• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh ketidakpuasan konsumen, tingkat keterlibatan konsumen, kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens : studi kasus pada fakultas ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh ketidakpuasan konsumen, tingkat keterlibatan konsumen, kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens : studi kasus pada fakultas ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN, TINGKAT KETERLIBATAN KONSUMEN, KEBUTUHAN MENCARI VARIASI TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK HANDPHONE SIEMENS Studi kasus pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Ig. Indra Gunawan NIM : 002214083

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

(2)
(3)
(4)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Jika kesulitan datang dalam pekerjaan, jangan putus asa,

jangan gelisah dan jangan ragu.

Percayalah, jalan keluar akan segera datang.

Perhatikan masa lalu dan masa depan.

Hidup adalah ujian yang datang silih berganti, dan hendaknya

kita mampu keluar dari ujian itu sebagai pemenang.

Tersenyumlah, jika kita ingin orang lain tersenyum kepada

kita.

Menjadilah indah, maka kita akan melihat semuanya menjadi

indah.

Karya sederhana ini kupersembahan kepada:

Yesus Kristus dan Dewi Maria yang selalu

membimbing, memberkati dan melindungi

hidupku. Terimakasih atas kuasa-Mu yang

melimpah.

Bapak, Ibu, Mas Wisnu, Adik-adikku di

Weleri, terima kasih atas doanya selama ini.

Istriku dan Anakku Sheva, Kaulah semangatku.

(5)
(6)

ABSTRAK

PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN, TINGKAT KETERLIBATAN KONSUMEN, KEBUTUHAN MENCARI VARIASI TERHADAP

KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK HANDPHONE SIEMENS

Studi kasus pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Ig. Indra Gunawan

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2007

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1)pengaruh ketidakpuasan konsumen terhadap keputusan perpindahan merek. 2) pengaruh tingkat keterlibatan konsumen terhadap keputusan perpindahan merek. 3) pengaruh kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek. 4) pengaruh ketidakpuasan konsumen, tingkat keterlibatan konsumen, dan kebutuhan mencari variasi secara simultan terhadap keputusan perpindahan merek.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma angkatan tahun 2001, 2002, dan 2003 yang membeli dan menggunakan handphone Siemens selama 6 bulan terakhir. Sampel yang diteliti sebesar 70 responden. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis Regresi Linier sederhana dan Regresi Linier Berganda.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa 1) ketidakpuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ( b1=0,187;

P<0,05 ). 2) tingkat keterlibatan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek (b2 =0,133;P<0,05). 3) kebutuhan mencari

variasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek (b 3

=0,097;P<0,05). 4) ketidakpuasan konsumen, tingkat keterlibatan konsumen, kebutuhan mencari variasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek, (F=22,184; p<0,05).

(7)

ABSTRACT

The Influences of Consumer’s Unsatisfaction,Consumer’s Involvement

Level, Need for Variety on Brandswitching of Siemens Mobile Phone

A Case Study at Faculty of Economics Sanata Dharma University Yogyakarta

Ig. Indra Gunawan

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

2007

The purposes of this research were to know : 1) the influences of consumer’s unsatisfaction on brandswitching; 2) the influences of consumer’s involvement on brandswitching; 3) the influences of need for variety on brandswitching; 4) the influences of consumer’s unsatisfaction, the influences of consumer’s involvement, and the need for variety, simultaneously, on brandswitching.

The data was collected by using questionnaire, interview, and documentation. The population in this research was the students of Faculty of Economi Sanata Dharma University, batches of 2001,2002,2003 who bought and used handphone Siemens for at least six months. The sample was 70 respondents. Data analysis techniques were simple linear regression and multiple linear regressions.

The results of data analysis showed that : 1) consumer’s unsatisfaction has a positive and significant influence on brandswitching ( b 1 = 0.187; P ≤ 0.05); 2) level of consumer’s involvement has a positive and significant influence on brandswitching (b = 0.133; P2 ≤ 0.05); 3)need for variety has a positive and significant influence on brandswitching (b3= 0.097; P≤ 0.05); consumer’s unsatisfaction, level of consumer’s involvement, need for variety have positive and significant influence on brandswitching (F = 22.184; P≤ 0.05).

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Tingkat Keterlibatan Konsumen, Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan merek Handphone Siemens”.

Skripsi yang penulis ajukan ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam upaya mempersiapkan, menyusun dan menyelesaikan skripsi ini telah banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Sehingga penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak terutama kepada :

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan dosen pembimbing I yang telah banyak membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

2. Ibu Dra. C. Wahyu, ER. M.Si. selaku dosen pembimbing II yang telah banyak membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

3. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si, selaku Kaprodi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah banyak membantu sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

(9)

4. Seluruh staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan pada penulis.

5. Seluruh Mahasiswa yang telah bersedia membantu dalam pencarian data dalam penelitian ini.

6. Bapak, Ibu, Mas Wisnu, Bayu, Surya dan Probo yang selalu memberikan semangat, dorongan, kasih sayang dan doa bagi keberhasilan penulis.

7. Istiku Elin yang selalu memberiku semangat untuk menyelesaikan skripsiku ini. Anakku Alexandra Sheva Oktavani kaulah semangatku.

8. Bapak, Ibu Mertua, Mbak Ida, Nanang terima kasih doanya.

9. Sahabat- sahabatku. Alex di Weleri, Kalis yang merantau di Jakarta. Edwina di Temanggung, Bapak dan Ibu kos dulu. Teman-teman di GK 16.

10.Teman-teman seperjuangan Man-B ’00 kalian adalah teman sejati. 11.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran yang dapat menjadikan penulisan skripsi ini menjadi lebih sempurna.. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Yogyakarta, Agustus 2007

Penulis

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………. i

HALAMAN PERSETUJUAN ……….. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……… iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……… iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……… v

ABSTRAK ……… vi

ABSTRACT ………. vii

KATA PENGANTAR ………. viii

DAFTAR ISI ………. x

DAFTAR TABEL ……….xiii

DAFTAR GAMBAR ……… xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………... 1

B Rumusan Masalah ……… 3

C. Batasan Masalah ……….. 4

D. Tujuan Penelitian ………. 4

E. Manfaat Penelitian ……… 5

F. Sistematika Penulisan ……… 5

(11)

BAB II LANDASAN TEORI

A. Manajemen Pemasaran….………... 7

B. Produk ……… 9

C. Merek ……….….. … 11

D. Proses Pembelian Konsumen……… 12

E. Perilaku Konsumen………... 14

F. Kepuasan Konsumen ……….. 15

G. Kerangka Pemikiran Teoritis ………. 16

H. Hipotesis ……….. 18

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ……… 19

B. Subjek dan Objek Penelitian …...……….. 19

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ……… 20

D. Variabel Penelitian ..……….….. 20

E. Data-data yang Dicari……… 20

F. Definisi Operasi………….……… 22

G. Metode Pengumpulan Data ………. . 23

H. Populasi dan Sampel ………. 23

I. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ……….. 24

J. Metode Analisis Data ……… 27

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Universitas Sanata Dharma …….….……… 36

(12)

B. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma….…… ……… 39

C. Fasilitas Penunjang ……….……….. 41

D. Pusat Pengembangan.…. ………. 41

E. Karakteristik Responden ………..……… 43

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Instrumen Penelitian ………. …. 44

B. Analisis Data ………... 47

D. Pembahasan ……….. 52

BAB VI KESIMPULAN SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ……….. 55

B. Saran ………. 57

C. Keterbatasan…………. ………. 57

DAFTAR PUSTAKA ……… 59

LAMPIRAN ………. 61

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Ringkasan Hasil Pengujian Validitas

Instrumen Ketidakpuasan Konsumen………44 Tabel 5.2 Ringkasan Hasil Pengujian Validitas

Instrumen Tingkat Keterlibatan Konsumen ………..45 Tabel 5.3 Ringkasan Hasil Pengujian Validitas

Instrumen Kebutuhan Mencari Variasi ……….45

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ……… 18

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pemasaran tidak sekedar sebuah fungsi bisnis yang terpisah dari yang lain. Pemasaran merupakan sebuah falsafah yang menjadi pedoman seluruh perusahaan. Tujuan pemasaran adalah menciptakan kepuasan konsumen dengan membangun hubungan timbal balik yang menguntungkan dengan konsumen. Seorang konsumen yang mengalami ketidakpuasan pada masa paska-konsumsi mempunyai kemungkinan akan merubah perilaku keputusan belinya dengan mencari alternatif produk lain.

Pada saat sekarang ini persaingan antar produsen semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya merek yang beredar, dan konsumen dihadapkan pada banyak pilihan merek untuk setiap jenis produknya. Salah satu merek produk adalah merek produk handphone, yang antara lain merek Nokia, Siemens, Sony Erricsson, Motorolla, dan Samsung. Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan yang berfokus pada konsumen dengan memuaskan kebutuhan konsumen akan memenangkan persaingan bisnis. Oleh karena itu setiap perusahaan berusaha agar konsumennya tidak berpindah ke perusahaan pesaingnya.

Menurut Srinivasan (dikutip dalam Shellyana dan Dharmmesta, 2002 : 92) perilaku perpindahan merek yang dilakukan oleh konsumen merupakan

(16)

suatu fenomena yang kompleks yang dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain ketidakpuasan konsumen, tingkat keterlibatan konsumen, kebutuhan mencari variasi, sosial, dan promosi penjualan. Seorang konsumen yang mengalami ketidakpuasan pada masa pasca konsumsi karena kinerja dari suatu produk yang dibeli tidak sesuai dengan harapannya mempunyai kemungkinan akan merubah perilaku keputusan belinya. Cara yang dilakukannya adalah dengan mencari alternatif merek lain pada konsumsi berikutnya untuk meningkatkan kepuasannya.

Kepuasan konsumen memberikan keuntungan ganda bagi produsen, yaitu membuat konsumen menjadi loyal, dan mereka bersedia melakukan promosi secara gratis yaitu promosi dari mulut ke mulut atau word of mouth communication. Komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth communication) merupakan pernyataan yang disampaikan oleh orang lain (kelompok acuan) selain organisasi kepada konsumen. Promosi jenis ini biasanya cepat diterima oleh konsumen karena yang menyampaikannya adalah mereka yang dapat dipercaya seperti para ahli, teman dan keluarga.

(17)

lebih tinggi maka merek ini akan dipilih secara konsisten pada masa mendatang.

Frekuensi pembelian produk menggambarkan bahwa semakin sering keputusan pembelian ulang suatu kategori produk dilakukan, semakin tinggi tingkat kejenuhan dalam pilihan pembelian dan menyebabkan munculnya perilaku perpindahan merek. Pilihan merek handphone ini menunjukkan tipe pembelian dalam pilihan merek yang ada berdasarkan variasi perpindahan merek yang dilakukan konsumen.

Keputusan perpindahan merek juga dapat disebabkan karena kebutuhan konsumen mencari variasi. Kebutuhan mencari variasi didorong oleh rasa bosan dengan merek yang dibeli sekarang dan keinginan konsumen untuk mencoba merek suatu produk yang baru beredar.

Atas dasar latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Tingkat Keterlibatan Konsumen, dan Kebutuhan Mencari Variasi terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Siemens, Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

(18)

2. Bagaimanakah pengaruh tingkat keterlibatan konsumen terhadap keputusan perpindahan merek Handphone Siemens?

3. Bagaimanakah pengaruh kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek Handphone Siemens?

4. Bagaimanakah pengaruh ketidakpuasan konsumen, tingkat keterlibatan konsumen, dan kebutuhan mencari variasi secara simultan terhadap keputusan perpindahan merek Handphone Siemens?

C. Batasan Masalah

1. Subjek yang akan diteliti adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Fakultas Ekonomi angkatan 2001, 2002 dan 2003 yang membeli dan menggunakan handphone dengan merek Siemens.

2. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang menggunakan Handphone Siemens minimal 6 bulan terakhir dari waktu penelitian.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh ketidakpuasan konsumen terhadap keputusan perpindahan merek Handphone Siemens.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh tingkat keterlibatan konsumen terhadap keputusan perpindahan merek Handphone Siemens.

(19)

4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh ketidakpuasan konsumen, tingkat keterlibatan konsumen dan kebutuhan mencari variasi secara simultan terhadap keputusan perpindahan merek Handphone Siemens.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan handphone

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengambil kebijakan di bidang pemasaran, khususnya tentang perilaku konsumen.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah kepustakaan dalam bidang perilaku konsumen, khususnya tentang perpindahan merek (Brand Switching).

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan aplikasi dari konsep teori yang selama ini telah diterima selama kuliah dan sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana.

F. Sistematika Penulisan Bab I : Pendahuluan

(20)

Bab II : Landasan Teori

Bab ini membahas berbagai teori yang digunakan sebagai dasar untuk mempelajari dan mengumpulkan data yang berkaitan dengan penelitian ini.

Bab III: Metode Penelitian

Bab ini membahas tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek penelitian, sumber dan pengumpulan data, serta teknik yang digunakan dalam analisis data.

Bab IV: Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini berisi mengenai sejarah perusahaan, perkembangan perusahaan, serta tentang gambaran umum dari perusahaan.

Bab V : Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini membahas tentang proses pengolahan data dan pembahasannya.

Bab VI: Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan

(21)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Pemasaran 1. Pengertian pemasaran

Pemasaran mempunyai arti penting bagi suatu unit bisnis dalam aktivitas operasionalnya. Pemasaran seringkali dikacaukan dengan pengertian penjualan, iklan, dan distribusi. Padahal kegiatan-kegiatan tersebut merupakan salah satu bagian dari kegiatan pemasaran. ( Basu Swastha dan Hani Handoko, 2000 : 3).

Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2001 : 7) pemasaran adalah suatu proses sosial dan menajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Sedangkan menurut William J. Stanton (dikutip dalam Basu Swastha, 1984 : 10 ) pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Berdasarkan definisi tersebut dapatlah diartikan bahwa pengertian pemasaran adalah jauh lebih luas daripada penjualan. Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang hendak di produksi, menentukan

(22)

harga produk yang sesuai, menentukan cara-cara promosi dan penyaluran atau penjualan produk tersebut. Jadi, kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan sebagai suatu sistem.

2. Pengertian manajemen pemasaran

Menurit Philip Kottler ( 1997 : 13 ) manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi. Sedangkan menurut Philip Kottler dan Gary Armstrong (2001: 18 ) manajemen pemasaran adalah analisis, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Dari pengertian tersebut menajemen pemasaran bertujuan untuk mengatur keseluruhan kegiatan usaha yang ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada produsen maupun konsumen.

3. Pengertian konsep pemasaran

(23)

pasar sasaran dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien daripada yang dilakukan oleh pesaing.

Berdasarkan pemahaman tentang konsep pemasaran tersebut maka ada tiga gagasan yang tercakup dalam konsep tersebut, yaitu ( Philip Kottler, 1997: 21 ) :

a. Orientasi pelanggan atau konsumen b. Upaya perusahaan secara menyeluruh

c. Laba sebagai tujuan, bukan hanya penjualan.

B. Produk

1. Pengertian produk

Produk merupakan awal dari keberhasilan atau kegagalan dari suatu kebijakan pemasaran secara keseluruhan. Produk yang tidak dapat diterima oleh konsumen atau produk yang berkualitas rendah akan sulit diselamatkan walaupun dengan kebijakan promosi, harga dan distribusi yang tangguh sekalipun.

(24)

dapat ditawarkan produsen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen baik itu berupa barang maupun jasa.

2. Klasifikasi produk

Berdasarkan kebiasaan membeli dari konsumen barang konsumsi dapat digolongkan sebagai berikut (Fandy Tjiptono, 2002 : 99 – 100) :

a. Barang konvenien (convenience goods)

Barang konvenien adalah barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering dibeli), dibutuhkan dalam jangka waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembeliannya, contohnya sabun, pasta gigi, dan permen.

b. Barang shopping (shopping goods)

Barang shopping adalah barang-barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia, kriteria perbandingan tersebut meliputi harga, kualitas, dan model dari masing-masing barang, contohnya adalah pakaian, mebel, dan televisi.

c. Barang spesial (specialty goods)

(25)

d. Unsought Goods

Unsought Goods adalah barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau bila sudah diketahui, tetapi pada umumnya belum terpikirkan konsumen untuk membelinya, sebagai contoh adalah asuransi, tanah kuburan, dan batu nisan.

C. Merek

Pemberian merek pada suatu produk membantu konsumen untuk mengidentifikasikan produk, dan membantu produsen untuk melakukan segmentasi pasar. Citra merek mempresentasikan keseluruhan persepsi dari merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek tersebut.

Menurut P. Kottler dan G. Armstrong ( 2001 : 357 ) merek adalah nama, istilah, simbol atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Berdasarkan definisi merek tersebut dapatlah diartikan bahwa pengertian merek adalah segala sesuatu yang dapat mengidentifikasikan produk dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Dalam pemilihan nama merek perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut (P. Kottler dan G. Armstrong, 2001 : 360):

(26)

2. Merek mudah diucapkan, dikenal, dan diingat.

3. Merek harus diterjemahkan secara mudah kedalam bahasa asing. 4. Merek harus terdaftar dan memiliki perlindungan hukum.

D. Proses pembelian konsumen

Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian konsumen. Proses pengambilan keputusan merupakan cara penyelesaian masalah dalam pembelian yang terdiri dari beberapa tahapan. Ada beberapa tahapan dalam proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen yaitu (Basu Swastha dan Hani Handoko, 2000 : 106 – 112) :

1. Menganalisis kebutuhan dan keinginan konsumen

Penganalisisan kebutuhan dan keinginan konsumen ini ditujukan terutama untuk mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan konsumen yang belum terpenuhi atau terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum segera dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi.

2. Pencarian informasi dan penilaian sumber-sumber

(27)

3. Penilaian dan seleksi terhadap alternatif pembelian

Tahap ini meliputi dua kegiatan, yaitu menetapkan tujuan pembelian dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembeliannya. Setelah tujuan pembelian ditetapkan, konsumen perlu mengidentifikasi alternatif-alternatif pembeliannya. Pengidentifikasian alternatif pembelian tersebut tidak dapat terpisah dari pengaruh sumber-sumber yang dimiliki (waktu, uang dan informasi) maupun risiko keliru dalam pemilihan.

4. Keputusan pembelian

Keputusan untuk membeli dalam hal ini merupakan proses dalam pembelian yang nyata. Konsumen harus mengambil keputusan untuk membeli atau tidak membeli. Bila konsumen memutuskan untuk membeli, maka konsumen akan menghadapi serangkaian keputusan yang harus diambil, yang menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pembelian dan cara pembayaran.

5. Perilaku sesudah pembelian

(28)

E. Perilaku Konsumen

Ilmu-ilmu sosial mengartikan perilaku konsumen hanyalah menyangkut kegiatan-kegiatan yang tampak jelas atau mudah diamati, tetapi perkembangan sekarang mengakui bahwa kegiatan yang jelas terlihat hanyalah merupakan satu bagian dari proses pengambilan keputusan (decision process). Jadi analisis perilaku konsumen yang realistis hendaknya menganalisis juga proses-proses yang tidak dapat atau sulit diamati, yang selalu menyertai setiap pembelian.

Menurut Basu Swastha dan T. Hani Handoko ( 2000 : 10 ) perilaku konsumen adalah kegiatan – kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa – jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Sedangkan menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1994 : 3 ) perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Dari kedua pengertian tersebut ada dua elemen penting dari arti perilaku konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang semua ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa ekonomis.

(29)

a. Complex decision making

Konsumen yang melakukan pembeliannya dengan pembuatan keputusan (timbul kebutuhan, mencari informasi dan mengevaluasi merek serta memutuskan pembelian), dan dalam pembeliannya memerlukan keterlibatan tinggi.

b. Brand loyalty

Konsumen yang melakukan pembelian terhadap suatu merek tertentu secara berulang-ulang dan konsumen mempunyai keterlibatan tinggi dalam proses pembeliannya.

c. Limited decision making

Konsumen melakukan pembeliannya dengan pembuatan keputusan, dan pada proses pembelian konsumen merasa kurang terlibat.

d. Inertia

Perilaku konsumen yang dalam pembelian atas suatu merek produk berdasarkan kebiasaan, dan pada saat melakukan pembelian konsumen merasa kurang terlibat.

F. Kepuasan Konsumen

(30)

banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi. Ini tidaklah berarti bahwa perusahaan harus memaksimalkan kepuasan konsumen, tetapi perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan kepuasan kepada konsumen.

Menurut P. Kottler ( 1997 : 36 ) kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja ( atau hasil ) suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan menurut James F. Engel et al ( 1995 : 210 ) kepuasan adalah evaluasi pasca konsumsi bahwa suatu alternatif yang dipilih setidaknya memenuhi atau melebihi harapan.

Kepuasan konsumen mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Ketidakpuasan adalah hasil dari harapan yang diteguhkan secara negatif. Ketidakpuasan konsumen terjadi jika kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya dibawah harapan.

G. Kerangka Pemikiran Teoritis

(31)

: 95 ), motivasi seorang konsumen untuk memproses informasi merek tergantung pada loyalitas merek dan tingkat keterlibatan mereka. Pelanggan yang loyal segera memutuskan suatu merek tertentu untuk dibelinya, mereka hanya memerlukan sedikit proses untuk suatu informasi merek.

1. Ketidakpuasan konsumen

Ketidakpuasan konsumen dapat timbul karena adanya proses informasi dalam evaluasi terhadap suatu merek. Kepuasan konsumen adalah fungsi seberapa dekat harapan konsumen atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah dari pada harapan konsumen, maka konsumen akan mengalami ketidakpuasan. 2. Keterlibatan konsumen

Tingkat keterlibatan konsumen juga sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam mencari variasi baru. Pembelian produk dengan keterlibatan rendah menyebabkan mudah terjadinya perilaku perpindahan merek dibandingkan dengan pembelian produk dengan keterlibatan tinggi. Jika satu merek atau lebih mempunyai kualitas lebih tinggi maka merek ini akan dipilih secara konsisten pada masa mendatang.

3. Kebutuhan mencari variasi

(32)

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Teoritis

Ketidakpuasan konsumen

Keterlibatan konsumen 1. Harapan

konsumen 2. Motivasi

konsumen 3. Identifikasi

pelanggan terhadap inovasi

Kebutuhan

Keputusan

perpindahan

H. Hipotesis

H1. Ketidakpuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan perpindahan merek handphone Siemens.

H2. Tingkat keterlibatan konsumen berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens.

H3. Kebutuhan mencari variasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan perpindahan merek handphone Siemens.

H4. Ketidakpuasan konsumen, tingkat keterlibatan konsumen, dan kebutuhan

(33)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu suatu penelitian yang terinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya, dengan cukup mendalam dan menyeluruh (H. Umar, 1997 : 29). Kesimpulan yang dapat diambil dalam studi kasus ini hanya berlaku pada objek yang diteliti saja dan tidak berlaku untuk kasus lain (Arikunto, 1991).

A. Subjek dan objek penelitian 1. Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah orang yang mempunyai kompetensi dan kapabilitas untuk dimintai data atau keterangan yang berkaitan dengan objek penelitian. Dalam penelitian ini subjek penelitiannya adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Fakultas Ekonomi angkatan 2001, 2002, dan 2003 yang membeli dan menggunakan handphone dengan merek Siemens dalam waktu 6 bulan terakhir.

2. Objek penelitian

Objek penelitian adalah data atau variabel yang akan dicari sehubungan dengan masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini. Objek penelitiannya adalah data tentang ketidakpuasan konsumen, tingkat

(34)

keterlibatan konsumen, kebutuhan mencari variasi, dan keputusan perpindahan merek.

C. Lokasi dan waktu penelitian

1. Lokasi penelitian : Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2. Waktu penelitian : Bulan April - Mei, tahun 2005

D. Variabel penelitian

1. Variabel bebas : ketidakpuasan konsumen, tingkat keterlibatan konsumen, dan kebutuhan mencari variasi.

2. Variabel terikat : keputusan perpindahan merek.

E. Data-data yang dicari

Untuk memperoleh data, penulis membagikan kuesioner kepada responden. Kuesioner berisikan daftar pertanyaan yang terbagi menjadi empat bagian berdasar variabel penelitian, yaitu ketidakpuasan konsumen, tingkat keterlibatan konsumen, kebutuhan mencari variasi, dan keputusan perpindahan merek.

(35)

1. Ketidakpuasan konsumen

Pengukuran variabel ini menggunakan lima item pertanyaan tentang seberapa besar ketidakpuasan konsumen pada produk handphone. Adapun skala yang digunakan adalah sebagai berikut :

Pernyataan Skor Sangat setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

2. Tingkat keterlibatan konsumen

Pengukuran variabel ini menggunakan lima item pertanyaan tentang seberapa besar tingkat keterlibatan konsumen. Adapun skala yang digunakan adalah sebagai berikut :

Pernyataan Skor Sangat setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3. Kebutuhan mencari variasi

Pengukuran variabel ini menggunakan lima item pertanyaan tentang seberapa besar kebutuhan mencari variasi. Adapun skala yang digunakan adalah sebagai berikut :

(36)

Sangat setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

4. Keputusan perpindahan merek

Pengukuran variabel ini menggunakan satu item pertanyaan tentang keputusan konsumen untuk membeli produk handphone dengan merek yang sama dengan pembelian sebelumnya atau berpindah ke merek yang lain. Adapun skala yang digunakan adalah sebagai berikut :

Pernyataan Skor Sangat setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

F. Definisi operasional

1. Ketidakpuasan konsumen adalah perasaan kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara harapan dengan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya.

2. Produk yang dimaksud dalam hal ini adalah handphone yang ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

(37)

handphone dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk handphone pesaing.

4. Tingkat keterlibatan konsumen adalah tingkat perilaku memilih yang dilakukan oleh konsumen.

5. Kebutuhan mencari variasi adalah kebutuhan yang timbul karena adanya rasa bosan dan keinginan mencari sesuatu yang baru.

6. Keputusan perpindahan merek handphone adalah keputusan untuk tidak meneruskan pembelian produk handphone dengan merek tertentu dimasa yang akan datang.

G. Metode pengumpulan data

1. Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden.

2. Wawancara adalah salah satu cara mengumpulkan informasi dengan bertanya jawab secara bertatap muka dengan responden.

3. Dokumentasi adalah data yang diperoleh dari catatan dan dokumen-dokumen historis.

H. Populasi dan sampel

(38)

penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas Ekonomi angkatan 2001, 2002, dan 2003 yang membeli dan menggunakan handphone Siemens. Sedangkan sampel yang digunakan adalah sebagian dari populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 70 responden.

Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyampelan secara Accidental Sampling, yaitu pengambilan sampel yang dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau dijumpai.

I. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1. Validitas

Validitas menunjukkan kemampuan alat pengukur dalam mengukur apa yang ingin diukur. Untuk mengukur validitas kuesioner yang dibagikan kepada responden digunakan teknik Korelasi Product Moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut (H. Usman dan Purnomo S, 2000 : 203) :

r =

(39)

Keterangan :

r = Koefisien korelasi tiap item

ΣX = Jumlah skor x

ΣY = Jumlah skor y

ΣXY = Jumlah hasil kali antara x dan y

N = Banyaknya responden

Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikansi (α) 5 %. Apabila r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi 5 % maka butir – butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Namun jika r hitung lebih kecil dari r tabel dengan taraf signifikansi 5 % maka butir – butir pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Pengukuran ini menggunakan teknik Korelasi Product Moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut (H. Usman dan Purnomo S, 2000 : 203) :

r =

(40)

Keterangan :

r = Koefisien korelasi tiap item

X = Nilai item bernomor ganjil Y = Nilai item bernomor genap

N = Banyaknya responden

Setelah koefisien korelasi item bernomor ganjil dan bernomor genap didapat maka dimasukkan kedalam rumus Spearman Brown untuk mencari koefisien reliabilitas. Adapun rumus Spearman Brown adalah sebagai berikut (H. Usman dan Purnomo S, 2000 : 262) :

rxx =

) ( 1 ) ( 2 xy xy r r + Keterangan :

rxx = Koefisien reliabilitas

rxy = Koefisien korelasi antara item bernomor ganjil dan

bernomor genap

(41)

J. Metode Analisis Data

1. Analisis Regresi Linier Sederhana

a. Analisis ini digunakan untuk menjawab masalah pertama yaitu bagaimana pengaruh ketidakpuasan konsumen terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens, Adapun rumus Regresi Linier Sederhana adalah sebagai berikut (H. Usman dan Purnomo S, 2000 : 216) :

Y = a + b1X1

di mana :

a =

∑ ∑

∑ ∑

− − 2 2 2 ) ( ) ( X X n XY X X Y b =

∑ ∑

− − 2 2 ) ( X X n Y X XY n Keterangan :

Y = Variabel keputusan perpindahan merek a = Nilai konstanta

b1 = Koefisien regresi variabel ketidakpuasan konsumen

X1 = Variabel ketidakpuasan konsumen

b. Untuk mengetahui adanya signifikansi variabel ketidakpuasan konsumen terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens digunakan uji t (t test) dengan rumus sebagai berikut :

ti =

ai i

S b

Keterangan :

(42)

bi = koefisien regresi koefisien ke i

sai = standard error dari I

Menghitung t tabel dengan ketentuan : 1) menentukan taraf signifikansi (α). 2) dk = n-k-1

c. Merumuskan hipotesis

Ho : b1 = 0, artinya bahwa ketidakpuasan konsumen tidak berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens.

HA : b1 ≠ 0, artinya bahwa ketidakpuasan konsumen berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens

d. Mengambil keputusan

Jika t hitung > t tabel , maka hipotesis diterima atau dengan kata lain Ho

ditolak atau menerima HA. Hal ini dapat diartikan bahwa

ketidakpuasan konsumen berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Jika t hitung < t table, maka

hipotesis ditolak atau dengan kata lain Ho diterima atau menolak HA.

(43)

2. Analisis Regresi Linier Sederhana

a. Analisis ini digunakan untuk menjawab masalah kedua yaitu bagaimana pengaruh tingkat keterlibatan konsumen terhadap keputusan perpindahan merek, maka digunakan analisis Regresi Linier Sederhana dengan rumus sebagai berikut (H. Usman dan Purnomo S, 2000 : 216) :

Y = a + b2X2

di mana :

a =

∑ ∑

∑ ∑

− − 2 2 2 ) ( ) ( X X n XY X X Y b =

∑ ∑

− − 2 2 ) ( X X n Y X XY n Keterangan :

Y = Variabel keputusan perpindahan merek a = Nilai konstanta

b2 = Koefisien regresi variabel tingkat keterlibatan konsumen

X2 = Variabel tingkat keterlibatan konsumen

b. Untuk mengetahui adanya signifikansi variabel tingkat keterlibatan konsumen terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens digunakan uji t (t test) dengan rumus sebagai berikut :

ti =

ai i

S b

Keterangan :

ti = t hitung koefisien ke i

(44)

sai = standard error dari I

Menghitung t tabel dengan ketentuan : 1) menentukan taraf signifikansi (α). 2) dk = n-k-1

c. Merumuskan hipotesis

Ho : b2 = 0, artinya bahwa tingkat keterlibatan konsumen tidak

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens.

HA :b2 ≠0, artinya bahwa tingkat keterlibatan konsumen berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens

d. Mengambil keputusan

Jika t hitung < t tabel, maka hipotesis diterima atau dengan kata lain Ho

ditolak atau menerima HA. Hal ini dapat diartikan bahwa tingkat

keterlibatan konsumen berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Jika t hitung > t tabel , maka

hipotesis ditolak atau dengan kata lain Ho diterima atau menolak HA.

(45)

3. Analisis Regresi Linier Sederhana

a. Analisis ini digunakan untuk menjawab masalah ketiga yaitu bagaimana pengaruh kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens. Adapun rumus Regresi Linier Sederhana dengan rumus sebagai berikut (H. Usman dan Purnomo S, 2000 : 216) :

Y = a + b3X3

di mana :

a =

∑ ∑

∑ ∑

− − 2 2 2 ) ( ) ( X X n XY X X Y b =

∑ ∑

− − 2 2 ) ( X X n Y X XY n Keterangan :

Y = Variabel keputusan perpindahan merek a = Nilai konstanta

b3 = Koefisien regresi variabel kebutuhan mencari variasi

X3 = Variabel kebutuhan mencari variasi

b. Untuk mengetahui adanya signifikansi variabel kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens digunakan uji t (t test) dengan rumus sebagai berikut :

ti =

ai i

S b

Keterangan :

ti = t hitung koefisien ke i

(46)

sai = standard error dari I

Menghitung t tabel dengan ketentuan : 1) menentukan taraf signifikansi (α). 2) dk = n-k-1

c. Merumuskan hipotesis

Ho : b3 = 0, artinya bahwa kebutuhan mencari variasi tidak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens.

HA : b3 ≠0, artinya bahwa kebutuhan mencari variasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens.

d. Mengambil keputusan

Jika t hitung > t tabel, maka hipotesis diterima atau dengan kata lain Ho

ditolak atau menerima HA. Hal ini dapat diartikan bahwa kebutuhan

mencari variasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens. Jika t hitung < t tabel , maka

hipotesis ditolak atau dengan kata lain Ho diterima atau menolak HA.

(47)

4. Analisis Regresi Linier Berganda

a. Analisis ini digunakan untuk menjawab masalah keempat yaitu bagaimana pengaruh ketidakpuasan konsumen, tingkat keterlibatan konsumen, dan kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens. Adapun rumus Regresi Linier Berganda dengan rumus sebagai berikut (H. Usman dan Purnomo S, 2000 : 242) :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

di mana :

Dengan persamaan:

X1Y =b1

X21+b2

X1X2 +b3

X1X3

3 2 3 2 2 2 2 1 1

2Y b X X b X b X X

X

= + + 2 3 3 3 2 2 3 1 1

3

X Y =b X X +b X X +b X

Keterangan :

Y = Variabel keputusan perpindahan merek a = Nilai konstanta

b1 = Koefisien regresi variabel ketidakpuasan konsumen

b2 = Koefisien regresi variabel tingkat keterlibatan konsumen

b3 = Koefisien regresi variabel kebutuhan mencari variasi

X1 = Variabel ketidakpuasan konsumen

X2 = Variabel tingkat keterlibatan konsumen

(48)

b. Untuk mengetahui adanya signifikansi variabel ketidakpuasan konsumen, tingkat keterlibatan konsumen, dan kebutuhan mencari variasi secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut :

F = ) 1 /( ) 1 ( / 2 2 − − −R n k

k R

Keterangan :

R2 = koefisien determinasi

K = banyaknya variabel yang diteliti N = banyaknya populasi yang diteliti

Menghitung Ftabel dengan rumus:

dk = n-k-1

c. Merumuskan hipotesis

H0 : b1,b2,b3 = 0, Artinya Ketidakpuasan konsumen, tingkat

(49)

HA : b1,b2,b3 ≠ 0, Artinya Ketidakpuasan konsumen, tingkat

keterlibatan konsumen, dan kebutuhan mencari variasi secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens.

d. Mengambil keputusan

Jika F hitung > F tabel, maka hipotesis diterima atau dengan kata lain

Ho ditolak atau HA diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa

ketidakpuasan konsumen, tingkat keterlibatan konsumen, dan kebutuhan mencari variasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens. Jika Fhitung < Ftabel, maka hipotesis ditolak atau dengan kata lain Ho diterima

atau HA ditolak. Hal ini dapat diartikan bahwa ketidakpuasan

(50)

BAB IV

GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SANATA DHARMA

A. Universitas Sanata Dharma

Universitas Sanata Dharma lahir dari kepedulian Serikat Yesus dan para relawan Katholik untuk berpartisipasi dalam usaha untuk melindungi dan meningkatkan maratabat manusia serta warisan budaya melalui penelitian, pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat setempat, nasional dan internasional. Dalam upaya ikut mencerdaskan bangsa, Universitas Sanata Dharma menyelenggarakan pendidikan yang memungkinkan peserta didik memadukan berbagai dimensi kemanusiaan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memiliki kepribadian yang matang, integritas moral yang tinggi, kemampuan berfikir kritis dan wawasan kebangsaan yang luas.

Untuk menyesuaikan dengan perkembangan jaman serta tuntutan dan kebutuhan masyarakat maka pada tanggal 20 April 1993 IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma setelah sebelumnya merupakan PTPG dan FKIP. Fakultas Ekonomi merupakan bagian dari 8 fakultas yang saat ini dimiliki oleh Sanata Dharma, dengan demikian pada tanggal 20 April 1993 Fakultas Ekonomi Sanata Dharma telah lahir bersamaan dengan pengembangan Sanata Dharma menjadi Universitas.

(51)

1. Visi Universitas Sanata Dharma

a. Universitas terdorong untuk terus mencari, menemukan dan mengungkapkan kebenaran sejati secara objektif dengan kebebasannya. Hal ini disadari pada pengakuan akan kebaikan hakiki dunia sebagai ciptaan Allah yang harus dipelajari, diselidiki dan direnungkan maknanya serta dibangun dan dilestarikan demi kesejahteraan umat manusia dan kemuliaan Allah yang lebih besar. b. Menyadari peran penting generasi muda dalam mewujudkan masa

depan bangsa Indonesia, Universitas merasa terpanggil untuk memberikan sumbangan positif kepada usaha bersama pengembangan pikiran, hati dan kehendak kaum muda, dengan maksud membangkitkan potensi mereka untuk secara aktif dan kreatif ikut membangun masyarakat pluralistik yang adil, demokratis dan sejahtera.

(52)

2. Misi Universitas Sanata Dharma

a. Mengembangkan Universitas yang dapat memadukan nilai intelektualitas dan humanitas.

b. Mengembangkan Universitas yang menjadi hati nurani kritis masyarakat.

c. Menyelenggarakan penelitian terutama untuk lebih menggali secara kritis kebenaran manusiawi dan mengembangkan martabat manusia. d. Mengembangkan kebebasan akademik dan otonomi keilmuan untuk

dapat menemukan kebenaran yang sejati berdasarkan pada etika keilmuan.

e. Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, spiritual, secara terpadu.

f. Membantu mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa dan dapat berguna bagi masyarakat.

g. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sekaligus membantu mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan sosial terhadap masyarakat.

(53)

Rumusan pendek visi dan misi Universitas Sanata Dharma ( panduan Insadha, 2004 :7 ) yaitu:

1. Visi : Penggali Kebenaran

Misi : a. Perpaduan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan b. Lembaga kritis masyarakat

c. Penelitian

d. Kebebasan akademik 2. Visi : Pengembangan kaum muda

Misi : a. Pendidikan humanis, dialogis, utuh b. Lulusan sebagai manusia utuh

3. Visi : Nilai-nilai kebangsaan, kemanusiaan, spiritual ignatian. Misi : a. Pelayanan kepada masyarakat

b. Tenaga kependidikan profesional

B. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Fakultas Ekonomi dibagi menjadi 2 jurusan yaitu akuntansi dan manajemen yang masing-masing mempunyai visi dan misi yang berbeda. Fakultas Ekonomi secara keseluruhan mempunyai tujuan fakultas yaitu :

ƒ Menghasilkan sarjana ekonomi dalam bidang Manajemen dan Akuntasi yang mampu mengelola serta mengembangkan perusahaan atau organisasi.

ƒ Menghasilkan sarjana ekonomi dalam bidang manajemen dan akuntansi

(54)

1. Jurusan dan Program Studi Akuntansi

Jurusan / Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi memfokuskan misinya penyiapan sumber daya manusia berkepribadian matang, serta memiliki integrasi moral yang tinggi. Para lulusan bidang akuntansi ini akan mengisi kebutuhan tenaga penyedia informasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu yang berguna untuk pengambilan keputusan bisnis.

Penyelenggara program pendidikan S1 dalam bidang akuntansi bertujuan untuk :

ƒ Menghasilkan tenaga yang profesional dalam bidang akuntansi.

ƒ Menghasilkan lulusan dengan nilai yang lebih dalam pengelolaaan

informasi keuangan yaitu mampu memanfaatkan teknologi informasi secara memadai dalam menjawab perubahan dan perkembangan dalam dunia bisnis.

ƒ Menghasilkan lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja bagi dirinya maupun masyarakat sekitar.

ƒ Menyiapkan lulusan memasuki dunia kerja baik sebagai internal auditor maupun eksternal auditor ( akuntan publik ) dengan memberi bekal pemahaman bidang audit yang lebih banyak.

2. Jurusan dan Program Studi Manajemen

(55)

profesional yang mampu mengelola dan mengembangkan perusahaan / lembaga tempat ia bekerja, dan memiliki ciri-ciri :

ƒ Berkepribadian matang dan berdedikasi tinggi.

ƒ Beretika bisnis dengan tetap memperhatikan kepentingan organisasi.

ƒ Berwawasan global dan tetap peduli terhadap lingkungan.

ƒ Bermoral tinggi.

C. Fasilitas penunjang

Perpustakaan di Universitas Sanata Dharma menyediakan buku-buku dalam jumlah dan kualitas yang memadai yang meliputi buku teks, jurnal, majalah maupun penulisan ilmiah lainnya yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan di jurusan Manajemen dan Akuntansi.

Mulai tahun akademik 1999/2000 Fakultas Ekonomi membuka Pojok Bursa Efek yang dapat dimanfaatkan oleh dosen dan mahasiswa dan masyarakat umum untuk mengikuti perkembangan dunia bursa efek di Indonesia.

D. Pusat Pengembangan

(56)

pelatihan perpajakan bagi SMA, mahasiswa dan karyawan; pelatihan Manajemen Usaha Kecil dan Koperasi; kursus akuntansi terpadu bagi para lulusan SMTA, mahasiswa program studi non ekonomi, karyawan; kursus manajemen tour dan travel bagi pengelola jasa tour dan travel di DIY. Pada tahun 2000, P3MAT dikembangkan menjadi 3 pusat pengembangan yaitu :

ƒ Pusat Pengembangan Akuntansi ( PPA )

ƒ Pusat Pengembangan Manajemen ( PPM )

ƒ Pusat Pengembangan Ekonomi ( PPE ). Secara umum bertujuan untuk :

1. Meningkatkan kualitas dosen dan mahasiswa FE USD melalui kegiatan-kegiatan akademik berupa penelitian, seminar, dan diskusi ilmiah, penulisan artikel, penulisan modul pelatihan, penulisan diktat, penulisan buku.

2. Mewadai kebutuhan aktualisasi dari dosen dan mahasiswa FE USD. 3. Mengembangkan citra FE USD sebagai sebuah business school. 4. Merintis PPA, PPM, PPE, sebagai profit centers bagi FE USD.

5. Memberikan pelayanan pada masyarakat umum dengan outreach program.

6. Memangun network dengan pihak-pihak diluar kampus.

(57)

E. Karakteristik Responden

(58)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Instrumen Penelitian

Analisis instrumen penelitian bertujuan untuk menguji kesahihan dan keandalan masing – masing item. Adapun uji instrumen yang digunakan adalah uji Validitas dan uji Reliabilitas.

1. Analisis Validitas

Analisis validitas dilakukan dengan mencari korelasi antar butir pertanyaan dan total dalam tiap item instrumen. Kemudian koefisian korelasi Product Moment tersebut dibandingkan dengan r-tabel. Jika r hitung lebih besar dari r-tabel maka dinyatakan sahih atau valid.

a. Pengujian instrumen penelitian variabel ketidakpuasan konsumen Tabel 5.1

Ringkasan Hasil Pengujian Validitas Instrumen Ketidakpuasan Konsumen

Butir Nilai r-hitung

Nilai r-tabel

Status butir

1 0,4803 0,1550 Sahih/Valid

2 0,5485 0,1550 Sahih/Valid

3 0,4444 0,1550 Sahih/Valid

4 0,4400 0,1550 Sahih/Valid

5 0,4359 0,1550 Sahih/Valid

Sumber: data primer yang sudah diolah.

b. Pengujian instrumen penelitian variabel tingkat keterlibatan konsumen

(59)

Tabel 5.2

Ringkasan Hasil Pengujian Validitas Instrumen Tingkat Keterlibatan Konsumen

Butir Nilai r-hitung Nilai r-tabel Status butir

1 0,5252 0,1550 Sahih/Valid

2 0,5213 0,1550 Sahih/Valid

3 0,5417 0,1550 Sahih/Valid

4 0,4591 0,1550 Sahih/Valid

5 0,4680 0,1550 Sahih/Valid

Sumber: data primer yang sudah diolah.

c. Pengujian instrumen penelitian variabel kebutuhan mencari variasi. Tabel 5.3

Ringkasan Hasil Pengujian Validitas Instrumen Kebutuhan Mencari Variasi

Butir Nilai r-hitung Nilai r-tabel Status butir

1 0,5617 0,1550 Sahih/Valid

2 0,4877 0,1550 Sahih/Valid

3 0,5119 0,1550 Sahih/Valid

4 0,4417 0,1550 Sahih/Valid

5 0,5910 0,1550 Sahih/Valid

Sumber: data primer yang sudah diolah.

2. Analisis Reliabilitas

(60)

dianggap andal jika r hitung lebih besar dari r tabel. Hasil pengujian reliabilitasnya sebagai berikut:

a. Instrumen Ketidakpuasan Konsumen menghasilkan r hitung sebesar 0,6677. Sedangkan nilai r tabel sebesar 0,1550. Sehingga dapat diartikan bahwa instrumen penelitian untuk variabel ketidakpuasan konsumen dinyatakan reliabel. Dengan demikian berdasarkan uji Validitas dan uji Reliabilitas maka variabel ketidakpuasan konsumen layak untuk dijadikan alat penelitian.

b. Instrumen Tingkat Keterlibatan Konsumen menghasilkan r hitung sebesar 0,6458. Sedangkan nilai r tabel sebesar 0,1550. Sehingga dapat diartikan bahwa instrumen penelitian untuk variabel tingkat keterlibatan konsumen dinyatakan reliabel. Dengan demikian berdasarkan uji Validitas dan uji Reliabilitas maka variabel tingkat keterlibatan konsumen layak untuk dijadikan alat penelitian.

(61)

B. Analisis Data

1. Regresi linier sederhana

a. Pengaruh ketidakpuasan konsumen terhadap keputusan perpindahan merek

Hasil analisis data dengan menggunakan komputer program SPSS ( Statistical Program for Social Science ) diperoleh besarnya konstanta ( bo ) dan besarnya koefisien regresi ( b1 ) sebagai berikut:

Konstanta ( bo ) = 0,129

Koefisien regresi X1 ( b1 ) = 0,187

Dengan demikian persamaan regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:

Y = 0,129 + 0,187 X1

(62)

Rumusan Ho : artinya bahwa ketidakpuasan konsumen tidak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens. Rumusan HA : artinya bahwa ketidakpuasan konsumen

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens. b. Pengaruh tingkat keterlibatan konsumen terhadap keputusan

perpindahan merek.

Hasil analisis data dengan menggunakan komputer program SPSS ( Statistical Program for Social Science ) diperoleh besarnya konstanta ( bo ) dan besarnya koefisien regresi ( b2 ) sebagai berikut:

Konstanta ( bo ) = 1,285

Koefisien regresi X2 ( b2 ) = 0,133

Dengan demikian persamaan regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:

Y = 1,285 + 0,133 X2

(63)

1,668. Hal ini dapat diartikan bahwa hipotesis penelitian yaitu tingkat keterlibatan konsumen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek tidak dapat diterima. Dengan demikian berdasarkan uji signifikansi maka Ho diterima dan HA ditolak.

Rumusan Ho : artinya bahwa tingkat keterlibatan konsumen tidak

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens.

Rumusan HA : artinya bahwa tingkat keterlibatan konsumen

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens.

c. Pengaruh kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek

Hasil analisis data dengan menggunakan komputer program SPSS ( Statistical Program for Social Science ) diperoleh besarnya konstanta ( bo ) dan besarnya koefisien regresi ( b3 ) sebagai berikut:

Konstanta ( bo ) = 1,937

Koefisien regresi X3 ( b3 ) = 0,097

Dengan demikian persamaan regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:

(64)

Dari hasil analisis data tersebut diketahui bahwa kebutuhan mencari variasi berpengaruh positif terhadap keputusan perpindahan merek. Berdasarkan hasil perhitungan uji signifikansi dengan bantuan program SPSS diperoleh besarnya t hitung = 2,719 menunjukkan angka yang lebih besar dari t tabel dengan taraf signifikansi 5 % dan derajat kebebasan = n-k-1 = 70-3-1 = 66 yaitu 1,668. Hal ini dapat diartikan bahwa hipotesis penelitian yaitu kebutuhan mencari variasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek dapat diterima. Dengan demikian berdasarkan uji signifikansi maka Ho ditolak dan HA diterima.

Rumusan Ho : artinya bahwa kebutuhan mencari variasi tidak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens.

Rumusan HA : artinya bahwa kebutuhan mencari variasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens.

2. Regresi Linier Berganda

Hasil analisis data dengan menggunakan komputer program SPSS ( Statistical Program for Social Science ) diperoleh besarnya konstanta ( bo ) dan besarnya koefisien regresi ( b1,b2,b3 ) sebagai berikut:

Konstanta ( bo ) = -4,235

(65)

Koefisien regresi X2 ( b2 ) = 0,119

Koefisien regresi X3 ( b3 ) = 0,124

Dengan demikian persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut: Y = -4,235 + 0,175X1 + 0,119X2 + 0,124X3

Dari hasil analisis data tersebut diketahui bahwa ketidakpuasan konsumen, tingkat keterlibatan konsumen, dan kebutuhan mencari variasi secara simultan berpengaruh terhadap keputusan perpindahan merek. Berdasarkan hasil perhitungan uji signifikansi dengan bantuan program SPSS diperoleh besarnya F hitung = 22,184 menunjukkan angka yang lebih besar dari F tabel dengan taraf signifikansi 5 % dan derajat kebebasan = n-k-1 = 70-3-n-k-1 = 66 yaitu 2,744. Hal ini dapat diartikan bahwa hipotesis penelitian yaitu ketidakpuasan konsumen, tingkat keterlibatan konsumen, dan kebutuhan mencari variasi secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek dapat diterima. Dengan demikian berdasarkan uji signifikansi maka Ho ditolak dan HA diterima.

Rumusan Ho : Artinya Ketidakpuasan konsumen, tingkat keterlibatan

konsumen, dan kebutuhan mencari variasi secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens.

Rumusan HA : Artinya Ketidakpuasan konsumen, tingkat keterlibatan

(66)

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens.

C. Pembahasan

Setelah penulis melakukan analisis untuk mencari pengaruh ketidakpuasan konsumen, tingkat keterlibatan konsumen, dan kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek maka berikut ini penulis mencoba memberikan pembahasan dan menyimpulkan dari analisis tersebut.

1. Ketidakpuasan konsumen

Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa ketidakpuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Konsumen sudah merasa bahwa fitur, desain kemasan, garansi produk, harga, dan ukuran handphone Siemens sudah sangat sesuai dengan harapan konsumen. Semakin ketidakpuasan konsumen meningkat maka semakin meningkat juga keputusan perpindahan merek, atau dengan kata lain semakin konsumen merasa puas maka konsumen cenderung untuk tidak berpindah merek. Konsumen yang tidak puas akan mudah untuk berubah pikiran bila mendapat tawaran yang lebih baik, sedangkan konsumen yang merasa sangat puas lebih sukar untuk mengubah pilihan karena kepuasan yang tinggi menciptakan kelekatan emosional terhadap merek ( Kottler, 1997 : 36 ).

(67)

Tingkat keterlibatan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hipotesis penelitian yaitu tingkat keterlibatan konsumen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Teori yang menyatakan bahwa tingkat keterlibatan yang tinggi maka untuk perpindahan merek akan sangat kecil. Namun karena karakteristik responden (dalam hal ini mahasiswa) yang menganggap bahwa produk handphone sebagai suatu mode sehingga menyebabkan ada perbedaan asumsi antara teori dengan hasil penelitian.

3. Kebutuhan mencari variasi

(68)

4. Ketidakpuasan konsumen, tingkat keterlibatan konsumen, kebutuhan mencari variasi

(69)

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

Sebagai akhir dari penulisan skripsi yang berupa laporan penelitian ini, dalam bab ini akan disampaikan beberapa kesimpulan yang relevan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, saran-saran serta keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian. A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa ketidakpuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin meningkat ketidakpuasan konsumen maka semakin meningkat juga keputusan perpindahan merek, atau dengan kata lain semakin konsumen merasa sangat puas maka konsumen akan cenderung untuk tidak berpindah merek.. Pengaruh tersebut tergolong signifikan karena diperkuat dengan uji t yang menghasilkan t hitung ( 4,931 ) lebih besar dari t tabel ( 1,668 ). Jadi hipotesis penelitian yaitu ketidakpuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek dapat diterima.

2. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa tingkat keterlibatan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin meningkat tingkat keterlibatan konsumen maka semakin meningkat juga keputusan perpindahan merek.

(70)

Pengaruh tersebut tergolong signifikan karena diperkuat dengan uji t yang menghasilkan t hitung ( 3,404 ) lebih besar dari t tabel ( 1,668 ). Jadi hipotesis penelitian yaitu tingkat keterlibatan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek dapat diterima.

3. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa kebutuhan mencari variasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin meningkat kebutuhan mencari variasi maka semakin meningkat juga keputusan perpindahan merek. Pengaruh tersebut tergolong signifikan karena diperkuat dengan uji t yang menghasilkan t hitung ( 2,719 ) lebih besar dari t tabel ( 1,668 ). Jadi hipotesis penelitian yaitu kebutuhan mencari variasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek dapat diterima.

(71)

terhadap keputusan perpindahan merek. Jadi hipotesis penelitian yaitu ketidakpuasan konsumen, tingkat keterlibatan konsumen, dan kebutuhan mencari variasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek dapat diterima.

B. Saran

1. Perusahaan handphone Siemens harus memperhatikan citra mereknya sehingga konsumen tidak berpindah kemerek handphone lain.

2. Perusahaan handphone Siemens harus mampu menciptakan harga yang kompetitif sehingga dapat bersaing di pasar.

3. Perusahaan handphone Siemens sebaiknya selalu melakukan inovasi terhadap produknya untuk melayani konsumen yang membutuhkan variasi dalam pembeliannya

C. Keterbatasan

1. Mengingat penulis belum pernah mempunyai pengalaman menulis karya ilmiah, maka penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, terutama dalam hal pengkajian teori dan pengolahan data.

(72)

Fakultas Ekonomi angkatan 2001,2002 dan 2003 yang membeli dan menggunakan handphone Siemens dalam waktu 6 bulan terakhir.

(73)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 1991. “Prosedur Penelitian”. Jakarta : Bina Aksara.

Cooper, Donald R. and C. William Emory.(1995), Business Research Methods, 5th Ed, Chicago: Richard D. Irwin, Inc

Engel, F. James, dkk. ( 1994 ). Perilaku Konsumen. Jilid I. Jakarta : Binarupa Aksara.

Handoko, T.Hani. ( 1991 ). Manajemen, Edisi kedua. Yogyakarta : intermedia. Junaidi, Shellyana dan Dharmmesta. ( 2002 ). Pengaruh Ketidakpuasan

Konsumen, Karakteristik Kategori Produk, Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 17, No. 1, Halaman 91 – 104.

Kottler, Philip. ( 1997 ). Manajemen Pemasaran, Edisi 9. Jakarta : Prenhallindo. Kottler, Philip dan G. Amstrong. ( 2001 ). Prinsip – Prinsip Pemasaran. Jakarta :

Erlangga.

Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Sanata Dharma. ( 1998 ). Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Santoso, Singgih dan Tjiptono, Fandy. ( 2001 ). Riset Pemasaran : Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta : Gramedia.

Sutisna. ( 2002 ). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Swasta, D. H. Basu dan Handoko, Hani. T. ( 2000 ). Manajemen Pemasaran : Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta : BPFE.

Tjiptono, Fandy. ( 2002 ). Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andy Offset.

Triadi Kuswara, Yohan. ( 2003 ). Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Tingkat Kharakteristik Kategori Produk, dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

(74)

Utari, Diah. ( 1993 ). Hand-out Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

(75)
(76)

LAMPIRAN I

(77)

KUESIONER

Isilah kuesioner dibawah ini dengan jelas.

I. Berhubungan dengan variabel ketidakpuasan konsumen

Berikan tanda ( v ) pada salah satu alternatif jawaban yang tersedia

SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

N = Netral

No Pernyataan SS S N TS STS

1 Kesesuaian fitur handphonedengan harapan 2 Kesesuaian garansi produk dengan harapan 3 Kesesuaian desain kemasan dengan harapan 4 Kesesuaian harga handphone dengan

harapan

5 Kesesuaian ukuran handphone dengan harapan

II. Berhubungan dengan variabel tingkat keterlibatan konsumen Berikan tanda ( v ) pada salah satu alternatif jawaban yang tersedia

SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

N = Netral

No Pernyataan SS S N TS STS

1 Mencari informasi secara luas dari berbagai sumber sebelum mengambil keputusan membeli suatu merek handphone

2 Produk menimbulkan risiko keuangan dan risiko sosial

(78)

4 Produk itu penting bagi konsumen 5 Produk itu bisa diidentifikasikan pada

norma – norma kelompok

III. Berhubungan dengan variabel kebutuhan mencari variasi Berikan tanda ( v ) pada salah satu alternatif jawaban yang tersedia

SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

N = Netral

No Pernyataan SS S N TS STS

1 Anda bosan dengan merek handphone yang dibeli dan yang digunakan sekarang

2 Anda ingin mencoba merek handphone lainnya

3 Anda ingin mencoba merek handphone dengan seri terbaru

4 Anda sekedar iseng membeli dan menggunakan merek handphone lainnya 5 Anda pernah mencari variasi dalam

membeli dan menggunakan handphone

IV. Berhubungan dengan variabel keputusan perpindahan merek Berikan tanda ( v ) pada salah satu alternatif jawaban yang tersedia

SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju N = Netral

No Pernyataan SS S N TS STS

(79)

LAMPIRAN II

(80)

Gambar

Tabel 5.2 Ringkasan Hasil Pengujian Validitas
Gambar 2.1  Kerangka Pemikiran Teoritis ……………………………………  18
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Tabel 5.1 Ringkasan Hasil Pengujian Validitas
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang didapat dalam penelitian ini menunjukan bahwa secara simultan ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi berpengaruh positif terhadap keputusan perpindahan

Penulisan skripsi ini dilakukan untuk melihat pengaruh harga, ketidakpuasan konsumen, dan kebutuhan mencari variasi terhadap perilaku perpindahan merek dari

Hipotesis ke-2 “Terdapat pengaruh positif ketidakpuasan konsumen terhadap keputusan perpindahan merek yang dimoderasi oleh kebutuhan mencari variasi produk” tidak teruji

Lampiran III Analisis Pengaruh ketidakpuasan konsumen dan variety seeking terhadap perpindahan merek handphone Nokia ke Blackberry Lampiran IV Analisis perbedaan penilaian

melakukan penelitian dengan judul : “ Pengaruh Ketidakpuasan Kosumen dan Variety Seeking Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Dari Handphone Nokia ke Blackberry”...

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk, dan iklan pesaing terhadap keputusan perpindahan merek

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk, dan iklan pesaing terhadap keputusan perpindahan merek

H 5 : Atribut Produk, Harga, Kebutuhan Mencari Variasi, dan Ketidakpuasan konsumen secara simultan berpengaruh positif terhadap keputusan perpindahan merek dari