Kalkulus Multivariabel I
Integral Lipat-Dua dalam Koordinat Kutub
Atina Ahdika, S.Si, M.Si
Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia
2014
Integral Lipat-Dua dalam Koordinat Kutub
Terdapat beberapa kurva tertentu pada suatu bidang yang lebih mudah dijelaskan dengan menggunakan koordinat Kutub. Misalkan z = f (x , y ) menentukan sebuah permukaan atas R (lihat gambar) dan andaikan f kontinu dan tak negatif.
Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia 2014 2
Maka volume V benda padat di bawah permukaan tersebut dan di atas R dapat dinyatakan
V = Z Z
R
f (x , y )dA
Di dalam koordinat kutub, persegi panjang kutub R mempunyai bentuk R = {(r , θ) : a ≤ r ≤ b, α ≤ θ ≤ β}
di mana a ≥ 0 dan β − α ≤ 2π. Demikian pula, persamaan permukaan dapat ditulis sebagai
z = f (x , y ) = f (r cos θ, r sin θ) = F (r , θ) Kita akan menghitung volume V dengan cara baru yaitu dengan menggunakan koordinat kutub.
Bagi R menjadi partisi-partisi yang lebih kecil berbentuk persegi panjang kutub R1, R2, . . . , Rn dengan menggunakan kisi kutub, dan misalkan ∆rk
dan ∆θk menyatakan dimensi potongan Rk. Luas A(Rk) dinyatakan dengan
A(Rk) = ¯rk∆rk∆θk
di mana ¯rk adalah jari-jari rata-rata Rk.
V ≈
n
X
k=1
F (¯rk, ¯θk)¯rk∆rk∆θk
Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia 2014 4
Gunakan limit sebagai aturan pembagian partisi yang mendekati nol, maka akan diperoleh volume yang sebenarnya. Limit ini adalah sebuah integral lipat-dua.
V = Z Z
R
F (r , θ)r dr d θ = Z Z
R
f (r cos θ, r sin θ)r dr d θ
Dari uraian di atas, kita mempunyai dua rumus untuk V yaitu Z Z
R
f (x , y )dA = Z Z
R
f (r cos θ, r sin θ)r dr d θ
Contoh:
Tentukan volume V dari benda padat di atas persegi panjang kutub (lihat gambar)
R = n
(r , θ) : 1 ≤ r ≤ 3, 0 ≤ θ ≤ π 4
o dan di bawah permukaan z = ex2+y2.
Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia 2014 6
Penyelesaian:
Karena x2+ y2 = r2, maka V =
Z Z
R
ex2+y2dA
=
π/4
Z
0
3
Z
1
er2r dr
d θ =
π/4
Z
0
1 2er2
3 1
d θ
=
π/4
Z
0
1
2(e9− e)d θ = π
8(e9− e) ≈ 3181
Daerah Umum
1. Himpunan Sederhana-r
Himpunan S dikatakan himpunan sederhana-r jika himpunan tersebut berbentuk
S = {(r , θ) : φ1(θ) ≤ r ≤ φ2(θ), α ≤ θ ≤ β}
V =
θ=β
Z
θ=α
r =φ2(θ)
Z
r =φ1(θ)
f (r , θ)r dr d θ
Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia 2014 8
2. Himpunan Sederhana-θ
Himpunan S dikatakan himpunan sederhana-θ jika himpunan tersebut berbentuk
S = {(r , θ) : a ≤ r ≤ b, ψ1(r ) ≤ θ ≤ ψ2(r )}
V =
r =b
Z
r =a
θ=ψ2(r )
Z
θ=ψ1(r )
f (r , θ)r d θ dr
Contoh:
Hitunglah RR
S
ydA di mana S adalah daerah di kuadran pertama yang berada di luar lingkaran r = 2, serta di dalam kardioid r = 2(1 + cosθ)
Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia 2014 10
Penyelesaian:
Karena S adalah himpunan sederhana-r , kita dapat menuliskan integral di atas sebagai integral kutub berulang dengan r sebagai peubah
pengintegralan sebelah dalam. Di dalam pengintegralan sebelah dalam ini, θ dibuat tetap; pengintegralan dilakukan di sepanjang garis tebal (pada gambar) dari r = 2 sampai r = 2(1 + cosθ).
Z Z
S
ydA =
π/2
Z
0
2(1+cosθ)
Z
2
(rsinθ)r dr d θ =
π/2
Z
0
r3 3sinθ
2(1+cosθ) 2
d θ
= 8 3
π/2
Z
0
[(1 + cosθ)3sinθ − sinθ]d θ
= 8 3
−1
4(1 + cosθ)4+ cosθ
π/2 0
= 22
3
Integral Probabilitas
Pada materi ini, kita dapat membuktikan bahwa integral dari fungsi kepadatan peluang normal standar bernilai satu yaitu
∞
Z
−∞
f (x )dx = 1
dengan
f (x ) = 1
√2πe−x2/2
Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia 2014 12
Pertama, kita akan menunjukkan bahwa I =
∞
R
0
e−x2dx =
√π 2 . Ingat kembali bahwa
I =
∞
Z
0
e−x2dx = lim
b→∞
b
Z
0
e−x2dx
Misalkan Vb merupakan volume benda padat yang terletak di bawah permukaan z = e−x2−y2 dan di atas bujursangkar dengan titik potong (±b, ±b), lihat gambar, maka
Vb=
b
Z
−b b
Z
−b
e−x2−y2dy dx =
b
Z
−b
e−x2
b
Z
−b
e−y2dy
dx
=
b
Z
−b
e−x2dx
b
Z
−b
e−y2dy =
b
Z
−b
e−x2dx
2
= 4
b
Z
0
e−x2dx
2
Ternyata volume daerah di bawah z = e−x2−y2 dan di atas seluruh bidang xy adalah
V = lim
b→∞Vb= lim
b→∞4
b
Z
0
e−x2dx
2
= 4
∞
Z
0
e−x2dx
2
= 4I2
Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia 2014 14
Di sisi lain, kita juga dapat menghitung V dengan menggunakan koordinat kutub. Di sini, V adalah limit ketika a → ∞ dari Va, volume benda padat tersebut di bawah permukaan z = e−x2−y2= e−r2, di atas daerah
melingkar berjari-jari a yang berpusat di titik asal (lihat gambar), maka
V = lim
a→∞Va = lim
a→∞
2π
Z
0 a
Z
0
e−r2r dr d θ
= lim
a→∞
2π
Z
0
−1 2e−r2
a 0
d θ
= lim
a→∞
1 2
2π
Z
0
h
1 − e−a2 i
d θ
= lim
a→∞π h
1 − e−a2 i
= π
Dengan memasukkan kedua nilai yang diperoleh untuk V dengan menggunakan integral biasa dan integral dalam koordinat kutub di atas, akan dihasilkan 4I2= π atau I = 12√
π.
Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia 2014 16
Selanjutnya, setelah diperoleh I =
∞
R
0
e−x2dx =
√π
2 , akan ditunjukkan
bahwa ∞
Z
−∞
√1
2πe−x2/2dx = 1 Berdasarkan sifat simetri,
∞
Z
−∞
√1
2πe−x2/2dx = 2
∞
Z
0
√1
2πe−x2/2dx
Lakukan substitusi u = √x
2 sehingga dx =√
2du. Batas-batas pada integral tetap sama sehingga kita memperoleh
∞
Z
−∞
√1
2πe−x2/2dx = 2
∞
Z
0
√1 2πe−u2
√ 2du
= 2√
√ 2 2π
∞
Z
0
e−u2du
= 2√
√ 2 2π
√π 2 = 1
Jadi terbukti bahwa integral dari fungsi kepadatan peluang normal standar bernilai satu.
Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia 2014 18
Latihan
1. Hitung integral-integral berulang berikut a.
π/2
R
0 cos θ
R
0
r2sin θ dr d θ
b.
π
R
0 1−cos θ
R
0
r sin θ dr d θ
2. Tentukan luas daerah S dengan menghitungRR
S
r dr d θ dan sketsa daerah tersebut terlebih dahulu
a. S adalah daerah di dalam lingkaran r = 4 cos θ dan di luar lingkaran r = 2
b. S adalah daerah di luar lingkaran r = 2 dan di dalam lemniskat r2= 9 cos 2θ
3. Hitung integral berikut dengan menggunakan koordinat kutub dan sketsa daerah pengintegralannya terlebih dahulu
a. RR
S
ex2+y2dA, di mana S adalah daerah yang dibatasi oleh x2+ y2= 4 b. RR
S
p4 − x2− y2dA, di mana S adalah sektor kuadran pertama dari lingkaran x2+ y2= 4 di antara y = 0 dan y = x
Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia 2014 20
Pustaka
Purcell, E. J & D. Vanberg, 1999. Terjemahan, Kalkulus dan Geometri Analitis, Jilid 1 dan 2. Jakarta : Erlangga.
Spiegel. M. & Wrede R.C. 2002. Theory and Problem of Advanced Calculus. Schaum Outline Series. New York: Mc Graw-Hill.
Purcell, E. J & D. Vanberg, 2003. Terjemahan, Kalkulus , Jilid 2.
Jakarta : Erlangga.
Mendelson, Elliot, 1988. Schaum’s Outlines, 3000 Solved Problems in Calculus. New York: Mc Graw-Hill.