• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan pada Tn.H dengan Prioritas Masalah Personal Hygiene di RSU Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Keperawatan pada Tn.H dengan Prioritas Masalah Personal Hygiene di RSU Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh

manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis,

yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Beberapa

kebutuhan manusia tertentu lebih mendasar dari pada kebutuhan lainnya. Oleh

karena itu beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya.

Kebutuhan dasar manusia seperti makan, air, keamanan dan cinta merupakan hal

yang penting bagi manusia. Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia

tersebut dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar

manusia dalam mengaplikasikan ilmu keperawatan di dunia kesehatan.

Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan

kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri

adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan

untuk dirinya. Praktik personal hygiene bertujuan untuk peningkatan kesehatan

dimana kulit merupakan garis tubuh pertama dari pertahanan melawan infeksi.

Dengan implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga

untuk melakukakn tindakan itu maka akan menambah tingkat kebutuhan pasien

(Potter & Perry, 2005).

Sebagai contoh, adanya perubahan pada kulit dapat menimbulkan

berbagai gangguan fisik dan psikologis. Gangguan fisik yang terjadi dapat

mengakibatkan perubahan konsep diri, sedangkan gangguan psikologis dapat

terjadi karena kondisi tersebut mungkin mengurangi keindahan penampilan dan

reaksi emosional. Peran perawat dalam hal ini sangat dibutuhkan guna

meningkatkan personal hygiene individu melalui kegiatan penyuluhan dan

peningkatan pengetahuan tentang upaya kebersihan diri melalui penerapan prinsip

hidup bersih dan sehat (Mubarak, 2008).

Perawat bekerja dengan bervariasi, klien yang memerlukan bantuan

hygiene pribadi atau harus belajar teknik hygiene yang sesuai, cara perawatan diri

(2)

2

perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional

klien. Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu,

keamanan, dan kesehatan. Seperti, pada orang sehat mampu memenuhi kebutuhan

kesehatannya sendiri, pada orang sakit atau tantangan fisik memerlukan bantuan

perawat untuk melakukan praktik kesehatan yang rutin. selain itu, beragam faktor

pribadi dan sosial budaya mempengaruhi praktik hygiene klien. Perawat

menentukan kemampuan klien untuk melakukan perawatan diri dan memberikan

perawatan hygiene menurut kebutuhan dan pilihan klien (Potter & Perry, 2005).

Berdasarkan data WHO (2001), 1 dari 4 orang atau sekitar 450 juta orang

terganggu jiwanya. Menurut Dharmono (2007), penelitian yang dilakukan WHO

di berbagai negara menunjukkan sebesar 20-30 %. pasien yang datang ke

pelayanan kesehatan dasar menunjukkan gejala gangguan jiwa. Department of

Health and Human Service (1999), memperkirakan 51 juta penduduk Amerika

dapat didiagnosis mengalami gangguan jiwa. Dari jumlah tersebut 6,5 juta

mengalami disabilitas akibat gangguan jiwa yang berat dan 4 juta diantaranya

adalah anak-anak dan remaja (Videbeck, 2008).

Salah satu bentuk gangguan kejiwaan yang memiliki tingkat keparahan

yang tinggi adalah skizofrenia, dimana hingga saat ini penanganannya belum

memuaskan. Hal ini terutama terjadi di negara-negara yang sedang berkembang

karena ketidaktahuan keluarga maupun masyarakat akan terhadap jenis gangguan

jiwa ini .

Skizofrenia ditunjukkan dengan gejala klien suka berbicara sendiri, mata melihat

kekanan dan kekiri, jalan mondar mandir, sering tersenyum sendiri, sering

mendengar suara-suara dan sering mengabaikan hygiene atau perawatan dirinya

(defisit perawatan diri). Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada

seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau

melengkapi aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi (hygiene),

berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK. Keterbatasan perawatan diri biasanya

diakibatkan karena stresor yang cukup berat dan sulit ditangani oleh klien (klien

bisa mengalami harga diri rendah) sehingga dirinya tidak mau mengurus atau

merawat dirinya sendiri baik dalam hal mandi, berpakaian, berhias, makan,

(3)

3

kemungkinan klien bisa mengalami masalah resiko tinggi isolasi sosial (Fitria,

2009).

Pemberian asuhan keperawatan merupakan proses terapeutik yang

melibatkan hubungan kerja sama antar perawat dengan klien, keluarga dan

masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Proses keperawatan

yaitu terlaksananya asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan dan masalah

klien sehingga mutu pelayanan keperawatan menjadi optimal. Salah satu yang

dapat dilakukan oleh keperawatan jiwa adalah dengan menerapkan strategi

pelaksanaan komunikasi dalam tindakan keperawatan. Strategi pelaksanaan

kominikasi tindakan keperawatan merupakan alat yang dijadikan sebagai panduan

oleh seseorang perawat jiwa ketika berinteraksi dengan klien (Fitria, 2009).

Ketidakmampuan individu yang melakukan perawatan diri itu hampir 90%

dialami oleh orang yang mengalami gangguan jiwa, berdasarkan hal itu maka

penulis tertarik untuk membuat Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatan Klien dengan “ Defisit Perawatan Diri” pada pasien gangguan jiwa.

1.2. Tujuan 1. Tujuan umum

Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk memberikan Asuhan

Keperawatan pada klien Tn H dengan masalah pemenuhan Kebutuhan

Perawatan Diri di Ruang Bukit Barisan RSU Jiwa Prof. Dr. Muhammad

Ildrem Provinsi Sumatera Utara. dan Untuk meningkatkan kemampuan

mahasiswa dalam ilmu pengetahuan keperawatan, menerapkan peroses

asuhan keperawatan secara komprehensif sebagai bentuk pelayanan

keperawatan professional, baik kepada individu, keluarga maupun

masyarakat.

2. Tujuan khusus

Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada pasien Tn.H dengan

pemenuhan Kebutuhan Perawatan Diri penulis mampu:

a. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian dari defisit perawatan diri.

(4)

4

c. Mahasiswa merencanakan intervensi dari defisit perawatan diri.

d. Mahasiswa melakukan implementasi dari defisit perawatan diri.

e. Mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan keperawatan yang dilakukan.

1.3. Manfaat

1. Praktik Pelayanan Keperawatan

Hasil penulisan karya tulis ilmiah yang diperoleh dapat menjadi sumber pengetahuan dan strategi bagi keperawatan dengan masalah pemenuhan

kebutuhan perawatan diri.

2. Pendidikan Keperawatan

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini sangat berguna untuk menambah

wawasan ilmu pengetahuan dan sebagai penerapan ilmu yang telah diterima

selama kuliah, dan diharapkan dapat mengaplikasikan diagnosa keperawatan

NANDA International (2012), Nursing Interventions Clarifikasi/NIC

(Bulechek, 2013) dan Nursing Outcames Clarification/NOC (Moorhead, 2013)

bagi ilmu keperawatan jiwa tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan

gangguan mood: depresi dengan masalah defisit perawatan diri: mandi yang

dipergunakan dalam pembelajaran asuhan keperawatan jiwa.

3. Bagi Klien

Hasil asuhan keperawatan ini dapat digunakan untuk mengetahui cara

pemenuhan kebutuhan perawatan diri dengan masalah defisit perawatan diri:

Referensi

Dokumen terkait

Ruang Rapat Gedung Bappeda Provinsi Jambi Jl.. Telanaipura,

Fresh or dried petals of 26 taxa in section Cinnamomeae: eight taxa in section Chinenses, 10 taxa in section Gallicanae and eight modern garden roses in genus Rosa were collected

Guru pemula dapat mengajukan keberatan atas: (1) proses pembimbingan dalam program induksi oleh pembimbing dan; (2) Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula baik

Bersama ini kami infokan bahwa Politeknik Negeri Sriwijaya akan menyelenggarakan The 1st International Conference Forum In Research, Science, And Technology. Bagi ibu/bapak

There is a growing demand of 3D indoor pathfinding applications. Researched in the field of robotics during the last decades of the 20 th century, these methods focussed on

[r]

Due to rich information of a full waveform of airborne LiDAR (light detection and ranging) data, the analysis of full waveform has been an active area in LiDAR application. It

Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini yang masih termasuk dalam pekerjaan, pemborongan harus menyelesaikan sesuai dengan petunjuk perintah pemberi tugas,