• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cintakarya Produk Hukum rkp 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Cintakarya Produk Hukum rkp 2015"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KEPALA DESA CINTAKARYA

KABUPATEN BANDUNG BARAT

PERATURAN DESA CINTAKARYA

NOMOR: 2 TAHUN 2015

TENTANG

RENCANA KEGIATAN PEMERINTAH DESA (RKP-DESA) TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA CINTAKARYA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 39 sampai dengan Pasal 51 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa, maka diperlukan kerangka acuan bagi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pembinaan masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat agar kegiatan dapat terlaksana secara efisien dan efektif serta demokratis;

b. bahwa untuk kepentingan sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka perlu ditetapkan kerangka acuan kegiatan dalam bentuk Peraturan Desa tentang Rencana Kegiatan Pemerintah Desa (RKP-Desa) untuk Tahun Anggaran 2015 di Desa Cintakarya.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4688);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4700);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5038);

4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7; Tambahan Lembara Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 1999 tentang Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3886);

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomot 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5539);

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5558);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa (Berita Negara RI Tahun 2014 Nomor 2091);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara RI Tahun 2014 Nomor 2093);

10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Negara RI Tahun 2015 Nomor 158);

(2)

12. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2015 (Berita Negara RI Tahun 2015 Nomor 297);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2007 – 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2009 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 3);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 2 Tahun 2015 tentang Desa (Lembaran

Daerah Kabupate Ba du g Barat Tahu 5 No or…., Ta baha Le bara Daerah

Kabupate Ba du g Barat No or …..);

15. Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengadaan Barang dan Jasa di Desa (Berita Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2015 Nomor 3 Seri E);

16. Peraturan Desa Cintakarya Nomor 1 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-DESA) Tahun 2015 – 2020;

Dengan Kesepakatan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA CINTAKARYA dan

KEPALA DESA CINTAKARYA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DESA CINTAKARYA TENTANG RENCANA KEGIATAN PEMERINTAH DESA (RKP-DESA) TAHUN 2015

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan:

1. Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintah Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Pemerintah Daerah Provinsi, adalah Gubernur Jawa Barat dan Perangkat Daerah Provinsi sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah provinsi.

3. Pemerintah Daerah, adalah Bupati Bandung Barat dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

4. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat setempat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa di Desa.

6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

7. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.

8. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara BPD, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh BPD untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.

9. Lembaga kemasyarakatan desa atau yang disebut dengan nama lain, adalah lembaga yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat, merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat Desa.

10. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa, untuk selanjutnya disingkat LPMD adalah lembaga yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat.

11. Kader Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat KPM adalah anggota masyarakat Desa yang memiliki pengetahuan, kemauan untuk menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif.

(3)

13. Peraturan Kepala Desa adalah perundang-undangan di Desa yang mengatur secara teknis pelaksanaan dari Perdes yang menyangkut penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Desa. 14. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk kepentingan

sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.

15. Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

16. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.

17. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli Desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan hak lainnya yang sah.

18. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan pokok masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat.

19. Pembinaan adalah pemberian pedoman, standar pelaksanaan, perencanaan, penelitian, pengembangan, bimbingan, pendidikan dan pelatihan, konsultasi, supervisi, monitoring, pengawasan umum dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Desa.

20. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia.

21. Sistem perencanaan adalah kesatuan proses perencanaan yang bersifat menyeluruh dan terintegritas yang satu sama lain saling terikat dan berhubungan.

22. Rencana Pembangunan Jangka Panjang, yang selanjutnya disingkat RPJP, adalah dokumen perencanaan periode 20 (dua puluh) tahun.

23. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Renstra SKPD, adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.

24. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, yang selanjutnya disingkat RPJM-Desa adalah dokumen perencanaan Desa untuk periode 6 (enam) tahun merupakan penjabaran dari visi, misi Kepala Desa yang memuat arah kebijakan pembangunan Desa, arah kebijakan keuangan Desa, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan, disertai rencana kerja. 25. Rencana Pembangunan Tahunan Nasional, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah (RKP), adalah

dokumen perencanaan Nasional untuk periode 1 (satu) tahun.

26. Rencanan Pembangunan Tahunan Daerah Provinsi dan Rencanan Pembangunan Tahunan Daerah, yang selanjutnya disingkat RKPD Provinsi dan RKPD, adalah dokumen perencanaan Daerah Provinsi dan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

27. Rencanan Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Perankgat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun.

28. Rencana Kegiatan Pemerintah Desa, yang selanjutnya disingkat RKP-Desa adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (tahun), merupakan penjabaran dari RPJM-Desa yang memuat rancangan kerangka ekonomi Desa, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutakhirkan, program prioritas pembangunan Desa, rencana kerja dan pendanaan serta perkiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada RPJM-Desa dan RKP-Desa.

29. Daftar Usulan Rencana Kegiatan Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat DU-RKP-Desa adalah daftar yang merupakan usulan kegiatan pembangunan Desa yang menggunakan dana yang sudah jelas sumbernya, baik dari APBN, APBD Provinsi, APBD, APB-Desa, swadaya dan kerja sama dengan pihak ketiga.

30. Para pemangku kepentingan (stakeholders) adalah pihak-pihak yang berkewajiban untuk mengatasi permasalahan di Desa dan pihak yang terkena dampak hasil Musrenbang-Desa.

31. Pembangunan Partisipatif adalah suatu sistem pengelolaan pembangunan bersifat demokratis di Desa yang dilaksanakan bersama-sama oleh Pemerintah Desa dan masyarakat secara musyawarah, mufakat, dan gotong royong yang merupakan cara hidup masyarakat di Desa.

32. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat APB-Desa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disepakati bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD.

BAB II

RENCANA KEGIATAN PEMERINTAH DESA (RKP-Desa)

Pasal 2

(1) Perdes ini memuat kebijakan strategis pembangunan Desa untuk tahun 2015, selanjutnya disebut RKP-Desa. (2) RKP-Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan mulai tanggal 01 Januari 2015 sampai dengan 31

Desember 2015.

Pasal 3

(4)

a. bagi seluruh unsur Pemerintah Desa, BPD, lembaga kemasyarakatan, dan stakeholder pembangunan dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan Desa, pembinaan masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat; dan

b. dalam penyusunan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB-Desa) Tahun Anggaran 2015.

Pasal 4 (1) RKP-Desa berisi uraian yang antara lain sebagai berikut:

a. prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa dan merupakan kewenangan Desa;

b. prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola melalui kerja sama antar Desa dan pihak ketiga;

c. prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa sebagai kewenangan penugasan dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten;

d. pelaksana kegiatan Desa yang terdiri atas unsur perangkat Desa dan/atau unsur masyarakat Desa; dan e. rincian kegiatan, volume, lokasi, dan Rencana Anggaran Biaya.

(2) Uraian secara rinci RKP-Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan lampiran yang tidak dapat dipisahkan dari Perdes ini atas dasar kepentingan apapun.

BAB III

MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN RKP-Desa Pasal 5

Penyusunann RKP-Desa dimaksudkan sebagai acuan:

a. bagi Perangkat Desa dan lembaga kemasyarakatan desa dalam menyusun Rencana Kerja; b. penyusunan Peraturan Desa tentang APB-Desa Tahun Anggaran 2015; dan

c. kegiatan monitoring dan evaluasi untuk mengukur kinerja perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.

Pasal 6

RKP-Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 disusun bertujuan untuk:

a. mewujudkan perencanaan pembangunan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat Desa; b. menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat terhadap program pembangunan di Desa; c. memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan di Desa; dan

d. menumbuhkembangkan dan mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan di Desa.

BAB IV

PENYUSUNAN RKP-Desa

Pasal 7

(1) RKP-Desa disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemerintahan, pembangunan Desa, pembinaan masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat yang berpedoman kepada:

a. hasil kesepakatan dalam Musyawarah Desa; b. pagu indikatif Desa;

c. pendapatan asli Desa;

d. rencana kegiatan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten; e. jaring aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten; dan

f. hasil pencermatan ulang dokumen RPJM-Desa.

(2) Prioritas program dan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirumuskan berdasarkan penilaian terhadap kebutuhan masyarakat Desa yang meliputi:

a. peningkatan kapsitas penyelenggaraan pemerintahan; b. peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan dasar;

c. pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan berdasarkan kemampuan teknis dan sumber daya lokal yang tersedia di Desa;

d. pengembangan ekonomi pertanian berskala produktif; e. pemanfaatan teknologi tepat guna untuk kemajuan ekonomi; f. pendayagunaan sumber daya alam;

g. pelestarian adat sitiadat dan sosial budaya Desa;

h. peningkatan kualitas ketertiban dan ketenteraman masyarakat Desa berdasarkan kebutuhan masyarakat Desa; dan

i. peningkatan kapasitas masyarakat dan lembaga kemasyarakatan Desa.

BAB V

PELAKSANAAN RKP-Desa

(5)

(1) Pelaksanaan RKP-Desa sepenuhnya dikelola dan dilaksanakan oleh pelaksana teknis dari unsur Perangkat Desa sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing dan atau bersama-sama masyarakat Desa melalui pelaksanaan peran dan fungsi lembaga kemasyarakatan Desa dan KPM.

(2) Untuk pengelolaan dan pelaksanaan RKP-Desa terkait dengan kepentingan penyelenggaraan pemerintahan Desa sepenuhnya dilaksanakan oleh unsur Pemerintah Desa.

(3) Untuk pengelolaan dan pelaksanaan RKP-Desa terkait dengan pemberdayaan masyarakat atau pembangunan infrastruktur Desa dapat dilaksanakan oleh KPM dan LPMD dan/atau bersama Tim Pelaksana Kegiatan yang dibentuk dari unsur masyarakat dibawah koordinasi dan tanggung jawab unsur Perangkat Desa.

(4) Tim Pelaksana Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) di atas harus dibentuk atas dasar kesepakatan seluruh stakeholder dan BPD melalui Musyawarah Desa dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

(5) Pelaksanaan RKP-Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan azas-azas: a. transparan;

b. akuntabel; c. partisipatif; d. efektif dan efisien; e. tertib administrasi; dan f. disiplin anggaran.

Pasal 9

(1) Pelaksanaan RKP-Desa, dipertanggungjawabkan oleh pelaksana teknis yang disampaikan kepada Kepala Desa selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan Desa.

(2) Pertanggungjawaban sebagaiman dimaksud pada ayat (1) disampaikan dalam Musyawarah Desa yang khusus diselenggarakan untuk itu.

(3) Pelaksanaan Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilaksanakan dengan agenda pembahasan dan evaluasi beberapa kegiatan pelaksanaan RKP-Desa.

BAB VI

PERUBAHAN RKP-Desa

Pasal 10

(1) Pelaksanaan 1 (satu) dan/atau beberapa rencana kegiatan dalam RKP-Desa dapat dirubah, baik jenis kegiatannya maupun waktunya apabila tidak lagi sesuai dengan situasi, kondisi dan/atau keadaan darurat

(force mayor).

(2) Perubahan kegiatan dan/atau waktu pelaksanaan RKP-Desa sebagaimana maksud pada ayat (1) harus disepakati BPD dan mendapatkan persetujuan dari semua pihak yang berkepentingan.

(3) Perubahan RKP-Desa dilakukan seusai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VII PELAPORAN

Pasal 11

(1) Kepala Desa melaporkan pelaksanaan RKP-Desa dan pelaksanaannya secara berjenjang.

(2) Laporan pelaksanaan RKP-Desa dilakukan seusai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Laporan pelaksanaan RKP-Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Desa dan disampaikan paling lambat 1 (satu) bulan sejak ditetapkan.

(4) Pelaporan pelaksanaan RKP-Desa yang dilaksanakan atau dikelola oleh LPMD dan/atau Tim Pelaksanan yang dibentuk dari unsur masyarakat, diatur lebih lanjut melalui Peraturan Kepala Desa atau Keputusan Kepala Desa.

BAB VIII

PENGAWASAN DAN PEMBINAAN

Pasal 12

Pengawasan terhadap unsur pelaksana dan pengelola, pelaksanaan dan pengelolaan RKP-Desa dilakukan oleh:

(1) BPD dalam melaksanakan fungsi pemerintahan.

(2) Masyarakat sebagai bentuk partisipasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Camat dan dinas/instansi terkait dalam rangka pembinaan.

Pasal 13

(6)

Pasal 14

Pembinaan dan pengawasan langsung dapat dilakukan oleh SKPD terkait, baik Daerah Provinsi atau Daerah dalam rangka pelaksanaan RKP-Desa dan atau Renstra-SKPD Provinsi atau RKP-Provinsi, Renstra-SKPD atau RKPD yang didelegasikan kepada Pemerintahan Desa sebagai tugas pembantuan.

BAB IX KETENTUAN PENUTUP

Pasal 15

Dengan diberlakukannya Perdes ini, maka semua ketentuan yang mengatur RKP-Desa serta pengaturan mengenai pengawasannya dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 16

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Perdes ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala Desa.

Pasal 17 Perdes ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar semua pihak dapat mengetahui dan memahami, maka memerintahkan untuk mengundangkan dengan menempatkan Perdes ini dalam Lembaran Desa.

DITETAPKAN DI : DESA CINTAKARYA PADA TANGGAL : 01 JANUARI 2015

KEPALA DESA CINTAKARYA

Ttd.

WAWAN SETIAWAN

DIUNDANGKAN DI : DESA CINTAKARYA PADA TANGGAL : 01 JANUARI 2015

SEKRETARIS DESA CINTAKARYA

Ttd.

KARTIWA

Referensi

Dokumen terkait

Dari penyaluran kredit yang dilakukan Bank Sumsel Babel dengan menggunakan hak atas tanah milik pihak ketiga sebagai jaminan kredit debitur, salah satu penyaluran

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami menyampaikan Buku Laporan Akhir Kajian Metode Virtual Class sebagai Alternatif

Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar, setelah itu ditempatkan pada tempat pembakaran (c) secara terbalik, dimana batang rokok yang dibakar menghadap ke bawah dan

Indikator Kinerja Anggaran % Anggaran 1 Meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit 1 Survey kepuasan masyarakat 793.418.265.248 57.75% 2 Persentase nilai ideal pelayanan RS tersier

yang cukup lama—dimulai dari masa Martin Luther hingga Sunday School Movement yang dipelopori oleh The American Sunday School Union,The Young Men’s Christian Association, dan

Peneliltian ini pada dasarnya adalah rencana penelitian jangka panjang, dimana pada tahap awal ini peneliti melakukan desain system informasi geografis dan diharapkan

dengan nilai ekonomis tersebut, alam dapat dieksploitasi untuk memberikan manfaat ekonomis, c) Adanya dominasi filsafat dan etika barat yang bersumber dari

 Deposit melalui bank usahakan pesan Tiket dahulu, sebelum melakukan transfer.  Komplain pulsa tidak masuk maksimal 1 minggu