• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setiap perusahaan agency pasti perlu melakukan pendekatkan terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN. Setiap perusahaan agency pasti perlu melakukan pendekatkan terhadap"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

53

HASIL PENELITIAN

4.1 Penyajian Data Penelitian

Setiap perusahaan agency pasti perlu melakukan pendekatkan terhadap klien-klien yang menjadi target sasarannya, seperti yang diteliti dalam perusahaan Magnivate Group teknik strategi pemasaran melalui lobbying berawal dari komunikasi eksternal yang dilakukan antar organisasi dengan publik atau klien dan sebaliknya yang terjadi berkesinambungan. Proses lobbying memiliki tujuan untuk mendekatkan organisasi dengan pihak sasaran guna menyampaikan pesan yang dikomunikasikan untuk menciptakan kesepakatan antara kedua belah pihak. Fase-fase yang akan dibahas pada bab ini melalui 2 studi, adalah :

1. Observasi partisipan 2. Wawancara

4.1.1 Observasi Partisipan

Observasi partisipan dilakukan pada PT Magnivate Group selama tiga bulan yang dilakukan dalam kerja praktek dari tanggal 9 Januari – 9 April 2012. Peneliti ikut terjun langsung pada bagian Account Executive yang dimana merangkap sebagai Public Relations. Dalam struktur organisasi, terdapat berbagai macam divisi yang berkaitan datu sama lain. Diantaranya seperti divisi lab, purple, linggah dan bagian Account Executive yang termasuk dalam divisi connect. Peneliti memilih Account Executive sebagai informan karena Account

(2)

berhubungan dengan klien dan membentuk citra Magnivate Group di mata publik. Account Executive juga bekerja sama dengan Proyek Manajer untuk menjaga kampanye yang terkait, bertanggung jawab atas hal hal yang berhubungan dengan project brand yang mereka tangani. Maka account

executive pada magnivate bisa dikatakan merangkap sebagai public relations

karena tugasnya dalam menjaga , mengatur , menjalin hubungan dengan klien maupun dari dalam perusahaan. Dalam strutkur organisasi Magnivate, terdapat hubungan yang erat antara Account Executive dengan Account Executive

Manager yang dimana selurukegiatan Account Executive dimonitor dan

disupervisi oleh Account Executive Manager. Hal tersebut yang membuat peneliti memilih Account Executive dan Account Executive Manager sebagai informan.

Account Executive Manager membantu Account Direktur untuk menciptakan

dan mengembangkan peluang bisnis yang sudah ada dengan tujuan memberikan manfaat bagi kedua pihak, serta bertanggung jawab dalam membantu menyajikan bisnis baru. Selain itu Account Manager harus memastikan anggota tim yang merupakan Account Executive telah sepakat dan memahami peran masing-masing antar tim.

4.1.2 Wawancara (Interview)

Dalam wawancara ini peneliti melakukan wawancara dengan dua narasumber yang dimana keduanya merupakan narasumber internal, salah satunya merupakan Account Executive Manager dan Account Executive yang berkaitan langsung dengan pihak klien serta sebagai mediator dalam berhubungan dan menginformasikan pesan kepada sasaran yang dimana dituntut

(3)

untuk memilki kemampuan berkomunikasi dan mampu menciptakan berbagai ide atau gagasan kreatif. Keduanya memiliki tugas yang bertujuan untuk membentuk suatu citra perusahaan Magnivate. Kedua narasumber ialah :

1. ET selaku Account Manager (AEM)

Sebagai Account Manager, ET telah bekerja selama 3 tahun di PT Magnivate Group. awalnya ia menjabat sebagai account executive yang kemudian diangkat sebagai Account Manager. Wawancara dengan beliau dilakukan melalui pertemuan tatap muka secara langsung.

2. LT selaku Account Executive (AE)

LT telah bekerja selama 2 tahun di PT Magnivate Group. Beliau merupakan

Account Executive yang bertugas menjalin hubungan dengan berbagai pihak.

Wawancara dengan beliau dilakukan melalui tatap muka secara langsung.

4.2 Pengolahan Data Yang Terkumpul

Dalam pengolahan data ini, penulis melakukan validasi dengan data yang terkumpul seperti :

a. Melihat dan mengamati kegiatan yang dilakukan perusahaan Magnivate terutama peran account executive yang merangkap sebagai public relations.

b. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan kedua informan.

c. Mengamati strategi yang dilakukan Public Relations Magnivate dalam membentuk suatu citra perusahaan melalui strategi yang diluncurkan.

(4)

Citra merupakan suatu hal yang harus dimiliki setiap perusahaan. Baik buruknya citra suatu perusahaan bergantung pada organisasi didalamnya, begitu pula dengan PT Magnivate Group. Sebagai perusahaan jasa, Magnivate Group ingin memiliki citra yang baik dimata publik dan kliennya.

Pengamatan yang dilakukan mengacu pada hasil wawancara berdasarkan pertanyaan yang diberikan kepada narasumber. Fokus dari wawancara ini adalah untuk belajar dan memahami strategi sebuah perusahaan agency untuk membentuk citranya. Di dalam wawancara yang dilakukan difokuskan kepada pengalaman pribadi narasumber dalam mengatasi dan mengembangkan proses citra tersebut.

Hasil wawancara ini akan dipandu untuk mendapatkan cerita secara terstruktur sehingga penulis dapat membagikan pengalaman sebuah perusahaan agency dalam proses pembentukan citranya. Alur yang dibahas dalam bab ini adalah, 1. Persiapan 2. Melobi 3. Perncanaan project 4. Presentasi 5. Citra

(5)

Berdasarkan alur yang didapat, maka terdapat 4 komponen penting diantaranya adalah: 1. Melobi 2. Perancanaan Project 3. Presentasi 4. Citra

Dalam komponen tersebut saling berkaitan dengan pelaksanan strategi pada perusahaan PT Magnivate yang dilakukan oleh Account Executive yang merangkap sebagai seorang Public Relations guna membentuk citra perusahaannya.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Selama melakukan penelitian di PT Magnivate Group ada beberapa poin yang signifikan dalam upaya pembentukam citra yang dilakukan oleh seorang

Account Executive.

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menunjukan proses-proses yang dilakukan Account Executive sehingga pada akhirnya publik dapat melihat terbentuknya citra yang dimiliki PT Magnivate Group.

LOBBYING PROJECT PLANNING PRESENTATION IMAGE

(6)

4.3.1 Persiapan

Terdapat banyak perusahaan yang berdiri setiap tahunnya, dari perusahaan jasa sampai perusahaan manufaktur. Mencari jaringan di dalam publik adalah hal terpenting dalam membentuk citra sebuah perusahaan. Posisi seorang Public Relations sangatlah penting dalam pencarian jaringan ini.

Sebagai salah satu account executive yang merangkap sebagai Publik Relations dalam perusahaan jasa Magnivate Group hal tersebut dilakukan melalui teori komunikasi organisasi yang dimana dalam suatu perusahaan memiliki organisasi dan tujuan organisasi. Dalam menjalankan komunikasinya agar pesan dapat sampai ke target ialah melalui komunikasi eksternal yang dimana komunikasi dilakukan melalui presentasi. Akan tetapi sebelum melakukan presentasi, pihak perusahaan terutama seorang account executive yang merangkap public relations perlu melakukan pendekatan terlebih dahulu.

Kegiatan pendekatan yang dilakukan Magnivate seperti menjalin hubungan melalui email, telepon, atau pertemuan singkat dengan klien. Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan agar perusahaan saling mengetahui latar belakang serta keinginan klien. Setelah terjalin suatu hubungan yang baik, dimana adanya saling kenal antara kedua belah pihak maka seorang publik relations dapat melanjutkan ke tahap berikutnya yakni melobi.

4.3.2 Melobi (Lobbying)

Seberapa baik sebuah perusahaan ditentukan berdasarkan histori dari perusahaan tersebut. Memiliki citra yang baik berarti memiliki histori yang baik. Histori PT Magnivate Group dilihat berdasarkan campaign-campaign yang pernah diselesaikannya terdahulu. Memberikan gambaran berdasarkan apa yang

(7)

telah diperbuat akan memberikan rasa percaya dan mengenal lebih dalam tentang jasa yang akan klien gunakan.

Seperti yang dikatakan oleh H.Fayol dalam Jefkins (2003 : 26) mengenai kegiatan dan sasaran Public Relations adalah menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif serta mendukung kegiatan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan berbagai pihak. Pada tahap ini yang dilakukan mengacu pada sebuah presentasi dengan model Persuasif, dimana presentasi ini mengacu pada membujuk klien sebagai target sasaran agar dapat menggunakan jasa yang diberikan oleh PT Magnivate Group. Presentasi ini disertai dengan hasil dari project terdahulu PT Magnivate Group sehingga memberikan bukti nyata dan menimbulkan rasa kepercayaan terhadap PT Magnivate Group untuk menjalankan planning. Setelah klien mulai tertarik untuk mengenal PT Magnivate Group lebih dalam lagi, disinilah peran Account Executive untuk melobi klien sehingga mendorong adanya timbal balik dimana suatu tindakan untuk mencapai kesepakatan antara pihak PT Magnivate Group dan klien.

Fungsi Lobbying dalam perusahaan PT Magnivate adalah:

1.Untuk menginformasikan dan menyampaikan fungsi persuasive kepada para badan organisasi dan klien sebagai pihak sasaran.

2.Untuk membujuk dan mendorong adanya suatu tindakan dari pihak klien agar mau bekerja sama dan mempercayai PT Magnivate sebagai perusahaan jasa yang digunakan.

Lobbying merupakan keterampilan untuk melobi yang dilakukan melalui pendekatan. Dalam hal ini seorang Public Relations akan berperan sebagai penasehat ahli, dimana seorang Public Relations bertugas untuk memberikan solusi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh klien. Pengetahuan yang

(8)

luas dan kemampuan untuk bernegosiasi sangat diperlukan bagi seorang public relations.

LT :

“awalnya sih iya melobi.. Cuma sekarang kebanyakan klien yang cari kita.. but kita memang melobi klien, ya tujuannya buat mencapai kesepakatan, buat klien tuh kenal kita.. nah kan dari situ kita bisa buat presentasiin project kita ke mereka, karena kalau kita aja belum kenal mereka, gimana kita mau presentasiin ke mereka”

Tujuan dari melobi di sini ialah untuk mendorong suatu tindakan agar mencapai kesepakatan antara kedua belah pihak sehingga terjadinya kelangsungan bisnis perusahaan diantara mereka. Hal ini merupakan pembentukan suatu citra terhadap publik sasaran itu sendiri setelah terjalin suatu hubungan yang baik antara kedua belah pihak dan sampainya informasi kepada publik sasaran melalui presentasi yang dilakukan oleh public relations lobbying sehingga memperoleh peluang dalam pembentukan citra perusahaan.

4.3.2.1 Perencanaan Project

Dalam perencanaan project disusun dalam bentuk jadwal atau biasa disebut

timeline, kapan akan memulai proyek dan kapan proyek akan selesai. Untuk

menciptakan sebuah planning Publik Relations PT Magnivate diperlukan persiapan proyek yang biasa disebut dengan project planning sebagai suatu kegiatan yang harus diselesaikan dari personil yang terdiri dari beberapa orang (tim proyek). Latar belakang, tujuan, dan prosedur dari setiap klien Magnivate sangatlah beragam, maka dari itu persiapan dalam menangkap keinginan dan menghasilkan ide yang brilian menjadi poin yang sangat penting. Maka dari itu diperlukan persiapan yang matang dalam perencanaan project tersebut. . Untuk

(9)

memahami perencanaan ini dapat dilihat dari sisi proses-nya, seperti yang di katakan oleh Riant Nugroho (2010: 3), bahwa prosesnya dapat dijadikan suatu model, yaitu :

Model inilah yang menjadi acuan seorang Account Executive dalam menyelesaikan perencanaannya sebagai public relations sehingga dapat menjadi sebuah rencana yang baik. Dalam hal ini, seorang Account Executive memiliki peran dan fungsi yang berbeda dalam setiap fase yang dijalankannya.

1. Planning,

Pada basisnya Account Executive membuat perencanaan awal yang berasal dari klien itu sendiri. Dalam tahap ini akan banyak terjadi komunikasi eksternal dimana pengetahuan dari klien adalah esensinya. Seorang Account Executive akan mencatat dan menggali sedalam-dalamnya tentang apa yang diinginkan oleh klien tersebut. Pada fase ini, Account Executive akan bertidak sebagai Fasilitator Komunikasi, dimana Account Executive akan lebih banyak mendengar dan mengerti apa yang dijelaskan oleh klien.

PLANNING

ORGANIZING

IMPLEMENTING

CONTROLLING

(10)

ET :

“dengan adanya pendekatan,menghadapi berbagai macam karakter klien, jadi paham celah-celahnya selain itu jadi dapet banyak masukan buat ngadepin berbagai macam karakter dan watak klien..”

Pengetahuan tentang latar belakang, tujuan dan prosedurnya dilakukan dengan berbagai cara, dimulai dari bertemu dengan klien untuk diberikan brief tujuannya sampai bertukar pikiran tentang apa yang ingin dilakukan oleh klien

Banyaknya ragam klien yang dimiliki PT Magnivate Group membuat tugas dari seorang Account Executive menjadi sangat beragam, bergantung dari latar belakang dan karakter dari klien itu tersebut. Maka dibutuhkan perencanaan yang matang dan perencanaan yang matang datang dari pengetahuan yang luas dari Account Executive itu sendiri.

2. Organizing

Setelah perencanaan itu matang, maka Account Executive akan kembali dan membawa sebuah berkas yang berisi keseluruhan dari keinginan klien untuk dieksplorasi dengan hasil ide atau gagasan dari pihak perusahaan PT Magnivate yakni Account Executive yang merangkap sebagai Public Relations.. Hal ini akan sangat bergantung pada komunikasi internal antar tim proyek itu sendiri. Dalam kasus ini, Account Executive akan berperan untuk menciptakan komunikasi dua arah antara tim proyek dan klien yang diwakili oleh Account

Executive. Fase ini menuntut Account Executive untuk bertindak sebagai seorang

Teknisi Komunikasi yang bertugas memberikan details lengkap dari hasil perbincangannya dengan klien.

Dalam setiap project, Magnivate melakukan pertemuan dengan pihak internal perusahaan yang dimana sudah terbentuk suatu tim yang menjalankan proses

(11)

project. Tujuan diadakan pertemuan dengan pihak internal terlebih dahulu agar perusahaan mampu berunding dan membahas mengenai latar belakang klien, tujuan project yang diadakan, target sasaran dalam suatu project sehingga tercipta suatu kesimpulan berupa ide atau gagasan yang akan dipropose pada pihak klien.

LT :

“persiapannya yah kita cari tahu dulu ttg latar belakang si klien, kebutuhan dia, maunya dia..nah nanti baru kita bs propose ke klien.. tapi sebelum kita propose mereka, kita harus lakukan pendekatan sama mereka, ini membantu kita untuk tahu keinginan mereka..”

“biasanya jika akan membuat sesuatu, klien pasti akan memberikan sebuah brief untuk kita kembangkan menjadi sebuah ide kreatif.. selain itu juga sebelumnya kita sudah cari tahu tentang ni perusahaan, dengan kita melakukan pendekatan sama mereka, kita bisa ngobrol banyak dan tahu maksud dan tujuan mereka...”

Perencanaan ini mencangkup komunikasi internal seperti yang dijelaskan pada tahap sebelumnya yang dilakukan antar tim Magnivate sehingga menghasilkan sebuah perencanaan yang matang. Berawal dari gagasan kecil yang dikembangkan sehingga memiliki nilai jual sekaligus memberikan berbagai keuntungan kepada klien.

3. Implementing

Perencanaan yang baik akan berjalan kepada implementasi yang baik. Seluruh hasil dari rencana tersebut akan siap diimplementasikan kepada klien dengan cara Presentation.

4. Controlling

Dalam seluruh kegiatan ini dapat dilihat bahwa Account Executive memegang kendali penuh dan peran utama untuk mengatur jalannya rencana ini. Controlling dilakukan semenjak awal Planning sampai Implementing. Proses Controlling ini

(12)

menjadi tugas Account Executive yang sangat penting, karena tanpa adanya Controlling keseluruhan proyek akan berjalan tanpa arah. Account Executive yang berada dalam divi connect akan memegang peran sebagai Fasilitator Proses Pemecah Masalah dimana seorang Account Executive bertindak untuk menjadi pemimpin yang akan mengambil tindakan eksekusi dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi dalam proses perencanaan secara rasional dan profesional.

Dalam proses perencanaan ini, seorang Account Executive tidak hanya menjadi pemegang kunci kontrol tetapi juga sebagai pemikir utama dari proyek yang akan dijalankan agar menjadi suatu campaign yang memuaskan, seorang

Account Executive akan terus dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan baik

serta berinovasi dan memikirkan ide-ide baru yang sesuai dengan harapan klien.

ET :

“Setiap hari pasti ada hal baru di dunia digital dan banyak sekali ideas yang belum tergali. We have to combine great ideas with modern technology...basically we just do our best to create something brilliant so client would want to work together with us no matter the price is..”

Sebuah pesan atau informasi yang telah diberikan oleh klien akan dikembangkan sehingga memiliki nilai jual, tetapi dalam usahanya untuk menjual ide tersebut harus diperhatikan bahwa informasi yang disampaikan tidak berubah, menarik perhatian dan memiliki harapan yang berdampak citra positif.

LT :

“waktu itu klien minta kita buat ngadain campaign, kita brief sama mereka.. lalu kita berunding sama tim, dan tercetuslah ide untuk membuat games pada campaign ini.. dan games itu ga hanya didunia maya, iklan, tapi dikehidupan sehari-hari juga bisa dimainkan..”

“games itu ga hanya didunia maya, iklan, tapi dikehidupan sehari-hari juga bisa dimainkan.. jadi kita buat vocher atau chip gitu, setiap konsumen yang beli

(13)

prodak tersebut akan mendapatkan chip yang bisa dipakai untuk games mereka.. chipnya berupa nyawa atau energi si avatar mereka di games.. yahh disini yang ditekankan dengan mengkonsumsi prodak dari brand tersebut, energi kita bertambah, kita juga pasang banner, spanduk dari games itu yang besar disetiap jalan..”

Pada kasus ini tujuan utama yang diinginkan oleh klien telah tercapai berkat strategi yang dijalankan oleh tim PT Magnivate Group. Sejalannya dengan tercapai tujuan dari klien, maka dapat dikatakan strategi yang dilakukan memiliki nilai positif terhadap citra PT Magnivate Group itu sendiri.

Setelah seluruh perencanaan siap dan matang, maka akan dilakukan Presentasi tentang keseluruhan rencana yang dibuat kepada klien. Pada tahap inilah seorang

Public Relations harus mampu mengkomunikasikan pesan dengan baik.

4.3.2.2 Presentasi

Berawal dari sebuah gagasan kreatif dalam memenuhi kebutuhan klien, presentasi bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada klien terhadap Magnivate. Presentasi yang dilakukan dibantu dengan slide Power

Point yang berisi hasil karya dari Magnivate itu sendiri, seperti website hasil

Magnivate, banner, atau apapun yang menjadi buah hasil ide kreatif Magnivate.

Presentasi ini juga bertujuan untuk menonjolkan kemampuan dari Magnivate itu sendiri. Ide-ide brilian yang ditonjolkan akan memberikan efek ketertarikan klien untuk menggunakan jasa Magnivate. Dalam perusahaan Magnivate, melakukan presentasi melalui klien merupakan salah satu strategi yang dijalankan oleh Publik Relations dalam perusahaan tersebut.

(14)

Presentasi yang dilakukan pada tahap ini mengacu pada model presentasi penyampaian informasi, dimana pada akhir presentasi ini audiens dihimbau untuk memiliki pengetahuan yang sama sehingga tidak terjadi salah persepsi. Presentasi ini memiliki 2 tujuan, yaitu :

1. Menginformasikan,

Menyampaikan pesan berdasarkan ide-ide yang telah terkumpul berkaitan dengan latar belakang hasil dari project tersebut.

2.Meyakinkan,

Memberikan keyakinan kepada klien terhadap ide yang telah timbul bahwa ide tersebut dapat dijalankan dan akan membentuk citra positif terhadap tujuan hasil project yang diadakan.

Dengan dijalankan kegiatan presentasi, perusahaan dapat menginformasikan atau menyampaikan pesan yang ingin disampaikan kepada klien. Dalam hal ini Magnivate menggunakan presentasi untuk mempresentasikan hasil ide-ide kreatif, berbagai project atau campaign yang telah dihasilkan oleh perusahaan sehingga bertujuan untuk membuat klien yakin dan tertarik mengenai kelebihan serta kekreatifan yang dihasilkan perusahaan sehingga mau untuk bekerja sama dan terjadi suatu kesepakatan antara kedua belah pihak.

ET :

“kita nih perusahaan jasa yang bisa dibilang nama kita ada dipihak ketiga, dan kita juga menonjolkan dalam bentuk jasa, bukan berupa barang yang dapat dipegang atau dilihat secara nyata, akan tetapi melalui hasil dari ide-ide kreatif kita, maka dari itu kita melalui presentasi, kan kalau presentasi itu kita melalui slide power point, nahhh disini kita bisa menunjukan apa sihh magnivate, hasil kaya apa yang kita bisa tunjukan keklien, nah semuanya itu bisa kita tumpahkan di slide power point.. apapun yang bentuknya tidak dapat dipegang..”

(15)

Seperti dikatakan narasumber, sebagai perusahaan jasa yang tidak memiliki sebuah benda yang dapat dilihat secara nyata, PT Magnivate Group memfokuskan strategi lobbying mereka dengan teknik presentasi yang baik. Penyampaian informasi, persuasi, dan keyakinan menjadi poin penting dalam presentasi. Sebuah informasi yang jelas sehingga tidak adanya kesalahpahaman menjadikan presentasi yang dibuat meyakinkan para pendengarnya dan pada akhirnya informasi yang disampaikan akan didukung oleh para pendengar. Dalam hal tersebut terkait dengan pemaparan yang dimana ” sebuah kegiatan yang menunjukan atau menyajikan sebuah informasi atau gagasan kepada orang lain. Oleh karena itu dalam kegiatan presentasi dibutuhkan seseorang yang memiliki kemampuan untuk menjelaskan informasi dengan baik. “ (Ees (2007 :2) maka account executive yang dimana merangkap sebagai public relations dalam PT Magnivate harus memiliki kemampuan dalam menjelaskan informasi yang akan disampaikan, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, secara eksternal untuk presentasi dengan klien dan secara internal untuk menyampaikan pesan yang didapat kepada tim dan diimplementasikan. Hal tersebut dikarenakan dalam sebuah perusahaan PT Magnivate, seorang account executive yang melakukan presentasi, bertatap muka dengan klien. Presentasi biasanya dilakukan 2 kali dalam seminggu, presentasi diadakan di lokasi klien yang dimana sebelumnya sudah mengatur waktu dan janji yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Dalam jalannya presentasi tersebut, seorang account

executive membuat catatan mengenai berbagai masukan atau saran yang

mendukung ide-idenya serta keinginan-keinginan yang diharapkan klien pada campaign tersebut. Hal tersebut dilakukan agar berbagai pendapat dan masukan

(16)

dapat ditampung oleh account executive dan dirundingkan serta direvisi dengan pihak internal perusahaan sebagai tim dalam pelaksanaan project yang bertujuan untuk memaksimalkan project tersebut guna mencapai kepuasan klien.

Selesainya tahap presentasi akan berlanjut kepada sebuah tindakan yang sudah di rencanakan dan disepakati oleh kedua belah pihak, bentuk kesepakatan dapat berupa project sebuah campaign yang dimana hasil dari pengumpulan dan penggabungan sebuah konsep gagasan ide kreatif dari pihak internal perusahaan terutama seorang account executive dengan persetujuan pihak klien. Dalam hal ini project yang dihasilkan tergantung dari permintaan dan tujuan pihak klien.

4.3.3 Citra

Terbentuknya citra dipengaruhi dari opini publik yang beredar, semakin publik merasa puas dengan jasa yang diberikan, maka akan terbentuk pula opini yang positif, demikian sebaliknya. Hal ini sangat berpengaruh dalam pembentukan sebuah citra perusahaan.. Menghidupkan dan memikirkan seluruh ide akhirnya dapat dicapai sebuah kesepakatan ide kreatif yang berakhir sukses. Hasil campaign inilah yang menjadi daya tarik citra sebuah perusahaan agency.

Sesuai dengan pemaparan John Nimpoeno dalam Ardianto (2010:101) mengenai pembentukan citra, aspek-aspek yang terkait dalam Magnivate Group dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Stimulus : Citra perusahaan.

2. Persepsi : Project planning menjabarkan bahwa mengamati latar belakang dan tujuan dari campaign sehingga menghasilkan Ide yang memiliki makna untuk memberikan rangsangan terhadap respon publik.

(17)

3. Kognisi : Kemampuan untuk mengkomunikasikan sebuah gagasan menjadi sebuah ide merupakan senjata utama dalam Magnivate Group, yang ditunjang oleh teknologi sehinga menciptakan Slide Show Presentation yang memukau. 4. Motivasi : Memiliki satu Visi dan Misi yang kuat dalam sebuah Perusahaan

memberikan motivasi untuk memberikan yang terbaik.

5. Sikap : Feedback dari klien yang pada akhirnya akan menghasilkan gagasan yang sempurna.

6. Tindakan : Menciptakan sebuah ide yang dipresentasikan kepada publik. Tercapainya pesan atau gagasan yang ingin disampaikan melalui campaign sehingga pesan tersebut dapat masuk kedalam benak publik.

7. Respons : Pesan atau gagasan yang menjadi kenyataan.

Seperti yang telah dijabarkan oleh aspek-aspek yang terkait dalam pembentukan citra PT Magnivate Group, bahwa Komunikasi, Perencanaan, Visi, Misi, Feedback, dan Tindakan menentukan terbentuknya Citra itu sendiri.

Seperti yang dipaparkan oleh Gronroos (Sutisna, 2001 : 332) mengenai pentingnya citra perusahaan yang dimana menceritakan harapan bersama kampanye pemasaran eksternal sehingga Citra positif memberikan kemudahan perusahaan untuk berkomunikasi dan mencapai tujuan secara efektif sedangkan citra negatif sebaliknya sama halnya dengan yang dilakukan Magnivate dalam membentuk citra perusahaanya, yang dimana dengan suksesnya suatu kampanye yang diciptakan dan memberikan kepuasan kepada pihak klien sehingga memudahkan Magnivate dalam mengkomunikasikan perusahaannya sehingga peluang untuk melebarkan sayap perusahaan lebih terbuka lebar. Selain itupun

(18)

dengan terbentuknya suatu citra perusahaan yang baik, maka akan memudahkan Magnivate dalam memperoleh teknologi, sumber daya untuk mendukung kinerja perusahaan yang semakin meningkat pesat.

LT:

“sejauh ini sih jarang perusahaan yang masih asing sama nama perusahaan kita, Cuma memang setelah menerima tender dari salah satu perusahaan nama kita langsung melonjak.. karena campaign yang kita buat cukup wahh dan klien puas dengan hasilnya..”

Dapat jelas dikatakan bahwa citra PT Magnivate Group ditentukan berdasarkan keberhasilan dari Campaign tersebut. Berawal dari campaign yang berjalan dengan baik sehingga tercipta sebuah citra yang positif dimata klien. Sebuah konsistensi seperti inilah yang membentuk suatu citra PT Magnivate Group.

4.3.4 Strategi Public Relations

Setelah melakukan wawancara dengan kedua narasumber dapat dimengerti strategi yang dijalankan oleh Public Relations PT Magnivate Group, yaitu Lobbying, seperti yang di paparkan Krisyantono (2008: 23- 25) bahwa sebuah keterampilan untuk melobi melalui pendekatan pribadi dan kemampuan bernegosiasi bagi seorang Public Relations dengan tujuan untuk mencapai kesepaktan mendukung kelangsungan bisnis perusahaan. Hal tersebut membuat bahwa seorang praktisi Public Relations harus dapat mengkomunikasikan informasi maupun pesan yang akan disampaikan serta ditumtut berfikir kreatif guna merencanakan strategi yang akan mereka lakukan sebelum mensosialisasikan sebuah konsep yang akan dipropose pada klien.

(19)

Lobbying ini berkaitan erat dengan Komunikasi Organisasi dimana dalam melobi akan terfokus terhadap Komunikasi Eksternal yang dilakukan kepada klien sehingga mendapatkan sebuah kesepakatan. Komunikasi Eksternal ini didukung oleh kegiatan Komunikasi Internal perusahaan yang dilakukan antar divisi untuk mencapai target yang diinginkan oleh klien. Dalam strategi ini maka diperlukan peranan seorang publik relations .

4.3.5 Peranan Publik Relations

Peran merupakan tugas yang diemban sebagai seorang Account Executive yang merangkap sebagai public relations. Beberapa hal yang dilakukan dalam strategi Lobbying ini berkatitan dengan komunikasi internal dan eksternal, diantaranya adalah :

1. Pendekatan

Jaringan yang kuat adalah hal yang perlu di bangun oleh seorang Account

Executive. Dalam hal ini dilakukan dengan cara menghubungi klien

dengan berbagai cara seperti, email, telepon, atau pertemuan singkat. 2. Preparation

Persiapan yang baik adalah pondasi bagi kesuksesan presentasi. Hal ini menyangkut menyiapkan Slide Show Power Point, menyumbangkan ide-ide, dan mencari latar belakang dari klien.

3. Presentasi

Menyampaikan pesan yang terdapat pada Slide Show Power Point dengan teknik presentasi yang menarik. Presentasi ditunjukan pada pihak klien, dalam presentasi ini dijelaskan secara dalam mengenai konsep yang didapat dalam menjalankan suatu campagin. Yang dimana konsep atau ide

(20)

tersebut merupakan hasil dari perundingan komunikasi internal dengan pihak perusahaan Magnivate sendiri.

4. Meeting

Mengadakan pertemuan antar divisi yang bertujuan untuk mencari ide-ide brilian dan membahas kemajuan dari tindakan yang dilakukan. Meeting dengan pihak internal biasanya dilakukan 3 kali dalam seminggu, meeting diadakan di perusahaan PT Magnivate itu sendiri, dalam meeting biasanya dihadiri oleh account manager, account executive dan seluruh anggota tim yang turut andil dalam jalannya campaign tersebut. Seperti : copy writter yang merupakan bagian dari tim kreative yang bertanggung jawab untuk memberitahukan jalan cerita, kerajinan sedemikian rupa sehingga beresonansi dengan klien atau pembaca, idealnya untuk menghasilkan respons emosional, Design Interactive yang dimana Desainer perlu memiliki bakat yang imajinatif, kesadaran pada seni rupa, memiliki pengetahuan mengenai semua yang berkaitan pada desain.

Setelah seluruh Strategi dan Peran dari Public Relation PT Magnivate Group dijabarkan, dapat dilihat bahwa peran yang dimainkan memegang peranan penting dalam pembentukan citra PT Magnivate Group. Dimulai dari pertemuan awal dengan klien dan dilanjutkan dengan melobi sehingga klien lebih mengerti apa yang dimiliki oleh PT Magnivate Group selaku perusahaan jasa, sehingga presentasi untuk proyek yang akan dijalankan yang pada akhirnya mengacu pada pembentukan Citra PT Magnivate Group. Melihat luas dan besarnya peran Public Relation ini maka akan ditarik

(21)

kesimpulan pada bab berikutnya untuk melihat secara keseluruhan dari Strategi dan Peran Public Relation.

Gambar

Gambar 2 Skema Perencanaan Proyek menurut Riant Nugroho (2010 : 3)

Referensi

Dokumen terkait

Efisiensi teknis produksi menggambarkan pengorbanan atau biaya yang harus ditanggung untuk menghasilkan output tertentu. Hal ini tercermin dalam pemakaian input, dimana

Menurut Kartika Nuringsih (2005) dan Anggie Noor Rachmad dan Dul Muid (2013) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

Logo dapat membedakan perusahaan yang satu dengan yang lain, produk yang satu dengan yang lain...

Pemindahan terjadi, apabila objek asli yang dipilih insting tidak dapat dicapai, sehingga insting direpres kembali ke ketidaksadaran atau Ego menawarkan kateksis baru, yang

Jika dalam satu kelompok terdapat peserta yang berasal dari Universitas yang berbeda-beda maka tetap dapat mengikuti sayembara ini, namun bila kelompok tersebut menang, yang

Perbedaan dari ketiga video profile tersebut dengan Perancangan Video Profil sebagai Media Informasi Pada Lorin Solo Hotel adalah dilihat dari konsep video dengan

Pada PLTGU, sistem kontrol SPEEDTRONIC TM MARK V dapat melakukan kontrol, proteksi dan monitoring pada Gas Turbin Generator (GTG), salah satunya yaitu untuk

(1) Batasan alokasi rincian obyek belanja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c berisikan rincian obyek belanja yang diperkenankan untuk dianggarkan pada