1 BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belelakang
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan (Departemen Koperasi: 1992: 2).Artinya koperasi sebagai unit bisnis diberikan kesempatan untuk menjalankan usaha dalam rangka memperoleh keuntungan namun harus tetap tidak meninggalkan karakteristik dan prinsip-prinsip koperasi yang telah ditetapkan.
Keuntungan hanya bisa diperoleh dengan adanya kinerja yang baik dari koperasi itu sendiri. Penilaian terhadap koperasi sangat penting dan bermanfaat, baik bagi koperasi, maupun bagi pihak luar koperasi yang berkepentingan terhadap koperasi yang bersangkutan. Bagi suatu koperasi kinerja dapat digunakan sebagai alat ukur dalam menilai keberhasilan usahanya, juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan perencanaan dimasa yang akan datang.Sedangkan bagi pihak luar koperasi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi terhadap kopersi yang bersangkutan.Mengetahui kinerja suatu koperasi dapat dilihat dari aspek keuangan dan aspek non keuangan.
2 Penilaian kinerja melalui aspek non-keuangan relatif lebih sulit dilakukan, karena penilaian dari satu orang berbeda dengan hasil penilaian orang lain. Sehingga dalam penilaian kinerja kebanyakan koperasi menggunakan aspek keuangan.
Koperasi harus mampu menilai kinerja keuangannya melalui laporan keuangan. Menurut Irham Fahni ( 2011 : 238) “kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar”. Laporan keuangan suatu koperasi merupakan gambaran kondisi keuangan suatu koperasi selama periode tertentu, sehingga fungsi laporan keuangan memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan.Menurut Irham fahmi (2011: 3), laporan keuangan yang pokok yaitu terdiri dari laporan neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan koperasi belumlah dapat memberikan informasi yang berarti karena laporan keuangan menjadi informasi yang lebih berguna, lebih mendalam dan tajam dengan teknik tertentu.Analisis atas laporan keuangan dan interpretasi pada hakekatnya adalah untuk mengadakan penilaian atas keadaan keuangan koperasi dan potensi atau kemajuannya melalui laporan keuangan.
Analisis laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat dan teknik analisis pada laporan dan data keuangan dalam rangka untuk memperoleh ukuran dan hubungan yang berarti dan berguna dalam proses pengambilan keputusan. Tujuan analisis laporan keuangan adalah mengkonversikan data menjadi informasi.
3 1.Analisis rasio keuangan merupakan metode analisis yang sering dipakai karena merupakan metode yang paling cepat untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi.Mengetahui kinerja koperasi akan dapat melakukan perkiran keputusan apa yang diambil guna mencapai tujuannya. Suatu badan usaha koperasi akan dapat berusaha agar menjadi badan usaha yang modern.
2. Analisis rasio keuangan pada koperasi akan menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos-pos tertentu dengan pos lainnya yang dilaporkan.Analisis rasio keuangan pada koperasi akan menggali informasi dari laporan neraca dan laporan hasil usahanya.
3. Analisis rasio keuangan kegiatannya meliputi pengevaluasian aspek-aspek keuangan antara lain adalah tingkat likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas. Mengetahui hasil evaluasi yang tentunya juga dilakukan suatu analisis, maka koperasi akan mengetahui kinerjanya berdasarkan indikator atau penyebab terjadinya masalah yang ada.
Seiring dengan tuntutan dunia usaha yang semakin kompleks, koperasi harus mampu bangkit dan sejajar dengan BUMN dan BUMS. Koperasi akan mampu untuk bersaing dalam dunia usaha, jika koperasi dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam mengelola usahanya.Mengantisipasi persaingan antar koperasi maupun badan usaha lainya diperlukan suatu sistem penggolahan dan manajemen koperasi yang baik.
Koperasi Simpan pinjam Harta Sentosa terletak Dijalan Hasanudin I No610. Pada 27 September 2004, KSP Harta Sentosa mendapat Badan Hukum dengan No.518/035/BH/2004 dan mendapat predikat “B” baik menurut Kep. Wali Kota Salatiga No. :
4 Tabel 1.1 Data Keuangan Koperasi Simpan pinjam Harta Sentosa periode 2008 – 2010
(dalam ribuan ) Tahun Total Aktiva
Lancar Total Aktiva Tetap Kewajiban Lancar Modal Sendiri Sisa Hasil Usaha
2008 661.474.582 7.100.600 423.232.328 164.135.511 38.269.738
Perubahan - - - - -
2009 1.194.335.439 4.358.924 792.882.673 209.228.490 49.730.282 Perubahan (+ 44,6%) (-36,6%) (+46,6%) (+21,6%) (+23,1%) 2010 1.317.870.785 5.388.924 862.160.865 264.642.462 52.377.116 Perubahan (+ 9,4%) (+19,1%) (+8%) (+20,9%) (+5,1%) Sumber : Neraca dan laporan SHU Kopersi Simpan Pinjam Harta Sentosa Tahun 2008 – 2010.
Berdasarkan tabel 1.1 terdapat gejala problematik sebagai berikut :
1. Sisa Hasil Usaha Tahun 2009 hingga tahun 2010 mengalami peningkatan.
2. Modal sendiri yang dimiliki Koperasi Simpan pinjam semakin meningkat dari tahun 2008 sampai 2010.
3. Kewajiban Lancar dari tahun 2008 hingga tahun 2010 mengalami peningkatan
4. Tahun 2008 hingga tahun 2010 Aktiva Tetap mengalami kenaikan dan penurunan. Meskipun tahun 2010 mengalami kenaikan tahun 2009 mengalami penurunan sebesar Rp 2.741.676 atau 36,6% dan kenaikan pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar Rp 428.823.164 atau 76,6%
5. Total Aktiva lancar mengalami peningkatan pada tahun 2009 sebesar 39,1% dari Rp 661.474.582 menjadi Rp 1.198.694.439,tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 9,4%.
5 Mengingat pentingnya tentang analisis rasio untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi maka penulis tertarik untuk mengadakan analisis laporan keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam Harta Sentosa dengan judul
“ AnalisisLikuiditas, Permodalan, Kemandirian dan Pertumbuhan Koperasi
Simpan Pinjam Harta Sentosa periode 2008-2010 Salatiga”. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang yang telah diuraikan maka penulis merumuskan permasahaan dalam penelitian, “Bagaimana kinerja keuangan KSP Harta Sentosa pada periode 2008 - 2010”.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang ingin diteliti oleh peneliti maka yang menjadi tujuan peneliti adalah :
“ Mengetahui Kinerja keuangan KSP Harta Sentosa dilihat dari rasio
likuiditas,permodalan, kemandirian dan Pertumbuhan.“ D. Signifikasi Penelitian
1. Manfaat Teoritis.
Hasil penelitian ini diharapkan mampu mendukung pendapat Harahap dalam bukunnya Analisis kritis atas laporan keuangan analisis rasio keuangan adalah sebagai berikut: “ analisis keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan”.
2. Manfaat Praktis a.Umum.
6 b. Khusus.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada KSP Harta Sentosa dalam mempertahankan posisi kinerjanya dengan mengukur kinerja keuangan sebagai bahan penelitian dan perkembangan prestasi yang dicapai.
E. Keterbatasan Masalah
Mengingat waktu, tenaga, dan biaya, skripsi ini memiliki keterbatasan, yaitu : 1. Data laporan keuangan yang digunakan mulai tahun 2008 sampai 2010. 2. Koperasi yang diteliti hanya satu yaitu KSP Harta Sentosa
3. Analisis rasio keuangan yang digunakan dalam skripsi ini berupa rasio likuiditas, permodalan dan kemandirian dan permodalan.