada sering temui di lahan praktik. Contoh membuat kasus dapat Anda pelajari dari contoh kasus pada praktikumini

e. Mintalah mahasiswa untuk membuat strategi pelaksanaan sesuai dengan kasus yang ada

f. Periksalah setiap laporan pendahuluan dan strategi pelaksanaan yang telah mahasiswa Andabuat

g. Mintalah mahasiswa untuk berpasangan sesuai dengan yang telah ditetapkan di awal praktikum ini. Langkah pertama tetapkanlah salah satu mahasiswa Anda menjadi perawat jiwa dan mahasiswa yang lain menjadi pasien. Lakukanlah hal ini untuk semua pasangan dalam kelompokAnda

h. Mintalah mahasiswa untuk melakukan asuhan keperawatan pada pasien perilaku kekerasan sesuai dengan strategi pelaksanaan yang mahasiswa telahbuat.

i. Mintalah mahasiswa untuk melakukanlah beberapa strategi pelaksanaan dan nilailah kemampuan mereka. Sebelum Anda memberikan penilaian mintalah mahasiswa untuk melakukan evaluasi diri terhadap kemampuan mereka berperan sebagai perawat jiwa. Minta pula penilaian dari pasangan yang berperan sebgai pasien untuk menilai aspek positif dari teman yang peran sebagai perawatjiwa. j. Selanjutnya mintalah mahasiswa Anda untuk bertukar peran. Yang pada awalnya

berperan sebagai perawat jiwa sekarang berperan sebagai pasien dan yang berperan sebagai pasien perilaku kekerasan sekarang berperan sebagai perawat jiwa.

k. Lakukanlah semua ini untuk kelompok Anda hingga waktu praktikumselesai. l. Buatlah penilaian atau evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa sesuai dengan

(35)

format yang ada pada praktikumini.

V. Tempat Praktikum

Praktikum ini tidak memerlukan ruangan khusus. Ruangan untuk praktikum dapat mempergunakan ruangan yang ada asalkan ruangan tersebut tidak berisik dan tidak banyak orang yang berlalu lalang sehingga akan mengganggu jalannya praktikum.

VI. Alokasi Waktu Praktikum

Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan praktikum ini adalah 2 x 160 menit. Buat ini adalah rincian alokasi waktu untuk praktikum asuhan keperawatan pada pasien perilaku kekerasan.:

Tabel 1.1 Alokasi Waktu Praktikum

No Kegiatan Praktikum/ Aktivitas Durasi

1 Membuat laporan pendahuluan 10 menit

2 Membuat strategi pelaksanaan 10 menit

3 Membuat asuhan keperawatan 30 menit

4

Melakukan pre confrence dan pembimbing mendemonstrasikan cara melakukan asuhan keperawatan

15 menit

5

Mahasiswa mendemonstrasikan kembali cara melakukan asuhan keperawatan dengan berpasangan…….

85 menit

6 Melakukan post confrence, evaluasi dan memberikan umpan balik serta penilaian

10 menit

Total 160 menit

VII. Penilaian

Berikut ini adalah petunjuk penilaian praktikum. Pembimbing Anda akan memberikan penilaian sesuai dengan bobot di bawah ini.

(36)

2. Bobot Penilaian:

Tabel 1.2 Bobot Penilaian

No Unsur yang dinilai Proposi (%) 1 Kehadiran 10 2 Laporan Pendahuluan 10 3 Strategi Pelaksanaan 10 4 Praktikum 60 5 Laporan Praktikum 10 Total 100 RAMBU-RAMBUPENILAIAN 5. Penilaian StrategiPelaksanaan

Tabel 1.3 Penilaian Strategi Pelaksanaan

ASPEK YANG DINILAI NIL

AI KE T Ya tidak Orientasi 1. Mengucapkan salam 2. Memperkenalkan diri 3. Menjelaskan kontrak Waktu Tempat Tujuan Kerja

(37)

n Menjelaskan hasilobservasi Berilah nilai di masing-masing item dengan angka: 1 = Ya 0 = Tidak 2. Memberikan intervensi sesuai dengan

kondisiklien. n Klien n Keluarga

3. Mendemonstrasikan keterampilan sesuai dengan intervensi yangdiberikan Terminasi

1. Evaluasi n Subyekti

f

Obyektif

2. Rencana Tindak Lanjut n Pasien n Keluarga n Perawat TOTAL =……….. x 100 Total Skor 14 NILAI =

(38)

6. Penilaian SikapTerapeutik

Tabel 1.4 Penilaian Sikap Terapeutik

No Aspek Yang Dinilai Penilaian Ket

Y a Tidak 1 Duduk Berhadapan Berilah nilai di masing-masing item dengan angka: 1 = Ya 0 = Tidak 2 Kontak Mata

3 Membungkuk ke arah pasien 4 Mempertahankan sikap terbuka

n Tidak menyilangkanKaki n Tidak melipattangan 5 Rileks 6 Suara Jelas Nilai Akhir : Nilai A + Nilai B 2 7. Penilaian Laporan

Tabel 1.5 Penilaian Laporan

No Aspek Yang Dinilai Penilaian Ket

1 2 3 4

1 Seluruh data dan informasi

pasiendilaporkan Berilah nilai di masing-

masing item dengan angka:

2 Diagnosis perawatan sesuai dengan kasus pasien

NILAI B = Total Skorx 100 7

(39)

3 Perencanaan pasien sesuai dengan diagnosis keperawatan

1 = Kurang(50-60) 2 = Cukup(60170) 3 = Baik (71-85) 4 = sangat baik.

(86-100) 4 Respons pasien dan hasilevaluasi

tindakan dilaporkan

5 Catatan keperawatan pasien Ditandatangani

8. Lembar Observasi Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gangguan Jiwa

NamaMahasiswa : Tanggal :

NamaPenguji : Tempat:

3. Berikan tanda V pada kolom K( Kompeten) bila mahasiswa Anda merasa sudah mampu melakukannya pada aspek yang tertulis pada kriteria pencapaian kompetensi dan sebaliknya berikan tanda pada kolom BK (belum Kompeten) apabila mahasiswa Anda merasa belum mampumelakukannya

4. Tanyakan pada penguji bila ada hal-hal yang belumdimengerti

Tabel 1.6 Penilaian Asuhan Keperawatan

NAMA MAHASISWA TANGGAL

NAMA PENGUJI: 1 ... 2... NOMOR UNIT : 25

JUDUL UNIT : Melaksanakan Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Masalah Gangguan Jiwa

No Sub

Kompetens i

Kriteria Pencapaian Kompetensi Skala Ket Y/K T/BK

(40)

1 Melakukan pengkajian

6. Mengobservasi perilakupasien diidentifikasi

7. Menerapkan aspek legal, nilai dan moral, etika, norma dan budaya dalam pengkajianditerapkan

8. Teknik Komunikasi terapaeutik pada diterapkan 9. Prosedur pengkajianditunjukkan 10. Masalah pasiendiidentifikasi 2 Merumuskan diagnosis keperawatan

Diagnosis keperawatan yang

menggambarkan masalah gangguan jiwa Diidentifikasi

3 Membuat perencanaan keperawatan

5. Tujuan tindakan keperawatan pasien dirumuskan

6. Indikator hasil asuhankeperawatan dirumuskan

7. Rencana tindakan keperawatan pasien disusun

8. Rencana tindakankeperawatan Diprioritaskan

(41)

4 Melaksanakan tindakan kolaboratif

4. Indikasi tindakan kolaboratif (terapi psikofarmaka) pasien ansietas diidentifikasi

5. Tindakan kolaboratif terapi psikofarmaka pasienditunjukkan 6. Evaluasi dan tindak lanjutdilakukan 5 Melaksanakan evaluasi keperawatan pasien dengan masalah gangguan jiwa

5. Indikator keberhasilan tujuan perawatandiidentifikasi

6. Evaluasi sesuai kriteria tujuandilakukan 7. Kesimpulan hasil perawatan dibuat 8. Tindak lanjut asuhankeperawatan

Dirumuskan 6 Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pasien dengan masalah gangguan jiwa

6. Seluruh data dan informasi pasien didokumentasikan

7. Diagnosis perawatan didokumentasikan

8. Perencanaan pasienterdokumentasi 9. Respons pasien dan hasil evaluasi

tindakan dicatat 10. Catatan keperawatanpasien Ditandatangani Rekomendasi Catatan Pembimbing I Catatan PembimbingII

(42)

Tanda tangan Mahasiswa

(43)

5. Penilaian PencapaianKompetensi

NamaMahasiswa : Tanggal :

NamaPenguji : Tempat:

a. Berikan tanda V pada kolom K (Kompeten) mahasiswa sudah mampu melakukannya pada aspek yang tertulis pada kriteria pencapaian kompetensi dan sebaliknya berikan tanda pada kolom BK (belum Kompeten) apabila mahasiswa belum mampu melakukannya

Tabel 1.7 Penilaian Pencapaian Kompetensi

SUB KOMPETE NSI KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI PENILAIAN VALIDA SI PENGU JI K B K Melakukan Pengkajian

8. Menjelaskan konsep asuhan keperawatan pada klien dengan masalah gangguanjiwa 9. Mengidentifikasi perilaku abnormalpasien 10. Menerapkan prinsip legal dan nilai, moral,

etika dan norma budaya pengkajian masalah gangguanjiwa

11. Memperhatikan teknik komunikasi terapeutik asuhan keperawatan masalah gangguanjiwa

12. Menunjukkan prosedur pengkajian masalah gangguanjiwa

13. Memperhatikan aspek/komponen penting pengkajian masalah gangguanjiwa

(44)

Merumuskan diagnosa keperawatan

4. Mengidentifikasi diagnosis keperawatan yang menggambarkan masalah gangguan jiwa

5. Menunjukkan struktur diagnosis keperawatan

6. Menuliskan struktur diagnosis yang rasional

Membuat perencanaan

5. Merumuskan tujuan asuhankeperawatan 6. Merumuskan indikator hasil asuhan

keperawatan

7. Menyusun rencana tindakankeperawatan 8. Memilih dan memprioritaskanrencana

tindakan keperawatan Melaksanakan

tindakan kolaboratif

1. Menjelaskan prinsip tindakan kolaboratif pada pasien

(45)

4. Mengidentifikasi indikasi tindakan kolaboratif

5. Menunjukkan tindakan kolaboratifterapi psikofarmaka pada psien

Melaksanakan evaluasi keperawatan

6. Mengidentifikasi aspek yang dinilai pada evaluasipasien

7. Mengidentifikasi indikator keberhasilan sesuai tujuankeperawatan

8. Menunjukkan pengumpulan data hasil tindakan sesuai kriteriatujuan

9. Membuat kesimpulan hasilperawatan 10. Merumuskan tindak lanjut asuhan

keperawatan Melaksanakan

dokumentasi asuhan keperawatan

6. Menuliskan seluruh data dan informasi tentang pasien dan tindakan yang diberikan dalam dokumenpasien

7. Menuliskan diagnosis keperawawatan dalam dokumenpasien

8. Menuliskan perencanaan pasien dalam dokumen pasien

9. Mencatat respons pasien dan hasil evaluasi setelah tindakan

10. Menandatangani catatankeperawatan dan catatan perkembangan

Rekomendasi Dapat/tidak dapat dilanjutkan pada tahap Berikutnya Penguji I Penguji II

(46)

Saran Perbaikan

Nama mahasiswa

Tanda tangan Mahasiswa

Mahasiswa dinyatakan kompeten bila seluruh komponen ini dinyatakan kompeten oleh pembimbing/tutor/dosen. Bila ada salah satu komponen yang belum kompeten, maka mahasiswa diharuskan melakukan praktikumkembali.

VIII. Tata Tertib Praktikum

Berikut ini adalah tata tertib pelaksanaan praktikum. 7. UntukMahasiswa

a. Anda harus hadir 10 menit di tempat praktikum sebelum kegiatan praktikum berlangsung

b. Menggunakan jas praktikum yang telah ditetapkan dilengkapi dengan papan nama c. Diwajibkan menggunakan sepatu. Bila pembimbing Anda menginginkan melepas

sepatu ketika memasuki ruang praktikum, maka Anda wajibmematuhinya.

d. Pada saat praktikum berlangsung Anda dilarang mempergunakan alat komunikasi apapun sampai kegiatan praktikumselesai

e. Anda harus menyiapkan alat tulis sendiri karena pembimbing tidak mempersiapkannya

f. Semua kelengkapan untuk praktikum Anda harus siapkan seperti format laporan pendahuluan, format strategi pelaksanaan dan format asuhan keperawatan serta lembarevaluasi

g. Selama kegiatan praktikum berlangsung Anda diberikan kesempatan untuk ke kamar kecil sebelum kegiatan berlangsung dan tidak diperbolehkan makan dan minum ketika kegiatan praktikum sedangberlangsung.

8. UntukPembimbing

a. Anda harus hadir 10 menit di tempat praktikum sebelum kegiatan praktikum Berlangsun

(47)

c. Menggunakan jas praktikum yang telah ditetapkan dilengkapi dengan papan nama d. Pada saat praktikum berlangsung Anda dilarang mempergunakan alat

komunikasi apapun sampai kegiatan praktikumselesai

e. Memberikan penilaian sesuai format yang ada dan menyerahkannya kepada koordinator mataajar.

f. Selama kegiatan praktikum berlangsung Anda tidak diperkenankan untuk melakukan kegiatan lain yang dapat mengganggu kegiatanpraktikum.

IX. Laporan Praktikum

Laporan praktikum dikumpulkan segera setelah Anda melakukan praktikum. Berikut ini adalah syarat yang harus Anda penuhi ketika mengumpulkan laporan praktikum :

1. Laporan praktikum terdiri dari laporan pendahuluan, strategi pelaksanaan, Laporan asuhan keperawatan (pengkajian, perencanaan, implementasi, intervensi dan dokumentasi) harus ditulis tangan, tidak boleh diketik. Menggunakan kertas double foliobergaris

2. Tulis harus mudah dibaca oleh tutor/pembimbing. Gunakanlah tinta warna hitam untuk menuliskan laporan hasilpraktikum

3. Seluruh laporan dijadikan satu dengan menggunakan map berpenjepit (snelhekter) warna coklat. Dan di depan map ditulis nama Anda dan nomor mahasiswaAnda

Kegiatan Praktikum 2 : Konsep Resiko Bunuh Diri B. Landasan Teori

Latihan :

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi diatas, kerjakan latihan berikut. Anda dianjurkan untuk mendiskusikan mengenai tanda gejala resiko bunuh diri beserta penatalaksanaan asuhan keperawatan jiwa pada klien dengan asuhan keperawatan.

Pre – Post Test : 3. Test Formatif

(48)

Jawablah soal dibawah ini dengan memilih satu pilihan yang tepat :

1. Suatu perilaku yang ditunjukkan secara tidak langsung ingin bunuh diri merupakan…. a. Isyarat bunuh diri

b. Perilaku bunuh diri c. Percobaan bunuh diri d. Perilaku mengakhiri hidup

2. Keadaan dimana pasien secara aktif sudah merencanakan percobaan bunuh diri merupakan…… a. Isyarat bunuh diri

b. Perilaku bunuh diri c. Ancaman bunuh diri d. Perilaku mengakhiri hidup

3. Seorang pasien mencoba mengakhiri hidupnya dengan menegak obat serangga, termasuk dalam tindakan…….

a. Isyarat bunuh diri b. Percobaan bunuh diri c. Ancaman bunuh diri d. Perilaku mengakhiri hidup

4. Yang termasuk factor predisposisi terjadinya resiko bunuh diri pada pasien….. kecuali a. Diagnosis psikiatri b. Sifat kepribadian c. Riwayat keluarga d. Hubungan kekerabatan 4. Kunci Jawaban 1. A 2. C 3. B 4. B

(49)

MODUL 3

:WAHAM

Pendahuluan

Saat ini anda sedang mempelajari Modul Mata Kuliah Keperawatan Jiwa II. Anda diharapkan mendapat pengalaman belajar yang memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran secara utuh dan komprehensif, salah satunya melalui mata kuliah ini.

Mata kuliah ini memiliki beban SKS sebesar 3. Mata kuliah Keperawatan Jiwa II merupakan mata kuliah yang membahas tentangWAHAM

I. Materi Pokok Praktikum A. Pengertian

Waham merupakan suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat/terus menerus, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan (Keliat, Akemat, Helena dan Nurhaeni, 2012)

B. Predisposisi/presipitasi

a) Biologis :Riwayat masuk RS sebelumnya, berapa kali dirawat, riwayat pengobatan sebelumnya, riwayat minum obat, teratur atau tidak minum obat, kapan terakhir minum obat, riwayat kejang, jatuh/trauma, riwayat penggunaan NAPZA,riwayat anggota keluarga dengan gangguan jiwa

b) Social cultural : Riwayat pendidikan, riwayat putus sekolah dan gagal sekolah, riwayat pekerjaan, kecukupan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan,siapa yang menanggung biaya hidup selama dirawat, tinggal dengan siapa, berapa saudara, siapa orang yang paling berarti, apakah pernah mengalami kehilangan orang yang dicintai, perceraian, kehilangan harta benda, penolakan dari masyarakat

c) Psikologis: perasaan klien setelah perawatan, komentar negatif orang-orang di sekitarnya, peran yang terganggu akibat dirawat, pengalaman tidak menyenangkan, kepribadian klien misalnyamudah kecewa, kecemasan tinggi, mudah putus asa dan menutup diri, konsep diri : adanya riwayat ideal diri yang tidak realistis, identitas diri tak jelas, harga diri rendah, krisis peran dan gambaran diri negative. Motivasi: riwayat kurangnya penghargaan dan riwayat kegagalan. Pertahanan psikologi: ambang toleransi terhadap stres rendah dan adanya riwayat gangguan perkembangan.

(50)

• Kognitif: berfikir yang tidak realistis, mudah lupa, tidak mampu konsentrasi, tidak mampu mengambil keputusan, bingung, inkoheren, sirkumstansial

• Afektif :sangat waspada, khawatir sampai panik, sedih atau gembira berlebihan

• Fisiologis :perubahan pola tidur/ tidur kurang, kehilangan selera makan, tekanan darah meningkat, denyut jantung meningkat, frekuensi nafas meningkat, wajah tegang

• Perilaku : perilaku sesuai isi waham, banyak bicara, menentang, bermusuhan, hiperaktif • Sosial : menarik diri, tidak bisa merawat diri

D. Sumber koping dan Mekanisme koping Sumber Koping

a. Personal ability :kemampuan apa yang sudah dilakukan, kemampuan yang sudah dilatih. Kemampuan yang seharusnya dimiliki klien :

a) Mengetahui orientasi realitas

b) Mengetahui kebutuhan yang harus dipenuhi dan cara memenuhinya

c) Minum obat

b. Social support :caregiver klien, kemampuancaregiver / keluarga dalam merawat, kelompok/peer group dengan penyakit yang sama, kader kesehatan jiwa di lingkungan tempat tinggal.

c. Material asset : finansial : pekerjaan klien sebelum dirawat, penghasilan sebelum dirawat, siapa yang menanggung biaya berobat klien, apakah memiliki tabungan, jaminan kesehatan yang digunakan

Yankes :jika kontrol/kambuh berobat kemana, fasilitas pelayanan kesehatan yang terdekat dengan tempat tinggal.

d. Positif belief : keyakinan terhadap kesembuhan diri sendiri dan keyakinan terhadap petugas kesehatan

E. Fase-Fase Waham Fase lack of self esteem

Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self idealdenganself reality(kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidakterpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya. Misalnya, saatlingkungan sudah banyak yang kaya, menggunakan teknologi komunikasi yang canggih, berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas, seseorang tetap memasang selfidealyang melebihi lingkungan tersebut. Padahalself reality-nya

(51)

sangat jauh. Dari aspek pendidikan klien, materi pengalaman, pengaruh, support systemsemuanya sangat rendah.

Fase control internal external

Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakanadalah kebohongan, menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan. Tetapimenghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat, karena kebutuhannyauntuk diakui, kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritasdalam hidupnya, karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal.Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klienitu tidak benar, tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dankeinginan menjaga perasaan. Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak maukonfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain.

Fase environment support

Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkanklien merasa didukung, lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebutsebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang. Dari sinilah mulai terjadinyakerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma (Super Ego) yang ditandai dengantidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong.

Fase comforting

Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwasemua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya. Keyakinan sering disertaihalusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya. Selanjutnya klien lebih seringmenyendiri dan menghindar interaksi sosial (Isolasi sosial)

Fase improving

Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi, setiap waktu keyakinan yangsalah pada klien akan meningkat. Tema waham yang muncul sering berkaitan dengantraumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi (rantai yang hilang).Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi. Isi waham dapat menimbulkan ancamandiri dan orang lain. Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan carakonfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukanmenimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial.

(52)

Tanda dan gejala waham berdasarkan jenisnya meliputi :

§ Waham kebesaran: individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaankhusus yang diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Misalnya, “Sayaini pejabat di separtemen kesehatan lho!” atau, “Saya punya tambang emas.”

§ Waham curiga: individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusahamerugikan/mencederai dirinya dan siucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuaikenyataan. Contoh, “Saya tidak tahu seluruh saudara saya ingin menghancurkan hidupsaya karena mereka iri dengan kesuksesan saya.”

§ Waham agama: individu memiliki keyakinan terhadap terhadap suatu agama secaraberlebihan dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh, “Kalausaya mau masuk surga, saya harus menggunakan pakaian putih setiap hari.”

§ Waham somatic: individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya tergangguatau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai dengankenyataan.Misalnya, “Saya sakit kanker.” (Kenyataannya pada pemeriksaanlaboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker, tetapi pasien terus mengatakan bahwa ia sakit kanker).

§ Waham nihilistik: Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada didunia/meninggal dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan.Misalnya, ”Ini kan alam kubur ya, sewmua yang ada disini adalah roh-roh”.

§ Waham sisip pikir : keyakinan klien bahwa ada pikiran orang lain yang disisipkan kedalam pikirannya.

§ Waham siar pikir : keyakinan klien bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun ia tidak pernah menyatakan pikirannya kepada orang tersebut)

§ Waham kontrol pikir : keyakinan klien bahwa pikirannya dikontrol oleh kekuatan.

(53)

G. Akibat

Akibat dari waham klien dapat mengalami kerusakan komunikasi verbal yang ditandai dengan pikiran yang tidak realistic, flight of ideas, kehilangan asosiasi, pengulangan kata – kata yang didengar, dan kontak mata yang kurang. Akibat yang lain adalah beresiko mencederai diri sendiri orang lain dan lingkungan.

H. Pohon diagnosa

Resiko perilaku kekerasan

àkerusakan komunikasi verbal

Harga diri rendah

I. Rencana tindakan keperawatan Untuk klien

Generalis :

Sp 1. Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala, serta akibat dari waham

Sp 2. Latihan orientasi realitas : panggil nama, orientasi waktu, orang dan tempat/lingkungan

Sp 3.Minum obat dengan prinsip 6 benar minum obat, manfaat/keuntungan minum obat dan kerugiann tidak minum obat

Sp 4. Mengidentifikasi kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi akibat wahamnya, memenuhi kebutuhan yang tidak terpenuhinya

Sp 5. Melakukan kegiatan/ aspek positif yang dipilih. Spesialis : CBT

Untuk keluarga

Sp 1. Menjelaskan masalah waham pada keluarga

Sp 2. Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin terjadi pada klien waham Sp 3. Menjelaskan dan melatih keluarga cara merawat klien waham

Sp 4. Menjelaskan dan melatih keluarga menciptakan lingkungan yg terapeutik bagi klien waham Sp 5. Menjelaskan cara memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

Spesialis : FPE

(54)

II. Aktifitas/Tugas Mahasiswa

1. Sebelum Anda memulai mempelajari kegiatan praktikum ini sebaiknya Anda telah memahami Topik asuhan keperawatan pada perilaku kekerasan dengan baik. Banyaklah berdiskusi dengan teman Anda. Jika dalam diskusi dengan teman, Anda masih memiliki beberapa pertanyaan yang tidak terjawab mintalah bantuan pembimbing untuk menjelaskannya kembali, sehingga pemahaman Anda menjadi semakin baik.

2. Buatlah laporan pendahuluan, pahami dengan baik cara membuat laporan pendahuluan sesuai dengan petunjuk yangada.

3. Buatlah strategi pelaksanaan sesuai dengan kasus yang Anda temui pada latihan praktikum ini..

4. Buatlah analisis data dan rumuskanlah masalah keperawatan sesuai dengan kasus yang ada. 5. Selanjutnya buatlah pohon masalah berdasarkan analisis data yang telah ada tetapkan dan

tetapkanlah diagnosis keperawatan utama pada kasus yangada..

6. Lakukanlah latihan asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian, implementasi dan evaluasi dengan teman Anda sesering mungkin sehingga Anda tidak menemui kesulitan pada saat praktiknanti.

7. Latihanlah bersama teman Anda cara memberikan pendidikan keperawatan pada pasien perilaku kekerasan yaitu cara fisik, melakukan aktivitas, cara verbal, spiritual dan minumobat.

8. Anda dapat menemui pembimbing untuk mendapatkan bimbingan, masukan dan penilaian jika Anda telah merasa mampu untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien perilakukekerasan.

III. Prasyarat Instruktur/Pembimbing Praktikum

a. Jumlah

Setiap kelompok dibimbing oleh satu orang pembimbing. Jumlah anggota kelompok maksimal 12 orang.

b. Institusi

(55)

Tinggi Ilmu Keperawatan atau RS Jiwa

c. Kualifikasi Pembimbing

a. Berpendidikan minimal D.IIIKeperawatan b. Berstatus sebagai dosen atau instrukturklinik c. Memiliki sertifikat dosen atau instrukturklinik

d. Memiliki pengalaman kerja di bidang keperawatan jiwa minimal 5tahun e. Memiliki pengetahuan yang baik dan luas tentang keperawatanjiwa

IV. Teknis Pelaksanaan Bimbingan

9. Tugaspembimbing

a. Mengidentifikasi kesulitan yang mahasiswa hadapi dalam mempelajari praktikumini.

b. Mengidentifikasi kesulitan mahasiswa dalam melakukan tugas-tugaslatihan. c. Lakukanlah pre confrence dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang ada

pada laporan pendahuluan yang telah mahasiswa buat untuk menilai sejauh mana mahasiswa Anda memahami kasustersebut

d. Mintalah mahasiswa untuk menjelaskan strategi pelaksanaan yang akan mereka lakukan terhadap pasien perilakukekerasan.

e. Mendemonstrasikan dan menjelaskan cara melakukan pengkajian, analisis data, cara merumuskan masalah, cara membuat pohon masalah, cara menentukan core problem dan prioritas diagnosis keperawatan.

f. Memberikan contoh aplikasi latihan SP tindakankeperawatan.

g. Melakukan diskusi terhadap masalah-masalah yang belum dipahami oleh mahasiswa.

10. TeknisBimbingan

a. Bagilah jumlah mahasiswa ke dalam beberapa kelompokbesar b. Setiap kelompok terdiri dari maksimal 12mahasiswa

c. Buatlah kelompok kecil dari kelompok besar tersebut dan buatlah berpasangan. Sehingga dalam kelompok besar ada 6 kelompokkecil

(56)

d. Mintalah setiap mahasiswa untuk membuat laporan pendahuluan sesuai dengan kasus fiktif yang ada pada praktikum ini. Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa, Anda dapat membuat berbagai kasus fiktif yang lain sesuai dengan kasus yang ada sering temui di lahan praktik. Contoh membuat kasus dapat Anda pelajari dari contoh kasus pada praktikumini

e. Mintalah mahasiswa untuk membuat strategi pelaksanaan sesuai dengan kasus yang ada

f. Periksalah setiap laporan pendahuluan dan strategi pelaksanaan yang telah mahasiswa Andabuat

g. Mintalah mahasiswa untuk berpasangan sesuai dengan yang telah ditetapkan di awal praktikum ini. Langkah pertama tetapkanlah salah satu mahasiswa Anda menjadi perawat jiwa dan mahasiswa yang lain menjadi pasien. Lakukanlah hal ini untuk semua pasangan dalam kelompokAnda

h. Mintalah mahasiswa untuk melakukan asuhan keperawatan pada pasien perilaku kekerasan sesuai dengan strategi pelaksanaan yang mahasiswa telahbuat.

i. Mintalah mahasiswa untuk melakukanlah beberapa strategi pelaksanaan dan nilailah kemampuan mereka. Sebelum Anda memberikan penilaian mintalah mahasiswa untuk melakukan evaluasi diri terhadap kemampuan mereka berperan sebagai perawat jiwa. Minta pula penilaian dari pasangan yang berperan sebgai pasien untuk menilai aspek positif dari teman yang peran sebagai perawatjiwa. j. Selanjutnya mintalah mahasiswa Anda untuk bertukar peran. Yang pada awalnya

berperan sebagai perawat jiwa sekarang berperan sebagai pasien dan yang berperan sebagai pasien perilaku kekerasan sekarang berperan sebagai perawat jiwa.

k. Lakukanlah semua ini untuk kelompok Anda hingga waktu praktikumselesai. l. Buatlah penilaian atau evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa sesuai dengan

format yang ada pada praktikumini.

V. Tempat Praktikum

Praktikum ini tidak memerlukan ruangan khusus. Ruangan untuk praktikum dapat mempergunakan ruangan yang ada asalkan ruangan tersebut tidak berisik dan tidak banyak orang yang berlalu lalang sehingga akan mengganggu jalannya praktikum.

(57)

VI. Alokasi Waktu Praktikum

Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan praktikum ini adalah 2 x 160 menit. Buat ini adalah rincian alokasi waktu untuk praktikum asuhan keperawatan pada pasien perilaku kekerasan.:

(58)

Tabel 1.1 Alokasi Waktu Praktikum

No Kegiatan Praktikum/ Aktivitas Durasi

1 Membuat laporan pendahuluan 10 menit

2 Membuat strategi pelaksanaan 10 menit

3 Membuat asuhan keperawatan 30 menit

4

Melakukan pre confrence dan pembimbing mendemonstrasikan cara melakukan asuhan keperawatan

15 menit

5

Mahasiswa mendemonstrasikan kembali cara melakukan asuhan keperawatan dengan berpasangan…….

85 menit

6 Melakukan post confrence, evaluasi dan memberikan umpan balik serta penilaian

10 menit

Total 160 menit

VII. Penilaian

Berikut ini adalah petunjuk penilaian praktikum. Pembimbing Anda akan memberikan penilaian sesuai dengan bobot di bawah ini.

3. Bobot Penilaian:

Tabel 1.2 Bobot Penilaian

No Unsur yang dinilai Proposi (%) 1 Kehadiran 10 2 Laporan Pendahuluan 10 3 Strategi Pelaksanaan 10 4 Praktikum 60 5 Laporan Praktikum 10

(59)

Total 100

RAMBU-RAMBU PENILAIAN

9. Penilaian StrategiPelaksanaan

Tabel 1.3 Penilaian Strategi Pelaksanaan

ASPEK YANG DINILAI NIL

AI KE T ya tidak Orientasi Berilah nilai di masing-masing 1. Mengucapkan salam 2. Memperkenalkan diri 3. Menjelaskan kontrak Waktu Tempat Tujuan Kerja

1. Evaluasi dan Validasi

n Menjelaskan hasilobservasi 2. Memberikan intervensi sesuai dengan

kondisiklien. n Klien

(60)

n Keluarga item dengan angka: 1 = Ya 0 = Tidak 3. Mendemonstrasikan keterampilan

sesuai dengan intervensi yangdiberikan Terminasi

1. Evaluasi n Subyekti

f

Obyektif

2. Rencana Tindak Lanjut n Pasien n Keluarga n Perawat TOTAL =……….. x 100 Total Skor 14 NILAI =

(61)

10. Penilaian SikapTerapeutik

Tabel 1.4 Penilaian Sikap Terapeutik

No Aspek Yang Dinilai Penilaian Ket

Y a Tidak 1 Duduk Berhadapan Berilah nilai di masing-masing item dengan angka: 1 = Ya 0 = Tidak 2 Kontak Mata

3 Membungkuk ke arah pasien 4 Mempertahankan sikap terbuka

n Tidak menyilangkanKaki n Tidak melipattangan 5 Rileks 6 Suara Jelas Nilai Akhir : Nilai A + Nilai B 2 11. Penilaian Laporan

Tabel 1.5 Penilaian Laporan

No Aspek Yang Dinilai Penilaian Ket

1 2 3 4

1 Seluruh data dan informasi

pasiendilaporkan Berilah nilai di masing-

masing item dengan angka:

2 Diagnosis perawatan sesuai dengan kasus pasien

NILAI B = Total Skorx 100 7

(62)

= ……….. x 100 Total Skor NILAI =

3 Perencanaan pasien sesuai dengan diagnosis keperawatan

1 = Kurang(50-60) 2 = Cukup(60170) 3 = Baik (71-85) 4 = sangat baik.

(86-100) 4 Respons pasien dan hasilevaluasi

tindakan dilaporkan

5 Catatan keperawatan pasien Ditandatangani

Gambar

Tabel 1.1 Alokasi Waktu Praktikum
Tabel 1.4  Penilaian Sikap Terapeutik
Tabel 1.6 Penilaian Asuhan Keperawatan
Tabel 1.7 Penilaian Pencapaian Kompetensi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan defisit perawatan diri meliputi pengkajian, intervensi, implementasi, evaluasi

masalah keperawatan defisit perawatan diri tekhusus pada klien gangguan. jiwa, waktu asuhan keperawatan akan lebih efektif jika 2

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo KARYA TULIS ILMIAH

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan defisit perawatan diri meliputi pengkajian, intervensi, implementasi, evaluasi

Melakukan evaluasi keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial dan gangguan kesehatan

Hasil asuhan keperawatan ini dapat digunakan untuk membantu klien lansia mengatasi masalah defisit perawatan diri, sehingga klien lansia dapat melakukan perawatan

Mata kuliah prinsip epidemiologi diperuntukkan untuk mahasiswa yang terdaftar pada program studi kesehatan masyarakat (S1) dan menjadi mata kuliah wajib untuk

Ronde mempunyai tujuan untuk menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berprikir kritis (Nursalam,2014). Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan SP2KP Anak