KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN
KABUPATEN PROBOLINGGO
Nomor : 521/ /426.112/2015
TENTANG
PENETAPAN RANCANGAN RENCANA KERJA (RARENJA) DINAS PERTANIAN
TAHUN ANGGARAN 2015
Menimbang : a. Bahwa Undang-undang no 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional pasal 21 ayat (3) mengamanatkan Kepala Satuan
Kerja Perangkat Daerah menyiapkan Renja-SKPD sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
b. Bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo melalui Peraturan Kepala
Dinas Pertanian Kabupaten nomor : 521/63/426.112/2013 telah
menetapkan Rencana Strategis Dinas Pertanian (Renstra Dinas Pertanian)
TA 2014-2018.
c. Bahwa Dinas Pertanian memandang perlu untuk menetapkan Rencana
Kerja (Renja) untuk tahun anggaran 2015.
DINAS PERTANIAN
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
3. Landasan Operasional : Lampiran VI Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
(Buku VI) TAHAPAN TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA
4. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 10 Tahun 2007 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
Probolinggo;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 08 Tahun 2005 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Probolinggo Tahun
2005 – 2025;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 07 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Probolinggo Tahun
2013 – 2018;
7. Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 24 Tahun 2008 tentang Uraian
Tugas dan Fungsi DINAS PERTANIAN Kabupaten Probolinggo.
8. Peraturan Bupati Probolinggo nomor : ... tentang Rancangan Awal
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RPKP) Tahun 2015.
9. Peraturan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo nomor :
521/20.1 /426.112/2013 tentang Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Menetapkan RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERTANIAN KABUPATEN PROBOLINGGO
UNTUK TAHUN ANGGARAN 2015.
PERTAMA : Rencana Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo TA 2015,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Rencana Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Bahan Penganggaran
Program / Kegiatan di sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
untuk tahun anggaran 2015.
KETIGA : Rencana Kerja Dinas Pertanian Tahun Anggaran 2015 terdiri dari
PENDAHULUAN, EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS PERTANIAN
TAHUN 2013, TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN.
KEEMPAT : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Salinan Keputusan ini disampaikan Kepada Yth. : 1. Kepala Bappeda Kab. Probolinggo;
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ... 1
[a] Latar Belakang ... [b] Landasan Hukum ... [c] Maksud dan Tujuan ...
1 1 3
II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS PERTANIAN TAHUN 2013 ... 4
[a] Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas Pertanian Tahun 2013 ... [b] Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo ... [c] Isu-isu penting penyelenggaraan tugas & fungsi SKPD ... [d] Review terhadap Rancangan Awal RKPD ... [e] Penelaahan usulan program dan kegiatan masyarakat ...
4 9 16 21 22
III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN ... 25
[a] Telaahan terhadap kebijakan Nasional & Provinsi... [b] Tujuan & sasaran Renja Dinas Pertanian...
25 30
KATA PENGANTAR
Rencana Kerja Dinas Pertanian untuk tahun anggaran 2015 disusun dengan mengacu kepada
Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo dan mengakomodasi masukan yang berasal dari
Musrenbang Kabupaten Probolinggo tahun 2013. Di dalam Rencana Kerja Dinas Pertanian tercantum
beberapa kegiatan yang dibiayai anggaran dari APBD Kabupaten Probolinggo.. Kegiatan yang disusun
dalam Rencana Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo ini mengacu kepada Renstra Dinas
Pertanian TA 2014-2018
Penyusunan ini dimaksudkan sebagai bahan penyusunan RKPD Kabupaten Probolinggo,
dalam proses perencanaan bagi Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo ini dimungkinkan ada
perubahan-perubahan sehingga menjadi RKA.
Demikian kami harapkan Rencana Kerja Dinas Pertanian tahun anggaran 2015 dapat
I
I
I
.
.
.
P
P
P
E
E
E
N
N
N
D
D
D
A
A
A
H
H
H
U
U
U
L
L
L
U
U
U
A
A
A
N
N
N
(Latar belakang, landasan hukum, maksud & tujuan, sistematika penulisan)
a)
Latar Belakang
Tata kelola yang baik (Good Governance) dapat dimulai dari proses perencanaan yang baik.
Dimana salah satunya diantaranya adalah penyusunan RANCANGAN RENJA SKPD sebagaimana
yang diamanatkan oleh perundangan. Untuk itulah disusun Rancangan Rencana Kerja (RENJA)
Dinas Pertanian ini dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Kabupaten Probolinggo yang telah ditetapkan sebagaimana yang diamanatkan dalam
Permendagri no 54 tahun 2011 pasal 152.
b)
Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional ;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional tahun 2005-2025;
5. Undang-Undang Nomor 41 tahun 2010 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
PP nomor 8 tahun 2008.
11. Landasan Operasional : Lampiran VI Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah; (Buku VI) TAHAPAN TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA
KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 10 Tahun 2007 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Probolinggo;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 08 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Probolinggo Tahun 2005 – 2025;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 07 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Probolinggo Tahun 20013 – 2018;
15. Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 24 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi
16. Peraturan Bupati Probolinggo nomor : ... tentang Rancangan Awal Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RPKP) Tahun 2015;
17. Peraturan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo nomor : 521/20.1
/426.112/2013 tentang Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten
c)
Maksud dan Tujuan
1. Maksud penyusunan Renja Dinas Pertanian kabupaten Probolinggo adalah menuangkan
hasil evaluasi pelaksanaan program kegiatan tahun 2013, isue-isue strategis yang
berkembang dan usulan program serta kegiatan yang berasal dari masyarakat sehingga
dapat dibuat langkah-langkah yang diperlukan untuk tahun berikutnya.
2. Tujuan penyusunan Renja Dinas Pertanian kabupaten Probolinggo adalah menentukan
Kebijakan, Program, kegiatan, Lokasi, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pagu
I
I
I
I
I
I
.
.
.
E
E
E
V
V
V
A
A
A
L
L
L
U
U
U
A
A
A
S
S
S
I
I
I
P
P
P
E
E
E
L
L
L
A
A
A
K
K
K
S
S
S
A
A
A
N
N
N
A
A
A
A
A
A
N
N
N
R
R
R
E
E
E
N
N
N
J
J
J
A
A
A
D
D
D
I
I
I
N
N
N
A
A
A
S
S
S
P
P
P
E
E
E
R
R
R
T
T
T
A
A
A
N
N
N
I
I
I
A
A
A
N
N
N
T
T
T
A
A
A
H
H
H
U
U
U
N
N
N
2
2
2
0
0
0
1
1
1
3
3
3
(evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu & capaian Renstra SKPD, analisis kinerja pelayanan SKPD, isu-isu penting penyelenggaraan tugas& fungsi SKPD, review thd Ranwal RKPD, penelaahan usulan program&kegiatan masyarakat)
a)
Evaluasi pelaksanaan Renja Dinas Pertanian tahun 2013 & capaian Renstra SKPD
2008-2013
Secara keseluruhan program kegiatan tahun 2011 telah dilaksanakan oleh Dinas Pertanian
Kabupaten Probolinggo baik kegiatan yang dibiayai dari APBD Kabupaten Probolinggo, APBN
melalui Tugas Pembantuan, maupun APBD Provinsi, meskipun realisasi perlaksanaannya tidak
mampu terserap seluruhnya (100%) karena beberapa kendala yang dihadapi.
Pelaksanaan anggaran ditinjau dari prosentase serapan anggaran diuraikan sebagai berikut:
Tabel II.1. ANGGARAN YANG ADA DI DINAS PERTANIAN TAHUN 2012
Sumber Dana
Pagu Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Prosentase RealisasiAPBD Kabupaten 9.586.947.500,- 9.199.346.480,- 96,01%
APBD Provinsi Tidak ada data
Ditjen Tanaman Pangan 4.141.942.000,- 4.141.942.000,- 100%
Ditjen Hortikultura 1.257.500.000,- 1.257.500.000,- 96,27%
Ditjen PSP 4.411.660.000,- 4.314.395.000,- 97,8%
Untuk pelaksanaan APBD Kabupaten semuanya terlaksana, selain itu terdapat efisiensi
penggunaan anggaran melalui pengadaan barang jasa (kontrak-kontrak dengan pihak
penyedia swasta). Untuk pelaksanaan APBD Provinsi, Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo
bertindak sebagai pelaksana dari kegiatan yang ada di Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur,
karena itulah besar anggaran yang dialokasikan ke Kabupaten Probolinggo tidak diketahui.
Sedangkan pelaksanaan APBN, Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo mendapat 3 DIPA,
dimana semua DIPA menggunakan metode bantuan sosial melalui transfer dana ke rekening
kelompok tani.
Muara utama dari kegiatan-kegiatan tersebut adalah produksi dan produktivitas dari tanaman
pangan dan hortikultura sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Penetapan Indikator
Kinerja Utama, karena pada dasarnya angka ini merupakan pencapaian selama setahun,
dimana bisa digunakan sebagai ukuran pemenuhan kebutuhan masyarakat umum dan petani
Selama tahun 2013, tanaman yang mendapat intervensi yang besar dari APBN maupun APBD
mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, tanaman tersebut adalah tanaman padi dan
jagung. Jika dibandingkan dengan angka tahun dasar maka terjadi kenaikan yang cukup besar,
namun kenaikan produksi tanaman padi ini diikuti oleh penurunan tanaman lainnya, yaitu
kedelai, karena faktor kalah persaingan dalam penggunaan lahan, dimana tanaman padi
Tabel II. 2. PENETAPAN KINERJA TA. 2013 - DINAS PERTANIAN KAB. PROBOLINGGO
SASARAN
TAHUN DASAR 2007TARGET KINERJA 2013 URAIAN INDIKATOR KINERJA Satuan
P
Peningkatan produksi tanaman padi Ton 280.861,5 320.423
Peningkatan produksi tanaman jagung Ton 241.253,9 325.921
Peningkatan produksi tanaman kedelai Ton 4.249,7 -
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu Ton 201.884,0 179.844
Peningkatan produksi tan mangga Ton 90.846,00 92.799
Peningkatan produksi tan bawang merah Ton 82.139,00 42.260
Peningkatan produksi tan kentang Ton 37.248,00 49.578
Peningkatan produksi tan kubis Ton 50.744,00 48.762 Peningkatan produktivitas tanaman pertanian
Peningkatan provitas tanaman Padi Ton/ha 5,46 5,63
Peningkatan provitas tanaman jagung Ton/ha 3,7 4,02
Peningkatan provitas tanaman Kedelai Ton/ha 0,94 1,23
Peningkatan provitas tanaman Ubi Kayu Ton/ha 17,23 15,64
Peningkatan provitas tan Mangga kg/ha 82,99 82,99
Peningkatan provitas tan bawang merah Ton/ha 11,30 12,79
Peningkatan provitas tan kentang Ton/ha 12,45 11,31
Tabel. II.3. PRODUKSI TANAMAN PANGAN & HORTIKULTURA
NO K O M O D I T I Satuan Produksi Target
2012
2012 2013
1. Padi (GKG) Ton 309.069,4 329.391 320.423
2. Jagung Ton 247.929,4 294.977 325.921
3. Ubi Kayu Ton 118.918,04 117.111 179.844,36
5. Kedelai Ton 892 331 -
6. Kacang Tanah Ton 4.089,9 5.031
7. Kacang Hijau Ton 476,8 625
8. Sayur-sayuran
Bawang Merah Ton 32.932,8 46.998 42.260
Kentang Ton 7.006,6 64.563 49.578
Kubis Ton 9.253,7 28.872 48.762
Wortel Ton 1.905,6 4.564 -
Cabe Ton 2.774,3 7.859 -
9. Buah – buahan
Alpukad Ton 1.869,8 4.690 ---
Durian Ton 1.418,5 1.094 ---
Mangga Ton 75.714,7 20.172 92.799
Pisang Ton 18.848,7 11.022 -
Anggur Ton 25,7 31 -
b)
Analisis kinerja pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo.
Secara umum hasil kinerja dari Subsektor tanaman pangan dan hortikultura dapat dilihat dari
data-data produksi tanaman pangan dan hortikultura. Asumsi berpatokan pada hasil produksi
tersebut dikarenakan perilaku, perkembangan, perubahan positif atau negatif dari masyarakat
pertanian di semua lapisan di Kabupaten Probolinggo tercermin dari komposisi jumlah
produksi hasil pertanian. Sedangkan produksi pertanian sedikit banyak mendapat intervensi
pemerintah Kabupaten Probolinggo cq Dinas Pertanian melalui monitoring, evaluasi, dan
memasukan input ke wilayah produksi pertanian tersebut.
Karena itulah berpatokan pada
hasil produksi
, maka bisa memberikan penjelasan terhadappencapaian program-program Dinas Pertanian (Peningkatan Kesejahteraan petani;
Peningkatan Ketahanan Pangan, Pengembangan Agribisnis;Peningkatan Penerapan Teknologi
Pertanian; Peningkatan Produksi Pertanian; Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu
Tanaman Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan;Peningkatan
Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura; dan Penyediaan dan
Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian). Memang masih diperlukan pengukuran
keberhasilan terhadap program-program tersebut secara lebih detail dan sistematis, namun
karena keterbatasan anggaran maka hal tersebut belum bisa dilakukan. Perlu dimaklumi
bahwa sebagian hasil positif yang diharapkan dari kegiatan baru bisa diketahui pada tahun
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani1, program ini dimaksudkan untuk
meningkatkan pendapatan petani. Metode yang digunakan adalah dengan [1] Memberikan
bantuan benih/bibit tanaman buah unggulan, hal ini dikarenakan diperkirakan untuk beberapa
tahun mendatang hasil produksi tanaman buah unggulan akan memberikan keuntungan/
pendapatan yang cukup bagi petani; [2] Memperkuat kelembagaan yang petani miliki melalui
tambahan pengetahuan agribisnis kepada petani. ; [3] Melakukan penyiaran melalui radio
tentang harga pasar komoditi pertanian yang ada di 10 pasar di Kabupaten Probolinggo dnegan
maksud agar petani mengetahui harga komoditi sehingga tidak terjadi jurang harga yang tinggi
di tingkat petani dan pasar; [4] Penyediaan analisis usaha tani agar bisa digunakan sebagai
pengambilkebijakan stakeholder; [5] Fasilitasi pertemuan antara kelompok-kelompok petani
padi dengan Bulog dalam rangka kerjasama dalam perbaikan harga beras dan ketersediaan
beras di Kabupaten Probolinggo [6] Melakukan pembinaan dan pendataan terhadap
lembaga-lembaga petani.
1 Nama Kegiatan : 1) Kapasitas Ekonomi Kelembagaan Petani; 2)
mempertahankan penyediaan bahan pangan baik dari tanaman pangan maupun hortikultura
sehingga diharapkan dapat dicapai target yang telah ditentukan. Instrumen yang digunakan
antara lain : penyediaan data ketersediaan produksi panen, Perbaikan kualitas lahan persawahan (revitalisasi lahan), pengendalian serangan hama penyakit, dan perbanyakan tanaman hortikultura. Untuk tanaman pangan utamanya padi, pada tahun 2013 mengalami peningkatan (329.391 ton dibanding 316.423 ton) produksi (Sumber : Statistik Dinas Pertanian
2013) dibandingkan tahun 2012. Persoalan anomali iklim yang ekstrim yaitu hujan terjadi
pada tahun 2013 sehingga terjadi penambahan luas tanam padi. Meskipun terjadi penurunan
produktivitas Namun terjadi kenaikan produksi padi. Perbaikan kualitas lahan juga telah
diberikan dengan pemberian pupuk organik dan berhasil memberikan keuntungan berupa
efisiensi penggunaan pupuk kimia, walaupun skalanya masih relatif sedikit dibanding
keseluruhan lahan yang ada. Pemberian bantuan pestisida bagi petani juga dapat memberi
andil bagi pencegahan perluasan serangan OPT.
Dalam program Peningkatan Ketahanan Pangan dan program Peningkatan Produksi,
Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada
2 Nama Kegiatan : 1)Peningkatan Data Statistik dan Informasi
Pertanian; 2)Peningkatan Pestisida Penyangga; Peningkatan Pengamatan dan Peramalan OPT Pangan dan Hortikultura; 3)
Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan Pangan; 4)
Pemulihan Kesuburan Lahan Akibat Erupsi Gunung Bromo; 5)
Pengembangan Tanaman Hortikultura Unggulan; 6) Peningkatan Produksi Kedelai, Aneka kacang dan Serealia Lain; 7)
Pembinaan Penerapan Standar Mutu Pupuk dan Pestisida; 8)
Berkelanjutan terdapat kegiatan yang telah dilakukan dengan skala cukup besar dan
berkelanjutan yang secara akademis diyakini mampu meningkatkan produksi dan
produktivitas tanaman pangan (padi dan jagung) sebagaimana tertuang dalam salah satu
bagian revitalisasi pertanian yaitu
Revitalisasi Perbenihan
. Dinas Pertanian KabupatenProbolinggo dengan menggunakan APBN dan dukungan APBD Kabupaten memberikan
bantuan benih unggul dan hibrida kepada para petani.
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian3 , program ini dimaksudkan
sebagai upaya untuk meningkatkan effisiensi dan produktivitas dalam budidaya pertanian.
Metode yang digunakan antara lain [1] mendorong para petani agar lebih mengenali
lingkungannya melalui sekolah-sekolah lapang Pengendalian Hama Terpadu yang ramah
lingkungan [2] mendorong pemanfaatan pengendalian hama penyakit dengan menggunakan
bahan-bahan alami (biologi/agens hayati). Secara prinsip kegiatan-kegiatan ini menggunakan
pemasukan yang rendah (low input), aman bagi lingkungan, murah dan didapat dari
lingkungan untuk menghasilkan produksi yang tinggi dan aman konsumsi [3] mendorong
perkuatan jaringan pengendalian hama penyakit yang dimiliki oleh penggiat agens hayati.
Hasil yang dicapai dari program ini adalah masyarakat semakin mudah menerima dan
menyadari pentingnya penerapan teknologi pertanian yang ramah lingkungan, hal ini ditandai
dengan masyarakat sendiri yang secara swadaya dan swadana menyediakan sarana teknologi
pertanian ramah lingkungan disamping adanya bantuan sarana dari pihak Dinas Pertanian
Kabupaten Probolinggo.
3 Nama kegiatan :1) Pengadaan Sarana dan Prasarana Pertanian; 2)
bagi pelaku agribisnis untuk berkembang, intisari dari program ini adalah upaya untuk mendapatkan nilai tambah dari sumberdaya yang dimiliki, nilai tambah bisa diperoleh berupa PAD bagi pemerintah kabupaten atau keuntungan bagi pelaku pertanian. Metode yang
digunakan antara lain melalui [1] Pembinaan bagi pelaku usaha agribisnis dengan cara
fasilitasi temu usaha dengan pihak pengusaha, pembinaan pasca panen, dan membawa produk
hasil pertanian ke event pameran pertanian, untuk tingkat provinsi Jawa Timur Dinas
Pertanian Kabupaten Probolinggo mendapatkan Juara III untuk komoditi pertanian unggulan;
[2] Menghasilkan benih padi dan kentang bersertifikat melalui Unit Pengelolahan Benih Padi
dan Unit Pembenihan Kentang yang dimiliki Dinas Pertanian. Nilai tambah yang dihasilkan
dari program ini adalah PAD dari Unit Perbenihan Kentang dan Unit Pengelolahan Benih Padi,
untuk tahun 2013 PAD yang yang didapatkan dari 2 kegiatan ini masing-masing sebesar 24 ton
benih kentang granular bersertifikat dan 35 ton benih bersertifikat.
4 Nama kegiatan : 1) Pembinaan Pembinaan Peningkatan Usaha
Agribisnis; 2) Pelatihan Pengolahan Hasil dan Packing; 3)
Pengembangan Unit Pengolahan Benih Padi; 4) Pengembangan Unit Pembenihan Kentang; 5)Promosi Hasil Produksi Pertanian;
Program Peningkatan Produksi Pertanian5, program ini dimaksudkan sebagai upaya
untuk meningkatkan produktivitas dan produksi komoditi pertanian. Sedang metode yang
digunakan melalui : [1]
5 Nama kegiatan : 1) Peningkatan Peningkatan Mekanisasi Pertanian;
2)Peningkatan Pengelolaan Lahan dan Air; 3)Penunjang Kegiatan WISMP Pertanian; 4)Pengembangan Bibit Varietas Lokal Unggulan Probolinggo; 5) WISMP; 6) Pembinaan P3A/HIPPA.
Tabel II.4 NILAI IP KABUPATEN PROBOLINGGO TH 2008-2011
Banyak persoalan yang terjadi selama tahun 2013 di Kabupaten Probolinggo, dimana
persoalan besar yang perlu mendapat perhatian utama adalah
dampak dari anomali iklim
,perubahan pola tanam, dan
perubahan perilaku harga komoditas pertanian di pasar
.Harga komotidas pertanian cenderung mengalami kenaikan yang cukup tinggi dalam rentang
waktu yang cukup panjang.
Dampak dari bencana-bencana alam tahun 2010 dan 2011 tidak terjadi lagi, malahan terjadi
pembalikan situasi pada beberapa komoditi. Selama tahun 2013 beberapa tanaman seperti
bawang merah dan kentang mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibanding 2 tahun
sebelumnya. Dimana terjadi Kenaikan produktivitas, luas tanam, dan luas panen yang signifikan pada beberapa tanaman pangan dan hortikultura. Namun khusus untuk tanaman
jagung terjadi penurunan produksi dibanding tahun 2012, faktor penentu utama kenaikkan
angka produksi ini adalah penurunan luas panen. Namun untuk tanaman padi tidak terjadi hal seperti itu karena terjadi kenaikan luas tanam dan panen dibanding 2 tahun sebelumnya.
Isue strategis lainnya adalah Secara umum kelembagaan petani masih lemah, dimana organisasi petani masih belum dapat meningkatkan kemampuan para petani agara lebih
mandiri, ketergantungan para petani terhadap pihak lain masih sangat besar, diantaranya
adalah pemupukan permodalan sebagai salah satu indikator masih sangat rendah. Persoalan
feasibility pengelolahan lahan petani yang rata-rata 0,2 Ha menjadi faktor penentu utama
Isu lainnya adalah Pemakaian pupuk organik. Dimana kualitas lahan yang dikelola selama ini telah menurun karena kekurangan unsur organiknya (< 2 %). Selama beberapa tahun terakhir
telah diaktualisasikan pemakaian pupuk organik, dan ternyata respon dari para petani cukup
baik, usaha-usaha untuk memproduksi pupuk organik telah dilakukan oleh
kelompok-kelompok petani binaan Dinas Pertanian, dan hal tersebut telah menjadi lahan agribisnis yang
cukup menjanjikan dan mempunyai prospek yang cukup baik dimasa akan datang.
Ketersediaan tenaga kerja dibidang pertanian yang semakin menurun, Beberapa tahun terakhir ini ongkos tenaga kerja semakin tinggi, hal ini terjadi karena nilai imbal hasil dari panenan
sudah tidak lagi mencukupi dengan kenaikan biaya hidup sehari-hari. Dalam penyediaan
tenaga kerja terjadi perubahan pola, dimana penyediaan tenaga kerja di bidang pertanian ini
telah menjadi profesi yang tersendiri (contoh tenaga kerja panenan), dimana mereka
menyediakan jasa profesi ini kepada para petani tanpa ada batasan wilayah. Sehingga profesi
ini memiliki nilai tawar yang cukup tinggi yang berakibat bagi semakin tingginya biaya panen.
Kehilangan hasil panen yang masih tinggi, Berdasarkan survey kehilangan hasil Kementerian Pertanian di Tingkat nasional diketahui bahwa kehilangan hasil panen padi di Jawa Timur
adalah yang tertinggi. Beberapa sebab antara lain cara pemanenan yang tidak efisien,
peralatan yang kurang, dan alat mesin mesin yang tidak efisien lagi.
Alih fungsi lahandan Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan menjadi isu nasional, untuk saat ini di Probolinggo setiap tahunnya terdapat kurang lebih 20 Ha sawah yang mengalami
banyak mengalami kendala yang cukup besar.
Isu kenaikan harga pangan dunia, selama tahun tahun-tahun terakhir dan tahun mendatang diperkirakan harga pangan akan mengalami kenaikan, persoalan gagal panen di beberapa
daerah dan di belahan dunia lain serta semakin menurunnya daya dukung alam terhadap
produksi pangan menjadi persoalan yang sangat serius. Dari PBB sering memberikan
peringatan ketahanan pangan yang terancam akibat pertumbuhan penduduk dunia yang
semakin cepat.
Ketersediaan air irigasi yang semakin terbatas, yang disebabkan jumlah air yang semakin menurun sedang kebutuhan masyarakat semakin meningkat. ‘Di Kabupaten Probolinggo sendiri, masih banyak budidaya pertanian dalam lahan tadah hujan. Akses ketersediaan air
sangat terbatas, sehingga para petani sangat terbatas dalam upaya budidayanya.
Offarm (Pasca panen, pengolahan hasil, pemasaran, dan lain lain) yang diharapkan masih belum terwujud, offarm inilah sebenarnya yang bisa mengangkat nilai tambah bagi petani. Proses pembinaan terhadap pertani offarm masih jauh dari yang diharapkan, dimana
perbaikan faktor-faktor SDM, akses informasi, permodalan, dan management masih harus
ditingkatkan lagi. Selama ini fokus kepada offarm masih sangat sedikit, padahal pada offarm
inilah nilai tambah dibidang pertanian sangat besar. Sangat sulit mengubah paradigma
masyarakat pertanian pada umumnya cenderung ke arah budidaya pertanian ke arah pasca
perdesaan, perubahan tidak mudah terjadi. Selama ini oleh program-program di tingkat
nasional maupun di daerah sudah dilakukan namun dampaknya kecil sekali jika dibandingkan
dengan potensi yang ada di Kabupaten Probolinggo.
d)
Review terhadap Rancangan Awal RKPD,
Rancangan Awal RKPD yang memuat program dan kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten
Probolinggo tidak mengalami perubahan yang terlalu banyak. Namun dalam rancangan awal
dimana program dan kegiatan Dinas Pertanian lebih banyak pendekatan teknokratis sesuai
dengan tupoksi Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo dan aturan perundangan yang
diberlakukan, maka setelah itu lebih banyak memperhatikan masukan dari masyarakat melalui
Terdapat beberapa usulan dari masyarakat yang dijaring melalui Musrenbang Desa dan
Musrenbang Kecamatan yang dirangkum melalui Forum SKPD diantaranya adalah :
No Daerah Pengusul Usulan daerah Tanggapan Dinas Pertanian terhadap usulan daerah
1
Kecamatan Wonomerto
Desa Kramat Agung Pengadaan handtraktor Bukan kebijakan prioitas Bupati Probolinggo
2
Kec. Tegalsiwalan
Desa Sumberbendo Pengadaan benih bawang merah Biru Lancor
Dapat dilaksanakan Desa Tegalsiwalan
Desa Bulu Jaran Lor Desa Blado Kulon Desa Sumberkledung
3 Kecamatan Kuripan Bantuan Benih Jagung Hibrida
Desa Wonosari
4
Kecamatan Tongas
Desa Bayeman Bantuan handsprayer
Desa Sumendi Banntuan handtraktor Bukan kebijakan prioitas Bupati Probolinggo
Desa Curah Dringu Desa Tongas Wetan Desa Tongas Kulon
5
Kecamatan Besuk
Desa Klampokan Bantuan handsprayer dan handtraktor
Bukan kebijakan prioitas Bupati Probolinggo sedang untuk handsprayer dapat dilaksanakan Desa Jambangan
Desa Sindetanyar Desa Sindetlami Desa Alas sumur Lor
Desa Matekan Demoplot SRI Dapat dilaksanakan Desa Krapilan
Desa Klampokan Desa Kecik Bago Desa Alas Kandang
Desa Matekan Pembuatan sumur artesis Menunggu Juknis DAK Desa Alas Sumur Lor
6
Kecamatan Sumberasih
Desa Muneng Bantuan bibit jambu air Dapat dilaksanakan Desa Jangur
Desa Pesisir Rehab JITUT Dapat dilaksanakan
7 Kecamatan Maron Bantuan UPPO, bantuan
benih padi jagung, dan
8
Kecamatan Gending
Desa Bulang Pelatihan pengolahan hasil Dapat dilaksanakan Desa Jatiadi
Desa Pajurangan
Desa Banyuanyar Lor SL PTT Dapat dilaksanakan Desa Sumberkerang
Desa Pikatan Desa Gending
Desa Sebaung Bantuan benih padi jagung Dapat dilaksanakan Desa Curah Sawo
9
Kecamatan Dringu Dapat dilaksanakan
Desa Sumbersuko Bantuan pompa air Dapat dilaksanakan Desa Dringu
Desa Tamansari Rehab JIDES Dapat dilaksanakan Desa Randuputih
10
Kecamatan Lumbang
Desa Sapih Benih sayuran Dapat dilaksanakan Desa Palangbesi Benih padi jagung Dapat dilaksanakan Desa Wonogoro Benih durian Dapat dilaksanakan
Desa Seboroh Rehab JIDES Dapat dilaksanakan Desa Karangren Pelatihan Dapat dilaksanakan
Desa Jatiurip Rehab DAM Dapat dilaksanakan, menunggu Juknis DAK dan APBN
12
Kecamatan Sumber
Desa Gemito Bantuan benih kentang Telah dilaksanakan tahun 2012
13
Kecamatan Banyuanyar Desa Banyuanyar Tengah
Bantuan pompa air Dapat dilaksanakan
Desa Sentulan Bantuan benih kacang Dapat dilaksanakan Desa Pendil Bantuan alat pasca panen
bawang merah
Dapat dilaksanakan
Desa Gading Kulon Bantuan MOCAV Tidak dapat dilaksanakan karena anggarannya tidak ada
Desa Klenang Kidul
14
Kecamatan Sukapura
Desa Ngadisari Benih sayuran Dapat dilaksanakan
Desa Pakel Dapat dilaksanakan
Desa Jetak Dapat dilaksanakan
15
Kecamatan Paiton
Desa Sumberrejo (Matekan)
Bantuan handtraktor Bukan kebijakan prioitas Bupati Probolinggo
Desa Gungungan Kidul Biogas, UPPO Dapat dilaksanakan, menunggu Juknis DAK dan APBN
Desa Blimbing
17 Kecamatan Krucil
14 desa Benih manggis Dapat dilaksanakan
18
Kecamatan Kotaanyar
Desa Sidomulyo Bantuan handtraktor dan UPPO
Bukan kebijakan prioitas Bupati Probolinggo
19
Kecamatan Pajarakan
I
I
I
I
I
I
I
I
I
.
.
.
T
T
T
U
U
U
J
J
J
U
U
U
A
A
A
N
N
N
,
,
,
S
S
S
A
A
A
S
S
S
A
A
A
R
R
R
A
A
A
N
N
N
,
,
,
P
P
P
R
R
R
O
O
O
G
G
G
R
R
R
A
A
A
M
M
M
,
,
,
D
D
D
A
A
A
N
N
N
K
K
K
E
E
E
G
G
G
I
I
I
A
A
A
T
T
T
A
A
A
N
N
N
(telaahan terhadap kebijakan nasional & provinsi, tujuan & sasaran Renja Diperta, program & Kegiatan)
(a)
Telaahan terhadap Kebijakan Nasional & Provinsi
Terkait dengan agenda pembangunan nasional, berbagai isu terkini berkembang dalam
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2013 yang dijadikan
pertimbangan dalam proses penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2014,
diantaranya:
1. Penguatan ketahanan pangan dalam upaya menjaga ketersediaan bahan pokok dan
energi;
2. Percepatan pengurangan kemiskinan;
3. Peningkatan keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses pembangunan;
4. Peningkatan nilai tambah pemanfaatan potensi dan peluang sumberdaya alam, bonus
demografi, relokasi industri, dan pasar domestik yang besar; dan
Sementara itu sesuai dengan RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 2014 -2018 dan
Prioritas Pembangunan Nasional, maka Prioritas Pembangunan Kabupaten Probolinggo
Tahun 2014 adalah:
a. Penurunan Angka Kemiskinan Dan Pengangguran;
b. Percepatan Pertumbuhan Ekonomi;
c. Peningkatan Ketersediaan Bahan Pangan, Energi Dan Air;
d. Peningkatan Partisipasi Aktif Masyarakat Dibidang Pendidikan;
e. Peningkatan Pelayanan Terhadap Kesehatan, KB Serta Penanganan Rakyat Terlantar;
f. Percepatan Pembangunan Infrastruktur Dasar;
g. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup;
h. Peningkatan Pelayanan Masyarakat Dengan Mudah Dan Murah;
i. Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Bersih Dan Bebas KKN
maka tema pembangunan Tahun 2014 adalah
MEMANTAPKAN PEREKONOMIAN DAN DAYA SAING DAERAH BAGI
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT YANG BERKEADILAN.
Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo berusaha menyusun program yang sesuai dengan
Prioritas tahun 2014, program-program yang disusun ini selain mengacu kepada RPJMD
1. Rencana Strategi Kementerian Pertanian juga visi dan misi Kementerian Pertanian RI yang
menekankan pada upaya
pencapaian surplus beras 10 juta ton
pada tahun 2014dengan menggunakan program-program (a) Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan
Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan; (b)
Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai
Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan; (c) Penyediaan dan Pengembangan
Prasarana dan Sarana Pertanian.
2. VISI Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Jawa Timur Tahun 2005 – 2025 adalah mewujudkan Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Terkemuka Berdaya saing Global dan
Berkelanjutan .
VISI dicapai antara lain dengan mengembangkan perekonomian Jawa Timur berbasis agro,
yaitu mendorong pergeseran Agrobisnis dari berbasis pada comparative advantage ke arah
Agrobisnis yang didorong oleh competitive advantage (keunggulan kompetitif) melalui
pengembangan modal dan peningkatan kemajuan teknologi pada setiap sub-sistemnya,
serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia.
Tema RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2014 adalah
Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Jawa Timur Melalui Perluasan dan
Penguatan UMKMK, Pasar Dalam Negeri Serta Perbaikan Infrastruktur.
Kebijakan nasional dari pemerintah pusat, kebijakan pemerintah provinsi, dan kebijakan
2014-2018 sebagaimana berikut ini .
NO Kebijakan Prioritas Dinas Pertanian Indikator
1 Penerapan SOP/GAP Komoditi Unggulan 150 primatani, 200 registrasi tahun 2018
2 Peningkatan jumlah penangkar/ jumlah benih dan jenis benih
50 penangkar/lembaga / 3000 ton/ 50.000 batang
3 Serangan OPT menurun 2% / tahun
4 Penggunaan agens hayati meningkat/ penerapan PHT dikawasan unggulan
800 kelompok; berapa liter produksi agens hayati 100.000 liter
5 Penerapan teknologi PPT (SLPTT) Seluruh wilayah Kabupaten Probolinggo
6 Menciptakan pengolahan bahan pangan menjadi bahan industri pertanian
20 pengolahan pakan ternak / jagung
7 Penyusunan dan penerapan upaya-upaya penurunan kehilangan hasil panen pertanian
Penurunan dari 11 % kehilangan hasil panen padi menjadi 8 % tahun 2014
8 Identifikasi dan managemen stock; penyusunan supply chain managemen
Tersusunnya rumusan dokumen kebijakan tentang harga dan ketersediaan komoditas pertanian
9 Penyusunan mitigasi bencana
Tersediaanya dokumen mitigasi bencana bidang pertanian Kabupaten Probolinggo
Bidang Pertanian Kabupaten Probolinggo
11
Menjamin ketersediaan prasarana dan sarana produksi pertanian (air irigasi, pupuk, pestisida, dan alat mesin pertanian)
Ketepatan ketersediaan jumlah, mutu, harga, dan waktu; ketepatan pemakaian
12 Pengembangan penggunaan pupuk organik Penggunaan pupuk organik secara merata di Kabupaten Probolinggo
13 Pembangunan pertanian berdasarkan kawasan komoditi
6 kawasan berdasarkan komoditas
14 Penyusunan Kebijakan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Dalam waktu 5 tahun sudah bisa diterapkan sebagian kebijakan PL2B di Kabupaten Probolinggo
15
Perkuatan dan penumbuhan kelembagaan berdasarkan profesi-profesi yang di bidang pertanian
Profesi penangkaran
Profesi pembuat pupuk organik
Profesi PPAH
Profesi Pemanenan
Profesi HIPPA
Profesi pengolah hasil pertanian
Profesi UPJA
Regu Pengendali Hama 16 Penyusunan database subsektor pertanian
Sasaran pembangunan bidang ekonomi di Kabupaten Probolinggo adalah Peningkatan Ketahanan Pangan melalui optimalisasi produksi pertanian tanaman pangan, perkebunan,
peternakan, dan perikanan.
Untuk Dinas Pertanian indikator sasaran adalah :
1. Peningkatan produksi tanaman pangan & hortikultura,
Jenis Komoditi Target Produksi
tahun 2015
Padi 330.423 ton
Jagung 325.921 ton
Bawang merah 42.260 ton
Kentang 49.578 ton
Kubis 48.762 ton
Alpokat 7.450 ton
Mangga 92.799 ton
2. Peningkatan produktivitas tanaman pangan & hortikultura,
Program dan Kegiatan
Penyusunan program kegiatan Dinas Pertanian untuk subsektor pertanian tanaman pangan
dan hortikultura tahun 2014 mengacu kepada :
1. Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo tahun 2014-2018
2. RKPD Kabupaten Probolinggo tahun Anggaran 2014
3. Program Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
4. 4 sukses program utama nasional Bidang Pertanian 2010-2014 (a. Peningkatan
produksi dan swasembada berkelanjutan; b. Diversifikasi pangan; c. Peningkatan Nilai
Tambah, Daya Saing, dan Ekspor; d. Peningkatan Kesejahteraan Petani).
5. Target pemerintah pusat surlus beras 10 juta ton pada tahun 2014.
Jenis Komoditi Target Produktivitas
tahun 2015
Padi 5,6 ton/ha
Jagung 5,3 ton/ha
Bawang merah 12,25 ton/ha
Kentang 12,58 ton/ha
Kubis 16,2 ton/ha
Alpokat 40 kg/ph
Mangga 53 kg/ph
USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERTANIAN TA 2015
No
Urut Nama Program Nama Kegiatan Keterangan Total Biaya
1
2 Penyediaan Jasa Administrasi Kepegawaian Pembayaran honorarium pengelola keuangan 30.000.000
3 Penyediaan Sarana dan
Prasarana Kantor
4 Penyediaan Jasa Pelayanan
Administrasi Perkantoran
8 Penyusunan dan Pengelolaan
Database SKPD
10 Pengembangan kemitraan Petani
Adanya kesepakatan MOU antara kelompok usaha dan para pihak usaha
120.000.000
11 Peningkatan kapasitas ekonomi
12 Pembinaan P3A/HIPPA Perkuatan kelembagaan
P3A / HIPPA 100.000.000
15 Pengembangan Informasi Pasar Pendataan dan
penyiaran harga pasar 25.000.000
16 Pengembangan Penerapan GHP Dukungan fasilitasi
penerapan GHP 100.000.000
18 Pengembangan Unit Pembenihan Kentang
Fasilitasi operasional produksi benih kentang di UP Kentang untuk PAD
240.000.000
22 Peningkatan regu Pengendali
Hama dan Bencana Alam
Penguatan unit-unit pengendali serangan OPT
70.000.000
23 Pengembangan bibit Varietas
Lokal Unggulan Probolinggo
Perbanyakan populasi tanaman varietas unggul probolinggo
24 Peningkatan Penggunaan Agens
25 Pelepasan varietas unggul lokal
Probolinggo
Pelepasan varietas
durian 45.000.000
26 Pendampingan SRI Pembinaan dan
penerapan teknologi SRI 100.000.000
27 Pendampingan SLPTT Fasilitasi pertemuan SL
PTT 100.000.000
31 Peningkatan Pengelolaan Lahan
32 Peningkatan Pestisida
33 Pembinaan Penerapan Standar
I
I
I
I
I
I
I
I
I
.
.
.
P
P
P
E
E
E
N
N
N
U
U
U
T
T
T
U
U
U
P
P
P
Demikian Renja tahun anggaran 2014 Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo ini
disusun. Proses perencanaan yang telah dikerjakan menghasilkan beberapa bahan bagi
penyusunan KUA PPAS. Diharapkan data ini tidak mengalami perubahan sampai dengan
penyusunan RKA dan DPA. Namun yang terlebih penting lagi adalah subtansi dari perencanaan
ini bisa memberikan outcome yang bermanfaat bagi pembangunan subsektor pertanian tanaman