• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH DAN TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL, TBK ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "1 ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH DAN TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL, TBK ABSTRAK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH DAN TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL, TBK

[1] Dini Andriyani, [2] Aulia Afishanda Agi Khasify Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jalan Margonda Raya No. 100. Pondok Cina Depok 16424

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penentuan metode penghapusan piutang tak tertagih, penentuan estimasi pencadangan piutang tak tertagih serta untuk mengetahui analisis piutang tak tertagih dan tingkat perputaran piutang pada PT. Astra International Tbk.

Analisis piutang tak tertagih sangat penting untuk mengetahui perputaran piutang, apakah suatu perusahaan dapat menagih piutangnya sesuai jatuh tempo atau melebihi jatuh tempo.

Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif, dengan menganalisis piutang tak tertagih dan tingkat perputaran piutang pada PT.

Astra International Tbk. tahun 2017 hingga tahun 2020 (Kuartal Ketiga).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, PT. Astra International Tbk. menggunakan Metode Pencadangan untuk metode penghapusan piutang tak tertagih dan menggunakan Persentase dari Jumlah Piutang Usaha Metode Saldo Akhir Piutang sebagai cara Estimasi Piutang Tak Tertagih. Pengelolaan piutang tak tertagih pada PT. Astra International Tbk.

masih belum maksimal, dikarenakan Tingkat Perputaran Piutang pada PT. Astra International Tbk. mengalami penurunan tiap tahunnya. Lalu, Periode Pengumpulan Piutang, Rasio Tunggakan dan Rasio Penagihan di tahun 2018 dan 2019 sudah baik, namun di tahun 2020 (Kuartal Ketiga) mengalami penurunan akibat adanya pandemi Covid 19.

Oleh karena itu, diharapkan agar perusahaan tetap konsisten dalam melaksanakan prosedur serta evaluasi penagihan piutang, sehingga piutang perusahaan dapat ditagih sesuai jatuh tempo.

PENDAHULUAN

Piutang merupakan sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan dalam bentuk kas dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan barang dan jasa secara kredit yang memberikan pinjaman maupun sebagai akibat kelebihan pembayaran kas kepada pihak lain.

Sebagian besar piutang timbul dari penyerahan barang dan jasa secara kredit kepada pelanggan. Pada umumnya pelanggan akan menjadi lebih tertarik untuk membeli sebuah produk yang ditawarkan secara kredit oleh perusahaan. Piutang yang dapat muncul dari penjualan atau penyerahan barang dan jasa secara kredit diklasifikasikan sebagai piutang usaha, yang kemudian tidak menutup kemungkinan akan berganti menjadi piutang wesel (Hery 2015:202).

PT. Astra International Tbk. didirikan di Jakarta pada tahun 1957 sebagai sebuah perusahaan perdagangan umum. Sesuai anggaran dasar Perseroan, kegiatan usaha yang dapat dijalankan oleh Perusahaan mencakup perdagangan umum, perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan, jasa dan konsultasi. Hingga tahun 2019, PT. Astra International Tbk. telah mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan model bisnis yang berbasis sinergi dan terdiversifikasi pada tujuh segmen usaha, terdiri dari Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi, Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik, Teknologi Informasi, serta Properti.

(2)

2 Salah satu upaya PT. Astra International Tbk. mempertahankan bisnisnya ialah dengan memberi keringanan pembayaran kepada pelanggan nya dengan cara melakukan penjualan secara kredit. Dimana penjualan secara kredit akan menimbulkan piutang usaha pada PT.

Astra International Tbk. Dengan strategi penjualan secara kredit tersebut, perusahaan mempunyai harapan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga perusahaan bisa memperoleh keuntungan.

Pada PT. Astra International Tbk. piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material, setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan piutang tak tertagih dibentuk pada saat terdapat bukti objektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang tak tertagih dihapus pada saat piutang tersebut tidak akan tertagih. Selain itu, rata-rata periode kredit atas penjualan barang dan jasa bervariasi untuk seluruh bisnis Grup, namun tidak lebih dari 60 hari, kecuali untuk piutang tidak lancar. Seluruh piutang tidak lancar jatuh tempo dalam waktu antara tiga sampai dengan delapan tahun setelah akhir periode pelaporan.

Permasalahan untuk mengelola piutang dalam mencapai tujuan perusahaan, seorang ketua selaku manajer keuangan perusahaan harus mampu menganalisa keuangannya. Analisa piutang bagi perusahaan membantu perusahaan dalam pengestimasian piutang tak tertagih, beserta perputaran piutang perusahaan. Dengan menggunakan analisis umur piutang, analisis perputaran piutang dapat dihitung dengan rasio yang berhubungan dengan piutang.

Disamping itu, dari analisis umur piutang dapat memperoleh informasi yang lebih terperinci tentang piutang yang melebihi atau sudah jatuh tempo. Laporan keuangan juga digunakan untuk perhitungan tingkat perputaran piutang yang mempengaruhi piutang perusahaan.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah PT. Astra International Tbk.

yang didirikan pada tahun 1957 di Jakarta, yang sebelumnya bernama Astra International Inc. Barulah pada tahun 1990, dilakukan perubahan nama menjadi PT. Astra International Tbk. Sesuai anggaran dasar Perseroan, kegiatan usaha yang dapat dijalankan oleh Perusahaan mencakup perdagangan umum, perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan, jasa dan konsultasi.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data kuantitatif dan kualitatif sebagai dasar untuk menganalisis penentuan metode penghapusan piutang tak tertagih, penentuan estimasi pencadangan piutang tak tertagih serta menganalisis tingkat perputaran piutang yang ada di PT. Astra International Tbk.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak memberikan informasi secara langsung kepada pengumpul data. Sumber data sekunder ini dapat berupa hasil pengolahan lebih lanjut dari data primer yang disajikan dalam bentuk lain atau dari orang lain. Menurut Sugiyono (2013) data sekunder dibagi menjadi:

1. Data Internal: Profil Badan Usaha PT. Astra International Tbk, Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun 2017 hingga Tahun 2020 (Kuartal Ketiga).

2. Data Eksternal: Literatur, Jurnal, Skripsi yang berhubungan dengan permasalahan yang ada serta berguna bagi penyusunan hasil penelitian ini.

Data sekunder diatas diperoleh melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan alamat website www.idx.co.id dan data perusahaan PT. Astra International Tbk dengan alamat website www.astra.co.id.

(3)

TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2013) Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambar atau menganalisis, membandingkan suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Dalam penelitian ini metode analisis deskriptif yang akan diterapkan untuk menganalisis piutang usaha pada PT. Astra International Tbk. Metode analisis ini dapat dilihat sebagai berikut :

1. Mengetahui Kondisi Piutang PT. Astra International Tbk

Untuk mengetahui kondisi piutang koperasi dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan data piutang dan laporan keuangan dari tahun 2017 sampai 2020 (Kuartal Ketiga).

2. Mengetahui Penentuan Metode Penghapusan Piutang Tak Tertagih PT. Astra International Tbk

Untuk mengetahui bagaimana penentuan metode penghapusan piutang tak tertagih pada PT.

Astra International Tbk dapat dilakukan dengan mengkaji kebijakan piutang tak tertagih pada Laporan Keuangan Konsolidasian PT. Astra International Tbk.

3. Mengetahui Penentuan Estimasi Pencadangan Piutang Tak Tertagih pada PT. Astra International Tbk

Untuk mengetahui bagaimana penentuan estimasi piutang tak tertagih pada PT. Astra International Tbk dapat dilakukan dengan mengkaji kebijakan piutang tak tertagih pada Laporan Keuangan Konsolidasian PT. Astra International Tbk.

4. Mengevaluasi Besarnya Jumlah Piutang Tak Tertagih berdasarkan Tingkat Perputaran Piutang

Perhitungan perputaran piutang dapat dihitung dengan rasio yang berhubungan dengan piutang yaitu:

1) Perputaran Piutang (Receivable Turn Over)

2) Periode Pengumpulan Piutang (Average Collection Period 3) Rasio Tunggakan

4) Rasio Penagihan

5. Mempelajari Dan Mengevaluasi Piutang Tak Tertagih dan Perputaran Piutang

Pengevaluasian atas kerugian piutang tak tertagih diharapakan dapat memperkecil piutang tak tertagih. Untuk itu diperlukan data laporan piutang dan laporan keuangan konsolidasian untuk menghitung perputaran piutang.

PEMBAHASAN

Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data laporan keuangan konsolidasian dari PT. Astra International Tbk. pada tahun 2017 hingga tahun 2020 (Kuartal Ketiga). Semua data tersebut didapat secara sekunder dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id dan website PT. Astra International Tbk yaitu www.astra.co.id. Data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah penentuan metode penghapusan piutang tak tertagih, daftar umur piutang, kondisi piutang serta total penjualan kredit. Dimana peneliti sudah mengolah data yang ada menjadi data yang akan digunakan untuk menganalisis piutang tak tertagih PT. Astra International Tbk. Berikut ini hasil data yang diperoleh dari objek penelitian:

(4)

4 Tabel 1

Mutasi Pencadangan Piutang Tak Tertagih PT. Astra International Tbk.

Dalam Miliaran Rupiah

Keterangan Tahun

2017 2018 2019 2020

Pada Awal Tahun 499 873 813 487

Penyesuaian sehubungan

dengan penerapan PSAK 71 - - - 33

Penambahan Pencadangan 544 860 181 250

Penghapusan (173) (931) (505) (62)

Penyesuaian Selisih Kurs 3 11 (2) 4

Pada Akhir Tahun 873 813 487 712

Sumber: Data yang diolah, 2020

Tabel 2

Daftar Umur Piutang PT. Astra International Tbk.

Dalam Miliaran Rupiah

Kisaran Umur Piutang

Saldo Piutang

2017 2018 2019 2020

Belum Jatuh Tempo 15.446 23.076 22.390 12.737

Lewat Jatuh Tempo:

1-30 Hari 4.662 3.901 3.869 1.893

31-60 Hari 1.904 1.987 1.299 481

61-90 Hari 1.092 1.064 607 519

Lebih dari 90 Hari 2.182 859 1.102 2.338

25.286 30.887 29.267 17.968 Mengalami Penurunan

Nilai 1.007 1.152 766 -

Penyisihan Piutang Tak

Tertagih (873) (813) (487) (712)

Total 25.420 31.226 29.546 17.256

Sumber: Data yang diolah, 2020

Tabel 3

Kondisi Piutang PT. Astra International Tbk.

Dalam Miliaran Rupiah

No. Tahun Total Piutang Usaha

Total Penjualan

Kredit

Total Piutang Tertagih

Total Piutang Tak Tertagih

1 2017 25.420 206.057 196.217 9.840

2 2018 31.226 239.205 231.394 7.811

3 2019 29.546 237.166 230.289 6.877

4 2020 17.256 130.349 125.118 5.231

Sumber: Data yang diolah, 2020

(5)

Keterangan:

1) Total Piutang Usaha

a. Tahun 2017, Piutang usaha naik 31% menjadi Rp 25,4 triliun (2016: Rp 19,4 triliun), terutama United Tractors, yang menunjukkan perbaikan volume bisnis sepanjang tahun 2017.

b. Tahun, 2018, Piutang usaha naik 23% menjadi Rp 31,2 triliun (2017: Rp 25,4 triliun) yang menunjukkan perbaikan volume bisnis sepanjang tahun 2018.

c. Tahun 2019, Piutang usaha turun 5% menjadi Rp29,5 triliun pada akhir tahun 2019 (2018: Rp31,2 triliun), terutama dari penurunan volume bisnis mesin konstruksi.

d. Tahun 2020 (Kuartal Ketiga), Piutang usaha turun 42% menjadi Rp 17 triliun pada tahun 2020 kuartal ketiga (2019: Rp 29,4 triliun), terutama dari Penjualan mobil menurun 51%, sementara penjualan sepeda motor turun 38%.

2) Total Penjualan Kredit

a. Penjualan Kredit untuk tahun 2017 sebesar Rp 206,1 triliun, naik 14%

dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan peningkatan pendapatan yang diraih oleh sebagian besar lini bisnis.

Penjualan Kredit untuk tahun 2018 meningkat 16% menjadi Rp 239,2 triliun, dengan pertumbuhan pendapatan pada hampir semua segmen bisnis, terutama dari segmen bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, serta otomotif.

b. Penjualan Kredit pada tahun 2019 menurun 1% menjadi Rp 237,2 triliun, yang terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dari divisi otomotif dan agribisnis, yang mana penurunan tersebut lebih besar daripada peningkatan pendapatan dari divisi jasa keuangan serta infrastruktur dan logistik.

c. Penjualan Kredit pada tahun 2020 (Kuartal Ketiga) menurun 82% menjadi Rp 130,3 triliun, terutama disebabkan menurunnya penjualan mobil dan penjualan sepeda motor.

Metode Penghapusan Piutang Tak Tertagih PT. Astra International Tbk.

Pada PT. Astra International Tbk. pencadangan piutang tak tertagih diukur berdasarkan kerugian kredit ekspektasian dengan melakukan review atas kolektibilitas saldo secara individual atau kolektif sepanjang umur piutang usaha menggunakan pendekatan yang disederhanakan dengan mempertimbangkan informasi yang bersifat forward-looking yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan. Piutang tak tertagih dihapus pada saat piutang tersebut tidak akan tertagih. Manajemen berkeyakinan bahwa pencadangan piutang tak tertagih tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.

Analisis Tingkat Perputaran Piutang Pada PT. Astra International Tbk.

Berdasarkan data dari total piutang usaha, total penjualan secara kredit, piutang tak tertagih (tertunggak) dan piutang tertagih pada PT. Astra International Tbk. diperoleh data-data yang dapat dijadikan sebagai bahan perhitungan analisis piutang usaha dengan menggunakan Rasio Perputaran Piutang (Receivable Turn Over), Periode Pengumpulan Piutang (Average Collection Period), Rasio Tunggakan dan Rasio Penagihan.

(6)

6

Tabel 4

Hasil Perhitungan Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) PT. Astra International Tbk.

dalam Miliaran Rupiah

No. Tahun A

Total Penjualan Kredit

B

Piutang Rata Rata

C

Perputaran Piutang D = B/C

1 2017 206.057 - -

2 2018 239.205 28.323 8,4 kali

3 2019 237.166 30.386 7,8 kali

4 2020 130.349 23.401 5,6 kali

Sumber: Data yang diolah, 2020

Tabel 5

Hasil Perhitungan Periode Pengumpulan Piutang (Average Collection Period) PT. Astra International Tbk.

No. Tahun A

Perputaran Piutang

B

ACP C = 360/B

1 2018 8,4 kali 43 hari

2 2019 7,8 kali 46 hari

3 2020 5,6 kali 65 hari

Sumber: Data yang diolah, 2020 Tabel 6

Hasil Perhitungan Rasio Tunggakan PT. Astra International Tbk.

dalam Miliaran Rupiah

No. Tahun A

Total Piutang Tak Tertagih

B

Total Piutang C

Rasio Tunggakan D

= (B/C) x 100%

1 2017 9.840 25.420 39%

2 2018 7.811 31.226 25%

3 2019 6.877 29.546 23%

4 2020 5.231 17.256 30%

Sumber: Data yang diolah, 2020

(7)

Tabel 7

Hasil Perhitungan Rasio Penagihan PT. Astra International Tbk.

dalam Miliaran Rupiah

No. Tahun A

Total Piutang Tertagih

B

Total Piutang C

Rasio Penagihan D = (B/C) x 100%

1 2017 15.580 25.420 61%

2 2018 23.415 31.226 75%

3 2019 22.669 29.546 77%

4 2020 12.025 17.256 70%

Sumber: Data yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa:

Rasio penagihan pada PT. Astra International Tbk. pada tahun 2017 menunjukkan sebesar 61%, tahun 2018 sebesar 75%, tahun 2019 sebesar 77% dan tahun 2020 (Kuartal Ketiga) sebesar 70%.

Penagihan terendah terjadi pada tahun 2017 hal ini tentu saja disebabkan karena rasio tunggakannya sangat tinggi sehingga berimbas pada jumlah penagihan yang dapat dikumpulkan oleh bagian penagihan.

Di tahun 2018, rasio penagihan PT. Astra International Tbk. mulai meningkat menjadi 75%, naik sebesar 14% dari tahun 2017. Selain itu, pada tahun 2018 terjadi kenaikan piutang usaha sebesar 23% yang menunjukkan perbaikan volume bisnis sepanjang tahun 2018.

Penagihan tertinggi terjadi pada tahun 2019 hal ini disebabkan karena perusahaan dapat meningkatkan kinerja bagian penagihan yang sudah di terapkan bagian penagihan di tahun 2018. Walaupun pada tahun 2019 terjadi penurunan piutang usaha sebesar 5% ternyata tidak mempengaruhi kinerja bagian penagihan.

Namun pada tahun 2020 (Kuartal Ketiga), rasio penagihannya mengalami penurunan. Penyebabnya adalah karena rasio tunggakannya cukup tinggi akibat adanya masa pandemi Covid 19. Kondisi ini menunjukkan keadaan PT. Astra International Tbk. yang sedang tidak baik dikarenakan tingkat penagihan yang menurun kembali di tahun 2020 (Kuartal Ketiga).

(8)

8

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan yaitu:

1. PT. Astra International Tbk. menggunakan Metode Pencadangan (Allowance Method) untuk metode penghapusan piutang tak tertagih nya.

2. PT. Astra International Tbk. menggunakan Persentase dari Jumlah Piutang Usaha Metode Saldo Akhir Piutang sebagai cara Estimasi Piutang Tak Tertagih.

3. Hasil analisis piutang tak tertagih dan tingkat perputaran piutang pada PT.

Astra International, Tbk. yaitu pengelolaan piutang tak tertagih pada PT.

Astra International Tbk. masih belum maksimal, dikarenakan Tingkat Perputaran Piutang pada PT. Astra International Tbk. mengalami penurunan tiap tahunnya. Lalu, Periode Pengumpulan Piutang, Rasio Tunggakan dan Rasio Penagihan di tahun 2018 dan 2019 sudah baik, namun di tahun 2020 (Kuartal Ketiga) mengalami penurunan akibat adanya pandemi Covid 19.

Oleh karena itu, diharapkan agar perusahaan tetap konsisten dalam melaksanakan prosedur serta evaluasi penagihan piutang, sehingga piutang perusahaan dapat ditagih sesuai jatuh tempo.

DAFTAR PUSTAKA

Hery. 2015. Pengantar Akuntansi: Comprehensive Edition. Jakarta: Grasindo..

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

www.astra.co.id Diakses Pada Tanggal 23 November 2020 www.idx.co.id Diakses Pada Tanggal 23 November 2020 .

Referensi

Dokumen terkait

Tujuannya adalah untuk mengetahui indikator-indikator pada webqual 4.0 mana yang dirasa masih kurang kinerja nya oleh pengguna atau tidak sesuai harapan pengguna,

Pada Gambar 1 menunjukkan bahwa semakin tinggi penambahan konsentrat protein biji lamtoro gung dan penambahan putih telur maka semakin tinggi kandungan kadar air

Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian yaitu perbedaan konsentrasi garam pada peda ikan kembung memberikan pengaruh berbeda nyata (P≤0,05) terhadap

Melihat pemahaman wajib pajak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dan mengingat juga bahwa penerapan peraturan pajak hotel atas rumah kos

Memiliki Surat Persetujuan Pemimpin Perguruan Tinggi Asal bahwa dosen tetap yang bersangkutan akan menjadi calon dosen tidak tetap pada PSDKU PT Pengusul, dilampiri

Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah merintis Kelurahan Kendangsari menjadi Kampung Pelangi dengan lingkungan bersih, asri bernuansa warna warni, meningkatkan

Tujuan kegiatan ini menumbuhkan kreativitas para penulis, peneliti, dan pemerhati untuk menggali gagasan-gagasannya dengan mendokumentasikan nilai-nilai bahasa

mengeluarkan bateri, anda boleh juga membawa perkakas tersebut ke pusat servis Philips, yang akan mengeluarkan bateri untuk anda dan akan melupuskannya dengan cara yang selamat