Muniya Alteza
Anggaran Bahan Baku
Secara umum, anggaran bahan baku dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
1. Bahan baku langsung
merupakan bagian dari produk jadi yang biayanya dengan mudah dapat ditelusuri dari biaya produk tersebut. Bahan baku ini sifatnya variabel
2. Bahan baku tidak langsung
merupakan bahan baku yang dipakai dalam proses produksi, tetapi biayanya sulit ditelusuri dari biaya produk tersebut. Anggaran bahan baku hanya merencanakan kebutuhan dan penggunaan bahan baku langsung.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan anggaran bahan baku:
1. Budget bahan baku hanya menyangkut kuantitas bahan baku
2. Budget bahan baku dibuat untuk setiap jenis produk
3. Budget bahan baku dibuat untuk satu periode budget tertentu, misalnya satu tahun, triwulan, atau bulanan
4. Budget bahan baku sebaiknya dibuat atas dasar pemakaian bahan baku yang sebenarnya, untuk mempermudah
Tujuan Penyusunan Bahan Baku
1.
Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku
2.
Memperkirakan jumlah pembelian bahan baku yang
diperlukan
3.
Sebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan dana
yang diperlukan untuk melaksanakan pembelian bahan
baku
4.
Sebagai dasar penyusunan product costing, yakni
memperkirakan komponen harga pokok pabrik karena
penggunaan bahan baku dalam proses produksi
Anggaran Bahan Baku terdiri dari:
1.
Anggaran kebutuhan bahan baku
disusun sebagai perencanaan jumlah bahan baku yang
dibutuhkan untuk keperluan produksi pada periode
mendatang. Kebutuhan diperinci menurut jenisnya dan
macam barang yang dihasilkan
2.
Anggaran Pembelian Bahan Baku
disusun sebagai perencanaan jumlah bahan baku yang harus
dibeli pada periode yang akan datang
3.
Anggaran Persediaan Bahan Baku
merupakan perencanaan yang terperinci atas kuantitas bahan
mentah yang disimpan sebagai persediaan
1. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku
disusun untuk merencanakan jumlah fisik bahan mentah langsung yang diperlukan, bukan nilainya dalam rupiah. Secara terperinci pada anggaran ini harus dicantumkan:
Jenis barang jadi yang dihasilkan
Jenis bahan baku yang digunakan
Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi
Standar penggunaan bahan baku
Waktu penggunaan bahan baku
Standar Penggunaan bahan (SP) adalah bilangan berapa satuan bahan mentah yang diperlukan untuk menghasilkan 1 satuan barang jadi Ex: SP=2, untuk barang jadi A dengan bahan baku X
Contoh…
PT Sumber Wangi memproduksi 2 macam barang, yaitu barang A dan barang B, dengan menggunakan bahan baku X, Y, Z. Rencana produksi 6 bulan mendatang adalah:
Standar penggunaan bahan baku adalah:
Bulan A B
Januari Februari
Maret April
Mei Juni
11.000 12.000 10.000 13.000 12.000 14.000
8.000 9.000 8.000 7.000 10.000 10.000
Barang
Bahan Baku
X Y Z
A B
2 3
3 2
Harga setiap unit masing-masing jenis bahan mentah adalah: X = Rp. 50
Y = Rp. 60 Z = Rp. 70
Anggaran Kebutuhan Bahan Baku PT Sumber Wangi
Produksi
Bahan Mentah X Bahan Mentah Y Bahan Mentah Z
SP Kebutuhan SP Kebutuhan SP Kebutuhan
Barang A Januari Februari Maret April Mei Juni 11.000 12.000 10.000 13.000 12.000 14.000 2 22.000 24.000 20.000 26.000 24.000 28.000 3 33.000 36.000 30.000 39.000 36.000 42.000 3 33.000 36.000 30.000 39.000 36.000 42.000
Jumlah 72.000 144.000 216.000 216.000
Barang B Januari Februari Maret April Mei Juni 8.000 9.000 8.000 7.000 10.000 10.000 3 24.000 27.000 24.000 21.000 30.000 30.000 2 16.000 18.000 16.000 14.000 20.000 20.000 1 8.000 9.000 8.000 7.000 10.000 10.000
2. Anggaran Pembelian Bahan Baku
JUMLAH PEMBELIAN YANG PALING EKONOMIS (Economic Order Quantity)
Dalam menghitung EOQ dipertimbangkan 2 jenis biaya yang bersifat variabel, yaitu:
a. Biaya Pemesanan
Biaya ini berubah-ubah sesuai dengan frekuensi pemesanan, semakin besar jumlah setiap kali pemesanan, semakin rendah frekuensi
pemesanan.
b. Biaya Penyimpanan
Untuk menghitung biaya diatas, maka jumlah pembelian yang paling ekonomis dapat dihitung dengan cara:
atau
Dimana:
R = jumlah bahan mentah yang akan dibeli dalam jangka waktu ttn S = biaya pemesanan
P = harga per unit bahan baku
I = biaya penyimpanan yang dinyatakan dalam prosentase dari persediaan rata-rata
C/unit = biaya penyimpanan setiap unit bahan mentah
PI
RS
EOQ
2
unit C
RS EOQ
/ 2
Contoh:
PT. Buana memperkirakan kebutuhan bahan mentah selama
tahun 2006 adalah 1800kg. Setiap kali dipesan, akan
dikeluarkan biaya sebesar Rp.100 sebagai biaya perangko.
Harga per kg bahan mentah adalah Rp.250. Biaya
penyimpanan akan sebesar 40% dari persediaan rata-rata.
Hitung jumlah pembelian yang paling ekonomis!
Jawab:
kg
x
x
x
PI
RS
EOQ
60
4
,
0
250
100
1800
2
2
WAKTU PEMBELIAN BAHAN BAKU
Hal-hal yang harus diperhatikan:
•
Stock out cost
•
Extra carrying cost
•
Lead time
Contoh Perhitungan Reorder Point
Menurut perkiraan, selama tahun 2006 PT. Sumber Wangi membutuhkan bahan mentah sebanyak 10.000 kg. Untuk
merencanakan kapan saat pemesanan yang tepat harus dilakukan, diamati 20 buah data pemesanan yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Dari pengamatan tersebut diperoleh kenyataan
bahwa:
Lead time 3 hari = 5 buah Lead time 4 hari = 10 buah Lead time 5 hari = 5 buah
Biaya penyimpanan bahan baku per kg per tahunnya adalah Rp.2. Biaya pemesanan adalah Rp.100. Apabila kehabisan bahan baku maka dapat dicari bahan baku pengganti. Untuk itu dikeluarkan biaya sebesar Rp. 0,50 bagi setiap unit bahan baku pengganti. Apabila 1 tahun dianggap 300 hari,dan persediaan bahan baku
Jawaban
Kebutuhan (R)
= 10.000kg
Carrying cost
= Rp.2/kg pertahun
Procurement cost = Rp.100 perorder
Stock out cost
= Rp.0,50/kg
perorder perhari
t Carrying
pemesanan Frekuensi
unit C
RS EOQ
cos / 2
Lead time Frekuensi Probabilitas
3 hari 4 hari 5 hari
5 10
5
0,25 0,50 0,25
Jawaban
Kebutuhan (R)
= 10.000kg
Carrying cost
= Rp.2/kg pertahun
Procurement cost = Rp.100 perorder
Stock out cost
= Rp.0,50/kg
67 , 6 . 2 . 000 . 1 cos 10 000 . 1 000 . 10 000 . 1 2 100 . 000 . 10 2 / 2 Rp xRp perorder perhari t Carrying kali pemesanan Frekuensi kg xRp x unit C RS EOQ
Lead time Frekuensi Probabilitas
•
Bila lead time 3 hari, maka Economic Carrying Cost (ECC) = 0
(karena 3 hari adalah waktu yang paling cepat, atau tidak
mungkin lebih cepat lagi)
•
Bila lead time 4 hari, maka ECC = 1(0,25)(Rp6,67) = Rp1,6675
Ada kemungkinan bahwa bahan mentah datang dalam 3 hari (1
hari lebih cepat) dengan probabilitas 0,25
Stock Out Cost (SOC)
Stock out cost per kg = Rp0,50
• Jika lead time 5 hari, maka SOC = 0 karena 5 hari merupakan waktu paling lama
• Jika lead time 4 hari, maka SOC = 1(0,25)(33,3)(Rp.0,50)= Rp.4,1625 Ada kemungkinan bahwa bahan baku datang dalam 5 hari (1 hari lebih lambat) dengan probabilitas 0,25
• Jika lead time 3 hari, maka SOC = 2(0,25)(33,3)(Rp0,50) = Rp8,325 1(0,50)(33,3)(Rp0,50) = Rp8,325 Rp16,650 kg
hari perhari
mentah bahan
Kebutuhan 33,3
300 000 . 10
Dari perhitungan ECC dan SOC diatas dapat dibuat perbandingan
sbb:
Kesimpulan:
Lead time 4 hari akan mendatangkan biaya total minimum
(Rp.58,30)
Setelah lead time diketahui maka pemesanan kembali dilakukan
pada saat tingkat persediaan bahan baku sama dengan tingkat
persediaan bahan baku langsung ditambah penggunaan selama
lead time. Jadi:
Persediaan bahan baku langsung (10x)
= 333,0 kg
Kebutuhan selama lead time (4 x 33,3kg)
= 133,2 kg
Lead time ECC SOC Total
pertahun Per order Per tahun Per order Per tahun
3 hari 4 hari 5 hari
0 1,6675
6,67
0 16,675
66,7
16,65 4,1625
0
166,5 41,625
0
Contoh Anggaran Pembelian Bahan Baku
PT. Sumber Lawang memproduksi barang X dengan
menggunakan 3 jenis bahan baku, yaitu A, B, dan C.
Kebutuhan masing-masing jenis bahan baku selama
tahun 2007 adalah sbb:
Bahan Mentah
A B C
Januari Februari Maret Kuartal II Kuartal III Kuartal IV
300 400 400 700 600 600
400 500 500 1200 1200 1200
300 400 300 1000 1000 1000
Lanjutan
…
Rencana persediaan akhir setiap bulan atau kuartal selama tahun 2007 adalah:
Persediaan awal tahun 2007 masing-masing jenis bahan mentah adalah: A = 100; B = 150; C = 100
Harga persatuan bahan mentah adalah: A = Rp.150; B = Rp.145; C = Rp.120
Diminta: susunlah anggaran pembelian bahan mentah untuk PT Sumber Lawang tahun 2007!
Bahan Mentah
A B C
Januari Februari Maret Kuartal II Kuartal III Kuartal IV
100 150 120 130 150 150
120 125 100 100 150 125
Jenis bahan baku dan waktu Kbthn bahan mentah untuk produksi Persediaan akhir Jmlh Kebutuhan Persediaan awal Pembelian
Unit Harga Jumlah
Bahan mentah A Januari Februari Maret Kuartal II Kuartal III Kuartal IV 300 400 400 700 600 600 100 150 120 130 150 150 400 550 520 830 750 750 100 100 150 120 130 150 300 450 370 710 620 600 Rp150 Rp45.000 Rp67.500 Rp55.500 Rp106.500 Rp93.000 Rp90.000 Jumlah (1tahun) 3000 150 3150 100 3050 Rp457.500 Bahan mentah B
Januari Februari Maret Kuartal II Kuartal III Kuartal IV 400 500 500 1200 1200 1200 120 125 100 100 150 125 520 625 600 1300 1350 1325 150 120 125 100 100 150 370 505 475 1200 1250 1175 Rp145 Rp53.650 Rp73.225 Rp68.875 Rp174.000 Rp181.250 Rp170.375
PT. Sumber Lawang
Jenis bahan baku dan waktu Kbthn bahan mentah untuk produksi Persediaan akhir Jmlh Kebutuhan Persediaan awal Pembelian
Unit Harga Jumlah
Contoh Anggaran Pembelian Bahan Baku
PT. Suasana Seger memproduksi barang X dengan
menggunakan 3 jenis bahan baku, yaitu A, B, dan C.
Kebutuhan masing-masing jenis bahan baku selama
tahun 2008 adalah sbb:
Bahan Mentah
A B C
Januari Februari Maret Kuartal II Kuartal III Kuartal IV
400 450 500 800 750 600
450 400 350 1100
900 1050
300 500 450 1100
900 900
Lanjutan
…
Rencana persediaan akhir setiap bulan atau kuartal selama tahun 2008 adalah:
Persediaan awal tahun 2007 masing-masing jenis bahan mentah adalah: A = 150; B = 120; C = 145
Harga persatuan bahan mentah adalah: A = Rp.200; B = Rp.175; C = Rp.180
Diminta: susunlah anggaran pembelian bahan mentah untuk PT Suasana Seger tahun 2008!
Bahan Mentah
A B C
Januari Februari Maret Kuartal II Kuartal III Kuartal IV
150 170 110 160 140 160
120 125 130 110 150 120
Jenis bahan baku dan waktu
Kbthn bahan mentah
untuk produksi
Persediaan akhir
Jmlh Kebutuhan
Persediaan awal
Pembelian
Unit Harga Jumlah
Bahan mentah A Januari
Februari Maret Kuartal II Kuartal III Kuartal IV
Jumlah (1tahun) Bahan mentah B Januari
Februari Maret Kuartal II Kuartal III Kuartal IV
Jumlah (1tahun)
PT. Suasana Seger
Jenis bahan baku dan waktu
Kbthn bahan mentah
untuk produksi
Persediaan akhir
Jmlh Kebutuhan
Persediaan awal
Pembelian
Unit Harga Jumlah
Bahan mentah C Januari
Februari Maret Kuartal II Kuartal III Kuartal IV
Jenis bahan baku dan waktu
Kbthn bahan mentah
untuk produksi
Persediaan akhir
Jmlh Kebutuhan
Persediaan awal
Pembelian
Unit Harga Jumlah
Bahan mentah A Januari
Februari Maret Kuartal II Kuartal III Kuartal IV
Jumlah (1tahun) Bahan mentah B Januari
Februari Maret Kuartal II Kuartal III Kuartal IV
PT. Suasana Seger
Jenis bahan baku dan waktu
Kbthn bahan mentah
untuk produksi
Persediaan akhir
Jmlh Kebutuhan
Persediaan awal
Pembelian
Unit Harga Jumlah
Bahan mentah C Januari
Februari Maret Kuartal II Kuartal III Kuartal IV
3. Anggaran Persediaan Bahan Baku
Kebijaksanaan tentang penilaian persediaan dikelompokkan
menjadi:
1.
Kebijaksanaan FIFO
2.
Kebijaksanaan LIFO
Besarnya bahan baku yang harus tersedia untuk kelancaran
proses produksi tergantung pada beberapa faktor, seperti:
1.
Volume produksi selama satu periode tertentu
2.
Volume bahan baku minimal/persediaan besi (
safety stock
)
3.
Besarnya pembelian ekonomis
4.
Estimasi tentang naik turunnya harga bahan baku pada
waktu-waktu mendatang
5.
Biaya penyimpanan dan pemeliharaan bahan mentah
PERSEDIAAN BESI
Adalah persediaan minimal bahan mentah yang harus
dipertahankan untuk menjamin kelangsungan produksi
Besarnya persediaan besi ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu:
1.
Kebiasaan stockist menyerahkan bahan baku yang dipesan,
apakah tepat waktu atau tidak
2.
Jumlah bahan baku yang dibeli setiap kali pemesanan
3.
Dapat diperkirakan atau tidaknya kebutuhan bahan baku
secara tepat
Contoh Anggaran Persediaan Bahan Baku
PT. Seniorita memproduksi barang X dengan
menggunakan 3 jenis bahan baku, yaitu A, B, dan C.
Kebutuhan masing-masing jenis bahan baku selama
tahun 2007 adalah sbb:
Bahan Mentah
A B C
Januari Februari Maret Kuartal II Kuartal III Kuartal IV
3200 3100 2400 2700 3600 1600
2400 3500 2500 1250 1500 1750
4300 4100 1300 1200 800 900
Lanjutan
…
Rencana persediaan akhir setiap bulan atau kuartal selama tahun 2007 adalah:
Persediaan awal tahun 2007 masing-masing jenis bahan mentah adalah:
A = 1300; B = 1500; C = 1700
Harga persatuan bahan mentah adalah:A = Rp.1450; B = Rp.1500; C = Rp.1200
Diminta: susunlah anggaran persediaan bahan mentah untuk PT Seniorita tahun 2007!
Bahan Mentah
A B C
Januari Februari Maret Kuartal II Kuartal III Kuartal IV
1000 1500 1100 1250 1650 1450
1200 1125 1100 1200 1450 1025
Contoh: Anggaran Persediaan Bahan Baku
PT. Seniorita
Anggaran Persediaan Bahan Baku Tahun 2007
Persediaan awal Januari adalah persediaan awal tahun 2007
Persediaan awal Februari adalah persediaan akhir Januari, Persediaan awal Maret adalah persediaan akhir Februari, dst
Persediaan akhir tahun 2007 adalah persediaan akhir Kuartal IV
Persediaan Bahan Baku A Bahan Baku B Bahan Baku C
4. Anggaran Bahan Mentah yang Habis Digunakan
Tidak semua bahan mentah yang tersedia akan habis digunakan untuk produksi. Hal tersebut disebabkan:
1. Perlu adanya persediaan akhir, yang akan menjadi persediaan awal periode berikutnya
2. Perlu adanya persediaan besi agar kelangsungan produksi tidak terganggu akibat kehabisan bahan mentah
Anggaran Bahan Mentah yang Habis digunakan memperinci hal-hal:
1. Jenis bahan mentah yang digunakan
2. Jumlah masing-masing jenis bahan mentah yang habis digunakan untuk produksi
3. Harga per unit masing-masing jenis bahan mentah
4. Nilai masing-masing bahan mentah yang habis digunakan untuk produksi
5. Jenis barang yang dihasilkan dan menggunakan bahan mentah
Contoh:
PT Magenta menghasilkan 2 macam barang, yakni barang A dan barang B. Pada bagian produksi terdapat 2 bagian, yaitu bagian I dan bagian II. Barang B diproses melalui kedua bagian tersebut, sedangkan barang A hanya melalui bagian I saja.
Bahan mentah yang digunakan ada 2 macam, yaitu X dan Y. Bahan mentah X digunakan pada bagian I sedangkan bahan mentah Y hanya digunakan di bagian II saja, & hanya dipakai untuk barang B.
Rencana Produksi setengah tahun (2006)
Setiap unit barang A menggunakan 5 unit bahan mentah X dan tidak menggunakan Y. Sedangkan setiap unit barang B menggunakan 6 unit X dan 7 unit Y. Bila harga X adalah Rp.3 dan Y adalah Rp.2 perunit, maka susunlah anggaran bahan mentah yang habis digunakan untuk setengah
Bulan/Kuartal Barang A Barang B
Januari Februari
Maret Kuartal II
5.000 6.000 7.000 20.000
8.000 9.000 10.000 30.000
Jawaban:
PT. Magenta
Anggaran Kebutuhan Bahan Baku
Waktu/barang Produksi Bahan mentah X Bahan mentah Y SP Kebutuhan SP Kebutuhan Barang A
Januari Februari Maret Kuartal II
5.000 6.000 7.000 20.000
5 25.000 30.000 35.000 100.000
Jumlah 38.000 190.000
Barang B Januari Februari Maret Kuartal II
8.000 9.000 10.000 30.000
6 48.000 54.000 60.000 180.000
Dengan menggunakan anggaran bahan baku diatas, maka Anggaran Bahan Baku yang habis digunakan dapat disusun sbb:
Waktu/ bahan mentah
Bagian I Bagian II Jumlah
Barang A Barang B Barang B Unit Rp Kbthn/u Harga Jmlh Kbthn/u Hrga Jmlh Kbthn/u Hrga Jmlh
Bahan mentah X Januari Februari Maret Kuartal II 25000 30000 35000 100000 Rp.3 75000 90000 105000 300000 48000 54000 60000 180000 Rp.3 144000 162000 180000 540000 73000 84000 95000 280000 219000 252000 285000 840000 Total ½ thn
190000 570000 342000 1026000 532000 1596000
Bahan mentah Y Januari Februari Maret Kuartal II 56000 63000 70000 210000 Rp.2 112000 126000 140000 420000 56000 63000 70000 210000 112000 126000 140000 420000 Total ½ thn
Contoh 2!
“PT Jual Mahal” menghasilkan 2 macam barang, yakni barang A dan barang B. Pada bagian produksi terdapat 2 bagian, yaitu bagian I dan bagian II. Barang A dan B diproses melalui kedua bagian
tersebut
Bahan mentah yang digunakan ada 2 macam, yaitu X dan Y. Bahan mentah X digunakan pada bagian I sedangkan bahan mentah Y
hanya digunakan di bagian II saja, & hanya dipakai untuk barang B. Rencana Produksi tahun 2007
Setiap unit barang A menggunakan 4 unit bahan mentah X dan 5 unit bahan Y. Sedangkan setiap unit barang B menggunakan 3 unit X dan 6 unit Y. Bila harga X adalah Rp.425 dan Y adalah Rp.350 perunit, maka susunlah anggaran bahan mentah yang habis digunakan dalam 1 tahun!
Kuartal Barang A Barang B
Kuartal I Kuartal II Kuartal III Kuartal IV
26.000 37.500 28.000 30.000
Jawaban:
PT. Jual Mahal
Anggaran Kebutuhan Bahan Baku
Waktu/barang Produksi Bahan mentah X Bahan mentah Y SP Kebutuhan SP Kebutuhan Barang A
Kuartal I Kuartal II Kuartal III Kuartal IV
26.000 37.500 28.000 30.000
4 104.000 150.000 112.000 120.000
5 130.000 187.500 140.000 150.000
Jumlah 121.500 486.000 607.500
Barang B
Kuartal I Kuartal II Kuartal III Kuartal IV
40.000 29.000 21.000 22.000
3 120.000 87.000 63.000 66.000
6 240.000 174.000 126.000 132.000
Dengan menggunakan anggaran bahan baku diatas, maka Anggaran Bahan Baku yang habis digunakan dapat disusun sbb:
Waktu/ bahan mentah
Bagian I Bagian II Jumlah
Barang A Barang B Barang B Unit Rp Kbthn/u Harga Jmlh Kbthn/u Hrga Jmlh Kbthn/u Hrga Jmlh
Bahan mentah X Kuartal I Kuartal II Kuartal III Kuartal IV 104.000 150.000 112.000 120.000 425 44,2 jt 63,75jt 47,6jt 51 jt 120.000 87.000 63.000 66.000 425 51 jt 36,975jt 26,775jt 28,05jt 224.000 237.000 175.000 186.000 95,2 jt 100,725 74,375 79,05
Total 486 206,55 336 142,8
Laporan pelaksanaan pembelian bahan mentah
Laporan ini berguna sebagai alat untuk mengetahui perbandingan & penyimpangan yg terjadi:
Misalnya dari anggaran pembelian bahan mentah diperoleh data tentang pembelian bulan Januari sebagai berikut:
Unit yang dibeli 12.000
Harga per unit Rp.1,2
Sedangkan realisasinya adalah sbb: Unit yang dibeli 11.500
Harga per unit Rp.1,26
Laporan Pelaksanaan Januari 19xx
Rencana Realisasi Penyimpangan
Jumlah Prosentase
Unit yang dibeli Harga per unit
12.000 Rp.1,2
11.500 Rp.1,26
500 Rp.0,06
4,2 5
Laporan Pelaksanaan tentang Pemakaian Bahan Mentah
Dari anggaran bahan mentah diperoleh data bulan Januari sbb: Unit barang yang akan diproduksi 2200
Standar penggunaan bahan mentah 2
Harga per unit bahan mentah Rp.1,2 Sedangkan realisasinya adalah sbb:
Unit barang yang diproduksi 2000
Bahan mentah yang digunakan 4300 Harga per unit bahan mentah Rp.1,26
Rencana Realisasi Penyimpangan
Jumlah Persentase
Unit produksi
Unit bahan mentah Harga bahan mentah
2200 4400 Rp.1,2
2000 4300 Rp.1,26
200 100 Rp.0,06
9,1 2,3 5