• Tidak ada hasil yang ditemukan

LENSA KONTAK NURCHALIZA HAZARIA SIREGAR NIP DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LENSA KONTAK NURCHALIZA HAZARIA SIREGAR NIP DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LENSA KONTAK

NURCHALIZA HAZARIA SIREGAR NIP. 19700908 200003 2 001

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2014

(2)

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN... 1 DEFINISI... ... 2 TIPE LENSA

KONTAK... 2-9 INDIKASI PENGGUNAAN LENSA

KONTAK... ... 10-11 KONTRA INDIKASI PENGGUNAAN LENSA

KONTAK... 12 PEMERIKSAAN SEBELUM PENGGUNAAN LENSA

KONTAK... 13 KOMPLIKASI PENGGUNAAN LENSA

KONTAK... 14-15 KESIMPULAN... 16 DAFTAR

PUSTAKA... 17

(3)

LENSA KONTAK

PENDAHULUAN

Dewasa ini pemakaian lensa kontak sangat digemari oleh masyarakat, karena mempunyai lebih banyak keuntungan dibandingkan dengan menggunakan kacamata. Dengan menggunakan lensa kontak kita tetap dapat mempertahankan kecantikan wajah asli, tidak mengubah wajah dan reversible, sehingga apabila tidak nyaman menggunakannya, dapat dilepaskan karena tidak menimbulkan kerugian permanen pada mata. 1

Lensa kontak ditemukan oleh Leonardo da Vinci pada 1508. Dia menggambarkan gelas kaca berisi air ditempatkan dia atas mata, untuk menggantikan kornea sebagai permukaan bias. Setelah serangkaian percobaan oleh ilmuwan, pada tahun 1920 Zeis memproduksi sepasang lensa kontak yang dapat digunakan untuk memperbaiki keratokonus. Kemudian pada tahun 1937, William Feinbloom, menggunakan bahan plastik sebagai bahan lensa kontak.

Setelah setahun sebelumnya, tahun 1936 Rohm dan Hass memperkenalkan bahan transparan methyk methacrylate. Kontak lensa berbahan plastik untuk kornea pertama kali diperkenalkan oleh Kevin Touhy pada tahun 1947. Kemudian pada tahun 1960 Wichetrle menemukan lensa kontak lunak yang terbuat dari bahan hidrofilik. 2,3

Secara umum alasan pasien dalam mencari perawatan mata adalah untuk mengoptimalkan ketajaman visual. Pasien akan menggunakan perawatan mata untuk beberapa bentuk koreksi bias dan kelainan refraksi lainnya. Lensa kontak telah digunakan terutama untuk menetralisir kesalahan bias, selama lebih dari 100 tahun dan telah mencapai kesuksesan dalam beberapa dekade terakhir. 1,4

Pemilihan lensa kontak sangat bergantung pada kenyamanan menggunakannya. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan diperlukan pemeriksaan pendahuluan yang baik, fitting dan pemesanan yang benar.

Diperlukan penyesuaian pada mata beberapa waktu sebelum merasa nyaman, juga

harus diberitahukan cara memakai yang baik, melepas, menyimpan dan

perawatannya, agar tidak terjadi efek samping pada pemakaian lensa kontak. 4

(4)

Definisi

Lensa kontak adalah lensa plastik tipis yang dipakai menempel pada kornea mata dimana memiliki fungsi yang sama dengan kacamata, yaitu mengoreksi kelainan refraksi, kelainan akomodasi, terapi dan kosmetik. 5

Tipe Lensa Kontak

Lensa Kontak Lunak (Soft Contact Lenses)

Lensa kontak lunak terbuat dari hydroxymethylmethacrylate (HEMA) atau silicon, memiliki permeabilitas terhadap oksigen yang leih besar. Lensa hydrogel dianggap lebih nyaman dipakai daripada lensa kaku dan bersifat fleksibel sehingga bentuknya menyesuaikan dengan permukaan kornea.Astigmatisme regular dapat dikoreksi sebagian dengan memasukkan silinder ke dalam lensa lunak, astigmatisme ireguler kurang terkoreksi.Lensa ini lebih murah tetapi ketahanannya kurang. Komplikasi lebih sering timbul dibandingkan lensa kaku diantaranya: keratitis ulseratif, reaksi imunologik kornea terhadap deposit pada lensa, konjungtivitis papilaris raksasa, dan lain-lain. 1,2,4,5

Gambar 1 : Lensa Kontak Lunak A. Keuntungan Lensa Kontak Lunak 3

1. Lensa lunak lebih nyaman dipakai karena lensa terletak tepat di bawah garis kelopak mata, sehingga bila mata berkedip memungkinkan lebih banyak oksigen untuk mencapai kornea.

2. Pandangan kabur jarang terjadi

3. Kemungkinan lepasnya lensa berkurang, karena ukuran lensa lebih besar dan pergerakan minimal.

4. Reaksi mata terhadap penggunaan lensa minimal, karena oksigen dapat

dengan mudah masuk bila mata berkedip.

(5)

5. Mata silau dan fotofobia tidak terjadi

6. Baik digunakan untuk anak-anak karena nyaman dipakai, dan kemungkinan kecil terjadi lepasnya lensa.

B. Pemasangan dan Pelepasan Lensa Lunak 5,6

Prosedur pemasangan dan pelepasan lensa lunak sebagai berikut : 1. Mencuci tangan dengan air dan sabun, lalu dikeringkan 2. Membersihkan lensa kontak dengan larutan pencuci

3. Meletakkan lensa kontak pada ujung jari telunjuk tangan kanan, yang sebelumnya sudah dibasahi agar lensa tidak mudah jatuh

4. Membasahi lensa kontak dengan setetes cairan pembasah

5. Jari tengah kanan kiri menahan kelopak mata atas, dan supaya mata tidak berkedip, jari tengah tangan kanan menahan kelopak mata bawah.

6. Meletakkan lensa kontak pada jari telunjuk tangan kanan tepat di kornea.

7. Lepaskan jari telunjuk, lalu lepaskan kelopak mata bawahperlahan- lahan, kemudian kelopak mata atas

8. Tutup mata, masase kelopak mata dengan lembut

9. Dengan bantuan mata yang lain, fokuskan letak lensa dengan benar 10. Mengulangi prosedur yang sama pada mata berikutnya

11. Untuk melepaskan lensa, pandangan mata ke depan, jari tengah menahan kelopak mata bawah.

12. Menarik lensa ke bagian putih mata (konjungtiva bulbi), tarik lensa dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk kemudian keluarkan.

13. Membersihkan lensa untuk penggunaan berikutnya.

Lensa Kaku Permeabel Gas (Rigid Gas Permeable Lenses)

Lensa RGP adalah lensa kaku yang dibuat dari cellulose acetate butyrate, silicone

acrylate, atau silicone yang dikombinasi dengan

polymethylmetacrylate.Keuntungannya adalah mudah ditembus oksigen sehingga

metabolisme kornea lebih baik, dan lebih nyaman sambil tetap mempertahankan

(6)

sifat-sifat optik lensa keras.Lensa RGP tidak ditoleransi semudah lensa kontak lunak. Lensa kontak ini

Umumnya dipakai pada siang hari (daily-wear) tetapi dapat dipakai selama 24 jam (extended-wear) pada keadaan khusus. Lensa permeable gas ini merupakan lensa pilihan utama untuk mengoreksi keratokonus, astigmatisme dan pada kondisi-kondisi yang memerlukan lensa bifokus atau multifokus. Kerugian Lensa RGP membutuhkan periode adaptasi yang lebih lama dibanding lensa kontak lunak 2,4,5

a. Teknik Pemasangan Lensa RGP

Sebelum memegang lensa kontak terlebih dahulu mencuci tangan dan berdiri menghadap cermin

Gambar 2 : Teknik pemasangan Lensa RGP.

1. Membersihkan lensa kontak dengan larutan pencuci

2. Meletakkan lensa kontak pada ujung jari telunjuk tangan kanan, yang sebelumnya sudah dibasahi agar lensa tidak mudah jatuh.

3. Membasahi lensa kontak lagi dengan setetes cairan pembasah.

4. Menahan kelopak mata atas dengan jari tengah tangan kiri, dan supaya mata tidak berkedip, jari tengah tangan kanan menahan kelopak mata bawah

5. Letakkan lensa kontak tepat di kornea dengan jari telunjuk tangan kanan.

6. Lepaskan kelopak mata bawah perlahan-lahan, kemudian kelopak mata atas. 5,6

b. Teknik Pelepasan Lensa RGP

Untuk melepaskan lensa kontak RGP digunakan sebuah karet penghisap.

(7)

Gambar 3 : Teknik Pelepasan Lensa RGP

Sebelum melepas lensa kontak, tangan juga harus dicuci dahulu dan berdiri menghadap cermin.

1. Pandangan mata lurus dan berfiksasi dalam cermin

2. Membersihkan ujung karet penghisap dengan cara mencelupkan ke dalam air bersih.

3. Mendekatkan dan menempelkan penghisap ke lensa kontak yang masih menempel di kornea, maka dengan sendirinya lensa kontak akan terhisap.

4. Mengeluarkan lensa perlahan-lahan dari mata dengan cara menggeser lensa kontak tersebut perlahan-lahan. Jangan menarik lensa dari karet penghisap untuk melepaskannya 3,6

C. Perawatan Lensa Kontak RGP

Dalam merawat lensa kontak, diperlukan cairan perawatan yaitu :

1. Cairan pencuci lensa (Cleaning solution): yaitu untuk membersihkan lensa sebelum dan sesudah dipakai, yang berguna untuk menghilangkan kotoran di permukaan seperti lipid dan lendir.

2. Cairan pembasah (Wetting Solution) yaitu untuk membasahi kembali lensa kering di mata, dan menjernihkan mata agar lensa kontak tetap baik.

Digunakan saat pemasangan dan bertindak sebagai bantalan antara lensa dan kornea dan juga meningkatkan penyerapan air mata pada permukaan lensa. Efek dari larutan ini bertahan 5-15 menit.

3. Cairan perendam atau penyimpanan (Soaking Solution): yaitu untuk

menjaga lensa kontak agar tetap basah, tidak tergores dan bebas hama

sewaktu disimpan, larutan ini membantu pelepasan deposit.

(8)

4. Pelumas : Dalam perawatan dan pemeliharaan lensa kontak, tetes mata pelumas mengandung polimer dan suatu bahan untuk meningkatkan viskositas/bahan-bahan untuk :

a. Menurunkan gesekan antara kornea, kelopak mata, dan permukaan lensa kontak

b. Memberi tambahan cairan ke mata bagian depan.

c. Mengeluarkan kotoran dari belakan lensa kontak (dengan menggunakan gerakan yang menjadi lebih mudah setelah diberi tetes mata pelumas).

5. Enzim Pembersih : Bila berbentuk tablet atau cairan, dilanjutkan untuk membersihkan protein.

6. Pembersihan dilakukan dengan Larutan Desinfeksi.

Proses desinfeksi membantu untuk membunuh atau menonaktifkan mikroorganisme. Ada dua jenis tipe desinfeksi:

a. Thermal desinfeksi

Lensa harus ditempatkan dalam larutan dengan garam yang dipanaskan hingga 80 0 Cselama 10-20 menit.

b. Kimia desinfeksi

Larutan berbasis hydrogen peroksida digunakan untuk desinfeksi kimiawi, dilakukan selama 10-15 menit 5,6

Lensa Lunak Torik (Toric Soft Contact Lenses)

Lensa Lunak Torik semakin banyak digunakan terutama untuk mengkoreksi pasien dengan astigmatisme. Bila seorang dokter menyarankan seorang pasien dengan astigmatisme menggunakan lensa kontak, maka sangat diperlukan lensa lunak torik. Tipe lensa tergantung pada besarnya astigmatisme.

Secara umum, astigmatisme lebih dari 0,75 D dapat dikoreksi dengan lensa kontak torik 1,6

Untuk mengkoreksi astigmatisme, dapat digunakan lensa permukaan depan torik (front toric contact lenses) atau lensa permukaan belakang torik (back toric contact lenses). 1,5

Lensa permukaan depan torik (front toric lenses) merupakan lensa torik

dengan komponen silinder yang terletak di bagian permukaan anterior

(9)

lensakontak, sedangkan bagian permukaan lensa posteriornya lensa sferis. Lensa jenis ini dapat dibuat dari semua jenis material tembus gas. Lensa kontak ini digunakan untuk kelainan refraksi jenis astigmatisme dengan 1 -2 dioptri. 5,6

Lensa permukaan belakang torik (back toric contact lenses) merupakan lensa torik dengan komponen silinder yang terletak di bagian permukaan posterior lensa kontak. Lensa ini mempunyai dua kurva dengan kelengkungan yang berbeda. Satu kurva dipasang sesuai dengan kurvatura kornea yang paling datar, sedangkan kurva yang satunya lagi disesuaikan dengan jumlah astigmatisme korneanya. Lensa kontak ini digunakan untuk kelainan refraksi jenis astigmatisme murni dengan lebih dari 2 dioptri. 5,6

Lensa Kontak Untuk Penderita Presbiopia

Presbiopia mengenai penderita usia lebih dari 40 tahun. Disesuaikan dengan usia pengguna pengguna lensa kontak, harus mempertimbangkan juga kebutuhan akomodasinya. Ada tiga pilihan lensa kontak pada penderita presbiopia antara lain: pengguna kacamata baca dengan lens kontak, monovision, dan lensa kontak bifokal. 1

Pilihan pertama menggunakan lensa kontak dengan kacamata baca sekaligus, memiliki keuntungan lebih sederhana dan murah. Pada pilihan kedua monovision, yaitu menggunakan satu mata untuk melihat yang jauh, dan mata yang lain melihat yang dekat. Beberapa pasien monovision dapat mentoleransi penggunaannya tanpa kesulitan, namun beberapa gejala mata kabur dapat terjadi. 1

Pilihan ketiga menggunakan lensa kontak bifokal pada pasien presbiopia.

Terdapat dua tipe lensa kontak bifokal yaitu: alternating vision lenses (bersegmen atau konsentrik), dan simultaneous vision lenses (asferik atau difraktif) 1

Indikasi Penggunaan Lensa Kontak

Lensa kontak keras secara spesifik diindikasikan untuk koreksi

astigmatisme regular, seperti pada keratokonus. Lensa kontak lunak biasanya

digunakan untuk terapi kelainan permukaan kornea, tetapi untuk mengontrol

(10)

gejala dan bukan untuk alasan refraktif. Semua bentuk kontak lensa digunakan untuk melakukan koreksi refraksi afakia, terutama untuk mengatasi aneiseikonia Afakia monokuler, dan koreksi miopia tinggi, lensa ini menghasilkan kualitas bayangan yang lebih baik daripada kacamata. 2

Indications for Prescribing Contact Lenses

___________________________________________________________

Cosmetic

Refractive error: anisometropia, myopia, hyperpia, regular Astigmatism

Prosthetic use Myopia management Reduction (i.e., orthokeratology)

Maintenance Aphakia Keratoconus

Corneal irregularity secondary to trauma, disease, surgery Bandage

Occlusion

Treatment of accommodative esotropia or convergence excess

Indikasi Oprik

Penggunaan lensa kontak atas indikasi optik antara lain: anisometropia, afakia unilateral, miopa berat, keratokonus, dan astigmatisme ireguler. 3

Keuntungan penggunan lensa kontak dibandingkan dengan kacamata

adalah: dapat mengkoreksi astigmatisme ireguler yang tidak dapat dikoreksi oleh

kacamata baca, lensa kontak tetap mempertahankan lapangan pandang,

menghindari terjadinya aberasi perifer pada penggunaan kacamata, hujan dan

kabut tidak menggangu penglihatan seperti pada penggunaan kacamata biasa,

secara kosmetik penggunaan lensa kontak lebih dapat diterima oleh pasien,

terutama pasien wanita daripada menggunakan kacamata baca yang tebal pada

gangguan refraksi tinggi. 3

(11)

Indikasi Terapeutik

Indikasi Terapeutik pada penggunaan lensa kontak antara lain :

1. Penyakit kornea: seperti ulkus kornea tanpa penyembuhan, keratopati bulosa, keratitis, sindrom erosi kornea rekuren.

2. Penyakit pada iris, seperti anirida, koloboma, dan albinisme.

3. Pada glaukoma, sebagai perantara masuknya obat glaukoma 4. Pada ambliopia, lensa kontak digunakan mencegah oklusi.

5. Lensa kontak lunak dapat digunakan pada keratoplasti dan perforasi mikrokornea. 3

Indikasi Preventif

Indikasi preventif penggunaan lensa kontak antara lain mencegah simbleparon dan restorasi forniks pada luka bakar kimiawi, keratitis, dan trikiasis. 3

Indikasi Diagnostik

Indikasi diagnostik penggunaan lensa kontak antara lain : gonioskopi, elektroretinografi, pemeriksaaan funduk pada astigmatisme regular, fundus photography, Goldmann’s 3 mirror examination. 3

Indikasi Operatif

Lensa kontak dapat digunakan pada operasi goniotomi pada galucoma congenital, vitrektomi, dan fotokoagulasi endokuler. 3

Indikasi Kosmetik

Indikasi kosmetik penggunaan lensa kontak antara lain; pada skar kornea yang mengganggu penglihatan, ptosis, dan kosmetik lensa sclera pada ptisis bulbi. 3

Indikasi Okupasi

Indikasi okupasi penggunaan lensa kontak antara lain; pada atlet, pilot dan

aktor. 3

(12)

Kontraindikasi Penggunaan Lensa Kontak

Reason for Caution with Contact Lenses

___________________________________________________________

Ocular (local)

Active anterior segment disease, especially infection (e.g., severe blepharitis or dacryocystitis)

Dry eye* possibly associated with Sjogren syndrome secondary to rheumatoid arthritis, lupus, thyroid disease

Acne rosacea Atopic dermatitis Active filtering blebs

Decreased corneal sensitivity (e.g., neurotrophic) Systemic

The presence of only one visually useful eye Diabetes

Immunosuppression

Inability to care for CLs or to present periodically for professional care

Kontraindikasi Pada Mata

Penggunaan lensa kontak, terutamadengan indikasi kosmetik, tidak dianjurkan pada keadaan peradangan di segmen anterior mata, terutama radang akibat infeksi pada okular dan adneksa mata. 7

Kontraindikasi Sistemik

Penggunaan lensa kontak tidak dianjurkan pada pasien yang mengalami disabilitas sehingga tidak mampu melakukan perawatan lensa kontak, pasien dengan penurunan daya tahan tubuh (AIDS, kanker, diabetes, dll), dan pasien yang tidak mampu menjaga higienitas. 7

Pemeriksaan Sebelum Pemakaian Lensa Kontak

a. Pemeriksaan lengkap pada kedua mata, Untuk pemakaian lensa kontak perlu:

1. Produksi air mata yang cukup.

(13)

2. Reflex mengedip yang normal.

3. Epitel kornea sehat

4. Tidak ada radang ataupun infeksi pada segemen anterior mata (blefaritas, keratitis, uveitis, glaucoma).

5. Penderita yang kooperatif. 5

b. Pemeriksaan refraksi secara obyektif dan subyektif yang teliti.

Pada astigmatisme, refraksi dinyatakan dengan lensa silinder negative.

Oleh karena air mata yang terdapat diantara lensa kontak dan kornea, berfungsi sebagai lensa silinder negative (disebut lensa air mata), maka astigmatisme kornea dengan sendirinya telah dikoreksi. 5

c. Penentuan lengkung dasar lensa kontak dengan keratometer.

Hasil pengukuran keratometri dinyatakan dengan dioptric dan jari-

jarinya.Pengukuran diameter lensa kontak dengan keratometer atau

topogometer. Diambil 2 mm lebih panjang dari diameter daerah apeks

kornea yang terpanjang. 5

(14)

Komplikasi Penggunaan Lensa Kontak

Location Noninfeectious Complication Infectious Complications

Eyelids Toxicity, Allergy, Ptosis

Meibormian Gland Dysfunction Blepharitis

Conjunctiva Injection, Edema, Staining, Giant Papillary Conjungtivitis

Bacterial Conjungtivitis Viral Conjungtivitis.

Cornea (all layers)

Hypoxia, Abrasion,

Distortion and warpage,

Reactions to contact lens solutions, Corneal infiltrates,

Epithelial stainings, Edema,3/9 stainings, Foreign body tracking, Dimple veil, blebs, Neovascularizations, Superficial cornea pannus, Dry eyes.

Microbial corneal infections.

Amoebic (Acanthamoeba),

Bacterial:

Gram (+) Staph. Aureus, Gram (+) Staps Epidermidis Gram (-) Pseudomonas Aeruginosa.

Fungal infections, Viral :

Adenovirus

Herpes simplex virus

Mata Kering

Mata kering adalah gangguan umum dari film air mata ditandai dengan berkurangnya volume air mata atau penguapan yang berlebihan.Pengguna lensa kontak dengan mata kering biasanya mengeluhkan keluhan subjektif seperti terbakar, kekeringan, iritasi, pandangan kabur setelah memakai lensa kontak dalam waktu lama.Pemeriksaan klinis sering ditemukan disfungsi kelenjar meibom, dan debris yang berlebihandi lapisan air mata. Mata kering dapat memperburuk dan mempersulit pengguna lensa konta pada sekitar50 persen pasien 9

Neovaskularisasi

Neovaskularisasi atau pertumbuhan pembuluh baru dapat dilihat di limbus

dalam kasus hipoksia kronis dari keausan lensa kontak.Neovaskularisasi ditandai

(15)

oleh pertumbuhan pembuluh darah ke dalam kornea yang biasanya avascular untuk memasok oksigen dan nutrisi ke jaringan ini. Lebih sering terlihat pada Pasien yang menggunakan lensa kontak lunak dalam waktu lama atau memakai setiap hari. 9

Hipoksia Kornea

Hipoksia kornea adalah salah satu komplikasi yang paling umum.Dalam kondisi ini kornea kekurangan oksigen yang sangat dibutuhkan sementara kornea tidak memiliki suplai darah sendiri, sehingga mendapat oksigen hanya dari air mata dan langsung dari atmosfer.Lensa kontak membengkak. Dengan demikian, hipoksia dapat menyebabkan perubahan kornea seperti microcysts, kornea berkabut, mengurangi sensitivitas, adhesi dan dalam beberapa kasus terbentuk infiltrate. Hipoksia dapat menginduksi perubahan yang pada lapisan kornea berupa striae. 9

Mata merah

Mata merah akibat penggunaan lensa kontak dapat disebabkan oleh banyak hal, baik karena pemasangan lensa kontak yang tidak benar atau pada infeksi sekunder.Pemahaman dalam diagnosis banding mata merah dengan berbagai etiologi dapat memperbaiki terapi dan manajemen mata merah.

Penggunaan lensa kontak dapat menyebabkan infeksi yang mengganggu penglihatan, dan dapat menyebabkan pasien tidak ingin melanjutkan penggunaan lensa kontak. 10

Beberapa hal yang dapat menyebabkan mata merah akibat penggunaan lensa kontak antara lain: pemasangan lensa kontak yang tidak benar, hipoksia, terdapat deposit pada lensa kontak, kerusakan lensa kontak, reaksi toksik atau alergi pada penggunaan lensa kontak, riwayat alergi sistemik atau alergi pada mata sebelumnya, mata kering, infeksi keratitis atau ulkus kornea. 10

Transmisi HIV pada penggunaan lensa kontak

HIV dapat terisolasi pada jaringan okular, jaringan air mata, dan padalensa

kontak penderita AIDS. Namun pada saat ini, belum terdapat data yang

(16)

menunjukkan transmisi HIV pada kontak air mata, atau penggunaan lensa kontak. 1

KESIMPULAN

Lensa kontak adalah lensa plastik tipis yang dipakai menempel pada kornea mata dimana memiliki fungsi yang sama dengan kacamata, yaitu mengoreksi kelainan refraksi, kelainan akomodasi, terapi dan kosmetik, 5 Indikasi penggunaan lensa kontak pada pasien yaitu indikasi optik seperti pada anisometropia, indikasi terapeutik pada kelainan kornea, indikasi preventif, indikasi operatif, indikasi kosmetik dan okupasi, masing-masing disesuaikan dengan kebutuhan.

Beberapa tipe lensa kontak yang dapat digunakan sebagai pilihan pada saat ini adalah lensa kontak lunak (soft contact lenses), lensa kaku permeabel gas (rigid gas permeable lenses), lensa kontak torik (toric soft contact lenses) dan lensa kontak khusus pada penderita presbiopia.

Penggunaan lensa kontak harus dilakukan secara benar, serta harus

dilakukan perawatan secara reguler, sehingga dapat menghindari komplikasi yang

dapat saja timbul. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat penggunaan

lensa kontak antara lain kelainan pada kornea, seperti keratitis, ulkus kornea, mata

merah, dapat terjadi karena cara pemasangan lensa kontak yang tidak benar atau

infeksi sekunder oleh penggunaan lensa kontak, dan transmisi HIV akibat

penggunaan lensa kontak. Oleh karena itu penggunaan lensa kontak harus dengan

indikasi yang benar, cara pemasangan yang benar, dan perawatan lensa yang

teratur.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

1. American Academy of Opthalmology : Clinical Optics, Section 3. Basic Clinical Science Course, 2012, page 181-195.

2. Riordan, Paul-Eva; Whitcher, Jhon P. 2007. Vaughan and Asbury’s General Opthalmology. Jakarta: EGC. Bab 6 Halaman 145-146.

3. Kalaiyarasan. 2004. Paramedical: Contact Lens Fitting. Madurai; Contact Lens Clinic, Aravind eye hospital.

4. Amra, Aryani Atiyatul. 2007.Lensa kontak. Medan; USU repository.

5. Asmara, Devi Anggraini. 2013. Hubungan Karakteristik penggunaan Lensa Kontak Dengan Kejadian Iritasi Mata Pada Mahasiswa di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Tahun 2012; UNIMUS digital library.

6. Wahyuni, Indri.2007. Fitting Lensa Kontak Rigid Gas Permeable; Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol:5 No. 3 Desember 2007 hal 194-203

7. Khurana, A. K. 2007. Comprehensive Opthalmology; Fourth Edition. New Delhi: New Age International. Page 44-46

8. Weissman, Barry A. 2010. Optometric Clinical Pratice Guideline: Care of the Contact Lens patient : American Optometris Association.

9. Mezu-nnabue, Kelechi. 2009. Contact Lens Complication and Management: QEI winter 2009 Newsletter.

10. Byrnes, Stephen; Denayer, Greg; Edrington, Tim. Contact Lens Clinical

Pearls pocket Guide. Gas Permeable Lens Institute

Gambar

Gambar 1 : Lensa Kontak Lunak   A.  Keuntungan Lensa Kontak Lunak 3
Gambar 3 : Teknik Pelepasan Lensa RGP

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengenai keabsahan atau kesahihan hukum penahanan terhadap tersangka yang diduga melakukan tindak pidana

Beberapa mitos yang beredar di masyarakat meliputi : penggunaan dua kondom dapat meminimalisasi risiko kebocoran, faktanya jelas tidak benar bahkan penggunaan kondom

Penelaahan dokumen tersebut dilakukan untuk membantu wawancara peneliti terhadap para informan dalam melakukan penelitian living hadis tentang gerakan filantropi dalam sebuah

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa rancangan tes dan evaluasi fisika yang informatif dan komunikatif yang dikembangkan untuk

Untuk memperoleh data implementasi metode drill (latihan) pada pembelajaran Al- Qur’an ini, jenis penelitian yang digunakan ol eh penulis adalah penelitian lapangan ( field

Diunduh dari situs lpse.jatengprov.go.id dengan ini kami mengundang perusahaan Saudara untuk diadakan klarifikasi dan verifikasi Dokumen Penawaran serta Pembuktian

Gedung Komplek Sekretariat Daerah Kabupaten Klaten Jalan Pemuda Nomor

Myös muut opettajat yhtyivät siihen, että yhteisen tekemisen kautta oppilaiden yhteenkuuluvuuden tunne lisääntyy ja oppilaat kokevat kuuluvansa porukkaan. Yhteenkuuluvuutta