• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

Page | 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rumah Sakit Umum Daerah “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang adalah Rumah Sakit Umum Daerah milik Pemerintah Kabupaten Malang, terletak diatas tanah seluas 32.140 m2 dengan bangunan yang didirikan dan digunakan untuk operasional pelayanan sampai saat ini seluas 11.550 m2, berada di Malang Selatan dan mempunyai 221 tempat tidur dengan tingkat hunian rata- rata 79,31% per tahun. Wilayah dispersi atau jangkauan pelayanan Rumah Sakit meliputi Malang Selatan hingga perbatasan Kabupaten Blitar dan Lumajang.

Perkembangan Kota Kepanjen sebagai Ibukota Kabupaten Malang ditandai dengan dibangunnya berbagai fasilitas pelayanan masyarakat dan berbagai perkantoran pemerintahan.

Dengan meningkatnya situasi dan kondisi tersebut membawa dampak terhadap kegiatan masyarakat baik di Kota Kepanjen maupun daerah sekitarnya (Malang Selatan pada umumnya) menjadikan Kota Kepanjen sebagai sentra kegiatan. Dalam upaya mengimbangi perkembangan Kota Kepanjen yang begitu cepat, RSUD ”Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang terus berupaya meningkatkan potensi diri untuk meningkatkan kapasitas pelayanannya kepada masyarakat agar menjadi Rumah Sakit pilihan bagi masyarakat dalam bidang kesehatan. Pada akhir tahun 2006 status RSUD “Kanjuruhan” telah meningkat menjadi Rumah Sakit Kelas B Non Pendidikan, sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI tanggal 23 Oktober 2006 Nomor 811/MENKES/SK/X/2006, tentang Peningkatan Kelas RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang dari kelas C menjadi kelas B Non Pendidikan yang kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Malang Nomor 16 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah, namun SOTK belum sepenuhnya dilaksanakan sampai dengan turunnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Nomor 37 tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Rumah Sakit Umum Daerah. Hal tersebut untuk mengantisipasi bahwa di Kota Kepanjen akan bermunculan Rumah Sakit Swasta yang akan menjadi pesaing di masa mendatang.

Sebagai hasil penafsiran terhadap perubahan lingkungan, maka dilakukan pendekatan- pendekatan manajemen strategis yang digunakan sebagai penghubung antara penafsiran keadaan dengan tindakan yang akan dilakukan oleh organisasi. Untuk itu dibuatlah rencana strategis rumah sakit yang merupakan arah pedoman bagi Pengelola Rumah Sakit selama lima tahun ke depan.

Rencana Strategis RSUD ”Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang merupakan penjabaran secara rinci dari visi dan misi rumah sakit yang mempertimbangkan analisa lingkungan strategis dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Malang tahun 2010 – 2015.

(2)

Page | 2 1.2. Landasan Hukum

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJMD;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJMD;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daearah Tahun 2005 – 2025;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 2 tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang tahun 2010 – 2015;

15. Peraturan Bupati Malang Nomor 37 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Rumah Sakit Umum Daerah;

16. Surat Keputusan Bupati Malang Nomor: 180/232/KEP/421.013/2009 tentang Penetapan RSUD

“Kanjuruhan” Kepanjen sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) dengan status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) penuh.

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

1. Sebagai arahan dalam pengembangan Rumah Sakit menjadi rumah sakit pendidikan yang berkualitas dan mandiri dengan pelayanan paripurna dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang.

(3)

Page | 3 melaksanakan fungsinya.

1.3.2 Tujuan

Tercapainya persepsi yang sama dalam menyusun kebijakan-kebijakan pelayanan kesehatan di lingkungan RSUD ”Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang sehingga produk kebijakan dapat dijadikan acuan dan/atau pedoman bagi seluruh unit kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

1.4. Sistematika Penulisan I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD 2.2. Sumber Daya SKPD

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota

3.4. Penentuan Isu-isu Strategis

IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi SKPD

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4.3. Strategi dan Kebijakan

V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1. Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif 5.2. Program, Kegiatan Lintas SKPD, Indikator Kinerja, Sasaran dan Pendanaan Indikatif 5.3. Program, Kegiatan Wilayah, Indikator Kinerja, Sasaran dan Pendanaan Indikatif 5.4. Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Sasaran RPJMD

VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD VII. PENUTUP

(4)

Page | 4 BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Rumah Sakit Umum Daerah ”Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang yang selanjutnya disingkat dengan RSUD ”Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan mengutamakan pengobatan dan pemulihan tanpa mengabaikan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yang dilaksanakan melalui penyediaan pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat (emergensi) dan tindakan medik.

2.1.1. Tugas

Rumah Sakit Umum Daerah “Kanjuruhan” Kepanjen merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah bidang salah satu unit pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, mempunyai tugas :

1. Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang penyelenggaraan upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan sesuai peningkatan kesehatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku.

2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.

2.1.2. Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud tersebut diatas, RSUD

“Kanjuruhan” Kepanjen berada dan berintegrasi dalam Sistem Kesehatan Daerah, mempunyai fungsi :

1. Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data berbentuk data base serta analisa data untuk menyusun program kegiatan.

2. Perencanaan strategis bidang pelayanan kesehatan perorangan.

3. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan perorangan.

4. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang pelayanan kesehatan perorangan.

5. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pelayanan kesehatan perorangan.

6. Penyelenggaraan dan pengawasan standar pelayanan si pegawai sipil daerahminimal yang wajib dilaksanakan bidang pelayanan kesehatan.

7. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan pada Rumah Sakit Umum Daerah.

(5)

Page | 5 lingkungan Pemerintah Daerah.

9. Penyelenggaraan administrasi Pegawai Negeri Daerah.

10. Pelayanan medik.

11. Pelayanan penunjang medik dan non medik.

12. Pelayanan dan asuhan keperawatan.

13. Pelayanan rujukan.

14. Pendidikan dan pelatihan bidang kesehatan dan bidang lainnya sesuai kebutuhan rumah sakit.

15. Penelitian dan pengembangan.

16. Pengelolaan sumber daya rumah sakit.

17. Pelayanan fungsi sosial dengan memperhatikan kaidah ekonomi.

18. Perencanaan program, rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta humas dan pemasaran rumah sakit.

19. Pembinaan dan pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat, lembaga pemerintah dan lembaga lainnya.

2.1.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah “Kepanjen” Kabupaten Malang berdasarkan Peraturan Bupati Malang No. 37 Tahun 2008 tanggal 4 April 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Rumah Sakit Umum Daerah, diatur dan ditetapkan sebagai berikut :

a. Direktur, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Malang melalui Sekretaris Daerah.

b. Wakil Direktur, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

1) Wakil Direktur Pelayanan

a) Bidang Pelayanan Medik, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan.

 Seksi Pelayanan Medik

 Seksi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Medik

b) Bidang Pelayanan Keperawatan, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan.

 Seksi Pelayanan Keperawatan

 Seksi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Keperawatan

c) Bidang Sarana dan Pelayanan Penunjang, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan.

 Seksi Pelayanan Penunjang

 Seksi Monitoring dan Evaluasi Sarana Penunjang

(6)

Page | 6 2) Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan

a) Bagian Umum dan Kepegawaian, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan.

 Sub Bagian Umum

 Sub Bagian Kepegawaian

 Sub Bagian Perlengkapan

b) Bagian Keuangan, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan.

 Sub Bagian Penerimaan

 Sub Bagian Pengeluaran

 Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi

c) Bagian Perencanaan Program, Rekam Medik, Evaluasi dan Pelaporan serta Humas dan Pemasaran, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan.

 Sub Bagian Perencanaan Program

 Sub Bagian Rekam Medik, Evaluasi dan Pelaporan

 Sub Bagian Humas dan Pemasaran

c. Unit – unit Non Struktural

1) Komite, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

a) Komite Farmasi dan Terapi

b) Komite Medik, secara fungsi membawahi :

 Sub Komite

 Kelompok Staf Medis Fungsional (Ka. SMF) c) Komite Keperawatan

2) Instalasi, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing penyelenggaraan kegiatan dalam tanggung jawab masing-masing Wakil Direktur.

a) Instalasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan :

 Instalasi Rawat Jalan

 Instalasi Rawat Inap

 Instalasi Gawat Darurat

 Instalasi Kamar Operasi

 Instalasi Pelayanan Intensif

 Instalasi Pelayanan Khusus

 Instalasi Hemodialisa

 Instalasi Pusat Pelayanan Terpadu

(7)

Page | 7

 Instalasi Radiologi

 Instalasi Farmasi

 Instalasi Gizi

 Instalasi Sterilisasi Sentral

 Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Sanitasi Lingkungan

 Instalasi Kedokteran Kehakiman

b) Instalasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan :

 Instalasi Diklat, Litbang & Perpustakaan

 Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)

3) Satuan Pengawas Internal (SPI), berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

4) Kelompok Jabatan Fungsional

a) Terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya, dalam unit kegiatan sesuai dengan kompetensinya, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur.

b) Dalam rangka mempersiapkan peningkatan kelas RS menjadi kelas B Pendidikan serta menjaga dan / atau memelihara mutu pelayanan sesuai standar akreditasi RS dan/atau sertifikasi SMM ISO 9001:2008, RSUD

“Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang, Direktur membentuk beberapa unit pelayanan dan Panitia-panitia yang bertugas membantu Direktur dalam penyelenggaraan RS sesuai fungsinya.

c) Unit-unit Pelayanan dan Panitia-panitia tersebut dibentuk dengan SK Direktur, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur, dengan struktur organisasi menyesuaikan / menyelaraskan dengan organisasi fungsi Rumah Sakit serta peraturan per undang-undangan yang berlaku, terdiri dari :

 Unit Peningkatan dan Pengendalian Mutu (UPM).

 Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa.

 Panitia Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS).

 Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).

 Panitia Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana (K3).

 Panitia Etik dan Hukum.

Berikut merupakan gambar Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah “Kepanjen”

Kabupaten Malang:

(8)

Page | 8 Gambar 2.1

Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah “Kepanjen” Kabupaten Malang

SUB BAGIAN PENERIMAAN SATUAN

PENGAWAS INTERNAL KOMITE

KEPERAWATAN KOMITE

MEDIK WAKIL DIREKTUR

PELAYANAN

STAF MEDIK FUNGSIONAL

BIDANG PELAYANAN MEDIK

BIDANG PELAYANAN KEPERAWATAN

DIREKTUR DEWAN PENGAWAS

WAKIL DIREKTUR ADMINISTRASI DAN

KEUANGAN

BIDANG SARANA DAN PELAYANAN PENUNJANG

SEKSI

PELAYANAN MEDIK SEKSI PELAYANAN

KEPERAWATAN

SEKSI PELAYANAN PENUNJANG

SEKSI MONITORING DAN EVALUASI PELAYANAN MEDIK

SEKSI MONITORING EVALUASI PELAYANAN DAN

KEPERAWATAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SEKSI MONITORING DAN EVALUASI

SARANA PENUNJANG

BAGIAN KEUANGAN

SUB BAGIAN PENGELUARAN

SUB BAGIAN AKUNTANSI DAN VERIFIKASI SUB BAGIAN

UMUM

SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN PERLENGKAPAN

SUB BAGIAN PERENCANAAN

PROGRAM

SUB BAGIAN REKAM MEDIK EVALUASI &

PELAPORAN

SUB BAGIAN HUMAS &

PEMASARAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL INSTALASI

INSTALASI KETERANGAN :

- - - Garis Koordinasi --- Garis Komando

INSTALASI INSTALASI

BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

BAGIAN PERENCANAAN PROGRAM, REKAM MEDIK, EVALUASI &

PELAPORAN, HUMAS &

PEMASARAN

(9)

Page | 9 2.2.1. Sumber Daya Manusia

Tabel 2.1

Perkembangan Jumlah SDM / Tenaga Menurut Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidi- kan

Tahun

2006 2007 2008 2009 2010

PNS &

CPNS PTT Jumlah % PNS &

CPNS PTT Jumlah % PNS &

CPNS PTT Jumlah % PNS &

CPNS PTT Jumlah % PNS &

CPNS PTT Jumlah %

1. S 3 - - 0 - - - 0 - - - 0 - - - 0 - - - 0 -

2. S 2 18 4 22 5,20 19 4 23 4,90 20 5 25 5,14 24 6 30 5,56 27 2 29 5,12

3. S 1 36 12 48 11,35 40 9 49 10,45 42 12 54 11,11 44 18 62 11,48 56 16 72 12,72

4. D IV 4 - 4 0,95 4 - 4 0,85 4 - 4 0,82 4 - 4 0,74 4 - 4 0,71

5. D III 88 54 142 33,57 109 56 165 35,18 129 40 169 34,77 132 61 193 35,74 154 58 212 37,46

6. D II 3 - 3 0,71 3 - 3 0,64 3 - 3 0,62 3 - 3 0,56 2 - 2 0,35

7. D I 13 9 22 5,20 13 13 26 5,544 15 16 31 6,38 18 20 38 7,04 19 18 37 6,54

8. SLTA 65 78 143 33,81 94 67 161 34,44 110 52 162 33,33 113 60 173 32,04 116 57 173 30,57

9. SLTP 10 20 30 7,09 10 20 30 6,40 20 11 31 6,38 20 10 30 5,56 20 10 30 5,30

10. SD 4 5 9 2,13 3 5 8 1,71 5 2 7 1,44 5 2 7 1,30 5 2 7 1,24

Jumlah Total 241 182 423 100 295 174 469 100 348 138 486 100 363 177 540 100 403 163 566 100

Perkembangan jumlah tenaga berdasarkan jenis pendidikan adalah sebagai berikut :

1. SD dan SLTP tidak mengalami perkembangan atau stagnasi dikarenakan tenaga yang dibutuhkan adalah minimal SLTA.

2. SLTA dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 20,97%.

3. D I & D II mengalami peningkatan tetapi tidak signifikan dan kenaikan pada jenis tenaga D I Asisten Perawat.

4. D III mengalami peningkatan yang sangat signifikan dikarenakan tenaga D III Perawatan, Bidan dan Non Perawatan merupakan tenaga potensial fungsional untuk menggerakkan Rumah Sakit.

5. S 1 mengalami peningkatan sebesar 50% baik untuk S 1 medis, apoteker dan S 1 umum.

6. Sedangkan tenaga S 2 (Dokter Spesialis) meningkat 31,81% sesuai dengan perkembangan layanan di RSUD ”Kanjuruhan” Kepanjen.

(10)

Page | 10 Tabel 2.2

Jumlah Tenaga Pejabat Struktural dan Fungsional

NO U R A I A N SATUAN 2006 2007 2008 2009 2010 Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 TENAGA MEDIS

Dokter Umum Orang 13 13 12 14 17

5 Pejabat

Struktural, 10 SMF, 1 dokter

PTT Kabupaten, 1 PTT RS

Dokter Gigi Orang 3 3 3 3 3 1 Pejabat

Struktural

Dokter Ahli Bedah Orang 3 3 3 3 3

Dokter Ahli Penyakit Dalam Orang 2 2 3 3 3 1 dokter PTT RS

Dokter Ahli Anak Orang 3 3 2 1 1

Dokter Ahli Obgyn Orang 2 2 3 2 3

Dokter Ahli Radiologi Orang 1 1 1 1 1

Dokter Ahli Anastesi Orang 2 2 2 2 2

Dokter Ahli Pathologi Klinik Orang 1 1 1 1 2 1 Belum Definitif

Dokter Ahli Ahli Jiwa Orang 0 0 0 0 0

Dokter Ahli Mata Orang 2 2 3 3 3

1 Pejabat

Struktural, 1 dokter PTT RS

Dokter Ahli THT Orang 1 1 1 1 1

Dokter Ahli Kulit & Kelamin Orang 1 1 1 1 1

Dokter Ahli Kardiologi Orang 0 0 0 0 0

Dokter Ahli Paru Orang 1 1 1 3 2 1 dokter PTT RS

Dokter Ahli Syaraf Orang 1 1 1 1 1

Dokter Ahli Bedah Syaraf Orang 0 0 0 1 1

Dokter Ahli Orthopedi Orang 0 0 0 0 0

Dokter Ahli Urologi Orang 0 0 0 0 0

Dokter Ahli Pathologi Anatomi Orang 0 0 0 0 0

Dokter Ahli Pathologi Ferensik Orang 0 0 0 0 0

Dokter Ahli Rehab Medik Orang 0 0 0 0 0

Dokter Ahli Bedah Mulut Orang 0 0 0 0 0

Dokter Ahli Orthodentia Orang 1 1 1 1 1

Dokter Ahli Prostodonsia Orang 1 1 1 1 1

Dokter Ahli Ortopedi Orang 0 0 1 2 2

Dokter Ahli Konservasi Gigi Orang 0 0 0 1 1

Jumlah 38 38 40 45 49

2 TENAGA KEPERAWATAN

Perawat Orang 153 175 174 190 200 3 Pejabat Struktural

Bidan Orang 26 26 28 28 26

Jumlah 179 201 202 218 226

3 TENAGA KEFARMASIAN

Apoteker Orang 5 5 5 7 9 2 Pejabat

Struktural

Analis Farmasi Orang 0 0 0 0 0

Asisten Apoteker Orang 20 20 20 22 23

Jumlah 25 25 25 29 32

4 TENAGA KESEHATAN

MASYARAKAT

Epideomolog Kesehatan Orang 0 0 0 0 0

Entomolog Kesehatan Orang 0 0 0 0 0

(11)

Page | 11

Mikrobiolog Kesehatan Orang 0 0 0 0 0

Penyuluh Kesehatan Orang 1 1 2 2 3

Administrasi Kesehatan Orang 0 0 0 0 0

Sanitarian Orang 4 4 4 5 6 1 Pejabat

Struktural

Jumlah 5 5 6 7 9

5 TENAGA GIZI

Nutrisionis dan Dietisien Orang 9 9 10 10 10 1 Pejabat

Struktural

Jumlah 9 9 10 10 10

6 TENAGA KETERAPIAN

FISIK

Fisioterapis Orang 3 3 3 3 3

Okupasiterapis Orang 0 0 0 0 0

Terapis Wicara Orang 0 0 0 0 0

Jumlah 3 3 3 3 3

7 TENAGA KETEHNISIAN

MEDIS

Radiografer Orang 5 5 5 6 6

Radioterapis Orang 0 0 0 0 0

Tehnisi Elektromedis Orang 1 2 2 2 4

Analis Kesehatan Orang 13 13 13 13 15

Refraksionis Optisien Orang 0 0 0 0 0

Otorik Prostetik Orang 0 0 0 0 0

Tehnisi Transfusi Orang 0 0 2 2 2

Perekam Medis Orang 0 0 2 3 5

Jumlah 19 20 24 26 32

JUMLAH TOTAL 278 301 310 338 361

TENAGA LAIN

1 PERAWAT GIGI

SPRG Orang 3 3 3 2 2

D 3 Tehnik Orang 1 1 1 1 1

D 3 Perawat Gigi Orang 1 1 1 1 1

Jumlah 5 5 5 4 4

2 PEKARYA

Rontgen Orang 1 1 1 1 1

SPKU Orang 3 3 3 3 3

Pekarya Atas Orang 3 3 3 3 3

Asisten Perawat Orang 3 5 9 12 12

Jumlah 10 12 16 19 19

3 PSIKOLOG Orang 1 1 1 1 1

Jumlah 1 1 1 1 1

4 PEMBANTU AHLI GIZI Orang 3 3 3 3 2

Jumlah 3 3 3 3 2

5 D 1 FARMASI Orang 1 1 1 1 1

Jumlah 1 1 1 1 1

6 MANAJEMEN FARMASI Orang 0 0 0 1 1

Jumlah 0 0 0 1 1

7 TENAGA NON MEDIS

SD Orang 9 9 7 7 7

SMP Orang 27 27 28 27 26

SMA Orang 34 50 51 59 58

STM Orang 8 8 10 12 12

(12)

Page | 12

1 2 3 4 5 6 7 8 9

SMEA Orang 13 13 13 15 15

SMKK Orang 5 5 5 5 5

SMIP Orang 0 2 2 2 2

D 1 Keuangan Orang 4 5 5 5 5

S 1 Ekonomi Orang 9 10 13 15 16 4 Pejabat Struktural

D 3 Administrasi Orang 2 3 2 2 2

S 1 Pendidikan Matematika Orang 1 1 0 0 0

S 1 Pendidikan Akuntansi Orang 1 1 1 1 1

S 1 Tehnik Kimia Orang 2 2 1 2 3

S 1 MIPA Orang 1 1 0 1 2

S 1 Sosial Politik Orang 1 1 0 0 1

D 3 Tehnik Orang 1 1 1 0 0

S 1 Tehnik Orang 1 1 1 1 1 1 Pejabat Struktural

D 3 ABA Orang 1 1 1 1 1

S 1 Hukum Orang 5 5 5 5 6 3 Pejabat

Struktural

S 1 Tehnik Industri Orang 0 0 1 1 1

S 1 Tehnik Mesin Orang 0 0 1 1 1

S 1 Tehnik Listrik Orang 0 0 1 1 1

S 1 Komputer Orang 0 0 1 1 1

D 3 Manajemen Informatika Orang 0 0 0 1 1

D 1 Manajemen Informatika Orang 0 0 0 0 1

D 1 Komputer Aplikasi Bisnis dan

Perkantoran Orang 0 0 0 1 1

D 1 Informatika dan Tehnik

Komputer Orang 0 0 0 2 1

S 2 Manajemen Administrasi

Publik Orang 0 0 0 1 2 2 Pejabat

Struktural

D 3 Administrasi Bisnis Orang 0 0 0 1 1

D 3 Pariwisata Orang 0 0 0 1 1

D 1 Sekretaris Orang 0 0 0 1 1

Jumlah 125 146 150 172 176

JUMLAH TOTAL Orang 145 168 176 201 204

T O T A L Orang 423 469 486 539 565

Keterangan:

 Pejabat Struktural : 24 orang

 Tenaga Fungsional : 541 orang

2.2.2. Sarana dan Peralatan Kerja Utama

a. Sarana : IPAL (Instalasi Pemeliharaan Air Limbah), Instalasi listrik dan air bersih b. Peralatan :

 Alat-alat Medik / Kedokteran.

Meliputi peralatan untuk tindakan medik operatif dan non operatif.

 Alat-alat Keperawatan.

 Alat-alat Penunjang Medik : Laboratorium, Radiologi dan Bank Darah.

(13)

Page | 13

HASIL KEGIATAN RUMAH SAKIT TAHUN 2006 – 2010

Tabel 2.3

Hasil Pencapaian Indikator Pelayanan Rawat Inap

No Uraian Satuan Tahun

2006 2007 2008 2009 2010

1. Rata-rata Tempat Tidur Siap Pakai (TT) Buah 167 201 201 211 214

2. Jumlah Hari Perawatan (HP) Hari 52.650 65.978 55.394 56.278 61.951 3. Jumlah Lama Dirawat (LD) Hari 42.154 52.965 55.515 56.820 62.343 4. Jumlah Penderita Keluar Hidup & Mati (D) Orang 11.075 13.536 12.651 12.964 13.987

5. Jumlah Penderita Keluar Per Tempat Tidur (O) Orang 144,22 180,76 151,35 154,19 169,73

6 Rata – rata Lama dirawat (L) Hari 4,75 4,87 4,38 4,34 4,43

7. Rata – rata Tempat Tidur Kosong (T) Hari 0,75 0,55 1,44 1,60 1,16

8. BOR (P) Prosen (%) 86,36 89,93 75,30 73,03 79,31

9. Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur (BB) Kali 66,32 67,34 62,94 61,44 65,36

10. Jumlah Penderita Meninggal Orang 425 454 594 602 703

Kurang dari 48 jam Orang 243 236 300 330 366

Lebih dari 48 jan Orang 182 218 294 272 337

11. NDR Prosen (%) 1,64 1,61 2,32 2,10 2,41

12. GDR Prosen (%) 3,84 3,35 4,69 4,64 5,03

(14)

Page | 14 Tabel 2.4

Jumlah Penderita Rawat Inap Per Kelas Perawatan

No Uraian BOR (%) Jumlah Penderita

2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

1. Kelas Utama 64,79 99,24 72,87 91,75 89,67 517 684 724 807 770

2. Kelas I (Satu) 63,09 88,36 68,00 78,18 80,77 1.431 1.776 1.721 1.792 1.835

3. Kelas II (Dua) 78,44 102,07 64,72 62,85 67,08 4.078 4.748 3.770 3.592 3.876

4. Kelas III (Tiga) 105,59 117,96 84,41 75,91 95,08 5.049 6.328 6.436 6.773 7.506

Total RSUD 86,36 89,93 75,30 73,07 79,31 11.075 13.536 12.651 12.964 13.987

Dari tabel 1 dan 2 didapatkan bahwa BOR atau tingkat hunian RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 8,53% setelah turun pada tahun 2009. Penurunan itu disertai dengan penambahan jumlah tempat tidur dan peningkatan jumlah pasien keluar rumah sakit yang berarti penurunan 2,96% dari tahun 2008 tidak berpengaruh secara signifkan terhadap penurunan pemanfaatan tempat tidur, pada pertengahan tahun 2010 BOR cenderung meningkat yang ditandai dengan pencapaian BOR selama 1 tahun terakhir.

(15)

Page | 15 Pola Morbiditas Penyakit Rawat Inap Tahun 2006 - 2007

No Jenis / Kasus Penyakit

Tahun 2006

Jenis / Kasus Penyakit

Tahun 2007

Jumlah Prosen (%) Jumlah Prosen (%)

1. Diare dan Gastroenteritis 1.289 11,64 Demam yg sebabnya tak diketahui 1.810 13,78

2. Demam yg sebabnya tak diketahui 1.101 9,00 Diare dan Gastroenteritis oleh penyebab infeksi ttn

1.271 9,68

3. Bayi lahir sesuai tempat lahir 486 4,39 Demam berdarah dengue 805 6,13

4. Demam berdarah dengue 464 4,39 Bayi lahir sesuai tempat lahir 557 4,24

5. Penyakit jantung lainnya 398 3,59 Penyakit jantung lainnya 487 3,71

6. Cedera Intrakranial 378 3,41 Cedera Intrakranial 453 3,45

7. Gejala, tanda dan penemuan klinik dan lab.

Tidak normal

336 3,03 Strok tak menyebut perdarahan atau infark 381 2,90

8. Gastritis dan duodenitis 286 2,58 Gejala, tanda dan penemuan klinik dan lab tidak normal

283 2,16

9. Strok tak menyebut perdarahan atau infark 279 2,52 Diabetes melitus YTT 277 2,11

10. Hypertensi essensial (primer) 257 2,32 Tuberkulosis (TB) Paru BTA + 251 1,91

11. Lain-lain 5.801 52,38 Lain-lain 6.556 49,92

Jumlah 11.075 100 Jumlah 13.131 100

(16)

Page | 16 Tabel 2.6

Pola Morbiditas Penyakit Rawat Inap Tahun 2008 - 2009

No Jenis / Kasus Penyakit Tahun 2008

Jenis / Kasus Penyakit Tahun 2009

Jumlah Prosen (%) Jumlah Prosen (%)

1. Demam yang sebabnya tak diketahui 1.179 9,32 Demam yang sebabnya tidak diketahui 1.521 11,73

2. Diare dan Gastroenteritis oleh penyebab infeksi ttn

1.108 8,76 Diare dan Gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu (colitis infeksi)

939 7,24

3. Penyakit jantung lainnya 488 3,86 Demam Berdarah Dengue 537 4,14

4. Diabetes Melitus YTT 438 3,46 Diabetes Melitus YTT 457 4,14

5. Cedera Intrakranial 368 2,91 Bayi baru lahir yang dipengaruhi faktor penyulit

kehamilan dan persalinan

456 3,52

6. Bronchitis dan penyakit paru kronik lainnya 366 2,89 Cedera Intrakranial 422 3,26

7. Gejala, tanda dan penemuan klinik dan lab tidak normal

283 2,24 Penyakit jantung lainnya 410 3,16

8. Penyulit kehamilan dan persalinannya 274 2,17 Bronchitis, Emfisema dan Penyakit paru 294 2,27

9. Hypertensi 273 2,16 Infark Cerebral 294 2,27

10. Infeksi saluran napas atas 246 1,94 Fraktur tulang anggota gerak lainnya 286 2,21

11. Lain-lain 7.628 60,30 Lain-lain 7.289 56,22

Jumlah 12.651 100 Jumlah 12.964 100

(17)

Page | 17 Pola Morbiditas Penyakit Rawat Inap Tahun 2010

No Jenis / Kasus Penyakit Tahun 2010

Jumlah Prosen (%)

1. Demam yang tidak diketahui sebabnya 1.760 12,58

2. Demam berdarah dengue 956 6,83

3. Diare dan gastroenteritis oleh penyebab infeksi

tertentu (kolitis infeksi) 866 6,19

4. Janin dan bayi baru lahir dipengaruhi oleh faktor

penyulit kehamilan dan persalinan 585 4,18

5. Cedera Intrakranial 415 2,97

6. Bayi lahir sesuai tempat lahir 407 2,91

7. Diabetes mellitus YTT 405 2,90

8. Gejala, tanda dan penemuan klinik dan lab tidak

normal lainnya, YTK di tempat lain 365 2,61

9. Persalinan tunggal spontan 317 2,27

10. Bronchitis, emfisema dan penyakit paru obstrutif

kronik lainnya 290 2,07

11. Lain-lain 7.621 54,48

Jumlah 13.987 100

Dalam kurun waktu 5 tahun pola angka kesakitan atau morbiditas pasien rawat inap tidak mengalami perubahan yang signifikan terjadi pergeseran-pergeseran pada 10 jenis penyakit diantaranya penyakit- penyakit kronis DM dan penyakit jantung.

Tabel 2.8

Pola Mortalitas Penderita Rawat Inap Tahun 2006

No Diagnosa Jumlah

Kasus Mati Prosen (%)

1. Penyakit Jantung Lainnya 398 60 14,12

2. Strok tak menyebut perdarahan atau infark 279 48 11,29 3. Pertumbuhan janin lamban, malnutrisi dan

gangguan yg berhubungan dgn kehamilan pendek dan berat badan lahir rendah

35 19 4,47

4. Tuberkulosis (TB) paru BTA + 142 18 4,24

5. Perdarahan intrakranial 67 18 4,24

6. Janin dan bayi lahir yg dipengaruhi oleh faktor

dan penyulit kehamilan 123 17 4,00

7. Infarc Miocard Acuta 89 16 3,76

8. Gagal ginjal lainnya 77 15 3,53

9. Gejala, tanda dan penemuan klinik dan lab. Tdk

normal YTK ditempat lain 366 15 3,53

10. Septisemia 25 14 3,29

11. Lain-lain 9.474 185 43,52

Jumlah 11.075 425 3,84

(18)

Page | 18 Tabel diatas menujukkan bahwa penyakit penyebab kematian tertinggi adalah penyakit jantung kemudian Strok dan bayi lahir dengan berat badan rendah dan untuk total kematian bayi khususnya di RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen cukup tinggi yaitu sebesar 8,47% dari total kematian.

Tabel 2.9

Pola Mortalitas Penderita Rawat Inap Tahun 2007

No Diagnosa Jumlah

Kasus Mati Prosen (%) 1. Strok tak menyebut perdarahan atau infark 381 61 13,44

2. Penyakit Jantung Lainnya 487 56 12,33

3. Perdarahan intrakranial 95 30 6,61

4. Infarc Miocard Acuta 164 26 5,73

5. Tuberkulosis (TB) paru BTA + 251 25 5,51

6. Janin dan bayi lahir yg dipengaruhi oleh faktor dan penyulit kehamilan

125 20 4,41

7. Bronchitis, emfisema dan peny paru obstruktif 248 19 4,19 8. Gejala, tanda dan penemuan klinik dan lab. Tdk

normal YTK ditempat lain

283 14 3,08

9. Diabetes Melitus YTT 277 13 2,86

10. Septisemia 20 12 2,64

11. Lain-lain 10.800 178 1,64

Jumlah 13.131 454 3,45

Tabel 2.10

Pola Mortalitas Penderita Rawat Inap Tahun 2008

No Diagnosa Jumlah

Kasus Mati Prosen (%)

1. Penyakit jantung lainnya 488 67 11,28

2. Perdarahan intrakranial 161 57 9,60

3. Diabetes Melitus YTT 438 35 5,89

4. Janin dan bayi baru lahir yg dipengaruhi oleh faktor dan penyulit kehamilan

420 33 5,55

5. Strok tak menyebut perdarahan atau infark 120 32 5,39

6. Gagal ginjal lainnya 165 29 4,88

7. Tuberkulosis (TB) paru BTA + tanpa / dgn biakan kuman TB

211 27 4,55

8. Bronhitis, emfisema & peny paru obstruktif 366 26 4,38 9. Gejala, tanda dan penemuan klinik dan lab tdk

normal ytk ditempat lain

283 25 4,21

10. Lain-lain 9.999 263 44,28

Jumlah 12.651 594 4,70

(19)

Page | 19 Pola Mortalitas Penderita Rawat Inap Tahun 2009

No Diagnosa Jumlah

Kasus Mati Prosen (%)

1. Pendarahan Intrakranial 193 73 12,13

2. Penyakit Jantung Lainnya 410 63 10,47

3. Gagal Ginjal Lain 184 38 6,31

4. Janin dan Bayi Baru Lahir dipengaruhi faktor dan penyulit kehamilan persalinan dan kelahiran

456 33 5,48

5 Gejala, Tanda dan Penemuan Klinik Lab. Tidak

Normal Lainnya 284 32 5,32

6 TB Paru BTA (+) dengan / tanpa biakan kuman

TB 233 29 4,82

7. Septisema 35 24 3,99

8. Diabetes Melitus 457 24 3,99

9. Chirosis Hati 117 22 3,65

10. Infark Serebral 293 21 3,49

11. Lain-lain 10.964 243 40,37

Jumlah 12.964 602 4,64

Tabel 2.12

Pola Mortalitas Penderita Rawat Inap Tahun 2010

No Diagnosa Jumlah

Kasus Mati Prosen (%)

1. Pendarahan intrakranial 202 85 12,09

2. Gejala, tanda dan penemuan klinik lab. Tidak

normal lainnya 365 58 8,25

3. Penyakit jantung lainnya 263 46 6,54

4. TB paru BTA + dengan/tanpa biakan kuman TB 214 42 5,97

5 Gagal ginjal lain 220 35 4,98

6 Diabetes Melitus 405 31 4,41

7. Janin dan bayi baru lahir dipengaruhi faktor dan

penyulit kehamilan dan persalinan 585 31 4,41

8. Infark serebral 229 30 4,27

9. Septisemia 43 24 3,41

10. Infark Myocard Akut 95 21 2,99

11. Lain-lain 11.366 300 42,67

Jumlah 13.987 703 100

Dari tabel mortalitas penderita rawat inap tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 didapatkan pola kematian didominasi oleh penyakit-penyakit kronis seperti penyakit Jantung, CVA (Cerebro Vaskuler Attack) kemudian Diabetes Melitus tetapi pada akhir tahun, 3 besar penyakit penyebab kematian adalah pasien dengan gagal ginjal kronis.

(20)

Page | 20 Tabel 2.13

Jenis Pelayanan Kebidanan

No Jenis Kegiatan

Asal Pasien

Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010

R NR R NR R NR R NR R NR

1. Persalinan (a + b) 207 95 302 198 75 273 202 83 285 246 69 315 371 116 487

a. Persalinan normal 202 91 293 170 68 238 143 74 217 185 62 247 217 77 294

b. Persalinan dengan komplikasi, tdd : 5 4 9 28 7 35 59 9 68 61 7 68 154 39 193

 Perdarahan sebelum persalinan - - - 3 - 3 - - - - - - 7 3 10

 Perdarahan sesudah persalinan - - - 1 - 1 - - - - - - 5 3 8

 Pre Eclamsia 4 3 7 12 4 16 6 1 7 - - - 6 1 7

 Eclamsia 1 1 2 2 2 4 5 1 6 - - - 5 2 7

 Infeksi - - - - - - - - - - - - - - -

 Lain-lain - - - 10 1 11 48 7 55 61 7 68 131 30 161

2. Sectio Caesaria 164 114 278 230 129 359 286 96 382 278 74 352 391 143 534

3. Abortus 34 43 77 41 54 95 102 72 174 85 42 127 69 49 118

Jumah Kegiatan Kebidanan 405 252 657 469 258 727 590 251 841 609 185 794 831 308 1139 Dari tabel diatas didapatkan persalinan normal dari tahun ke tahun cenderung menurun tetapi diikuti peningkatan persalinan dengan tindakan Sectio Caesaria dan dapat juga diartikan bahwa sistem rujukan dari bawah dengan kasus penyulit dapat ditangani di RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen.

Keterangan : R : Rujukan

NR : Non Rujukan (Pasien datang sendiri ke RS)

∑ : Jumlah

(21)

Page | 21 Pelayanan Kebidanan yang dirujuk keatas

No Jenis Kegiatan Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010

Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk dirujuk

1. Persalinan ( a + b ) 302 - 273 - 285 - 315 - 487 -

a. Persalinan normal 293 - 238 - 217 - 247 - 294 -

b. Persalinan dengan komplikasi 9 - 35 - 68 - 68 - 193 -

2. Sectio Caesaria 278 - 359 - 382 - 352 - 534 -

3. Abortus 77 - 95 - 174 - 127 - 118 -

Jumah 657 - 727 - 841 - 794 - 1139 -

Dari tabel diatas didapatkan bahwa untuk kasus-kasus kebidanan dan kandungan yang dirujuk ke atas sampai dengan akhir tahun 2010 adalah nihil, yang berarti kasus kebidanan dan kandungan dapat ditangani oleh tenaga spesialis yang ada di rumah sakit. Hal itu dapat dilihat dari besarnya persalinan dengan tindakan Sectio Caesaria.

(22)

Page | 22 Tabel 2.15

Pelayanan Perinatologi

No Jenis Kegiatan

Asal Pasien

Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010

R NR R NR R NR R NR R NR

1. Kelahiran Hidup : 79 598 677 50 680 730 119 557 676 67 617 684 - 980 980

 ≥ 2000 53 109 162 33 125 158 37 101 138 27 483 510 - 837 837

 < 2000 26 489 515 17 555 572 82 456 538 40 134 174 - 143 143

2. Kematian Perinatal 61 31 92 36 33 69 14 43 57 16 50 66 70 39 109

 Kelahiran Mati 39 - 39 30 - 30 - - - - 27 27 53 - 53

 Mati Neonatal < 7 hari 22 31 53 6 33 39 14 43 57 16 23 39 17 39 56

3. Sebab Kematian Perinatal

 Asphyxia 5 4 9 3 11 14 7 12 19 8 5 13 1 9 10

 Trauma Kelahiran - - - -

 B B L R 14 19 33 3 20 23 6 28 34 3 9 12 2 1 3

 Tetanus Neonatorum - - - -

 Kelainan Congenital - - - 1 1

 I S P A - - - -

 D i a r e - - - -

 Lain-lain 3 8 11 - 2 2 1 3 4 5 9 14 14 28 42

Dari total kelahiran hidup periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 sejumlah 3.249 kelahiran sedangkan total kelahiran mati sejumlah 149 dan kematian neonatal sejuimlah 224 yang terdiri dari neonatal rujukan 71 atau 31,70% dan 68,30% merupakan neonatal yang lahir di RS dengan jumlah penyebab kematian karena bayi lahir dengan berat badan ringan (BBLR) dan asphyxia.

Keterangan : R : Rujukan

NR : Non Rujukan (Pasien datang sendiri ke RS)

∑ : Jumlah

(23)

Page | 23 Pelayanan Rujukan

No Jenis Rujukan Penyakit (Spesialisasi) Tahun 2006 Tahun2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Rjk d. B Rjk k. A Rjk d. B Rjk k. A Rjk d. B Rjk k. A Rjk d. B Rjk k. A Rjk d. B Rjk k. A

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Penyakit Dalam, 435 49 498 79 192 40 489 47 588 43

 Puskesmas 345 411 34 368 415

 Fasilitas Kesehatan Lain 90 86 92 112 169

 RS Lain - 1 6 9 4

2. Bedah, 554 140 602 184 489 108 614 72 507 157

 Puskesmas 549 559 439 541 455

 Fasilitas Kesehatan Lain 5 43 50 73 52

 RS Lain - - - - -

3. Kesehatan Anak, 838 52 660 37 605 - 614 43 555 48

 Puskesmas 346 178 194 245 257

 Fasilitas Kesehatan Lain 492 476 411 369 298

 RS Lain - 6 - - -

4. Obstetrik & Ginekologi, KB 547 18 619 19 665 10 830 10 970 9

 Puskesmas, tdd : 533 612 206 339 576

 Fasilitas Kesehatan Lain 14 7 457 394 394

 RS Lain - - - 97 -

5. Saraf, 24 - 24 64 28 88 32 33 35 56

Gambar

Tabel  di atas menunjukkan bahwa jenis klasifikasi pembedahan tertinggi adalah operasi besar  42,58%, operasi sedang 24,40%, operasi khusus 22,76% dan operasi kecil yang dilakukan di kamar  operasi 10,25%

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan

Modul ini dikembangkan dengan tujuan agar mahasiswa mengerti, memahami masalah Penggunaan Obat yang Rasional ( POR ); memahami dan berkemampuan cara mengidentifikasi masalah POR;

Besi yang dililiti kawat email yang dialiri listrik DC ini akan memperkuat medan magnet dari kawat, maka dari itu besi paku ini bisa menjadi magnet, arus listrik disimpan dalam

Sedangkan yang menjadi faktor penghambat dari implementasi undang – undang no 14 tahun 2005 tentang guru diwajibkan menyelesaikan minimal strata satu dalam

(1) Rapat koordinasi nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf a merupakan rapat yang dipimpin oleh Presiden yang diikuti oleh Tim Pengendalian Inflasi

Apalagi dengan pesatnya perkembangan teknologi pada saat ini, khususnya smartphone dengan sistem Android membuat hampir semua keinginan dan kebutuhan penggunanya

Gambar 6 menunjukkan aktivitas pengguna ketika melihat pesan, sistem akan memanggil data pengajuan advokasi dari database berdasarkan NIM dari pengguna ketika

Latihan fisik kombinasi nafas dalam lebih berpengaruh dalam meningkatkan kualitas hidup pada pasien hemodialisis dibandingan pada kelompok kontrol yang mendapatkan