• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MATA KULIAH KODE Rumpun MK BOBOT (SKS) SEMESTER Tgl Penyusunan Ekologi Manusia PSDA 8203 Mata Kuliah Wajib T = 2 P = 1 II 15 Maret 2020

OTORITASASI Pengembang RP Koordinator RMK Koordinator PRODI

Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

 Prof.Dr.Ir. Emmy Sri Mahreda, MS.

Prof. Yudi Firmanul Arifin

 Prof.Dr.Wahyu, M.S

Dr.Hafizianoor, S.Hut, M.P

Prof.Dr.Ir. Emmy Sri Mahreda, MS. Prof. Ir. H. Basir, MS.PhD Capaian Pembelajaran

(CP)

CPL

S1. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral, dan etika;

S2. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila; KU5. Mampu mengambil keputusan dalam konteks menyelesaikan masalah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan

dan menerapkan nilai humaniora berdasarkan kajian analisis atau eksperimental terhadap informasi dan data;

KK2. Mampu beradaptasi dengan lingkungannya serta memiliki kepekaan sosial dalam pengembangan ilmu pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan di lingkungan lahan basah

P3. Mampu menguraikan korelasi antar komponen lingkungan dengan mengusai pendekatan Ilmu Lingkungan yang bersifat komprehensif dengan cara memahamai interelasi dan interdependensi komponen lingkungan fisik, biotik dan sosial budaya

CP-MK SIKAP:

Mahasiswa mampu menganalisis konsepsi dan teori mengenai manusia, kebudayaan dan lingkungan dengan sikap menjunjung tinggi nilai kemanusiaan berdasarkan agama,moral, dan etika dan berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat

KETERAMPILAN UMUM:

Mahasiswa mampu mengembangkan keterampilan sebagai ilmuan maupun profesional tentang konsep dan teori ekologi manusia sebagai landasan dalam

mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora.

(2)

KETERAMPILAN KHUSUS:

Mahasiswa mempunyai kemampuan dalam menganalisis konsepsi dan teori mengenai manusia, kebudayaan dan lingkungan serta memiliki kepekaan sosial dalam pengembangan ilmu pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan di lingkungan lahan basah

PENGETAHUAN:

Mahasiswa mampu menerapkan konsep hubungan timbal balik antara dinamika populasi manusia dan kebudayaan sebagai bagian dari komponen lingkungan sosial budaya

Deskripsi Singkat MK Mata kuliah ini memberikan ketajaman pemahaman tentang hubungan timbal balik antara dinamika populasi manusia dan kebudayaan dengan lingkungan dimana mereka hidup sehingga dapat dipahami paradigma ilmu pengetahuan dan kebudayaan manusia dalam berinteraksi dengan sumberdaya alam dan lingkungan hidup di sekitarnya.

Bahan Kajian Konsepsi dan teori mengenai manusia, kebudayaan dan lingkungan. Pustaka Utama:

Abdoellah,O.S. 1993. Indonesia Transmigrants and Adaptation. An Ecological Antropologicak Perspektif. Berkeey,Center South East Asia Studies. Bennet,J. 1999.Humant Ecology as Human Bahaviour. Transaction Publisher. New Brunswick and London.

Benyamin, HE.2004. Mendayagunakan Pengetahuan Lokal dalam Pertanian Yang berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan. PSDA. Banjarbaru. Dove, M. 1988. Sistem Perladangan di Indonesia. Suatu Studi Kasus dari Kalimantan Barat. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Hidayat,Kliwon. 2008. Ekologi Manusia. Diktat Matakuliah. Laboratorium Komunikasi dan Pengembangan Manusia Jurusan Sosek Faperta Universitas Brawijaya.

Hidir, Achmad, 2004. Ekologi Manusia dan Perubahan Sosial. Laporan Penelitian Studi Pustaka Universitas Brawijaya. Malang pp. 163 (tidak dipublikasikan).

Iskandar,Johan. 2009. Ekologi Manusia dan Pembangunan Berkelanjutan. Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Padjadjaran. Bandung.

Keraf, A. Sonny. 2002. Etika Lingkungan. Buku Kompas. Jakarta.

Kodra,Hadi S.Ali dan Syaukani, 2004. Bumi Makin Panas. Banjir Makin Luas. Nuansa. Bandung. Koentjaraningrat.2004. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Djambatan, Jakarta.

Lahadjir. 2001. Etnoekologi Perladangan Orang Dayak Tunjung Linggang. Galang Press. Yogyakarta.

Majid, Noorhalis (editor). 2002. Menggali Kearifan di Kaki Meratus. PT. Grafika Wangi Kalimantan. Banjarmasin. Martin, Gerald.G. 2001. Human Ecology: Basic Consept for Sustainable Development. London: Earthscan. Radam, Noerid Haloei. 2001. Religi Orang Bukit. Yayasan Semesta. Yogyakarta.

Rambo, A. Terry. 1981. Conceptual Approach to Human Ecology: A Sourcebook on Alternative Paradigms for The Study of Human Interactions with The Environment. EAPI Workshop on Human Ecology Research for Social Scientists, 4 May – 12 June 1981. Hawai.

Salamudin. 2011. Penjajahan Dari Lubang Tambang. In-TRANS Publishing. Malang.

Sardjono, Mustofa Agung. 2004. Mosaik Sosiologis Kehutanan: Masyarakat Lokal, Politik dan Kelestarian Sumberdaya. Debut Press. Jogjakarta. Simon, Hasanu. 2001. Pengelolaan Hutan Bersama Rakyat (Cooperative Forest Management); Teori dan Aplikasi pada Hutan Jati di Jawa.

BIGRAF Publishing. Yogyakarta.

(3)

Soerjani,M, R.Ahmad, R.Munir. 1994. Lingkungan: Sumberdaya Alam dan Kependudukan Dalam Pembangunan. UI-Press. Jakarta. Steiner, Frederick. 2002. Human Ecology: Following Nature’s Lead. Island Press, Washington DC.

Suharjito, Didik. 2002. Kebun-Talun: Strategi Adaptasi Sosial Kultural dan Ekologi Masyarakat Pertanian Lahan Kering di Desa Buniwangi,Sukabumi, Jawa Barat. Disertasi Universitas Indonesia. Jakarta.

Suparlan, Parsudi. 1981. Manusia, Kebudayaan dan Lingkungannya, Pespektif Antropologi Budaya. Majalah Ilmu-ilmu Sastra Indonesia, 9(2dan 3).Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Jakarta.

Wahyu, 2001. Kemampuan Adaptasi Petani Dalam Sistem Usaha Tani Sawah Pasang Surut dan Irigasi di Kalsel. Bandung. Pascasarjana Unpad (Disertasi)

Wijoyo,Suparto, 1999. Penyelesaian Sengketa Lingkunagn. Airlangga University Press. Surabaya. Pendukung:

Hafizianor. 2006. Pengelolaan dan Kontribusi Hasil Hutan Non Kayu di Kawasan Pegunungan Meratus.Lemlit Unlam. Banjarmasin.

Hafizianor . 2013. Strategi Adaptasi Masyarakat Desa Hutan Berbasis Pertambangan Batubara di Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan. Disertasi Universitas Brawijaya. Malang.

Media Pembelajaran Perangkat lunak: Perangkat keras: Microsoft Office, Perangkat pembelajaran daring Laptop, LCD & Projector Team teaching  Prof.Dr.Ir. Emmy Sri Mahreda, MS.

Prof. Yudi Firmanul Arifin

 Prof.Dr.Wahyu, M.S

Dr.Hafizianoor, S.Hut, M.P Mata Kuliah syarat

Mg ke- (1) Sub-CP-MK (2) Indikator (3)

Kriterian dan Bentuk Penilaian (4) Metode Pembelajaran [Estimasi Waktu] (5) Materi Pembelajaran [Pustaka] (6) Bobot Penilaian (%) (7) 1-2 Mahasiswa dapat

menganalisis konsepsi dan teori mengenai manusia, kebudayaan dan

lingkungan.

Ketepatan dalam menganalisis konsepsi dan teori mengenai manusia, kebudayaan dan lingkungan. Kriteria: Ketepatan dan penguasaan. Bentuk non-test:  Observasi  Tugas makalah

Kuliah luring/daring dan diskusi

[TM: 2(250")]

 Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan

 Etika Lingkungan

 Karakter dan Pengelolaan Lingkungan Hidup  Pengelolaan SDA 10 3 Mahasiswa dapat menganalisis konsepsi Ketepatan dalam menganalisis konsepsi Kriteria: Ketepatan dan

Kuliah luring/daring dan diskusi

 Konsep dasar ekologi manusia

 Interaksi sistem sosial dan

(4)

dasar mengenai ekologi manusia dasar mengenai ekologi manusia penguasaan. Bentuk non-test:  Observasi  Tugas makalah [TM: 1(250")] ekosistem

 Perukaran energi, materi dan informasi dalam ekologi manusia

4 Mahasiswa dapat

menganalisis pendekatan dalam ekologi manusia.

Ketepatan dalam menganalisis pendekatan dalam ekologi manusia. Kriteria: Ketepatan dan penguasaan. Bentuk non-test:  Observasi  Tugas makalah

Kuliah luring/daring dan diskusi [TM: 1(250")]  Pendekatan sistem  Pendekatan Budaya  Pendekatan aktor  Dll. 10 5 Mahasiswa dapat menelaah dan menganalisis masalah transmigrasi dan masalah adaptasi ekologi manusia

Ketepatan dalam menelaah dan menganalisis

masalahan transmigrasi dan masalah adaptasi ekologi manusia Kriteria: Ketepatan dan penguasaan. Bentuk non-test:  Observasi  Tugas makalah

Kuliah luring/daring dan diskusi

[TM: 1(250")]

 Studi kasus masalah transmigrasi

 Adaptasi ekologis Strategi adaptasi

10

6 Mahasiswa dapat menganalisis sistem pengetahuan lokal dan kearifan tradisi dalam pembangunan

berwawasan lingkungan.

Ketepatan dalam menganalisis sistem pengetahuan lokal dan kearifan tradisi dalam pembangunan berwawasan lingkungan. Kriteria: Ketepatan dan penguasaan. Bentuk non-test:  Observasi  Tugas makalah

Kuliah luring/daring dan diskusi

[TM: 1(250")]

 Pengetahuan lokal

 Kearifan lokal

 Sistem pengetahuan dan kearifan lokal untuk pembangunan berwawasan lingkungan 10 7 Mahasiswa dapat menganalisis Sistem perladangan di Kalimantan. Ketepatan dalam menganalisis Sistem perladangan di Kalimantan. Kriteria: Ketepatan dan penguasaan. Bentuk non-test:  Observasi

Kuliah luring/daring dan diskusi

[TM: 1(250")]

 Pengertian perladangan berpindah

 Kebudayaan Dayak dan Banjar dalam sistem perladangan berpindah

 Tinjauan perspektitif ekologi manusia dalam sistem perladangan

(5)

 Tugas makalah berpindah

 Kesesuaian sistem perladangan berpindah dengan logika ilmu pengetahuan

 Agroforest sebagai suksesi akhir sistem perladangan berpindah berwawasan lingkungan

8 Evaluasi Tengah Semester: Melaksanakan evaluasi dan validasi tengah semester 9-11 Mahasiswa dapat

menganalisis Manajemen konflik dalam pengelolaan hutan dan lingkungan

Menganalisis Ketepatan dalam menganalisis Manajemen konflik dalam pengelolaan hutan dan lingkungan

Kriteria: Ketepatan dan penguasaan. Bentuk non-test:  Observasi  Tugas makalah

Kuliah luring/daring dan diskusi

[TM: 2(250")]

 Pengertian konflik

 Perubahan paradigma pengelolaan hutan di dunia dan di Indonesia

 Kehutanan masyarakat sebagai solusi konflik di kehutanan

 Kebijakan kehutanan partisiatif berbasis ekosistem dan sosial

10

12-14 Mahasiswa dapat menganalisis Sistem sistem kehidupan ekologis daerah lahan basah.

Ketepatan dalam menganalisis Sistem sistem kehidupan ekologis daerah lahan basah. Kriteria: Ketepatan dan penguasaan. Bentuk non-test:  Observasi  Tugas makalah

Kuliah luring/daring dan diskusi

[TM: 2(250")]

 Ekologi manusia di persawahan  Ekologi manusia di lahan rawa gambut

 Ekologi manusia di daerah pesisir

10

15-16 Mahasiswa dapat

menganalisis Isu bencana alam Ketepatan dalam menganalisis Isu bencana alam Kriteria: Ketepatan dan penguasaan. Bentuk non-test:  Observasi  Tugas makalah

Kuliah luring/daring dan diskusi

[TM: 2(250")]

 Isu Banjir

 Isu kekeringan

 Isu tanah longsor

 Isu kebakaran hutan

 Isu angin puting beliung

 Isu gempa

10

Evaluasi Akhir Semester : Melaksanakan evaluasi dan validasi akhir semester

Catatan :

(6)

materi pembelajaran mata kuliah tersebut.

4. Sub-CP Mata kuliah (Sub-CPMK) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari CPMK yang dapat diukur atau diamati dan merupakan kemampuan akhir yang

direncanakan pada tiap tahap pembelajaran, dan bersifat spesifik terhadap materi pembelajaran mata kuliah tersebut.

5. Kreteria Penilaian adalah patokan yang digunakan sebagai ukuran atau tolok ukur ketercapaian pembelajaran dalam penilaian berdasarkan indikator-indikator yang telah

ditetapkan. Kreteria penilaian merupakan pedoman bagi penilai agar penilaian konsisten dan tidak bias. Kreteria dapat berupa kuantitatif ataupun kualitatif.

6. Indikator penilaian kemampuan dalam proses maupun hasil belajar mahasiswa adalah pernyataan spesifik dan terukur yang mengidentifikasi kemampuan atau kinerja

hasil belajar mahasiswa yang disertai bukti-bukti.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah lama penyimpanan telur itik setelah perendaman dalam larutan teh hitam (Camellia sinensis) selama

Jenis Heat Exchanger (HE ) yang akan digunakan dalam desain ini adalah Double pipe Heat Exchanger atau Shell and Tube Heat Exchanger bergantung pada flow area

Masalah sosial budaya terjadi karena adanya kesenjangan antara yang diharapkan dengan realita yang terjadi. Salah satu masalah sosial budaya adalah konflik

Kewenangan untuk melakukan penyelidikan terhadap pelanggaran HAM yang berat sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang HAM, dilakukan oleh Komnas HAM serta

Dalam konteks slogan dakwah “Peganglah@ Kembalilah kepada Q&S” dan isu Usul @ Teras dan Furu’ @ Cabang, slogan “Peganglah kepada al-Qur’an” merupakan

Perencanaan panen air hujan direncanakan sebagai sumber air alternatif pada kawasan Universitas Diponegoro sehingga diharapkan adanya pengurangan penggunaan air

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan yang menghasilkan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Menggunakan Software Flash Pada Mata

Manifestasi klinik  umumnya sudah terjadi beberapa bulan pasien mengalami hipertiroidisme, dan gejala klinik muncul umumnya sudah terjadi beberapa bulan pasien