• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN AGENSIA HAYATI MIKORIZA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN AGENSIA HAYATI MIKORIZA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN AGENSIA HAYATI MIKORIZA

(Acaulospora Tuberculata) TERHADAP INTENSITAS PENYAKIT LAYU

FUSARIUM PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana (S-1)

Oleh

AFIF SULTHONI 1204020008

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2016

(2)
(3)
(4)
(5)

MOTTO

“Carilah ilmu dan kekayaan jika anda memilih cita-cita sebagai

pemimpin. Ilmu akan menyelesaikan masalah kelompok orang

`khusus` yang anda pimpin, sedangkan harta akan membantu anda

menyelesaikan masalah kelompok orang `umum`.”

(6)

Persembahan

Skripsi dipersembahkan untuk :

1.

Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan kasih sayang,

dukungan serta doa yang tiada henti.

2.

Kedua kakakku Fajar Diya’ul Iman, S.Si dan Bad’ul Kiromah,

Amd.Keb yang selalu memberi semangat dan motivasi.

3.

Teman-temanku yang selalu berjuang bersama dan saling

(7)

Afif Sulthoni, 2016. Pengaruh Pemberian Agensia Hayati Mikoriza (Acaulospora Tuberculata) Terhadap Intensitas Penyakit Layu Fusarium Pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L)

Pembimbing : Dr. Ir. Gayuh Prasetyo Budi M.P dan Ir. Aman Suyadi M.P

RINGKASAN

Pengaruh Pemberian Agensia Hayati Mikoriza (Acaulospora Tuberculata) Terhadap Intensitas Penyakit Layu Fusarium Pada Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L) bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian agensia hayati mikoriza terhadap intensitas penyakit layu fusarium, pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah serta pengaruh interaksi antara inokulasi fusarium dan dosis mikoriza terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian dilakukan mulai bulan November 2015 sampai dengan Juni 2016, bertempat di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (Complete Randomized Design) dengan dua faktor perlakuan, faktor pertama adalah inokulasi Fusarium oxysporum yang terdiri atas dua jenis yaitu tanpa Fusarium (F0) dan diinokulasi Fusarium (F1), sedangkan faktor kedua adalah dosis mikoriza dengan empat taraf yaitu (M0) dosis 0 g/tanaman, (M1) dosis 10 g/tanaman, (M2) dosis 20 g/tanaman, (M3) dosis 30 g/tanaman, masing-masing diulang 4 kali.

Penelitian menunjukkan bahwa perlakuan mikoriza tidak berpengaruh nyata terhadap intensitas penyakit layu fusarium, tidak berpengaruh nyata terhadap hasil tanaman bawang merah dan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bawang merah. Tanaman bawang merah yang diinokulasi Fusarium oxysporum (F1) menyebabkan pertumbuhan daun terhambat sehingga memberikan hasil yang lebih rendah, tidak terjadi interaksi antara pemberian mikoriza dan inokulasi Fusarium oxsporum terhadap intensitas penyakit layu fusarium. Perlakuan mikoriza pada kisaran dosis 20 g/tanaman memberikan pengaruhterbaik terhadap pertumbuhan tanaman bawang merah selama penelitian.

(8)

Afif Sulthoni, 2016. The Effect of Treatment Using Biological Agent (Acaulospora Tuberculata) to The Intensity of Fusarium Wilt Disease on Onion Plant (Allium ascalonicum L)

Supervisor : Dr. Ir. Gayuh Prasetyo Budi, M.P dan Ir. Aman Suyadi, M.P

SUMMARY

The effect of Mycorrhiza Biological Agent (Acaulospora Tuberculata) to the intensity of the Fusarium disease on Onion Plants (Allium ascalonicum L). This research aims to know the effect of mycorrhiza biological agents to the intensity of fusarium disease, growth and the yield of onion and the interaction influence between fusarium inoculation and the dose of mycorrhiza on the growth and onion yield. The study was conducted from November 2015 through to June 2016, taking place at field laboratory of Faculty of Agriculture, University of Muhammadiyah Purwokerto. The research design used was Complete Randomized Design with two treatment factors, the first factor is the Fusarium oxysporum inoculation which consists of two types without Fusarium (F0) and inoculated with Fusarium (F1), while the second factor is the dose of mycorrhiza with four levels (M0) 0 g/plant, (M1) 10 g of dose/plant, (M2) 20 g of dose/plant, (M3) 30 g of dose/plant, each of dose repeated four times.

This research shows that treatment using Mycorrhiza did not significantly affect the intensity of fusarium wilt disease, did not significantly affect the results of onion plants and significantly affect the growth of the onion. Onion plants which was inoculated with Fusarium oxysporum (F1) causes leaf growth obstruction and provide a lower yield, there is no interconnection between treatment with mycorrhizal inoculation Fusarium oxysporum to the intensity of fusarium wilt disease. Treatment with Mycorrhizal at 20 g of dose range/plant give the best effect to the onion growth during the study.

(9)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan program sarjana Strata Satu di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Selain itu juga untuk memberikan gambaran kepada para pembaca dan peneliti selanjutnya tentang pemanfaatan agensia hayati

mikoriza sebagai pengendali penyakit layu Fusarium pada bawang merah. Dalam proses penyusunan skipsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulis banyak melibatkan bantuan berbagai pihak baik berupa masukan, bimbingan, pengarahan, dukungan, serta dorongan sehingga pada akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis menyampaikan banyak terimah kasih kepada :

1. Ir. Bambang Nugroho,. MP selaku Dekan Fakutas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

2. Dr. Ir. Gayuh Prasetyo Budi,. MP selaku dosen pembimbing I, yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing, memberi pengarahan serta masukan untuk membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

3. Ir. Aman Suyadi,. MP, selaku dosen pembimbing II, yang telah membimbing dan berkenan meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan, masukan dan motivasi pada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

(10)

4. Oetami Dwi Hajoeningtijas, SP.,MP selaku dosen pembimbing akademik Agroteknologi angkatan 2012, yang telah banyak membantu dan membimbing penulis dalam merencanakan program akademik. 5. Seluruh staf pengajar Fakultas Pertanian Universitas Purwokerto, yang

telah bersedia memberikan ilmu dan nasehatnya kepada penulis sehingga penulis memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dan bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.

6. Ibu dan bapak, yang telah membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang serta memberikan dukungan agar bisa menyelesaikan pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto ini.

7. Teman-teman satu angkatan dan Suhery’s Family terima kasih telah memberikan dukungan kepada penulis agar bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

8. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga segala bantuan dan support yang diberikan kepada penulis dapat menjadi cambuk untuk melangkah ke depan. Semoga Allah SWT akan selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini.

Sebagai manusia dengan segala keterbatasan yang tidak pernah luput dari kekhilafan, maka penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

(11)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6

A. Klasifikasi Tanaman ... 6

B. Syarat Tumbuh ... 7

C. Klasifikasi Penyakit Layu Fusarium ... 8

D. Mikoriza ... 10

BAB III METODE PENELITIAN ... 13

A. Tempat dan Waktu Penelitian... 13

B. Alat dan Bahan... 13

C. Metode Penelitian ... 13

D. Pelaksanaan Penelitian ... 14

(12)

F. Analisis Data... 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 21

A. Kondisi Tanaman Selama Penelitian ... 21

B. Hasil Penelitian ... 22

C. Pembahasan ... 25

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 35

A. Kesimpulan... 35

B. Saran ... 35

DAFTAR PUSTAKA ... 36

(13)

DAFTAR TABEL

Nomer Halaman

1. Produksi bawang merah di Indonesia 2010-2014 ... 2

2. Kombinasi Perlakuan Fusarium dan Dosis Mikoriza ... 14

3. Matrik Hasil Analisis... 22

(14)

DAFTAR GAMBAR

Nomer Halaman 1. Histogram Intensitas Penyakit Layu Fusarium

Tanaman Bawang Merah ... 27

2. Histogram Pertumbuhan Panjang Daun Bawang Merah pada Perlakuan Fusarium dan Pemberian Mikoriza ... 28

3. Histogram Pertumbuhan Jumlah Daun Bawang Merah pada Perlakuan Fusarium dan Pemberian Mikoriza ... 29

4. Histogram Pertumbuhan Jumlah Umbi, Bobot Segar Brangkaan Atas, Bobot Kering Brangkasan Atas, Bobot Segar Umbi, Bobot Kering Umbi terhadap Pemberian Mikoriza ... 30

5. Tanaman bawang merah umur 3 hst ... 63

6. Tanaman bawang merah umur 30 hst ... 63

7. Tanaman bawang merah umur 50 hst ... 64

8. Tanaman bawang merah sehat ... 64

Referensi

Dokumen terkait

Praktikum ikhtiologi mencakup kegiatan pengenalan jenis atau identifikasi dengan mengamati morfologi, sifat morfometrik dan meristik ikan serta mengamati 10 sistem

Bentuk evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini melakui penyebaran kuisioner kepada para peserta mengenai pelatihan seminar yang telah

GANDA, tinjauan lanjut perhitungan lendutan balok (mungkin) diperlukan. Sketsa balok beton bertulang :

Pengawasan yang di lakukan ini di harapakan mampu mencegah dan meminimalkan terjadi bentuk kesalahan yang terjadi , serta usaha segera dapat disungguhan berbagai

Papan flanel tersedia dalam berbagai variasi warna, murah, dan mudah didapat (Madyawati 2016: 203-204). Kelebihan Papan Flanel: 1) gambar-gambar dapat dipindahkan dengan mudah

Fokus dalam penelitian ini adalah penanganan sanitasi permukiman kumuh yang terdiri atas 3 elemen, yakni elemen limbah, persampahan, dan drainase pada 5 lokasi

Hasil pengujian pyrolysis pada variasi temperature reaktor 300 o C, 350 o C, 400 o C didapat minyak hasil sebagai berikut : plastik LDPE didapat jumlah minyak yang

Perhitungan harga batako per biji dan per m 2 luas dinding batako sekam padi (batako non komposit) adalah dengan mengalikan volume batako sekam sebesar 0,008 m 3 dengan harga