• Tidak ada hasil yang ditemukan

TI 202008086 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TI 202008086 BAB III"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

20

A.

Lokasi dan Jenis Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat di SMA Negeri 1 Bae Kudus yang beralamatkan di Jalan Jenderal Sudirman km.04 Kudus. Alasan pemilihan lokasi penelitian ini karena SMA 1 Bae merupakan sekolah favorit siswa di Kudus dan sekitarnya. Hal ini terlihat dari antusias banyaknya siswa yang mendaftar di setiap awal tahun ajaran baru.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif karena dalam penelitian ini data yang dihasilkan berupa deskriptif atau uraian untuk mendiskripsikan jenis gaya belajar yang dimiliki oleh siswa kelas XI program IPA dan IPS di SMA 1 Bae Kudus.

B.

Pelaksanaan Penelitian

1.

Perizinan

Langkah awal yang harus dilakukan sebelum melakukan penelitian adalah mengurus surat perizinan penelitian terlebih dahulu. Surat izin penelitian dari Dekan FKIP-UKSW tanggal 1 Juni 2012 dan dibawa ke SMA 1 Bae Kudus pada tanggal 9 Juni 2012. Berdasarkan surat izin penelitian yang telah mendapat izin dari Kepala Sekolah SMA 1 Bae Kudus, maka penelitian ini dapat terlaksana pada tanggal 12 Juni 2012.

2.

Pengumpulan Data

Penelitian dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 12 Juni 2012, jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA dan kelas XI IPS berjumlah 116 orang siswa. Penelitian berupa angket gaya belajar Model Kolb yang diisi oleh responden (siswa) secara langsung pada saat jam luar pelajaran. Selain angket, untuk pengumpulan data dilakukan wawancara kepada Waka Kurikulum dan dua Guru matematika yang mengampu kelas XI IPA dan IPS.

C.

Variabel Penelitian

Penelitian ini terdapat satu variabel yaitu gaya belajar (X) dan siswa program IPA dan IPS sebagai subjek yang diteliti oleh variabel tersebut

D.

Definisi Operasional Variabel

(2)

Model gaya belajar Kolb dalam Rahaju (2004), terdiri dari empat tipe yaitu: Gaya belajar Diverger merupakan gaya belajar yang membentuk pengalaman belajar melalui menghayati sendiri secara konkrit kemudian mentransformasikan kedalam pengalaman reflektif, Gaya belajar

Assimilator merupakan gaya belajar yang menangani pengalaman melalui konseptualisasi secara abstrak dan mentransformasi kedalam pengamatan reflektif, Gaya belajar Converger merupakan gaya belajar yang membentuk pengalaman melalui konseptualisasi abstrak yang ditransformasi kedalam eksperimentasi aktif, dan Gaya belajar Accomodator merupakan gaya belajar yang menafsirkan pengalaman kedalam eksperimentasi aktif. Keempat tipe gaya belajar diukur menggunakan Kolb Learning Style Inventory 1984 (KLSI) yang diadaptasi dari Supeno (2003). Siswa kelas XI program IPA dan IPS merupakan objek yang diteliti untuk mengetahui kecenderungan gaya belajar yang dominan dimiliki oleh siswa program IPA dan IPS.

E.

Populasi dan Sampel

1.

Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA dan IPS SMA Negeri 1 Bae Kudus Tahun Ajaran 2011-2012, dengan ukuran populasi yang berjumlah 297 siswa. Rincian untuk kelas XI SMA 1 Bae Kudus Tahun Ajaran 2011-2012 adalah: enam kelas IPA dan empat kelas IPS. Berikut ini gambaran dari distribusi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bae Kudus sebagai berikut:

Tabel 3.1

Rekapitulasi Jumlah Siswa SMA 1 Bae Kudus

Program Jurusan Kelas Jumlah Keterangan

(3)

2.

Sampel

Pengambilan jumlah sampel mengacu pada Arikunto (2002) menyatakan bahwa jika populasi kurang dari 100 maka sampel harus diambil semua sedangkan jika populasi lebih dari 100 maka sampel yang diambil minimal 25% - 30%. Berdasarkan pedoman dari Arikunto (2002) maka sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 30% dengan alasan populasi lebih dari 100 dan 25% dari populasi untuk mengantisipasi angket apabila terjadi ketidak kembalian angket sehingga menyebabkan jumlah sampel tidak sesuai dengan acuan yang ada. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2, kelas XI IPA 4, kelas XI IPS 2, kelas XI IPS 3 siswa di SMA 1 Bae Kudus, dengan ukuran sampel berjumlah 116 siswa. Rinciannya adalah 64 siswa kelas IPA dan 52 siswa kelas IPS. Sampel diambil dengan teknik random kelas. Teknik ini disesuaikan dengan melihat kondisi masing-masing kelas ketika pengambilan data.

F.

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1.

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Berdasarkan definisi operasional, maka variabel gaya belajar diukur menggunakan inventori Kolb adaptasi dari Supeno (2003). Pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam inventori tersebut mengacu pada apa yang dipikirkan oleh siswa ketika belajar sesuatu. Pernyataan tersebut merupakan sebuah kondisi yang mengarah pada diri siswa dalam menanggapi setiap kondisi pada dirinya ketika melakukan aktivitas belajar. Aspek-aspek yang diukur dalam inventori ini adalah:

a. Perasaan atau feeling (CE) b. Mengamati atau watching (RO) c. Berpikir atau thinking (AC) d. Bertindak atau doing (AE)

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No Konsep dan Sub Konsep Indikator Empirik Nomor Butir 1 Pengalaman konkret

(Concrete Experience/ CE) adalah langsung memproses informasi melalui berpikir imajinasi dan inovatif

Siswa belajar melalui perasaan atau feeling dengan menekankan segi-segi pengalaman konkret, relasi dengan sesama dan sensitivitas terhadap perasaan orang lain.

1-12

(4)

No Konsep dan Sub Konsep Indikator Empirik Nomor Butir 2 Pengalaman reflektif

(Reflective Observation/ RO) adalah mengamati informasi, berefleksi atas informasi itu dan mengamati masalah dari berbagai perspektif

Siswa belajar melalui pengamatan atau watching, mengamati sebelum menyimak suatu perkara dari berbagai perspektif

1-12

Anak kalimat kedua

(12 butir)

3 Konseptualisasi abstrak (Abstract Conceptualization/

AC) adalah pola memproses informasi yang diamati berpikir teoritis-logis

Siswa belajar melalui pemikiran atau thinking dan lebih berfokus pada analisis logis dari ide-ide, perencanaan sistematis dan pemahaman intelektual dari situasi yang dihadapi

1-12

Anak kalimat ketiga

(12 butir)

4 Eksperimentasi aktif (Active Eksperimentation/ AE) adalah menggunakan teori guna memecahkan masalah praktis

Siswa belajar melalui tindakan atau doing, melaksanakan tugas, berani mengambil resiko dan mempengaruhi orang lain lewat perbuatannya

1-12

Anak kalimat keempat (12 butir)

2.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah Teknik Angket dan teknik dokumentasi.

a.

Teknik Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010). Kolb Learning Style diadaptasi dari Supeno (2003). Inventori tersebut memiliki 12 pernyataan dengan empat pilihan anak kalimat yang harus dirangking mulai dari pilihan 1 sampai 4 yaitu:

Tabel 3.3 Skoring Instrumen

Kriteria Skoring

(5)

Skor 4 : (Sangat Sesuai) dengan diri siswa ketika belajar

Pada setiap skor dari kolom 1 sampai 4 masing-masing dijumlahkan. Masing-masing kolom tersebut sebagai berikut:

Kolom 1 : Kategori model belajar feeling (CE) Kolom 2 : Kategori model belajar watching (RO) Kolom 3 : Kategori model belajar thinking (AC) Kolom 4 : Kategori model belajar doing (AE)

Skor CE diperoleh dari menjumlahkan semua skor model belajar pada kolom pertama, skor RO diperoleh dari menjumlahkan semua skor model belajar pada kolom kedua, skor AC diperoleh dari menjumlahkan semua skor model belajar pada kolom ketiga, skor AE diperoleh dari menjumlahkan semua skor model pada kolom keempat.

1) Kriteria penentuan Gaya belajar Model Kolb

Berdasarkan Tabel 3.2 diatas dapat ditentukan kriteria jenis gaya belajar dengan cara menggunakan formula pengurangan rumus penentuan kriteria gaya belajar sebagai berikut:

Kedua sumbu X dan Y diplotkan dalam satu koordinat, sehingga terbentuk suatu kecenderungan gaya belajar yang tergambar sebagai berikut:

Gambar 3.1 Ploting Gaya belajar dari koordinat X dan Y

Y=AC-CE X=AE-RO

(Y) AC

(X) AE

CE RO

Converger

Accomodator Diverger

(6)

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Gaya belajar Diverger terjadi jika AC – CE = Y, positif dan AE – RO = X, positif.

b) Gaya belajar Assimilator terjadi jika AC – CE = Y, negatif dan AE – RO = X, positif.

c) Gaya belajar Converger terjadi jika AC – CE = Y, negatif dan AE - RO= X, negatif.

d) Gaya belajar Accomodator terjadi jika AC – CE = Y, positif dan AE – RO = X, negatif.

Sehingga, untuk menentukan klasifikasi jenis gaya belajar dari responden, berpedoman pada kriteria Kolb pada table 3.2 yang diperoleh dari Ploting Gaya belajar dari koordinat X dan Y (Gambar 3.1) sebagai berikut:

Tabel 3.4

Klasifikasi Jenis Gaya Belajar Kolb Kriteria Skor

Kuadran Subkonsep Tipe Gaya Belajar AC – CE AE - RO

+ + I CE dan RO Diverger

- + II RO dan AC Assimilator

- - III AC dan AE Converger

+ - IV AE dan CE Accomodator

b.

Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi ini dilakukan untuk memperoleh data jumlah siswa kelas XI program IPA dan IPS di SMA 1 Bae Kudus, sarana dan prasarana, tentang kondisi fisik, letak geografis di SMA 1 Bae Kudus.

c.

Wawancara

Menurut Sugiyono (2010) dalam pengumpulan data ada dua jenis wawancara yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tak terstruktur. Studi wawancara ini dilakukan untuk menemukan masalah yang harus diteliti. Pada penelitian ini wawancara yang digunakan adalah wawancara tak terstruktur karena subyek penelitian diberi kebebasan menguraikan jawaban. Penggunaan wawancara tak struktur untuk menguraikan dan menggambarkan keadaan dari kebiasaan siswa pada saat belajar di sekolah.

(7)

Wawancara kepada guru:

b. Bagaimana kebiasaan-kebiasaan siswa pada saat proses belajar di kelas?

c. Bagaimana cara penjurusan yang dilakukan oleh sekolah untuk masuk program IPA dan IPS?

G.

Uji Coba Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian skripsi ini diisyaratkan memenuhi syarat valid dan reliabel. Arikunto (2006) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan suatu kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono,2010).

Mengukur validitas item instrumen menggunakan rumus statistik

Corrected Item-Total Correlation dengan bantuan SPSS 16 for windows. Penentuan validitas mengacu pada Ali (2003) yang menyatakan bahwa suatu item dinyatakan valid apabila koefisien item teruji jika batasan bawahnya sama dengan 0,20 (validitas rendah). Berikut ini adalah kriteria untuk menentukan validitas item Ali, sebagai berikut:

Tabel 3.5 Kriteria Validitas dari Ali 0,00 – 0,20 Tidak ada validitas 0,20 – 0,40 Validitas rendah 0,40 – 0,60 Validitas sedang 0,60 – 0,80 Validitas tinggi 0,80 – 1,00 Validitas sempurna

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto,2006). Mengetahui tingkat reabilitas instrumen atau keajegan jawaban responden terhadap pernyataan pada instrumen digunakan teknik Cron a h’s Alpha dengan bantuan program SPSS 16 for windows. Penentuan tinggi rendahnya reliabilitas mengacu pada harga Alpha menurut Darren dalam Aoetpah (2004) yang menyatakan bahwa suatu item dinyatakan reliabel

(8)

Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas dari Darren

Nilai α Tingkatan

0,90 – 1,00 Istimewa

0,81 – 0,89 Baik

0,71 – 0,80 Diterima

0,61 – 0,70 Dipertanyakan

0,51 – 0,60 Jelek

< 0,50 Tidak dapat diterima

H.

Teknik Analisis Data

Analisis data dimulai dari persiapan yang meliputi penyusunan instrumen penelitian yaitu angket gaya belajar, selanjutnya ke lokasi penelitian untuk mengumpulkan data yang terkait dengan tujuan penelitian, setelah data diperoleh kemudian data dideskripsikan menggunakan tabel dan diklasifikasikan berdasarkan model gaya belajar Kolb. Pada saat mereduksi data dilakukan peyederhanaan dan pengabstraksian seluruh data yang didapat dari hasil wawancara dan dokumentasi, setelah pengolahan data selesai kemudian data disajikan dengan cara menyusun sekumpulan informasi yang telah diseleksi dari hasil reduksi data. Analisis data yang mengukur angket gaya belajar dalam penelitian ini adalah analisis validitas dan reliabilitas instrumen, analisis deskriptif.

1.

Analisis validitas dan reliabilitas

Analisis validitas dan reliabilitas pada instrumen bertujuan untuk mengetahui keabsahan dan reliabilitas dari instrument gaya belajar yang akan digunakan dengan bantuan jasa komputer program SPSS 16.

2.

Analisis deskriptif

Gambar

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Tabel 3.3 Skoring Instrumen
Gambar 3.1 Ploting Gaya belajar dari koordinat X dan Y
Tabel 3.4 Klasifikasi Jenis Gaya Belajar Kolb

Referensi

Dokumen terkait

Hasil observasi awal yang dilakukan, diperoleh beberapa jenis obat yang berinteraksi antara lain captopril dengan antasida (minor), amlodipin dengan simvastatin

Akan tetapi apabila melihat alasan Salwa lebih lanjut, maka dapat dilihat bahwa alasan pemilihan kedua surat ini bukan hanya berdasarkan pada panjang atau pendeknya surat ataupun

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dan Pola Asuh Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Kota Padang Tahun 2015..

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh disiplin kerja, kompensasi, dan stres kerja terhadap kepuasan kerja, hal ini mendukung hipotesis pertama,

TULISKAN “K&#34; DI KOLOM 1 PADA KALENDER BULAN TERAKHIR UNTUK KEHAMILAN YANG BERAKHIR DENGAN KEGUGURAN, &#34;A&#34; UNTUK KEHAMILAN YANG BERAKHIR DENGAN DIGUGURKAN,

Dari hasil penelitian mengenai atribut produk yang diinginkan konsumen, dapat disimpulkan ada 4 atribut yang merepresentasikan keinginan konsumen terhadap produk

pada penderita diare anak di Puskesmas Rawat Inap kota Pekanbaru yaitu sebanyak 10 orang (10,41%) yang lebih banyak didapat pada anak laki-laki dengan usia 1-3 tahun..

Manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan istimewa dan menempati kedudukan tertinggi di antara makhluk lainnya, yakni menjadi khalifah (wakil) Tuhan di muka bumi (Q.S.