• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRY OUT KULIT DAN KELAMIN. dr. Agustina Tri P. Sp.KK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TRY OUT KULIT DAN KELAMIN. dr. Agustina Tri P. Sp.KK"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

TRY OUT KULIT DAN

KELAMIN

(2)

Daftar Pustaka

• Fitzpatrick's Dermatology, Ninth Edition

• Panduan Praktik Klinik PERDOSKI thn 2017

(3)

1. Gambaran histopatologi pada

dermatitis stadium sub akut adalah, kecuali

a. Spongiosis

b. Jumlah vesikel bertambah c. Epidermis menebal

d. Tertutup krusta

e. Stratum korneum mengalami parakeratosis

(4)

• Gambaran histologik pada stadium subakut hampir seperti stadium akut:

- Terdapat spongiosis

- Jumlah vesikel berkurang

- Epidermis mulai menebal (terjadi akantosis ringan) - Terutup krusta

- Stratum korneum mengalami parakeratosis setempat

- Eksositosis berkurang

- Edema di dermis berkurang

- Vasodilatasi masih tampak jelas - Sebukan sel radang masih jelas - Jumlah fibrosis mulai meningkat

(5)

2. Nn. D, 19 tahun, datang ke dokter

dengankeluhangatal pada tangan sejak 1 hari lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan eritema berbatas tegas di tangan dan disertai dengan vesikel. Pasien mengatakan 2 hari lalu baru saja bertamasya kehutan dan menyentuh beberapa serangga. Diagnosis yang paling mendekati

untuk pasien adalah a. Dermatitis veneata

b. Dermatitis kontak alergi c. Dermatitis atopi

d. Dermatitis seboroik

(6)

Dermatitis venata

• Dermatitis venata adalah suatu jenis

dermatitis kontak iritan akut lambat

• Gambaran klinis dan gejalanya mirip dengan DKI akut namun terjadi 8 sampai 24 jam

setelah berkontak

• Bahan iritan yang dapat menyebabkan DKI akut lambat, misalnya podofilin, antralin,

tretinoin, etilenoksida, benzalkonium klorida, asam hidrofluorat

• Contohnya dermatitis yang disebabkan oleh bulu serangga (dermatitis venenata); keluhan dirasakan pedih keesokan harinya, sebagai

gejala awal terlihat eritema kemudian terjadi vesikel atau bahkan nekrosis

(7)

3. Tn. J, 25 tahun, adalah seorang pekerja salon. Pasien datang ke dokter akibat adanya kulit

kering dan kemerahan. Pasien mengatakan sering menggunakan berbagai bahan shampoo, cat

rambut, dan kondisioner di tempat kerja. Pada pemeriksaan fisik dimteukan lesi pada kedua tangan berupa kulit kering, eritema, skuama hyperkeratosis dan likenifikasi difus. Diagnosis yang paling mendekati pada pasien adalah

a. Dermatitis atopic

b. Dermatitis kontak iritan c. Kandidiasis

d. Tinea manus

(8)

DERMATITIS KONTAK ALERGI

• Dermatitis kontak alergi (DKA) ialah dermatitis yang terjadi akibat pajanan dengan bahan alergen di luar tubuh,

diperantai reaksi

hipersensitivitas tipe 4 (Coombs dan Gel)

• Klasifikasi: 1. DKA lokalisata 2. DKA sistemik

• Gambaran klinisnya polimorfik, sangat bervariasi bergantung stadiumnya:

1. Akut: eritema, edema, dan vesikel

2. Subakut: eritema, eksudatif (madidans), krusta

3. Kronik: likenifikasi, fisura, skuama

• Gejala subyektif berupa rasa gatal

DERMATITIS KONTAK IRITAN

• Dermatitis kontak iritan (DKI) adalah inflamasi pada kulit, akibat respons terhadap pajanan bahan iritan, fisik, atau biologis yang kontak pada kulit, tanpa dimediasi oleh respons imunologis • Terdapat riwayat pajanan • Tangan adalah lokasi

tersering, diikuti wajah, dan kaki

• Gejala subyektif berupa rasa gatal, terbakar/nyeri

• Sajian klinis bergantung pada jenis iritan dan pola pajanan

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)

4. Zat yang dapat menyebabkan

dermatitis kontak iritan akut adalah a. Liquor faberii

b. Emolieum c. Mint

d. Zinc

e. Natrium hidroksida

• Penyebab DKI akut adalah iritan kuat, misalnya larutan asam sulfat dan asam hidroklorid atau basa kuat, misalnya natrium dan kalium

(14)

5. Berikut ini merupakan factor yang dapat mempengaruhi keparahan

dermatitis kontak iritan, kecuali a. Suhu

b. Lama pajanan c. Kelembaban d. Gesekan

(15)

• Kelainan kulit yang terjadi selain ditentukan oleh

ukuran molekul, daya larut, konsentrasi bahan tersebut, dan vehikulum, terdapat juga faktor pengaruh lain:

- Lama kontak - Kekerapan

- Oklusi yang menyebabkan kulit lebih permeable - Gesekan

- Trauma fisis

- Suhu dan kelembaban lingkungan juga turut berperan - Faktorindividu juga turutberpengaruh pada DKI,

misalnya ketebalan kulit di berbagai tempat

menyebabkan perbedaan permeabilitas seperti usia, ras, jenis kelamin, penyakit kulit yang pernah atau sedang dialami, rangsang terhadap bahani ritan, misalnya dermatitis atopik

(16)

6. Pada DKA ringan terapi cukup dilakukan dengan memberikan pelembab dan melakukan a. Avoidance b. Kortikosteroidintrav ena c. Kortikosteroid pulse d. Antihistaminintrale si e. Kortikosteroidintral esi

(17)

7. Berikut ini temuan

yang dapat ditemukan pada gambaran histopatologik dari dermatitis kontak iritan, kecuali a. Vasodilatasi b. Sebukan sel mononukelar c. Eksositosis di epidermis d. Spongiosis

(18)

8. Tn. J, 28 tahun, datang dengan keluhan gatal di kaki. Gatal di kaki mucnul sejak 2 hari lalu disertai dengan kemerahan. Sekitar 2

minggu lalu pasien membeli sepatu baru. Pada pemeriksaan fisik ditemukan eritema

berbatas tegas, sesuai dengan bentuk sepatu yang dikenakan pasien. Diagnosis yang

paling mendekati untuk pasien ini adalah a. Dermatitis kontak alergi

b. Dermatiits kontak anafilaksis c. Dermatitis numularis

d. Dermatitis sirkumskripta e. Dermatitis anologis

(19)
(20)

9. Bahan kimia sederhana yang bertanggungjawa batas terjadinya dermatitis kontak alergi adalah a. Hapten b. Lapten c. Glukoten d. Glukotrien e. Morkulen

(21)

10.Patofisiologi kelainan kulit pada dermatitis kontak alergi yang benar di bawah ini adalah a. Merupakan cell mediated immune response b. Merupakan reaksi hipersensitivitas tipe II

c. Disebabkan oleh reaksi alergi berat pada pasien

d. Diperantarai oleh IgG dan IgM

(22)

11. Berikut ini poin-poin yang benar

mengenai pelaksanaan uji tempel, kecuali a. Dilakukan pada kulit yang sudahsembuh b. Sekurang-kurangnya satu minggu

setelah kortikosteroid dihentikan c. Pembacaan pertama dilakukan

dalamwaktu 15-30 menit

d. Uji tempel dibuka setelah 24 jam e. Uji tempel tidak boleh lepas

(23)

• Berbagai hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan uji tempel :

1. Dermatitis yang terjadi harus sudah tenang

2. Tes dilakukan sekurang-kurangnya satu minggu

setelah pemakaian kortikosteroid sistemik dihentikan, sebab dapat menghasilkan reaksi negatif palsu

3. Uji tempel dibuka setelah 48 jam kemudiandibaca, pembacaan kedua dilakukan pada hari ke-3 dan ke-7 setelah aplikasi

4. Pasien tidak boleh melakukan aktivitas yang membuat uji tempel lepas

5. Setelah 48 jam, pembacaan pertama dilakukan selama 15-30 menit setelah dilepas

6. Uji tempel dengan bahan standard jangan dilakukan terhadap pasien dengan riwayat tipe urtikaria

(24)

12. Seorang perempuan 61 tahun datang dengan keluhan gatal pada kedua kaki. Gatal sudah

berlangsung sejak 2 minggu ini. Keluhan lain (-). Pada pemeriksaan KU cukup, TTV dbn. Pada

pemeriksaan status lokalis didapatkan

gambaran bercak dermatitis eczematous yang menutup ivarises vena di pergelangan kaki

medial. Lesi berbentuk papular, bersisik, dan gatal. Diagnosis yang paling mungkin adalah a. Dermatitis kontak

b. Dermatitis asteatotik c. Dermatitis atopi

d. Dermatitis numulari e. Dermattis statis

(25)

Dermatitis Statis

• Definisi: dermatitis sekunder akibat insufisiensi kronik vena (atau hipertensi vena) tungkai bawah

• Akibat tekanan vena yang meningkat pada tungkai bawah, akan terjadi pelebaran vena atau varises dan edema

• Lambat laun kulit berwarna kehitaman dan timbul purpura dan hemosiderosis

• Dalam perjalanan selanjutnya terjadi perubahan eksematosa berupa eritema, skuama, kadang eksudasi, dan gatal

• Bila telah berlangsung lama, kulit akan menjadi tebal dan fibrotik, meliputi sepertiga tungkai bawah,

sehingga tampak seperti botol yang terbalik, disebut lipodermatosklerosis

(26)

13. Edukasi pada pasien untuk

mengurangi keluhan pada dermatitis statis adalah

a. Elevasi kaki setiap 2 jam selama 15 menit

b. Elevasi kaki saat tidur

c. Menggunakan baju yang longgar d. Menggunakan pelembab kulit

(27)

• Untuk mengatasi edema :

- Tungkai dinaikkan waktu tidur dan duduk

- Bila tidur, kaki diangkat di atas

permukaan jantung selama 30 menit, dilakukan 3 hingga 4 kali sehari

- Apabila beraktivitas, memakai kaos kaki penyangga varises atau

(28)

14. Keluhan gatal pada dermatitis

statis dapat diobati dengan a. Antihistamin oral b. Steroid oral c. Steroid topikal d. Kompres hangat e. Antibiotik topikal • Steroid topikal potensi sedang pada dermatitis statis secara efektif dapat mengurangi keluhan gatal

(29)

15. Seorang laki-laki berusia 31 tahun dengan keluhan gatal di tangan dan kaki sejak 1 minggu ini. Pada kulitmuncul kemerahan yang berbentuk seperti koin. Pasien sudah memberikan obat anti gatal yang dibeli di apotik tapi belummembaik. Keluhan lain (-). Pada pemeriksaan fisik KU cukup TTV dbn. Pada pemeriksaan status lokalis

didapatkan plak eritematous berbentuk koin dengan batas tegas diregioe kstensor tangan dan kaki. Plak eritematous terbentuk dari papul dan papulovesikel, dengan ukuran bervariasi 1-3 cm. Jumlah Plak multiple di setiap

ekstremitas. Diagnosis yang paling mungkin adalah a. Dermatitis atopi

b. Dermatitis numularis c. Dermatitis stasis

d. Psoriasis e. Impetigo

(30)

Dermatitis Numularis

• Dermatitis numularis adalah suatu

kelainan kulit inflamatif berupa papul dan papulovesikel yang berkonfluensi membentuk plak berbentuk koin

berbatas tegas dengan oozing,

krusta, dan skuama. Sangat gatal, dengan predileksi pada ekstremitas atas dan bawah

(31)

• Menyerang terutama orang dewasa (50-65 tahun), jarang pada bayi dan anak-anak, puncak onset pada anak-anak yaitu pada usia 5 tahun

• Keluhan subjektif

sangat gatal, terutama pada fase akut

• Pada sebagian pasien dermatitis numularis didapatkan insidensi

atopi yang tinggi, tetapi pada sebagian yang lain tidak

• Predileksi: ekstremitas atas termasuk punggung tangan

(wanita) dan ekstremitas bawah (pria)

• Kelainan kulit dapat bersifat akut, subakut, atau kronik

• Lesi karakteristik berupa plak berukuran 1-3 cm berbentuk koin yang terbentuk dari

konfluensi papul dan papulovesikel

• Pada bentuk akut terdapat vesikel, erosi dan eksudasi membentuk lesi yang basah (oozing), serta krusta pada dasar eritema

• Pada fase kronis, berupa plak kering, berskuama, dan

likenifikasi

• Dapat timbul komplikasi berupa infeksi bakteri sekunder

(32)

• Pemeriksaan Penunjang

1. Untuk penegakan diagnosis tidak

perlu pemeriksaan penunjang khusus 2. Apabila diperlukan, dapat dilakukan

pemeriksaan penunjang sesuai diagnosis banding

3. Pada kasus berat atau rekalsitran, dilakukan uji tempel

(33)
(34)

16. Terapi dermatitis numularis adalah dengan a. Kortikosteroid oral b. Kortikosteroid topikal potensi ringan c. Kortikosteroid topikal potensi sedang d. Antibiotik topikal e. Antibiotik oral

(35)

17. Dermatitis numularis dengan lesi yang luas dapat diterapi dengan

a. Kemoterapi b. Radioterapi c. PUVA

d. PUVB

(36)

18. Yang benarmengenai dermatitis numularis kecuali

a. Selalu terjadi pada pasien dengan dermatitis atopi

b. Lesi bersifat kronis

c. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis

d. Komplikasi tersering adalah infeksi sekunder bakteri S. aureus

e. Pengobatan pilihan adalah dengan Kortikosteroid topikal potensi sedang

(37)

19. Seorang anak laki-laki berusia 4 bulan dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan gatal-gatal di region wajah terutama pipi dan sekitar mulut.

Keluhan ini sudah berlangsung sejak pasien berusia 2bulan, hilang timbul. Karena sering digaruk kulit menjadi kering dan kemerahan. Pada anamnesa didapatkan ibu memilikiasma dan ayah memiliki

alergi terhadap ayam. Pada pemeriksaan didapatkan KU cukup, anak menangis. Status lokalis di regio

wajah eritema, papules dan krustaa. Diagnosis yang paling mungkin adalah

a. Psoriasis b. SSSS

c. Pioderma

d. Dermatitis atopi e. Dermatophytosis

(38)

DERMATITIS ATOPI

• Peradangan kulit yang bersifat kronis berulang, disertai rasa gatal, timbul pada tempat predileksi tertentu dan berhubungan dengan penyakit atopi lainnya, misalnya rinitis alergi dan asma bronkial

• Terdapat 2 bentuk DA, yaitu ekstrinsik dan intrinsik. Bentuk ekstrinsik didapatkan pada 70-80% pasien DA. Pada bentuk ini terjadi sensitisasi terhadap

alergen lingkungan disertai serum IgE yang meningkat

(39)

• Hill dan Sulzberger membagi dalam 3 fase 1. Fase bayi (usia 0-2 tahun)

• Bentuk lesi: lesi akut, eritematosa, papul, vesikel, erosi, eksudasi/oozing dan krusta

• Lokasi lesi: kedua pipi, kulit kepala, dahi, telinga, leher dan badan dengan bertambah usia, lesi dapat mengenai bagian ekstensor ekstremitas.

2. Fase anak (usia 2 tahun-pubertas)

• Bentuk lesi: lesi subakut, lebih kering, plak eritematosa, skuama, batas tidak tegas dapat disertai eksudat, krusta dan ekskoriasi.

• Lokasi lesi: distribusi lesi simetris, di daerah fleksural

pergelangan tangan, pergelangan kaki, daerah antekubital, popliteal, leher dan infragluteal.

3. Fase dewasa

• Bentuk lesi: lesi kronik, kering, papul/plak eritematosa, skuama dan likenifikasi.

• Lokasi lesi: lipatan fleksural, wajah, leher, lengan atas,

punggung serta bagian dorsal tangan, kaki, jari tangan dan jari kaki

(40)
(41)

• Kriteria yang dapat digunakan untuk

menegakkan diagnosis yaitu kriteria William dan kriteria Hanifin-Rajka: 3 kriteria major dan 3 minor (kriteria Wiliam untuk PPK 1 dan PPK 2, kriteria

Hanifin-Rajka untuk PPK 3) • Penilaian derajat

keparahan DA dengan indeks SCORAD,8,9

sedangkan untuk penilaian DA pada penelitian

epidemiologi

(42)

Correlation of nipple eczema in pregnancy with atopic dermatitis in Northern India: a study of 100 cases - Scientific Figure on ResearchGate. Available from:

https://www.researchgate.net/figure/Hanifin-and- Rajka-diagnostic-criteria-for-atopic-dermatitis-AD_tbl1_336933261 [accessed 19 Jul, 2020]

(43)
(44)
(45)

Pemeriksaan Penunjang

• Bila diperlukan:

1. Pemeriksaan prick test

2. Pemeriksaan atopy patch test

3. Pemeriksaan serologi: kadar IgE total dan IgE RAST

4. Eliminasi makanan 5. Open challenge test

6. Double blind placebo controlled food

(46)

Edukasi

• Sangat penting dilakukan.

1. Penjelasan kepada pasien, keluarga, dan/atau caregivers mengenai

penyakit, terapi, serta prognosis. Memberi edukasi cara merawat

kulit, menghindari penggunaan obat-obat tanpa sepengetahuan dokter

2. Penjelasan mencakup semua masalah yang berkaitan dengan DA; gejala, penyebab, faktor pencetus, prognosis dan tatalaksana.

3. Perawatan kulit pasien DA: mandi menggunakan air hangat kuku, tidak lebih dari 10 menit, menggunakan sabun netral, pH rendah, hipoalergenik, berpelembab, segera setelah mandi 3 menit

mengoleskan pelembab 2-3 kali sehari atau bila masih teraba

kering. Pelembab efektif dan aman digunakan untuk terapi DA pada anak dan dewasa dengan gejala ringan sedang

4. Jenis pelembab: mengandung humektan, emolien dan oklusif atau generasi baru yang mengandung antiinflamasi dan antipruritus (glycerrhectinic acid, telmestein dan vitis vinifera) atau yang

mengandung bahan fisiologis (lipid, seramid, Natural Moisturizing

Factor.

5. Menghindari faktor pencetus: berdasarkan riwayat (bahan iritan, bahan alergen, suhu ekstrim, makanan, stres), manifestasi klinis dan hasil tes alergi

6. Terkait dengan terapi DA, dosis, cara pakai, lama terapi, cara menaikkan dan menurunkan potensi, serta penghentian terapi

(47)

20. Diagnosis DA ditegakkan berdasarkan kriteria a. Kriteria William b. Kritera Charles c. Kriteria Harley d. Kriteria Bark e. Kriteria Josh

(48)

21. Pemeriksaan penunjang untuk membantu meneggakan diagnose adalah a. DL mencari Hb b. DL mencari trombositopenia c. DL mencari limfositsis d. DL mencari eusinophilia e. DL mencari neutrophilia

(49)

22. Terapi utama dermatitis atopi adalah a. Steroid topical b. Antibiotik oral c. Antivirus topikal d. Antibiotik topikal e. Steroid oral

(50)

23. Komplikasi yang mungkin terjadi karena dermatitis atopi adalah a. Infeksi sekunder karenaS. aureus b. Infeksi sekunder karena HSV c. Keratokonjungtivits d. Semua di atas benar e. Semua di atas salah

(51)

24. Edukasi yang penting mengenai terapi dermatitis atopia dalah

a. Menghindari makan ayam dan telur b. Menghindari menggaruk kulit

c. Menggunakan pelembab d. A dan B benar

(52)

25. Waktu yang tepat untuk

mengoleskan pelembab pada pasien dermatitis atopi adalah

a. Saat gatal saja b. Pagi hari

c. Sore hari

d. Segera setelah mandi

e. Setelah memakai obat topikal steroid

(53)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dengan uji F menunjukkan bahwa secara simultan inovasi produk dan citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian di Pizza

Sedangkan konstanta sebesar 26,541 dengan demikian dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut Y = 26,541 + 1,527 X + EHal ini berarti apabila ada

Pencarian identitas meliputi sebuah proses penjajakan, bertanya dan uji coba atas sebuah identitas lain, orang harus terus mencari dan belajar tentang itu. Pencarian ini bisa

Guru menugaskan siswa untuk membaca modul dan lembar kerja siswa tentang faktor pendorong/ penghambat perubahan sosial dan menjelaskan teknis penyelesaian lembar kerja siswa

Tanaman obat yang digunakan untuk penyembuhan luka dapat membantu mekanisme perbaikan dengan cara yang alami, salah satu tanaman obat tersebut adalah lidah buaya (Aloe

Hasil interpretasi citra landsat, struktur sesar memperlihatkan pola yang berarah timur laut - barat daya yang diwakili oleh Sesar Cimandiri, barat laut – tenggara yang

Setelah dua data tersebut diperoleh, maka dikurangkan dengan vektor kecepatan pergeseran stasiun SuGAr untuk mendapatkan nilai vektor kecepatan pergeseran (velocity

Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami karakteristik perusahaan industri sekaligus mengerti tentang sistem akuntansi biaya berdasarkan proses dan perhitungannya yang pada