• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Evaluasi Pelaksanaan SPM bidang Kesehatan tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hasil Evaluasi Pelaksanaan SPM bidang Kesehatan tahun"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)disampaikan pada Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2019-2020. Hasil Evaluasi Pelaksanaan SPM bidang Kesehatan tahun 2019 - 2021 Rizqi Yuwanita Habibah, S.T., M.T. Direktorat Pembangunan Daerah Kedeputian Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN / Bappenas. Jakarta, 30 September 2021.

(2) Kerangka Pembahasan Hasil Evaluasi Pelaksanaan SPM bidang Kesehatan tahun 2019 - 2021. ARAH KEBIJAKAN. HASIL EVALUASI. 1. 2. Arah Kebijakan Percepatan Pelaksanaan SPM dalam RPJMN 2020 – 2024 dan RKP 2022. Hasil Evaluasi Penerapan SPM bidang Kesehatan tahun 2019 - 2021.

(3) Tema, Pengarusutamaan, dan Prioritas RPJMN 2020-2024 Pengarusutamaan RPJMN 2020 – 2024:. Tema RPJMN 2020 – 2024:. Indonesia Berpenghasilan Menengah-Tinggi yang Sejahtera, Adil, dan Berkesinambungan. Kesetaraan Gender. Tata Kelola (Governance). Pembangunan Berkelanjutan. Modal Sosial Budaya. Pembangunan Transformasi Digital. Prioritas RPJMN 2020 – 2024: 1.. 2.. 3.. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan. 5.. Memperkuat Infrastruktur Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar. 6.. Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim. Meningkatkan SDM Berkualitas dan Berdaya Saing 7.. 4.. Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan. Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik.

(4) SPM dalam Indikator dan Target Kegiatan Prioritas RPJMN 2020 - 2024 PP Pembangunan Wilayah Sumatera. PP Pembangunan Wilayah Jawa-Bali. PP Pembangunan Wilayah Papua. PN 2 Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan. PP Pembangunan Wilayah Maluku. PP Pembangunan Wilayah Sulawesi. PP Pembangunan Wilayah Nusa Tenggara PP Pembangunan Wilayah Kalimantan. Kegiatan Prioritas: •1 Pengembangan Sektor Unggulan •2 Pengembangan Kawasan Strategis •3 Pengembangan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, dan Perdesaan. •4 Pengembangan Kawasan Strategis •5 Kelembagaan dan Keuangan Daerah. Indikator dan Arah Kebijakan KP #5: Kelembagaan dan Keuangan Daerah Baseline 2019. Target RPJMN 2020-2024. Persentase pencapaian SPM di daerah. N/A*. 100%. Integrasi dan penerapan SPM. Jumlah daerah yang melakukan integrasi dan penerapan SPM. N/A. 542 daerah. Belanja APBD berorientasi pada pelayanan masyarakat yang diwujudkan dengan pemenuhan SPM. Jumlah daerah yang belanja APBD nya berorientasi pada pelayanan masyarakat yang diwujudkan dengan pemenuhan SPM. N/A. 542 daerah. Diklat Percepatan Jumlah aparatur yang mengikuti Pelaksanaan SPM di Daerah Diklat Percepatan Pelaksanaan SPM di Daerah. N/A. 4.875 aparatur. Kebijakan Strategi. Indikator. *) Data capaian SPM berdasarkan PP No. 2/2018 belum tersedia, adapun data yang tersedia adalah capaian SPM berdasarkan PP No. 65/2005 yaitu sebesar 52%. Target Persentase Capaian Penerapan SPM Indikator. Baseline 2019. Target. Persentase capaian SPM bidang Pendidikan. N/A. 100%. Persentase capaian SPM bidang Kesehatan. N/A. 100%. Persentase capaian SPM bidang Pekerjaan Umum. N/A. 100%. Persentase capaian SPM bidang Perumahan Rakyat. N/A. 100%. Persentase capaian SPM bidang Sosial. N/A. 100%. Persentase capaian SPM bidang Trantibumlinmas. N/A. 100%.

(5) Jenis Layanan dan Indikator Target Capauan SPM Bidang Kesehatan Jenis layanan provinsi 1.. 2.. Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa provinsi. Jenis layanan kabupaten/kota 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.. Pelayanan kesehatan ibu hamil Pelayanan kesehatan ibu bersalin Pelayanan kesehatan bayi baru lahir Pelayanan kesehatan balita Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar Pelayanan kesehatan pada usia produktif Pelayanan kesehatan pada usia lanjut Pelayanan kesehatan penderita hipertensi Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat 11. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberculosis 12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (HIV). INDIKATOR MATRIKS RPJMN 2020-2024. INDIKASI TARGET 2021. 2024. Penerima Layanan Dasar • Penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi. Angka Kematian Ibu (per 100ribu KH). 217. 183. Angka kematian bayi per 1000 KH. 19,5. 16. Prevalensi stunting balita (%). 21,1. 14 %. Prevalensi wasting balita (%). 7,8. 7%. Prevalensi pemakaian kontrasepsi cara modern (mCPR) %. 62,2. 63,4 %. Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need). 8,3. 7,4 %. ASFR 15-19 tahun (%). 24. 18 %. • Usia produktif. Insidensi TB (per 100ribu penduduk). 252. 190. • Usia lanjut ;. Insidensi HIV. 0,21. 0,18. Eliminasi malaria (Kab/kota). 345. 405. Persentase Merokok usia 10-18 tahun (%). 9,0. 8,7 %. Prevalensi Obesitas usia > 18 tahun (%). 21,8. 21,8 %. • Penduduk pada kondisi kejadian luar biasa provinsi • Ibu hamil • Ibu bersalin • Bayi baru lahir • Balita • Usia pendidikan dasar. • Penderita hipertensi • Penderita diabetes melitus • Orang dengan gangguan jiwa berat • Orang terduga tuberkulosis • Orang dengan risiko terinfeksi HIV.

(6) Tema dan Prioritas Nasional RKP Tahun 2022 (Perpres 85/2021). Tema RKP 2022 RKP Tahun 2022 Prioritas Nasional “Pemulihan Ekonomi dan Prioritas ReformasiNasional Struktural”RKP Tahun 2022 Tema dan Tema RKP Tahun 2022. “Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”. PEMULIHAN EKONOMI. MULIHAN EKONOMI. saha. t Karya. Pemulihan Daya Beli dan Usaha. Diversifikasi Ekonomi. Penuntasan krisis kesehatan. Peningkatan Nilai Tambahbantuan untuk pemulihan dunia usaha Pemberian Ketahanan pangan Menjaga daya beli rumah tangga Pembangunan Rendah Karbon Percepatan Pembangunan Infrastruktur Padat Karya Peningkatan pemerataan infrastruktur kualitas Program Khusus (prioritasdan arahan Presiden) layanan digital. RMASI STRUKTURAL. Reformasi Iklim Investasi Reformasi Kelembagaan. Reformasi Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Perlindungan Sosial. Transformasi Diversifikasi Ekonomi Ekonomi. Peningkatan Nilai Tambah Ketahanan pangan Indonesia Pembangunan Rendah Karbon pemerataan infrastruktur dan kualitas 6Peningkatan Strategi Transformasi Ekonomi Indonesia layanan digital. (Jangka Menengah-Panjang) 1. SDM Berdaya Saing REFORMASI STRUKTURAL 2. Produktivitas Sektor Ekonomi 3. Ekonomi HijauKualitas Sumber Daya Reformasi Peningkatan 4. Transformasi digital Manusia (SDM) dan Perlindungan Sosial 5. Integrasi Ekonomi Domestik. Transformasi Ekonomi Indonesia 6 Strategi Transformasi Ekonomi Indonesia (Jangka Menengah-Panjang) 1. SDM Berdaya Saing 2. Produktivitas Sektor Ekonomi 3. Ekonomi Hijau 4. Transformasi digital 5. Integrasi Ekonomi Domestik 6. Pemindahan IKN. 6. 6.

(7) Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah dalam PN 2 Tahun 2022 Kerangka PN 2 “Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan”. Pengembangan Wilayah Tahun 2022 1. 2.. 3. 4.. Mempercepat pemulihan dampak pandemi Covid-19, Melanjutkan transformasi sosial ekonomi untuk meningkatkan rantai produksi dan rantai nilai daerah, Mengoptimalkan keunggulan kompetitif wilayah, dan Meningkatkan pemerataan kualitas hidup antarwilayah.. PP Pembangunan Wilayah Kalimantan. 7 PP Pembangunan Wilayah Sumatera. 5. 1 PP Pembangunan Wilayah Jawa-Bali. •>. Strategi pertumbuhan dengan mendorong pengembangan kawasan strategis seperti KEK, KI, KSPN, destinasi pariwisata, kawasan perkotaan, kawasan perdesaan prioritas nasional, dan kawasan transmigrasi; Strategi pemerataan dengan mempercepat penyediaan pelayanan dasar di daerah tertinggal, kawasan perbatasan, pulau-pulau kecil terluar dan terdepan, dan Kawasan rawan bencana.. Persentase capaian SPM di daerah (persen). Target 2021. Target 2022. Target RPJMN 2024. 74,28%. 82,85%. 100%. PP Pembangunan Wilayah Sulawesi. Pembangunan 3 WilayahPPNusa Tenggara. KP 5: Kelembangaan dan Keuangan Daerah a. b. c. d. e.. Indikator. PP Pembangunan Wilayah Papua. 2. Strategi Pengembangan Wilayah •>. 6. 4. PP Pembangunan Wilayah Maluku. f.. Peningkatan kualitas tata kelola pelayanan dasar di daerah yang lebih efektif dan efisien. Peningkatan daya saing dan kemandirian daerah melalui pengembangan kerja sama daerah, pengembangan sumber pembiayaan alternatif serta investasi di daerah. Penataan regulasi daerah dan harmonisasi regulasi pusat-daerah dalam mendukung kemudahan berusaha dan pemulihan ekonomi di daerah dampak pandemi Covid-19. Optimalisasi pemanfaatan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dalam pelayanan dan penyelenggaraan pemerintahan guna mendukung transformasi digital. Penataan hubungan pusat dan daerah yang lebih sinergis melalui penguatan peran Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat (GWPP). Mengoptimalkan pemanfaatan TKDD sebagai salah satu sumber pembiayaan penanganan untuk pemantapan pertumbuhan ekonomi, sistem kesehatan untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan stimulus pemulihan (recovery) ekonomi di daerah pasca dampak pandemi Covid-19..

(8) Kerangka Pembahasan Hasil Evaluasi Pelaksanaan SPM bidang Kesehatan tahun 2019 - 2021. ARAH KEBIJAKAN. HASIL EVALUASI. 1. 2. Arah Kebijakan Percepatan Pelaksanaan SPM dalam RPJMN 2020 – 2024 dan RKP 2022. Hasil Evaluasi Penerapan SPM bidang Kesehatan tahun 2019 - 2021.

(9) Rekapitulasi Capaian Penerapan SPM tahun 2020 Rata-rata Capaian Penerapan 6 Bidang SPM tingkat Provinsi 74%. Sosial. 74%. Trantibumlinmas. 72%. Permukiman. 71% Rata-rata Capaian SPM tingkat Provinsi. 57%. Pekerjaan Umum. 51%. Rata-rata nasional: 71%. Kesehatan. 98%. Pendidikan. 73% 0%. 20%. 40%. 60%. 80%. 100%. Rata-rata Capaian Penerapan 6 Bidang SPM tingkat Kab/Kota Sosial. 71%. Trantibumlinmas. 64%. Perumahan Rakyat. 66% Rata-rata Capaian SPM tingkat Kabupaten/Kota. 43%. Pekerjaan Umum. 69%. Kesehatan. 72%. Pendidikan. 76% 0%. Sumber : Sekber SPM, Ditjen Bangda Kemendagri, Juni 2021, diolah Bappenas. Rata-rata nasional: 66%. 10%. 20%. 30%. 40%. 50%. 60%. 70%. 80%.

(10) Rekapitulasi Capaian Penerapan SPM tahun 2020 Bidang Kesehatan tingkat Provinsi. 100% 80%. Capaian Penerapan SPM Bidang Kesehatan tingkat Provinsi tahun 2019 - 2020 98% 80%. 60%. Capaian Indikator SPM bidang Kesehatan tingkat Provinsi tahun 2020 99,80%. 100,00%. 95,00%. 94,43%. 40% 20% 90,00%. 0% 2019. Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk Pada Kondisi Kejadian Luar Biasa Terdampak Krisis Kesehatan akibat Bencana. 2020. Capaian SPM Bidang Kesehatan tingkat Provinsi per Lingkup Wilayah tahun 2020 Papua Maluku Sulawesi. 98% Rata-rata Capaian SPM Kesehatan tingkat Provinsi Sumber : Sekber SPM, Ditjen Bangda Kemendagri, Juni 2021, diolah Bappenas. Kalimantan. 100% 75% 88% 96%. Nusra. 100%. Jawa-Bali. 100%. Sumatera. 100%.

(11) Rekapitulasi Capaian Penerapan SPM tahun 2020 Bidang Kesehatan tingkat Kabupaten/Kota Capaian Penerapan SPM Bidang Kesehatan tingkat Kab/Kota tahun 2019 - 2020 100% 80%. 71,95%. 72%. 60% 40% 20% 0% 2019. 2020. Capaian Indikator SPM bidang Kesehatan tingkat Kab/Kota tahun 2020 P.K. Ibu Hamil P.K. Ibu Bersalin P.K. Bayi Baru Lahir P.K. Balita P.K. pada Usia Pendidikan Dasar P.K. pada Usia Produktif P.K. Pada Usia Lanjut P.K. Penderita Hipertensi P.K. Penderita Diabetes Melitus P.K. Orang dengan Gangguan Jiwa Berat P.K. Orang terduga Tuberkulosis P.K. Orang dengan Risiko terinfeksi HIV. 88,32% 89,63% 89,99% 79,01% 60,43% 47,84% 62,73% 48,18% 76,72% 80,38% 77,50% 67,59%. Capaian SPM Bidang Kesehatan tingkat Kab/Kota per Lingkup Wilayah tahun 2020 Papua. 23%. Maluku. 39%. Sulawesi. 72% Rata-rata Capaian SPM Kesehatan tingkat Kab/Kota Sumber : Sekber SPM, Ditjen Bangda Kemendagri, Juni 2021, diolah Bappenas. 47%. Kalimantan. Nusra. 60% 33%. Jawa-Bali Sumatera. 74% 64%.

(12) Skalogram Capaian SPM Kesehatan vs IKF tahun 2020. IKF. Kabupaten/Kota. 4,50 4,00 KUADRAN 4 IKF > SPM <. KUADRAN 1 IKF > SPM >. 3,50 3,00 2,50 2,00 1,50. 0%. 20%. 1,00 60% 0,50. 40%. 100%. 120%. 0,00. KUADRAN 3 IKF < SPM <. Kuadran 1 Kuadran 2 Kuadran 3 Kuadran 4. SPM 80%. KUADRAN 2 IKF < SPM >. Papua Maluku Sulawesi Kalimantan. Terdapat 84 daerah di kuadran 1. Terdapat 104 daerah di kuadran 2. Terdapat 240 daerah di kuadran 3. Terdapat 86 daerah di kuadran 4. Nusra Jawa Bali Sumatera Nasional 0% Kuadran 1. Sumber: Sekber SPM Bangda Kemendagri (data capaian tahun 2020 yang dilaporkan hingga Juni 2021), Kemenkeu (Peta Kapasitas Fiskal Daerah), diolah Bappenas. 20%. 40%. Kuadran 2. 60% Kuadran 2. 80%. 100%. Kuadran 2.

(13) Kendala Penerapan SPM Bidang Kesehatan Hasil Evaluasi tahun 2020. Pengumpulan Data • Pemerintah Daerah kesulitan menentukan data sasaran (data masih bersifat proyeksi) serta jenis krisis kesehatan akibat bencana/berpotensi dan jenis bencana dan KLB. Penghitungan Kebutuhan • Pemerintah daerah belum memanfaatkan aplikasi Siscobikes untuk memperbaiki perencanaan dan penganggaran. Perencanaan dan Penganggaran • Komitmen daerah belum optimal terutama dari sisi anggaran • Koordinasi tim penerapan SPM kab/kota belum optimal • Belum semua indikator SPM kesehatan mendapatkan prioritas dalam dokumen perencanaan dan penganggaran • Refocusing anggaran untuk pencegahan dan pengendalian Covid-19 menyebabkan kebutuhan operasional kurang dapat dipenuhi. Pelaksanaan • Kurangnya edukasi tentang indikator pengurangan resiko krisis kesehatan akibat bencana (baik petugas dan penduduk di daerah rawan bencana). • Belum bisa dipenuhinya sumber daya termasuk tenaga kesehatan dan sarana & prasarana medis dan non medis sesuai standar di beberapa Puskesmas. • Masyarakat enggan dan khawatir untuk datang ke fasyankes akibat pandemi Covid-19 sehingga penerapan indikator SPM Bidang Kesehatan yang bersifat pelayanan kesehatan tatap muka sulit dilaksanakan • Pencatatan dan pelaporan data SPM belum tersistem dengan baik (terhubung secara online dengan fasyankes) sehingga menyulitkan pemantauan capaian SPM secara real time • Sistem pelaporan yang dikelola oleh Kemenkes belum terintegrasi dengan sistem yang dikelola oleh Kemendagri.

(14) Rekomendasi Strategi Percepatan Penerapan SPM Bidang Kesehatan di Daerah Pengumpulan Data • Mengidentifikasi penerima layanan by name by address • Berkoordinasi erat dengan pihak terkait yang memiliki data yang dibutuhkan (puskesmas, kecamatan, BPJS, dll) • Inventarisasi ketersediaan sumber daya. Penghitungan Kebutuhan • Mendorong pemanfaatan aplikasi Siscobikes oleh daerah melalui sosialisasi secara rutin. Penyusunan Rencana • Memastikan pemenuhan SPM kesehatan sebagai prioritas perencanaan daerah • Menyusun rencana berbasis tipologi wilayah: kapasitas daerah (SDM, fiskal, kelembagaan) dan prioritas pembangunan daerah (prioritisasi terhadap SPM • Memetakan dan merencanakan kapasitas dan peran berbagai pihak baik dari pemerintah maupun nonpemerintah → Pentahelix. Collaboration. • Mencari alternatif sumber pembiayaan dan mengintegrasikannya dengan sumber pembiayaan APBN dan APBD • Mengintegrasikan rencana SPM bidang kesehatan kedalam dokumen perencanaan dan dokumen penganggaran daerah. Pelaksanaan • Berkomitmen dalam memberikan layanan dasar sesuai dengan rencana yang telah disusun • Apabila anggaran terbatas, penerima layanan difokuskan kepada penerima yang paling prioritas • Memanfaatkan beberapa layanan SPM pada satu kegiatan, seperti saat vaksinasi Covid-19, posyandu, pertemuan di tingkat desa, dsb • Menyediakan sistem transfer knowledge sebagai solusi mutasi ASN • Mendorong efektivitas koordinasi Tim Sekber SPM di daerah • Menyusun pelaporan sesuai dengan realita di lapangan • Mengintegrasikan sistem pelaporan Kemenkes dan Kemendagri • Menginisiasi survei kepuasan masyarakat • Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala • Mendorong pemberlakuan strategi insentif dan disinsentif fiskal.

(15) Terima Kasih. (021) 390 5643 ext. 3316 dit.pd@bappenas.go.id. Menara Bappenas Lantai 8 Jln. HR. Rasuna Said Kav. B-1.

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga skripsi dengan judul Studi Cost Of Illness Pada

Jenis data yang akan diambil dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi enam kategori yaitu data kondisi umum lokasi penelitian, kondisi fisik gua, fauna gua, potensi jasa

Hasil pengujian penambahan kopigmen terhadap stabilitas pigmen dilakukan dengan menggunakan formulasi pada Tabel.3 dengan ekstrak tunggal bunga rosella, daging buah

Kuesioner merupakan alat pengumpulan data yang utama dalam penelitian ini, mengingat hasil yang diperoleh diharapkan dapat mengukur pengaruh motivasi kerja dan

Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan atau Umrah yang hanya memiliki izin pembimbingan atau yang tidak memiliki izin dari Kementerian Agama Republik Indonesia dilarang

Pada studi lain penggunaan gen flagelin adalah metode pendeteksian dengan nested PCR yang paling efisien, tidak diperlukan konsentrasi dan aplifikasi dengan inkubasi

Bab 3.. Kekuatan utama Praktik Cerdas ini adalah peran pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pelayanan dasar kesehatan dan pendidikan dengan melibatkan kemitraan

convergence pada sisi VRF yang telah dikonfigurasi antara Customer Edge router dan mengetahui bahwa VRF sudah berjalan dengan baik. Gambar 4.39 Pengecekan modularitas