• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI RUMAH BERSALIN MARGA WALUYA SURAKARTA TAHUN 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI RUMAH BERSALIN MARGA WALUYA SURAKARTA TAHUN 2012"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI RUMAH

BERSALIN MARGA WALUYA SURAKARTA

TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh : LENI SUSILAWATI

NIM : B09 030

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan di RB Marga Waluya Surakarta

Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi

tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Anis Nurhidayati, S.ST, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Ibu Trisiwi Tjipto Palupi, Amd.Keb, SKM, M.Kes selaku pimpinan RB

Marga Waluya Surakarta, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis

dalam pengambilan data.

5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

(5)

v

menjadi responden (30 orang) dalam Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Semua pihak yang telanh membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih

banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan

penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak.

Surakarta, Juli 2012

(6)

vi

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN

DI RB MARGA WALUYA SURAKARTA

xiv + 47 halaman + 18 lampiran + 7 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : AKI di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 125 per 100.000

kelahiran hidup. Penyebab AKI diantaranya adalah perdarahan, sepsis, hipertensi akibat kehamilan, aborsi yang tidak aman, dan persalinan macet. Tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda gejala yang menunjukkan ibu atau bayi yang dikandungnya dalam keadaan bahaya. Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan bagi ibu hamil sangat mutlak untuk diketahui, karena dengan mengetahui tanda bahaya kehamilan, segala resiko yang akan terjadi dapat terantisipasi dengan baik.

Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang

tanda bahaya kehamilan pada kategori baik, cukup, dan kurang.

Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif Kuantitatif, lokasi

penelitian di RB Marga Waluya Surakarta, pada bulan Mei sampai Juni 2012, sampel penelitian ini adalah ibu hamil primigravida berjumlah 30 orang, teknik pengambilan sampel yaitu Non Random Sampling dengan Sampling Jenuh, sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik univariat dengan instrument kuesioner.

Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan responden tentang tanda bahaya

kehamilan pada kategori baik sebanyak 5 responden (16,67%), kategori cukup sebanyak 20 responden (66,66%), kategori kurang sebanyak 5 responden (16,67%).

Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya

kehamilan terbanyak pada kategori cukup 20 responden (66,66%).

Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil Primigravida, Tanda Bahaya Kehamilan Kepustakaan : 19 Literatur (Tahun 2002 – 2011)

(7)

vii

MOTTO

“ Sangat diperlukan kesabaran untuk mengupayakan kesuksesan”

“ Barang siapa mengupayakan penghidupannya dengan giat, Tuhan akan berikan yang terbaik padanya “

“ Hidup adalah perjuangan, setiap detik dalam hidup sangat berarti dan menentukan untuk kehidupan kita selanjutnya, maka hargailah perjuangan hidup dengan tidak menyia-nyiakan hidup ini “

“ Jadikanlah sabar dan sholat sebagai pnolongmu, sesungguhnya Allah beserta oran-orang yang sabar (Q.S Al-Baqarah :153)

PERSEMBAHAN :

Karya Tulis ini saya persembahkan :

Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidaya-Nya sehingga terwujud Karya Tulis ini.

Ayah dan Ibu tercinta yang selalu mendoakan, dan memberikan dukungan mental serta kasih sayang yang tak terkira.

Sahabat-sahabatku yang selalu menemaniku disaat suka dan duka.

Semua dosen STIKES Kusuma Husada, terima kasih atas bimbingannya.

Semua pihak yang telah membantu selesainya Karya Tulis Ilmiah ini, terima kasih atas semua dukungannya, semoga Allah memberikan pahala yang berlimpah.

(8)

viii

BIODATA

Nama : Leni Susilawati

Tempat/ Tanggal Lahir : Bandung, 9 April 1991 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Karangasem RT.02/RW.03 Kateguhan Tawangsari Sukoharjo

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Negeri 3 Soreang, Bandung Lulus tahun 2003 2. SMP Negeri 2 Soreang, Bandung Lulus tahun 2006 3. SMA Negeri 1 Tawangsari Lulus tahun 2009 4. Prodi III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2009

(9)

ix

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

CURICULUM VITAE ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR... ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 4 C. Tujuan Penelitian ... 4 D. Manfaat Penelitian ... 4 E. Keaslian Penelitian ... 5 F. Sistematika Penulisan ... 7

(10)

x

2. Kehamilan ... 15

a. Pengertian ... 15

b. Tanda – tanda Kehamilan ... 15

c. Proses Kehamilan ... 16

d. Komplikasi dalam Kehamilan ... 17

3. Tanda Bahaya Kehamilan ... ... 18

a. Pengertian ... 18

b. Macam – macam tanda bahaya kehamilan ... 19

B. KerangkaTeori... 25

C. Kerangka Konsep Penelitian ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 27

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 28

D. Instrumen Penelitian ... 29

E. Metode Pengambilan Data ... 33

F. Variabel Penelitian ... 34

G. Definisi Operasional ... 34

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ... 34

(11)

xi

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 38

B. Hasil Penelitian ... 38 C. Pembahasan ... 43 D. Keterbatasan ... 45 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 46 B. Saran ... 46 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(12)

xii

Gambar 2.1 Kerangka Teori ... 24 Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ... 25

(13)

xiii

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pertanyaan kuisioner ... 32

Tabel 3.2 Definisi Operasional ... 34

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 39

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 39

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 40

Tabel 4.4 Mean dan Standar Deviasi ... 41

(14)

xiv Lampiran 2. Surat Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 5. Surat Permohonan Responden

Lampiran 6. Surat Permohonan Uji Validitas

Lampiran 7. Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 8. Surat Balasan Uji Validitas

Lampiran 9. Surat Balasan Penelitian

Lampiran 10. Daftar Wawancara

Lampiran 11. Kuesioner

Lampiran 12. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 13. Tabulasi Hasil Uji Coba Instrument

Lampiran 14. Tabel Nilai-Nilai r Product Moment

Lampiran 15. Hasil Uji Validitas

Lampiran 16. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 17. Tabulasi Hasil Penelitian

Lampiran 18. Lembar Hasil Pengolahan Data

(15)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap menit dan setiap hari, seorang ibu meninggal dunia akibat

komplikasi yang muncul selama masa hamil dan persalinan. Sebagian besar

kematian ini tidak dapat dihindari. Tahun 1987 Organisasi Kesehatan Dunia

(WHO) mencatat, tiap tahunnya lebih dari 500.000 orang meninggal karena

hamil dan melahirkan. Pendataan WHO selanjutnya menunjukkan bahwa

jumlah kematian ibu mendekati angka 585.000 per tahun. Dari jumlah

mendekati 600.000 ini, lebih dari setengahnya datang dari delapan Negara,

yaitu Bangladesh, Ethiopia, India, Indonesia, Nepal, Nigeria, Pakistan, dan

Uganda (Varney, 2007).

Indonesia sebagai negara berkembang masih memiliki angka kematian

ibu yang cukup tinggi. Menurut SDKI (Survey Demografi Kesehatan

Indonesia) tahun 2010, angka kematian ibu di Indonesia masih berada pada

angka 125 per 100.000 kelahiran hidup. Demikian pula dengan tingkat angka

kematian bayi (AKB) yang tinggi, apabila dibandingkan dengan negara

ASEAN lainnya. AKB di Indonesia dua sampai lima kali lebih tinggi, padahal

angka ini merupakan salah satu parameter utama kesehatan anak. Angka

kematian bayi di Indonesia pada tahun 2010 tercatat sebesar 26 per 1000

(16)

Di dalam rencana strategik nasional Making Pregnancy Safe (MPS) di

Indonesia 2011-2015 disebutkan bahwa dalam konteks rencana pembangunan

kesehatan menuju Indonesia Sehat 2015, visi MPS adalah kehamilan dan

persalinan di Indonesia berlangsung aman, serta bayi yang dilahirkan hidup

dan sehat. Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2015 adalah

menargetkan angka kematian bayi menurun menjadi 17 bayi per 1000

kelahiran hidup (Dinkes, 2010).

Di negara-negara berkembang ada lima penyebab utama kematian ibu,

diantaranya adalah perdarahan, sepsis, hipertensi akibat kehamilan, aborsi

yang tidak aman, dan persalinan macet. Kejadian AKI paling banyak adalah

waktu bersalin sebanyak 49,52 %, kemudian disusul waktu nifas sebesar

30,36% dan waktu hamil 20,42%. Penyebab kematian ibu terbesar adalah

perdarahan 60 – 70%, pre eklampsi 10 – 20% dan infeksi nifas 20 – 30%,

adapun infeksi pada masa nifas terdiri dari perdarahan (60 – 70%) dan infeksi

payudara (48%) (BKKBN, 2011).

Kehamilan adalah proses yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya

janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)

dihitung dari hari pertama haid terakhir. Tanda bahaya pada kehamilan adalah

tanda gejala yang menunjukkan ibu atau bayi yang dikandungnnya dalam

keadaan bahaya. Bila ada tanda bahaya, ibu perlu mendapat pertolongan

segera di rumah sakit (Ayurai, 2011)

Tanda bahaya dalam kehamilan yang sering muncul antara lain ibu

(17)

perdarahan (bleeding), bengkak di tangah/ wajah, pusing, gerakan janin

berkurang, kelainan letak janin, ketuban pecah sebelum waktunya dan

penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan. Pengetahuan tentang

tanda bahaya kehamilan bagi ibu hamil sangat mutlak untuk diketahui, karena

dengan mengetahui tanda bahaya kehamilan, segala resiko yang akan terjadi

dapat terantisipasi dengan baik (Ayurai, 2011).

Berdasarkan survei awal yang peneliti lakukan di RB Marga Waluya

Surakarta pada bulan Januari 2012, jumlah kunjungan ibu hamil pada bulan

Januari sampai Desember tahun 2011 didapat sejumlah 665 ibu hamil, dengan

rata-rata kunjungan ibu hamil per bulan yaitu 56 orang. Jumlah ibu hamil

primigravida 30 orang dan ibu hamil multigravida 26 orang. Berdasarkan hasil

wawancara kepada 10 orang ibu hamil, 3 orang (30%) mengetahui

pengetahuan cukup tentang tanda bahaya selama kehamilan, dan 7 orang

(70%) mempunyai pengetahuan yang kurang tentang tanda bahaya selama

kehamilan. Hal ini menunjukkan masih kurangnya pengetahuan ibu hamil

tentang tanda bahaya kehamilan.

Berdasarkan latar belakang di atas, pengetahuan tentang tanda bahaya

kehamilan bagi ibu hamil sangat mutlak untuk diketahui, karena dengan

mengetahui tanda bahaya kehamilan, segala resiko yang akan terjadi dapat

terantisipasi dengan baik. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang

(18)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah: “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan di RB Marga Waluya

Surakarta Tahun 2012?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang

tanda bahaya kehamilan di RB Marga Waluya Surakarta Tahun 2012.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda

bahaya kehamilan pada kategori baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda

bahaya kehamilan pada kategori cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda

bahaya kehamilan pada kategori kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam memberikan

(19)

2. Bagi Diri Sendiri

a. Menambah wawasan penulis tentang pengetahuan tanda bahaya

kehamilan.

b. Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dan

pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian tentang tanda

bahaya kehamilan.

3. Bagi Institusi

a. Pendidikan

Menambah masukan dan sumber bacaan diperpustakaan khususnya

tentang tanda bahaya kehamilan.

b. Rumah Bersalin

Dapat digunakan sebagai peningkatan kualitas dalam memberikan

pelayanan antenatal bagi ibu hamil terutama penyuluhan tentang tanda

bahaya kehamilan.

E. Keaslian Penelitian

Dari penelusuran pustaka, peneliti menemukan penelitian yang serupa

dengan penelitian yang akan dilakukan, antara lain:

1. Fitrianis Mulyasari (2010), “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang

Tanda Bahaya Kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi Tahun 2009”. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif

korelatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling.

(20)

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa mayoritas ibu hamil

berpengetahuan baik yaitu 23 orang (60,5%), berpengetahuan sedang yaitu

9 orang (23,7%) dan kurang baik yaitu 6 orang (15,8%).

2. Naili Sa’adah (2011), “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida

tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Puskesmas Mergasan Yogyakarta

Tahun 2010”. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik

pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan accidental sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 62,8% responden dengan

tingkat pengetahuan cukup, 31,4%responden dengan tingkat pengetahuan

baik, dan hanya ada 5,7% responden dengan tingkat pengetahuan kurang.

3. Puspayani (2011), “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Puskesmas Mergangsan Tahun 2011”. Jenis penelitian ini

menggunakan metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel dilakukan

dengan menggunakan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan

sebesar 47,8% ibu hamil mempunyai tingkat pengetahuan baik, 45,7%

mempunyai tingkat pengetahuan cukup dan 6,5% mempunyai tingkat

pengetahuan kurang.

Perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah jenis penelitian

ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Cara pengambilan sampel

dengan cara Non Randon Sampling dengan metode Sampling Jenuh yaitu

sebanyak 30 ibu hamil primigravida . Lokasi penelitian ini adalah RB

Marga Waluya Surakarta dan waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal

(21)

F. Sistematika Penelitian

Karya Tulis Ilmiah penelitian ini terdiri dari 5 BAB, yaitu meliputi:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan

sistematika penelitian.

BAB II TINJUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan diteliti,

antara lain teori tentang pengetahuan yang meliputi pengertian

pengetahuan, cara memperoleh pengetahuan, faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan, tingkat pengetahuan, pengukuran

pengetahuan, teori tentang kehamilan meliputi definisi kehamilan,

tanda-tanda kehamilan, proses kehamilan, komplikasi dalam

kehamilan dan teori tentang tanda bahaya kehamilan, kerangka

teori, kerangka konsep penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi

penelitian, populasi dan sampel, alat/ instrumen penelitian, metode

pengambilan data, variabel penelitian, definisi operasional, serta

metode pengolahan data dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran umum tempat penelitian, hasil

(22)

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

(23)

9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap

suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra

manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa

dan peraba melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang

(over behavior) (Notoatmodjo, 2010).

b. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa cara untuk memperoleh

pengetahuan, yaitu:

1) Cara Coba-Salah (Trial and Error)

Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan

kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila

kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang

lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba

dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga

gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai

(24)

ini disebut metode trial (coba) and errors (gagal atau salah) atau

metode coba salah coba-coba.

2) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali

kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau

tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun

temurun dari generasi ke generasi berikutnya, dengan kata lain

pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau

kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin

agama, maupun ahli-ahli ilmu pengetahuan. Prinsip ini adalah

orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang

yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dulu menguji atau

membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris

ataupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan

karena orang yang menerima pendapat tersebut menganggap

bahwa yang dikemukannya ádalah benar.

3) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah,

pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu

merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu

(25)

4) Melalui Jalan Pikiran

Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berpikir

manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu

menggunakan penalarannya dalam memperoleh

pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh

kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan

pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi.

5) Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan

Cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut “metode

penelitian ilmiah”, atau lebih popular disebut metodelogi

penelitian (research methodology).

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut

Notoatmodjo (2003), adalah :

1) Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan

sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat.

Pendidikan digolongkan sebagai berikut:

a) Tamat SD

b) Tamat SLTP

c) Tamat SLTA

(26)

2) Pengalaman

Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah

pengetahuan dan dapat menjadi sumber pengetahuan yang

bersifat informal.

3) Informasi

Informasi yang diperoleh melalui kenyataan (melihat, dan

mendengar sendiri), serta melalui surat kabar, radio, TV dapat

menambah pengetahuan agar lebih luas.

4) Budaya

Budaya yang ada di masyarakat dan kondisi politik juga

mempengaruhi terhadap tingkat pengetahuan seseorang.

5) Sosial Ekonomi

Pekerjaan berhubungan dengan sosial ekonomi seseorang.

Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang akan

menambah tingkat pengetahuan.

Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan

seseorang, sedangkan ekonomi berkaitan dengan pendidikan.

Apabila status ekonomi baik tingkat pendidikan juga akan tinggi

(27)

d. Tingkat pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), dalam domain kognitif berkaitan

dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berpikir,

berintraksi, analisis, memecahkan masalah dan lain-lain) yang

berjenjang sebagai berikut :

1) Tahu (Knowledge)

Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa adanya.

Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan mengenali atau

mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang pernah berhasil di

himpun atau dikenali (recall of facts).

2) Memahami (Comprehension)

Pemahaman diartikan dicapainya pengertian (understanding)

tentang hal yang sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal

yang bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi

meskipun diberi bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini

misalnya kemampuan menterjemahkan, menginterpretasikan,

menafsirkan, meramalkan dan mengeksplorasikan.

3) Menerapkan (Aplication)

Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal yang

sudah dipahami ke dalam situasi dan kondisi yang sesuai.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi menjadi

(28)

berhubungan antara yang satu dengan lainnya dalam suatu bentuk

susunan berarti.

5) Sintesis (Syntesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali

bagian-bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang

mengandung arti tertentu.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk membandingkan hal

yang bersangkutan dengan hal-hal serupa atau setara lainnya,

sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan menyeluruh tentang hal

yang sedang dinilainya (Notoatmodjo, 2010).

e. Pengukuran Pengetahuan

Menurut Riwidikdo (2009), kedalamam pengetahuan yang ingin kita

ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan kategori dibawah

ini :

1) Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh (x)

> Mean + 1 SD

2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean – 1 SD ≤ x ≤ Mean

+ 1 SD

3)Tingkat pengetahuan kurang bila nilai responden yang diperoleh

(29)

2. Kehamilan

a. Pengertian

Kehamilan adalah suatu kejadian yang fisiologis dimulai dari

konsepsi sampai lahirnya janin. Lama kehamilan normal adalah 280

hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid

terakhir (Saifuddin, 2002).

Primigravida adalah wanita yang hamil untuk pertama

kalinya atau dalam arti lain belum pernah hamil sebelumnya. Masa

kehamilan primigravida dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin

(Prawirodihardjo, 2002).

b. Tanda-tanda Kehamilan

1) Tanda tanda presumptif hamil menurut Prawirodihardjo (2002),

adalah sebagai berikut:

a) Amenorea (tidak dapat haid)

b) Nausea (enek) dan emesis (muntah)

c) Ngidam (ingin makan khusus)

d) Pingsan

e) Mammae menjadi tegang dan besar

f) Tidak ada nafsu makan (anoreksia)

g) Sering kencing

h) Konstipasi atau obstipasi

i) Pigmentasi kulit

(30)

k) Pemekaran vena-vena (varises) pada kaki betis dan vulva.

2) Tanda-tanda kemungkinan hamil

Menurut Prawirodihardjo (2002), tanda-tanda

kemungkinan hamil adalah:

a) Tanda hegar

b) Tanda chadwicks

c) Tanda piscaseck (Uterus membesar ke salah satu jurusan)

d) Kontrasi-kontraksi kecil atau Braxton Hicks

e) Suhu basal meningkat terus antara 37, 2 – 37,8º C

f) Reaksi kehamilan positif

3) Tanda pasti kehamilan menurut Prawirodiharjo (2002),

a) Terdengar denyut jantung janin (DJJ).

b) Terasa gerakkan janin.

c) Pada pemeriksaan rontgen USG terlihat adanya kantong

kehamilan, ada gambaran embrio.

d) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin (>16

minggu).

c. Proses Kehamilan

Menurut Manuaba (2008), proses kehamilan merupakan mata

rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari:

1) Ovulasi

2) Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum

(31)

4) Terjadi nidasi (implementasi) pada uterus

5) Pembentukan plasenta

6) Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm

d. Komplikasi dalam kehamilan

Menurut Manuaba (2008), komplikasi yang sering terjadi dalam

kehamilan antara lain:

1) Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang

berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas

sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan hidup ibu hamil.

2) Abortus

Abortus adalah kegagalan kehamilan sebelum umur 28 minggu

atau berat janin kurang dari 1000 gram.

3) Pre-eklamsi

Pre-eklamsi adalah kenaikan tekanan darah sistolikdan diastolik

30 mmHg atau 15 mmHg disertai dengan adanya protein urine

dan apabila komplikasi berlanjut bisa terjadi eklamsi.

4) Kehamilan lewat waktu

Kehamilan lewat waktu berarti kehamilan yang melampaui usia

292 hari (42 minggu) dengan komplikasinya.

5) Kehamilan kembar

(32)

6) Kelainan letak pada kehamilan

a) Letak sungsang adalah letak membujur dengan kepala janin

di fundus uteri.

b) Letak lintang adalah suatu keadaan dimana janin melintang

(sumbu panjang janin kira-kira tegak lurus dengan sumbu

panjang ibu) di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang

satu sedangkan bokong berada pada sisi yang lain.

3. Tanda Bahaya Kehamilan

a. Pengertian

Tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda gejala yang

menunjukkan ibu atau bayi yang dikandungnnya dalam keadaan

bahaya. Bila ada tanda bahaya, biasanya ibu perlu mendapat

pertolongan segera di rumah sakit (hospital emergency).

Kebanyakan kehamilan berakhir dengan persalinan dan masa nifas

yang normal. Namun 15 sampai 20 diantara 100 ibu hamil

mengalami gangguan pada kehamilan, persalinan atau nifas.

Gangguan tersebut dapat terjadi secara mendadak, dan biasanya

tidak dapat diperkirakan sebelumnya (unpredictable disruption).

Karena itu, tiap ibu hamil, keluarga dan masyarakat perlu

mengetahui dan mengenali tanda bahaya.Tujuannya, agar dapat

segera mencari pertolongan ke bidan, dokter, atau langsung ke

rumah sakit, untuk menyelamatkan jiwa ibu dan bayi yang

(33)

b. Macam-macam Tanda Bahaya dalam Kehamilan

Menurut Ayurai (2011), tanda bahaya kehamilan yang perlu

diketahui yaitu antara lain:

1) Ibu tidak mau makan dan muntah terus

Sebagian besar ibu hamil dengan umur kehamilan 1-3

bulan sering merasa mual dan kadang-kadang muntah. Keadaan

ini normal dan akan hilang dengan sendirinya pada kehamilan

lebih dari 3 bulan. Tetapi, bila ibu tetap tidak mau makan,

muntah terus menerus sampai ibu lemah dan tak dapat bangun,

keadaan ini berbahaya bagi keadan janin dan kesehatan.

2) Berat badan ibu hamil tidak naik

Selama kehamilan berat badan ibu naik sekitar 9-12 kg,

karena adanya pertumbuhan janin dan bertambahnya jaringan

tubuh ibu akibat kehamilan (pregnancy cause). Kenaikan berat

badan itu biasanya terlihat nyata sejak kehamilan berumur 4

bulan sampai menjelang persalinan. Bila berat badan ibu tidak

naik pada akhir bulan keempat atau kurang dari 45 kg pada akhir

bulan keenam (end of second trismester), pertumbuhan janin

mungking terganggu. Kehidupan janin mungking terancam.Ibu

mungkin kekurangan gizi. Mungkin juga ibu mempunyai

penyakit lain, seperti batuk menahun, malaria, dan lain-lain yang

(34)

3) Perdarahan (bleeding)

Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan, persalinan

dan nifas sering merupakan tanda bahaya yang dapat berakibat

kematian ibu dan atau janin.

a) Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum 3

bulan dapat disebabkan oleh keguguran atau keguguran

yang mengancam. Ibu harus segera meminta pertolongan

bidan atau dokter. Janin mungkin masih dapat diselamatkan.

Bila janin tak dapat diselamatkan, ibu perlu mendapat

pertolongan agar kesehatannya terjaga.

b) Perdarahan melalui jalan lahir disertai nyeri perut bawah

yang hebat, pada ibu yang terlambat haid 1-2 bulan,

merupakan keadaan sangat berbahaya. Kehidupan ibu

terancam, ia harus langsung di bawa ke rumah sakit untuk

diselamatkan jiwanya.

c) Perdarahan kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit,

merupakan ancaman bagi ibu dan janin. Ibu perlu segera

mendapat pertolongan di rumah sakit.

d) Perdarahan yang banyak, segera atau dalam 1 jam setelah

melahirkan, sangat berbahaya dan merupakan penyebab

kematian ibu paling sering. Keadaan ini dapat menyebabkan

kematian dalam waktu kurang dari 2 jam. Ibu perlu segera

(35)

e) Perdarahan pada masa nifas (dalam 42 hari setelah

melahirkan) yang berlangsung terus menerus, disertai bau

tak sedap dan demam, juga merupakan tanda bahaya. Ibu

harus segera di bawa ke rumah sakit.

4) Bengkak di tangan/ wajah, pusing, dan dapat diikuti kejang

Sedikit bengkak pada kaki atau tungkai bawah pada umur

kehamilan 6 bulan ke atas mungkin masih normal. Tetapi,

sedikit bengkak pada tangan atau wajah, apa lagi bila disertai

tekanan darah tinggi dan sakit kepala (pusing), sangat

berbahaya. Bila keadaan ini dibiarkan maka ibu dapat

mengalami kejang-kejang. Keadaan ini disebut keracunan

kehamilan atau eklamsi.

Keadaan ini sering menyebabkan kematian ibu serta janin.

Bila ditemukan satu atau lebih gejala tersebut, ibu harus segera

meminta pertolongan kepada bidan terdekat untuk di bawa ke

rumah sakit.

5) Gerakan janin berkurang atau tidak ada

Pada keadaan normal, gerakan janin dapat dirasakan ibu

pertama kali pada umur kehamilan 4-5 bulan. Sejak saat itu,

gerakan janin sering dirasakan ibu.

Janin yang sehat bergerak secara teratur. Bila gerakan janin

(36)

jam, kehidupan bayi mungkin terancam. Ibu perlu segera

mencari pertolongan.

6) Kelainan letak janin

Pada keadaan normal, kepala janin berada di bagian bawah

rahim ibu dan menghadap ke arah punggung ibu. Menjelang

persalinan, kepala bayi turun dan masuk ke rongga panggul ibu.

Kadang-kadang letak bayi tidak normal sampai umur

kehamilan 9 bulan. Pada keadaan ini, ibu harus melahirkan di

rumah sakit, agar ibu dan bayi dapat diselamatkan. Persalinan

mungkin mengalami gangguan atau memerlukan tindakan.

Anjurkan ibu/keluarganya untuk menabung. Kelainan letak janin

antara lain:

a) Letak sungsang: kepala janin di bagian atas rahim.

b) Letak lintang: letak janin melintang di dalam rahim.

Kalau menjelang persalinan terlihat bagian tubuh bayi di

jalan lahir, misalnya tangan, kaki atau tali pusat, maka ibu perlu

segera di bawa ke rumah sakit.

7) Ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW)

Biasanya ketuban pecah menjelang persalinan, setelah ada

tanda awal persalinan seperti mulas dan keluarnya lendir,

bercampur sedikit darah. Cairan ketuban biasanya berwarna

(37)

Bila ketuban telah pecah dan cairan ketuban keluar sebelum

ibu mengalami tanda-tanda persalinan, janin dan ibu akan

mudah terinfeksi. Hal ini berbahaya bagi ibu maupun janin.Ibu

perlu segera mendapat pertolongan bidan terdekat untuk di bawa

ke rumah sakit.

8) Penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan

Kesehatan dan pertumbuhan janin dipengaruhi oleh

kesehatan ibu. Bila ibu mempunyai penyakit yang berlangsung

lama atau merugikan kehamilannya, maka kesehatan dan

kehidupan janinpun terancam. Beberapa penyakit yang

merugikan kehamilan antara lain:

a) Penyakit jantung: gejalanya ibu sering berdebar, mudah

sesak nafas bila melakukan kegiatan ringan sehari-hari.

b) Kurang darah (anemia) berat: gejalanya pucat, lesu, lemah,

pusing dan sering sakit.

c) TBC: gejalanya batuk tidak sembuh-sembuh, nafsu makan

kurang, berat badan turun, berkeringat pada malam hari.

d) Malaria: gejalanya demam menggigil secara berkala, lemah,

pucat.

e) Infeksi pada saluran kelamin: gejalanya tidak selalu nyata,

(38)

Ibu dengan keadaan tersebut harus diperiksa dan

mendapat pengobatan secara teratur oleh dokter, Anjurkan ibu

(39)

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1. Kerangka Teori

Sumber: Modifikasi Notoatmodjo (2005) Pengetahuan Kehamilan Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan: 1. Sosial ekonomi 2. Tingkat pendidikan 3. Pekerjaan ibu 4. Informasi Teori Kehamilan : 1. Pengertian Kehamilan 2. Tanda-tanda Kehamilan 3. Tanda-tanda kemungkinan hamil 4. Proses Kehamilan 5. Komplikasi dalam kehamilan 6. Tanda Bahaya Kehamilan Tanda Bahaya Kehamilan Tingkat Pengetahuan: 1. Tahu 2. Memahami 3. Menerapkan 4. Analisa 5. Sintesis 6. Evaluasi

Macam Tanda Bahaya Kehamilan:

1. Ibu tidak mau makan dan muntah terus

2. Berat badan tidak naik 3. Perdarahan 4. Bengak di tangan, wajah 5. Gerakkan janin berkurang

6. Kelainan letak janin 7. Ketuban pecah

sebelum waktunya 8. Penyakit ibu yang

berpengaruh

(40)

C. Kerangka Konsep Penelitian

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

Keterangan:

= Yang diteliti

= Yang tidak diteliti Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida

tentang Tanda Bahaya Kehamilan Baik Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan: 1. Sosial ekonomi 2. Informasi 3. Tingkat pendidikan 4. Budaya Cukup Kurang

(41)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Ditinjau dari segi penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini

menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo (2010),

deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama

membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara obyektif. Metode ini

digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang dihadapi

pada situasi sekarang atau yang sedang terjadi.

Kuantitatif adalah data yang di paparkan dalam bentuk angka-angka

(Riwikdikdo, 2009).

Pada penelitian ini mendiskipsikan tingkat pengetahuan ibu hamil

primigravida tentang tanda bahaya kehamilan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2002), lokasi merupakan tempat/lokasi

pengambilan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di RB Marga Waluya

Surakarta.

(42)

2. Waktu Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2002), waktu adalah rentang waktu yang

digunakan untuk melaksanakan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan

pada tanggal 20 Mei sampai 20 Juni 2012.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sample

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek yang diteliti (Arikunto, 2006).

Menurut Notoatmodjo (2002), populasi menunjukkan sekelompok obyek

atau sasaran penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah semua ibu hamil primigravida yang berkunjung di RB Marga

Waluya Surakarta pada tanggal 20 Mei sampai 20 Juni 2012 yang

berjumlah 30 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari seluruh obyek

yangditeliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005)

Sampel adalah sebagian wakil populasi yang diteliti. Jika populasi kurang

dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat

diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih (Arikunto, 2006). Jumlah

sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan

(43)

dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel

(Hidayat, 2010).

D. Alat/ Instrumen Penelitian

Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah

kuesioner. Menurut Notoatmodjo (2010), kuesioner adalah daftar pertanyaan

yang sudah tersusun dengan baik, matang, dimana responden tinggal

memberikan jawaban atau dengan tanda-tanda tertentu.

Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan

kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dengan jawaban benar

dan salah. Untuk menghindari ketidakseriusan responden yang seringkali

terjadi dalam pengisian kuesioner, maka pertanyaaan dibuat 2 kategori, yaitu

pertanyaan positif dan negatif. Jawaban benar dengan pertanyaan positif

(favorable) dan jawaban salah jika pertanyaan negatif (unfavorable)

mendapat nilai 1. Jawaban yang salah dengan pertanyaan positif (favorable)

dan benar jika pertanyaan negatif (unfavorable) mendapat nilai 0. Pengisian

kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang

dianggap benar.

Kuisioner penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan

reliabilitas untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Uji validitas dilakukan

di RB Anissa Surakarta dengan jumlah responden 30 orang ibu hamil

primigravida. Uji coba minimal dilakukan terhadap 30 orang

(44)

1. Uji Validitas

Sebelum instrumen/alat ukur digunakan untuk mengumpulkan data

penelitian maka perlu dilakukan uji coba kuesioner untuk mencari

kevalidan alat ukur tersebut (Riwidikdo, 2008). Uji validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen (Arikunto, 2006).

Instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, dan

instrumen yang kurang valid maka dilakukan dengan menghitung korelasi

antara masing-masing pernyataan dengan skor total, dengan rumus

Pearson Product Moment (Riwidikdo, 2007):

Rxy = ) y) ( y n ( x) ( x (n y) x ( n 2 2 2 2- S -S S S -SXY Ket:

Rxy : Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

n : Jumlah responden

X : Skor pernyataan

Y : Skor total

XY : Skor pernyataan dikalikan skor total

Untuk mengetahui apakah harga korelasi valid, maka angka

korelasi harus dibandingkan dengan angka kritik tabel (Arikunto, 2006).

Dinyatakan valid apabila angka hitung > angka kritik tabel, dengan α = 5%. r tabel dalam penelitian ini adalah 0,334. Dengan demikian

(45)

r hitung > 0,334. Berdasarkan hasil uji validitas didapatkan 30 soal yang

valid atau sahih, dan 5 soal diinyatakan tidak valid atau sahih yaitu soal

no.8, 15, 21, 29, dan 34. Sehingga soal tersebut tidak digunakan dalam

penelitian ini. Hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran 15.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah keajegan alat ukur, artinya konsistenitas alat

ukur, alat ukur digunakan saat ini pada waktu dan tempat tertentu akan

sama apabila digunakan pada waktu dan tempat berbeda

(Riwidikdo, 2008). Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul

data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar

sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan

sama hasilnya (Arikunto, 2006). Untuk menguji reliabilitas instrumen

peneliti menggunakanAlpha Chronbach dengan bantuan program

komputer SPSS for Windows. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai

berikut: r11 = ú û ù ê ë é S -ú û ù ê ë é - t b k k 2 2 1 1

s

s

Keterangan: r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal ∑σb2

= Jumlah varian butirpernyataan σt2

(46)

Kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika nilai koefisien yang

diperoleh >0.60 (Ghozali, 2002). Hasil uji realibitas yaitu 0,852 > 0,60

sehingga kuesioner dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat

pengumpul data.

3. Kisi-kisi kuesioner

Tabel.3.1 Kisi-kisi Kuisioner

Variabel penelitian Indikator Nomor pertanyaan favorable Nomor pertanyaan unfavorable Jumlah Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan

Definisi tanda bahaya kehamilan

Tanda bahaya kehamilan: a. Ibu tidak mau makan

dan muntah terus

1, 2, 28

3 34*

3

2

b. Berat badan tidak naik 4 1

c. Perdarahan 5, 7 6, 33 4

d. Bengkak di tangan, wajah, pusing dan diikuti kejang 8*,10, 11, 25 9,12 6 e. Gerakan janin berkurang/tidak ada 15*,27, 32 13, 14 5

f. Kelainan letak janin 17 16, 30 3

g. Ketuban pecah sebelum waktunya

18, 19, 26 3

h. Penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan

(47)

No. Soal yg ada (*) tidak valid

E. Metode Pengambilan Data

Metode pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada ibu hamil

primigravida yang menjadi pasien di RB Marga Waluya Surakarta, kemudian

menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner

dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data

yang diperoleh terdiri darri :

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang secara langsung diambil dari obyek

penelitian oleh peneliti (Riwidikdo, 2009).

Data Primer dalam penelitian ini diperoleh dari jawaban atas pertanyaan

yang disediakan melalui pengisian kuesioner oleh responden tentang tanda

bahaya kehamilan.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang didapatkan tidak langsung dari obyek

penelitian (Riwidikdo, 2009).

Data sekunder dalam penelitian didapatkan dari RB Marga Waluya

Surakarta yang dapat menunjang pelaksanaan penelitian ini, berupa jumlah

ibu hamil yang berkunjung di RB Marga Waluya Surakarta pada tahun

2011 sebanyak 665 ibu hamil, dengan rata-rata kunjungan ibu hamil per i. Penangganan 23, 24,35 29* 4

(48)

bulan yaitu 56 orang. Jumlah ibu hamil primigravida 30 orang dan ibu

hamil multigravida 26 orang.

F. Variabel Penelitian

Variabel adalah subjek atau objek yang akan diteliti yang bervariasi

antara satu subjek atau objek yang satu dengan yang lain (Riwidikdo, 2008).

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu pengetahuan

ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan.

G. Definisi Operasional

Menurut Notoatmodjo (2010), definisi oprasional merupakan definisi yang

membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati.

Tabel. 3.2 . Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Skala Kategori

Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan

Kemampuan ibu untuk menjawab tentang tanda bahaya kehamilan meliputi, ibu tidak mau makan dan muntah, berat badan tidak naik, perdarahan, bengkak di tangan danwajah, gerakkan janin berkurang, kelainan letak janin, ketuban pecah sebelum waktunya, dan penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan.

Ordinal a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) > Mean + 1, SD

b. Cukup, bila nilai Mean – 1 SD ≤ x ≤ Mean + 1 SD

c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < Mean – 1 SD.

(49)

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya

adalah pengolahan data. Menurut Hidayat (2010), proses pengolahan data

adalah:

a. Editing

Kegiatan ini adalah memeriksa data hasil jawaban dari

kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian

dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan langkap.Editing

dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak

sesuai dapat segera dilengkapi

b. Coding

Coding yaitu memberi kode angka terhadap tahap-tahap dari jawaban

responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya.

c. Tabulating

Tabulating yaitu proses menghitung data dari jawaban kuesioner

responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam

tabel.

d. DataEntry

Dataentry adalah kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base komputer,

kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan

(50)

2. Analisis Data

Analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis univariat yaitu menganalisis tiap variabel dari hasil

tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari

tiap variabel (Notoatmodjo, 2005).

Menurut Riwidikdo (2009) hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan

tanda bahaya kehamilan ditunjukkan dengan tingkat pengetahuan sebagai

berikut :

1) Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh (x) >

Mean + 1 SD

2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean – 1 SD ≤ x ≤ Mean + 1 SD

3) Tingkat pengetahuan kurang bila nilai responden yang diperoleh (x) <

Mean – 1 SD

I. Etika Penelitian

Etika penelitian atau pengumpulan data dalam proposal penelitian ini menurut

Hidayat (2010), terdapat masalah etika penelitian yang harus diperhatikan

antara lain sebagai berikut:

1. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

memberikan lembar pesetujuan. Informed consent tersebut diberikan

sebelum penelitian itu dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan

(51)

2. Anonimity (Tanpa Nama)

Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan jaminan

dalam penggunaan sunyek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama Responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpilan data atau hasil penelitian yang

akan disajikan.

3. Kerahasiaan ( Confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilporkan pada hasil

(52)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RB Marga Waluya Surakarta yang

merupakan salah satu rumah bersalin yang berada di daerah Surakarta.

Lokasinya berada di daerah Jl. Mangun Sarkoro No. 89 Komplang Surakarta.

RB Marga Waluya ini memiliki 4 orang bidan. Jenis pelayanan yang

diberikan yaitu kesehatan ibu dan anak, meliputi pemeriksaan USG, ANC,

imunisasi, pelayanan KB, pemeriksaan balita sakit, pijat bayi, serta

pertolongan persalinan. Untuk menunjang pelayanan kebidanan RB Marga

Waluya memiliki 1 kamar bersalin, 4 kamar nifas, dan 1 kamar periksa.

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Setelah dilakukan pengumpulan data dapat dibedakan karakteristik

responden yang meliputi :

(53)

a. Karakteristik responden berdasarkan umur

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No. Responden Frekuensi Prosentase (%) 1 < 20 12 40

2 20 – 35 17 56,67 3 > 35 1 3,33 Total 30 100% Sumber : Data Primer, Juni 2012

Berdasarkan tabel 4.1 diatas kelompok umur responden < 20

sebanyak 12 responden (40%), 20-35 tahun sebanyak 17 responden

(56,67%), dan >35 tahun sebanyak 1 responden (3,33%). Dari data

diatas dapat disimpulkan bahwa umur responden terbanyak adalah

20-35 tahun yaitu 17 responden (56,67%).

b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden

No. Responden Frekuensi Prosentase (%)

1 SD 9 30

2 SMP 12 40

3 SMA 5 16,67

4 Perguruan Tinggi 4 13,33

Total 30 100%

(54)

Berdasarkan tabel 4.2 diatas kelompok responden berpendidikan

SD sebanyak 9 responden (30%), SMP sebanyak 12 responden

(40%), SMA sebanyak 5 responden (16,67%), dan Perguruan Tinggi

sebanyak 4 responden (13,33%). Dari data diatas dapat disimpulkan

bahwa pendidikan terakhir responden paling banyak adalah SMP

yaitu 12 responden (40%).

c. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No. Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)

1 PNS 2 6,67

2 IRT 17 56,67

3 Pegawai Swasta 2 6,67

4 Lain-lain (pedagang, petani) 9 30

Total 30 100%

Sumber : Data Primer, Juni 2012

Berdasarkan tabel 4.3 diatas kelompok responden bekerja

sebagai IRT sebanyak 2 responden (6,67%), IRT sebanyak 17

responden (56,67%), Pegawai Swasta sebanyak 2 responden

(6,67%), Lain-lain (petani, pedagang) sebanyak 9 responden (30%).

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan responden

(55)

2. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan analisis data terhadap tingkat pengetahuan ibu

hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan dengan jumlah

sampel 30 responden, mendapatkan hasil mean 17,7667 dan

standar deviasi 2,64814, seperti tertera pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan

17,7667 2,64814

Sumber : Data Primer, Juni 2012

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden maka digunakan

perhitungan sebagai berikut :

a. Baik : (x) > mean + 1 SD

(x) > 17,7667 + 1. 2,64814

(x) > 20,41484

(x) > 20,42

Jadi pengetahuan baik bila nilai responden (x) > 20,42

b. Cukup : mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

17,7667 – 1. 2,64814 ≤ x ≤ 17,7667 + 1. 2,64814

15,11856 ≤ x ≤ 20,41484

15,52 ≤ x ≤ 20,42

Jadi pengetahuan cukup bila nilai responden

(56)

c. Kurang : (x) < mean – 1 SD

(x) < 17,7667 – 1. 2,64814

(x) < 15,1156

(x) < 15,52

Jadi pengetahuan kurang bila nilai responden (x) < 15,52

Hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida

tentang Tanda Bahaya Kehamilan dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai

berikut:

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi

No. Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)

1 Baik 5 16,67

2 Cukup 20 66,66

3 Kurang 5 16,67

Total 30 100 %

Sumber : Data Primer, Juni 2012

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui tingkat pengetahuan ibu

hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan di RB Marga

Waluya Surakarta tahun 2012, yang berpengetahuan baik sebanyak 5

orang ibu hamil primigravida (16,67%), berpengetahuan cukup 20 orang

ibu hamil primigravida (66,66%), dan yang berpengetahuan kurang 5

orang ibu hamil primigravida (16,67%). Dari data diatas dapat

(57)

tanda bahaya kehamilan terbanyak pada kategori cukup yaitu 20 orang

ibu hamil primiravida (66,67%).

C. Pembahasan

Berdasarkan penelitian diatas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan

ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan di RB Marga Waluya

Surakarta sebanyak 5 ibu hamil primigravida (16,67%) berpengetahuan baik,

20 ibu hamil primigravida (66,67%) berpengetahuan cukup, 5 ibu hamil

primigravida (16,67%) berpengetahuan kurang.

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap

suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia,

yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba

melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behaviour)

(Notoatmodjo, 2010).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Notoatmodjo

(2003) yaitu tingkat pendidikan, pengalaman, informasi, budaya, sosial

ekonomi.

Berdasarkan karakteristik umur responden sebagian besar adalah 20-35

tahun sebanyak 17 responden (56,67%), pendidikan responden sebagian besar

berpendidikan SMP sebanyak 12 responden (40%), dan responden sebagian

(58)

Pekerjaan berhubungan dengan sosial ekonomi . Semakin tinggi sosial

ekonomi seseorang akan menambah tingkat pengetahuan. Lingkungan sosial

akan mendukung tingginya pengetahuan seseorang¸ sedangkan ekonomi

berkaitan dengan pendidikan. Apabila status ekonomi baik tingkat pendidikan

juga akan tinggi dan diiringi oleh peningkatan pengetahuan (Soekanto, 2003).

Umur adalah lamanya waktu hidup seseorang dalam tahun yang dihitung

sejak dilahirkan sampai berulang tahun yang terakhir. Usia mempengaruhi

terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia

akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga

pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik (Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan bagi ibu hamil sangat

mutlak untuk diketahui, karena dengan mengetahui tanda bahaya kehamilan,

segala resiko yang akan terjadi dapat terantisipasi dengan baik

(Ayurai, 2011).

Tanda Bahaya kehamilan adalah tanda gejala yang menunjukkan ibu

atau bayi yang dikandungnya dalam keadaan bahaya. Bila ada tanda bahaya,

biasanya ibu perlu mendapat pertolongan segea di rumah sakit

(hospital emergency).

Tanda bahaya dalam kehamilan yang sering muncul antara lain ibu

tidak mau makan dan muntah terus, berat badan ibu hamil tidak naik,

perdarahan (bleeding), bengkak di tangan atau wajah, pusing, gerakkan janin

berkurang, kelainan letak janin, ketuban pecah sebelum waktunya, dan

(59)

Jadi berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan

ibu hamil pimigravida tentang tanda bahaya kehamilan paling banyak pada

kategori cukup (66,66%), hal tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh faktor

pendidikan responden, umur dan pekerjaan responden.

D. Keterbatasan

Dalam melakukan penelitian ini, penulis memiliki beberapa kendala dan

kelemahan/ keterbatasan :

1. Kendala Penelitian

Pada penelitian ini kendala peneliti yaitu ibu yang tidak bisa membaca

dan menulis, sehingga peneliti harus membacakan dan menuliskan

jawaban kuesioner.

2. Kelemahan / keterbatasan

a. Variabel penelitian ini adalah variabel tunggal, sehingga hasil

penelitian ini terbatas padat tingkat pengetahuan ibu hamil

primigravida tentang tanda bahaya kehamilan.

b. Kuesioner yang digunakan dengan jawaban tertutup sehingga

responden tidak dapat menguraikan jawaban selain jawaban yang

tersedia.

c. Dalam penelitian ini hanya menggambarkan pengetahuan tentang

tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil primigravida tanpa adanya

(60)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan hasil tujuan dalam penelitian ini,

maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya

kehamilan dalam kategori baik sebanyak 5 responden ibu hamil

primigravida (16,67%)

2. Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya

kehamilan dalam kategori cukup sebanyak 20 responden ibu hamil

primigravida (66,66%)

3. Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya

kehamilan dalam kategori kurang sebanyak 5 responden ibu hamil

primigravida (16,67%)

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu

hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan terbanyak pada

kategori cukup 20 responden (66,66%)

B. Saran

Berdasarkan pelaksaan dan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan

adalah sebagai berikut :

(61)

1. Bagi Ibu Hamil Primigravida

Bagi ibu hamil primigravida diharapkan mengikuti penyuluhan-

penyuluhan dari tenaga kesehatan sehingga dapat menambah

pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan dan

dapat mengantisipasi segala resiko yang dapat terjadi.

2. Bagi Institusi

a. RB

Bagi RB diharapkan lebih meningkatkan penyuluhan khususnya

tentang tanda bahaya kehamilan sehingga pasien yang mengalami

komplikasi segera terdeteksi dan dapat menurunkan angka kematian

ibu hamil.

b. Pendidikan

Bagi institusi pendidikan diharapkan menyediakan sumber bacaan

terbaru terutama tentang tanda bahaya kehamilan yang dapat dijadikan

referensi untuk penelitian selanjutnya sehingga dapat meningkatkan

kualitas pendidikan.

3. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini dan

lebih mengembangkan variabel penelitian dengan masalah yang ada

Gambar

Gambar 2.1.  Kerangka Teori  Sumber: Modifikasi Notoatmodjo (2005)
Gambar 2.2.  Kerangka Konsep  Keterangan:
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan pendekatan scientific pada pembelajaran tematik keanekaragaman hewan dan tumbuhan kelas IV SDN 1 Reco Kertek Wonosobo

Sedangkan untuk brand image, citra dari Kabupaten Purwakarta adalah Kabupaten dengan budaya Sundanya yang kuat karena adanya pembangunan atribut kota yang dibangun

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian yang telah diuraikan di atas, nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah dilakukan uji statistik dalam uji t

The Effect of Using picture series and Dialogues in Teaching writing on the students' writing Achievement of the Second Year Students in SMUK St.. program Study Pendidikan

Hasil penelitian ini ialah: (i) terdapat sepuluh peran – peran teknologi dan komunikasi yang terlaksana dalam pembelajaran di kelas ICT ini, antara lain menyediakan soal –

When no baseline period is available (a digital file is released as the print title goes on sale), the sales data is collected during and after the digital promotion, and the

Dari hasil penelitian yang telah diperoleh dan dijabarkan sebelumnya, maka dapat diper- oleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan posi- tif antara kepribadian extrovert-introvert

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Divident Payout Ratio di BEJ sebelumnya telah dilakukan oleh Sudarsi (2000 : 70). Dalam penelitiannya Sudarsi menguji