• Tidak ada hasil yang ditemukan

B1J010143 10.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B1J010143 10."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1

RINGKASAN

Ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.) merupakan salah satu komoditas perikanan di Indonesia yang memiliki nilai potensial untuk dibudidayakan. Meskipun produksi ikan nilem selama 5 tahun meningkat tetapi masih belum memenuhi permintaan konsumen. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi adalah dengan poliploidisasi. Ikan poliploid dilaporkan memiliki pertumbuhan yang lebih cepat karena memiliki ukuran sel yang lebih besar dari ikan diploid. Penelitian tentang perkembangan gonad pada ikan poliploidi belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi differensiasi dan ukuran gonad dan mengevaluasi kolonisasi dan Primordial Germ Cell ikan nilem hasil kejut panas pada menit ke-25, 27, dan 29 setelah pencampuran milt dan oosit. Penelitian dilaksanakan secara eksperimental dengan rancangan acak lengkap.

Perlakuan berupa kontrol (tanpa pemberian kejut panas) dan pemberian kejut panas pada menit ke-25, 27, dan 29 setelah pencampuran milt dan oosit dengan setiap perlakuan diulang sebanyak 6 kali. Evaluasi perkembangan gonad dilakukan pada ikan umur 30, 60, 90, dan 120 hari setelah penetasan, melalui sediaan histologi. Variabel bebas berupa waktu kejut panas dan variabel tegantung respon dari pemberian kejut panas pada waktu yang berbeda. Parameter utama yaitu berupa diferensiasi gonad, Primordial Germ Cell, dan volume gonad serta parameter pendukung berupa panjang dan bobot ikan, dan diameter eritrosit. Data volume gonad dan jumlah Primordial Germ Cell dianalisis dengan anova satu arah sedangkan diferensiasi gonad dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hingga umur 120 hari gonad ikan nilem belum terdiferensiasi, volume gonad ikan nilem mengalami peningkatan setiap bulannya dari 0,20 ± 0,42mm3 hingga 1,08 ± 0,14 mm3. Jumlah Primordial Germ Cell ekstra gonad mengalami penurunan seiring dengan peningkatan jumlah

Primordial Germ Cell intra gonad pada setiap waktu pengamatan. Primordial Germ Cell berdiameter 3,11 ± 0,17µm hingga 4,75 ± 0,43µm belum mengalami diferensiasi. Dimensi eritrosit menunjukan hasil signifikan (p<0,05) ditunjukkan pada kejut panas menit ke 25 dengan nilai panjang eritrosit 12,64 ± 0,58µm dan volume eritrosit 364,02 ± 44,72µm3.

Kata kunci : Osteochilus hasselti C.V., poliploidisasi, diferensiasi gonad,

Primordial Germ Cell

(2)

2

SUMMARY

Nilem carp fish (Osteochilus hasselti C.V.) is one of fish commodity in Indonesia with potential value to be cultivated. Although there was an increasing in nilem carp fish production for 5 years, it still can’t fulfill the demand of consumer. Polyploidization is one of some attempts to increase fish production. Polyploid fish is reported has faster growth and larger cells size. However, research about gonadal development in polyploidy has not been widely studied. This study aimed to evaluate the sizeand differentiate of the gonads, its colonization and primordial germ cell from Nilem carp fish from heat shock at 25, 27, and 29 minutes after mixing milt and oocytes.

The study was conducted used complete random experimental design. The treatments consist of control (without gave the heat shock) and the heat shock are given at 25, 27, and 29 minutes after milt and oocytes mixing with 6 times repeat for each treatment. Evaluation of fish gonadal development held at ages of 30, 60, 90, and 120 days after hatching, through histological preparations. The independent variable was heat shock time and dependent variable was response towards heat shock at different times. The main parameter were the gonadal differentiation, the observation of germinalis primordia cells, gonad volume and the supporting parameter were length and weight of fish, erythrocytes measurement, and the number of live larvae at the end of the study. Gonad volumes and amount of primordia germinalis cells are analyzed by ANOVA whereas gonadal differentiation were analyzed descriptively.

The results obtained in this study were gonads of 120 days old Nilem carp fish have not differentiated yet, the gonads volume has increased from 0.20 ± 0.42 to 1.08 ± 0.14 every month. The number of Nilem carp fish extra-gonadal Primordial Germ Cell has decreased whereas even the number of increased intra-gonadal

Primordial Germ Cell has not differentiated yet. The significant erythrocytes dimensions (p <0.05) were shown at the 25 minutes heat shock with erythrocyte length 12,64 ± 0,58µm and erythrocyte volume 364,02 ± 44,72µm3.

Keywords: Osteochilus hasselti C.V., polyploidization, gonadal differentiation,

Primordial Germ Cell

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tahapan-tahapan sebelumnya diperoleh grit ukuran D tidak memerlukan pregelatinsasi dan ukuran C memerlukan pregelatinisasi perendaman air panas selama 40 menit

Untuk memperoleh ikan nila triploid dalam penelitian ini dilakukan perlakuan kejutan panas (heat shock) 41±1 0 C selama 4 menit pada embrio ikan nila 2, 3, 4, 5, dan 6 menit

Dilihat dari bentuk fisik gonad ikan jantan dan betina pada usia yang sama terlihat bahwa gonad ikan jantan lebih cepat berkembang dibanding gonad betina (Gambar 5),

Persentase sintasan juvenil hingga umur 28 hari pada perlakuan iradiasi 9916 J/m 2 dengan kejut panas pada 25 menit setelah fertilisasi diperoleh tertinggi 38,20 ± 17,15%

Perkem bangan ikan dan gonad ikan nilem bet ina norm al Gonadal and fish development of normal female bonylip barb Pengam at

Penelitian pengamatan pertumbuhan dan perkembangan gonad dari benih ikan nilem hasil persilang pejantan fungsional dengan betina normal yang menghasilkan anakan semua betina

Telah dilakukan penelitian tentang aspek reproduksi yang meliputi Fekunditas, Indeks kematangan Gonad dan Indeks Hepatosomatik pada ikan Nilem (Osteochillus

Hasil pengamatan yang didapatkan dari induksi hormon Oodev dengan dosis berbeda terhadap kematangan gonad calon induk ikan nilem yang merupakan dosis