• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Pembelajaran Fisika, 2016 - Ishaq Madeamin | BLOG 1. Pertemuan 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Media Pembelajaran Fisika, 2016 - Ishaq Madeamin | BLOG 1. Pertemuan 1"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

UNIT 1

KONSEP BELAJAR

DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Standar Kompetensi Unit I

Memahami konsep belajar dan media pembelajaran

Kompetensi Dasar Unit I

1. Memahami dan menjelaskan konsep belajar

2. Memahami dan menjelaskan tujuan belajar

3. Memahami dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

4. Memahami dan menjelaskan modalitas belajar

5. Memahami dan menjelaskan tentang pembelajaran sebagai proses komunikasi

6. Memahami dan menjelaskan pengertian dan ruang lingkup media pembelajaran

7. Memahami dan menjelaskan kedudukan media dalam pembelajaran

(2)

1 | Konsep Belajar dan Media Pembelajaran | Pertemuan I

UNIT I

BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN

A.

KONSEP BELAJAR

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan aktivitas penting dalam kehidupan manusian dan setiap orang mengalami belajar dalam hidupnya. Setiap manusia prelu proses pendewasaan, baik pendewasaan secara fisik maupun psikis atau kejiwaan. Oleh karena itu belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya, sejak dilahirkan hingga manusia mati. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dan lingkungan sekitarnya. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri seseorang, yang disebabkan telah terjadi perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.

Menurut Sabri (2005:20) belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar ialah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap.

Sardiman (2005:2) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia bayi hingga ke liang lahat nanti.

Menurut Skinner (dalam Musfiqon, 2012:2) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progresif, sedangkan oleh Chaplin membatasi konsep belajar dengan dua macam rumusan, rumusan pertama bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman dan rumusan kedua bahwa belajar adalah meemperoleh respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus (dalam Syah, 2004:64)

Dengan demikian, belajar merupakan aktivitas terencana untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan, agar perilaku seseorang berubah menuju pada kedewasaan. Pemahaman yang telah didapat menjadi sumber nilai yang mempengaruhi seseorang dalam berprilaku, bertindak, dan berpikir.

2. Tujuan Belajar

(3)

2 | Konsep Belajar dan Media Pembelajaran | Pertemuan I

hidup, bagaimana membangun identitas diri, bagaimana membentuk ketangguhan diri dan bagaimana mengupayakan relasi dan komunikasi pribadi yang efektif dengan sesama dan lingkungannya. Dengan demikian, secara umum ada tiga tujuan pembelajaran yaitu:

1) untuk mendapatkan pengetahuan,

2) untuk menanamkan konsep dan pengetahuan, dan 3) untuk membentuk sikap atau kepribadian.

Pembentukan ini tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi harus terencana dan terorganisir secara sistematis. Seorang pendidik perlu bijaksana dan berhati-hati dalam memilih pendekatan untuk mencapai tujuan belajar tersebut.

Berdasarkan pernyataan di atas, shingga dapat disimpulkan bahwa tujuan belajar adalah untuk menemukan makna, pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui pesan yang diberikan pendidik, sumber belajar, dan pengalaman hidup.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Meski melalui proses belajar yang sama, hasil belajar yang dicapai seseorang tidak bisa sama. Sebab proses belajar dipengaruhi berbagai faktor yang bisa menyebabkan pencapaian hasil belajar menjadi beragam karena berbagau faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal.

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor dari dalam diri siswa (internal factor), misalnya: motivasi, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan, kondisi sosial ekonomi, kondisi fisik dan psikis dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan (external factor).

Teori belajar di sekolah (Theory of School Learning) dari Bloom menunjukkan ada tiga variabel utama dalam teori belajar di sekolah, yaitu karakteristik individu, kualitas pengajaran, dan hasil belajar siswa (Angkowo, 2007:51)

Menurut Yamin (2007:141), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar diantaranya:

1) Bakat dan Kecepatan Belajar

(4)

3 | Konsep Belajar dan Media Pembelajaran | Pertemuan I

2) Kemampuan untuk menguasai pelajaran

Setiap mata pelajaran, tergantung dari mode pembelajaran (inctructional mode) yang digunakan dalam mata pelajaran tersebut, mempersyaratkan kemampuan atau keterampilan siswa dan mahasiswa yang berbeda (verba ability, oral ability, dll). Kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran menjadi faktor tersendiri dalam belajar.

3) Mutu program pembelajaran

Mutu program pembelajaran harus memperhatikan beberapa hal, sebagai berikut:

a) Kejelasan dan ketepatan teknik pembelajaran untuk setiap siswa dan mahasiswa (berdasarkan perbedaan individu)

b) Jumlah partisipasi dan latihan dalam belajar untuk setiap mahasiswa c) Jumlah dan jenis penguatan serta umpan balik yang diberikan untuk

setiap siswa dan mahasiswa

4) Ketahanan (perseverance)

Setiap siswa dan mahasiswa berbeda dalam ketahanan atau keuletannya (parsistence) dala mempelajari suatu mata pelajaran berdasarkan pengalaman keberhasilannya dan kegagalannya dalam mempelajari mata pelajaran tersebut. Ketahanan ini dapat dipengaruhi oleh psikis dan fisik seseorang. Anak yang psikisnya normal akan memiliki daya konsentrasi lebih lama dibandingkan anak yang psikisnya dibawa rata-rata. Begitu jua dengan hal fisik, anak yang fisiknya sehat akan dapat bertahan lebih ama dalam belajar dibandingkan yang kurang sehat. Kondisi ini akan mempengaruhi belajar seseorang. Guru pun harus memperhatikan dua kondisi peserta didik.

5) Waktu

Setiap siswa dan mahasiswa embutuhkan jumlah waktu yang berbeda untuk mempelajari dan menguasai satu mata pelajaran. Kecepatan waktu dalam belajar ini sebenarnya juga dipengaruhi faktor-faktor di atas secara simultan.

4. Modalitas Belajar

(5)

4 | Konsep Belajar dan Media Pembelajaran | Pertemuan I

Bobbi De Porter dan Mike Hernacki (2000:113) membagi modalitas belajar menjadi tiga yaitu:

1) Visual, yaitu belajar dengan cara melihat

Anak visual lebih dominan menggunakan indera penglihatan dalam belajar. Penyerapan pengetahuan dan wawasan lebih cepat dilakukan dengan cara melihat dan mengamati objek yang sedang dipelajari baik secara verbal maupun non verbal.

Modalitas ini mengakses citra visual yang diciptakan maupun diingat. Warna, hubungan ruang, potret mental, dan gambar menonjol dalam modalitas ini. Seseorang yang memiliki media visual bercirikan sebagai berikut (De Porter, 2000:85)

a) Teratur, memperhatikan segala sesuatu, dan menjaga penampilan. b) Mengingat dengan gambar dan lebih suka membaca dari pada dibacakan. c) Membutuhkan gambaran, menangkap detail, dan mengingat apa yang

dilihat.

Belajar dengan pendekatan visual berarti belajar melalui pandangan mata. Menurut Dave Meier dalam Martinis Yamin (2007: 109), ketaaman visual lebih menonjol pada sebagian orang dan sangat kuat dalam diri seseorang. Bahkan sebagian besar anak bertipe visual. Alasannya adalah bahwa di dalam otak terdapat lebih banyak perangkat untuk memproses informasi visual dar pada semua indera yang lain. Meski demikian, anak visual juga tetap memiliki modalitas auditorial dan kinestetik.

2) Auditorial, yaitu belajar dengan cara mendengar

Sebagian anak ada yang lebih dominan melalui indera pendengaran dalam memahami sesuatu dalam belajar. Mereka lebih banyak memfungsikan pendengaran untuk memahami objek belajar. Modalitas ini mengakses segala jenis bunyi dan kata yang diciptakan maupun diingat. Musik, nada, irama, rima, dialog internal, dan suara menonjol di sini. Seseorang yang bertipe auditorial biasanya lebih mudah memahami materi melalui kemampuan mendengar. Adapun diantara ciri-ciri seseorang yang bertipe auditorial digambarkan sebagai berikut:

a) Perhatiaannya mudah pecah b) Berbicara dengan pola berirama

c) Belajar dengan cara mendengarkan dan menggerakkan bibir atau bersuara saat membaca

(6)

5 | Konsep Belajar dan Media Pembelajaran | Pertemuan I

3) Kinestetik, belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh.

Modalitas lain yang dimiliki anak adalah kinestetik. Modalitas ini mengakses segala jenis gerak dan emosi diciptakan maupun diingat. Gerakan, koordinasi, irama, tanggamapan emosional dan kenyamanan fisik menonjol disini. Seseorang yang kinenstetik dapat diidentifikasi dari indikator-indikator berikut ini:

a) Menyentuh orang dan berdiri, berdekatan, banyak bergerak

b) Belajar dengan melakukan, menunjuk tulisan saat membaca menanggapi secara fisik.

c) Mengingat sambil berjalan dan melihat

Bagi anak yang cenderung kinetetik maka, dalam kegiatan belajar lebih bisa menangkap materi dengan melakukan sendiri, mempraktekkan dan menyentuh media yang digunakan. Sehingg para guru dituntut untuk jeli dalam memilih metode dan media pembelajaran untuk anak kinestetik

Setiap orang memiliki potensi dan kecenderungan pada tiga modalitas tersebut. Namun hampir semua orang cenderung pada salah satu modalitas belajar (Bandler dan Grinder dalam De Porter 2000:85) yang berperan sebagai saringan untuk pembelajaran, pemrosesan dan komunikasi, sebagian anak tidak hanya cenderung pada satu modalitas belajar tetapi memanfaatkan kombinasi modalitas tertentu yang memberi mereka bakat dan kekurangan alami tertentu.

B.

PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI

Menurut Kamus Besar Indonesia, pembelajaran didefinisikan sebagai proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sedangan oleh para ahli pembelajaran didefinisikan sebagai berikut:

1) Knowles, Pembelajaran adalah cara pengorganisasian peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan,

2) Slavin, Pembelajaran didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku individu yang disebabkan oleh pengalaman,

3) Woolfolk, Pembelajaran berlaku apabila sesuatu pengalaman secara relatifnya menghasilkan perubahan kekal dalam pengetahuan dan tingkah laku,

4) Crow & Crow, Pembelajaran adalah pemerolehan tabiat, pengetahuan dan sikap,

(7)

6 | Konsep Belajar dan Media Pembelajaran | Pertemuan I

6) Achjar Chalil, Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar,

7) Corey, Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus,

8) G. A. Kimble, Pembelajaran merupakan perubahan kekal secara relatif dalam keupayaan kelakuan akibat latihan yang diperkukuh,

9) Munif Chatib, Pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi

Jadi, pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu peserta didik sebagai pembelajar dan guru sebagai pendidik.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.

(8)

7 | Konsep Belajar dan Media Pembelajaran | Pertemuan I

1) Belajar sifatnya disadari, dalam hal ini siswa merasa bahwa dirinya sedang belajar, timbul dalam dirinya motivasi-motivasi untuk memiliki pengetahuan yang diharapkan sehingga tahapan-tahapan dalam belajar sampai pengetahuan itu dimiliki secara permanen (retensi) betul-betul disadari sepenuhnya.

2) Hasil belajar diperoleh dengan adanya proses, dalam hal ini pengetahuan diperoleh tidak secara spontanitas, instant, namun bertahap (sequensial). Seorang anak bisa membaca tentu tidak diperoleh hanya dalam waktu sesaat namun berproses cukup lama, kemampuan membaca diawali dengan kemampuan mengeja, mengenal huruf, kata dan kalimat. Seseorang yang tiba-tiba memiliki kecakapan seperti lari dengan kecepatan tinggi karena akibat doping, bukanlah hasil dari kegiatan belajar, namun efek dari obat atau zat kimia yang dikonsumsinya.

3) Belajar membutuhkan interaksi, khususnya interaksi yang sifatnya manusiawi. Seorang siswa akan lebih cepat memiliki pengetahuan karena bantuan dari guru, pelatih ataupun instruktur. Dalam hal ini terjadi komunikasi dua arah antara siswa dan guru.

Kaitannya bahwa belajar membutuhkan interaksi, hal ini menunjukan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, artinya didalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan), Kemp (1975:15) menggambarkan proses komunikasi (gambar dimodifikasi), sebagai berikut:

Pesan yang dikirimkan biasanya berupa informasi atau keterangan dari pengirim (sumber) pesan. Pesan tersebut diubah dalam bentuk sandi-sandi atau lambang-lambang seperti kata-kata, bunyi-bunyi, gambar dan sebagainya. Suara, media internet, radio, televisi, proyektor, film. Kemudian pesan diterima oleh si penerima pesan melalui indera (mata dan telinga) untuk diolah, sehingga pesan yang disampaikan oleh penyampai pesan dapat diterima dan dipahami oleh si penerima pesan.

(9)

8 | Konsep Belajar dan Media Pembelajaran | Pertemuan I

Pesan yang disampaikan oleh komunikator diteruskan oleh saluran atau channel sampai ke komunikan sebagai penerima pesan. Dipahami atau tidaknya sebuah pesan oleh komunikan tergantung dari feed back yang diberikan oleh komunikan. Feed back positif menunjukan bahwa pesan dipahami dengan baik, sebaliknya feedback negatif menunjukan pesan mungkin saja tidak dipahami dengan benar. Untuk membantu penyampaian pesan ini diperlukan saluran berupa media pembelajaran.

Faktor yang dapat menyebabkan pesan tidak dipahami dengan baik karena adanya noise dan barier atau hambatan dan gangguan, noise ini dapat dialami oleh komunikator, bisa terjadi pada komunikan, pada pesan juga pada channel. Misalnya peserta didik tidak mengerti apa yang dijelaskan guru karena suara bising dari luar kelas, tidak fokus, sedang sakit, berarti gangguan ada pada komunikan, Guru tidak antusias, tidak bergairah dalam mengajar sehingga peserta didik kurang mengerti apa yang diterangkan gurunya karena guru teresebut sedang ada masalah keluarga, hal ini gangguan pada komunikator.

Pada prosesnya, pesan dari sumber sampai pada penerima pesan memiliki hambatan dan gangguan, menurut Ishak (1995:3) terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas sebuah komunikasi, baik faktor yang terjadi pada pengirim maupun pada penerima pesan, sebagai berikut:

1) Kemampuan berkomunikasi penyampai pesan seperti kemampuan bertutur dan berbahasa dan kemampuan menulis. Sedangkan faktor dari penerima pesan diantaranya kemampuan untuk menerima dan menangkap pesan seperti mendengar, melihat, dan menginterpretasikan pesan.

(10)

9 | Konsep Belajar dan Media Pembelajaran | Pertemuan I

merendahkan satu diantara kedua belah pihak, sehingga akan menimbulkan kurangnya respon terhadap isi psan yang disampaikan.

3) Tingkat pengetahuan baik penerima maupun penyampai pesan. Sumber pesan yang kurang memahami informasi yang ingin dicapai akan mempengaruhi gaya dan sikap dalam proses penyampai pesan. Sebaliknya, penerima pesan yang kurang mempunyai pengetahuan dan pengalaman terhadap informasi yang disampaikan tidak akan mempu mencerna informasi dengan baik.

4) Latar belang sosial budaya dan ekonomi penyampai pesan serta penerima pesan. Ketanggapan penerima pesan dalam merespon informasi tergantung dari siapa dan oleh siapa pesan itu disampaikan.

Bagan di atas menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran itu terdapat pesan-pesan yang harus dikomunikasikan antara pendidik dengan peserta didik. Pesan tersebut biasanya merupakan isi dari suatu topik pembelajaran. Pesan-pesan tersebut disampaikan oleh pendidik kepada peserta didik melalui suatu media dengan menggunakan prosedur pembelajaran tertentu yang disebut metode.

Dalam sistem pembelajaran modern saat ini, peserta didik tidak hanya berperan sebagai komunikan atau penerima pesan, bisa saja peserta didik bertindak sebagai komunikator atau penyampai pesan. Dalam kondisi seperti itu, maka terjadi apa yang disebut dengan komunikasi dua arah (two way traffic communication) bahkan komunikasi banyak arah (multi way traffic communication).

(11)

10 | Konsep Belajar dan Media Pembelajaran | Pertemuan I

Referensi

Dokumen terkait

 Menyajikan hasil percobaan untuk menyelidiki muatan listrik statis dan interaksinya, serta mendiskusikannya dengan teman 20 JP • Buku IPA Kelas IX Kemdikbu d • Buku lain

[r]

Краевая задача Гильберта (Римана — Гильберта) для обобщенных аналитических функций класса BM O (определения рассматриваемых классов см. ниже) рассматрива- лась

rawijaya rasi pada L erdagangan erlaku (mas erlaku di Bi masih berlak MSOSTEK (m. mengakse

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1)pengaruh ketidakpuasan konsumen terhadap keputusan perpindahan merek. 2) pengaruh tingkat keterlibatan konsumen terhadap

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “REAKSI ANTARA METIL SINAMAT DENGAN SENYAWA-SENYAWA NITROFENIL AMINA” belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar

Judul : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja (Studi Pada Biro Sumber Daya Manusia dan Biro Kemahasiswaan Universitas Sumatera Utara.. Medan,

Sebuah cloud client terdiri dari perangkat keras komputer dan / atau perangkat lunak komputer yang mempercayakan pada Cloud Computing untuk mengirimkan