i
PENENTUAN TINGGI RENDAHNYA MAHAR BERDASARKAN STATUS PEREMPUAN DALAM
PERKAWINAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN BINTANG ARA)
SKRIPSI
OLEH
SITI NURUL JANAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN
2019M/1440H
i
PENENTUAN TINGGI RENDAHNYA MAHAR BERDASARKAN STATUS PEREMPUAN DALAM
PERKAWINAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN BINTANG ARA)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Syariah untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana dalam Ilmu Hukum Islam
Oleh : Siti Nurul Janah NIM. 1401110027
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI FAKULTAS SYARIAH
HUKUM KELUARGA ISLAM AHWAL SYAKHSHIYYAH
BANJARMASIN 2019 M/ 1440 H
ii
iii
iv
v ABSTRAK
Siti Nurul Janah. 2019. Penentuan Tinggi Rendahnya Mahar Berdasarkan Status Perempuan dalam Perkawinan (Studi Kasus di Kecamatan Bintang Ara). Skripsi, Prodi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah. Pembimbing:
(1) Dra. Faridah M.HI, (II) Sa’adah S.HI, M.H.
Kata Kunci: Penentuan Mahar, Status Perempuan.
Skripsi ini mengangkat permasalahan mengenai penentuan tinggi rendahnya mahar berdasarkan status perempuan dalam perkawinan. Adapun latar belakang masalah tersebut adanya pemahaman bahwa mahar adalah semua pemberian pihak laki-laki di tentukan oleh keluarga perempuan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran tentang penentuan tinggi rendahnya mahar berdasarkan status perempuan dalam perkawinan dan dampak yang terjadi terhadap mahar/jujuran yang sudah ditentukan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif, dengan mengambil lokasi di Kecamatan Bintang Ara Kabupaten Tabalong. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kemudian penulis analisis secara kualitatif. Subyek yang di teliti adalah suami dan istri.
Temuan dalam hasil penelitian menjelaskan bahwa mahar di tentukan oleh keluarga pihak perempuan. Apabila ada laki-laki yang ingin menikah dengan perempuan yang diinginkannya, maka berlaku bagi laki-laki tersebut penentuan tinggi rendahnya mahar berdasarkan status perempuan dalam perkawinan.
Berdasarkan status perempuan dalam perkawinan tersebut masih perawan ataupun sudah pernah menikah (janda). Dengan alasan status perempuan yang masih perawan akan di ditentukan lebih tinggi dari perempuan yang sudah pernah menikah (janda). Selain alasan tersebut, keluarga pihak perempuan mempunyai alasan lain dalam menentukan jumlah mahar yaitu untuk acara resepsi perkawinan setelah akad nikah. Apabila laki-laki tersebut tidak bisa memberikan jumlah uang yang sudah ditentukan, maka akan terdapat dampak seperti pernikahannya akan di tunda sampai uang yang telah ditentukan tersebut sudah terkumpul. Apabila hal itu terjadi maka akan memberatkan bagi laki-laki yang ingin menikah. Bahkan Nabi Saw. memberikan pilihan tentang mahar dan tidak memberatkan bagi orang yang ingin menikah. Adapun Nabi Saw. bersabda, “Menikahlah, walaupun hanya dengan sebuah cincin besi”. (Riwayat Bukhari).
vi
MOTTO
“
Niat yaNg baik akaN selalu membuahkaN hasil yaNg baik”.“jangan mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi selama berada di jalan allah semua akan baik-baik saja”.
vii
KATA PERSEMBAHAN
Dengan penuh khidmat dan rasa syukur kupersembahkan karya sederhana ini untuk orang-orang yang dengan cinta dan kasih sayang serta doanya yang telah mengantarkanku kepada sukses hari ini :
Ibu Faridah MHI. selaku pembimbing akademik dan kepada dosen pembimbing dua Ibu Saadah S.Ag. MH. terimakasih sudah memberikan dukungan, masukkan, saran dan motivasi sehingga bisa menyelesaikan
skripsi ini dengan cepat.
Kedua orang tuaku terimakasih sudah memberikan dukungan dan motivasi sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini dengan cepat.
Serta doa yang tiada henti-hentinya dan dukungan sekaligus dorongan agar cepat lulus kuliah.
Serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungan dan motivasi agar bisa lulus kuliah dengan cepat.
Sahabat dan Teman-Teman yang selalu memberikan masukkan dan motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini, semoga akan
selalu menjadi sahabat dalam langkah dunia dan akhirat.
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lain lagi dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus.
Sesuai dengan Lampiran Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158 Tahun 1987 dan Nomor: 0543 b/U/1987 tanggal 22 Januari 1988, sebagai berikut:
1. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
ا Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan
ب Ba' B Be
ت Ta' T Te
ث Ṡa' Ṡ es (dengan titik di atas)
ج Jim J Je
ح Ḥa' Ḥ ha (dengan titik di bawah)
خ Kha' Kh ka dan ha
د Dal D De
ذ Żal Ż zet (dengan titik di atas)
ر Ra' R Er
ز Zai Z Zet
س Sin S Es
ش Syin Sy es dan ye
ص Ṣad Ṣ es (dengan titik di bawah)
ض Ḍad Ḍ de (dengan titik di bawah)
ط Ṭa' Ṭ te (dengan titik di bawah)
ظ Ẓa' Ẓ zet (dengan titik di bawah)
ix
ع ‘Ain ‘ koma terbalik di atas
غ Ghain G ge
ف Fa' F Ef
ق Qaf Q Qi
ك Kaf K Ka
ل Lam L ‘el
م Mim M ‘em
ن Nun N ‘en
و Wau W We
ه Ha' H Ha
ء Hamzah ' Apostrof
ي Yā' Y Ye
2. Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap
ﻦﯾﺪﻘﻌﺘﻣ Ditulis muta’aqqidin
ةﺪﻋ Ditulis ‘iddah
3. Ta’marbutah
a) Apabila dimatikan ditulis h.
ﺔﺒھ Ditulis Hibbah
ﺔﯾﺰﺟ Ditulis Jizyah
(ketentuan ini tidak dapat diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti sholat, zakat dan sebagainya, kecuali dikehendaki lafal aslinya).
Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaanya kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h.
ءﺎﯿﻟوﻷ ﺔﻣﺮﻛ Ditulis Karāmah al auliyā‘
x
b) Apabila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat, fatha, kasrah dan dammah ditulis t.
ﺮﻄﻔﻟا ةﺎﻛز Ditulis Zakātul-fitri
4. Vokal Pendek.
ِـــ Kasrah Ditulis I
َـــ Fathah Ditulis A
ُـــ Dammah Ditulis U
5. Vokal Panjang
1. Fathah + alif - ﺔﯿﻠھ ﺎﺟ
Ditulis ā - jāhiliyyah
2. Fathah+ ya’mati - ﻰﻌﺴﯾ
Ditulis ā- yas‘ā
3. Kasrah + ya’mati - ﻢﯾﺮﻛ
Ditulis I - karim
4. Dammah + wawu mati - ضوﺮﻓ
Ditulis û - furud
6. Vokal Rangkap
1. Fathah + ya’ mati - ﻢﻜﻨﯿﺑ
ditulis ai- Bainakum
2. Fathah + wawu mati لﻮﻗ
ditulis au- Qaulun
7. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof
xi
ﻢﺘﻧأأ Ditulis a‘antum
ةﺪﻋأ Ditulis u‘iddah
ﻢﺗ ﺮﻜﺷ ﻦﺌﻟ Ditulis la‘in syakartum
8. Kata sandang alif + lam
a) Apabila diikuti huruf Qomariyyah ditulis dengan menggunakan huruf “al”.
ناﺮﻘﻟا Ditulis al-Qur’ān
سﺎﯿﻘﻟا Ditulis al-Qiyās
b) Apabila dikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyyah yang mengikutinya, dengan menghilangkan huruf “al”nya.
ءﺎﻤﺴﻟا Ditulis as-Samā
ﺲﻤﺸﻟا Ditulis asy-Syams
9. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat
ضوﺮﻔﻟا يوذ Ditulis Żawi al-furud atau
Żawil furud
ﺔﻨﺴﻟا ﻞھأ Ditulis ahl as-sunnah atau
ahlussunnah
xii
KATA PENGANTAR ْﺣ ّ ﺮﻟا ﷲ ﻢْ ﺴﺑ ﻤ
ﻦ ﺣ ّ ﺮﻟا ﯿ ﻢ
Segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhānahu Wa Ta’ālā atas segala rahmat, hidayah dan nikmat kesehatan serta kesempatan yang telah ia berikan kepada penulis. Salawat serta Salam penulis haturkan atas junjungan kami Rasulullah Ṣallālahu ‘alaihi Wassalam yang telah memberikan pedoman hidup berupa Al-Qur’an dan as-Sunnah untuk keselamatan hidup umat manusia, para sahabat, para tabi’in serta orang-orang yang senantiasa Istiqamah di dalamnya.
Alhamdulillah skripsi yang berjudul “Penentuan Tinggi Rendahnya Mahar Berdasarkan Status Perempuan dalam Perkawinan (Studi Kasus di Kecamatan Bintang Ara)” dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan harapan penulis. Skripsi ini ditulis dan disusun sebagai tugas akhir penulis guna memenuhi syarat untuk menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar sebagai Sarjana Hukum di Fakultas Syariah UIN Antasari Banjarmasin.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini begitu banyak kendala yang dihadapi. Namun kendala itu menjadi terasa ringan berkat doa, bimbingan, dukungan, bantuan dan masukan dari beberapa pihak. Untuk itu penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada pihak yang dimaksud :
1. Bapak Dr. H. Jalaluddin, M. Hum. selaku Dekan Fakultas Syariah UIN Antasari Banjarmasin, para Wakil Dekan, dan seluruh Stafnya.
xiii
2. Ibu Dra Faridah MHI, selaku dosen penasehat sekaligus pembimbing I dan Ibu Sa’adah S.HI, M.H. selaku pembimbing II yang telah membantu dan meluangkan waktunya guna memberikan bimbingan kepada penulis.
3. Ibu Dra. Hj. Wahidah, MHI selaku ketua program studi Ahwal Al- Syakhshiyyah, dan Sekretaris program studi serta seluruh stafnya.
4. Para dosen Fakultas Syariah yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis.
5. Seluruh pegawai administrasi Fakultas Syariah yang dengan sabar dan ikhlas membantu memperlancar proses penyusunan skripsi ini.
6. Kepala Perpustakaan UIN Antasari Banjarmasin dan Kepala Perpustakaan Fakultas Syari’ah beserta seluruh karyawan yang telah memberikan pelayanan yang baik dalam meminjamkan buku-buku demi kelancaran penulisan skripsi ini.
7. Ketua Kantor Urusan Agama dan Kantor Kepala Desa berserta seluruh staf yang telah membantu kelancaran dalam prosese riset penelitian demi terselesaikannya skripsi ini.
8. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu, syukrān jazākāllah khairan. Semoga segala amal dan budi baik serta kerja sama dari semua pihak, baik yang tersebut diatas maupun yang tidak, dapat menjadi amal baik yang mendapat balasan terbaik dari Allah Subhānahu Wa Ta’ālā.
Penulis menyadari bahwa apa yang ada dalam skirpsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena kesempurnaan itu hanya milik Allah Subhānahu Wa Ta’ālā.
xiv
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran kepada semua pihak demi untuk mendekati yang namanya kesempurnaan.
Penulis berharap semoga skripsi sederhana ini mampu memberikan sumbangsih pada bidang hukum keluarga dan dapat bermanfaat serta menjadi ladang ilmu bagi semua pihak. Aamiin.
Banjarmasin, 4 Januari 2019 Penulis
xv DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
ABSTRAK ... v
MOTTO ... vi
KATA PERSEMBAHAN ... vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA ... viii
KATA PENGANTAR ... xii
DAFTAR ISI ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Signifikansi Penelitian ... 7
E. Definisi Operasional ... 8
F. Kajian Pustaka... 9
G. Sistematika Penulisan ... 11
BAB II MAHAR DALAM ISLAM A. Pengertian Mahar ... 13
B. Dasar Hukum Mahar ... 16
1. Firman Allah Swt ... 16
2. Hadits Tentang Mahar ... 17
3. Kompilasi Hukum Islam ... 17
C. Hukum Mempermahal Mahar ... 20
D. Mahar Menjadi Wajib... 23
E. Syarat-Syarat Mahar ... 25
F. Macam-Macam Mahar ... 25
1. Mahar Musamma ... 25
2. Mahar Mitsil ... 26
xvi BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian ... 29
B. Lokasi Penelitian ... 29
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 31
D. Data dan Sumber data ... 31
E. Teknik Pengolahan Data ... 32
F. Prosedur Penelitian ... 32
BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Penyajian Data ... 34
1. Matriks 1 ... 46
2. Matriks 2 ... 47
B. Analisis ... 56
BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 61
B. Saran-saran... ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 64 LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP