PROGRAM BAKOSURTANAL TAHUN 2003
DALAM PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, DAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN KAWASAN TIMUR INDONESIA
DAN KAWASAN TERTINGGAL LAINNYA
A. PENDAHULUAN
Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) sesuai
Keputusan Presiden RI no : 103 tahun 2001 merupakan Lembaga Pemerintah Non
Departemen yang kedudukannya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden mempunyai tugas: melaksanakan tugas pemerintahan di bidang survei dan
pemetaan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
1. Tugas BAKOSURTANAL
Di dalam Keppres no: 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Departemen, menyebutkan bahwa: “BAKOSURTANAL mempunyai tugas
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang survei dan pemetaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
2. Fungsi BAKOSURTANAL
Pasal 50 Keppres no: 103 tahun 2001, menyebutkan bahwa fungsi
BAKOSURTANAL adalah:
a). pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang survei dan
pemetaan;
b). pembinaan infrastruktur data spasial nasional;
c). koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BAKOSURTANAL;
d). pemantauan, pemberian bimbingan, dan pembinaan terhadap kegiatan
instansi pemerintah di bidang survei dan pemetaan nasional;
e). penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana,
kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, hukum, perlengkapan, dan
rumah tangga.
3. Kewenangan BAKOSURTANAL
Pasal 51 Keppres no: 103 tahun 2001, menyebutkan bahwa kewenangan
BAKOSURTANAL adalah:
a). penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;
b). perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara
makro;
c). penetapan sistem informasi di bidangnya;
d). kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu :
1). perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang survei dan
pemetaan;
2). penetapan pedoman dan pemetaan dasar nasional.
4. Visi BAKOSURTANAL
Visi BAKOSURTANAL adalah “Terwujudnya infrastruktur data spasial yang andal,
sebagai landasan tersedianya informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup
bagi pembangunan”.
5. Misi BAKOSURTANAL
Misi BAKOSURTANAL dalam kurun waktu 2001 s/d 2004 adalah:
1.
Menyusun rencana makro dan merumuskan kebijakan nasional dalam bidang
survei dan pemetaan, dan meningkatkan koordinasi penyelenggaraan survei
dan pemetaan nasional.
2.
Memenuhi kebutuhan peta dasar sampai dengan skala menengah untuk
keperluan nasional maupun daerah, dan kebutuhan peta tematik dasar
wilayah nasional untuk mendukung tugas pemerintahan dan pembangunan
serta sekaligus perencanaan pengembangan wilayah di daerah.
3.
Membina Sistem Informasi Geografis baik untuk keperluan lingkup nasional
maupun Provinsi, Kabupaten dan Kota sehingga bisa bersinergi, efisien dan
efektif, dengan meningkatkan kemampuan daerah (pemberdayaan daerah)
dalam penyelenggaraan survei dan pemetaan untuk mendukung otonomi
daerah.
4.
Bersama dengan seluruh komponen/kemampuan nasional di bidang survei
dan pemetaan, membangun Infrastruktur Data Spasial Nasional (IDSN) yang
meliputi unsur: kelembagaan, peraturan perundang-undangan, data utama
spasial, sumber daya manusia, serta Penelitian dan Pengembangan di bidang
survei dan pemetaan, dan meningkatkan pelayanan kebutuhan informasi
spasial kepada masyarakat luas.
6. Kebijakan
Kebijakan yang ditempuh BAKOSURTANAL dalam pemenuhan visi dan misi di
atas adalah :
1. Pemetaan dasar nasional, Survei dasar sumber daya alam, Pembinaan
infrastruktur data spasial diarahkan untuk peningkatan akses informasi
sumber daya alam dan lingkungan hidup
2. Pembinaan Sumber Daya Manusia diarahkan adanya keterpaduan dan
efektifitas sumber daya survei dan pemetaan nasional
3. Pembinaan sumber daya dan kelembagaan survei dan pemetaan diarahkan
untuk peningkatan pengawasan aparatur negara, penataan kelembagaan dan
ketatalaksanaan, peningkatan kapasistas sumber daya manusia dan
peningkatan kualitas pelayanan publik serta peningkatan peneelitian dan
pengembangan kemampuan sumber daya iptek surta
7. Program
Program BAKOSURTANAL merupakan rangkaian kegiatan yang disusun
berdasarkan Propenas tahun 2000-2004. Dengan demikian program
BAKOSURTANAL yang disusun dalam Renstra ini juga dibatasi sampai dengan
tahun 2004. Secara makro program BAKOSURTANAL diarahkan untuk
mendukung keberhasilan 5 Prioritas Pembangunan Nasional. Disamping itu pula,
program BAKOSURTANAL akan memberikan kontribusi keberhasilan program
pembangunan nasional baik langsung maupun tidak langsung terutama
pembangunan di bidang: ekonomi, hukum, politik, pendidikan, sosial dan budaya,
sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pertahanan dan keamanan.
Keterkaitan dan dukungan program dan kegiatan yang diselenggarakan oleh
BAKOSURTANAL terhadap program pembangunan nasional, berikut ini adalah
identifikasi bidang dan atau program yang tercantum di dalam GBHN dan
Propenas yang terkait dengan tugas, fungsi dan wewenang BAKOSURTANAL
sebagai berikut:
a. Bidang Pembangunan Dalam GBHN
Bidang Pembangunan dalam GBHN yang terkait dengan tugas, fungsi dan
kewenangan BAKOSURTANAL, adalah:
1. Bidang Ekonomi
2. Bidang Politik
3. Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
b. Bidang dan Program Pembangunan Dalam Propenas
Bidang dan Program dalam Propenas tahun 200-2004 yang berkaitan dengan
tugas, fungsi dan kewenangan BAKOSURTANAL antara lain:
1. Bidang Pembangunan Ekonomi
a). Program Diseminasi Informasi Teknologi
b). Program Pengembangan Kelautan
2. Bidang Pembangunan Politik
a). Program Pengawasan Aparatur Negara
b). Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
c). Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
d). Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
3. Bidang Pembangunan Pendidikan
a). Program Penelitian, Peningkatan Kapasistas, dan Pengembangan
Kemampuan Sumber Daya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
b). Program Peningkatan Kemandirian dan Keunggulan Iptek
4. Bidang Pembangunan SDA dan LH
Program Pengembangan dan Peningkatan Akses Informasi SDA & LH
c. Program BAKOSURTANAL
Program BAKOSURTANAL tahun 2001-2004 dikategorikan/dikelompokkan
menjadi 4 (empat), masing-masing adalah: Pemetaan Dasar Nasional, Survei
Dasar dan Sumber Daya Alam, Pembinaan Infrastruktur Data Spasial, dan
Pembinaan Sumber Daya dan Kelembagaan Surta.
1. Program Pemetaan Dasar Nasional
Program ini bertujuan untuk menghasilkan peta dasar nasional baik matra
darat, laut maupun udara, dalam rangka menyediakan data dan informasi
spasial untuk seluruh wilayah nasional Indonesia dalam berbagai skala.
2. Program Survei dan Pemetaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Program ini bertujuan untuk menginventarisasi Sumber Daya Alam (SDA),
menyusun neraca SDA, melaksanakan kajian wilayah dan menyusunnya
dalam basis data SDA/tematik dan pemetaan tematik, serta penyediaan
atlas sumber daya dan lingkungan.
3. Program Pembinaan Infrastruktur Data Spasial Nasional (IDSN)
Program ini bertujuan untuk menyediakan data dasar perpetaan dan
menyelenggarakan pembangunan serta pembinaan IDSN.
4. Program Pembinaan Sumber Daya dan Kelembagaan Surta
Program ini bertujuan untuk pembinaan perencanaan dan pengawasan
dalam pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan,
pengembangan sarana dan prasarana baik fisik maupun non fisik,
pengembangan sumber daya manusia surta, penelitian dan
pengembangan teknologi survei dan pemetaan, serta pembinaan
pelayanan jasa dan informasi survei dan pemetaan.
B. PERENCANAAN KEGIATAN TAHUN 2003
1. Inputs
Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, yang
meliputi kegiatan sebagai berikut:
a. Survei hidrografi wilayah pantai Gorontalo, Kalsel, Kalbar sebesar Rp.
1.938.000.000
b. Pemetaan dasar LPI 1:250.000 Gorontalo, Kalsel, Muna, Jatim sebesar Rp.
585.000.000
c. Penyediaan dan pemeliharaan data utama kedirgantaraan sebesar Rp.
404.000.000
d. Inventarisasi tematik dasar SDA laut Selat Makasar, ALKI II sebesar Rp.
1.255.725.000
e. Valuasi ekonomi SDA laut Selat Makasar, ALKI II sebesar Rp. 1.103.500.000
f. Basisdata tematik SDA laut dan kajian kewilayahan ALKI II,KTI sebesar Rp.
1.157.100.000
Program Pengembangan dan Peningkatan Akses Informasi Lingk. Hidup,
yang meliputi kegiatan sebagai berikut:
b. Pemetaan dasar Rupa Bumi Indonesia Kalteng dan Kaltim 1:50.000 sebesar
Rp. 9.900.000.000
c. Pemetaan dasar Rupa Bumi Indonesia Sulawesi (generalisasi) sebesar Rp.
250.000.000
d. Penyusunan NSDAD Gorontalo, NTT; Integrasi NSDA Sulawesi; Bimtek
Kalsel, Kalteng; Spesifikasi Teknis sebesar Rp. 700.000.000
e. Pengembangan basisdata tematik dak kajian wilayah Sulawesi sebesar Rp.
490.086.000
f. Penyediaan dan pembaharuan data dan LH 1:25.000 Papua sebesar Rp.
585.244.000
Program Peningkatan Iptek Dunia Usaha dan Masyarakat
Atlas Pariwisata Provinsi Gorontalo sebesar Rp. 495.000.000
Program Pengembangan Iptek
a. Densifikasi JKH di Kalbar sebesar Rp. 600.000.000
b. Densifikasi JKV di Kalsel sebesar Rp. 110.000.000
c. Pembinaan dan Pengembangan Sta. Tetap GPS sebesar Rp. 300.000.000
d. Pemodelan Geometrik Geodinamika Indonesia dan Asia Tenggara sebesar
Rp. 250.000.000
e. Pembinaan dan Pengembangan Informasi Pasut sebesar Rp. 710.000.000
f. Pembinaan dan Pengembangan Geoid Nasional sebesar Rp. 125.000.000
Program Penelitian Iptek
a. Penelitian geodinamika dan penyatuan datum tinggi Indonesia sebesar Rp.
375.000.000
b. Penelitian mitigasi bencana dan degradasi lingkungan DAS Kalbar dan Kalsel
sebesar Rp. 400.000.000
c. Penelitian pengelolaan pulau-pulau kecil di Sultra sebesar Rp. 375.000.000
Program Peningkatan Kapasitas dan Pengembangan Kemampuan
Sumberdaya Iptek
a. Pelatihan pengkajian dan penegasan batas wilayah sebesar Rp. 56.578.000
b. Pelatihan SIG tingkat operator sebesar Rp. 70.966.000
c. Pelatihan desktop kartografi sebesar Rp. 61.206.000
d. Pelatihan pemetaan potensi SDA wilayah laut dan pesisir sebesar Rp.
99.666.000
Program Peningkatan Kerjasama Internasional
Pengkajian, demarkasi, delimitasi, pemetaan batas wilayah darat dan laut wilayah
NKRI dan batas dengan negara tetangga sebesar Rp. 1.800.000.000
2. Process
Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan maka
strategi yang ditempuh sebagai berikut:
a. Kelembagaan
Kemampuan BAKOSURTANAL di bidang survei dan pemetaan perlu
didayagunakan secara efektif dan efisien dengan mengkaji dan
mengkoordinasikan tugas-tugas yang menjadi tanggungjawab masing-masing
unit kerjanya melalui analisis beban tugas dan tanggungjwabnya
masing-masing. Koordinasi dan sinkronisasi yang menjadi beban nasional dilakukan
terlebih dahulu penyediaan peraturan perundang-undangan yang diperlukan.
Kerjasama dan kemitraan dengan instansi dan negara lain harus
ditumbuhkembangkan.
b. Peraturan Perundang-undangan
Peraturan perundang-undangan seperti RUU Tignas, RPP UU Penataan
Ruang, RPP UU Pemerintahan Daerah harus segera diselesaikan. NPPSS di
bidang surta harus segera dilengkapi serta produk hukum BAKOSURTANAL
perlu disosialisasikan.
c. SDM
Menciptakan iklim bekerja dan berusaha yang sehat, mengarahkan diklat agar
menghasilkan SDM yang berkualitas, kompetitif dan inovatif, meningkatkan
iklim kemitraan dan aktif bekerja sama dengan luar negeri. Dalam rangka
meningkatkan kemampuan SDM di daerah, BAKOSURTANAL memfasilitasi
dengan memberikan pendidikan dan pelatihan di bidang survei dan pemetaan
dengan topik seperti: batas wilayah, sistim informasi geografi dan
penginderaan jauh, pemetaan pesisir dan laut, dll.
d. Infrastruktur
Dengan keterbatasan dana APBN, penyediaan infrastruktur ditempuh dengan
strategi yang efektif dan efisien seperti: penyusunan skala prioritas,
peningkatan kemitraan nasional dan internasional serta penggalian sumber
pembiayaan di luar APBN. Skala prioritas didasarkan atas pertimbangan :
pencapaian tujuan program pembangunan nasional, program prioritas
lembaga. Pemenuhan cakupan peta dasar sebagai salah satu komponen
infrastruktur di atas, diprioritaskan di kawasan timur Indonesia. Penentuan
prioritas ini sejalan dengan program pembangunan nasional dan juga
pemenuhan data dasar perpetaan yang belum terselesaikan (Maluku, Papua,
sebagian Kalimantan). Peta dasar merupakan media didalam penuangan
informasi yang diperlukan di dalam pemetaan tematik. Dengan kata lain
pemetaan tematik hanya akan bisa dilakukan jika peta dasar tersebut tersedia.
e. Litbang
Kualitas litbang BAKOSURTANAL diarahkan agar BAKOSURTANAL diakui
sebagai lembaga utama penelitian dalam bidang survei dan pemetaan.
f. Pembiayaan
Strategi di bidang pembiayaan ditempuh dengan menitikberatkan aktifitas
yang sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya sebagai pemerintah
pusat serta menetapkan prioritas pembiayaan yang tersedia dan menggali
sumber pembiayaan dari luar. Pemberdayaan pihak swasta di dalam
penyediaan data spasial survei dan pemetaan perlu dijajaki dengan
penyediaan NPPSS sebagai acuan pelaksanaannya.
3. Outputs
Rencana program kegiatan pada tahun 2003 akan menghasilkan:
Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, yang
meliputi kegiatan sebagai berikut:
a. Peta LPI 1:250.000
b. Peta LBI
c. Peta tematik dasar SDA laut berbagai Tema, skala 1:250.000 dan 1:50.000
d. Valuasi ekonomi SDA laut Selat Makasar, ALKI II , berbagai tema pada skala
1:250.000 dan 1:50.000
e. Basisdata tematik SDA laut dan kajian kewilayahan ALKI II,KTI berbagai tema
Program Pengembangan dan Peningkatan Akses Informasi Lingk. Hidup,
yang meliputi kegiatan sebagai berikut:
a. Peta Dasar Rupa Bumi Indonesia Kalteng dan Kaltim 1:50.000
b. Peta Dasar Rupa Bumi Indonesia Sulawesi (generalisasi) skala 1:250.000
c. Neraca SDAD Provinsi Gorontalo, NTT; Integrasi NSDA Sulawesi; Bimtek
Kalsel, Kalteng; Spesifikasi Teknis
d. Basisdata tematik dan kajian wilayah Sulawesi berbagai Tema
Program Peningkatan Iptek Dunia Usaha dan Masyarakat
Atlas Pariwisata Provinsi Gorontalo
Program Pengembangan Iptek
a. Titik kontrol geodesi di Kalbar
b. Titik Kontrol Tinggi di Kalsel
c. 6 Stasiun Tetap GPS di wilayah Indonesia
d. Model Geometrik Geodinamika Indonesia dan Asia Tenggara
e. Basis data Pasut Nasional
f. Model Geoid Nasional
Program Penelitian Iptek
a. 1 laporan ilmiah
b. 1 laporan ilmiah
c. 1 laporan ilmiah
Program Peningkatan Kapasitas dan Pengembangan Kemampuan
Sumberdaya Iptek
a. 20 orang
b. 20 orang
c. 10 orang
d. 20 orang
Program Peningkatan Kerjasama Internasional
CBRF, Peta Perbatasan Wilayah Negara dan Administrasi serta laporan
pertemuan JTSC dan JBC
4. Outcomes
Manfaat yang di peroleh dari program kegiatan tersebut :
• Pengembangan wilayah dan perencanaan wilayah
• Pengelolaan sumberdaya alam
• Berkurangnya daerah konflik antar batas
• Peningkatan sumberdaya manusia survei pemetaan
• Potensi
wilayah
5. Impacts
Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan
• Optimalisasi penggunaan informasi keruangan; meningkatnya keselamatan
transportasi
• Perencanaan pembangunan nasional, provinsi, kabupaten/kota lebih baik
sehingga mengurangi kemungkinan duplikasi kegiatan
Program Pengembangan dan Peningkatan Akses Informasi Lingkungan
Hidup
• Meningkatnya: perekonomian daerah dlm peningkatan PAD; Perencanaan
terpadu, terarah, proporsional sesuai daya dukung wilayahnya
• Meningkatnya akses informasi SDA dan LH untuk perencanaan nasional dan
daerah
• Meningkatnya akses informasi SDA dan LH untuk perencanaan nasional dan
daerah
Program Peningkatan Iptek Dunia Usaha dan Masyarakat
Meningkatnya dunia usaha dan investor, kunjungan wisata, iptek serta ekonomi
berbasis SDA
Program Pengembangan Iptek
• Meningkatnya efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan surtanas
• Meningkatnya kemudahan akses, distribusi dan pertukaran data&inf. Spasial
Program Penelitian Iptek
Berkurangnya korban akibat bencana alam, efisiensi dan efektifitas penggunaan
SDA dlm pembangunan nasional
Program Peningkatan Kapasitas dan Pengembangan Kemampuan
Sumberdaya Iptek
Meningkatnya kualitas produk surtanas dalam pendataan wil. Nas & pengelolaan
SDA & LH
Program Peningkatan Kerjasama Internasional
Terpenuhinya komitmen int'l, terjaminnya kepastian hukum taswil, berkurangnya
konflik batas, membantu perumusan kebijakan penetapan taswil wilayah baru
C. PENUTUP
Dari kajian yang diuraikan tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
program-program yang dilaksanakan oleh BAKOSURTANAL sesuai dengan arah
pembangunan nasional. Penyediaan data dasar perpetaan di kawasan timur
Indonesia disamping pemenuhan cakupan peta dasar yang belum selesai
dilaksanakan, juga menunjang di dalam membantu penyelesaian batas wilayah dan
daerah konflik lainnya. Disamping itu juga dengan peta dasar sebagai media
penuangan unsur-unsur tematik yang diperlukan dapat membantu dalam mengetahui
potensi sumber daya alam daerah yang bermanfaat untuk perencanaan daerah dan
nasional yang terpadu, menyeluruh serta mempertimbangkan kelestarian lingkungan
hidup.
9
PROGRAM BAKOSURTANAL TAHUN 2003
2.1 PENINGKATAN KUALITAS SDM DAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN KAWASAN TIMUR INDONESIA
DAN KAWASAN TERTINGGAL LAINNYA
Program Input Proses Output Outcome Impacts
1. Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan
- Dana sebesar
Rp. 5.339.825.000 • Buku Laporan survei hidrografi • Peta dasar LPI 1:250.000
• Data utama Kedirgantaraan • Valuasi ekonomi SDA laut • Basis data tematik SDA laut &
Kajian wilayah ALKI II
• Optimalisasi penggunaan informasi keruangan; meningkatnya keselamatan transportasi • Perencanaan pembangunan nasional, provinsi, kabupaten/kota lebih baik sehingga mengurangi kemungkinan duplikasi kegiatan 2. Pengembangan dan Peningkatan Akses Informasi Lingk. Hidup - Dana sebesar
Rp. 11.929.330.000 • Peta dasar Rupabumi 1:50.000 • Data Neraca Sumberdaya Alam
Darat
• Basis data tematik & Kajian wilayah
• Data dasar Papua
• Meningkatnya:
perekonomian daerah dlm peningkatan PAD; Perencanaan terpadu, terarah, proporsional sesuai daya dukung wilayahnya • Meningkatnya akses
informasi SDA dan LH untuk perencanaan nasional dan daerah • Meningkatnya akses informasi SDA dan LH untuk perencanaan nasional dan daerah 3. Peningkatan Iptek
Dunia Usaha dan Masyarakat - Dana sebesar Rp. 495.000.000 • Kelembagaan • Peraturan Perundang-undangan • SDM • Infrastruktur • Litbang • Pembiayaan
Atlas Pariwisata Prov. Gorontalo
• Pengembangan wilayah dan perencanaan wilayah • Pengelolaan Sumberdaya alam • Berkurangnya daerah
konflik antar batas • Peningkatan SDM
surta
• Potensi wilayah
Meningkatnya dunia usaha dan investor, kunjungan wisata, iptek serta ekonomi berbasis SDA
10
4. Pengembangan Iptek - Dana sebesar
Rp. 2.095.000.000 • Data jaringan kontrol horizontal dan vertikal
• Pemeliharaan Stasiun tetap GPS
• Model Geometrik Geodinamika Indonesia & Asia Tenggara • informasi Pasut
• Data Geoid Nasional
• Meningkatnya efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan surtanas • Meningkatnya kemudahan
akses, distribusi dan pertukaran data& informasi Spasial
5. Penelitian Iptek - Dana sebesar
Rp. 1.150.000.000 • Hasil penelitian geodinamika & datum tinggi Indonesia
• Hasil penelitian mitigasi bencana & degradasi lingkungan DAS
• Hasil penelitian pengelolaan pulau-pulau kecil
Berkurangnya korban akibat bencana alam, efisiensi dan efektifitas penggunaan SDA dlm pembangunan nasional 6. Peningkatan Kapasitas dan Pengembangan Kemampuan Sumberdaya Iptek - Dana sebesar
Rp. 288.416.000 • Peningkatan SDM hasil pelatihan batas wilayah
• Peningkatan SDM hasil pelatihan SIG • Peningkatan SDM hasil
pelatihan desktop kartografi • Peningkatan SDM hasil
pelatihan pemetaan potensi SDA wilayah laut dan pesisir
Meningkatnya kualitas produk surtanas dalam pendataan wilayah Nasional & pengelolaan SDA & LH
7. Peningkatan
Kerjasama Internasional - Dana sebesar Rp. 1.800.000.000
Data batas wilayah darat dan laut wilayah NKRI dan antar negara tetangga
Terpenuhinya komitmen internasional, terjaminnya kepastian hukum taswil, berkurangnya konflik batas, membantu perumusan kebijakan penetapan taswil wilayah baru