• Tidak ada hasil yang ditemukan

PIPA VENT (PIPA UDARA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PIPA VENT (PIPA UDARA)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PIPA VENT (PIPA UDARA)

Di Susun Oleh:

Nama : Nuthfa Rizkie Z ( 5415092623 ) Agus Maulana ( 5415092624 )

Prodi : S1. Pendidikan Teknik Sipil (Reg 2009)

FAKULTAS TEKNIK TEKNIK SIPIL

UNIVERSUTAS NEGERI JAKARTA

2012

(2)

PIPA VENT ( PIPA UDARA )

A. Latar Belakang

Pada suatu bangunan diperlukan adanya suatu sistem pendukung pemipaan. Perlunya sistem pendukung pemipaan dimaksudkan agar pengaliran air dalam pipa dapat beroperasi dengan baik, selain itu sistem ini juga berfungsi membantu dalam proses pemeliharaan. Beberapa sistem pendukung pemipaan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Lubang Pembersih dan Bak Kontrol 2. Sistem Vent (yang akan dibahas) 3. Sistem Perangkap

4. Sistem Penangkap

B. Sistem Vent

1. Pengertian Sistem Vent

Pipa vent adalah pipa yang digunakan untuk dalam suatu bangunan untuk mengatur aliran udara atau pipa yang digunakan dalam sistem vent. Sistem vent merupakan sistem instalasi untuk mengeluarkan udara yang terjebak didalam instalasi pipa air buangan.

2. Fungsi Dan Tujuan Sistem Vent

Karena fungsi utama dari sistem vent adalah menjaga agar perangkap tetap mempunyai sekat air, maka pipa ven harus dipasang sedemikian rupa agar mencegah hilangnya sekat air tersebut. Kedalaman minimum sekat air adalah 50 mm. Pipa pembuangan dan ven harus dirancang dan dipasang agar mampu menjaga kedalaman tersebut.

Adapun tujuan dari sistem Vent adalah sebagai berikut : 1. menjaga sekat perangkap dari efek sifon atau tekanan 2. menjaga aliran yang lancar dari pipa pembuangan 3. mensirkulasikan udara dalam pipa pembuangan

3. Hilangnya Sekat Air Dan Perlunya Vent

Adapun faktor – faktor hilangnya sekat air sehingga diperlukannya sistem vent adalah sebagai berikut :

(3)

1. Efek Sifon-Sendiri. Timbul apabila seluruh perangkap dan pipa pengering alat plambing terisi penuh dengan air buangan pada akhir proses pembuangan, sehingga air perangkap juga akan ikut mengalir ke dalam pipa pengering.

2. Efek Hisapan Terjadi pada air perangkap alat plambing yang dipasang dekat dengan pipa tegak, dan dalam pipa tegak tersebut tiba-tiba ada aliran air buangan yang cukup besar yang masuk dari cabang mendatar dibawahnya. Akibatnya, dalam perangkap alat plambing dapat timbul tekanan vakum yang akan menghisap air dalam perangkap.

3. Efek Tiupan Keluar (Blow-Out), terjadi pada air perangkap alat plambing yang dipasang dekat dengan pipa tegak, dan dalam pipa tegak tersebut tiba-tiba ada aliran air buangan yang cukup besar yang masuk dari cabang mendatar di atasnya. Akibatnya, dalam perangkap alat plambing dapat timbul tekanan positif yang akan mendorong air dalam perangkap bahkan keluar dari alat plambing.

4. Efek Kapiler, terjadi kalau ada rambut atau benang yang tersangkut dalam perangkap dan menjurai ke dalam pipa pengering alat plambing. Akibatnya air perangkap lama- kelamaan akan habis terbuang.

5. Penguapan, terjadi kalau alat plambing tidak dipergunakan untuk waktu yang cukup lama, apalagi kalau alat plambing tersebut berada dalam ruangan yang agak kering udaranya.

Lubang pembuangan lantai yang sekarang ini banyak digunakan, mempunyai kedalaman sekat air yang kurang dari 50 mm, dan sering terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama sudah banyak airnya yang menguap, sehingga air sebagai sekat tidak cukup lagi.

(4)

Sumber : wahyuprakosa.staff.gunadarma.ac.id Gambar 1. Faktor menghilangnya sekat air

6. Efek Momentum, biasanya jarang terjadi. Efek ini bisa timbul kalau ada pembuangan air mendadak atau terjadi perubahan tekanan yang cepat dalam pipa pembuangan.

4. Jenis – Jenis Sistem Vent

Beberapa macam sistem vent adalah sebagai berikut :

1. Vent tunggal

Pipa ven ini dipasang untuk melayani satu alat plambing dan disambungkan kepada sistem ven lainnya atau langsung terbuka ke udara luar. Walaupun sistem ini yang terbaik, tetapi sitem ini paling banyak menggunakan bahan (pipa).

(5)

Sumber : blog.its.ac.id

Gambar 2. Sistem Vent Tunggal

2. Vent lup

Dalam sistem ini pipa ven melayani dua atau lebih alat plambing (sebanyak-banyaknya 8) dipasang pada cabang mendatar pipa air buangan dan disambungkan kepada ven pipa tegak.

Pipa ven tersebut dipasang pada cabang mendatar pipa air buangan yang mempunyai ukuran tetap ‘di depan “ alat plambing yang paling jauh dari pipa tegak air buangan

Sumber : SNI 03 – 6481 – 2000 Gambar 3.Vent Lup

(6)

3. Vent Tegak

Pipa ini merupakan perpanjangan dari pipa tegak air buangan, di atas cabang mendatar pipa air buangan tertinggi. Dalam gedung yang menggunakan sistem ini, hanya ada ven pipa tegak saja dan tidak dipasang pipa ven jenis lainnya. Semua pipa pengering alat plambing disambung langsung kepada pipa tegak air buangan. Sistem ini disebut juga sistem pipa tegak tunggal atau sistem pipa pembuangan tunggal. Dan sistem ini juga dapat diterapkan pada gedung dimana pipa tegak air buangan dapat dipasang dekat alat-alat plambing, seperti pada gedung rumah susun (apartment).

Sumber : blog.its.ac.id Gambar 4. Vent Pipa Tegak

4. Vent bersama

Pipa vent ini adalah satu pipa ven yang melayani perangkap dari 2 alat plambing yang dipasang bertolak belakang atau sejajar dan dipasang pada tempat dimana kedua pipa pengering alat plambing tersebut disambungkan bersama.

(7)

Sumber : SNI 03 – 6481 – 2000 Gambar 5. Vent Pipa Bersama

Sistem vent dimana pipa ven bersama dipasang untuk melayani dua alat plambing yang dipasang bertolak belakang (misalnya bak cuci) pada kedua sisi dinding pemisah. Sistem ini banyak diterapkan pada rumah susun dan hotel

5. Vent basah

Pipa ven basah adalah pipa ven yang juga menerima air buangan berasal dari alat plambing selain kloset. Sistem dimana pipa pembuangan juga berfungsi sebagai pipa ven, oleh karena itu beban air buangan sebaiknya hanya setengahnya dibandingkan dengan pipa pembuangan sejenis dari ukuran yang sama.

Sumber : SNI 03 – 6481 – 2000 Gambar 6. Vent Basah

(8)

6. Vent pelepas

Pipa ven ini adalah pipa ven untuk melepas tekanan udara dalam pipa pembuangan.

Sumber : SNI 03 – 6481 – 2000 Gambar 7. Vent Pelepas

7. Vent balik

bagian pipa ven tunggal yang membelok ke bawah, setelah bagian tegak ke atas sampai lebih tinggi dari muka air banjir alat plambing, dan yang kemudian disambungkan kepada pipa tegak ven setelah dipasang mendatar dibawah lantai. Sistem vent balik diterapkan kalau pipa ven tunggal tidak dapat disambung ke pipa ven lainnya yang lebih tinggi ataupun langsung dibuka keudara luar, sehingga harus dibelokkan kebawah lebih dahulu.

(9)

8. Vent yoke / vent penghubung

Sistem ven yoke adalah Pipa tegak air kotor atau bekas yang melayani lebih dari 10 interval cabang harus dilengkapi dengan pipa ven ‘yoke’ untuk setiap 10 interval cabang dihitung dari cabang lantai paling atas.

Gambar 8. Vent Yoke / Vent Penghubung

5. Persyaratan Untuk Pipa Vent

A. Kemiringan Untuk Pipa Vent

Pipa vent harus dibuat dengan kemiringan cukup agar titik air yang terbentuk atau air yang terbawa masuk kedalamnya dapat mengalir secara gravitasi kembali ke pipa pembuangan.

B. Cabang Pada Pipa Vent

Dalam membuat cabang, pipa vent harus diusahalan agar udara tidak akan terhalang oleh masuknya air kotor atau air bekas manapun. Pipa vent untuk cabang mendatar pipa air buangan harus disambungkan kepada pipa cabang mendatar tersebut pada bagian tertinggi dari penampang pipa cabang tersebut secara vertikal, hanya dalam keadaan terpaksa boleh disambungkan dengan sudut tidak lebih dari 45° terhadap vertikal.

(10)

Gambar 8. Contoh rancangan pipa yang benar untuk sistem vent

Cara (a) Cara (b)

Cara (c) Cara (d)

Gambar 9. Contoh rancangan pipa yang salah untuk sistem vent

(11)

C. Jarak Maksimum Vent Terhadap Perangkap Alat Plambing

Sambungan ven harus dipasang sedemikian rupa, sehingga panjang ukur saluran pembuangan alat plambing antara sambungan ven dan ambang perangkap alat plambing tidak melebihi jarak yang tercantum dalam tabel jarak maksimum vent dari perangkap alat plambing.

Sumber : www.ftsl.itb.ac.id

Gambar 2.44 Jarak Vent Terhadap Alat Plambing

Tabel 2.1 Jarak Maksimum Vent dari perangkap alat plambing Ukuran saluran pembuangan alat

plambing (mm)

Jarak maksimum ven terhadap perangkap a (cm)

32 75

40 105

50 150

80 180

100 300

Sumber : www.ftsl.itb.ac.id

Gambar

Gambar 2. Sistem Vent Tunggal
Gambar 8. Vent Yoke /  Vent Penghubung
Gambar 8. Contoh rancangan pipa yang benar untuk sistem vent
Gambar 2.44 Jarak Vent Terhadap Alat Plambing

Referensi

Dokumen terkait

Posisi pipa segi empat ada beberapa macam, dapat dipasang dengan posisi yang membuat salah satu bidangnya tegak lurus terhadap datangnya aliran, dan dapat pula dipasang dengan

Ukuran pipa ven pelepas untuk offset pipa pembuangan harus sama dengan atau lebih besar dari pada diameter pipa tegak ven atau pipa tegak air buangan (yang terkecil

Posisi pipa segi empat ada beberapa macam, dapat dipasang dengan posisi yang membuat salah satu bidangnya tegak lurus terhadap datangnya aliran, dan dapat pula dipasang dengan

Hal-hal yang harus dipersiapkan untuk menghitung diameter pipa adalah jumlah alat plambing dan jenisnya, ukuran pipa air yang masuk pada alat plambing ( ini melihat tabel 3

Ukuran ven pipa pelepas untuk offset pipa pembuangan harus sama dengan atau lebih besar dari pada diameter pipa tegak vena tau diameter pipa tegak air buangan (yang

Posisi pipa dalam aliran yaitu salah satu bidang pipa tegak lurus dengan datangnya aliran, salah satu sudut pipa diarahkan dengan datangnya aliran dan sudut pipa yang lebih besar

i). pipa distribusi sampai ke lubang pengeluaran air untuk penyediaan air minum ke sistem pemanas air gedung;.. sistem plambing yang sudah ada. sistem plambing yang sudah

Menurut sistem pipanya : •sistem aliran ke atas up feed , air panas dialirkan kepada alat-alat plambing melaluipipa-pipa cabang dari suatu pipa utama yang dipasang pada lantai terbawah