BAB V PENUTUP
Pedoman Uji Kompetensi ini diharapkan dapat memberikan acuan kepada MTKP serta pihak-pihak terkait lainnya dalam pelaksanaan Uji Kompetensi terhadap tenaga kesehatan. Pedoman pelaksanaan uji kompetensi ini merupakan pedoman yang bersifat umum. Untuk pengaturan lebih rinci dalam bentuk petunjuk teknis dibuat bersama-sama dengan oganisasi profesi terkait.
MAJELIS TENAGA KESEHATAN INDONESIA
(MTKI)
PEDOMAN UJI KOMPETENSI
DRAFT- Jum’at, 27 Mei 2011
PUSAT STANDARDISASI, SERTIFIKASI, DAN PENDIDIKAN
BERKELANJUTAN SDM KESEHATAN
BADAN PPSDM KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DAFTAR ISI Sambutan Kepala Badan PPSDM Kes
Sambutan Ketua MTKI
Kata Pengantar ……… Daftar Isi ………... BAB I PENDAHULUAN ……… ii A. Latar Belakang ……… 1 B. Tujuan ……….. 1 C. Ruang lingkup ………. 2 D. Dasar Hukum ……….. 2 E. Sasaran ……… 2 F. Pengertian – Pengertian 4
BAB II ORGANISASI MTKI DAN MTKP 4
A. Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) B. Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi
BAB III UJI KOMPETENSI A. Standar Kompetensi B. Peserta Uji Kompetensi C. Penguji Kompetensi D. Metode Uji Kompetensi E. Materi Uji Kompetensi F. Tempat Uji Kompetensi G. Jadwal Uji Kompetensi H. Biaya Uji Kompetensi I. Sertifikat Kompetensi
BAB IV PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI A. Prinsip-Prinsip Uji KompetensI B. Pelaksana Uji Kompetensi
C. Prosedur Pelaksanaan Uji Kompetensi
BAB IV. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN A. Monitoring..
B. Evaluasi ….. C. Pelaporan ….. BAB V. PENUTUP
BAB IV
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Monitoring dan evaluasi dilakukan dalam rangka pengkajian dan pembinaan terhadap pelaksanaan uji kompetensi agar sesuai dengan pedoman.
A. Monitoring
Monitoring merupakan proses pengamatan dan data yang dilakukan pada saat berlangsungnya kegiatan uji kompetensi tenaga kesehatan. Aspek kegiatan yang dimonitoring meliputi persiapan, pelaksanaan, hasil uji kompetensi serta pendokumentasian serta materi uji kompetensi
B. Evaluasi
Evaluasi adalah proses analisis untuk melakukan penilaian yang bertujuan untuk pembinaan dan peningkatan proses pelaksanaan uji kompetensi.
Hasil dari evaluasi ini untuk diseminasi informasi atau feedback (umpan balik) terhadap pelaksanaan uji kompetensi.
MTKP melaporkan hasil pelaksanaan dan evaluasi uji kompetensi tenaga kesehatan serta rekomendasi ke MTKI.
C. Pelaporan
Dokumen hasil monitoring dan evaluasi dilaporkan oleh MTKP setelah pelaksanaan uji kompetensi kepada MTKI. (Format terlampir).
Diagram Alir Proses Uji Kompetensi (Hubungan MTKI-MTKP-Penguji) MULAI
MTKP Menyebarkan Informasi MTKP Menerima Pendaftaran
Sekretariat MTKI Mengirim Materi Uji Kompetensi
Divisi Uji MTKP Menggandakan Materi Uji Kompetensi, Menugaskan Penguji & Menyiapkan Tempat Uji Kompetensi
Sekretariat MTKP
Menyerahkan Dokumen Uji Kepada Penguji
Pelaksanaan Uji Kompetensi
MTKP Rapat Penetapan Hasil Uji
Sekretariat MTKP Mengajukan Sertifikat Sdh di tandatangan MTKI
Sekretariat MTKP Memproses Sertifikat MTKI Memberi Informasi
MTKP Melaporkan Jumlah Peserta Uji per Profesi Divisi Standarisasi MTKI
Menyiapkan Materi Uji Kompetensi
Penguji Melaporkan Hasil Uji Kompetensi
Sekretariat MTKP Menyerahkan Sertifikat
Divisi Evaluasi MTKP Melakukan Evaluasi Uji Kompetensi
MTKP Melaporkan Kegiatan Uji Kompetensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Globalisasi dalam bidang kesehatan merupakan suatu peluang untuk meningkatkan kualitas tenaga kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan kualitas tenaga kesehatanagar mampu bersaing dengan tenaga kesehatan asing yang akan bekerja di Indonesia maupun di pasar global. Hal ini sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah (RPJMN) kesehatan tahap ke II (tahun 2010-2014) yaitu antara lain meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan.
Tujuan RPJMN 2010-2014 Kesehatan dalam Subsistem SDM ialah tersedianya SDM Kesehatan yang kompeten sesuai kebutuhan yang terdistribusi secara adil dan merata serta didayagunakan secara optimal dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Namun demikian, permasalahan yang ada pada saat ini antara lain masalah kualitas tenaga kesehatan yang masih perlu ditingkatkan, khususnya perkuatan sistem akreditasi institusi kesehatan dan sertifikasi hasil lulusan untuk menjamin kompetensi dalam menjalankan tugas profesi. Upaya tersebut perlu didukung dengan perbaikan regulasi ketenagaan kesehatan.
Dalam Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 21 ayat 1 dinyatakan bahwa pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam rangka penyelenggaraan
tenaga pelayanan kesehatan, sedangkan pada pasal 23 ayat 3 disebutkan bahwa dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan wajib memiliki izin dari pemerintah. Ketentuan mengenai perizinan tersebut diatur dalam peraturan menteri.
Pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 161 tahun 2010 tentang registrasi tenaga kesehatan pasal 1,2 dan 3 disebutkan bahwa setiap tenaga kesehatan yang akan menjalankan pekerjaan keprofesiannya wajib memiliki surat tanda registrasi (STR). Untuk memperoleh STR tenaga kesehatan harus mengajukan permohonan dengan melampirkan persyaratan antara lain foto copy sertifikat kompetensi yang diperoleh melalui uji kompetensi. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan oleh MTKP di setiap provinsi yang ada di Republik Indonesia. Dengan demikian, untuk mengatur tata cara uji kompetensi, perlu disusun pedoman uji kompetensi.
B. Tujuan
Tujuan dari diterbitkannya pedoman uji kompetensi ini ialah sebagai panduan bagi MTKP dalam melaksanakan uji kompetensi tenaga kesehatan di Indonesia.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman uji kompetensi ini terdiri dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi uji kompetensi.
11. MTKI menyerahkan Sertifikat Kompetensi & STR yang sudah ditanda tangani MTKI ke MTKP sesuai permintaan (jumlah sesuai daftar kelulusan )
12. Sekretariat MTKP melakukan pencatatan dan pelaporan hasil penetapan hasil uji kompetensi tenaga kesehatan.
13. Sekretariat MTKP memberikan informasi bagi peserta yang lulus dan kompeten, diproses penerbitan sertifikat komptensinya. Bagi peserta yang belum kompeten, diberikan kesempatan untuk uji kompetensi ulang maksimal 2 kali.
14. Sekretariat MTKP menyerahkan sertifikat kompetensi kepada peserta uji kompetensi tenaga kesehatan yang kompeten dan tenaga kesehatan yang kompeten tersebut menandatangani surat pernyataan untuk tidak menyalah gunakan sertifikat kompetensi. 15. MTKP menyerahkan STR (yang sudah ditanda tangani MTKI
)Kepada lulusan /Nakes
16. Divisi Evaluasi MTKP melakukan evaluasi yang terdri dari mengkaji ulang materi uji kompetensi, pelaksanaan uji, penguji, tempat uji kompetensi dan hasil uji kompetensi
17. MTKP melaporkan hasil pelaksanaan dan evaluasi uji kompetensi tenaga kesehatan serta rekomendasi ke MTKI
18. Divisi Evaluasi MTKI melakukan kajian dan umpan balik terhadap laporan MTKP dan melaporkan kepada MTKI untuk dilakukan alternatif tindak lanjutnya.
Diagram alir hubungan MTKI-MTKP-Penguji dalam Pelaksanaan Uji Kompetensi adalah sebagai berikut :
kerahasiaan materi uji kompetensi, menugaskan penguji dan menyiapkan TUK sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh MTKI. 7. MTKP melaksanakan uji kompetensi tenaga kesehatan sesuai dengan
pedoman uji kompetensi dan petunjuk teknis uji kompetensi setiap profesi. Pelaksanaan uji kompetensi dikoordinir oleh Divisi Uji MTKP sebagai berikut :
a. Divisi uji MTKP menyiapkan dokumen/perangkat perencanaan uji kompetensi (jadwal teknis pelaksanaan uji kompetensi, ceklis pra uji, dll.) dan materi uji kompetensi.
b. Divisi Uji MTKP menugaskan penguji sesuai jadwal teknis pelaksanaan Standar Setting uji kompetensi
c. Sekretariat MTKP menyerahkan materi uji kompetensi yang telah disiapkan oleh divisi uji MTKP kepada penguji di tempat uji kompetensi.
d. Pengelola & Penguji melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan metoda yang telah ditetapkan dan materi uji kompetensi yang telah disiapkan.
e. Hasil uji berdasarkan dan rekomendasi keputusan uji dilaporkan oleh pengelola kepada devisi uji MTKP melalui sekretariat MTKP untuk dip roses oleh Penguji.
8. MTKP bersama dengan Penguji melakukan proses hasil uji kompetensi tenaga kesehatan yang dikoordinir oleh Divisi Uji MTKP 9. MTKP melakukan rapat yang dipimpin oleh ketua MTKP untuk
menetapkan kelulusan Uji kompetensi peserta uji kompetensi tenaga kesehatan berdasarkan ketentuan MTKI.
10. MTKP menyampaikan permohonan Serifikat Kompetensi dan STR ke MTKI bagi peserta yang telah lulus.
D. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4844)
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) 3. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072) 4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637)
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Repulik Indonesia Nomor 161/Menkes/PER/I/2010 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan 7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
317/MENKES/PER/III/ 2010 tentang Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Warga Negara Asing di Indonesia.
8. Kepmenkes Nomor 922/MENKES/SK/X/2008 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Kesehatan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 369/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan.
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 370/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan. 11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 371/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Teknisi Elektromedis.
12. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 372/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Teknisi Gigi.
13. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 373/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Sanitarian.
14. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 374/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Gizi.
15. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 375/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Radiografer.
16. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 376/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Fisioterapi.
17. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 377/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. 18. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 378/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Perawat Gigi.
19. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 547/MENKES/SK/VI/2008 tentang Standar Profesi Terapis Wicara.
D. Hubungan MTKI – MTKP – Penguji dalam Pelaksanaan Uji Kompetensi
1. MTKI memberikan informasi kepada MTKP tentang pelaksanaan uji kompetensi tenaga kesehatan.
2. MTKP menyebarkan informasi pelaksanaan uji kompetensi tenaga kesehatan kepada pihak-pihak terkait/institusi pendidikan/masyarakat, baik secara tertulis (brosur, leflet, dll) maupun penjelasan secara langsung atau melalui website.
Peserta uji mempelajari, mempertimbangkan dan menyiapkan kelengkapan persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat mengikuti uji kompetensi sesuai profesinya.
Peserta Uji Exit Exam mempersiapkan diri untuk Uji Tulis di Institusi yang di tunjuk MTKP
3. Sekretariat MTKP memberikan nomor peserta uji kepada pendaftar, dan melaporkan jumlah peserta berdasarkan jumlah dan jenis profesinya kepada MTKI secara tertulis serta mengajukan permohonan materi uji kompetensi, mengusulkan penguji dan tempat uji kompetensi
4. Divisi standarisasi MTKI menyiapkan materi uji kompetensi, menetapkan penguji, dan tempat uji kompetensi sesuai dengan metode uji kompetensi tenaga kesehatan yang akan digunakan dan sesuai permintaan MTKP.
5. Sekretariat MTKI mengirim materi uji kompetensi kepada Ketua MTKP dengan menjaga kerahasiaan materi uji kompetensi tersebut.
6. Divisi Uji MTKP melakukan penggandaan materi uji kompetensi (?) sesuai jumlah peserta dan jenis profesinya dengan menjaga
3. Diagram Alir Penatalaksanaan STR MULAI Nakes lulus UK Tidak Lengkap Lengkap Sekretariat MTKP Melakukan Pemeriksaan Kelengkapan Adm Nakes LULUS.
Administrasi dan pemberian nomor registrasi di Sekretariat MTKI
Berdasarkan Sertifikat Uji Kompetensi nakes LULUS Permohonan STR kepada
MTKI Sesuai jumlah Nakes
LULUS
MTKP, Div registrasi mengisi Serifikat STR yg sudah ditandangani MTKI
Sekretariat MTKP menerima Dok STR dari MTKI
Penyerahan STR kepada
Lulusan
SELESAI
20. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 571/MENKES/SK/VI/2008 tentang Standar Profesi Okupasi Terapis. 21. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
572/MENKES/SK/VI/2008 tentang Standar Profesi Refraksionis Optisien.
22. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 221/Menkes/SK/II/2011 Tentang Keanggotaan Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia
E. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai pada penyusunan pedoman uji kompetensi ini adalah terlaksananya uji kompetensi tenaga kesehatan sesuai dengan prinsip-prinsip uji kompetensi serta terstandar di seluruh MTKP di masing-masing provinsi seluruh Indonesia.
F. Pengertian - Pengertian
1. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan /atau ketrampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
2. Kompetensi tenaga kesehatan ialah spesifikasi dari setiap sikap, pengetahuan, keterampilan dan atau keahlian tenaga kesehatan serta penerapannya secara efektif dalam pekerjaannya sesuai dengan standar profesi yang telah di sahkan oleh Menteri Kesehatan.
8
3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah tempat yang digunakan untukmenyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
4. Uji Kompetensi adalah suatu proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan dan sikap tenaga kesehatan sesuai dengan standar profesi.
5. Sertifikat kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap kompetensi seorang tenaga kesehatan untuk dapat menjalankan praktik dan/atau pekerjaan profesinya di seluruh Indonesia setelah lulus uji kompetensi yang dikeluarkan oleh MTKP.
6. Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui secara hukum untuk menjalankan praktik dan/atau pekerjaan profesinya.
7. Surat Tanda Registrasi, selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada tenaga kesehatan yang diregistrasi setelah memiliki sertifikat kompetensi.
8. Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia yang selanjutnya disebut MTKI adalah lembaga yang berfungsi untuk menjamin mutu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan.
9. Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi yang selanjutnya disingkat MTKP adalah lembaga yang melaksanakan uji kompetensi di daerah dalam rangka proses registrasi.
10. Tempat Uji Kompetensi adalah wadah / sarana yang digunakan untuk pelaksanaan uji kompetensi baik disarana pendidikan maupun
25
2. Diagram Proses Uji Kompetensi
Lengkap
MULAI
MTKP Menyebarkan Informasi
Peserta Exit Exam &Tenaga Kesehatan didaftar
Pemberian Nomor psrt Uji Kompetensi (Exit Exam)
Pemberian Informasi Jadwal, TUK, & Penguji Pengelola UK Memberikan
Penjelasan ttg Rencana Uji Pelaksanaan Uji Kompetensi ( Exit Exam)
Pemeriksaan Hasil Uji kompetensi (Exit Exam )
Pengumuman Hasil Uji Kompetensi Pemberian Sertifikat UK MTKI Memberi Informasi Sekretariat MTKP & Inst Diknakes Melakukan Pemeriksaan Kelengkapan Adm.
TENAGA KESEHATAN DAFTAR MTKP PROSES ADMINISTRASI UJI KOMPETENSI SERTIFIKAT UJI KOMPETENSI BAHAN PROSES REGISTRASI & PERIZINAN
DIKLAT MENGULANG KEMBALI 2X MULAI HASIL UJI KOMPETENSI
K
BK
C. MEKANISME UJI KOMPETENSI DALAM DIAGRAM 1. Diagram proses sertifikasi
sarana pelayanan yang telah terakreditasi atau tempat lain yang ditunjuk oleh MTKI.
11. Peserta Uji Kompetensi adalah peserta yang telah menyelesaikan pendidikan tenaga kesehatan atau peserta yang akan melakukan uji kompetensi ulang.
12. Tim Penguji adalah sekelompok orang yang telah mengikuti pelatihan penguji dan teruji kompetensinya serta telah memiliki sertifikat dari MTKI atas nama Menteri
13. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
14. Menteri adalah menteri yang bertanggung jawab di bidang kesehatan.
BAB II
ORGANISASI MTKI DAN MTKP
A. Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) 1. Susunan Organisasi MTKI
MTKI merupakan unit fungsional yang bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan melalui Kepala Badan PPSDM Kesehatan yang dipimpin oleh seorang ketua.
MTKI terdiri dari: a. Ketua; b. Divisi Profesi; c. Divisi Standarisasi; d. Divisi Evaluasi; e. Sekretariat; f. Tim Ad hoc.
2. Tugas Pokok dan Fungsi MTKI
MTKI mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan operasional, pembinaan dan pengawasan uji kompetensi dan registrasi tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu tenaga kesehatan.
MTKI menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan kebijakan operasional di bidang registrasi tenaga kesehatan;
b. Upaya peningkatan mutu tenaga kesehatan; c. Penyiapan kaji banding mutu tenaga kesehatan;
h. Hasil uji dan rekomendasi keputusan uji dilaporkan oleh Pengelola Uji kepada devisi uji MTKP melalui sekretariat MTKP i. Sekretariat MTKP merekap laporan hasil uji kompetensi dari
TIM Penilai sebagai bahan untuk rapat penetapan Kelulusan & pencapaian kompetensi peserta uji.
j. MTKP melakukan rapat yang dipimpin oleh ketua MTKP untuk menetapkan kompetensi peserta uji kompetensi tenaga kesehatan berdasarkan ketentuan MTKI.
k. Sekretaris MTKP melakukan pencatatan dan pelaporan hasil penetapan hasil uji kompetensi Lulusan Institusi Diknakes & tenaga kesehatan .
l. Sekretariat MTKP memberikan informasi kepada peserta yang kompeten, dan diproses penerbitan sertifikat kompetensinya. Bagi peserta yang belum kompeten, diberikan kesempatan untuk uji kompetensi tenaga kesehatan ulang maksimal 2 kali dengan memproses kembali permohonan uji kompetensi tenaga kesehatan nya. Peserta yang belum kompeten, dianjurkan untuk mengikuti pelatihan di institusi yang berwenang yang dikoordinir oleh divisi diklat dan pembinaan MTKP.
m. Sekretariat MTKP menyerahkan sertifikat kompetensi kepada peserta uji kompetensi tenaga kesehatan yang kompeten dan tenaga kesehatan yang kompeten tersebut menandatangani surat pernyataan untuk tidak menyalah gunakan sertifikat kompetensi.
mengajukan permohonan materi uji kompetensi, mengusulkan penguji dan tempat uji kompetensi
8. MTKP melaksanakan uji kompetensi tenaga kesehatan sesuai dengan pedoman uji kompetensi dan petunjuk teknis uji kompetensi setiap profesi. Pelaksanaan uji kompetensi dikoordinir oleh Divisi Uji MTKP sebagai berikut :
a. Divisi uji MTKP menyiapkan dokumen/perangkat perencanaan uji kompetensi (jadwal teknis pelaksanaan uji kompetensi, ceklis pra uji, dll.) dan materi uji kompetensi.
b. Penguji memberikan penjelasan / breefing rencana pelaksanaan uji kompetensi kepada calon peserta uji di tempat uji kompetensi minimal satu hari sebelum pelaksanaan uji kompetensi baik secara individu maupun secara kolektif.
c. Sekretariat MTKP menyerahkan materi uji kompetensi yang telah disiapkan oleh divisi uji MTKP kepada penguji di tempat uji kompetensi.
d. Pengelola Uji bersama dengan Penguji melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan metoda yang telah ditetapkan dan materi uji kompetensi yang telah disiapkan oleh MTKI.
e. Hasil uji kompetensi diperiksa oleh Tim sesuai Standar Setting atau diperiksa secara kolektif yang dikoordinir divisi uji MTKP.
f. Hasil uji kompetensi setiap peserta uji dinilai & disimpulkan dan dibuatkan rekomendasi keputusan ketercapaian kompetensinya. g. (Bila perlu), Peserta uji kompetensi diberikan umpan balik
oleh penguji dengan cara diberi informasi hasil uji dan rekomendasi keputusan uji kepada peserta uji kompetensi.
d. Menandatangani Sertifikat uji kompetensi & STR e. Penerbitan nomor registrasi tenaga kesehatan; f. Pencabutan surat tanda registrasi;
g. Penyusunan tata cara uji kompetensi, penguji dan monitoring MTKP;
h. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan registrasi; i. Pelaksanaan administrasi MTKI.
3. Tugas Divisi
a. Divisi Profesi mempunyai tugas penyiapan bahan penyusunan standar operasional prosedur, materi uji kompetensi, materi pelatihan tim penguji, kriteria penguji serta tempat uji kompetensi bagi tenaga kesehatan.
b. Divisi Standardisasi mempunyai tugas penyusunan standar operasional prosedur, materi uji kompetensi, materi pelatihan tim penguji, penetapan penguji dan tempat uji kompetensi serta pemberian nomor registrasi bagi tenaga kesehatan.
c. Divisi Evaluasi mempunyai tugas monitoring dan evaluasi pelaksanaan uji kompetensi, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, pengawasan penyelenggaraan registrasi serta pencabutan surat tanda registrasi tenaga kesehatan. 4. Tugas Sekretariat MTKI
Sekretariat MTKI mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis administrasi di lingkungan MTKI.
5. Tugas Tim Ad Hoc
Tim Ad hoc mempunyai tugas membantu divisi standardisasi dalam melaksanakan penyusunan materi uji kompetensi tenaga kesehatan Tim Ad hoc terdiri dari anggota-anggota profesi.
Struktur Organisasi MTKI
B. Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi (MTKP)
1. MTKP merupakan unit fungsional dari Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementrian Kesehatan dibawah koordinasi MTKI.
Susunan organisasi MTKP terdiri dari : a. Ketua
b. Divisi Registrasi c. Divisi Uji
d. Divisi Pendidikan, Pelatihan dan Pembinaan; dan e. Divisi Evaluasi.
M.T.K.I
M.T.K.P
Sekretariat
Divisi
Profesi
Divisi
Standardisasi
Divisi
Evaluasi
2. MTKP menyebarkan informasi pelaksanaan uji kompetensi tenaga kesehatan kepada pihak-pihak terkait/institusi pendidikan/masyarakat, baik secara tertulis (brosur, leflet, dll) maupun penjelasan secara langsung atau melalui website. Peserta uji mempelajari, mempertimbangkan dan menyiapkan kelengkapan persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat mengikuti uji kompetensi sesuai profesinya.
3. Peserta Uji (2Calon Lulusan Diknakes ) secara kolektif yang dilakukan oleh masing2 Institusi Diknakes sesuai program Studi profesi mengajukan permohonan Uji Exit Exam ke MTKP . 4. Tenaga Kesehatan yg sudah bekerja mengajukan permohonan uji
kompetensi kepada MTKP, baik secara individu maupun secara kolektif dengan mengisi formulir pendaftaran dan menyerahkan kelengkapan persyaratan uji kompetensi tenaga kesehatan sesuai petunjuk teknis uji kompetensi bidang profesinya sesuai metoda yang berlaku : Portofolio atau Uji Tulis.
5. Sekretariat MTKP & Organissai profesi melakukan pemeriksaan kelengkapan persyaratan uji kompetensi bagi kedua calon peserta Uji Kompetensi ( Lulusan & tenaga kesehatan ) dengan meneliti kelengkapan berkas, hasil Yudisium, kualifikasi pendidikan, status baru/ulang, serta persyaratan lain yang ditentukan.
6. Apabila persyaratan tidak lengkap, sekretaris MTKP menginformasikan dan menunda proses permohonan uji kompetensi tenaga kesehatan .
7. Apabila persyaratan lengkap, sekretaris MTKP memberikan nomor peserta uji kepada pendaftar, dan melaporkan jumlah peserta berdasarkan jenis profesinya kepada MTKI secara tertulis serta
BAB III
PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI
A. Prinsip-Prinsip Uji Kompetensi
Uji kompetensi harus dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip uji kompetensi yaitu terstandar , Realiable, Valid dan adil.
1. Terstandar
Pelaksanaan uji kompetensi harus menggunakan standar yang sama secara nasional, yang meliputi penguji, materi uji, tempat uji, penilaian hasil uji, dan penetapan hasil uji.
2. Adil
Dalam uji kompetensi tidak boleh ada diskriminasi terhadap peserta. Semua peserta harus diperlakukan sama sesuai dengan prosedur yang ada.
3. Valid
Uji kompetensi menggunakan perangkat Uji yang sudah diuji Validitasnya serta hasil Uji harus valid
4. Reliable
Uji Kompetensi adalah proses mengukur kompetensi seseorang sesuai standar dan materi Uji yang di berikan sesuai untuk peserta uji, serta konsistensi dalam pelaksanaan Uji Kompetensi
B. Prosedur Pelaksanaan Uji Kompetensi
1. MTKI memberikan informasi kepada MTKP tentang pelaksanaan uji kompetensi tenaga kesehatan.
2. Tugas MTKP
a. Melakukan rekruitmen calon peserta uji kompetensi;
b. Meneliti kelengkapan dan keabsahan terhadap persyaratan calon peserta Uji Kompetensi;
c. Melaksanakan uji kompetensi
d. Menyiapkan sertiifikat Uji Kompetensi yang sudah ditandatangani Ka MTKI
e. Memberikan rekomendasi kepada institusi pendidikan yang terakreditasi untuk melakukan pendidikan dan pelatihan bagi peserta yang belum kompeten; dan
f. Melaksanakan kebijakan Uji Kompetensi; dan g. Mempublikasikan hasil Uji Kompetensi.
Struktur Organisasi MTKP
M.T.K.I
M.T.K.P
Divisi Registrasi Divisi Uji DivisiDiklat&Bin
Divisi
Evaluasi
Dinkes
Provinsi
Sekretariat
BAB III UJI KOMPETENSI
Uji Kompetensi merupakan suatu proses untuk mendapatkan pengakuan terhadap kompetensi yang dimiliki oleh seorang tenaga kesehatan dalam menjalankan profesinya dengan cara mengukur pengetahuan, keterampilan dan sikap tenaga kesehatan sesuai dengan standar profesinya.
Adapun hal-hal yang terkait dalam pelaksanaan uji kompetensi, sebagai berikut:
A. Standar Kompetensi
Standar kompetensi merupakan bagian dari standar profesi, digunakan sebagai acuan dalam membuat dan mengembangkan materi uji dalam pelaksanakan uji kompetensi., standar kompetensi berlaku secara Nasional & internasional atau didasarkan atas peraturan perundangan yang berlaku.
Standar kompetensi yang digunakan dalam menyusun materi uji kompetensi dijabarkan dalam petunjuk teknis uji kompetensi masing-masing profesi.
B. Peserta Uji Kompetensi
Dalam Permenkes Nomor 161/MENKES/PER/I/2010 tentang registrasi tenaga kesehatan, peserta uji kompetensi terdiri dari peserta yang telah menyelesaikan pendidikan tenaga kesehatan atau peserta yang akan melakukan uji kompetensi ulang. Yang dimaksud dengan peserta yang telah menyelesaikan pendidikan tenaga kesehatan adalah
pengelolaan biaya uji kompetensi dilakukan sesuai perundang-undangan dan aturan yang berlaku.
I. Sertifikat Kompetensi dan Surat Tanda Registrasi (STR)
Sertifikat Kompetensi dan STR disiapkan oleh MTKI (di Cetak) dan telah ditandatangani oleh ketua MTKI
Sertifikat kompetensi dan STR di serahkan kepada MTKP sesuai jumlah dan Nama tenaga kesehatan yang telah dinyatakan lulus Uji kompetensi dan diberikan oleh MTKP kepada peserta uji yang kompeten.
Sertifikat Kompetensi dan STR berlaku selama 5 tahun. Sertifikat Kompetensi dan STR akan diperpanjang dan diperbaharui setelah 5 tahun berlaku melalui mekanisme yang berlaku.
kebutuhan. Selanjutnya materi uji kompetensi yang sudah terstandar disimpan, didokumentasikan, dan dijaga kerahasiaannya.
Pada saat pelaksanaan uji kompetensi, soal-soal yang diberikan akan diambil secara random dari seluruh soal yang ada di bank soal dan didistribusikan oleh MTKI.
F. Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Uji kompetensi dilakukan di institusi pendidikan tenaga kesehatan yang terakreditasi oleh lembaga yang berwenang,dan atau tempat lain yang ditunjuk oleh MTKP dan ditetapkan oleh MTKI. Masa berlaku penetapan sebagai TUK adalah 3 tahun, yang berikutnya dapat ditetapkan kembali sesuai aturan yang berlaku. Masa berlaku dapat dicabut bila tidak sesuai dengan kondisi awal penilaian.
G. Jadwal Uji Kompetensi
Waktu pelaksanaan Uji Kompetensi Exit Exam dan Re-Registrasi disesuaikan dengan jadwal uji kompetensi nasional dan tempat Uji Kompetensi yang tersedia di setiap daerah yang ditetapkan oleh MTKI.
Masing-masing profesi dapat melakukan uji kompetensi lebih dari 1 (satu) kali dalam setahun.
H. Biaya Uji Kompetensi
Biaya uji kompetensi dapat bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi (APBD), atau peran serta masyarakat. Besarnya biaya uji kompetensi akan dirumuskan sesuai dengan kebutuhan. Penetapan dan
tenaga kesehatan yang baru lulus dan tenaga kesehatan yang sudah bekerja namum belum memiliki sertifikat kompetensi, sedangkan yang dimaksud dengan peserta yang akan melakukan uji kompetensi ulang adalah peserta yang telah memiliki STR dan telah habis masa berlakunya.
Uji kompetensi juga wajib diikuti oleh tenaga kesehatan warga negara asing (TK-WNA) dan /atau lulusan luar negeri yang akan bekerja di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk mengikuti uji kompetensi, tenaga kesehatan harus mengajukan permohonan dengan melampirkan persyaratan, meliputi:
1. Fotocopy ijazah yang dilegalisir (atau keterangan sudah menyelesaikan pendidikan).
2. Memiliki surat keterangan sehat dari dokter yang mempunyai izin praktek
3. Pas foto terbaru dan berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 3 (tiga) lembar;
C. Penguji Kompetensi
Dalam Permenkes Nomor 161/Menkes/PER/I/2010 tentang Registrasi tenaga kesehatan, disebutkan bahwa untuk melaksanakan uji kompetensi, MTKP membentuk tim penguji. Tim penguji terdiri dari sekelompok orang yang telah mengikuti pelatihan menguji dan teruji kompetensinya, serta telah memiliki sertifikat dari MTKI atas nama Menteri
Penugasan tenaga penguji untuk melakukan uji kompetensi dilakukan oleh divisi uji MTKP. Ketentuan penguji akan diatur dalam pedoman penguji uji kompetensi. (Pengawas??)
Adapun persyaratan untuk Penguji /Asesor adalah sbb : 1. Penguji adalah berasal anggota profesi
2. Berpendidikan satu tingkat diatas atau sejajar dengan tenaga kesehatan yang diuji;
3. Pengalaman minimal 5 (lima) tahun berturut-turut dibidang profesinya bagi yang pendidikannya setara dengan peserta uji, sedangkan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun bagi penguji yang memiliki pendidikan minimal satu tingkat di atas peserta uji.
4. Memiliki Sertifikat Penguji dari MTKI atas nama Menteri 5. Memiliki Surat Penunjukan dari MTKP.
D. Metode Uji Kompetensi
Metode yang digunakan dalam uji kompetensi ada beberapa bentuk yang dapat dipilih, yaitu :
1. Uji Tulis
Uji Exit Exam ditujukan bagi lulusan tenaga kesehatan baru. Soal Uji Tulis bentuk Multiple Choice Questions (MCQ) ,berdasarkan Blue Print masing masing profesi.
2. Uji lisan
Ditujukan bagi tenaga kesehatan yang melakukan sertifikasi ulang Bentuk ujian dengan memberikan pertanyaan secara lisan kepada peserta uji dengan menggunakan panduan.
3. Uji praktik
Ditujukan bagi tenaga kesehatan yang melakukan sertifikasi ulang. Bentuk uji praktik meliputi: demonstrasi; simulasi dengan menggunakan alat bantu atau media; observasi .
4. Portofolio
Ditujukan bagi tenaga kesehatan yang melakukan sertifikasi ulang Bentuk dokumen portofolio berupa: ijazah, sertifikat, rekomendasi, dan pengalaman kerja (log book/catatan kerja), diperuntukkan untuk peserta uji yang sudah bekerja sesuai ketentuan yang berlaku.
Untuk metode yang akan dilaksanakan, disesuaikan dengan kebutuhan dan kesiapan masing-masing profesi.
E. Materi Uji Kompetensi
Materi uji kompetensi disusun mengacu kepada standar kompetensi yang tercantum dalam standar profesi.
Materi Uji Kompetensi dikembangkan dan disusun oleh divisi standarisasi MTKI berkoordinasi dengan Dirjen DIKTI Kementerian Pendidikan Nasional dan LPUK serta Tim Ad-hock di MTKI yang berasal dari masing-masing organisasi profesi .
(Usulan untuk materi uji kompetensi disiapkan oleh tim penguji masing-masing profesi serta dari institusi pendidikan yang di koordinir oleh divisi profesi MTKI.
Materi uji kompetensi yang terstandar dan berlaku di seluruh Indonesia, ditetapkan dan divalidasi oleh divisi standarisasi MTKI sesuai dengan blueprint masing-masing profesi.
Tata cara penyusunan materi uji kompetensi mengacu pada pedoman penyusunan materi uji kompetensi dan petunjuk teknis uji kompetensi yang telah disusun oleh profesi masing-masing dan ditetapkan oleh MTKI.
Materi uji kompetensi harus dijaga kerahasiannya, dikaji ulang, diperbaharui dan dikembangkan secara berkala atau sesuai dengan