• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA LENGKAP 2015 malam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RENCANA KERJA LENGKAP 2015 malam"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN

KABUPATEN PROBOLINGGO

Nomor : 521/ /426.112/2015

TENTANG

PENETAPAN RANCANGAN RENCANA KERJA (RARENJA) DINAS PERTANIAN

TAHUN ANGGARAN 2015

Menimbang : a. Bahwa Undang-undang no 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional pasal 21 ayat (3) mengamanatkan Kepala Satuan

Kerja Perangkat Daerah menyiapkan Renja-SKPD sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya.

b. Bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo melalui Peraturan Kepala

Dinas Pertanian Kabupaten nomor : 521/63/426.112/2013 telah

menetapkan Rencana Strategis Dinas Pertanian (Renstra Dinas Pertanian)

TA 2014-2018.

c. Bahwa Dinas Pertanian memandang perlu untuk menetapkan Rencana

Kerja (Renja) untuk tahun anggaran 2015.

DINAS PERTANIAN

(3)

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4421);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005

tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

3. Landasan Operasional : Lampiran VI Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

(Buku VI) TAHAPAN TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA

(4)

4. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 10 Tahun 2007 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten

Probolinggo;

5. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 08 Tahun 2005 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Probolinggo Tahun

2005 – 2025;

6. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 07 Tahun 2013 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Probolinggo Tahun

2013 – 2018;

7. Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 24 Tahun 2008 tentang Uraian

Tugas dan Fungsi DINAS PERTANIAN Kabupaten Probolinggo.

8. Peraturan Bupati Probolinggo nomor : ... tentang Rancangan Awal

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RPKP) Tahun 2015.

9. Peraturan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo nomor :

521/20.1 /426.112/2013 tentang Rencana Strategis (Renstra) Dinas

(5)

Menetapkan RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERTANIAN KABUPATEN PROBOLINGGO

UNTUK TAHUN ANGGARAN 2015.

PERTAMA : Rencana Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo TA 2015,

sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Rencana Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Bahan Penganggaran

Program / Kegiatan di sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

untuk tahun anggaran 2015.

KETIGA : Rencana Kerja Dinas Pertanian Tahun Anggaran 2015 terdiri dari

PENDAHULUAN, EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS PERTANIAN

TAHUN 2013, TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN.

KEEMPAT : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Salinan Keputusan ini disampaikan Kepada Yth. : 1. Kepala Bappeda Kab. Probolinggo;

(6)

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN ... 1

[a] Latar Belakang ... [b] Landasan Hukum ... [c] Maksud dan Tujuan ...

1 1 3

II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS PERTANIAN TAHUN 2013 ... 4

[a] Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas Pertanian Tahun 2013 ... [b] Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo ... [c] Isu-isu penting penyelenggaraan tugas & fungsi SKPD ... [d] Review terhadap Rancangan Awal RKPD ... [e] Penelaahan usulan program dan kegiatan masyarakat ...

4 9 16 21 22

III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN ... 25

[a] Telaahan terhadap kebijakan Nasional & Provinsi... [b] Tujuan & sasaran Renja Dinas Pertanian...

25 30

(7)

KATA PENGANTAR

Rencana Kerja Dinas Pertanian untuk tahun anggaran 2015 disusun dengan mengacu kepada

Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo dan mengakomodasi masukan yang berasal dari

Musrenbang Kabupaten Probolinggo tahun 2013. Di dalam Rencana Kerja Dinas Pertanian tercantum

beberapa kegiatan yang dibiayai anggaran dari APBD Kabupaten Probolinggo.. Kegiatan yang disusun

dalam Rencana Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo ini mengacu kepada Renstra Dinas

Pertanian TA 2014-2018

Penyusunan ini dimaksudkan sebagai bahan penyusunan RKPD Kabupaten Probolinggo,

dalam proses perencanaan bagi Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo ini dimungkinkan ada

perubahan-perubahan sehingga menjadi RKA.

Demikian kami harapkan Rencana Kerja Dinas Pertanian tahun anggaran 2015 dapat

(8)

I

I

I

.

.

.

P

P

P

E

E

E

N

N

N

D

D

D

A

A

A

H

H

H

U

U

U

L

L

L

U

U

U

A

A

A

N

N

N

(Latar belakang, landasan hukum, maksud & tujuan, sistematika penulisan)

a)

Latar Belakang

Tata kelola yang baik (Good Governance) dapat dimulai dari proses perencanaan yang baik.

Dimana salah satunya diantaranya adalah penyusunan RANCANGAN RENJA SKPD sebagaimana

yang diamanatkan oleh perundangan. Untuk itulah disusun Rancangan Rencana Kerja (RENJA)

Dinas Pertanian ini dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Kabupaten Probolinggo yang telah ditetapkan sebagaimana yang diamanatkan dalam

Permendagri no 54 tahun 2011 pasal 152.

b)

Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional ;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional tahun 2005-2025;

5. Undang-Undang Nomor 41 tahun 2010 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan

(9)

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ;

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

PP nomor 8 tahun 2008.

11. Landasan Operasional : Lampiran VI Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun

2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah; (Buku VI) TAHAPAN TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA

KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 10 Tahun 2007 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Probolinggo;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 08 Tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Probolinggo Tahun 2005 – 2025;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 07 Tahun 2013 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Probolinggo Tahun 20013 – 2018;

15. Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 24 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi

(10)

16. Peraturan Bupati Probolinggo nomor : ... tentang Rancangan Awal Rencana Kerja

Pembangunan Daerah (RPKP) Tahun 2015;

17. Peraturan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo nomor : 521/20.1

/426.112/2013 tentang Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten

(11)

c)

Maksud dan Tujuan

1. Maksud penyusunan Renja Dinas Pertanian kabupaten Probolinggo adalah menuangkan

hasil evaluasi pelaksanaan program kegiatan tahun 2013, isue-isue strategis yang

berkembang dan usulan program serta kegiatan yang berasal dari masyarakat sehingga

dapat dibuat langkah-langkah yang diperlukan untuk tahun berikutnya.

2. Tujuan penyusunan Renja Dinas Pertanian kabupaten Probolinggo adalah menentukan

Kebijakan, Program, kegiatan, Lokasi, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pagu

(12)

I

I

I

I

I

I

.

.

.

E

E

E

V

V

V

A

A

A

L

L

L

U

U

U

A

A

A

S

S

S

I

I

I

P

P

P

E

E

E

L

L

L

A

A

A

K

K

K

S

S

S

A

A

A

N

N

N

A

A

A

A

A

A

N

N

N

R

R

R

E

E

E

N

N

N

J

J

J

A

A

A

D

D

D

I

I

I

N

N

N

A

A

A

S

S

S

P

P

P

E

E

E

R

R

R

T

T

T

A

A

A

N

N

N

I

I

I

A

A

A

N

N

N

T

T

T

A

A

A

H

H

H

U

U

U

N

N

N

2

2

2

0

0

0

1

1

1

3

3

3

(evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu & capaian Renstra SKPD, analisis kinerja pelayanan SKPD, isu-isu penting penyelenggaraan tugas& fungsi SKPD, review thd Ranwal RKPD, penelaahan usulan program&kegiatan masyarakat)

a)

Evaluasi pelaksanaan Renja Dinas Pertanian tahun 2013 & capaian Renstra SKPD

2008-2013

Secara keseluruhan program kegiatan tahun 2011 telah dilaksanakan oleh Dinas Pertanian

Kabupaten Probolinggo baik kegiatan yang dibiayai dari APBD Kabupaten Probolinggo, APBN

melalui Tugas Pembantuan, maupun APBD Provinsi, meskipun realisasi perlaksanaannya tidak

mampu terserap seluruhnya (100%) karena beberapa kendala yang dihadapi.

Pelaksanaan anggaran ditinjau dari prosentase serapan anggaran diuraikan sebagai berikut:

Tabel II.1. ANGGARAN YANG ADA DI DINAS PERTANIAN TAHUN 2012

Sumber Dana

Pagu Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Prosentase Realisasi

APBD Kabupaten 9.586.947.500,- 9.199.346.480,- 96,01%

APBD Provinsi Tidak ada data

Ditjen Tanaman Pangan 4.141.942.000,- 4.141.942.000,- 100%

Ditjen Hortikultura 1.257.500.000,- 1.257.500.000,- 96,27%

Ditjen PSP 4.411.660.000,- 4.314.395.000,- 97,8%

(13)

Untuk pelaksanaan APBD Kabupaten semuanya terlaksana, selain itu terdapat efisiensi

penggunaan anggaran melalui pengadaan barang jasa (kontrak-kontrak dengan pihak

penyedia swasta). Untuk pelaksanaan APBD Provinsi, Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo

bertindak sebagai pelaksana dari kegiatan yang ada di Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur,

karena itulah besar anggaran yang dialokasikan ke Kabupaten Probolinggo tidak diketahui.

Sedangkan pelaksanaan APBN, Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo mendapat 3 DIPA,

dimana semua DIPA menggunakan metode bantuan sosial melalui transfer dana ke rekening

kelompok tani.

Muara utama dari kegiatan-kegiatan tersebut adalah produksi dan produktivitas dari tanaman

pangan dan hortikultura sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Penetapan Indikator

Kinerja Utama, karena pada dasarnya angka ini merupakan pencapaian selama setahun,

dimana bisa digunakan sebagai ukuran pemenuhan kebutuhan masyarakat umum dan petani

(14)

Selama tahun 2013, tanaman yang mendapat intervensi yang besar dari APBN maupun APBD

mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, tanaman tersebut adalah tanaman padi dan

jagung. Jika dibandingkan dengan angka tahun dasar maka terjadi kenaikan yang cukup besar,

namun kenaikan produksi tanaman padi ini diikuti oleh penurunan tanaman lainnya, yaitu

kedelai, karena faktor kalah persaingan dalam penggunaan lahan, dimana tanaman padi

(15)

Tabel II. 2. PENETAPAN KINERJA TA. 2013 - DINAS PERTANIAN KAB. PROBOLINGGO

SASARAN

TAHUN DASAR 2007

TARGET KINERJA 2013 URAIAN INDIKATOR KINERJA Satuan

P

 Peningkatan produksi tanaman padi Ton 280.861,5 320.423

 Peningkatan produksi tanaman jagung Ton 241.253,9 325.921

 Peningkatan produksi tanaman kedelai Ton 4.249,7 -

 Peningkatan produksi tanaman ubi kayu Ton 201.884,0 179.844

 Peningkatan produksi tan mangga Ton 90.846,00 92.799

 Peningkatan produksi tan bawang merah Ton 82.139,00 42.260

 Peningkatan produksi tan kentang Ton 37.248,00 49.578

 Peningkatan produksi tan kubis Ton 50.744,00 48.762 Peningkatan produktivitas tanaman pertanian

 Peningkatan provitas tanaman Padi Ton/ha 5,46 5,63

 Peningkatan provitas tanaman jagung Ton/ha 3,7 4,02

 Peningkatan provitas tanaman Kedelai Ton/ha 0,94 1,23

 Peningkatan provitas tanaman Ubi Kayu Ton/ha 17,23 15,64

 Peningkatan provitas tan Mangga kg/ha 82,99 82,99

 Peningkatan provitas tan bawang merah Ton/ha 11,30 12,79

 Peningkatan provitas tan kentang Ton/ha 12,45 11,31

(16)

Tabel. II.3. PRODUKSI TANAMAN PANGAN & HORTIKULTURA

NO K O M O D I T I Satuan Produksi Target

2012

2012 2013

1. Padi (GKG) Ton 309.069,4 329.391 320.423

2. Jagung Ton 247.929,4 294.977 325.921

3. Ubi Kayu Ton 118.918,04 117.111 179.844,36

5. Kedelai Ton 892 331 -

6. Kacang Tanah Ton 4.089,9 5.031

7. Kacang Hijau Ton 476,8 625

8. Sayur-sayuran

Bawang Merah Ton 32.932,8 46.998 42.260

Kentang Ton 7.006,6 64.563 49.578

Kubis Ton 9.253,7 28.872 48.762

Wortel Ton 1.905,6 4.564 -

Cabe Ton 2.774,3 7.859 -

9. Buah buahan

Alpukad Ton 1.869,8 4.690 ---

Durian Ton 1.418,5 1.094 ---

Mangga Ton 75.714,7 20.172 92.799

Pisang Ton 18.848,7 11.022 -

Anggur Ton 25,7 31 -

(17)

b)

Analisis kinerja pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo.

Secara umum hasil kinerja dari Subsektor tanaman pangan dan hortikultura dapat dilihat dari

data-data produksi tanaman pangan dan hortikultura. Asumsi berpatokan pada hasil produksi

tersebut dikarenakan perilaku, perkembangan, perubahan positif atau negatif dari masyarakat

pertanian di semua lapisan di Kabupaten Probolinggo tercermin dari komposisi jumlah

produksi hasil pertanian. Sedangkan produksi pertanian sedikit banyak mendapat intervensi

pemerintah Kabupaten Probolinggo cq Dinas Pertanian melalui monitoring, evaluasi, dan

memasukan input ke wilayah produksi pertanian tersebut.

Karena itulah berpatokan pada

hasil produksi

, maka bisa memberikan penjelasan terhadap

pencapaian program-program Dinas Pertanian (Peningkatan Kesejahteraan petani;

Peningkatan Ketahanan Pangan, Pengembangan Agribisnis;Peningkatan Penerapan Teknologi

Pertanian; Peningkatan Produksi Pertanian; Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu

Tanaman Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan;Peningkatan

Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura; dan Penyediaan dan

Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian). Memang masih diperlukan pengukuran

keberhasilan terhadap program-program tersebut secara lebih detail dan sistematis, namun

karena keterbatasan anggaran maka hal tersebut belum bisa dilakukan. Perlu dimaklumi

bahwa sebagian hasil positif yang diharapkan dari kegiatan baru bisa diketahui pada tahun

(18)

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani1, program ini dimaksudkan untuk

meningkatkan pendapatan petani. Metode yang digunakan adalah dengan [1] Memberikan

bantuan benih/bibit tanaman buah unggulan, hal ini dikarenakan diperkirakan untuk beberapa

tahun mendatang hasil produksi tanaman buah unggulan akan memberikan keuntungan/

pendapatan yang cukup bagi petani; [2] Memperkuat kelembagaan yang petani miliki melalui

tambahan pengetahuan agribisnis kepada petani. ; [3] Melakukan penyiaran melalui radio

tentang harga pasar komoditi pertanian yang ada di 10 pasar di Kabupaten Probolinggo dnegan

maksud agar petani mengetahui harga komoditi sehingga tidak terjadi jurang harga yang tinggi

di tingkat petani dan pasar; [4] Penyediaan analisis usaha tani agar bisa digunakan sebagai

pengambilkebijakan stakeholder; [5] Fasilitasi pertemuan antara kelompok-kelompok petani

padi dengan Bulog dalam rangka kerjasama dalam perbaikan harga beras dan ketersediaan

beras di Kabupaten Probolinggo [6] Melakukan pembinaan dan pendataan terhadap

lembaga-lembaga petani.

1 Nama Kegiatan : 1) Kapasitas Ekonomi Kelembagaan Petani; 2)

(19)

mempertahankan penyediaan bahan pangan baik dari tanaman pangan maupun hortikultura

sehingga diharapkan dapat dicapai target yang telah ditentukan. Instrumen yang digunakan

antara lain : penyediaan data ketersediaan produksi panen, Perbaikan kualitas lahan persawahan (revitalisasi lahan), pengendalian serangan hama penyakit, dan perbanyakan tanaman hortikultura. Untuk tanaman pangan utamanya padi, pada tahun 2013 mengalami peningkatan (329.391 ton dibanding 316.423 ton) produksi (Sumber : Statistik Dinas Pertanian

2013) dibandingkan tahun 2012. Persoalan anomali iklim yang ekstrim yaitu hujan terjadi

pada tahun 2013 sehingga terjadi penambahan luas tanam padi. Meskipun terjadi penurunan

produktivitas Namun terjadi kenaikan produksi padi. Perbaikan kualitas lahan juga telah

diberikan dengan pemberian pupuk organik dan berhasil memberikan keuntungan berupa

efisiensi penggunaan pupuk kimia, walaupun skalanya masih relatif sedikit dibanding

keseluruhan lahan yang ada. Pemberian bantuan pestisida bagi petani juga dapat memberi

andil bagi pencegahan perluasan serangan OPT.

Dalam program Peningkatan Ketahanan Pangan dan program Peningkatan Produksi,

Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada

2 Nama Kegiatan : 1)Peningkatan Data Statistik dan Informasi

Pertanian; 2)Peningkatan Pestisida Penyangga; Peningkatan Pengamatan dan Peramalan OPT Pangan dan Hortikultura; 3)

Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan Pangan; 4)

Pemulihan Kesuburan Lahan Akibat Erupsi Gunung Bromo; 5)

Pengembangan Tanaman Hortikultura Unggulan; 6) Peningkatan Produksi Kedelai, Aneka kacang dan Serealia Lain; 7)

Pembinaan Penerapan Standar Mutu Pupuk dan Pestisida; 8)

(20)

Berkelanjutan terdapat kegiatan yang telah dilakukan dengan skala cukup besar dan

berkelanjutan yang secara akademis diyakini mampu meningkatkan produksi dan

produktivitas tanaman pangan (padi dan jagung) sebagaimana tertuang dalam salah satu

bagian revitalisasi pertanian yaitu

Revitalisasi Perbenihan

. Dinas Pertanian Kabupaten

Probolinggo dengan menggunakan APBN dan dukungan APBD Kabupaten memberikan

bantuan benih unggul dan hibrida kepada para petani.

Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian3 , program ini dimaksudkan

sebagai upaya untuk meningkatkan effisiensi dan produktivitas dalam budidaya pertanian.

Metode yang digunakan antara lain [1] mendorong para petani agar lebih mengenali

lingkungannya melalui sekolah-sekolah lapang Pengendalian Hama Terpadu yang ramah

lingkungan [2] mendorong pemanfaatan pengendalian hama penyakit dengan menggunakan

bahan-bahan alami (biologi/agens hayati). Secara prinsip kegiatan-kegiatan ini menggunakan

pemasukan yang rendah (low input), aman bagi lingkungan, murah dan didapat dari

lingkungan untuk menghasilkan produksi yang tinggi dan aman konsumsi [3] mendorong

perkuatan jaringan pengendalian hama penyakit yang dimiliki oleh penggiat agens hayati.

Hasil yang dicapai dari program ini adalah masyarakat semakin mudah menerima dan

menyadari pentingnya penerapan teknologi pertanian yang ramah lingkungan, hal ini ditandai

dengan masyarakat sendiri yang secara swadaya dan swadana menyediakan sarana teknologi

pertanian ramah lingkungan disamping adanya bantuan sarana dari pihak Dinas Pertanian

Kabupaten Probolinggo.

3 Nama kegiatan :1) Pengadaan Sarana dan Prasarana Pertanian; 2)

(21)

bagi pelaku agribisnis untuk berkembang, intisari dari program ini adalah upaya untuk mendapatkan nilai tambah dari sumberdaya yang dimiliki, nilai tambah bisa diperoleh berupa PAD bagi pemerintah kabupaten atau keuntungan bagi pelaku pertanian. Metode yang

digunakan antara lain melalui [1] Pembinaan bagi pelaku usaha agribisnis dengan cara

fasilitasi temu usaha dengan pihak pengusaha, pembinaan pasca panen, dan membawa produk

hasil pertanian ke event pameran pertanian, untuk tingkat provinsi Jawa Timur Dinas

Pertanian Kabupaten Probolinggo mendapatkan Juara III untuk komoditi pertanian unggulan;

[2] Menghasilkan benih padi dan kentang bersertifikat melalui Unit Pengelolahan Benih Padi

dan Unit Pembenihan Kentang yang dimiliki Dinas Pertanian. Nilai tambah yang dihasilkan

dari program ini adalah PAD dari Unit Perbenihan Kentang dan Unit Pengelolahan Benih Padi,

untuk tahun 2013 PAD yang yang didapatkan dari 2 kegiatan ini masing-masing sebesar 24 ton

benih kentang granular bersertifikat dan 35 ton benih bersertifikat.

4 Nama kegiatan : 1) Pembinaan Pembinaan Peningkatan Usaha

Agribisnis; 2) Pelatihan Pengolahan Hasil dan Packing; 3)

Pengembangan Unit Pengolahan Benih Padi; 4) Pengembangan Unit Pembenihan Kentang; 5)Promosi Hasil Produksi Pertanian;

(22)

Program Peningkatan Produksi Pertanian5, program ini dimaksudkan sebagai upaya

untuk meningkatkan produktivitas dan produksi komoditi pertanian. Sedang metode yang

digunakan melalui : [1]

5 Nama kegiatan : 1) Peningkatan Peningkatan Mekanisasi Pertanian;

2)Peningkatan Pengelolaan Lahan dan Air; 3)Penunjang Kegiatan WISMP Pertanian; 4)Pengembangan Bibit Varietas Lokal Unggulan Probolinggo; 5) WISMP; 6) Pembinaan P3A/HIPPA.

Tabel II.4 NILAI IP KABUPATEN PROBOLINGGO TH 2008-2011

(23)

Banyak persoalan yang terjadi selama tahun 2013 di Kabupaten Probolinggo, dimana

persoalan besar yang perlu mendapat perhatian utama adalah

dampak dari anomali iklim

,

perubahan pola tanam, dan

perubahan perilaku harga komoditas pertanian di pasar

.

Harga komotidas pertanian cenderung mengalami kenaikan yang cukup tinggi dalam rentang

waktu yang cukup panjang.

Dampak dari bencana-bencana alam tahun 2010 dan 2011 tidak terjadi lagi, malahan terjadi

pembalikan situasi pada beberapa komoditi. Selama tahun 2013 beberapa tanaman seperti

bawang merah dan kentang mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibanding 2 tahun

sebelumnya. Dimana terjadi Kenaikan produktivitas, luas tanam, dan luas panen yang signifikan pada beberapa tanaman pangan dan hortikultura. Namun khusus untuk tanaman

jagung terjadi penurunan produksi dibanding tahun 2012, faktor penentu utama kenaikkan

angka produksi ini adalah penurunan luas panen. Namun untuk tanaman padi tidak terjadi hal seperti itu karena terjadi kenaikan luas tanam dan panen dibanding 2 tahun sebelumnya.

Isue strategis lainnya adalah Secara umum kelembagaan petani masih lemah, dimana organisasi petani masih belum dapat meningkatkan kemampuan para petani agara lebih

mandiri, ketergantungan para petani terhadap pihak lain masih sangat besar, diantaranya

adalah pemupukan permodalan sebagai salah satu indikator masih sangat rendah. Persoalan

feasibility pengelolahan lahan petani yang rata-rata 0,2 Ha menjadi faktor penentu utama

(24)

Isu lainnya adalah Pemakaian pupuk organik. Dimana kualitas lahan yang dikelola selama ini telah menurun karena kekurangan unsur organiknya (< 2 %). Selama beberapa tahun terakhir

telah diaktualisasikan pemakaian pupuk organik, dan ternyata respon dari para petani cukup

baik, usaha-usaha untuk memproduksi pupuk organik telah dilakukan oleh

kelompok-kelompok petani binaan Dinas Pertanian, dan hal tersebut telah menjadi lahan agribisnis yang

cukup menjanjikan dan mempunyai prospek yang cukup baik dimasa akan datang.

Ketersediaan tenaga kerja dibidang pertanian yang semakin menurun, Beberapa tahun terakhir ini ongkos tenaga kerja semakin tinggi, hal ini terjadi karena nilai imbal hasil dari panenan

sudah tidak lagi mencukupi dengan kenaikan biaya hidup sehari-hari. Dalam penyediaan

tenaga kerja terjadi perubahan pola, dimana penyediaan tenaga kerja di bidang pertanian ini

telah menjadi profesi yang tersendiri (contoh tenaga kerja panenan), dimana mereka

menyediakan jasa profesi ini kepada para petani tanpa ada batasan wilayah. Sehingga profesi

ini memiliki nilai tawar yang cukup tinggi yang berakibat bagi semakin tingginya biaya panen.

Kehilangan hasil panen yang masih tinggi, Berdasarkan survey kehilangan hasil Kementerian Pertanian di Tingkat nasional diketahui bahwa kehilangan hasil panen padi di Jawa Timur

adalah yang tertinggi. Beberapa sebab antara lain cara pemanenan yang tidak efisien,

peralatan yang kurang, dan alat mesin mesin yang tidak efisien lagi.

Alih fungsi lahandan Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan menjadi isu nasional, untuk saat ini di Probolinggo setiap tahunnya terdapat kurang lebih 20 Ha sawah yang mengalami

(25)

banyak mengalami kendala yang cukup besar.

Isu kenaikan harga pangan dunia, selama tahun tahun-tahun terakhir dan tahun mendatang diperkirakan harga pangan akan mengalami kenaikan, persoalan gagal panen di beberapa

daerah dan di belahan dunia lain serta semakin menurunnya daya dukung alam terhadap

produksi pangan menjadi persoalan yang sangat serius. Dari PBB sering memberikan

peringatan ketahanan pangan yang terancam akibat pertumbuhan penduduk dunia yang

semakin cepat.

Ketersediaan air irigasi yang semakin terbatas, yang disebabkan jumlah air yang semakin menurun sedang kebutuhan masyarakat semakin meningkat. ‘Di Kabupaten Probolinggo sendiri, masih banyak budidaya pertanian dalam lahan tadah hujan. Akses ketersediaan air

sangat terbatas, sehingga para petani sangat terbatas dalam upaya budidayanya.

Offarm (Pasca panen, pengolahan hasil, pemasaran, dan lain lain) yang diharapkan masih belum terwujud, offarm inilah sebenarnya yang bisa mengangkat nilai tambah bagi petani. Proses pembinaan terhadap pertani offarm masih jauh dari yang diharapkan, dimana

perbaikan faktor-faktor SDM, akses informasi, permodalan, dan management masih harus

ditingkatkan lagi. Selama ini fokus kepada offarm masih sangat sedikit, padahal pada offarm

inilah nilai tambah dibidang pertanian sangat besar. Sangat sulit mengubah paradigma

masyarakat pertanian pada umumnya cenderung ke arah budidaya pertanian ke arah pasca

(26)

perdesaan, perubahan tidak mudah terjadi. Selama ini oleh program-program di tingkat

nasional maupun di daerah sudah dilakukan namun dampaknya kecil sekali jika dibandingkan

dengan potensi yang ada di Kabupaten Probolinggo.

d)

Review terhadap Rancangan Awal RKPD,

Rancangan Awal RKPD yang memuat program dan kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten

Probolinggo tidak mengalami perubahan yang terlalu banyak. Namun dalam rancangan awal

dimana program dan kegiatan Dinas Pertanian lebih banyak pendekatan teknokratis sesuai

dengan tupoksi Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo dan aturan perundangan yang

diberlakukan, maka setelah itu lebih banyak memperhatikan masukan dari masyarakat melalui

(27)

Terdapat beberapa usulan dari masyarakat yang dijaring melalui Musrenbang Desa dan

Musrenbang Kecamatan yang dirangkum melalui Forum SKPD diantaranya adalah :

No Daerah Pengusul Usulan daerah Tanggapan Dinas Pertanian terhadap usulan daerah

1

Kecamatan Wonomerto

Desa Kramat Agung Pengadaan handtraktor Bukan kebijakan prioitas Bupati Probolinggo

2

Kec. Tegalsiwalan

Desa Sumberbendo Pengadaan benih bawang merah Biru Lancor

Dapat dilaksanakan Desa Tegalsiwalan

Desa Bulu Jaran Lor Desa Blado Kulon Desa Sumberkledung

3 Kecamatan Kuripan Bantuan Benih Jagung Hibrida

Desa Wonosari

4

Kecamatan Tongas

Desa Bayeman Bantuan handsprayer

Desa Sumendi Banntuan handtraktor Bukan kebijakan prioitas Bupati Probolinggo

(28)

Desa Curah Dringu Desa Tongas Wetan Desa Tongas Kulon

5

Kecamatan Besuk

Desa Klampokan Bantuan handsprayer dan handtraktor

Bukan kebijakan prioitas Bupati Probolinggo sedang untuk handsprayer dapat dilaksanakan Desa Jambangan

Desa Sindetanyar Desa Sindetlami Desa Alas sumur Lor

Desa Matekan Demoplot SRI Dapat dilaksanakan Desa Krapilan

Desa Klampokan Desa Kecik Bago Desa Alas Kandang

Desa Matekan Pembuatan sumur artesis Menunggu Juknis DAK Desa Alas Sumur Lor

6

Kecamatan Sumberasih

Desa Muneng Bantuan bibit jambu air Dapat dilaksanakan Desa Jangur

Desa Pesisir Rehab JITUT Dapat dilaksanakan

7 Kecamatan Maron Bantuan UPPO, bantuan

benih padi jagung, dan

(29)

8

Kecamatan Gending

Desa Bulang Pelatihan pengolahan hasil Dapat dilaksanakan Desa Jatiadi

Desa Pajurangan

Desa Banyuanyar Lor SL PTT Dapat dilaksanakan Desa Sumberkerang

Desa Pikatan Desa Gending

Desa Sebaung Bantuan benih padi jagung Dapat dilaksanakan Desa Curah Sawo

9

Kecamatan Dringu Dapat dilaksanakan

Desa Sumbersuko Bantuan pompa air Dapat dilaksanakan Desa Dringu

Desa Tamansari Rehab JIDES Dapat dilaksanakan Desa Randuputih

10

Kecamatan Lumbang

Desa Sapih Benih sayuran Dapat dilaksanakan Desa Palangbesi Benih padi jagung Dapat dilaksanakan Desa Wonogoro Benih durian Dapat dilaksanakan

(30)

Desa Seboroh Rehab JIDES Dapat dilaksanakan Desa Karangren Pelatihan Dapat dilaksanakan

Desa Jatiurip Rehab DAM Dapat dilaksanakan, menunggu Juknis DAK dan APBN

12

Kecamatan Sumber

Desa Gemito Bantuan benih kentang Telah dilaksanakan tahun 2012

13

Kecamatan Banyuanyar Desa Banyuanyar Tengah

Bantuan pompa air Dapat dilaksanakan

Desa Sentulan Bantuan benih kacang Dapat dilaksanakan Desa Pendil Bantuan alat pasca panen

bawang merah

Dapat dilaksanakan

Desa Gading Kulon Bantuan MOCAV Tidak dapat dilaksanakan karena anggarannya tidak ada

Desa Klenang Kidul

14

Kecamatan Sukapura

Desa Ngadisari Benih sayuran Dapat dilaksanakan

Desa Pakel Dapat dilaksanakan

Desa Jetak Dapat dilaksanakan

15

Kecamatan Paiton

Desa Sumberrejo (Matekan)

Bantuan handtraktor Bukan kebijakan prioitas Bupati Probolinggo

(31)

Desa Gungungan Kidul Biogas, UPPO Dapat dilaksanakan, menunggu Juknis DAK dan APBN

Desa Blimbing

17 Kecamatan Krucil

14 desa Benih manggis Dapat dilaksanakan

18

Kecamatan Kotaanyar

Desa Sidomulyo Bantuan handtraktor dan UPPO

Bukan kebijakan prioitas Bupati Probolinggo

19

Kecamatan Pajarakan

(32)

I

I

I

I

I

I

I

I

I

.

.

.

T

T

T

U

U

U

J

J

J

U

U

U

A

A

A

N

N

N

,

,

,

S

S

S

A

A

A

S

S

S

A

A

A

R

R

R

A

A

A

N

N

N

,

,

,

P

P

P

R

R

R

O

O

O

G

G

G

R

R

R

A

A

A

M

M

M

,

,

,

D

D

D

A

A

A

N

N

N

K

K

K

E

E

E

G

G

G

I

I

I

A

A

A

T

T

T

A

A

A

N

N

N

(telaahan terhadap kebijakan nasional & provinsi, tujuan & sasaran Renja Diperta, program & Kegiatan)

(a)

Telaahan terhadap Kebijakan Nasional & Provinsi

Terkait dengan agenda pembangunan nasional, berbagai isu terkini berkembang dalam

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2013 yang dijadikan

pertimbangan dalam proses penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2014,

diantaranya:

1. Penguatan ketahanan pangan dalam upaya menjaga ketersediaan bahan pokok dan

energi;

2. Percepatan pengurangan kemiskinan;

3. Peningkatan keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses pembangunan;

4. Peningkatan nilai tambah pemanfaatan potensi dan peluang sumberdaya alam, bonus

demografi, relokasi industri, dan pasar domestik yang besar; dan

(33)

Sementara itu sesuai dengan RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 2014 -2018 dan

Prioritas Pembangunan Nasional, maka Prioritas Pembangunan Kabupaten Probolinggo

Tahun 2014 adalah:

a. Penurunan Angka Kemiskinan Dan Pengangguran;

b. Percepatan Pertumbuhan Ekonomi;

c. Peningkatan Ketersediaan Bahan Pangan, Energi Dan Air;

d. Peningkatan Partisipasi Aktif Masyarakat Dibidang Pendidikan;

e. Peningkatan Pelayanan Terhadap Kesehatan, KB Serta Penanganan Rakyat Terlantar;

f. Percepatan Pembangunan Infrastruktur Dasar;

g. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup;

h. Peningkatan Pelayanan Masyarakat Dengan Mudah Dan Murah;

i. Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Bersih Dan Bebas KKN

maka tema pembangunan Tahun 2014 adalah

MEMANTAPKAN PEREKONOMIAN DAN DAYA SAING DAERAH BAGI

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT YANG BERKEADILAN.

Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo berusaha menyusun program yang sesuai dengan

Prioritas tahun 2014, program-program yang disusun ini selain mengacu kepada RPJMD

(34)

1. Rencana Strategi Kementerian Pertanian juga visi dan misi Kementerian Pertanian RI yang

menekankan pada upaya

pencapaian surplus beras 10 juta ton

pada tahun 2014

dengan menggunakan program-program (a) Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan

Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan; (b)

Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai

Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan; (c) Penyediaan dan Pengembangan

Prasarana dan Sarana Pertanian.

2. VISI Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Jawa Timur Tahun 2005 – 2025 adalah mewujudkan Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Terkemuka Berdaya saing Global dan

Berkelanjutan .

VISI dicapai antara lain dengan mengembangkan perekonomian Jawa Timur berbasis agro,

yaitu mendorong pergeseran Agrobisnis dari berbasis pada comparative advantage ke arah

Agrobisnis yang didorong oleh competitive advantage (keunggulan kompetitif) melalui

pengembangan modal dan peningkatan kemajuan teknologi pada setiap sub-sistemnya,

serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia.

Tema RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2014 adalah

Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Jawa Timur Melalui Perluasan dan

Penguatan UMKMK, Pasar Dalam Negeri Serta Perbaikan Infrastruktur.

Kebijakan nasional dari pemerintah pusat, kebijakan pemerintah provinsi, dan kebijakan

(35)

2014-2018 sebagaimana berikut ini .

NO Kebijakan Prioritas Dinas Pertanian Indikator

1 Penerapan SOP/GAP Komoditi Unggulan 150 primatani, 200 registrasi tahun 2018

2 Peningkatan jumlah penangkar/ jumlah benih dan jenis benih

50 penangkar/lembaga / 3000 ton/ 50.000 batang

3 Serangan OPT menurun 2% / tahun

4 Penggunaan agens hayati meningkat/ penerapan PHT dikawasan unggulan

800 kelompok; berapa liter produksi agens hayati 100.000 liter

5 Penerapan teknologi PPT (SLPTT) Seluruh wilayah Kabupaten Probolinggo

6 Menciptakan pengolahan bahan pangan menjadi bahan industri pertanian

20 pengolahan pakan ternak / jagung

7 Penyusunan dan penerapan upaya-upaya penurunan kehilangan hasil panen pertanian

Penurunan dari 11 % kehilangan hasil panen padi menjadi 8 % tahun 2014

8 Identifikasi dan managemen stock; penyusunan supply chain managemen

Tersusunnya rumusan dokumen kebijakan tentang harga dan ketersediaan komoditas pertanian

9 Penyusunan mitigasi bencana

Tersediaanya dokumen mitigasi bencana bidang pertanian Kabupaten Probolinggo

(36)

Bidang Pertanian Kabupaten Probolinggo

11

Menjamin ketersediaan prasarana dan sarana produksi pertanian (air irigasi, pupuk, pestisida, dan alat mesin pertanian)

Ketepatan ketersediaan jumlah, mutu, harga, dan waktu; ketepatan pemakaian

12 Pengembangan penggunaan pupuk organik Penggunaan pupuk organik secara merata di Kabupaten Probolinggo

13 Pembangunan pertanian berdasarkan kawasan komoditi

6 kawasan berdasarkan komoditas

14 Penyusunan Kebijakan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Dalam waktu 5 tahun sudah bisa diterapkan sebagian kebijakan PL2B di Kabupaten Probolinggo

15

Perkuatan dan penumbuhan kelembagaan berdasarkan profesi-profesi yang di bidang pertanian

 Profesi penangkaran

 Profesi pembuat pupuk organik

 Profesi PPAH

 Profesi Pemanenan

 Profesi HIPPA

 Profesi pengolah hasil pertanian

 Profesi UPJA

 Regu Pengendali Hama 16 Penyusunan database subsektor pertanian

(37)

Sasaran pembangunan bidang ekonomi di Kabupaten Probolinggo adalah Peningkatan Ketahanan Pangan melalui optimalisasi produksi pertanian tanaman pangan, perkebunan,

peternakan, dan perikanan.

Untuk Dinas Pertanian indikator sasaran adalah :

1. Peningkatan produksi tanaman pangan & hortikultura,

Jenis Komoditi Target Produksi

tahun 2015

Padi 330.423 ton

Jagung 325.921 ton

Bawang merah 42.260 ton

Kentang 49.578 ton

Kubis 48.762 ton

Alpokat 7.450 ton

Mangga 92.799 ton

(38)

2. Peningkatan produktivitas tanaman pangan & hortikultura,

Program dan Kegiatan

Penyusunan program kegiatan Dinas Pertanian untuk subsektor pertanian tanaman pangan

dan hortikultura tahun 2014 mengacu kepada :

1. Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo tahun 2014-2018

2. RKPD Kabupaten Probolinggo tahun Anggaran 2014

3. Program Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

4. 4 sukses program utama nasional Bidang Pertanian 2010-2014 (a. Peningkatan

produksi dan swasembada berkelanjutan; b. Diversifikasi pangan; c. Peningkatan Nilai

Tambah, Daya Saing, dan Ekspor; d. Peningkatan Kesejahteraan Petani).

5. Target pemerintah pusat surlus beras 10 juta ton pada tahun 2014.

Jenis Komoditi Target Produktivitas

tahun 2015

Padi 5,6 ton/ha

Jagung 5,3 ton/ha

Bawang merah 12,25 ton/ha

Kentang 12,58 ton/ha

Kubis 16,2 ton/ha

Alpokat 40 kg/ph

Mangga 53 kg/ph

(39)

USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERTANIAN TA 2015

No

Urut Nama Program Nama Kegiatan Keterangan Total Biaya

1

2 Penyediaan Jasa Administrasi Kepegawaian Pembayaran honorarium pengelola keuangan 30.000.000

3 Penyediaan Sarana dan

Prasarana Kantor

4 Penyediaan Jasa Pelayanan

Administrasi Perkantoran

8 Penyusunan dan Pengelolaan

Database SKPD

10 Pengembangan kemitraan Petani

Adanya kesepakatan MOU antara kelompok usaha dan para pihak usaha

120.000.000

11 Peningkatan kapasitas ekonomi

(40)

12 Pembinaan P3A/HIPPA Perkuatan kelembagaan

P3A / HIPPA 100.000.000

15 Pengembangan Informasi Pasar Pendataan dan

penyiaran harga pasar 25.000.000

16 Pengembangan Penerapan GHP Dukungan fasilitasi

penerapan GHP 100.000.000

18 Pengembangan Unit Pembenihan Kentang

Fasilitasi operasional produksi benih kentang di UP Kentang untuk PAD

240.000.000

22 Peningkatan regu Pengendali

Hama dan Bencana Alam

Penguatan unit-unit pengendali serangan OPT

70.000.000

23 Pengembangan bibit Varietas

Lokal Unggulan Probolinggo

Perbanyakan populasi tanaman varietas unggul probolinggo

(41)

24 Peningkatan Penggunaan Agens

25 Pelepasan varietas unggul lokal

Probolinggo

Pelepasan varietas

durian 45.000.000

26 Pendampingan SRI Pembinaan dan

penerapan teknologi SRI 100.000.000

27 Pendampingan SLPTT Fasilitasi pertemuan SL

PTT 100.000.000

31 Peningkatan Pengelolaan Lahan

(42)

32 Peningkatan Pestisida

33 Pembinaan Penerapan Standar

(43)
(44)

I

I

I

I

I

I

I

I

I

.

.

.

P

P

P

E

E

E

N

N

N

U

U

U

T

T

T

U

U

U

P

P

P

Demikian Renja tahun anggaran 2014 Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo ini

disusun. Proses perencanaan yang telah dikerjakan menghasilkan beberapa bahan bagi

penyusunan KUA PPAS. Diharapkan data ini tidak mengalami perubahan sampai dengan

penyusunan RKA dan DPA. Namun yang terlebih penting lagi adalah subtansi dari perencanaan

ini bisa memberikan outcome yang bermanfaat bagi pembangunan subsektor pertanian tanaman

Gambar

Tabel   II. 2.  PENETAPAN  KINERJA TA.  2013 -  DINAS PERTANIAN  KAB. PROBOLINGGO
Tabel II.4   NILAI IP KABUPATEN PROBOLINGGO TH 2008-2011

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan sirup dari kombinasi kelopak bunga rosella dan herba seledri, mengetahui pengaruh perbedaan 2 jenis pemanis terhadap daya

Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama waktu kontak dan tinggi level yang diaplikasikan, semakin besar pula luas permukaan sintesis TiO 2 serbuk kayu kelor dalam menyerap

Bapak dan Ibu dosen, serta para staf Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEISIA) Surabaya yang telah memberikan banyak bekal dan ilmu dan teladan yang berarti

Analisis mengenai kritik sosial dalam puisi Wiji Thukul juga terdapat pada skripsi karya Wahyu Widodo, tahun 2007, jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra,

pada tahap ini yang dilakukan guru adalah menyampaikan topic materi yang diajarkan pada awal pembelajaran, Guru mengelompokkan siswa secara berpasangan, Guru

lapisan tanah, dan setiap perubahan lateral kuat geser tanah yang signifikan untuk analisis daya dukung tanah fondasi, serta karakteristik kompresibilitas dan

Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah

Data dari HYCOM+NCODA NRL archieve dataset untuk periode tahun 2012 (Cummings dan Smedstad 2013) menunjukkan pola pergerakan arus pada ekoregion 6.3.4 ini lebih