• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Ketergantungan Minuman Beralkohol terhadap Kepercayaan Diri Individu sebagai Anggota Band Musik Punk di Salatiga T1 132010106 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Ketergantungan Minuman Beralkohol terhadap Kepercayaan Diri Individu sebagai Anggota Band Musik Punk di Salatiga T1 132010106 BAB II"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Kepercayaan Diri

2.1.1 Pengertian Kepercayaan Diri

Thantaway (2005), menyatakan bahwa percaya diri adalah kondisi mental atau

psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat

atau melakukan sesuatu tindakan. Lauster (2002) menyatakan bahwa kepercayaan

diri merupakan suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri sehingga

dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan

hal-hal yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya, sopan dalam

berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal

kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Lauster menggambarkan bahwa orang yang

mempunyai kepercayaan diri memiliki ciri-ciri tidak mementingkan diri sendiri

(toleransi), tidak membutuhkan dorongan orang lain, optimis dan gembira.

Angelis (2003), percaya diri berawal dari tekad pada diri sendiri, untuk

melakukan segalanya yang diinginkan dan butuhkan dalam hidup. Percaya diri

terbina dari keyakinan diri sendiri, sehingga mampu menghadapi tantangan hidup

apapun dengan berbuat sesuatu. Rahmat (2000) menyatakan bahwa kepercayaan diri

dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan terhadap diri sendiri yang dimiliki oleh

setiap orang dalam kehidupannya serta bagaimana orang tersebut memandang

dirinya secara utuh dengan mengacu pada konsep diri.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa percaya diri

(Self confidence) merupakan adanya sikap individu yang yakin akan kemampuannya

(2)

perasaan yang yakin pada tindakannya, bertanggung jawab terhadap tindakannya

dan tidak terpengaruh oleh orang lain. Orang yang memiliki kepercayaan diri

mempunyai ciri-ciri: toleransi, tidak memerlukan dukungan orang lain dalam setiap

mengambil keputusan atau mengerjakan tugas, selalu bersikap optimis dan dinamis,

serta memiliki dorongan prestasi yang kuat. dukungan orang lain dalam setiap

mengambil keputusan atau mengerjakan tugas, selalu bersikap optimis dan dinamis,

serta memiliki dorongan prestasi yang kuat

2.1.2 Proses Terbentuknya Kepercayaan Diri

Menurut Thursan Hakim (2002) rasa percaya diri tidak muncul begitu saja

pada diri seseorang, tetapi ada proses tertentu didalam pribadinya sehingga

terjadilah pembentukan rasa percaya diri itu.Terbentuknya rasa percaya diri yang

kuat terjadi melalui proses :

1. Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses perkembangan yang melahirkan kelebihan kelebihan tertentu

2. Pemahaman seseorang terhadap kelebihan-kelebihan yang dimilikinya dan melahirkan keyakinan kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihannya tersebut.

3. Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahan-kelemahan yang dimilikinya agar tidak menimbulkan rasa rendah diri atau rasa sulit menyesuaikan diri.

4. Pengalaman didalam menjalani berbagai aspek kehidupan dengan menggunakan segala kelebihan yang ada pada dirinya.

Jadi terjadinya kepercayaan diri bukanlah muncul begitu saja melainkan ada

(3)

2.1.3 Aspek – Aspek Kepercayaan Diri

Menurut Lauster (1997) orang yang memiliki kepercayaan diri yang positif

adalah:

1. Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya bahwa mengerti sungguh sungguh akan apa yang dilakukannya.

2. Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan.

3. Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri.

4. Bertanggung jawab yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya.

5. Rasional dan realistis yaitu analisa terhadap suatu masalah, suatu hal, sesuatu kejadian dengan mengunakan pemikiran yang diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan.

Dari uraian diatas kepercayaan diri memiliki beberapa aspek yang dapat

menunjukan seseorang tersebut bisa dikatakan percaya diri atau tidak.

2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat

digolongkan internal dan faktor eksternal:

2.1.4.1Faktor Internal

Yang termasuk dalam faktor internal yaitu :

1. Konsep Diri

Terbentuknya kepercayaan diri pada seseorang diawali dengan perkembangan konsep diri yang diperoleh dalam pergaulan suatu kelompok. Menurut Centi (1995), konsep diri merupakan gagasan tentang dirinya sendiri. Seseorang yang mempunyai rasa rendah diri biasanya mempunyai konsep diri negatif, sebaliknya orang yang mempunyai rasa percaya diri akan memiliki konsep diri positif.

2. Harga Diri

(4)

3. Kondisi fisik

Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada kepercayaan diri.Anthony (1992) mengatakan penampilan fisik merupakan penyebab utama rendahnya harga diri dan percaya diri seseorang. Lauster (1997) juga berpendapat bahwa ketidakmampuan fisik dapat menyebabkan rasa rendah diri yang kentara

4. Pengalaman hidup

Lauster (1997) mengatakan bahwa kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman yang mengecewakan, yang paling sering menjadi sumber timbulnya rasa rendah diri. Lebih-lebih jika pada dasarnya seseorang memiliki rasa tidak aman, kurang kasih sayang dan kurang perhatian.

Faktor dari dalam diri sendiri seperti halnya konsep diri, harga diri, kondisi fisik dan pengalaman hidup mempengaruhi kepercayaan diri seseorang

2.1.4.2Faktor Eksternal

1. Pendidikan

Pendidikan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Anthony (1992) lebih lanjut mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan yang rendah cenderung membuat individu merasa dibawah kekuasaan yang lebih pandai, sebaliknya individu yang pendidikannya lebih tinggi cenderung akan menjadi mandiri dan tidak perlu bergantung pada individu lain. Individu tersebut akan mampu memenuhi keperluan hidup dengan rasa percaya diri dan kekuatannya dengan memperhatikan situasi dari sudut kenyataan.

2. Pekerjaan

Rogers (dalam Kusuma,2005) mengemukakan bahwa bekerja dapat mengembangkan kreatifitas dan kemandirian serta rasa percaya diri. Lebih lanjut dikemukakan bahwa rasa percaya diri dapat muncul dengan melakukan pekerjaan, selain materi yang diperoleh. Kepuasan dan rasa bangga di dapat karena mampu mengembangkan kemampuan diri.

3. Lingkungan dan Pengalaman hidup

Lingkungan disini merupakan lingkungan keluarga dan masyarakat. Dukungan yang baik yang diterima dari lingkungan keluarga seperti anggota kelurga yang saling berinteraksi dengan baik akan memberi rasa nyaman dan percaya diri yang tinggi. Begitu juga dengan lingkungan masyarakat semakin bisa memenuhi norma dan diterima oleh masyarakat, maka semakin lancar harga diri berkembang (Centi, 1995). Sedangkan pembentukan kepercayaan diri juga bersumber dari pengalaman pribadi yang dialami seseorang dalam perjalanan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan psikologis merupakan pengalaman yang dialami seseorang selama perjalanan yang buruk pada masa kanak kanak akan menyebabkan individu kurang percaya diri (Drajat, 1995).

Berdasarkan teori diatas kepercayaan diri bukan hanya dipengaruhi

(5)

faktor dari luar seperti pendidikan, pekerjaan, lingkungan dan pengalaman

hidup

2.2 Alkohol

2.2.1 Definisi Alkohol

Alkohol adalah cairan yang bening tak berwarna. Rumus kimianya adalah

C2H50H, yang termasuk golongan carbo-hidrat. Bila dimasukan ke dalam badan

dengan cara diminum, maka ia menembus dinding perut dan usus dengan agak

cepat sampai masuk ke dalam urat-urat darah, diubah menjadi Acetal Dahyde

(Cairns, 1982).

Kemabukan adalah taraf anesthesia (keterbiusan) yang tercapai, kalau

pemilik badan itu menghisap alkohol dengan lebih cepat dari kesanggupan limpa

memproses serta membuang alkohol itu. Semakin tinggi kadar alkohol yang

dimasukan ke dalam aliran darah, maka semakin tinggi pula derajat

kemabukan(Cairns, 1982)

Aspek - aspek alkoholisme menurut Cairns (1982) adalah

1. intensitas mengkonsumsi alkohol yaitu seberapa sering mengkonsumsi alcohol dalam kurun waktu tertentu

2. akibat alkohol pada daya pikir yaitu pengaruh pada saraf pusat, sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental emosional dan perilaku

3. hubungan sosial yaitu jkemampuan mengidentifikasi individu dengan kelompok tertentu

4. emosi yaitu apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh, terutama susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental emosional dan perilaku

5. kesehatan yaitu seberapa besar pengaruh alcohol dalam mempengaruhi keadaan fisik dan fisiologis individu

6. percaya diri yaitu efek dari alcohol yang memberikan rasa percaya diri karena kandungan alkohol sendiri dapat menyebabkan perubahan aktifitas mental 7. dorongan seksual yaitu untuk kemampuan komunikasi yang lebih dengan

lawan jenis dan untuk mendapatkan rasa dewasa

Alkohol menurut Joewono (2001) adalah minuman yang mengandung etanol

(6)

konsensus FKUI (2000) adalah zat atau bahan apabila masuk ke dalam tubuh

manusia akan mempengaruhi tubuh, terutama susunan saraf pusat, sehingga

menyebabkan perubahan aktivitas mental emosional dan perilaku. Apabila

digunakan terus menerus dapat menimbulkan kecanduan. Menurut Budiarjo

(1991) alkohol adalah senyawa kimia organik yang berperan sebagai obat

peringan pada aktifitas sistem syaraf pusat. Alkohol adalah minuman yang

sifatnya menimbulkan ketagihan.

Yang dimaksud dengan minuman keras ialah segala jenis minuman yang

memabukan, sehingga dengan meminumnya menjadi hilang kesadarannya,yang

termasuk minuman keras seperti arak (khamar) minuman yang banyak

mengandung alcohol, seperti wine, whisky brandy, sampagne, malaga dan

lain-lain. Selain itu juga ada benda padat yang bias memabukkan seperti ganja,

morfin, candu, pil BK, nipan, magadon, dan lain-lain atau biasa yang disebut

dengan narkoba dan lain-lain sama termasuk kategori minman keras (Zulvikar,

2008).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa alkohol adalah zat yang sering

disalah gunakan manusia, dimana zat tersebut diperoleh dari peragian /

fregmentasi yang menghasilkan senyawa kimia organik yang mengandung

etanol dimana ukurannya sangat kecil yang dapat terangkut oleh aliran darah,

sehingga dapat masuk kedalam setiap sel dan berakibat terganggunya aktivitas

otak dan sistem syaraf yang mengakibatkan seseorang menjadi hilang akal

(7)

2.2.2 Penggolongan Minuman Keras

Pemerintah menggolongkan minuman beralkohol kepada kadar alkohol yang

dihasilkan, hal ini tertera dalam peraturan Menteri Perdagangan Ri Nomor :

15/M-DAG/PER/3/2006 pasal 2, minuman berlakohol dikelompokan menjadi

tiga golongan, yaitu:

1. Minuman Keras Golongan A: adalah minuman beralkohol dengan kadar etanol sebesar 1% sampai dengan 5%. Contoh minumannya adalah Bir Bintang, Green sand, Anker Bir, San Miguel, dan lain lain. 2. Minuman Keras Golongan B: adalah minuman beralkohol dengan

kadar etanol sebesar 5% sampai dengan 20%. Contoh minuman golongan B antara lain Anggur Malaga, Anggur Kolesom cap 39, Anggur Ketan Hitam, Anggur Orang Tua, Shochu, Creme Cacao, dan jenis minuman anggur lainnya.

3. Minuman Keras Golongan C: adalah minuman beralkohol dengan kadar etanol 20% sampai dengan 55%. Contoh minumannya adalah Mansion of House, Scotch Brandy, Stevenson, Tanqueray, Vodca, Brandy, dan lainnya.

Seseorang pecandu minuman keras tidak dapat lagi berhenti minum

tanpa merasakan akibat yang buruk bagi dirinya. Ia menjadi tergantung pada

minuman keras, secara fisik maupun psikologis. Minuman keras merupakan

penekanan (depresant) terdapat aktifitas di bagian susuan saraf pusat.

Peminum minuman keras akan kekurangan rasa pencegah atau sifat

menghalangi. individu merasa bebas dari rasa tanggungjawab dan kegelisahan.

pengawasan terhadap pikiran dan badan terancam akibat dirinya mabuk

(Sasangka, 2003).

Pemakai merasa tegas, euforia, hambatan dirinya kurang sehingga

berbicara lebih banyak dari biasanya, merasa lebih bebas dalam hubungan

antar personal, muka kelihatan kemerah-merahan karena tekanan darah dan

denyut jantung meningkat. Peminum akan gelisah, tingkah lakunya kacau,

(8)

2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Minuman Keras Kalangan

Remaja

Ulfah (2005) menyebutkan beberapa remaja terjerumus dalam masalah

minuman keras karena dipengaruhi lingkungan pergaulan antara lain sebagai

berikut :

1. Remaja yang selalu minum-minuman keras selalu mempunyai“kelompok pemakai”. Awalnya remaja hanya mencoba-coba karena keluarga atau teman-teman yang yang menggunakannya, namun ada yang kemudian menjadi kebiasaan.

2. Pada remaja yang “kecewa” dengan kondisi diri dan keluarganya,Sering menjadi lebih suka untuk mengorbankan apa saja demi hubungan baik dengan teman-teman sebanyanya.

3. Adanya “ajakan” atau “tawaran” dari teman serta banyaknya film dan sarana hiburan yang memberikan contoh “model pergaulan moderen” biasanya mendorong remaja minum-minuman keras secara berkelompok.

4. Apabila remaja telah menjadi terbiasa minum minuman keras dan karena mudah mendapatkannya, maka remaja akan memakainya sendiri sehingga tanpa disadari lama-kelamaan akan ketagihan. Penggunaan minuman keras di kalangan remaja umumnya karena minuman keras tersebut menjanjikan sesuatu yang menjadi rasa kenikmatan, kenyamanan dan kesenangan dan ketenangan. walaupun hal itu dirasakan secara semu.

Dari uraian diatas lingkungan pergaulan memiliki pengaruh seseorang

terjerumus dalam masalah minuman keras

2.2.4 Efek Minuman Beralkohol

Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan

ganggguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir,

merasakan, dan berprilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung

alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol itu, orang yang

meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah takaran/dosis sampai

pada dosis keracunan atau mabuk

Orang-orang yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku,

seperti misalnya ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya,

(9)

pekerjaannya. Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan yang tidak

mantap, muka merah, atau mata juling. Perubahan psikologis yang dialami oleh

konsumen misalnya mudah tersinggung, bicara tidak terkontrol, atau kehilangan

konsentrasi

Orang-orang yang sudah ketagihan biasanya mengalami suatu gejala yang

disebut sindrom putus alkohol, yaitu rasa takut diberhentikan minum alkohol,

akan sering gemetar dan jantung berdebar-debar, cemas, gelisah, murung, dan

banyak berhalusinasi

2.2.5 Ciri-Ciri Perilaku Remaja Yang Meminum Minuman Keras

Ulfah (2005) menyebutkan ciri-ciri perilaku remaja yang minum minuman

keras antara lain sebagai berikut :

1. Perubahan perangai atau perilaku seperti : yang biasanya periang tiba tiba menjadi pemurung, mudah tersinggungdan cepat marah tanpaalasan yang jelas. 2. Sering menguap dan mengantuk,malas, melamun dan tidak mempedulikan

kebersihan dan penampilan diri.

3. Menjadi tidak disiplin, atau sering kabur, baik di rumah maupun di sekolah. 4. Nilai rapor atau prestasinya menurun.

5. Bersembunyi di tempat gelap atau sepi agar tidak terlihat orang.

6. Lebih banyak bergaul dengan orang-orang tertentu saja yang mempunyai ciri-ciri dan tanda-tanda diatas.

7. Mencuri apa saja milik orang tua atau saudara untuk membeli minuman keras. 8. Sering cemas, mudah stress atau gelisah, sukar tidur.

9. Pelupa, seperti orang bodoh atau pikun.

10. Mata merah seperti mengantuk terus atau memakai kacamata hitam.

Jadi seseorang yang mengkonsumsi minuman keras memiliki perubahan dalam

hidupnya dan memiliki ciri-ciri yang menandakan seseorang tersebut mengkonsumsi

(10)

2.3 Musik Punk

2.3.1 Definisi Musik Punk

"Punk Rock" adalah salah satu cabang genre dari musik Rock, musik punk

rock ini muncul pada era 1970'an dengan munculnya band seperti The Clash, Sex Pistols. Kelompok punk sering meniru struktur musik sederhana seperti musik

garage rock dari tahun 1960-an. Biasanya band punk terdiri dari satu drum kit, satu

atau dua electric guitar, satu electric bass, dan vocals. Drums biasanya hanya

memiliki satu snare drum, satu tom, satu floor tom, satu bass drum, hi-hats, satu atau

dua crash cymbal dan satu ride cymbal. (http://id.wikipedia.org/wiki/Punk_rock)

Generasi muda yang tergabung dalam komunitas punk merasa menemukan

konsep dan pemikiran subjek terhadap gaya unik dan khas yang ditonjolkan oleh

punk. Komunitas punk di Indonesia sangat diwarnai oleh budaya dari barat atau

Amerika dan Eropa. Biasanya perilaku terlihat dari gaya busana yang subjek

kenakan seperti sepatu boots, potongan rambut mohawk ala suku Indian, atau

dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak

yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah. layak untuk

disebut sebagai punker (Marshall, 2005)

Dikenal sebagai punk hardcore, karena gaya pemikiran dan aliran musiknya lebih mengarah kepada gaya hardcore. Hardcore punk mulai berkembang pada tahun 1980-an di Amerika Serikat bagian utara. Musik dengan aliran punk rock

dengan beat-beat yang cepat menjadi musik wajib. Jiwa pemberontakan juga sangat

kental dalam kehidupan sehari-hari, terkadang sesama anggota pun subjek sering

(11)

Street punk, subjek sudah terbiasa tidur di pinggiran jalan dan mengamen untuk

membeli rokok, juga sering bergaul dengan pengamen dan pengemis, karena

sama-sama berada di jalanan. Sebutan lain street punk yaitu The Oi, biasanya sering membuat

keonaran dimana-mana. Para anggotanya sendiri biasa disebut dengan nama skinheads.

Para skinheads ini sendiri menganut prinsip kerja keras itu wajib, jadi walaupun sering

membuat kerusuhan juga masih memikirkan kelangsungan hidup mereka. Para

skinheads lebih berani mengekspresikan musiknya dibandingkan dengan

komunitas-komunitas punk lainnya (Marshall, 2005)

2.4 Penelitian Yang Relevan

Penelitian Alfina Febri pada tahun 2011 yang berjudul Dampak Minuman

Beralkohol Terhadap Kepercayaan Diri Individu Sebagai Anggota Band Rock Underground di Salatiga, menunjukan hasil bahwa sebagian besar anggota band yang

mengkonsumsi minuman beralkohol sebelum pentas merupakan cara individu tersebut

mengurangi rasa kurang percaya diri, rasa grogi dan demam panggung saat di atas

panggung

2.5 Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah Ada pengaruh yang signifikan

ketergantungan minuman beralkohol terhadap kepercayaan diri individu sebagai

Referensi

Dokumen terkait

Unit Pelayanan informasi Kementerian Perdagangan pada Periode Maret 2016 dapat menjawab seluruh pertanyaan dari total 117 permohonan informasi yang masuk melalui

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses belajar mengajar mata kuliah Pemrograman Komputer berbahasa Inggris yang seharusnya dilaksanakan, serta dampak proses belajar

Namun pada karyawan berprestasi sedang cenderung lebih kolektivistik dan berorientasi kepada kelompok; kerja dijadikan sarana untuk mampu mensejahtrakan orang lain, individu

'DUL KDVLO SHQJXMLDQ GHQJDQ PHQJJXQDNDQ RE\HN \DQJ PHPSXQ\DL ZDUQD SULPHU ZDUQD VHNXQGHU GDQ VDWXUDVL ZDUQD VLVWHP PDPSX PHQGDSDWNDQ SHUIRUPD VLVWHP VHEHVDU

Bagi peserta penyedia barang/jasa yang merasa berkeberatan atas hasil evaluasi kualifikasi di atas diberi kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis kepada panitia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) Usia : 5-6 Semester/minggu : 2/3 Tema/sub tema/sub sub tema : Rekreasi/ pesisir/ tanaman di

[r]

5' Lampiran v : Tugas merrgajar closen junrsarr Perrcliclikan Teknik Sipil clan perencanaan Fakultas Teknik universitas Negeri yogyakarta semester Genap zo14/zo1,s. 6'