“LANDASAN “LANDASAN
PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA DI SEKOLAH LANJUTAN” MATEMATIKA DI SEKOLAH LANJUTAN”
Disampaikan pada
Penataran Guru Guru Matematika MAN/S se DIY di PPPG Matematika Yogyakarta Selasa, 12 Juli 2005
Oleh :
Drs. Marsigit MA Drs. Marsigit MA
Jurusan Pendidikan MatematikaFMIPA
PROPOSISI
PROPOSISI
PROPOSISI
PROPOSISI
M
j
k
ik
Mengajarkan matematika
tidaklah mudah
karena kita menjumpai bahwa
(
h ) i
j
tid k
d h
(Jaworski 1994: 83)
(Jaworski 1994: 83)
(Jaworski, 1994: 83)
(Jaworski, 1994: 83)
tidaklah ada
Cocroft Report
Cocroft Report
Cocroft Report
Cocroft Report
(1982: 132)(1982: 132)z
Metode eksposisi oleh guru
z
Metode diskusi, antara guru dengan
id d
t
id d
id
murid dan antara murid dengan murid.
z
Metode pemecahan masalah (problem
solving)
solving)
z
Metode penemuan (investigasi)
z
Metode latihan dasar ketrampilan dan
z
Metode latihan dasar ketrampilan dan
prinsip-prinsip.
Kendala
Kendala
Kendala
Kendala
z
pemahaman akan makna teori
z
bagaimana menerapkannya,
z
i t
d
z
sistem yang ada
z
kondisi lingkungan
z
kondisi lingkungan
Kesulitan guru:
Kesulitan guru:
Kesulitan guru:
Kesulitan guru:
Menangani
perbedaan kemampuan
te
tik
matematika para
siswanya
Kesulitan guru:
Kesulitan guru:
Kesulitan guru:
Kesulitan guru:
Target pencapaian NEM yang tinggi
dan selesainya silabus merupakan
d
f k
dua faktor utama mengapa guru
seakan tidak punya alternatif lain
d l
j k
t
tik
dalam mengajarkan matematika
kecuali hanya mengandalkan
Kesulitan guru:
Kesulitan guru:
Kesulitan guru:
Kesulitan guru:
mengembangkan
teknologi pembelajaran
teknologi pembelajaran
Ak
l
i k
d
t
b t
Ak
l
i k
d
t
b t
Akumulasi keadaan tersebut
Akumulasi keadaan tersebut
telah menyebabkan
telah menyebabkan
siswa kurang menyukai
siswa kurang menyukai
siswa kurang menyukai
siswa kurang menyukai
HAKEKAT MATEMATIKA
HAKEKAT MATEMATIKA
HAKEKAT MATEMATIKA
HAKEKAT MATEMATIKA
(kaum absolutis)
(kaum absolutis)
b t k
abstrak,
universal,
universal,
formal,
b
ktif
obyektif,
rasional,
rasional,
Teoritis,
‘social constructivits’
‘social constructivits’
social constructivits
social constructivits
Abstrak --- konkrit,
formal --- informal,
objektif --- subjektif,
pembenaran --- penemuan,
rasionalitas --- intuisi,
penalaran --- emosi,
hal-hal umum ---- hal-hal khusus,
teori --- praktik,
kerja dengan fikiran --- kerja dengan tangan,
Kaum ‘social constructivist’
Kaum ‘social constructivist’
Kaum social constructivist
Kaum social constructivist
z
Matematika
Matematika
dipandang
dipandang
sebagai
sebagai
suatu
ilmu
pengetahuan
yang
terikat dengan budaya
z
Mathematika adalah evolusi hasil
at e at a ada a
evo us
as
budaya manusia.
z
Terdapat
hubungan
erat
antara
matematika dengan keadaan sosial
g
Kaum
Kaum ‘social
‘social constructivist’
constructivist’
z
Semua pengetahuan mempunyai
landasan
yang
sama
yaitu
‘k
k t
’
‘kesepakatan’.
z
Matematika tidaklah bersifat netral
d
b b
il i
dan bebas nilai.
z
Dengan
demikian
matematika
H k k t B l j
H k k t B l j
Hakekat Belajar
Hakekat Belajar
mempertemukan pengetahuan
subyektif dan obyektif
subyektif dan obyektif
matematika melalui interaksi
sosial untuk mendapatkan
sosial untuk mendapatkan,
menguji, merepresentasikan
Hakekat
Hakekat
Hakekat
Hakekat
Matematika
Matematika
Matematika
Matematika
Matematika adalah kegiatan
Matematika adalah kegiatan
l
l d
l
l d
penelusuran pola dan
penelusuran pola dan
hubungan.
hubungan.
– Implikasi dari pandangan ini terhadap usaha guru adalah :
z memberi kesempatan siswa untuk melakukan kegiatan penemuan dan penyelidikan pola-pola untuk menentukan hubungan.
b i k t k d i t k
z memberi kesempatan kepada siswa untuk
Matematika adalah kegiatan
Matematika adalah kegiatan
penelusuran pola dan
penelusuran pola dan
penelusuran pola dan
penelusuran pola dan
hubungan.
hubungan.
– Implikasi dari pandangan ini terhadap usaha guru
adalah :
z mendorong siswa untuk menemukan adanya urutan, perbedaan, perbandingan,
pengelompokan, dsb.
z mendorong siswa menarik kesimpulan umum.
b i h i d k
z membantu siswa memahami dan menemukan hubungan antara pengertian satu dengan yang lainnya
Matematika adalah kreativitas
Matematika adalah kreativitas
l k
i
ji
i
l k
i
ji
i
yang memerlukan imajinasi,
yang memerlukan imajinasi,
intuisi dan penemuan.
intuisi dan penemuan.
– Implikasi dari pandangan ini terhadap usaha guru
adalah :
z mendorong inisiatif dan memberikan kesempatan z mendorong inisiatif dan memberikan kesempatan
berpikir berbeda.
z mendorong rasa ingin tahu, keinginan bertanya, k
kemampuan
z menyanggah dan kemampuan memperkirakan.
z menghargai penemuan yang diluar perkiraan z menghargai penemuan yang diluar perkiraan
sebagai hal bermanfaat dari
Matematika adalah kreativitas
Matematika adalah kreativitas
l k
i
ji
i
l k
i
ji
i
yang memerlukan imajinasi,
yang memerlukan imajinasi,
intuisi dan penemuan.
intuisi dan penemuan.
– Implikasi dari pandangan ini terhadap usaha guru adalah :
z mendorong siswa menemukan struktur dan desain z mendorong siswa menemukan struktur dan desain
matematika.
z mendorong siswa menghargai penemuan siswa z mendorong siswa menghargai penemuan siswa
yang lainnya.
z mendorong siswa berfikir refleksif z mendorong siswa berfikir refleksif.
z tidak menyarankan penggunaan suatu metode tertentu.
Matematika adalah kegiatan
Matematika adalah kegiatan
Matematika adalah kegiatan
Matematika adalah kegiatan
problem solving
problem solving
– Implikasi dari pandangan ini terhadap usaha guru
adalah :
z
menyediakan lingkungan belajar
zmenyediakan lingkungan belajar
matematika yang merangsang
timbulnya persoalan matematika.
z
b
t
i
hhk
z
membantu siswa memecahhkan
persoalan matematika menggunakan
caranya sendiri.
y
z
membantu siswa mengetahui informasi
yang diperlukan untuk memecahkan
Matematika adalah kegiatan
Matematika adalah kegiatan
Matematika adalah kegiatan
Matematika adalah kegiatan
problem solving
problem solving
– Implikasi dari pandangan ini terhadap usaha guru adalah :
z mendorong siswa untuk berpikir logis, konsisten, g p g , , sistematis dan mengembangkan sistem
dokumentasi/catatan.
z mengembangkan kemampuan dan ketrampilan z mengembangkan kemampuan dan ketrampilan
untuk memecahkan persoalan.
z membantu siswa mengetahui bagaimana dan
kapan menggunakan berbagai alat peraga/media kapan menggunakan berbagai alat peraga/media pendidikan matematika seperti : jangka,
Matematika merupakan alat
Matematika merupakan alat
Matematika merupakan alat
Matematika merupakan alat
berkomunikasi
berkomunikasi
– Implikasi dari pandangan ini terhadap usaha guru
adalah :
z mendorong siswa mengenal sifat matematika.
z mendorong siswa membuat contoh sifat
t tik
matematika.
z mendorong siswa menjelaskan sifat matematika. z mendorong siswa memberikan alasan perlunya
z
mendorong siswa membicarakan persoalan
matematika.
z
mendorong siswa membaca dan menulis
matematika
matematika.
z
menghargai bahasa ibu siswa dalam
membicarakan matematika
Matematika
Matematika adalah
adalah kegiatan
kegiatan
Matematika
Matematika adalah
adalah kegiatan
kegiatan
problem
problem solving
solving
– Implikasi dari pandangan ini terhadap usaha guru
adalah :
z menyediakan lingkungan belajar matematika yang merangsang timbulnya persoalan matematika.
b t i hhk l
z membantu siswa memecahhkan persoalan
matematika menggunakan caranya sendiri.
z b t i t h i i f i
z membantu siswa mengetahui informasi yang
diperlukan untuk memecahkan persoalan
Matematika adalah kegiatan
Matematika adalah kegiatan
Matematika adalah kegiatan
Matematika adalah kegiatan
problem solving
problem solving
– Implikasi dari pandangan ini terhadap usaha guru
adalah :
z mendorong siswa untuk berpikir logis, konsisten, sistematis dan mengembangkan sistem
dokumentasi/catatan.
z mengembangkan kemampuan dan ketrampilan
untuk memecahkan persoalan
untuk memecahkan persoalan.
z membantu siswa mengetahui bagaimana dan kapan menggunakan berbagai alat peraga/media kapan menggunakan berbagai alat peraga/media pendidikan matematika seperti : jangka,
Matematika merupakan alat
Matematika merupakan alat
Matematika merupakan alat
Matematika merupakan alat
berkomunikasi
berkomunikasi
– Implikasi dari pandangan ini terhadap usaha
guru adalah :
z
mendorong siswa mengenal sifat
matematika.
z
mendorong siswa membuat contoh sifat
matematika.
z
mendorong siswa memberikan alasan
perlunya kegiatan matematika.
z
mendorong siswa membicarakan persoalan
matematika.
z
mendorong siswa membaca dan menulis
matematika.
H k k t Si
H k k t Si
Hakekat Siswa
Hakekat Siswa
B l j
B l j
Belajar
Belajar
M t
tik
M t
tik
Murid akan belajar jika
Murid akan belajar jika
Murid akan belajar jika
Murid akan belajar jika
mendapat MOTIVASI.
mendapat MOTIVASI.
– Implikasi pandangan ini bagi usaha guru adalah
z menyediakan kegiatan yang menyenangkan z memperhatikan keinginan mereka
z memperhatikan keinginan mereka
z membangun pengertian melalui apa yang mereka ketahui
i k k l d d k
z menciptakan suasana kelas yang mendudukung dan merangsang belajar
z memberikan kegiatan yangsesuai dengan tujuang y g g j pembelajaran
z memberikan kegiatan yang menantang
z memberikan kegiatan yang memberikan harapan z memberikan kegiatan yang memberikan harapan
keberhasilan
Murid belajar dengan
Murid belajar dengan
CARAnya sendiri
CARAnya sendiri
CARAnya sendiri
CARAnya sendiri
– Implikasi pandangan ini bagi usaha gurup p g g g
adalah :
z
siswa belajar dengan cara yang berbeda dan
d
k
t
b b d
dengan kecepatan yang berbeda.
z
tiap siswa memerlukan pengalaman
tersendiri yang terhubung dengan
tersendiri yang terhubung dengan
pengalamannya di waktu lampau.
Ol h k
it
Ol h k
it
Oleh karena itu :
Oleh karena itu :
z
guru perlu berusaha mengetahuai kelebihan
dan kekurangan para siswanya.
z
merencanakan kegiatan yang sesuai dengan
z
merencanakan kegiatan yang sesuai dengan
tingkat kemampuan siswa
z
membangun pengetahuan dan ketrampilan
i
b ik
g
p
di
g
l h di
k l h
p
siswa baik yang dia peroleh di sekolah
maupun di rumah.
z
merencanakan dan menggunakan catatan
Murid belajar secara mandiri
Murid belajar secara mandiri
Murid belajar secara mandiri
Murid belajar secara mandiri
dan melalui kerja sama
dan melalui kerja sama
– Implikasi pandangan ini bagi usaha guru adalah
memberikan kesempatan :
z belajar dalam kelompok dapat melatih kerjasama z belajar dalam kelompok dapat melatih kerjasama. z belajar secara klasikal memberikan kesempatan
untuk saling bertukar gagasan untuk saling bertukar gagasan
z memberi kesempatan kepada siswa untuk
melakukan kegiatannya secara mandiri.
z melibatkan siswa dalam pengambilan keputusan tentang kegiatan yang akankan dilakukannya.
j k b i b l j
Murid memerlukan konteks
Murid memerlukan konteks
d
it
i
b b d
d
it
i
b b d
dan situasi yang berbeda
dan situasi yang
berbeda--beda dalam belajarnya
beda dalam belajarnya
– Implikasi pandangan ini bagi usaha guru
adalah :
di k
d
k
b b
i
z
menyediakan dan menggunakan berbagai
alat peraga
z
belajar matematika diberbagai tempat dan
z
belajar matematika diberbagai tempat dan
kesempatan.
z
menggunakan matematika untuk berbagai
z
mengembangkan sikap menggunakan
matematika sebagai alat untuk memecahkan
bl
tik b ik di
k l h
di
problematika baik di sekolahan maupun di
rumah.
z
menghargai s mbangan tradisi b da a dan
z
menghargai sumbangan tradisi, budaya dan
seni dalam pengembangan matematika.
z
Membantu siswa merefleksikan kegiatan
Tahap
Tahap Persiapan
Persiapan Mengajar
Mengajar
Tahap
Tahap Persiapan
Persiapan Mengajar
Mengajar
z
Merencanakan lingkungan belajar
matematika
matematika
z
Menentukan sumber ajar yang diperlukan
z
Merencanakan kegiatan yang bersifat
z
Merencanakan kegiatan yang bersifat
fleksibel
z
Merencakan lingkungan fisik pembelajaran
g
g
p
j
matematika.
z
Melibatkan siswa dalam menciptakan
li
k
b l j
t
tik
z
Mengembangkan lingkungan sosial siswa
z
Merencanakan kegiatan untuk bekerja sama.
z
Mendorong siswa saling menghargai.
z
Menelusuri perasaan siswa tentang
matematika
Tahap
Tahap Pembelajaran
Pembelajaran
z Mengembangkan peranan guru
z Mendorong dan mengembangkan pengertian i
siswa.
z Memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk menunjukkan kebolehan melakukan kegiatan
menunjukkan kebolehan melakukan kegiatan matematika.
z Kesalahan siswa mengandung nilai pedagogisg g p g g z Mendorong siswa bertanggung jawab atas
E
l
i
E
l
i
Tahap
Tahap
Evaluasi
Evaluasi
z
Mengamati kegiatan siswa
g
g
A
i
k
i/ id k k
i
z
Apa yang siswa kuasai/tidak kuasai
z
Kegiatan apa yang diperlaukan
b ik t
Mengevaluasi
Mengevaluasi diri
diri sendiri
sendiri
z
Apa yang telah saya kerjakan ?
z
Apa yang telah saya capai ?
z
Apa yang telah saya capai ?
z
Pelajaran apa yang telah dapat saya petik ?
A
k
l k k
?
z
Apa yang akan saya lakukan ?
z
Apa yang saya perbuat sekarang ?
z
Dari mana dan bantuan apa yang saya
perlukan ?
Tahap Evaluasi
Tahap Evaluasi
z
Menilai:
ti
z
pengertian,
z
proses
z
proses,
z
ketrampilan
z
ketrampilan,
ti
ti
pengertian
pengertian
z
Saya
ingin
tahu
apakah
k
h i ?
P
P
Proses
Proses
z
Saya ingin tahu cara apa yang
k d
t
di
k
K t
il
K t
il
Ketrampilan
Ketrampilan
z
Saya ingin tahu ketrampilan mana
F kt
F kt
Fakta
Fakta
z
Saya ingin tahu apakah yang dapat
H
il
H
il
Hasil
Hasil
z
Saya ingin tahu apa yang telah
Tahap
Tahap Evaluasi
Evaluasi
z Menilai hasil dan memonitor kemajuan siswa z Mengidentifikasi konsep siswag p
z Mendorong siswa melakukan penilaian sendiri. z Membuat/menggunakan catatan kemajuan siswa.gg j
z Mengamati apa yang dikerjakan siswa. z Bekerja sama dengan orang lain ?
z Bekerja sama dengan orang lain ?
z Mengidentifikasi bantuan yang diperlukan. z Menilai aspek kurikulum
Agar Siswa Menyukai
Agar Siswa Menyukai
Agar Siswa Menyukai
Agar Siswa Menyukai
Pelajaran Matematika
Pelajaran Matematika
z Terpusat Guru Æ Terpusat Murid
z Transfer of knowledge Æ Cognitive Dev. z Otoriter Æ Demokratis
z Otoriter Æ Demokratis
z Inisiatif Guru Æ Inisiatif Siswa z Siswa Pasif Æ Siswa Aktif
Æ
z Eksposisi Æ Variasi Metode, alat, pendekatan z Mat.Absolutist Æ Mat. Sekolah
z Abstrak Ingatan Æ Konkrit Pemahaman Aplikasi z Abstrak,Ingatan Æ Konkrit, Pemahaman, Aplikasi z Sangat formal Æ Sedikit Informal
z Sentralistic Æ Otonomi
S T k Æ Fl k ib l
SEKIANSEKIANSEKIANSEKIAN
SEMOGASEMOGA