• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TENTANG PENGARUH PERLAKUAN PENDAHULUAN PADA PENYULINGAN MINYAK KENANGA TERHADAP KADAR DAN MUTU MINYAKNYA P R 0 Y E K P P P T- U G M. No.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STUDI TENTANG PENGARUH PERLAKUAN PENDAHULUAN PADA PENYULINGAN MINYAK KENANGA TERHADAP KADAR DAN MUTU MINYAKNYA P R 0 Y E K P P P T- U G M. No."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

LA PO RAN PENELITIAN

/

STUDI TENTANG PENGARUH PERLAKUAN PENDAHULUAN PADA

PENYULINGAN MINYAK KENANGA TERHADAP KADAR DAN MUTU MINYAKNYA

P R 0 Y E K P P P T- U G M. TH. I 9 8 0 / I 9 8 I

No. 38

DIAJUKAN OLEH

, ,

Pudji Hastuti Supargiyono Supriyanto

I\./

JURUSAN PENGOLAHAN HASIL PERT ANI AN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN U. G. M

KEPADA

LEMBAGA PENELITIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

(2)

P R A K ~ T A

Laporan ini disusun berdasarkan hnsi1 pene1itian yang di1a- kukan di Lnboratorium Faku1tas Tekno1ogi Pertanian Universitas - Gadjah Mada dengan biaya dari Proyek PPPT-UGM tahun 1980/1981 c.q. Lernbaga Pene1itian U.G.M.

Da1nm pene1itian ini dipe1ajnri pengaruh kondisi bunga kena nga yaitu segar, 1ayu dan kering, serta 1amanya penyimpanan bu- nga t erhadap kadar dan mutu minyaknya. Dari hasi1nya diharapkan- dapat membantu pcrbaikan pengo1ahan bunga kenanga.

Dengan tersusunnya 1aporan ini, diucapkan terima kasih kep~

da

1~ Lembaga Pcne1itian U.G.M. yang t e1ah membantu ke1ancaran dan membiayai pene1itian ini.

2. Ibu Ir.Murdijati Gardjito sebagai Pengawas dan penanggung ja- wab ja1annya pene1i t ian.

3.

Serta semua pihak yang te1ah membantu ke1ancaran pene1itiano Akhir kata, semoga pene1itian ini bermanfaat bagi i1mu pe- ngetahuan dan masyarakat.

Yogyakarta, Maret 1981o Penyusun,

i

(3)

DaFTAH ISI

P H i• K A T A o o o o o o o a o o o o o o o o c o o a o o o o o o o o o o o o o o c o o o o o o o o o o

DAFTAR lSI eoooooooo oooooo ooo oo o oooooo~ oooo o oooooooooooo oc o

Di\FTA:h Ti\BEL • • o o o o o oo o o o o e o o o o o oo o o oo o o o o o o o o o o o oo oo o oo o o o

I N T I S A R I • o o oo o o o o a o oo o o o o o o o oo o o o o o oo o o o o oo oo o o oo o o

BAB

BAB

BAB

BAB

I.

II.

III.

PENGANTA:d.

1.1. Latar

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

be1akang 1.2. Tinjauan Pustaka 1o3e Hi pot eSiS•••••••••••

1. 4.

Rencana pene1itian

BAHAN 2.1. 2.2.

DAN CAilA PENELITIAN Bahan dan a1at 0 0 0 0 0

Cara pene1itian

0 0 0 00 0 0 0

e o o o o o o o o o oo o o o o o o o oo o o

0 0 0 0 0 0 0

HASIL PENELITIAN DAN Kadar minyak i'1utu miny.:1k

PEMBAHASAN

IV. K E S I M P.U L AN o e . , e • o o o o o o o o o oo o ooo o o o o o oo oo

DAFTAR PUSTAKA o o o o oo o o oo o o oo o oo o o oe o o o oo o o o oo o o o o oo o o o o o o o

i i

Hal.:

i i i iii

iv 1 1 2

4

4

5 5 5

8

8

9

16

18

(4)

DAFTA] TABEL

Hal.:

.... ~ ... ' ~

Tabe1: III.1. Bi1ai rata-rata kadar minyak dinyatakan da1am

%

terhadap berat kering sampe1 o o o o o oooo o o o o o o

8

II III,..2. Analisis sidik rag am kadar minyak 0 0 0 0 0 0 0 0 00 00 9

II III.3. \Jarna minyak kenanga o o o o o o o o o o o o o o o o o o o oo o o o o 10

11 III.4. Ni1ai rata-rata be rat jenis minyak kenanga 0 0 0 10

II III.5. Anet1isis sidik rag am be rat jenis minyak kena-

nga o a • o a a o a o a a a a a o a a a a a o a o a a o o o o a o o o o o a a o a o o l l

II III.6. Ni1ai rata-rata indeks bias minyak kenanga o o o 12

II III.7. Ana1isis sidik ragam indeks bias minyak kena- nga o o o a a a o a o o o o a o a a a o o o a a o o a o a o a o o o o a o o a o o a o 12 III.B. Nilai rata-rata bilangan ester minyak kenanga 13

il IIIo9o Ana1isis sidik ragam bi1angnn ester minyak ke nang a a o o a a o o o a a o a o a a o o a o o c a o o o o o a a a a a a a a a a a

13

III.10. Kelarutan minyak dalam a1koho1 90 % o • o o o o o o o 14

i i i

(5)

I N T I S

A.

H I

Proses pembueuknn pnda bunga kenanga yang akan disuling di- duga menyebabkan penurunan mutu minyak atsirinyao Oleh karena itu dalam penelitian ini dipelajari pengnruh bunGa segar, layu dan- kering selama ponyimpanan terhadap karlar air dan mutu minyaknya, dengan harapan dapat mempertimbangkan perlakuan pendahuluan mana yang paling baik untuk mencegah ado.nya penurunan mutuc

Peneli t ian dijalankan dengan menyimpo.n bunga segar, layu dan kering, kemudian diamati kadar dan mutu minyaknya setiap 2 hari- sampai dengan hari ke

8.

Ternyata bunga segar dan layu memberikan penurunan kadar mi nyak dari

3,313 %

do.n

2,063

96 menjadi

1,871 %

dan

1,440 %o

Sete- lah disimpnn

8

hari kadar minynk pada bunga kering yaitu

2,304 % .

Mutu minyo.k yang dihasilkan masih dnlam batas-batns standar mutu ekspor. Suntu hal yang patut dicatat ialah penurunan bilangan es- ter selamn penyimpanan; yaitu untuk bunga segar, layu dan kering berturut-turut dari

40,451; 33,714

dan

37,804

menjadi

30,979, 22,075

dan

27 , 889 o

iv

(6)

BAB I

P E N G A N T A R

l alo Latar belakang

Minyak kenanga merupakan salah satu minyak atsiri yang diek~

por dan mempunyai peranan panting dalam perminyak atsirian di In- donesia. Minyak ini dihasilkan oleh pengusahanya dengan jalan me- nyuling bunga kenanga. Umumnya pengusahaan mereka bersifat 11home- industry11 sehingga masalah mutu minyak kurang mendapat perhatian- yang cukupo Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan mereka akan sesuatu yang menyangkut masalah mutu minyak kenanga.

Mengenai mutu ini minyak kenanga ini, selain dipengaruhi o- leh jenis bunga, cara-cara dan kondisi selama penyulingan, juga - dipengaruhi oleh keadaan bunga sebelum disuling. Bunga yang kea- daannya kurang baik, busuk misalnya, akan menghasilkan minyak at siri yang rendah mutunya. Dalam kenyataan, bunga kenanga yang su- dah dipanen, ada kalanya tidak segera disuling. Hal ini terutama disebabkan karena kapasitas alat penyuling tidak sesuai dengan j~nl

lah bunga yang tersedia saat itu. Pada saat panen besar, terjadi penumpukan bunga karena kelebihan bunga dari kapasitas ketel pe- nyuling sedang pada musim panen kecil, bunga belum cukup jumlah - nya untuk dapat disuling secara ekonomis.

Selama penumpukan menunggu proses penyulingan ini akan terj~

di pembusukan. Di duga pembusukan ini disebabkan karena bunga ma- sih melakukan metabolisme sehingga terbentuk panas. Panas inilah- yang menyebabkan kerusakan bunga. Disamping itu kadar air bunga- cukup tinggi, sehingga mudah mengalami pembusukan. Oleh karena itu dalam penelitian ini dipelajari cara-cara menghambat pembusu~

an dengan jalan menurunkan kadar airnya, yaitu secara pelayuan dan pengeringano Dengan demikian diharapkan dapat mengurangi pen~

runan jumlah dan mutu minyak yang dihasilkan. Dilain pihak akan-

1

(7)

2

diperoleh t ambnhan informasi tentang minyak kenanga ini, khusus- nya dibidang pengolahannya.

1.2. Tinjauan Pustaka

Bunga kenanga (Canangium odoratum form~ macrophylla) adalah salah satu varietas tanaman dari familia Anonaceae, yang dapat- mcnghasilkan minyak atsiri. IvJinyaknya ini yang dikenal dengan n~

ma minyak kenanga. Di Indonesia bunga ini banyak dihasilkan di- daerah Banten, Circbon, Surakarta, Kediri dan Blitar

( 3,8,10).

Minyak kenanga ini dapat diperoleh dengan jalan m. bung any a.

Llng -

Menurut Guenther, kandungan minyak kenanga dnlam bunga ber- kisar antnra 0,5

%

sampai 1

% .

Pada pcngusaha/penyuling yang be£

sifat ilhome industry·' biasanya menghasilkan minyak seki tar

o, 7%.

Menurut standard mutu Ekspor, ketentuan mutu mi nyak kenanga sebagai berikut :

Karakteristik

1. \!o/ a r n a

2. Bobot jenis 25°/25°

3o Indeks bias 20°C 4. Putaran optis

S y a r a t

Kuning muda sampai kuning tua. 0.904

1,495 1,505 o

I

o -15 s d -30

5 o

Sisa penyulingan uap: 5

6.

Bi langan ester

7.

Kelarutan dalam al- kohol 95% pada 25 + 3°C

8 .

Zat-zat asing

15 - 35

1:1 jernih seterusnya sampai 1:9 keruh.

negatip.

Guenther menyatakan bahwa komposisi kimia minyak kenanga ha~

pir sama dengan minyak ylang-ylang, hanya berbeda dalam hal juw] l ahnya. Minyak ylang-ylang mempunyai komponen-komponen d - Pi- nene, 1-Linalol dan Geraniol, Benzyl alkohol, Cre· sol, Eugenol,

(8)

3

Isoeugenol, p-Creosol, p-Cresol Met i l Ester, Eugenol met i l ester, Safrol, Isosafrol, p-Cresil asetnt, Benzyl aset at, Met i l benzoat, Hetil salisilat, Benzyl benzoat, Metil antranilat, beberapa j enis asam, eadinen dan sesquiterpen. Bungn yang segar ini masih mela- kukan respirasi sehingga sebagai akibatnya timbul panas (4). Tim- bunan panas ini dapat menyebabkan terjadinya kerusakan bunga dan l ebih l anjut kerusakan pada minyak atsirinya.

Di lain hal, bunga segar mempunyai kadar air yang rel atip - tinggi sehingga mudah mengal ami pembusukan. Dengan adanya pembu- sukan ini maka akan terjadi peruraian senyawa-senyawa t ertentu - menjadi senyawa-senyawa yang l ebih sederhana. Beberapa senyawa- yang terbentuk ini ada yang mempunyai bau tidak enak, ada yang ti dak berbau. Sehingga senyawa/komponen yang tadinya mendukung bau khas minyak kenanga dapat hilnng, bahkan dignn ti dengan senyavJa- bau yang tidak enak. Apabila senyawa bau yang t erakhir ini ikut ter-ekstrak bersama minyak atsirinya, akan menurunkan mutu minya~

nya.

Mengingat peristiwa t ersebut diatas, perlu diusahakan earn- earn pengawetnn bunga kenanga ini untuk menghambat terjadinya ke- rusakan bahan sekal igus kerusakan minyak atsirinya. Karena keru- sakan yang t erjadi diduea bersumber pada tingginya kadar air ba- han, maka usaha pengawetannya di lakukan dongan jal an penurunan ka dar air tersebut, yaitu seeara pelayunn dan pengeringan. Namun di l ain pihak selama proses penurunan kadar air ini sebagi an keeil minyak atsiri akan terikut serta menguap karena si fat minyak at- siri sendiri mudah menguap

(4,

6,10).

Dengan pel ayunn dan pengeringan ini diharnpkan pembusukan bu nga sel ama ~enymmpanan menunggu proses penyulingan dapat dihambat dan penurunan jumlah dan mutu minyak dapat dieegah. Selain itu d~

ngan pengeringan dapat disimpan l ebih l ama, sehingga memungkinkan pengangkutan bunga dari t empat yang jauh ketempat penyulingnya.

(9)

4

1.3. Hipotesis

Dengnn pel ayuan dan pengeringan bunga kenanga diduga akan - dapat menghambnt pembusukan sehingga penurunan jumlah dan mutu - minyak kenanga dapat dicegaho

lo4o Rencana penelitian

Dalam penel i t ian ini akan diusahakan penghambatan pembusuk- an dengnn jal an memberikan perlakuan pendahuluan yang bersifat - penurunan kadar air, yaitu pelayuan dan pengeringano Mula-mula - ditentukan dulu kriteria segar, l ayu dan kering dengan jalan ~

ngukuran kadar airnyaa Sel anjutnya baru dilakukan pelayuan dan - p-ngeringan bunga dalam jumlah besar, sehingga diperoleh tiga k~

lompok besar bunga yaitu segar, l Ryu dan keringa Bunga ini disim pan untuk dianalisa jumlah dan mutu minyaknya setiap. 2 hari seka l i .

(10)

BAB II

BAHAN DAN CARA PENELITIAN

2.1. Bahan dan alat :

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bunga ken~

nga yang berasal dari daerah Kabupat2n Bantul DIY. Bunga terse - but dipilih yang segar, mekar optimal, belum busuk atau l ayu, d~

ngan kriteria warna bunga hijau kekuningan. Bahan pembantu beru- pa bagor penyimpan bunga dan sejumlah khemikalia untuk analisa - mutu minyak.

Alat utama yang digunakan dalam peneli tian ini adalah 3 set alat penyuling secara disti lasi uap dan air. Perbandingan tinggi dan diameter ketel bahan. Alat-alat yang lain berupa: timbangan, refraktometer, piknometer dan seperangkat alat gelas untuk anali sis kimia.

2.2. Cara penelitian :

Dalam penelitian ini dipelajari penghambatan pembusukan daun bunga kenanga dengan jalan melayukan dan mengeringkannya. Dengan demikian ada tiga kelompok bunga yang siap untuk disimpan, yaitu segar, layu dan kering. Sebelum disi mpan masing-masing ditimbang seberat 500 gram dan dimasukkan kedalam bagor plastik.

TerhadQp masing-masing kelompok bunga tersebut diatas dila- kukan pengamatan setiap dua hari sekali mengenai: kadar air bu- nga, hasil penyulingan dan mutu minyaknya. Pemeriksaan kadar air bunga menggunakan metoda pemanasan dengan oven.

Penyulingan dijalankan selama

4

jam dihitung dari saat pen~

tesan distilat yang pertama kali. Hal ini dijalankan berdasarkan percobaan pendahuluan. Penentuan kadar minyak disini disamakan - dengan jumlah minyak yang diperoleh selama penyulingan

4

jam di- bagi berat sampel kali 100 ~.

5

(11)

6

Sedang pemeriksaan mutu yang di lakuknn adalah penentuan a. Warna minynk dengan Dictionary of Col or .

b. Berat jenis minyak dengan metoda SP-SMP no. l7 Th. l975 yang di modifikasi.

c. Indeks bias dengan metoda SP-SMP no. l6 Th. 1975 pada suhu ka- mar.

d. Kelarutan minyak dal am etanol 90

%

dengan metoda SP-SMP no.l9 Th. l975o

e. Bi langan ester minyak dengan metoda SP-SMP no.27 Th.l975.

Percobaan ini direncanakan dengan metoda Rancangan Acak Len~

kap. Percobaannya berupa percobaan fnktorial dengan faktor kadar air dan lama penyimpanan. Kadar air bahan terdiri dari

3

tingkat yaitu: segar , l ayu dan kering. Lama penyimpanan ada 5 tingkat ya i tu hari ke: 0, 2,

4,

6 dan

8.

Data yang diper ol eh diol ah seca- ra Analisis Si dik ragam.

(12)

BAB III

HASIL DhN PEMBAHhSAN

Dnri percobaan yang t e1ah di1akukan secara kese1uruhan dn~

pat dikemukakan bahwa adn dua aspek yang dibahas, yai tu kadar mi nyak dan mutunya.

3.1. Kadar minyak

Da1am percobaan pendahu1uan t ernyata bahwa penyu1ingan sec~

ra uap dan air se1ama 4 jam jum1ah minyak akan t erus bertambah.

Tetapi set e1ah 4 jam ~e1atif tidak ada penambahan minyak yang te~

su1ing. 01eh karena itu dal am percobaan ini sete1ah penyu1ingan- 4 jam dianggap semua minyak atsiri tersuling habis. Sehingga pe.E.

hitungan kadar minyak berdasarkan hasi1 yang dipero1eh se1ama p~

nyu1ingan 4 jam.

Kadar minyak yang di perol eh dalam pene1i t ian ini ada1ah se- perti yang tercantum da1am tabe1 III.1.

Tabe1: III.1. Ni1ai rata-rata kadar minyak dinyatakan da1am

%

t erhadap berat kering sampe1.

Lama penyimpanan (da1am hari)

- --·

--~---~---~- ----~-- ·---~

Segar Layu Kering

0

3,313 2,063 2,30

2

2,781 1,870 2,077

4

2,291 1,486 1,939

6

1,871 1, 755 2,158

8

2,205 1,44 2,304

Dari ana1isis sidik ragam dipero1eh hasi1 seperti tabe1 III.2o

8

(13)

9

Tabel: III,2. Analisis sidik ragam kadar mi nyak.

---------~----~------

ss

df

ss

MS Fcal F5%

Ulangan 2 0,0929 o,o465

Treatmen 14 9,3760

o,

669

Kondisi (K) 2 4,476 2,238 10;361+ 3,74 Lama penyimp::m- 4 2,774 0,6935 3,211+ 3,11

an (L)

K/L 8 2,125 0,2656 1,229 2, 70

Error 14 3,018 0,216

----·-

T 0 t a 1 44

---

Karena t idak ada intcraksi antara kondisi dan lama penyim- panan, maka masing-masing faktor dibahas sendiri-sendiri.

Dari tabel III.l. dapat dilihat bahwa untuk masing-masing - kondisi segar dan l nyu, selnma penyimpanan kadar minyak cenderung turuno Diduga hal ini karena adanya penguapan dan proses-proses- l ain yang merusak minyak atsirinya. Kalnu pada hari pengnmatan - yang sama dibandingkan antara kondisi segar, l ayu dan kering maka terlihat pada hari ke 0, 2 dan 4 berurutan segar, kering dan layu.

Tetnpi pada penyimpanan lebih lanjut kondisi kering akan memberi kan hasil yang paling banyak, disusul segar dan layu. Dari sini- dapat dikatakan penyimpanan yang paling tidak menguntungkan ada- lah dal am keadaan l ayu, sedang yang paling menguntungkan adalah keadaan keringo

3.2. Hutu minyak :

Ada beberapa faktor penentu mutu yang diperiksa dalam pene- l i t ian ini, yaitu warna, berat jenis, indeks bias, kelarutan da- lam alkohol 9CfJ6 dan bilangan ester.

(14)

10

Warna Miny~

Berdasarkan buku Ivlaerz and Paul yang ber judul 11Dictionary of Color11, warna minyak hasil penyulingan dal am peneli tian ini adal ah seperti dal am tabel III.3.

Tabel: III.3. Warna minyak kenanga.

-------~------

- - - --- -

,..-.-' 0

:r,~..§l-_ _J>3n;:tirapanan (hari)

2 4 '.- -6

8

Segar iB1 Plate 9

' '

B1 Plate 9 B1 Plate 9 B1 Plate 9 B1 Plat e 9

1

Layu 1B1 Plate 9 B1 Pal te 9 B1 Pl ate 9:B1 Plate 9 B1 Plate 9 Kering iB1 Pl ate 9 B1 Pl at e 9,C1 Plate 9\C1 Plate 9 C1 Plat e 9

---~--- 1 ____________________ _

Semua data di atas menunjukkan kenampakan dan warna jernih - kekuningan sampai kuning muda.

Henurut Guenther, minyak yang baru disuling dengan alat-alat yang ba.kan l ogam umumnya tak berwarna sampai kuning muda. Demiki an p.::, l a dalam standar mutu ekspor minyak kenanga dinyatakan bahwa Wa£

na minyak dari kuning muda sampai kuning tua. Dengan demikian warna minyak kenanga dalam penol i t ian ini baik.

Berat Jenis

Do.ri ho.sil penentunn ber.:J.t jenis yang dilakukan di peroleh - hasil rata-rata seperti dalam tabel III.4.

Tabel: III.,4. Ni lai rata-rata berat jenis minyak kenanga.

-- --- ---- ---

Lama penyimpanan

---

(hari)

---

--- - - · · ---- - - --- ----

0 2 4 6

8

---~7-=-··-"'-....---~-~-------~-

Segar o,8968 Layu o,8969 Kering 0,8921

0,8924 0,8926 0,8988 0,8988 0,8954 o,8967

0,8967 0,8958 0,9054

o, 8968 0,9000 0,9012

--- --- --- --- --- ---

(15)

11

Sosud~h dioloh datanya dengan anal isis sidik ragam dipero ~

l eh hasil seperti tnbel III.5.

Tabel: III .5. Analisis sidik ragnm berat jenis minyak Kennnga.

------------------~-----------------------

sv

Ulongan Treatment Kondi si (K) Lama penyim-

ponon (L) K/L

Error

df

2 14

2 4

ss

0,000039 0,00061 0,000074 0,000225

i-'IS

1,95.10

-5 - 5

4,357.10 3,7.10

-5

6 -5

5, 25.10

Fcal

2,48 3,77+

8 0,000311 3,887.10-5 2,608 14 0,0002088 1,49.10-5

T o t a 1 44

3,74 3,11

2, 70

Jadi t idek ada int eraksi antara kondisi dan lama penyimpan- an, namun ada pcngaruh yang nyata dnri lama penyimponan t erhadap berat jenis minyok.

Untuk bunga segnr berat jenis minyaknyo berkisar antara 0,8924 sampai 0,8968.

Untuk bunga l ayu antara 0,8958 sampai 0,90. Sedang bunga kering antara 0,8921 sompai 0,9054.

Ternyata scmunnya masih ada dalam batas-batas yang di terima ber- dasarknn standar mutu yang ada.

Indeks bias

Dalam pemeriksaan i ndeks bias diperoleh nilai rata-rata se- bagai dolom tnbel III.6.

Besarnya indeks bias berkisar antara 1,4919 sampai 1,4980. Ber- arti sebagian minyak ada yang berada di luar batas standar mutu, yaitu minyak dari bunga segar yang disul ing pada hari ke

o,

dan ke 2 yang berasal dori bunga l ayu yang disuling pada hari ke 0 serta yang diperolch dari bunga kering yang disul ing pada hari

(16)

12

Tabe1: III.6. Ni1ni rata-rat a indeks bias minyak Kenanga.

---~--------

Lama penyimpanan (hari)

~-~~--.

0 2 4 6 8

-..

~-+-~---

-.--

Segar 1,4919 1,4932 1' 4959 1, 4975 1, 4975 Layu 1,4930 l ' 4949 1, 4·971 1,4900 1' 4974 Kering 1,4931 1,4936 1,4942 1, 4947 1' 4963

---~---·---

yang ke 0, kedua dan keempat.

Sete1ah data tersebut dio1ah secara ana1isis sidik ragam di perol eh seperti dalam tnbe1 III.?a

Tabel: III.?. Analisis sidik ragam Indeks bias minyak Kenanga.

---

sv

df ss f.1S Fca1 F 5% Fl%

-~---.-.._-.

---

U1angan 2 -0,00001 -0,000005 Treatment 14 0,00018

Kondisi (K) 2 0,00002 0,00001 14,2857

*

3,74 6,51 Lama penyimpanan 4 0,00013 0,000032546 428* 3,11 5,04

(L)

'

K/L 8 0,00003 0,000003755,2857* 2,70 4,14 Error 14 0,00001 0, 000000 714

·~~--

T 0 t D. 1 44

-----------~--------- Terbukti ada interaksi antara kondisi

&

l ama penyimpanan.

Lebih lanjut ternpata masing-masing perlakuan tersebut berbeda - nyata, sesuai dengcm ana1isis menurut \'Duncan's Mul tip1e ~{ange

Test'1 o Urutan besarnya K3, L4, Lg,

s s,

S6, dan L6•

(17)

13

Bi1angan ester merupakon salah satu penentu mutu bagi minyak kenanga ini. Da1am penelitian ini penentuan bilangan ester untuk masing-masing minyak yang disulins adalah sevagai tercantum dalam t abel III.8.

Tabe1: III68o Ni1ai rata-rata bi1angan ester minyak kenangao

---~------------

Lama penyimpanan (hari)

0 2 4 6 8

Segar 40,451 36,936 33,947 30,979 31,454 Layu 33,714 30,071 23,866 22,911 22,075 Kering 37,804 35,535 31,822 28,295 27' 889

Dari data tersebut setelah diol ah secnra anal isis sidik rngam di- pero1eh tabel IIIo9v

Tabel: III.9. Analisis sidik ragnm bilangan ester minyak kenanga.

---

sv

--- --- ---

df ss 11S Fcal Fy; ;o Fl%

-----~----~---~----... _.,

_ _ _ _

Ulangan 2 3,975 1,9875 Treatment 14 1223,985 87' 4275

Kondisi (K) 2 522,532 261,266 132,501* 3,?4 6,51 Lama penyim- 4 678,968 169,742 86,084* 3,11 5,04

pan an (L)

K/L

8

22,485 2,9106 1,4254 2,70 4,14

Error 14 27,606 l '9718 T 0 t a 1 44

--------~-----------------

Da1am hal ini tidak ada internksi antara lama pcnyimpanan dan ko~

di si bunga yang disuling. Jadi dapat diuraiknn secara terperinci untuk kondisi bunga dan l ama penyimpanan.

(18)

14

Dari bunga segar dihasi1kan minyak dengan bi1angan ester antara 30,979 sampai dengan 40,451o Dari bunga 1ayu, dihasi1kan minyak yang mempunyai bi1angan ester antara 22,075 sampai dengan 33,714.

Sedang dari bunga kering dihasi1kan minyak dengan bi1angan ester antara 27,889 sampai dengan 37,804o Dapat dikatakan bahwa se1a- ma penyimpanan terjadi hidr o1isa ester sehingga menyebabkan tu- runnya bi1angan estere

Di1ain pihak apabi1a setiap hari pengamatan yang sama di1akukan perbandingan antara minyak yang dipero1eh dari bunga segar, 1ayu dan kering, ternyata urutannya sama, yaitu segar, kering dan 1a- yu. Diduga pada bunga kering 1ayu proses hidro1isa ester 1ebih rendah dari pada yang 1ayuo

Ke1arutan da1am a1koho1 90%:

Pada penentuan ke1arutan minyak da1am a1koho1 90 % ini ha- si1nya seperti ter1ihat da1am tabe1 III.10o

So S2 s4 S6 s8

Lo L2

L4 L6 L8

Ko K2 K4 K6 K8

Tabe1: IIIe10. Ke1arutan minyak da1am a1koho1 90

% o

Perbandingan minyak dan a1koho1 90 %

---- ---

1:1 1:2 1:3 1:4 1:5 1:6 1:7 1:8 1:9 1:10 K

K K K K

K K K

K K K K K

K K K K K

K K K K K

K K K K K

J

K K K K

J K K K K

K

K K K K

J

K K K K

J K

K K K

J K K K K

J J K K K

J J K K K

J J K K K

·- --·- · - - - - - ·-- - ---

J J K K K

J J K K K

J J J J J

J J

J K K

J J K

T/"

n

K

J

J J J

J

J J J J

J J J K K

J

J J J J

J J

J J J

J J J J J

J J J J J

J J J J J

J J J J J

J J J J

---

J Keterangan: K

=

Keruh J

=

Jernih.

(19)

15

.:. ... ~

Kckeruhnn ini di dugn karona t orbontuknyn emul siG Sedang pada yang jernih minynk kcnanGa yang di tet eskan l arut kedal am alkohol

90

d ~·

(20)

BAB IV

K E S I M P U 1 A N

Dengan mempertimbangk3n hasil dan pembahasannya dapat disim pulkan bahwa :

lQ Penyimpanun bunga kenanga dalam keadaan segar dan l ayu menun- jukkan adanya penurunan kadar minyak atsiri, yaitu berturut - turut dari

3 , 313 %

sampai

1 , 871 %

dan dari

2,063%

sampai

1,440 % o

Sedang dalam keadaan kering penurunan ini tidak tam- pak nyatao Pada akhir penyimpanan

8

hari kadar minyak atsiri yang tertinggi dalam bunga kering yaitu

2,304 % .

2o

Beberapa faktor penentu mutu minyak kenanga berubah nilainya dengan adanya perlakuan dalam penelitian ini.

a. Penurunan angka ester sejalan dengan l ama penyimpanan; un- tuk bunga segar , l ayu dan kering berturut-turut dari

40,451

sampai

30, 979;

dari

33,714

sampai

22 , 075

dan dari

37, 804

sampai

27,889.

Ditinjau dari kondisi bunga-bunga segar me~

berikan angka ester terbesar disusul bunga kering dan layu. bo Warna minyak kenanga yang dihasilkan dari bunga segar,layu

dan kering selama penyimpanan tidak menunjukkan penyimpans an dari standar mutunya.

c. Kondisi bunga dan lamanya penyimpanan memberi pengaruh yang sangat bervariasi terhadap indeks bias minyak, yaitu berki sar ant ara

1,4919

sampai

1 , 4980 .

d. Selama penyimpanan bunga segnr , l ayu dan kering menghasi l - kan minyak yang mempunyai berat jenis berturut-turut dari

0 ,8924

sampai

0,8968; 0 , 89 58

sampai

0,90

dan

0,8921

sam- pai

0,9054o

16

(21)

_ _ _ -- v-

J~~b ~~~ci~li ~cblh tinggi penyimpanan pada kondisi kering lebih menguntungkan dari pada kondisi segar dan basaho

Gambar

Tabel :  III.?.  Analisis  sidik  r agam  Indeks  bi a s  minyak  Kenan ga .  ---------------------------------------------------------------- sv  df  ss  f.1S  Fca1  F  5%  Fl%  -~---.-.._-

Referensi

Dokumen terkait

Belgia (secara resmi disebut -era%aan Belgia adalah sebuah negara yang terletak di bagian  barat  benua 'ropa.   9egara ini merupakan negara anggota  pendiri /ni 'ropa

Hasil penelitian menunjukan bahwa Minat (X1), lingkungan keluarga (X2), modal (X3) dan teknologi (X4) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan wanita muslim

Karakter morfologi Telenomus dignus ; a: antena jantan; b: antenna betina; c:abdomen betina; d: genitalia jantan; e: tungkai belakang jantan; fi sayap depan jantan;

Langkah awal dalam pembuatan aplikasi penerapan AR pada katalog perumahan sebaga media pemasaran yaitu dengan membuat objek 3D Perumahan menggunakan apalikasi

Pokok-pokok model pendidikan inklusi berbasis potensi peserta didik adalah (i) mahasiswa lamban belajar dapat dikelola sesuai dengan potensi yang mereka miliki, (ii) calon

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Mata Kuliah Blok 10 Lbm

(3) Pemberian MP-ASI sebelum ASI pada usia 4- 6 bulan, periode ini zat-zat yang diperlukan bayi terutama diperoleh dari.. ASI dengan memberikan MP-ASI terlebih dahulu berarti kemampuan

3 Siswa dengan bimbingan guru baik dalam membuat kesimpulan tentang gabungan bangun datar yang membentuk balok.. 4 Siswa dengan bimbingan guru membuat sangat baik