• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DISTRIK ABEPURA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DISTRIK ABEPURA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN

PENYEDIAAN AIR BERSIH DISTRIK ABEPURA

Dian Priska D Bless 1) dan Eddy Setiadi Soedjono 1) 1) Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, 60111, Indonesia e-mail: dianpriska@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk menentukan kemauan masyarakat ikut berperanserta dalam pendistribusian air bersih pada 4 Kelurahan di Distrik Abepura. Jumlah responden ditentukan sebanyak 60 rumah tangga. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Analisis dilakukan dengan metode Skala Likert. Berdasarkan data hasil wawancara 60 orang responden pada 4 Kelurahan yaitu : Awiyo, Asano,Vim dan Yobe diperoleh hasil sebagai berikut : 92 % responden masyarakat mengambil air tanpa melalui meteran air, 81 % responden memberikan apresiasi dan setuju bahwa pengambilan air tanpa meteran air adalah tindakan melanggar aturan dan perlu diberikan sanksi, 75 % responden setuju bahwa penjadwalan pengaliran sudah memenuhi kebutuhan air pelanggan, 66 % responden setuju dilakukan penjadwalan pengaliran air, 68 % responden setuju bahwa kinerja PDAM UPT Distrik Abepura belum maksimal dalam melayani masyarakat dengan baik, 69 % responden setuju bahwa petugas PDAM tidak tanggap dalam menjawab setiap keluhan masyarakat / pelanggan dan 67 % responden setuju apabila tarif reribusi air bersih dinaikkan oleh PDAM UPT Distrik Abepura. Strategi yang digunakan dilakukan dengan melakukan pengawasan yang ketat terhadap jaringan pipa air bersih dan pemasangan meteran air pada pelanggan yang belum memiliki meteran air. Peningkatan tarif retribusi air bersih untuk menunjang operasional dan pemeliharaan jaringan pipa air bersih. Strategi peningkatan tarif retribusi air bersih bertujuan untuk meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat.

Kata kunci: Air Bersih, Distribusi, Peran Serta Masyarakat.

PENDAHULUAN

Seiring dengan implementasi UU NO 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua, Pemerintah saat ini telah berusaha meningkatkan kesejahtraan masyarakat, salah satunya adalah bidang kesehatan dalam hal ini penyediaan air bersih. Adapun wilayah yang menjadi pokok pembahasan dalam studi ini adalah Distrik Abepura yang berada dalam wilayah administrasi Kota Jayapura yang terdiri dari 6 kelurahan yang didiami oleh 77,235 jiwa, (BPS-2012). Kebutuhan akan air bersih di Distrik Abepura semakin meningkat, sedangkan sistim penyediaan air bersih di Distrik Abepura tidak mengalami peningkatan. Sistem distribusi air bersih di Distrik Abepura pada umumnya semua berasal dari intake air permukaan yang bersumber dari Sungai Kampwolker dengan debit 12,0 liter/detik, (PDAM Abepura,2014). Sumber air tersebut dikelola oleh Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) dengan menggunakan sistem pengaliran secara grafitasi yang di distribusikan sampai kepada konsumen. Namun demikian kendala yang masih dihadapi di tempat ini adalah ketersediaan air bersih yang belum memadai bagi konsumen. Hal ini disebabkan oleh berbagai masalah seperti ketersediaan debit air pada jaringan pipa yang didistribusikan hingga ke konsumen relatif kecil, dan tekanan aliran kecil.

(2)

Masalah lainya adalah pengambilan air bersih dengan menggunakan pompa oleh pelanggan tanpa melalui meter air PDAM. Hal inilah yang mengakibatkan masih terdapat beberapa kelurahan yang kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Sebagian masyarakat dalam pemenuhan air bersih harus membelinya dari perusahaan jasa air minum yang di antarkan ke rumah penduduk dengan menggunakan truk tangki air. Tingkat pelayanan air bersih di Distrik Abepura saat ini adalah 60%. Untuk mengatasi berbagai masalah di atas perlu dilakukan penelitian terhadap kebutuhan dan kemauan masyarakat berpartisipasi dalam meningkatkan pelayanan air bersih agar dapat diketahui strategi yang dapat diterapkan agar tidak terjadi lagi pengambilan air secara ilegal.

METODE PENELITIAN

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu : ( 1 ) Teknik pengumpulan data secara langsung melalui suvey, observasi dan wawancara, ( 2 ) Teknik pengumpulan data secara tidak langsung melalui dokumentasi, laporan studi kasus dan studi pustaka. Penelitian dilakukan pada 4 Kelurahan di Distrik Abepura yaitu : ( 1 ) Kelurahan Awiyo, ( 2 ) Kelurahan Asano, ( 3 ) Kelurahan Vim dan ( 4 ) Kelurahan Yobe. Untuk mengetahui peran serta masyarakat terhadap kinerja PDAM UPT Abepura, dilakukan wawancara dengan 60 orang responden. Tiap kelurahan terdiri dari 15 orang responden. Untuk mengetahui tanggapan responden, seluruh hasil wawancara dianalisis menggunakan Analisa Skala Likert. Analisa Dengan Metode Skala Likert merupakan metode pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk contoh perhitungan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Analisa dengan Metode Skala Likert

STS TS Ss S SS Bobot 1 2 3 4 5 Jumlah Sampel 2 9 6 37 6 Bobot Kategori 2 18 18 148 30 Jumlah 2+18+18+148+30=212 Bobot Skala 212 X 100 = 70,6 % 300 Keterangan :

STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju

Ss : Sedikit Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju HASIL DAN PEMBAHASAN

Distrik Abepura memiliki luas wilayah seluas 155,7 Km2, terletak pada ketinggian antara 100 M

hingga > 1.000 M di atas permukaan laut. Distrik Abepura terletak di wilayah topografi yang cukup berfariasi yaitu daratan yang rendah dan berbukit – bukit atau gunung. Pengembangan distribusi diarahkan kepada masyarakat yang belum terlayani pada 5 Kelurahan dan 3 Kampung seperti yang dapat dilihat pada Tabel 2.

(3)

Tabel 2. Luas Wilayah Distrik Abepura NO Nama Kelurahan/Kampung Luas Wilayah ( km2 ) 1 Kelurahan Asano 12,7 2 Kelurahan Awiyo 10,8 3 Kelurahan Abepantai 6,7 4 Kelurahan Yobe 4,5 5 Kelurahan Kotabaru 11,6 6 Kelurahan Vim 6,8 7 Kelurahan Wahno 5,9 8 Kelurahan Waimbhorock 5,3 9 Kampung Enggros 4,7 10 Kampung Nafri 49,5

11 Kampung Koya Koso 37,2

Jumlah 155,7

Untuk mengetahui tanggapan masyarakat pada 4 Kelurahan di Distrik Abepura, dilakukan wawancara kepada 60 responden. Untuk lebih jelas mengenai hasil wawancara pelanggan, dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Wawancara Untuk Pelanggan

NO Pertanyaan Jawaban Jumlah

Y T STS TS Ss S SS

1

Apakah ada sebagian pelanggan yang mengambil air PDAM tanpa melalui meter air ?

• Jumlah 55 5 60

• % 92 8 100

2

Apakah anda setuju untuk pengambilan air tanpa melalui meter air diberi sanksi ?

• Jumlah 2 9 6 37 6 60

• % 3 15 10 61 10 100

3

Apakah jadwal pengaliran air sudah dapat memenuhi kebutuhan air pelanggan ?

• Jumlah 5 10 11 27 7 60

• ( % ) 8 17 18 45 12 100

4

Apakah perlu dilakukan penjadwalan pengaliran air ?

• Jumlah 5 15 5 28 7 60

• ( % ) 8 25 8 46 12 100

5

Apakah kinerja PDAM sudah baik ?

• Jumlah 1 17 10 30 2 60

• ( % ) 2 28 17 50 3 100

6

Apakah petugas PDAM selalu tanggap dalam menjawab setiap keluhan masyarakat / pelanggan ?

• Jumlah 3 11 17 23 6 60

• ( % ) 5 18 28 38 10 100

7

Apakah untuk meningkatkan kinerja PDAM, saudara setuju jika retribusi air dinaikkan ?

• Jumlah 4 15 8 28 5 60

• ( % ) 7 25 13 46 8 100

Berdasarkan data responden diperoleh hasil 92 % menyatakan bahwa kondisi lapangan yang saat ini terjadi adalah sebagian besar masyarakat mengambil air tidak melalui meteran air PDAM. Pengambilan air yang dilakukan tidak melalui meteran adalah tindakan atau

(4)

perbuatan melanggar aturan sehingga perlu diberikan sanksi kepada masyarakat yang mengambil air tanpa melalui meter PDAM. Tujuan pemberian sanksi agar memberikan efek jera dan edukatif kepada masyarakat agar turut menjaga kelangsungan proses pendistribusian air bersih di Distrik Abepura.

Pertanyaan nomor 2 dijawab oleh pelanggan dengan jumlah responden 60 orang yaitu ; 3 % menjawab STS, 15 % TS, 10 % Ss, 61 % S dan 10 % SS. Bedasarkan data hasil responden 61 % meberikan apresiasi dan setuju bahwa pengambilan air tanpa meteran air adalah tindakan melanggar aturan dan perlu diberikan sanksi. Tujuan dari penggunaan meter adalah agar jadwal pengaliran tidak terganggu dan memenuhi kebutuhan air pelanggan. Sehingga proses pendistribusia air bersih ke pelanggan tidak mengalami kendala khususnya pada penjadwalan pengaliran air.

Pertanyaan nomor 3 dijawab oleh pelanggan dengan jumlah responden 60 orang yaitu ; 8 % STS, 17 % TS, 18 % Ss, 45 % S dan 12 % SS. Bedasarkan data hasil responden 45 % Sedikit Setuju bahwa penjadwalan pengaliran sudah memenuhi kebutuhan air pelanggan. Sehingga perlu dilakukan penjadwalan yang baik secara kontinuitas agar seluruh pelanggan terlayani. Pertanyaan nomor 4 dijawab oleh pelanggan dengan jumlah responden 60 orang yaitu ; 8 % STS, 25 % TS, 8 % Ss, 46 % S dan 12 % SS. Berdasarkan data hasil responden 46 % Sedikit Setuju perihal perlunya dilakukan penjadwalan pengaliran air.

Hal ini terkait kinerja PDAM yang belum maksimal dalam pelayanan distribusi air bersih kepada masyarakat. Pertanyaan nomor 5 dijawab oleh pelanggan dengan jumlah responden 60 orang yaitu ; 2 % STS, 28 % TS, 17 % Ss, 50 % S dan 3 % SS. Berdasarkan data hasil responden 50 % Sedikit Setuju bahwa kinerja PDAM UPT Distrik Abepura belum maksimal dalam melayani masyarakat dengan baik. Sehingga diharapkan kedepan petugas harus tanggap terhadap setiap keluhan atau laporan dari pelanggan.

Pertanyaan nomor 6 dijawab oleh pelanggan dengan jumlah responden 60 orang yaitu ; 5 % STS, 18 % TS, 28 % Ss, 38 % S dan 10 % SS. Berdasrakan data hasil responden 38 % Tidak Setuju bahwa petugas PDAM tidak tanggap dalam menjawab setiap keluhan masyarakat / pelanggan. Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat maka PDAM D UPT Distrik Abepura perlu meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat / pelanggan.

Pertanyaan nomor 7 dijawab oleh pelanggan dengan jumlah responden 60 orang yaitu ; 7 % STS, 25 % TS, 13 % Ss, 46 % S dan 8 % SS. Berdasarkan data responden 46 % Tidak Setuju apabila tarif reribusi air bersih dinaikkan oleh PDAM UPT Distrik Abepura. Masyarakat tidak setuju dikarenakan pelayanan belum maksimal dan masih terdapat pelanggan yang tidak menggunakan meteran air. Hasil survey kemudian dianalisa dengan Skala Likert dan diperoleh hasil seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 : Hasil Analisa Menggunakan metode Likert Pertanyaan Bobot Skala ( % ) Kategori

2 3 4 5 6 7 70,6 64,6 76,6 65,3 66 65 Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Pertanyaan No.1 TS S Jumlah Ya ( Y ) 14 41 55 Tidak ( T ) 4 1 5 Jumlah 20 42 60

(5)

Pelanggan yang menyatakan ada pengambilan air 0,7, setuju untuk pemberian sanksi kepada masyarakat yang tidak menggunakan meter air. Pemberian sanksi bertujuan memberikan efek jera dan proses edukatif kepada masyarakat. Nilai edukatif yang diperoleh adalah bahwa warga yang melakukan tidakan melanggar aturan dapat mengerti bahwa tindakan yang dilakukan merugikan kepentingan umum. Tujuan lain dari pemberian sanksi agar warga yang lain tidak meniru perbutan serupa yang telah dilakukan. Penegakan norma hukum sebagai kontrol sosial memberikan dampak bagi pelayanan yang baik apabila seluruh warga telah memahami substansi masalah pentingnya air bagi kepentingan bersama.

Pertanyaan No.2

TS S Jumlah

Ya ( Y ) 22 33 55

Tidak ( T ) 4 1 5

Jumlah 26 34 60

Pelanggan yang menyatakan jadwal pengaliran air sudah dapat memenuhi kebutuhan air pelangganadalah 0,6. Untuk saat ini dalam penjadwalan pengaliran yang dilakukan oleh PDAM UPT Distik Abepura sudah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pertanyaan No.3

TS S Jumlah

Ya ( Y ) 23 32 55

Tidak ( T ) 4 1 5

Jumlah 27 33 60

Pelanggan yang menyatakan perlu dilakukan penjadwalan pengaliran air 0,55. Penjadwalan pengaliran air bertujuan agar semua masyarakat dapat terlayani. Debit yang tersedia belum mencukupi apabila dilakukan pengaliran pada saat yang bersamaan kepada seluruh masyarakat. Hal ini dikarenakan pengaliran menggunakan sistem grafitasi dan tidak menggunakan pompa. Pertanyaan No.4 TS S Jumlah Ya ( Y ) 22 33 55 Tidak ( T ) 4 1 5 Jumlah 26 34 60

Pelanggan yang menyatakan setuju kinerja PDAM sudah baik adalah 0,6. Kinerja PDAM UPT Distrik Abepura dinilai sudah baik dalam melaksanakan pelayanan distribusi air bersih kepada masyarakat.

Pertanyaan No.5

TS S Jumlah

Ya ( Y ) 29 26 55

Tidak ( T ) 5 0 5

Jumlah 34 26 60

Pelanggan yang menyatakan setuju petugas PDAM selalu tanggap dalam menjawab setiap keluhan masyarakat adalah 0,472. Ptugas selalau tanggp untuk menjawab keluhan masyarakat walaupun datangnya lambat tetapi telah menunjukkan itikad baik dalam melaksanakan tugas dan pelayanan kepada masyarakat.

(6)

Pertanyaan No.6

TS S Jumlah

Ya ( Y ) 24 31 55

Tidak ( T ) 4 1 5

Jumlah 28 32 60

Pelanggan yang menyatakan setuju retribusi air dinaikkan 0,533, dengan tujuan agar adanya peningkatan kinerja PDAM UPT Distrik Abepura kepada masyarakat. Dengan adanya kenaikan tarif dasar air bagi masyarakat maka hal ini tentunya diikuti dengan peningkatan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Kenaikan tarif retribusi air bertujuan mendorong terciptanya kondisi yang baik bagi pengelolaan keuangan demi kelancaran tugas – tugas operasional lapangan dan memberikan pendapatan keapada pengelola.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil wawancara dengan 60 orang responden diperoleh hasil 92 % menjawab bahwa masih terdapat tindakan masyarakat yang ilegal yaitu pengambilan air tanpa melalui meteran air. Sehingga perlu adanya pengawasan yang ketat oleh petugas sebagai tindakan preventif agar tidak terjadi pengambilan air tanpa melalui meteran air. Untuk memberikan efek jera serta proses edukasi kepada masyarakat maka harus ada penerapan sanksi hukum yang tegas kepada masyarakat yang mengambil air tanpa melalui meteran air. Sosialisasi kepada masyarakat mutlak dilakukan bertujuan agar petugas mendapat dukungan dan partisipasi masyarakat dalam pelayanan distribusi air bersih. Peningkatan tarif retribusi air bertujuan mendukung operasional dan peningkatan kinerja pelayanan dari PDAM UPT Distrik Abepura kepada masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus, (1990), Kebutuhan Air Rata-Rata

UU NO 21 Tahun (2001), Tentang ; Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) (2007), Laporan Perkembangan Pencapaian Millennium Development Goals Indonesia 2007, Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta.

Bappenas (2003), Kebijakan Nasional Pemanguan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat ( Kebijakan Bersama Bappenas, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilaya, Departemen Kesehatan, Departemen Dalam Negeri dan Departemen Keuangan ), Bappenas, Jakarta.

BPS (2012), Dokumentasi Survey Penuduk Antar Sensus 2011, Data Statistik Kota Jayapura.

Departemen Dalam Negeri ( Depdagri ) ( 2006 ), Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum Pada Perusahan Daerah Air Minum, Jakarta.

Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia ( Depkumham ) ( 2005 ), PeraturanPemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Jakarta.

(7)

Departemen Kesehatan (Depkes) (1990), Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416 Tahun 1990 Tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air, Jakarta.

Depkimpraswil (2003) Penyedian Air Minum Berbasis Masyarakat, Dirjen Tata Kota dan Perdesaan, Jakarta.

Departemen Pekerjaan Umum (Departemen PU) (2007), Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Jakarta.

Departemen PU (2006), Petunjuk Teknis Pelaksanaan Prasarana Air Minum Sederhana: Sistem Penyediaan Air Minum Nomor Perpipaan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Jakarta.

Djaya, Irman. (2004) Instalasi Penjernihan Air (IPA) Airmandiri – Penjernih Air Permukaan Untuk Sarana Air Minum Perdesaan, Departemen Pekerjaan Umum,

Jakarta.

Johnstone dan Wood dalam Mungkasa (2006), Konsekwensi Akses Air Bersihn Permenkes No 492(2010). Tentang; Persyaratan Kualitas Air Minum

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Jayapura (2007)

Survey Ekonomi Nasional Depkes 2001, MemorandumNasional Action Plan UPP Waena , UPP Abepura (2006) Intake Pelayanan Air

Viessman,W.dan Hammer N.F.(1998). Water supplay and Pollusion control,Addison Wesley Loman,Lnc.california

Gambar

Tabel 1. Analisa dengan Metode Skala Likert
Tabel 2. Luas  Wilayah Distrik Abepura  NO  Nama  Kelurahan/Kampung  Luas  Wilayah  (  km 2  )  1  Kelurahan Asano  12,7   2  Kelurahan Awiyo  10,8   3  Kelurahan Abepantai  6,7   4  Kelurahan Yobe  4,5   5  Kelurahan Kotabaru  11,6   6  Kelurahan Vim  6,8
Tabel 4 : Hasil Analisa Menggunakan metode Likert  Pertanyaan  Bobot Skala  ( % )  Kategori

Referensi

Dokumen terkait

Adaptive exercise dapat menaikan temperatur tubuh tetapi peningkatan temperatur tersebut masih didalam rentang yang normal, Adaptive exercise dapat digunakan dalam home

19 dengan kerajaan Mataram.Dari sini pulalah kerajaan Mataram terbagi dua.Setelah kraton Yogyakarta mendapat wilayahnya, tanah-tanah kekuasaannya secara mutlak dimiliki oleh

Berdasarkan hasil analisis data mengenai reaksi pasar modal terhadap pengumuman sengketa hasil pemilihan presiden 2014, dapat disimpulkan sebagai berikut: Hasil

Jika tidak, bisa terlepas dari mesin secara tidak sengaja, menyebabkan luka pada Anda atau orang di sekitar Anda... • Jangan dipaksakan ketika

Dalam tahapan studi literatur ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi yang bersifat teori dari jurnal lokal dan internasional, buku pengantar terkait dengan

Sumber data dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaan yang termasuk ke dalam kategori GICS (Global Industry Classification Standard) yang telah

Salah satu pedoman yang merupakan konsep mendirikan suatu bangunan suci seperti yang disebutkan dalam Kitab Manasara (buku pedoman dari India Selatan tentang pembuatan

Beban Pajak tangguhan adalah beban yang timbul akibat perbedaan temporer antara laba akuntansi (laba dalam laporan keuangan untuk pihak eksternal) dengan laba