• Tidak ada hasil yang ditemukan

URGENSI KRIMINALISASI KUMPUL KEBO DALAM PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "URGENSI KRIMINALISASI KUMPUL KEBO DALAM PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

URGENSI KRIMINALISASI KUMPUL KEBO DALAM PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA

PUTU ARI SUJANEKA NIM. 1103005232

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

(2)

ii

SKRIPSI

URGENSI KRIMINALISASI KUMPUL KEBO DALAM PERSPEKTIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA

PUTU ARI SUJANEKA NIM. 1103005232

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

(3)

iii

URGENSI KRIMINALISASI KUMPUL KEBO DALAM PERSPEKTIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA

Skripsi ini dibuat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Udayana

PUTU ARI SUJANEKA NIM. 1103005232

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

(4)

iv Lembar Persetujuan Pembimbing

SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 31 Juli 2015

Pembimbing I

Dr. I Gusti Ketut Ariawan, S.H., M.H.

NIP. 195707091986101001

Pembimbing II

I Gusti Agung Ayu Dike Widhiyaastuti, S.H., M.H.

NIP. 198007142003122003

(5)

v Halaman Penetapan Panitia Penguji Skripsi

SKRIPSI INI TELAH DIUJI PADA TANGGAL 24 AGUSTUS 2015

Panitia Penguji Skripsi

Berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana Nomor : 348/UN.14.1.11.1/PP/05/02/2015/Tanggal 18 Agustus 2015

Ketua : Dr. I Gusti Ketut Ariawan, S.H., M.H.

NIP : 195707091986101001

Sekretaris : I Gusti Agung Ayu Dike Widhiyaastuti, S.H., M.H.

NIP : 198007142003122003 Anggota :

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “Urgensi Kriminalisasi Kumpul Kebo Dalam Perspektif Pembaharuan Hukum Pidana” dapat diselesaikan sebagai tugas akhir mahasiswa sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Udayana.

Melalui kesempatan ini tidak lupa penulis sampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang berperan dalam proses penyelesaian skripsi ini, diantaranya:

1. Bapak Prof. Dr. I Gusti Ngurah Wairocana, S.H., M.H., Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana.

2. Bapak I Ketut Sudiarta, S.H., M.H., Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Udayana.

3. Bapak I Wayan Bela Siki Layang, S.H., M.H. Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Udayana.

4. Bapak I Wayan Suardana, S.H., M.H. Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Udayana.

5. Bapak Dr. Ida Bagus Surya Darmajaya, S.H., M.H., Ketua Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana.

6. Bapak Anak Agung Ngurah Wirasila, S.H., M.H., Sebagai Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis dari awal kuliah di Fakultas Hukum Universitas Udayana.

(7)

vii

7. Bapak Dr. I Gusti Ketut Ariawan, SH.,MH Dosen Pembimbing I atas waktu, bimbingan, masukan serta motivasinya selama penyelesaian skripsi ini.

8. Ibu I Gusti Agung Ayu Dike Widhiyaastuti, S.H., M.H., Dosen Pembimbing II atas waktu, bimbingan, dan masukan yang telah diberikan selama penyelesaian skripsi.

9. Dosen penguji yang telah meluangkan waktu untuk menguji, hingga penulisan ini mampu diselesaikan dengan baik.

10. Dosen pengajar, staf Tata Usaha, staf Laboraturium dan staf Perpustakaan yang telah memudahkan penulis guna menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

11. Keluarga tercinta Putu Sutarjana, S.H., (Bapak), Ida Ayu Ketut Sudiartika (Ibu) yang telah memberikan dorongan moral serta doa sehingga penulis mampu menyelesaikan penelitian ini.

12. Orang terkasih, para sahabat seperjuangan dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan motivasi.

13. Semua pihak yang telah membantu pembuatan skripsi ini hingga selesai.

Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam penulisan hasil penelitian ini, meskipun demikian penulis tetap bertanggung jawab terhadap isi skripsi ini dan berharap semoga skripsi ini bermanfaat.

Denpasar, 24 Agustus 2015 Penulis,

(8)

viii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh penulis lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini terbukti merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain dan/atau dengan sengaja mengajukan karya atau pendapat yang merupakan hasil karya penulis lain, maka penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat sebagai pertanggungjawaban ilmiah tanpa ada paksaan maupun tekanan dari pihak manapun juga.

Denpasar, 1 Maret 2015 Yang menyatakan,

(Putu Ari Sujaneka)

NIM 1103005232

(9)

ix DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DEPAN

HALAMAN SAMPUL DALAM ... ii

HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ... iv

HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ... v

KATA PENGANTAR ... vi

HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... viii

DAFTAR ISI ... ix

ABSTRAK ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Ruang Lingkup Masalah ... 8

1.4 Orisinalitas Penelitian ... 9

1.5 Tujuan Penelitian 1.5.1 Tujuan Umum ... 11

1.5.2 Tujuan Khusus ... 11

1.6 Manfaat Hasil Penelitian 1.6.1 Manfaat Teoritis ... 12

1.6.2 Manfaat Praktis ... 12

1.7 Landasan Teoritis 1.7.1 Teori Kebijakan Kriminalisasi ... 13

(10)

x

1.7.2 Kebijakan Hukum Pidana ... 16

1.7.3 Pembaruan Hukum Pidana ... 18

1.8 Metode Penelitian 1.8.1 Jenis Penelitian... 20

1.8.2 Pendekatan Masalah... 20

1.8.3 Sumber Bahan Hukum ... 20

1.8.4 Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ... 22

1.8.5 Teknik Analisis Bahan Hukum ... 22

BAB II TINJAUAN TEORITIS MENGENAI KEJAHATAN, KEBIJAKAN HUKUM PIDANA, KEBIJAKAN KRIMINALISASI DAN RUANG LINGKUP DAN BATASAN MENGENAI “KUMPUL KEBO” 2.1 Pengertian dan perkembangan Kejahatan ... 24

2.2 Kebijakan Hukum Pidana Sebagai Upaya Penanggulangan Kejahatan .. 27

2.3 Kebijakan Kriminalisasi... 36

2.4 Ruang Lingkup dan Pengertian Mengenai “Kumpul Kebo” ... 39

BAB III URGENSI KRIMINALISASI PERBUATAN KUMPUL KEBO DALAM PERSPEKTIF RANCANGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA 3.1 Dasar Pertimbangan Perlunya Kriminalisasi Kumpul Kebo Sebagai Masalah Sosial Yang perlu ditanggulangi ... 42

3.2 Kriminalisasi Kumpul Kebo Ditinjau Dari Tujuan Pemidanaan ... 51

BAB IV KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM RANCANGAN KITAB UNDANG- UNDANG HUKUM PIDANA TERKAIT KRIMINALISASI KUMPUL KEBO 4.1 Kebijakan Hukum Pidana Dalam RUU KUHP Mengenai Kumpul Kebo 58

4.2 Perbandingan Mengenai Kumpul Kebo di Beberapa KUHP Asing ... 66

(11)

xi

4.2.1 KUHP Negara-Negara Islam ... 66 4.2.2 KUHP Negara-Negara Eropa ... 68 4.2.3 KUHP Negara-Negara Commonwealth (Negara-Negara Persemakmuran

Inggris) ... 70 4.3 Prospek Penanggulangan Kumpul Kebo di Masa Yang Akan Datang 77 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 80 5.2 Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA RINGKASAN SKRIPSI

(12)

xii ABSTRAK

Pembaharuan dalam hukum pidana terus dilakukan karena adanya perilaku-perilaku masyarakat yang merupakan tindakan-tindakan hukum terus berkembang. Salah satunya adalah kumpul kebo yang diatur dalam RUU KUHP Tahun 2012 Pasal 485 yang berbunyi “setiap orang yang melakukan hidup bersama sebagai suami istri di luar perkawinan yang sah, dipidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak kategori II”. Tindakan seperti ini perlu diatur karena sangat berbeda dengan budaya Indonesia yang berpegang pada adat ketimuran.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian hukum ini adalah penelitian hukum normatif yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder yakni dengan mempelajari dan mengkaji asas-asas hukum dan kaedah-kaedah hukum positif yang berasal dari bahan-bahan kepustakaan dan peraturan perundang-undangan. Adapun pendekatan masalah yang digunakan yaitu pendekatan perundang-undangan, pendekatan fakta, dan pendekatan analisis konsep hukum.

Kegiatan kumpul kebo adalah tindakan berhubungan badan antara laki-laki dan perempuan tanpa adanya status perkawinan yang dilakukan di dalam suatu ruangan tertutup.

Pasal kumpul kebo ini sebenarnya telah dibahas di RUU KUHP tahun 1977 (Konsep BAS), 1991 s/d 1992, 1994 (Konsep KUMDANG), 1997 s/d 1998, 1999 s/d 2000, Konsep 2000, Konsep 2004, Konsep 2005 s/d 2008 dan Konsep 2012. Selain itu di beberapa negara lain, kumpul kebo telah dinyatakan sebagai perbuatan melawan hukum dan sanksi yang di berikan lebih berat daripada hukum di Indonesia. Kesimpulannya, urgensi kriminalisasi kumpul kebo tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan masyarakat guna tercipta suatu masyarakat yang tertib, aman dan teratur. Sehingga perbuatan ini untuk masa yang akan datang akan diatur dalam KUHP.

Kata Kunci : Pembaharuan Hukum Pidana, Kumpul Kebo

(13)

xiii ABSTRACT

Renewal in the criminal law continues to be carried out due to behavior communities that are the legal actions continues to grow. One of them is cohabitation under Article 485 of the PENAL CODE BILL is “everyone who live together as husband and wife outside of valid marriage, are convicted the longest imprisonment of 1 (one) year or a maximum Hine of criminal category II. Actions such as this need to be regulated because of the very different culture of Indonesia who hold the Eastern customs.

This type of research in the study of law is the normative legal research done by library research or secondary data with the study and review the basics of the law and the rules of positive law derived from the materials library and regulation illegal. The approach to the problem which is the approach used law, facts approach, and approach the concept of law.

Cohabitation activity of intercourse between men and women in the absence of marital status which is done in a closed room. Chapter get-together of cohabitation is actually discussed in the DRAFT PENAL CODE of 1977 (the concept of the BAS), 1991 until 1992, 1994 (KUMDANG), from 1997 until 1998, 1999 until 2000, concept 2000, 2004, 2005 until 2008 and 2012. In addition in some other countries, rape has been declared as a get-together in tort law and sanctions are given more weight than the law in Indonesia. The conclusion is the urgency of the criminalization of cohabitation could not be released from the needs of the community in order to create a society that is orderly, safe and regular. So the deed for the foreseeable future will be set forth in the book of criminal law.

Keywords : Renewal of Criminal Law, Cohabitation

Referensi

Dokumen terkait

Dewan Kehormatan juga sebagai rujukan untuk pengesahan Rancangan anggaran atau Budget yang diajukan oleh DPP.Dewan kehormatan dapat dipilih dari Para Pendiri

(5) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf g dan huruf h yang dilakukan dengan perguruan tinggi dalam dan luar negeri dilaksanakan oleh program studi Institut

Sugiyono (2008:116) mendefinisikan sebagai berikut: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Karena jumlah populasi dalam

Menurut Barnet (203, p83), mikrokontroler merupakan sebuah prosesor yang digunakan khusus untuk kepentingan kontrol. Meskipun memiliki bentuk yang lebih kecil dari

Ada tiga tahapan dalam memberikan informasi dan edukasi pada pasien dan keluarga yaitu yang pertama melakukan asessmen/ identifikasi tentang kebutuhan edukasi yang akan dilakukan,

Metode: Penelitian deskriptif obsevasional ini dilakukan pada 50 model studi pasien yang dirawat di Klinik Pendidikan Spesialis Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi

Data primer yang dikumpulkan meliputi karakteristik anak (jenis kelamin, berat lahir anak, berat badan, dan tinggi badan anak), karakteristik keluarga (berat badan

Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh bahwa nilai rata-rata kinerja dari strategi 7T merchandising yang diberikan oleh Golden Swalayan Kota Kediri dengan adanya olshop