• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 462007049 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 462007049 BAB IV"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran umum partisipan I

Partisipan I yang dikenal dengan RP I berusia 27

tahun. Pendidikan terakhir RP I adalah statra I. Saat

ini RP I memiliki seorang anak yang berusia 2 tahun 3

bulan. RP I tinggal bersama suami, anak dan

mertuanya. Suami RP I bekerja sebagai seorang

kontraktor. Sebelumnya RP I bekerja sebagai seorang

karyawan di sebuah perusahaan swasta namun

setelah menikah RP I keluar dari pekerjaannya.

4.1.2. Gambaran umum riset partisipan II

RP II atau partisipan penelitian II adalah seorang

ibu rumah tangga berusia 21 tahun. Pendidikan

terakhir RP II adalah SMA. RP II tinggal bersama

mertua, suami dan anaknya. Suami RP II bekerja

sebagai seorang buruh pabrik.

4.1.3. Gambaran umum riset partisipan III

Riset partisipan III atau yang dikenal dengan RP

III adalah seorang ibu rumah tangga yang berusia 36

(2)

terakhir RP III adalah SD. RP III tidak bekerja dan

suaminya bekerja sebagai seorang buruh tani. Untuk

membantu menopang perekonomian keluarga RP III

membuat besek untuk dijual. RP III tinggal bersama

kakak iparnya yang belum menikah, suami dan ketiga

[image:2.516.85.453.173.553.2]

anaknya.

Table 1.1. Identitas riset partisipan

Riset partisipan I Riset partisipan II Riset partisipan III Nama Umur Status perkawinan Jumlah anak Pekerjaan Tingkat pendidikan Ny. I 27 tahun Kawin 1

Ibu rumah

tangga Strata 1 Ny. N 21 tahun Kawin 1

Ibu rumah

tangga SMA Ny. T 36 tahun Kawin 3

Ibu rumah tangga SD

4.2. Analisa data

Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam

melakukan analisa data adalah setiap detail wawancara yang

telah dilakukan oleh peneliti dibuat dalam bentuk transkrip.

Peneliti juga melakukan pengkodean dengan cara menyusun

serta memberi angka dengan kelipatan 5 (5, 10, 15, 20…dst)

untuk menunjukan baris dalam traskrip wawancara sehingga

(3)

31

data jenuh atau tidak jenuh. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data jenuh. Data jenuh merupakan

(4)

4.2.1. Analisa data gambaran pengaruh pengetahuan ibu dalam kemampuan menilai tumbuh kembang balita berdasar buku KIA.

- Umur 14 bulan belum dapat memanggil mama

atau papa.

- Umur 18 bulan belum dapat berbicara.

Deteksidini

Ibu yang memiliki pengetahuan mampu menilai tumbuh kembang anak dan melakukan deteksi dini.

- Stimulasi penting untuk tumbuh kembang anak.

- Tumbuh kembang anak baik jika anak sehat,

bertambah tinggi dan besar.

- Mengajak anak tersenyum adalah cara

menstimulasi tumbuh kembang anak.

- Kolostrum bagus untuk anak.

- Ibu memberikan kolostrum dan melakukan

inisiasi menyusui dini.

- Grafik KMS turun berarti tidak bagus.

Pengetahuan ibu

Deteksi dini

Kata kunci Kategori Sub tema Tema

- Umur 1 tahun anak dapat berdiri.

- Umur 9 bulan anak dapat duduk sendiri. Penilaian tumbuh

(5)

33

Berdasarkan hasil wawancara mendalam dan angket

yang telah diisi oleh partisipan I dan II dapat diketahui jika

partisipan I dan II memiliki pengetahuan tentang tumbuh

kembang anak dan penilaiannya. Hal ini dapat dilihat dari

kemampuan partisipan I dan II dalam mengisi angket dan

menjawab pertanyaan. Partisipan I dan II mampu

menyebutkan cara menstimulasi dan menilai tumbuh

kembang anak. Dengan pengetahuan yang dimiliki RP I dan

II mampu menilai tumbuh kembang anak dan mengetahui

lebih dini gangguan bicara yang dialami oleh anak. Hal

tersebut dapat dilihat dari pernyataan partisipan I dan II

berikut ini.

“Ya jelas penting banget karena dengan adanya stimulasi tumbuh kembang anak akan lebih dapat optimal.” (RP I 50)

“Ya curiganya waktu umur 14 bulan kok belum bisa bicara seharusnya sudah harus bisa manggil mama atau papa gitu.” (RP I 255)

“Ya perlu juga mbak, agar tumbuh kembang maksimal ya perlu untuk dirangsang.” (RP II 785) “Waktu itu pas umur 18 bulan mbak seharusnya anak saya sudah dapat bicara tapi waktu itu belum bisa.” (RP II 965)

Dalam menilai tumbuh kembang anak yang dijadikan

pedoman oleh partisipan III adalah pengalaman RP III

sebelumnya. Berdasarkan wawancara mendalam dan angket

diketahui RP III tidak memiliki pengetahuan spesifik dalam

menilai tumbuh kembang. Hal ini terlihat dari ketidakmampuan

(6)

kembang dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan

tumbuh kembang. Partisipan III mengetahui jika anak

mengalami gangguan bicara ketika berusia 2 tahun 6 bulan.

Hal ini terlihat dari pernyataan partisipan berikut ini.

“Tidak perlu mbak kalau sudah waktunya tumbuh ya tumbuh sendiri.” (RP III 1600)

(7)

35

4.2.2. Analisa data identifikasi faktor-faktor yang muncul dalam menilai tumbuh kembang balita

- Ibu bertukar informasi tentang tumbuh kembang anak

saat berkumpul dengan tetangga

- Informasi tumbuh kembang anak diperoleh dari TV,

Dokter, Mertua, Orang tua, buku KIA.

- Informasi penilaian rumbuh kembang diperoleh dari buku

KIA.

- Informasi penilaian tumbuh kembang diperoleh dari

melihat anak tetangga atau saudara.

Lingkungan dan media

- Ibu memberikan kolostrum.

- Ibu melakukan inisiasi menyusui dini.

- Pengalaman pribadi

- Ibu percaya jika anak terkena sawan atau guna-guna

disebabkan orang-orang tua disekitar mempercayainya.

- Penyebab anak mengalami gangguan bicara adalah

terkena sawan atau guna-guna.

Kepercayaan

Pengetahuan spesifik

- Tidak ikut terapi karena tidak punya uang.

- Tidak dibawa ke dokter karena mahal.

- Untuk makan sehari-hari saja susah.

- Yang penting buat besek dijual untuk makan.

Ekonomi Faktor internal Faktor eksternal Pengetahuan ibu di pengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Sub tema Kategori

(8)

Dari hasil penelitian diketahui partisipan I memiliki

pengetahuan tumbuh kembang anak. Hal ini dapat dilihat dari

kemampuan partisipan I menyebutkan cara merangsang dan

menilai tumbuh kembang anak. Partisipan I memperoleh

informasi dari TV, internet, dokter, mertua, orang tua, buku KIA

dan melihat anak tetangga atau saudara. Lingkungan juga

mempengaruhi pengetahuan partisipan I, ketika berinteraksi

dengan tetangga RP I bertukar informasi tentang tumbuh

kembang. Partisipan I juga mengikuti perkembangan yang

terjadi dalam pengasuhan anak seperti pemberian kolostrum

dan inisiasi menyusui dini. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan

partisipan I berikut ini:

“Ya dari internet, TV, buku anak, tanya dengan dokter terus juga dengan mertua dan orang tua juga, kadang juga dari lihat anak tetangga atau saudara terus juga dari buku KIA.” (RP I 120)

“Kalau untuk hal itu ya mbak ikuti perkembangan yang ada, ilmu pengetahuan semakin berkembang dan pastinya sudah banyak penelitian tentang hal itu jadi ya saya ikuti perkembangan yang ada selama hal itu baik. Setahu mbak juga dari internet terus buku juga bilang kalau kolostrum menyusui dini itu bagus buat anak jadi tidak ada salahnya untuk ikuti perkembangan yang ada dek.” (RP I 685) “Ya dek tapi jarang juga, paling hanya sesekali saja.”(RP I 675)

Partisipan II memiliki pengetahuan tentang tumbuh

(9)

37

buku KIA, TV, mertua dan orang tua. Selain itu secara tidak

langsung lingkungan mempengaruhi pengetahuan partisipan II.

Partisipan II bertukar informasi tentang tumbuh kembang saat

berkumpul dengan tetangga. Partisipan II terbuka terhadap

perkembangan yang terjadi dalam pengasuhan anak seperti

inisiasi menyusui dini dan pemberian kolostrum. Di sisi lain

partisipan II masih mempercayai jika gangguan bicara yang

dialami oleh anak disebabkan terkena sawan. Kepercayaan ini

masih dipegang oleh RP II karena masyarakat sekitar masih

mempercayai hal yang sama. Hal tersebut dapat dilihat dari

pernyataan partisipan II berikut ini:

“Ya dari buku KIA mbak, dari TV terus dari mertua dan orang tua juga mbak, kadang-kadang tetangga suka ngumpul gitu jadi sekalian gosip sekalian tukar informasi tentang anak mbak he…he…he…” (RP II 1365)

“Biasanya kalau kumpul suka tanya-tanya soal anak sama yang lebih pengalaman mbak.” (RP II 1405) “Percaya mbak soalnya kata orang-orang tua di sini anakku kena sawan.” (RP II 1095)

Partisipan III tidak memiliki pengetahuan spesifik

mengenai tumbuh kembang anak. Hal ini dapat dilihat dari

ketidakmampuan partisipan III dalam mengisi angket dan

menjawab pertanyaan saat wawancara. Informasi tumbuh

kembang anak diperoleh dari pengalaman RP III sebelumnya.

Kesulitan ekonomi membuat motivasi RP III untuk mencari

(10)

beranggapan yang terpenting adalah memenuhi kebutuhan

ekonomi keluarga. Partisipan III masih memegang teguh

kepercayaan jika gangguan bicara disebabkan oleh guna-guna.

Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan partisipan III berikut

ini:

“yang penting itu saya buat besek untuk dijual untuk makan mbak.” (RP III 2045)

“Ya karena diguna-guna mbak.” (RP III 1815)

4.3 Pembahasan

Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang

telah diperoleh dan membandingkannya dengan teori-teori yang

telah ada maupun hasil penelitian sebelumnya yang terkait

dengan penelitian ini.

2.3.3.1 Gambaran pengaruh pengetahuan ibu dalam menilai

tumbuh kembang balita berdasar buku KIA.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 3 partisipan,

didapatkan bahwa ibu yang memiliki pengetahuan

mampu menilai tumbuh kembang anak serta melakukan

deteksi dini gangguan tumbuh kembang yang terjadi. Hal

tersebut sesuai dengan pendapat Notoatmojdo (2003),

(11)

39

pengetahuan merupakan fakta yang mendukung tindakan

seseorang. Hurlock, (1999) menyatakan bahwa,

pengetahuan ibu sangat berpengaruh terhadap

perkembangan anak sebab ibu yang mempunyai cukup

pengetahuan dan pendidikan yang tinggi akan lebih

memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan

anaknya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Abuya BA, di Kenya pada tahun 2003, menemukan

adanya pengaruh pendidikan ibu terhadap imunisasi dan

status gizi pada anak. Anak yang terlahir dari ibu dengan

status pendidikan formal diimunisasi secara lengkap dan

memiliki status gizi yang lebih baik dibanding anak yang

terlahir dari ibu yang tidak dengan pendidikan dasar.

2.3.3.2 Identifikasi faktor-faktor yang muncul dalam menilai

tumbuh kembang balita.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 3 partisipan

didapatkan bahwa dalam menilai tumbuh kembang anak

tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan ibu tentang

buku KIA tetapi juga dipengaruhi oleh faktor internal dan

eksternal. Faktor internal sendiri terdiri dari pengetahuan

spesifik dan ekonomi. Hal tersebut sesuai dengan

(12)

(2003), Keadaan ekonomi seseorang akan menentukan

tersedianya fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan

tertentu, sehingga status ekonomi akan mempengaruhi

pengetahuan seseorang.

Faktor eksternal yang mempengaruhi pengetahuan

ibu yaitu kepercayaan, lingkungan dan media. Hal ini

sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Harry

(2000), informasi akan memberikan pengaruh akan

pengetahuan seseorang meskipun seseorang memiliki

pengetahuan yang rendah, tetapi jika ia mendapatkan

informasi yang baik dari berbagai media misalnya tv,

radio, atau surat kabar maka hal itu dapat meningkatkan

pengetahuan seseorang. Lingkungan juga

mempengaruhi pengetahuan seseorang, hal ini sesuai

dengan pendapat Mubarak (2007), lingkungan adalah

segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik

lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke

dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut.

(13)

41

(2002), komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang,

mengenai apa yang berlaku pada objek sikap, sekali

kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi

dasar pengetahuan seseorang mengenai apa yang dapat

Gambar

Table 1.1. Identitas riset partisipan

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Selanjutnya perlakuan dengan pemberian vermikompos pada P1 diperoleh kelimpahan zooplankton yang lebih tinggi dari pada perlakuan lainnya hal ini disebabkan karena

(1) Besaran pokok bea perolehan hak atas tanah dan bangunan yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam pasal 76 dengan dasar

Pada keadaan ini pasien sangat sakit, nadi dan suhu meningkat serta rasa nyeri di telinga hebat apabila tekanan nanah di cavum timpani tidak berkurang, maka terjadi iskemia, akibat

Dari arah taman, dia ngeliat * ke dapur, dan melihat wajan yang ditinggal. * Miranda masuk ke

Pada tahun 2009 Pusat Sumber Daya Geologi melakukan kegiatan Prospeksi endapan fosfat di daerah Kabupaten Timor Tengah Utara dan hasil dari kegiatan tersebut dijumpai endapan fosfat

Mengetahui apakah senyawa golongan antrakuinon yang terdapat pada ekstrak etanol daun pacar air yang terdeteksi pada uji KLT yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap

Sebagai bagian dari strategi ekspansi, sejak tahun 2012 AKRA melalui anak perusahaannya PT Usaha Era Pratama Nusantara (“UEPN”) telah menjalin kerjasama dengan PT Berlian

Bahan dan peralatan yang digunakan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu bahan dan peralatan yang akan digunakan pada proses pembuatan katalis serta uji aktivitas.. III.1.1.2