Pengujian Propertis Kayu Medang

(1)

1 1 BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Meningkatnya perkembangan penduduk daerah Bengkalis, dan bertambah Meningkatnya perkembangan penduduk daerah Bengkalis, dan bertambah pula perkembangan pembangunan

pula perkembangan pembangunan yang dilakukan terutama yang dilakukan terutama pembangunan rumahpembangunan rumah tempat tingal, oleh karena itu banyak kayu yang digunakan untuk kontruksi tempat tingal, oleh karena itu banyak kayu yang digunakan untuk kontruksi pembangunan

pembangunan rumah, rumah, tetapi tetapi kita kita tidak tidak mengetahui mengetahui sifat sifat karakteristik karakteristik kayu kayu dandan klasifikasinya. Oleh karena itu peneliti akan melakukan pengujian propertis kayu klasifikasinya. Oleh karena itu peneliti akan melakukan pengujian propertis kayu medang. Kayu

medang. Kayu merupakan bahan merupakan bahan bangunan ybangunan yang mudah dang mudah didapatkan dari idapatkan dari alam.alam. Sampai saat ini kayu masih banyak dicari dan dibutuhkan manusia. Kayu Sampai saat ini kayu masih banyak dicari dan dibutuhkan manusia. Kayu merupakan sumber kekayaan alam yang bisa diperbaharui dan tidak ada merupakan sumber kekayaan alam yang bisa diperbaharui dan tidak ada habis-habisnya

habisnya selama pelestarian sumber selama pelestarian sumber dayanya tetap dayanya tetap terjaga.terjaga.

Dalam perkembangannya penggunaan kayu sebagai bahan struktur harus Dalam perkembangannya penggunaan kayu sebagai bahan struktur harus dapat dimanfaatkan secara maksimal dan ekonomis, maka aturan perencanaan dapat dimanfaatkan secara maksimal dan ekonomis, maka aturan perencanaan telah ditetapkan agar keamanan tetap terjamin. Kayu dipilih sebagai bahan telah ditetapkan agar keamanan tetap terjamin. Kayu dipilih sebagai bahan struktur karena ringan dan memerlukan peralatan yang sederhana dalam proses struktur karena ringan dan memerlukan peralatan yang sederhana dalam proses pengerjaannya.

pengerjaannya. Kendala Kendala pemanfaatan pemanfaatan kayu kayu secara secara optimal optimal saat saat ini ini disebabkandisebabkan kayu dapat mengalami kerusakan akibat serangan jamur, serangga dan kayu dapat mengalami kerusakan akibat serangan jamur, serangga dan pengolahan hutan sebagai sumber

pengolahan hutan sebagai sumber utama kayu tidak dilakukan berkesinambunganutama kayu tidak dilakukan berkesinambungan ditambah kerusakan hutan yang ditimbulkan oleh penebangan liar (

ditambah kerusakan hutan yang ditimbulkan oleh penebangan liar ( illegalillegal logging )

logging ) telah menyebabkan kelangkaan kayu yang berkualitas baik. Didalam telah menyebabkan kelangkaan kayu yang berkualitas baik. Didalam ilmu Teknik Sipil dikenal dengan pengujian sifat mekanis dan fisika kayu atau ilmu Teknik Sipil dikenal dengan pengujian sifat mekanis dan fisika kayu atau pengujian properties kayu untuk

pengujian properties kayu untuk mengetahui kualitas suatu jenis kayu.mengetahui kualitas suatu jenis kayu.

Berdasarkan latarbelakang di atas maka dilakukan pengujian properties Berdasarkan latarbelakang di atas maka dilakukan pengujian properties kayu medang untuk mengetahui mutu kayu medang tersebut.

kayu medang untuk mengetahui mutu kayu medang tersebut.

1.2

1.2 Perumusan MasalahPerumusan Masalah

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah: Adapun tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah: a.

(2)

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

(3)

b.

b. Bagaimana menentukan klasifikasi kayu medang berdasarkan kelas kuatBagaimana menentukan klasifikasi kayu medang berdasarkan kelas kuat kayu.

kayu.

1.3

1.3 Tujuan Tujuan penelitianpenelitian

Adapun tujuan penelitian dari tugas akhir ini adalah : Adapun tujuan penelitian dari tugas akhir ini adalah : a.

a. Menentukan kadar air serta berat jenis kayu medang.Menentukan kadar air serta berat jenis kayu medang. b.

b. Untuk mengetahui klasifikasi kayu medang.Untuk mengetahui klasifikasi kayu medang. c.

c. Membandingkan kekuatan kayu, pangkal, tengah, dan ujung kayu.Membandingkan kekuatan kayu, pangkal, tengah, dan ujung kayu.

I.4

I.4 Manfaat Manfaat PenelitianPenelitian Tugas Akhir

Tugas Akhir ini diharapkan akini diharapkan akan memberikan man memberikan manfaat anfaat yaitu :yaitu : a.

a. Dapat menentukan kadar air yang sesuai untuk pembuatan kontruksi.Dapat menentukan kadar air yang sesuai untuk pembuatan kontruksi. b.

b. Dapat mengidentifikasi klasifikasi kayu yang digunakan oleh masyarakatDapat mengidentifikasi klasifikasi kayu yang digunakan oleh masyarakat kabupaten bengkalis.

kabupaten bengkalis. c.

c. Mengetahui nilai perbandingan kekuatan kayu bagian pangkal, tengah, danMengetahui nilai perbandingan kekuatan kayu bagian pangkal, tengah, dan ujung.

ujung.

1.5

1.5 Batasan Batasan MasalahMasalah

Adapun batasan masalah dalam penyelesaian Metode penelitian kayu Adapun batasan masalah dalam penyelesaian Metode penelitian kayu medang ini adalah :

medang ini adalah : a.

a. Pengkondisian kadar air berdasarkan lama penjemuran kayu hinggaPengkondisian kadar air berdasarkan lama penjemuran kayu hingga mencapai kayu kering udara dimana persentase kadar airnya 12-20 %. mencapai kayu kering udara dimana persentase kadar airnya 12-20 %. b.

b. Menentukan klasifikasi kayu hasil pengujian kuat tekan, kuat lentur, kuatMenentukan klasifikasi kayu hasil pengujian kuat tekan, kuat lentur, kuat geser, kuat tumpu, dan kuat tarik. Berdasarkan Metode pengujian kuat geser, kuat tumpu, dan kuat tarik. Berdasarkan Metode pengujian kuat tekan mengg

tekan menggunakan Sunakan SNI 0NI 03-3958-1995, 3-3958-1995, Metode pengMetode pengujian ujian kuat lenturkuat lentur menggunakan SNI 03-3959-1995, Metode pengujian kuat geser menggunakan SNI 03-3959-1995, Metode pengujian kuat geser menggunakan SNI 03-3400-1994, Metode kuat tumpu menggunakan menggunakan SNI 03-3400-1994, Metode kuat tumpu menggunakan ASTM D 143-1994, Metode kuat tarik menggunakan SNI 03-3399-1994. ASTM D 143-1994, Metode kuat tarik menggunakan SNI 03-3399-1994.

(4)

(5)

1.6

1.6 Keaslian Keaslian PenelitianPenelitian

Penelitian tentang propertis kayu sudah sangat sering dilakukan oleh Penelitian tentang propertis kayu sudah sangat sering dilakukan oleh beberapa

beberapa pihak pihak (penelitian) sebagai (penelitian) sebagai tugas tugas akhir akhir (TA) (TA) maupun maupun karya karya tulistulis (skripsi).

(skripsi).

Argo.K.G (2011) Pengujian Sifat Mekanik Kayu Sebagai Fungsi Struktur Argo.K.G (2011) Pengujian Sifat Mekanik Kayu Sebagai Fungsi Struktur Kayu (arah serat, lingkaran tahun, destinasi dan kadar air)

Kayu (arah serat, lingkaran tahun, destinasi dan kadar air) Pengujian sifat mekanikPengujian sifat mekanik kayu untuk mengetahui kekuatan kayu dilakukan dalam tiga kali pengujian sesuai kayu untuk mengetahui kekuatan kayu dilakukan dalam tiga kali pengujian sesuai dengan arah pengujian serat, lingkaran tahun dan kadar air kayu. Kayu yang dengan arah pengujian serat, lingkaran tahun dan kadar air kayu. Kayu yang digunakan dalam pengujian dan akan dianalisa hasilnya adalah kayu mahoni dan digunakan dalam pengujian dan akan dianalisa hasilnya adalah kayu mahoni dan nangka. karena kayu tersebut sering digunakan dalam industri

nangka. karena kayu tersebut sering digunakan dalam industri furniture furniture.. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian

Pengujian yang dilakukan adalah pengujian three point bending three point bending , pengujian tekan, pengujian tekan dan pengujian tarik. Setelah mendapatkan data hasil pengujian, kemudian akan dan pengujian tarik. Setelah mendapatkan data hasil pengujian, kemudian akan dibandingkan sifat mekanik antara kayu mahoni dan

dibandingkan sifat mekanik antara kayu mahoni dan kayu nangka.kayu nangka.

Penulis di sini akan mencoba melakukan pengujian propertis kayu medang Penulis di sini akan mencoba melakukan pengujian propertis kayu medang dengan berbagai kondisi. Dimana nantinya akan didapatkan hasil mutu kayu dengan berbagai kondisi. Dimana nantinya akan didapatkan hasil mutu kayu medang tersebut.

(6)

(7)

Start Free Trial Cancel Anytime. BAB II BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan 2.1 Pendahuluan

Peran kayu dalam teknik sipil merupakan bagian yang tak terpisahkan Peran kayu dalam teknik sipil merupakan bagian yang tak terpisahkan karena kayu adalah salah satu bahan bangunan yang dipakai untuk struktur karena kayu adalah salah satu bahan bangunan yang dipakai untuk struktur bangunan dari abad-abad yang

bangunan dari abad-abad yang lalu bahkan hingga sekarang.lalu bahkan hingga sekarang.

Kayu merupakan material yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang Kayu merupakan material yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang banyak

banyak terdapat terdapat dihutan. dihutan. Kayu Kayu yang yang digunakan digunakan sebagai sebagai material material struktur struktur padapada umumnya diambil kayu yang berasal dari pepohonan. Menurut peraturan umumnya diambil kayu yang berasal dari pepohonan. Menurut peraturan kontruksi

kontruksi kayu 200kayu 2002 (PKKI 2 (PKKI 2002) dari 302002) dari 3000-4000 jenis pohon 00-4000 jenis pohon yang ada yang ada didi Indonesia baru sekitar 1500 jenis yang telah diselidiki dan dianggap penting Indonesia baru sekitar 1500 jenis yang telah diselidiki dan dianggap penting dalam perdagangan.

dalam perdagangan.

Dari beberapa jenis kayu yang ada dihutan alam kita hanya ada beberapa Dari beberapa jenis kayu yang ada dihutan alam kita hanya ada beberapa jenis

jenis saja saja yang diyang digunakan gunakan dan dan tersedia tersedia dipasaran. dipasaran. Kayu Kayu sebagai sebagai bahan bahan bangunanbangunan merupakan alasan mayoritas hadirnya kayu di berbagai perusahaan. Beberapa merupakan alasan mayoritas hadirnya kayu di berbagai perusahaan. Beberapa jenis

jenis kayu kayu yang syang sering ering di di pakai pakai adalah adalah adalah adalah kayu kayu damar damar (agathisalba), (agathisalba), merantimeranti merah (shoren leprosula) dan durian (durio zibethinus) adalah jenis-jenis kayu merah (shoren leprosula) dan durian (durio zibethinus) adalah jenis-jenis kayu yang banyak digunakan di industri-industri pengergajian dan pengerjaan

yang banyak digunakan di industri-industri pengergajian dan pengerjaan kayu.kayu. 2.2.1 Kayu

2.2.1 Kayu

Kayu suatu struktur yang elemen susunannya adalah kayu (J.F. Kayu suatu struktur yang elemen susunannya adalah kayu (J.F. Dumanauw, 1990). Dalam perkembangannya, struktur kayu banyak digunakan Dumanauw, 1990). Dalam perkembangannya, struktur kayu banyak digunakan sebagai alternatif dalam perencanaan pekerjaan sipil, diantaranya adalah : rangka sebagai alternatif dalam perencanaan pekerjaan sipil, diantaranya adalah : rangka kuda-kuda, rangka dan gelegar jembatan, struktur perancah, kolom, dan balok kuda-kuda, rangka dan gelegar jembatan, struktur perancah, kolom, dan balok lantai bangunan. Pada dasarnya kayu merupakan bahan alam yang banyak lantai bangunan. Pada dasarnya kayu merupakan bahan alam yang banyak memiliki kelemahan structural, sehingga penggunaan kayu sebagai bahan struktur memiliki kelemahan structural, sehingga penggunaan kayu sebagai bahan struktur

(8)

(9)

pemerindah

pemerindah (dekoratif). (dekoratif). Namun Namun demikian demikian pada pada kondisi kondisi tertentu tertentu (misalnya (misalnya : : padapada daerah tertentu, dimana secara ekonomis kayu lebih menguntungkan dari pada daerah tertentu, dimana secara ekonomis kayu lebih menguntungkan dari pada penggunaan bahan y

penggunaan bahan yang lain) peran kayu sebagai bahan struktur masih digunakanang lain) peran kayu sebagai bahan struktur masih digunakan.. 2.1.2

2.1.2 Sifat Sifat Fisis Fisis KayuKayu

Dari segi manfaat kayu mempunyai sifat-sifat yang menyebabkan kayu Dari segi manfaat kayu mempunyai sifat-sifat yang menyebabkan kayu selalu dibutuhkan manusia.

selalu dibutuhkan manusia.

Kayu merupakan sumber daya alam yang tidak akan habis apabila selalu Kayu merupakan sumber daya alam yang tidak akan habis apabila selalu diseimbangkan keberadaannya, yaitu apabila pohon-pohon ditebang untuk diambil diseimbangkan keberadaannya, yaitu apabila pohon-pohon ditebang untuk diambil kayunya kemudian ditanam kembali sebagai penggantinya. Dalam hal ini kayu kayunya kemudian ditanam kembali sebagai penggantinya. Dalam hal ini kayu disebut sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Kayu merupakan bahan yang disebut sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Kayu merupakan bahan yang mudah diproses untuk dijadikan barang lain. Kayu memiliki sit-sifat yang berbeda mudah diproses untuk dijadikan barang lain. Kayu memiliki sit-sifat yang berbeda dan tidak bias ditiru oleh barang lain yang dibuat oleh manusia seperti baja dan dan tidak bias ditiru oleh barang lain yang dibuat oleh manusia seperti baja dan beton yang sifatnya elastis, ulet serta mempunyai ketahanan terhadap pembebanan beton yang sifatnya elastis, ulet serta mempunyai ketahanan terhadap pembebanan

yang tegak lurus dengan seratnya atau sejajar seratnya. yang tegak lurus dengan seratnya atau sejajar seratnya.

A.

A. Kadar AirKadar Air

Menurut Haygreen dan Bowyer (2003), kadar air didefinisikan sebagai berat Menurut Haygreen dan Bowyer (2003), kadar air didefinisikan sebagai berat air dalam kayu yang dinyatakan dalam persen terhadap Berat Kering Tanur air dalam kayu yang dinyatakan dalam persen terhadap Berat Kering Tanur (BKT). Kadar air ini mempengaruhi kekuatan kayu. Jika terjadi penurunan kadar (BKT). Kadar air ini mempengaruhi kekuatan kayu. Jika terjadi penurunan kadar air atau kayu tersebut mengering maka kekuatan kayu akan meningkat. Pengaruh air atau kayu tersebut mengering maka kekuatan kayu akan meningkat. Pengaruh penurunan kadar air terhadap

penurunan kadar air terhadap sifat kekuatan kasifat kekuatan ka yu akan tampak jelas yu akan tampak jelas apabila kadarapabila kadar air berada di bawah titik jenuh serat. Air dalam kayu terdiri atas air bebas dan air air berada di bawah titik jenuh serat. Air dalam kayu terdiri atas air bebas dan air terikat dimana keduanya secara bersama-sama menentukan kadar air kayu. Kayu terikat dimana keduanya secara bersama-sama menentukan kadar air kayu. Kayu ditiga tingkat kebasahan yaitu :

ditiga tingkat kebasahan yaitu : a.

a. Kayu basah yaitu kayu yang baru saja ditebang.Kayu basah yaitu kayu yang baru saja ditebang. b.

b. Kayu kering udara yaitu kayu yang kandungan airnya sudah tetap denganKayu kering udara yaitu kayu yang kandungan airnya sudah tetap dengan udara sekitarnya.

udara sekitarnya. c.

(10)

(11)

B.

B. Kerapatan Dan Berat JeniKerapatan Dan Berat Jeniss

Definisi kerapatan adalah perbandingan massa suatu bahan terhadap Definisi kerapatan adalah perbandingan massa suatu bahan terhadap volumenya. Kerapatan kayu mempuny

volumenya. Kerapatan kayu mempunyai variasi, yaitu:ai variasi, yaitu: 1.

1. Variasi dalam satu pohon, dimana kerapatan bervariasi pada arah vertikalVariasi dalam satu pohon, dimana kerapatan bervariasi pada arah vertikal maupun horizontal.

maupun horizontal. 2.

2. Variasi antar pohon dalam spesies yang sama, dimana kerapatanVariasi antar pohon dalam spesies yang sama, dimana kerapatan dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor keturunan (genetik).

dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor keturunan (genetik).

Berat jenis merupakan perbandingan kerapatan suatu bahan dengan Berat jenis merupakan perbandingan kerapatan suatu bahan dengan kerapatan benda standar (Mandang dan Pandit 1997). Berat jenis (BJ) merupakan kerapatan benda standar (Mandang dan Pandit 1997). Berat jenis (BJ) merupakan perbandingan

perbandingan antara antara kerapatan kerapatan kayu kayu (atas (atas dasar dasar berat berat kering kering tanur tanur dan dan volumevolume pada

pada kandungan kandungan air air yang yang ditentukan). ditentukan). dengan dengan kerapatan kerapatan air air pada pada suhu suhu 4°C. 4°C. AirAir memiliki kerapatan 1g/cm

memiliki kerapatan 1g/cm33 atau 1000kg/m atau 1000kg/m33 pada suhu standard tersebut pada suhu standard tersebut

BJ dan kerapatan sangat mempengaruhi sifat-sifat higroskopisitas, BJ dan kerapatan sangat mempengaruhi sifat-sifat higroskopisitas, kembang-susut, mekanis, akustik, kelistrikan dan pengerjaan lanjutan lainnya. kembang-susut, mekanis, akustik, kelistrikan dan pengerjaan lanjutan lainnya. Semakin tinggi nilai BJ atau kerapatan umumnya kayu makin kuat. Pertambahan Semakin tinggi nilai BJ atau kerapatan umumnya kayu makin kuat. Pertambahan berat

berat dari dari kayu kayu oleh oleh zat-zat zat-zat ekstraktif ekstraktif yang yang terdapat terdapat dalam dalam kayu kayu hampir hampir tidaktidak meninggikan kekuatan mekanisnya, tetapi pada umumnya pertambahan tebal dari meninggikan kekuatan mekanisnya, tetapi pada umumnya pertambahan tebal dari dinding sel kayu akan menyebabkan kenaikan kekuatan.

dinding sel kayu akan menyebabkan kenaikan kekuatan.

2.1.3

2.1.3 Sifat Mekanik KayuSifat Mekanik Kayu

Sifat-sifat mekanik kayu adalah kemampuan kayu menahan muatan dari Sifat-sifat mekanik kayu adalah kemampuan kayu menahan muatan dari luar yang dimaksud dari luar adalah gaya-gaya di luar benda yang mempunyai luar yang dimaksud dari luar adalah gaya-gaya di luar benda yang mempunyai kecendrungan untuk mengubah bentuk dan besarnya benda. Kekuatan kayu kecendrungan untuk mengubah bentuk dan besarnya benda. Kekuatan kayu memegang peranan penting dalam pembangunan, perkakas dan untuk penggunan memegang peranan penting dalam pembangunan, perkakas dan untuk penggunan lain. Dalam hubungan ini dibedakan beberapa macam sebagai berikut. lain. Dalam hubungan ini dibedakan beberapa macam sebagai berikut. (Dumanauw,

(Dumanauw, 1990). 1990). Kekuatan Kekuatan tarik, ktarik, kekuatan ekuatan tarik adalah tarik adalah kekuatan kekuatan kayukayu menahan gaya-gaya berusaha menarik kayu tersebut. Pada umumnya kayu menahan gaya-gaya berusaha menarik kayu tersebut. Pada umumnya kayu memiliki kekuatan tarik lebih besar searah serat kayu. Kekuatan tekan adalah memiliki kekuatan tarik lebih besar searah serat kayu. Kekuatan tekan adalah

(12)

(13)

tekanan yang sejajar searah serat dan tekanan tegak lurus arah serat. Kekuatan tekanan yang sejajar searah serat dan tekanan tegak lurus arah serat. Kekuatan geser adalah suatu kekuatan kayu dalam hal ini kemampuanya menahan geser adalah suatu kekuatan kayu dalam hal ini kemampuanya menahan gaya-gaya membuat suatu bagian kayu tersebut bergeser dari bagian keuatan geser gaya membuat suatu bagian kayu tersebut bergeser dari bagian keuatan geser didekatnya. Dalam hubungan ini di bedakan tiga macam kuat geser yaitu: didekatnya. Dalam hubungan ini di bedakan tiga macam kuat geser yaitu: kekuatan geser yang sejajar arah serat, kekuatan tegak lurus searah serat dan kekuatan geser yang sejajar arah serat, kekuatan tegak lurus searah serat dan kekuatan geser miring. Kekuatan lentur, yang dimaksud dengan kekuatan lentur kekuatan geser miring. Kekuatan lentur, yang dimaksud dengan kekuatan lentur adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha melengkungkan adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha melengkungkan kayu atau menahan benda-benda mati maupun hidup selain beban pukulan yang kayu atau menahan benda-benda mati maupun hidup selain beban pukulan yang harus dipikul kayu tersebut dalam hal ini dibedakan kekuatan lentur satik dan harus dipikul kayu tersebut dalam hal ini dibedakan kekuatan lentur satik dan kekuatan lentur pukul. Untuk kekuatan lentur statik menunjukan kekuatan kayu kekuatan lentur pukul. Untuk kekuatan lentur statik menunjukan kekuatan kayu menahan gaya yang mengenai secara perlahan-lahan, sedangkan kekuatan lentur menahan gaya yang mengenai secara perlahan-lahan, sedangkan kekuatan lentur pukul

pukul adalah adalah kekuatan kekuatan kayu kayu untuk untuk menahan menahan gaya gaya yang yang mengenai mengenai kayu kayu secarasecara mendadak seperti pukulan.

mendadak seperti pukulan. 2.1.4

2.1.4 Tingkat Tingkat Kekuatan Kekuatan KayuKayu

Tingkat kekuatan kayu adalah kemampuan kayu untuk menahan beban. Tingkat kekuatan kayu adalah kemampuan kayu untuk menahan beban. Besar beban yang mampu ditahan tiap jenis kayu berbeda-beda. Kekuatan kayu Besar beban yang mampu ditahan tiap jenis kayu berbeda-beda. Kekuatan kayu berdasarkan

berdasarkan kuat kuat lentur, lentur, kuat kuat tekan, tekan, dan dan berat berat jenis jenis kayu kayu kayu kayu di di golongkangolongkan kedalam lima kelas lebih jelasnya dapat di li

kedalam lima kelas lebih jelasnya dapat di lihat pada Tabel berikut ini:hat pada Tabel berikut ini: Tabel 2.1. Kelas kuat kayu berdasarkan berat jenisnya Tabel 2.1. Kelas kuat kayu berdasarkan berat jenisnya

(14)

(15)

2.1.5

2.1.5 Tingkat Tingkat Keawetan Keawetan KayuKayu

Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak

perusak kayu kayu dari dari luar luar seperti seperti jamur, jamur, rayap, rayap, bubuk bubuk dll. dll. Keawetan Keawetan kayu kayu tersebuttersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu

perusak kayu Penilaian tingkat keawetan kaPenilaian tingkat keawetan kayu di Indonesia digolongkan kedalamyu di Indonesia digolongkan kedalam lima kelas awet,

lima kelas awet, yaitu: I Sangat yaitu: I Sangat Baik, II Baik, III CukupBaik, II Baik, III Cukup, IV Kurang , IV Kurang dan V Jelek,dan V Jelek, keawetan kayu tergantung dengan penempatan kayu kayu, kayu yang dilindungi keawetan kayu tergantung dengan penempatan kayu kayu, kayu yang dilindungi dari hujan dan sinar matahari tidak cepat rusak. Tetapi kalau ditempatkan di luar dari hujan dan sinar matahari tidak cepat rusak. Tetapi kalau ditempatkan di luar dibiarkan terkena panas dan hujan kayu akan cepat rusak. Cara-cara untuk dibiarkan terkena panas dan hujan kayu akan cepat rusak. Cara-cara untuk mempertinggi keawetan kayu misalnya dengan mengecat, mengecat dengan mempertinggi keawetan kayu misalnya dengan mengecat, mengecat dengan minyak, dengan obat-obatan dan sebagainya (frick, 1982). untuk lebih jelasnya minyak, dengan obat-obatan dan sebagainya (frick, 1982). untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini:

dapat dilihat pada table berikut ini:

Tabel 2.2. Kelas awet kayu Tabel 2.2. Kelas awet kayu

(16)

(17)

2.1.6

2.1.6 Perawatan KayuPerawatan Kayu

Untuk perawatan kayu bisa di lakukan dengan cara pengecatan kayu, Untuk perawatan kayu bisa di lakukan dengan cara pengecatan kayu, melumasi kayu dengan minyak, mengecat kayu dan juga menyimpan kayu dari melumasi kayu dengan minyak, mengecat kayu dan juga menyimpan kayu dari panas dan hujan.

panas dan hujan.

2.1.7

2.1.7 PerumusanPerumusan

Rumus yang di gunakan dalam pengujian kayu

Rumus yang di gunakan dalam pengujian kayu yaitu:yaitu: Perhitungan kadar air dengan rumus

Perhitungan kadar air dengan rumus %KA= %KA=   x100%...x100%... ... (2.1)(2.1) Dengan: Dengan: KA = kayu asli KA = kayu asli

KU = Berat kayu setelah dioven KU = Berat kayu setelah dioven

Perhitungan berat jenis kayu (BJ) dengan rumus Perhitungan berat jenis kayu (BJ) dengan rumus 

  



 ……….……….…………....……… (2.2) (2.2)

A = berat kayu kering A = berat kayu kering B = volum kayu

B = volum kayu

Perhitungan kuat tekan mengukuti rumus SNI 03-3958-1995

Perhitungan kuat tekan mengukuti rumus SNI 03-3958-1995 yaitu:yaitu: ƒc//=

(18)

(19)

Perhitungan kuat

Perhitungan kuat lentur mengukuti rumulentur mengukuti rumus s SNI 03-3959-1995 ySNI 03-3959-1995 yaitu:aitu:

ƒ ƒb// b// ==    Mpa ……….……… (2.Mpa ……….……… (2.4)4) Dengan: Dengan:

P = beban uji maksimum P = beban uji maksimum L = jarak tumpuan

L = jarak tumpuan b = lebar benda uji b = lebar benda uji h = tinggi benda uji h = tinggi benda uji ƒ

ƒ

b

b= kuat lentur= kuat lentur

Perhitungan kuat

Perhitungan kuat geser mengukuti rumugeser mengukuti rumus s SNI 03-3400-199SNI 03-3400-1994 yaitu:4 yaitu:        Mpa Mpa ……….….……….…...………....………..……..…… (2.5…… (2.5)) Dengan: Dengan: ƒ ƒ s//

s//= kuat geser= kuat geser

P = beban maksimum P = beban maksimum b = lebar b = lebar h= tinggi h= tinggi

Perhitungan kuat tumpu mengikuti rumus SNI-5 2002 yaitu; Perhitungan kuat tumpu mengikuti rumus SNI-5 2002 yaitu; Fe Fe = =        Mpa Mpa ………..………. (2.6)………..………. (2.6) Dengan: Dengan:

(20)

(21)

Perhitungan kuat tarik mengikuti rumus SNI

Perhitungan kuat tarik mengikuti rumus SNI 03-3399-1994 yaitu;03-3399-1994 yaitu; ƒ ƒtt //= //=         (Mpa)(Mpa) ………....…..………...(2.7)…..………...(2.7) Dengan : Dengan : ft = kuat tarik ft = kuat tarik P = beban maksimum P = beban maksimum b = lebar dalam mm b = lebar dalam mm h = tinggi dalam mm h = tinggi dalam mm // = sejajar ser // = sejajar ser Perhitungan M

Perhitungan Modulus young odulus young mengikuti rumus ymengikuti rumus yaitu;aitu; E = E =    = =     ………...…………....…...(2.8…...(2.8)) Dengan : Dengan :

E = Modulus elastic young E = Modulus elastic young F = gaya

F = gaya A = luas

(22)

(23)

Start Free Trial Cancel Anytime. BAB III BAB III METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN 3.1

3.1 Lokasi Lokasi PenelitianPenelitian

Penelitian ini dilakukan di daerah Kabupaten Bengkalis, khususnya didesa Penelitian ini dilakukan di daerah Kabupaten Bengkalis, khususnya didesa pangkalan

pangkalan batang. batang. Setelah Setelah dilakukan dilakukan pengambilan pengambilan sampel sampel kayu kayu medang medang didesadidesa tersebut, sampel dibawa ke laboratorium Uji Bahan Program Studi Teknik Sipil tersebut, sampel dibawa ke laboratorium Uji Bahan Program Studi Teknik Sipil Politeknik Negeri Bengkalis untuk diuji.

Politeknik Negeri Bengkalis untuk diuji.

3.2

3.2 Bahan Bahan PenelitianPenelitian

Dalam pengujian propertis kayu ini, bahan yang digunakan adalah kayu Dalam pengujian propertis kayu ini, bahan yang digunakan adalah kayu medang.

medang.

3.3

3.3 Peralatan Peralatan Yang Yang DigunakanDigunakan

Ada pun peralatan yang akan digunakan dalam penelitian properties kayu Ada pun peralatan yang akan digunakan dalam penelitian properties kayu ini adalah:

ini adalah: a.

(24)

(25)

Ketam mesin

Ketam mesin digunakan digunakan untuk muntuk mengetam benda engetam benda uji hingguji hingga terlihat rapia terlihat rapi dan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.

dan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. e.

e. Mistar, digunakan untuk mengukur benda uji sehingga sesuai denganMistar, digunakan untuk mengukur benda uji sehingga sesuai dengan ukuran yang diharapkan.

ukuran yang diharapkan.

f.

f. TimbanganTimbangan

Timbangan digunakan untuk menimbang benda uji yang akan diteliti. Timbangan digunakan untuk menimbang benda uji yang akan diteliti.

3.4 Metode 3.4 Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada SNI yang ada Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada SNI yang ada tentang peraturan kayu. Untuk pengujian kuat geser acuan yang digunakan yaitu tentang peraturan kayu. Untuk pengujian kuat geser acuan yang digunakan yaitu SNI 03-3400-1994, untuk pengujian kuat tekan acuan yang digunakan yaitu SNI 03-3400-1994, untuk pengujian kuat tekan acuan yang digunakan yaitu mengunakan SNI 03-3958-1995 untuk pengujian kuat lentur acuan yang mengunakan SNI 03-3958-1995 untuk pengujian kuat lentur acuan yang digunakan SNI 03-3959-1995 untuk pengujian kuat tumpu acuan yang digunakan digunakan SNI 03-3959-1995 untuk pengujian kuat tumpu acuan yang digunakan ASTM D 143-1994 untuk pengujian kuat tarik acuan yan digunakan

ASTM D 143-1994 untuk pengujian kuat tarik acuan yan digunakan SNI 03-3399-SNI 03-3399-1994.

1994. Metode pengujian ini mencakup tentang persyaratan, ketentuan, dan cara Metode pengujian ini mencakup tentang persyaratan, ketentuan, dan cara pengujian kayu. Pengunaan metode ini dimaksudkan Sebagai acuan dan pegangan pengujian kayu. Pengunaan metode ini dimaksudkan Sebagai acuan dan pegangan

(26)

(27)

Tabel 3.1

Tabel 3.1 Pengujian yang dilakukan Pengujian yang dilakukan

Sumber: SNI (Standar Nasional Indonesia) Sumber: SNI (Standar Nasional Indonesia)

c.

c. Tahap pengujian benda uji, meliputi kuat tekan, geser, lentur tumpu, danTahap pengujian benda uji, meliputi kuat tekan, geser, lentur tumpu, dan kuat tarik kayu medang.

kuat tarik kayu medang.

Jenis

Jenis pengujian pengujian DimensiDimensi

Sampel Sampel Pangkal Pangkal (K1,K2) (K1,K2) Tengah Tengah (K3,K4) (K3,K4) Ujung Ujung (K5,K6) (K5,K6) Pengujian

Pengujian kadar kadar air air 50 50 x x 50 50 x x 50 50 mm mm 2 2 2 2 11 Pengujian kuat tekan

Pengujian kuat tekan tegak lurus arah serat

tegak lurus arah serat 50 x 50 x 150 mm50 x 50 x 150 mm 2 2 2 2 22 Pengujian kuat lentur

Pengujian kuat lentur kayu

kayu 50 x 50 x 760 mm50 x 50 x 760 mm 2 2 2 2 22 Pengujian

Pengujian kuat kuat geser geser 50 x 50 x 50 50 x x 63 63 mmmm ₂₂ ₂₂ ₂₂ Pengujian

Pengujian kuat kuat tumpu tumpu 48 48 x x 48 48 x x 50 50 mm mm 2 2 2 2 22 Pengujian

Pengujian kuat kuat tarik tarik 25 25 x x 25 25 x x 460 460 mm mm 2 2 2 2 22 Jumlah

(28)

(29)

Gambar. 3.1. Kuat tekan sejajar searah serat Gambar. 3.1. Kuat tekan sejajar searah serat

Sumber : SNI Standar nasional Indonesia Sumber : SNI Standar nasional Indonesia

(30)

(31)

Gambar 3.3. Kuat lentur kayu Gambar 3.3. Kuat lentur kayu

Sumber : SNI Standar nasional Indonesia Sumber : SNI Standar nasional Indonesia

(32)

(33)

Gambar 3.5. kuat tumpu Gambar 3.5. kuat tumpu 48 48 50 50 48 48

(34)

(35)

3.6

3.6 Flowchart Flowchart Pelaksanaan Pelaksanaan PenelitianPenelitian

Pada penelitian ini terdapat gambar diagram alir pelaksanaan penelitian, Pada penelitian ini terdapat gambar diagram alir pelaksanaan penelitian, dapat dilihat pada gambar 3.6 berikut ini

dapat dilihat pada gambar 3.6 berikut ini Mulai Mulai Persiapan Persiapan material dan material dan peralatan peralatan

Pengujian benda uji Pengujian benda uji

(36)

(37)

BAB IV BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian properties kayu medang Data yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian properties kayu medang dengan kon

dengan kondisi kadar air kering disi kadar air kering udara yaitu 12%-20% udara yaitu 12%-20% yang dyang dilakukan pengujianilakukan pengujian di Laboratorium Uji bahan Politeknik Negeri Bengkalis, sehingga dapat di Laboratorium Uji bahan Politeknik Negeri Bengkalis, sehingga dapat ditentukan klasifikasi kayu medang dan perbandingan kekuatan pankal tengah dan ditentukan klasifikasi kayu medang dan perbandingan kekuatan pankal tengah dan ujung kayu berdasarkan SNI 03-3958-1995, SNI 03-3959-1995, SNI ujung kayu berdasarkan SNI 03-3958-1995, SNI 03-3959-1995, SNI 03-3400-199, ASTM

199, ASTM D 143-1994, D 143-1994, dan dan SNI 03-3399-1SNI 03-3399-1994. Pengujian 994. Pengujian dilakukan setelahdilakukan setelah kering udara kayu tercapai, namun untuk menentukan kadar air dilakukan setelah kering udara kayu tercapai, namun untuk menentukan kadar air dilakukan setelah

(38)

(39)

Hasil perhitungan ditabelkan seperti Tabel 4.1 berikut ini. Hasil perhitungan ditabelkan seperti Tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1 pengujian kadar air kering mutlak atau kering oven kayu medang Tabel 4.1 pengujian kadar air kering mutlak atau kering oven kayu medang

No No kode kode Berat Kayu Berat Kayu Asli Asli (gr) (gr) Berat Berat Kering oven Kering oven (gr) (gr) KA (%)KA (%) KA KA rata-rata (%) rata (%) K1 K1 78,25 78,25 45,8045,80 70,8515270,85152 69,34% 69,34% K2 K2 76,88 76,88 44,9044,90 71,2249471,22494 K3 K3 69,81 69,81 41,8941,89 66,6507566,65075 K4 K4 71,67 71,67 43,4643,46 64,9102664,91026 K5 K5 76,93 76,93 44,4144,41 73,1098173,10981

Sumber: Data pengujian (2014) Sumber: Data pengujian (2014)

(40)

(41)

Start Free Trial Cancel Anytime.             = =     gr/cm³ gr/cm³

Dari hasil perhitungan diatas, Hasil ditabelkan seperti Tabel 4.2 berikut ini. Dari hasil perhitungan diatas, Hasil ditabelkan seperti Tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 berat jenis kayu medang Tabel 4.2 berat jenis kayu medang No

No B B L L H H Hasil Hasil Rata-rataRata-rata K1 K1 5 5 5 5 5 5 0.620.62 0,592 0,592 K2 K2 5 5 5 5 5 5 0.610.61 K3 K3 5 5 5 5 5 5 0,550,55 K4 K4 5 5 5 5 5 5 0,570,57 K5 K5 5 5 5 5 5 5 0.610.61 Sumber : Data pengujian (2014)

(42)

(43)

Dari hasil perhitungan di atas, Hasil ditabelkan sep

Dari hasil perhitungan di atas, Hasil ditabelkan sep erti Tabel 4.4 berikut ini.erti Tabel 4.4 berikut ini. Tabel 4.3 pengujian kuat tekan sejajar arah serat ka

Tabel 4.3 pengujian kuat tekan sejajar arah serat kayu medangyu medang

No No kode

kode Jenis KayuJenis Kayu

Ukuran

Ukuran _Beban_Beban

Maksim Maksim Kuat tekan Kuat tekan lurus arah lurus arah serat serat Kuat tekan Kuat tekan lurus arah lurus arah serat serat b b hh LL BeratBerat

(44)

(45)

tengah kayu atau yang lebih dikenal oleh masyarakat Bengkalis umumnya dengan tengah kayu atau yang lebih dikenal oleh masyarakat Bengkalis umumnya dengan sebutan empulu kayu.

sebutan empulu kayu.

4.1.4

(46)

(47)

(48)

(49)

Data hasil pengujian 8,3 KN dirubah menjadi Kg yaitu: Data hasil pengujian 8,3 KN dirubah menjadi Kg yaitu:

8,3 KN = 8300 N x(1/9,81) 8,3 KN = 8300 N x(1/9,81) = 846,075 Kg = 846,075 Kg           

(50)

(51)

Dan nilai kuat geser kayu bagian pangkal lebih besar dibandingkan bagian ujung Dan nilai kuat geser kayu bagian pangkal lebih besar dibandingkan bagian ujung kayu.

kayu.

4.1.6

4.1.6 Pengujian Pengujian kuat kuat tumpu tumpu kayu kayu medangmedang

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui nilai dari kekuatan Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui nilai dari kekuatan

(52)

(53)