TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI RUMAH
BERSALIN MARGA WALUYA SURAKARTA
TAHUN 2012
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh : LENI SUSILAWATI
NIM : B09 030
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
iv
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan di RB Marga Waluya Surakarta
Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi
tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Anis Nurhidayati, S.ST, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Ibu Trisiwi Tjipto Palupi, Amd.Keb, SKM, M.Kes selaku pimpinan RB
Marga Waluya Surakarta, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis
dalam pengambilan data.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
v
menjadi responden (30 orang) dalam Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Semua pihak yang telanh membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan
penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Surakarta, Juli 2012
vi
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN
DI RB MARGA WALUYA SURAKARTA
xiv + 47 halaman + 18 lampiran + 7 tabel + 2 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : AKI di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 125 per 100.000
kelahiran hidup. Penyebab AKI diantaranya adalah perdarahan, sepsis, hipertensi akibat kehamilan, aborsi yang tidak aman, dan persalinan macet. Tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda gejala yang menunjukkan ibu atau bayi yang dikandungnya dalam keadaan bahaya. Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan bagi ibu hamil sangat mutlak untuk diketahui, karena dengan mengetahui tanda bahaya kehamilan, segala resiko yang akan terjadi dapat terantisipasi dengan baik.
Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang
tanda bahaya kehamilan pada kategori baik, cukup, dan kurang.
Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif Kuantitatif, lokasi
penelitian di RB Marga Waluya Surakarta, pada bulan Mei sampai Juni 2012, sampel penelitian ini adalah ibu hamil primigravida berjumlah 30 orang, teknik pengambilan sampel yaitu Non Random Sampling dengan Sampling Jenuh, sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik univariat dengan instrument kuesioner.
Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan responden tentang tanda bahaya
kehamilan pada kategori baik sebanyak 5 responden (16,67%), kategori cukup sebanyak 20 responden (66,66%), kategori kurang sebanyak 5 responden (16,67%).
Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya
kehamilan terbanyak pada kategori cukup 20 responden (66,66%).
Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil Primigravida, Tanda Bahaya Kehamilan Kepustakaan : 19 Literatur (Tahun 2002 – 2011)
vii
MOTTO
“ Sangat diperlukan kesabaran untuk mengupayakan kesuksesan”
“ Barang siapa mengupayakan penghidupannya dengan giat, Tuhan akan berikan yang terbaik padanya “
“ Hidup adalah perjuangan, setiap detik dalam hidup sangat berarti dan menentukan untuk kehidupan kita selanjutnya, maka hargailah perjuangan hidup dengan tidak menyia-nyiakan hidup ini “
“ Jadikanlah sabar dan sholat sebagai pnolongmu, sesungguhnya Allah beserta oran-orang yang sabar (Q.S Al-Baqarah :153)
PERSEMBAHAN :
Karya Tulis ini saya persembahkan :
Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidaya-Nya sehingga terwujud Karya Tulis ini.
Ayah dan Ibu tercinta yang selalu mendoakan, dan memberikan dukungan mental serta kasih sayang yang tak terkira.
Sahabat-sahabatku yang selalu menemaniku disaat suka dan duka.
Semua dosen STIKES Kusuma Husada, terima kasih atas bimbingannya.
Semua pihak yang telah membantu selesainya Karya Tulis Ilmiah ini, terima kasih atas semua dukungannya, semoga Allah memberikan pahala yang berlimpah.
viii
BIODATA
Nama : Leni Susilawati
Tempat/ Tanggal Lahir : Bandung, 9 April 1991 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Karangasem RT.02/RW.03 Kateguhan Tawangsari Sukoharjo
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Negeri 3 Soreang, Bandung Lulus tahun 2003 2. SMP Negeri 2 Soreang, Bandung Lulus tahun 2006 3. SMA Negeri 1 Tawangsari Lulus tahun 2009 4. Prodi III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2009
ix
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii
CURICULUM VITAE ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR... ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 4 C. Tujuan Penelitian ... 4 D. Manfaat Penelitian ... 4 E. Keaslian Penelitian ... 5 F. Sistematika Penulisan ... 7
x
2. Kehamilan ... 15
a. Pengertian ... 15
b. Tanda – tanda Kehamilan ... 15
c. Proses Kehamilan ... 16
d. Komplikasi dalam Kehamilan ... 17
3. Tanda Bahaya Kehamilan ... ... 18
a. Pengertian ... 18
b. Macam – macam tanda bahaya kehamilan ... 19
B. KerangkaTeori... 25
C. Kerangka Konsep Penelitian ... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 27
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 28
D. Instrumen Penelitian ... 29
E. Metode Pengambilan Data ... 33
F. Variabel Penelitian ... 34
G. Definisi Operasional ... 34
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ... 34
xi
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 38
B. Hasil Penelitian ... 38 C. Pembahasan ... 43 D. Keterbatasan ... 45 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 46 B. Saran ... 46 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xii
Gambar 2.1 Kerangka Teori ... 24 Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ... 25
xiii
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi Pertanyaan kuisioner ... 32
Tabel 3.2 Definisi Operasional ... 34
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 39
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 39
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 40
Tabel 4.4 Mean dan Standar Deviasi ... 41
xiv Lampiran 2. Surat Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 5. Surat Permohonan Responden
Lampiran 6. Surat Permohonan Uji Validitas
Lampiran 7. Surat Permohonan Penelitian
Lampiran 8. Surat Balasan Uji Validitas
Lampiran 9. Surat Balasan Penelitian
Lampiran 10. Daftar Wawancara
Lampiran 11. Kuesioner
Lampiran 12. Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 13. Tabulasi Hasil Uji Coba Instrument
Lampiran 14. Tabel Nilai-Nilai r Product Moment
Lampiran 15. Hasil Uji Validitas
Lampiran 16. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 17. Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 18. Lembar Hasil Pengolahan Data
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap menit dan setiap hari, seorang ibu meninggal dunia akibat
komplikasi yang muncul selama masa hamil dan persalinan. Sebagian besar
kematian ini tidak dapat dihindari. Tahun 1987 Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) mencatat, tiap tahunnya lebih dari 500.000 orang meninggal karena
hamil dan melahirkan. Pendataan WHO selanjutnya menunjukkan bahwa
jumlah kematian ibu mendekati angka 585.000 per tahun. Dari jumlah
mendekati 600.000 ini, lebih dari setengahnya datang dari delapan Negara,
yaitu Bangladesh, Ethiopia, India, Indonesia, Nepal, Nigeria, Pakistan, dan
Uganda (Varney, 2007).
Indonesia sebagai negara berkembang masih memiliki angka kematian
ibu yang cukup tinggi. Menurut SDKI (Survey Demografi Kesehatan
Indonesia) tahun 2010, angka kematian ibu di Indonesia masih berada pada
angka 125 per 100.000 kelahiran hidup. Demikian pula dengan tingkat angka
kematian bayi (AKB) yang tinggi, apabila dibandingkan dengan negara
ASEAN lainnya. AKB di Indonesia dua sampai lima kali lebih tinggi, padahal
angka ini merupakan salah satu parameter utama kesehatan anak. Angka
kematian bayi di Indonesia pada tahun 2010 tercatat sebesar 26 per 1000
Di dalam rencana strategik nasional Making Pregnancy Safe (MPS) di
Indonesia 2011-2015 disebutkan bahwa dalam konteks rencana pembangunan
kesehatan menuju Indonesia Sehat 2015, visi MPS adalah kehamilan dan
persalinan di Indonesia berlangsung aman, serta bayi yang dilahirkan hidup
dan sehat. Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2015 adalah
menargetkan angka kematian bayi menurun menjadi 17 bayi per 1000
kelahiran hidup (Dinkes, 2010).
Di negara-negara berkembang ada lima penyebab utama kematian ibu,
diantaranya adalah perdarahan, sepsis, hipertensi akibat kehamilan, aborsi
yang tidak aman, dan persalinan macet. Kejadian AKI paling banyak adalah
waktu bersalin sebanyak 49,52 %, kemudian disusul waktu nifas sebesar
30,36% dan waktu hamil 20,42%. Penyebab kematian ibu terbesar adalah
perdarahan 60 – 70%, pre eklampsi 10 – 20% dan infeksi nifas 20 – 30%,
adapun infeksi pada masa nifas terdiri dari perdarahan (60 – 70%) dan infeksi
payudara (48%) (BKKBN, 2011).
Kehamilan adalah proses yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Tanda bahaya pada kehamilan adalah
tanda gejala yang menunjukkan ibu atau bayi yang dikandungnnya dalam
keadaan bahaya. Bila ada tanda bahaya, ibu perlu mendapat pertolongan
segera di rumah sakit (Ayurai, 2011)
Tanda bahaya dalam kehamilan yang sering muncul antara lain ibu
perdarahan (bleeding), bengkak di tangah/ wajah, pusing, gerakan janin
berkurang, kelainan letak janin, ketuban pecah sebelum waktunya dan
penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan. Pengetahuan tentang
tanda bahaya kehamilan bagi ibu hamil sangat mutlak untuk diketahui, karena
dengan mengetahui tanda bahaya kehamilan, segala resiko yang akan terjadi
dapat terantisipasi dengan baik (Ayurai, 2011).
Berdasarkan survei awal yang peneliti lakukan di RB Marga Waluya
Surakarta pada bulan Januari 2012, jumlah kunjungan ibu hamil pada bulan
Januari sampai Desember tahun 2011 didapat sejumlah 665 ibu hamil, dengan
rata-rata kunjungan ibu hamil per bulan yaitu 56 orang. Jumlah ibu hamil
primigravida 30 orang dan ibu hamil multigravida 26 orang. Berdasarkan hasil
wawancara kepada 10 orang ibu hamil, 3 orang (30%) mengetahui
pengetahuan cukup tentang tanda bahaya selama kehamilan, dan 7 orang
(70%) mempunyai pengetahuan yang kurang tentang tanda bahaya selama
kehamilan. Hal ini menunjukkan masih kurangnya pengetahuan ibu hamil
tentang tanda bahaya kehamilan.
Berdasarkan latar belakang di atas, pengetahuan tentang tanda bahaya
kehamilan bagi ibu hamil sangat mutlak untuk diketahui, karena dengan
mengetahui tanda bahaya kehamilan, segala resiko yang akan terjadi dapat
terantisipasi dengan baik. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan di RB Marga Waluya
Surakarta Tahun 2012?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang
tanda bahaya kehamilan di RB Marga Waluya Surakarta Tahun 2012.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda
bahaya kehamilan pada kategori baik.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda
bahaya kehamilan pada kategori cukup.
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda
bahaya kehamilan pada kategori kurang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam memberikan
2. Bagi Diri Sendiri
a. Menambah wawasan penulis tentang pengetahuan tanda bahaya
kehamilan.
b. Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dan
pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian tentang tanda
bahaya kehamilan.
3. Bagi Institusi
a. Pendidikan
Menambah masukan dan sumber bacaan diperpustakaan khususnya
tentang tanda bahaya kehamilan.
b. Rumah Bersalin
Dapat digunakan sebagai peningkatan kualitas dalam memberikan
pelayanan antenatal bagi ibu hamil terutama penyuluhan tentang tanda
bahaya kehamilan.
E. Keaslian Penelitian
Dari penelusuran pustaka, peneliti menemukan penelitian yang serupa
dengan penelitian yang akan dilakukan, antara lain:
1. Fitrianis Mulyasari (2010), “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Tanda Bahaya Kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi Tahun 2009”. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif
korelatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa mayoritas ibu hamil
berpengetahuan baik yaitu 23 orang (60,5%), berpengetahuan sedang yaitu
9 orang (23,7%) dan kurang baik yaitu 6 orang (15,8%).
2. Naili Sa’adah (2011), “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida
tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Puskesmas Mergasan Yogyakarta
Tahun 2010”. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik
pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan accidental sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 62,8% responden dengan
tingkat pengetahuan cukup, 31,4%responden dengan tingkat pengetahuan
baik, dan hanya ada 5,7% responden dengan tingkat pengetahuan kurang.
3. Puspayani (2011), “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Puskesmas Mergangsan Tahun 2011”. Jenis penelitian ini
menggunakan metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel dilakukan
dengan menggunakan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan
sebesar 47,8% ibu hamil mempunyai tingkat pengetahuan baik, 45,7%
mempunyai tingkat pengetahuan cukup dan 6,5% mempunyai tingkat
pengetahuan kurang.
Perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah jenis penelitian
ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Cara pengambilan sampel
dengan cara Non Randon Sampling dengan metode Sampling Jenuh yaitu
sebanyak 30 ibu hamil primigravida . Lokasi penelitian ini adalah RB
Marga Waluya Surakarta dan waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal
F. Sistematika Penelitian
Karya Tulis Ilmiah penelitian ini terdiri dari 5 BAB, yaitu meliputi:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan
sistematika penelitian.
BAB II TINJUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan diteliti,
antara lain teori tentang pengetahuan yang meliputi pengertian
pengetahuan, cara memperoleh pengetahuan, faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan, tingkat pengetahuan, pengukuran
pengetahuan, teori tentang kehamilan meliputi definisi kehamilan,
tanda-tanda kehamilan, proses kehamilan, komplikasi dalam
kehamilan dan teori tentang tanda bahaya kehamilan, kerangka
teori, kerangka konsep penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi
penelitian, populasi dan sampel, alat/ instrumen penelitian, metode
pengambilan data, variabel penelitian, definisi operasional, serta
metode pengolahan data dan analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan gambaran umum tempat penelitian, hasil
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap
suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra
manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa
dan peraba melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang
(over behavior) (Notoatmodjo, 2010).
b. Cara memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa cara untuk memperoleh
pengetahuan, yaitu:
1) Cara Coba-Salah (Trial and Error)
Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan
kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila
kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang
lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba
dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga
gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai
ini disebut metode trial (coba) and errors (gagal atau salah) atau
metode coba salah coba-coba.
2) Cara Kekuasaan atau Otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali
kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau
tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun
temurun dari generasi ke generasi berikutnya, dengan kata lain
pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau
kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin
agama, maupun ahli-ahli ilmu pengetahuan. Prinsip ini adalah
orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang
yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dulu menguji atau
membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris
ataupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan
karena orang yang menerima pendapat tersebut menganggap
bahwa yang dikemukannya ádalah benar.
3) Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah,
pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu
merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu
4) Melalui Jalan Pikiran
Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berpikir
manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu
menggunakan penalarannya dalam memperoleh
pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh
kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan
pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi.
5) Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan
Cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut “metode
penelitian ilmiah”, atau lebih popular disebut metodelogi
penelitian (research methodology).
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut
Notoatmodjo (2003), adalah :
1) Tingkat Pendidikan
Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan
sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat.
Pendidikan digolongkan sebagai berikut:
a) Tamat SD
b) Tamat SLTP
c) Tamat SLTA
2) Pengalaman
Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah
pengetahuan dan dapat menjadi sumber pengetahuan yang
bersifat informal.
3) Informasi
Informasi yang diperoleh melalui kenyataan (melihat, dan
mendengar sendiri), serta melalui surat kabar, radio, TV dapat
menambah pengetahuan agar lebih luas.
4) Budaya
Budaya yang ada di masyarakat dan kondisi politik juga
mempengaruhi terhadap tingkat pengetahuan seseorang.
5) Sosial Ekonomi
Pekerjaan berhubungan dengan sosial ekonomi seseorang.
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang akan
menambah tingkat pengetahuan.
Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan
seseorang, sedangkan ekonomi berkaitan dengan pendidikan.
Apabila status ekonomi baik tingkat pendidikan juga akan tinggi
d. Tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), dalam domain kognitif berkaitan
dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berpikir,
berintraksi, analisis, memecahkan masalah dan lain-lain) yang
berjenjang sebagai berikut :
1) Tahu (Knowledge)
Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa adanya.
Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan mengenali atau
mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang pernah berhasil di
himpun atau dikenali (recall of facts).
2) Memahami (Comprehension)
Pemahaman diartikan dicapainya pengertian (understanding)
tentang hal yang sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal
yang bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi
meskipun diberi bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini
misalnya kemampuan menterjemahkan, menginterpretasikan,
menafsirkan, meramalkan dan mengeksplorasikan.
3) Menerapkan (Aplication)
Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal yang
sudah dipahami ke dalam situasi dan kondisi yang sesuai.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi menjadi
berhubungan antara yang satu dengan lainnya dalam suatu bentuk
susunan berarti.
5) Sintesis (Syntesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali
bagian-bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang
mengandung arti tertentu.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk membandingkan hal
yang bersangkutan dengan hal-hal serupa atau setara lainnya,
sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan menyeluruh tentang hal
yang sedang dinilainya (Notoatmodjo, 2010).
e. Pengukuran Pengetahuan
Menurut Riwidikdo (2009), kedalamam pengetahuan yang ingin kita
ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan kategori dibawah
ini :
1) Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh (x)
> Mean + 1 SD
2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean – 1 SD ≤ x ≤ Mean
+ 1 SD
3)Tingkat pengetahuan kurang bila nilai responden yang diperoleh
2. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan adalah suatu kejadian yang fisiologis dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Lama kehamilan normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid
terakhir (Saifuddin, 2002).
Primigravida adalah wanita yang hamil untuk pertama
kalinya atau dalam arti lain belum pernah hamil sebelumnya. Masa
kehamilan primigravida dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin
(Prawirodihardjo, 2002).
b. Tanda-tanda Kehamilan
1) Tanda tanda presumptif hamil menurut Prawirodihardjo (2002),
adalah sebagai berikut:
a) Amenorea (tidak dapat haid)
b) Nausea (enek) dan emesis (muntah)
c) Ngidam (ingin makan khusus)
d) Pingsan
e) Mammae menjadi tegang dan besar
f) Tidak ada nafsu makan (anoreksia)
g) Sering kencing
h) Konstipasi atau obstipasi
i) Pigmentasi kulit
k) Pemekaran vena-vena (varises) pada kaki betis dan vulva.
2) Tanda-tanda kemungkinan hamil
Menurut Prawirodihardjo (2002), tanda-tanda
kemungkinan hamil adalah:
a) Tanda hegar
b) Tanda chadwicks
c) Tanda piscaseck (Uterus membesar ke salah satu jurusan)
d) Kontrasi-kontraksi kecil atau Braxton Hicks
e) Suhu basal meningkat terus antara 37, 2 – 37,8º C
f) Reaksi kehamilan positif
3) Tanda pasti kehamilan menurut Prawirodiharjo (2002),
a) Terdengar denyut jantung janin (DJJ).
b) Terasa gerakkan janin.
c) Pada pemeriksaan rontgen USG terlihat adanya kantong
kehamilan, ada gambaran embrio.
d) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin (>16
minggu).
c. Proses Kehamilan
Menurut Manuaba (2008), proses kehamilan merupakan mata
rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari:
1) Ovulasi
2) Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
4) Terjadi nidasi (implementasi) pada uterus
5) Pembentukan plasenta
6) Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
d. Komplikasi dalam kehamilan
Menurut Manuaba (2008), komplikasi yang sering terjadi dalam
kehamilan antara lain:
1) Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang
berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas
sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan hidup ibu hamil.
2) Abortus
Abortus adalah kegagalan kehamilan sebelum umur 28 minggu
atau berat janin kurang dari 1000 gram.
3) Pre-eklamsi
Pre-eklamsi adalah kenaikan tekanan darah sistolikdan diastolik
30 mmHg atau 15 mmHg disertai dengan adanya protein urine
dan apabila komplikasi berlanjut bisa terjadi eklamsi.
4) Kehamilan lewat waktu
Kehamilan lewat waktu berarti kehamilan yang melampaui usia
292 hari (42 minggu) dengan komplikasinya.
5) Kehamilan kembar
6) Kelainan letak pada kehamilan
a) Letak sungsang adalah letak membujur dengan kepala janin
di fundus uteri.
b) Letak lintang adalah suatu keadaan dimana janin melintang
(sumbu panjang janin kira-kira tegak lurus dengan sumbu
panjang ibu) di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang
satu sedangkan bokong berada pada sisi yang lain.
3. Tanda Bahaya Kehamilan
a. Pengertian
Tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda gejala yang
menunjukkan ibu atau bayi yang dikandungnnya dalam keadaan
bahaya. Bila ada tanda bahaya, biasanya ibu perlu mendapat
pertolongan segera di rumah sakit (hospital emergency).
Kebanyakan kehamilan berakhir dengan persalinan dan masa nifas
yang normal. Namun 15 sampai 20 diantara 100 ibu hamil
mengalami gangguan pada kehamilan, persalinan atau nifas.
Gangguan tersebut dapat terjadi secara mendadak, dan biasanya
tidak dapat diperkirakan sebelumnya (unpredictable disruption).
Karena itu, tiap ibu hamil, keluarga dan masyarakat perlu
mengetahui dan mengenali tanda bahaya.Tujuannya, agar dapat
segera mencari pertolongan ke bidan, dokter, atau langsung ke
rumah sakit, untuk menyelamatkan jiwa ibu dan bayi yang
b. Macam-macam Tanda Bahaya dalam Kehamilan
Menurut Ayurai (2011), tanda bahaya kehamilan yang perlu
diketahui yaitu antara lain:
1) Ibu tidak mau makan dan muntah terus
Sebagian besar ibu hamil dengan umur kehamilan 1-3
bulan sering merasa mual dan kadang-kadang muntah. Keadaan
ini normal dan akan hilang dengan sendirinya pada kehamilan
lebih dari 3 bulan. Tetapi, bila ibu tetap tidak mau makan,
muntah terus menerus sampai ibu lemah dan tak dapat bangun,
keadaan ini berbahaya bagi keadan janin dan kesehatan.
2) Berat badan ibu hamil tidak naik
Selama kehamilan berat badan ibu naik sekitar 9-12 kg,
karena adanya pertumbuhan janin dan bertambahnya jaringan
tubuh ibu akibat kehamilan (pregnancy cause). Kenaikan berat
badan itu biasanya terlihat nyata sejak kehamilan berumur 4
bulan sampai menjelang persalinan. Bila berat badan ibu tidak
naik pada akhir bulan keempat atau kurang dari 45 kg pada akhir
bulan keenam (end of second trismester), pertumbuhan janin
mungking terganggu. Kehidupan janin mungking terancam.Ibu
mungkin kekurangan gizi. Mungkin juga ibu mempunyai
penyakit lain, seperti batuk menahun, malaria, dan lain-lain yang
3) Perdarahan (bleeding)
Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan, persalinan
dan nifas sering merupakan tanda bahaya yang dapat berakibat
kematian ibu dan atau janin.
a) Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum 3
bulan dapat disebabkan oleh keguguran atau keguguran
yang mengancam. Ibu harus segera meminta pertolongan
bidan atau dokter. Janin mungkin masih dapat diselamatkan.
Bila janin tak dapat diselamatkan, ibu perlu mendapat
pertolongan agar kesehatannya terjaga.
b) Perdarahan melalui jalan lahir disertai nyeri perut bawah
yang hebat, pada ibu yang terlambat haid 1-2 bulan,
merupakan keadaan sangat berbahaya. Kehidupan ibu
terancam, ia harus langsung di bawa ke rumah sakit untuk
diselamatkan jiwanya.
c) Perdarahan kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit,
merupakan ancaman bagi ibu dan janin. Ibu perlu segera
mendapat pertolongan di rumah sakit.
d) Perdarahan yang banyak, segera atau dalam 1 jam setelah
melahirkan, sangat berbahaya dan merupakan penyebab
kematian ibu paling sering. Keadaan ini dapat menyebabkan
kematian dalam waktu kurang dari 2 jam. Ibu perlu segera
e) Perdarahan pada masa nifas (dalam 42 hari setelah
melahirkan) yang berlangsung terus menerus, disertai bau
tak sedap dan demam, juga merupakan tanda bahaya. Ibu
harus segera di bawa ke rumah sakit.
4) Bengkak di tangan/ wajah, pusing, dan dapat diikuti kejang
Sedikit bengkak pada kaki atau tungkai bawah pada umur
kehamilan 6 bulan ke atas mungkin masih normal. Tetapi,
sedikit bengkak pada tangan atau wajah, apa lagi bila disertai
tekanan darah tinggi dan sakit kepala (pusing), sangat
berbahaya. Bila keadaan ini dibiarkan maka ibu dapat
mengalami kejang-kejang. Keadaan ini disebut keracunan
kehamilan atau eklamsi.
Keadaan ini sering menyebabkan kematian ibu serta janin.
Bila ditemukan satu atau lebih gejala tersebut, ibu harus segera
meminta pertolongan kepada bidan terdekat untuk di bawa ke
rumah sakit.
5) Gerakan janin berkurang atau tidak ada
Pada keadaan normal, gerakan janin dapat dirasakan ibu
pertama kali pada umur kehamilan 4-5 bulan. Sejak saat itu,
gerakan janin sering dirasakan ibu.
Janin yang sehat bergerak secara teratur. Bila gerakan janin
jam, kehidupan bayi mungkin terancam. Ibu perlu segera
mencari pertolongan.
6) Kelainan letak janin
Pada keadaan normal, kepala janin berada di bagian bawah
rahim ibu dan menghadap ke arah punggung ibu. Menjelang
persalinan, kepala bayi turun dan masuk ke rongga panggul ibu.
Kadang-kadang letak bayi tidak normal sampai umur
kehamilan 9 bulan. Pada keadaan ini, ibu harus melahirkan di
rumah sakit, agar ibu dan bayi dapat diselamatkan. Persalinan
mungkin mengalami gangguan atau memerlukan tindakan.
Anjurkan ibu/keluarganya untuk menabung. Kelainan letak janin
antara lain:
a) Letak sungsang: kepala janin di bagian atas rahim.
b) Letak lintang: letak janin melintang di dalam rahim.
Kalau menjelang persalinan terlihat bagian tubuh bayi di
jalan lahir, misalnya tangan, kaki atau tali pusat, maka ibu perlu
segera di bawa ke rumah sakit.
7) Ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW)
Biasanya ketuban pecah menjelang persalinan, setelah ada
tanda awal persalinan seperti mulas dan keluarnya lendir,
bercampur sedikit darah. Cairan ketuban biasanya berwarna
Bila ketuban telah pecah dan cairan ketuban keluar sebelum
ibu mengalami tanda-tanda persalinan, janin dan ibu akan
mudah terinfeksi. Hal ini berbahaya bagi ibu maupun janin.Ibu
perlu segera mendapat pertolongan bidan terdekat untuk di bawa
ke rumah sakit.
8) Penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan
Kesehatan dan pertumbuhan janin dipengaruhi oleh
kesehatan ibu. Bila ibu mempunyai penyakit yang berlangsung
lama atau merugikan kehamilannya, maka kesehatan dan
kehidupan janinpun terancam. Beberapa penyakit yang
merugikan kehamilan antara lain:
a) Penyakit jantung: gejalanya ibu sering berdebar, mudah
sesak nafas bila melakukan kegiatan ringan sehari-hari.
b) Kurang darah (anemia) berat: gejalanya pucat, lesu, lemah,
pusing dan sering sakit.
c) TBC: gejalanya batuk tidak sembuh-sembuh, nafsu makan
kurang, berat badan turun, berkeringat pada malam hari.
d) Malaria: gejalanya demam menggigil secara berkala, lemah,
pucat.
e) Infeksi pada saluran kelamin: gejalanya tidak selalu nyata,
Ibu dengan keadaan tersebut harus diperiksa dan
mendapat pengobatan secara teratur oleh dokter, Anjurkan ibu
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1. Kerangka Teori
Sumber: Modifikasi Notoatmodjo (2005) Pengetahuan Kehamilan Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan: 1. Sosial ekonomi 2. Tingkat pendidikan 3. Pekerjaan ibu 4. Informasi Teori Kehamilan : 1. Pengertian Kehamilan 2. Tanda-tanda Kehamilan 3. Tanda-tanda kemungkinan hamil 4. Proses Kehamilan 5. Komplikasi dalam kehamilan 6. Tanda Bahaya Kehamilan Tanda Bahaya Kehamilan Tingkat Pengetahuan: 1. Tahu 2. Memahami 3. Menerapkan 4. Analisa 5. Sintesis 6. Evaluasi
Macam Tanda Bahaya Kehamilan:
1. Ibu tidak mau makan dan muntah terus
2. Berat badan tidak naik 3. Perdarahan 4. Bengak di tangan, wajah 5. Gerakkan janin berkurang
6. Kelainan letak janin 7. Ketuban pecah
sebelum waktunya 8. Penyakit ibu yang
berpengaruh
C. Kerangka Konsep Penelitian
Gambar 2.2. Kerangka Konsep
Keterangan:
= Yang diteliti
= Yang tidak diteliti Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida
tentang Tanda Bahaya Kehamilan Baik Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan: 1. Sosial ekonomi 2. Informasi 3. Tingkat pendidikan 4. Budaya Cukup Kurang
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Ditinjau dari segi penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini
menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo (2010),
deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara obyektif. Metode ini
digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang dihadapi
pada situasi sekarang atau yang sedang terjadi.
Kuantitatif adalah data yang di paparkan dalam bentuk angka-angka
(Riwikdikdo, 2009).
Pada penelitian ini mendiskipsikan tingkat pengetahuan ibu hamil
primigravida tentang tanda bahaya kehamilan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Menurut Notoatmodjo (2002), lokasi merupakan tempat/lokasi
pengambilan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di RB Marga Waluya
Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Menurut Notoatmodjo (2002), waktu adalah rentang waktu yang
digunakan untuk melaksanakan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan
pada tanggal 20 Mei sampai 20 Juni 2012.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sample
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek yang diteliti (Arikunto, 2006).
Menurut Notoatmodjo (2002), populasi menunjukkan sekelompok obyek
atau sasaran penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah semua ibu hamil primigravida yang berkunjung di RB Marga
Waluya Surakarta pada tanggal 20 Mei sampai 20 Juni 2012 yang
berjumlah 30 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari seluruh obyek
yangditeliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005)
Sampel adalah sebagian wakil populasi yang diteliti. Jika populasi kurang
dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat
diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih (Arikunto, 2006). Jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan
dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel
(Hidayat, 2010).
D. Alat/ Instrumen Penelitian
Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah
kuesioner. Menurut Notoatmodjo (2010), kuesioner adalah daftar pertanyaan
yang sudah tersusun dengan baik, matang, dimana responden tinggal
memberikan jawaban atau dengan tanda-tanda tertentu.
Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan
kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dengan jawaban benar
dan salah. Untuk menghindari ketidakseriusan responden yang seringkali
terjadi dalam pengisian kuesioner, maka pertanyaaan dibuat 2 kategori, yaitu
pertanyaan positif dan negatif. Jawaban benar dengan pertanyaan positif
(favorable) dan jawaban salah jika pertanyaan negatif (unfavorable)
mendapat nilai 1. Jawaban yang salah dengan pertanyaan positif (favorable)
dan benar jika pertanyaan negatif (unfavorable) mendapat nilai 0. Pengisian
kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang
dianggap benar.
Kuisioner penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Uji validitas dilakukan
di RB Anissa Surakarta dengan jumlah responden 30 orang ibu hamil
primigravida. Uji coba minimal dilakukan terhadap 30 orang
1. Uji Validitas
Sebelum instrumen/alat ukur digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian maka perlu dilakukan uji coba kuesioner untuk mencari
kevalidan alat ukur tersebut (Riwidikdo, 2008). Uji validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen (Arikunto, 2006).
Instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, dan
instrumen yang kurang valid maka dilakukan dengan menghitung korelasi
antara masing-masing pernyataan dengan skor total, dengan rumus
Pearson Product Moment (Riwidikdo, 2007):
Rxy = ) y) ( y n ( x) ( x (n y) x ( n 2 2 2 2- S -S S S -SXY Ket:
Rxy : Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
n : Jumlah responden
X : Skor pernyataan
Y : Skor total
XY : Skor pernyataan dikalikan skor total
Untuk mengetahui apakah harga korelasi valid, maka angka
korelasi harus dibandingkan dengan angka kritik tabel (Arikunto, 2006).
Dinyatakan valid apabila angka hitung > angka kritik tabel, dengan α = 5%. r tabel dalam penelitian ini adalah 0,334. Dengan demikian
r hitung > 0,334. Berdasarkan hasil uji validitas didapatkan 30 soal yang
valid atau sahih, dan 5 soal diinyatakan tidak valid atau sahih yaitu soal
no.8, 15, 21, 29, dan 34. Sehingga soal tersebut tidak digunakan dalam
penelitian ini. Hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran 15.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah keajegan alat ukur, artinya konsistenitas alat
ukur, alat ukur digunakan saat ini pada waktu dan tempat tertentu akan
sama apabila digunakan pada waktu dan tempat berbeda
(Riwidikdo, 2008). Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar
sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan
sama hasilnya (Arikunto, 2006). Untuk menguji reliabilitas instrumen
peneliti menggunakanAlpha Chronbach dengan bantuan program
komputer SPSS for Windows. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai
berikut: r11 = ú û ù ê ë é S -ú û ù ê ë é - t b k k 2 2 1 1
s
s
Keterangan: r11 = Reliabilitas Instrumentk = Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal ∑σb2
= Jumlah varian butirpernyataan σt2
Kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika nilai koefisien yang
diperoleh >0.60 (Ghozali, 2002). Hasil uji realibitas yaitu 0,852 > 0,60
sehingga kuesioner dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat
pengumpul data.
3. Kisi-kisi kuesioner
Tabel.3.1 Kisi-kisi Kuisioner
Variabel penelitian Indikator Nomor pertanyaan favorable Nomor pertanyaan unfavorable Jumlah Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan
Definisi tanda bahaya kehamilan
Tanda bahaya kehamilan: a. Ibu tidak mau makan
dan muntah terus
1, 2, 28
3 34*
3
2
b. Berat badan tidak naik 4 1
c. Perdarahan 5, 7 6, 33 4
d. Bengkak di tangan, wajah, pusing dan diikuti kejang 8*,10, 11, 25 9,12 6 e. Gerakan janin berkurang/tidak ada 15*,27, 32 13, 14 5
f. Kelainan letak janin 17 16, 30 3
g. Ketuban pecah sebelum waktunya
18, 19, 26 3
h. Penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan
No. Soal yg ada (*) tidak valid
E. Metode Pengambilan Data
Metode pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada ibu hamil
primigravida yang menjadi pasien di RB Marga Waluya Surakarta, kemudian
menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner
dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data
yang diperoleh terdiri darri :
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang secara langsung diambil dari obyek
penelitian oleh peneliti (Riwidikdo, 2009).
Data Primer dalam penelitian ini diperoleh dari jawaban atas pertanyaan
yang disediakan melalui pengisian kuesioner oleh responden tentang tanda
bahaya kehamilan.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang didapatkan tidak langsung dari obyek
penelitian (Riwidikdo, 2009).
Data sekunder dalam penelitian didapatkan dari RB Marga Waluya
Surakarta yang dapat menunjang pelaksanaan penelitian ini, berupa jumlah
ibu hamil yang berkunjung di RB Marga Waluya Surakarta pada tahun
2011 sebanyak 665 ibu hamil, dengan rata-rata kunjungan ibu hamil per i. Penangganan 23, 24,35 29* 4
bulan yaitu 56 orang. Jumlah ibu hamil primigravida 30 orang dan ibu
hamil multigravida 26 orang.
F. Variabel Penelitian
Variabel adalah subjek atau objek yang akan diteliti yang bervariasi
antara satu subjek atau objek yang satu dengan yang lain (Riwidikdo, 2008).
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu pengetahuan
ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan.
G. Definisi Operasional
Menurut Notoatmodjo (2010), definisi oprasional merupakan definisi yang
membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati.
Tabel. 3.2 . Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Skala Kategori
Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan
Kemampuan ibu untuk menjawab tentang tanda bahaya kehamilan meliputi, ibu tidak mau makan dan muntah, berat badan tidak naik, perdarahan, bengkak di tangan danwajah, gerakkan janin berkurang, kelainan letak janin, ketuban pecah sebelum waktunya, dan penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan.
Ordinal a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) > Mean + 1, SD
b. Cukup, bila nilai Mean – 1 SD ≤ x ≤ Mean + 1 SD
c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < Mean – 1 SD.
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya
adalah pengolahan data. Menurut Hidayat (2010), proses pengolahan data
adalah:
a. Editing
Kegiatan ini adalah memeriksa data hasil jawaban dari
kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian
dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan langkap.Editing
dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak
sesuai dapat segera dilengkapi
b. Coding
Coding yaitu memberi kode angka terhadap tahap-tahap dari jawaban
responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya.
c. Tabulating
Tabulating yaitu proses menghitung data dari jawaban kuesioner
responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam
tabel.
d. DataEntry
Dataentry adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base komputer,
kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan
2. Analisis Data
Analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis univariat yaitu menganalisis tiap variabel dari hasil
tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari
tiap variabel (Notoatmodjo, 2005).
Menurut Riwidikdo (2009) hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan
tanda bahaya kehamilan ditunjukkan dengan tingkat pengetahuan sebagai
berikut :
1) Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh (x) >
Mean + 1 SD
2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean – 1 SD ≤ x ≤ Mean + 1 SD
3) Tingkat pengetahuan kurang bila nilai responden yang diperoleh (x) <
Mean – 1 SD
I. Etika Penelitian
Etika penelitian atau pengumpulan data dalam proposal penelitian ini menurut
Hidayat (2010), terdapat masalah etika penelitian yang harus diperhatikan
antara lain sebagai berikut:
1. Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
memberikan lembar pesetujuan. Informed consent tersebut diberikan
sebelum penelitian itu dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan
2. Anonimity (Tanpa Nama)
Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan jaminan
dalam penggunaan sunyek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama Responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpilan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
3. Kerahasiaan ( Confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilporkan pada hasil
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RB Marga Waluya Surakarta yang
merupakan salah satu rumah bersalin yang berada di daerah Surakarta.
Lokasinya berada di daerah Jl. Mangun Sarkoro No. 89 Komplang Surakarta.
RB Marga Waluya ini memiliki 4 orang bidan. Jenis pelayanan yang
diberikan yaitu kesehatan ibu dan anak, meliputi pemeriksaan USG, ANC,
imunisasi, pelayanan KB, pemeriksaan balita sakit, pijat bayi, serta
pertolongan persalinan. Untuk menunjang pelayanan kebidanan RB Marga
Waluya memiliki 1 kamar bersalin, 4 kamar nifas, dan 1 kamar periksa.
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Setelah dilakukan pengumpulan data dapat dibedakan karakteristik
responden yang meliputi :
a. Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No. Responden Frekuensi Prosentase (%) 1 < 20 12 40
2 20 – 35 17 56,67 3 > 35 1 3,33 Total 30 100% Sumber : Data Primer, Juni 2012
Berdasarkan tabel 4.1 diatas kelompok umur responden < 20
sebanyak 12 responden (40%), 20-35 tahun sebanyak 17 responden
(56,67%), dan >35 tahun sebanyak 1 responden (3,33%). Dari data
diatas dapat disimpulkan bahwa umur responden terbanyak adalah
20-35 tahun yaitu 17 responden (56,67%).
b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden
No. Responden Frekuensi Prosentase (%)
1 SD 9 30
2 SMP 12 40
3 SMA 5 16,67
4 Perguruan Tinggi 4 13,33
Total 30 100%
Berdasarkan tabel 4.2 diatas kelompok responden berpendidikan
SD sebanyak 9 responden (30%), SMP sebanyak 12 responden
(40%), SMA sebanyak 5 responden (16,67%), dan Perguruan Tinggi
sebanyak 4 responden (13,33%). Dari data diatas dapat disimpulkan
bahwa pendidikan terakhir responden paling banyak adalah SMP
yaitu 12 responden (40%).
c. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No. Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)
1 PNS 2 6,67
2 IRT 17 56,67
3 Pegawai Swasta 2 6,67
4 Lain-lain (pedagang, petani) 9 30
Total 30 100%
Sumber : Data Primer, Juni 2012
Berdasarkan tabel 4.3 diatas kelompok responden bekerja
sebagai IRT sebanyak 2 responden (6,67%), IRT sebanyak 17
responden (56,67%), Pegawai Swasta sebanyak 2 responden
(6,67%), Lain-lain (petani, pedagang) sebanyak 9 responden (30%).
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan responden
2. Hasil Penelitian
Setelah dilakukan analisis data terhadap tingkat pengetahuan ibu
hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan dengan jumlah
sampel 30 responden, mendapatkan hasil mean 17,7667 dan
standar deviasi 2,64814, seperti tertera pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Mean dan Standar Deviasi
Variabel Mean Standar Deviasi
Pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan
17,7667 2,64814
Sumber : Data Primer, Juni 2012
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden maka digunakan
perhitungan sebagai berikut :
a. Baik : (x) > mean + 1 SD
(x) > 17,7667 + 1. 2,64814
(x) > 20,41484
(x) > 20,42
Jadi pengetahuan baik bila nilai responden (x) > 20,42
b. Cukup : mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
17,7667 – 1. 2,64814 ≤ x ≤ 17,7667 + 1. 2,64814
15,11856 ≤ x ≤ 20,41484
15,52 ≤ x ≤ 20,42
Jadi pengetahuan cukup bila nilai responden
c. Kurang : (x) < mean – 1 SD
(x) < 17,7667 – 1. 2,64814
(x) < 15,1156
(x) < 15,52
Jadi pengetahuan kurang bila nilai responden (x) < 15,52
Hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida
tentang Tanda Bahaya Kehamilan dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai
berikut:
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi
No. Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)
1 Baik 5 16,67
2 Cukup 20 66,66
3 Kurang 5 16,67
Total 30 100 %
Sumber : Data Primer, Juni 2012
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui tingkat pengetahuan ibu
hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan di RB Marga
Waluya Surakarta tahun 2012, yang berpengetahuan baik sebanyak 5
orang ibu hamil primigravida (16,67%), berpengetahuan cukup 20 orang
ibu hamil primigravida (66,66%), dan yang berpengetahuan kurang 5
orang ibu hamil primigravida (16,67%). Dari data diatas dapat
tanda bahaya kehamilan terbanyak pada kategori cukup yaitu 20 orang
ibu hamil primiravida (66,67%).
C. Pembahasan
Berdasarkan penelitian diatas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan
ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan di RB Marga Waluya
Surakarta sebanyak 5 ibu hamil primigravida (16,67%) berpengetahuan baik,
20 ibu hamil primigravida (66,67%) berpengetahuan cukup, 5 ibu hamil
primigravida (16,67%) berpengetahuan kurang.
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap
suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia,
yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba
melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat
penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behaviour)
(Notoatmodjo, 2010).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Notoatmodjo
(2003) yaitu tingkat pendidikan, pengalaman, informasi, budaya, sosial
ekonomi.
Berdasarkan karakteristik umur responden sebagian besar adalah 20-35
tahun sebanyak 17 responden (56,67%), pendidikan responden sebagian besar
berpendidikan SMP sebanyak 12 responden (40%), dan responden sebagian
Pekerjaan berhubungan dengan sosial ekonomi . Semakin tinggi sosial
ekonomi seseorang akan menambah tingkat pengetahuan. Lingkungan sosial
akan mendukung tingginya pengetahuan seseorang¸ sedangkan ekonomi
berkaitan dengan pendidikan. Apabila status ekonomi baik tingkat pendidikan
juga akan tinggi dan diiringi oleh peningkatan pengetahuan (Soekanto, 2003).
Umur adalah lamanya waktu hidup seseorang dalam tahun yang dihitung
sejak dilahirkan sampai berulang tahun yang terakhir. Usia mempengaruhi
terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia
akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga
pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik (Notoatmodjo, 2003).
Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan bagi ibu hamil sangat
mutlak untuk diketahui, karena dengan mengetahui tanda bahaya kehamilan,
segala resiko yang akan terjadi dapat terantisipasi dengan baik
(Ayurai, 2011).
Tanda Bahaya kehamilan adalah tanda gejala yang menunjukkan ibu
atau bayi yang dikandungnya dalam keadaan bahaya. Bila ada tanda bahaya,
biasanya ibu perlu mendapat pertolongan segea di rumah sakit
(hospital emergency).
Tanda bahaya dalam kehamilan yang sering muncul antara lain ibu
tidak mau makan dan muntah terus, berat badan ibu hamil tidak naik,
perdarahan (bleeding), bengkak di tangan atau wajah, pusing, gerakkan janin
berkurang, kelainan letak janin, ketuban pecah sebelum waktunya, dan
Jadi berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
ibu hamil pimigravida tentang tanda bahaya kehamilan paling banyak pada
kategori cukup (66,66%), hal tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh faktor
pendidikan responden, umur dan pekerjaan responden.
D. Keterbatasan
Dalam melakukan penelitian ini, penulis memiliki beberapa kendala dan
kelemahan/ keterbatasan :
1. Kendala Penelitian
Pada penelitian ini kendala peneliti yaitu ibu yang tidak bisa membaca
dan menulis, sehingga peneliti harus membacakan dan menuliskan
jawaban kuesioner.
2. Kelemahan / keterbatasan
a. Variabel penelitian ini adalah variabel tunggal, sehingga hasil
penelitian ini terbatas padat tingkat pengetahuan ibu hamil
primigravida tentang tanda bahaya kehamilan.
b. Kuesioner yang digunakan dengan jawaban tertutup sehingga
responden tidak dapat menguraikan jawaban selain jawaban yang
tersedia.
c. Dalam penelitian ini hanya menggambarkan pengetahuan tentang
tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil primigravida tanpa adanya
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan hasil tujuan dalam penelitian ini,
maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya
kehamilan dalam kategori baik sebanyak 5 responden ibu hamil
primigravida (16,67%)
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya
kehamilan dalam kategori cukup sebanyak 20 responden ibu hamil
primigravida (66,66%)
3. Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya
kehamilan dalam kategori kurang sebanyak 5 responden ibu hamil
primigravida (16,67%)
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu
hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan terbanyak pada
kategori cukup 20 responden (66,66%)
B. Saran
Berdasarkan pelaksaan dan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut :
1. Bagi Ibu Hamil Primigravida
Bagi ibu hamil primigravida diharapkan mengikuti penyuluhan-
penyuluhan dari tenaga kesehatan sehingga dapat menambah
pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan dan
dapat mengantisipasi segala resiko yang dapat terjadi.
2. Bagi Institusi
a. RB
Bagi RB diharapkan lebih meningkatkan penyuluhan khususnya
tentang tanda bahaya kehamilan sehingga pasien yang mengalami
komplikasi segera terdeteksi dan dapat menurunkan angka kematian
ibu hamil.
b. Pendidikan
Bagi institusi pendidikan diharapkan menyediakan sumber bacaan
terbaru terutama tentang tanda bahaya kehamilan yang dapat dijadikan
referensi untuk penelitian selanjutnya sehingga dapat meningkatkan
kualitas pendidikan.
3. Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini dan
lebih mengembangkan variabel penelitian dengan masalah yang ada