PERBANDINGAN LATIHAN MENGGUNAKAN METODE AUDIO VISUAL DENGAN DEMONSTRASI LANGSUNG TERHADAP
KETERAMPILAN SERVIS ATAS BOLA VOLI (Studi Eksperimen pada Ekstrakurikuler SMP Negeri 2 Parigi)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan
Oleh:
ABDUL ROZAQ 0805617
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NDONESIA BANDUNG
PERBANDINGAN LATIHAN MENGGUNAKAN METODE AUDIO VISUAL DENGAN DEMONSTRASI LANGSUNG TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS
ATAS BOLA VOLI
Oleh Abdul Rozaq
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Abdul Rozaq 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
ABDUL ROZAQ 0805617
PERBANDINGAN LATIHAN MENGGUNAKAN METODE AUDIO VISUAL DENGAN DEMONTRASI LANGSUNG TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS
ATAS BOLA VOLI
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I
Drs. H. Dede Rohmat N, M.Pd. NIP. 196312091988031001
Pembimbing II
Drs. Yadi Sunaryadi, M.Pd. NIP. 196510171992031002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK
Perbandingan Latihan Menggunakan Metode Audio Visual Dengan Demonstrasi Langsung Terhadap Keterampilan Servis Atas Bola Voli
Pembimbing : 1. Drs. H. Dede Rohmat Nurjaya, M.Pd. 2. Drs. Yadi Sunaryadi, M.Pd.
Abdul Rozaq 2014
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya menguasai teknik keterampilan dasar servis atas bola voli dengan baik dan benar. Tetapi dilapangan peneliti melihat adanya suatu masalah, yaitu latihan dengan menggunakan media sebagai alat bantu untuk latihan servis atas bola voli.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latihan menggunakan metode latihan audio visual dimana dapat memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap keterampilan servis atas bola voli.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMP Negeri 2 Parigi yang mengikuti ekstrakurikuler bola voli yang berjumlah 16 siswi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Sampling jenuh, dimana semua populasi dijadikan sampel, kemudian dibagi menjadi dua kelompok latihan.
Hasil pengolahan data pada penelitian menunjukan bahawa t hitung kelompok menggunakan metode audio visual = 7,32 dan t hitung kelompok menggunakan demonstrasi langsung = 17,19. Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan berbagai pendekatan statistik didapat hasil sebagai berikut:
1. Latihan menggunakan metode audio visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan servis atas bola voli.
2. Latihan menggunakan demonstrasi langsung memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan servis atas bola voli.
3. Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan menggunakan metode audio visual dengan demonstrasi langsung terhadap keterampilan servis atas bola voli.
ABSTRACT
Comparative Training Using Audio Visual Demonstration With Direct Service Skills Against The Volley Ball
Supervisors: 1. Drs. H. Dede Rohmat Nurjaya, M.Pd. 2. Drs. Yadi Sunaryadi, M.Pd.
Abdul Rozaq 2014
This research is motivated by the importance of mastering the basic skills of technique services over the volleyball properly. But field researchers noticed a problem, namely the exercise by using media as a tool to serve over volleyball training.
The purpose of this study was to determine the training using audio-visual training methods which can give better effect to the service over the volleyball skills.
The method used in this study is the experimental method. The population in this study was student of SMP Negeri 2 Parigi who follows extracurricular volleyball totaling 16 students. The sampling technique used is saturated Sampling, where all the population sampled, and then divided into two groups of training.
The results of data processing in the study group show that t using audio-visual = 7.32 and t = group using direct demonstration of 17.19. By processing the data using a variety of statistical approaches showed the following results:
1. Training using audio-visual methods have a significant influence on the service over the volleyball skills.
2. Training using live demonstrations have a significant influence on the service over the volleyball skills.
3. There was no significant difference between the audio-visual training methods with a live demonstration of the service over the volleyball skills.
DAFTAR ISI 2. Perkembangan Permainan Bola Voli………. 3. Nama Bola Voli………. 4. Sejarah Permainan Bola Voli………. 5. Lapangan Bola Voli……… B. Teknik dasar dalam bola voli……… 14
C. Servis Dalam Bola Voli ……….………..………… 15
1. Pemahaman Tentang Keterampilan Gerak...……... 2. Klasifikasi Keterampilan gerak…………... 3. Gerakan-Gerakan Keterampilan...………... 4. Prinsip-Prinsip Kontrol Visual………...
5. Keterampilan Teknik Bermain Bola Voli………
E. Metode Feedback………...…...
1. Pengertian Umpan Balik………..
2. Jenis Umpan Balik………
F. Metode Audio Visual………...
I. Hipotesis Penelitian... 32
BAB III PROSEDUR PENELITIAN ………... 33
A. Metode Penelitian………... 33
B. Populasi dan Sampel ………... 34
C. Desain Penelitian………... 36
D. Instrumen Penelitian……. ………... 38
E. Program Latihan………..…..………... 39
F. Analisis Data………... 40
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ………... 45
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata, Simpangan Baku, dan
Varians... 46
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Distribusi Data……...…... 48
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Kesamaan Dua Variansi…..…... 49
Tabel 4.4 Hasil Uji Signifikan Kedua Kelompok... 50
Tabel 4.5 Uji Signifikansi Perbedaan Hasil Penggunaan Kedua
DAFTAR BAGAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bola Voli……….……….. 11
Gambar 2.2 Lapangan Bola Voli……….…....……...… 13
Gambar 2.3 Teknik Servis Bawah………..………... 16
Gambar 2.4 Teknik Servis Tenis... 17
Gambar 2.5 Teknik Floating Servis... 17
Gambar 3.1 Contoh Pengelompokan Sampel………. 35
Gambar 3.3
Gambar 3.4
Langkah-Langkah Penelitian………...………
Tes Servis Dalam Permainan Bola Voli………
37
39
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Surat-Surat Penelitian
1. SK Pembimbing Skripsi………...
2. Kartu Bimbingan ………...…………...………
3. Surat Ijin Penelitian…..……….
4. Surat Balasan Penelitian ………..
Lampiran B Program Latihan………....
Lampiran C Pengolahan Data
1. Pengelompokan Sample………
2. Penghitungan Rata-Rata Pre-test dan Post-test serta Selisih Kelompok
Audio Visual...………
3. Penghitungan Rata-Rata Pre-test dan Post-test serta Selisih Kelompok
Demonstrasi Langsung…………..……….
4. Penghitungan Simpangan Baku Pre-test dan Post-test serta Selisih Kelompok Audio Visual……….. 5. Penghitungan Simpangan Baku Pre-test dan Post-test serta Selisih
Kelompok Demonstrasi Langsung………..………...
6. Penghitungan Varians Kelompok Audio Visual...……….. 7. Penghitungan Varians Kelompok Demonstrasi Langsung………. 8. Penghitungan Uji Normalitas Pre-test Kelompok Audio
Visual………. 9. Penghitungan Uji Normalitas Post-test Kelompok Audio
Visual………. 10. Penghitungan Uji Normalitas Pre-test Kelompok Demonstrasi
Langsung………. 11. Penghitungan Uji Normalitas Post-test Kelompok Demonstrasi Langsung ……… 12. Penghitungan Uji Homogenitas Kelompok Audio Visual....………….. 13. Penghitungan Uji Homogenitas Kelompok Demonstrasi Langsung…..
14. Penghitungan Uji Homogenitas Beda………
15. Uji Signifikansi Peningkatan Kelompok latihan Audio Visual... 16. Uji Signifikansi Peningkatan Kelompok Latihan Demonstrasi
Langsung...……...
17. Uji Signifikansi Perbedaan Dua Kelompok………
Lampiran D Dokumentasi ……….………...
Riwayat Hidup
87
88
89
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Olahraga merupakan serangkaian gerak yang teratur dan terencana yang
dilakukan untuk mencapai suatu maksud dan tujuan tertentu. Dari sekian banyak
masyarakat yang melakukan aktivitas olahraga salah satu tujuan adalah untuk
meningkatkan prestasi. Istilah pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran yang
sangat penting dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Dalam pendidikan jasmani masyarakat akan sadar tujuan dari pendidikan jasmani,
yaitu untuk mengembangkan atau meningkatkan kebugaran jasmani pada masyarakat,
selain itu juga olahraga bertujuan untuk meningkatkan hasil prestasi, salah satu
contoh yaitu cabang olahraga permainan bola voli.
Permainan bola voli merupakan salah satu olahraga yang digemari oleh
masyarakat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyak berdirinya klub-klub, lapangan
dan regenerasi pemain bola voli diberbagai pelosok desa dan kota, ini terlihat
semakin banyaknya masyarakat yang telah mengenal permainan bola voli mulai dari
anak-anak, remaja dan orang dewasa, baik pria maupun wanita, meskipun olahraga
ini cukup komplek dengan koordinasi mata, tangan dan kaki yang cukup tinggi.
Namun secara umum masyarakat merasa senang dalam melaksanakan tugas dan
gerak tersebut, karena olahraga permainan bola voli ini berbentuk permainan
sehingga mudah untuk dilakukan dan dipelajari.
Di Indonesia, olahraga permainan bola voli dikenal sejak tahun 1982.
Diperkenalkan oleh guru-guru Belanda yang bertugas di sekolah-sekolah lanjutan
HBS, dan AMS, dan tentara belanda. Selain itu angkatan laut Jepang (saat
pendudukan tentara Jepang) ikut pula memperkenalkan permainan bola voli terutama
di Indonesia bagian timur. Setelah Indonesia merdeka, banyak bekas tentara Belanda
mempopulerkan permainan bola voli pada masyarakat Indonesia. Olahraga ini
berkembang dengan pesat, pada tahun 1955 tepatnya tanggal 22 januari 1955
didirikan persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI).
Permainan bola voli adalah olahraga yang dimainkan oleh 2 tim atau regu.
Masing-masing tim atau regu terdiri dari 6 pemain. Permainan ini adalah permainan
kontak tidak langsung, sebab masing-masing tim atau regu bermain di dalam
lapangan sendiri yang dipisahkan oleh net atau jaring.
Permainan bola voli adalah permainan memantul-mantulkan bola oleh tangan
atau lengan dari dua regu atau tim yang bermain di atas lapangan yang mempunyai
ukuran-ukuran tertentu. Lapangan dibagi dua sama besar oleh net atau jaring yang
dibentangkan di atas lapangan dengan ukuran ketinggian tertentu. Satu orang pemain
tidak boleh memantulkan bola dua kali berturur-turut, dan satu regu atau tim dapat
memainkan bola maksimal tiga kali secara berturut-turut, dan satu regu atau tim dapat
memainkan bola maksimal tiga kali sentuhan di lapanganya sendiri.
Didalam prinsip permainan bola voli adalah menjaga bola jangan sampai jatuh
di lapangan sendiri dan berusaha menjatuhkan bola di lapangan lawan atau
mematikan bola di pihak lawan. Peraturan dasar yang digunakan adalah bola harus
dipantulkan oleh tangan, lengan , atau bagian depan badan dan anggota badan. Bola
harus disebrangkan ke lapangan lawan melaui atas net atau jaring.
Diliihat dari prinsip permainan bola voli, yaitu memantul-mantulkan bola agar
jangan sampai bola menyentuh lantai, Setiap regu atau tim mencoba untuk membuat
poin dengan cara menjatuhkan bola ke lapangan lawan yang diselenggarakan di
bawah aturan permainan.
Pada permainan bola voli dimainkan atau dilakukan di atas lapangan
berbentuk segi panjang dengan ukuran panjang 18 meter dan lebar 9 meter. Di
tengah-tengah di pasang jaring atau net sebagai pembatas dengan tinggi 2,24 meter
(putri) dan 2,43 meter (putra), dengan satu meter yang terbentang dengan kuat pada
Pada permainan bola voli dibutuhkan keterampilan yang benar dan harus
dikuasai teknik dasar oleh para pemain untuk dapat bermain bola voli, diantaranya
adalah passing, service, spike, dan bolcking. Penguasaan terhadap keterampilan
teknik ini sangat penting untuk bermain bola voli, karena tanpa penguasaan teknik
yang baik seorang pemain tidak akan dapat mecapai prestasi yang maksimal. Oleh
karena itu, sangat jelas bahwa untuk melakukan permainan bola voli harus mampu
dan mengerti teknik dasar permainan bola voli dengan benar dan baik.
Servis pada permainan bola voli merupakan bola pertama dalam memulainya
permainan, akan tetapi lambat laun mengalami perubahan, yang tadinya sebagai bola
pertama, sekarang servis dijadikan sebagai serangan pertama yang sangat
menentukan point yang efektif. Beutelstahl yang dialih bahasanya oleh redaksi PT.
Pionir (2011:8) mejelaskan tentang servis yang dijelaskan sebagai berikut:
Mula-mula servis ini hanya dianggap sebagai pukulan permulaan saja, cara melempar bola untuk memulai permainan, tetapi servis ini kemudian berkembang menjadi sesuatu senjata ampuh untuk menyerang, jadi teknik dasar tidak boleh kita abaikan, dan harus kita latih dengan baik secara terus-menerus.
Pada permainan bola voli teknik servis banyak sekali macamnya, jika dilihat
dari letak bola yang di pukul, servis dapat di bagi menjadi servis bawah, servis
samping, dan servis dari atas. Seperti yang dikemukakan oleh Beutelstahl (2011:8)
mengungkapkan bahwa:jenis servis yang paling umum adalah: 1. Under-arm service
atau servis lengan bawah; 2. Hook service atau servis kait; 3. Floating serviceatau
servis melayang (dari sisi dan dari depan).
Pada penelitian ini akan dibahas mengenai metode demonstrasi dan teknik
servis atas bola voli. Terlebih dahulu akan dibahas tentang metode. Pemilihan metode yang paling tepat akan berpengaruh besar pada perkembangan latihan yang di
lakukan. Sudah menjadi ketentuan bahwa variabel yang paling penting adalah latihan
(Mahendra,2007). Begitu pula dalam suatu latihan guru atau pelatih dalam proses
atau kita didik dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh guru atau
pelatih dalam mengajarkan olahraga bola voli.
Metode demontrasi adalah cara penyajian materi pelajaran melalui peragaan
atau pertunjukan kepada siswa mengenai suatu proses, situasi atau gejala tertentu
yang dipelajari baik pada objek sebenarnya ataupun tiruannya. Menurut A.Tabrani
Rusyan (1993:106) mengatakan bahwa “Metode demonstrasi adalah merupakan pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan”. Oleh karena itu metode demontrasi merupakan metode mengajar untuk menjelaskan sesuatu dengan menggabungkan
cara metode ceramah dengan perbuatan atau peragaan untuk membuktikan apa yang
dijelaskan tersebut, sehingga dalam metode demontrasi memerlukan alat atau peraga
media dalam menunjang proses belajar mengajar pada siswa agar memudahkan
dalam pembelajarannya.
Sedangkan cara melakukan teknik servis atas ini akan oleh seorang pemain
dengan bola dipegang dengan tangan kiri sedangkan tangan kanan disamping setinggi
pelipis. Dengan tangan kiri bola dilambungkan sedikit kesamping kanan tidak terlalu
tinggi. Setelah bola melambung keatas setinggi kepala, tangan kanan memukul pada
bagian tengah bola, pukulan bola dengan menggunakan float ada beberapa cara,
diantaranya dengan tumit tangan, dengan tangan dimana ibu jari dilipat kedalam dan
menempel pada tangan, dan memukul dengan tangan tergemgam. Dengan tujuan
untuk mempercepat laju bola dan membuat jalanya bola menukik dari atas kebawah.
Apabila metode audio visual dan metode demonstrasi langsung belum diteliti
oleh guru atau pelatih, maka seorang pelatih belum mengetahui mana yang efektif
untuk melatih keterampilan servis atas bola voli yang efektif pada siswa. Apabila
metode latihan yang digunakan asal-asalan saja, maka tujuan perkembangan
keterampilan servis atas bola voli akan tidak baik pada siswa yang akan diajar.
Begitu sebaliknya, apabila masalah ini diteliti maka akan membantu pelatih
dan pengajar untuk mempertimbangkan mana yang lebih baik dan lebih efektif dalam
latihan metode audio visual dengan latihan metode demonstrasi langsung. Dengan
demikian penulis meneliti masalah “Perbandingan latihan dengan menggunakan metode audio visual dan metode demonstrasi langsung terhadap peningkatan
keterampilan servis atas pada bola voli”. B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah “Perbandingan latihan dengan menggunakan metode audio visual dengan metode demonstrasi langsung terhadap keterampilan servis atas
bola voli”, sedangkan yang menjadi pertanyaan penelitian adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh latihan servis atas yang signifikan dengan
menggunakan metode audio visual?
2. Apakah terdapat pengaruh latihan servis atas yang signifikan dengan
menggunakan demonstrasi langsung?
3. Apakah terdapat perbedaan terhadap latihan servis atas pada bola voli antara
metode latihan audio visual dengan latihan demonstrasi langsung?
C.Tujuan Penelitian
Dalam sebuah penelitian pasti terdapat suatu tujuan yang ingin dicapai. Dalam
tujuan tersebut menjadi titik tolak untuk melanjutkan ke tujuan berikutnya, adapun
tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui perbandingan latihan dengan
menggunakan metode audio visual dan metode demonstrasi langsung terhadap
keterampilan servis atas pada bola voli. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh dari metode audio visual terhadap peningkatan
keterampilan servis atas bola voli.
2. Untuk mengetahui pengaruh dari metode demonstrasi langsung terhadap
peningkatan keterampilan servis atas bola voli.
3. Untuk mengetahui pengaruh latihan manakah yang lebih baik dalam meningkatkan
D.Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka manfaat dalam
penelitian ini bisa dibagi kedalam dua bagian yaitu :
1. Manfaat Teoritis adalah sebagai bahan masukan dan sumbangan informasi serta
keilmuan yang berarti bagi guru atau pelatih tentang perbandingan servis metode
audio visual dengan metode demonstrasi langsung dalam melakukan keterampilan
servis atas bola voli.
2. Manfaat praktis diantaranya:
a. Bagi peneliti dengan penelitian ini dapat memperoleh pengetahuan dan
wawasan dalam pembelajaran teknik servis atas bola voli yang baik dan benar.
b. Bagi siswa dengan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan
servis atas bola voli.
c. Bagi guru atau pelatih yaitu sebagai sumber bahan ajar pengetahuan atau
wawasan tentang bagaimana cara yang efektif dalam meningkatkan
keterampilan teknik servis atas dalam bola voli dengan hasil yang optimal.
E.Batasan Penelitian
Adapun pembatasan masalah dalam penelitian yang di maksud adalah:
1. Masalah yang akan diteliti oleh penulis adalah tentang perbandingan latihan
dengan menggunakan metode audio visual dan demonstrasi langsung terhadap
keterampilan servis atas bola voli.
2. Variabel bebas dalam penelitian ini pada metode latihan keterampilan servis atas
menggunakan metode audio visual dengan metode demonstrasi langsung.
3. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan servis atas
bola voli.
4. Populasi yang akan diambil penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Parigi
Ekstrakurikuler bola voli.
5. Sampel diambil dengan menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu mengambil 16
kelompok metode audio visual dan 8 orang kelompok metode demonstrasi
langsung untuk dijadikan sampel penelitian.
F. Batasan Istilah
Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang digunakan dalam
penelitian ini, maka penulis memberikan penjelasan mengenai istilah tersebut
menurut para ahli:
1. Perbandingan adalah menganalisa dua hal atau lebih untuk mencari
kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaanya. Sumber:
http://wwwmatahariku-ul-imut.blogspot.com/2012/03/pengertian-fungsi-dan-tujuan.html
2. Latihan
Pengertian latihan dikemukakan oleh Harsono (1988:101) bahwa “latihan atau training adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan
secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau
pekerjaannya.
3. Metode adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan
penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan
data guna memecahkan suatu masalah melalui cara-cara tertentu yang sesuai
dengan prosedur penelitian.
4. Media Audio Visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar.
5. Metode Demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau
mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang
sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan
6. Keterampilan menurut Mahendra (2007:25) adalah kemampuan untuk membuat
hasil ahir dengan kepastian yang maksimum dan pengeluaran energi dan waktu
yang minimum.
7. Servis adalah tindakan memukul bola oleh seorang pemain belakang yang
dilakukan dari daerah servis langsung ke lapangan lawan. Keberhasilan suatu
servis tergantung pada kecepatan bola, jalan dan perputaran bola dan penempatan
bola ke tempat kosong kepada teman ke garis belakang kepada pemain yang
melakukan perpindahan tempat.
8. Permainan bola voli adalah olahraga yang dimainkan oleh 2 tim atau regu.
Masing-masing tim atau regu terdiri dari 6 pemain. Permainan ini adalah
permainan kontak tidak langsung, sebab masing-masing tim atau regu bermain di
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
Pada suatu penelitian penggunaan metode yang dipakai harus tepat dan
mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah
sesuai dengan aturan yang berlaku, agar penelitian tersebut dapat diperoleh hasil
sesuai tujuan yang diharapkan Karena dalam penelitian ini memudahkan untuk
menjawab hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Suatu penelitian tidak
akan berhasil jika tidak ada metode yang digunakan dalam penelitian.
Ada bermacam-macam metode yang dapat digunakan pada penelitian
namun harus dapat memilih metode yang tepat dan sesuai. Keberhasilan sesuatu
penelitian bukan semata-mata terletak pada baik dan buruknya suatu metode yang
digunakan, tetapi penguna metode penelitian harus sesuai dengan permasalahan
yang harus dirumuskan serta tujuan penelitian. Guna kepentingan tersebut maka
perlu ditempuh hal-hal atau langkah-langkah sistematik yaitu metode penelitian
yang meliputi
Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.
Mengenai metode eksperimen Sugiyono (2011:72) bahwa “ metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan”. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan metode eksperimen. Dikarenakan dalam penelitian
ini mencobakan dua variabel atau kelompok untuk mendapatkan hasil yang akan
dicari dalam waktu tertentu dengan diberi perlakuan atau treatment. Dengan
tujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh hasil keterampilan servis atas bola
voli antara metode audio visual dengan metode demonstrasi lansung dalam
permainan bola voli.
Dari penjelasan tersebut, maka metode eksperimen adalah suatu penelitian
dimana terdapat variabel-variabel yang berbeda dengan diberi perlakuan atau
memeperoleh hasil yang signifikan. Adapun yang menjadi pokok masalah dalam
penelitian ini, adalah:
1. Variabel bebas adalah metode latihan menggunakan audio visual dan
demonstrasi langsung.
2. Variabel terikat adalah keterampilan servis atas permainan cabang olahraga
bola voli.
B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
1. Populasi
Populasi merupakan kumpulan individu yang memiliki sifat-sifat umum.
Dari populasi dapat diambil suatu data yang diperlukan untuk memecahkan suatu
permasalahan dalam penelitian. Dalam populasi ini, merupakan kumpulan
individu yang akan diteliti atau diamati dengan variabel-variabel dalam penelitian.
Menurut Arikunto (2010:173) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Sejalan dengan pendapat Sugiyono (2011:80) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulanya, dalam hal ini populasi dalam penelitian ini adalah siswa
SMP Negeri 2 Parigi yang mengikuti ekstrakurukuler bola voli sejumlah 16 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Menurut
Sugiyono (20011:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel ini merupakan bagian dari jumlah
populasi atau mewakili dari seluruh poppulasi. Sedangkan menurut Arikunto
(2011:81) menjelaskan “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sehingga dapat disimpulkan sampel adalah jumlah dari anggota populasi yang mewakili untuk diteliti atau sebagian dari
Populasi dalam penelitian ini yaitu pemain ekstrakurikuler bola voli di
SMP Negeri 2 Parigi, dengan jumlah 16 orang. Untuk menentukan sampel yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sampling
jenuh. Tentang teknik sampling jenuh, Sugiyono (2011:85) menjelaskan bahwa:
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil, kurang dari 30 orang atau penelitian yang ingin membuat generalisasi
dengan kesalahan yang sangat kecil, dimana semua anggota populasi dijadikan
sampel. Dengan demikian teknik penelitian ini menggunakan teknik sampling
jenuh, dapat diperoleh sampel sebanyak 16 orang.
Setelah mendapatkan sampel sebanyak 16 siswi, selanjutnya dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu kelompok A (8 siswi) melakukan latihan metode
audio visual dan kelompok B ( 8 siswi) melakukan latihan metode demonstrasi
langsung. Untuk menentukan kelompok latihan, terlebih dahulu dilakukan tes
dengan NCSU Service Test. Setelah data diperoleh kemudian penyususun
rangking yaitu secara zig-zag yang bertujuan untuk membentuk kelompok latihan
yang lebih homogen secara kualitas dan kuantitas.Teknik pengelompokan tersebut
seperti pada gambar 3.1 sebagai berikut:
Kelompok A Kelompok B
C. DESAIN PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh.
Desain penelitian yang digunakan adalah desain Perbandingan Preetest-Posttest
Group Design. karena penulis menggunakan desain tersebut untuk membagi dua
kelompok yang sama dengan perlakuan yang berbeda, adapun desain penelitianya
adalah sebagai berikut:
Kel. A : T1 X1 T2
Kel. B : T1 X2 T2
Gambar 3.2
Desain Penelitian Eksperimen Perbandingan Pretest-Posttest Group Design
Keterangan :
Kel. A = Kelompok latihan dengan metode audio visual
Kel. B = Kelompok latihan dengan metode demonstrasi langsung
T1 = Pre-test (Tes awal)
T2 = Post-test (Tes akhir)
X1 = Perlakuan latihan dengan metode audio visual
Adapun langkah-langkah atau alur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 3.3
Langkah-Langkah Penelitian Populasi
Sampel
Tes awal
Latihan metode audio visual
Latihan demonstrasi langsung
Tes akhir
Data
Pengolahan dan analisis
data
D. INSTRUMEN PENELITIAN
Untuk melakukan suatu penelitian diperlukan instrument penelitian yang
tepat, karena dalam penelitian ini merupakan alat untuk mengumpulkan data.
Dalam hal ini menurut Arikunto (2010:203) adalah alat atau fasilitas yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah
dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah. Menurut nurhasan (2007:1) bahwa tes merupakan suatu hal
yang digunakan dalam memperoleh data dari suatu objek yang akan diukur.
Berdasarkan pernyataan tersebut maka instrumen penelitian yang akan
digunakan adalah tes servis dari NCSU Volleyball Skill Test Battery dengan
validitas 0,96 dan reliabilitas 0,90, dengan alasan penulis menggunakan tes ini
adalah untuk mengetahui sejauh mana siswi dalam melakukan keterampilan servis
atas.
Tester berdiri didaerah servis melakukan servis sebanyak 10 kali, pencatat
skor mencatat setiap bola yang jatuh didaerah sasaran.
d. Cara menskor:
Bola yang tidak melewati net, keluar lapangan diberi skor nol. Bola yang
menyentuh garis batas sasaran diberi nilai skor yang tertinggi. Skor servis
Service area
Gambar 3.4
Tes Servis Dalam Permainan Bola Voli Sumber. NCSU Volleyball Skills Test Battery
E. PROGRAM LATIHAN
Dalam suatu penelitian program latihan merupakan pegangan yang sangat
penting bagi seorang guru atau pelatih untuk dijadikan pedoman dalam
merencanakan maupun dalam melaksanakan latihan. Tujuan ini adalah untuk
merencanakan dan mengorganisir secara baik dan benar dalam meningkatkan
prestasi siswa secara maksimal, untuk itu sebagai guru atau pelatih harus
menyusun program latihan agar dalam melatih atau membina siswa dapat terarah
dengan baik dan benar.
Dalam suatu penelitian, apalagi yang bersifat eksperimen, tentu penelitian
ini lama dan menjadi suatu hal yang sangat penting dan berpengaruh terhadap
hasil yang akan dicapai. Untuk lebih jelasnya program latihan yang disusun oleh
penulis secara terperinci yang dapat dilihat dalam lampiran. Di bawah ini
sistematika program latihan secara garis besar yang disusun oleh penulis: 3,25 m
3,25 m
3
2,5 m
3
1,25 m 4,5 m
3 m
1. Pemanasan, ini sangatlah penting dan besar peranya dalam upaya pencegahan
dan memperkecil kemungkinan terjadinya suatu cidera, sebelum memasuki
bagian latihan inti, pemanasan harus dilakukan dengan baik dan benar. Sasaran
lainya adalah memperluas ruang gerak sendi, menyesuaikan suhu tubuh dan
meningkatkan kontraksi otot tubuh saat melakukan latihan inti.
2. Inti, dalam latihan inti, kedua kelompok ini melakuakan latihan sesuai dengan
program latihan yang telah penulis lampirkan. Kelompok A latihan dengan
metode audio visual, kelompok B latihan dengan menggunakan demonstrasi
langsung.
3. Pendinginan, setelah selesai melakukan latihan inti, sampel diintruksikan untuk
melakukan pendinginan yang dilakukan dengan gerakan-gerakan yang bersifat
melemaskan otot-otot tubuh.
Dalam pemberian volume pemberian kedua bentuk latiahan, penulis
memperhatikan prinsip latihan dari system set. Menurut Harsono (1988:196) menjelaskan: “system yang paling popular adalah system set atau “set system”. Dalam pelaksanaanya adalah melakukan beberapa repetisi dari suatu bentuk
latihan, disusul dengan istirahat, kemudian mengulangi lagi repetisi seperti
semula.
F. ANALISIS DATA
Untuk mengolah data yang merupakan skor-skor mentah dari hasil test
awal dan test akhir, perlua danya pengolahan secara statistik. Rumus-rumus yang digunakan dikutip dari buku “Metode Statistik” karangan Nurhasan.
Langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Menghitung Nilai rata-rata
Dengan pendekatan rumus:
Keterangan :
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Keterangan:
S : Simpangan baku yang dicari Σ : Jumlah
1
: Skor yang dicapai seseorang
: Nilai rata-rata n : Banyaknya sample
3. Mencari Varians
Pendekatan statistik yang digunakan :
S2 =
4. Uji Normalitas
Untuk mengetahui normalitas kedua kelompok sampel, terdapat beberapa
langkah yang harus dilakukan. Adapun langkah-langkah pengujian yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Menyusun data hasil pengamatan yang dimulai dari nilai pengamatan yang
paling kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar.
S
c. Untuk tiap bilangan ini, menggunakan daftar distribusi normal baku (tabel
distribusi Z). Kemudian hitung peluang dari masing-masing nilai Z (Fzi)
dengan ketentuan jika nilai Z negatif, maka dalam menentukan Fzi-nya adalah
0,5-luas daerah distribusi Z pada tabel.
d. Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat
kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan
banyaknya sampel.
e. Hitung selisih antara F(zi) – S(zi) dan tentukan harga mutlaknya.
f. Ambilah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak seluruh sampel
yang ada dan berilah simbol Lo.
g. Dengan bantuan nilai nilai Kritis L untuk uji Liliefors, maka tentukanlah nilai
L.
h. Bandingkanlah nilai L tersebut dengan nilai Lo untuk mengetahui diterima
atau ditolak hopotesisinya dengan kriteria :
- Terima Ho jika Lo < L α = Normal
- Tolak Ho jika Lo > L α = Tidak Normal
5. Uji Homogenitas
Dalam menguji homogen atau tidaknya data yang diperoleh dari 2
variansi, peneliti melakukan pendekatan Uji Kesamaan Dua Variansi, dengan
formulasi rumus sebagai berikut :
6. Pengujian Hipotesis (Uji Signifikansi Kedua Kelompok)
Adapun langlah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
a. 1) Ho : B = 0, penggunaan metode audio visual tidak memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola
H1: B ≠ 0, penggunaan demonstrasi langsung memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli.
2) Ho : B = 0, penggunaan metode audio visual tidak memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola
voli.
H1 : B ≠ 0, penggunaan demonstrasi langsung memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli.
b. Rumus :
t =
̅√
Keterangan :
t : Nilai kritis untuk uji signifikansi beda
̅ : Rata-rata beda
SB : Simpangan baku beda
n : Jumlah sampel
c. Terima Ho jika :
-t (1- α) (dk=n-1) < t<(1- α)(dk=n-1) α = 0,05.
7. Uji Signifikansi (dua rata-rata dua pihak)
a. Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah :
Ho. µ1 = µ2, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan
menggunakan metode audio visual dan demonstrasi langsung terhadap
keterampilan servis atas dalam permainan bola voli.
H1. µ1≠ µ2, terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan
menggunakan metode audio visual dan demonstrasi langsung terhadap
b. Adapun pendekatan rumus yang digunakan menurut Nurhasan, dkk (2008:152):
t = ̅ ̅
√
Keterangan :
̅̅̅ = Nilai rata-rata kelompok 1 ̅̅̅ = Nilai rata-rata kelompok 2 S = Simpangan baku gabungan
= Banyaknya sampel kelompok 1
= Banyaknya sampel kelompok 2
= Variansi kelompok 1
= Variansi kelompok 2
c. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesisnya :
Terima Hipotesis (Ho) jika : -t (1- α) < t < (1- α)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan dan analisis data mengenai perbandingan latihan
menggunakan metode audio visual dan demonstrasi langsung terhadap keterampilan
servis atas dalam permainan bola voli, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian latihan menggunakan metode audio visual memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli,
terbukti dari hasil perhitungan data yang menggunakan uji t dengan hasil t hitung
7,32.
2. Hasil penelitian latihan menggunakan demonstrasi langsung memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola
voli, terbukti dari hasil perhitungan data yang menggunakan uji t dengan dengan
hasil t hitung 17,19.
3. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh
antara latihan menggunakan metode audio visual dan demonstrasi langsung
terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli, terbukti dari hasil
perhitungan data yang menggunakan uji t hitung 1,38. data tidak signifikan
B. Saran
Dari pengolahan dan analisis data mengenai perbandingan latihan
menggunakan metode audio visual dengan demonstrasi langsung terhadap
keterampilan servis atas dalam permainan bola voli, maka dapat disampaikan
saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi para guru atau pelatih cabang olahraga bola voli, dalam proses melatih
siswa terutama untuk meningkatkan kemampuan teknik-teknik dasar bola voli
salahsatunya yaitu teknik servis atas, oleh sebab itu sebaiknya lebih
dasar servis atas dibandingkan memporsir latihan untuk meningkatkan stamina
siswa. Seperti halnya membandingkan latihan menggunakan metode audio visual
dengan demonstrasi langsung terhadap keterampilan servis atas, merupakan
salahsatu alternatif latihan siswa pada ekstrakurikuler untuk meningkatkan teknik
dasar. Selain itu juga perlu diperhatikan juga metode latihan, dan program
latihan.
2. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian pada tingkat SMP dengan
menggunakan alat bantu media audio visual, sebaiknya dilakukan dengan tingkat
pemahan yang lebih baik dan mudah dimengerti agar siswa dapat memahami apa
yang akan disampaikan dengan menggunkan alat bantu media, sehingga lebih
mudah untuk melakukan penelitian.
3. Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian perbandingan latihan
menggunakan media, akan memberikan pengaruh yang lebih signifikan terhadap
kemampuan teknik dasar, penulis menganjurkan untuk mencoba media-media
latihan lainnya terhadap cabang olahraga bola voli maupun cabang olahraga yang
lain.
4. Berkaitan dengan peneilitan yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian
lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih representatif dan kajian yang lebih
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Bahri, S. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Beutelstahl, D. (2007). Belajar Bermain Bola Voli. Bandung: CV. Pionir Jaya.
Carlinggar. (2013). Perbandingan jump serve dari kanan, tengah, dan sisi kiri terhadap hasil serve pada atlet bola voli senior alko bandung. Publikasi Jurusan PKO FPOK UPI: Bandung: tidak diterbitkan.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta : CV. Tambak Kusuma.
Hamzah, A. (1981). Media Audio Visual. Jakarta: PT Gramedia.
Mahendra, A. (2007). Teori Belajar Motorik. Bandung: UPI Bandung.
Nurhasan. Cholil-Hasanudin, D. (2007). Modul dan Tes Pengukuran
Keolahragaan. Bandung FPOK UPI.
Nurhasan. dkk. (2008). Modul Statistika. Bandung FPOK UPI
Lutan Rusli. (2005). Teori Belajar Keterampilan Motorik Konsep Dan Penerapanya. Publikasi Program Pascasarjana UPI: Bandung: tidak diterbitkan.
Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung: CV Alfabeta.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman penulisan karya ilmiah.
Bandung: UPI.
Yudiana. (2010). Permainan Bola Voli. Bandung. universitas pendidikan
Admin. (2011). Pengertian dan Sejarah Permainan Bola Voli. [Online]. Tersedia
di: http://stephaniedevina.com/pengertian-dan-sejarah-permainan-bola-voli
[31 Agustus 2012]
Arum. (2012). Metode Pembelajaran Demonstrasi. [Online]. Tersedia:
http://www.slideshare.net/ArumPakar/metode-demonstrasi [05 September
2012]
Asep. (2006). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan untuk kelas VII Sekolah
Menengah Pertama. [Online]. Tersedia di:
http://hanaruhanaru.blogspot.com/2012/09/bola-voli.html [10 November
2013]
Fazriah. (2010). Media Audio Visual. [Online]. Tersedia di:
http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/11/media-audio-visual-slide-bersuara/
Susilofy. (2011). Penerapan Metode Demonstrasi Dengan Media Asli Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas V
Semester1. [Online]. Tersedia di:
http://susilofy.wordpress.com/2011/02/18/penerapan-metode-