PROVINSI SUMATERA SELATAN
Penanggungjawab :
Pemimpin Redaksi :
Drs. Widodo M.Pd
Anggota Dewan Redaksi:
Syahrial Effendi, SH, M.Pd
Koordinator Liputan :
Ka. UPTD Balai Tekkom
Tim Liputan :
Rusdi wahyudi
PROPINSI SUMATERA SELATAN
Salam — Saya adalah seorang pengajar yang secara kebetulan pernah mendapatkan dan mem-baca Majalah Warta Pendidikan. Isinya cukup bagus dan tampilan-nya oke, tidak monoton seperti buletin pemerintah atau perusa-haan yang kebanyakan kaku, dan tulisannya penuh dengan ba-hasa ilmiah yang sulit dicerna. Kalau boleh, saya juga ingin menyumbangkan tulisan untuk dimuat, dan bagaimana ya caranya? Trima kasih.
Anisa Sofiah Perumnas Sako Palembang
Redaksi
Meralat jawaban kami terdahulu (dalam warta pendidi-kan edisi April 2015), atas pertanyaan sebagaimana tertulis diatas, kami sampaikan hal-hal sebagai berikut : Dinas Pendidi-kan Provinsi Sumatera Selatan memiliki 2 (dua) jenis terbitan berkala, yaitu ; Warta Pendidikan dan Buletin Tabularasa.
Warta Pendidikan diterbitkan oleh Sekretariat Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, sedangkan; Buletin Tabularasa diterbitkan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai
Tekologi Pendidikan (Balai Telkom-dik) Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan
Warta Pendidikan berfungsi untuk mewartakan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumat-era Selatan dan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan.
Buletin Tabularasa berfungsi untuk menjadi wadah bagi penulis dalam mempublikasikan Karya Tulis Ilmiahnya.
Berdasarkan angka 4 dan 5 tersebut diatas, maka tulisan dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah (KTI), akan diterbitkan di Buletin Tabu-larasa UPTD Balai Teknologi Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan
Penulis KTI dapat mengirimkan karya tulisnya kealamat email Buletin Tabularasa
(btkpdisdik@yahoo.co.id)
Atau mengirimnya kepada kami (warta_pendidikan47 @ yahoo. co.id, untuk selanjutnya kami teruskan ke pengelola Buletin Tabulara Balai Teknologi Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan
KTI yang dikirim harus lengkap, mulai dari abstrak sampai daftar pustaka. Demikian untuk dimaklumi, terima kasih (*)
Λιοισχιψι νψοσέσχ φσήιψ
B
ertepatan dengan hari lahirnyasalah satu tokoh pendidikan kita yaitu Ki Hajar Dewantara atau dengan nama asli Raden Mas Soewardi akan memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), tepatnya pada tanggal 2 Mei. Hari Pendidikan Nasional diperingati oleh pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah.
Mudah-mudahan peringatan Hari Pendidian Nasional tahun 2015 ini yang kita tidak kehilangan semangat dan makna dari pendidikan itu sendiri. Mudah-mudahan kita tidak terjebak pada seremonial belaka tanpa mengerti apa makna sebenarnya di balik hari bersejarah ini.
Ada beberpa hal yang patut kita renungkan terkait dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional 2015 ini.
Antara lain Hardiknas adalah momentum untuk merenungkan dan merefleksikan diri terhadap perjalanan dan langkah panjang yang telah dilalui.
Ini terkait dengan cita-cita awal lahirnya Hardiknas, sebuah cita-cita yang saat itu dicirikan dengan semangat kepahlawanan, semangat kesediaan diri untuk memberikan secara optimal untuk pelayanan pendidikan. Adanya upaya untuk mengintropeksi diri dari apa yang sedang kita lakukan dalam menjalankan berbagai program pendidikan saat ini dan untuk menatap masa depan yang lebih baik, adanya jaminan pelayanan pendidikan tidak diskriminatif pada semua peserta didik di manapun mereka tinggal, sehingga cita-cita luhur saat digagasnya peringatan Hardiknas bisa terus terjaga.
Bagaimana kita memprespektifkan apa
yang telah dan sedang dilakukan untuk masa depan yang lebih baik, sebagaimana dicantumkan dalam konstitusi kita serta diamanatkan pula dalam sistem perundangan sesuai dengan upaya untuk mencerdaskan bangsa secara utuh. Peringatan Hardiknas terus menerus dikumandangkan dan dilakukan rekontekstualitas sesuai dengan masanya, karena itulah tidak berlebihan jika momentum Hardiknas kali ini juga harus bisa memberikan makna lebih, tidak hanya sebatas pada memperingatinya secara seremonial saja.
Kita berdoa semoga pendidikan dapat menjalankan fungsinya sebaik mungkin dan bangsa Indonesia dapat memperbaiki kerusakan-kerusakan di segala bidang dengan segera. (*)
Indeks
Laporan Utama
...
Hal 4
Lomba
...
Hal 14
Pelatihan
...
Hal 12
OMPETISI
...
Hal 20
Akreditasi
. ..
Hal 36
Lingkungan
....
Hal 44νττέιψ & ψίνοέσίιή
νέφ Νσίσψουιίυιψ
Ujian Nasional (UN) mesti dimaknai sebagai proses latihan dan ujian integritas, bukan hanya sekedar penilaian terhadap kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu.
σψουιίυιψ νχιιχιψ σήύι
Λιιι ιέυωκι μιψ ΚΝ
Pendidikan lingkungan adalah proses pengenalan nilai dan
pengklasifikasian, dalam rangka mengembangkan keahlian, serta sikap yang diperlukan untuk
memahami dan mengapreasi hubungan antara manusia, budaya dan lingkungan biofisik.
Κ ι Κοψο σιp
Λνέφιοι μσ σψουιί ιήσωψιφ
Untuk kedua kalinya SMA Negeri 3 Kayu Agung menjuarai Lomba Cerdas Cermat (LCC) 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Sekolah Menengah Atas (SMA) tingkat Provinsi Sumatera Selatan.
Infrastruktur
...
Hal 19χήνφ νονέι
σφσυσ λσνψλν
νλψωφωο ιέυ
φσχpσιμν ισψή
Λιοσ Ν μιψ
Kegiatan Olimpiade Sains Nasional (OSN) merupakan
salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan sekaligus untuk
menuntaskan wajib belajar yang bermutu.
νφιίσιψ Μιφωψ
Κήήνήωέ ιψ
Berdasarkan data sampai tahun 2014, sebagaimana telah kami publikasikan dalam Warta Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan edisi Maret 2015 masih terdapat 22,15% (1.777 Sekolah/ Madrasah) yang belum
terakreditasi.
νψμσμσυιψ σψουψοιψ
& νίιφιψοιψ μσ ίιψ
Dalam rangka memperingati hari hutan international dan hari biodiversitas dunia (International Forest and Biodiversity Day 2015), BIOCLIME
(Biodiversity and Climate Change Project) bekerjasama dengan
Λνέλνέχσψ ιήσφ μσ χήνφ
νττέιψ & ψίνοέσίιή
νέφ Νσίσψουιίυιψ
UN harus menjadi prosespem-belajaran, bukan sebaliknya, bela-jar untuk UN. Semangat yang per-lu dikembangkan dalam UN adalah untuk kejujuran. Oleh karena itu mari kita dorong semua pihak yang terlibat dalam UN untuk jujur.
Demikian pesan Menteri Pendid-ikan dan Kebudayaan Anies Bawes-dan kepada peserta sosialisasi UN yang dilaksanakan pada hari Rabu (25/2) di Gedung C Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang dihadiri oleh para Kepala Dinas
Pen-didikan Provinsi, Kepala LPMP, Wakil Rektor Bidang Akademik dari perguraun tinggi koordinator pemin-daian lembar jawaban UN, dan per-wakilan dari unsur Panitia UN Tingkat Pusat, termasuk dari Ke-menterian Agama.
UN merupakan bentuk pelati-han tatakelola yang baik dan ujian integritas . Dengan demikian, integ-ritas dalam pelaksanaan UN san-gat penting.
Yang lebih penting lagi, jangan sampai anak-anak Indonesia kalah
Laporan Utama
di mana-mana bukan karena ko-mpetensi, keterampilan, dan penge-tahuan mereka, tetapi karena integ-ritas mereka yang rendah”, pesan Anies.
Dalam kesempatan tersebut, Anies Baswedan mengatakan bah-wa dalam pelaksanaan UN 2015 ada perubahan yang sangat mendasar, yaitu kelulusan siswa ditentukan oleh satuan pendidikan.
Dalam kesempatan yang lain, dan dalam rangka mengukur tingkat kejujuran serta menekan tingkat kecurangan pelaksanaan UN, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menerapkan indeks integritas.
Pengukuran indeks integritas akan dilakukan dengan melihat pola kesamaan jawaban pada UN. Jika kesalahan dalam pelaksanaan UN tersebut seragam, maka dipastikan telah terjadi kecurangan.
Indeks integritas ini merupa-kan salah satu upaya agar UN
ber-langsung jujur," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Furqon, dalam konferensi pers Rem-buk Nasional Pendidikan dan Ke-budayaan (RNPK) di Depok, Jawa Barat, Senin (30/3) lalu.
Furqon menyebut, peng ukuran ini bertujuan untuk mengurangi tindakan yang tidak sesuai dalam pelaksanaan UN. Sebab, hal ter-penting dalam UN adalah kejuju-ran, bukan hasilnya.
"Penting bagi Kemendikbud mendidik siswa menjadi berintegri-tas, karena tanpa integritas akan tersisihkan dalam kancah global," imbuhnya.
Menurut Furqon, Kemendikbud akan memberi penghargaan kepa-da sekolah yang indeks integritasn-ya tinggi.
UN jujur dan berintegritas se-bagaimana yang dicanangkan oleh Kemendikbud tersebut, juga telah ditindaklanjuti oleh Dinas Pendidi-kan Provinsi Sumatera Selatan.
Dalam setiap kesempatan Kepa-la Dinas Pendidikan, Drs. Widodo, M.Pd, berpesan kepada Dinas Pen-didikan Kab/Kota agar dapat men-garahkan dan membimbing sekolah di wilayah kerjanya untuk melak-sanakan UN dengan jujur dan ber-itegritas.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan juga te-lah menyampaikan hal tersebut langsung kepada satuan pendidikan (sekolah) baik melalui media cetak maupun elektronik.
Namun sayangnya, ikhtiar yang telah dilakukan untuk memperbai-ki penyelenggaran UN masih be-lum berhasil dengan baik, pelaksan-aan UN SMA/MA dan SMK di Sumatera Selatan masih banyak terjadi kecurangan.
Hal ini dapat kita lihat dari ha-sil analisis integritas pelaksanaan UN SMA/MA dan SMK yang diu-mumkan pada tanggal 15 Mei 2015. Berdasarkan data yang yang KABUPATEN/KOTA TTAK TDD TAK JUMLAH
Data secara lengkap Sekolah per Kabupaten/Kota
yang berkategori TTAK, TDD dan TAK,
Keterangan:
TTAK : Tidak Terindikasi Ada Kecurangan TDD : Tidak Dapat Dianalisis
TAK : Terindikasi Ada Kecurangan
Palembang 50 49 90 189
Lubuk Linggau 6 4 25 35
Pagar Alam 4 2 9 15
Prabumulih 7 2 15 24
OKU 22 4 13 39
OKI 14 22 42 78
Muara Enim 13 9 33 55
Lahat 20 4 27 51
Musirawas 10 15 23 48
Musi Banyuasin 44 15 16 75
Banyuasin 18 12 48 78
Ogan Ilir 6 15 38 59
Jumlah 283 191 455 929
ada, ternyata ada 455 sekolah (49%) dari 929 sekolah Terindikasi Ada Kecurangan (TAK).
Data secara lengkap sekolah per Kabupaten/Kota yang berkategori TTAK, TDD dan TAK, sebagaima-na tabel 1.
Dari hasil analisis indeks integ-ritas, didapat juga data sekolah yang indeks integritasnya berkate-gori baik. Contohnya, ada 8 sekolah di Kota Palembang yang indeks in-tegiratasnya berkategori baik, yaitu sebagai berikut :
1. SMAN Sumatera Selatan 2. SMA PGRI 5 Palembang 3. SMA Bina Karya Palembang 4. SMA Methodis 3 Palembang 5. SMA Chandradimuka Palembang
6. SMA Bhakti Nusantara Palembang
7. SMA Hasanah Diyah Palembang, dan 8. SMA Muhammadiyah Palembang.
Kedelapan sekolah tersebut, mendapat apresiasi dari Kepala Di-nas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan berupa sertifikat sekolah yang berintegritas baik dalam pel-aksanaan UN 2015 yang disampai-kan/diberikan pada saat penyerah-an hasil UN SMA/MA dpenyerah-an SMK tahun 2015 kepada Dinas Pendidi-kan Kabupaten/Kota tanggal 14 Mei 2015 di ruang rapat Dinas Pendidi-kan Provinsi Sumatera Selatan.
Selain merilis, indeks intergritas pelaksanaan UN SMA/MA dan SMK per Kabupaten/Kota, juga di-rilis sekolah dan siswa (SMA/MA dan SMK) peraih nilai UN tertinggi tahun 2015 di Prov. Sumsel, se-bagaimana tabel 2
Pada saat penyerahan hasil UN dan hasil analisis indeks integritas pada tanggal 14 Mei 2015 tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, Drs. Widodo,
M.Pd, memintah kepada Dinas Pen-didikan Kabupaten/Kota untuk melakukan evaluasi pelaksanaan UN diwilayahnya masing-masing.
Widodo juga menyampai kan bahwa dampak dari kecurangan dalam pelaksanaan UN tidak dap-at dianggap sepele. Karena sekolah yang terbukti melakukan kecuran-gan akan mendapat sanksi dari Kemendikbud.
Kemungkinan, sekolah-sekolah
1
Yolanda Kadir
IPA SMA Kusuma Bangsa
2
Silvia Rahmani
IPS SMAN 18 Palembang
3
M. Zamzami Gumai
IPA MAN 2 Palembang
4
Sherly Jannati
IPS MAN 2 Palembang
5
Rahmatullah
Agama
MA Qodratullah Langkan
6
Malik Nurahman
SMK
SMKN 1 OKU
SEKOLAH PERAIH NILAI UN 2015 TERTINGGI DI SUMSEL
1
SMA—IPA
SMA Muhammadiyah 3 Palembang
2
SMA—IPS
SMA Kusuma Bangsa Palembang
3
MA—IPA
MAN 2 Palembang
4
MA—IPS
MAN 2 Palembang
5
MA—Agama
MA Qodratullah Langkan
6
SMK
SMK Az-Zawiyah Tanjung Batu
SEKOLAH PERAIH NILAI UN 2015 TERTINGGI DI SUMSEL
No Jurusan
Sekolah
No Jurusan
Sekolah
Tabel 2
Laporan Utama
itu akan di black list dari keikut-sertaan SNMPTN tahun berikut-nya. Siswa yang terindikasi curang, kelulusan SNMPTN nya akan di-batalkan, Akreditasi sekolahnya dapat saja dicabut.
Pada tanggal 18 Mei 2015, Ke-mendikbud kembali mempublikasi-kan Indeks Integritas Ujian Nasion-al (IIUN) dan rata-rata nilai UN SMA/MA dan SMK se Indonesia.
IIUN tingkat sekolah merupa-kan tingkat persentase jawaban siswa yang tidak menunjukan pola kecurangan.
Kecurangan yang diukur adalah gabungan persentase contek-men-contek antar siswa (kecurangan antar individu) dan persentase keseragaman pola jawaban soal ujian nasional (kecurangan sistemik/terorganisir) dalam suatu
sekolah.
Sedangkan IIUN tingkat Kabu-paten/Kota adalah rata-rata IIUN tingkat sekolah di Kabupaten/Kota. Data lengkap Indeks Integritas dan Rata-Rata Nilai Ujian Nasion-al SMA/MA dan SMK per Kabupat-en/Kota Provinsi Sumatera Selatan tahun 2015, adalah sebagai berikut
:lihat tabel 3 (*)
1 Palembang
55,70
67,70
74,56
6,86
68,55
51,75
-16,80
2 Lubuk Linggau
54,26
62,00
73,43
11,43
54,33
50,62
-3,71
3 Pagaralam
56,99
62,60
66,54
3,94
68,38
47,56
-20,82
4 Prabumulih
42,45
69,00
71,43
2,43
63,48
50,73
-12,74
5 OKU
66,14
55,90
55,94
0,04
59,43
56,49
-2,93
6 OKI
61,32
70,10
65,98
-4,12
75,43
68,31
-7,12
7 Muara Enim
58,15
52,80
64,80
12,00
54,75
56,35
1,60
8 Lahat
60,34
66,60
63,45
-3,15
76,55
64,22
-12,33
9 Musi Rawas
64,45
63,60
70,68
7,08
72,48
50,16
-22,31
10 Musi Banyuasin
68,90
67,00
52,92
-14,48
74,75
60,40
-14,35
11 Banyuasin
56,06
52,00
63,59
11,59
75,48
63,68
-11,80
12 Ogan Ilir
52,81
56,40
68,10
11,70
57,60
66,67
9,07
13 OKU Timur
68,80
60,40
53,41
-6,99
72,45
57,28
-15,18
14 OKU Selatan
52,48
66,00
62,17
-3,38
76,05
61,68
-14,37
15 Empat Lawang
68,37
57,00
41,62
-15,38
51,25
44,55
-6,70
16 Pali
48,68
67,30
63,97
-3,33
75,63
70,96
-4,67
17 Muratara
61,91
67,30
75,29
7,99
60,12
NASIONAL
63,28
61,00
61,29
0,29
65,35
32,14
-3,21
No Kabupaten/Kota IIUN Rata-Rata Nilai
SMA/MA
SMK
2014 2015 PerubahanRata-Rata Nilai
2014 2015 Perubahan
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, Drs. Widodo, M. Pd, dan Kabid Pembinaan Pendidikan Menangan dan Tinggi, Bonny Syafrian, SE, MM, dalam acara rapat UN 2015 dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di Ruang
Sebagaimana dilansir Buletin BSNP Edisi 1 Tahun 2015, Mendik-bud mengatakan FGD ini merupa-kan langkah awal dari usaha kita melakukan perbaikan dalam melak-sanakan UN. Akan ada pertemuan-pertemuan lanjutan baik dilaksan-akan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun BSNP dan Puspendik.
Menurut Anies, diskusi tentang UN perlu dilihat dari konteks per-baikan bandsa Indonesia, buka se-mata-mata dalam konteks pelaksan-aan. Melalui UN harus ada peruba-han perilaku, terutama di kalangan aktor pendidikan yaitu siswa, guru dan orang tua. Selama ini perubah-an perilaku selalu menjadi bayperubah-ang- bayang-bayang dan belum jelas.
Dengan adanya kebuja-kan baru yang menjadikebuja-kan UN bukan lagi penen-tu kelulusan dari satuan pendid-ikan, di- harap-k a n akan
ter-ιψουι Κύιφ νέκισυιψ
ΛΚ
Κ!
Langkah awal perbaikan Ujian Nasional adalah melalui
perubahan perilaku, demikian yang disampaikan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Anies Baswedan)
dalam Forum Group Discussion (FGD) bersamaan Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP), Guru, pengamat pendidikan,
akademisi dan aktivis LSM, belum lama ini.
jadi perubahan perilaku siswa, guru, dan orang tua, sebab UN bukan lagi suatu yang sakral dan menakut-kan.
Perubahan perilaku yang di-harapkan, tambah mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut, adalah
kejuju-ran dan integritas. Isu kejujukejuju-ran dan integritas dalam UN merupa-kan salah satu tolak ukut kejuju-ran bangsa Indonesia pada masa mendatang. Siswa yang tidak jujur dalam pelaksanaan UN, memiliki potensi untuk tidak jujur pada masa mendatang ketika mereka berkarir di dunia kerja. Untuk itu, diperlu-kan integritas dan kejujuran dari semua pihak. Tanpa integritas dan kejujuran, nilai UN tidak akan menimbulkan perubahan perilaku bagi bangsa Indonesia
lapo-Laporan Utama
ran UN akan lebih rinci dengan menjelaskan setiap komponen pe-nilaian.
Upaya perbaikan lainnya adalah dengan mengadakan UN perbaikan bagi siswa yang belum mencapai kreteria cukup. Dengan adanya per-baikan ini, UN bukan lagi dilihat sebagai prses life and death ats pass and fail, tetapi UN dijadikan instru-men bagi siswa untuk instru-mengetahui kemampuan dirinya sehingga ter-dorong untuk melakukan perbai-kan.
Bukan Lulus 100 Persen Tapi Jujur 100 Persen
Dalam ksempatan terpisah Mendikbud juga sempat memberi-kan wejangan tentang Apa tujuan dari ujian nasional (UN)? Tujuan-nya adalah untuk mengetahui ca-paian belajar seorang siswa. Ini merupakan hak seorang siswa
un-tuk mengetahui capaian belajarnya. Oleh sebab itu lakukan UN bu-kan untuk lulus 100 persen, tetapi lakukanlah dengan jujur 100 pers-en, karena tahun ini UN tidak men-jadi syarat kelulusan.
Pesan Mendikbid Anies Baswedan, ini ias sampaikan saat mengunjungi salah satu televisi di kawasan Senayan, Jakartabebera-pa waktu lalu.
”Mulai tahun ini kelulusan 100 persen ditentukan oleh sekolah. Yang dinilai adalah seluruh mata pelajaran termasuk perilaku siswa. Oleh sebab itu siswa jangan men-jadikan UN sebagai beban,” tutur Mendikbud.
Mendikbud menekankan kembali, UN tidak lagi menjadi syarat kelulusan, tetapi UN dapat digunakan untuk mendaftar pada jenjang pendidikan berikut-nya. Dengan begitu, UN dapat
mem-berikan perilaku positif kepada siswa dan guru. Siswa belajar bu-kan karena takut untuk meng hadapi UN, tetapi belajar untuk mewujudkan keinginan memiliki nilai yang lebih tinggi.
”Karena nilai yang tinggi itu akan membantu mereka mendap-atkan sekolah yang lebih baik. Seh-ingga dapat menanamkan pola per-ilaku yang positif,” ucap Mendikbud. Mendikbud berharap dengan tidak dimasukkannya UN sebagai syarat kelulusan, ke depan dapat menanamkan perilaku siswa bah-wa mengikuti UN itu adalah se-mangat untuk mendapatkan prestasi yang baik.
”Jangan lakukan kecurangan-kecurangan yang selama ini bany-ak dikabarkan. Tetapi lbany-akukan den-gan jujur, dan raihlah prestasi yang baik,” pesan Mendikbud. (*)
Seno Hartono
W
apres mengatakan, se tiap manusia harus menyadari bahwa prin sip pendidikan adalah melihat ke depan. Untuk mengukur berhasil atau tidaknya sebuah sistem pendidikan tentu tidak bisa dilihat secara instan.Wapres mengatakan, apa yang diajarkan oleh sistem pendidikan saat ini baru akan terlihat mutun-ya sepuluh Tahun ke depan. “Itu-lah kenapa pendidikan itu selalu bersifat ke depan,” katanya.
Ia mencontohkan, apa yang dia-jarkan di kelas 3 SMP sekarang baru akan terlihat berguna atau tidak satu dekade mendatang.
Kondisi tersebut inilah yang menjadi pembeda antara konsep museum dan konsep pendidikan. “Kalau museum itu untuk melihat ke belakang, sedangkan pendidikan harus melihat ke depan,” ujarnya.
Wapres menggarisbawahi, jika berbicara tentang mutu pendidikan maka korelasinya dengan mutu manusia.
Mewujudkan manusia yang ber-mutu memang tidak mudah kare-na tidak bersifat fisik.
Sejalan dengan tema RNPK 2015, Wapres menekankan agar membangunan pendidikan difokus-kan pada penguatan aktor pendidi-kan. “Aktor pendidikan itu semua, adalah guru, siswa, pengawas, ke-pala dinas, rektor, maupun
kemen-ιpένή ήξ ιφφι
νψμσμσυιψ ιέή
νφσιί ν Ννpιψ
Pendidikan merupakan fondasi dari semua lini
pembangunan. Untuk memajukan pendidikan, harus
didasari dengan nilai dan cara berpikir manusianya.
Demikian disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat
membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan
(RNPK), di Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan
(Pusbangtendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Depok, Jawa Barat, belum lama ini.
terian,” katanya.
Pentingnya pembangunan manusia dalam membangun pendid-ikan dapat memperkuat kemajuan di segala sisi.
Wapres JK mencontoh kan, ke-majuan teknologi seiring dengan majunya pendidikan.
Teknologi yang bersifat mem-buat perubahan, selalu berubah 100 persen setiap 18 bulan.
Dengan kemajuan yang sangat pesat tersebut, maka pendidikan harusnya dapat mengimbangi agar tidak tertinggal.
Menyikapi pentingnya aktor pen-didikan, Wapres JK menyoroti ten-tang keberadaan guru. Ia menekan kan agar guru bisa menjadi profesi yang terhormat. Bukan sekadar jalan pintas untuk mendapatkan lowongan pekerjaan. “Guru jangan jadi profesi sampingan,” tuturnya.
Dari sisi lain, Wapres juga men-gatakan pendidikan harus berman-faat untuk semua pihak, mulai dari siswa, orang tuanya, bangsa dan negaranya.
Dengan penduduk yang sangat besar, 260 juta jiwa, masalah ke-hidupan ke depan hanya bisa diata-si dengan tiga pilihan yaitu meman-faat kan sumber daya alam, manu-facturing dan jasa.
Tapi karena sebaran pendudukn-ya tidak merata, maka pendidikan harus melihat kebutuhan setiap daerah.
Apakah lebih dibutuhkan untuk mengolah sumber daya alam, sek-tor industri, atau jasanya.
Salah satu metode yang men-jawab tantangan demografi tersebut adalah keberadaan Sekolah menen-gah Kejuruan(SMK).
Wapres mengatakan,
ketika merancang sistem pendid-ikan harus disadari kebutuhan akan tenaga-tenaga terampil yang bisa menjadi tenaga kerja terdidik. Tidak semua lulusan pendidikan menengah akan masuk perguruan tinggi. “Itu dasarnya mengapa kita butuh sekolah yang mencetak ten-aga kerja.
Karena kalau tidak, alih mence-tak tenaga kerja melalui sekolah, malah akan menjadi pabrik penga-ngguran. Tidak hanya keprihatinan terhadap kualitas tenaga kerja, kebutuhan tenaga kerja berkualitas juga dibutuhkan untuk meningkat-kan produktivitas.
Sebagai negara besar, harusnya Indonesia bisa menghasilkan sendi-ri kebutuhan di dalam negesendi-ri.
Tapi karena produktivitas yang masih rendah, maka bahan baku kebutuhan masyarakat masih im-por. Wapres menggarisbawahi, produktivitas juga harus didukung dengan pemerataan kualitas.
Meskipun Indonesia memiliki wilayah yang luas, serta sebaran penduduk yang tidak merata, na-mun nilai manusia di setiap wilayah harus sama.
Tanpa mengintervensi otonomi
daerah, kualitas dari Sabang sam-pai Merauke harus sama.
“Anak di Jawa, sistem dan nilainya harus sama dengan anak di Ambon, Papua, dan Sumatera,” katanya.
Belajar, Belajar, Belajar!
Keberadaan UN selama ini masih menjadi momok bagi sebagi-an orsebagi-ang. UN disebagi-anggap sebagai pemicu stres pada siswa.
Wapres JK menekankan, jika se-buah bangsa ingin berhasil maka kerja keras adalah hal mutlak. Jika ada yang menganggap bahwa UN adalah pemicu stres dan rasa cemas maka bisa dipastikan bahwa orang tersebut bukan pekerja keras. “Berarti dia tidak mau belajar,” tuturnya.
Wapres mengajak agar pelaku pendidikan tidak menjadikan UN sebagai beban, karena kelulusan
100 persen bukanlah target utama. Jika budaya “mendong krak” kelulusan siswa tidak dihapuskan, kata dia, maka yang terjadi adalah pembodohan nasional.
Syarat utama untuk mendapat-kan UN kredibel adalah disiplin. Tidak ada keinginan untuk berbuat curang dengan budaya sontek menyontek.
Wapres yakin, jika pelaksanaan ujian dilakukan dengan tertib, maka tidak ada lagi kenakalan re-maja. “Tapi kalau melemah lagi (tidak disiplin) maka penganggur an akan naik lagi. Lebih stres ikut UN atau jadi pengangguran?,” katanya. Agar tidak terjebak dalam masalah stres dan pembodohan na-sional, Wapres menyerukan agar seluruh pelaku pendidikan untuk terus belajar, belajar, dan belajar!.
P
endidikan lingkungan merupakan perumusan diri tentang kode prilaku mengenai masalah yang berhubungan dengan kualitas lingkungan.Peranan sekolah (guru) dalam menyampaikan materi pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup sangat diharapkan, dalam rangka pengembangan kemampuan kognitif dan pembentukan karakter
Νσήμσυ έωό χήνφ νφιέ Λιοσ Κ
σψουιίυιψ νχιιχιψ σήύι
Λιιι ιέυωκι μιψ ΚΝ
Pendidikan lingkungan
adalah proses pengenalan
nilai dan pengklasifikasian,
dalam rangka
mengembangkan keahlian,
serta sikap yang diperlukan
untuk memahami dan
mengapreasi hubungan
antara manusia, budaya dan
lingkungan biofisik.
siswa, pembinaan kesadaran sikap dan prilaku yang positif, mendorong kreativitas masyarakat dalam pele-starian lingkungan hidup.
Peserta didik pada tingkat SLTA sering disebut remaja yang berada pada fase Pubertas, dimana fase pubertas merupakan salah satu fase penting dalam siklus perkemban-gan hidup manusia.
Pada fase ini banyak sekali ter-jadi kejutan perubahan yang terja-di akibat dari peralihan atau tran-sisi perkembangan fisik, mental, dan sosial secara bersamaan dari fase anak-anak ke fase remaja dan akan menuju fase dewasa.
Jika seorang remaja mau men-jalankan tugas-tugas perkembanga-nnya dengan baik, maka ia akan berkembang menjadi remaja yang berada dalam keindahan hidup yang menyenangkan yang akan menga-ntarkannya menuju priode kehidu-pan selanjutnya.
Tetapi sebaliknya, ketika ia gagal melaksanakan tugas-tugas itu, maka masa remajanya penuh ke-curaman serta penuh dengan pen-deritaan, hidupnya tidak meny-enangkan bagi orang-orang diseke-lilingnya.
Remaja yang seperti ini cen-derung destruktif seperti lari dan menjauh dari keluarga, ugal-ugalan, kebut-kebutan dijalanan tanpa mengindahkan aturan berla-lu lintas, minum-minuman yang beralkohol hingga mabuk-mabukan bahkan lebih jauh terlibat dalam dunia narkotika, psikotropika, obat-obat terlarang dan zat adiktif lain-nya yang dikenal dengan Narkoba. Dampak dari Narkoba selanjutnya terjadi kriminalitas seperti terjad-inya aksi Begal.
Kalau kita berbicara tentang Narkoba, sungguh kita miris dan prihatin dengan keadaan negeri kita. Terungkap dari data BNN
Pelatihan
Provinsi ada 3000 orang saat ini di Provinsi Sumatera selatan yang perlu direhabilitasi.
Secara nasional ada ribuan anak muda (remaja) yang meninggal du-nia karena Narkoba. Hampir setiap hari kita dengar, kita baca berita di media massa polisi menangkap ber-ton-ton ganja yang akan diedarkan, dan puluhan ribu pil ektesi ditemu-kan diberbagai tempat. Serta yang paling membuat kita tak habis pikir, bandar Narkoba yang ada di pen-jarapun dengan leluasa masih dap-at mengendalikan bisnis Narkoba dengan nilai triliunan rupiah.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, dalam rangka mewujudnyata-kan Intruksi Presiden Nomor 3 tahun 2010 tentang Rencana Aksi Daerah (RAD) yang sebagian isin-ya merupakan komitmen pemerin-tah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah serta merespon pernyataan Presiden RI Joko Wido-do bahwa InWido-donesia Darurat NArko-ba, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui Dinas Pendidikan telah dan akan melaksanakan pro-gram peningkatan pengetahuan siswa terhadap bahaya lingkungan (lalu-lintas), Narkoba termasuk HIV-AIDS.
Peserta Training of Trainer (TOT) atau Pelatihan untuk Pel-atih akan diberi pembekalan penge-tahuan tentang Tata aturan berla-lu lintas, bahaya dan dampak nega-tif dari Narkoba bagi masa depan bangsa dan negara.
Training pelatih ini diharapkan dapat mengimbaskan pengetahuan tersebut kepada teman-temannya siswa/siswi SMA/MA/SMK di Kabu-paten/Kota di mana mereka berasal. Dasar Kegiatan peningkatan pengetahuan siswa terhadap ba-haya lingkungan (lalu-lintas), Narkoba termasuk HIV-AIDS Tahun anggaran 2015 adalah :
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendid-ikan Nasional;
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
Undang-Undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara pemerintah pusat dan daerah;
Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkoba;
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2006 ten-tang Komisi Penanggulangan AIDS Pedoman Pelaksanaan dan Pen-gadaan Barang/Jasa Instansi Pe-merintah;
Permendagri Nomor 20 tahun 2007 tentang Pedoman Umum Pem-bentukan Komisi Penanggulangan Aids dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam rangka Penang-gulangan HIV dan AIDS di Daerah; Surat Ketetapan Bersama (SKB) antara Menteri Pendidikan Nasional dan Kepolisian Republik Indonesia Nomor 0303/III/KB/2010 dan Nomor B/9/III/2010 tanggal 8 Maret 2010, tentang “Mewujudkan Pendidikan Nasional Dalam Berlalu Lintas,”
Instruksi Mendagri Nomor 444.24/2259/SJ tanggal 3 Mei 2013 tentang Penguatan Kelembagaan dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penanggulangan HIV dan AIDS di Daerah;
Dari Kegiatan ini diharapkan akan terwujud pemahaman siswa SMA/MA/SMK terhadap Bahaya
Lingkungan (lalu-lintas), Narkoba (termasuk HIV-AIDS) sehingga ter-bentuklah Kader Generasi Muda Bangsa yang terhindar bahaya Narkoba, dalam hal ini Siswa SMA/ MA/SMK di Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera selatan.
Dan yang paling utama dihara-pakan para kader ini dapat dan mampu mensosialisasikan betapa berbahayanya Narkoba bagi ke-hidupan pribadi dan lingkungan-nya.
Hanya disayangkan kegiatan ini belum mampu menjangkau seluruh Siswa yang ada di Sumatera sela-tan, karena sekali kegiatan berjalan sasaran Kegiatan ini hanya mam-pu merekrut 150 siswa-siswi SMA/ MA/SMK dari 17 Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan.
Diharapkan dimasa mendatang Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Se-latan dapat meningkatkan kuanti-tas pesertanya (*)
Darmawi Setiawan, MM
Μνέμιή Μνέχιί σφιέ νσμpιψ Λνέκιψοήι μιψ Λνέψνοιέι
Κ ι Κοψο
σιp
Λνέφιοι μσ σψουιί ιήσωψιφ
Untuk kedua kalinya SMA
Negeri 3 Kayu Agung
menjuarai Lomba Cerdas
Cermat (LCC) 4 Pilar
Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara Sekolah
Menengah Atas (SMA)
tingkat Provinsi Sumatera
Selatan.
Sebelumnya pada tahun 2013, SMA Negeri 3 Kayu Agung pernah menjadi juara 1 kegiatan serupa, dan berhak untuk mewakili Sumat-era Selatan untuk mengikuti keg-iatan di tingkat Nasional.
Pada tahun 2015, LCC 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernega-ra tingkat Provinsi SumateBernega-ra Sela-tan dilaksanakan selama 5 hari (11 s.d. 14 Mei 2015) di Hotel Swarna Dwipa Palembang.
Kegiatan ini diikuti oleh 18 sekolah/group utusan dari 17 Kabu-paten/Kota se-Sumatera Selatan, khusus Kota Madya Palembang di-wakili oleh 2 (dua) sekolah/group.
Masing-masing sekolah/group diwakili oleh 9 orang peserta dan 1 orang guru pembimbing, sehingga seluruh peserta dan guru pembimb-ing menjadi 180 orang.
Materi lomba dalam kegiatan ini, sama seperti tahun-tahun sebe-lumnya, yaitu :
1. Pancasila
2. UUD RI tahun 1945 3. Bhineka Tunggal Ika 4. Negara Kesatuan Republik Indonesia
5. Ketetapan MPR RI 6. Undang-Undang yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari UUD 1945
Syahrial Effendi, SH., M.Pd Sekretaris Dinas Pendidikan
Lomba
Tim SMA Negeri 3 Kayu Agung
Begitupun dengan mekanisme perlombaan tetap dengan sistem gugur, dan masing-masing sesi lom-ba terdiri dari 3 segmen, yaitu :
1. Tematik/Penjelasan 2. Pilihan Benar/Salah 3. Babak Rebutan
SMA Negeri 3 Kayu Agung, dalam kegiatan ini telah memper-siapakan diri dengan baik, hal ini terlihat dengan hasil yang mereka peroleh dalam setiap tahapan lom-banya. Mereka selalu dapat meraih score yang tertinggi.
Terakhir, pada saat final terjadi persaingan yang ketat antara SMA Negeri 3 Kayu Agung, SMK Negeri
3 Ogan Komering Ulu Dan SMA Negeri 4 Pagar Alam.
Namun berbekal pengalaman, persiapan yang baik dan mental jua-ra, SMA Negeri 3 Kayu Agung kembali dapat meraih kemenangan sebagai Juara I.
Atas kemenangan yang mereka raih, SMA Negeri 3 Kayu Agung berhak memperolah hadiah berupa Sertifikat, uang pembinaan dan ber-hak mewakili Sumatera Selatan dalam kegiatan serupa pada Tingkat Nasional yang akan dise-lenggarakan pada bulan September 2015
Esensi dari kegiatan ini, sebe-narnya bukan hanya untuk berlom-ba dan kemudian menjadi juara,
namun lebih dari itu, yaitu sebagai media pencerahan dan untuk me-neguhkan keyakinan kepada selu-ruh elemen masyarakat mengenai pentingnya pemahaman nilai-nilai luhur Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, demiki-an ydemiki-ang disampaikdemiki-an Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Se-latan yang diwakili oleh Sekretaris (Syahrial Effendi, SH., M.Pd) pada saat memberikan kata sambutan-ya di acara penutupan.
Dalam kesempatan yang sama, Syahrial juga berpesan kepada para peserta agar selalu optimis untuk menang, namun tetap mengutama-kan sportivitas.
1 Helen Juwita Sari
2 Aisyah Sri Delima
3 Desi Mandasari
4 Desi Puspitasari
5 Sella Islamiah
6 Ummul Azizah
7 Muhammad syna
8 Muhammad Kurniawan
9 Rionaldo
1 Amelia Afriliyani
2 Delvia Saputri
3 Thio Aldian, A
4 Khusnul Juliadi
5 Yodi Wiliando
6 Subuh Rahmadoni
7 Neli Agustin
8 Patrik Krismayan
9 Umar
1 Deasy Ramatia
2 Fitri Ulandari
3 Ivaldy Akbar
4 Ivan Gustiawan
5 Mifta Khuljanah
6 Putri Ayu Ira Destriani
7 Laras Maharani
8 Yunitiara
9 Yenda Septi Anggraini
SMAN 3 Kayu Agung
LCC 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Benegara
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015
harus mengakui bahwa akan ada kelompok menjadi yang terbaik, dan yang belum berhasil jangan patah semangat.
Selanjutnya, bagi kelompok
yang yang terpilih menjadi yang terbaik, agar memper siapkan diri dengan lebih baik lagi dalam rang-kah mengikuti kegiatan di Tingkat Nasional.
Widodo juga berjanji akan mem-berikan dukungan penuh tim yang akan berlomba di tingkat nasional. Guru pembimbing Tim SMA Negeri 3 Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir (Dewi Perga-wati, S.Pd), sangat bersyukur dan bangga atas prestasi yang diraih oleh anak didiknya.
Pada saat final, beliau sempat khawatir, karena 2 kompetitor lain-nya (SMKN 3 Kabupaten OKU dan SMAN 4 Kota Pagar Alam) juga sangat potensial untuk menjadi jua-ra.
Score nilai persesi lomba terus bersaing ketat. Tapi berkat persia-pan yang baik dan semangat yang tinggi dari anak-anak, akhirnya mereka dapat mempersembah kan prestasi yang membanggakan (Jua-ra 1)baik bagi sekolah maupun bagi Kabupaten OKI.
Kepala SMAN 3 Kayuangung, Drs. Sugiyono, MM, juga berjanji akan mempersiapkan Timnya se-baik mungkin dalam menghadapi LCC 4 Pilar Berbangsa dan Berne-gara Tingkat Nasional yang akan dilaksanakan pada bulan September 2015.
Lomba
Sama seperti bidang pendidikan menengah, bidang pendidikan dasar juga menyelenggarakan FLS2N Pendidikan Dasar yang meliputi FLS2N Sekolah Dasar (SD) dan FLS2N Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kegiatan FLS2N juga dilaksan-akan secara berjenjang, mulai dari tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional. Pada tingkat Provin-si Sumatera Selatan, kegiatan di-laksanakan selama 4 hari pada tanggal 8 - 11 Mei 2015 di Asrama Haji km 9 Palembang.
Kegiatan diikuti oleh 408 siswa SD dan 646 siswa SMP utusan dari 17 Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan.
Bidang lomba FLS2N SD terdi-ri daterdi-ri 9 bidang lomba, yaitu :
1. Menyanyi tunggal 2. Pantomin
3. Pidato berbahasa inggris 4. Cipta puisi
5. Seni membatik 6. Seni tari kreasi
ιίήιψ σήύι Ν
ν χήνφ υίσ Ο
7. Membuat gambar bercerita 8. Kriya anyam
9. Seni lukis
Sedangkan FLS2N SMP, teridi-ri dateridi-ri 12 bidang lomba, yaitu :
1. Vokal group 2. Cipta puisi 3. Cipta cerpen 4. Baca puisi 5. Seni lukis
6. Kreativitas seni tari 7. Desain motif batik 8. Seni musik tradisional 9. Cipta lagu
10. Seni baca Alquran putra/ putri
11. Story telling 12. Desain poster
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, Drs. Widodo, M.Pd, pada saat memberi-kan pengarahan diacara pembu-kaan, menyampaikan bahwa tujuan Festival dan Lomba Seni Siswa ad-alah membina dan meningkatkan
kreativitas serta apresiasi siswa ter-hadap bidang seni dan sastra yang berakar pada budaya bangsa, serta mampu berkompetisi secara sehat, jujur, dan sportif.
Widodo, berharap kegiatan FLS2N ini dapat menciptkan insan cerdas dan berdedikasi sebagai kad-er penkad-erus dan pemimpin bangsa dimasa yang akan datang.
Dalam kesempatan tersebut, Widodo juga berpesan kepada selu-ruh peserta agar dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan baik, berlomba dengan penuh se-mangat dan tetap menjunjung ting-gi sportivitas.
Ketua penyelenggara kegiatan FLS2N Sekolah Menengah Tingkat Provinsi Sumatera Selatan, DR. Erlina, M.Pd, sangat bersyukur kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Pemenang FLS2N Sekolah Me-nengah Tingkat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015, mendapat apre-siasi berupa piagam, piala dan uang
pembinaan.
Khusus bagi pemenang per-ingkat 1, berhak mewakili Provinsi Sumatera Selatan untuk berlomba
Infrastruktur
Balai Agro Teknologi yang sebelumnya dikelola oleh Kemenristek -Dikti ini berlokasi di Gelumbang dengan luas lahan lebih kurang 100 Hektar yang nantinya akan diser-ahkan kepada Pemerintah Provin-si Sumsel beserta aset yang ada didalamnya.
Hal ini diungkapkan Staf Ahli Bidang Pangan dan Pertanian Ke-menristek - Dikti, Prof. Dr. Ir.
Ben-χήνφ νονέι σφσυσ
λσνψλν νλψωφωο ιέυ
Provinsi Sumatera Selatan
(Sumsel) segera memiliki
Taman Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi yang dikenal
dengan Science Technology
Park (STP). Pasalnya, Dalam
waktu dekat Pemerintah
pusat melaui Kementrian
Riset Teknoligi dan
Pendidikan Tinggi
(Kemenristek - Dikti) akan
menyerahkan Balai Agro
Teknologi kepada
Pemerintah provinsi Sumsel
untuk dikembangkan
menjadi Science Technology
Park (STP).
yamin Lakitan, bersama Deputi Kelembagaan Iptek Kemenristek -Dikti, Dr. Mulyanto, M.Eng setelah menggelar pertemuan bersama Gu-bernur Sumsel H Alex Noerdin, Kamis (16/4) di Hotel Swarna Dwi-pa Palembang.
Pertemuan ini terkait upaya penyerahan Balai Agro Teknologi kepada Pemerintah provinsi Sum-sel berikut pembiayaan untuk dikembangkan menjadi Science Technology Park (STP).
Staf Ahli Bidang Pangan dan Pertanian Kemenristek - Dikti, Prof. Dr. Ir. Benyamin Lakitan menga-takan, Pertemuannya bersama Gu-bernur H Alex Noerdin ini dalam rangka mewujudkan program na-sional yakni 100 Science Technolo-gy Park di seluruh Indonesia yang disesuikan dengan kondisi, kebutu-han, dan keinginan dari daerah masing-masing.
"Pemerintah daerah hanya me-nyipakan lahan, Untuk itu Balai Agro Teknologi ini akan kita serah-kan ke Pemerintah Provinsi Sum-sel, Nantinya Gubernur Sumsel akan menandatangain kesepakatan ini di Jakarta," Terangnya.
Lanjut Prof. Dr. Ir. Benyamin
Lakitan menambahkan Balai Agro Teknologi ini digunakan untuk ber-bagai bidang seperti pertanian, Peternakan,danlainya. Sementara dalam pengembangannya menjadi Science Technology Park mulai dari perencanaannya akan di dukung oleh pemerintah pusat melalui Ke-menristek - Dikti beserta alokasi dana pengembangannya.
"Untuk pembiayaan ini berasal dari dana sharing Pemerintah Pu-sat dan Daerah, Bahkan untuk 100 STP seluruh Indonesia didalam RPJM sudah ada di anggarkan. Kita akan lihat dulu apa yang diingin-kan daerah kemudian adiingin-kan kita pelajari, baru nanti akan di anggar-kan dengan anggaran yang sesuai," Ungkapnya.
" Sebenarnya tahun ini sudah dapat dimulai melakukan peren-canaan-perencanaan, Gubernur Alex Noerdin sendiri sangat men-dukung penuh dan ini sudah lebih dari cukup untuk kita segera melak-sanakan kegiatan ini," Terang Prof. Dr. Ir. Benyamin Lakitan.
O
SN yang dimulai sejak tahun 2003, merupakan ajang untuk mencari pe se r t a didik berprestasi dalam bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).Selain itu, untuk mewadahi po-tensi peserta didik di bidang ilmu-ilmu sosial, mulai tahun 2010 dilo-mbakan juga bidang Ilmu Penge-tahuan Sosial (IPS).
Kegiatan OSN diselenggarakan, selain untuk meningkatkan presta-si di bidang Matematika, IPA, dan IPS, juga difungsikan sebagai per-siapan bagi peserta didik untuk
φσχpσιμν ισψή Λιοσ Ν μιψ
pιι νψχκυιψ
νκνέιψσιψ Λνέυωχpνίσήσ
mengikuti perlombaan pada tingkat Internasional.
Sebagai kegiatan seleksi untuk dapat ikut di ajang internasional, OSN dimulai dari tingkat Kabupat-en/Kota, Provinsi dan Nasional.
OSN diselenggarakan disemua
jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.
Pada tingkat Provinsi sumatera Selatan telah dilaksanakan OSN Pendidikan Dasar jenjang SD pada tanggal di 31 Maret -2 April 2015 di
Kompetisi
Asrama Haji km 9 Palembang dan SMP pada tanggal 17—19 April 2015 di Asrama Haji km 9 Palembang.
OSN SD diikuti oleh 102 orang peserta, utusan dari 17 Kabupaten/ Kota Sebagai berikut : IPA = 51 or-ang dan Matematika = 51 oror-ang
Sedangkan OSN SMP diikuti oleh 153 orang peserta, utusan dari 17 Kabupaten/Kota sebagai berikut: IPA = 51 orang dan IPS = 51 orang
Matematika = 51 orang
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, Drs. Widodo, M.Pd, yang diwakili oleh Kepala Bidang Pembinaan Pendidi-kan Dasar, DR.Nurlina, M.Pd, dalam kata sambutannya di acara pembukaan menyampaikan bahwa, OSN merupakan salah satu waha-na bagi peserta didik guwaha-na menum-buh kembangkan semangat ko-mpetisi akademik untuk mendor-ong keberanian bersaing secara se-hat sekaligus meningkatkan ke-mampuan dalam bidang Matemati-ka, IPA, dan IPS dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan. Kegiatan OSN tingkat Provinsi Sumatera Selatan akan ditindaklan-juti dengan kegiatan OSN tingkat nasional dan internasional.
Pada tingkat internasional, pe-menang peringkat pertama OSN
Tingkat Nasional mata pelajaran IPA berhak mewakili Indonesia di International Junior Science Olim-piad (IJSO), dan mata pelajaran Matematika berhak mewakili Indo-nesia di International Mathematics Competetion (IMC), serta mata pel-ajaran IPS akan mewakili Indone-sia di National Geography World championship (NGWC).
Dalam kesempatan tersebut Nurlina juga berpesan kepada peser-ta ogar dapat mengikuti OSN den-gan baik, dan mendoakan agar anak-anak dapat berprestasi sampai ke tingkat internasional. Dan kepada panitia penyelenggara OSN, beliau berpesan agar dapat melaksanakan tugas sebaik mungkin sesuai prose-dur yang ada, sehingga dapat diper-oleh hasil yang maksimal.
Setelah, seluruh rangkaian keg-iatan selesai dilaksanakan, diperoleh pemenang masing-masing mata pel-ajaran baik OSN Sekolah Dasar (SD) maupun OSN Sekolah Menen-gah Pertama (SMP), sebagaimana tabel berikut : lihat tabel
Para pemenang OSN baik jen-jang SD maupun SMP, mendapat apresiasi dari Dinas Pendidikan Prov. sumsel berupa piala, piagam dan uang pembinaan.
Dan khusus bagi pemenang per-ingkat 1 masing-masing mata pela-jaran dan jenjang pendidikan ber-hak mewakili Prov. Sumsel untuk mengikuti OSN Tingkat Nasional SD pada tanggal 18— 23 Mei 2015 di Yogyakarta dan OSN SMP pada tanggal 17—23 Mei 2015 di Palu Sulawesi Tengah (*)
NO MATA PELAJARAN NAMA SMP KET
1 IPA Briant Briliant IGS Veteran P. Grade Timotius Jason IGS Grand City P. Grade Naufal Yoga S Muhd. 2 Tengah Perwak Siti Annisa Balqis Pusri Perwak 2 MATEMATIKA Clifton Felis IGS Grand City P. Grade A. Naufal F Kumbang Perwak Violin YApputri IGS Veteran Perwak 3 IPS Windi Alvia Pramesti O Mangunharjo Perwak Alifya Rafifah T 1 Lubuk Linggau Perwak
DAFTAR PEMENANG OSN SMP TINGKAT PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2015
DAFTAR PEMENANG OSN SD TINGKAT PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2015
NO. MATA PELAJARAN NAMA SD KET 1 IPA Fellen Novarina IGS Juara 1
Rania Dinita Arum Bina Ilmu Juara 2 Amanda Salsabila 74 Pagaralam Juara 3 2 MATEMATIKA Cristofer Tan IPEKA Juara 1 Razan Ahsan Rifandi IGM Juara 2 Hayfanauval Kaela IT Harapan Juara 3
Dari Kiri ke Kanan : Kasi Pembinaan SMP (Hertati,S.E.,M.M), kemendikbud (bu Diah), Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar (DR. Nerlina,S.Pd.M.M.) dan Kasi
D
alam rangka mengembang kan potensi diri dan kreativ itas peserta didik, Unit Pel-aksana Teknis Dinas (UPTD) Gra-ha Teknologi Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan men-gadakan kegiatan Lomba Roket Air Tingkat SMP Sederajat dan Lomba Robotik Tingkat SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK.Kegiatan lomba roket air diikuti oleh 100 orang siswa SMP dan MTs utusan dari 8 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan, sebagai berikut : (tabel.1)
Lomba robotik juga diikuti oleh 100 orang pelajar tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dari 9 Kabupaten/Kota di Sumatera Se-latan, sebagai Berikut: ( tabel.2)
Kegiatan Lomba Roket Air
dilak-νψήίσχφιήσ σψιί
σήύι νέιμιp νυψωφωοσ
ωχκι ωυνί Κσέ μιψ ωχκι ωκωίσυ ν Ј χήνφ
No Kabupaten/Kota Jumlah Peserta
1 Palembang 40 Orang
2 Ogan Ilir 12 Orang
3 OKU Selatan 8 Orang
4 Prabumulih 12 Orang
5 Muara Enim 12 Orang
6 Lahat 8 Orang
7 Musi Rawas 4 Orang
8 Pagaralam 4 Orang
Jumlah 100 Orang
ΞΞΚ ΛΚ Ξ Κ
Tabel 1
sanakan selama dua hari pada tang-gal 27-28 April 2015, di Venue Pana-han Jakabaring Sport Centre dan
Lomba Robotik dilak-sanakan di UPTD Graha Teknologi Sri-wijaya Dinas Pendid-ikan Provinsi Sumat-era Selatan
kare-na mereka ingin mengasah kemam-puan mereka dalam menentukan arah, sudut, masa, volume air dan tekanan pada alat peluncurnya.
Setelah pelaksanaan lomba sele-sai, peserta yang berhasil menjadi juara adalah sebagai berikut :
(tabel3)
Kegiatan lomba robotik tidak kalah serunya dengan kegiatan lom-ba roket air, dalam kegiatan lomlom-ba robotik terlihat anak-anak dengan tekun dan teliti merangkai robotnya agar dapat berfungsi dengan baik dan dapat menjadi juara.
Dalam kegiatan lomba robotik, ada 2 kategori robot yang dilomba-kan, yaitu :
Design robot untuk peserta tingkat Sekolah Dasar (SD). Kate-gori ini menuntut kreativitas siswa untuk menciptakan robotnya dan kemanfaatannya.
Kemudian Otomasi Industri un-tuk peserta tingkat Sekolah Menen-gah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Kategori ini menuntut siswa untuk dapat mem-buat program agar robot dapat dik-endalikan sesuai dengan perintah yang diberikan oleh panitia.
Setelah pelaksanaan lomba sele-sai, peserta yang berhasil menjadi juara lomba robotik adalah sebagai berikut :
Kategori Design Robot 1. Kategori Otomasi Industri (SMP)
2. Kategori Otomasi Industri (SMA)
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan yang
diwakili oleh Kepala UPTD Graha Teknologi Sriwijaya, Drs. Muham-mad Taufik dalam kata sambutan-nya pada acara pembukaan, men-yampaikan kegiatan ini sangat ber-No Kabupaten/Kota Jumlah Peserta
1 Palembang 65 Orang
2 Ogan Ilir 8 Orang
3 Prabumulih 5 Orang
4 Musi Banyuasin 2 Orang 5 Lubuk Linggau 4 Orang
6 Musi Rawas 2 Orang
7 Muara Enim 5 Orang
8 OKU Timur 4 Orang
9 Pagaralam 5 Orang
Jumlah 100 Orang
ΞΞΚ ΛΚ Λ
Tabel 2
manfaat untuk menstimulasi minat anak terhadap teknologi sejak dini. Muhammad Taufik juga berpe-san agar para peserta dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan
menjunjung tinggi sportivitas, dan mengharapkan dapat berprestasi dijenjang yang lebih tinggi lagi.
Ketua panitia pelaksana kegia-tan lomba roket air dan lomba ro-botik Novie Agrilita, S.Pd, dalam kesempatan yang sama menyam-paikan bahwa anak-anak yang menjadi pemenang akan mendapat apresiasi dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan berupa piagam dan medali.
Khusus bagi pemenang per-ingkat I (satu) akan mewakili Provinsi Sumatera Selatan dalam kegiatan yang sama di tingkat Na-sional. (*)
ΞΞΚ ΚΞ ΝΞ Λ
No Nama Sekolah Keterangan 1 Caroline Ang SD IPEKA Palembang Juara 1 2 M. Derent Lizandi SD Palm Kids Lubuk Linggau Juara 2 3 Andinis Fariski SDN 1 Pagarlam Juara 3 4 Adhiandra SD Patra Mandiri 2 Palembang Juara 4 5 Kyle Terrant SD IPEKA Palembang Juara 5
ΞΞΚ ΚΞ Κ Ν ()
No Nama Sekolah Keterangan 1 Caroline Ang SD IPEKA Palembang Juara 1 2 M. Derent Lizandi SD Palm Kids Lubuk Linggau Juara 2 3 Andinis Fariski SDN 1 Pagarlam Juara 3 4 Adhiandra SD Patra Mandiri 2 Palembang Juara 4 5 Kyle Terrant SD IPEKA Palembang Juara 5
No Nama Sekolah Keterangan 1 Ali Husien Rafi Sofian SMP Alam Palembang Juara 1 2 Zahara Islamiyah Riska Nafiyah SMP IT RU Palembang Juara 2 3 M. Muamar Dimas Pratomo MTsN 1 Palembang Juara 3
ΞΞΚ ΚΞ Κ Ν (Κ)
Novie Agrilita, Spd
Kepala UPTD Graha Teknologi
ΞΞΚ Κ ΛΞΚ ΚΝ ΚΚ
No Nama Sekolah
1 Nabila Munisa SMP Muh. Ulak Paceh Muba) 2 Akhir Maulana SMPN 24 Palembang
3 Dakis Frindora SMPN Buay Sandang Aji-OKUS 4 Ichwaldi Amzah SMPN 3 Palembang
5 Ahmad Reino Adrita SMP Santo Yosep Lahat 6 Weri suganda SMPN Indralaya Utara
Prestasi
μιψ Ο
ΝΛ Λ μιψ ΚΛ
σψουιί έωόσψήσ χιίνέι νφιίιψ ιψ
Dalam rangka meningkatakan mutu pendidikan dan sekaligus
menuntaskan program wajib belajar yang bermutu, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan kegiatan Olimpiade
Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dan
Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N).
Kegiatan ini juga melibatkan pe-serta didik berkebutuhan khusus yang mengikuti pendidikan di Sekolah Luar biasa. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 dan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 Pengesahan Convnetion on the Rights of Person with Disabilitas (Konvensi men-genai hak-hak penyandang
disabil-itas)
Kegiatan ini dilaksanakan se-cara berjenjang, mulai tigkat Kabu-paten/Kota, Provinsi dan Nasional. Kegiatan di tingkat Provinsi, di-laksanakan pada tanggal 19 s.d 21 April 2015 di Gedung Asrama Haji Palembang. Diikuti oleh 29 Sekolah Luar Biasa (SDLB, SMPLB dan SMALB) se-Sumatera Selatan.
Kegiatan ditingkat Provinsi,
merupakan ajang kompetisi siswa SLB untuk berprestasi baik dalam bidang sains, seni maupun olahra-ga.
menyampaikan bahwa bakat, mi-nat, kreativitas tidak dapat berkembang dengan sendiri nya, tetapi diciptakan oleh lingkungan melalui proses pembelajaran dan pelatihan.
Kegiatan ini dimaksudkan un-tuk memberikan kesempatan kepa-da penyankepa-dang disabilitas memper-oleh pendidikan berkualitas seper-tai anak yang lain tanpa adanya dis-kriminasi.
DAFTAR PEMENANG OSN SDLB/SMPLB
TINGKAT PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015
No
DAFTAR PEMENANG O2SN SDLB/SMPLB
TINGKAT PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015
No
Dalam kesempatan tersebut, Sig-it juga menyampaikan kepada pan-itia, agar kegiatan dapat terseleng-gara dengan baik, serta anak-anak dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan semangat dan tetap dalam suasana yang menjunjung tinggi sportivitas dan kejujuran.
Selama kegiatan berlangsung, seluruh peserta dengan semangat tinggi menunjuk kemampuan ter-baiknya.
Namun, akhirnya tetap harus
ada yang terbaik dan ada yag masih belum beruntuk.
Dan berdasarkan hasil penilaian Juri, diperoleh para pemenang mas-ing-masing cabang lomba dan jen-jang pendidikan (SDLB/SMPLB) sebagai berikut : (lihat tabel)
Muhammad Natsir, S.Pd
Khusus bagi pemenang per-ingkat 1, berhak mewakili Provinsi Sumatera Selatan untuk mengiku-ti kegiatan yang sama di Tingkat Nasional. OSN di Jogjakarta, FLS2N di Palembang dan O2SN di
Makasar.
Dan jika pemenang peringkat 1 berhalangan untuk berlomba di Tingkat Nasional maka akan digan-tikan oleh pemenang peringkat 2 dari bidang lomba yang sama, dan
apabila
pemenang peringkat 2 juga ber-halangan, maka jakan digantikan oleh pemenang perigkat 3 dari bidang lomba yang sama. (*) No
1
2
3
4
5
Jenis Lomba Menyanyi Solo
Melukis
Baca Puisi
Memainkan alat musik modern
MTQ
Jenjang Pendidikan SDLB/SMPLB
SDLB/SMPLB
SDLB/SMPLB
SDLB/SMPLB
SDLB/SMPLB
Nama Siswa Dita Mahisa Arum M. Noval
Sinarsih Aftuhur Taisir M. Faris Fathoni Selviana
Desti Purnamasari Egi Jorgi Prabowo M. Bayu Sukma Hafizur Rahman M. Daniel Wasilata Wilson Matthewwtar Riki Adiputra M. Rafli Abdul Aziz Melani Widya Larasita
Sekolah
SLB-A PRPCN Palembang SLB Negeri Pagaralam SLB Negeri Sekayu SLB-B Negeri Pembina SLB Musirawas SLB Muara Enim SLB-Negeri Prabumulih SLB-A PRPCN Palembang SLB-C YPAC Palembang SLB-! PRPCN Palembang SLB Negeri Sekayu
SLB Autis Harapan Mandiri SLB-! PRPCN Palembang SLB Autis Harapan Mandiri SLB Negeri Pembina
Ket Juara 1 Juara 2 Juara 3 Juara 1 Juara 2 Juara 3 Juara 1 Juara 2 Juara 3 Juara 1 Juara 2 Juara 3 Juara 1 Juara 2 Juara 3
DAFTAR PEMENANG FLS2N SDLB/SMPLB
TINGKAT PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015
Kegiatan Lomba dan para pemenang
“Semua sudah siap. Setelah di-launching program Tersebut lang-sung akan di sosialisasikan ke ca-lon mahasiswa,” kata Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Drs Widodo.
Program kuliah gratis yang dis-elanggarakan ini merupakan bukti kemampuan dan eksistensi keingi-nan Sumsel dalam mensejahtera-kan dan mencerdasmensejahtera-kan masyarakat Sumsel. Selain itu sebagai kekua-tan dalam melaksanakkan program ini,juga dilakukan MoU atau ker-jasama dengan perguruan tinggi
ψίυ ιψ νέίιχι
έωοέιχ φσι έιίσή
ιχpψο έιψο
Sebagai komitmen terhadap
janjinya, Pemerintah
Provinsi Sumatera Selatan
siap melauncing program
Kuliah Gratis yang telah
dicanangkan beberapa
tahun lalu. Program tersebut
setelah di-launching
langsung disosialisasikan
kepada seluruh calon
mahasiswa di Sumsel.
yang menjadi mitra program ini. “Tahap awal ada tiga mitra yak-ni (Unsri, UIN, dan Polsri), tapi tidak menutup kemungkinan per-guruan tinggi lain juga akan diikut-sertakkan,” ungkap dia.
Lebih lanjut mengenai renana program kuliah gratis, ia menjelas-kan kuliah gratis hanya diperuntu-kan untuk calon mahasiswa dari keluarga tidak mampu dan disesuai-kan dengan prodi yang menjalin kerjasama dengan Pemprov Sum-sel. Seperti Prodi terkait jurusan perikanan, air tawar, kedokteran (RS pratama), pertanian (kebun raya sriwijaya), sipil (monorel), kawasan ekonomi khusus, pendidikan (SD dan SMK), dan lain sebagainya.
maha-Kampus
siswa. Berlaku mulai September 2015 ini, atau mulai pendaftaran penerimaan maha-siswa tahun ini.
“Untuk tahapan seleksinya ada di Perguruan Tinggi. Sesuai dengan prodi yang dipilih. Nanti direkomen-dasi PT dan kami nilai. Jika sesuai persyaratan maka bisa masuk kuli-ah gratis itu,” urainya.
Widodo mengatakan, calon ma-hasiswa tersebut sebelumnya harus mengikuti tes seleksi yang biasa di-lakukan di tiap perguruan tinggi. Namun dalam pelaksanaannya, mahasiswa yang mendapat program tersebut harus mengikuti persyara-tan yang tertera di kertas perjan-jian yakni adanya ikatan antara Pemprov, Perguruan Tinggi dan mahasiswa.
“Mereka yang ikut program harus lulus empat tahun minimal. Berkelakuan baik,” jelasnya. Jika melebihi waktu yang ditetapkan, lanjut Widodo, maka mahasiswa tersebut harus membayar sendiri.
Selain itu, jika mahasiswa yang lulus namun memiliki kelakuan tidak baik atau mundur dari kuli-ah? Ia menegaskan, mahasiswa tersebut harus mengembalikan dana yang sudah dikeluarkan oleh Pem-prov Sumsel. Untuk itu, pihaknya meminta kepada pihak penyeleng-gara program gratis untuk bisa mengawasi dan memberikan lap-oran rutin terkait kegiatan ma-hasiswa tersebut.
Sebagai bentuk timbal balik bagi mahasiswa terhadap Pem-prov, kini juga sedang digodok rencana mengikat emosional dengan mahasiswa yang masuk ke program tersebut. Sehingga ada kesinam-bungan nan-ti setelah lulus
kuli-ah. “ Bentuknya seperti apa masih dibahas,” cetus Widodo.
Mengenai anggaran dana untuk kuliah gratis, lanjut dia, pihaknya menyediakan Rp50 miliar untuk tahun pertama. “Kurang atau lebih nanti ditunggu saat berjalan (pro-gram terlaksana),” tutur dia.
Bagaimana dengan Perda atau Pergub terkait pelaksanaan kuliah gratis? Widodo menyebutkan saat ini peraturannya sedang disempur-nakan, diteliti dan dikaji kembali terkait kata per kata. Karena pi-haknya berharap tidak ada makna yang ganda di tiap pasal didalam Pergub tersebut. “Insya Allah semua berjalan sesuai harapan bersama,” ujarnya.
Teknis Pelaksanaan
Mengenai teknis pelaksanaan Drs Widodo MPd, mengatakan pro-gram ini dimulai pada penerimaan mahasiswa baru (maba) tahun aja-ran 2015/2016. Program studi pri-oritas yaitu dikhususkan untuk teknik.
Dijelaskan, teknis kuliah gratis yaitu calon mahasiswa nantinya akan diseleksi oleh pihak perguru-an tinggi. Untuk tahap awal ini, pihak Disdik Sumsel menyediakan 2 ribu kuota penerima program kuli-ah gratis.
Ia menambahkan, pihaknya juga membuka peluang bagi pener-ima kuliah gratis untuk berkuliah di Korea dan China. "Saat ini masih tahap pengusulan. Jadi, tidak han-ya di PT Sumsel saja, kami ber-harap kerjasama dengan PT di luar negeri bisa berjalan lancar," kata Widodo.
Kepala Dinas Pendidikan Provin-si Sumatera Selatan, Drs. Widodo, M.Pd., menjelaskan bahwa, untuk mengukur capaian prestasi tersebut, sekaligus sebagai ajang dan “space” bagi para guru dan siswa untuk un-juk prestasi dan menuangkan ide dan kreatifitasnya, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan mengge-lar berbagai kegiatan kolaboratif antar berbagai Bidang dan UPTD dil-ingkungan Dinas Pendidikan dalam bentuk Pekan IPTEK, Pekan Apre-siasi, Pekan Olahraga, dan Pekan Budaya.
Kegiatan-kegiatan ini merupa-kan puncak kegembiraan para siswa dan guru di Sumatera Sela-tan setelah selama setahun belajar dan bekerja keras untuk meraih
Λσχκσψοιψ νυψσή έ νψσ Λμιι Κ
Salah satu tugas pokok
dan fungsi Dinas
Pendidikan Provinsi
Sumatera Selatan adalah
memberikan pembinaan
bagi guru dan siswa dari
seluruh tingkatan untuk
meningkatkan prestasi
pendidikan, baik prestasi
akademik maupun non
akademik melalui
berbagai program dalam
setiap tahun.
prestasi terbaik dalam bidang pen-didikan di Sumatera Selatan.
Tahun 2015 terasa begitu istime-wa bagi Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan karena akan menggelar dua kegiatan yaitu Launching Program Kuliah Gratis dan Pekan Budaya Pelajar yang baru pertama kali dilaksanakan. Program kuliah gratis merupakan “Dream Come True” bagi ribuan pelajar berprestasi dari keluarga yang kurang mampu untuk mewu-judkan mimpi meneruskan pendid-ikan ke perguruan tinggi.
Sebagai ekspresi kegembiraan, dalam waktu yang bersamaan Di-nas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan menggelar pula Pekan Bu-daya Pelajar Sumatera Selatan pada
tanggal 19-23 Agus-tus 2015. Sebagai puncak acara Pe-kan Budaya Pelajar akan digelar Car-naval Budaya dari Halaman Kantor Gubernur menuju ke Palembang Sport Convention Center (PSCC) diteruskan dengan Launching Pro-gram Kuliah Grat-is pada tanggal 22 Agustus 2015.
Untuk memper-siapkan kegiatan Pekan Budaya Pel-ajar dengan sebaik-baiknya, Bidang PNFI Dinas Pen-didikan Provinsi Sumatera Selatan melaksanakan Keg-iatan Bimbingan Teknis Guru Seni Budaya SMA/SMK se Sumatera Sela-tan tahun 2015.
Kepala Bidang PNFI Dinas Pen-didikan Provinsi Sumatera Selatan, Drs. Sigit Budiyan-to menjelaskan
bah-wa, Kegiatan Bimbingan ini bertu-juan untuk mensosialisasikan Pe-kan Budaya Pelajar dan memberi-kan pengetahuan dan wawasan ser-ta memberikan pelatihan ket-rampilan seni (musik, tari, busana) guru seni budaya SMA/SMK ter-hadap sejarah seni budaya Sumat-era Selatan.
Ketika meninjau pelaksanaan bimbingan teknis Bimbingan Teknis Guru Seni Budaya SMA/SMK se Sumatera Selatan, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Sela-tan, Drs. Widodo, M.Pd., menyam-paikan harapan kepada seluruh pe-serta agar mengikuti kegiatan den-gan sungguh-sungguh agar menda-patkan pengetahuan dari para nara sumber yang didatangkan jauh-jauh dari luar provinsi.
Di samping untuk mempersiap-kan mengikuti Pemempersiap-kan Budaya Pela-jar, kegiatan ini juga diharapkan meningkatkan kompetensi guru seni budaya, sehingga dapat
meningkat-kan kualitas pembelajaran di sekolah masing-masing.
Nara sumber kegiatan berasal dari akademisi dan prak-tisi di bidang seni dan budaya yang me-miliki kompetensi di bidangnya antara lain; Dr. Rasmida Dosen ISI Padang Panjang Sumatera Barat, Theodorus Gary Natanael, Per-ancang Busana dari Salatiga Carnival Centre, Salatiga Jawa Tengah, The-odorus Gilbert Chan-dra R. Perancang
Busana dari Salatiga Carnival Cen-tre Salatiga Jawa Tengah, Arifin, Perancang Busana dari Salatiga Carnival Centre Salatiga Jawa Ten-gah. Fery Firmansyah, M.Sn.
Dos-en Program Studi Sendratasik FKIP Universitas PGRI Palembang, Drs. H. Husni Kirana, B u d a y a w a n Sumatera Selatan dan Yudi Syarofie B u d a y a w a n Sumatera Selatan
Bimbingan Tek-nis Guru Seni Bu-daya SMA/SMK se Sumatera Selatan dimulai pada hari ini Senin, 20 April 2015 sampai den-gan 23 April 205 di Asrama Haji, Jalan Tanjung Api-api Palembang.
Pelaksanaan kegiatan bimbin-gan teknis, dilaku-kan dengan dua pendekatan yaitu teori dan praktik. Untuk teori umum tentang seni bu-daya, teknik pen-yampaian materi oleh nara sumber bersifat klasikal. Untuk materi khusus, kelas diba-gi atas tiga kelas yaitu kelas Seni Musik, Seni Tari dan Seni Busana.
Untuk praktek, para peserta melakukan prak-tek memainkan alat musik, lati-han menari dan merancang busa-na karbusa-naval se-suai dengan kelas masing-masing. Semuanya dilak-sanakan secara terpisah di bawah bimbingan nara sumber masing-masing.
Dengan adan-ya bimbingan tek-nis ini, diharapkan Pekan Budaya Prov. Sumsel Tahun 2015 dapat terselenggara dengan baik dan lan-car, serta dapat mengedukasi masyarakat tentang budaya dan pe-lestariannya. (*)
Proses pembuatan busana kornaval
Praktek Menari
Bimtek
Kepala Bidang PNFI, Drs Sigit Budiyanto, memberikan pejelasan
νχσφσιψ έ νpιφι νυωφι νψοιύιή
μιψ ίωέ Λνέpένήίιήσ & Λνέμνμσυιήσ
νψτιψο Ν Κ Λ & Λ έωόσψήσ χήνφ
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 36 ayat (1) meng amanatkan bahwa ”Guru yang berprestasi, ber-dedikasi luar biasa, dan/atau bertu-gas di daerah khusus berhak mem-peroleh penghargaan”.
Penghargaan yang diberikan, bukan hanya kepada pendidik dan tenaga kependidikan berprestasi, tetapi juga kepada mereka yang
ber-dedikasi.
Penetapan pendidik dan tena-ga kependidikan berprestasi dan berdedikasi tersebut, akan diselek-si melalui 5 tahapan, sebagai berikut :
1. Seleksi berkas/portofolio 2. Test tertulis
3. Presentasi 4. Wawancara 5. Test kepribadian
Seleksi
Pada tahun 2015 ini, kegiatan pemilihan pendidik dan tenaga kependidikan berprestasi dan berd-edikasi sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya (2014).
Pada tahun 2014, pemilihan tor berprestasi hanya meliputi tu-tor paket C, sedangkan pada tahun ini (2015) juga mengikutsertakan turor paket A dan B.
Dan pemilihan tenaga kependid-ikan (laboran, pustakawan dan ten-aga administrasi), pada tahun ini ditiadakan.
Pada tahun ini, kegiatan pemil-ihan pendidikan dan tenaga kepen-didikan tingkat Provinsi Sumatera
Selatan di ikuti oleh 172 orang pe-serta, utusan dari 16 dari 17 Kabu-paten/Kota sumatera Selata se-bagai berikut :
Kegiatan dilaksanakan selama 5 hari, mulai tanggal 31 Mei s.d. 4 Juni, di Hotel Swarna Dwipa Pale-mbang.
Kepala Dinas Pendidikan Prov. Sumsel (Drs. Widodo, M.Pd) sangat mengapresiasi penyelenggaraan keg-iatan ini.
Dalam kata sambutannya pada saat acara pembukaan, Widodo men-yampaikan bahwa Era globalisasi menuntut sumber daya manusia
(SDM) yang ber-mutu tinggi dan siap berkompeti-si, baik pada tat-aran nasional, regional, mau-pun internasion-al.
Semua itu harus kita sikapi dengan cara membekali SDM agar siap mengh-adapi tantangan globalisasi.
Program ini dilakukan den-gan maksud me-motivasi, men-dorong dedikasi, loyalitas dan pro-f e s i o n a l i s m e dan prestasi ker-ja. Prestasi kerja para pendidik dan tenaga pen-didik tersebut akan terlihat dari kualitas lulusan sekolah sebagai SDM yang produktif dan berkualitas.
Pendidikan adalah kunci uta-ma untuk meng-hasilkan genera-si dan masa depan bangsa. Dan Pendidik ad-alah penentu untuk mewujud kan-nya.
Seorang pendidik dan tenaga kependidikan dituntut tidak hanya memiliki kemampuan teknis eduka-tif, tetapi juga harus memiliki ke-pribadian yang dapat diandalkan sehingga menjadi sosok panutan bagi siswa, keluarga maupun masyarakat di sekitarnya
Diakhir kata sambutnya, Wido-do berpesan kepada para peserta agar dapar meng ikuti seluruh rang-kaian kegiatan dengan baik, men-jaga kesehatan, berkompetisi den-gan semangat tetapi tetap dalam koridor kejujuran dan menjunjung