• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 1 dari 24 Putusan Nomor 162/Pid.B/2020/PN Cjr.

P U T U S A N

Nomor 162/Pid.B/2020/PN Cjr.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Cianjur yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa:

Nama lengkap : EDEN Alias BENI Bin AJID; Tempat lahir : Cianjur;

Umur/tanggal lahir : 20 Tahun/ 4 Juni 1999; Jenis kelamin : Laki-laki;

Kebangsaan : Indonesia;

Tempat tinggal : Kampung Cibaregbeg RT 03/ RW 05, Desa Jati, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur; Agama : Islam;

Pekerjaan : Wiraswasta;

Terdakwa ditangkap pada tanggal 12 Februari 2020;

Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh:

1. Penyidik sejak tanggal 13 Februari 2020 sampai dengan tanggal 3 Maret 2020;

2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 4 Maret 2020 sampai dengan tanggal 12 April 2020;

3. Penuntut Umum sejak tanggal 9 April 2020 sampai dengan tanggal 28 April 2020;

4. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Negeri Cianjur sejak tanggal 29 April 2020 sampai dengan tanggal 28 Mei 2020;

5. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Cianjur sejak tanggal 19 Mei 2020 sampai dengan tanggal 17 Juni 2020;

6. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Cianjur sejak tanggal 18 Juni 2020 sampai dengan tanggal 16 Agustus 2020;

Terdakwa tidak berkehendak untuk didampingi oleh Penasihat hukum dan menyatakan akan menghadap sendiri di persidangan ;

Pengadilan Negeri tersebut; Setelah membaca:

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Cianjur Nomor 162/Pid.B/2020/PN. Cjr tanggal 19 Mei 2020 tentang penunjukan Majelis Hakim;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 2 dari 24 Putusan Nomor 162/Pid.B/2020/PN Cjr.

- Penetapan Majelis Hakim Nomor 162/Pid.B/2020/PN. Cjr tanggal 19 Mei 2020 tentang penetapan hari sidang;

- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan ;

Setelah mendengar keterangan Saksi-Saksi dan Terdakwa serta memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan ;

Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Menyatakan Terdakwa EDEN Als BENI Bin AJID secara sah dan meyakinkan menurut hukum melakukan tindak pidana “melakukan penganiayaan” Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (1) KUHPidana dalam surat dakwaan Subsidair;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa EDEN Als BENI Bin AJID dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dan dengan perintah Terdakwa tetap ditahan;

3. Menetapkan barang bukti berupa:

• 1 (satu) buah obeng taspen warna bening; • 2 (dua) buah pecahan beling Dirampas; untuk dimusnahkan;

4. Menetapkan supaya Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.3.000. (tiga ribu rupiah);

Setelah mendengar permohonan Terdakwa yang pada pokoknya menyatakan memohon keringanan hukuman dengan alasan mengaku bersalah, menyesali perbuatannya dan merupakan tulang punggung keluarga;

Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap permoh on an Terdakwa yang menyatakan tetap pada tuntutannya;

Setelah mendengar Tanggapan Terdakwa terhadap tanggapan Penuntut Umum yang pada pokoknya tetap pada pembelaannya;

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:

Primair :

---Bahwa Terdakwa EDEN Als BENI Bin AJID pada hari Rabu tanggal 12 Februari 2020 sekira Pukul 17.45 WIB atau setidak – tidaknya pada bulan Februari tahun 2020 bertempat di Kp. Mekarjati RT. 03/10 Desa Jati Kec. Bojongpicung Kab. Cianjur atau setidak – tidaknya di suatu tempat yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Cianjur, Melakukan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 3 dari 24 Putusan Nomor 162/Pid.B/2020/PN Cjr. penganiayaan mengakibatkan luka berat terhadap korban YUDI RIYADI,

perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut :--- ---Bahwa awalnya pada hari Rabu tanggal 12 Februari 2020 sekitar Pukul 17.45 WIB Saksi korban bersama istrinya yaitu Saksi PITRI datang ke rumah Saksi UU UMAR yang beralamat di Kp. Mekarjati RT. 03/10 Desa Jati Kec. Bojongpicung Kab. Cianjur kemudian pada saat itu didalam rumah sudah ada Terdakwa yang sedang menonton televisi. Setelah itu Saksi korban menghampiri Terdakwa sambil menawarkan bakso lalu pada saat itu Terdakwa merasa kesal melihat hubungan rumah tangga antara Saksi korban dengan Saksi FITRI rujuk kembali karena Terdakwa telah menyimpan hati kepada Saksi FITRI kemudian tiba-tiba Terdakwa bergerak ke sebelah kanan Saksi korban yang sedang makan bakso lalu Terdakwa berkata “sugan kudu dipaehan sia mah (apa harus saya bunuh saja kamu)” setelah itu Terdakwa menusukan sebuah obeng mengenai bagian muka, kepala, leher dan punggung Saksi korban hingga Saksi korban mengeluarkan banyak darah serta Saksi korban tersungkur ke lantai karena sudah tidak berdaya dan pergelangan tangan Saksi korban mengenai pecahan beling dari piring bakso yang pecah hingga Saksi korban mengalami luka robek. Selanjutnya datang Saksi PITRI dan melihat kondisi Saksi korban sudah berlumuran penuh darah lalu Saksi PITRI berteriak meminta tolong hingga akhirnya datang Saksi UU UMAR melerai Terdakwa lalu Terdakwa pergi dan berpikir bahwa perbuatan Terdakwa akan menyebabkan Saksi korban meniggal dunia, kemudian Terdakwa menyerahkan diri ke kantor kepolisian Polsek Bojongpicung.

Bahwa akibat perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa EDEN ALIAS BENI

Bin AJID Saksi korban YUDI RIYADI mengalami luka dimuka, dimata,

ditelinga, kepala, dileher belakang, ditangan sebelah kanan, dipu nggung dan untuk sementara Saksi korban tidak bisa melakukan aktivitas sehari – hari dan berdasarkan hasil Visum Et Repertum Nomor : 32/VIS/RSU /I/2020 tanggal 04 Maret 2020 yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur yang diperiksa oleh dr. Aria Y Kusma dan yang mengetahui dr. Fahmi Arief Hakim, Sp.F dengan hasil sebagai berikut :

HASIL PEMERIKSAAN :

1. Pasien Datang Dalam Sadar.--- 2. Pasien Mengaku : --- 3. Pada Pasien : ---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 4 dari 24 Putusan Nomor 162/Pid.B/2020/PN Cjr.

a. Pada daerah pergelangan tangan kanan ditemukan luka terbuka tepi tidak rata.---

b. Pada daerah kelopak mata kanan ditemukan memar.--- c. Pada daerah wajah sampai leher ditemukan beberapa luka lecet.--- d. Pada daerah belakang telinga ditemukan luka terbuka tepi tidak rata.----

KESIMPULAN :

Pada pasien laki-laki berumur lebih kurang dua puluh dua tahun ini ditemukan luka terbuka tepi tidak rata pada daerah lengan kanan dan belakang telinga, memar pada kelopak mata kanan, luka lecet pada daerah wajah sampai leher dan akibat kekerasan tumpul. Luka tersebut tidak mengakibatkan penyakit/halangan dalam melakukan pekerjaan.

---Perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa tersebut di atur dan di ancam pidana dalam pasal 351 ayat (2) KUHP;

Subsidair :

---Bahwa Terdakwa EDEN Als BENI Bin AJID pada hari Rabu tanggal 12 Februari 2020 sekira Pukul 17.45 WIB atau setidak – tidaknya pada bulan Februari tahun 2020 bertempat di Kp. Mekarjati RT. 03/10 Desa Jati Kec. Bojongpicung Kab. Cianjur atau setidak – tidaknya di suatu tempat yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Cianjur, melakukan

penganiayaan terhadap korban YUDI RIYADI, perbuatan tersebut

dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut :--- ---Bahwa awalnya pada hari Rabu tanggal 12 Februari 2020 sekitar Pukul 17.45 WIB Saksi korban bersama istrinya yaitu Saksi PITRI datang ke rumah Saksi UU UMAR yang beralamat di Kp. Mekarjati RT. 03/10 Desa Jati Kec. Bojongpicung Kab. Cianjur kemudian pada saat itu didalam rumah sudah ada Terdakwa yang sedang menonton televisi. Setelah itu Saksi korban menghampiri Terdakwa sambil menawarkan bakso lalu pada saat itu Terdakwa merasa kesal melihat hubungan rumah tangga antara Saksi korban dengan Saksi FITRI rujuk kembali karena Terdakwa telah menyimpan hati kepada Saksi FITRI kemudian tiba-tiba Terdakwa bergerak ke sebelah kanan Saksi korban yang sedang makan bakso lalu Terdakwa berkata “sugan kudu dipaehan sia mah (apa harus saya bunuh saja kamu)” setelah itu Terdakwa menusukan sebuah obeng mengenai bagian muka, kepala, leher dan punggung Saksi korban sehingga Saksi korban tersungku r ke lantai karena sudah tidak berdaya lalu pergelangan tan gan Saksi korban mengenai pecahan beling piring bakso yang pecah sehingga mengalami

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 5 dari 24 Putusan Nomor 162/Pid.B/2020/PN Cjr.

luka robek. Selanjutnya datang Saksi PITRI dan melihat kondisi Saksi korban sudah berlumuran darah lalu Saksi PITRI berteriak meminta tolong hingga akhirnya datang Saksi UU UMAR melerai Terdakwa kemudian Terdakwa pergi meninggalkan Saksi korban ke kantor polisi Bojongpicung untuk menyerahkan diri.

Bahwa akibat perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa EDEN ALIAS BENI

Bin AJID Saksi korban YUDI RIYADI mengalami luka dimuka, dimata,

ditelinga, kepala, dileher belakang, ditangan sebelah kanan, dipunggung dan berdasarkan hasil Visum Et Repertum Nomor : 32/VIS/RSU /I/2020 tanggal 04 Maret 2020 yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur yang diperiksa oleh dr. Aria Y Kusma dan yang mengetahui dr. Fahmi Arief Hakim, Sp.F dengan hasil sebagai berikut :

HASIL PEMERIKSAAN :

1. Pasien Datang Dalam Sadar.--- 2. Pasien Mengaku : --- 3. Pada Pasien : --- a. Pada daerah pergelangan tangan kanan ditemukan luka terbuka tepi

tidak rata.---

b. Pada daerah kelopak mata kanan ditemukan memar.--- c. Pada daerah wajah sampai leher ditemukan beberapa luka lecet.--- d. Pada daerah belakang telinga ditemukan luka terbuka tepi tidak rata.----

KESIMPULAN :

Pada pasien laki-laki berumur lebih kurang dua puluh dua tahun ini ditemukan luka terbuka tepi tidak rata pada daerah lengan kanan dan belakang telinga, memar pada kelopak mata kanan, luka lecet pada daerah wajah sampai leher dan akibat kekerasan tumpul. Luka tersebut tidak mengakibatkan penyakit/halangan dalam melakukan pekerjaan.

---Perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa tersebut di atur dan di ancam pidana dalam Pasal 351 ayat (1) KUHP;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan Saksi-Saksi sebagai berikut:

1. Saksi PATIMAH Binti Alm OJID dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa Saksi menerangkan yang menjadi korban dalam kejadian penusukkan dengan obeng tersebut adalah Anak Saksi yang bernama Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan dan yang menjadi pelaku adalah Terdakwa;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 6 dari 24 Putusan Nomor 162/Pid.B/2020/PN Cjr.

- Bahwa Saksi menerangkan Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan Saksi tidak memiliki hubungan keluarga dengan Terdakwa;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari Rabu tanggal 12 Februari 2020 sekira pukul 17.45 WIB di Kampung Mekarjati RT 003/ RW 010 Desa Jati Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur;

- Bahwa Saksi tidak mengetahui apa yang menjadi penyebab Terdakwa melakukan penganiayaan atau kekerasan terhadap anaknya tersebut;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa Saksi mengetahui bagaimana Terdakwa melakukan penusukkan dengan obeng terhadap Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan dari istri Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan yang bernama Saksi Fitri Marliani yang mengatakan bahwa Terdakwa melakukan perbuatan tersebut menggunakan satu buah obeng yang mengenai bagian mata dan muka yang mengakibatkan luka cukup serius;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa menurut keterangan dari Saksi Fitri Marliani, Terdakwa melakukan perbuatan tersebut hanya seorang diri saja; - Bahwa Saksi menerangkan bahwa Saksi tidak mengetahui bagaimana

kronologis kejadian tersebut karena Saksi tidak berada di tempat kejadian namun menurut keterangan dari menantu Saksi yaitu Saksi Fitri Marliani bahwa pada hari Rabu tanggal 12 Februari 2020 sekira pukul 17.45 WIB Terdakwa sudah berada di rumah Saksi UU Umar di Kampung Mekarjati RT 03/ RW 10 Desa Jati Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur yang kemudian datang Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan bersama Saksi Fitri Marliani datang sambil membawa satu bungkus bakso lalu Terdakwa meminta kepada Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan untuk menghabiskan bakso tersebut namun baru makan 2 sendok bakso Terdakwa langsung melakukan penusukkan dengan obeng terhadap Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan dengan menggunaka obeng yang mengenai bagian mata, mu ka, kepala berkali kali hingga bagian muka dan kepala Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan mengalami luka yang cukup serius dan banyak mengeluarkan darah selain itu bagian tangan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan pun mengalami luka sayat akibat tersungkur dan mengenai pecahan beling pirin g bekas bakso yang dimakan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan sehingga melukai tangan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan lalu dipisah oleh Saksi UU Umar, setelah dipisah Terdakwa berlari keluar rumah dan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan dibawa kerumah sakit daerah cianjur untuk dilakukan penanganan dan perawatan lebih lanjut dan Saksi melaporkan kejadian tersebut kepihak kepolisian ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 7 dari 24 Putusan Nomor 162/Pid.B/2020/PN Cjr.

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa sepengetahuan Saksi, Saksi Yu di Riyadi Bin Kusmawan tidak memiliki permasalahan dengan Terdakwa;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa akibat kejadian tersebut Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan mengalami luka di muka, di mata, di telinga, di kepala, dileher bagian belakang, ditangan sebelah kanan, di punggung dan untuk sementara Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari, dan terbaring sakit setelah menjalani proses perawatan dari rumah sakit cianjur;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa ketika kejadian ada dua orang Saksi yang melihat dan mengetahuinya diantaranya Saksi Fitri Marliani dan Saksi Uu Umar, karena kejadian kekerasan tersebut terjadi dirumahnya Saksi Uu Umar;

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan benar dan tidak ada keberatan;

2. Saksi YUDI RIYADI Bin KUSMAWAN dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa Saksi mengerti dihadirkan dalam persidangan ini sebagai Saksi korban dalam perkara adanya perbuatan kekerasan yang menimpa dirinya;

- Bahwa perbuatan kekerasan terhadap Saksi terjadi pada hari Rabu tanggal 12 Februari 2020 sekira Pukul 17.45 WIB didalam rumah mertuanya di Kampung Mekarjati RT 03 / RW 010 Desa. Jati Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa orang yang telah melakukan perbuatan kekerasan terhadap Saksi adalah Terdakwa yang merupakan tetangga mertua Saksi di Kampung Mekarjati RT 03 / RW 010 Desa. Jati Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur, dan terhadap Terdakwa, Saksi tidak ada hubungan keluarga ataupun hubungan pekerjaan ;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa ketika itu Terdakwa melakukan kekerasan terhadap Saksi hanya seorang diri tanpa dibantu oleh orang lain ;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa ketika itu Terdakwa melakukan kekerasan terhadap diri Saksi dengan cara menusukkan sebuah obeng mengenai muka, kepala, leher dan bagian punggung Saksi, serta memukuli wajah Saksi hingga Saksi tersungkur ke lantai dan tangan Saksi mengenai pecahan beling sehingga mengakibatkan pergelangan tangan Saksi robek dan banyak mengeluarkan darah;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 8 dari 24 Putusan Nomor 162/Pid.B/2020/PN Cjr.

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa saat itu ditempat kejadian ada empat orang diantaranya Saksi, Saksi Fitri Marliani, Saksi UU Umar, dan Terdakwa; - Bahwa Saksi menerangkan bahwa sebelumnya Saksi sudah kenal dengan

Terdakwa, sehingga Terdakwa berani main dirumah mertua Saksi, karena rumah orang tua Terdakwa berada persis dibelakang rumah mertua Saksi dan Terdakwa sering ngobrol dan ngopi bareng dengan bapak mertua Saksi sehingga Terdakwa merasa terbiasa masuk kedalam rumah mertua Saksi tersebut;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa yang Saksi ketahui yang menjadi latar belakang permasalahannya sehingga terjadi tindak kekerasan terhadap Saksi karena beberapa bulan ini antara diri Saksi dengan istri Saksi yaitu Saksi Fitri Marliani sempat cek cok dan sempat pisah ranjang, ketika Saksi dan Saksi Fitri Marliani berpisah Terdakwa masuk kedalam kehidupan rumah tangga Saksi, dengan cara mendekati dan memacari Saksi Fitri Marliani, dan Saksi pun mengetahui kalau antara Saksi Fitri Marliani dengan Terdakwa sudah terlihat dekat dan banyak komunikasi, karena ketika itu yang menjadi pertimbangan Saksi adalah anak sehingga Saksi berusaha untuk kembali memperbaiki rumah tangganya ini, dan ketika itu Saksi baru tiba dirumah setelah sebelumnya mengantar saudara diacara pernikahan bersama dengan Saksi Fitri Marliani, ternyata didalam rumah sudah ada Terdakwa sedang nonton televisi, dan ketika itu Saksi pun duduk didepan Terdakwa sambil makan bakso, ketika Saksi sedang makan bakso, Terdakwa menyelinap ke samping badan Saksi kemudian terdengar perkataan / ucapan “ sugan kudu dipaehan sia mah / apa harus saya bunuh saja kamu" sambil Terdakwa menusukan sebilah obeng mengenai muka, kepala leher dan punggung Saksi dan mengakibatkan bagian muka Saksi banyak mengeluarkan darah akibat luka yang dialami, selain itu Saksi juga sampai tersungkur ke lantai dan pergelangan tangannya robek mengenai pecahan beling. Jadi kesimpulannya Terdakwa tidak mengharapkan kalau dirinya kembali memperbaiki rumah tangga dengan Saksi Fitri Marliani itu;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa ketika itu Saksi tidak bisa berbuat ban yak karena tindakan Terdakwa langsung melukai bagian muka dan kepala Saksi hingga Saksi tidak berdaya, dan Saksi sempat dibawa kerumah sakit daerah Cianjur untuk menjalani perawatan atau penanganan medis;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa ketika itu Saksi tidak bisa melakukan perlawanan karena Saksi sudah terlebih dahulu terluka dan tersungkur kelantai, ketika itu sempat dilerai oleh Saksi Fitri Marliani dan Saksi UU Umar;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 9 dari 24 Putusan Nomor 162/Pid.B/2020/PN Cjr.

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa setelah kejadian itu Saksi sempat mendapatkan penanganan dan perawatan medis di rumah sakit umum daerah Cianjur dan setelah penanganan medis Saksi pulang dan terbaring sakit dirumah sehingga tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasanya; Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan benar dan tidak ada keberatan;

3. Saksi PITRI MARLIANI Binti UU UMAR yang dibacakan di persidangan pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Saksi menerangkan yang menjadi korban dalam kejadian kekerasan tersebut adalah suami Saksi yaitu Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan dan yang menjadi pelaku kekerasan tersebut adalah Terdakwa dan dengan Terdakwa Saksi kenal akan tetapi tidak memiliki hubungan keluarga dengan Terdakwa; - Bahwa Saksi menerangkan bahwa perbuatan kekerasan tersebut terjadi pada

Pada hari Rabu tanggal 12 Februari 2020 sekira pukul 17.45 WIB di Kampung Mekarjati RT 003/ RW 010 Desa Jati Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa Saksi mengetahui bahwa pelaku nya adalah Terdakwa karena Saksi berada ditempat kejadian dan Saksi menyaksikan perbuatan kekerasan tersebut;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa Saksi tidak mengetahui apa yang menjadi penyebab Terdakwa melakukan kekerasan terhadap suami Saksi yaitu Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan tersebut;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa Terdakwa melakukan kekerasan terhadap Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan tersebut dengan cara menusukan satu buah obeng yang mengenai mata, muka kepala dan badan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan yang mengakibatkan banyak luka dan banyak mengeluarkan darah terhadap lukanya Saksi anggap cukup serius.

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa Terdakwa melakukan kekerasan terhadap Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan hanya seorang diri tanpa dibantu oleh orang lain;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa Pada hari rabu tanggal 12 Februari 2020 sekira pukul 17.45 WIB Saksi bersama dengan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan tiba dirumah di Kampung Mekarjati Rt 03/RW 10 Desa Jati Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur dan Saksi melihat bahwa Terdakwa sudah berada dirumah yang kemudian Terdakwa mempersilah kan duduk sambil berkata “ada yang mau saya bicarakan” kemudian Saksi

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 10 dari 24 Putusan Nomor 162/Pid.B/2020/PN Cjr.

bersama dengan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan duduk dikursi berh u bung Saksi bersama dengan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan membawa satu bungkus bakso, Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan berkata “mau makan bakso dulu" dan Terdakwa manjawab “ya sudah makan bakso dulu saja” setelah itu Saksi sambil menonton televisi Terdakwa bertanya kembali darimana? Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan menjawab “sudah mengantarkan saudara saya menikah dibandung" setelah itu Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan melanjutkan makan baksonya, sekitar kurang lebih 5 (lima) menit tiba-tiba Terdakwa mendadak mendekati Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan sambil mendekap kepala suaminya sambil memukul daerah muka dan kepala berkali-kali sambil Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan melindungi daerah muka dan kepalanya lalu Saksi melihat Terdakwa memukul Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan dengan menggunakan alat yang diduga menggunakan satu bu ah obeng setelah itu Saksi pun berteriak sambil melerai dan orang tua Saksi yaitu Saksi UU Umar karena mendengar suara teriakan Saksi langsung mendatanginya dan ikut melerai, dikarenakan akibat tarik menarik antara Saksi, Saksi UU Umar dan Terdakwa , Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan jatuh tersungkur dan mengakibatkan piring bekas bakso yang sebelumnya dimakan oleh Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan pecah dan pecahan beling tersebut mengenai dan melukai tangan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan, tidak lama kemudian Saksi UU Umar berteriak meminta pertolongan dari warga sekitar, dikarenakan Saksi UU Umar berteriak meminta pertolongan warga sekitar Terdakwa melepaskan cengkramannya dari Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan lalu kabur keluar rumah tidak tahu kemana, dan Saksi melihat Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan sudah berlumuran darah didaerah muka, kepala, leher dan tangannya lalu Saksi bersama dengan Saksi UU Umar membawa Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan ke rumah sakit umum daerah cianjur untuk dilakukan penanganan dan perawatan ;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa sepengetahuan Saksi, Saksi Yu di Riyadi Bin Kusmawan tidak memiliki permasalahan dengan Terdakwa;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa akibat kejadian tersebut Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan mengalami luka di muka, di mata, di telinga, di kepala, dileher bagian belakang, ditangan sebelah kanan, di punggung dan untuk sementara Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari dan terbaring sakit setelah menjalani proses perawatan di rumah sakit daerah Cianjur;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 11 dari 24 Putusan Nomor 162/Pid.B/2020/PN Cjr.

- Bahwa Saksi menerangkan ketika kejadian selain dirinya ada Saksi lainnya yaitu Saksi UU Umar yang melihatnya;

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan benar dan tidak ada keberatan;

4. Saksi UU UMAR Bin Alm JUATMA yang dibacakan di persidangan pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa yang menjadi korban dalam kejadian penganiayaan tersebut adalah Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan dan yang menjadi pelaku penganiayaan tersebut adalah Terdakwa yang sebelumnya telah kenal dengan Terdakwa akan tetapi Saksi tidak memiliki hubungan keluarga atau pun hubungan pekerjaan ;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa perbuatan kekerasan tersebut terjadi pada Pada hari Rabu tanggal 12 Februari 2020 sekira pukul 17.45 WIB di Kampung Mekarjati RT 003/ RW 010 Desa Jati Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa Saksi bisa mengetahui bahwa pelaku dari kejadian tersebut adalah Terdakwa karena ketika kejadian Saksi berada ditempat kejadian dan Saksi menyaksikannya ketika Terdakwa melakukan kekerasan terhadap Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa sepengetahuan Saksi yang menjadi penyebab Terdakwa melakukan kekerasan tersebut kepada Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan adalah karena Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan kembali rujuk dengan Anak Saksi yaitu Saksi Fitri Marliani yang memang sebelumnya sudah pisah ranjang selama satu minggu dan Terdakwa pern ah memberikan keterangan kepada Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan bahwa Terdakwa pernah menyetubuhi Saksi Fitri Marliani akan tetapi Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan tidak percaya dan tetap akan kembali rujuk dengan Saksi Fitri Marliani dan itulah yang diduga menjadi penyebab Terdakwa melakukan kekerasan terhadap Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa sepengetahuan Saksi pada saat melerai, Terdakwa sedang memukuli bagian wajah dan badan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan berkali-kali dengan posisi Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan dibawah dan Terdakwa diatas dan Saksi tidak melihat apakah Terdakwa menggunakan alat atau tidak namun menurut keterangan dari Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan bahwa Terdakwa menusuk bagian mata, muka dan kepala serta badan dengan menggunakan alat satu buah obeng;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 12 dari 24 Putusan Nomor 162/Pid.B/2020/PN Cjr.

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa Saksi ketahui Terdakwa melakukan kekerasan terhadap Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan hanya seorang diri tanpa dibantu oleh orang lain;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa pada hari Selasa tanggal 11 Februari 2020 sekira Pukul 21.00 WIB di Kampung Mekarjati RT 003/ RW 010 Desa Jati Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur, Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan dan Saksi Fitri Marliani datang kerumah yang sebelumn ya dirumah Saksi sudah ada Terdakwa lalu Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan berkata kepada Saksi dan memberitahukan bahwa Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan dan Saksi Fitri Marliani akan kembali rujuk yang disaksikan oleh Terdakwa, setelah Saksi Yudi Riyadi Bin Ku smawan berkata tersebut Terdakwa pulang, lalu setelah Terdakwa pulang Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan memanggil Saksi dan berkata kepada Saksi bahwa Terdakwa pernah berkata kepada Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan bahwa Terdakwa pernah menyetubuhi Saksi Fitri Marliani dan Saksi diminta oleh Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan untuk mengklarifikasi kepada Terdakwa apakah ben ar Terdakwa pernah melakukan hal tersebut. Besoknya pada tanggal 12 Februari 2020 sekira Pukul 08.00 WIB Terdakwa datang kerumah Saksi dan kebetulan Saksi akan mengklarifikasi perkataan Terdakwa tentang Terdakwa pernah menyetubuhi Saksi Saksi Fitri Marliani kepada Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan dan Saksi pun menanyakannya kepada Terdakwa menjawab “mana si pitrinya?” Saksi menjawab “mungkin sedang berada di rumah mertuanya” lalu Terdakwa pergi kerumah mertua anak Saksi Fitri Marliani di Kampung Gurudug RT 01/ RW 06 Desa Jati Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur, sekitar 30 menit berlalu Terdakwa kembali lagi kerumah Saksi dan berkata “Saksi YUDI RIYADI dan Saksi PITRI MARLIANI sedang tidak ada dirumah dan sedang pergi ke Bandung” kemudian Saksi pun berkata “ untuk apa kamu menanyakan anak saya tersebut karena anak saya sudah punya suami, apakah kamu mau menghancurkan pernikahan anak saya?” akan tetapi tidak ada jawaban dari Terdakwa dan Terdakwa tetap berada dirumah Saksi hingga sekira Pukul 17.30 WIB Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan dan Saksi Fitri Marliani datang kerumah Saksi dan bertemu dengan Terdakwa yang sedang duduk diruang tamu rumahnya, karena Saksi tidak merasa curiga Saksi pun meninggalkan mereka bertiga diruang tamu karena Saksi sedang menunggu adzan magrib untuk melaksanakan sholat tidak lama sekira 15 menit terdengar suara jeritan dari Saksi Fitri Marliani dan Saksi langsung cepat cepat mendatangi suara jeritan tersebut dan melihat

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 13 dari 24 Putusan Nomor 162/Pid.B/2020/PN Cjr.

bahwa Terdakwa sudah berada dilantai sedang memukuli wajah dan badan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan secara berkali-kali oleh Terdakwa dan Saksi pun bergegas melerai dan menarik narik badan Terdakwa agar berhenti memukuli Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan setelah berhasil melerainya Saksi langsung berlari keluar untuk meminta pertolongan dan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan berlari ke arah dapur dan pada saat Saksi kembali Terdakwa sudah tidak ada dirumah Saksi setelah itu Saksi melihat wajah Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan sudah berlumuran darah dan Saksi bersama Saksi Fitri Marliani langsung membawa Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan kerumah sakit daerah Cianjur untuk dilakukan penanganan dan perawatan;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa Sepengetahuan Saksi bahwa Saksi Yu di Riyadi Bin Kusmawan tidak memiliki permasalahan dengan Terdakwa, hanya terkait permasalahan asmara saja;

- Bahwa Saksi menerangkan bahwa akibat kejadian tersebut Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan mengalami luka di muka, di mata, di telinga, di kepala, dileher bagian belakang, ditangan sebelah kanan, di punggung dan untuk sementara Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari; Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan benar dan tidak ada keberatan;

Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Terdakwa menerangkan bahwa Terdakwa melakukan kekerasan tersebut pada hari Rabu tanggal 12 Februari 2020 sekira Pukul 17.45 WIB di Kampung Mekarjati RT 03 / RW 10 Desa Jati Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur;

- Bahwa Terdakwa menerangkan melakukan kekerasan tersebut terhadap Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan yang beralamat di Kampung Mekarjati RT 03 / RW 10 Desa Jati Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur, Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan tersebut merupakan suami dari Saksi Fitri Marliani, serta antara Terdakwa dengan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan tidak ada hubungan keluarga ataupun hubungan pekerjaan ;

- Bahwa Terdakwa menerangkan bahwa Terdakwa melakukan kekerasan terhadap Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan tersebut dengan cara Terdakwa mengambil sebuah obeng kecil kemudian Terdakwa menyelinap ke sampin g kanan badan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan, selanjutnya sambil berkata “ sugan kudu dipaehan sia mah / apa harus saya bunuh saja kamu “, sambil

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 14 dari 24 Putusan Nomor 162/Pid.B/2020/PN Cjr.

Terdakwa menusukan sebuah obeng tersebut kebagian kepala atau kebagian muka Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan berkali kali hingga Terdakwa tidak mengetahuinya berapa kali obeng tersbut Terdakwa tusukan ke bagian mu ka Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan tersebut, yang pasti ketika itu Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan sempat tersungkur ke kaki Terdakwa dan masih Terdakwa pukuli hingga banyak mengeluarkan darah;

- Bahwa Terdakwa menerangkan bahwa saat Terdakwa melakukan kekerasan terhadap Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan dengan menggunakan sebuah alat berupa obeng kecil yang Terdakwa temukan dibawah meja ruang tamu yang ketika itu Terdakwa lihat dan langsung Terdakwa ambil kemudian

digunakan untuk menusuk bagian muka korban;

- Bahwa Terdakwa menerangkan bahwa adapun yang menyebabkan atau yang menjadi latar belakang sehingga Terdakwa melakukan kekerasan terhadap korban, karena sebelumnya Terdakwa mengetahui kalau rumah tangga antara Saksi Fitri Marliani dengan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan sedang tidak baik dan hampir diambang perceraian, melihat hal itu Terdakwa sering main kerumah Saksi Fitri Marliani kebetulan rumah Saksi Fitri Marlian i berada dibelakng rumah ibu Terdakwa sehingga sering bertemu dengan Saksi Fitri Marliani, dan Saksi. Fitri Marliani pun sering cerita kepada Terdakwa mengenai keluarganya, karena sering bertemu itulah Terdakwa menjadi ada hati dan berharap besar kalau Terdakwa suatu saat bisa menjalin rumah tangga dengan Saksi Fitri Marliani, akan tetapi ketika sebelum kejadian ketika Terdakwa berada dirumah Saksi Fitri Marliani dan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan dan Terdakwa sedang nonton televisi Saksi Fitri Marliani dan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan datang sambil membawa bakso, ketika itu Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan dan Terdakwa biasa biasa saja, namun ketika itu Terdakwa sempat mendengar ucapan Saksi Fitri Marliani “ biarin ya, da sama suami ini” sehingga Terdakwa kesal dan panas mendengar ucapan seperti itu, ketika Terdakwa renungkan sempat melihat sebuah obeng kecil yang tergeletak dibawah meja dihadapannya, seketika itu juga Terdakwa ambil dan Terdakwa menyelinap ke samping kanan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan , selanjutnya obeng tersebut Terdakwa pukulkan dan Terdakwa tusukan mengenai muka dan kepala serta sekujur tubuh Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan hingga Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan tersungkur ke kaki Terdakwa, namun meskipun Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan sudah tersungkur, Terdakwa masih tetap memukuli Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan dibagian tubuhnya hingga Saksi Yudi Riyadi Bin

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 15 dari 24 Putusan Nomor 162/Pid.B/2020/PN Cjr.

Kusmawan terlihat banyak mengeluarkan darah berdaya dan pergelangan tangan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan mengenai pecahan beling dari piring bakso yang pecah hingga Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan mengalami luka robek. Selanjutnya datang Saksi Fitri Marliani dan melihat kondisi Saksi Yu di Riyadi Bin Kusmawan sudah berlumuran penuh darah lalu Saksi Fitri Marlian i berteriak meminta tolong hingga akhirnya datang Saksi UU Umar melerai Terdakwa lalu Terdakwa pergi dan berpikir bahwa perbuatan Terdakwa akan menyebabkan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan meniggal dunia, kemudian Terdakwa menyerahkan diri ke kantor kepolisian Polsek Bojongpicung; - Bahwa Terdakwa merasa menyesal dengan perbuatan Terdakwa tersebut; - Bahwa Terdakwa belum pernah dihukum;

Menimbang, bahwa Terdakwa tidak mengajukan Saksi yang meringankan (a de charge);

Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan bukti surat Hasil Visu m Et Repertum No : 32/VIS/RSU/I/2020 tanggal 4 Maret 2020 yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur dan ditandatangani oleh dr. Aria Y Kusma dan yang mengetahui dr. Fahmi Arief Hakim, SP.F dengan hasil sebagai berikut :

1. Pasien datang dalam sadar ; 2. Pasien mengaku ;

3. Pada Pasien :

a. Pada daerah pergelangan tangan kanan ditemukan luka terbuka tepi tidak rata ;

b. Pada daerah kelopak mata kanan ditemukan memar ;

c. Pada daerah wajah sampai leher ditemukan beberapa luka lecet ; d. Pada daerah belakang telinga ditemukan luka terbuka tepi tidak

rata ;

Kesimpulan : pada pasien laki-laki berumur kurang lebih dua puluh dua tahun ini ditemukan luka terbuka tepi tidak rata pada daerah lengan kanan dan belakang telinga, memar pada kelopak mata kanan, luka lecet pada daerah wajah sampai leher dan akibat kekerasan tumpul. Luka tersebut tidak mengakibatkan penyakit/ halangan dalam melakukan pekerjaan ;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti, sebagai berikut:

- 1 (Satu) buah obeng taspen warna bening; - 2 (Dua) buah pecahan beling;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 16 dari 24 Putusan Nomor 162/Pid.B/2020/PN Cjr.

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti yang diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

- Bahwa perbuatan penusukkan oleh Terdakwa tersebut terjadi pada hari Rabu tanggal 12 Februari 2020 sekira Pukul 17.45 WIB di Kampung Mekarjati RT 03 / RW 010 Desa. Jati Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur terhadap Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan dengan menggunakan obeng tespen;

- Bahwa Terdakwa melakukan kekerasan terhadap Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan dengan cara menusukkan sebuah obeng mengenai muka, kepala, leher dan bagian punggung Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan , serta memukuli wajah Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan hingga tersungkur ke lantai dan tangan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan mengenai pecahan beling sehingga mengakibatkan pergelangan tangan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan robek dan banyak mengeluarkan darah;

- Bahwa yang menjadi latar belakang permasalahannya sehingga terjadi tindak kekerasan terhadap Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan karena beberapa bulan ini antara Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan dengan Saksi Pitri Marlian i sempat cek cok dan sempat pisah ranjang, ketika Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan dan Saksi Pitri Marliani berpisah Terdakwa masuk kedalam kehidupan rumah tangga Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan , dengan cara mendekati dan memacari Saksi Pitri Marliani, dan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan pun mengetahui kalau antara Saksi Pitri Marliani dengan Terdakwa sudah terlihat dekat dan banyak komunikasi, karena ketika itu yang menjadi pertimbangan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan adalah anak sehingga Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan berusaha untuk kembali memperbaiki rumah tangganya;

- Bahwa kejadian bermula ketika itu Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan baru tiba dirumah setelah sebelumnya mengantar saudara diacara pernikahan bersama dengan Saksi Pitri Marliani, ternyata didalam rumah sudah ada Terdakwa sedang nonton televisi, dan ketika itu Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan pun duduk didepan Terdakwa sambil makan bakso, ketika Saksi sedang makan bakso, Terdakwa menyelin ap ke samping badan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan kemudian terdengar perkataan / ucapan “ sugan ku du dipaehan sia mah / apa harus saya bunuh saja kamu" sambil Terdakwa menusukan sebilah obeng mengenai muka, kepala leher dan punggung Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan dan mengakibatkan bagian muka Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan banyak mengeluarkan darah akibat luka yang dialami,

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 17 dari 24 Putusan Nomor 162/Pid.B/2020/PN Cjr.

selain itu Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan juga sampai tersungkur ke lantai dan pergelangan tangannya robek mengenai pecahan beling;

- Bahwa setelah kejadian itu Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan sempat mendapatkan penanganan dan perawatan medis di rumah sakit umum daerah Cianjur dan setelah penanganan medis Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan pulang dan terbaring sakit dirumah sehingga tidak bisa melakukan aktifitas seprti biasanya sebagaimana surat Hasil Visum Et Repertum No : 32/VIS/RSU/I/2020 tanggal 4 Maret 2020 yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur dan ditandatangani oleh dr. Aria Y Kusma dan yang mengetahui dr. Fahmi Arief Hakim, SP.F dengan hasil sebagai berikut :

- Pasien datang dalam sadar ; - Pasien mengaku ;

- Pada Pasien :

o Pada daerah pergelangan tangan kanan ditemukan luka terbuka tepi tidak rata ;

o Pada daerah kelopak mata kanan ditemukan memar ;

o Pada daerah wajah sampai leher ditemukan beberapa luka lecet ;

o Pada daerah belakang telinga ditemukan luka terbuka tepi tidak rata ;

Kesimpulan : pada pasien laki-laki berumur kurang lebih dua puluh dua tahun ini ditemukan luka terbuka tepi tidak rata pada daerah lengan kanan dan belakang telinga, memar pada kelopak mata kanan, luka lecet pada daerah wajah sampai leher dan akibat kekerasan tumpul. Luka tersebut tidak mengakibatkan penyakit/ halangan dalam melakukan pekerjaan ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan subsidiaritas, maka Majelis Hakim terlebih dahulu mempertimbangkan dakwaan primair sebagaimana diatur dalam Pasal 351 ayat (2) Kitab Undang-undang Hukum Pidana, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:

1. Barang Siapa;

2. Melakukan penganiayaan yang mengakibatkan luka berat;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 18 dari 24 Putusan Nomor 162/Pid.B/2020/PN Cjr.

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut:

Ad. 1. Unsur barangsiapa;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur barangsiapa adalah menunjuk kepada manusia sebagai subyek hukum yang merupakan pendukung hak dan kewajiban, baik laki-laki atau perempuan yang mampu bertanggungjawab (toerekeningsvatbaar person) atas setiap tindakan atau perbuatan-perbuatan (materiale daden) yang dilakukannya;

Menimbang, bahwa unsur barangsiapa menunjuk pada Terdakwa Eden Alias Beni Bin Ajid yang telah diduga melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh Penuntut Umum dalam surat dakwaannya;

Menimbang, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan identitas terhadap Terdakwa yang dilakukan oleh Majelis Hakim, dan bersesuaian dengan keterangan Saksi dan keterangan Terdakwa bahwa Terdakwa telah membenarkan identitasnya secara lengkap sebagaimana dalam surat dakwaan dari Penuntut Umum, sehingga Majelis Hakim berpendapat Terdakwa adalah benar orang yang diduga melakukan tindak pidana sebagaimana dalam surat dakwaan Penuntut Umum;

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur “barangsiapa” telah terpenuhi secara hukum;

Ad. 2. Unsur melakukan Penganiayaan yang mengakibatkan luka berat;

Menimbang, bahwa menurut Drs. H.A.K. Moch Anwar, SH./Dading, kejahatan penganiayaan dirumuskan didalam rancangan undang-undang sebagai dengan sengaja memberikan penderitaan badan pada orang lain dan dengan sengaja merugikan kesehatan orang lain. Perumusan itu kemudian menjadi penganiayaan saja, sedangkan dengan sengaja merugikan kesehatan orang lain merupakan interprestasi authentiek (Pasal 351 ayat 4). Doktrin menafsirkan penganiayaan sebagai berikut, ”setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau luka kepada orang lain”. Luka terdapat apabila terdapat perubahan dalam bentuk badan manusia yang berlainan dari pada bentuk semula, sedangkan pada rasa sakit hanya cukup bahwa orang lain merasa sakit tanpa ada perubahan dalam bentuk badan. Jadi penganiayaan jelaslah sebagai melakukan suatu perbuatan dengan tujuan menimbulkan rasa sakit atau luka pada badan orang lain. (Vide Drs.H.A.K. Moch Anwar,SH. Hukum Pidana Bagian Khusus/KUHP buku II Jilid I- II, hal 103 tahun 1994);

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 19 dari 24 Putusan Nomor 162/Pid.B/2020/PN Cjr.

Menimbang, bahwa menurut R. Soesilo, undang-undang tidak memberi ketentuan apakah yang diartikan dengan,”Penganiayaan” (mishandeling) itu, Menurut Yurisprudensi maka yang diartikan, “Penganiayaan”, yaitu sengaja menyebabkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit (pijn) atau luka dan sengaja merusak kesehatan orang, (vide R. Soesilo, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, hal 245 tahun 1988);

Menimbang, bahwa yang dimaksud luka berat berdasarkan pasal 90 Kitab Undang-undang Hukum Pidana adalah :

- Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali atau yang menimbulkan bahaya maut;

- Tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencarian;

- Kehilangan salah satu panca indera; - Mendapat cacat berat;

- Menderita sakit lumpuh;

- Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih; - Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi serta keterangan Terdakwa dihubungkan dengan alat bukti lainnya didapatkan fakta bahwa Terdakwa telah melakukan perbuatan penusukkan yang terjadi pada hari Rabu tanggal 12 Februari 2020 sekira Pukul 17.45 WIB didalam rumah di Kampung Mekarjati RT 03 / RW 010 Desa. Jati Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur terhadap Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan dengan cara menusukkan sebuah obeng mengenai muka, kepala, leher dan bagian punggung Saksi Yu di Riyadi Bin Kusmawan, serta memukuli wajah Saksi Yudi Riyadi Bin Ku smawan hingga tersungkur ke lantai dan tangan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan mengenai pecahan beling sehingga mengakibatkan pergelangan tan gan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan robek dan banyak mengeluarkan darah;

Menimbang, bahwa kejadian bermula ketika itu Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan baru tiba dirumah setelah sebelumnya mengantar saudara diacara pernikahan bersama dengan Saksi Pitri Marliani, ternyata didalam rumah sudah ada Terdakwa sedang nonton televisi, dan ketika itu Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan pun duduk didepan Terdakwa sambil makan bakso, ketika Saksi sedang makan bakso, Terdakwa menyelinap ke samping badan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan kemudian terdengar perkataan / ucapan “ sugan kudu dipaehan sia mah / apa harus saya bunuh saja kamu" sambil Terdakwa menusukan sebilah obeng mengenai muka, kepala leher dan punggung Saksi

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 20 dari 24 Putusan Nomor 162/Pid.B/2020/PN Cjr.

Yudi Riyadi Bin Kusmawan dan mengakibatkan bagian muka Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan banyak mengeluarkan darah akibat luka yang dialami, selain itu Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan juga sampai tersungkur ke lantai dan pergelangan tangannya robek mengenai pecahan beling;

Menimbang, bahwa setelah kejadian itu Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan sempat mendapatkan penanganan dan perawatan medis di rumah sakit umum daerah Cianjur dan setelah penanganan medis Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan pulang dan terbaring sakit dirumah sehingga tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasanya;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat Hasil Visum Et Repertum No : 32/VIS/RSU/I/2020 tanggal 4 Maret 2020 yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur dan ditandatangani oleh dr. Aria Y Kusma dan yang mengetahui dr. Fahmi Arief Hakim, SP.F dengan hasil sebagai berikut :

1. Pasien datang dalam sadar ; 2. Pasien mengaku ;

3. Pada Pasien :

a. Pada daerah pergelangan tangan kanan ditemukan luka terbuka tepi tidak rata ;

b. Pada daerah kelopak mata kanan ditemukan memar ;

c. Pada daerah wajah sampai leher ditemukan beberapa luka lecet ; d. Pada daerah belakang telinga ditemukan luka terbuka tepi tidak

rata ;

Kesimpulan : pada pasien laki-laki berumur kurang lebih dua puluh dua tahun ini ditemukan luka terbuka tepi tidak rata pada daerah lengan kanan dan belakang telinga, memar pada kelopak mata kanan, luka lecet pada daerah wajah sampai leher dan akibat kekerasan tumpul. Luka tersebut tidak mengakibatkan penyakit/ halangan dalam melakukan pekerjaan ;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan Terdakwa dan fakta yang terungkap di persidangan bahwa Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan telah ditusuk menggunakan obeng mengenai bagian muka, kepala, leher dan bagian punggung Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan , serta memukuli wajah Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan hingga tersungkur ke lantai dan tangan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan mengenai pecahan beling sehingga mengakibatkan pergelangan tangan Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan robek dan banyak mengeluarkan darah termasuk dalam sengaja menyebabkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit (pijn) atau luka dan sengaja merusak kesehatan orang sehingga termasuk dalam penganiayaan;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(21)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 21 dari 24 Putusan Nomor 162/Pid.B/2020/PN Cjr.

Menimbang, bahwa penusukkan kebagian kepala atau muka dan leher merupakan bagian vital dari seorang manusia yang dapat mengancam hilangnya nyawa seseorang;

Menimbang, bahwa dengan demikian luka yang dialami oleh Saksi Yudi Riyadi Bin Kusmawan tergolong kedalam Luka berat sebagaimana dimaksud dalam pasal 90 Kitab Undang-undang Hukum Pidana yaitu luka yang dapat menimbulkan bahaya maut;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas maka unsur melakukan penganiayaan yang mengakibatkan luka berat terbukti secara hukum;

Menimbang, bahwa oleh karena seluruh unsur dalam Pasal 351 ayat (2) Kitab Undang-undang Hukum Pidana, yang didakwakaan oleh Penuntut Umu m telah terpenuhi atas perbuatan yang dilakukan Terdakwa, maka kejahatan Terdakwa telah terbukti secara sah dan menyakinkan, dan oleh karena itu Terdakwa telah dapat dipersalahkan melakukan perbuatan sebagaimana yang didakwakan pada dakwaan primair tersebut;

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan primair telah terbukti maka dakwaan subsidair dan seterusnya tidak perlu dipertimbangkan lagi;

Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa haru s mempertanggungjawabkan perbuatannya;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti berupa: - 1 (satu) buah obeng taspen warna bening;

- 2 (dua) buah pecahan beling Dirampas;

yang telah dipergunakan untuk melakukan kejahatan dan dikhawatirkan akan dipergunakan untuk mengulangi kejahatan maka perlu ditetapkan agar barang bukti tersebut dimusnahkan;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Referensi

Dokumen terkait

c. Kondisi lingkungan, dikarenakan etanol mudah menguap, oleh karena itu wadah sampel selalu dalam posisi tertutup.. Sampel yang digunakan adalah ciu hasil produksi

Dari pengujian tersebut dapat diketahui bahwa waktu yang dibutuhkan sistem untuk mengaktifkan aktuator ketika intensitas suara lebih dari 55 dB adalah 3,4 detik. Hal

Apakah tingkat inflasi, PDB, Kurs rupiah, harga emas dan harga minyak dunia berpengaruh secara berganda terhadap indeks harga saham gabungan pada Bursa Efek

masalah ini dilatarbelakangi oleh: (1) masalah ekonomi (perkembangan ekonomi dunia kurang menguntungkan hasil ekspor Indonesia), dan (2) reorganisasi (profesionalisasi

Dorongan untuk membangun hubungan yang dekat dengan orang lain Need for Achievement (nAch) Dorongan motivasi untuk berprestasi, untuk memberikan hasil kerja yang terbaik

Sistem horizontal adalah system pemipaan yang banyak digunakan untuk mengalirkan kebutuhan air pada suatu kompleks perumahan atau rumah-rumah tinggal yang tidak bertingkat.. Ada

Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau. menjual suatu