• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURUSAN SI MANAJEMEN BISNIS SYARI AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)BUKITTINGGI 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "JURUSAN SI MANAJEMEN BISNIS SYARI AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)BUKITTINGGI 2021"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN USAHA ADN KONVEKSI DALAM PERSPEKTIF SYARI’AH

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar sarjana ekonomi pada jurusan S1 Mamajemen Bisnis Syariah

Acc Skripsi untuk sidang munaqasyah, 26 Juli 2021 Pembimbing Dr Rusyaida D MAg

Oleh : Rani Anggriani

NIM:3717.059

JURUSAN SI MANAJEMEN BISNIS SYARI’AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)BUKITTINGGI 2021

(2)

i ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN USAHA ADN KONVEKSI DALAM PERSPEKTIF SYARI’AH, yang di susun oleh Rani Anggriani, NIM 3717.059, , Program Studi SI Jurusan Manajemen Bisnis Syari’ah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Bukittinggi.Atas bimbingan dari Ibuk Dr. Rusyaida. D, M.Ag,

Berkenaan dengan strategi pemasaran yang dilakukan oleh Toko ADN Konveksi Jalan Dr. Hamka, Simpang Lambau, Kecamatan Mandiangin, Koto Selayan Kota Bukittinggi Sumatera Barat. Maka peneliti tertarik mempelajari strategi pemasaran yang diterapkan oleh toko ADN Konveksi dalam meningkatkan penjualan.

Latar belakang penulis mengangkat judul ini adalah terjadi nya penurunan penjualan pada Toko ADN Konveksi selama 3 tahun terakhir. Rumusan masalah yaitu apakah yang menyebabkan terjadi nya penurunan penjualan pada Toko ADN Konveksi dari tahun 2018 sampai 2020? Strategi apa yang harus diterapkan perusahaan untuk meningkatkan kembali penjualan pada Toko ADN Konveksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya penurunan penjualan Seragam Sekolah usaha Toko ADN Konveksi dintinjau dari perspektif syariah dan strategi pemasaran apa yang tepat untuk meningkatkan penjualan Seragam Sekolah pada Toko ADN Konveksi.

Penelitian yang dilakukan bersifat deskrptif kualitatif dan tekni pengumpulan data dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis SWOT, analisis matriks IFE dan EFE, analisis matriks SWOT dan analisis Tabel Bobot Skor.

Penelitian ini menggunakan analisis matriks SWOT dan menemukan 4 strategi utama dalam meningkatkan penjualan Toko ADN Konveksi yaitu Strategi SO, Strategi ST, Strategi WO, dan Strategi WT, hasil penelitian menunjukkan bahwasanya strategi So Mempunyai skor tertinggi sebesar 3,75, Strategi WO sebesar 3,65, Strategi ST sebesar 3,5 dan Strategi WT sebesar 3,4. Ada empat strategi SO yang diterapkan untuk meningkatkan penjualan Toko ADN Konveksi yaitu: 1. Menjaga meningkatkan kualitas produk yang di tawarkan untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan para pelanggan lama 2. Selalu menjaga harga yang relative murah sehingga akan mampu memasarkan produknya lebih luas nantinya, 3. Memberikan potongan harga pada pembelian dalam jumlah banyak atau grosir. 4. Melakukan dan meningkatkan inovasi produk yang ditawarkan lebih bervariasi dan konsumen tidak akan merasa bosan dengan produk yang ditawarkan.

Kata Kunci : Strategi Pemasaran, Penjualan

(3)

ii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikan ku kekuatan , membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkan ku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya Skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam

selalu terlimpahkan kepada Rauslullah Muhammad SAW.

Ku persembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi.

Ibunda dan Ayahanda Tercinta

Sebagai tanda bukti, hormat dan rasa terimakasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada Ibunda dan Ayahanda yang telah memberikan kasih sayang, secara dukungan, ridho, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat ibunda dan ayahanda bahagia, karena kusadar, selama ini belum bisa berbuat lebih.

Untuk Ibunda dan Ayahanda yng selalu membuatku termotivasi an selalu menyirami kasih sayang, selalu mendoakan ku, selalu menasehatiku melakukan hal yang lebih

baik, Terimakasih Ibunda… Terimakasih Ayahanda…

Kakak, Adik-adik dan Orang terdekatku.

Sebagai tanda terimakasih, aku persembahkan karya kecil ini untuk Kakak(Fingki Arnita) dan Adik-adik ku(Irfan Ramadhani, Rahmat Al-Fitra,

dan Hanifa Yatul Maysarah). Terimakasih telah memberikan semangat dan inspirasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Semoga doa dan semua hal yang

terbaik yang engkau berikan menjadikan ku orang yang baik pula…

(4)

iii

Terimakasih…

Teman-teman

Buat teman-teman dan sahabat ku yang tidak bisa kusebut satu persatu yang selalu memberikan motivasi, nasehat, dukungan moral serta material yang selalu membuatku semangat untuk menyelesaikan skripsi ini, Kawan-kawan Manajemen Bisns Syariah tahun 2017, Kawan-kawan Organisasi URM-KSR Ibnu Bathutah IAIN

Bukitinggi, Kawan-kawan Formabid tahun 2017, Kawan-kawan KKN Bp 2017, Kawan-kawan Magang Bp 2017, serta kawan-kawan di luar kampus. Terimaksih

Kawan-kawanku, kalian telah memberikan banyak hal yang tak terlupakan kepadaku…

Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Ibu Dra. Rusyaida. D, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing Skripsi saya, terimakasih banyak Ibu sudah membantu selama ini, sudah dinasehati, sudah diajari

dan mengarahkan saya sampai skripsi ini selesai.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu.

Segala puji dan rasa syukur penulis ucapka kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skrispsi yang berjudul

“STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN USAHA ADN KONVEKSI DALAM PERSPEKTIF SYARI’AH”.

Shalawat beserta salam tidak lupa penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat nya dari alam gelap kea lam yang terang benderang hingga penuh ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sampai saat sekarang ini.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu bentuk syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) Prodi Manajemen BisnIS Syariah pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

Penulis menyadari bahwa tidak terlepas dari kekurangan karena keterbatasan kemampuan dan kurangnya pengetahuan yang dimilki penulis. Tanpa bantuan dan bimbingan serta dorongan yang diberikan oleh Bapak/Ibuk Dosen, penulis tidak akan mampu menyelesaikan skrispi ini, maka dengan ini.

Penulis mengucapkan terimakasih terkhusus kepada ibunda dan ayahanda tercinta atas untaian doa yang tidak pernah putus, kasih sayang, cinta dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dan tak lupa juga kepada 4 orang

(6)

v

Saudara/Saudari Kandungku Fingki Arnita, Irfan Ramadhani, Rahmat Alfitra, Hanifa Yatul Maysyarah yang selalu menyemangati dalam penyelesaian skripsi ini.

Selesainya penulisan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, paa kesempatan ini penulis ingin mengucapkan ribuan terimakasih kepada:

1. Ibu Dr. Ridha Ahida M.Hum selaku Rektor IAIN Bukittinggi beserta jajarannya.

2. Bapak Dr. Iiz Izmuddin, M.A Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam beserta jajarannya.

3. Ibu Dr Rusyaida.D, M.Agselaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis di sela kesibukan untuk memberikan arahan serta bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Dr. Miswardi, SH. M.Hum selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Yenty Astarie Dewi, SE,Akt,MM selaku Ketua Prodi Manajemen Bisnis Syariah beserta Jajarannya yang selalu memberikan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan Skripsi ini.

6. Seluruh Bapak/Ibuk Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bukittinggi yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama di bangku perkuliahan.

7. Para Bapak/Ibuk Staff yang memebantu dalam penyelesaian dalam penulisan skripsi ini.

(7)

vi

8. Terimakasih kepada Bapak Wasdinata pengusaha Sukses selaku Pemilik Toko ADN Konveksi yang selalu memberikan motivasi untuk menjadi pengusaha sukses seperti dirinya. Terimakasih telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di Toko ADN Konveksi.

9. Terimakasih kepada sahabat dan teman-teman yang selalu memberikan semangat, keceriaan dan motivasi kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.

10. Kepada semua Karib Kerabat yang telah memberikan doa, motivasi dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Terimakasih kepada teman-teman yang seperjuangan khusus nya SI Manajemen Bisnis Syariah Bp 2017 yang telah memberikan motivasi, dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebut kan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi baik secara moril ataupun secara materil, terimakasih atas semua bantuan dan dukungannya.

Tanpa dukungan dan motivasi dari pihak-pihak tersebut penulis tidak akan sukses dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga segala bimbingan, bantuan dan doa yang diberikan menjadi amalan sholeh di sisi Allah SWT.

Namun penulis juga menyadari bahwa skripsi ini sangat jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis berharap kepada semua pihak yang membaca untuk memberikan masukan-masukan demi kesempurnaan skripsi yang penulis buat di

(8)

vii

masa yang akan datang. Akhirnya, semoga laporan inin memberikan manfaat bagi pembaca dan penulis.

Bukittinggi, 24 Juli 2021 Penulis

Rani Anggriani Nim 3717.059

(9)

viii DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

HALAMAN PERSEMBAHAN... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... …viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah... 11

C. Batasan Masalah... 11

D. Rumusan Masalah ... 11

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 11

F. Penjelasan Judul ... 12

G. Kajian Terdahulu ... 14

BAB II PEMBAHASAN A. Strategi ... 17

1. Pengertian Strategi ... 17

B. Pemasaran ... 24

1. Pengertian Pemasaran ... 24

C. Strategi Pemasaran ... 26

D. Jenis Strategi Pemasaran ... 27

1. Unsur Strategi Pemasaran ... 27

2. Unsur Taktik Persaingan ... 31

3. Unsur Nilai Pemasaran ... 33

E. Pemasaran Islami ... 34

1. Pengertian Pemasaran Islami ... 34

2. Prinsip, Karakteristik dan Praktik Pemasaran Nabi Muhammad SAW ... 36

3. Konsep Produk ... 44

4. Konsep Harga ... 45

(10)

ix

5. Konsep Promosi ... 45

6. Konsep Distribusi ... 46

BAB III PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 48

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 49

C. Sumber Data ... 49

D. Informan Penelitian ... 50

E. Teknik Analisis Data ... 50

F. Metode Analisis Data ... 51

BAB IV PENELITIAN A. Gambaran Umum Usaha ADN Konveksi ... 53

1. Sejarah Toko Usaha ADN Konveksi ... 53

2. Tujuan Perusahaan ... 55

3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 56

4. Data Hasil Penelitian ... 59

5. Hasil Penelitian ... 62

6. Analisis Data ... 68

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 89

B. Saran ... 90 DAFTAR KEPUSTAKAAN

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses-proses manajemen pada dasarnya adalah perencanaan segala sesuatu secara mantap untuk melahirkan keyakinan yang berdampak pada melakukan sesuatu sesuai dengan aturan serta memiliki manfaat.1 Fungsi perencanaan meliputi strategi, dan strategi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan sutau bisnis atau perusahaan. Demikian juga dalam pemasaran dibutuhkan suatu strategi, terlebih lagi dalam dunia bisnis yang penuh persaingan, maka strategi sangat penting yang kemudian disebut strategi pemasaran.2

Pemasaran merupakan salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam aktivitas bisnis. Pemasaran bukan hanya sebagai sebuah fungsi atau departemen dalam perusahaan, tetapi bagaimana pasar bisa berjalan secara kreatif dan inovatif. Pemasaran bukan hanya studi untuk menjual atau seperti yang dipahami beberapa kalangan hanyalah marketing mix semata. Namun, pengertian terhadap pemasaran itu sendiri cakupannya lebih luas.3

Pemasaran pada dasarnya menitik beratkan konsumen, atau berorientasi pada konsumen daripada pesaing. Dalam hal ini marketing merupakan pusat dimensi dan gambaran seluruh bisnis sehingga sudut pandang konsumen merupakan hasil final dari keseluruhan usaha. Sementara itu, marketing management atau manajemen pemasaran adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya untuk berkembang dan mendapatkan laba.

1 Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktek,(Jakarta: Gema insani, 2003), Hal. 35.

2 M. Ma’ruf Abdullah, Manajemen Berbasis Syariah,(Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014), Hal. 144.

3 Hemawan Kertajaya, Syariah Marketing (Bandung: Mizan Media Utama, 2006), Hal. 139.

(12)

Kegiatan manajemen pemasaran perusahaan harus memberikan kepuasan kepada konsumen jika perusahaan ingin usahanya berjalan terus dan konsumenmempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan.4

Perkembangan dunia usaha terus dihadapi oleh setiap perusahaan, terutama karena keadaan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Dengan terdapatnya perubahan yang cepat, maka keputusan strategi setiap perusahaan harus terus disempurnakan agar perkembangan pertumbuhan atau kemajuan dapat dicapai secara berkesinambungan. Menghadapi perubahan-perubahan tersebut, dibutuhkan adanya peningkatan kemampuan perusahaan dalam menghadapi kompetisi dan tantangan yang semakin besar.5

Tingkat persaingan dalam dunia bisnis menuntut setiap pemasaran untuk mampu melaksanakan kegiatan pemasaran dengan lebih efektif dan efisien.Kegiatan pemasaran tersebut membutuhkan sebuah konsep pemasaran yang mendasar sesuai dengan kepentingan pemasar dan kebutuhan serta keinginan pelanggan.6

Menurut Kotler, kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk (jasa) yang diterima dan yang diharapkan.7 Kepuasan merupakan fungsi dari persepsi ataukesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja berada dibawah harapan, pelanggan tidak puas.

Sedangkan penjualan merupakan kegiatan dari pemasaran yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran terhadap suatu produk dari produsen kepada konsumen. Semua kegiatan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan adalah

4Sofjan Assauri, Manajement Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), Hal. 168-169.

5 Sofjan Assauri, Strategi Management (Jakarta: rajawali pers, 2016), Hal. 11.

6 Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2016), Hal. 340.

7 Rambat Lopiyoadi , Manajemen Pemasaran Jasa (Jakarta: Salemba Empat, 2008), Hal. 192.

(13)

3

untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, guna mencapai keuntungan yang optimal.8

Tujuan penjualan dapat tercapai apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti apa yang telah direncanakan. Oleh karena itu untuk menarik konsumen melakukan pembelian maka perusahaan harus menerapkan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi dan perlu adanya cara untuk memajukan penjualan melalui periklanan, peragaan,9 penggunaan promosi secara luas guna mempengaruhi publik.10

Promosi adalah fungsi pemasaran yang memfokuskan pengomunikasian komponen-komponen program pemasaran secara persuasif kepada khalayak sasaran untuk menunjang pertukaran antara pemasar dan konsumen dan untuk membantu mencapai tujuan dari kedua belah pihak. Promosi berperan sebagai koordinasi upaya-upaya komunikasi pemasaran untuk mempengaruhi sikap atau perilaku.11

Promosi dapat dilakukan dengan lima cara yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya, yaitu: penjualan pribadi (personal selling), periklanan (advertsing), pubikasi (publicity), promosi penjualan (sales promotion), dan hubungan masyarakat (public relation).12

Pencapaian tujuan perusahaan merupakan suatu perkiraan tingkat penjualan yang dapat diharapkan berdasarkan pada rencana pemasaran yang telah ditetapkan dan pada lingkungan pemasaran tertentu. Dalam penjualan ini, ada tiga faktor yang harus diperhatikan yaitu: mencapai volume penjualan tertentu, mendapatkan laba tertentu, menunjang pertumbuhan perusahaan, karena target penjualan ini merupakan suatu perkiraan tingkat penjualan yang dapat

8 Veithzal Rivai, Islamic Marketing, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012), Hal. 54.

9 Basu Swastha Dharmmesta, Pengantar Bisnis Modern, (Yogyakarta: Liberty, 1999), Hal. 183.

10Ibid, Hal. 254.

11 Basu Swata Dharmmesta, Manajemen Pemasaran Edisi 2, (Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka, 2016), Hal. 9.

12 Buchari Alma, Op.Cit. Hal. 230.

(14)

diharapkan berdasarkan pada rencana pemasaran yang telah ditetapkan dan pada situasi lingkungan pemasaran tertentu, dengan tercapainya target penjualan maka akan menghasilkan jumlah keuntungan yang meningkat.13

Strategi pemasaran adalah pemasaran yang berusaha menanamkan perusahaan dan produknya di benak pelanggan.14Stategi ini bertujuan untuk mencapai how win the market melalui empat komponen, yaitu segmentation, targeting, positioning, diferentation.15

Pemasaran dalam perspektif syariah adalah segala aktvitas bisnis dalam bentuk kegiatan penciptaan, penawaran, dan perubahan valueyang memungkinkan pelakunya bertumbuh serta mendayagunakan kemanfaatannya yang dilandasi dengan kejujuran, keadilan, keterbukaan,keikhlasan, sesuai proses yang berprinsip pada akad bermuamalah Islami.16 Allah mengingatkan agar senantiasa menghindari perbuatan dzalim dalam bisnis termasuk dalam proses penciptaan, penawaran, dan proses perubahan nilai dalam pemasaran.17

Pekerjaan dagang atau muamalah merupakan bagian dari usaha yangdiajarkan oleh Rosulullah SAW. Rosulullah pernah ditanya: “Mata pencaharian apakah yang paling baik, ya Rosulullah?” jawab Rosulullah“ialah seseorang yang bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang bersih” (HR. Ahmad, Ath Thobroni, dan Al Hakim).18

Berdasarkan Hadits diatas, yang dimaksud dengan “setiap jual beliyang bersih” adalah setiap jual beli yang diberi pahala didalamnya atau

13 Basu Swasta dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 2008), Hal.

204.

14Ibid, Hal. 352.

15 Hermawan Kartajaya, Syariah Marketing, (Bandung: Mizan Media Utama, 2006), Hal. 165- 177.

16 Abdullah Amrin, Asuransi Syariah (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2006), 207.

17 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life And General); Konsep Dan Sistem Operasional (Jakarta: Gema Insani press, 2004), Hal. 424.

18 Buchari Alma, Kewirausahaan (Bandung: Alfabeta, 2013), Hal. 257.

(15)

5

secarasyar’i.19 Jual beli tersebut adalah jual beli yang sah, tidak ada penipuan, tidakada khianat dan didalamnya terdapat kemanfaatan bagi orang banyak denganmenyediakan hal-hal yang mereka butuhkan.Diantara hal yang menunjukkan keutamaan perdagangan adalahpenegasan langsung dari Allah SWT dalam Al-Qur’an mengenai halalnyaperdagangan. Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-Baqarah: 275.20









Artinya : “Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”

19 Imam Abdurrouf Al-Munawi, Faidhul Qodir Syarah Jami’us Ash-Shoghir, Kedua (Lebanon: Darul Ma’rifah, 1972), Hal. 699.

20 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Diponegoro, 2011), Hal. 34.

(16)

Ayat diatas menjelaskan tentang dasar kehalalan hukum jual beli dengan baik dan melarang praktek jual beli yang mengandung riba. Allah SWT adalah dzat yang maha mengetahui atas hakikat persoalan kehidupan.

Maka, jika dalam suatu perkara terdapat kemaslahatan, maka akan diperintahkan untuk dilaksanakan. Sebaliknya jika menyebabkan kemudharatan, maka Allah SWT akan melarangnya.

Berdasarkan Ayat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perdagangan atau usaha adalah pekerjaan yang mulia dalam Islam.Namunsebagai hamba Allah SWT, pelaku usaha harus melakukan segala sesuatu(ber-muamalah) sesuai dengan syariat yang telah ditentukan- Nya.

Dalam hal ini, pemasaran syariah memiliki posisi yang sangat strategis, karena pemasaran syariah merupakan salah satu strategi pemasaran yang didasarkan pada Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad Saw. Pemasaran syariah merupakan sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, panawaran, dan perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad serta prinsip-prinsip syariah dan muamalah dalam Islam.21

Dalam kegiatan pemasaran, tentu lebih dahulu menyusun perencanaan strategis untuk memberi arah terhadap kegiatan perusahaan yang menyeluruh, yang harus didukung rencana lebih rinci di bidang kegiatan- kegiatan perusahaan. Dalam Islam, bukanlah suatu larangan bila seorang hamba mempunyai rencana atau keinginan untuk berhasil dalam usahanya. Namun dengan syarat, rencana itu tidak bertentangan dengan ajaran (syariat) Islam.

Syariah berperan dalam pemasaran bermakna suatu pemahaman akan pentingnya nilai-nilai etika dan moralitas pada pemasaran, sehingga diharapkan perusahaan tidak akan serta merta menjalankan bisnisnya demi

21 Buchari Alma, Manajemen Bisnis Syariah (Bandung: Alfabeta,2014), Hal. 352.

(17)

7

keuntungan pribadi saja, tetapi ia juga harus berusaha untuk menciptakan dan menawarkan bahkan dapat mengubah suatu value kepada stakeholders sehingga perusahaan tersebut dapat menjaga keseimbangan laju bisnisnya sehingga menjadi bisnis yang stabil dan berkelanjutan. Dalam pemasaran syariah, seorang pemasar harus merasakan bahwa dalam setiap aktifitas pemasarannya ia selalu diawasi oleh Allah SWT, sehingga akan berhati-hati dalam memasarkan produk yang dijualnya.22

Meningkatnya penjualan suatu perusahaan disebabkan oleh konsumen, jika konsumen menginginkan suatu produk yang mereka sukai, tentu saja ia akan membelinya. Namun sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk, konsumen akan mempertimbangkan terlebih dahulu apakah produk tersebut sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka atau tidak.

Sehingga sebagai produsen harusmempertimbangkan produk seperti apa yang konsumen inginkan sebelum memproduksi suatu barang.

Dalam sistem kepercayaan Islam kenistaan yang akan terjadi nanti disana (akhirat) lebih ditakuti daripada kenistaan dalam hidup di dunia, karena kehidupan di akhirat adalah kehidupan yang kekal. Oleh karena itu bagi seorang pebisnis syariah pasti ia akan sangat berhati-hati dalam menjalankan aktivitas bisnisnya.23

Perekonomian Bukittinggi Semakin berkembang, misalnya dapat dilihat dari perkembangan industri penghasil barang. Salah satu industry penghasil barang yang perkembangannya pesat adalah industry yang bergerak pada usaha Konveksi. Industry ini bisa dibilang terbesar terbukti dengan banyak nya tempat-tempat usahanya memproduksi pakain jadi tersebut.

Bukitinggi juga mempunyai tempat yang dikenal sebagai sentral konveksi

22Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah: Menanamkan Nilai dan Praktis Syariah dalam Bisnis Kontemporer (Bandung: Alfabeta, 2014), Hal. 340.

23 M.Ma’ruf Abdullah, Manajemen Bisnis Syariah (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014), Hal.

4.

(18)

seperti de Desa Tambuo, Kubu Tanjuang, Aua, Parik Antang, dan Tigo Baleh.

Karena itu Bukittinggi juga dikenal dengan Kota Industri Konveksi.

Terkait dengan usaha konveksi, Toko ADN Konveksi merupakan usaha yang yang berada di Kota Bukittingi. Toko Usaha ADN Konveksi merupakan toko usaha yang bergerak di bidang perdagangan yang sudah berdiri sejak tahun 2003 yang dipimpi oleh Bapak Wasdinata. Sewaktu memulai usaha Bapak Wasdinata mendirikan usaha Toko ADN Konveksi dengan modal sebanyak Rp. 25.000.000.24 Toko usaha ADN Konveksi merupakan toko pakaian yang menjual seragam sekolah, seragam pramuka,seragam batik, pakaian olahraga, Almamater, seragam kantor, baju promosi, lambang- lambang sekolah, dan lain sebagainya.25 Usaha ADN Konveksi juga menerima Pesanan Bordir. Usaha ADN Konveksi menyediakan Pakaian Sekolah Tingkat SD, SMP dan SMA. Selain menjual produk secara eceran Usaha ADN Konveksi juga menerima pesanan produk dalam jumlah yang besar. 26

Usaha ADN Konveksi berlokasi di Jalan Dr. Hamka, Simpang Lambau, Kecamatan Mandiangin, Koto Selayan Kota Bukittinggi Sumatera Barat.

Letak lokasi ini sangat strategis karena berada di pinggir jalan raya yang mudah di jangkau oleh Konsumen. Proses penjualannya dikatakan bagus berdasarkan wawancara dengan Anak dari Pemilik Toko yang bernama Kak Divary Permata Niwes yang mana dalam proses penjualan tiap bulannya mencapai omset penjualan 2-20 juta per bulan. Kakak tersebut mengatakan bahwa dalam menjual menjelaskan kondisi keadaaan barangnya apa adanya

24 Wawancara Melalui Media “WhatsApp” dengan Pemilik Usaha Toko ADN Konveksi, Pada Tanggal 24 Juli 2021 Jam 14.25 WIB

25Wawancara Langsung dengan Lindawati (Pengelola), Pada Tanggal 15 Juni 2021 Jam 15.05 WIB.

26 Wawancara Melalui Media “WhatsApp” dengan Afrizal (Karyawan), Pada Tanggal 16 Juni 2021 Jam 13.10 WIB.

(19)

9

(jujur) kepada konsumen sehingga tidak terjadi kekecewaan terhadap konsumen.27

Selain dengan kejujuran akan keadaan barang yang dijualnya toko ADNKonveksi juga melayani para pelangganya dengan baik, terlihat dari pengamatan penliti bahwa pemilik toko langsung melayani konsumen secara langsung dengan menanyakan apayang dibutuhkan dan menyodorkan barang yang dibutuhkan oleh konsumen tersebut.28

Promosi yang telah dilakukan ADN Konveksi ialah langsung bertemu dengan orang yang bersangkutan dan menjelaskan apa kelebihan dari produk”

ADN Konveksi, ada juga promosi yang dilakukan ADN Konveksi melalui Media Sosial seperti Instagram, Facebook, WhatsApp namun promosi yang dilakukan melalui media sosial ini tidak terlalu di lakukan. 29

Toko ADNKonveksi merupakan salah satu toko yang menjual pakaian Sekolah yang senantiasa dinamis dengan pertumbuhan dan perkembangan yang progresif. Sudah menjadi kewajiban toko ADNKonveksi untuk menjaga dan mempertahankan kualitas, kuantitas, pelayanan, dan kinerjanya, serta bagaimana cara supaya konsumen masih tetap merasa puas dengan produk yang dihasilkan.

Toko usaha ADN Konveksi ini perkembangannya sedikit cukup menurun dilihat dari segi penjualannya dari tiga tahun terakhir. Untuk melihat jumlah perkembangan penjualan pada usaha ADN Konveksi dari tahun 2018 sampai 2020 sebagai berikut:

27 Wawancara Langsung dengan Divary Permata Niwes (Anak Pemilik), Pada Tanggal 15 Juni 2021 Jam 16.30 WIB.

28 Hasil Pengamatan Langsung (observasi), Pada Tanggal 15 Juni 2021 jam 16.15 WIB.

29 Wawancara Melalui Media “WhatsApp” dengan Divary Permata Niwes (Anak Pemilik), Pada Tanggal 16 Juni 2021 Jam 11.58 WIB.

(20)

Tabel 1.1

Data Penjualan Usaha Toko ADN Konveksi

TAHUN NILAI PENJUALAN

(OMSET)

PENURUNAN

2017 (Januari- Desember)

Rp. 240.000.000 -

2018 (Januari- Desember)

Rp. 156.000.000 (Rp. 84.000.000)

2019 (Januari- Desember)

Rp. 108.000.000 (Rp. 48.000.000)

2020 (Januari- Desember)

Rp. 72.000.000 (Rp.36.000.000)

Sumber: Toko Usaha ADN Konveksi, 2021

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penjualan yang terjadi pada Toko Usaha ADN Konveksi dari tahun 2018-2020 selalu mengalami penurunan penjaualan yang sangat signifikan, penjualan tahun 2017 sebesar Rp.

240.000.000 dan pada tahun 2018 terjadi penurunan sebesar Rp.84.000.000, dan berikutnya pada tahun 2019 juga terjadi penurunan sebesar Rp. 48.000.000, dan pada tahun 2020 terjadi lagi penurunan sebesar Rp.36.000.000.

Dalam masalah penerapan strategi pemasaran dan promosi yang dilakukan Toko Usaha ADN Konveksi yang telah melakukan berbagai cara promosi namun pada kenyataannnya belum terlalu mampu meningkatkan jumlah penjualan. Berdasarkan data yang menunjukkan adanya penurunan tingkat penjualan pada Usaha Toko ADN Konveksi , maka penulis penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam bentuk skripsi yang berjudul “STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN USAHA ADN KONVEKSI DALAM PERSPEKTIF SYARIAH”.

(21)

11

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas maka identifikasi masalah dari penelitian adalah:

1. Banyak nya pesaing yang bergerak di bidang Konveksi 2. Lokasi usaha yang cukup strategis.

3. Toko Usaha ADN Konveksi kurang memperhatikan aspek promosi untuk meningkatan penjualan.

4. Terjadi penurunan penjualanyang signifikan pada usaha toko ADN Konveksi

C. Batasan Masalah

Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya penyimpangan maupun peleberan pokok masalah agar penelitian tersebut lebih terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian ini akan tercapai. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah Penelitian difokuskan bagaimana Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Penjualan Usaha ADN Konveksi.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Strategi Pemasaran dalam Meningatkan Penjualan Usaha ADN Konveksi ?

2. Apakah yang menyebabkan terjadinya penurunan penjualan pada toko ADN Konveksi tahun 2018 saampai 2020?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

(22)

a. Untuk mengetahuiBagaimana Strategi Pemasaran dalam Meningatkan Penjualan Usaha ADN Konveksi.

b. Untuk mengetahui apakah yang menyebabkan terjadinya penurunan penjualan pada toko ADN Konveksi tahun 2018 saampai 2020.

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

1) Sebagai bahan referensi yang di harapkan dapat menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca terutama tentang Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Penjualan Usaha ADN Konveksi dalam Perspektif Syariah.

2) Bagi peneliti baru diharapkan dapat dijadikan sumber informasi dan referensi untuk kemungkinan penelitian topik-topik yang berkaitan baik yang bersifat melengkapi ataupun lanjutan.

b. Manfaat Praktis 1) Bagi Pedagang

Diharapkan dapat memberikan masukan bagi para pedagang tentang hal-hal yang berkaitan dengan Strategi Pemasaran dalam meningkatkan penjualan.

2) Bagi Masyarakat

Diharapkan masyarakat pada umumnya dapat mengerti bagaimana Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Penjualan.

F. Penjelasan Judul 1. Strategi

Strategi juga bisa dipahami sebagai segala cara dan daya untuk menghadapi sasarantertentu dalam kondisi tertentu agar memperoleh hasil yang diharapkan secara maksimal.30

30M. Arifin, Psikologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Hal. 39.

(23)

13

2. Pemasaran

Suatu sistem kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa kepada pembeli.31

3. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran dapat dipahami sebagai logika pemasaran dengan unit usaha berharap dapat mencapai sasaran pemasarannya. Sehingga dapat dipahami strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.32

4. Penjualan

Ialah proses kegiatan menjual, yaitu dari kegiatan penetapan hrga jual sampai produk didistribusikan ke tangan konsumen (Pembeli).33

5. Usaha

Usaha adalah sesuatu yang menjelaskan segala aktivitas yang menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum usaha bisa diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memeperoleh pengahasilan atau rezki untuk memenuhi kebutuhan hidup.34

6. Perspektif

Adalah cara pandang terhadap suatu masalah yang terjadi, atau sudut pandang tertentu yang digunakan dalam melihat suatu fenomena.35

31Philip Kotler dan G. Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlanga, 1997), Hal.

3.

32Ibid, Hal. 2.

33 M. Nafarin, Pengangaran Perusahaan, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), Hal. 166.

34 Manullang, Pengantar Bisnis, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2002), Hal. 8.

35 Citations, https://scholar.google.co.id/citations?usee=Dbw2DagAAAAJ&hl=id. Diaksess pada pada tanggal 6 Juni 2021..

(24)

Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan maksud dari judul ini ialah menelaah secara mendalam mengenai bagaimana Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Penjualan Usaha ADN Konveksi.

Sehingga Skripsi ini berjudul “Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Penjualan Usaha ADN Konveksi dalam Perspektif Syari’ah”.

G. Kajian Terdahulu

Adapun kajian pustaka, peneliti telah memeperoleh 5 penelitian yang telah ada. Kelima jurnal penelitian yang berkaitan dengan judul penelitian di antaranya:

Dwi Oktaviani Pratiwi,(2019). Strategi Pemasaran Produk Fashion Secara Online Pada Pelanggan Mataharimall.Com Di Kota Bengkulu Perspektif Ekonomi Islam.Hasil penelitian ini ditemukan bahwa cara pemasaran secara online yang menggunakan media elektronik dan menggunakan akses jaringan internet. Pemasaran produk yang dilakukan secara online sekarang lebih banyak menggunakan gadget dan banyak orang-orang yang tidak ingin bersusah payah mencari barang keluar dengan berpanas-panasan. Strategi pemasaran produk fashion secara online pada pelanggan mataharimall.com harus memiliki product (barang/jasa), place (tempat), distribution (distribusi), price (harga), sudah diterapkan pemasaran islami, etika bisnis dan mencontoh praktik pemasaran nabi Muhammad SAW dengan tidak menerapkan maisir, gharar, riba, haram dan batil. Persamaan pada penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama membahas tentang strategi pemasaran melalui media digital perspektif islam.36

Rendy Septi Sanjaya, (2017). Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Omzet Penjualan Unit Usaha Aqiqah pada Laz Nurul Hayat Medan. Hasil

36 Dwi Oktaviani Pratiwi, Skripsi: Strategi Pemasaran Produk Fashion Secara Online Pada Pelanggan Mataharimall.Com Di Kota Bengkulu Perspektif Ekonomi Islam, (Bengkulu: IAIN Bengkulu,2019), Hal. 8.

(25)

15

penelitian ini menunjukkan bahwa omzet Aqiqah Laz Nurul Hayat berada pada kuadran ke satu. Maka strategi yang tepat adalah dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang yang lebih besar, yaitu pertumbuhandengan integrasi horizontal dengan membuat cabangcabang pembayaran transaksi Aqiqah di berbagai daerah.37

Muhammad Aflahawan. (2018). Strategi Pemasaran Produk Bubuk Kopi UD.Teko Lampung dalam Perspektif Etika Bisnis Islam. Hasil dari penelitian ini adalah pemasaran yang dilakukan belum berupa bahan yang siap untuk dipasarkan melainkan harus pre-order terlebih dahulu dalam hal ini kurang adanya keefektifan dalam pemasaran.38

Eriza Yolanda Maldina, (2017). Strategi Pemasaran Islami dalam Meningkatkan Penjualan pada Butik Calista. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditinjau dari perspektif strategi pemasaran Islami, Butik Calista selain menerapkan teori dan konsep strategi pemasaran konvensional, juga menerapkan strategi pemasaran Islami yang terdiri atas tiga hal pokok penerapan karakteristik pemasaran Islami, penerapan etika bisnis Islam, dan mencontoh praktik pemasaran Nabi Muhammad Saw.39

Fitra Riani. (2018). Strategi Komunikasi Pemasaran Melalui Media Sosial Perspektif Ekonomi Islam.Hasil penelitian ini adalah strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Najwa Wedding Organizer dengan menggunakan media sosial sebagai alat promosinya telah memiliki pangsa pasar yang jelas dimana Najwa Wedding Organizer mampu menerima panggilan hingga ke luar kota. Strategi komunikasi pemasaran Najwa Wedding Organizer melalui media

37 Rendy Septi Sanjaya, Skripsi: Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Omzet Penjualan Unit Usaha Aqiqah pada Laz Nurul Hayat Medan, (Medan: Universitas Negeri Sumatra Utara, 2017), Hal. 10.

38Muhamad Aflahawan, Skripsi: Strategi Pemasaran Produk Bubuk Kopi UD.Teko Lampung Dalam Pespektif Etika Bisnis Islam, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2018), Hal. 5.

39 Eriza Yolanda Maldina, Skripsi: Strategi Pemasaran Islami dalam Meningkatkan Penjualan Pada Butik Calista,(Palembang: UIN Raden Fatah, 2016), Hal. 10.

(26)

sosial dalam pandangan ekonomi islam diukur dari sudut strategi komunikasi pemasaran yang baik dan menerapkan perilaku islam dengan menjaga kredibilitas konsumennya. Perbedaannya yaitu penelitian ini berfokus pada jasa yang ditawarkan atau dipasarkan sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah berfokus pada pemasaran berupa barang dan jasa.40

Setelah membaca tinjauan pustaka di atas namapak adanya perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang penulis lakukan, perbedaan tersebut terletak pada objek penelitian. Objek penelitian nya yaitu Toko Usaha ADN Konveksi. Juga terletak pada Jenis Usaha nya. Dari jurnal di atas ada yang hanya berfokus pada jasa yang di tawarkan atau di pasarkan. Sedangkan pada penelitian ini berfokus pada pemasaran berupa barang dan jasa.

40 Fitria Riani, Skripsi: Strategi Komunikasi Pemasaran Melalui Media Sosial Perspektif Ekonomi Islam, (Purwokerto: IAIN Purwokerto,2016), Hal. 2.

(27)

17

BAB II PEMBAHASAN

A. Strategi

1. Pengertian Strategi

Dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, telah umum diketahui bahwa istilah strategi semula bersumber dari kalangan militer dan secara populer sering dinyatakan sebagai "kiat yang digunakan oleh para jenderal untuk memenangkan suatu peperangan." Dewasa ini istilah strategi sudah digunakan oleh semua jenis organisasi dan ide-ide pokok yang terdapat dalam pengertian semula tetap dipertahankan hanya saja aplikasinya disesuaikan dengan jenis organisasi yang menerapkannya, karena dalam arti yang sesungguhnya, manajemen puncak memang terlibat dalam satu bentuk "peperangan" tertentu.41

Pendapat lain menyatakan bahwa strategi merupakan istilah yang sering diidentikkan dengan "taktik" yang secara bahasa dapat diartikan sebagai "concerning the movement of organisms in respons to external stimulus" (suatu yang terkait dengan gerakan organisme dalam menjawab stimulus dari luar).42

Sementara itu, secara konseptual strategi dapat dipahami sebagai suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi juga bisa

41 Sondang P. Siagaan, Manajemen Stratejik, (Jakarta: Bumi aksara, 2008), Hal. 15.

42 Lewis Mulford Adams, dkk, Websters World University Dictionary, (Washington: D.C.

Publisher Company, Inc, 1965), Hal. 1019.

(28)

dipahami sebagai segala cara dan daya untuk menghadapi sasaran tertentu dalam kondisi tertentu agar memperoleh hasil yang diharapkan secara maksimal.43

Strategi dapat didefinisikan paling sedikit dari dua perspektif yang berbeda: dari perspektif mengenai apa yang akan dilakukan oleh sebuah organisasi, dan juga dari perspektif mengenai apa yang pada akhirnya dilakukan oleh sebuah organisasi, apakah tindakannya sejak semula memang sudah demikian direncanakan atau tidak.

Dari perspektif yang pertama, strategi adalah "program yang luas untuk mendefinisikan dan mencapai tujuan organisasi dan melaksanakan misinya. Kata "program" dalam definisi ini menyiratkan adanya peran yang aktif, yang disadari, dan yang rasional, yang dimainkan oleh manajer dalam merumuskan strategi perusahaan atau organisasi.

Dari perspektif yang kedua, strategi adalah "pola tanggapan organisasi yang dilakukan terhadap lingkungannya sepanjang waktu." Dalam definisi ini, setiap organisasi mempunyai suatu strategi walaupun tidak harus selalu efektif sekalipun strategi itu tidak pernah dirumuskan secara eksplisit.

Artinya, setiap organisasi mempunyai hubungan dengan lingkungannya yang dapat diamati dan dijelaskan. Pandangan seperti ini mencakup organisasi di mana perilaku para manajernya adalah reaktif, artinya para manajer menanggapi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan hanya jika mereka merasa perlu untuk melakukannya. Pembahasan mengenai

43 M. Arifin, Psikologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Hal. 39.

(29)

19

strategi dalam tulisan ini akan menyangkut kedua definisi di atas, namun akan menekankan pada peran aktif.

Perumusan sebuah strategi secara aktif dikenal sebagai perencanaan strategis (strategic planning), yang fokusnya luas dan umumnya berjangka panjang.44

Dalam merumuskan suatu strategi, manajemen puncak harus memperhatikan berbagai faktor yang sifatnya kritikal.

Pertama: Strategi berarti menentukan misi pokok suatu organisasi karena manajemen puncak menyatakan secara garis besar apa yang menjadi pembenaran keberadaan organisasi, filosofi yang bagaimana yang akan digunakan untuk menjamin keberadaan organisasi tersebut dan sasaran apa yang ingin dicapai. Yang jelas menonjol dalam faktor pertama ini ialah bahwa strategi merupakan keputusan dasar yang dinyatakan secara garis besar.

Kedua: dalam merumuskan dan menetapkan strategi, manajemen puncak mengembangkan profil tertentu bagi organisasi. Profil dimaksud harus menggambarkan kemampuan yang dimiliki dan kondisi internal yang dihadapi oleh organisasi yang bersangkutan.

Ketiga: pengenalan tentang lingkungan dengan mana organisasi akan berinteraksi, terutama situasi yang membawa suasana persaingan yang mau tidak mau harus dihadapi oleh organisasi apabila organisasi yang bersangkutan ingin tidak hanya mampu melanjutkan eksistensinya, akan tetapi juga meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerjanya.45

44 James A.F. Stoner, Manajemen, Jilid 1, Alih Bahasa, Alfonsus Sirait,(Jakarta: Erlangga, 1992), Hal. 139.

45 Sondang P. Siagaan, Op. Cit.,Hal. 16.

(30)

Keempat: suatu strategi harus merupakan analisis yang tepat tentang kekuatan yang dimiliki oleh organisasi, kelemahan yang mungkin melekat pada dirinya, berbagai peluang yang mungkin timbul dan harus dimanfaatkan serta ancaman yang diperkirakan akan dihadapi. Dengan analisis yang tepat berbagai alternatif yang dapat ditempuh akan terlihat.

Kelima: Mengidentifikasikan beberapa pilihan yang wajar ditelaah lebih lanjut dari berbagai alternatif yang tersedia dikaitkan dengan keseluruhan upaya yang akan dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

Keenam: menjatuhkan pilihan pada satu alternatif yang dipandang paling tepat dikaitkan sasaran jangka panjang yang dianggap mempunyai nilai yang paling stratejik dan diperhitungkan dapat dicapai karena didukung oleh kemampuan dan kondisi internal organisasi.

Ketujuh: Suatu sasaran jangka panjang pada umumnya mempunyai paling sedikit empat ciri yang menonjol, yaitu: (1) sifatnya yang idealistik, (2) jangkauan waktunya jauh ke masa depan, (3) hanya bisa dinyatakan secara kualitatif, dan (4) masih abstrak. Dengan ciri-ciri seperti itu, suatu strategi perlu memberikan arah tentang rincian yang perlu dilakukan. Artinya, perlu ditetapkan sasaran antara dengan ciri-ciri: (1) jangkauan waktu ke depan spesifik, (2) praktis dalam arti diperkirakan mungkin dicapai, (3) dinyatakan secara kuantitatif, dan (4) bersifat konkret.

Kedelapan: Memperhatikan pentingnya operasionalisasi keputusan dasar yang dibuat dengan memperhitungkan kemampuan organisasi di bidang anggaran, sarana prasarana

(31)

21

dan waktu.46 Kesembilan: mempersiapkan tenaga kerja yang memenuhi berbagai persyaratan bukan hanya dalam arti kualifikasi teknis, akan tetapi juga keperilakuan serta mempersiapkan sistem manajemen sumber daya manusia yang berfokus pada pengakuan dan penghargaan harkat dan martabat manusia dalam organisasi.

Kesepuluh: teknologi yang akan dimanfaatkan yang karena peningkatan kecanggihannya memerlukan seleksi yang tepat.

Kesebelas: Bentuk, tipe dan struktur organisasi yang akan digunakan pun sudah harus turut diperhitungkan, misalnya apakah akan mengikuti pola tradisional dalam arti menggunakanstruktur yang hierarkikal dan piramidal, ataukah akan menggunakan struktur yang lebih datar dan mungkin berbentuk matriks.

Keduabelas: menciptakan suatu sistem pengawasan sedemikian rupa sehingga daya inovasi, kreativitas dan diskresi para pelaksana kegiatan operasional tidak "dipadamkan."

Ketigabelas:sistem penilaian tentang keberhasilan atau ketidakberhasilan pelaksanaan strategi yang dilakukan berdasarkan serangkaian kriteria yang rasional dan objektif.

Keempatbelas: Menciptakan suatu sistem umpan balik sebagai instrumen yang ampuh bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan strategi yang telah ditentukan itu untuk mengetahui apakah sasaran terlampaui, hanya sekedar tercapai atau mungkin bahkan tidak tercapai. Kesemuanya itu diperlukan

46Ibid., Hal. 16.

(32)

sebagai bahan dan dasar untuk mengambil keputusan di masa depan.

Dari pembahasan di atas kiranya jelas bahwa pada dasarnya yang dimaksud dengan strategi bagi manajemen organisasi pada umumnya dan manajemen organisasi bisnis khususnya ialah rencana berskala besar yangberorientasi jangkauan masa depan yang jauh serta ditetapkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif dengan lingkungannya dalam kondisi persaingan yang kesemuanya diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang bersangkutan.47

Steiner dan Milner mengemukakan strategi adalah penetapan misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan meningkatkan kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan implementasi secara tepat sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai.48 Strategi menurut Hamdun Hanafi adalah penetapan tujuan jangka panjang yang dasar dari suatuorganisasi dan pemilihan alternatif tindakan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut49. Suryana kewirausahaan mengemukakan 5P yang memiliki arti sama dengan strategi, yaitu:

a. Strategi adalah perencanaan (plan)

Konsep pemasaran tidak terlepas dari aspek perencanaan, arahan atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan. Akan tetapi, tidak

47Ibid., Hal. 17.

48 Geroge Stainer dan John Milner, Management Strategic,(Jakarta: Erlangga, 2013), Hal. 70.

49 M. Hamdun Hanafi, Manajemen,(Yogyakarta: Unit Penerbit, 2003), Hal. 136.

(33)

23

selamanya strategi adalah perencanaan ke masa depan yang belum dilaksanakan. Strategi juga menyangkut segala sesuatu yang telah dilakukan di masa lampau, misalnya pola-pola perilaku bisnis yang telah dilakukan di masa lampau.

b. Strategi adalah pola (patern)

Strategi yang belum terlaksana dan berorientasi ke masa depan atau intended strategy dan disebut realized strategy karena telah dilakukan oleh perusahaan.

c. Strategi adalah posisi (position)

Menempatkan produk tertentu ke pasar tertentu yang dituju. Strategi ini cenderung melihat ke bawah, yaitu ke satu titik bidik dimana produk tertentu bertemu dengan pelanggan, dan melihat ke luar, yaitu meninjau berbagai aspek lingkungan eksternal.

d. Strategi adalah perspektif (perspektive)

Dalam strategi ini lebih ke dalam perspektif melihat ke dalam, yaitu ke organisasi tersebut.

e. Strategi adalah permainan (play)

Strategi sebagai suatu maneuver tertentu untuk memperdaya lawan atau pesaing.50

Pada umumnya strategi harus diturunkan dari analisa terhadap tiga elemen, yaitu: masalah dan peluang, sasaran serta sumber daya dan kompetensi. Strategi harus konsisten dengan sasaran, dicapai dengan sumber daya yang ada dan diperkirakan akan ada, serta memperhitungkan peluang serta ancaman yang mungkin timbul pada lingkungan.

50 Suryana, Kewirausahaan,(Jakarta: Salemba Empat Patria, 2006), Hal. 173-174.

(34)

B. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran dalam pengertian sempit adalah menjual dan mengiklankan. Menurut Djaslim S. pemasaran adalah suatu sistem total kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan, harga, promosi, mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Dalam pengertian modern dan globalisasi saat ini, definisi pemasaran lebih luas lagi, dimana para pemasar sudah lebih berorientasi pada pelanggan, pada kepuasan pelanggan dan kesetiaan pelanggan terhadap produk dan merek.51

Menurut Kotler dan Amstrong pemasaran merupakan proses dimana perusahaan menciptakan nilai untuk pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang kuat untuk mengambil niai dari pelanggan saat datang kembali. Menurut Hair Jr pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan konsep pemberian harga, promosi, dan pendistribusian produk, pelayanan, dan ide yang ditujukan untuk menciptakan kepuasan di antara perusahaan dan para pelanggannya.52

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa tenaga pemasaran zaman modern dan global saat ini harus mampu menciptakan nilai dan hubungan yang berkesinambungan dengan pelanggan.53

51 Nana Herdiana Abdurrahman, Manajemen Strategi Pemasaran, (Bandung: Pustaka Setia, 2018), Hal. 2.

52 Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2016), Hal. 340-341.

53Ibid, Hal. 2.

(35)

25

Pemasaran juga diartikan sebagai Pemasaran adalah kegiatan utama dari sebuah perusahaan dalam memperkenalkan dan mengkomunikasikan produk dan jasanya kepada konsumen guna mencapai suatu tujuan. Menurut para ahli pemasaran diuraikan sebagai berikut:

a. Philip Kotler dan Gary Amstrong mendefinikan pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.54

b. Basu Swasta dan Irawan mengemukakan pemasaran adalah suatu sistem kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa kepada pembeli.55

c. American Marketing Assosiation dalam Manajemen Pemasaran Buchari Alma “marketing is the proses of planning and executing the conception, pricing, promotion and distribution of ideas, goods, services to create exchanges that satisfy individual and organizational goals”

(pemasaran adalah proses merencanakan konsepsi, harga, promosi dan distribusi ide, barang atau jasa, menciptakan peluang yang memuaskan individu sesuai dengan tujuan organisasi.56

54 Suryana, Kewirausahaan, (Jakarta: Salemba Empat Patria, 2006), Hal.. 173-174.

55 Philip Kotler dan G. Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlanga, 1997), Hal.

3.

56 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung: Alfabeta, 2011), Hal. 5.

(36)

d. Stanton dalam Manajemen Pemasaran Modern, pemasaran adalah keseluruhan sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli actual dan potensial. 57 e. Hair Lamb dan Mc Daniel mengungkapkan pemasaran

adalah suatu proses perencanaan dan penjalanan konsep, harga, promosi dan sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.58

Dari kelima pemikiran para ahli dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah sebuah proses sosial dan manajerial yang melibatkan kepentingankepentingan baik individu atau kelompok dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui pertukaran barang atau jasa kepada pelanggan dari produsen.

C. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah pemasaran yang berusaha menanamkan perusahaan dan produknya di benak pelanggan.

Strategi ini bertujuan untuk mencapai how to win the market.59 Strategi pemasaran dapat dipahami sebagai logika pemasaran dengan unit usaha berharap dapat mencapai sasaran pemasarannya.

Sehingga dapat dipahami strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang

57 Deliyanti Oentoro, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: LaksBang Pressindo, 2010),Hal. 1.

58 Hair Lamb dan Mc Daniel, Pemasaran (Terjemahan) Bahasa Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat, 2008), Hal. 6.

59Ibid, Hal. 352.

(37)

27

memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.60

Sedangkan menurut Muhammad Syakir strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik eksplisit maupun implisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya.61 Selanjutnya Tull dan Kehle dalam Josep P Cannon mengungkapkan strategi pemasaran adalah alat yang fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan organisasi atau lembaga dengan mengembangkan keunggulan yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program-program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberikan arahan kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan pesaing yang selalu berubah.

D. Jenis-jenis Strategi Pemasaran

Berikut tiga komponen dalam strategi pemasaran, sebagai berikut:

1. Unsur Strategi Pemasaran a. Segmentasi (segmentation)

Adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-

60 Philip Kotler dan G. Amstrong, Op.Cit., Hal. 2.

61 Muhammad Syakir, Syari’ah Marketing, (Bandung: Mizan Pustaka, 2006), Hal. 12.

(38)

masing konsumen dibedakan menurut karakteristik kebutuhan produk dan bauran pemasaran tersendiri.

Segmentasi adalah seni mengidentifikasikan serta memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar.

Segmentasi adalah ilmu untuk melihat pasar berdasarkan variabel-variabel yang berkembang di tengah masyarakat.Dalam melihat pasar, perusahaan harus kreatif dan inovatif menyikapi perkembangan yang sedang terjadi, karena segmentasi merupakan langkah awal yang menentukan keseluruhan aktifitas perusahaan.

Segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya.Dengan cara-cara yang kreatif dalam membagi pasar ke dalam beberapa segmen, perusahaan dapat menentukan di mana mereka harus memberikan pelayanan terbaik dan di mana mereka mempunyai keunggulan kompetitif paling besar.

Pada dasarnya menurut karakteristik dalam melihat pasar, pendekatan segmentasi melalui pendekatan yang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

1) Statistic Attribute Segmentation

Pendekatan yang dilakukan adalah dengan membagi pasar berdasarkan atribut-atribut yang statistic sifatnya, seperti geografis atau demografis. Segmentasi geografis membagi pasar berdasarkan negara, kawasan, provinsi, atau kota. Segmentasi demografis membagi pasar berdasarkan umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan, jumlah pendapatan, agama, dan pendidikan.

(39)

29

2) Dynamic Attribute Segmentation

Pendekatan yang dilakukan adalah dengan memperhatikan atribut-atribut yang dinamis, seperti psikografis dan pelaku (behavior). Segmentasi psikografis membagi pasar berdasarkan gaya hidup dan kepribadian. Sedangkan segmentasi perilaku berdasarkan sikap, penggunaan, dan respons.

3) Individual Segmentation

Pendekatan terakhir dilakukan atas unit terkecil pasar, yaitu individu perseorangan.62

b. Target (Targeting)

Setelah membagi-bagi dan memetakan pasar dalam beberapa segmen, selanjutnya yang dilakukan adalah penentuan target pasar yang akan di bidik. Targeting adalah strategi mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif, karena sumber daya yang dimiliki terbatas. Dengan menentukan target yang akan dibidik, usaha akan lebih terarah.

Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan menentukan segmen mana yang mau ditarget.

1) Memastikan bahwa segmen pasar yang dipilih itu cukup dan akan cukup menguntungkan di masa mendatang (market growth).

2) Strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan daya saing perusahaan (competitive advantages).

62 Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: Mizan Media Utama, 2006), Hal. 165-166.

(40)

Keunggulan daya saing merupakan cara-cara untuk mengukur apakah perusahaan itu memiliki kekuatan dan keahlian yang memadai untuk mendominasi segmen pasar yang dipilih.

3) Melihat situasi persaingan (competitive situation) yang terjadi. Semakin tinggi tingkat persaingan, perusahaan perlu mengoptimalkan segala usaha yang ada secara efektif dan efisien sehingga targeting yang dilakukan akan sesuai dengan keadaan yang ada di pasar.63

c. Positioning

Yaitu menetapkan posisi pasar, tujuannya adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen.

Strategi penentuan posisi pasar terdiri dari: dasar atribut (harga murah atau harga mahal), menurut kelas pengguna, menurut kelas produk.

Positioning juga di artikan sebagai strategi untuk merebut posisi di benak konsumen, sehingga strategi ini menyangkut bagaimana membangun kepercayaan,keyakinan, dan kompetisi bagi pelanggan. Konsumen memegang peranan kunci untuk pembelian dan pemakaian produk- produk perusahaan.

Tersedianya berbagai pilihan yang masing-masing mempunyai sisi positif dan negatifnya membuat konsumen selalu membandingbandingkan produk yang ditawarkan perusahaan satu dengan peruahaan lainnya. Untuk itu, positioning diperlukan agar citra terhadap produk atau

63Ibid, Hal. 169-172

(41)

31

perusahaan dapat terbentuk sesuai dengan niat dan tujuan dari perusahaan.

Jadi, positioning memegang perananan dalam memasarkan produk-produk perusahaan.Karena membangun positioning berarti membangun kepercayaan dari konsumen.

Membangun kepercayaan berarti menunjukkan komitmen bahwa perusahaan itu menawarkan sesuatu yang lebih jika dibandingkan perusahaan lain.64

2. Unsur Taktik Persaingan a. Diferentation

Diferensiasi didefinisikan sebagai tindakan merancang seperangkat perbedaan yang bermakna dalam tawaran perusahaan.Namun, penawaran ini bukan berarti janji-janji belaka saja, melainkan harus didukung oleh bentuk yang nyata.

b. Bauran Pemasaran

(Marketing Mix) Salah satu strategi pemasaran terpadu adalah strategi marketing mix yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentuyang merupakan sasaran pasarnya.

Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi pembeli atau konsumen.

64Ibid, Hal. 172-175.

(42)

Kinerja bauran pemasaran (marketing mix) dipengaruhi oleh perubahan lingkungan yang sedang berlangsung di seluruh dunia.Perubahan tersebut memerlukan tanggapan strategis dan mendasar bagi organisasi dan manajemen.Implikasi dari prinsip tersebut maka aturan pemasaran terdiri dari 7P product (produk), price (harga), promotion (promosi), place (tempat), people (manusia), physical evidence (bukti fisik), process (proses).65

1) Produk

Segala sesuatu yang memiliki nilai di pasar sasaran dan manfaat serta kepuasan dalam bentuk barang dan jasa.

Strategi penentuan produk ini adalah:

a) Penentuan logo/moto b) Menciptakan merek c) Menciptakan kemasan d) Keputusan label 2) Price

Salah satu aspek dalam bauran pemasaran yang memberikan pendapatan bagi perusahaan, harga menjadi satuan ukur mengenai mutu suatu produk dan harga merupakan unsure bauran pemasaran yang fleksibel artinya dapat berubah secara cepat. Tujuan dari penetapan harga adalah:

a) Untuk bertahan hidup b) Memaksimalkan laba

c) Memperbesar market-share Mutu produk

65 Nur Asnawi dan M uhammad Asnan Fanani, Pemasaran Syariah Teori, Filosofi, dan Isu- Isu Kontenporer, (Depok: Raja Grafindo Persada, 2017), Hal. 161.

Gambar

Tabel Analisis SWOT Pada Harga  Kekuatan
Tabel Analisis SWOT pada Promosi  Kekuatan
Tabel Analisis SWOT pada distribusi  Kekuatan
Tabel EFE (External Evalution Matrix)
+2

Referensi

Dokumen terkait

3717058, Program Studi Manajemen Bisnis Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi dengan judul “Analisis Upaya

Jenis penelitian skripsi ini adalah yuridis normatif yang mana sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian (field

“Dia telah menjadikan di bumi ini sebagai sumber daya alam yang sangat memadai untuk segala keperluan manusia, agar manusia mau bersyukur kepada Allah, tetapi sangat sedikit

Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis dapatkan 3 orang pembeli (agen atau toke) dan 6 orang pemilik kebun kulit manis yang pernah melakukan transaksi jual beli

Sekolah (RPS) di SMK Muhammadiyah Batusangkar”, Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri

Mencermati pemasalahan yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu serta berdasarkan hasil diskusi dan konsultasi dengan

Setelah melihat permasalahan / kelemahan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan pada Toko Blora, maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan saat ini dikarenakan

Menyerahkan 1 (satu) examplar hardcopy, dan mengunggah Laporan Penelitian yang telah disahkan oleh Prodi/Fakultas dan LP3M dalam format pdf dengan ukuran file maksimum 5