• Tidak ada hasil yang ditemukan

pada Manajemen Rantai Pasokan PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "pada Manajemen Rantai Pasokan PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Kinerja Pemanfaatan SI/TI

pada Manajemen Rantai Pasokan

PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

dengan COBIT 4.1

Merlinsyah Hendy Putra1, Ervi Cofriyanti, S.Si, M.T.I2 1,2

STMIK GI MDP Palembang: Jl. Rajawali No.14, 0711-376400 3

Jurusan Sistem Informasi, Palembang e-mail: 1merlinsyah@gmail.com, 2ervi@mdp.ac.id

Abstrak

Rantai Pasokan merupakan proses yang sangat penting dalam sebuah perusahaan manufaktur. Obyek dari penelitian ini adalah PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang yang merupakan salah satu pabrik urea di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja pemanfaatan SI/TI pada manajemen rantai pasokan PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang. Metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah dengan menentukan proses manajemen rantai pasokan perusahaan, kemudian menentukan dan menganalisa domain COBIT 4.1 dan menganalisa tingkat kematangan perusahaan dengan membuat kuesioner yang indikatornya mengacu pada COBIT 4.1. Hasil dari penelitian untuk pengukuran tingkat kematangan yang telah dilakukan oleh penulis pada PT. Pupuk Sriwidjaja mendapatkan nilai rata-rata yaitu 2,62 yang artinya pemanfaatan SI/TI manajemen rantai pasokan perusahaan masih berada pada tingkat kematangan di level 2 “repeatable but intuitive”. Agar perusahaan dapat meningkatkan peran dan fungsi TI dalam strategi bisnisnya, perusahaan sebaiknya menggunakan standar kerangka kerja COBIT yang dijadikan acuan sebagai evaluasi pemanfaatan SI/TI pada manajemen rantai pasokan.

Kata kunci : Rantai Pasokan, COBIT 4.1, PT. Pupuk Sriwidjaja.

Abstract

Supply chain is an essential process in a manufacturing company. The object of this research is PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang which is one of the fertilizer plant in Indonesia. The purpose of this study is to analyze and evaluate the performance of IS / IT utilization in supply chain management of PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang. The methodology used in the research is to determine the enterprise supply chain management processes, then determine and analyze domain of COBIT 4.1 and analyze the maturity level of the company with a questionnaire that the indicators refer to COBIT 4.1. The results of the research show that PT. Pupuk Sriwidjaja get the average value namely 2.62, which means the IS / IT utilization supply chain management is still at the level 2 namely “repeatable but intuitive”. To enhance the role and function of IT in business strategy, companies should use the standard framework of COBIT as reference to evaluate the IS / IT utilization in supply chain management.

(2)

1. PENDAHULUAN

alam dunia bisnis sekarang ini, terdapat banyak sekali perusahaan-perusahaan saling bersaing dan berkompetisi untuk menciptakan produk yang bernilai jual tinggi dan berkualitas yang baik, sehingga dapat menarik perhatian dan minat para konsumen. Untuk menciptakan produk yang berkualitas dan bernilai jual tinggi, diperlukan bahan-bahan baku yang baik, selain itu juga harus melalui proses penciptaan produk yang baik sehingga terciptalah sebuah produk jadi yang dapat dijual, setelah produk tersebut jadi dan siap pakai maka harus segera didistribusikan langsung kepada konsumen.

PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan anak perusahaan dari PT. Pupuk Indonesia (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT. Pupuk Sriwidjaja juga telah bekerjasama dengan banyak para pemasok lokal bahkan juga terlibat dengan pembeli dari luar negeri, oleh karena itu perusahaan ini memiliki rangkaian rantai pasokan yang kompleks, “Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk supplier, pabrik, distributor, toko atau ritel, serta perusahaan-perusahaan pendukung seperti perusahaan jasa logistik [1]”.

Sumber : www.pusri.co.id

Gambar 1.1 Grafik Penjualan Urea PT. Pupuk Sriwidjaja

Pada perbandingan grafik penjualan pupuk urea PT. Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) dari tahun 2011 sampai 2012 mengalami penurunan yaitu pada pupuk subsidi dan pupuk ekspor sedangkan pupuk komersil mengalami kenaikan.

Sumber : www.pupukkaltim.com

Gambar 1.2 Grafik Penjualan Urea PT. Pupuk Kaltim

Pada perbandingan grafik penjualan pupuk urea PT. Pupuk Kaltim dari tahun 2011 sampai 2012 mengalami kenaikan yaitu pada pupuk komersil dan pupuk ekspor sedangkan pupuk subsidi mengalami sedikit penurunan.

(3)

Sumber : www.pupuk-kujang.co.id

Gambar 1.3 Grafik Penjualan Urea PT. Pupuk Kujang

Pada perbandingan grafik penjualan pupuk urea PT. Pupuk Kujang dari tahun 2011 sampai 2012 pada tabel diatas mengalami sedikit penurunan.

Dari perbandingan grafik penjualan pupuk urea di atas, PT. Pupuk Sriwidjaja pada tahun 2012 mengalami penurunan penjualan terutama pada pupuk subsidi dan pupuk ekspor sedangkan penjualan pupuk subsidi dan pupuk ekspor pada PT. Pupuk Kaltim dan PT. Pupuk Kujang dari tahun 2012 berada di atas penjualan PT. Pupuk Sriwidjaja. Maka pada penelitian ini, penulis ingin melakukan evaluasi terhadap kinerja manajemen rantai pasokan PT. Pupuk Sriwidjaja terutama pada pemanfaatan SI/TI yang telah digunakan sampai saat ini, sehingga dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari kinerja manajemen rantai pasokan PT. Pupuk Sriwidjaja dengan mengukur tingkat kematangan SI/TI yang telah dimanfaatkan.

Berdasarkan latar belakang inilah penulis mencoba untuk melakukan penelitian dengan mengambil tema “Analisis Kinerja Pemanfaatan SI/TI pada Manajemen Rantai Pasokan PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang dengan COBIT 4.1”.

2. METODE PENELITIAN 2.1 Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan sesuatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu [2].

2.2 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu [3].

2.3 Teknologi Informasi

Teknologi Informasi adalah teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat [4].

2.4 Analisis

Analisis merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem yang menjadi fondasi menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya [5].

(4)

2.5 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi, dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya [6].

2.6 Manajemen Rantai Pasokan

Manajemen Rantai Pasokan adalah filosofi manajemen yang secara terus-menerus mencari sumber-sumber fungsi bisnis yang kompeten untuk digabungkan baik dalam perusahaan maupun luar perusahaan seperti mitra bisnis yang berada dalam satu supply chain untuk memasuki sistem supply yang berkompetitif tinggi dan memperhatikan kebutuhan pelanggan, yang berfokus pada pengembangan solusi inovatif dan sinkronisasi aliran produk, jasa dan informasi untuk menciptakan sumber nilai pelanggan yang bersifat unik [7].

2.7 COBIT (Control Objective for Information and related Technology)

COBIT adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT governance yang dapat membantu auditor, pengguna, dan manajemen, untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan kontrol dan masalah-masalah teknis TI [8].

2.8 Level Kematangan

level kematangan pada pendefinisian suatu proses teknologi informasi yang mengacu pada kerangka kerja COBIT secara umum adalah sebagai berikut [9].

Gambar 2.1 Level Kematangan pada COBIT 2.9 Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan berupa data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Terdapat dua cara untuk mengumpulkan data, yaitu :

2.9.1 Pengumpulan Data Sekunder

Diperoleh dari hasil penelitian, jurnal, internet, artikel-artikel dan buku-buku teks yang mendukung serta beberapa laporan yang telah dipubliskasikan oleh perusahaan secara internal dan dapat dijamin keabsahannya.

2.9.2 Pengumpulan Data Primer

Dilakukan menggunakan survei lapangan langsung atau dengan teknik-teknik seperti gambaran umum PT. Pupuk Sriwidjaja, keadaan manajemen yang berhubungan dengan

(5)

keputusan strategis perusahaan yang diperoleh dengan cara observasi, wawancara, kuesioner kepada responden dan membaca laporan perusahaan ataupun media massa.

2.10 Tahapan Penelitian

Dalam penelitian ini, kerangka acuan yang digunakan adalah COBIT (Control Objective for Information and Related Technology) dalam penyusunan desain pertanyaan dan pertimbangan sistem yang digunakan dalam perusahaan manufaktur. Dalam garis besar, metodologi yang akan digunakan pada tahapan penelitian ini terdiri dari tahapan yang nantinya akan dilakukan penulis yaitu :

2.10.1 Observasi dan Mengumpulkan Data Sekunder

Pada tahapan awal penelitian ini peneliti melakukan observasi dengan pengamatan secara langsung mengenai apa yang sebenarnya terjadi di lapangan dan mengumpulkan data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian, jurnal, internet, artikel-artikel serta buku-buku teks yang mendukung.

2.10.2 Merumuskan Judul dan Masalah

Pada tahapan penelitian ini peniliti selanjutnya menentukan judul dan merumuskan masalah yang akan diteliti. Tahapan ini merupakan tahapan yang penting dalam penelitian karena semua jalannya dituntun oleh perumusan masalah. Tanpa adanya permasalahan yang jelas, penelitian tidak dapat dilakukan karena perumusan masalah merupakan sumber utama dari unsur penelitian yang akan dilaksanakan.

2.10.3 Studi Literatur

Pada tahapan studi literatur ini dilakukan dengan membaca, merangkum, kemudian menuliskannya kembali dengan metode yang telah ditentukan. Teori dari jurnal dan browsing melalui internet juga dilakukan karena beberapa dasar teori masih cukup jarang ditemui di Indonesia. Penelitian ini memfokuskan diri pada teori tentang tingkat kematangan yang terdapat dalam kerangka kerja COBIT.

2.10.4 Menentukan Proses Manajemen Rantai Pasokan

Pada tahapan ini penulis menentukan proses manajemen rantai pasokan yang berjalan dengan pemanfaatan SI/TI yang telah digunakan saat ini di perusahaan.

2.10.5 Menentukan Domain

Pada tahapan ini penulis menentukan domain COBIT yang didapatkan dengan menyelaraskan dari rantai pasokan perusahaan dengan pemanfaatan SI/TI yang digunakan. 2.10.6 Pengumpulan Data

Penelitian ini mendasarkan analisa pada kombinasi antara data kualitatif dan kuantitaif. Data-data yang terkait dengan analisis tingkat kematangan nantinya bersifat kuantitatif yang diperoleh dari penyebaran kuesioner dibuat dengan mengambil indikator-indikator pada masing-masing domain COBIT, sedangkan untuk analisis mengenai SI/TI yang digunakan perusahaan diperoleh melalui wawancara terhadap karyawan perusahaan yang terkait.

2.10.7 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan mengacu konsep Tingkat Kematangan, dimana : (a) setiap pertanyaan mengandung 6 (enam) level jawaban yaitu level 0, 1, 2, 3, 4 dan 5; (b) data hasil kuesioner direkapitulasi ke dalam tabel sesuai dengan level masing-masing; (c) setelah total tiap level jawaban dari semua responden di dapat, selanjutnya dihitung nilai kematangan tiap atribut untuk kematangan saat ini dan yang diharapkan; (d) menentukan tingkat kematangan atribut untuk mengetahui atribut mana yang perlu untuk diperbaiki; dan (e) menampilkan secara grafis tingkat kematangan atribut.

(6)

2.10.8 Analisis Menggunakan Framework COBIT 4.1

Dalam tahapan ini pelaksanaan penelitian mengacu pada kerangka kerja COBIT yang akan didahului dengan proses penentuan proses utama supply chain dan pemetaan domain berdasarkan hasil pengolahan data pada tahapan sebelumnya. Kerangka kerja tersebut menyediakan model proses yang umumnya ditemukan dalam aktivitas TI dalam empat proses domain yang saling terkait, yaitu Planning and Organization, Acquisition and implementation, Delivery and Support, Monitoring and Evaluation.

2.10.9 Analisis dan Penilaian Tingkat Kematangan

Pada tahap analisa tingkat kematangan tata kelola teknologi, penulis melakukan penilaian terhadap masing-masing atribut model kematangan untuk proses yang akan dinilai. Setelah masing-masing atribut model kematangan proses tersebut memperoleh penilaian, maka penulis akan menggabungkan seluruh nilai atribut proses tersebut untuk mendapatkan tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi untuk proses tersebut pada saat ini.

2.10.10Rekomendasi Perbaikan

Setelah melakukan analisis dan penilaian tingkat kematangan, pada tahap ini penulis melakukan analisa untuk rekomendasi perbaikan tata kelola teknologi informasi untuk proses supply chain. Rekomendasi perbaikan yang dibuat berdasarkan hasil analisa kesenjangan tata kelola teknologi informasi yang diperoleh. Pemilahan proses dan atribut model kematangan ini bertujuan untuk memberikan arahan kepada manajemen dalam hal perbaikan tata kelola teknologi informasi agar sesuai dengan tingkat kematangan yang diharapkan. Setelah memetakannya, maka strategi perbaikan akan diajukan ke manajemen untuk mengambil keputusan mengenai rekomendasi perbaikan tersebut.

2.10.11Kesimpulan

Pada tahapan akhir ini penulis menyimpulkan hasil penelitian yang diperoleh. Kesimpulan yang diperoleh merupakan penilaian tingkat kematangan SI/TI pada perusahaan dengan pemanfaatan teknologi informasi pada perusahaan saat ini, kondisi tata kelola teknologi informasi yang diharapkan kedepannya sebagai rekomendasi perbaikan dan bagi manjemen untuk mencapai kondisi yang diharapkan di masa mendatang.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Sejarah PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

PT. Pupuk Sriwijaya yang lebih dikenal dengan sebutan PT. PUSRI yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT. Pusri menjalankan usaha di bidang produksi dan pemasaran pupuk. Didirikan pada tanggal 24 Desember 1959, merupakan produsen pupuk area pertama di Indonesia. Sriwijaya diambil sebagai nama perusahaan untuk mengabadikan sejarah kejayaan kerajaan Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan.

PT. Pusri yang didirikan pada tanggal 24 Desember 1959 merupakan perusahaan yang bertujuan untuk turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang industri pupuk dan industri kimia lainnya, melalui usaha produksi, perdagangan, pemberian jasa dan usaha lainnya.

3.2 Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan 1. Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan yang kuat dan tumbuh dalam industri pupuk terkemuka tingkat nasional dan regional.

(7)

2. Misi Perusahaan

Memproduksi serta memasarkan pupuk dan produk agrobisnis secara efisien, berkualitas prima dan memuaskan pelanggan.

3. Tata Nilai Perusahaan

Integritas, professional, fokus pada pelanggan, loyalitas dan baik sangka.

3.3 Rich Picture Proses Utama Manajemen Rantai Pasokan

Berdasarkan hasil dari observasi dan wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada pihak yang terkait dari PT. Pupuk Sriwidjaja, maka dapat dilihat proses utama manajemen rantai pasokan dari perusahaan yang diteliti, dalam bentuk rich picture berikut ini.

Produksi Pupuk Pabrik PUSRI

Dikelola oleh Mesin pabrik

Transportasi

Gudang Lini 2/ UPP

Pupuk yang keluar dari pabrik dicatat dengan Sistem Pupuk Keluar Pupuk dan pupuk kemudian diantarkan

ke gudang lini 2/ UPP (Unit Pengantongan Pupuk)

Pupuk dikirim melalui Kendaraan truk dan kapal

Transportasi

Pupuk yang masuk dan keluar dari gudang lini 2/UPP dicatat

dengan sistem UPP dan Pupuk diantarkan ke gudang lini 3 produsen

Gudang Lini 3 Produsen

Pupuk dikirim melalui kendaraan

truk dan kapal

Transportasi

Pupuk yang masuk dan keluar dari gudang lini 3 produsen dicatat dengan sistem gudang lini 3 produsen

dan Pupuk diantarkan ke gudang lini 3 distributor setelah distriibutor mengakses dan

melakukan transaksi dengan situs www.siaga.pusri.co.id

Gudang Lini 3 Distributor Pupuk dikirim melalui kendaraan truk ekspedisi Transportasi

Pupuk yang masuk dan keluar dari gudang lini 3 distributor dicatat dengan sistem gudang lini 3 distributor

dan Pupuk diantarkan ke gudang pengecer setelah pengecer

melakukan transaksi dengan Sistem Sales Online

Gudang Pengecer

Pupuk dikirim melalui kendaraan truk ekspedisi

Petani / Kelompok Tani

Petani/kelompok tani membeli pupuk langsung

dari gudang pengecer

Gambar 3.1 Rich Picture Proses Utama Manajemen Rantai Pasokan 3.4 Pemetaan Tujuan Bisnis dengan Tujuan TI

Tahap ini merupakan tahapan dalam kerangka kerja COBIT 4.1. Data yang digunakan dalam kegiatan ini berupa dokumen perusahaan yang berisi tentang visi dan misi perusahaan, visi, misi dan sasaran departemen SI/TI, dan dokumen tentang strategi teknologi informasi yang dimiliki oleh PT. Pupuk Sriwidjaja. Proses pemetaan tertuang dalam Tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1 Pemetaan Tujuan Bisnis

No Tujuan Bisnis Perusahaan Tujuan Bisnis dalam Kerangka Kerja COBIT 4.1 1 Visi Perusahaan : PT. Pupuk Sriwidjaja

menjadi perusahaan yang kuat dan tumbuh dalam industri pupuk terkemuka tingkat nasional dan regional.

Offer competitive product and services (Tujuan bisnis 5)

Improve and maintain business process functionality (Tujuan bisnis 10)

2 Misi Perusahaan : PT. Pupuk Sriwidjaja berfokus memproduksi serta memasarkan

(8)

pupuk dan produk agrobisnis secara efisien, berkualitas prima dan memuaskan pelanggan.

services (Tujuan bisnis 4)

Offer competitive product and services (Tujuan bisnis 5)

3 Visi Departemen SI/TI : Menjadi pusat keunggulan (center of excellence) bagi perusahaan.

Provide a good return on

investment of IT-enabled business investment (Tujuan bisnis 1)

4 Misi Departemen SI/TI : Memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di setiap proses bisnisnya dengan pemanfaatan semua sumber daya TI yang dimiliki.

Provide a good return on

investment of IT-enabled business investment (Tujuan bisnis 1)

Improve corporate governance and transparency (Tujuan bisnis 3) Improve and maintain business process functionality (Tujuan bisnis 10)

5 Strategi Teknologi Informasi Perusahaan: 1. Pelaksanaan TI mengacu dan

berlandaskan pada tata kelola yang baik, standar regulasi pemerintah, standar internasional dan sertifikasi teknologi informasi.

2. Pelaksanaan TI memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan meningkatkan keunggulan kompetitif dibandingkan perusahaan sejenis lainnya. Hal tersebut dicapai melalui pemanfaatan teknologi yang tepat guna sehingga manajemen proses bisnis menjadi efektif dan penggunaan waktu dan biaya kerja menjadi efisien. 3. Pelaksanaan TI mendorong

pemanfaatan sumber daya secara optimal oleh semua elemen perusahaan. Hal tersebut dilakukan melalui pengembangan kompetensi individu/kelompok melalui proses pembelajaran dan proses penciptaan pengetahuan dengan memanfaatkan akses informasi yang luas dan sarana komunikasi yang baik. Dengan demikian dapat melahirkan inovasi untuk pengembangan usaha dan proses bisnis PUSRI.

Improve corporate governance and transparency (Tujuan bisnis 3) Offer competitive product and services (Tujuan bisnis 5)

Lower process costs (Tujuan bisnis 11)

Provide compliance with external laws, regulation and contacts (Tujuan bisnis 12)

Provide compliance with internal polices (Tujuan bisnis 13)

Improve and maintain operational and staff productivity (Tujuan bisnis 15)

Manage product and business innovation (Tujuan bisnis 16) Acquire and maintain skilled and motivated people (Tujuan bisnis 17)

(9)

Tabel 3.2 Pemetaan Tujuan Bisnis dengan Tujuan TI

Tujuan Bisnis Tujuan TI

1 24 3 2 18 4 3 23 5 5 24 10 6 7 11 11 7 8 13 15 24 12 2 19 20 21 22 26 27 13 2 13 15 7 8 11 13 16 5 25 28 17 9

3.5 Pemetaan Tujuan TI dengan Proses TI

Setelah hasil pemetaan dari tujuan bisnis dengan tujuan TI diperoleh, langkah selanjutnya adalah memetakan tujuan TI tersebut dengan proses TI yang telah terangkum pada tabel 3.1. Proses TI tersebut kemudian dianalisis dengan teknik kuisioner yang diisi oleh pihak terkait di PT. Pupuk Sriwidjaja. Selain dari teknik kuisioner, dilakukan pula observasi dan wawancara secara langsung maupun tidak langsung. Untuk memudahkan dalam penilaian kematangan, maka proses TI akan dianalisis dengan diurutkan seperti pada tabel 3.2. Dalam pemetaan Tujuan TI dengan proses TI tertuang dalam tabel 3.3 berikut :

Tabel 3.3 Pemetaan Tujuan TI dengan Proses TI Tujuan

TI Proses TI

2 PO1 PO4 PO10 ME1 ME4

3 PO8 AI1 DS1 DS2 DS7 DS8 DS10 DS13

5 PO2 PO4 PO7 AI3

6 AI1 AI2 AI6

7 PO3 AI2 AI5

8 AI3 AI5

9 PO7 AI5

11 PO2 AI4 AI7

13 PO6 AI4 AI7 DS7 DS8

15 PO3 AI3 DS3 DS7 DS9

(10)

19 PO6 DS5 DS11 DS12

20 PO6 AI7 DS5

21 PO6 AI7 DS4 DS5 DS12 DS13 ME2

22 PO6 AI6 DS4 DS12

23 DS3 DS4 DS8 DS13

24 PO5 DS6

25 PO8 PO10

26 AI6 DS5

27 DS11 ME2 ME3 ME4

28 PO5 DS6 ME1 ME4

Tabel 3.4 Proses TI yang Dianalisis Proses

TI Nama Proses TI

PO1 Mendefinisikan rencana strategis TI PO2 Mendefinisikan arsitektur Informasi PO3 Menentukan arahan teknologi

PO4 Mendefinisikan proses TI, organisasi dan keterhubungannya PO5 Mengelola investasi TI

PO6 Mengkomunikasikan tujuan dan arahan manajemen PO7 Mengelola sumber daya TI

PO8 Mengelola kualitas

PO9 Menaksir dan mengelola resiko TI PO10 Mengelola proyek

AI1 Mengidentifikasikan solusi otomatis

AI2 Memperoleh dan memelihara perangkat lunak aplikasi AI3 Memperoleh dan memelihara infrastruktur teknologi AI4 Memungkinkan operasional dan penggunaan

AI5 Memenuhi sumber daya TI AI6 Mengelola perubahan

AI7 Instalasi dan akreditasi solusi beserta perubahannya DS1 Mendefinisikan dan mengelola tingkat layanan DS2 Mengelola layanan pihak ketiga

DS3 Mengelola kinerja dan kapasitas

DS4 Memastikan layanan yang berkelanjutan DS5 Memastikan keamanan sistem

DS6 Mengidentifikasi dan mengalokasikan biaya DS7 Mendidik dan melatih pengguna

DS8 Mengelola service desk dan insiden DS9 Mengelola konfigurasi

(11)

DS11 Mengelola data

DS12 Mengelola lingkungan fisik DS13 Mengelola operasi

ME1 Mengawasi dan mengevaluasi kinerja TI ME2 Mengawasi dan mengevaluasi control internal

ME3 Memastikan pemenuhan terhadap kebutuhan eksternal ME4 Menyediakan tata kelola TI

3.6 Hasil Akhir Penilaian Tingkat Kematangan

Bagian ini menjelaskan tentang hasil penilaian tingkat kematangan pada masing-masing proses TI pada PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

Tabel 3.5 Hasil Penilaian Tingkat Kematangan Proses

TI Nama Proses TI

Nilai Tingkat Kematangan

PO1 Define a Strategic IT Plan 2

PO2 Define the Information Architecture 2

PO3 Determine Technological Direction 3

PO4 Define the IT Processes, Organisation and Relationship 2

PO5 Manage the IT Investment 2

PO6 Communicate Management Aims and Direction 2

PO7 Manage IT Human Resources 2

PO8 Manage Quality 2

PO9 Assess and Manage IT Risks 2

PO10 Manage Projects 1

AI1 Identify Automated Solutions 2

AI2 Acquire and Maintain Application Software 2

AI3 Acquire and Maintain Technology Infrastructure 3

AI4 Enable Operation and Use 2

AI5 Procure IT Resources 2

AI6 Manage Changes 2

AI7 Install and Accredit Solutions amd Changes 1

DS1 Define and Manage Services Levels 2

DS2 Manage Third-Party Services 3

DS3 Manage Performance and Capacity 2

DS4 Ensure Continuous Services 2

DS5 Ensure Systems Security 2

DS6 Identify and Allocate Costs 2

DS7 Educate and Train Users 3

DS8 Manage Services Desk and Incidents 2

DS9 Manage the Configuration 2

DS10 Manage Problems 2

DS11 Manage Data 2

DS12 Manage the Physical Environment 2

DS13 Manage Operations 2

ME1 Monitor and Evaluate IT Performance 2

ME2 Monitor and Evaluate Internal Control 1

(12)

ME4 Provide IT Governance 2

3.7 Radar Chart Tingkat Kematangan

Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan terhadap tiga puluh empat proses TI pada PT. Pupuk Sriwidjaja, akan digambarkan dalam bentuk Radar Chart berikut ini.

Gambar 3.2 Radar Chart Level Kematangan PT. PUSRI

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada pengukuran yang telah dilakukan penulis menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1 menunjukkan bahwa PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang memperoleh nilai dari tiga puluh empat domain COBIT 4.1 yang telah dianalisis, yaitu tiga (3) domain berada pada level satu (Ad – Hoc/Intuitive), dua puluh tujuh (27) domain berada pada level dua (Repeatable but Intuitive), dan empat (4) domain yang berada pada level tiga (Defined Process).

2. Hasil dari pengukuran tingkat kematangan yang dilakukan oleh penulis pada PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang level tertinggi adalah tiga (3) dan level terendah adalah satu (1). Nilai rata-rata yang didapat oleh PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah 2,62 yang artinya pemanfaatan SI/TI pada manajemen rantai pasokan masih berada pada tingkat kematangan di level 2 “repeatable but intuitive”, yang berarti bahwa kondisi dimana perusahaan telah memiliki pola yang berulang kali dilakukan dalam melakukan manajemen aktivitas terkait dengan tata kelola teknologi informasi, namun keberadaannya belum terdefinisi secara baik dan formal sehingga masih terjadi ketidakkonsistenan, dan dimana kondisi perusahaan sudah mulai ada prosedur namun tidak seluruhnya terdokumentasi dan tidak seluruhnya disosialisasikan kepada pelaksana dan tanggung jawab pelaksana ketergantungan pada masing-masing kemampuan individu.

3. Agar perusahaan dapat meningkatkan peran dan fungsi TI dalam mendukung strategi bisnis khususnya pada manajemen rantai pasokan, perusahaan harus menyadari pentingnya sebuah tata kelola TI yang baik dan dilakukan evaluasi untuk memastikan pemanfaatan SI/TI telah sesuai.

(13)

5. SARAN

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dikemukakan, maka penulis dapat memberikan beberapa saran bagi perusahaan dan penelitian selanjutnya, diantaranya sebagai berikut : 5.1 Bagi Perusahaan

1. Pihak manajemen TI harus memastikan segala kegiatan seperti prosedur, dokumentasi dan proses menangani permasalahan terkait dengan SI/TI yang dimiliki oleh bagian yang sesuai dalam hal ini bagian TI.

2. Pihak manajemen TI sebaiknya menyediakan orang yang berkompeten dalam mengelola manajemen sumber daya TI untuk membuat dan memberikan layanan TI yang baik.

3. Perusahaan sebaiknya menggunakan standar yang dijadikan sebagai acuan untuk melakukan evaluasi pemanfaatan SI/TI pada manajemen rantai pasokan misalnya dengan menggunakan standar kerangka kerja COBIT atau standar lainnya.

5.2 Bagi Penelitian Selanjutnya

1. Dari penelitian ini diharapkan ke depannya akan ada penelitian sejenis dengan studi kasus yang berbeda atau dengan pemakaian tools analisis yang berbeda, sehingga penelitian selanjutnya dapat lebih mendalam dan komprehensif.

2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan peneliti akan menggunakan COBIT 5 yang merupakan prinsip baru dalam tata kelola organisasi, Governance of Enterprise IT (GEIT), sehingga membantu perusahaan dalam menciptakan nilai yang optimal dari TI dengan memelihara keseimbangan antara merealisasikan manfaat dan tingkat risiko yang dapat diterima serta penggunaan sumber daya.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan memberi dukungan terhadap penulisan laporan skripsi ini, diantaranya :

1. Bapak Ir.Rusbandi, M.Eng, selaku Ketua STMIK GI MDP

2. Ibu Mardiani, S.Si, M.T.I, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi STMIK GI MDP.

3. Ibu Ervi Cofriyanti, S.Si, M.T.I selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan waktunya yang padat untuk memberikan bimbingan dan masukkan yang amat berarti dari skripsi ini mulai hingga skripsi ini dapat rampung.

4. Bapak dan Ibu dosen STMIK GI MDP yang telah memberikan ilmunya sehingga dapat membantu kami dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Staf Perpustakaan STMIK GI MDP yang telah membantu penulis dengan informasi yang bermanfaat dan memberikan koreksi-koreksi yang membuat skripsi ini semakin baik.

6. Pihak Perusahaan PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang yang telah memberikan waktu dan tempat kepada penulis untuk dapat berbagi pengetahuan dan informasi yang dibutuhkan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

7. Orang Tua dan saudara yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

8. Dan semua pihak yang telah terlibat dan tidak dapat disebutkan oleh penulis satu persatu, dalam penyelesaian skripsi ini.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Pujawan, I Nyoman 2005, Supply Chain Management, Guna Widya, Surabaya.

[2] Jogiyanto, Hartono 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta.

[3] Sutabri, Tata 2012, Analisis Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta. [4] Supriyanto, Aji 2007, Pengantar Teknologi Informasi, Salemba, Jakarta.

[5] Al-Fattah, Hanif 2007, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta.

[6] Jogiyanto, Hartono 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta.

[7] Widjaja, Amin 2008, Supply Chain Management, Harvarindo, Jakarta.

[8] Gondodiyoto, S. 2007, Audit Sistem Informasi Pendekatan COBIT, Mitra Wacana Media, Jakarta.

[9] Surendro, Kridanto 2009, Implementasi Tata Kelola Teknologi Informasi, Informatika, Jakarta.

Gambar

Gambar 1.1 Grafik Penjualan Urea PT. Pupuk Sriwidjaja
Gambar 1.3 Grafik Penjualan Urea PT. Pupuk Kujang
Gambar 2.1 Level Kematangan pada COBIT  2.9  Teknik Pengumpulan Data
Gambar 3.1 Rich Picture Proses Utama Manajemen Rantai Pasokan  3.4  Pemetaan Tujuan Bisnis dengan Tujuan TI
+5

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen rantai pasokan sebagai sistem informasi internal digunakan untuk pengelolaan kegiatan yang optimal yang terkait dengan produksi, pasokan dan distribusi, sementara

Pupuk Sriwidjaja Palembang dilihat dari Rasio Profitabilitas dan Rasio Aktivitas dalam kurun waktu selama empat tahun yaitu pada tahun 2012-2015.. Tujuan

Penulisan laporan akhir ini memiliki tujuan untuk menganalisis laporan keuangan guna menilai kinerja keuangan pada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang periode 2016-2020. Data

“PENGARUH ROTASI DAN PROMOSI JABATAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI DIVISI PSDM PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG”adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk

Dalam pendistribusian Batubara dari Jetty ke Coal Storage PT Pupuk Sriwidjaja Palembang menggunakan sistem operasi Belt Conveyor dimana dalam pengoperasiannya ini

Perencanaan pajak yang dilakukan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dengan cara membuat tunjangan pajak dalam bentuk uang tunai sehingga seluruh biaya ini dapat menjadi

Sebagai salah satu upaya yang dilakukan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja yaitu dengan melakukan pengendalian energi berupa sistem

Tampilan Siklus Proses Rantai Suplai Mengingat lima tahapan rantai pasokan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1-2, semua proses rantai pasokan dapat dipecah menjadi empat siklus