• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cronos ERP Bonded Zone

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Cronos ERP Bonded Zone"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Cronos ERP Bonded Zone

ERP untuk Kawasan Berikat

Manage Your Business with Appropriate Technology

 2013 IndoGlobal Solutions. All rights reserved.

(2)

- 2 -

C

RONOS

ERP

( B

ONDED

Z

ONE

I

NVENTORY

S

YSTEM

)

CronosERP Bonded Zone Inventory System didisain untuk memenuhi kebutuhan inventory system untuk para Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB. Fitur – fitur dan fungsi CronosERP mencakup keseluruhan proses operasional bisnis KBN, sehingga memberikan anda kemampuan untuk mengefisiensikan proses bisnis, meningkatkan inovasi bisnis, mengakselerasikan produktifitas dan menikmati kecanggihan investasi teknologi serta mempermudah pembuatan pelaporan bea cukai berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Bea Dan Cukai Nomor PER - 2/BC/2012 yang merupakan pembaruan atas Peraturan Direktur Jenderal Bea Dan Cukai Nomor Per- 57/BC/2011 Tentang Kawasan Berikat.

Dengan CronosERP Bonded Zone Inventory System, anda dapat membuat Master Production Schedule dalam merencanakan proses manufaktur finished goods untuk memenuhi kebutuhan sales forecasts anda. Selanjutnya dengan menggunakan fungsi – fungsi MRP anda dapat pula menentukan bahan baku (raw materials) yang dibutuhkan dan kapan anda akan melakukan pembelian untuk memenuhi jadwal produksi.

IGS – CronosERP Bonded Zone Inventory System memberikan komitmen penuh dalam inovasi dan perkembangan teknologi serta metode terbaru konsep manufaktur. Anda dapat menikmati kenyamanan dalam ber-invenstasi dengan solusi yang kami berikan secara berkelanjutan seiring dengan berkembangnya proses bisnis anda serta perkembangan teknologi.

CronosERP Bonded Zone Inventory System – akan selalu membantu bisnis anda dengan pendekatan nilai baru.

Paparan

(3)

M

ANFAAT

1. Mempercepat pengambilan keputusan

2. Mensinergikan SDM, proses dan informasi dalam meningkatkan produktifitas usaha

3. Menyatukan karyawan, partner, customer dan supplier dalam mencapai tujuan yang sama.

4. Mendukung eksisting system yang sedang digunakan sehingga produktifitas aplikasi dan investasi teknologi dapat dirasakan.

5. Dukungan teknis serta layanan dengan komitmen tinggi untuk kemajuan industri.

M

ENGAPA

I

NVESTASI

ERP

SEKARANG

?

1. Perencanaan yang lebih matang lebih baik dibandingkan dengan rencana jangka pendek yang sering ditimbulkan karena kepanikan.

2. Dengan solusi terbaru dan implementasi yang lebih cepat akan lebih intuitif dari pada kastemisasi aplikasi yang membutuhkan biaya tinggi.

3. Dengan pembaruan system akan mampu meningkatkan kemampuan dalam menganalisa biaya untuk lebih fokus pada bisnis (business-driven) serta mengurangi resiko.

4. Momentum penggunaan ERP harus segera dilakukan dengan membentuk project team dengan menganalisa semua kegagalan implementasi ERP yang ada.

K

ONDISI SEKARANG ADALAH PELUANG

1. Pasar global adalah sasaran baru

2. Standarisasi proses dengan kebijakan menekan biaya 3. Memaksimalkan penggunaan aset

4. Memperbaiki efisiensi karyawan dengan meningkatkan keahlian business-

wide

5. Meningkatkan produktifitas karyawan 6. Meningkatkan performance perusahaan

Mengapa

ERP ?

Mengapa

Sekarang ?

(4)

CronosERP Bonded Zone Inventory System

 Information Flow CronosERP Bonded Zone Inventory System ... 5

 Pemasukan Barang Per Dokumen Pabean ... 6

 Pengeluaran Barang Per Dokumen Pabean ... 7

 Posisi Barang Dalam Proses (WIP) ... 8

 Pertanggungjawaban Mutasi Bahan Baku & Penolong ... 9

 Pertanggungjawaban Mutasi Barang Jadi ... 10

 Pertanggungjawaban Mutasi Barang Sisa Dan Scrap... 11

 Pertanggungjawaban Mutasi Mesin Dan Peralatan Perkantoran ... 12

 Purchasing ... 13

 Logistic ... 14

 Sales Order ... 15

 Delivery Order – Invoicing... 16

 Master Inventory ... 17

 Requisition and Issuing Material ... 18

 Backflushing WIP ... 19

 Finance – Accounting ... 20

 Chart of Account ... 21

 Voucher Based Transaction ... 22

 Transaction Validation ... 23

 Reporting Sevices ... 24

 Report Preview ... 25

 Fitur CronosERP Bonded Zone Inventory System ... 26

 Report Bonded Zone Inventory System ... 29

 System Requirement ... 31

 Implementation Plan ... 32

 Keterangan Lebih Lanjut ... 33

 Lampiran Laporan Pabean ... 34

 Solusi dan Layanan ... 45

 Referensi Pekerjaan ... Error! Bookmark not defined.

(5)

Information Flow CronosERP Bonded Zone Inventory System

INVOICING ACCOUNT

RECEIVABLE SALES ORDER PROCESSING

( PRODUCT CONFIGURATION, ORDER ENTRY, SALES MANAGEMENT )

PRODUCTION CAPACITY FILE

MASTER PRODUCTION

SCHEDULE

MATERIAL REQUIREMENT

PLANNING SALES

FORECAST FILE

PROCESS PLANNING AND

PRODUCTION ROUTING FILE

CAPACITY REQUIREMENT

PLANNING

VENDOR COMMUNICATION (EDI, SHIPPING NOTICE,

E-COMMERECE)

PURCHASING SYSTEM SCHEDULE

RECEIPT

BILL OF MATERIALS

INVENTORY MANAGEMENT

ORDER RELEASE SYSTEM

SHOP FLOOR CONTROL

ACCOUNT PAYABLE GENERAL

LEDGER ORDER ENTRY

ELECTRONIC PROCUREMENT

SYSTEM HUMAN

RESOURCE FILE

OVERHEAD RESOURCE

FILE MATERIAL MANAGEMENT

FILE

· BC 23

· BC 262

· BC 27 (MASUK)

· BC 40

DOKUMEN PABEAN

BAHAN PENOLONG

PRODUKSI SURAT

PERMOHONAN

REALISASI – GATE PEMASUKAN

BAHAN BAKU

PENGEMAS

SURAT PERMOHONAN

PEMASUKAN PABEAN

· BC 3.0

· BC 2.6.1

· BC 2.7 (KELUAR)

DOKUMEN PABEAN

REALISASI – GATE PENGELUARAN HASIL

PRODUKSI

SISA PRODUKSI Kawasan Berikat

Bonded Zone Inventory System

(6)

Pemasukan Barang Per Dokumen Pabean

(7)

Pengeluaran Barang Per Dokumen Pabean

(8)

Posisi Barang Dalam Proses (WIP)

(9)

Pertanggungjawaban Mutasi Bahan Baku &

Penolong

(10)

Pertanggungjawaban Mutasi Barang Jadi

(11)

Pertanggungjawaban Mutasi Barang Sisa Dan Scrap

(12)

Pertanggungjawaban Mutasi Mesin Dan Peralatan

Perkantoran

(13)

Purchasing

Relasi terhadap supplier atau vendor dapat dijalin apabila data transaksi terakhir dapat dianalisa dan dimonitor. Dengan menggunakan data pembelian anda dapat menentukan pemilihan supplier/vendor yang sesuai dengan kebutuhan, karena kualitas supplier ditentukan oleh ketepatan dalam memenuhi komitmen order pembelian.

Toleransi pengiriman – dengan memanfaatkan data toleransi pengiriman anda dapat menilai kinerja supplier yang akan melakukan kalkulasi otomatis berdasarkan saat tanggal order pembelian dibuat sampai barang diterima.

Otomatis Penomoran dan Tanggal Order Pembelian – dengan otomatisasi penomoran dan tanggal pembuatan Order Pembelian (PO) akan menghindarkan user dari kesalahan pemasukan data.

Transaksi Retur – dengan fasilitas retur Pembelian, data retur dapat direkam untuk dilakukan pengkoreksian data order pembelian dan inventori. Selanjutnya dapat dilakukan pengiriman kembali kepada supplier.

Distibution Resource Planning

Data tanggal penerimaan barang akan terupdate otomatis menjadi toleransi pengiriman oleh supplier

(14)

- 14 -

Logistic

Penerimaan Barang – modul penerimaan barang atau Good Receive mampu menangani penerimaan secara parsial data order pembelian, yaitu 1 data order pembelian dapat menampung lebih dari 1 nota penerimaan barang, hal ini terjadi apabila supplier melakukan pengiriman tidak sesuai dengan jumlah order pembelian karena masalah ketersediaan barang. Fasilitas data gudang menentukan lokasi penerimaan. Sebagai kelengkapan atas pelaporan pabean Form Good Receive ini di lengkapi dengan data Dokumen Pabean seperti Jenis Dokumen, Nomor dan tanggal dokumen pabean pemasukan ke Kawasan Berikat.

Dokumen

pabean

pemasukan ke

Kawasan

Berikat

(15)

- 15 -

Sales Order

Dengan mengatur pengisian data order penjualan secara akurat, akan memudahkan anda dalam melayani pelanggan – pelanggan besar lebih efektif, memonitor penagihan dan menghemat biaya angkut serta pengiriman.

Tipe Pengiriman – dengan fasilitas tipe pengiriman anda dapat menentukan lokasi pengiriman yang berguna untuk memudahkan dalam penentuan biaya pengiriman.

Bank Customer – setup data bank customer sangat menentukan order penjualan sebagai data penghubung dalam proses penagihan.

Customer PO – Fasilitas ini disediakan apabila terdapat bukti order pembelian oleh customer sehingga nomor order penjualan dapat dilacak sesuai dengan nomor order pembelian customer.

Otomatisasi Tanggal Pengiriman, dengan mengacu pada data Term pembayaran - order penjualan, record penjualan barang akan secara otomatis menentukan tanggal pengiriman.

Pengiriman Barang – modul pengiriman barang atau surat jalan mampu menangani pembagian parsial data order penjualan, yaitu 1 data order penjualan dapat dikirimkan lebih dari 1 surat jalan, sehingga pengiriman barang dapat menyesuaikan stok persediaan yang tersedia pada gudang. Proses pengiriman barang kepada pelanggan dapat diatur menyesuaikan gudang pelanggan apabila pelanggan memiliki lebih dari 1 alamat gudang.

BackOrder – dengan adanya proses pemecahan surat jalan, dapat diketahui data back order, yaitu data sisa pengiriman barang kepada pelanggan.

Penagihan – proses penagihan sangat fleksibel mampu mengacu pada data order penjualan atau data Surat Jalan baik 1 surat jalan atau lebih. Sehingga akurasi data penagihan dapat dijamin.

Transaksi Retur – dengan fasilitas retur penjualan, data retur dapat direkam untuk dilakukan pengkoreksian data order penjualan dan inventori. Selanjutnya dapat dilakukan pengiriman kembali barang yang diretur / dikembalikan oleh pelanggan, Sehingga loyalitas pelanggan dapat ditingkatkan.

Distibution Resource Planning

Proses Order Penjualan memberikan kontrol internal ketersediaan jumlah barang dalam pengisian untuk menjamin keakurasian data

(16)

- 16 -

Delivery Order – Invoicing

Data penagihan menyesuaikan data pengiriman barang sehingga validasi terjamin Data Order

Penjualan dapat dibagi menjadi beberapa surat jalan dan mampu menampilkan back order data

(17)

- 17 -

Master Inventory

Fitur – fitur yang terdapat pada modul inventory adalah sebagai berikut:

 Informasi Data Inventori Yang Real Time

 Pemeliharaan data ReOrder Point Stok (ROP)

 Histori penggunaan barang

 Update Stok Opname melalui inventori adjustment

 Substitusi data inventori dan Supplier

 Lead Time Record pengadaan barang

 Auto Generate Requisition

 Retur Management

 Transfer antar warehouse

Inventory

(18)

- 18 -

Requisition and Issuing Material

Penggunaan material dalam proses produksi diatur dalam 2 modul terpisah yaitu Material Requisition dan Material Issue. Material Requisition adalah permintaan bahan baku oleh bagian produksi kepada bagian gudang berdasarkan Order Produksi yang telah diterbitkan (Released). Selanjutnya bagian gudang akan mengeluarkan barang berdasarkan permintaan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dalam melakukan stage – stage proses produksi.

Permintaan dan pengeluaran barang dapat dilakukan secara parsial sesuai dengan ketersediaan barang atau jumlah yang dibutuhkan, hal ini sebagai internal control dalam penggunaan barang oleh bagian produksi agar tidak terjadi penimbunan barang pada area produksi.

Shop Floor

Control

(19)

- 19 -

Backflushing WIP

Backflushing adalah proses otomatisasi pengeluaran barang dari satu step proses produksi ke step selanjutnya. Sistem akan secara otomatis melakukan posting penggunaan bahan baku apabila proses produksi telah selesai dilakukan. Anda tidak perlu melakukan entry secara manual sehingga hal ini sangat membantu dalam meningkatkan efektifitas kerja.

Secara akunting, sistem akan melakukan penjurnalan otomatis atas penggunaan bahan baku pada area produksi yang selanjutnya akan divalidasi dan dilengkapi oleh bagian akunting pembiayaan untuk menambahkan biaya – biaya lain seperti Upah Pekerja, Overhead Sost, Factory Overhead Control, Harga Pokok Penjualan dan lain – lain.

Shop Floor

Control

(20)

- 20 -

Finance – Accounting

Modul Akunting dari CronosERP didisain dengan tingkat fleksibilitas yang tinggi dengan menawarkan kemudahan dalam entri data – data keuangan. Fleksibilitas yang dimaksud antara lain adalah kemudahan user dalam mengatur kode rekening (chart of account) adanya fasilitas penjurnalan otomatis yang didasarkan pada konsep voucher based dan lain – lain.

Kunci kemudahan penggunaan modul akunting CronosERP karena semua validasi data diatur dalam menu konfigurasi yang telah ditentukan diawal saat inisialisasi aplikasi akunting. Menu Konfigurasi ini sangat menentukan alur data keuangan yang menjadi tulang punggung implementasi ERP, karena didalamnya memuat informasi tentang konfigurasi :

1. Neraca / Rugi laba

2. Cash Flow / Perubahan Modal 3. Format Chart of Account 4. Relasi Rekening

5. Default entri jurnal

6. Konfirgurasi Biaya dan Harga Pokok Penjualan

Intelligent

Setup

(21)

- 21 -

Chart of Account

Kode Perkiraan atau Chart of Account disajikan dalam tampilan yang informatif yang memberikan kemudahan user dalam memonitor perbandingan nilai transaksi berjalan dengan anggaran yang telah ditentukan per periode transaksi.

Finance

Accounting

(22)

- 22 -

Voucher Based Transaction

Dalam melakukan transaksi pengeluaran dan penerimaan uang user dapat memanfaatkan voucher form untuk transaksi pembelian maupun penjualan. Form Voucher ini mempermudah user dalam penjurnalan karena penjurnalan dilakukan oleh sistem secara otomatis. Dengan melakukan validasi transaksi voucher maka user tidak perlu lagi melakukan jurnal secara manual.

Finance

Accounting

(23)

- 23 -

Transaction Validation

Validasi Transaksi adalah muara terakhir untuk melakukan pengecekan semua transaksi dalam periode berjalan, jurnal otomatis yang dibuat oleh sistem dapat dilihat pada gambar dibawah. Diperlukan user dengan skill akunting untuk melakukan otorisasi atas semua transaksi. Selanjutnya apabila pengecekan telah selesai user dapat melakukan proses tutup buku dengan menekan tombol CLOSING seperti pada gambar dibawah.

Finance

Accounting

(24)

- 24 -

Reporting Sevices

Dengan fasilitas reporting Service anda dapat melakukan penambahan dan perubahan atas kebutuhan laporan yang diinginkan. Model reporting services pada CronosERP didisain menggunakan Object Oriented Model sehingga akan meningkatkan kemampuan user dalam mengolah data – data pelaporan.

Adapun keunggulan Reporting Services CronosERP adalah :

1. Laporan yang dihasilkan dapat diekspor dalam berbagai format seperti Excel, PDF, Text, XML, HTML dan RTF.

2. Penambahan laporan baru melalui fitur Report Configuration.

3. Pekerjaan teknis penambahan dapat dilakukan user sehingga mengurangi

ketergantungan secara teknis pada konsultan dan sangat cost effective.

(25)

- 25 -

Report Preview

Tampilan Laporan Pemasukan Barang Per Dokumen Pabean

(26)

- 26 -

Fitur CronosERP Bonded Zone Inventory System

M A S T E R D A T A WA R E H O U S E

IN V E N T O R Y · Card

· Class

· Categories

· Reference/Substitutions

· Costing

· Outsource

· Outsource Costing

· Outsource Reference/Substitutions RE G I O N A L

SH I P M E N T

TR A N S P O R T E R

CU S T O M E R · Customer Card

· Customer Warehouse SU P P L I E R CA R D

BA N K PA R T N E R

UN I T O F ME A S U R E M E N T

TE R M O F PA Y M E N T

SE R V I C E IT E M

HI S T O R Y

P U R C H A S E O R D E R M A N A G E M E N T

OR D E R PR O S E S · Purchase Requisition List

· Purchase Order

· Purchase Return

EK S E K U S I · Outstanding Purchase Order

· Supplier Evaluation

AP P R O V A L · Approval Purchase Request

· Approval Purchase Order

HI S T O R Y · History Purchase Order

· History Purchase Return

(27)

- 27 -

Fitur CronosERP Bonded Zone Inventory System

S A L E S O R D E R M A N A G E M E N T

IN F O · Customer

· Sales Team

OR D E R PR O S E S · Sales Contract Order

· Sales Order

· Outstanding

MA R K E T I N G · Contact

· Sample Request

· Discount Memo

· Customer Feedback HI S T O R Y

L O G I S T I C

MA S T E R · Warehouse Setup

· Stock Mutations

· Physical Inventory

· Stock Opname Import

· Material Request

· Purchase Request

RE C E I V I N G · Good Receive Notes

· Finished Good Received

· Sales Return

OU T G O I N G · Material Issue

· Delivery Order

· Purchase Return

· Warehouse Mutation

HI S T O R Y ·

CU S T O M S · Incoming

· Outgoing

· Mutasi Raw Material

· Mutasi WIP

· Mutasi Scrap

· Mutasi Finished Good

· Mutasi Fixed Assets

(28)

- 28 -

Fitur CronosERP Bonded Zone Inventory System

L O G I S T I K

MA S T E R · Warehouse Setup

· Stock Mutations

· Physical Inventory

· Stock Opname Import

· Material Request

· Purchase Request

RE C E I V I N G · Good Receive Notes

· Finished Good Received

· Sales Return

OU T G O I N G · Material Issue

· Delivery Order

· Purchase Return

· Warehouse Mutation

HI S T O R Y ·

CU S T O M S · Incoming

· Outgoing

· Mutasi Raw Material

· Mutasi WIP

· Mutasi Scrap

· Mutasi Finished Good

· Mutasi Fixed Assets

A C C O U N T I N G

CH A R T O F AC C O U N T Provided with account type GL Account as a link to Chart of Account Reference for simply selecting entry in journal transaction.

PE R I O D SE T T I N G Flexible period setting AC C O U N T CO N F I G U R A T I O N

CO S T CO N F I G U R A T I O N S

CA S H RE C E I P T / PA Y M E N T Cash entry classified depend on requirement of transaction and Account Configurations.

PA Y A B L E / RE C E I V A B L E

J O U R N A L GE N E R A T I O N · Memorial Journal

· Support with automatic sales and purchasing data for journal generations.

· Display GL Account Reference link to Account Type for filtering

CL O S I N G Closing process maintained by internal control

conduct by responsible Accounting staff to ensure data validity.

RE P O R T CA P A B I L I T I E S · Cost effective Report Configuration Manager, Additional Custom report can be created and placed by user without delivering technical support from software vendor.

· Multiple format including Adobe PDF, Excel, Word, HMTL, XML, Text and RTF in addition to printing

(29)

- 29 -

Report Bonded Zone Inventory System

L I S T R E P O R T

PABE AN / CUS T OMS

 Laporan Pemasukan Barang Per Dokumen Pabean

 Laporan Pengeluaran Barang Per Dokumen Pabean

 Laporan Posisi Barang Dalam Proses (WIP)

 Laporan Pertanggungjawaban Mutasi Bahan Baku & Penolong

 Laporan Pertanggungjawaban Mutasi Barang Jadi

 Laporan Pertanggungjawaban Mutasi Barang Sisa Dan Scrap

 Laporan Pertanggungjawaban Mutasi Mesin Dan Peralatan Perkantoran

ACCO UN T I N G Laporan Perkiraan

AR Sub Ledger

Neraca Saldo

Rugi Laba

Hutang Piutang Karyawan

Perubahan Modal

Buku Pembantu Persediaan

Laporan Jurnal

Laporan Penjualan Per Invoice

Bukti Memorial

Bukti Kas Masuk

Bukti Kas Keluar

Penukaran Setara Kas

Neraca Bulanan

Laporan Buku Besar

AP Sub Ledger

Voucher Penjualan

Voucher Pembayaran

Laporan Saldo Awal

Bukti Bank Masuk

Bukti Bank Keluar

Form Pengajuan Dana

Kwitansi Penjualan

Reminder Transaksi

L OGI S T I C Daftar Substitusi Barang

Laporan Stok Opname

Laporan Stok Opname (Harga)

Kartu Stok

Kartu Persediaan

Mutasi Internal Persediaan

Laporan Inventory Adjustment

Inventory Movement

Laporan Stok Opname (Harga)

Laporan Stok Opname

Rekap Penerimaan Barang

(30)

- 30 -

Rekapitulasi Persediaan

Rekapitulasi Gudang

(31)

- 31 -

System Requirement

C

LIENT

W

ORKSTATION

1. Core i3 dengan 4GB memory dan 20GB hard disk 2. Windows XP SP3, Windows 7

ERP S

ERVER

1. Xeon Server dengan 4 GByte memory dan 50GB hard disk

2. Windows 2008 Advanced Server, Windows Essential Business Server 2008, Windows Small Business Server 2008

3. Crystal Enterprise

4. Internet Information Services

S

UPPORTED

D

ATABASES

1. Microsoft SQL Server 2005/2008 2. Microsoft SQL Server Express

N

ETWORK

I

NFRASTRUCTURE

1. LAN (Local Area Network) dengan NIC dan Switch 10 / 100 /1000 Mbps

2. WAN (Wide Area Network) dengan bandwidth minimal 512 KByte

(32)

- 32 -

Implementation Plan

CronosERP akan diimplementasikan pada anda dalam 6 tahap:

1. Presentasi solusi dari CronosERP.

2. Kontrak Penggunaan Aplikasi CronosERP dan Kastemisasi sesuai kebutuhan spesific dari perusahaan anda dalam hal Sistem Informasi Perpajakan.

3. Persetujuan dari Klien atas kastemisasi CronosERP.

4. Instalasi software CronosERP dan kesepakatan jumlah lisensi user klien serta migrasi sistem atau entry data master.

5. Implementasi dan Pelatihan penggunaan CronosERP dengan acuan User Acceptance Test dari User. Melakukan Trial-Run Period based Transaction data.

6. Maintenance dan Support (dampingan teknis IT) dalam permasalahan keseharian berkaitan dengan solusi CronosERP seperti konfigurasi disain pelaporan, perubahan business rule merubah disain komponen aplikasi serta Backup &

Recvoery Management. Pada Tahap ini Update aplikasi dengan komponen terbaru akan dilakukan oleh konsultan dalam mendukung perubahan teknologi.

Presentation

Order & Project Initiation

Deployment

Software Installation

& Master Data Entry Implementation

& Trainning Maintenance &

Support

(33)

- 33 -

Keterangan Lebih Lanjut

Head Office

Jalan Tegal Parang Utara III No. 33 Jakarta Selatan 12790

Telp : 021- 7911109 Fax : 021- 79188443 Email : contact@igs.co.id web : www.IGS.co.id Contact

Abdullah Soedarmo

email : abdullah@igs.co.id HP : 0815 11 431 401 Ahmad Rudy Budiarto

email : rbudiarto@igs.co.id

HP : 081-555640478 / 081-252557693

Skype : rbudiarto

IndoGlobal Solutions berdiri tahun 2004. Lingkup usaha kami adalah jasa konsultasi serta memberikan Enterprises Solutions dan Business Management Software.

Dengan filosofi kami yang terfokus pada para customer menjadikan customer sebagai titik penentu kegiatan kami.

IndoGlobal Solutions memberikan serta menawarkan jasa konsultasi sistem kepada korporasi dan institusi keuangan serta kebutuhan dunia industri dalam mengoptimalkan nilai lebih penggunaan Teknologi Informasi untuk meningkatkan kinerja usaha.

Kami memfokuskan diri pada penerapan sistem arsitek back-office yang kompleks serta proses migrasi desktop termasuk didalamnya adalah perencanaan, disain, pengembangan dan pendayagunaan. Layanan kami mencakup proyek Data Warehousing hingga Kerangka Manajemen serta Solusi e-Business menggunakan konsep Web Services dan Service- Oriented Architecture (SOA)

(34)

Page 34 of 45

Lampiran Laporan Pabean

 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER - 2 /BC/2012

 PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 57/BC/2011 TENTANG KAWASAN BERIKAT

Laporan Pemasukan Barang Per Dokumen Pabean

PETUNJUK PENGISIAN:

 Nomor (1) : diisi dengan nama perusahaan penerima fasilitas Kawasan Berikat

 Nomor (2) : diisi dengan periode pelaporan, misal 1 januari 2012 s.d 30 april 2012.

 Nomor (3) : diisi dengan nomor urut.

 Nomor (4) : diisi dengan jenis dokumen contoh BC 2.3, BC 4.0, BC 2.7, BC 2.6.2, dll.

 Nomor (5) : diisi dengan nomor dokumen pabean pemasukan ke Kawasa Berikat

 Nomor (6) : diisi dengan tanggal dokumen pabean pemasukan ke Kawasan Berikat

 Nomor (7) : diisi dengan nomor bukti atau dokumen internal perusahaan yang membuktikan bahwa barang telah diterima di dalam Kawasan Berikat

 Nomor (8) : diisi dengan tanggal bukti atau dokumen internal perusahaan yang menunjukan saat diterimanya barang di dalam Kawasan Berikat

 Nomor (9) : diisi dengan nama pemasok atau supplier dalam hal barang tersebut dibeli atau diisi dengan nama pengirim dalam hal barang tersebut diterima selain dalam rangka dibeli sebagai contoh dalam rangka subkontrak.

 Nomor (10) : diisi dengan kode barang internal yang dipergunakan sehari-hari oleh perusahaan.

 Nomor (11) : diisi dengan nama barang yang dimasukkan ke dalam Kawasan Berikat (nama barang sesuai dengan nama yang dipergunakan sehari-hari oleh perusahaan).

 Nomor (12) : diisi dengan Satuan Barang yang dimasukan ke kawasan berikat

 Nomor (13) : Diisi dengan Jumlah Barang yang dimasukan ke Kawasan Berikat

 Nomor (14) : Diisi dengan Nilai perolehan Barang atau nilai lain yang diakui oleh Perusahaan (jika

ada).

(35)

Page 35 of 45

Laporan Pengeluaran Barang Per Dokumen Pabean

PETUNJUK PENGISIAN:

 Nomor (1) : diisi dengan nama perusahaan penerima fasilitas Kawasan Berikat.

 Nomor (2) : diisi dengan periode pelaporan, misal 1 januari 2012 s.d 30 april 2012.

 Nomor (3) : diisi dengan nomor urut.

 Nomor (4) : diisi dengan jenis dokumen contoh BC 3.0, BC 4.1, BC 2.7.1, BC 2.6.1, BC 2.5 dll.

 Nomor (5) : diisi dengan nomor dokumen pabean pengeluaran ke Kawasa Berikat.

 Nomor (6) : diisi dengan tanggal dokumen pabean pengeluaran ke Kawasan Berikat.

 Nomor (7) : diisi dengan nomor bukti atau dokumen internal perusahaan yang membuktikan bahwa barang telah dikeluarkan dari Kawasan Berikat.

 Nomor (8) : diisi dengan tanggal bukti atau dokumen internal perusahaan yang menunjukan saat dikeluarkannya barang dari Kawasan Berikat.

 Nomor (9) : diisi dengan nama Pembeli atau Buyer dalam hal barang tersebut dijual atau diisi dengan nama penerima dalam hal barang tersebut dikirim dalam rangka selain dijual sebagai contoh dalam rangka subkontrak.

 Nomor (10) : diisi dengan kode barang internal yang dipergunakan sehari-hari oleh perusahaan

 Nomor (11) : diisi dengan nama barang yang dimasukkan ke dalam Kawasan Berikat (nama barang sesuai dengan nama yang dipergunakan sehari-hari oleh perusahaan).

 Nomor (12) : diisi dengan Satuan Barang yang dimasukan ke kawasan berikat.

 Nomor (13) : Diisi dengan Jumlah Barang yang dimasukan ke Kawasan Berikat

 Nomor (14) : Diisi dengan Nilai penyerahan atau penjualan Barang atau nilai lain yang diakui oleh

Perusahaan (jika ada).

(36)

Page 36 of 45

Laporan Posisi Barang Dalam Proses (WIP)

PETUNJUK PENGISIAN:

 Nomor (1) : diisi dengan nama perusahaan.

 Nomor (2) : diisi dengan tanggal posisi stock WIP misalnya 30 april 2012 atau 31 desember 2012

 Nomor (3) : diisi dengan nomor urut

 Nomor (4) : diisi dengan kode barang yang dipergunakan oleh internal perusahaan

 Nomor (5) : diisi dengan nama barang yang dipergunakan dalam operasional sehari-hari perusahaan

 Nomor (6) : diisi dengan satuan barang

 Nomor (7) : diisi dengan jumlah

 Nomor (8) : diisi dengan keterangan

(37)

Page 37 of 45

Laporan Pertanggungjawaban Mutasi Bahan Baku & Penolong

PETUNJUK PENGISIAN:

 Nomor (1) : Diisi dengan nama Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB.

 Nomor (2) : Diisi dengan periode pelaporan misal 1 januari 2012 s.d 31 januari 2012.

 Nomor (3) : Diisi dengan nomor urut.

 Nomor (4) : Diisi dengan kode barang yang dipergunakan Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dalam kegiatan operasional.

 Nomor (5) : Diisi dengan nama barang yang dipergunakan Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dalam kegiatan operasional.

 Nomor (6) : Diisi dengan satuan barang.

 Nomor (7) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun contoh 1 januari 2012. Tanggal, bulan dan tahun ini diperoleh dari tanggal, bulan dan tahun pada kolom saldo akhir (stock opname) laporan pertanggungjawaban periode sebelumnya

 Nomor (8) : Diisi dengan jumlah barang yang merupakan saldo awal. Saldo ini berasal dari saldo akhir bulan dari laporan pertanggungjawaban sebelumnya (dalam hal tidak dilakukan

pencacahan /stock opname). Dalam hal pada laporan pertanggungjawaban sebelumnya

dilakukan pencacahan baik oleh perusahaan sendiri atau bersama sama dengan pejabat bea dan cukai maka kolom ini diisi dengan jumlah barang hasil pencacahan (stock opname) tersebut.

 Nomor (9) : Diisi dengan jumlah pemasukan barang yang masuk ke Kawasan Berikat berdasarkan tanggal riil pemasukan ke Kawasan Berikat (bukan berdasarkan tanggal dokumen pabean).

 Nomor (10) : Diisi dengan jumlah pengeluaran dari gudang bahan baku (pengeluaran untuk produksi ke Kawasan Berikat lain, ke tempat lain dalam daerah pabean, dan/atau ekspor) berdasarkan tanggal riil pengeluaran (bukan berdasarkan tanggal dokumen pabean).

 Nomor (11) : Diisi dengan jumlah penyesuaian yang diakui sendiri oleh pengusaha Kawasan Berikat dalam hal hasil pencacahan fisik yang dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB terdapat selisih antara saldo akhir dengan hasil pencacahan (stock opname) yang dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB: apabila saldo akhir lebih besar dari hasil stock opname maka pada kolom ini ditulis dengan tanda minus didepan angka contoh - 10; apabila saldo akhir lebih kecil dari hasil stock opname maka pada kolom ini ditulis dengan angka biasa (tanpa tanda +) contoh 10.

 Nomor (12) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun terakhir dari periode laporan contoh 31

januari 2012.

(38)

Page 38 of 45

 Nomor (13) : Diisi dengan angka hasil perhitungan saldo awal ditambah dengan pemasukan dikurangi pengeluaran ditambah penyesuaian (adjustment)

 Nomor (14) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun saldo barang berdasarkan hasil pencacahan fisik baik yang dilakukan sendiri oleh pengusaha Kawasan Berikat maupun bersama-sama dengan Pejabat Bea dan Cukai apabila dilakukan pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB maka diisi dengan tanggal bulan dan tahun saat pencacahan sendiri tersebut, apabila dilakukan pencacahan bersama antara Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dan Pejabat Bea dan Cukai maka diisi dengan tanggal bulan dan tahun saat pencacahan bersama.

 Nomor (15) : Diisi dengan angka hasil pencacahan baik yang dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB maupun bersama dengan Pejabat Bea dan Cukai. Apabila pada periode tersebut Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB sesuai standar operating prosedurnya tidak melakukan pencacahan fisik maka kolom ini "tidak diisi". Apabila pada periode tersebut dilakukan pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB maka diisi dengan angka hasil pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB. Apabila dilakukan pencacahan bersama antara Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dan Pejabat Bea dan Cukai maka diisi dengan angka hasil pencacahan bersama dengan Pejabat Bea dan Cukai.

 Nomor (16) : Diisi dengan angka hasil pengurangan antara stock opname dengan saldo akhir Ditambah dengan angka pada KOlom Penyesuaian (Adjustment): apabila hasil pengurangan antara stock opname dengan saldo akhir Ditambah dengan angka pada Kolom Penyesuaian (Adjustment) lebih kecil dari nol maka angka ditulis dengan tanda minus didepan angka contoh – 25; apabila hasil pengurangan antara stock opname dengan saldo akhir Ditambah dengan angka pada Kolom Penyesuaian (Adjustment) lebih besar dari nol maka angka ditulis dengan angka biasa (tanpa tanda plus) contoh 25.

 Nomor (17) : a. diisi dengan "sesuai" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) sama dengan nol; diisi dengan "selisih kurang" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) kurang dari nol;

diisi dengan "selisih lebih" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) lebih dari nol.

(39)

Page 39 of 45

Laporan Pertanggungjawaban Mutasi Barang Jadi

PETUNJUK PENGISIAN:

 Nomor (1) : Diisi dengan nama Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB.

 Nomor (2) : Diisi dengan periode pelaporan misal 1 januari 2012 s.d 31 januari 2012.

 Nomor (3) : Diisi dengan nomor urut.

 Nomor (4) : Diisi dengan kode barang yang dipergunakan Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dalam kegiatan operasional.

 Nomor (5) : Diisi dengan nama barang yang dipergunakan Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dalam kegiatan operasional.

 Nomor (6) : Diisi dengan satuan barang.

 Nomor (7) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun contoh 1 januari 2012. Tanggal, bulan dan tahun ini diperoleh dari tanggal, bulan dan tahun pada kolom saldo akhir (stock opname) laporan pertanggungjawaban periode sebelumnya

 Nomor (8) : Diisi dengan jumlah barang jadi yang merupakan saldo awal. Saldo ini berasal dari saldo akhir bulan dari laporan pertanggungjawaban sebelumnya (dalam hal tidak dilakukan pencacahan /stock opname). Dalam hal pada laporan pertanggungjawaban sebelumnya

dilakukan pencacahan baik oleh perusahaan sendiri atau bersama sama dengan pejabat bea dan cukai maka

kolom ini diisi dengan jumlah barang hasil pencacahan (stock opname) tersebut.

 Nomor (9) : Diisi dengan jumlah pemasukan barang jadi ke gudang barang jadi setelah proses produksi.

 Nomor (10) : Diisi dengan jumlah pengeluaran barang jadi yang keluar berdasarkan tanggal riil pengeluaran (bukan berdasarkan tanggal dokumen pabean).

 Nomor (11) : Diisi dengan jumlah penyesuaian yang diakui sendiri oleh pengusaha Kawasan Berikat dalam hal hasil pencacahan fisik yang Dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB terdapat selisih antara saldo akhir dengan hasil pencacahan (stock opname) yang dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB: apabila saldo akhir lebih besar dari hasil stock opname maka pada kolom ini ditulis dengan tanda minus didepan angka contoh - 10; apabila saldo akhir lebih kecil dari hasil stock opname maka pada kolom ini ditulis dengan angka biasa (tanpa tanda +) contoh 10.

 Nomor (12) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun terakhir dari periode laporan contoh 31 januari 2012.

 Nomor (13) : Diisi dengan angka hasil perhitungan saldo awal ditambah dengan pemasukan

dikurangi pengeluaran ditambah penyesuaian (adjustment).

(40)

Page 40 of 45

 Nomor (14) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun saldo barang berdasarkan hasil pencacahan fisik baik yang dilakukan sendiri oleh pengusaha Kawasan Berikat maupun bersama-sama dengan Pejabat Bea dan Cukai apabila dilakukan pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB maka diisi dengan tanggal bulan dan tahun saat pencacahan sendiri tersebut, apabila dilakukan pencacahan bersama antara Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dan Pejabat Bea dan Cukai maka diisi dengan tanggal bulan dan tahun saat pencacahan bersama.

 Nomor (15) : Diisi dengan angka hasil pencacahan baik yang dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB maupun bersama dengan Pejabat Bea dan Cukai. Apabila pada periode tersebut Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB sesuai standar operating prosedurnya tidak melakukan pencacahan fisik maka kolom ini "tidak diisi". Apabila pada periode tersebut dilakukan pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB maka diisi dengan angka hasil pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB. Apabila dilakukan pencacahan bersama antara Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dan Pejabat Bea dan Cukai maka diisi dengan angka hasil pencacahan bersama dengan Pejabat Bea dan Cukai.

 Nomor (16) : Diisi dengan angka hasil pengurangan antara stock opname dengan saldo akhir Ditambah dengan angka pada Kolom Penyesuaian (Adjustment): apabila hasil pengurangan antara stock opname dengan saldo akhir Ditambah dengan angka pada Kolom Penyesuaian (Adjustment) lebih kecil dari nol maka angka ditulis dengan tanda minus didepan angka contoh – 25; apabila hasil pengurangan antara stock opname dengan saldo akhir Ditambah dengan angka pada Kolom Penyesuaian (Adjustment) lebih besar dari nol maka angka ditulis dengan angka biasa (tanpa tanda plus) contoh 25.

 Nomor (17) : a. diisi dengan "sesuai" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) sama dengan nol; diisi dengan "selisih kurang" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) kurang dari nol;

diisi dengan "selisih lebih" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) lebih dari nol.

(41)

Page 41 of 45

Laporan Pertanggungjawaban Mutasi Barang Sisa Dan Scrap

PETUNJUK PENGISIAN:

 Nomor (1) : Diisi dengan nama Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB.

 Nomor (2) : Diisi dengan periode pelaporan misal 1 januari 2012 s.d 31 januari 2012.

 Nomor (3) : Diisi dengan nomor urut.

 Nomor (4) : Diisi dengan kode barang yang dipergunakan Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dalam kegiatan operasional.

 Nomor (5) : Diisi dengan nama barang yang dipergunakan Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dalam kegiatan operasional.

 Nomor (6) : Diisi dengan satuan barang.

 Nomor (7) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun contoh 1 januari 2012. Tanggal, bulan dan tahun ini diperoleh dari tanggal, bulan dan tahun pada kolom saldo akhir (stock opname) laporan pertanggungjawaban periode sebelumnya

 Nomor (8) : Diisi dengan jumlah barang yang merupakan saldo awal. Saldo ini berasal dari saldo akhir bulan dari laporan pertanggungjawaban sebelumnya (dalam hal tidak dilakukan pencacahan /stock opname). Dalam hal pada laporan pertanggungjawaban sebelumnya dilakukan pencacahan baik oleh perusahaan sendiri atau bersama sama dengan pejabat bea dan cukai maka kolom ini diisi dengan jumlah barang hasil pencacahan (stock opname) tersebut.

 Nomor (9) : Diisi dengan jumlah pemasukan barang Sisa dan Scrap ke gudang barang Sisa dan Scrap.Sisa dan Scrap bisa berasal dari proses produksi atau kegiatan lain yang menjadikan barang tersebut sebagai sisa dan scrap

 Nomor (10) : : Diisi dengan jumlah pengeluaran barang Sisa dan Scrap yang keluar berdasarkan tanggal riil pengeluaran (bukan berdasarkan tanggal dokumen pabean).

 Nomor (11) : Diisi dengan jumlah penyesuaian yang diakui sendiri oleh pengusaha Kawasan Berikat dalam hal hasil pencacahan fisik yang Dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB terdapat selisih antara saldo akhir dengan hasil pencacahan (stock opname) yang dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB: apabila saldo akhir lebih besar dari hasil stock opname maka pada kolom ini ditulis dengan tanda minus didepan angk contoh - 10; apabila saldo akhir lebih kecil dari hasil stock opname maka pada kolom ini ditulis dengan angka biasa (tanpa tanda +) contoh 10.

 Nomor (12) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun terakhir dari periode laporan contoh 31 januari 2012.

 Nomor (13) : Diisi dengan angka hasil perhitungan saldo awal ditambah dengan pemasukan dikurangi pengeluaran ditambah penyesuaian (adjustment)

 Nomor (14) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun saldo barang berdasarkan hasil pencacahan

fisik baik yang dilakukan sendiri oleh pengusaha Kawasan Berikat maupun bersama-sama

(42)

Page 42 of 45

dengan Pejabat Bea dan Cukai apabila dilakukan pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDK maka diisi dengan tanggal bulan dan tahun saat pencacahan sendiri tersebut, apabila dilakukan pencacahan bersama antara Pengusaha Kawasan Berikatatau PDKB dan Pejabat Bea dan Cukai maka diisi dengan tanggal bulan dan tahun saat pencacahan bersama.

 Nomor (15) : Diisi dengan angka hasil pencacahan baik yang dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB maupun bersama dengan Pejabat Bea dan Cukai. Apabila pada periode tersebut Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB sesuai standar operating prosedurnya tidak melakukan pencacahan fisik maka kolom ini "tidak diisi". Apabila pada periode tersebut dilakukan pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB maka diisi dengan angka hasil pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB. Apabila dilakukan pencacahan bersama antara Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dan Pejabat Bea dan Cukai maka diisi dengan angka hasil pencacahan bersama dengan Pejabat Bea dan Cukai.

 Nomor (16) : Diisi dengan angka hasil pengurangan antara stock opname dengan saldo akhir Ditambah dengan angka pada Kolom Penyesuaian (Adjustment): apabila hasil pengurangan antara stock opname dengan saldo akhir Ditambah dengan angka pada Kolom Penyesuaian (Adjustment) lebih kecil dari nol maka angka ditulis dengan tanda minus didepan angka contoh – 25; apabila hasil pengurangan antara stock opname dengan saldo akhir Ditambah dengan angk pada Kolom Penyesuaian (Adjustment) lebih besar dari nol maka angka ditulis dengan angka biasa (tanpa tanda plus) contoh 25.

 Nomor (17) : a. diisi dengan "sesuai" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) sama dengan nol; diisi dengan "selisih kurang" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) kurang dari nol;

diisi dengan "selisih lebih" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) lebih dari nol.

(43)

- 43 -

Laporan Pertanggungjawaban Mutasi Mesin Dan Peralatan Perkantoran

PETUNJUK PENGISIAN:

 Nomor (1) : Diisi dengan nama Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB.

 Nomor (2) : Diisi dengan periode pelaporan misal 1 januari 2012 s.d 31 januari 2012.

 Nomor (3) : Diisi dengan nomor urut.

 Nomor (4) : Diisi dengan kode barang yang dipergunakan Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dalam kegiatan operasional.

 Nomor (5) : Diisi dengan nama barang yang dipergunakan Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dalam kegiatan operasional.

 Nomor (6) : Diisi dengan satuan barang.

 Nomor (7) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun contoh 1 januari 2012. Tanggal, bulan dan tahun ini diperoleh dari tanggal, bulan dan tahun pada kolom saldo akhir (stock opname) laporan pertanggungjawaban periode sebelumnya.

 Nomor (8) : Diisi dengan jumlah barang jadi yang merupakan saldo awal. Saldo ini berasal dari saldo akhir bulan dari laporan pertanggungjawaban sebelumnya (dalam hal tidak dilakukan pencacahan /stock opname). Dalam hal pada laporan Pertanggungjawaban sebelumnya dilakukan pencacahan baik oleh perusahaan sendiri atau bersama sama dengan pejabat bea dan cukai maka kolom ini diisi dengan jumlah barang hasil pencacahan (stock opname) tersebut.

 Nomor (9) : Diisi dengan jumlah pemasukan Mesin dan Peralatan ke Kawasan Berikat Berdasarkan tanggal riil pemasukan (bukan berdasarkan tanggal dokumen pabean).

 Nomor (10) : Diisi dengan jumlah pengeluaran Mesin dan Peralatan yang keluar berdasarkan tanggal riil pengeluaran (bukan berdasarkan tanggal dokumen pabean).

 Nomor (11) : Diisi dengan jumlah penyesuaian yang diakui sendiri oleh pengusaha Kawasan Berikat dalam hal hasil pencacahan fisik yang Dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB terdapat selisih antara saldo akhir dengan hasil pencacahan (stock opname) yang dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB: apabila saldo akhir lebih besar dari hasil stock opname maka pada kolom ini ditulis dengan tanda minus didepan angka contoh -10; apabila saldo akhir lebih kecil dari hasil stock opname maka pada kolom ini ditulis dengan angka biasa (tanpa tanda +) contoh 10.

 Nomor (12) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun terakhir dari periode laporan contoh 31 januari 2012.

 Nomor (13) : Diisi dengan angka hasil perhitungan saldo awal ditambah dengan pemasukan dikurangi pengeluaran ditambah penyesuaian (adjustment)

 Nomor (14) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun saldo barang berdasarkan hasil pencacahan fisik

baik yang dilakukan sendiri oleh pengusaha Kawasan Berikat maupun bersama-sama dengan Pejabat

Bea dan Cukai apabila dilakukan pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB maka

diisi dengan tanggal bulan dan tahun saat pencacahan sendiri tersebut, apabila dilakukan pencacahan

(44)

Page 44 of 45

bersama antara Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dan Pejabat Bea dan Cukai maka diisi dengan tanggal bulan dan tahun saat pencacahan bersama.

 Nomor (15) : Diisi dengan angka hasil pencacahan baik yang dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB maupun bersama dengan Pejabat Bea dan Cukai. Apabila pada periode tersebut Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB sesuai standar operating prosedurnya tidak melakukan pencacahan fisik maka kolom ini "tidak diisi". Apabila pada periode tersebut dilakukan pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB maka diisi dengan angka hasil pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB. Apabila dilakukan pencacahan bersama antara Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dan Pejabat Bea dan Cukai maka diisi dengan angka hasil pencacahan bersama dengan Pejabat Bea dan Cukai.

 Nomor (16) : Diisi dengan angka hasil pengurangan antara stock opname dengan saldoakhir Ditambah dengan angka pada Kolom Penyesuaian (Adjustment): apabila hasil pengurangan antara stock opname dengan saldo akhir Ditambah dengan angka pada Kolom Penyesuaian (Adjustment) lebih kecil dari nol maka angka ditulis dengan tanda minus didepan angka contoh – 25; apabila hasil pengurangan antara stock opname dengan saldo akhir Ditambah dengan angka pada Kolom Penyesuaian (Adjustment) lebih besar dari nol maka angka ditulis dengan angka biasa (tanpa tanda plus) contoh 25.

 Nomor (17) : a. diisi dengan "sesuai" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) sama dengan

nol;diisi dengan "selisih kurang" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) kurang dari nol; diisi

dengan "selisih lebih" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) lebih dari nol.

(45)

- 45 -

Solusi dan Layanan

Solusi dan Konsultansi

Dengan mengintegrasikan keahlian, kami telah membangun solusi aplikasi manajemen dan jasa konsultansi yang telah terbukti baik dalam kehandalan maupun realibilitas bagi bisnis anda. Solusi kami:

 Konsultansi Review SOP dan Business Process Improvement (BPI) untuk mendukung implementasi ERP

 Konsultansi Perencanaan ERP

 Information Technology Master Plan

Manufacturing Intelligence (CronosERP)

Maintenance Management Tools (Cronos MMT)

Electronic Procurement (e-Procurement)

Intelligent Payroll System with Tax Compliance Package (Cronos iPayroll)

Human Resources Intelligent System (Cronos HRIS)

Layanan

Keberhasilan layanan kami dibangun melalui metodologi dimana setiap kebutuhan pelanggan dari perencanaan strategis sampai pada implementasi dan evaluasi dapat terpenuhi dan tepat waktu.

Layanan kami :

 ERP / MRP II Implementations

 Process Design & Reengineering

 Maintenance Management Solutions

 Enterprise Application Integration

 Supply Chain Management Solutions

 Warehouse Management System

 Business Intelligence

 Outsourcing

 ISO Compliant Documentation Strategies

 Team Development & ERP Trainning

www.CronosERP.com

Referensi

Dokumen terkait

tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Diperkirakan sekitar 15-20 % ibu hamil akan mengalami komplikasi kebidanan. Komplikasi dalam

Undang-undang RI nomer 47 tahun (2008), pasal 9 ayat 1 tentang pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya program wajib belajar minimal pada jenjang

Halaman 10 pakaiannya dan Terdakwa juga merapikan pakaian Terdakwa serta seblum Saksi SITI FATIMAH binti LACOK pulang terlebih dahulu Saksi SITI FATIMAH binti LACOK

Setelah didapatkan larutan dengan berbagai komposisi, kemudian dilakukan uji sifat anti keruh dengan tahap-tahap; (1) Larutan Semak disemprotkan pada kedua permukaan kaca

Sebaiknya pembahasan mengenai nikah siri tidak hanya dilakukan oleh kalangan tertentu saja namun akan lebih baik apabila disosialisasikan pada masyarakat baik-buruknya dan

Therima Blessaya (SAYA Magazine) bergerak dalam bidang penerbitan majalah dan promosi. Berdasarkan pengamatan dan wawancara, mobilitas karyawan CV. Therima Blessaya sangat tinggi

c) Mencari kemenangan secara efektif dan efisien. g) Mengantisipasi kekuatan dan kelemahan lawan. Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa taktik merupakan suatu

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk interaksi sosial, (2) faktor yang memengaruhi bentuk interaksi sosial, (3) unsur-unsur fiksi yang menunjukkan