• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSA KATA PADA MATERI FOOD AND DRINK SISWA KELAS IV MI PSM MERAK BLARU KEDIRI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN PENGUASAAN KOSA KATA PADA MATERI FOOD AND DRINK SISWA KELAS IV MI PSM MERAK BLARU KEDIRI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD."

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSA KATA PADA MATERI

FOOD AND DRINK SISWA KELAS IV MI PSM MERAK BLARU

KEDIRI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD

SKRIPSI

Oleh:

NURIL FAUZUL MUKAROMAH NIM. D37209014

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PROGRAM STUDI PGMI

(2)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nuril Fauzul Mukaromah

NIM : D37209014

Jurusan/Program Studi Fakultas : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

(3)

v

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi oleh:

Nama : Nuril Fauzul Mukaromah

NIM : D37209014

Judul :

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSA KATA PADA

MATERI

FOOD AND DRINK SISWA KELAS IV MI PSM

MERAK BLARU KEDIRI MELALUI PENGGUNAAN

MEDIA FLASHCARD

ini telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.

Surabaya, 12 Februari 2015

(4)

vi

PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi oleh Nuril Fauzul Mukaromah ini telah dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi.

Surabaya, 17 Februari 2015

(5)

vii

ABSTRAK

Nuril Fauzul Mukaromah 2015. Peningkatan Penguasaan Kosa Kata Pada Materi Food And Drink Siswa Kelas IV MI PSM Merak Blaru Kediri Melalui Penggunaan Media Flashcard. Skripsi, Program Studi PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya. Dosen Pembimbing: Chairati Saleh, M.Ed.

Kata kunci: Penguasaan Kosa Kata, Bahasa Inggris, Media Flashcard

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang berdasarkan pada pembelajaran bahasa Inggris khususnya pada materi food and drink dengan hasil belajar siswa yang rendah sebab telah diperoleh ketuntasan belajar sebesar 28,57% hal tersebut dikarenakan dalam pembelajaran aktivitas siswa kurang memahami atau menguasai materi, hanya mengacu pada buku paket, dan kurangnya dalam penggunaan media pembelajaran. Pengadaan media flashcard khususnya pada pembelajaran bahasa Inggris ini diharapkan guru dapat menggali kemampuan siswa karena siswa dinilai memerlukan benda konkrit ataupun gambar yang belum mereka ketahui agar dapat membantu dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang sesuai dengan KKM.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penggunaan media flashcard pada materi food and drink pada kelas IV MI PSM Merak Blaru Kediri? (2) Bagaimana peningkatan penguasaan kosa kata bahasa Inggris siswa kelas IV MI PSM Merak Blaru Kediri dengan menggunakan media flashcard?. Tujuan penelitian sebagai berikut: (1) Untuk mengetahui bagaimana penggunaan media flashcard dalam materi food and drink bahasa Inggris pada siswa kelas IV MI PSM Merak Blaru Kediri. (2) Untuk mengetahui bagaimana peningkatan penguasaan kosa kata bahasa Inggris siswa kelas IV MI PSM Merak Blaru Kediri dengan menggunakan media flashcard.

(6)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN MOTTO ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... v

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GRAFIK ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tindakan yang Dipilih ... 4

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Lingkup penelitian... 5

F. Signifikasi Penelitian... 6

G. Definisi Operasional ... 7

(7)

xii

2. Materi Food and Drink ... 12

B. Media Flashcard 1. Media ... 13

2. Flashcard ... 16

C. Penguasaan Kosa Kata ... 24

D. Kesesuaian Media Flashcard ... 28

E. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 29

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian ... 31

B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Setting Penelitian ... 34

2. Karakteristik Subyek Penelitian ... 35

C. Variabel yang Diselidiki... 35

D. Rencana Tindakan 1. Rencana Penelitian ... 36

2. Pelaksanaan Penelitian ... 37

E. Data dan Cara Pengumpulannya 1. Sumber Data ... 38

2. Teknik Pengumpulan Data ... 39

3. Teknik Analisis Data ... 45

F. Indikator Kinerja ... 49

G. Tim Penelitian dan Tugasnya ... 49

(8)

xiii

B. Pembahasan ... 81

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 85

B. Saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 87

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... 89

RIWAYAT HIDUP ... 90

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa memiliki peranan sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional siswa. Bahasa juga merupakan kunci penentu keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Bahasa besar sekali peranannya bagi proses berpikir seseorang. Dalam hal ini bahasa merupakan alat berpikir yang utama. Segala macam pengertian, ide, konsep, pikiran, dan angan-angan dilahirkan melalui bahasa.

Bahasa Inggris merupakan salah satu Mata Pelajaran yang wajib dipelajari oleh setiap siswa. Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), bahasa Inggris memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas para pembelajar. Hal ini ditujukan agar siswa mampu bersaing dalam dunia pendidikan. Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa yang digunakan secara luas dalam setiap aspek kehidupan seperti ilmu pengetahuan, pendidikan, bisnis, dan hiburan. Menyadari kenyataan pentingnya bahasa Inggris dimasa depan, maka pembelajaran bahasa Inggris sedini mungkin harus diterapkan di sekolah-sekolah yang merupakan salah satu upaya peningkatan kompetensi individu dalam pembelajaran bahasa.

(10)

orang-orang yang berbeda latar belakang budaya dan kenegaraan, bahasa Inggris menjadi pilihan utama yang sering dipakai dalam melakukan komunikasi. Adanya pemahaman bahasa Inggris sebagai Bahasa asing mengharuskan siswa untuk berkomunikasi dengan orang lain dalam proses pembelajarannya. Agar komunikasi yang dilakukan bisa menjadi jelas dan mudah dipahami, siswa harus menguasai empat aspek kemampuan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut tidak dapat tercapai tanpa penguasaan kosa kata yang memadai. Semakin banyak kosa kata yang dikuasai seseorang maka akan semakin baik pula komunikasi yang dilakukannya. Salah satu aspek penting yang harus dikuasai siswa dalam penguasaan kosa kata adalah keterampilan menulis. Selain dapat mengucapkan setiap kosa kata dengan pengucapan yang benar, siswa juga dituntut untuk dapat menuliskan setiap kosa kata dengan ejaan yang tepat.

(11)

menulis, menghafalkan kata atau tata bahasa Inggris, membaca, dan menterjemahkan tanpa disertai metode, teknik atau media pembelajaran yang menarik sehingga siswa merasa jenuh dan bosan. Maka bukan tidak mungkin jika kelas yang berisikan 21 siswa yang terdiri 13 laki-laki dan 8 perempuan banyak yang mengalami kesulitan dalam mencerna dan memahami pembelajaran Bahasa Inggris karena data sebelumnya menyebutkan dari seluruh jumalah siswa kelas IV siswa yang lulus KKM hanya berjumlah 6 anak atau dalam hitungan prosentasenya sebesar 28,57%.

Oleh karena itu diperlukan sebuah media pembelajaran yang tepat agar siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran dan menurut penulis media pembelajaran yang tepat untuk digunakan adalah flashcard. Dalam pelaksanaan penggunaan media pembelajaran ini dianggap sebagai strategi pembelajaran yang dapat mendorong siswa menjadi aktif salah satunya dengan penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media ini ditujukan agar dapat memotivasi dan menarik minat siswa dalam mempelajari bahasa Inggris.

Dari berbagai media yang ada, media flashcard merupakan media yang tepat untuk digunakan dalam peningkatan penguasaan kosa kata pada siswa. Media ini tidak memerlukan biaya yang banyak harganyapun terjangkau karena medianya mudah untuk didapat atau dibuat oleh guru itu sendiri. Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar1.

(12)

Media yang berupa kartu ini merupakan media sederhana yang dapat merangsang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran kosa kata.

Berdasarkan permasalahan diatas peneliti merasa perlu mengangkat sebuah penelitian tentang masalah ini menjadi Peneliti Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “PENINGKATAN PENGUASAAN KOSA KATA PADA MATERI

FOOD AND DRINK SISWA KELAS IV MI PSM MERAK BLARU KEDIRI

MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah ini dibahas agar penelitian dapat terarah dan menuju pada satu tujuan yang diinginkan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Bagaimana penggunaan Media flashcard pada materi food and drink kelas IV MI PSM Merak Blaru Kediri?

2. Bagaimana peningkatan penguasaan kosa kata Bahasa Inggris siswa kelas IV MI PSM Merak Blaru Kediri dengan menggunakan Media flashcard?

C. Tindakan yang Dipilih

Pada dasarnya pendidikan di Sekolah Dasar (SD) menitik beratkan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Kemampuan ini merupakan suatu modal yang sangat besar untuk proses belajar selanjutnya.

(13)

salah satunya adalah kendala dalam penguasaan kosa kata pada pelajaran bahasa Inggris. Untuk mengatasi kendala tersebut maka digunakan upaya peningkatan yaitu dengan diberikan sebuah Media flashcard, dengan Media ini diharapkan siswa-siswi lebih tertarik dan termotivasi pada pembelajaran bahasa Inggris.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah dalam pembelajaran bahasa Inggris, maka tujuan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan Media flashcard dalam materi food and drink bahasa Inggris pada siswa kelas IV MI PSM Merak Blaru Kediri.

2. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan penguasaan kosa kata bahasa Inggris siswa kelas IV MI PSM Merak Blaru Kediri dengan menggunakan Media flashcard.

E. Lingkup Penelitian

Sehubungan dengan kegiatan penelitian ini, maka perlu diberikan batasan penelitian dengan tujuan supaya penelitian ini tidak terlalu luas dan sesuai dengan harapan peneliti.

Agar penelitian bisa tuntas dan berfokus pada permasalahan yang dibatasi pada hal-hal dibawah ini:

(14)

2. Subyek penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas IV MI PSM Merak Blaru Kediri tahun ajatan 2014/2015 dengan jumlah siswa 21, dengan siswa laki-laki sebanyak 13 anak dan siswa perempuan 8 anak.

3. Penelitian ini menggunakan instrument soal-soal tes tulis.

F. Signifikan Penelitian

Manfaat merupakan dampak positif yang ditimbulkan karena adanya sesuatu yang baik diterima dengan akal sehat oleh semua orang disekitarnya. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. MI PSM Merak Blaru Kediri

Dengan adanya penelitian ini diharapkan MI PSM Merak Balaru Kediri dapat lebih meningkatkan mutu pendidikan dan meningkatkan kualitas belajar mengajar agar siswa lebih berprestasi dan dapat memperoleh ilmu-ilmu yang bermanfaat dalam proses pembelajaran.

2. Guru

(15)

3. Siswa

Agar dapat memudahkan siswa dalam belajar bahasa Inggris sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya dengan baik maupun kemampuan pemahaman akan kosa kata yang mereka miliki.

4. Peneliti

Sebagai informasi tambahan lebih lanjut untuk memperluas wawasan tentang pemahaman kosa kata bahasa Inggris dan sebagai dasar penelitian yang lebih lanjut.

G. Definisi Operasional

Adapun definisi operasional sebagai berikut :

1. Penguasaan kosa kata adalah pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan kosa kata pada materi food and drink mata pelajaran bahasa Inggris di kelas IV MI PSM Merak Blaru Kediri.

2. Media flashcard adalah salah satu bagian dari alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengiriman kepada penerima pesan2. Kartu yang berisi gambar-gambar (benda-benda, binatang, dan sebagainya) dapat digunakan untuk melatih siswa menjaga dan memperkaya kosa kata3.

(16)
(17)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran Bahasa Inggris di MI

1. Pembelajaran Bahasa Inggris

Pembelajaran adalah unsur kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran4.

Dalam proses pembelajaran akan terjadi interaksi antara murid dan lingkungannya. Dengan demikian dalam proses pembelajaran tidak hanya terjadi antara guru dengan murid tetapi juuga dengan sumber-sumber lainnya seperti media dan materi.

Bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan makna yang diwujudkan melalui kata bahasa dan kosa kata. Dengan demikian bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa semakin berfungsi dalam pemakaian berbahasa seseorang dapat dilihat dari kualitas dan kapasitas kosa kata yang dimiliki.

Bahasa sesungguhnya bukan ilmu5, ia adalah skill komunikasi. Bahasa tidak sekedar bunyi yang dapat dicerna secara empiris. Tetapi juga kaya

(18)

dengan makna yang sifatnya non-empiris6. Bahasa adalah sebuah sistem atau lebih tepatnya (yaitu sistem bunyi, sistem tata bahasa, sistem makna). Dan bahwa variasi dalam penggunaan bahasa seringkali bersifat sistematis juga7.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada si penerima. Belajar bahasa tidak tumbuh dengan sendirinya tetapi memerlukan interaksi dengan yang lainnya. Anak-anak yang tumbuh dan terisolasi dari lingkungan sosial bahasanya tidak akan berkembang. Manusia mempunyai kemampuan untuk menghasilkan bermacam-macam suara. Suara-suara tersebut dikembangkan mendjadi simbol yang bermakna.

Bahasa Inggris merupakan alat komunikasi secara lisan dan tulis. Sedangkan berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.

Dalam pelajaran bahasa inggris ada empat kemampuan dasar yang harus dipelajari oleh semua siswa, diantaranya :8

6 A Chaedar Alwasilah, Filsafat Bahasa dan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008)

hal. 14

7 Linda Thomas & Shan Wareing, Bahasa, Masyarakat, dan kekuasaan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2007), h. 17

(19)

1. Listening (Menyimak)

Menyimak adalah sesuatu keterampilan yang hingga kini masih diabaikan, karena keterampilan ini kurangnya materi berupa buku teks dan sarana lain seperti rekaman yang diperdagangkan untuk menunjang tugas guru dalam pelajaran menyimak untuk digunakan dalam bahasa Inggris.

2. Speaking (Berbicara)

Tujuan utama kemampuan bicara adalah untuk menyampaikan pesan kepada orang lain, yakni mampu berkomunikasi dalam suatu bahasa. Tujuan pertama dapat dicapai melalui aktifitas-aktifitas sedangkan tujuan kedua dapat dicapai melalui latihan pengembangan. 3. Writing (Menulis)

Keterampilan menulis dianggap keterampilan yang paling sukar dibandingkan dnegan keterampilan berbahasa yang lainnya. Bila seorang pelajar menggunakan bahsa kedua secara lisan, seorang penutur asli dapat mengerti dan menerima lafal yang kurang sempurna. Tetapi, bila pelajar menggunakan bahasa yang kedua itu secara tulisan, penutur asli yang membacanya akan lebih keras dalam menilai tulisan yang banyak kesalahan ejaan atau tata bahasa.

4. Reading (Membaca)

(20)

penawarannya. Tujuan seseorang membaca adalah untuk mengerti atau memahami isi pesan yang terkandung dalam suatu bacaan seefisian mungkin.

Aktfitas membaca itu melibatkan keterampilan-keterampilan mengenal suatu teks dan mengambil suatu kesimpulan tentang makna kata-kata menggunakan butir-butir kosa kata yang belum dikenal9.

Jadi, anak-anak mempunyai kemampuan untuk belajar Bahasa apapun, termasuk belajar Bahasa Inggris sebagai bahasa asing.

2. Materi food and drink

Food (makanan)

Makanan adalah produk pangan yang siap hidang atau yang langsung dapat dimakan. Makanan biasanya dihasilkan dari bahan pangan setelah terlebih dahulu diolah atau dimasak10.

Drink (minuman)

Minuman merupakan bahan yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup, yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, kualitas minuman harus terjamin agar konsumen sebagai pemakai produk minuman dapat terhindar dari penyakit akibat minum terlebih minuman

9 Ahmad Izzan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris, (Bandung: Humaniora, 2008) hal 10 D Rosyidi Pengertian Makanan diunduh tanggal 28 Januari 2015 di:

(21)

yang mengandung bahan tambahan makanan seperti bahan pengawet makanan.

Definisi minuman sendiri adalah segala sesuatu yang dapat dikonsumsi dan dapat menghilangkan rasa haus. Minuman umumnya berbentuk cair, namun ada pula yang berbentuk padat seperti es krim atau es lilin11.

B. Media Flashcard

1. Media

Pada umumnya, anak-anak lebih cepat belajar kata-kata atau kosa kata bila ditunjang dengan alat peraga, misalnya gambar atau benda nyata.

Menurut Wilkinson, media merupakan alat mengajar dan belajar12. Dalam kamus Bahasa Indonesia modern, media berarti alat atau sarana. Media berasal dari Bahasa latin dalam bentuk jamak medium, maksudnya adalah segala sesuatu yang membawa pesan dari suatu sumber kepada penerima pesan. Media adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengiriman kepada penerima pesan13.

Media adalah saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator dan komunikan14. Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai

11Winarti Pengertian Minuman diunduh tanggal 29 Januari 2015 di:

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31609/4/Chapter%20ll.pdf

12 M Musfiqon, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya,

2012) hal 120

13 Pupuh Fathurrahman, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Refika Aditama, 2009) hal 65

14 M Musfiqon, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya,

(22)

saluran (channel) untuk menyampaikan suatu pesan (message) atau informasi dari suatu sumber (resource) kepada penerimanya. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi15. Secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda ataupun peristiwa yang membuat kondisi siswa untuk memungkinkan memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.

Memperhatikan pendapat tentang media, dapat disimpulkan bahwa media adalah suatu alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk menyampaikan informasi agar siswa memperoleh pengetahuan keterampilan atau sikap.

Media dapat dimanfaatkan anatar lain untuk:

a. Membantu menyederhanakan proses pembelajaran Bahasa dan menyempurnakannya.

b. Mengurangi penggunaan Bahasa ibu atau Bahasa pertama. c. Membangkitkan motivasi atau minat belajar siswa.

d. Menjelaskan konsep baru agar siswa dapat memahami tanpa kesulitan dan salah pengertian.

e. Menyamakan persepsi, apalagi kalau konsep baru tersebut mempunyai arti lebih dari satu.

(23)

f. Meningkatkan kualitas pembelajaran.

g. Membuat proses belajar lebih menarik dan interaktif.

Ada beberapa macam media yang digunakan dalam proses belajar mengajar, dimana media-media tersebut digolongkan atau dikelompokkan menjadi beberapa golongan. Menggolongkan media pembelajaran Bahasa menjadi tiga yaitu: a). Media pandang (visual), b). Media dengar (Audio), dan c). Media pandang dengar (Audio Visual). Untuk lebih jelas diuraikan di bawah ini:

a. Media pandang (visual)

Media pandang adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan16. Media ini dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Media Pandangan Proyeksi

Media pandang proyeksi adalah media yang menggunakan proyektor sehingga gambar nampak pada layar17. Dengan menggunakan proyektor materi pelajaran dapat dipantulkan pada layar. Contoh: OHP, slide (film bingkai), film rangkai (film strip), dan film bisu, proyektor tidak tembus pandang (opaque projector). 2) Media Pandang Non-proyektor

Media pandang non-proyektor adalah media pandang yang pengoprasiannya tanpa menggunakan pesawat atau proyektor. Media

(24)

ini sangat sederhana dan sering digunakan oleh para guru dibandingkan dengan media yang lain. Contoh media ini adalah gambar, poster, grafik, peta, papan megnet, papan selip, dan kubus struktur.

3) Media Dengar (Audio)

Media audio untuk keterampilan menyimak adalah media yang wacana atau isinya direkam dan dapat didengarkan. Media dengar digunakan untuk menyimak dan memahami wacana lisan. Contoh media ini adalah radio, rekaman, cassete recorder, dan lain-lain. 4) Media Pandang Dengar (Audio Visual)

Media ini merupakan media yang mempunyai unsur suara dan gambar18. Melalui media ini siswa dapat mendengarkan dan dapat menikmati pesan. Contoh media ini adalah slide suara, film suara, dan TV.

2. Flashcard

Flashcard atau Education Card adalah kartu-kartu bergambar yang dilengkapi kata-kata, yang diperkenalkan oleh Glenn Doman, seorang dokter ahli bedah otak dari Philadelphia, Pennsylvania.

18 Iskandarwassid & Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT. Rosdakarya,

(25)

Flashcard adalah media yang sederhana namun sangat bermanfaat untuk

menampilkan dan melatih kosa kata (vocabulary)19.

Flashcard adalah media yang tepat untuk membantu siswa/anak

mengingat dan mempelajari informasi baru. Kartu ini mudah dibuat dan digunakan. Sebagai besar anak-anak adalah visual learners dan kartu bergambar dengan warna-warna menarik bisa sangat bermanfaat untuk mengajar mereka20. Flashcard seringkali digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris dan pengenalan konsep matematika.

Flashcard adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang berukuran 26x30 cm. gambar-gambarnya dibuat menggunakan tangan atau foto, atau memanfaatkan gambar/foto yang sudah ada yang ditempelkan pada lembaran-lembaran flashcard21. Atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi22. Flashcard hanya cocok untuk kelompok kecil siswa tidak lebih dari 30 orang siswa23.

Flashcard bias digunakan untuk menciptakan memory games, review games (pengulangan pelajaran di sekolah), guessing games (tebak-tebakan), bahkan untuk memperkenalkan topik diskusi. Biasanya flashcard terdiri atas perangkat yang dikelompokkan menurut jenis atau kelasnya, misalnya

19 Lihat:http://1nd1r4.wordpress.com/2008/11/20/flash-cards/

20

Lihat:http://suhendra-mediapembelajaran.blogspot.com/2012/05/manfaat-flash-cards-dalam-proses.html

21 Rudi Susilana & Cepi Riyana, Media Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2007) hal 93 22 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pres, 2009) hal 120

(26)

kelompok gambar makanan, buah-buahan, sayuran-sayuran, alat rumah tangga, alat transportasi, dan pakaian.

Flash cards lebih banyak digunakan untuk seluruh kelas. Karena itu

ukurannya besar agar jelas dilihat oleh semua siswa. Biasanya guru memegang beberapa buah flash cards dan digerakkan dengan cara memindahkan kartu bergambar yang berada ditumpukan terakhir ke arah depan untuk dilihat siswa. Gerakan memindah kartu dilakukan dengan cepat, mungkin itu alasan mengapa dinamakan flash card (flash = sekilas, dengan cepat)24.

Tujuan dari metode ini adalah melatih kemampuan otak kanan untuk mengingat gambar dan kata-kata, sehingga perbendaharaan kata dan kemampuan membaca anak bias dilatih dan ditingkatkan sejak usia dini. Flashcard atau kartu belajar ini merupakan terobosan baru di bidang metode pembelajaran membaca dengan mendayagunakan kemampuan otak kanan untuk menginagat.

Namun, sebagaimana umumnya metode-metode baru yang ada, metode kids flashcard ini juga mendatangkan kritik maupun tanda Tanya dari masyarakat maupun professional di bidang pendidikan perkembangan anak, bahkan ada yang menganggapnya mustahil.

(27)

Penyebabnya, dasar dari metode flashcard adalah melatih anak menghafal asosiasi Antara gambar dan kata-kata, sehingga ketika ia melihat kata-kata itu lagi dikemudian hari maka ia akan mengingat dan dapat mengucapkannya. Namun bila anak melihat kata-kata baru, ia tidak dapat mengucapkannya karena belum pernah diperkenalkan sebelumnya sehingga penerapan media gambar berwarna pada anak sangat membantu dalam pengenalan kosa kata baru.

a. Kelebihan flashcard

Kelebihan Flashcard Antara lain: 1) Mudah dibawa-bawa

Dengan ukuran yang kecil flashcard dapat disimpan di tas bahkan di saku, sehingga tidak membutuhkan ruang yang luas, dapat digunakan dimana saja, di kelas ataupun di luar kelas.

2) Praktis

Dilihat dari cara penglihatan dan penggunaanya, media flashcard sangat praktis, dalam menggunakan media ini guru tidak

(28)

tinggal disimpan kembali dengan cara diikat atau menggunakan kotak khusus supaya tidak tercecer.

3) Mudah diingat

Karakteristik media flashcard adalah menyajikan pesan-pesan pendek pada setiap kartu yang disajikan. Misalnya, Antara lain mengenal huruf, mengenal angka, mengenal nama binatang, atau tata cara berwudhu, dan lain sebagainya. Sajian pesan-pesan pendek ini akan memudahkan siswa untuk mengingat pesan tersebut. Kombinasi antara lain gambar dan teks cukup memudahkan siswa untuk mengenali konsep, sesuatu, untuk mengetahui nama sebuah benda dapat dibantu dengan gambarnya, begitu juga sebaliknya untuk mengetahui apa wujud sebuah benda atau konsep dengan melihat huruf dan teksnya.

4) Menyenangkan

Media flashcard dalam penggunaanya bias melalui permainan. Misalnya siswa secara berlomba-lomba mencari satu benda atau nama-nama tertentu dari flashcard yang disimpan secara acak, dengan cara berlari siswa berlomba untuk mencari sesuai perintah. Selain mengasah kemampuan kognitif juga melatih ketangkasan (fisik)25.

(29)

b. Kelemahan flashcard

Kelemahan Flashcard antara lain :

1) Membuat waktu yang lama dalam proses pembuatan.

2) Bahan cocok yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya.

3) Apabila kertasnya jelek, bahan cetak akan rusak dan sobek. c. Manfaat flashcard

Adapun manfaat penggunaan flashcard antara lain :

1) Meningkatkan kemampuan anak dalam menghafal dan menguasai kosa kata (vocabulary) Bahasa Inggris dalam waktu cepat.

2) Memudahkan orang tua atau guru dalam mengajar dan mengenalkan kosa kata (vocabulary) kepada anak sejak dini.

Anak akan mendapatkan dua manfaat sekaligus, mengerti bahasa Inggris dan mengenal jenis-jenis binatang, butuh, dll.

d. Cara pembuatan flashcard

Dalam pembuatan flashcards, yang perlu diperhatikan adalah:

1) Ukuran harus memadai dan cukup besar dan jelas terlihat oleh siswa seluruh kelas.

2) Gambar harus dapat menyampaikan pesan dengan jelas, jangan rancu, atau menggambarkan sesuatu yang membingungkan.

(30)

Adapun, flashcard tidak hanya dapat diperoleh dengan membeli, tetapi guru dapat membuatnya sendiri dengan biaya yang relatif lebih terjangkau, yaitu:

1) Siapkan kertas yang agak tebal seperti kertas duplek atau dari bahan kardus. Kertas ini berfungsi untuk menyimpan atau menempelkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. 2) Kertas tersebut di berikan tanda dengan pensil atau spidol dan

menggunakan penggaris, untuk menentukan ukuran 25x30 cm. 3) Potong-potonglah kertas duplek tersebut dengan menggunakan

gunting atau pisau kater hingga tepat berukuran 25x30 cm. buatlah kartu-kartu tersebut sejumlah gambar yang akan ditempel atau sejumlah materi yang kita butuhkan.

4) Selanjutnya, jika objek gambar akan langsung dibuat dengan tangan, maka kertas alas tadi perlu dilapisi dengan kertas halus untuk menggambar, misalnya kertas HVS, kertas concert atau kertas karton.

5) Mulailah menggambar dengan menggunakan alat gambar seperti kuas, cat air, spidol, pensil warna, atau membuat desain menggunakan computer dengan ukuran yang sesuai lalu setelah ditempelkan pada alas tersebut.

(31)

selanjutnya gambar-gambar tersebut dipotong sesuai dengan ukuran, lalu ditempelkan menggunakan perekat atau lem kertas. 7) Pada bagian akhir adalah memberi tulisan pada bagian kartu-kartu

tersebut sesuai dengan nama objek yang ada didepannya. Nama-nama ini biasa dengan menggunakan beberapa Bahasa misalnya Indonesia dan Inggris26.

e. Langkah-langkah penggunaan flashcard

Adapun langkah-langkah penggunaan flashcard, sebagai berikut: 1) Tunjukkan bagian depan kartu (yang berisi gambar dan kata dalam

Bahasa Inggris) kepada anak.

2) Kartu-kartu yang sudah disusun dipengang setinggi dada dan menghadap ke depan siswa.

3) Sambil menunjukkan kartu, guru membacakan teks Bahasa Inggris sesuai lafal (cara membacanya) seperti tertera di belakang kartu, kemudian bacakan pula artinya agar anak paham.

4) Bacakan teks pada kartu dengan suara yang terdengar jelas dan bimbinganlah anak agar mengikuti.

5) Jangan beralih ke kartu lain sebelum anak dapat mengikuti lafal Bahasa Inggris dengan baik dan benar. Ulangi sampai lafal Bahasa Inggris yang diucapkan anak baik dan benar.

(32)

6) Lakukan berulang-ulang secara konsisten, agar anak dapat belajar secara sistematis sehingga daya serapnya dalam mengingat akan lebih optimal.

Jika sajian dengan cara permainan, letakkan kartu tersebut di dalam sebuah kotak secara acak dan tidak perlu disusun, siapkan siswa yang akan berlomba misalnya tiga orang berdiri sejajar, kemudian guru memberikan perintah, misalnya cari nama binatang kuda, maka siswa berlari menghampiri kotak tersebut untuk mengambil kartu yang bergambar kuda dan bertuliskan “kuda ” dalam Bahasa Inggris27.

C. Penguasaan kosa kata

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990) penguasaan adalah pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan (pengetahuan, kepandaian). Vocabulary merupakan suatu kata yang sering kali kita ucapkan dalam suatu bahasa. Kosakata (vocabulary) adalah suatu perbendaharaan kata yang harus dikuasai oleh para siswa untuk mempelajari bahasa Inggris atau kosa kata yang mengandung pengertian lebih daripada penambahan kata-kata baru ke dalam perbendaharaan pengalaman kita28.

Sedangkan penguasaan vocabulary adalah penguasaan kosakata yang tidak hanya menghafal kata sebanyak-banyaknya tetapi juga menyebutkan, memahami artian ketepatan dalam menggunakan kosa kata pada sebuah

27 Ibid, h. 95-96

(33)

kalimat, sehingga siswa menguasai kosa kata tidak hanya bisa mengucap tetapi juga dapat menyimak pembicaraan orang lain serta dapat meresponnya.

Kemampuan atau penguasaan dalam menguasai kosa kata yaitu kesanggupan seseorang untuk menggunakan pengetahuan kosa kata dalam memahami kalimat. Maka dari itu, penguasaan kosa kata sangatlah diperlukan dalam pembelajaran bahasa inggris. Semakin banyak kosa kata yang dikuasai siswa semakin mudah pula siswa mempelajari suatu bahasa. Kosa kata bahasa Inggris yang perlu dipelajari oleh siswa sekolah dasar diperkirakan sebanyak kurang lebih 500 kata29.

Dengan menguasai kosa kata, maka pembelajaran bahasa Inggris akan mudah dipahami, namun ada beberapa faktor penting mengenai kosa kata dalam bahasa Inggris, diantaranya:

1. High Frequence Words (HFW) adalah kosa kata yang sering muncul dalam wacana tulis dan membuat 80% sampai 95% dari keseluruhan kosa kata dalam wacana tulis tersebut. Contohnya adalah kosakata seperti of, do, by, say, dan sebagainya.

2. Academic Words (AW) adalah kosa kata yang umumnya muncul dalam

teks-teks ilmiah dari berbagai bidang. Seperti kata-kata available, medicine, stethoscope, dan sebagainya.

(34)

3. Technical Word (TW) adalah kosa kata yang mempunyai makna khusus pada bidang-bidang ilmu yang spesifik. Meliputi kata-kata seperti concern dan agree.

4. Low Frequency Words (LFW) adalah kosa kata yang jarang dipakai dalam teks-teks bahasa Inggris. Seperti kata-kata flameproof dan peasanty30.

Namun pada penguasaan kosa kata dapat dibedakan menjadi penguasaan reseptif, penguasaan produktif, penguasaan penulisan. Penguasaan reseptif adalah penguasaan yang berkaitan dengan masalah pemahaman kosa kata, penguasaan produktif adalah kemampuan yang berkaitan dengan masalah penguasaan kosa kata, sedangkan yang dimaksud dengan penguasaan penulisan merupakan yang berkaitan dengan masalah penulisan kosa kata secara benar menurut aturan tata bahasa tertentu.

Penjelasan di bawah ini akan memaparkan jenis-jenis penguasaan kosakata diatas, yaitu sebagai berikut :

1. Penguasaan resiftif

Resiftif merupakan kegiatan yang bersifat pasif, hanya memahami dalam proses pemikiran saja. Penguasaan ini tergolong menjadi dua yaitu menyimak dan membaca. Penguasaan dimaksud dalam penelitian ini adalah

30 Patrisius Istiarto Djiwandono, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Inggris, (Jakarta: Indeks, 2009) hal

(35)

pemahaman terhadap kosa kata dalam wujud tulisan bukan pemahaman secara ujaran (menyimak).

2. Penguasaan produktif

Produktif mengandung pengertian yaitu menghasilkan. Penguasaan kosa kata secara produktif merupakan kemampuan menggunakan atau menerapkan kosa kata yang bersangkutan dalam suatu teks kalimat dengan demikian kita dapat melihat kejelasan makna yang terkandung dalam kata atau kosa kata tersebut. Penguasaan produktif disini dimaksudkan untuk penguasaan secara lisan (berbicara).

3. Penguasaan penulisan

Penguasaan penulisan sangat penting kedudukannya dalam penguasaan kosa kata bahasa Inggris. Tetapi kita mampu memahami makna suatu kata atau mampu pula dalam menggunakan atau mengucapkannya dalam konteks kalimat. Tetapi apabila kita tidak menguasai tata cara penulisannya yang benar, maka masih dapat dikatakan bahwa kita sebenarnya bukan menguasai kosa kata yang bersangkutan secara sempurna31.

Perbendarahan kata ini diajarkan dengan cara yang menyenangkan yaitu dengan memakai media visual berupa flashcard yang berhubungan dengan materi yang diajarkan. Guru berusaha dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, akrab, selalu memotivasi siswa untuk berani

(36)

berbicara dan tidak dibenarkan menyalahkan siswa saat melafalkan kata atau kalimat.

D. Kesesuaian Media Flashcard

Dari hasil kajian teori di atas media flashcard diasumsikan dapat diterapkan pada pembelajaran Bahasa Inggris, pada dasarnya jika guru akan menerapkan media flashcard ini yang perlu diperhatikan adalah materi yang memuat sub-sub materi, pada penelitian tindakan kelas ini materi yang akan digunakan adalah materi Food and Drink yang akan disajikan dengan media flashcard.

Dengan adanya media flashcard ini hasil belajar siswa di sekolah dapat meningkat dengan baik karena dengan menggunakan media flashcard siswa dapat mengikuti pelajaran dengan lebih bersemangat serta siswa mudah menguasai kosa kata yang diajarkan. Cara penyajian media ini dengan memperlihatkan media kepada siswa dengan menyebutkan apa nama dari gambar tersebut dalam kata bahsa Inggris beserta arti gambar tersebut.

(37)

juga lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran terutama pada penguasaan vocabulary mata pelajaran bahasa inggris materi Food and Drink.

E. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini, akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti diantaranya adalah: 1. Gamayanti Novi Rahmawati (2010) dalam skripsinya yang berjudul

peningkatan pengguasaan vocabulary Bahasa Inggris materi daily needs dengan menggunakan media flashcard pada siswa kelas V SDI Tarbiyatul Athfal. Menunjukkan bahwa penggunaan media flashcard dapat meningkatkan hasil belajar dengan prosentase siklus I sebesar 52,25% sedangkan pada siklus II sebesar 90,35%.

2. Mia Zultrianti Sari (2012) dalam skripsinya yang berjudul efektifitas penggunaan media pembelajaran flashcard untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam penguasaan kosa kata Bahasa Inggris. Menunjukkan bahwa penggunaan media flashcard dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan prosentase siklus I sebesar 53,81% sedangkan pada siklus II sebesar 91%

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu penggunaan media flashcard dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui

(38)
(39)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Metode penelitian ini menghadirkan suatu perkembangan bidang penelitian tindakan yang mengarah mengidentifikasi karakteristik kebutuhan pragmatis dari praktisi bidang pendidikan untuk mengorganisasi penyelidikan suatu proses reflektif ke dalam pengajaran kelas. Penelitian tindakan kelas adalah suatu proses yang dirancang untuk meberdayakan semua partisipan dalam proses (siswa, pengajar, dan peserta lainnya) dengan tujuan untuk meningkatkan praktik yang diselenggarakan di dalam pengalaman pendidikan. Penelitian tindakan kelas memiliki tiga unsur, yaitu: penelitian, tindakan, dan kelas32. 1. Penelitian

Aktifitas mencermati suatu obyek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah.

32 Arikunto, S, Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research. CAR),(Jakarta: PT. Bumi

(40)

2. Tindakan

Suatu aktifitas atau kegiatan yang sengaja dilakukan untuk tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan suatu masalah dalam proses belajar.

3. Kelas

Sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Tindakan tersebut dilakukan oleh pendidik bersama-sama dengan peserta didik dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dalam pelaksanaannya penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas Kurt Lewin, Karena penelitian ini dalam satu siklus atau putarannya terdiri dari empat komponen yaitu:33

1. Perencanaan (Planning) 2. Aksi atau tindakan (Acting) 3. Observasi (Observing) 4. Refleksi (Reflecting).

33 Zainal Aqib dkk, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, TK, (Bandung: CV. Yrama Widya,

(41)

Secara keseluruhan, empat tahapan dalam penelitian tindakan kelas tersebut membentuk suatu siklus penelitian tindakan kelas yang digambarkan dalam bentuk spiral. Seperti pada gambar di bawah ini:

Dan seterusnya

Gambar 3.1 Prosedur PTK Model Kurt Lewin34.

Langkah-langkah dalam setiap siklus pada model Kurt Lewin adalah sebagi berikut:

(42)

a. Perencanaan (Planing)

Yaitu persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan tindakan. Persiapan dapat dilakukan dengan membuat scenario pembelajaran dan menyiapkan fasilitas-fasilitas yang dubutuhkan.

b. Aksi atau tindakan (Acting)

Yaitu deskripsi tindakan yang dilakukan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.

c. Observasi (Observing)

Yaitu uraian tentang prosedur perekaman proses dan produk pembelajaran. d. Refleksi (Reflecting)

Yaitu uraian refleksi terkait proses pembelajaran dan dampak tindakan perbaikan35.

Tujuan menggunakan model ini yaitu apabila pada awal pelaksanaan tindakan ditemukan adanya kekurangan, maka perencanaan dan pelaksanaan tindakan perbaikan masih dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya sampai target yang diinginkan tercapai.

B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di MI PSM Merak Blaru Kediri yang terletak dijalan Masjid Al Mubarok 348 RT 05 RW 03 Batan

(43)

Desa Blaru Kecamatan Badas Kabupaten Kediri yang berbatasan dengan kabupaten Jombang arah utara dan selatannya berbatasan dengan Kecamatan Pare Kediri. Penelitian ini dilakukan di ruang kelas IV. Ruangan ini cukup besar. Mampu menampung 22 siswa. Namun keadaan ruangan agak gelap, karena terhalang oleh pembangunan gedung baru di sebelah ruangan sehingga lampu kelas harus dinyalakan setiap waktu. Kondisi ruangan cukup bagus karena merupakan bangunan yang masih baru. 2. Karakteristik Subyek Penelitian

Subyek penelitian pada Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas IV MI PSM Merak Blaru yang berjumlah 21 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Kemampuan siswa beragam. Tidak ada siswa yang mengalami keterbelakangan mental atau keterbatasan fisik.

C. Variabel yang Diselidiki

Variabel yang menjadi sasaran dalam PTK ini adalah Peningkatkan Penguasaan Kosa Kata Pada Bahasa Inggris Siswa Kelas IV Melalui media flashcard. Di samping variabel tersebut masih ada beberapa variabel :

a. Variabel Input : Siswa kelas IV MI PSM Merak Blaru Kediri b. Variabel Proses : Penerapan media flashcard

(44)

D. Rencana Tindakan

Penelitian ini dilakukan dengan memberikan tindakan berupa:

1. Rencana Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan memberikan tindakan menggunakan media flashcard pada mata pelajaran Bahasa Inggris dengan harapan adanya peningkatan penguasaan kosa kata pada peserta didik. Dalam perencanaan penelitian dilakukan kegiatan anatara lain:

a. Menyusun proposal penelitian b. Persiapan pelaksanaan PTK c. Persiapan partisipasi, yaitu:

1) Memberikan simulasi kepada guru tentang penyelenggaraan.

2) Melakukan konsolidasi dengan guru tentang tata cara melakukan penelitian dan cara penggunaan flashcard.

3) Penyusunan instrument dan scenario penelitian.

4) Menyiapkan alat peraga yang digunakan dalam penelitian berupa media flashcard.

d. Menyusun rencana tindakan

(45)

2. Pelaksanaan Penelitian

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian tindakan kelas, maka penelitian ini menggunakan model penelitian Kurt Lewin, yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah pokok yaitu: perencanaan (planning), aksi atau tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Secara keseluruhan, empat tahapan tersebut membentuk suatu siklus.

a. Perencanaan (Planning)

Mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Dalam tahapan ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan akan dilakukan. Penelitian tindakan kelas yang ideal dilakukan secara berpasangan anatara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses yang dijalankan.

b. Aksi atau tindakan (Acting)

(46)

c. Observasi (Observing)

Merupakan kegiatan yang dilakukan pengamat. Pada tahap ini guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi demi memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.

d. Refleksi (Reflecting)

Kegiatan yang dapat mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Dalam tahapan ini guru berusaha menemukan hal-hal yang sudah dirasakan karena sudah sesuai dengan rancangan dan secara cermat mengenali hal-hal yang masih perlu diperbaiki. Dalam tahap ini, jika penelitian tindakan dilakukan melalui beberapa siklus maka dalam refleksi terakhir, peneliti menyampaikan rencana yang disarankan kepada peneliti lain apabila dia menghentikan kegiatannya, atau kepada diri sendiri apabila akan melanjutkan dalam kesempatan lain36.

E. Data dan Cara Pengumpulannya

1. Sumber Data

Penelitian tindakan kelas di MI PSM Merak, menggunakan beberapa data. Data yang digunakan bersumber dari:

a. Siswa kelas IV MI PSM Merak, data yang diambil berupa aktivitas siswa. Jumlah siswa yang diteliti sebanyak 21, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

(47)

b. Guru mata pelajaran bahasa Inggris kelas IV MI PSM Merak, data yang diambil berupa hasil observasi keterampilan guru dan catatan lapangan tentang kegiatan pembelajaran.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan pada penelitian ini meliputi: a. Tes

Dalam penelitian ini tes dilakukan dalam proses dan setiap akhir siklus yang berupa tes tulis. Untuk teknik tes, alat pengumpulan data berupa pemberian soal secara tertulis, selama siklus penelitian berlangsung, tiap siklus direncanakan satu kali pertemuan. Berikut kisi-kisi soal untuk tes tulis pada akhir pembelajaran:

Tabel 3.1 orange juice, milk, tofu, dll.

1-10 3

 Menyusun huruf menjadi kata yang tepat. oodlen = noodle

(48)

b. Observasi

Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai keterampilan guru saat menggunakan media flashcard, keaktifan siswa dalam pembelajaran, serta peningkatan pemahamn siswa tentang materi yang disampaikan. Observasi dilakukan kepada guru dan siswa dengan lembar pengamatan terlampir:

Tabel 3.2

Instrument Observasi Aktivitas Guru

No. Aspek yang dinilai Penilaian

1 2 3 4 1. Persiapan

 Mempersiapkan mental

 Mempersiapkan RPP untuk pelajaran Bahasa Inggris

 Mempersiapkan media pembelajaran Bahasa Inggris

 Mempersiapkan siswa dengan tertib 2. Pelaksanaan

 Meminta siswa untuk mengikuti dalam penggunaan media flashcard

 Mengajak siswa menjadi semangat belajar dan menumbuhkan rasa ingin tahu

 Elaborasi

(49)

 Memperhatikan siswa dalam pengucapan dan intonasi kosa kata

 Membimbing siswa untuk mengerjakan soal

 Konfirmasi

 Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

 Memberikan penguatan dan kesimpulan c. cKegiatan penutup

 Mengadakan refleksi

 Menanyakan bagaimana proses belajar yang telah dilakukan kepada siswa

 Mengakhiri pelajaran dengan bacaan hamdalah dan salam

3. Pengelolaan waktu

 Ketepatan waktu masuk kelas

 Ketepatan membagi waktu

 Ketepatan menutup pelajaran

 Keefektifitasan waktu dalam belajar 4. Suasana kelas

 Kelas kondusif

 Memberikan suasana kelas yang menyenangkan pada saat proses belajar menggunakan media flashcard yang telah berlangsung

 Membuat siswa aktif dalam proses penggunaan media flashcard sedang berlangsung

Tabel 3.3

Instrument Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek yang dinilai Penilaian

1 2 3 4 1. Persiapan

 Persiapan mental siswa untuk menerima pelajaran

 Persiapan alat-alat tulis yaitu pensil, bolpoin, dan buku mata pelajaran

 Persiapan pakaian rapi dan duduk manis

(50)

 Menata bangku dengan rapi 2. Pelaksanaan

a. Kegiatan awal

 Siswa menjawab salam

 Siswa menjawab keadaan mereka

 Siswa senang dengan motivasi yang diberikan guru (yel-yel)

 Siswa memahami tujuan pembelajaran b. Kegiatan inti

 Eksplorasi

 Siswa faham dengan materi yang disampaikan guru

 Siswa mengikuti guru dalam penggunaan media

 Siswa menggunakan waktu sebaik mungkin untuk berlatih menggunakan media flashcard

 Siswa mengerjakan lembar soal yang telah diberikan

 Konfirmasi

 Siswa bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui

 Siswa mendengarkan penguatan dan kesimpulan yang diberikan guru

c. Kegiatan penutup

 Siswa menjawab pertanyaan guru

 Siswa mendengarkan penguatan dan kesimpulan

 Siswa bersama-sama membaca hamdalah dan menjawab salam setelah pembelajaran

3. Pengelolaan waktu

(51)

 Ketepatan dalam melaksanakan belajar di kelas

 Mendapatkan ketepatan waktu dalam mengakhiri pelajaran

4. Suasana kelas

 Kelas kondusif

 Siswa aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru

 Siswa tertarik dan termotivasi untuk belajar

 Suasana menyenangkan

c. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini adalah berupa data awal dan data peneliti pada saat kegiatan pembelajaran bahasa Inggris berlangsung. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk bukti bahwa peneliti telah melakukan penelitian dan juga untuk melihat kembali kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan selama kegiatan-kegiatan berlangsung.

d. Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya37. Metode wawancara digunakan agar dapat memperoleh data tentang suatu keadaan atau kondisi dari pendidik maupun yang terdidik selama dalam proses belajar mengajar serta untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi seorang pendidik selama berlangsungnya proses belajar mengajar dengan menggunakan media flashcard.

(52)

Adapun panduan wawancara untuk guru sebagai berikut:

1) Bagaimana pendapat anda tentang pembelajaran dengan menggunakan media flashcard yang telah dilakukan?

2) Bagian mana yang sudah baik?

3) Bagian mana yang masih perlu diperbaiki?

4) Apakah anda yakin bahwa media pembelajaran flashcard dapat meningkatkan kosa kata dalam pembelajaran bahasa Inggris? Mengapa?

5) Apa saran untuk perbaikan media pembelajaran flashcard selanjutnya?

Sedangkan panduan wawancara untuk siswa sebagai berikut: 1) Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran yang baru diikuti? 2) Apakah kalian senang dengan pembelajaran bahasa Inggris hari ini?

Mengapa?

3) Bagaimana pendapatmu tentang cara guru menerangkan atau menjelaskan pembelajaran bahasa Inggris dalam pembelajaran yang baru saja kalian ikuti?

4) Bagaimana pembelajarn bahasa Inggris pada materi food and drink? Mudah ataukah sulit?

(53)

3. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data untuk menarik kesimpulan .

a. Tes evaluasi hasil belajar

Ketuntasan evaluasi tiap peserta didik, dikatakan berhasil ketika memenuhi prosentase 85%, atau standar nilai sekitar 70. Sedangkan untuk menghitung prosentase hasil belajar bahasa Inggris pada peserta didik kelas IV MI PSM Merak Blaru yaitu dengan:38.

P = �

� x 100%

Keterangan:

P = Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal. f = Jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ 70.

N = Jumlah keseluruhan siswa.

Sedangkan analisis ketuntasan belajar, dikatagorikan secara perseorangan dan secara klasikan. Pembelajaran ini dianggap berhasil jika siswa mampu menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan food

38 Haris Supatno, Pendidikan Dan Pelatihan Guru / PLPG 2008, (Surabaya: Departemen UNESA) hal

(54)

and drink yang telah mencapai skor minimal 70. Adapun kriteria

ketuntasan belajar siswa secara perorangan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kriteria tingkat ketuntasan/kelulusan belajar siswa dalam pembelajaran

Lulus ≥ 70

Tidak lulus < 70

Sangat Baik 89 – 100 Baik 79 – 88 Cukup 70 – 78 Kurang 45 – 69 Sangat kurang 0 – 44

Adapun analisis tes tersebut menggunakan nilai rata-rata kelas yaitu dengan menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa, kemudian dibagi jumlah siswa kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata39.

X = ∑ � ∑ �

Keterangan: X = nilai rata-rata

∑x = Jumlah semua nilai siswa ∑N = Jumlah siswa

(55)

Jadi dengan penggunaan media flashcard dalam pembelajaran Bahasa Inggris pada materi food and drink dikatakan berhasil jika ketuntasan belajar minimal 85% dan bisa dikategorikan dengan nilai baik.

b. Data observasi kegiatan guru dan siswa

Analisis observasi diperoleh dari pengamatan terhadap guru bidang study pada saat proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan mulai dari tahap awal sampai terakhir. Pengamat menuliskan penilaian pada setiap aspek dengan cara memberi tanda cawang (√) untuk instrument pengamatan guru maupun siswa dengan nilai yang sesuai. Indikator penilaian dengan ketentuan sebagai berikut:

1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik

4 = Sangat Baik

Untuk menghitung presentasinya menggunakan analisis data dengan rumusan sebagai berikut:

� = � � � %

Keteranga:

(56)

F = banyaknya aktivitas guru/siswa

N = jumlah aktivitas guru/siswa keseluruhan40

Indikator penilaian

Tabel 3.5

Tingkat keberhasilan guru/siswa dalam pembelajaran

Tingkat keberhasilan Kriteria 90% - 100%

80% - 89% 60% - 79% 40% - 59%

< 40%

Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang

c. Metode dokumentasi

Pada metode ini peneliti diharuskan mendapat data-data yang dapat dijadikan bahan dokumentasi dari setiap kegiatan yang telah dilangsungkan atau dilakukan oleh peneliti.

d. Metode wawancara

Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data hasil dari penelitian yang telah dilakukanoleh peneliti dengan cara mengajukan

40 Zainal Aqid dkk, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, TK. (Bandung: CV.Yrama Widya,

(57)

beberapa pertanyaan kepada pihak terkait dalam hal ini adalah guru mata pelajaran dan siswa selaku obyek dari penelitian.

F. Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas dalam peningkatan penguasaan kosa kata bahasa Inggris materi Food and Drink dengan menggunakan Media flashcard.

Sebagai tolak ukur keberhasilan bagi guru yaitu siswa kelas IV MI PSM Merak Blaru Kediri yang dapat meningkatkan motivasi ataupun penguasaan kosa kata bahasa Inggris mereka pada materi Food and Drink dikatakan berhasil jika ketuntasan belajar minimal 85% dan bisa dikategorikan dengan nilai baik. Indikator ini merupakan rencana yang telah dibuat dan implikasinya dalam Peningkatan Penguasaan Kosa Kata Pada Materi Food and Drink Siswa Kelas IV MI PSM Merak Blaru Kediri Melalui Media flashcard.

G. Tim Penelitian dan Tugasnya

Penelitian yang dilakukan adalah bersifat kolaboratif yang dilakukan oleh peneliti bekerja sama dengan guru mata pelajaran Bahasa Inggris kelas IV MI PSM Merak Blaru Kediri. Peneliti adalah seorang mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya.

(58)

1. Peneliti

a) Nama : Nuril Fauzul Mukaromah b) Nim : D37209014

c) Tugas :

1) Menyusun perangkat pembelajaran dan instrument penelitian

2) Menggunakan Media Flashcard

3) Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan kegiatan

2. Guru Kolaborasi

a) Nama : Phiyous Mir’atul Fauziyah, S.Pd.I b) Jabatan: Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris c) Tugas :

1) Melakukan pengamatan terhadap proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh peneliti 2) Mitra kerja dalam pengambilan data

(59)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan memaparkan “peningkatan penguasaan kosa kata pada materi food and drink siswa kelas IV MI PSM Merak Blaru Kediri melalui penggunaan media flashcard”.

A. Penerapan Penggunaan Media Flashcard Untuk Meningkatkan Penguasaan

Kosa Kata

1. Siklus I

Pada penelitian tindakan kelas ini siklus I dilaksanakan pada tanggal 2 Februari 2015 dengan waktu (1 X 35 menit). Siklus pertama terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang sebagaimana diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, soal, dan alat untuk mengajar. Pada tahap ini peneliti harus mempersiapkan RPP, media flashcard atau alat pembelajaran dan instrument penelitian.

Pada tahap perencanaan ini pelaksanaan yang pertama adalah pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran, pembuatan media flashcard, pembuatan soal, dan tes hasil belajar. Pembuatan rencana

(60)

ini kita membuat segala bentuk aktivitas yang akan kita lakukan selama proses belajar mengajar. Tahap berikutnya adalah pembuatan soal-soal yang akan kita berikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Untuk proses penyampaian materi pada siklus I ini menggunakan media flashcard.

Pada tahap perencanaan yang terakhir adalah pembuatan pedoman observasi pelaksanaan pembelajaran. Lembar observasi merupakan lembar untuk mengatahui tingkat keaktifan siswa ataupun guru dalam proses pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan media flashcard yang sedang berlangsung.

b. Pelaksanaan

Kegiatan pelaksanaan yang dilakukan pada tanggal 2 Februari 2015 di kelas IV dengan jumlah siswa 21 siswa. Setiap tindakan adalah dengan intervensi terhadap pelaksanaan kegiatan yang menjadi tugas guru sehari-hari. Pada pelaksanaan ini merupakan tindakan dari persiapan pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. Oleh karena itu pada tahap pelaksanaan, guru dapat menggunakan intervensi atau memberikan tindakan yang belum atau tidak tercantum dalam perencanaan sebelumnya. Selanjutnya dalam meningkatkan dan melihat keberhasilan dalam setiap siklus, maka selama tindakan dilakukan pengamatan dan evaluasi.

(61)

mengucapkan salam. Pada kegiatan awal ini guru memberikan apersepsi untuk menata pemikiran siswa. Setelah memberikan apersepsi guru mengajukan pertanyaan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari, setelah itu siswa dibantu oleh guru.

Adapun proses belajar mengajar yang mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut:

Waktu

(menit) Langkah Pembelajaran Metode

Sumber

Belajar

5’

Kegiatan Awal

 Guru mengawali pembelajaran dengan salam

 Guru memberikan apersepsi dengan bertanya

kepada siswa, makanan dan minuman apa saja

yang kalian ketahui? Siapa yang tahu?

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

 Adakah yang tahu contoh food and drink?

 Siswa diminta untuk mengikuti perintah yang

diisyaratkan oleh guru dalam penggunaan media

flashcardElaborasi

Demonstrasi

(62)

 Siswa dibagi ke dalam kelompok dan secara

bergantian setiap kelompok berlatih meniru

ujaran-ujaran yang diucapkan guru.

 Selama siswa berlatih, guru memperhatikan

pengucapan dan intonasi siswa. Jika ada siswa

yang melakukan kesalahan, guru segera

membetulkan kesalahan tersebut.

 Siswa diberikan lembar soal (LKS) untuk

dikerjakan dengan bimbingan dari guru. Setelah

selesai pekerjaan tersebut dikumpulkan untuk

dinilai.

Konfirmasi

 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum

diketahui siswa.

 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan

kesalah pahaman, memberikan penguatan dan

kenyimpulan

kalian pahami tentang pelajaran hari ini?

Siswa serentak menjawab bersama-sama.

 Guru juga bertanya kepada siswa, bagai mana

proses belajar hari ini? Menyenangkan? Siswa

menjawab serentak

 Guru dengan siswa mengakhiri pelajaran dengan

bacaan “Hamdalah”.

Refleksi

Tanya Jawab

Pengalaman

(63)

Setelah guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran di atas guru memberikan evaluasi berupa lembar soal, dengan tujuan untuk mengukur kepahaman siswa secara individu. Serta hasil dari evaluasi siswa dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.1

Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I

No. Nama Nilai Keterangan

1. Afifah Dwi Widyastuti 88 Tuntas

2. Ahmad Rifa’i 83 Tuntas

3. Alfia Rahma Dewi 59 Tidak Tuntas

4. Al-jasia Salsabila 66 Tidak Tuntas

5. Bagus Ali Junaidi 91 Tuntas

(64)

21. Findi Sumara 60 Tidak Tuntas

TOTAL 1554

RATA-RATA 74

PROSENTASE 61,9%

Nilai rata-rata = � �ℎ �

� �ℎ � � �

= = 74

Sedangkan prosentase hasil belajar siswa yaitu: P = �

� x 100%

= x 100% = 61,9%

Berdasarkan data tabel di atas ditemukan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I ini mengalami peningkatan hal ini dapat terbukti dengan melihat data41 yang diberikan guru mata pelajaran bahasa Inggris dengan tabel di atas bahwa siswa yang tuntas meningkat menjadi 13 anak, dengan prosentase 61,9% yang sebelumnya hanya 6 siswa (28,57%) yang memenuhi standart atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dari jumlah keseluruhan yakni 21 siswa.

(65)

c. Observasi

a) Observasi Aktivitas Guru

Kegiatan ini dilakukan pada saat pelaksanaan penelitian. Berikut adalah data hasil pengamatan kemampuan guru selama proses mengajar pada siklus I dengan nilai rata-rata sebagai berikut:

Tabel 4.2

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

No. Aspek yang dinilai Penilaian

1 2 3 4 1. Persiapan

 Mempersiapkan mental √

 Mempersiapkan RPP untuk pelajaran Bahasa Inggris √

 Mempersiapkan media pembelajaran Bahasa Inggris √

 Mempersiapkan siswa dengan tertib √

2. Pelaksanaan c. aKegiatan awal

 Apersepsi √

 Menanyakan keadaan siswa √

 Motivasi (yel-yel) √

 Menyampaikan tujuan pembelajaran √

c. bKegiatan inti

 Eksplorasi

 Menjelaskan materi pembelajaran √

 Meminta siswa untuk mengikuti dalam penggunaan

media flashcard √

 Mengajak siswa menjadi semangat belajar dan

menumbuhkan rasa ingin tahu √

 Elaborasi

(66)

 Memperhatikan siswa dalam pengucapan dan intonasi

kosa kata √

 Membimbing siswa untuk mengerjakan soal √

 Konfirmasi

 Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui √

 Memberikan penguatan dan kesimpulan √

c. cKegiatan penutup

 Mengadakan refleksi √

 Menanyakan bagaimana proses belajar yang telah

dilakukan kepada siswa √

 Mengakhiri pelajaran dengan bacaan hamdalah dan

salam √

3. Pengelolaan waktu

 Ketepatan waktu masuk kelas √

 Ketepatan membagi waktu √

 Ketepatan menutup pelajaran √

 Keefektifitasan waktu dalam belajar √

4. Suasana kelas

 Kelas kondusif √

 Memberikan suasana kelas yang menyenangkan pada saat proses belajar menggunakan media flashcard yang telah berlangsung

 Membuat siswa aktif dalam proses penggunaan media

flashcard sedang berlangsung

Jumlah skor aktivitas guru : 60 Jumlah indikator : 26 Jumlah kriteria penilaian : 4

Rata-rata : 2,3

(67)

P = � prosentasenya sebesar 57,69% yang artinya Kurang dalam pencapaian indikator dengan skor tinggi dan membutuhkan perbaikan.

b) Observasi Aktivitas Siswa

Kegiatan ini dilakukan pada saat pelaksanaan penelitian. Hasil observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan penggunaan media flashcard.

Tabel 4.3

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No Aspek yang dinilai Penilaian

1 2 3 4 1. Persiapan

 Persiapan mental siswa untuk menerima pelajaran √

 Persiapan alat-alat tulis yaitu pensil, bolpoin, dan buku

mata pelajaran √

 Persiapan pakaian rapi dan duduk manis √

 Memebersihkan kelas sebelum memulai belajar √

 Menata bangku dengan rapi √

2. Pelaksanaan a. Kegiatan awal

 Siswa menjawab salam √

(68)

 Siswa senang dengan motivasi yang diberikan guru

(yel-yel) √

 Siswa memahami tujuan pembelajaran √

b. Kegiatan inti

 Eksplorasi

 Siswa faham dengan materi yang disampaikan guru √

 Siswa mengikuti guru dalam penggunaan media

flashcard

 Siswa mempunyai rasa ingin tahu dan semangat dalam

belajar √

 Elaborasi

 Berkumpul sesuai kelompok √

 Berlatih dalam pengucapan kosa kata dan juga

intonasinya √

 Siswa faham dengan intruksi dari guru dalam

penggunaan media flashcard √

 Siswa menggunakan waktu sebaik mungkin untuk

berlatih menggunakan media flashcard √

 Siswa mengerjakan lembar soal yang telah diberikan √  Konfirmasi

 Siswa bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui √

 Siswa mendengarkan penguatan dan kesimpulan yang

diberikan guru √

c. Kegiatan penutup

 Siswa menjawab pertanyaan guru √

 Siswa mendengarkan penguatan dan kesimpulan √

 Siswa bersama-sama membaca hamdalah dan menjawab

salam setelah pembelajaran √

3. Pengelolaan waktu

 Ketepatan waktu masuk kelas √

 Ketepatan dalam melaksanakan belajar di kelas √

 Mendapatkan ketepatan waktu dalam mengakhiri

pelajaran √

4. Suasana kelas

Gambar

Gambar 3.1 Prosedur PTK Model Kurt Lewin34.
Kisi-kisi SoalTabel 3.1
Tabel 3.2 Instrument Observasi Aktivitas Guru
Tabel 3.3 Instrument Observasi Aktivitas Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengkaji dan mengetahui “Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris Pada Anak Kelompok B di

Penggunaan strategi Qurat al-Kalam dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab materi al- ‘Unwā n pada siswa kelas IV MI Darul Ulum Sarirogo Sidoarjo pada siklus

Pada hasil analisis dan pengamatan proses pembelajaran siklus I menunjukkan hal-hal sebagai berikut : 1) belum seluruh siswa mampu menguasai materi pembelajaran Bahasa

Dari berbagai kekurangan dan kendala yang ada pada siklus I, maka pada siklus II akan dilakukan upaya sebagai berikut: (1) guru dalam menyampaikan materi harus jelas, saat

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan pada bab-bab sebelumnya sebagai berikut: 1) Perkembangan kosa kata bahasa Inggris anak dalam proses

Pada siklus pertama ini, peneliti menggunakan media papan tulis sebagai media pengajaran Bahasa Arab dengan materi Adawatul Madrasah. Ini penulis lakukan untuk

Dari berbagai kekurangan dan kendala yang ada pada siklus I, maka pada siklus II akan dilakukan upaya sebagai berikut: (1) guru dalam menyampaikan materi harus jelas, saat

Data dari hasil siklus II pada aspek 1 Guru memberi salam dan mengajak siswa berdo'a bersama, diperoleh skor 4 kategori sangat baik, Guru mengajak siswa berdo’a dengan melakukan