• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DAN PENATAAN PRODUK TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF (Studi Kasus pada Konsumen Ramayana Mall Tamansari Salatiga)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DAN PENATAAN PRODUK TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF (Studi Kasus pada Konsumen Ramayana Mall Tamansari Salatiga)"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DAN PENATAAN

PRODUK TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF

(Studi Kasus pada Konsumen Ramayana Mall Tamansari Salatiga)

Oleh :

ANDREAN RIYANTO NIM : 212009097

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : PROGRAM STUDI :

EKONOMIKA DAN BISNIS MANAJEMEN PEMASARAN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA 2015

(2)
(3)
(4)

ii

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA Jalan Diponegoro 52 -60 :(0298) 321212, 311881

Telex 322364 ukswsa ia Salatiga 50711 - Indonesia Fax. (0298) -3 21433

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA

Yang bertanda tangan dibawah ini :

N a m a : ANDREAN RIYANTO N I M : 212009097

Program Studi : MANAJEMEN PEMASARAN Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kertas kerja,

Judul : PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DAN PENATAAN PRODUK TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF (Studi Kasus pada Konsumen Ramayana Mall Tamansari Salatiga)

Pembimbing : 1. Yenny Purwati, SE., MBA

Tanggal di uji : ……… adalah benar-benar hasil karya saya.

Didalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagaian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangakaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.

Salatiga, Mei 2015

Yang memberi pernyataan, ANDREAN RIYANTO

(5)
(6)

iv

MOTTO

Mazmur 28:7

“TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya.Aku

tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya”.

Yesaya 40:29

“Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya”.

Mario Teguh

Keinginan kuat untuk meraih kesuksesan, ditentukan oleh besarnya mimpi dan kekuatan untuk mengatasi kekecewaan yang pernah dialami. Kesempatan kamu untuk

sukses di setiap kondisi akan dapat diukur oleh seberapa besarnya kepercayaan kamu pada diri sendiri.

(7)

v

KATA PENGANTAR

Pembelian impulsifbiasanya diidentikkan dengan pembelian secara spontan, tanpa pertimbangan dan pembelian cepat. Kondisi seperti ini menarik untuk dikaji secara mendalam karena ketika pelanggan berada dalam situasi yang rasional, pelanggan sebenarnya menyadari bahwa proses pembelian yang tidak terencana bukan merupakan prioritas utama, namun pada kenyataannya konsumen kerap kali berada pada situasi ini dan berulang melakukan proses pembelian secara impulsif tanpa pertimbangan kendali rasional yang matang.

Penelitian ini menyajikan suatu hasil penelitian tentang pengaruh promosi penjualan dan penataan produk terhadap pembelian impulsif (studi kasus pada konsumen Ramayana Mall Tamansari Salatiga).Penelitian ini tentu saja masih jauh dari sempurna, namun demikian semoga penelitian ini bisa memberikan informasi dan masukan baik bagi Ramayana Mall Tamansari Salatiga, konsumenmaupun bagi pembaca.

Salatiga, Mei 2015

(8)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama saya panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, hanya karena anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan baik. Penulis menyadari bahwa tugas ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Universitas Kristen Satya Wacana yang telah memberikan saya kesempatan untuk belajar.

2. Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW, Bapak Dekan, Bapak Kaprogdi, Bapak / Ibu Dosen beserta Staff terima kasih atas bimbingannya.

3. Ibu Yenny Purwati, SE, MBA selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya dan dengan sabar selalu membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan kertas kerja ini sampai akhir. Terima kasih banyak untuk segala saran, nasihat, motivasi dan bimbingan yang diberikan.

4. Ibu Linda Ariany Mahastanti, SE Selaku wali studi yang telah membantu penulis selama proses perkuliahan.

5. Papa, mama, kakak dan adik ku tercinta yang telah mencurahkan seluruh doa dan kasih sayangnya.

6. Kekasih saya, Natalia, SE yang selalu menemani, memberikan dukungan, perhatian, dan kebahagiaan bagi penulis

7. Teman – teman seperjuangan di UKSW dan teman teman ku semua yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Salatiga, 7 Mei 2015

(9)

vii

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL………...

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KERTAS KERJA ……….... HALAMAN PERSETUJUAN ……….. MOTTO... KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMA KASIH ... DAFTAR ISI ……….. DAFTAR TABEL ……….. PENDAHULUAN ……….. Latar Belakang Masalah ……… Persoalan Penelitian ………. Tujuan Penelitian ……….. TINJAUAN PUSTAKA... Promosi Penjualan... Penataan Produk... Pembelian Impulsif... Perumusan Hipotesis... Kerangka Pemikiran... METODE PENELITIAN ………...

Gambaran Populasi dan Sampel ……… Jenis Data, Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data ………… Konsep, Definisi Operasional dan Indikator Empirik ………. Teknik Analisis………... i ii iii iv v vi vii ix 1 1 4 5 5 5 5 6 6 9 9 9 10 10 12

(10)

viii

HASIL PENELITIAN ………... Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pretest Kuesioner ………. Deskripsi Karakteristik Responden ……….. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ……… Hasil Pengujian Asumsi Klasik Regresi Berganda………... Pengujian Hipotesis ………... Pembahasan ………... PENUTUP ………... Kesimpulan ………... Implikasi Teoritis ……….. Implikasi Manajerial ………. Keterbatasan Penelitian ………. Saran Penelitian Mendatang ……….. DAFTAR PUSTAKA ………. 13 13 14 17 17 19 19 24 24 24 24 26 26 27

(11)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5. Tabel 6. Tabel 7. Tabel 8.

Konsep, Definisi Operasional dan Indikator Empirik ………….. Penilaian Indikator Empirik Tiap Variabel ……….. Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Gambaran Responden Berdasarkan Usia ……... Hasil Uji Normalitas ………. Hasil Uji Multikolinearitas ………... Hasil Uji Heteroskedastisitas ………... Hasil Uji t ... 11 13 14 15 17 18 18 19

(12)

ABSTRACT

Consumer buying behavior in a shopping mall as well as in the Ramayana Mall Castle Salatiga can be a purchase planned or unplanned (impulse purchases). In fact, many purchases made is precisely unplanned purchases. Unplanned purchases made by consumers can be affected by various factors such as sales promotion and product structuring. This study aimed to analyze the effect of sales promotion and arrangement of product to the consumer impulse purchases at the Castle Mall Ramayana Salatiga. To obtain the necessary data, the authors took a sample of 200 respondents with purposive sampling technique. The analysis tool used is multiple regression analysis. The results showed that the sales promotion has a significant influence on consumer impulse purchases Ramayana Mall Castle Salatiga, especially sales promotion in the form of rebates. In addition, the arrangement of the products have a significant impact on consumer impulse purchases Ramayana Mall Castle Salatiga.

(13)

SARIPATI

Perilaku pembelian konsumen pada suatu tempat perbelanjaan seperti halnya di Ramayana Mall Tamansari Salatiga dapat saja merupakan pembelian yang terencana maupun yang tidak terencana (pembelianimpulsif).Pada kenyataannya, banyak pembelian yang dilakukan adalah justru pembelian yang tidakdirencanakan.Pembelian yang tidak terencana yang dilakukan oleh konsumen dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah promosi penjualan dan penataan produk.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh promosi penjualan dan penataan produk terhadap pembelian impulsif konsumen di Ramayana Mall Tamansari Salatiga.Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis mengambil sampel sebanyak 200 respondendengan teknik purposive sampling.Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwapromosi penjualan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembelian impulsif konsumen Ramayana Mall Tamansari Salatiga, khususnya promosi penjualan dalam bentuk potongan harga, kupon dan hadiah.Selain itu, penataan produk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembelian impulsif konsumen Ramayana Mall Tamansari Salatiga.

(14)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini dengan semakin berkembangnya jaman, maka semakin berkembang juga usaha bisnis yang selain bertujuan untuk meraih keuntungan juga untuk memuaskan kebutuhan konsumen.Salah satu bisnis yang berkembang pesat adalah bisnis ritel. Menurut Sanyogo (2013), bisnis ritel merupakan keseluruhan aktivitas penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya dan bukan digunakan untuk keperluan bisnis atau diproses lebih lanjut.

Pertumbuhan yang terjadi pada bisnis ritel membuat persaingan ritel di dalamnya semakin kuat. Para peritel harus lebih kreatif dalam menyusun strategi pemasaran yang dapat menarik konsumen untuk melakukan pembelian. Hal ini seperti dikemukakan oleh Lubis (2004) bahwa strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya.

Perilaku pembelian konsumen pada suatu tempat perbelanjaan dapat saja merupakan pembelian yang terencana, namun dapat juga merupakan pembelian yang tidak terencana. Penelitian ini lebih memfokuskan pada pembelian tidak terencana atau yang lebih dikenal dengan sebutan pembelian impulsif.Hal ini mengingat bahwa pada kenyataannyabanyak pembelian yang dilakukan adalah justru pembelian yang tidakdirencanakan.Bisa jadi, meski awalnyakonsumen tidak bermaksud membeli sesuatu, namun karena terpengaruh olehsalah satu faktor rangsangan di dalam toko akhirnya konsumen memutuskanuntuk membeli sesuatu.Menurut Semuel (2006)bahwa pembelian impulsif merupakan suatu tindakan pembelian yang dibuat tanpa direncanakan sebelumnya atau keputusan pembelian dilakukan pada saat berada di dalam toko.

Perilaku pembelian impulsif masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di kota-kota besar tergolong tinggi.Hal ini terlihat dari hasil survei yang dilakukan

(15)

2

oleh AC Nielsen dalam majalah Marketing/05/V/Mei/2009 terhadap pembelanja di sebagian besar supermarket dan hypermarket dibeberapa kota besar

sepertiBandung, Jakarta dan Surabaya.Berdasarkan survei tersebut sekitar 85 % pembelanja terkadang atau selalu membeli produk tidak direncanakan.Sedangkan jumlah pembelanja yang melakukan pembelian sesuai dengan rencana dan tidak terdorong untuk membeli item tambahan hanya berkisar 15 % saja (Sekarsari, 2013).

Survey AC Nielsen di atas juga didukung temuan penelitian Arifianti (2009) yang menunjukkan bahwa pembelian impulsif di ritel modern mencapai 44% dari jumlah item yang dibeli konsumen pada hari kerja. Selanjutnya pada hari sabtu dan minggu, jumlah tersebut meningkat menjadi 61%.Menurut Fitriani (2010) bahwa kondisi lingkungan belanja secara positif dan signifikan mampu mendorong mereka untuk melakukan pembelian impulsif.

Pembelian impulsif juga dipengaruhi oleh sejumlah faktorlain yaitu promosi penjualan, penataan produk, shopping life style, hedonic motive, fashion involvement (Arifianti, 2009; Isana, 2013; Japarianto dan Sugiharto, 2011; Lumintang, 2012). Dalam penelitian ini faktor penentu pembelian impulsif yang dipilih untuk diamati adalah promosi penjualan dan penataan produk.Hal ini disebabkan karena kedua faktor tersebut paling sering dilakukan oleh pelaku industri ritel yang dianggap mampu mendorong pembelian oleh konsumen (Sarjono, 2012).

Sehubungan dengan promosi penjualan, menurut Arifianti (2009) bahwa promosi penjualan merupakan salah satu elemen dari marketing mix yang sangat penting artinya bagi bisnis ritel.Menurut Nurmasarie dan Iriani (2013) bahwa dapat dilihat di ritel-ritel modern saat ini semakin banyak promosi penjualan yang dibuat dalam bentuk diskon, poster yang ditempelkan pada rak di dalam toko.Keberadaan promosi penjualan tersebut sangat disukai konsumen.Tujuan dari promosi penjualan ini tentunya meningkatkan volume penjualan jangka pendek perusahaan dengan menciptakan tampilan dan aktivitas yang menarik dan menimbulkan pembelian impulsif.

(16)

3

Faktor lainnya yang dianggap dapat mempengaruhi pembelian impulsif adalah penataan produk.MenurutUtami (2006) bahwa penataan produk memungkinkan ritel untuk mengingatkan para pelanggan dan sekaligus merangsang pola perilaku pembelian impulsif.Biasanya konsumen akan melihat dan memilih sehingga salah satu cara untuk menjual produk adalah dengan membiarkan calon yang akan membeli produk akan melihat, meraba, mencicipi dan sebagainya.Dari stimuli yang diciptakan melalui penataan produk maka dapat tercipta pembelian impulsif (Hartanto dan Haryanto, 2012).

Sejumlah penelitian sebelumnya telah dilakukan terkait dengan pengaruh promosi penjualan dan penataan produk terhadap pembelian impulsif.Arifianti (2009) menemukan bahwa promosi penjualan mempunyai pengaruh terhadap pembelian impulsif, sementara itu Munusamy (2010) menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh promosi penjualan terhadap pembelian impulsif.I’sana (2013) menemukan bahwa penataan produk mempunyai pengaruh terhadap pembelian impulsif, sementara itu Hartanto dan Haryanto (2012) menemukan bahwa penataan produk tidak mempunyai pengaruh terhadap pembelian impulsif.

Penelitian ini mengadopsi penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arifianti (2009) yang menggunakan variabel promosi penjualan dan I’sana (2013) yang menggunakan variabel penataan produk untuk dilihat pengaruhnya terhadap pembelian impulsif.Adapun alasan peneliti mengkaji ulang pengaruh promosi penjualan dan penataan produk terhadap pembelian impulsif karena dari beberapa penelitian sebelumnya masih terdapat kontradiksi temuan hasil penelitian.Oleh karena itu, dirasa masih perlunya dilakukan kajian ulang tentang pengaruh promosi penjualan dan penataan produk terhadap pembelian impulsif.

Penelitian ini mengambil tempat penelitian diRamayana Mall Tamansari Salatiga.Alasan pemilihan pada Ramayana Mall Tamansari Salatiga karena berdasarkan observasi yang penulis lakukan pada tanggal 6-8 November 2014, penulis melihat bahwa Ramayana cukup sering melakukan promosi penjualan

(17)

4

terutama dalam bentuk potongan harga.Hal ini didukung pernyataan salah satu karyawan Ramayana bahwasetiap akhir pekannya Ramayana selalu memberikan potongan hargapada produk-produk tertentu seperti busana, sepatu dan sendal, serta harga produk di supermarketnya.Ramayana juga sering mempromosikan potongan harga produk-produknya dengan cara turun ke sejumlah jalan di Salatiga dengan menggunakan kendaraan yang dilengkapi dengan pengeras suara guna menginformasikan produk-produk yang sedang di diskonkan. Disamping itu, penataan produk yang dilakukan oleh Ramayana cukup baik, rapih dan menarik perhatian para pengunjungnya.Hal ini seperti dikemukakan oleh salah seorang pengunjung di Ramayana yang mengungkapkan bahwa berdasarkan pengalaman berbelanjanya, ia merasa lebih mudah menemukan produk yang hendak dibeli di Ramayana dibandingkan misalnya ketika iaberbelanja di Roma Swalayan. Hal ini disebabkan karena penataan produk di Ramayana tampak lebih rapih dibandingkan di Roma Swalayan.

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini akan dikajipengaruh promosi penjualan dan penataan produk terhadap pembelian impulsif (studi kasus pada konsumen Ramayana Mall Tamansari Salatiga).

Persoalan Penelitian

Adapun yang menjadi persoalan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah promosi penjualan berpengaruh terhadap pembelian impulsif konsumen diRamayana Mall Tamansari Salatiga?

2. Apakah penataan produk berpengaruh terhadap pembelian impulsif konsumen diRamayana Mall Tamansari Salatiga?

(18)

5

Tujuan Penelitian

Mengacu pada persoalan penelitian di atas maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis pengaruh promosi penjualan terhadap pembelian impulsif

konsumen diRamayana Mall Tamansari Salatiga.

2. Menganalisis pengaruh penataan produk terhadap pembelian impulsif konsumen di Ramayana Mall Tamansari Salatiga.

TINJAUAN PUSTAKA

Promosi Penjualan

Promosi penjualan adalah berbagai jenis koleksi alat-alat intensif, sebagian besar jangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu yang lebih cepat atau lebih banyak oleh konsumen atau pedagang(Kotler, 2005:323). Sehubungan dengan aktivitas promosi ke konsumen maka adapun alat-alat promosi penjualan meliputi: sampel, kupon, tawaran uang kembali, potongan harga, pemberian, hadiah, imbalan berlangganan, pengujian gratis, garansi, promosi bersama, promosi silang, pajangan di tempat pembelian dan perdagangan (Kotler, 2005:323).

Penataan Produk

Penataan produk adalah usaha mendorong perhatian dan menarik perhatian konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya penglihatan langsung (Shultz, 2004:189).Penataan produk menurut Alma ( 2007:189)mencakup tiga macam penataan (display) sebagai berikut:

a. Penataan bagian depan (Window Display), yaitu memajangkan barang-barang, gambar-gambar kartu harga, simbol-simbol dan sebagainya di bagian depan toko yang di sebut etalase.

(19)

6

b. Interior Display,yaitu memajangkan barang-barang, gambar-gambar, kartu-kartu harga, poster-poster di dalam toko misalnya di lantai, dimeja, di rak-rak dan sebagainya.

c. Exterior Display, yaitu memajangkan barang-barang di luar kota misalnya pada waktu mengadakan obral, pasar malam.

Pembelian Impulsif

Pembelian impulsif adalah pembelian yang dilakukan tanpa direncanakan terlebih dahulu yang disertai oleh adanya keinginan mendesak untuk membeli produk tertentu (Kim, 2003: 4).

Definisi di atas mengandung arti bahwa pembelian impulsif terjadi saat (calon) konsumen sudah berada di toko dan ketika melihat stimuli eksternal (berupa produk yang dilihatnya), muncul desakan keinginan dalam dirinya untuk segera membeli produk tersebut.

Perumusan Hipotesis

Pengaruh Promosi Penjualan terhadap Pembelian Impulsif

Promosi penjualan berpengaruh untuk meningkatkan pembelian impulsif, karena promosi penjualan dapat memberikan nilai tambah untuk pembeli, pengecer, atau penjual. Maksud dari nilai tambah terlihat adalah setiap konsumen yang merespon pada promosi tersebut akan mendapatkan hal yang lebih dari sekedar produk dan citranya (Laksono 2013:13).

Hasil penelitianSimatupang (2007) menunjukkan promosi penjualan meningkatkan volume penjualan jangka pendek dengan menciptakan tampilan dan aktivitas yang menarik untuk mendorongpembelian impulsif.Tampilan ini menimbulkan suatu kegairahan untuk membeli atau merupakan suatu rangsangan tingkah laku untuk memuaskan kebutuhan hidup.

(20)

7

Temuan Pradipta (2012) menunjukkan bahwa promosi penjualan memiliki pengaruh positif terhadap pembelian impulsif konsumen.Promosi penjualan memberikan stimulus positif kepada konsumen untuk membeli sesuatu dalam waktu itu. Promosi penjualan akan mendorong lebih kuat konsumen untuk melakukan pembelian secara tidak terencana.

Hasil penelitian Shienny (2009) menunjukkan bahwa konsumen memiliki sikap positif pada promosi penjualan yang berpengaruh terhadap pembelian impulsif.Melalui promosi penjualan,perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan pembelian impulsif.

Temuan Arifianti (2009) menunjukkan bahwa promosi penjualan mempunyai pengaruh positif terhadappembelian tidak terencana (impulse buying).Hal tersebut disebabkan karena promosi penjualan dilakukan secara efektif sehingga mendorong konsumen yang datang ke hypermarket tersebut melakukan pembelian impulsif.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dirumuskan hipotesis pertama sebagai berikut :

H1: promosi penjualan berpengaruh terhadap pembelian impulsif

Pengaruh Penataan Produk terhadap Pembelian Impulsif

Sejumlah elemen yang terkait dengan penataan produk pada sebuah gerai seperti penataan produkyang berdekatan dengan meja kasir dan penataan produk pada ujung koridor ternyata mampu mendorong terjadinya pembelian impulsif oleh konsumen.Demikian halnya parameter yang berhubungan dengan desain rak belanja, seperti ruang antar rak, tingginya rak, dan arah menghadap rak, dapat mempengaruhi terjadinya perilaku pembelian impulsif (Utami, 2006:68).

(21)

8

Penataan produk merupakan salah satu aspek penting untuk menarik konsumen pada toko dan atau barang.Penataan produk juga dapat mendorong keinginan konsumen yang pada saat datang ke toko untuk membeli suatu produk melalui daya tarik penglihatan langsung pada suatu produk.Toko harus melakukan menciptakan daya tarik penataan ruang dan penyusunan produk sehingga konsumen atau pelanggan merasa betah dan nyaman dalam berbelanja. Pelaksanaan penataan produk yang efektif akan meningkatkan penjualan dan dapat merangsang pembelian impulsif konsumen secara seketika karena penataan produk dapat merubah suasana toko lebih menarik (Shultz,2004 :189).

Penelitian yang dilakukan Isana (2013) menyatakan penataan produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian impulsif. Bila konsumen mendapatkan kepuasan dari suatu produk karena produknya mudah diperolehatau kualitas tatanan penataan produk baik makakonsumen tersebut akan memutuskan untuk membeli produk tersebut.Dari penelitian Tendai (2009) ditemukan bahwa penataan produk dapat mempengaruhi pembelian impulsif.Banyak tidaknya variasi produk yang ditataakan memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam mencari produk, sehingga mempengaruhi pembeli untuk membeli secara tidak terencana.

Berdasarkan penelitian Nurdiansyah (2012) ditemukan bahwa penataan produk yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap pembelian impulsif di Toserba Cianjur, sebesar 63,1%. Penataan produk adalah penarik awal yang bisa menggaet pelanggan yang melintas dan masuk ke dalam toko. Penataan produk yang menarik akan membuat konsumen melakukan pembelian bahkan pembelian yang tidak direncanakan.Penelitian Pujiawan (2013) menunjukkan bahwa faktor penataan produk merupakan faktor yang dominan dalam menentukan keputusan konsumen dalam melakukan pembelian impulsif.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dirumuskan hipotesis kedua sebagai berikut :

(22)

9

Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian dalam telaah pustaka, maka dapat dirumuskan kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 1.Kerangka Pemikiran

Sumber : Adopsi dari Arifianti (2009); Isana (2013)

METODE PENELITIAN

Gambaran Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumenyang berbelanja di Ramayana Mall Tamansari Salatiga.Mengingat bahwa tidak tersedia jumlah populasi secara pasti, untuk itu dalam menentukan jumlah sampel digunakan acuan jumlah sampel minimum untuk penelitian studi pemasaran menurut Malhotra (2005:368) yaitu sebanyak 200 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan purposive sampling yaitu peneliti berdasarkan kriteria tertentu memilih sampel yang diharapkan memiliki informasi yang akurat (Supramono dan Haryanto, 2003: 42). Adapun kriteria responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah: (1) minimal pernah satu kali melakukan pembelian impulsif di Ramayana Mall Tamansari Salatigadalam waktu 3bulan terakhir, (2) berusia minimal 18 tahun.

Promosi Penjualan

Penataan Produk

(23)

10

Jenis Data, Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan jenis data primer yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari obyeknya (Supramono dan Sugiarto, 1993: 48).Data primer dalam penelitian ini berupa data tentangprofil karakteristik responden, penilaian responden tentang promosi penjualan, penataan produk, serta pembelian impulsif.Sumber data dalam penelitian ini adalah 200 orang responden yang terpilih sebagai sampel penelitian.Metode pengumpulan data primer menggunakan kuesioner yang terstruktur (structured questionnaire),wawancara dengan karyawan Ramayana serta observasi di Ramayana. Penyebaran kuesioner dan observasi dilakukan selama 1 minggu(3 – 9 April 2015) di sejumlah tempat diantaranya di Ramayana Mall Tamansari Salatiga, perkantoran di sekitar Ramayana seperti Bank Jateng dan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPT dan PM) Kota Salatiga, di kampus UKSW, serta di beberapa rumah kost.Peneliti secara langsung meminta kesediaan dari responden yang memenuhi kriteria sampel untuk mengisi kuesioner. Peneliti juga melakukan observasi dengan cara mengamati bagaimana cara karyawan dalam menata produk yang rapi dan menarik.

Konsep, Definisi Operasional dan Indikator Empirik

Konsep dan definisi operasional serta indikator empirik yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 1. berikut ini.

(24)

11

Tabel 1.Konsep, Definisi Operasional dan Indikator Empirik

Konsep Definisi Operasional Indikator Empirik Sumber

Promosi Penjualan

Berbagai jenis koleksi alat-alat intensif, sebagian besar jangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu yang lebih cepat atau lebih banyak oleh konsumen atau pedagang (Kotler, 2005:323) 1. Penilaian tentang pemberian kupon 2. Penilaian tentang pemberian potongan harga 3. Penilaian tentang pemberian hadiah 4. Penilaian tentang pemberian garansi Kotler (2005:323) Penataan Produk

Usaha mendorong perhatian dan menarik perhatian konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya penglihatan langsung (Shultz, 2004:189). 1. Penataan bagian depan (window display) 2. Penataan bagian interior (interior display) 3. Penataan bagian eksterior (exterior display) Alma (2007:189) Pembelian impulsif

Pembelian yang dilakukan tanpa direncanakan terlebih dahulu yang disertai oleh adanya keinginan mendesak untuk membeli produk tertentu (Kim, 2003 : 4)

1. Cenderung

berbelanja banyak bila ada tawaran khusus 2. Saat berbelanja produk, cenderung berbelanja tanpa berpikir panjang dulu sebelumnya 3. Melakukan pembelian secara spontan ketika melihat barang yang menarik perhatian 4. Sangat menyenangkan membeli barang dengan spontan/ tiba-tiba 5. Ketika melihat Japarianto dan Sugiharto (2011); Yusriyanti (2008)

(25)

12

Konsep Definisi Operasional Indikator Empirik Sumber

barang yang menarik, akan membelitanpa memikirkan akibatnya

Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis regresi berganda.Sehubungan dengan analisis deskriptif, adapun langkah-langkah analisis meliputi:

a. Melakukan pemberian skor untuk pilihan jawaban pada masing-masing pernyataan

b. Menghitung frekuensi setiap pilihan jawaban pada masing-masing pernyataan c. Menghitung total skor untuk masing-masing pernyataan dengan rumus:

Total skor =  (skor x frekuensi)

d. Menghitung rata-rata skor masing-masing pernyataan dengan rumus: Rata-rata skor = total skor : jumlah responden

e. Melakukan penilaian terhadap rata-rata skor

Untuk melakukan penilaian maka perlu dihitung rentang (range), dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Supramono dan Sugiarto, 1993):

nilai terbesar – nilai terkecil Range =

jumlah kelas 5 – 1

= = 0,80 5

Penilaian masing-masing indikator empirik pada masing-masing variabel diklasifikasikan sebagai berikut:

(26)

13

Tabel 2. Penilaian Indikator Empirik Tiap Variabel

Rata-rata Kategori 1,00 – 1,80 1,81 – 2,60 2,61 – 3,40 3,41 – 4,20 4,21 – 5,00 Sangat Jarang Jarang Cukup Sering Sangat Sering

Sementara itu, penggunaan analisis regresi berganda dimaksud untuk menguji pengaruh parsial dari kedua variabel bebas (independent variable) yaitu promosi penjualan dan penataan produk, serta juga kontribusi atau sumbangan pengaruh kedua variabel tersebut terhadap pembelian impulsif. Adapun bentuk persamaan garis regresi yang digunakan dengan metode Least Square, yaitu :

Y = 0 + 1X1+ 2X2 + e Dimana : Y = pembelian impulsif X1 = promosi penjualan X2 = penataan produk 0 = konstanta (intersep)

1.. 2 = koefisien regresi dari X1... X2

e = kesalahan pengganggu (error)

HASIL PENELITIAN

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pretest Kuesioner

Pretest dilakukan terhadap 45 orang responden untuk mengetahui validitas dan reliabilitas masing-masing indikator empirik dari tiap variabel. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini yang meliputi promosi penjualan, penataan produk dan pembelian impulsif dinyatakan valid karena setiap indikator empirik dari masing-masing variabel tersebut mempunyai nilai r hitung > r

(27)

14

tabel sebesar 0,248 pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2005). Hasil uji validitas pretest dapat dilihat pada lampiran 4.

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini yang meliputi promosi penjualan, penataan produk dan pembelian impulsif dinyatakan reliabel karena masing-masing variabel tersebut mempunyai nilai Cronbach alpha>0,60 mengacu pada Ghozali (2005).Hasil uji reliabilitas pretest dapat dilihat pada lampiran 4.

Deskripsi Karakteristik Responden

Deskripsi karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan,pengeluaran per bulan,frekuensi berkunjung ke Ramayana Mall Tamansari Salatigadan frekuensi berbelanja di Ramayana Mall Tamansari Salatiga. Adapun gambaran responden berdasarkan jenis kelamin ditampilkan dalam tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel 3 di atas menunjukkan bahwa aktivitas berbelanja di Ramayana Mall Tamansari tidak saja dilakukan oleh wanita, karena ternyata ada banyak pria yang juga melakukan aktivitas tersebut. Tampak bahwa sebanyak 112 orang (56%) pernah berbelanja di Ramayana Mall Tamansari.

Dilihat dari usianya, responden dalam penelitian ini mempunyai usiabervariasi, ada yang <20 tahun hingga ada yang >40 tahun. Untuk memudahkan pendeskripsiannya, responden dibagi dalam empat kelompok usia yaitu<20 tahun,

20-Jenis Kelamin Jumlah Prosentase

Pria Wanita 112 88 56,0 44,0 Total 200 100,0

(28)

15

30 tahun, 31-40 tahun dan >40 tahun. Berdasarkan tabel 4 di bawah ini menunjukkan bahwa dari segi usia, kebanyakan responden yang ditemui saat penelitian adalah yang berusia 20 – 30 tahun yaitu sebanyak 78 orang (39%).

Tabel 4. Gambaran Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Prosentase

<20 tahun 20 – 30 tahun 31 – 40 tahun >40 tahun 32 78 55 35 16,0 39,0 27,5 17,5 Total 200 100,0

Sumber: Data Primer, 2015

Pekerjaan responden dalam penelitian ini diantaranya PNS/TNI/Polri, Pegawai Swasta, wiraswasta, Pelajar/mahasiswa, Ibu rumah tangga, dan lainnya. Pekerjaan mayoritas responden yang ditemui adalah pelajar mahasiswa yaitu sebanyak 48 orang (24%). Sedangkan dari sisi pengeluaran per bulan, mayoritas responden atau 91 orang (45,5%) memiliki pengeluaran per bulan sebesar Rp 1 juta – Rp 2 juta. Responden dengan tingkat pengeluaran tersebut didominasi oleh jenis pekerjaan pegawai swasta (Lampiran 3).

Frekuensi berkunjung responden dalam sebulan ke Ramayana Mall Tamansari Salatigacukup beragam, dimana ada yang >3 kali namun ada juga yang telah <5 kali berkunjung. Frekuensi berkunjung yang lebih tinggi mendorong frekuensi belanja seseorang.Dari hasil penelitian tampak bahwa sebanyak 119 orang (59,5%) responden yang frekuensi berkunjung ke Ramayana Mall Tamansari Salatiga<3 kali ternyata frekuensi berbelanjanya juga <3 kali dalam sebulan. Demikian halnya sebanyak 19 orang (9,5%) responden yang frekuensi berkunjung ke Ramayana Mall Tamansari Salatiga>5 kali ternyata frekuensi berbelanjanya juga >5 kali dalam sebulan (Lampiran 3).

(29)

16

Sementara itu, bila dikaitkan antara berbagai karakteristik responden dengan pembelian impulsifmaka dapat dikemukakan beberapa hal. Bila dilihat dari jenis kelamin, dari hasil crosstab pada Lampiran 3 menunjukkan bahwa mayoritas pria cukup sering melakukan pembelian impulsif sedangkan mayoritas wanita sering melakukan pembelian impulsif. Bila dilihat dari usianya, dari hasil crosstab pada Lampiran 3 menunjukkan bahwa pada kelompok usia <20 tahun dan 20-30 tahun ternyata tingkat pembelian impulsifnya mayoritas berada pada kategori cukup, pada kelompok usia 31-40 tahun dan >40 tahun mempunyai tingkat pembelian impulsif berada pada kategori sering. Bila dilihat dari pekerjaannya, dari hasil crosstab pada Lampiran 3 menunjukkan bahwa pada kelompok pekerjaan pelajar/mahasiswa serta lainnya ternyata tingkat pembelian impulsifnya mayoritas berada pada kategori cukup, pada kelompok pekerjaan PNS/TNI/Polri, Pegawai Swasta, wiraswasta, dan Ibu Rumah Tangga mempunyai tingkat pembelian impulsif berada pada kategori sering. Bila dilihat dari pengeluaran per bulannya, dari hasil crosstab pada Lampiran 3 menunjukkan bahwa pada tingkat pembelian impulsif tergolong cukup, didominasi oleh responden dengan besar pengeluaran per bulan <Rp 1 juta danRp 1 juta – Rp 2 juta. Sementara itu, pada tingkat pembelian impulsif tergolong sering, didominasi oleh responden dengan besar pengeluaran per bulan >Rp 2 juta.

Bila dilihat dari frekuensi berkunjung,dari hasil crosstab pada Lampiran 3 menunjukkan bahwa untuk semua kelompok frekuensi berkunjung yakni <3 kali, 3-5 kali dan >5 kali ternyata sebagian besar memiliki tingkat pembelian impulsif tergolong cukup. Sementara itu, dilihat dari frekuensi berbelanja, dari hasil crosstab pada Lampiran 3 menunjukkan bahwa pada tingkat pembelian impulsif tergolong cukup, didominasi oleh responden dengan frekuensi belanja <3 kali. Sementara itu, pada tingkat pembelian impulsif tergolong sering, didominasi oleh responden dengan frekuensi belanja 3-5 kali dan >5 kali.

(30)

17

Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Terdapat tiga variabel dalam penelitian ini dimana masing-masing variabel diukur dengan menggunakan sejumlah indikator empirik. Berdasarkan hasil analisis tampak bahwa pada pengujian validitas dan reliabilitas tahap pertama, semua indikator empirik pada masing-masing variabel penelitian mempunyai nilai r hit positif dan r hit > r tabel yaitu sebesar 0,117 pada tingkat signifikansi 0,05 sehingga indikator empirik dari masing-masing variabel yang diujikan tersebut dinyatakan valid. Demikian halnya dengan uji reliabilitasnya, menunjukkan nilai Cronbach alpha>0,60 mengacu pada Ghozali (2005) sehingga indikator-indikator empirik tersebut dinyatakan reliabel (Lampiran 5).

Hasil Pengujian Asumsi Klasik Regresi Berganda

Uji Normalitas

Identifikasi normalitas variabel pengganggu atau residual dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Adapun hasil uji normalitas disajikan pada Tabel 5. berikut ini.

Tabel 5.Hasil Uji Normalitas

Sumber: Output SPSS Uji Normalitas, 2015

Tabel 5. di atas menunjukkan bahwa angka Kolmogorov-Smirnov (K-S) sebesar 0,808 mempunyai nilai signifikan sebesar 0,532> 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data residualnya adalah normal.

Unstandardized Residual Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig (2-tailed)

0,808 0,532

(31)

18

Uji Multikolinearitas

Identifikasi multikolinearitas diantara variabel bebas (independent variable) dapat diketahui dengan melihat nilai Tolerance dan VIF dari hasil output regresi. Hasil uji multikolinearitas disajikan pada Tabel 6. berikut ini.

Tabel 6.Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF

Promosi Penjualan Penataan Produk 0,947 0,947 1,055 1,055 Sumber: Output SPSS Uji Multikolinearitas, 2015

Berdasar pada nilai tolerance, Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa semua nilai tolerance untuk masing-masing variabel bebas (independent variable) > 0,10 maka tidak ada multikolinearitas diantara variabel bebasnya. Berdasar pada nilai VIF tampak bahwa semua nilai VIF untuk masing-masing variabel bebas (independent variable) < 10 maka tidak ada multikolinearitas diantara variabel bebasnya.

Uji Heteroskedastisitas

Identifikasi heteroskedastisitas menggunakan uji glejser. Adapun hasil uji heteroskedastisitas disajikan pada Tabel 7 berikut ini.

Tabel 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel t hitung Sig

Promosi Penjualan Penataan Produk -0,588 -0,249 0,557 0,803 Sumber: Output SPSS Uji Heteroskedastisitas, 2015

(32)

19

Berdasarkan uji glejser, tampak bahwa koefisien parameter untuk masing-masing variabel bebasnya tidak ada yang signifikan (angka sig > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi.

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan dan penataan produkterhadap pembelian impulsif, maka dilakukan uji parsial (Uji t) yang hasilnya ditunjukkan pada Tabel 8.berikut.

Tabel 8. Hasil Uji t

Variabel Koef B t hitung Sig

Promosi Penjualan Penataan Produk 0,392 0,275 5,002* 4,019* 0,000 0,000 Sumber: Output SPSS Uji Regresi, 2015

Keterangan : * = signifikan pada  = 5 % t 0,025 (df = 197) = 1,972

Nilai R Square sebesar 0,213 yang berarti bahwa 21,3% pengaruh pembelian impulsif dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh promosi penjualan dan penataan produk. Sedangkan sebanyak 78,7% lainnya dijelaskan oleh variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Variabel lainnya yang dapat saja mempengaruhi pembelian impulsif antara lain: lingkungan toko, motif hedonis, shopping lifestyle (Lumintang, 2012; Rahmawan dkk, 2012).

Pembahasan

Pengaruh Promosi Penjualan terhadap Pembelian Impulsif

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diketahui bahwa promosi penjualan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembelian impulsif. Hal ini ditunjukkan oleh nilai t hitung 5,002> t tabel 1,972 pada selang kepercayaan 

(33)

20

5%, atau angka signifikan 0,000< 0,05 sehingga H1 yang menyatakan bahwa promosi penjualan berpengaruh terhadap pembelian impulsif dapat diterima.

Arah koefisien regersi yang positif menunjukkan bahwa semakin sering promosi penjualan menurut penilaian konsumen maka semakin besar kemungkinan konsumen melakukan pembelian impulsif. Sebaliknya, semakin jarang promosi penjualanmenurut penilaian konsumen maka semakin kecil kemungkinan konsumen melakukan pembelian impulsif.

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa Ramayana Mall Tamansari sering melakukan promosi penjualan dengan nilai rata-rata 3,62 (Lampiran 7). Salah satu bentuk promosi penjualan yang menjadi andalan dan sering digunakan oleh pengelola mall adalah pemberian potongan harga atas produk yang dijualnya (Lampiran 7). Hal ini juga dikemukakan oleh salah satu karyawan Ramayana Mall Tamansari bahwa setiap akhir pekannya Ramayana selalu memberikan potongan hargapada produk-produk tertentu seperti busana, sepatu dan sendal, serta harga produk-produk di supermarketnya.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa 136 orang responden (68%) menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa Ramayana Mall Tamansari sering memberikan potongan harga atas produk yang dijual (Lampiran 6) dengan nilai rata-rata skor 3,87 yang artinya kebijakan potongan harga sudah sering dilakukan oleh pihak Ramayana Mall Tamansari menurut responden (Lampiran 7). Kebijakan promosi penjualan dalam bentuk potongan harga tersebut mendorong konsumen untuk melakukan pembelian impulsif karena tertarik dengan potongan harga yang ditawarkan.Dari hasil crosstabulation(Lampiran 11) terlihat bahwa semakin responden merasa bahwa Ramayana Mall Tamansari sering memberikan potongan harga atas produk yang dijual maka semakin besar kemungkinan responden melakukan pembelian impulsif.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa promosi penjualan, khususnya potongan harga memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku pembelian impulsif oleh konsumen.

Bentuk promosi penjualan lainnya yang memberikan pengaruh terhadap pembelian impulsif adalah adanya kupon bagi konsumen yang berbelanja hingga

(34)

21

batas nominal tertentu.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa 118 orang responden (59%) menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa Ramayana Mall Tamansari sering memberikan kupon bagi konsumen yang berbelanja hingga batas nominal tertentu (Lampiran 6) dengan nilai rata-rata skor 3,62 yang artinya kebijakan pemberian kupon sudah sering dilakukan oleh pihak Ramayana Mall Tamansari menurut responden (Lampiran 7). Kebijakan promosi penjualan dalam bentuk pemberian kupon tersebut mendorong konsumen untuk melakukan pembelian impulsif karena tertarik dengan adanya kupon yang ditawarkan. Dari hasil crosstabulation (Lampiran 11) terlihat bahwa semakin responden merasa bahwa Ramayana Mall Tamansari sering memberikan kupon bagi konsumen yang berbelanja hingga batas nominal tertentumaka semakin besar kemungkinan responden melakukan pembelian impulsif.

Bentuk promosi penjualan lainnya yang juga memberikan pengaruh terhadap pembelian impulsif adalah adanya pemberian hadiah bagi konsumen yang berbelanja hingga batas nominal tertentu.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa 106 orang responden (53%) menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa Ramayana Mall Tamansari sering memberikan hadiah bagi konsumen yang berbelanja hingga batas nominal tertentu (Lampiran 6) dengan nilai rata-rata skor 3,57 yang artinya kebijakan pemberian hadiah sudah sering dilakukan oleh pihak Ramayana Mall Tamansari menurut responden (Lampiran 7).Kebijakan promosi penjualan dalam bentuk pemberian hadiah tersebut mendorong konsumen untuk melakukan pembelian impulsif karena tertarik dengan adanya kupon yang ditawarkan.Dari hasil crosstabulation (Lampiran 11) terlihat bahwa semakin responden merasa bahwa Ramayana Mall Tamansari sering memberikan hadiah bagi konsumen yang berbelanja hingga batas nominal tertentu maka semakin besar kemungkinan responden melakukan pembelian impulsif.

Hal ini mendukung pendapat Simatupang (2007) yang menyatakan bahwa promosi penjualan meningkatkan volume penjualan jangka pendek dengan menciptakan tampilan dan aktivitas yang menarik untuk mendorongpembelian

(35)

22

impulsif.Hasil penelitian ini mendukung temuan Arifianti (2009) bahwa promosi penjualan mempunyai pengaruh positif terhadappembelian tidak terencana.

Pengaruh Penataan Produk terhadap Pembelian Impulsif

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diketahui bahwa penataan produk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembelian impulsif. Hal ini ditunjukkan oleh nilai t hitung 4,019> t tabel 1,972 pada selang kepercayaan  5%, atau angka signifikan 0,000< 0,05 sehingga H2 yang menyatakan bahwa penataan produk berpengaruh terhadap pembelian impulsif dapat diterima.

Arah koefisien regresi yang positif menunjukkan bahwa semakin menarik penataan produk menurut penilaian konsumen maka semakin besar kemungkinan konsumen melakukan pembelian impulsif.Sebaliknya,semakin tidak menarik penataan produk menurut penilaian konsumen maka semakin kecil kemungkinan konsumen melakukan pembelian impulsif.

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa produk-produk yang dijual di Ramayana Mall Tamansari tertata dengan rapi.Hal ini didukung hasil penelitian dimana 129 orang responden (64,5%) menyatakansetuju dan sangat setuju bahwa pemajangan produk pada etalase/ rak di halaman Ramayana tampak menarik (Lampiran 6) dengan nilai rata-rata skor 3,80 yang artinya cara penataan produk di halaman Ramayana sudah tampak menarik (Lampiran 7).Dari hasil crosstabulation(Lampiran 12) terlihat bahwa semakin responden merasa pemajangan produk pada etalase/ rak di halaman Ramayana tampak menarik maka semakin besar kemungkinan responden melakukan pembelian impulsif.

Sebanyak 112 orang responden (56%) menyatakan menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa penataan produk pada etalase/ rak di masing-masing counter Ramayana tampak menarik(Lampiran 6) dengan nilai rata-rata skor 3,56 yang artinya cara penataan produk di masing-masing counter sudah tampak menarik(Lampiran 7).Dari hasil crosstabulation (Lampiran 12) terlihat bahwa semakin responden

(36)

23

merasa penataan produk pada etalase/ rak di di masing-masing counterRamayana tampak menarik maka semakin besar kemungkinan responden melakukan pembelian impulsif.

Sebanyak 121 orang responden (60,5%) menyatakan menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa pemajangan daftar harga produk pada etalase di masing-masing counter mudah dilihat (Lampiran 6) dengan nilai rata-rata skor 3,57 yang artinya cara pemajangan daftar harga di masing-masing counter sudah tampak baik (Lampiran 7).Dari hasil crosstabulation (Lampiran 12) terlihat bahwa semakin responden merasa pemajangan daftar harga produk pada etalase di masing-masing counter tampak mudah dilihat maka semakin besar kemungkinan responden melakukan pembelian impulsif.

Berdasarkan pengamatan penulis saat penelitian di Ramayana Mall Tamansari terlihat bahwa para SPG/SPB yang bertugas di masing-masing counter baik itu yang berada di halaman mall, depan pintu masuk atau yang berada dalam Ramayana selalu sigap dalam menata produk yang menjadi tanggung jawabnya. Produk-produk yang berantakan sehabis dilihat atau dipilih-pilih oleh konsumen akan langsung dirapikan kembali oleh karyawan yang bertugas sehingga produk-produk tersebut akan selalu tampak tertata rapi dan menarik perhatian.Penataan produk yang rapi dan menarik tersebut tidak saja memudahkan konsumen dalam mencari produk yang dikehendakinya, tetapi juga mampu menjadi daya tarik sehingga mendorong pembelian impulsif oleh konsumen.Hal ini mendukung pendapat Shultz (2004) bahwa pelaksanaan penataan produk yang efektif akan meningkatkan penjualan dan dapat merangsang pembelian impulsif konsumen secara seketika karena penataan produk dapat merubah suasana toko lebih menarik. Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan Isana (2013) bahwa penataan produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian impulsif.

(37)

24

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Promosi penjualan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembelian impulsif konsumen Ramayana Mall Tamansari Salatiga, khususnya promosi penjualan dalam bentuk potongan harga, kupon dan hadiah.

2. Penataan produk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembelian impulsif konsumen Ramayana Mall Tamansari Salatiga.

Implikasi Teoritis

Penelitian ini memberikan beberapa implikasi teoritis.Pertama, bahwa promosi penjualan dapat digunakan untuk meningkatkan pembelian impulsif, hal mana seperti dikemukakan oleh Laksono (2011) bahwa promosi penjualan berpengaruh untuk meningkatkan pembelian impulsif, karena promosi penjualan dapat memberikan nilai tambah untuk pembeli, pengecer, atau penjual.Kedua, bahwa penataan produk yang baik juga dapat digunakan untuk meningkatkan pembelian impulsif, hal mana seperti dikemukakan oleh Utami (2006) bahwa sejumlah elemen yang terkait dengan penataan produk pada sebuah geraiternyata mampu mendorong terjadinya pembelian impulsif oleh konsumen.

Implikasi Manajerial

Implikasi manajerial dari penelitian ini berkaitan dengan sarana yang diberikan atas dasar hasil analisis dan pembahasan.Ada bebebarapa saran yang ditujukan kepada pengelola Ramayana Mall Tamansari Salatiga yaitu:

1. Bila dibandingkan dengan bentuk promosi penjualan lainnya, terlihat bahwa pemberian potongan harga yang paling sering dilakukan yang ditunjukkan dari nilai rata-rata skor indikatornya yang paling tinggi dibandingkan nilai

(38)

25

rata-rata skor indikator promosi penjualan lainnya (Lampiran 7). Oleh karena itu, perlu juga dipertimbangkan untuk mengoptimalkan bentuk promosi penjualan lainnya seperti sampel dan garansi guna lebih mendorong pembelian impulsif.Hal ini mengingat bahwa bentuk-bentuk promosi penjualan tersebut tidak sering dilakukan. Seperti misalnya pemberian sampel produk yang tidak seringdiberikan menurut 31 orang atau 15,5% serta penawaran garansi yang melekat pada produk yang dibeli juga tidak sering diberikan menurut 32 orang atau 16%(Lampiran 6)dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian impulsif.

2. Penataan produk di berbagai lokasi penempatan seperti di depan pintu masuk Ramayana, di masing-masing counter dalam Ramayanadan halaman Ramayana perlu terus diperhatikan agar lebih menarik perhatian sehingga mendorong pembelian impulsif.Hal ini mengingat penataan produk yang dilakukan belum sepenuhnya menarik perhatian.Seperti misalnya penataan produk pada etalase/rak di depan pintu masuk Ramayana menurut 37 orang (18,5%) tampak tidak rapi, penataan produk pada etalase/rak di masing-masing counter dalam Ramayana menurut 27 orang (13,5%) tampak tidak menarik (Lampiran 6).Oleh karena itu, salah satucara yang disarankan adalah dengan karyawan (SPG/SPB) selalu sigap dalam merapikan produk-produk yang sebelumnya dilihat atau dicoba oleh konsumen sehingga kembali tertata rapi, produk-produk sering ditata ulang dengan tampilan/ posisi berbeda dengan sebelumnya sehingga tidak menimbulkan kebosanan dari pengunjung saat kembali berkunjung ke Ramayana.

(39)

26

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tentu tidak terlepas dari adanya keterbatasan-keterbatasan diantaranya adalah bahwa penelitian ini belum memfokuskan pembelian impulsif pada jenis produk tertentu, misalnya pada produk pakaian, kosmetika/ kecantikan, elektronik atau produk lainnya.Dapat saja faktor pentu perilaku pembelian impulsif pada produk yang satu akan berbeda dengan faktor penentu perilaku pembelian impulsif pada produk yang lain.Indikator empirik untuk mengukur promosi penjualan dalam kontek perusahaan retail seperti Ramayana belum semuanya terwakilkan, misalnya tidak ditanyakan mengenai discount time. Keterbatasan lainnya adalah bahwa terdapat cukup banyak jawaban netral terhadap indikator empirik yang ditanyakan.

Saran Penelitian Mendatang

Memperhatikan keterbatasan penelitian di atas maka penelitian berikutnya disarankan dapat memfokuskan kajian pembelian impulsif pada salah satu jenis produk tertentu agar dapat diketahui dengan lebih spesifik faktor yang mempengaruhinya.Indikator empirik untuk mengukur promosi penjualan dalam konteks perusahaan ritel bisa dilengkapi misalnya dengan menambahkan indikator empirik tentang discounttime yang ditawarkan pihak pengelola ritel.Penelitian mendatang juga perlu memperhatikan desain pilihan jawaban atas setiap indikator empirik dalam kuesioner.Sebaiknya tidak memberikan alternatif jawaban netral.

Selain itu, untuk pengembangan penelitian lebih lanjut agar dapat menambah faktor-faktor penentu lainnya yang dianggap dapat mempengaruhi pembelian impulsif seperti lingkungan toko, motif hedonis, shopping lifestyle.Hal ini mengingat bahwa kontribusi dari faktor-faktor yang ditelitidalam penelitian ini yakni promosi penjualan dan penataan produk terhadap pembelian impulsif hanya sebesar 20%.

(40)

27

Daftar Pustaka

Alma, Buchari., 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta, Bandung.

Arifianti, Ria., 2009. Pengaruh Promosi Penjualan terhadap Impulse Buying pada Hypermarket di Kota Bandung. http://pustaka.unpad.ac.id/ archives/132930/

Fitriana, Rahma., 2010. Studi Tentang Impulse Buying pada Hypermarket di Kota Semarang. Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang (dipublikasikan).

Ghozali, Imam., 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Badan Penerbit UNDIP, Semarang.

Hartanto, Adrian dan Jony oktavian Haryanto., 2012. Pengaruh Display, Kepercayaan Merek, Keakraban Merek, Persepsi Harga terhadap Intensi Pembelian dan Pembelian Tidak Terencana. Proceeding for Call Paper Pekan Ilmiah Dosen FEB UKSW.

I’sana, Allan Dwi., 2013. Analisis Pengaruh Display Produk, Promosi Below The Line, dan Emosi Positif Terhadap Keputusan Pembelian Impulsif pada Sri Ratu Pemuda Departement Store. Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang (dipublikasikan).

Japarianto, E., dan Sugiharto S., 2011. Pengaruh Shopping Life Style dan fashion Involvement terhadap Impulse Buying Behavior Masyarakat High Income Surabaya, Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 6, No. 1

Kim, Jiyeon., 2003. College Student’s Apparel ImpulseBuying Behaviors in Relation to Visual Merchandising. Athens, Georgia.

Kotler, Philip., 2005. Manajemen Pemasaran. PT. Indeks Kelompok Gramedia,Jakarta.

Lubis, Arlina., 2004. Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis. Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Lumintang, Fenny Felicia., 2012. Pengaruh Hedonic Motives terhadap Impulsive Buying Melalui Browsing dan Shopping Lifestyle pada Online Shop. http://journal.wima.ac.id/index.php/JUMMA/article/view/299

(41)

28

Malhotra, Naresh K., 2005. Basic Marketing Research: Applications to Contemporary Issues. Prentice Hall, New Jersey.

Munusamy, Jayaraman., 2010. Impulse Buying Behavior in Shopping Malls: A Malaysian Perspective: The Impulse Buying Behavior Among Consumers in the Shopping Malls in MalaysiaPaperback – September 7, 2010.LAP LAMBERT Academic Publishing.

Nurmasarie dan Iriani.,2013. Pengaruh Promosi Penjualan dan Penjualan Perseorangan terhadap Keputusan Belanja Tidak Terencana. Jurnal Ilmu Manajemen Vol 1 No 2.

Rahmawan, Indra Wahyu, Srikandi Kumadji, Andriani Kusumawati., 2012. Pengaruh Faktor-faktor Lingkungan Toko terhadap Pembelian Impulsif.

http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/

article/view/284

Sanyogo, Melisa Cancerina., 2013. Efektivitas Point of Purchase dalam Meningkatkan Impulse Buying pada Peritel di Surabaya. http://download.portalgaruda.org/

Sekarsari, Larasati Ayu., 2013. Pengaruh Servicescapes dan Hedonic Shopping Value terhadap Keputusan Pembelian Impulsif pada Konsumen Wanita di Giant Hypermarket Mall Olympic Garden (MOG) Malang.

http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/812

Semuel, Hatane., 2005. Respon Lingkungan Belanja Sebagai Stimulus Pembelian Tidak Terencana Pada Toko Serba Ada (Studi Kasus Carrefour Surabaya). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol 7 No 2.

Shultz William J., 2004.Outline of Marketing. Adam & Co, Littlefield

Simatupang, David S., 2007. Hiruk Pikuk di Outlet Modern. Marketing, Agustus 2007.

Supramono dan Haryanto., 2003. Desain Proposal Penelitian Studi Pemasaran. Fakultas Ekonomi – UKSW, Salatiga.

Supramono dan Sugiarto., 1993. Statistika, Andi Offset, Yogyakarta

(42)

29

Utami, Christina Whidya.,2006. Manajemen Ritel-Strategi dan Implementasi Ritel, Salemba Empat, Jakarta.

Yusriyanti, Ade., 2008. Pengaruh In-Store Promotion terhadap Keputusan Impulse Buying pada Konsumen Giant Hypermarket. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Bogor (dipublikasikan).

(43)

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

KUESIONER

Dengan hormat

Dalam rangka penyusunan kertas kerja yang menjadi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Strata 1 (S1) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, maka dengan ini saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudar/i untuk menjawab sejumlah pernyataan pada kuisioner ini. Mengingat keberhasilan penelitian ini sangat tergantung pada kelengkapan jawaban yang Bapak/Ibu/Saudar/i berikan, oleh karena itu saya memohon dengan sangat kiranya jangan sampai ada jawaban yang terlewatkan serta sesuai pendapat anda sebenarnya. Atas kesediaan anda, saya ucapakan terima kasih.

Hormat saya, Andrean Riyanto A. Gambaran Responden 1. Jenis Kelamin a. Pria b. Wanita 2. Usia a. <20 tahun b. 20-30 tahun c. 31-40 tahun d. > 40 tahun 3. Pekerjaan

a. Pegawai Negri/ TNI/ Polri b. Pegawai Swasta

c. Wiraswasta

d. Pelajar atau Mahasiswa/i e. Ibu Rumah Tangga

f. Lain-lain …... 4. Pengeluaran/bulan

(44)

b. Rp 1.000.000,00-Rp 2.000.000,00 c. >Rp 2.000.000,00

5. Frekuensi mengunjungi Ramayana Mall Tamansari Salatiga dalam sebulan a. < 3 kali

b. 3- 5 kali c. > 5 kali

6. Frekuensi belanja di Ramayana Mall Tamansari Salatiga dalam sebulan a. < 3 kali

b. 3 - 5 kali c. > 5 kali

B. Daftar Pernyataan

Nyatakanlah jawaban Anda pada pernyataan-pernyataan berikut ini dengan memberikan tanda centang ( ) pada kotak jawaban yang tersedia

Promosi Penjualan STS TS N S SS

1. Ramayana Mall Tamansari sering memberikan kupon kepada pengunjung yang berbelanja hingga batas nominal tertentu

2. Ramayana Mall Tamansari sering memberikan potongan harga atas produk yang dijual

3. Ramayana Mall Tamansari sering memberi hadiah kepada pengunjung yang berbelanja hingga batas nominal tertentu

4. Ramayana Mall Tamansari memberikan garansi atas produk-produk yang dibeli konsumen

Penataan Produk STS TS N S SS

1. Penataan produk pada etalase/ rak di depan pintu masuk Ramayana Mall Tamansari tampak rapi 2. Pemajangan daftar harga produk pada etalase/ rak

di depan pintu masuk Ramayana Mall Tamansari mudah dilihat

3. Penataan produk pada etalase/ rak di masing-masing counter dalam Ramayana Mall Tamansari tampak menarik

4. Pemajangan daftar harga produk pada etalase/ rak di masing-masing counter dalam Ramayana Mall Tamansari mudah dilihat

5. Pemajangan produk pada etalase/ rak di halaman Ramayana Mall Tamansari tampak menarik

(45)

Pembelian Impulsif STS TS N S SS

1. Saya cenderung berbelanja banyak bila ada tawaran khusus

2. Saat berbelanja produk , saya cenderung berbelanja tanpa berpikir panjang dulu sebelumnya

3. Saya melakukan pembelian secara spontan ketika melihat produk yang menarik perhatian

4. Saya tidak akan menyesali atas keputusan pembelian secara spontan terebut

(46)

Lampiran 2. Tabulasi Data Hasil Penelitian

No JK Usia Pekerjaan Pengeluaran/bln berkunjung Frekuensi berbelanja Frekuensi Penataan Produk Pembelian Impulsif PP2 PP3 PP4 PP5 DP1 DP2 DP3 DP4 DP5 PI1 PI2 PI3 PI4 1 Pria 31-40 Wiraswasta 1-2 juta 3-5 kali 3-5 kali 5 5 5 3 18 4 4 4 2 3 17 2 1 5 4 12 2 Pria 31-40 Pegawai Swasta >2 juta 3-5 kali 3-5 kali 3 4 5 4 16 4 4 4 4 4 20 5 3 3 4 15 3 Wanita 20-30 Wiraswasta >2 juta 3-5 kali 3-5 kali 4 4 4 4 16 4 4 5 5 4 22 4 3 5 5 17 4 Pria 20-30 Pegawai Swasta >2 juta 3-5 kali 3-5 kali 4 4 5 3 16 4 4 4 3 4 19 4 3 3 4 14 5 Pria 31-40 Wiraswasta 1-2 juta 3-5 kali 3-5 kali 5 4 4 3 16 3 5 4 4 4 20 3 3 3 4 13 5 Pria >40 Wiraswasta >2 juta <3 kali <3 kali 4 3 3 3 13 4 5 4 4 4 21 5 4 4 5 18 7 Wanita 20-30 Pegawai Swasta 1-2 juta <3 kali <3 kali 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 4 5 4 4 17 8 Wanita 31-40 Wiraswasta 1-2 juta <3 kali <3 kali 3 3 3 3 12 3 4 3 4 3 17 3 4 4 3 14 9 Wanita 31-40 Ibu RT 1-2 juta <3 kali <3 kali 4 3 5 4 16 3 4 4 5 4 20 4 3 5 4 16 10 Pria 20-30 Pegawai Swasta 1-2 juta <3 kali <3 kali 3 3 4 3 13 3 4 4 4 5 20 4 3 5 4 16 11 Wanita 20-30 Pegawai Swasta <1 juta <3 kali <3 kali 4 4 5 4 17 4 4 3 4 5 20 4 3 4 4 15 12 Pria 20-30 Pegawai Swasta 1-2 juta <3 kali <3 kali 4 5 4 5 18 3 3 4 3 4 17 4 3 5 4 16 13 Pria >40 Pegawai Swasta >2 juta 3-5 kali 3-5 kali 5 3 4 4 16 3 4 5 5 4 21 4 5 4 4 17 14 Wanita >40 Ibu RT >2 juta 3-5 kali 3-5 kali 3 4 3 4 14 3 3 4 4 4 18 5 3 3 5 16 15 Pria 20-30 Wiraswasta 1-2 juta <3 kali <3 kali 4 4 3 4 15 3 4 4 3 4 18 5 3 4 4 16 16 Pria 31-40 Wiraswasta <1 juta <3 kali <3 kali 3 4 3 5 15 3 3 4 4 5 19 4 4 4 3 15 17 Pria 31-40 Pegawai Swasta 1-2 juta <3 kali <3 kali 4 3 4 4 15 3 3 5 4 4 19 3 3 4 3 13 18 Wanita 20-30 Pegawai Swasta <1 juta <3 kali <3 kali 4 4 4 3 15 4 4 3 4 4 19 4 3 4 4 15 19 Pria 31-40 Wiraswasta 1-2 juta <3 kali <3 kali 4 4 3 4 15 4 4 3 4 4 19 4 5 4 3 16 20 Wanita 31-40 Wiraswasta 1-2 juta <3 kali <3 kali 3 4 3 3 13 4 4 4 4 3 19 4 3 4 4 15 21 Pria 31-40 Pegawai Swasta <1 juta <3 kali <3 kali 4 4 5 4 17 4 4 5 4 4 21 3 4 4 4 15 22 Wanita 20-30 Pegawai Swasta <1 juta <3 kali <3 kali 3 4 4 3 14 3 4 4 4 3 18 4 4 5 4 17 23 Wanita 31-40 Wiraswasta <1 juta <3 kali <3 kali 4 5 4 4 17 3 4 5 4 4 20 4 3 4 4 15 24 Pria >40 Wiraswasta 1-2 juta <3 kali <3 kali 4 3 4 3 14 4 4 4 4 4 20 4 5 4 5 18 25 Wanita 31-40 Wiraswasta 1-2 juta <3 kali <3 kali 4 5 4 4 17 5 4 4 5 4 22 5 3 4 4 16 26 Pria 31-40 Wiraswasta <1 juta <3 kali <3 kali 4 4 5 4 17 5 4 5 4 4 22 5 4 5 4 18 27 Pria 20-30 PNS/TNI/Polri >2 juta <3 kali <3 kali 4 4 4 4 16 3 3 4 4 4 18 4 1 1 2 8

(47)

No JK Usia Pekerjaan Pengeluaran/bln Frekuensi berkunjung

Frekuensi berbelanja

Penataan Produk Pembelian Impulsif

PP2 PP3 PP4 PP5 DP1 DP2 DP3 DP4 DP5 PI1 PI2 PI3 PI4 28 Pria 20-30 PNS/TNI/Polri >2 juta <3 kali <3 kali 3 4 3 3 13 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 29 Wanita 20-30 Ibu RT >2 juta >5 kali >5 kali 3 2 2 4 11 4 4 4 4 4 20 2 2 3 5 12 30 Wanita <20 Pelajar/Mhsiswa <1 juta <3 kali <3 kali 5 5 5 4 19 4 4 3 4 3 18 4 3 5 5 17 31 Wanita <20 Pelajar/Mhsiswa <1 juta <3 kali <3 kali 5 5 5 4 19 4 4 3 3 3 17 3 3 3 3 12 32 Pria 20-30 Pegawai Swasta 1-2 juta <3 kali <3 kali 3 3 4 3 13 4 4 4 3 4 19 4 4 4 3 15 33 Wanita 20-30 Wiraswasta <1 juta <3 kali <3 kali 3 3 3 3 12 4 3 4 4 3 18 4 4 4 3 15 34 Wanita 20-30 Pegawai Swasta 1-2 juta <3 kali <3 kali 5 4 4 4 17 4 4 4 5 4 21 4 3 4 3 14 35 Pria 20-30 Pegawai Swasta <1 juta <3 kali <3 kali 3 4 3 3 13 4 4 5 3 4 20 4 3 4 4 15 36 Pria 31-40 PNS/TNI/Polri 1-2 juta <3 kali <3 kali 4 4 4 4 16 3 4 3 3 3 16 2 1 1 1 5 37 Pria 31-40 Lainnya 1-2 juta 3-5 kali 3-5 kali 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 38 Pria >40 Lainnya >2 juta <3 kali <3 kali 5 3 5 5 18 5 5 5 5 5 25 3 2 2 2 9 39 Pria <20 Pelajar/Mhsiswa <1 juta <3 kali <3 kali 3 4 3 3 13 4 4 3 3 3 17 2 2 2 3 9 40 Pria >40 Wiraswasta 1-2 juta <3 kali <3 kali 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 12 41 Wanita 20-30 Pelajar/Mhsiswa <1 juta <3 kali <3 kali 4 4 2 3 13 2 4 4 3 4 17 2 4 1 3 10 42 Pria 20-30 Wiraswasta >2 juta <3 kali <3 kali 3 4 3 1 11 2 5 4 4 3 18 3 2 2 2 9 43 Pria 20-30 Pelajar/Mhsiswa <1 juta <3 kali <3 kali 2 4 3 3 12 4 4 4 4 4 20 3 2 3 3 11 44 Pria 20-30 Pelajar/Mhsiswa <1 juta <3 kali <3 kali 2 4 3 2 11 4 5 5 5 5 24 4 4 3 3 14 45 Pria 20-30 Wiraswasta >2 juta <3 kali <3 kali 3 2 3 4 12 3 3 3 4 3 16 2 2 4 4 12 46 Wanita 20-30 Wiraswasta 1-2 juta >5 kali <3 kali 4 4 4 2 14 4 4 4 4 4 20 4 2 2 3 11 47 Pria 31-40 Wiraswasta >2 juta 3-5 kali 3-5 kali 5 5 4 4 18 4 4 4 4 4 20 3 2 4 4 13 48 Pria 20-30 Wiraswasta >2 juta <3 kali <3 kali 4 5 5 5 19 4 4 5 4 5 22 4 2 4 1 11 49 Wanita >40 PNS/TNI/Polri >2 juta <3 kali <3 kali 2 5 2 1 10 4 5 4 4 4 21 1 1 1 1 4 50 Pria 20-30 PNS/TNI/Polri 1-2 juta 3-5 kali 3-5 kali 2 3 3 3 11 4 4 3 3 3 17 5 2 3 3 13 51 Wanita 31-40 PNS/TNI/Polri >2 juta <3 kali <3 kali 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 4 2 2 2 10 52 Wanita 31-40 Ibu RT >2 juta >5 kali >5 kali 4 5 4 5 18 5 3 4 4 4 20 4 2 3 4 13 53 Wanita 31-40 Ibu RT 1-2 juta <3 kali <3 kali 2 4 3 2 11 4 4 4 4 5 21 2 1 1 1 5 54 Pria 31-40 Wiraswasta <1 juta >5 kali >5 kali 4 4 4 5 17 5 3 4 4 4 20 4 4 3 4 15 55 Pria >40 Wiraswasta 1-2 juta >5 kali >5 kali 4 5 5 5 19 3 3 4 4 4 18 4 4 3 3 14 56 Pria 31-40 PNS/TNI/Polri 1-2 juta <3 kali <3 kali 3 4 4 4 15 4 4 4 5 4 21 4 3 4 3 14

Gambar

Gambar 1.Kerangka Pemikiran
Tabel 1.Konsep, Definisi Operasional dan Indikator Empirik
Tabel 2. Penilaian Indikator Empirik Tiap Variabel
tabel sebesar 0,248 pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2005). Hasil uji validitas  pretest dapat dilihat pada lampiran 4
+5

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

MALIKI BUANA SEJATI mernberlakukan system ijin kerja dan ijin masuk pada pekerjaan dan daerah-daerah yang teridentifikasl berdasarkan hasil identifikasi

Menurut Guba Dan Lincoln (dalam Moleong, 2005:220) kajian dengan analisis ini dilakukan untuk menarik kesimpulan melalui usaha mengidentifikasi karakteristik khusus dalam

Buku cerita bermuatan sains yang dikem- bangkan memenuhi kriteria baik pada aspek materi dan evaluasi, karena materi yang disa- jikan dalam bahan ajar sains tema rekreasi

Dari tindakan agen terhadap strukturnya tersebut, sehingga struktur yang telah lama ada mengalami perubahan sebagai akibat dari munculnya kesadaran praktis di

Telah dilakukan penelitian tentang perbedaan skor VDS antara analgetik COX-2 dan asam mefenamat pada 30 pasien yang menjalani odontektomi, dengan status ASA I dan II yang

Selain itu keuntungan dari kecanggihan teknologi yang ada pada saat ini adalah bahwa aktivitas produksi dan konsumsi informasi fashion hijab yang dilakukan oleh

 Hingga saat ini Indonesia adalah negara yang terikat dengan rejim global ekonomi, dimana utang luar.. negeri, lapar investasi dan ketertundukan pada rezim pasar bebas, dengan

Mahkamah Agung dalam Putusan Nomor 60 P/HUM/2015 menyatakan permohonan tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard) disebabkan permohonan uji materiil tersebut