• Tidak ada hasil yang ditemukan

Misi BAKOSURTANAL 6. Kebijakan 7. Program

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Misi BAKOSURTANAL 6. Kebijakan 7. Program"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PROGRAM BAKOSURTANAL TAHUN 2003

DALAM PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, DAN

PERCEPATAN PEMBANGUNAN KAWASAN TIMUR INDONESIA

DAN KAWASAN TERTINGGAL LAINNYA

A. PENDAHULUAN

Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) sesuai

Keputusan Presiden RI no : 103 tahun 2001 merupakan Lembaga Pemerintah Non

Departemen yang kedudukannya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Presiden mempunyai tugas: melaksanakan tugas pemerintahan di bidang survei dan

pemetaan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

1. Tugas BAKOSURTANAL

Di dalam Keppres no: 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,

Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non

Departemen, menyebutkan bahwa: “BAKOSURTANAL mempunyai tugas

melaksanakan tugas pemerintahan di bidang survei dan pemetaan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku”.

2. Fungsi BAKOSURTANAL

Pasal 50 Keppres no: 103 tahun 2001, menyebutkan bahwa fungsi

BAKOSURTANAL adalah:

a). pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang survei dan

pemetaan;

b). pembinaan infrastruktur data spasial nasional;

c). koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BAKOSURTANAL;

d). pemantauan, pemberian bimbingan, dan pembinaan terhadap kegiatan

instansi pemerintah di bidang survei dan pemetaan nasional;

e). penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang

perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana,

kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, hukum, perlengkapan, dan

rumah tangga.

3. Kewenangan BAKOSURTANAL

Pasal 51 Keppres no: 103 tahun 2001, menyebutkan bahwa kewenangan

BAKOSURTANAL adalah:

a). penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;

b). perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara

makro;

c). penetapan sistem informasi di bidangnya;

d). kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu :

1). perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang survei dan

pemetaan;

2). penetapan pedoman dan pemetaan dasar nasional.

4. Visi BAKOSURTANAL

Visi BAKOSURTANAL adalah “Terwujudnya infrastruktur data spasial yang andal,

sebagai landasan tersedianya informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup

bagi pembangunan”.

(3)

5. Misi BAKOSURTANAL

Misi BAKOSURTANAL dalam kurun waktu 2001 s/d 2004 adalah:

1.

Menyusun rencana makro dan merumuskan kebijakan nasional dalam bidang

survei dan pemetaan, dan meningkatkan koordinasi penyelenggaraan survei

dan pemetaan nasional.

2.

Memenuhi kebutuhan peta dasar sampai dengan skala menengah untuk

keperluan nasional maupun daerah, dan kebutuhan peta tematik dasar

wilayah nasional untuk mendukung tugas pemerintahan dan pembangunan

serta sekaligus perencanaan pengembangan wilayah di daerah.

3.

Membina Sistem Informasi Geografis baik untuk keperluan lingkup nasional

maupun Provinsi, Kabupaten dan Kota sehingga bisa bersinergi, efisien dan

efektif, dengan meningkatkan kemampuan daerah (pemberdayaan daerah)

dalam penyelenggaraan survei dan pemetaan untuk mendukung otonomi

daerah.

4.

Bersama dengan seluruh komponen/kemampuan nasional di bidang survei

dan pemetaan, membangun Infrastruktur Data Spasial Nasional (IDSN) yang

meliputi unsur: kelembagaan, peraturan perundang-undangan, data utama

spasial, sumber daya manusia, serta Penelitian dan Pengembangan di bidang

survei dan pemetaan, dan meningkatkan pelayanan kebutuhan informasi

spasial kepada masyarakat luas.

6. Kebijakan

Kebijakan yang ditempuh BAKOSURTANAL dalam pemenuhan visi dan misi di

atas adalah :

1. Pemetaan dasar nasional, Survei dasar sumber daya alam, Pembinaan

infrastruktur data spasial diarahkan untuk peningkatan akses informasi

sumber daya alam dan lingkungan hidup

2. Pembinaan Sumber Daya Manusia diarahkan adanya keterpaduan dan

efektifitas sumber daya survei dan pemetaan nasional

3. Pembinaan sumber daya dan kelembagaan survei dan pemetaan diarahkan

untuk peningkatan pengawasan aparatur negara, penataan kelembagaan dan

ketatalaksanaan, peningkatan kapasistas sumber daya manusia dan

peningkatan kualitas pelayanan publik serta peningkatan peneelitian dan

pengembangan kemampuan sumber daya iptek surta

7. Program

Program BAKOSURTANAL merupakan rangkaian kegiatan yang disusun

berdasarkan Propenas tahun 2000-2004. Dengan demikian program

BAKOSURTANAL yang disusun dalam Renstra ini juga dibatasi sampai dengan

tahun 2004. Secara makro program BAKOSURTANAL diarahkan untuk

mendukung keberhasilan 5 Prioritas Pembangunan Nasional. Disamping itu pula,

program BAKOSURTANAL akan memberikan kontribusi keberhasilan program

pembangunan nasional baik langsung maupun tidak langsung terutama

pembangunan di bidang: ekonomi, hukum, politik, pendidikan, sosial dan budaya,

sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pertahanan dan keamanan.

Keterkaitan dan dukungan program dan kegiatan yang diselenggarakan oleh

BAKOSURTANAL terhadap program pembangunan nasional, berikut ini adalah

identifikasi bidang dan atau program yang tercantum di dalam GBHN dan

Propenas yang terkait dengan tugas, fungsi dan wewenang BAKOSURTANAL

sebagai berikut:

(4)

a. Bidang Pembangunan Dalam GBHN

Bidang Pembangunan dalam GBHN yang terkait dengan tugas, fungsi dan

kewenangan BAKOSURTANAL, adalah:

1. Bidang Ekonomi

2. Bidang Politik

3. Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

b. Bidang dan Program Pembangunan Dalam Propenas

Bidang dan Program dalam Propenas tahun 200-2004 yang berkaitan dengan

tugas, fungsi dan kewenangan BAKOSURTANAL antara lain:

1. Bidang Pembangunan Ekonomi

a). Program Diseminasi Informasi Teknologi

b). Program Pengembangan Kelautan

2. Bidang Pembangunan Politik

a). Program Pengawasan Aparatur Negara

b). Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan

c). Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia

d). Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

3. Bidang Pembangunan Pendidikan

a). Program Penelitian, Peningkatan Kapasistas, dan Pengembangan

Kemampuan Sumber Daya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

b). Program Peningkatan Kemandirian dan Keunggulan Iptek

4. Bidang Pembangunan SDA dan LH

Program Pengembangan dan Peningkatan Akses Informasi SDA & LH

c. Program BAKOSURTANAL

Program BAKOSURTANAL tahun 2001-2004 dikategorikan/dikelompokkan

menjadi 4 (empat), masing-masing adalah: Pemetaan Dasar Nasional, Survei

Dasar dan Sumber Daya Alam, Pembinaan Infrastruktur Data Spasial, dan

Pembinaan Sumber Daya dan Kelembagaan Surta.

1. Program Pemetaan Dasar Nasional

Program ini bertujuan untuk menghasilkan peta dasar nasional baik matra

darat, laut maupun udara, dalam rangka menyediakan data dan informasi

spasial untuk seluruh wilayah nasional Indonesia dalam berbagai skala.

2. Program Survei dan Pemetaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Program ini bertujuan untuk menginventarisasi Sumber Daya Alam (SDA),

menyusun neraca SDA, melaksanakan kajian wilayah dan menyusunnya

dalam basis data SDA/tematik dan pemetaan tematik, serta penyediaan

atlas sumber daya dan lingkungan.

3. Program Pembinaan Infrastruktur Data Spasial Nasional (IDSN)

Program ini bertujuan untuk menyediakan data dasar perpetaan dan

menyelenggarakan pembangunan serta pembinaan IDSN.

4. Program Pembinaan Sumber Daya dan Kelembagaan Surta

Program ini bertujuan untuk pembinaan perencanaan dan pengawasan

dalam pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan,

pengembangan sarana dan prasarana baik fisik maupun non fisik,

pengembangan sumber daya manusia surta, penelitian dan

pengembangan teknologi survei dan pemetaan, serta pembinaan

pelayanan jasa dan informasi survei dan pemetaan.

(5)

B. PERENCANAAN KEGIATAN TAHUN 2003

1. Inputs

Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, yang

meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. Survei hidrografi wilayah pantai Gorontalo, Kalsel, Kalbar sebesar Rp.

1.938.000.000

b. Pemetaan dasar LPI 1:250.000 Gorontalo, Kalsel, Muna, Jatim sebesar Rp.

585.000.000

c. Penyediaan dan pemeliharaan data utama kedirgantaraan sebesar Rp.

404.000.000

d. Inventarisasi tematik dasar SDA laut Selat Makasar, ALKI II sebesar Rp.

1.255.725.000

e. Valuasi ekonomi SDA laut Selat Makasar, ALKI II sebesar Rp. 1.103.500.000

f. Basisdata tematik SDA laut dan kajian kewilayahan ALKI II,KTI sebesar Rp.

1.157.100.000

Program Pengembangan dan Peningkatan Akses Informasi Lingk. Hidup,

yang meliputi kegiatan sebagai berikut:

b. Pemetaan dasar Rupa Bumi Indonesia Kalteng dan Kaltim 1:50.000 sebesar

Rp. 9.900.000.000

c. Pemetaan dasar Rupa Bumi Indonesia Sulawesi (generalisasi) sebesar Rp.

250.000.000

d. Penyusunan NSDAD Gorontalo, NTT; Integrasi NSDA Sulawesi; Bimtek

Kalsel, Kalteng; Spesifikasi Teknis sebesar Rp. 700.000.000

e. Pengembangan basisdata tematik dak kajian wilayah Sulawesi sebesar Rp.

490.086.000

f. Penyediaan dan pembaharuan data dan LH 1:25.000 Papua sebesar Rp.

585.244.000

Program Peningkatan Iptek Dunia Usaha dan Masyarakat

Atlas Pariwisata Provinsi Gorontalo sebesar Rp. 495.000.000

Program Pengembangan Iptek

a. Densifikasi JKH di Kalbar sebesar Rp. 600.000.000

b. Densifikasi JKV di Kalsel sebesar Rp. 110.000.000

c. Pembinaan dan Pengembangan Sta. Tetap GPS sebesar Rp. 300.000.000

d. Pemodelan Geometrik Geodinamika Indonesia dan Asia Tenggara sebesar

Rp. 250.000.000

e. Pembinaan dan Pengembangan Informasi Pasut sebesar Rp. 710.000.000

f. Pembinaan dan Pengembangan Geoid Nasional sebesar Rp. 125.000.000

Program Penelitian Iptek

a. Penelitian geodinamika dan penyatuan datum tinggi Indonesia sebesar Rp.

375.000.000

b. Penelitian mitigasi bencana dan degradasi lingkungan DAS Kalbar dan Kalsel

sebesar Rp. 400.000.000

c. Penelitian pengelolaan pulau-pulau kecil di Sultra sebesar Rp. 375.000.000

Program Peningkatan Kapasitas dan Pengembangan Kemampuan

Sumberdaya Iptek

a. Pelatihan pengkajian dan penegasan batas wilayah sebesar Rp. 56.578.000

b. Pelatihan SIG tingkat operator sebesar Rp. 70.966.000

(6)

c. Pelatihan desktop kartografi sebesar Rp. 61.206.000

d. Pelatihan pemetaan potensi SDA wilayah laut dan pesisir sebesar Rp.

99.666.000

Program Peningkatan Kerjasama Internasional

Pengkajian, demarkasi, delimitasi, pemetaan batas wilayah darat dan laut wilayah

NKRI dan batas dengan negara tetangga sebesar Rp. 1.800.000.000

2. Process

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan maka

strategi yang ditempuh sebagai berikut:

a. Kelembagaan

Kemampuan BAKOSURTANAL di bidang survei dan pemetaan perlu

didayagunakan secara efektif dan efisien dengan mengkaji dan

mengkoordinasikan tugas-tugas yang menjadi tanggungjawab masing-masing

unit kerjanya melalui analisis beban tugas dan tanggungjwabnya

masing-masing. Koordinasi dan sinkronisasi yang menjadi beban nasional dilakukan

terlebih dahulu penyediaan peraturan perundang-undangan yang diperlukan.

Kerjasama dan kemitraan dengan instansi dan negara lain harus

ditumbuhkembangkan.

b. Peraturan Perundang-undangan

Peraturan perundang-undangan seperti RUU Tignas, RPP UU Penataan

Ruang, RPP UU Pemerintahan Daerah harus segera diselesaikan. NPPSS di

bidang surta harus segera dilengkapi serta produk hukum BAKOSURTANAL

perlu disosialisasikan.

c. SDM

Menciptakan iklim bekerja dan berusaha yang sehat, mengarahkan diklat agar

menghasilkan SDM yang berkualitas, kompetitif dan inovatif, meningkatkan

iklim kemitraan dan aktif bekerja sama dengan luar negeri. Dalam rangka

meningkatkan kemampuan SDM di daerah, BAKOSURTANAL memfasilitasi

dengan memberikan pendidikan dan pelatihan di bidang survei dan pemetaan

dengan topik seperti: batas wilayah, sistim informasi geografi dan

penginderaan jauh, pemetaan pesisir dan laut, dll.

d. Infrastruktur

Dengan keterbatasan dana APBN, penyediaan infrastruktur ditempuh dengan

strategi yang efektif dan efisien seperti: penyusunan skala prioritas,

peningkatan kemitraan nasional dan internasional serta penggalian sumber

pembiayaan di luar APBN. Skala prioritas didasarkan atas pertimbangan :

pencapaian tujuan program pembangunan nasional, program prioritas

lembaga. Pemenuhan cakupan peta dasar sebagai salah satu komponen

infrastruktur di atas, diprioritaskan di kawasan timur Indonesia. Penentuan

prioritas ini sejalan dengan program pembangunan nasional dan juga

pemenuhan data dasar perpetaan yang belum terselesaikan (Maluku, Papua,

sebagian Kalimantan). Peta dasar merupakan media didalam penuangan

informasi yang diperlukan di dalam pemetaan tematik. Dengan kata lain

pemetaan tematik hanya akan bisa dilakukan jika peta dasar tersebut tersedia.

e. Litbang

Kualitas litbang BAKOSURTANAL diarahkan agar BAKOSURTANAL diakui

sebagai lembaga utama penelitian dalam bidang survei dan pemetaan.

(7)

f. Pembiayaan

Strategi di bidang pembiayaan ditempuh dengan menitikberatkan aktifitas

yang sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya sebagai pemerintah

pusat serta menetapkan prioritas pembiayaan yang tersedia dan menggali

sumber pembiayaan dari luar. Pemberdayaan pihak swasta di dalam

penyediaan data spasial survei dan pemetaan perlu dijajaki dengan

penyediaan NPPSS sebagai acuan pelaksanaannya.

3. Outputs

Rencana program kegiatan pada tahun 2003 akan menghasilkan:

Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, yang

meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. Peta LPI 1:250.000

b. Peta LBI

c. Peta tematik dasar SDA laut berbagai Tema, skala 1:250.000 dan 1:50.000

d. Valuasi ekonomi SDA laut Selat Makasar, ALKI II , berbagai tema pada skala

1:250.000 dan 1:50.000

e. Basisdata tematik SDA laut dan kajian kewilayahan ALKI II,KTI berbagai tema

Program Pengembangan dan Peningkatan Akses Informasi Lingk. Hidup,

yang meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. Peta Dasar Rupa Bumi Indonesia Kalteng dan Kaltim 1:50.000

b. Peta Dasar Rupa Bumi Indonesia Sulawesi (generalisasi) skala 1:250.000

c. Neraca SDAD Provinsi Gorontalo, NTT; Integrasi NSDA Sulawesi; Bimtek

Kalsel, Kalteng; Spesifikasi Teknis

d. Basisdata tematik dan kajian wilayah Sulawesi berbagai Tema

Program Peningkatan Iptek Dunia Usaha dan Masyarakat

Atlas Pariwisata Provinsi Gorontalo

Program Pengembangan Iptek

a. Titik kontrol geodesi di Kalbar

b. Titik Kontrol Tinggi di Kalsel

c. 6 Stasiun Tetap GPS di wilayah Indonesia

d. Model Geometrik Geodinamika Indonesia dan Asia Tenggara

e. Basis data Pasut Nasional

f. Model Geoid Nasional

Program Penelitian Iptek

a. 1 laporan ilmiah

b. 1 laporan ilmiah

c. 1 laporan ilmiah

Program Peningkatan Kapasitas dan Pengembangan Kemampuan

Sumberdaya Iptek

a. 20 orang

b. 20 orang

c. 10 orang

d. 20 orang

Program Peningkatan Kerjasama Internasional

CBRF, Peta Perbatasan Wilayah Negara dan Administrasi serta laporan

pertemuan JTSC dan JBC

(8)

4. Outcomes

Manfaat yang di peroleh dari program kegiatan tersebut :

• Pengembangan wilayah dan perencanaan wilayah

• Pengelolaan sumberdaya alam

• Berkurangnya daerah konflik antar batas

• Peningkatan sumberdaya manusia survei pemetaan

• Potensi

wilayah

5. Impacts

Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan

• Optimalisasi penggunaan informasi keruangan; meningkatnya keselamatan

transportasi

• Perencanaan pembangunan nasional, provinsi, kabupaten/kota lebih baik

sehingga mengurangi kemungkinan duplikasi kegiatan

Program Pengembangan dan Peningkatan Akses Informasi Lingkungan

Hidup

• Meningkatnya: perekonomian daerah dlm peningkatan PAD; Perencanaan

terpadu, terarah, proporsional sesuai daya dukung wilayahnya

• Meningkatnya akses informasi SDA dan LH untuk perencanaan nasional dan

daerah

• Meningkatnya akses informasi SDA dan LH untuk perencanaan nasional dan

daerah

Program Peningkatan Iptek Dunia Usaha dan Masyarakat

Meningkatnya dunia usaha dan investor, kunjungan wisata, iptek serta ekonomi

berbasis SDA

Program Pengembangan Iptek

• Meningkatnya efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan surtanas

• Meningkatnya kemudahan akses, distribusi dan pertukaran data&inf. Spasial

Program Penelitian Iptek

Berkurangnya korban akibat bencana alam, efisiensi dan efektifitas penggunaan

SDA dlm pembangunan nasional

Program Peningkatan Kapasitas dan Pengembangan Kemampuan

Sumberdaya Iptek

Meningkatnya kualitas produk surtanas dalam pendataan wil. Nas & pengelolaan

SDA & LH

Program Peningkatan Kerjasama Internasional

Terpenuhinya komitmen int'l, terjaminnya kepastian hukum taswil, berkurangnya

konflik batas, membantu perumusan kebijakan penetapan taswil wilayah baru

(9)

C. PENUTUP

Dari kajian yang diuraikan tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

program-program yang dilaksanakan oleh BAKOSURTANAL sesuai dengan arah

pembangunan nasional. Penyediaan data dasar perpetaan di kawasan timur

Indonesia disamping pemenuhan cakupan peta dasar yang belum selesai

dilaksanakan, juga menunjang di dalam membantu penyelesaian batas wilayah dan

daerah konflik lainnya. Disamping itu juga dengan peta dasar sebagai media

penuangan unsur-unsur tematik yang diperlukan dapat membantu dalam mengetahui

potensi sumber daya alam daerah yang bermanfaat untuk perencanaan daerah dan

nasional yang terpadu, menyeluruh serta mempertimbangkan kelestarian lingkungan

hidup.

(10)

9

PROGRAM BAKOSURTANAL TAHUN 2003

2.1 PENINGKATAN KUALITAS SDM DAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN KAWASAN TIMUR INDONESIA

DAN KAWASAN TERTINGGAL LAINNYA

Program Input Proses Output Outcome Impacts

1. Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan

- Dana sebesar

Rp. 5.339.825.000 • Buku Laporan survei hidrografi • Peta dasar LPI 1:250.000

• Data utama Kedirgantaraan • Valuasi ekonomi SDA laut • Basis data tematik SDA laut &

Kajian wilayah ALKI II

• Optimalisasi penggunaan informasi keruangan; meningkatnya keselamatan transportasi • Perencanaan pembangunan nasional, provinsi, kabupaten/kota lebih baik sehingga mengurangi kemungkinan duplikasi kegiatan 2. Pengembangan dan Peningkatan Akses Informasi Lingk. Hidup - Dana sebesar

Rp. 11.929.330.000 • Peta dasar Rupabumi 1:50.000 • Data Neraca Sumberdaya Alam

Darat

• Basis data tematik & Kajian wilayah

• Data dasar Papua

• Meningkatnya:

perekonomian daerah dlm peningkatan PAD; Perencanaan terpadu, terarah, proporsional sesuai daya dukung wilayahnya • Meningkatnya akses

informasi SDA dan LH untuk perencanaan nasional dan daerah • Meningkatnya akses informasi SDA dan LH untuk perencanaan nasional dan daerah 3. Peningkatan Iptek

Dunia Usaha dan Masyarakat - Dana sebesar Rp. 495.000.000 • Kelembagaan • Peraturan Perundang-undangan • SDM • Infrastruktur • Litbang • Pembiayaan

Atlas Pariwisata Prov. Gorontalo

• Pengembangan wilayah dan perencanaan wilayah • Pengelolaan Sumberdaya alam • Berkurangnya daerah

konflik antar batas • Peningkatan SDM

surta

• Potensi wilayah

Meningkatnya dunia usaha dan investor, kunjungan wisata, iptek serta ekonomi berbasis SDA

(11)

10

4. Pengembangan Iptek - Dana sebesar

Rp. 2.095.000.000 • Data jaringan kontrol horizontal dan vertikal

• Pemeliharaan Stasiun tetap GPS

• Model Geometrik Geodinamika Indonesia & Asia Tenggara • informasi Pasut

• Data Geoid Nasional

• Meningkatnya efisiensi dan efektifitas

penyelenggaraan surtanas • Meningkatnya kemudahan

akses, distribusi dan pertukaran data& informasi Spasial

5. Penelitian Iptek - Dana sebesar

Rp. 1.150.000.000 • Hasil penelitian geodinamika & datum tinggi Indonesia

• Hasil penelitian mitigasi bencana & degradasi lingkungan DAS

• Hasil penelitian pengelolaan pulau-pulau kecil

Berkurangnya korban akibat bencana alam, efisiensi dan efektifitas penggunaan SDA dlm pembangunan nasional 6. Peningkatan Kapasitas dan Pengembangan Kemampuan Sumberdaya Iptek - Dana sebesar

Rp. 288.416.000 • Peningkatan SDM hasil pelatihan batas wilayah

• Peningkatan SDM hasil pelatihan SIG • Peningkatan SDM hasil

pelatihan desktop kartografi • Peningkatan SDM hasil

pelatihan pemetaan potensi SDA wilayah laut dan pesisir

Meningkatnya kualitas produk surtanas dalam pendataan wilayah Nasional & pengelolaan SDA & LH

7. Peningkatan

Kerjasama Internasional - Dana sebesar Rp. 1.800.000.000

Data batas wilayah darat dan laut wilayah NKRI dan antar negara tetangga

Terpenuhinya komitmen internasional, terjaminnya kepastian hukum taswil, berkurangnya konflik batas, membantu perumusan kebijakan penetapan taswil wilayah baru

Referensi

Dokumen terkait

Jika matahari telah tenggelam pada tanggal 12 Dzul Hijjah (hari kedua dari hari-hari tasyriq) dan Anda masih berada di Mina maka Anda wajib bermalam kembali di

Item Uji Flow Normal Flow Tidak Normal Hasil yang diharapkan Hasil Value dalam texbox tidak sesuai dengan session captcha yang ditentukan Menampilakan tampilan menu

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pertemua kedua ini, siswa dapat mengembangkan perhitungan mental dengan menggunakan strategi stringing dalam

Tachometer adalah sebuah instrumen atau alat yang mampu untuk mengukur  kecepatan putaran dari poros engkol atau piringan, seperti yang terdapat pada sebuah motor atau mesin

Dalam rangka penegakan hukum pidana terhadap peredaran obat impor ilegal dikota Palembang maka Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) BPOM Kota Palembang melakukan

Kebijakan pembagian THR akan dilakukan oleh President Director dan Accounting and Finance Manager yang akan membuat Surat Pemberitahuan secara manual untuk diteruskan

Web adalah media kolaboratif, tempat di mana kita bisa semua bertemu dan membaca dan menulis memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan