BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Bagian Pengelola Data Elektronik Sekretariat Daerah Kabupaten Malang
setelah diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 dan
sesuai Peraturan Bupati Malang Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Organisasi
Perangkat Daerah Sekretariat Daerah kewenangannya terbatas sebagai Unit
Supporting Staff atau Fasilitator Unit Core Satuan Kerja Perangkat Daerah lainnya.
Sebagai supporting atau fasilitator, Bagian Pengelola Data Elektronik
dalam menjalankan tugas urusan rumah tangga daerah di bidang pengelolaan
data dan sistem informasi secara elektronik berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi serta tugas-tugas lain sesuai dengan bidangnya berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan Bupati Malang.
Pokok-pokok kebijakan Pemerintah Daerah dari tahun ke tahun selalu
mengalami perbaikan dengan penajaman prioritas program dan sasaran yang
disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan daerah serta mengacu
pada dinamika perkembangan dan rencana strategis Pemerintah Kabupaten
Malang bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan adanya komitmen,
kesadaran dan kemauan yang kuat untuk mengubah perilaku, pola pikir, pola
kerja dari seluruh sumberdaya aparatur umumnya dan khususnya yang ada di
Bagian Pengelola Data Elektronik, agar menjadi institusi yang terdepan dalam
yang baik dalam mengiringi pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi
di Pemerintah Kabupaten Malang.
Teknologi Informasi dan Komunikasi di era keterbukaan saat ini sudah
berkembang demikian pesatnya. Informasi tak lagi di artikan sebagai sarana
untuk memberikan keterangan-keterangan agar individu maupun publik
mengetahui belaka. Namun, telah berkembang menjadi suatu kebutuhan dan
kekuatan penentu yang dominan. Sehingga, tak heran muncul ungkapan siapa
yang menguasai informasi dialah yang akan menjadi pemenang.
Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan, perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi sudah menyentuh di semua bidang dan sektor
kegiatan baik dalam konteks untuk meningkatkan kinerja aparatur maupun
utamanya dalam penyelenggaraan pelayanan publik dan penyampaian
informasi menjadi bagian yang sangat vital. Melalui informasi yang dikelola
secara cermat dan akurat, publik akan memahami, bahkan memberikan
dukungan, ketika suatu kebijakan pembangunan digulirkan. Demikian pula
sebaliknya. Jika informasi yang disampaikan tidak dipahami dan kurang
transparan, kekhawatiran akan timbulnya keresahan bahkan gejolak sangat
dimungkinkan mengemuka.
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum yang mengatur sistem, mekanisme, proses dan
prosedur tentang Rencana Strategis maupun perencanaan dan penganggaran
daerah dan kegiatan yang mendukung perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi yaitu :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik;
3. Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN).
4. Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang nomor
12 tahun 2008;
5. Undang-undang No 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
6. Undang-undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
7. Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
8. Peraturan Pemerintah No 65 tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 6 tahun 2007 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal.
10. Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor : SE/01/M.PAN/3/2009 tanggal 30 Maret 2009 tentang
Pemanfaatan Perangkat Lunak Legal dan Open Source Software
(OSS).
11. Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Dalam Negeri
0008/M.PPN/01/2007/050/264A/SJ tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2007.
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 tahun 2006 tentang
13. Peraturan Menteri dalam negeri No .54 tahun 2010 tentang
pelaksanaan Peraturan pemerintah No. 8 tahun 2008 dan Evaluasi
pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
1.3. Maksud dan Tujuan.
Penyusunan Rencana Strategis diharapkan memadukan pendekatan
teknokratis, demokratis, partisipatif, politis, bottom-up dan top-down proses. Ini
bermakna bahwa perencanaan daerah selain diharapkan memenuhi kaidah
penyusunan rencana yang sistematis, terpadu, transparan dan akuntabel,
konsisten dengan rencana lainnya yang relevan juga kepemilikan perencanaan
(sense of ownership) menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Keterlibatan stake
holders dan legislatif dalam proses pengambilan keputusan perencanaan
menjadi sangat penting untuk memastikan rencana yang disusun memiliki daya
dukung yang optimal untuk dapat diimplementasikan.
Untuk mendapatkan dukungan yang optimal dalam mewujudkan
harapan-harapan yang diinginkan Renstra dan implementasinya, proses penyusunannya
perlu membangun komitmen dan kesepakatan bersama dari semua
stakeholders dan seluruh SKPD agar tujuan Renstra dapat memenuhi sasaran yang hendak dicapai. Sehingga dengan demikian keberadaan Renstra dapat
menjawab 3 pertanyaan dasar dalam mengukur kinerja dimaksud yaitu :
(1). Ke mana pelayanan akan diarahkan pengembangannya dan apa
yang hendak dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang ?
(2). Bagaimana pencapaiannya ?
(3). Langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan
tercapai ?
selalu memanfaatkan sarana Teknologi Informasi dan Komunikasi atau yang
akan mengimplementasikan aplikasi e-Government.
1.4. Sistematika Penulisan.
Penyusunan Rencana Strategis ini dibuat dengan sistematika ke
dalam 6 (enam ) bab yang terdiri dari :
BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN
2.1 Tupoksi dan Struktur Organisasi 2.1 Sumberdaya SKPD
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD 2.4 Tantangan dan Peluang
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tupoksi
3.2 Telaah Visi Misi RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2010-2015
3.3 Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV : VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi SKPD
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD
BAB V
BAB VI :
: