• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG SADARI DENGAN MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR DI KELURAHAN DONAN CILACAP KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG SADARI DENGAN MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR DI KELURAHAN DONAN CILACAP KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG SADARI DENGAN MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

DI KELURAHAN DONAN CILACAP

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Oleh :

ROCHANY SEPTIYANINGSIH R1110027

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

(2)

commit to user ii

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG SADARI DENGAN MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

DI KELURAHAN DONAN CILACAP

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

Rochany Septiyaningsih R1110027

Telah disetujui oleh Pembimbing untuk diujikan di Hadapan Tim Penguji Pada Tanggal ... 2011

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

(M. Nur Dewi K.,A.Md, SST, M. Kes) (Ropitasari, SSiT, M.Kes)

Ketua Tim KTI

( Erindra Budi C, S.Kep, Ns, M.Kes ) NIP : 1978022020050101001

(3)

commit to user iii

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG SADARI DENGAN MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

DI KELURAHAN DONAN CILACAP

KARYA TULIS ILMIAH Rochany Septiyaningsih

R1110027

Telah Dipertahankan dan Disetujui di Hadapan Tim Penguji KTI Program Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran UNS

Pada tanggal ……….. 2011

Pembimbing Utama

Nama : M. Nur Dewi K, A.Md, SST, M. Kes ...

NIP :

Pembimbing Pendamping

Nama : Ropitasari, SSiT, M.Kes ...

NIP : Ketua Penguji

Nama : Sri Mulyani, S.Kep, Ns, M.Kes ...

NIP : 196702141993032001 Sekretaris

Nama : dr. Endang Listyaningsih, M.Kes ...

NIP : 196408101998022001

Surakarta, Agustus 2011

Ketua Tim KTI Ketua Program Studi DIV Kebidanan FK UNS

(Erindra Budi C, S.Kep, Ns, M.Kes) (H. Tri Budi Wiryanto, dr, Sp.OG(K)) NIP. 1978022020050101001 NIP. 195104211980111002

(4)

commit to user iv ABSTRAK

Rochany Septiyaningsih. R1110027. Hubungan Pengetahuan tentang SADARI dengan Motivasi Melakukan SADARI pada Wanita Usia Subur di Kelurahan Donan Cilacap. Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Latar Belakang Penyakit pembunuh wanita nomor satu di dunia adalah kanker.

Jenis kanker yang paling banyak menyerang wanita adalah kanker payudara.

Salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker payudara adalah melakukan SADARI sejak dini. Sampai saat ini banyak wanita usia subur (WUS) yang belum menyadari dan mengetahui pentingnya SADARI sejak dini.

Pengetahuan merupakan dasar bermotivasi yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Survey pendahuluan yang peneliti lakukan terhadap 10 WUS di Kelurahan Donan menunjukkan bahwa seluruh WUS belum mengetahui tentang pentingnya SADARI dan prosedur pelaksanaan SADARI.

Tujuan Penelitian Mengetahui hubungan pengetahuan tentang SADARI dengan motivasi melakukan SADARI pada wanita usia subur di Kelurahan Donan Cilacap.

Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel 65 WUS dengan teknik sampling cluster random sampling. Uji korelasi yang digunakan adalah uji rank spearman.

Hasil Penelitian Pengetahuan responden tentang SADARI sebagian besar terdistribusi dalam kategori rendah, yaitu sejumlah 55,4% dan motivasi responden sebagian besar terdistribusi dalam kategori motivasi tinggi, yaitu sejumlah 70,8%.

Kesimpulan Ada hubungan positif dan signifikan antara pengetahuan tentang SADARI dengan motivasi melakukan SADARI dengan korelasi sedang (π = 0,566 ; pv = 0,000)

Kata kunci : Pengetahuan, SADARI, Motivasi

(5)

commit to user v ABSTRACT

Rochany Septiyaningsih. R1110027. The Relationship Between the Knowledge on Self-Breast Examination and the Self-Breast Examination Motivation Doing in Productive Age Women in the Subdistrict Donan of Cilacap. DIV Midwifery Study Program of Medical Faculty of Surakarta Sebelas Maret University.

Background The number one disease killing women in the world is cancer. The type of cancer most widely attacking women is breast cancer. One measure that can be taken to prevent breast cancer is to have self-breast examination earlier. Up to now, many productive age women do not realize and know the importance of having self-breast examination earlier. Knowledge is the fundamental motivation very important to form someone’s action. The preliminary survey to10 women in the Donan showed that WUS not yet know all about the importance of breast self- exam andbreast self- implementing procedures.

Research Aim To knowing the correlation of knowledge about BSE with the motivation to do BSE in women of childbearing age in the Subdistrict Donan Cilacap.

Research Methods This study is an observational analytic study with cross sectional design. The number of samples was 65 WUS by cluster sampling with random sampling technique. Correlation test used was Rank Spearman correlation test.

Research Findings Knowledge of respondents about BSE mostly distributed in the low category, namely a number of 55.4% and the motivation of respondents mostly distributed in the category of high motivation, namely a number of 70.8%.

Conclusion There is positive and significant correlation between knowledge of BSE with the motivation to do BSE with a correlation of moderate (π = 0.566; pv

= 0.000)

Key words: Knowledge, Motivation, Self-Breast Examination.

(6)

commit to user vi

MOTTO

· Hidup hanya untuk mempersembahkan yang terbaik bagi dunia dan bermakna di akhirat

· Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan ( Al-Insyirah : 5-6 )

· Tidak ada simpanan yang lebih berguna daripada ilmu

· Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat

(7)

commit to user vii

PERSEMBAHAN

· Alhamdulillah.... Puji syukur penulis penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena hanya dengan rahmat dan hidayahNyalah penulis dapat menyelesaikan penyusunan KTI ini

· Terima kasih yang tak terhingga ku ucapkan untuk kedua orang tuaku tercinta yang selalu memberikan semangat, dukungan dan kepercayaan dalam segala langkahku, yang selalu ikhlas mendoakan keberhasilanku. Semoga ku dapat memberikan suatu kebanggan untuk kalian

· Kedua adikku Tyas dan Bayu, terimakasihku untuk rasa sayang, saling mengerti dan memiliki dalam kesederhanaan, semoga selamanya

· Seseorang yang senantiasa ada dalam setiap doa, selalu memberiku semangat, ku percaya bahwa semua akan indah pada waktunya

· Teman-teman Midwifery ’10, terimakasih untuk semua perjuangan yang telah kita lalui bersama dan yakinlah bahwa kita BISA meraih kesuksesan yang dicitakan

· Keluarga besar DIV Kebidanan FK UNS tercinta

(8)

commit to user viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis yang senantiasa diberikan nikmat berupa kesehatan, kesempatan, kekuatan lahir dan batin sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “Hubungan Pengetahuan tentang SADARI dengan Motivasi Melakukan SADARI Pada Wanita Usia Subur Di Kelurahan Donan Cilacap”, untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan.

Karya Tulis Ilmiah ini dapat disusun dengan lancar tidak lepas dari bantuan yang diberikan oleh semua pihak baik secara moril maupun material.

Maka dari itu penulis menghaturkan ucapan terima kasih kepada Bapak/Ibu:

1. Prof. Dr. Zainal AA, dr, SpPD-KR-FINASIM, dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. H. Tri Budi Wiryanto, dr, SpOG (K), ketua program studi DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Univesitas Sebelas Maret Surakarta

3. Sri Mulyani, S.Kep, Ns, M.Kes, sekretaris program studi DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret dan penguji yang banyak memberikan masukan yang membangun dalam penyusunan karya tulis ini 4. Erindra Budi C, S.Kep, Ns, M.Kes,ketua tim Karya Tulis Ilmiah

5. M. Nur Dewi K., A.Md, SST, M.Kes, pembimbing utama yang dengan penuh kesabaran dalam memberikan bimbingan

(9)

commit to user ix

6. Ropitasari, SSiT, M.Kes, pembimbing pendamping yang sabar dalam memberikan bimbingan dan dukungan

7. E. Listyaningsih, dr, M.Kes, penguji yang banyak memberikan masukan yang membangun dalam penyusunan karya tulis ini

8. Wanita usia subur di Kelurahan Donan Cilacap, yang telah bersedia menjadi subjek dalam penelitian ini

9. Dosen pengajar dan staf program studi DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Univesitas Sebelas Maret Surakarta

10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, maka penulis mengharap kritik dan saran yang membangun sehingga sebagai perbaikan selanjutnya. Semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Agustus 2011

Penulis

(10)

commit to user x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN VALIDASI ... iii

ABSTRAK ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan ... 3

D. Manfaat ... 4

BAB II. LANDASAN TEORI ... ... 6

A. Tinjauan Pustaka ... 6

1. Pengetahuan ... 6

a. Pengertian ... 6

b. Jenis pengetahuan ... 6

(11)

commit to user xi

c. Tingkat pengetahuan ... 7

d. Faktor-faktor mempengaruhi pengetahuan ... 8

2. Motivasi ... 9

a. Pengertian... 9

b. Jenis motivasi ... 10

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ... 11

3. Pemeriksaan Payudara Sendiri ... 12

a. Pengertian ... 12

b. Tujuan ... 12

c. Waktu pelaksanaan ... 13

d. Tahapan pelaksanaan ... 13

e. Hal-hal yang perlu diperhatikan ... 17

4. Hubungan pengetahuan SADARI dengan motivasi SADARI 18 B. Kerangka Konsep ... 19

C. Hipotesis ... 19

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 20

A. Jenis dan Desain Penelitian ... 20

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 20

C. Populasi Penelitian ... 20

D. Sampel dan Teknik Sampling ... 21

E. Estimasi Besar Sampel ... 21

F. Kriteria Restriksi ... 23

G. Definisi Operasional Variabel ... 23

(12)

commit to user xii

H. Instrumen Penelitian ... 24

I. Pengolahan Data dan Analisis Data ... 28

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 32

A. Karakteristik Responden ... 32

B. Pengetahuan tentang SADARI ... 34

C. Motivasi SADARI ... 34

D. Hasil Analisis ... 35

BAB V. PEMBAHASAN ... 37

A. Kendala-Kendala dalam Penelitian ... 37

B. Karakteristik Responden ... 37

C. Pengetahuan tentang SADARI ... 39

D. Motivasi SADARI ... 41

E. Hasil Analisis ... 42

F. Keterbatasan Penelitian... 43

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 44

A. Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46 LAMPIRAN

(13)

commit to user xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perhitungan Jumlah Sampel ... 22

Tabel 3.2 Skor Penilaian Pengetahuan SADARI ... 24

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Pengetahuan tentang SADARI ... 25

Tabel 3.4 Skor Penilaian Motivasi SADARI ... 25

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal tentang Motivasi SADARI ... 26

Tabel 4.1 Data Umur Wanita Usia Subur di Kelurahan Donan Cilacap ... 32

Tabel 4.2 Data Pendidikan Wanita Usia Subur di Kelurahan Donan Cilacap ... 33

Tabel 4.3 Data Pekerjaan Wanita Usia Subur di Kelurahan Donan Cilacap ... 33

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang SADARI pada Wanita Usia Subur di Kelurahan Donan Cilacap ... 34

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Motivasi tentang SADARI pada Wanita Usia Subur di Kelurahan Donan Cilacap ... 34

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hubungan Pengetahuan SADARI dengan Motivasi Melakukan SADARI pada Wanita Usia Subur di Kelurahan Donan Cilacap ... 35

(14)

commit to user xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 SADARI tahap 1 ... 14

Gambar 2.2 SADARI tahap 2 ... 14

Gambar 2.3 SADARI tahap 3 ... 15

Gambar 2.4 SADARI tahap 4 ... 16

Gambar 2.5 SADARI tahap 5 ... 17

Gambar 2.6 Kerangka Konsep ... 19

(15)

commit to user xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Pernyataan Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 3. Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 4. Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent) Lampiran 5. Kuesioner Penelitian

Lampiran 6. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 7. Data Penelitian Pengetahuan tentang SADARI Lampiran 8. Data Penelitian Motivasi SADARI

Lampiran 9. Hasil Uji Statistik Hubungan Pengetahuan SADARI dengan Motivasi SADARI

Lampiran 10. Jadwal Penelitian

Lampiran 11. Lembar Konsultasi Pembimbing Utama Lampiran 12. Lembar Konsultasi Pembimbing Pendamping

(16)

commit to user BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyakit pembunuh wanita nomor satu di dunia adalah penyakit kanker (Mangan, 2009). Saat ini pola penyakit kanker di Indonesia telah sama dengan yang terjadi di negara-negara maju, yaitu rasio penderita kanker dan jumlah penduduk adalah 1 : 1000 (Lubis, 2009).

Mangan (2009) mengemukakan pendapat senada yang menyatakan bahwa jenis kanker yang paling banyak menyerang wanita di Indonsia adalah kanker payudara. Kelompok usia tertinggi penderita kanker payudara adalah kelompok wanita usia 30-59 tahun, khususnya 40-49 tahun (Nadesul, 2010).

Kanker payudara memiliki masa inkubasi yang sangat panjang, bahkan dapat mencapai 20 tahun, oleh karena itu sangat penting dilakukan deteksi dini sejak awal (Jong, 2005).

Data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Tahun 2007 menunjukkan bahwa kejadian kanker payudara sebanyak 8.227 kasus atau 16,85 % dari seluruh kejadian kanker di Indonesia (Bambang, 2010). Angka kejadian kanker payudara di Jawa Tengah Tahun 2010 sebanyak 8.182 kasus atau 43, 91 % dari seluruh kejadian kanker. Sedangkan data kejadian kanker payudara di Kabupaten Cilacap Tahun 2009 sebanyak 351 kasus atau 33,33 % dari seluruh kejadian kanker. Tingginya prosentase kejadian kanker payudara

1

(17)

commit to user

2

tersebut menempatkan kanker payudara sebagai jenis kanker tertinggi di wilayah Jawa Tengah dan Kabupaten Cilacap.

Data Puskesmas Cilacap Tengah II menunjukkan bahwa di Kelurahan Donan pada tahun 2010 terdapat 2 kasus kanker payudara dan tidak ada kasus kanker lain. Seluruh kasus kanker payudara di Kelurahan Donan tersebut berada di wilayah RW VI, dimana 1 orang meninggal dunia dan 1 orang dilakukan mastektomi atau operasi pengangkatan payudara.

Salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk deteksi dini kanker payudara adalah melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sejak dini (Diananda, 2009). Sampai saat ini masih banyak wanita usia subur (WUS) yang belum menyadari dan mengetahui pentingnya melakukan SADARI sejak dini, sehingga tidak mempunyai motivasi untuk melakukan SADARI (Rahayu, 2008).

Survey penelitian yang peneliti lakukan dengan metode wawancara terhadap 10 WUS di Kelurahan Donan menunjukkan bahwa seluruh WUS belum mengetahui tentang pentingnya SADARI, selain itu seluruh WUS juga tidak mengetahui prosedur pelaksanaan SADARI. Fenomena yang ada di Kelurahan Donan tersebut didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Ferbiyanti (2010) dengan judul Studi Analisis Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Periksa Payudara Sendiri di Dusun III Desa Sidomulyo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat. Penelitian tersebut dilakukan terhadap 30 WUS dengan usia 20-30 tahun dengan analisis univariat. Hasil penelitian

(18)

commit to user

tersebut menunjukkan bahwa dari 30 responden, sebagian besar (83,3%) memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori rendah.

Rendahnya pengetahuan WUS tentang SADARI dapat membuat motivasinya untuk melakukan SADARI juga rendah. Sebagaimana dikemukakan Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan dasar bermotivasi dan bertingkah laku. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang SADARI dengan motivasi melakukan SADARI pada wanita usia subur.

B. Rumusan Masalah

Adakah hubungan pengetahuan tentang SADARI dengan motivasi melakukan SADARI pada wanita usia subur di Kelurahan Donan Cilacap ?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pengetahuan tentang SADARI dengan motivasi melakukan SADARI pada wanita usia subur di Kelurahan Donan Cilacap.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengetahuan tentang SADARI pada wanita usia subur di Kelurahan Donan Cilacap.

(19)

commit to user

4

b. Mengetahui motivasi melakukan SADARI pada wanita usia subur di Kelurahan Donan Cilacap.

c. Menganalisis hubungan antara pengetahuan tentang SADARI dengan motivasi melakukan SADARI pada wanita usia subur di Kelurahan Donan Cilacap.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi tentang hubungan pengetahuan WUS dengan motivasi untuk melakukan SADARI.

2. Manfaat Aplikatif

a. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melaksanakan program kegiatan promosi SADARI terhadap WUS.

b. Bagi Bidan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan tentang SADARI.

c. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi oleh masyarakat tentang pentingnya SADARI sebagai upaya deteksi dini kanker payudara.

(20)

commit to user d. Bagi Peneliti Sendiri

Sebagai pengalaman langsung dalam menyusun penelitian dan aplikasi dari materi metodologi penelitian.

(21)

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka 1. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya (Irmayanti, 2007).

b. Jenis-Jenis Pengetahuan

Menurut Irmayanti (2007), pengetahuan terdiri dari dua jenis, yaitu : 1) Pengetahuan empiris

Pengetahuan empiris adalah pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi. Pengetahuan empiris bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali.

6

(22)

commit to user 2) Pengetahuan rasionalisme

Pengetahuan rasionalisme adalah pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi. Rasionalisme tidak berdasarkan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang matematika atau ilmu eksata.

c. Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif

Menurut Notoatmodjo (2005) pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu tahu, paham, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

(23)

commit to user

8

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan menurut Notoatmodjo (2003) adalah:

1) Tingkat pendidikan

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat.

2) Informasi

Seseorang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Informasi ini dapat diperoleh dari beberapa sumber antara lain TV, radio, koran, kader, bidan, puskesmas, majalah.

3) Budaya

Budaya merupakan tatanan dari unsur-unsur kebudayaan yang menjadi dasar keutuhan suatu nilai kebudayaan tertentu (Liliweri, 2007). Menurut Suyono, budaya adalah segala rangkaian dari unsur- unsur yang menjadi ciri-ciri paling menonjol dan dapat digunakan

(24)

commit to user

untuk mendeskripsikan watak, pola perilaku dari kebudayaan tertentu. Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap dan kebudayaan (Liliweri, 2007).

4) Pengalaman

Pengalaman adalah rangkaian peristiwa di masa lalu yang terpisah-pisah yang dapat mempengaruhi masa sekarang tanpa adanya suatu hubungan yang logis (Semiun, 2010). Berdasarkan pengertian tersebut, maka individu yang memiliki pengalaman tentang suatu obyek di masa lalu dapat digunakan sebagai dasar pengetahuan di masa sekarang.

2. Motivasi a. Pengertian

Motivasi adalah suatu usaha yang disadari seseorang untuk mempengaruhi tingkah laku agar individu tersebut tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu hingga mencapai hasil atau tujuannya (Purwanto, 2006). Menurut Donald, motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan munculnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan (Bahri, 2002).

Bahri (2002) mengemukakan bahwa motivasi merupakan suatu kekuatan yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu

(25)

commit to user

10

perbuatan, artinya adalah motivasi merupakan suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktifitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.

b. Jenis-Jenis Motivasi

Banyak pakar yang memandang motivasi dari dua sudut pandang, yaitu motivasi yang berasal dari dalam pribadi seseorang atau yang lebih dikenal dengan nama motivasi intrinsik dan motivasi yang berasal dari rangsangan dari luar diri seseorang atau yang disebut dengan nama motivasi ekstrinsik (Bahri, 2002).

1) Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu (Bahri, 2002).

Pada dasarnya, motivasi intrinsik adalah muncul berdasarkan kesadaran dengan tujuan esensial, dan bukan sekedar sebagai suatu atribut atau seremonial, termasuk dalam motivasi intrinsik adalah cita-cita, keinginan, pemenuhan harga diri (Bahri, 2002).

Termasuk dalam motivasi intrinsik antara lain karena hal tersebut menyenangkan, etos kerja, harapan di masa depan, peningkatan status, pengorbanan untuk lebih baik (Winkel, 2002).

Bila seseorang mempunyai motivasi intrinsik dalam dirinya, maka dia akan secara sadar melakukan suatu kegiatan yang dia

(26)

commit to user

inginkan tanpa motivasi dari luar dirinya. Seseorang yang tidak mempunyai motivasi intrinsik akan sulit sekali melakukan suatu kegiatan secara terus-menerus (Bahri, 2002).

2) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang muncul bukan berasal dari dalam diri individu tersebut, misalnya dorongan orang tua, pengaruh rekan kerja, teman, saudara, lingkungan dan sebagainya (Bahri, 2002).

c. Faktor yang mempengaruhi motivasi

Menurut Siagian (2004) faktor yang mempengaruhi motivasi antara lain:

1) Persepsi

Persepsi yang dimaksud adalah bahwa apa yang dilihat oleh seseorang belum tentu sama dengan fakta sebenarnya. Keinginan seseorang itulah yang menyebabkan mengapa dua orang yang melihat atau mengalami hal yang sama memberikan interpretasi yang berbeda tentang apa yang dilihat atau dialaminya itu.

2) Kemampuan belajar

Salah satu karakteristik yang membedakan manusia dari makhluk lainnya adalah kapasitasnya untuk belajar. Tingkat kemajuan dan pengetahuan yang diraih oleh seseorang sangat ditentukan oleh kemampuannya belajar yang pada akhirnya menentukan tingkat pengetahuan.

(27)

commit to user

12

Motivasi salah satunya didasari oleh pengetahuan (Soemanto, 1999). Pengetahuan ini nantinya akan merupakan dasar bermotivasi dan bertingkah laku, sebagaimana diungkapkan Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

3) Sistem nilai yang dianut

Sistem nilai pribadi seseorang dikaitkan dengan nilai seseorang yang berlaku di berbagai masyarakat dimana seseorang menjadi anggota.

3. Pemeriksaan Payudara Sendiri a. Pengertian

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) merupakan suatu bentuk pemeriksaan mandiri, yaitu pemeriksaan diri sendiri tanpa bantuan orang lain untuk mengenal, mengetahui dan mendeteksi adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada payudara sedini mungkin (Djauzi, 2009).

b. Tujuan

Pemeriksaan payudara sendiri adalah suatu metode spesifik yang rutin dilakukan setiap bulan untuk memeriksa payudara dan bertujuan untuk mengetahui adanya kelainan yang terjadi dan membedakan benjolan yang normal dan tidak normal (Rosenthal, 2009).

(28)

commit to user c. Waktu Pelaksanaan

Rosenthal (2009) mengatakan bahwa waktu pelaksanaan SADARI sebaiknya dilakukan sebagai berikut :

1) Selama mendapat menstruasi, SADARI dilakukan setelah selesai menstruasi, ketika payudara tidak terlalu sensitif dan tidak bergumpal

2) Selama hamil tidak ada waktu khusus untuk melakukan SADARI, hanya saja harus tetap rutin dilakukan setiap bulan selama hamil 3) Saat menyusui, SADARI dilakukan setiap bulan setiap selesai

menstruasi dan selesai menyusui, saat payudara sudah tidak terlalu sensitif dan tidak penuh dengan ASI

4) Setelah memasuki masa menopause, SADARI dilakukan setiap bulan pada tanggal yang sama

d. Tahapan Pelaksanaan SADARI

Rosenthal (2009) mengatakan bahwa tahapan pelaksanaan SADARI terdiri dari :

1) Tahap 1

Tahapan pertama adalah metode pemeriksaan visual. Tujuan dari tahapan ini adalah melihat perubahan warna, struktur kulit, bentuk, kesimetrisan dan ukuran payudara, perubahan puting susu serta kulit payudara di depan kaca. Sambil berdiri tegak di depan cermin, posisi kedua lengan di samping badan selanjutnya amati payudara.

(29)

commit to user

14

Gambar 2.1 SADARI tahap pertama

2) Tahap 2

Tahap kedua adalah metode pemeriksaan visual dengan lengan terangkat. Angkat lengan ke atas kepala sambil berdiri di depan cermin. Perhatikan tanda-tanda yang sama dengan pemeriksaan tahap pertama. Dengan mengangkat lengan, payudara akan terangkat sehingga memperjelas apabila ada tanda-tanda kelainan akan lebih terlihat.

Gambar 2.2 SADARI tahap kedua

(30)

commit to user 3) Tahap 3

Tahap ketiga adalah dengan menggunakan palpasi atau rabaan.

Dengan berdiri di depan cermin, gunakan tangan kiri untuk memeriksa payudara kanan dengan cara merabanya dan juga sebaliknya. Angkat tangan kanan, gunakan tiga atau empat jari tangan kiri untuk merasakan payudara kanan dengan teliti dan menyeluruh. Dimulai dari ujung bagian luar, tekan dengan bagian jari dalam gerakan melingkar kecil, bergerak perlahan di sekitar payudara. Dapat juga memulainya pada bagian ujung payudara dan secara perlahan bergerak ke bagian putting, atau sebaliknya. Yang perlu diperhatikan adalah meraba seluruh bagian payudara, termasuk daerah ketiak. Kemudian, tekan tangan anda erat pada pinggul dan sedikit menunduk ke depan cermin ketika anda menarik punggung dan sikut ke depan.

Gambar 2.3 SADARI tahap ketiga

(31)

commit to user

16

4) Tahap 4

Tahap keempat juga menggunakan metode palpasi. Rasakan adanya perubahan dengan cara berbaring. Letakkan bantal kecil di bawah bahu kanan kemudian posisikan kepala menindih lengan kanan. Periksa payudara kanan dengan tangan kiri dengan meratakan jari-jari secara mendatar untuk merasakan adanya benjolan. Periksa pula lipatan lengan, batas luar payudara, dan ke seluruh payudara.

Tahap keempat ini terdiri dari dua sesi. Setelah selesai pemeriksaan payudara kanan, lakukan langkah yang sama untuk payudara kiri.

Gambar 2.4 SADARI tahap keempat

5) Tahap 5

Tahap kelima adalah memeriksa kemungkinan adanya tanda- tanda perdarahan atau keluarnya cairan dari puting susu. Caranya dengan memencet puting susu dan melihat apakah ada darah atau cairan yang keluar.

(32)

commit to user

Gambar 2.5 SADARI tahap kelima

e. Hal - Hal yang Perlu Diperhatikan Selama SADARI

Rosenthal (2009) dan Depkes RI (2009) menyatakan bahwa beberapa hal yang harus diperhatikan wanita pada saat melakukan pemeriksaan, adalah sebagai berikut :

1) Bila terasa ada benjolan, baik di ketiak maupun di leher 2) Penebalan kulit atau kulit bersisik

3) Perubahan ukuran dan bentuk payudara atau puting susu 4) Pengerutan kulit

5) Keluar cairan dari putting susu 6) Nyeri pada saat ditekan

7) Pembengkakan lengan atas

8) Lekukan seperti lesung pipit di payudara 9) Cekungan atau lipatan pada puting susu

(33)

commit to user

18

4. Hubungan pengetahuan tentang SADARI dengan motivasi melakukan SADARI pada WUS

Berdasarkan penjabaran tinjauan pustaka diatas dapat dikatakan bahwa dengan adanya tingkat pengetahuan yang dimiliki tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) akan menimbulkan kesadaran perlu melakukan SADARI sehingga akan menimbulkan rasa tertarik (interest), dari sini muncul motivasi untuk melakukan SADARI (Notoatmodjo, 2003).

Motivasi salah satunya didasari oleh pengetahuan (Siagian, 2004).

Pengetahuan ini nantinya akan merupakan dasar bermotivasi dan bertingkah laku, sebagaimana diungkapkan Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

(34)

commit to user B. Kerangka Konsep

Gambar 2.6

Kerangka Konsep Penelitian Keterangan :

: Area yang diteliti : Area yang tidak diteliti

C. Hipotesis

Ada hubungan pengetahuan tentang SADARI dengan motivasi melakukan SADARI pada wanita usia subur di Kelurahan Donan Cilacap.

Kesadaran melakukan SADARI

Tertarik melakukan

SADARI

Variabel bebas Variabel terikat

Pengetahuan tentang SADARI 1. Pengertian 2. Tujuan

3. Waktu pelaksanaan 4. Tahapan pelaksanaan 5. Hal yang perlu

diperhatikan

Motivasi melakukan SADARI 1. Motivasi Intrinsik 2. Motivasi Ekstrinsik

1. Persepsi

2. Kemampuan belajar 3. Sistem nilai yang

dianut 1. Tingkat Pendidikan

2. Informasi 3. Budaya 4. Pengalaman

(35)

commit to user

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional untuk mempelajari hubungan antara variabel bebas (variabel independen) dengan variabel terikat (variabel dependen) pada waktu yang bersamaan (Taufiqurrohman, 2009). Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah pengetahuan tentang SADARI dan variabel terikatnya adalah motivasi melakukan SADARI diukur dalam waktu yang bersamaan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Kelurahan Donan Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap dengan waktu penelitian yang dimulai dari penyusunan proposal sampai dengan pelaksanaan penelitian, yaitu mulai Bulan Februari – Agustus 2011.

C. Populasi Penelitian

Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh WUS di Kelurahan Donan, sedangkan populasi aktualnya adalah WUS di RW VI Kelurahan Donan Cilacap berjumlah 185 WUS.

20

(36)

commit to user D. Sampel dan Teknik Sampling

Sampel diambil dari populasi aktual dengan menggunakan teknik acak berkelompok atau cluster random sampling. Proses ini dilakukan apabila populasi tersebar secara luas sehingga tidak memungkinkan untuk membuat daftar seluruh populasi (Saryono, 2008).

E. Estimasi Besar Sampel

Estimasi besar sampel ditentukan berdasarkan rumus untuk populasi kecil yaitu lebih kecil dari 10.000 (Notoatmodjo, 2005):

Keterangan :

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

d = tingkat kesalahan pengambilan sampel yang ditentukan sebesar 10 %

Dengan perhitungan tersebut, maka jumlah sampel yang akan diambil sebesar 65 responden. Pemilihan sampel dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

a) Menentukan cluster

Sampel dalam penelitian di kelompokkan dalam 5 cluster yaitu seluruh jumlah RT di RW VI Kelurahan Donan Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap.

(37)

commit to user

22

b) Memilih sampel

Dari sejumlah cluster tersebut, akan diambil sejumlah 65 sampel. Cara menghitung jumlah sampel setiap cluster dengan memakai rumus sebagai berikut:

ditentukan telah

yang Jumlah WUS x

semua Jumlah

cluster WUSdi

Tabel 3.1

Perhitungan Jumlah Sampel

No Kelas Cluster Perhitungan Jumlah Sampel 1

2

3

4

5

RT 01

RT 02

RT 03

RT 04

RT 05

185

43 x 65 = 15,1

185

42 x 65 = 14,7

185

28 x 65 = 9,8

185

55 x 65 = 19,3

185

17 x 65 = 5,9

15

15

10

19

6

Total 65

Pemilihan sampel pada tiap cluster dilakukan secara random sampling atau acak, yaitu dilakukan dengan cara arisan (Machfoedz, 2007).

(38)

commit to user F. Kriteria Restriksi

Kriteria inklusi

1) Wanita usia yang berada dalam masa reproduksi optimal, yaitu usia 20- 35 tahun

2) Bersedia menjadi responden penelitian Kriteria Eksklusi

1) Wanita yang tidak bisa membaca dan menulis

G. Definisi Operasional 1. Variabel bebas

Variabel bebas : Pengetahuan tentang SADARI.

Definisi operasional : Informasi yang diketahui WUS tentang pemeriksaan payudara sendiri sampai tingkatan ”tahu” yang diukur menggunakan kuesioner berbentuk pernyataan tertutup dengan pilihan jawaban ”benar-salah” dan terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable.

Skala pengukuran : Ordinal 2. Variabel terikat

Variabel terikat : Motivasi melakukan SADARI.

Definisi operasional : Daya pendorong yang dimiliki oleh WUS untuk melakukan pemeriksaan payudara

(39)

commit to user

24

sendiri yang diukur menggunakan kuesioner berbentuk pernyataan tertutup dengan pilihan jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju dan terdiri dari pernyataan negatif dan positif.

Skala pengukuran : Ordinal

H. Instrumen Penelitian 1. Alat Ukur

a) Pengetahuan

Alat ukur untuk mendapatkan data pengetahuan berbentuk kuesioner. Kuesioner berbentuk pernyataan tertutup dengan pilihan jawaban Benar-Salah. Jumlah item kuesioner adalah 36 item. Alat ukur pengetahuan pada penelitian ini menggunakan skala Guttman, yaitu skala yang menginginkan jawaban tegas seperti jawaban benar- salah, ya-tidak, pernah – tidak pernah (skala dikotomi). Untuk jawaban positif diberi skor 1; sedangkan untuk jawaban negatif diberi skor 0.

Tabel 3.2 Skor penilaian pengetahuan SADARI

Jawaban Bentuk pernyataan

Favourable Unfavourable

Benar 1 0

Salah 0 1

(40)

commit to user

Tabel 3.3 Kisi – kisi soal pengetahuan tentang SADARI

No Pernyataan Nomor item pernyataan Jumlah soal Positif Negatif

1.

2.

3.

4.

5.

Pengertian SADARI Tujuan SADARI

Waktu pelaksanaan SADARI

Urutan melakukan pemeriksaan SADARI

Hal-hal yang penting diperhatikan selama melakukan SADARI

1,8,10 18,22,33 3,11,12,16

4,6,7,15, 17,20,23,

26, 27,28,29,

35,36 5,25,32

14

2,9,34

13,19,24

21,30,31

4 3 7

16

6

Jumlah 36

b) Motivasi

Alat ukur untuk mendapatkan data motivasi berbentuk kuesioner Kuesioner berbentuk pernyataan tertutup dengan pilihan jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kuesioner ini terdiri dari 35 item pernyataan.

Tabel 3.4 Skor penilaian motivasi SADARI Skala Sangat

Setuju

Setuju Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Positif (+) 4 3 2 1

Negatif (-) 1 2 3 4

(41)

commit to user

26

Tabel 3.5 Kisi – kisi soal tentang motivasi SADARI

No Indikator Nomor item pernyataan Jumlah soal Positif Negatif

1.

2.

3.

4.

Keinginan

Harapan

Pemenuhan harga diri/Kebanggaan

Dorongan

a. Orangtua, suami atau saudara

b. Teman atau rekan kerja

c. Lingkungan d. Media informasi

1,4,5,6, 10,11,12, 13,14,15,16, 19,22,25,30,

31 2,3,20 26,27,34

23,28 7,24 8,21,33

35

29,32

17,18

9

18

5 3

3 2 3 1

Jumlah 35

2. Uji Instrumen

Uji instrumen penelitian ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur, yaitu dengan menggunakan data yang didapat dari 20 responden (Notoatmodjo, 2005). Dalam penelitian ini uji validitas dan reliabilitas akan dilaksanakan di RW VII Kelurahan Donan yang mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan responden penelitian.

a) Uji Validitas

Validitas dari alat ukur diketahui dengan Pearson’s Moment Product yang akan diolah dengan komputerisasi. Santoso (2008)

(42)

commit to user

menyatakan bahwa untuk menentukan validitas dengan nilai r hasil, keputusan diambil dengan dasar :

a. Jika r hasil positif serta r hasil ≥ 0,444, maka valid b. Jika r hasil negatif serta r hasil < 0,444, maka tidak valid

Dari hasil uji validitas yang telah dilakukan di RW VII Kelurahan Donan dengan jumlah responden 20 orang didapatkan dari 36 item pernyataan mengenai pengetahuan tentang SADARI, ada 6 item yaitu nomer 25, 27, 28, 31, 32 dan 34 yang menunjukkan bahwa r hasil < 0,444dengan nilai0,167; 0,180; 0,308; 0,381; 0,019 dan 0,093 sehingga dapat dikatakan 6 item tersebut tidak valid dan kemudian dihapus. Sedangkan dari 35 item pertanyaan mengenai motivasi SADARI, ada 5 item yaitu nomer 9, 14, 23, 24 dan 34 yang menunjukkan bahwa r hasil < 0,444 dengan nilai 0,303; 0,427;

0,377; 0,303 dan 0,017, sehingga dapat dikatakan 5 item tersebut tidak valid dan kemudian dihapus.

b) Uji Reliabilitas

Analisis reliabilitas instrumen pengetahuan menggunakan rumus statistik Product Moment dengan metode belah dua (Spearman Brown), sedangkan untuk instrumen motivasi menggunakan Alpha Cronbach. Santoso (2008) menyatakan bahwa untuk menentukan reliabilitas dengan nilai r alpha, keputusan diambil dengan dasar : a. Jika r alpha positif dan r alpha ≥ 0,700, maka reliabel.

b. Jika r alpha negatif dan r alpha < 0,700, maka tidak reliabel

(43)

commit to user

28

Hasil uji reliabilitas kuesioner pengetahuan menunjukkan bahwa kuesioner pengetahuan reliabel sebagai alat pengumpulan data (r = 0,924) dan kuesioner motivasi juga dinyatakan reliabel (r = 0,926).

I. Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Pengolahan Data

a) Editing

Mengedit adalah memeriksa daftar yang telah diserahkan oleh para pengumpul data. Tujuan dari editing adalah untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada di dalam daftar pertanyaan yang sudah diselesaikan.

b) Coding

Coding adalah memberikan kode data variabel-variabel penelitian, yaitu :

(1) Pengetahuan

(a) Pengetahuan rendah diberi kode 1 (b) Pengetahuan sedang diberi kode 2 (c) Pengetahuan tinggi diberi kode 3 (2) Motivasi

(a) Motivasi rendah diberi kode 1 (b) Motivasi sedang diberi kode 2 (c) Motivasi tinggi diberi kode 3

(44)

commit to user c) Scoring

Scoring yaitu pemberian skor terhadap jawaban responden.

Kuesioner pengetahuan dilakukan scoring dengan cara jawaban benar diberi skor 1 dan diberi skor 0 bila jawaban salah. Nilai jawaban kemudian dimasukkan ke dalam rumus :

% 100 nx P = x

Keterangan : P : Prosentase

X : Jumlah jawaban benar N : Jumlah total kuesioner

Kemudian diklasifikasikan sebagai berikut (Nursalam, 2003) : (1) Tinggi (jawaban terhadap kuesioner 76 – 100% benar) (2) Sedang (jawaban terhadap kuesioner 56 – 75% benar) (3) Rendah (jawaban terhadap kuesioner < 56% benar)

Kuesioner tentang motivasi akan dilakukan scoring dengan cara jumlah item pertanyaan dikalikan dengan jumlah jawaban yang diperoleh sehingga akan didapatkan skor terendah sampai tertinggi, yaitu 30 X 1 = 30 sampai dengan 30 X 4 = 120, kemudian nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dan dibagi 3, yaitu 120 – 30 = 90 : 3 = 30, sehingga akan diketahui skor sebagai berikut :

(a) motivasi rendah, nilai : 30-59 (b) motivasi sedang, nilai : 60-89 (c) motivasi tinggi, nilai : 90-120

(45)

commit to user

30

d) Tabulating

Tabulating merupakan kelanjutan langkah dari coding untuk mengelompokkan tabel ke dalam suatu tabel tertentu, menurut variabel yang diteliti.

2. Analisis Data

Data yang diperoleh akan dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat. Uji statistik yang digunakan untuk menerangkan hubungan antara dua variabel ( Arikunto, 2002). Analisis data akan dilakukan dengan program komputer SPSS v.14.0.

a) Analisis Univariat

Analisis univariat dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui distribusi dan frekuensi yang disajikan dalam bentuk prosentase (Santoso, 2008). Variabel yang dianalisis adalah variabel pengetahuan dan motivasi wanita usia subur.

Untuk memperoleh prosentase tingkat pengetahuan dan motivasi menggunakan rumus :

% 100 nx P= x

Keterangan :

P : Prosentase

X : Jumlah responden setiap kategori N : Jumlah semua responden

(46)

commit to user b) Analisis Bivariat

Adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2005). Dalam analisis ini dilakukan dengan pengujian statistik yaitu dengan uji Rank Spearman untuk mengetahui hubungan variabel independen dengan variabel dependennya dengan data kategorik. Data pada penelitian ini adalah data kategorik, yaitu ordinal (Mario, 2006).

Rumus uji korelasi “Rank Spearman” adalah sebagai berikut : 6S bi2

r = 1 –

n (n2 – 1) Keterangan :

r : koefisien korelasi Rank Speaman b : perbedaan setiap Rank

n : jumlah pasangan Rank (Bilson, 2008)

(47)

commit to user

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Karakterstik Responden

Berdasarkan jawaban responden atas kuesioner, maka karakteristik responden yang diketahui pada penelitian ini terdiri dari umur, pekerjaan dan pendidikan.

1. Umur Responden

Data umur responden selengkapnya disajikan sebagai berikut :

Tabel 4.1 Data Umur Wanita Usia Subur di Kelurahan Donan Cilacap

No VARIABEL N Mean Median Mode Min-Max

1 Usia responden 65 29,6 30,0 28 23-34 Sumber : Data Primer, 2011

Data dalam tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata umur responden adalah 29,6 tahun. Umur responden termuda adalah 23 tahun dan umur tertua adalah 34 tahun. Semua responden termasuk dalam kelompok usia reproduktif optimal.

2. Pendidikan Responden

Pekerjaan responden terdistribusi menjadi 3, yaitu SD, SMP dan SMA. Distribusi frekuensi pekerjaan responden selengkapnya disajikan sebagai berikut :

32

(48)

commit to user

Tabel 4.2 Data Pendidikan Wanita Usia Subur di Kelurahan Donan Cilacap

No Distribusi Pendidikan Frekuensi Persentase

1 SD 4 6,2

2 SMP 7 10,8

3 SMA 54 83,1

Total 65 100,0

Sumber : Data Primer, 2011

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pendidikan menengah atau SMA, yaitu sejumlah 83,1 %, dan sebagian kecil responden hanya berpendidikan SD, yaitu sejumlah 6,2 %.

3. Pekerjaan Responden

Pekerjaan responden terdistribusi menjadi 4, yaitu IRT, swasta, PNS dan dagang. Distribusi frekuensi pekerjaan responden selengkapnya disajikan sebagai berikut :

Tabel 4.3 Data Pekerjaan Wanita Usia Subur di Kelurahan Donan Cilacap

No Distribusi Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 IRT 55 84,6

2 Swasta 4 6,2

3 PNS 3 4,6

4 Dagang 3 4,6

Total 65 100,0

Sumber : Data Primer, 2011

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah IRT, yaitu sejumlah 84,64% dan sebagian kecil responden bekerja sebagai PNS dan dagang, yaitu masing-masing sejumlah 4,6 %.

(49)

commit to user

34

B. Pengetahuan tentang SADARI

Dari data jawaban responden atas kuesioner pengetahuan dapat dijelaskan distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang SADARI sebagai berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang SADARI Pada Wanita Usia Subur di Kelurahan Donan Cilacap

No Distribusi Pengetahuan Frekuensi Persentase

1 Rendah 36 55,4

2 Sedang 24 36,9

3 Tinggi 5 7,7

Total 65 100,0

Sumber : Data Primer, 2011

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang SADARI dalam kategori rendah, yaitu sejumlah 55,4%, responden dengan pengetahuan tentang SADARI dalam kategori sedang sejumlah 36,9 % dan sebagian kecil responden memiliki pengetahuan tentang SADARI dalam kategori tinggi, yaitu sejumlah 7,7%.

C. Motivasi SADARI

Dari data jawaban responden atas kuesioner motivasi dapat dijelaskan distribusi frekuensi motivasi responden melakukan SADARI sebagai berikut:

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Motivasi tentang SADARI Pada Wanita Usia Subur di Kelurahan Donan Cilacap

No Distribusi Motivasi Frekuensi Persentase

1 Sedang 46 70,8

2 Tinggi 19 29,2

Total 65 100,0

Sumber : Data Primer, 2011

(50)

commit to user

Dari hasil penelitian diperoleh motivasi responden sebagian besar terdistribusi dalam kategori motivasi sedang, yaitu sejumlah 70,8 % dan sebagian kecil adalah motivasi tinggi, yaitu sejumlah 29,2% serta tidak ada yang memiliki motivasi rendah.

D. Hasil Analisis

Analisis hubungan antara pengetahuan tentang SADARI dengan motivasi melakukan SADARI selengkapnya disajikan dalam tabel 4.6.

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi hubungan pengetahuan SADARI dengan motivasi melakukan SADARI pada Wanita Usia Subur di Kelurahan Donan Cilacap

Motivasi Pengetahuan

Tinggi Sedang Jumlah

f % f % f %

Tinggi 5 100,0 0 0,0 5 100,0

Sedang 11 45,8 13 54,2 24 100,0

Rendah 3 8,3 33 91,7 36 100,0

α = 0,05 Pv = 0,000 Rank = 0,566

Sumber : Data Primer, 2011

Hasil analisis ini menunjukkan bahwa seluruh WUS dengan pengetahuan tinggi memiliki motivasi SADARI yang tinggi (100,0 %). Sebagian besar WUS dengan pengetahuan tentang SADARI dalam kategori sedang memiliki motivasi SADARI sedang (54,2 %). Sebagian besar WUS dengan pengetahuan tentang SADARI dalam ketegori rendah memiliki motivasi SADARI sedang (91,7 %).

Setelah data penelitian tersebut diolah, selanjutnya dilakukan pengujian data untuk menguji hubungan antara pengetahuan tentang SADARI dengan

(51)

commit to user

36

motivasi melakukan SADARI dengan menggunakan Spearman’s rank yang hasilnya dapat diketahui bahwa hasil koefisien korelasi π = 0,566 dengan tingkat signifikansi 0,000 (Pv < 0,05). Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara pengetahuan tentang SADARI dengan motivasi melakukan SADARI dengan korelasi sedang.

(52)

commit to user BAB V PEMBAHASAN

A. Kendala-Kendala dalam Penelitian

Secara umum, penelitian ini dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan berarti, misalnya proses perijinan yang dapat peneliti selesaikan dalam 2 hari kerja. Meskipun demikian, pada awal penelitian, peneliti menemui kendala dalam proses pengumpulan data, yaitu ada beberapa responden tidak ada di tempat pada saat peneliti mendatangi rumahnya untuk kegiatan pengumpulan data. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka selanjutnya peneliti meminta data nomor telepon responden dari kader kesehatan di Kelurahan Donan, sehingga peneliti dapat melakukan kontrak untuk kegiatan pengumpulan data di rumah responden.

B. Karakteristik Responden 1. Umur Responden

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata umur responden adalah 29,6 tahun. Umur responden termuda adalah 23 tahun dan umur tertua adalah 34 tahun.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden pada penelitian ini berada pada rentang usia optimal secara reproduktif. Sebagaimana dikemukakan oleh Manuaba, dkk (2009) yang menyatakan bahwa rentang usia optimal bagi wanita untuk bereproduksi, yaitu hamil dan

37

(53)

commit to user

38

melahirkan adalah pada rentang usia 20-35 tahun. Umur wanita kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun merupakan faktor risiko kehamilan dan persalinan.

Usia reproduktif pada wanita juga merupakan kelompok risiko tinggi mengalami kanker payudara. Varney (2004) menyatakan bahwa insiden kanker payudara meningkat seiring dengan pertambahan usia. Oleh karena itu American Cancer Society menganjurkan bagi wanita yang mulai memasuki usia 20 tahun keatas untuk melakukan pemeriksaan klinik payudara sekurang-kurangnya tiga tahun sekali dan mendapat informasi tentang keuntungan dan keterbatasan SADARI sehingga wanita yang memilih melakukan SADARI dapat melakukan SADARI dengan tepat sesuai dengan pedoman tekniknya (Smith, 2003).

2. Pendidikan Responden

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pendidikan menengah atau SMA, yaitu sejumlah 83,1 %, responden yang berpendidikan SMP sejumlah 10,8 % dan sebagian kecil responden hanya berpendidikan SD, yaitu sejumlah 6,2 %.

Menurut Notoatmodjo (2003), salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah pendidikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka tingkat pengetahuan individu juga tinggi. Pendidikan setingkat SMA dan SMP merupakan pendidikan tingkat menengah dimana tingkat pendidikan ini diharapkan seseorang akan cukup memiliki kemampuan untuk menerima

(54)

commit to user

informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi seperti deteksi dini kanker payudara dengan SADARI.

3. Pekerjaan Responden

Responden pada penelitian ini tidak semuanya bekerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga. Lingkungan pekerjaan juga dapat mempengaruhi pengetahuan responden yang didapat dari interaksi dengan teman-teman di lingkungan kerja. Seperti yang diungkapkan Walsh (2007), faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik individu, kelompok atau masyarakat yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Sedangkan bagi ibu tidak bekerja dapat memanfaatkan waktu luang yang ada untuk mengakses sumber informasi misalnya membaca buku atau membuka internet.

C. Pengetahuan tentang SADARI

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang SADARI dalam kategori rendah, yaitu sejumlah 55,4%, responden dengan pengetahuan tentang SADARI dalam kategori sedang sejumlah 36,9 % dan sebagian kecil responden memiliki pengetahuan tentang SADARI dalam kategori tinggi, yaitu sejumlah 7,7%.

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah

(55)

commit to user

40

berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya (Irmayanti, 2007).

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Rahayu (2008) yang mengatakan bahwa sampai saat ini masih banyak WUS yang belum melakukan SADARI sejak dini. Sebuah survey menunjukkan salah satu alasan rendahnya minat WUS melakukan SADARI adalah kurangnya pengetahuan tentang cara melakukan SADARI dengan benar.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Hapsari (2010) yang menunjukkan bahwa sebanyak 58,3% responden memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang pencegahan kanker payudara, salah satunya adalah SADARI. Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa jumlah responden yang memiliki pengetahuan yang baik tentang pencegahan kanker payudara hanya 1,8%.

Fenomena yang menjadi hasil penelitian ini bisa disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah faktor pengalaman yang mempengaruhi pengetahuan seseorang dan tergantung pada ingatan seseorang pada saat pengisian kuesioner. Sesuai dengan Notoatmodjo (2007) yang mengemukakan bahwa pengetahuan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Penginderaan yang baik akan meningkatkan pemahaman

(56)

commit to user

terhadap suatu objek atau informasi. Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat mengintepretasikan materi tersebut secara benar.

D. Motivasi SADARI

Motivasi adalah suatu usaha yang disadari seseorang untuk mempengaruhi tingkah laku agar individu tersebut tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu hingga mencapai hasil atau tujuannya (Purwanto, 2006). Menurut Donald, motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan munculnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan (Bahri, 2002).

Motivasi responden sebagian besar terdistribusi dalam kategori motivasi sedang, yaitu sejumlah 70,8 % dan sebagian kecil adalah motivasi tinggi, yaitu sejumlah 29,2% serta tidak ada yang memiliki motivasi rendah.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hapsari (2010) yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi yang sedang dalam melakukan tindakan pencegahan kanker payudara, yaitu sejumlah 38 orang (63,3%) dan sebagian kecil memiliki motivasi yang tinggi, yaitu 22 orang (36,7%).

Rendahnya jumlah responden yang memiliki motivasi yang tinggi mendukung pendapat Rahayu (2008) yang mengatakan bahwa sampai saat ini masih banyak wanita usia subur (WUS) yang belum menyadari dan

(57)

commit to user

42

mengetahui pentingnya melakukan SADARI sejak dini, sehingga tidak mempunyai motivasi untuk melakukan SADARI.

E. Hasil Analisis

Hasil uji Spearman’s rank dapat diketahui bahwa hasil koefisien korelasi π = 0,566 dengan tingkat signifikansi 0,000 (Pv < 0,05). Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara pengetahuan tentang SADARI dengan motivasi melakukan SADARI dengan korelasi sedang.

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003) yang mengatakan bahwa pengetahuan yang dimiliki tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) akan menimbulkan kesadaran perlu melakukan SADARI sehingga akan menimbulkan rasa tertarik (interest), dari sini muncul motivasi untuk melakukan SADARI.

Motivasi salah satunya didasari oleh pengetahuan (Siagian, 2004).

Pengetahuan ini nantinya akan merupakan dasar bermotivasi dan bertingkah laku, sebagaimana diungkapkan Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Angesti Nugraheni (2010) dengan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara tingkat pengetahuan tentang SADARI dengan perilaku SADARI (pv = 0,000 pada α = 0,05). Dengan kata lain,

(58)

commit to user

perilaku dapat terbentuk dengan adanya motivasi dari individu, sebagaimana dikemukakan oleh Notoatmodjo (2003) bahwa untuk berperilaku, individu memerlukan motivasi yang menggerakkan individu berperilaku.

F. Keterbatasan Penelitian

Peneliti memiliki keterbatasan biaya, waktu dan tenaga, sehingga penelitian ini tidak dilakukan terhadap seluruh wanita usia subur di Kelurahan Donan tetapi hanya berdasarkan cluster random sampling sejumlah 65 orang.

Hasil penelitian ini akan lebih baik jika dilakukan terhadap seluruh wanita usia subur di Kelurahan Donan Cilacap.

.

(59)

commit to user

44

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat disampaikan kesimpulan penelitian ini sebagai berikut :

1. Pengetahuan responden tentang SADARI sebagian besar terdistribusi dalam kategori rendah, yaitu sejumlah 55,4%, kategori sedang sejumlah 36,9% dan kategori tinggi sejumlah 7,7%.

2. Motivasi responden sebagian besar terdistribusi dalam kategori motivasi sedang, yaitu sejumlah 70,8 % dan sebagian kecil adalah motivasi tinggi, yaitu sejumlah 29,2% serta tidak ada yang memiliki motivasi rendah.

3. Ada hubungan positif dan signifikan antara pengetahuan tentang SADARI dengan motivasi melakukan SADARI dengan korelasi sedang (π = 0,566 ; pv = 0,000).

(60)

commit to user B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah diuraikan, peneliti dapat menyampaikan beberapa saran, sebagai berikut :

1. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap

Hendaknya Dinas Kesehatan terkait dapat meningkatkan program untuk deteksi dini kanker payudara menggunakan teknik SADARI dengan bekerja sama dengan berbagai sektor, misalnya kerjasama dengan kelurahan atau PKK untuk melakukan penyuluhan kesehatan secara rutin kepada WUS tentang SADARI sehingga dapat meningkatkan pengetahuan WUS tentang SADARI yang pada akhirnya mampu meningkatkan motivasi WUS untuk melakukan SADARI secara rutin.

2. Bagi WUS dan Masyarakat

WUS diharapkan dapat meningkatkan pengetahuannya tentang SADARI, misalnya dengan melakukan konseling dengan tenaga kesehatan, sehingga dapat memotivasi untuk melakukan SADARI secara rutin yang pada akhirnya mampu mendeteksi kanker payudara secara dini.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini, misalnya dengan menambah jumlah variabel sehingga hasil yang diharapkan lebih kompleks.

(61)

commit to user

46

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Bahri, S. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Bambang. 2010. Kejadian kanker payudara masih tertinggi. Diperoleh tanggal 8 Februari 2011. Diakses dari http://www.antarajateng.com

Depkes RI. 2009. Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara. Jakarta : Dirjen PP & PL Depkes RI

Diananda, R. 2009. Panduan Lengkap Mengenal Kanker. Yogyakarta : Mirza Mesia Pustaka

Djauzi, S. 2009. Raih Kembali Kesehatan. Jakarta : Penerbit Kompas

Febriyanti, W. 2010. Studi Analisis Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Periksa Payudara Sendiri. Skripsi. Diperoleh tanggal 21 Mei 2011.

Diakses dari http://www.repository.usu.ac.id

Hapsari, H. 2010. Hubungan Pengetahuan Dengan Motivasi Pencegahan Kanker Payudara Pada Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I. KTI.

STIKES Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap

Irmayanti. 2007. Pengetahuan. diperoleh tanggal 13 Maret 2011. Diakses dari http://www.wacana.ui.ac.id

Jong, W. 2005. Kanker, apakah itu? Pengobatan, harapan hidup dan dukungan keluarga, Jakarta : Arcan

Liliweri, A. 2007. Makna Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya, Jogjakarta : LKIS Pelangi Aksara

Lubis, N. 2009. Dukungan Sosial pada Pasien Kanker. Medan : USU Press Machfoedz, I. 2007. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Fitramaya

Mangan, Y. 2009. Cara Bijak Menaklukkan Kanker. Jakarta : Pustaka Populer Manuaba, dkk. 2009. Buku Ajar Patologi Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan.

Jakarta : EGC

Mario, T.P. 2006. SPSS untuk Paramedis. Yogyakarta : Ardana Media

Gambar

Gambar 2.1  SADARI tahap pertama
Gambar 2.4  SADARI tahap keempat
Gambar 2.5  SADARI tahap kelima
Tabel 3.2 Skor penilaian pengetahuan SADARI
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Desain pembelajaran yang dibuat dalam penelitian ini mengadopsi model Dick and Carey. Langkah desain pembelajaran diawali dengan analisis karakteristik peserta

9. Mosi yang tepat untuk cuplikan teks debat tersebut adalah... BPJS merugikan rumah sakit...  b. BPJS memudahkan

bersinggungan (jog), yaitu bentuk Patroli yang dilaksanakan dalam hal petugas Patroli yang satu bertemu dengan petugas Patroli yang lainnya disuatu titik tertentu

Selanjutnya, struktur vertikal D o selama fase tidak aktif memperlihatkan struktur yang lebih heterogen dibandingkan fase aktif, yang diduga sebagai konsekwensi dari proses

Tidak hanya untuk dikonsumsi sendiri, beberapa konsumen juga membeli pai buatan Mommie Pie sebagai hadiah ulang tahun dan bingkisan untuk orang lain pada saat menjelang

pembelajaran ke siswa dan mendesain pembelajaran secara menyenangkan, maka peneliti tertarik untuk membuat media pembelajaran berbentuk media cetak yang berupa buku panduan

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan peneliti maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran

Dengan dipergunakannya berbagai variasi metode pengajaran oleh dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma maka taraf keberhasilan belajar